KEEFEKTIFAN TEKNIK MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA …
Transcript of KEEFEKTIFAN TEKNIK MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA …
i
KEEFEKTIFAN TEKNIK MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF
DESKRIPSI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR KABUPATEN PANGKEP
THE EFFECTIVENESS OF MIND MAPPING TECHNIQUE WITH
MEDIA PICTURE ASISSTED ON WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPH OF CLASS IV ELEMENTARY SCHOOL
STUDENTS IN PANGKEP.
TESIS
OLEH :
ANDI IRMA NIM. 105.06.02.003.17
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN DASAR PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020
i
KEEFEKTIFAN TEKNIK MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF
DESKRIPSI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR KABUPATEN PANGKEP
TESIS
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai magister
Program Studi
Magister Pendidikan Dasar
Disusun dan Diajukan Oleh
ANDI IRMA
Nomor Induk Mahasiswa : 105.06.02.003.17
Kepada
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2020
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
ANDI IRMA, 2019. Keefektifan Teknik Mind Mapping Berbantuan Media Gambar Terhadap Pembelajaran Menulis Paragraf Deskripsi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Kabupaten Pangkep. Pasca Sarjana Universitas Muhammadyah Makassar, dibimbing oleh Andi Sukri Syamsuri dan Tarman A. Arief.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keefektifan Teknik Mind Mapping berbantuan gambar dalam pembelajaran menulis paragraf Deskripsi siswa kelas IV Sekolah Dasar Kabupaten Pangkep. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Desain penelitian yang digunakan, yaitu quasi eksperimen bentuk pretest-postest control group design. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 36 Biring Ere dan SDN 30 Panaikang kecamatan Minasatene . Yang menjadi populasi, yaitu keseluruhan siswa IVa dan dan IVb yang berjumlah 60 siswa. Teknik pengambilan sampel, yaitu sampling jenuh. kelas A sebagai kelas eksperimen dan kelas B sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tugas menulis paragraf Deskripsii dengan teknik pengumpulan data, yaitu pemberian tugas. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Hasil penelitian menunjukkan kemampuan menulis paragraf deskripsi pada kelas eksperimen dengan nilai rata-rata 90,27 dikategorikan sangat baik dengan hasil uji N-gain 0,75 dalam kategori tinggi . Sedangkan hasil pembelajaran menulis paragraf Deskripsi pada kelas kontrol dengan nilai rata-rata 82, 33 berada pada kategori baik dengan hasil N-gain 0, 57 dan dikategorikan sedang . Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan yang siginifikan antara hasil pembelajaran menulis paragraf deskripsi pada kelas eksperimen dengan hasil pembelajaran menulis paragraf deskripsi pada kelas kontrol. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan analisis inferensial jenis uji-t indenpen (independent sample test) diperoleh nilai t-hitung = 5,492 dengan signifikansi atau p = 0,000. Karena nilai p= 0,000 < 0,05, maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kelas eksperimen yang menggunakan teknik Mind Mapping berbantuan gambar dengan kelas kontrol yang menggunakan teknik Mind Mapping tanpa berbantuan gambar dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi. Dengan demikian, teknik Mind Mapping berbantuan gambar efektif digunakan dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi siswa kelas IV sekolah dasar Kabupaten Pangkep.
Kata Kunci: Paragraf Deskripsi, Mind Mapping, Gambar
vi
vii
MOTTo
“KUNCI UTAMA MERAIH SEBUAH KESUKSESAN ADALAH SELALU BERUSAHA BEKERJA KERAS DAN BERBUAT BAIK”
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil ‟alamin segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Keefektifan Teknik Mind Mapping Berbantuan Media Gambar Terhadap Pembelajaran Menulis Paragraf Deskripsi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Kabupaten Pangkep”. Tesis ini di susun untuk memperoleh derajat Magister Pendidikan Dasar Pada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis menghaturkan terima kasih yang tak terhingga kepada ibu Hj.Sulfasyah, S.Pd.,M.A.,Ph.D selaku ketua Program Studi Magister Pendidika Dasar Universitas Muhammadiyah Makassar, serta bapak Dr. H. Andi Sukri Syamsuri, M.Hum sebagai Pembimbing I, serta bapak Dr. Tarman A. Arief. S.Pd.,M.Pd selaku Pembimbing II, serta Ibu Hj. Sulfasyah, S.Pd., M.A.,Ph.D, selaku Penguji I, dan Ibu Dr. Munira. M. Pd selaku penguji II. Ucapan terima kasih yang tulus juga penulis hanturkan kepada Bapak Dr. H. Darwis Muhdina, M.Ag Direktur Program Pasca sarjana Unismuh Makassar dan Dosen Pascasarjana yang telah memberikan kekayaan ilmunya.
Penulis Juga Menhaturkan terima kasih yang tulus dan tak terhingga kepada Ayahanda dan Ibunda yang senantiasa dengan tulus tanpa mengenal lelah dalam memberikan doa, dukungan, dorongan, dan semangat agar penulis mampu menyelesaikan tesis ini. Terima kaasih yang tulus juga penulis ucapkan untuk (alm) suami yang semasa hidup selalu mendukung peneliti untuk melanjutkan studi yang lebih tinggi dan anak tercinta yang senantiasa penuh pengertian, keikhlasan dan kesabaran serta mendoakan dalam menempuh studi ini.
Ungkapan terima kasih dan penghargaan, penulis ucapkan kepada rekan-rekan seperjuangan S2 Magister Pendidikan Dasar Universitas Muhammadiyah Makassar khususnya angkatan kedua dan rekan-rekan lain yag tidak dapat penulis sebut satu persatu semoga persaudaraan dan silatuhrahim kita senantiasa terjalin.
Semoga semua amal kebaikan yang telah dengan tulus diberikan kepada penulis memperoleh imbalan dari Allah SWt. Penulis meyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan. Semoga Tesis ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan. Aamiin ya Rabbal‟Alamiin …
Makassar, 03 Juli 2020
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. ii
LEMBAR PENERIMAAN PENGUJI .................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN.................................................. iv
ABSTRAK ........................................................................................... v
ABSTRACT ........................................................................................ vi
MOTTO .............................................................................................. vii
Kata pengantar ................................................................................... viii
Daftar isi ............................................................................................. ix
Daftar Tabel ........................................................................................ xii
Daftar gambar grafik .......................................................................... xiv
Daftar lampiran ................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ........................................................................ 1 B. Rumusan masalah .................................................................. 12 C. Tujuan ..................................................................................... 12 D. Manfaat menulis ...................................................................... 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka ........................................................................ 15 1. Hakikat belajar Bahasa Indonesia ....................................... 15
a. Pengertian belajar kognitivisme ......................................... 15 b. Pembelajaran bahasa Indonesia ........................................ 17
2. Hakikat kemampuan menulis ............................................. 20 a. Pengertian menulis ........................................................ 20 b. Tujuan menulis ............................................................... 22 c. Manfaat menulis ........................................................... 26 d. Jenis-jenis menulis ....................................................... 28 e. Ciri-ciri tulisan yang baik ............................................... 30 f. Tahap-tahap penulisan ................................................. 33
3. Paragraf ............................................................................. 37
x
a. Pengertian paragraf ...................................................... 37 b. Ciri-ciri paragraf ............................................................ 40 c. Syarat-syarat paragraf yang baik .................................. 41
4. Paragraf deskripsi .............................................................. 43 a. Pengertian paragraf deskripsi ....................................... 43 b. Tujuan paragraf deskripsi ............................................. 43 c. Jenis-jenis paragraf deskripsi ........................................ 43 d. Ciri-ciri paragraf deskripsi ............................................. 44
5. Hakikat Teknik Mind Mapping ............................................ 44 a. Pengertian tehnik Mind Mapping ................................... 44 b. Manfaat Min Map .......................................................... 49 c. Langkah-langkah pembuatan peta pikiran .................... 50
6. Penerapan teknik Peta pikiran (Mind Mapping) dalam pembelajaran keterampilan menulis paragraf ..................... 51
7. Media ................................................................................ 53 a. Definisi media ............................................................... 53 b. Manfaat media pembelajaran bagi guru dan siswa ....... 55 c. Jenis-jenis media .......................................................... 55 d. Media gambar................................................................ 56
B. Kajian Penelitian Yang Relevan .............................................. 58 C. Kerangka Pikir ......................................................................... 61 D. Hipotesis ................................................................................. 63
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Dan Jenis Penelitian ................................... 64 B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ................................................... 66
a. Lokasi penelitian ................................................................ 66 b. Waktu penelitian ............................................................... 66
C. Populasi Dan Sampel .............................................................. 67 1. Populasi ............................................................................. 67 2. Sampel .............................................................................. 68
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 68 E. Definisi Operasional Dan Pengumpulan Variabel Penelitian .. 74 F. Tehnik Analisis Data ............................................................... 76
1. Analisis statistis deskriptif .................................................. 71 2. Analisis statistika inferensial .............................................. 79
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian ......................................................................... 82 1. Analisis Data Deskriptif ....................................................... 83 a. Analisis Deskriptif kemampuan menulis siswa dengan teknik
mind mapping berbantuan gambar ..................................... 83 b. Analisis Deskriptif kemampuan menulis siswa dengan teknik
mind mapping berbantuan gambar ..................................... 89
xi
2. Analisis Data inferensial ...................................................... 103 a. Hasil Uji normalitas ........................................................ 103 b. Hasil Uji Homogenitas ................................................... 105 c. Hasil Uji t ....................................................................... 106
B. Pembahasan hasil penelitian ................................................... 110 1. Pembelajaran menulis Paragraf Deskripsi dengan
menggunakan teknik mind mapping Berbantuan Gambar pada kelas eksperimen ............................................................... 110
2. Pembelajaran menulis Paragraf Deskripsi dengan menggunakan teknik mind mapping tanpa Berbantuan Gambar pada kelas ......................................................................... 113
3. Keefektifan teknik mind mapping berbantuan gambar terhadap pembelajaran menulis paragraf deskripsi siswa kls IV Sekolah Dasar Kab. Pangkep ........................................................... 115
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................. 120 B. Saran ....................................................................................... 121
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 122
RIWAYAT HIDUP .......................................................................... 126 LAMPIRAN –LAMPIRAN .............................................................. 127
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Teks Halaman
Tabel 3.1 Desain penelitian ............................................................... 65
Tabel 3.3 Populasi .............................................................................. 67
Tabel 3.4 teknik penilaian penulisan metode Murarray dan Rockowich 71
Tabel 3.5 instrumen penilaian ............................................................ 73
Tabel 3.6 Persentase ......................................................................... 78
Tabel3.7 Pengkategorian berdasarkan indeks N-Gain ........................ 79
Tabel 4.1 Deskripsi Skor Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Deksripsi Sebelum menggunakan Teknik Mind Mapping Berbantuan Gambar .............................................................................. 84
Tabel 4. 2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Kemampuan siswa Menulis Paragraf Deskripsi Sebelum menggunakan Teknik Mind Mapping Berbantuan Gambar ................................... 85
Tabel 4. 3 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Deskripsi Sebelum diberikan perlakuan dengan Teknik Mind Mapping Berbantuan Gambar ........................ 86
Tabel 4.4 Deskripsi Skor Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Deksripsi pos tes dengan Teknik Mind Mapping Berbantuan Gambar 87
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Kemampuan siswa Menulis Paragraf Deskripsi Setelah diberikan Teknik Mind Mapping Berbantuan Gambar ............................................ 88
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Deskripsi Setelah Diajar Teknik Mind Mapping Berbantuan Gambar........................................................... 89
Tabel 4.7 Deskripsi Skor Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Deskripsi Sebelum Diberikan Teknik Mind Mapping Tanpa Berbantuan Gambar .............................................................................. 90
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Deskripsi Sebelum Diberikan Teknik Mind Mapping Tanpa Berbantuan Gambar ................................. 91
xiii
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Skor Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Deskripsi Sebelum Diberikan Teknik Mind Mapping Tanpa Berbantuan Gambar ................................. 92
Tabel 4.10 Deskripsi Skor Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Deskripsi Setelah Diberikan Teknik Mind Mapping Tanpa Berbantuan Gambar .............................................................................. 93
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Deskripsi Setelah Diberikan Teknik Mind Mapping Tanpa Berbantuan Gambar ................................. 94
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Skor Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Deskripsi Setelah Diberikan Teknik Mind Mapping Tanpa Berbantuan Gambar ................................. 95
Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi dan Persentase Peningkatan Kemampuan menulis paragraf siswa pada kelas yang diberikan Teknik Mind Mapping berbantuan gambar dengan uji N-gain ................. 96
Tabel 4.14 Nilai rata-rata N-gain berdasarkan aspek penilaian kemampuan menulis pargraf deskripsi dengan Teknik Mind Mapping berbantuan gambar ............................................. 98
Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi dan Persentase Peningkatan Kemampuan menulis paragraf siswa pada kelas yang diberikan Teknik Mind Mapping tanpa berbantuan gambar dengan uji n-gain ....... 100
Tabel 4.16 Nilai rata-rata N-gain berdasarkan aspek penilian kemampuan menulis pargraf deskripsi setelah diberikan Teknik Mind Mapping tanpa berbantuan gambar ........................... 102
Tabel 4.17 Print out analisis test normalitas data ................................ 104
Tabel 4.18 Hasil Analisis Uji Homogenitas Data Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Deskripsi Setelah penelitian ................. 106
Tabel 4.19 Hasil Uji-t Data skor kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi setelah penerapan Teknik Mind Mapping Berbantuan Gambar dan teknik mind mapping tanpa berbantuan gambar109
xiv
Daftar Gambar Grafik
Gambar Teks Halaman
Gambar 4.1 grafik Peningkatan kemampuan menulis siswa dalam menulis paragraf deskripsi setelah diterapkan teknik Mind Mapping berbantuan gambar berdasarkan uji N-gain .............. 97
Gambar 4.2 Grafik Persentase Peningkatan Kemampuan menulis paragraf siswa pada kelas yang diberikan Teknik Mind Mapping tanpa berbantuan gambar dengan uji N-Gain......................... 100
xv
Daftar Lampiran TEKS Hal 1. Lembar Validasi Instrumen Penilaian Pedoman Pemberian Skor 128
2. Instrumen Penilaian Pedoman Pemberian Skor 130
3. Lembar Validasi Soal Menulis Paragraf Deskripsi 133
4. Instrumen Soal Menulis Paragraf Deskripsi 137
5. Lembar Validasi Rpp 150
6. Izin Penelitian 224
7. Olahan data 204
8. Foto-Foto kegiatan 220
9. SK.Pembimbingan 227
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa adalah simbol verbal yang sangat penting dalam
menyampaikan suatu pesan. Menurut Permendiknas No 22 thn 2006
dalam Depdiknas (2008:106). Bahasa memiliki peran sentral dalam
perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan
merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang
studi pembelajaran.
Bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya,
budayanya, budaya orang lain, mengemukakan gagasan, perasaan,
berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut dan
menemukan serta menggunakan kemampuan analitik dan imajinatif yang
ada dalam dirinya.
Pembelajaran bahasa Indonesia secara fungsional adalah
pembelajaran yang lebih menekankan siswa belajar berbahasa dalam
kaitannya dengan fungsi bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi
(Munira:2015). Pembelajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah
membelajarkan peserta didik tentang keterampilan berbahasa Indonesia
yang baik dan benar sesuai tujuan dan fungsinya. Menurut Atmazaki
(2013) disebutkan bahwa mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan
2
agar peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan
efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik lisan atau pun tulisan,
menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa Persatuan dan Bahasa Negara, memahami Bahasa Indonesia
dan menggunakannya dengan tetap kreatif untuk berbagai tujuan–tujuan,
menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual serta kematangan emosional dan sosial, menikmati dan
memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, budi pekerti,
serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa , dan
menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual Indonesia.
Pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup 4 Keterampilan dasar
berbahasa Indonesia yang perlu di kuasai siswa yaitu keterampilan
menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Departemen Pendidikan
Nasional (2008:12-13). Keempat komponen tersebut menjadi satu
kesatuan yang utuh pada saat pengenalan terhadap bahasa. Salah satu
keterampilan yang diajarkan di SD adalah keterampilan menulis.
Dalam Al Qur‟an Surah Al. Alaq ayat 1-5 Allah berfirman :
Artinya Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari 'Alaq, Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling Pemurah, Yang mengajar manusia dengan pena, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya.
3
Kandungan surah tersebut menjelaskan bahwa selain allah
memerintahkan kepada manusia untuk membaca, Allah juga
memerintahkan manusia untuk menulis menggunakan pena. Jika dilihat
dari Surat Al-„Alaq ayat 4, maka Allah SWT mengajarkan kepada manusia
tata cara tulis menulis menggunakan pena.
Adapun ayat pendukung lainnya terdapat dalam QS. Al-Qalam
ayat 1
Artinya : Nun, demi pena dan apa yang mereka tuliskan,
Dan Qs. Al-A‟raf ayat 154
Artinya : Dan sesudah amarah Musa menjadi reda, lalu diambilnya (kembali) lauh-aluh (Taurat) itu; dan dalam tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang takut kepada Tuhannya.
Menulis merupakan suatu kegiatan yang dianjurkan. Hal tersebut
dapat dibuktikan dengan adanya ayat-ayat Al-quran yang menyebutkan
kata „tulis‟, „menulis‟ atau „tulislah‟.
Banyak manfaat yang di dapat dengan menuangkan fikiran dalam
bentuk tulisan sehingga Allah berfirman dalam Al. Qur‟an. Seandainya
tidak ada budaya tulis menulis, niscaya hilanglah pengetahuan itu dari
muka bumi, tidak ada tersisa dari Agama ini.. menulis dapat menyajikan
perasaan yang dimiliki, segala informasi ilmu pengetahuan dan berbagai
kecakapan yang diperoleh tidak hanya sekedar hafalan yang mudah
dilupakan sesaat. Menurut Deporter (2010) disebutkan bawah aktivitas
4
seluruh otak, baik belahan otak kanan (emosional) maupun belakang otak
kiri (logika) sehigga ketika menulis seluruh belahan otak bekerja secara
maksimal.
Sementara itu Tarigan (2008:3-4) mengatakan bahwa “menulis
merupakan keterampilan bahasa yang diperlukan untuk berkomunikasi
secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain”.
Tulisan merupakan sebuah sistem komunikasi antar manusia yang
menggunakan simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan
disepakati pemakainya
Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang tidak mudah.
Keterampilan ini menuntut seseorang untuk menuangkan ide, gagasan,
pikiran, dan perasaan untuk menjadi buah karya sehingga orang lain
dapat memahami karya tersebut.
Pembelajaran keterampilan menulis merupakan salah satu
keterampilan berbahasa yang tidak kalah penting dengan keterampilan
berbahasa lainnya dan harus dikuasai oleh siswa. Dalam KTSP sudah
disebutkan jika dilihat dari sudut keterampilan berbahasa, menulis
merupakan kegiatan yang bersifat aktif dan produktif. Namun
keterampilan menulis sering diabaikan dan dianggap tidak penting dan
lebih menekankan pada keterampilan berbicara. Hal ini seperti pendapat
Wiyanto (2012) “kebanyakan masyarakat kita masih suka mendengar dan
berbicara daripada membaca dan menulis”.
5
Siswa pada dasarnya memiliki keterampilan yang harus
dikembangkan sejak dini meskipun mereka memiliki keterampilan yang
berbeda-beda. Seperti halnya dalam pembelajaran Bahasa Indenesia
yang terdiri dari 4 aspek yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis. Keempat keterampilan tersebut dapat dikuasai oleh siswa apabila
diasah dan dilatih sejak dini.
Pembelajaran menulis telah dikembangkan pemerintah kabupaten
Pangkep dengan melakukan gerakan literasi sejak thn 2015 seiring
terbitnya Peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan no 23Tahun
2015 tentang gerakan literasi 15 menit sebelum pembelajaran di mulai ,
dengan tujuan meningkatkan keterampilan siswa baik dalam membaca
maupun menulis dan dimulai sejak dini. Sehingga pembelajaran menulis
sudah sepatutnya tidak diabaikan.
Keterampilan menulis dapat dikuasai apabila banyak latihan.
Seperti yang dikemukakan Wiyanto (2012:32) menulis memang gampang-
gampang susah. Gampang kalau sudah melakukannya dan susah kalau
belum terbiasa. Sehingga keterampilan menulis membutuhkan banyak
latihan seperti ungkapan pepatah ala bisa karena biasa.
Keterampilan menulis sering dikatakan keterampilan yang
kompleks dan bersifat ekspresif, misalnya pada sebuah karangan
terutama dalam sebuah paragraf deskripsi.
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu
benda, keadaan dengan kata-kata. Keterampilan menulis paragraf
6
deskripsi adalah salah satu keterampilan menulis yang penting untuk di
kuasai, karena melalui menulis paragraf deskripsi seseorang dapat
menuangkan ide dan pikirann melalui bentuk tulisan yang memberikan
gambaran tentang sesuatu peristiwa atau kejadian.
Untuk menulis suatu paragraf deskripsi diperlukan ide atau
gagasan, penuangan gagasan tidak terjadi begitu saja dalam
menuangkan ide tetapi di perlukan suatu proses dan latihan dalam
mengungkapkan suatu ide yang ada dalam pikiran seseorang.
Ada beberapa indicator yang perlu di perhatikan dalam menulis
paragraf deskripsi berdasarkan ciri –ciri yang dimiliki paragraf deskripsi
yaitu di mulai dengan kalimat utama tentang objek yang ingin di jelaskan
detailnya, kalimat-kalimat penyusun paragrafnya merupakan kalimat yang
lengkap, paragraf berisi kalimat-kalimat yang konsisten mendeskripsikan
objek, kalimat-kalimat yang yang mendeskripsikan objek tersusun dalam
urutan yang logis, menutup paragraf dengan kalimat yang mengesankan
pembaca bahwa objek tersebut unik, special atau istimewa sehingga
menarik pembaca, ejaan dan tanda baca dituliskan dengan benar.
Dengan menguasai keterampilan menulis paragraf deskripsi siswa
diharapkan menjadi generasi masa depan yang kreatif menuangkan ide
atau gagasan mereka secara tepat dan sistematis agar dapat
berkomunikasi secara tertulis dengan pihak lain sesuai dengan konteks
dan tujuan.
7
Berdasarkan observasi awal dan wawancara yang dilakukan di
Sekolah Dasar Negeri 36 Birig Ere dan SDN 30 Panaikang semester satu
Tahun Ajaran 2018/2019. Pembelajaran bahasa Indonesia khususnya
menulis paragraf deskripsi adalah pembelajaran yang sulit dipahami
siswa, penyebab utamanya adalah siswa kurang menguasai kata – kata
baku dan siswa tidak dapat menemukan ide dalam menulis serta
kurangnya perhatian siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia,
khususnya menulis paragraf deskripsi telihat dari hasil belajar siswa yang
rendah dalam pelajaran bahasa Indonesia yang kurang memenuhi standar
minimal yang di tetapkan sekolah, salah satu faktornya karena siswa tidak
mampu merangkai kata.
Fakta yang terjadi di lapangan peneliti menemukan bahwa
pembelajaran menulis khususnya pembelajaran paragraf deskripsi
sebagian besar disajikan dalam bentuk teori , perakteknya minim, guru
kurang memotivasi siswa, guru selalu menggunakan metode ceramah di
depan kelas, guru kurang mengembangkan model pembelajaran,
sehingga siswa kurang antusias dalam menulis paragraf deskripsi.
Salah satu penghambat kreatifitas siswa adalah guru masih
menggunakan pendekatan konvensional sehingga siswa merasa bosan
bahkan mengantuk meskipun sudah disajikan media berupa gambar. Hal
tersebut sesuai dengan pernyataan beberapa siswa bahwa ia malas
berlatih menulis karena tidak tahu apa yang ia mau tulis dan mulai dari
mana. Beberapa siswa lain menyatakan bahwa mereka sudah memiliki ide
8
tetapi tidak tahu cara menuangkan dalam paragraf, sehingga di tengah
kegiatan menulis paragraf deskripsi siswa kehabisan ide.
Minimnya pengetahuan siswa dalam menulis sebuah paragraf
deskripsi membuat siswa malas berkreasi dan berlatih menulis. Diakui
pula oleh siswa bahwa mereka tidak tahu menyusun kalimat-kalimat
menjadi sebuah paragraf. Jika hal ini dibiarkan berlarut–larut maka
pembelajaran menulis paragraf akan menjadi pembelajaran yang kurang
diminati siswa.
Untuk menyikapi permasalahan tersebut diperlukan satu teknik
pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas siswa dalam menulis
paragraf deskripsi dengan memadukan suatu teknik pembelajaran
dengan media gambar sehingga pembelajaran dapat lebih menarik dan
menyenangkan.
Peta pikiran atau biasa dikenal dengan istilah Mind Mapping adalah
teknik yang tepat mengatasi permasalahan tersebut. Berakar dari
kesulitan siswa dalam mengembangkan sebuah kalimat menjadi sebuah
paragraf, dipilihlah peta pikiran (Mind Mapping). Teknik yang dipopulerkan
oleh Tony Buzan ini merupakan teknik efektif untuk meningkatkan
kemampuan menulis Paragraf.
Teknik Mind Mapping memudahkan siswa untuk mengatasi
kendala-kendala menulis yang dihadapinya. Menurut Buzan (2012:4) Mind
mapping merupakan cara paling mudah untuk memasukkan informasi dari
otak untuk mengambil informasi dari otak. Cara ini adalah cara kreatif
9
dalam membuat catatan. Dikemukakan pula bahwa Mind mapping adalah
cara mudah menggali informasi dari dalam dan dari luar otak , cara baru
untuk belajar dan berlatih tepat dan ampuh, cara terbaik untuk
mendapatkan ide baru dan merencanakan (Buzan, 2012:4). Cara tersebut
dapat dikatakan bahwa peta pikiran benar-benar memetakan pikiran
(Buzan 2012). Pada dasarnya dengan teknik ini siswa dituntun membuat
perencanaan sebelum menulis sebuah paragraf. Dengan demikian teori
tersebut dipengaruhi oleh teori belajar kognitivisme yang menekankan
pada belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran
manusia.
Penelitian tentang kemampuan menulis menggunakan teknik Mind
Mapping juga telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, seperti penelitian
yang dilakukan oleh Yusrumaida (2018) dengan judul “Penerapan teknik
Mind Map dalam meningkatkan keterampilan menulis ”.Hasil dari
penelitian ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dari siklus I ke
siklus II. Hasil analisis data rata-rata nilai keterampilan menulis pada siklus
I yaitu sebesar 65% dan rata-rata nilai keterampilan menulis siklus II
sebesar 80%. Dari data hasil belajar tersebut dapat dikatakan bahwa hasil
belajar keterampilan menulis pada siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan sebesar 15 %. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa
hasil keterampilan menulis meningkat melalui penggunaan teknik Mind
Map pada siswa kelas VIII-5 SMP Negeri 2 Singaraja. Penelitian dengan
memadukan antara teknik mind mapping berbantuan gambar telah di teliti
10
pula oleh Sonia Paramita (2018) Dengan hasil penelitian model Mind
Mapping berbantuan gambar efektif digunakan pada materi menulis
paragraf terlihat dari ni uji t Sig (2-tailed) sebesar 0,000. Nilai Sig (2-tailed)
sebesar 0,000. Nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti H1
diterima dan H0 ditolak.
Berawal dari penelitian tersebut dan hasil observasi, peneliti tertarik
meneliti paragraf deskripsi dengan memadukan sebuah teknik
pembelajaran mind mapping berbantuan media gambar. Sebab Teknik
Mind Mapping mempunyai beberapa kelebihan Yaitu : 1. Cara ini cepat,
2. Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul
dikepala anda, 3. Proses menggambar diagram bisa memunculkan ide-
ide yang lain, 4. Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan
untuk menulis.
Berdasarkan kelebihan yang dimiliki teknik Mind Mapping maka
peneliti menganggap teknik ini dapat digunakan untuk pembelajaran
menulis sebab dapat menimbulkan motivasi siswa dalam belajar apalagi
jika di bantu oleh media gambar sebab media gambar bisa memperjelas
sebuah masalah dalam sektor apa saja dan untuk tingkat umur berapa
saja secara konkret maka dapat mencegah dan membetulkan kesalah
pahaman. Seperti yang dikemukakan oleh Nurgiantoro (2016:469) bahwa
gambar sebagai rangsang tugas menulis yang baik diberikan kepada
murid sekolah dasar, atau pelajar bahasa pada tahap awal, tetapi mereka
telah mampu menghasilkan bahasa walau masih sederhana, selain itu
11
gambar berfungsi sebagai pemancing kognisi dan imajinasi serta
pemilihan bentu-bentuk kebahasaan.
Perpaduan antara teknik Mind Mapping dengan media gambar di
harapkan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan
membangkitkan motivasi belajar siswa serta memeperbaiki kualitas
pembelajaran menulis paragraf deskripsi.
Adapun langkah –langkah pembelajaran yang akan digunakan
dengan menggunakan teknik Mind Mapping berbantuan media gambar
yaitu :1. Siswa disajikan kertas kosong, 2. Guru menyajikan sebuah
gambar di depan kelas, 3. Guru memberikan instruksi agar siswa menulis
dengan mendeskripsikan apa saja yang ia lihat pada gambar,
4.Selanjutnya siswa menulis apa saja yang ia lihat dengan memetakan
serta memberikan garis hubung antar yang satu dengan yang lainnya. 5.
Siswa memberikan warna apa yang ia sukai 6. Kata – kata yang telah
mereka tulis berdasarkan gambar kemudian mereka rangkai menjadi
sebuah paragraf.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis tertarik untuk meneliti
keefektifan teknik Mind Mapping berbantuan media gambar terhadap
pembelajaran menulis Paragraf Deskripsi siswa kelas IV sekolah Dasar..
Penelitian ini dibatasi dua sekolah yang ada di kabupaten Pangkep
yaitu SDN 36 Biring Ere dan SDN 30 Panaikang sebab peneliti ingin
mengetahui keefektifan teknik Mind Mapping berbantuan media gambar
terhadap pembelajaran menulis pada sekolah skala kecil yang memiliki
12
persamaan karakteristik hampir sama dan belum ada peneliti yang
melakukan penelitian di sekolah tersebut.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, penulis
merumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:.
1. Bagaimanakah hasil pembelajaran menulis paragraf deskripsi dengan
menggunakan teknik Mind Mapping berbantuan media gambar siswa
kelas IV Sekolah Dasar Kabupaten Pangkep?
2. Bagaimanakah hasil pembelajaran menulis paragraf deskripsi dengan
menggunakan teknik Mind Mapping tanpa berbantuan media gambar
siswa kelas IV Sekolah Dasar Kabupaten Pangkep?
3. Apakah ada perbedaan menggunakan Teknik Mind mapping
berbantuan Media Gambar dengan teknik Mind Mapping tanpa
berbantuan media gambar terhadap pembelajaran menulis paragraf
deskripsi siswa kelas IV Sekolah Dasar Kabupaten Pangkep?
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang hendak
dicapai adalah sebagai berikut.:
1. Untuk mendeskripsikan hasil pembelajaran menulis paragraf
deskripsi dengan menggunakan teknik mind mapping berbantuan
media gambar siswa kelas IV Sekolah Dasar Kabupaten Pangkep?
13
2. Untuk mendeskripsikan hasil pembelajaran menulis paragraf
deskripsi dengan menggunakan teknik mind mapping tanpa
berbantuan media gambar siswa kelas IV Sekolah Dasar Kabupaten
Pangkep?
3. Untuk mendeskripsikan perbedaan dengan menggunakan Teknik
Mind mapping berbantuan Media Gambar pada kelas eksperimen
dengan teknik Mind Mapping tanpa berbantuan gambar pada kelas
kontrol dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi siswa kelas
IV Sekolah Dasar Kabupaten Pangkep?
D. Manfaat penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan memberi manfaat teoretis dan
manfaat praktis bagi guru, siswa, dan peneliti.
a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih
rinci dan mendalam mengenai keefektifan Mind Mapping berbantuan
media gambar dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi siswa kls
IV Sekolah Dasar kabupaten Pangkep.
b. Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis dari penelitian ini yaitu.
1. Bagi siswa,
penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi bagi siswa untuk
senang dan aktif mengikuti mata pelajaran bahasa Indonesia,
khususnya menulis paragraf deskripsi.
14
2. Bagi guru, penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran
terhadap guru kelas IV Sekolah Dasar kabupaten Pangkep untuk
menggunakan teknik Mind Mapping berbantuan media gambar dalam
pembelajaran menulis paragraf deskripsi.
3. Bagi sekolah, yaitu dapat memberikan Sumbangan dalam rangka
perbaikan pembelajaran, sehingga diharapkan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
4. Bagi peneliti menambah wawasan dan pengetahuan tentang
keefektifan teknik Mind mapping berbantuan media gambar dalam
pembelajaran menulis paragraf.
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Hakekat belajar Bahasa Indonesia
a. Pengertian Belajar Kognitivisme
Definisi “Conitive” berasal dari kata “Cognition” yang mempunyai
persamaan dengan “knowing” yang berarti mengetahui. Dalam arti luas
cognition/kognisi ialah perolehan penataan, penggunaan pengetahuan
(Muhibbin, 2005:65). Teori belajar kognitivisme lebih mementingkan
proses belajar dari pada hasil belajar itu sendiri. Belajar tidak sekedar
melibatkan hubungan anatara stimulus dan respon sebagaimana dalam
teori behaviorisme, lebih dari itu belajar dengan teori kognitivisme
melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks (Nugroho, 2015:290).
Pengertian belajar Kognitif lebih menekankan pada belajar
merupakan proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia. Pada
dasarnya adalah suatu proses usaha yang melibatkan aktivitas mental
yang terjadi dalam diri manusia sebagai akibat dari proses interaksi aktif
dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan dalam bentuk
pengetahuan, tingkah laku, keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat
relative dan berbekas.
Dalam Belajar, kognitivisme mengakui pentingnya factor individu
dalam belajar tanpa meremehkan factor eksternal atau lingkungan. Bagi
16
kognitivisme, belajar merupakan interaksi antara individu dan lingkungan.
Dan hal itu terjadi terus menerus sepanjang hayatnya. Kognisi adalah
suatu perabot dalam benak kita yang merupakan “pusat” penggerak
berbagai kita : mengenali lingkungan, melihat berbagai masalah, mencari
informasi baru, menarik simpulan dan sebagainya.
Teori ini menekankan bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh
persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan
tujuan belajarnya. Dengan kata lain, menurut pendekatan kognitif dalam
kaitannya dengan teori pemrosesan informasi, unsur terpenting dalam
proses belajar adalah pengetahuan yang dimiliki oleh setiap individu
sesuai dengan situasi belajarnya. Apa yang diketahui siswa akan
menentukan apa yang akan diperhatikannya, dipersepsi olehnya,
dipelajari, diingat atau bahkan dilupakan (Hariyanto, Suyono, 2014).
Teori kognitivisme memandang bahwa proses belajar di dasari oleh
kenyataan bahwa setiap individu memiliki kemampuan untuk
mengkonstruksi kembali pengalaman atau pengetahuan yang telah
dimiliki. Dalam perkembangan setidaknya ada tiga teori belajar yang
bertitik tolak dari teori kognitivisme ini yaitu teori perkembangan Piaget,
teori Kognitif Brunner dan Teori bermakna Ausubel. Ketiga tokoh teori
penting ini yang dapat mengembangkan teori belajar kognitif (ahmadi,
2015 :35). Dari ketiga teori tersebut masing –masing mempuyai implikasi
yang berbeda, namun secara umum teori kognitivisme lebih mengarah
pada bagaimana memahami struktur kognitif siswa, dengan memahami
17
struktur kognitif siswa , maka pelajaran bahasa Indonesia dapat di
sesuaikan sejauh mana kemampuan siswa. Berdasarkan beberapa
pendapat tentang kognitivisme maka peneliti menyimpulkan bahwa
kognitvisme adalah teori belajar yang menekankan pembelajaran
bermakna dan di sesuaikan dengan kemampuan siswa.
b. Pembelajaran Bahasa Indonesia
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003
menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangan
kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa
serta dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksikan pengetahuan
baru sebagai upaya meningkatkan kemampuan mengkontruksikan
pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik
terhadap materi pelajaran.
Menurut Susanto (2016:18) pembelajaran merupakan perpaduan
dari dua aktifitas belajar dan mengajar. Menurut Sagala (2009:61)
pembelajaran adalah membelajarakan siswa menggunakan atas
pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama
keberhasilan pendidikan”. Pembelajaran merupakan proses komunikasi
dua arah. Mengajar dilakukan pihak guru sebagai pendidik, sedangkan
belajar oleh peserta didi. Bahasa adalah alat yang digunakan manusia
untuk berkomunikasi dengan sesamanya dan sumber daya bagi
18
kehidupan bermasyarakat. Dengan adanya bahasa kita dapat mengetahui
tentang segala hal. Oleh karena itu, betapa pentingnya bahasa bagi
manusia. Bahkan, ketika berpikir, memproses pengertian atau ide juga
menggunakan bahasa, maka dapat pula dikatakan bahwa bahasa adalah
alat berpikir.
Dengan demikian dari segi fungsi kognitifnya dapat dikatakan
bahwa bahasa adalah alat berpikir, menyatakan pikiran, dan memahami
pikiran. Dalam bahasa khususnya bahasa Indonesia, terdapat empat
kemampuan pokok yaitu mendengar, berbicara, membaca, dan menulis.
Di antara empat kemampuan tersebut, menulis merupakan kemampuan
paling sulit dimana membutuhkan kemampuan-kemampuan lain untuk
mencapai tingkat mahir. Untuk mampu menulis secara sistematis, harus
menjadi pendengar, pembicara, dan pembaca yang juga sistematis.
Sani (2014:22) menjelaskan jika pengetahuan dapat diperoleh jika
peserta didik mampu melakukan interaksi dengan masyarakat. Perbedaan
kondisi lingkungan juga menjadi dasar dari pembelajaran itu. Siswa harus
dibekali dengan kemampuan untuk belajar bekerja sama, beradaptasi,
dan menyelesaikan masalah serta mampu menjawab tantangan
lingkungan kondisi saat ini. Paradigma pembelajaran harus diubah karena
pembelajaran tradisional yang fokus pada penguasaan materi tidak
mampu mempersiapkan siswa untuk berkompetensi dan bersaing dimasa
depan. Pada pembelajaran bahasa Indonesia melibatkan beberapa
19
komponen. komponen-komponen yang membentuk kegiatan belajar
mengajar tersebut adalah:
1) siswa yakni seseorang yang bertindak sebagai pencari-penerima, dan
penyimpanan pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan;
2) pengajar yakni seorang yang bertindak sebagai pengelola kegiatan
belajarmengajar, falisitator kegiatan belajar-mengajar, dan peranan
lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar-mengajar
yang efektif;
3) tujuan yakni pernyataan perubahan perilaku yang diinginkan terjadi
pada siswa setelah mengikuti belajar-mengajar. Perubahan tersebut
mencakup perubahan kognitif, afektif, dan psikomotor;
4) isi pelajaran yakni segala informasi berupa fakta, prinsip, dan konsep
yang diperlukan untuk mencapai tujuan;
5) metode yakni cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mendapatkan informasi dari orang lain, dan informasi tersebut
dibutuhkan mereka untuk mencapai tujuan;
6) media yakni bahan pelajaran dengan atau tanpa peralatan yang
digunakan untuk menyajikan informasi kepada para siswa agar mereka
dapat mencapai tujuan;
7) faktor administrasi dan finansial, faktor finansial seperti jadwal pelajaran
harus sesuai dengan kondisi gedung, dan ruang belajar. Pendanaan atau
finansial juga sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses belajar;
serta
20
8) evaluasi yakni cara yang digunakan unutk menilai suatu proses dan
hasilnya. Evaluasi dilakukan pada seluruh komponen kegiatan belajar-
mengajar dan sekaligus memberikan balikan bagi setiap komponen
keiatan belajar mengajar. Berdasarkan pendapat para ahli peneliti
menyimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia adalah
pembelajaran yang sangat penting di kuasai peserta didik agar dapat
melatih intelektual siswa baik berbicara maupun tulisan, sehingga peneliti
berpendapat bahwa pembelajaran bahasa Indonesia adalah suatu aktifitas
belajar mengajar yang di lakukan untuk melatih kompetensi siswa seperti
berbicara, menyimak, mendengar, dan menulis.
2. Hakikat Kemampuan Menulis
Kemampuan menulis adalah kemampuan menggunakan bahasa
secara tertulis untuk menyampaikan informasi suatu peristiwa sehingga
timbul komunikasi. Dalam menulis terdapat pesan yang akan di
sampaikan kepada pembaca.
a. Pengertian Menulis
Menulis menurut Dalman (2016:3) merupakan suatu kegiatan
komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada
pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.
Aktivitas menulis melibatkan beberapa unsur, yaitu : penulis sebagai
penyampaian pesan, isi tulisan, saluran atau media, dan pembaca.
Lebih lanjut Dalman (2016: 3) menjelaskan bahwa Menulis
merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk
21
bahasa tulis dalam tujuan, misalnya memberitahu, meyakinkan, atau
menghibur. Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah
karangan atau tulisan. Kedua istilah tersebut mengacu pada hasil yang
sama meskipun ada pendapat yang mengatakan kedua istilah tersebut
memiliki pengertian yang berbeda. Istilah menulis sering melekatkan pada
kreatif yang sejenis ilmiah. Sementara istilah mengarang sering dilekatkan
pada proses kreatif yang berjenis non ilmiah. Adapun menurut (Tarigan
2013:3) menyatakan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan
berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak
langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.
Menulis adalah aktivitas yang progresif ini artinya bahwa ketika
pembelajar untuk pertama kali menulis sesuatu, ia akan berfikir tentang
apa yang akan ia katakan dan bagaimana mereka akan mengatakannya.
Kemudian setelah selesai menulis, mereka membaca yang mereka tulis
dan membuat perubahan dan koreksi. Oleh karena itu, dapat dikatakan
menulis adalah proses dengan banyak langkah, bukan hanya satu.
Menulis juga dapat dikatakan sebagai kegiatan merangkai huruf
menjadi kata atau kalimat untuk disampaikan kepada orang lain, sehingga
orang lain dapat memahaminya. Dalam hal ini, dapat terjadinya
komunikasi antar penulis dan pembaca dengan baik. Senada dengan
pengertian sebelumnya mengemukakan bahwa menulis merupakan suatu
kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa
tulis sebagai alat atau medianya. Selanjutnya Tarigan (Dalman, 2016:4)
22
mengemukakan bahwa menulis ialah menurunkan atau melukiskan
lambang-lambang grafis tersebut dan dapat memahami bahasa dan grafis
itu.
Sejalan dengan pendapat di atas, Marwoto (Dalman, 2016:4)
menjelaskan bahwa menulis adalah mengungkapkan ide atau
gagasannya dalam bentuk karangan secara leluasa. Dalam hal ini, penulis
itu membutuhkan skemata yang luas sehingga sipenulis mampu
menuangkan ide, gagasan, pendapatnya dengan mudah dan lancar.
Skemata itu sendiri adalah pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.
Jadi, semakin luas skemata seseorang, semakin mudahlah ia menulis.
Berdasarkan pendapat para pakar di atas dapat disimpulkan
bahwa menulis adalah proses penyampaian pikiran, angan-angan,
perasaan dalam bentuk lambang/tanda/tulisan yang bermakna. Dalam
kegiatan menulis terdapat suatu kegiatan merangkai, menyusun,
melukiskan suatu lambang/tanda/tulisan berupa kumpulan huruf yang
membentuk kata, kumpulan kata membentuk kelompok kata atau
kalimat, kumpulan kalimat membentuk paragraf, dan kumpulan paragraf
membentuk wacana/karangan yang utuh dan bermakna.
b. Tujuan Menulis
Setiap penulis senantiasa akan memproyeksikan sesuatu mengenai
dirinya ke dalam bentuk tulisan. Bahkan dalam tulisan yang objektif sekali
pun keadaan penulis masih tetap tercermin, karena gaya tulisannya
senantiasa dipengaruhi oleh nada yang sesuai dengan keinginan penulis
23
yang bersangkutan. Ada berbagai macam tujuan yang ingin dicapai setiap
jenis tulisan, namun menurut D‟Angelo (Salam, 2009: 3) tujuan penulisan
itu dapat dibagi menjadi empat tujuan utama,
yaitu:
1. Tulisan yang bertujuan memberitahukan atau mengajar disebut
wacana
informative (informative discourse).
2. Tulisan yang bertujuan meyakinkan atau mendesak disebut
wacana persuasive (persuasive discourse).
3. Tulisan yang bertujuan menghibur/menyenangkan atau yang
mengandung tujuan estetik disebut tulisan literer atau
wacankesastraan (literary discourse).
4. Tulisan yang bertujuan mengekspresikan perasaan dan emosi
disebut wacana ekspresif (expressive discourse).
Lebih lanjut, D‟Angelo (Salam, 2009: 3) mengatakan tujuan tersebut
sering muncul secara bersamaan, bahkan sering ada jenis, tujuan tulisan
yang tidak termasuk dalam keempat tujuan tersebut diatas. Hal ini
disebabkan karena cara pandang yang berbeda. Hugo Hartig (Salam,
2009: 3) misalnya, membagi tujuan penulisan itu menjadi tujuh bagian,
yaitu:
1. Tujuan penugasan (assignment purpose); adalah tulisan yang pada
dasarnya tidak mempunyai tujuan yang sama sekali. Penulis, menulis
24
sesuatu karena ditugaskan untuk merangkum buku; atau sekretaris
yang ditugaskan untuk membuat laporan, atau notulen rapat.
2. Tujuan altruistic (altruistic purpose; adalah tulisan yang berusaha
untuk menyenangkan para pembaca. Penulis semata-mata ingin
mengobati dan menghibur para pembaca, ingin membantu pembaca
memahami, menghargai perasaan dan penalarannya dalam
mengatasi segala macam persoalan yang dihadapi.
3. Tujuan persuasif (persuasive purpose); adalah tulisan yang berusaha
meyakinkan para pembaca tentang kebenaran yang diutarakan dalam
tulisan penulis.
4. Tujuan informasi (informational purpose); adalah tulisan berusaha
memberikan keterangan atau informasi kepada para pembaca.
5. Tujuan pernyataan diri (self-expressive purpose); adalah tulisan yang
berusaha memperkenalkan dan menyatakan diri penulis kepada
pembaca melalui tulisannya.
6. Tujuan kreatif (creative purpose); adalah jenis tulisan erat kaitannya
dengan tujuan pernyataan diri. Namun keinginan kreatif melebihi
pernyataan diri, karena penulis melibatkan diri untuk mencapai norma
artistik atau seni yang ideal.
7. Tujuan pemecahan masalah (problem-soving purpose); adalah jenis
tulisan dimana penulis berusaha memecahkan masalah yang dihadapi
dengan menyalunkan ide-idenya dalam bentuk tulisan. Penulis ingin
menjelaskan menjernihkan, serta meneliti secara cermat pikiran atau
25
gagasan-gagasan agar dapat dimengerti dan diterima oleh pembaca.
Selanjutnya, menurut Dalman (2015: 13)
Tujuan menulis ditinjau dari sudut kepentingan seperti yang
diuraikan berikut ini.
a). Tujuan penugasan. Pada umumnya, para pelajar menulis dengan
tujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan guru atau sebuah lembaga.
Bentuknya bias berupa makalah, laporan, ataupun karangan bebas.
b). Tujuan estetis. Bagi sastrawan, menulis puisi, cerpen maupun novel
bertujuan untuk menciptakan sebuah keindahan (estetis) dalam sebuah
cerpen maupun novel.
3). Tujuan penerangan. Surat kabar maupun majalah merupakan media
yang berisi tulisan dengan yujuan penerangan. Tujuan utama penulis
membuat tulisan adalah untuk memberi informasi kepada pembaca.
Informasi yang dibutuhkan bias berupa politik, ekonomi, pendidikan,
agama, social, maupun budaya.
4). Tujuan pernyataan diri. Pernyataan diri dapat dibuat berupa surat
pernyataan atau pun surat perjanjian. Hal tersebut menegaskan tentang
apa yang telah diperbuat.
5). Tujuan kreatif. Menulis sebenarnya berhubungan dengan proses kreatif,
terutama dalam menulis karya sastra, baik benrbentuk puisi maupun prosa.
6). Tujuan komsumtif. Ada kalanya tulisan diselesaikan untuk dijual dan
dikonsumsi oleh para pembaca. Dalam hal ini, penulis lebih mementingkan
kepuasan pada diri pembaca.
26
Berdasarkan uraian beberapa pendapat ahli tersebut, penulis
menyimpulkan bahwa tujuan menulis adalah suatu proses penyampaian
informasi kepada orang lain melalui catatan. Sehingga penulis berpendapat
bahwa tujuan menulis adalah suatu alat untuk menyampaikan suatu pesan
atau informasi penulis kepada pembaca.
c. Manfaat Menulis
Menurut Penebaker (Hasim :2016:193) manfaat menulis, yaitu:
1. menulis menjernihkan pikiran pada saat memulai menegrjakan sebuah
tugas yang rumit. Cobalah untuk menuliskan pikiran dan perasaan anda.
Para hiptonis profesional sering menggunakan teknik ini untuk mempercepat
proses hipnotis. Pada dasarnya mereka meminta klien mereka untuk
menuliskan pikiran dan perasaan pada saat itu. Saat klien mereka selesai
menulis ahli hiptonis tersebut meminta klien untuk merobek kertas yang
mereka pakai dan membuangnnya. Hal ini merupakan sebuah tindakan
simbolis bagi penjernihan sebuah tindakan.
2. menulis membantu mendapatkan dan mengingat informasi baru. seperti
yang ditunjukkan oleh pnelitian tentang mencatat, menulis catatan yang
penuh pemikiran atau dalam kasus anak-anak kecil, coretan-coretan,
membantu orang-orang untuk mendapatkan dan mengingat kembali
gagasan-gagasan baru. Menulis dapat membantu memberikan suatu
kerangka yang dapat dipakai untuk memahami perspektif baru dan unik
dari orang-orang lain. Bahkan menulis tentang hal tersebut akan
membantu gagasan - gagasan semakin jelas dan mudah di pahami.
27
3. menulis membantu memecahkan masalah kerana menulis mendorong
proses integrasi informasi. Menulis dapat membantu memecahkan
masalah – masalah yang rumit. Apabila seseorang menulis dengan bebas
tentang sebuah masalah yang rumit yang sedang dihadapi,dia akan lebih
mudah untuk mendapatkan pemecahannya. Ada beberapa alasan untuk
hal ini salah satunya bahwa menuli memaksa orang-orang untuk
memusatkan perhatian mereka lebih panjang pada suatu topic tertentu
daripada jika mereka hanya memikirkannya, karena menulis lebih lambat
dari pada berfikir, setiap gagasan harus dipikirkan dengan lebih terperinci.
Hernowo (dalam Ishak 2014:115) mengatakan ada lima manfaat
menulis, yaitu: (1) menulis dapat menjernihkan pikiran, (2) menulis
mengatasi trauma, (3) menulis membantu mendapatkan dan meningkat
kankembali akan informasi baru, dan (4) menulis bebas membantu kita
ketika kita terpaksa harus menulis. Selain itu, kreativitas menulis juga
dapat memperluas pengetahuan dan sekaligus mempertajam daya pikir
seseorang dalam menganalisis perkembangan yang terjadi disekitar
kehidupannya. Adapun menurut Dalman (2015:6) menulis memiliki banyak
manfaat yang dapat dipetik dalam kehidupan ini, diantaranya adalah: (1)
peningkatan kecerdasan, (2) pengembangan daya inisiatif dan kreativitas,
(3) menumbuhkan keberanian, dan (4) pendorongan kemauan dan
kemampuan mengumpulkan informasi.
Menurut Ishak (2014:9) menulis merupakan pekerjaan yang
memberi keuntungan ganda yakni materi dan pahala manakala yang
28
ditulis tersebut mengandung pengetahuan dan sekaligus bermamfaat bagi
kehidupan masyarakat.
Berdasarkan pemaparan diatas maka penulis dapat disimpulkan
bahwa manfaat menulis yaitu dapat meningkatkan dan memperluas
pengetahuan, meningkatkan pertumbuham kosakata, dan meningkatkan
kelancaran menyusun kalimat yang runtut dan sistematis.
d. Jenis-jenis Menulis
Dalam menulis dikenal bermacam-macam jenis menulis, di
antaranya adalah :
1. Deskripsi, Kata deskripsi berasal dari bahasa latin describere yang
berarti menggambarkan atau memberikanvsesuatu hal. Suatu bentuk
tulisan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar,
mencium, dan merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra
penulisnya. Jadi, menulis deskripsi adalah, menulis dengan menceritakan
keadaan sesuai dengan aslinya sehingga pembaca dapat merasakan apa
yang dirasakan oleh penulis. Menulis deskripsi digunakan jika penulis
ingin menggambarkan bentuk, sifat, dan rasa dari hal yang diamatinya.
Deskripsi juga digunakan untuk menggambarkan perasaan penulis
seperti, bahagia, takut, sedih, dan sebagainya.
Memahami tulisan deskripsi, pembaca dituntut untuk menggunakan
pancainderanya. Menulis deskripsi harus didasarkan pada pengamatan
yang cermat dan penyusunan kalimat yang tepat. Tujuan deskripsi adalah
29
membentuk, melalui ungkapan bahasa imajinasi pembaca agar dapat
membayangkan suasana, orang, peristiwa, dan agar mereka dapat
memahami sesuai sensasi atau emosi. Pada umumnya, menulis deskripsi
jarang berdiri sendiri. Bentuk tulisan tersebut selalu menjadi bagian dalam
bentuk tulisan lainnya dan saling berkaitan. Menulis deskripsi ada dua
macam, yaitu karangan deskripsi orang dan karangan deskripsi tempat.
Dalam penelitian ini, peneliti memilih karangan deskripsi tempat, karena
tema yang dibahas adalah “Pengalaman” jadi melalui karangan deskripsi
ini, siswa akan mendeskripsikan tempat secara jelas. Hal-hal yang perlu
dikembangkan dan dideskripsikan secara jelas adalah mengenai suasana
hati, kelengkapan penggambaran, dan keruntutan penulisan. Semua itu
akan menjadi acuan penilaian dalam mengarang deskripsi.
2. Eksposisi (paparan), eksposisi berasal dari kata exsposition yang
berarti membuka. Dapat pula diartikan sebagai tulisan yang bertujuan
untuk memberitahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan
sesuatu. Dalam eksposisi masalah yang dikomunikasikan adalah
informasi yang berupa data faktual, suatu analisis, dan bisa juga berupa
fakta dari pendirian teguh seseorang.
3. Argumentasi (bahasan). Adalah tulisan yang berisi atas paparan alasan
dan pendapat untuk membuat sesuatu kesimpulan. Argumentasi ditulis
untuk memberikan alasan, memperkuat atau menolak suatu pendapat,
pendirian, atau gagasan. Jadi, setiap karangan atau penguatan terhadap
pendapat tersebut.
30
4. Narasi (kisahan). Adalah tulisan yang menyajikan serangkaian
peristiwa. Karangan narasi berisi penyampaian rangkaian peristiwa
menurut urutan kejadiannya, dengan maksud memberi arti pada suatu
kejadian tersebut. Tujuan menulis narasi ada dua, yaitu hendak
memberikan informasi atau membari wawasan dan memperluas
pengetahuan kepada pembaca, hendak memberikan pengalaman estetie
kepada pembaca.
5. Persuasi (ajakan). Adalah tulisan yang bermaksud mempengaruhi
orang lain dalam persuasi selain logika perasaan juga memegang
peranan penting.
e. Ciri-ciri Tulisan yang Baik
Penugasan gagasan atau ide ke dalam tulisan yang baik dan benar
akan memudahkan pembaca memahaminya. Tulisan yang baik adalah
yang mampu mewakili secara tepat gagasan penulisnya. Rosidi (2013:8)
mengemukakan bahwa ada 5 ciri-ciri tulisan yang baik yaitu:
1. Tulisan merupakan hasil rakitan dari berbagai bahan atau pengetahuan
yang dimiliki oleh penulis. Tulisan bukan sekedar tempelan-tempelan
bahan yang diperoleh penulis dari berbagai literature atau bahan bacaan.
Apabila ini terjadi penulis bukan sebagai perakit tetapi hanya sekedar
pemulung.
2. Mencerminkan kemampuan penulis untuk menulis dengan jelas dan
tidak samar-samar, memanfaatkan struktur kalimat yang tepat dan
31
memberi contoh-contoh yang diperlukan sehingga maknanya sesuai
dengan yang di inginkan oleh penulis.
3. Mencerminkan kemampuan menulis untuk menulis secara meyakinkan,
menarik minat pembaca terhadap pokok pembicaraan, serta
mendemonstrasikan suatu pengertian yang masuk akal. Dalam hal ini
haruslah di hindari penyusunan kata-kata dan pengulangan hal-hal yang
tidak perlu.
4. Mencerminkan kemampuan penulis untuk mengkritisi masalah pada
tulisannya yang pertama serta memperbaikinya. Seorang penulis
hendaknya bersedia dan mampu merivisi naskah pertamanya.
5. Mencerminkan kebanggan penulis terhadap naskah yang dihasilkan.
Penulis harus mampu mempergunakan ejaan dan tanda baca secara
seksama,memeriksa makna kata dan hubungan ketatabahasaan dalam
kalimat-kalimat sebelum menyajikan kepada para pembaca. Tulisan yang
baik juga dapat ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. kesesuaian judul dengan isi tulisan
2. ketepatan penggunaan ejaan dan tanda baca
3. ketepatan dalam struktur kalimat.
4. kesatuan, kepaduan dan kelengkapan dalam setiap paragraf.
Adapun ciri-ciri tulisan yang baik menurut Tarigan (2008:17) adalah
sebagai berikut:
1) Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan sang penulis
mempergunakan nada yang serasi.
32
2) Tulisan mencerminkan kemampuan sang penulis menyusun bahan-
bahan yang tersedia menjadi suatu keseluruhan yang utuh.
3) Tulisan baik mencerminkan kemampuan sang penulis untuk menulis
dengan jelas dan tidak samar-samar: memanfaatkan struktur kalimat,
bahasa, dan contoh-contoh sehingga maknanya sesuai dengan yang
diinginkan oleh sang penulis, sehingga pembaca tidak usah susah payah
memahami makna yang tersurat dan tersirat.
4) Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan sang penulis untuk
menulis secara meyakinkan untuk menarik minat para pembaca terhadap
pokok pembicaraan serta mendemonstrasikan suatu pengertian yang
masuk akal dan cermat serta teliti mengenai hal itu. Dalam hal ini haruslah
dihindari kata-kata dan pengulangan frase-frase yang tidak perlu. Setiap
kata haruslah menunjang pengertian yang serasi, sesuai apa yang
diinginkan oleh penulis.
5) Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis untuk mengkritik
naskah tulisannya yang pertama serta memperbaikinya.
6) Tulisan yang baik mencerminkan kebanggaan penulis dalam naskah
atau manuskrip: kesediaan mempergunakan ejaan dan tanda baca secara
seksama, memeriksa makna kata dan hubungan ketatabahasaan dalam
kalimat-kalimat sebelum menyajikannya kepada para pembaca.
Jadi, tulisan yang baik adalah tulisan yang jelas dan bermakna,
memiliki kohesi dan koherensi yang baik, efektif dan efisien, objektif, dan
33
selalu mengikutikaidah gramatikal. Hal tersebut akan membuat pembaca
mengerti maksud yang disampaikan oleh penulis.
f. Tahap-Tahap Penulisan
Menjadi seorang penulis, tentu harus mengetahui maksud dan
tujuan yang hendak dicapai sebelum menulis. Selain itu, seorang penulis
juga harus kreatif dan pandai memilih bahasa, struktur bahasa, dan
kosakata yang sesuai dengan apa yang ingin disampaikan kepada
pembaca, sehingga pembaca dapat dengan mudah mencerna dan
memahami informasi yang disampaikan oleh penulis. Keterampilan
menulis bukanlah suatu keterampilan yang datang dan diperoleh secara
otomatis, tetapi untuk menjadi seorang penulis yang profesional tentunya
harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang
dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung (Tarigan,
2008:3). Oleh karena itu untuk menyajikan informasi melalui tulisan
seorang penulis harus bias menghasilkan tulisan yang baik. Menurut
Dalman (2016: 15) secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga
tahapan yaitu (1) tahap pratulis, (2) tahap penulisan, dan (3) tahap
pascapenulisan.
1) Tahap pratulis
Tahap ini merupakan tahap pertama, tahap persiapan atau
prapenulisan adalah ketika pembelajar menyiapkan diri, mengumpulkan
informasi, menarik tafsiran dan inferensi terhadap realitas yang
34
dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang
memperkaya masukan kognitifnya yang akan diperoses selanjutnya. Pada
tahap prapenulisan ini terdapat aktivitas memilih topik, menetapkn tujuan
dan sasaran, mengumpulkan bahan dan informasi yang diperlukan, serta
mengorganisasikan ide atau gagasan dalam bentuk kerangka karangan.
2) Tahap penulisan
Tahap penulisan merupakan tahap yang paling penting karena
pada tahap ini semua persiapan yang telah dilakukan pada tahap pratulis
dituangkan ke dalam kertas. Pada tahap ini, diperlukan adanya
konsentrasi penuh penulis terhadap apa yang sedang dituliskan. Tanpa
konsentrasi penuh, tulisan yang berbobot sulit dihasilkan.
3) Tahap pascatulis
Tahap ini merupakan tahap penyelesaian akhir tulisan. Tahap ini
penting dilakukan karena pada saat menulis draf atau naskah pertama,
tentang semuanya masih serba kasar, masih dipenuhi oleh berbagai
kesalahan dan kelemahan.Dalam tahap pascatulisan ini terdapat dua
kegiatan utama, yaitu penyuntingan dan penulisan naskah jadi.
Penyuntingan yaitu kegiatan membaca kembali dengan teliti draf tulisan
dengan melihat ketepatannya dengan gagasan utama, tujuan tulisan,
calon pembaca, dan kriteria penerbitan.
Penulisan naskah jadi yaitu kegiatan paling akhir yang dilakukan.
Setelah penyuntingan dilakukan, barulah naskah jadi ditulis ulang dengan
rapi dan dengan memperhatikan secara serius masalah perwajahan.
35
Selain itu, Fu‟ad (2008: 22) juga mengungkapkan bahwa terdapat delapan
hal yang harus diperhatikan dalam menulis, yaitu: (1) fokus, (2) konsisten,
(3) pengembangan ide yang menarik, (4) pembacaan model, (5)
pertahankan diri sebagai penulis, (6) penjelasan, (7) tone atau nada, (8)
pengembangan paragraf.
1) Fokus. Seorang penulis harus fokus terhadap ide yang ingin
disampaikan, agar tulisannya tidak melebar ke arah yang tidak
direncanakan. Setiap bagian yangdirencanakan dalam tulisan haruslah
memiliki ide pokok yang merupakan fokus terkaji. Fokus itu harus dijaga
dengan cara membuat pembatasanpembatasan abstrak tertentu.
2) Konsistensi. Konsistensi disebut dengan konsistensi adalah istiqamah
penulis dalam proses menulis. Penulis juga harus konsisten dalam
menjaga fokus, perpindahan fokus harus secara halus dan tidak tiba-tiba.
Ini membutuhkan kemampuan menulis dalam menggunakan tanda transisi
untuk mengajak pembaca berpindah dari satu topik ke topik yang lain.
3) Pengembangan ide yang menarik. Ide yang dikembangkan dan ditulis
harus bisa menarik perhatian dan memancing motivasi membaca para
pembaca. Tulisan yang tidak menarik juga adalah tulisan yang bertele-
tele. Pembaca akan semakin malas melanjutkan pembacaan ketika hal
yang sudah dipahami kembali diuraikan secara panjang lebar.
4) Pembacaan Model. Seorang penulis, dalam menulis topik apapun
dalam konteks dan genre apapun, haruslah terus membaca model yang
sudah penulis tersebut siapkan. Dalam pembacaan model, seringkali ide
36
baru bermunculan. Ide yang awalnya tidak disadari tiba-tiba begitu terang
dan menggembirakan.
5) Pertahankan diri sebagai penulis. Seorang penulis, dalam menulis perlu
mempertahankan dirinya sebagai penulis yang baik dan setiap orang
memiliki ciri khas tersendiri.
6) Kejelasan. Menulis secara jelas mungkin cukup sulit untuk kebanyakan
orang, terutama jika mereka adalah penulis pemula.
7) Tone atau nada. Dalam menulis, penulis ingin supaya tulisannya
membawa atau memberikan efek emosional pada pembaca.
8) Pengembangan paragraf. Paragraf merupakan satuan paling mendasar
dalam sebuah tulisan. Fungsi utama dari paragraf adalah menyampaikan
satu ide pokok dengan sejumlah ide pendukung, sebagai informasi yang
ingin disampaikan kepada pembaca. Hyland (Fu‟ad, 2008: 9) memberikan
salah satu contoh langkahlangkah dalam proses penulisan itu sebagai
berikut: (1) pemilihan topik, (2) prapenulisan, (3 tahap pasca tulis atau
revisi, pada tahap ini penulis menelaah kembali, (4) respon atas tulisan,
(5) revisi, (6) respon atas revisi, (7) pengeditan , (8) evaluasi, dan (9)
publikasi. Dari tiga pendapat para ahli di atas, maka penulis menarik
kesimpulan bahwa dalam menghasilkan sebuah tulisan yang baik seorang
penulis harus melalui langkah-langkah sebagai berikut: (1) tahap pra-
penulisan, pada tahap ini penulis menyiapkan ide yang akan
dituangkannya dalam bentuk tulisan (2) tahap penulisan, pada tahap ini
penulis mulai mengembangkan ide yang telah disiapkannya pada tahap
37
pra-penulisan, dan (3) tahap pasca tulis atau revisi, pada tahap ini penulis
menelaah kembali hasil tulisan.
3. Paragraf
a. Pengertian Paragraf
Paragraf merupakan suatu kumpulan dari kesatuan pikiran yang
kedudukannya lebih tinggi serta lebih luas daripada kalimat atau bisa di
artikan pula paragraf ialah bagian dari sebuah karangan yang terdiri dari
beberapa kalimat yang berisikan tentang informasi dari penulis untuk
pembaca dengan pikiran utama sebagai pusatnya dan pikiran penjelas
sebagai pendukungnya. Paragraf terdiri beberapa kalimat yang
berhubungan satu sama lain dalam suatu rangkaian yang menghasilkan
suatu informasi. Paragraf juga di sebut sebagai renungan ide dari penulis
melalui beberapa kalimat yang berkaitan dan mempunyai satu tema.
Dengan demikian dapat paragraf dapat dikatakan sebuah karangan
singkat yang di dalamnya terdapat pikiran utama sebagai pusatnya dan
pikiran penjelas sebagai pendukungnya.
Menulis paragraf merupakan bentuk komunikasi tidak langsung
karena melalui tulisanlah komunikasi itu terjalin. Ide atau gagasan, pikiran
perasaan seseorang penulis diungkapan atau dituangkan dalam bentuk
tulisan. Untuk dapat mengkomunikasikan ide/gagasan tersebut kepada
pembaca tentunya tulisan tersebut harus memenuhi persyaratan paragraf
yang baik agar pesan yang akan disampaikan mudah dipahami oleh
pembaca. Oleh karena itu dalam keterampilan menulis paragraf selain
38
diksi dan ejaan yang diperhatikan, penulis juga harus memperhatikan
unsur - unsur pembagun paragraf seperti kesatuan, koherensi, dan
pengembangan paragraf.
Kesatuan, koherensi, dan pengembangan paragraf merupakan
syarat yang tidak dapat dilepaskan dari keterampilan menulis. Paragraf
yang tidak koherensi atau ketidak paduan paragraf akan menimbulkan
efek negatif pada kesatuan dan pengembangan paragraf. Begitu juga
sebaliknya, kesatuan paragraf yang kurang baik dapat menimbulkan
ketidak jelasan tema, serta pengembangan tema yang kurang baik dan
tidak terarah akan merusak tema atau menggaburkan topik dan maksud
yang hendak disampaikan. Sebuah paragraf yang baik harus memiliki
kesatuan. Maksudnya adalah semua gagasan penjelas/pendukung yang
membina keutuhan paragraf tersebut harus secara kompak membicarakan
maksud tunggal, yaitu pikiran utama/ide pokok yang dibicarakan.
Pentingnya unsur kesatuan dalam sebuah paragraf agar pembaca
tidak kebinggungan dalam memahami maksud penulis. Apabila sebuah
paragraf tidak memiliki kesatuan/pertalian dengan maksud tunggal
tersebut hanya akan mempersulit pembaca dalam memahami pikiran
utama yang hendak disampaikan penulis. Sebuah paragraf yang baik
harus koherensi. Maksudnya adalah kekompakkan hubungan antar
kalimat yang membina kesatuan paragraf tersebut harus menunjukkan
hubungan timbal balik yang baik antar kalimat satu dengan kalimat lain
sehingga paragraf tersebut padu. Pentingnya unsur koherensi/kepaduan
39
dalam sebuah paragraf agar pembaca mudah memahami maksud yang
akan disampaikan oleh penulis. Apabila sebuah paragraf tidak memiliki
koherensi/kepaduan antar kalimat hanya akan mempersulit pembaca
dalam memahami maksud yang akan disampaikan penulis karena pikiran
pembaca seolah-olah meloncat dari satu gagasan ke gagasan lain tanpa
melihat bagaimana pertalian gagasan-gagasan itu sebenarnya.
Sebuah paragraf yang baik juga ditandai dengan pengembangan
paragraf yang secara logis dan detail merincikan pikiran utama/gagasan
pokok ke dalam gagasan gagasan bawahan/pikiran penjelas. Pentingnya
pengembangan paragraf, yaitu untuk memperjelas keberadaan pikiran
utama tersebut didukung oleh gagasan-gagasan penjelas.
Apabila gagasan utama dalam paragraf tanpa pengembangan
maka gagasan tersebut hanya terdiri atas sebuah kalimat yang berdiri
sendiri tanpa ada ide/gagasan pengembang. Dengan demikian tentu saja
pembaca tidak akan mengetahui apa yang sebenarnya persoalan yang
hendak disampaikan oleh penulis karena tidak ada perincian secara detail.
Berdasarkan uaraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tercapai tidaknya
maksud yang hendak disampaikan penulis melalui tulisannya sangat
dipengaruhi oleh kemampuan penulis itu sendiri dalam menyusun
kesatuan, koherensi, dan pengembangan paragraf yang baik dalam
sebuah wacana.
Paragraf merupakan gabungan dari beberapa kalimat sehingga
menjadi satu kesatuan yang utuh. Dengan kata lain, paragraf adalah
40
sebuah kesatuan yang membicarakan satu aspek dari tema seluruh
karangan. Kalimat-kalimat dalam sebuah paragraf harus berhubungan
satu sama lain, sehingga merupakan kesatuan yang utuh untuk
menyampaikan suatu maksud, untuk mengulas sesuatu hal yang menjadi
pembicaraan dalam paragraf itu. Menurut Djago (2008:5) ”Paragraf adalah
seperangkat kalimat tersusun logis-sistematis yang merupakan satu
kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok
yang tersirat dalam keseluruhan karangan”. Selanjutnya beliau pun
menyebutkan kegunaan paragraf yaitu : (1) Sebagai penampung dari
sebagian kecil jalan pikiran atau ide pokok keseluruhan karangan; (2)
Memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok pegarang; (3) Alat
bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis; (4)
Pedoman bagi pembaca untuk mengikuti dan memahami alur pikiran
pengarang; (5)Sebagai alat penyampaian pikiranatau ide pokok
pengarang kepada pembaca; (6) Sebagai penanda bahwa pikiran baru
dimulai, dan (7) Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat
berfungsi sebagai pengantar, transisis, dan penutup (konklusi).
b. ciri-ciri Paragraf
1. kalimat awalnya terletak agak ke dalam 5 ketukan spasi untuk jenis
karangan biasa,
2. paragraf memakai pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topic.
3. setiap paragraf memakai sebuah kalimat topic dan juga selebihnya
merupakan kalimat pengembang yang mempunyai fungsi menjelaskan,
41
menguraikan, ataupun menerangkan pikiran utama yang terdapat dalam
topic.
4. paragraf memakai pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat
penjelas. Kalimat tersebut berisi mengenai detail-detail kalimat topic .
paragraf hanya berisikan satu kalimat topic dan juga beberapa kalimat
penjelas. Setiap penjelas berisi mengenai detail yang sangat spesipik
serta tidak mengulang pikiran penjelas lainnya.
c. syarat-syarat paragraf yang baik
Menurut Rosidi (2013:12) paragraf yang baik harus memenuhi
beberapa persyaratan yaitu :
1. paragraf yang baik harus mengandung kesatuan
Mungkin kita sering mengalami kesulitan dalam mengembangkan
paragraf. Kita merasa kesulitan, kapan harus berganti paragraf.
Pergantian sebuah paragraf dapat setelah terjadi pergantian gagasan atau
ide. Hal seperti ini disebut kesatuan . paragraf yang baik hendaknya
mengandung satu gagasan utama.
2. koherensi
Koherensi artinya kaimat yang satu dengan kalimat yang lainnya harus
berhubungan dengan padu. penulis dapat melakukannya dengan
(a) mengulang kata atau kelompok kata sebelumnya di sebutkan
(b) mengganti kata sebelumnya disebutkan dengan kata lain yang
sama maknanya.
42
(c) Menggunakan kata ganti dan petunjuk dia, mereka, itu,tersebut, hal
itu ,dsb.
3. paragraf yang baik harus mengandung unsur kelengkapan artinya
sebuah paragraf harus megandung satu kalimat utama dan beberapa
kalimat penjelas.
Menurut Djago (2008:28) pola pengembangan paragraf dibagi
menjadi enam yaitu macam yaitu: (1) Paragraf Perbandingan; Paragraf
perbandingan adalah paragraf yang kalimat topiknya berisi perbandingan
dua hal. Perbandingan tersebut, misalnya antara yang bersifat abstrak
dan bersifat konkrit. Kalimat-kalimat topic tersebut dikembangkan dengan
merincikan perbandingan tersebut dalam bentuk yang kongkrit atau
bagian-bagian kecil. 2) Paragraf Pertanyaan; Paragraf pertanyaan 6
adalah paragraf yang kalimat topiknya dijelaskan dengan kalimat
pengembang berupa kalimat Tanya. (3) Paragraf sebab-akibat; Paragraf
sebab-akibat adalah paragraf yang kalimat topiknya dikembangkan oleh
kalimat-kalimat sebab atau akibat.(4) Paragraf contoh; Paragraf contoh
adalah paragraf yang kalimat topiknya dikembangkan dengan contoh-
contoh sehingga kalimat topiknya jelas pengertiannya. (5) Paragraf
perulangan; Paragraf perulangan adalah paragraf yang kalimat topiknya
dapat pula dikembangkan dengan perulangan kata atau kelompok kata
yang berupa contoh contoh. (6) Paragraf defenisi; Paragraf defenisi
adalah paragraf yang kalimat topiknya berupa definisi atau pengertian.
Definisi atau pengertian yang terkandung dalam kalimat topik tersebut
43
memerlukan penjelasan panjang lebar agar tepat maknanya ditangkap
oleh pembaca. Alat untuk memperjernih pengertian tersebut
adalahserangkaian kalimat pengembang. Adapun jenis-jenis paragraf
yaitu paragraf Narasi, Paragraf deskripsi, paragraf eksposisi, paragraf
Argumentasi, Paragraf persuasi.
4. Paragraf Deskripsi
a. Pengertian paragraf deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang melukiskan atau
menggambarkan sesuatu yang berhubungan dengan pancaindra dengan
kata kata secara jelas dan terperinci.
Menurut Tarigan Definisi deskripsi adalah tulisan yang bisa
melukiskan sebuah kisah yang bertujuan untuk mengajak pembaca agar
bisa memahami, merasakan dan menikmati objek yang dibicarakan
seperti suasana hati, aktivitas dan sebagainya.
b. Tujuan paragraf deskripsi untuk menggambarkan suatu objek sehingga
pembaca bisa seolah-olah melihat, mendengar, merasakan atau
mengalami objek dan peristiwa yang dideskripsikan penulis
c. Jenis-jenis pargraf deskripsi
Secara umum paragraf deskripsi dibedakan atas tiga macam yaitu:
1. Paragraf deskripsi spasial ialah paragraf yang melukiskan ruang atau
tempat berlangsungnya suatu peristiwa.
44
2. Paragraf deskripsi objektif ialah paragraf yang menggambarkan suatu
hal atau orang dengan mengungkapkan identitasnya secara apa
adanya sehingga pembaca dapat membayangkan keadaannya.
3. Paragraf deskripsi subjektif peragraf ini menggambarkan objek seperti
tafsiran atau kesan perasaan penulis.
d. Ciri-Ciri Paragraf Deskripsi
Adapun ciri-ciri paragraf deskripsi di antaranya yaitu:
Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.
1. Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan
melibatkan kesan indera.
2. Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau
mengalami sendiri.
5. Hakikat Teknik Mind Mapping (Peta Pikiran)
a. pengertian teknik Mind Mapping
Mind mapping pertama kali di kembangkan oleh Tony Buzan ,
seorang psikolog dari Inggris Beliau adalah penemu Mind Map (peta
Pikiran) ketua yayasan Otak, pendiri klub pakar (Brain Trust) dan pencipta
konsep melek mental. Mind Map diaplikasikan di bidang pendidikan,
seperti teknik sekolah, artikel serta ujian.
Mind Maping dapat diartikan sebagai proses memetakan pikiran
untuk menghubungkan konsep-konsep permasalahan tertentu dari
cabang–cabang sel syaraf membentuk korelasi konsep menuju suatu
pemahaman dan hasilnya dituangkan langsung di atas kertas dengan
45
animasi yang disukai dan gampang dimengerti oleh pembuatnya,
sehingga tulisan yang dihasilkan merupakan gambaran langsung dari cara
kerja koneksi-koneksi dalam otak.
Mind Mapping merupakan kelompok kata yang terdiri dari kata mind
yang berarti pikiran dan map yang berarti peta. Mind Mapping menurut
pencetusnya, Buzan merupakan cara paling mudah memasukkan
informasi kedalam otak, dan untuk mengambil informasi dari otak. Cara ini
adalah cara yang kreatifdan efektif dalam membuat catatan hingga boleh
dikatakan Mind Mapping benar-benar memetakan pikiran ( Buzan, 2012:
4). Peta pikiran adalah teknik pemamfaatan keseluruhuan otak dengan
menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk
kesan (De porter dan Mike Hernacki,2010:153) jadi, dengan berimajinasi,
berangan – angan atau berkhayal sesuatu dengan menggunakan alat
indera dan meghubung-hubungkan (asosiasi) gambar yang satu dengan
yang lain karena Mind Map sarat dengan gambar dan warna. Mind map
adalah cerminan dari kemampuan dan proses berfikir alami otak yang
saratt dengan gambar (Buzan, 2012:9).
Peta pikiran atau di sebut Mind Mapping merupakan salah satu
teknik belajar yang dikembangkan oleh Buzan tahun 1970-an yang
didasarkan pada cara kerja otak. Di sebut tehik karena peta pikiran berupa
langkah-langkah yang sistematis. Otak mengingat dalam bentuk gambar,
symbol, bentuk-bentuk, suara music, dan perasaan. Otak menyimpan
banyak informasi dengan pola dan asosiasi seperti pohon dengan cabang
46
dan rantingnya.otak tidak menyimpan informasi menurut kata demi kata
atau kolom demi kolom dalam baris yang rapi seperti yang kita keluarkan
dalam berbahasa. Untuk mengingat kembali dengan cepat apa yang telah
kita pelajari sebaiknya meniru kerja otak dalam bentuk peta pikiran
dengan demikian, proses menyajikan dan menangkap isi pelajaran dalam
peta-peta konsep mendekati operasi alamiah dalam berfikir (Sugianto,
2010:41).
Menurut widura (2013:12) mendefinisikan Mind Mapping sebagai:
Sistem belajar dan berfikir yang menggunakan kedua belah otak.
Sistem belajar dan berfikir yang menggunakan otak sesuai dengan cara
kerja alaminya.
Sistem belajar dan berfikir yang menemukan apa yang terjadi secara
internal di dalam otak kita saat belajar dan berfikir.
Sistem belajar dan berfikir yang mencerminkan secara visual apa yang
terjadi pada otak anda saat belajar dan berfikir.
Mind Mapping memberikan banyak manfaat bagi anak dan siswa
dalam belajar dan berfikir maupun merencanakan kegiatannya sehari hari.
Anak dan siswa dapat menggunakan Mind Map untuk : mencatat,
meringkas, mengarang, berpikir, analisis, berfikir kreatif, merencanakan
(jadwal ,waktu, kegiatan, dll), mengurai artikel bacaan (missal : reading
comprehension bhs inggris), megurai soal cerita matematika atau sains
Dll.
47
Peta pikiran adalah alternative pemikiran seluruh otak terhadap
pemikiran linear. Mind Mapping menggapai segala arah dan menangkap
berbagai pikiran dari segala sudut Michalko ( Buzan , 2012: 2). Senada
dengan pendapat tersebut Buzan (2012:5).mengungkapkan bahwa mind
Mapping adalah alat berfikir kreatif yang mencerminkan cara kerja alami
otak. Peta pikiran memungkinkan otak menggunakan semua gambar dan
asosiasinya dalam pola radial dan jaringan sebagaimana otak dan anda
perlu membiasakan diri kembali.
Mind Mapping adalah cara mencatat yang kreatif , dan secara
harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita (Buzan, 2012:4). Mind
mapping bisa dibandingkan dengan peta kota. Bagian tengah Mind
Mapping sama halnya dengan pusat kota dan mewakili gagasan
terpenting , jalan-jalan protocol yang memancar dari pusat kota
merupakan pikiran -pikiran utama dalam proses berfikir,jalan-jalan atau
cabang skunder merupakan penjelas (Buzan,2012 :6)
Peta pikiran yang ditemukan oleh Buzan didasarkan pada cara
kerja otak penyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak
manusia tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang
terjejer rapi, melainkan dikumpulkan pada syaraf-syaraf yang bercabang-
cabang. Apabila dilihat dari sekilas sel-sel syaraf tersebut akan tampak
seperti cabang-cabng pohon. Dengan demikian dapat disimpukan bahwa
jika informasi disimpan di otak tersimpan dengan baik maka hasil akhirnya
membuat proses belajar semakin mudah.
48
Mind mapping merupakan salah satu keterampilan paling efektif
dalam proses berfikir kreatif. Pemetaan pikirn mirip dengan outlining tetapi
lebih menarik secara visual dan melibatkan kedua belahan otak Wycoff
(Hasim, Hernowo :2017:23). Lebih lanjut, De Porter dan Hernacki
(2010:152) mengungkapkan bahwa peta pikiran menggunakan pengingat-
pengingat Visual dan Sensorik dalam suatu pola dari ide-ide yang
berkaitan seperti peta jalan-jalan yang digunakan untuk belajar,
mengorganisasikan, dan merencanakan. Peta ini dapat membangkitkan
ide-ide orisinal dan memicu ingatan mudah.
Berdasarkan pemamparan diatas dapat di kemukakan bahwa
teknik Mind Mapping merupakan teknik untuk mencatat kreatif dengan
membuat peta-peta pikiran agar lebih mudah dipahami.
Sebelum membuat sebuah paragraf seseorang harus menentukan
tema dan menyusun kalimat – kalimat menjadi sebuah paragraf dengan
menggunaka Teknik Mind Mapping. Dengan Mind Map dapat
memudahkan seseorang menuangkan gagasan-gagasan baru, membuka
kembali rekaman yang ada di otak, menjernihkan pikiran, memperbaiki
daya pikir seseorang yang selama ini terkotak-kotakkan, serta dapat
menghemat waktu” saat memetakan pikiran dan membiarka gagasan dan
pemikiran anda menyebar keseluruh halaman. Anda akan mencapai suatu
tahap saat anda tiba-tiba „tahu‟ hal yang ingin anda tulis „ (Hasim, 2016 :
142). Sebuah peta pikiran memiliki sejumlah keuntungan- keuntungan di
49
banding pencatatan linear. Keuntungan tersebut oleh Buzan (2012) di
paparkan antara lain:
1. Bagian pusat dengan gagasan utama lebih jelas terdefinisikan
2. Nilai pentig relative dai setiap gagasan secara jelas ditunjukkan .
3. Hubungan antarakonsep-konsep kunci dengan segera akan dapat di
kenali karena kedekatan dan hubungannya.
4. Akan lebih efektif dan lebih cepat.
5. Sifat struktur itu memungkinkan penambahan informasi baru dengan
mudah tanpa corat-coret dan menyelepitkan secara carut marut, dan
sebagainya.
6. Setiap peta yang di buat akan tampak dan berbeda dari setiap peta
lainnya.ini akan membantu mengingat.
7. Dalam pembuatan catatan yang lebih kraetif, seperti dalam persiapan
menulis essai dan sebagainya, sifat terbuka dari peta akan membuat
otak mampu membuat hubungan baru jauh lebih mudah.
b. Manfaat Mind Map
1. manfaat bagi anak-anak / siswa
Mind map memberikan banyak manfaat bagi anak-anak dan siswa
dalam belajar , berfikir maupun merencanakan kegiatan sehari-hari
seperti: mencatat, meringkas mengarang, berfikir analisis, berfikir kreatif,
merencanakan (jadwal, waktu, kegiatan dll), mengurangi artikel bacaan
(misalnya reading, comprehension bahasa inggris), mengurangi soal cerita
matematika atau sains.
50
2. manfaat bagi guru
Selain bermanfaat bagi siswa mind map juga mempunyai beberapa
manfaat bagi pengajar/guru antara lain : merancang kurikulum
pengajaran, komprehenship, menyatukan materi pengajaran dari berbagai
sumber, meringkas materi pengajaran, mengembangkan ide materi
mengajar, mempersiapkan presentase mengajar, presentase mengajar,
manajemen waktu dalam mengajar, membuat catatan mengajar di papan
tulis atau white board, merancang soal-soal ujian, evaluasi kualitas
mengajar, evaluasi hasil ujian, penugasan siswa, penelitian.
c. Langkah- langkah pembuatan peta pikiran (Mind mapping) berbantuan
gambar
Sebelum membuat sebuah peta pikiran di perlukan beberapa
bahan, yaitu kertas kosong tak bergaris, pena, dan pensil warna, otak
serta imajinasi. Buzan (2012:15) mengemukakan tujuh langkah untuk
membuat peta pikiran.tujuh langkah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Maulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya
diletakkan mendatar .mengapa? karena memulai dari tengah
memberi kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah
dan untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami.
2. Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral. Mengapa ? karena
sebuah gambar bermakna seribu kata dan membatu otak
menggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik ,
51
membuat otak tetap terfokus, membantu otak berkonsertasi, dan
mengaktifkan otak.
3. Gunakan Warna . Mengapa? Karena bagi otak, warna sama
menariknya dengan gambar. Warna membuat peta pikiran lebih hidup,
menambah energy pada pemikiran kreatif dan menyenangkan.
4. Hubungan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan
cabang-cabang tingkat dua dan tiga ketingkat satu dan dua sterusnya.
Mengapa? Karena otak bekerja menurut asosiasi. empat Otak senang
mengaitkan dua , tiga, emapat dst. Bila cabang-cabang di hubungkan
akan lebih mudah dimengerti dan di ingat.
5. Buatlah garis hubung yang melengkung,bukan garis lurus.mengapa?
karena garis lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang
melengkung dan organisasi seperti cabang – cabang pohon jauh lebih
menarik bagi mata.
6. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Mengapa? Karena kata
kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada peta
pikiran.
7. Gunakan gambar. Mengapa ? karena seperti gambar sentral, setiap
gambar bermakna seribu kata.
6. Penerapan teknik peta pikiran (Mind Mapping) berbantuan gambar dalam pembelajaran keterampilan menulis paragraf.
Teknik peta pikiran (Mind Mapping) sangat tepat digunakan dalam
pembelajaran menulis. Wycoff (Hasim 2017:24) mengemukakan bahwa
pemetaan pikiran adalah alat pembuka pikiran yang ajaib. cara yang
52
sangat baik untuk menghasilkan dan menata gagasan sebelum menulis.
Bagian yang paling sulit dalam menulis adalah mengetahui hal apa yang
akan tulis, apa temanya dan bagaimana memulainya. Dengan pemetaan
pikiran, sebuah tema dijabarkan dalam ranting-ranting tema yang lain
sehingga menjadi pengembangan gagasan dalam menulis.
Dalam menulis paragraf kreatifitas dan imajinasi sangat di perlukan
untuk mengembangkan ide, gagasan menjadi sebuah paragraf.
Berdasarkan paparan tersebut diatas di ketahui bahwa Mind Mapping
dengan gambar, warna serta kata kuncinya dapat membangkitkan fungsi
otak kanan sehingga memunculkan ide-ide baru yang kreatif dan
imajinatif. Lebih jauh jika di bandingkan dengan teknik konvensional yang
selama ini di gunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis, teknik mind
mapping jauh lebih baik karena melibatkan kedua belahan otak untuk
berfikir berdasarkan hasil temuan Ida bagus putrayasa dalam jurnal
pendidikan Indonesia dengan judul pembelajaran menulis paragraf
deskripsi berbasis Mind mapping pada siswa kls VII SMP laboratoruim
Undiksha.
Impelementasi teknik peta pikiran berbantuan gambar adalah
sebagai berikut : siswa di sajikan sebuah gambar kemudian pertama-tama
siswa menentukann tema / ide pokok kemudian menuliskan di atas kertas
selembar kertas kosong. Penulisan berupa kata kunci dari ide yang dipilih
disertai symbol atau gambar berwarna. Kedua, siswa menuliskan apa saja
yang mereka lihat di dalam gambar dalam bentuk ranting-ranting, siswa
53
membuat kalimat berdasarkan peta pikiran berdasarkan gambar, siswa di
tugaskan menyusun kalimat tersebut menjadi sebuah paragraf.
7. Media
a. Definisi Media
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah
berarti “tengah” perantara atau pengantar dalam bahasa arab media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan.
Media yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran
disebut dengan media pembelajaran (Satrianawati:2018:5). Media dalam
berdasarkan fungsinya di bagi menjadi dua (1). Media dalam arti luas
merupakan segala bentuk benda yang digunakan oleh seseorang untuk
melakukan perubahan dengan harapan perubahan tersebut bertahan
lama yang terjadi melalui pengalaman langsung maupun tidak langsung.
(2) media dala arti sempit misalkan alat dan bahan yang digunakan guru
dalam proses belajar mengajar yang terjadi di kelas untuk menyelesaikan
masalah ataupun untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Association For Education And Communication Technology (AECT)
mendifinisikan media yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk suatu proses penyaluran pesan. Sedangkan menurut education
association (NEA) mendefinisikan media sebagai benda yang dapat di
manipulasikan, dilihat, di dengar, di baca, atau dibicarakan beserta
instrument yang dipergunakan dengan baik-baik. Media sebagai system
54
penyampaian atau pengantar media yang sering di ganti dengan mata
mediator menurut Flening (Arsyad, 2016:3). Pembelajaran adalah suatu
kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai positif dengan memafaatkan
berbagai sumber untuk belajar. Istilah media bahkan sering dikaitkan atau
dipergantikan dengan kata teknologi yang berasal dari kata latin tekne
(Bahasa Inggris art dan logos bahasa Indonesia (Arsyad 2016:3-4).
Menurut Tarman (2018) Media pembelajaran adalah alat bantu
yang digunakan dalam proses pembelajaran yang dimaksudkan untuk
memudahkan, memperlancar komunikasi antara guru dan siswa sehingga
proses pembelajaran berlangsung efektif dan berhasil dengan baik.
Dari definisi tersebut penulis menyimpulkan bahwa media
merupakan alat atau perantara untuk memudahkan penyampaian pesan
kepada siswa agar mudah dipahami dan menurut pendapat penulis sendiri
media pembelajaran adalah segala bentuk /alat/sumber yang digunakan
dalam menyampaikan suatu pesan kepada siswa agar mudah di pahami.
Dengan memanfaatkan media dalam teknik Mind mapping membantu
siswa untuk lebih mudah memahami materi yang disajikan.
55
b. Manfaat media pembelajaran bagi Guru dan siswa
Aspek Manfaat media Pembelajaran
Bagi guru Bagi siswa
Penyampaian materi
Memudahkan guru dalam menjelaskan materi pembelajaran
Memudahkan siswa dalam memahami pelajaran
Konsep Materi yang bersifat abstrak menjadi konkret
Konsep materi mudah di pahami konkret medianya, konkret pemahamannya.
Waktu Lebih efektif dan efisien mengulang materi pembelajaran seperlunya saja
Memilih waktu yang lebih banyak dalam pembelajaran materi dan menambah materi yang relevan.
Minat Mendorong minat belajar dan mengajar guru
Membangkitkan minat belajar siswa.
Situasi belajar hasil belajar
Interaktif kualitas hasil mengajar lebih baik.
Multi aktif lebih mendalam dan utuh.
(satrianawati:2018)
c. Jenis – jenis media
Jenis-jenis media secara umum dapat di bagi menjadi :
1. Media visual
Media visual adalah media yang bisa dilihat. Media ini
mengandalkan indra penglihatan . Contoh media foto, gambar, komik,
gambar tempat, poster,majalah, buku literature, alat peraga, dsb.
2. Media Audio
Media Audio adalah media yang bisadi dengar, media ini
mengandalkan indera telinga sebagai salurannya. Contoh suara, music
dan lagu, alat music, siaran radio, siaran radio, dan kaset suara, atau CD,
dsb.
56
3. Multimedia
Multimedia adalah semua jenis media yang terankum menjadi satu.
Contohnya internet, belajar dengan menggunakan media internet artinya
mengaplikasikan semua media yang ada termasuk pembelajaran jarak
jauh.
d. Media gambar
media gambar adalah salah satu media yang pada umumnya
digunakan guru untuk memudahkan penyampaian materi kepada siswa.
Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar daripada tulisan, apalagi
di buat dan disajikan sesuai dengan persyaratan yang baik, sudah tentu
akan menambah semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
(Amir, Almira:2016). Media gambar adalah salah satu media yang tidak
diproyeksikan.Media ini dapat dapat dirancang sendiri oleh guru sesuai
dengan meteri pembelajaran yang akan di ajarkan. Penggunaan media
gambar sendiri dapat efektif apabila digunakan sesuai tingkatan anak,
baik dalam besar gambar, detail , warna dan latar yang perlu untuk
penafsiran.
Menurut Azhar Arsyad (2016:25-27), manfaat praktis
pengembangan media gambar dalam proses pembelajaran adalah
sebagai berikut :
1. Media gambar dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan hasil belajar.
57
2. media gambar dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar.
Media gambar dapat mengatasi keterbatasan indra, ruang dan waktu
maksudunya yaitu :
a) objek atau benda yang terlalu besar untuk di tampilkan langsung
diruang kelas dapat diganti dengan gambar.
b) Objek atau benda yang terlalu kecil, yang tidak tampak oleh indera
dapat disajikan dengan gambar
c) Kejadian langka yang terjadi dimasa lalu atau terjadi sekali dalam
puluhan tahun dapat ditampilkan melalui gambar atau foto
d) Objek atau proses yang amat rumit dapat ditampilkan secara konkret
melali gambar
e) Kejadian atau percobaan yang membahayakan dapat disimulasikan
melalui gambar.
f) Peristiwa alam yang memakan waktu lama dapat disajikan melalui
gambar.
d. Dapat memberikan kesamaan pengalaman persepsi pada siswa.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa media
gambar dapat memberikan rangsangan yang membangkitkan motivasi
siswa dalam belajar sehingga memudahkan siswa dalam memahami
materi pada umumnya dan khususnya dalam menulis paragraf deskripsi.
Dengan demikian penggunaan teknik mind mapping berbantuan gambar
memberikan kemudahan kepada siswa untuk menulis sebuah paragraf.
58
B. Kajian Penelitian yang Relevan
Berdasarkan penelitian sebelumnya, ditunjukkan bahwa penelitian
yang mengkaji kemampuan menulis dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia sudah penah dilakukan oleh peneliti, seperti penelitian yang
dilakukan oleh :
Siti Azizah (2013) yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Strategi
Mind Mapping Mata Kuliah Writing” dalam jurnal Nuansa, Vol. 10 No. 2
Juli – Desember 2013. Berdasarkan hasil perbedaan rata-rata antara
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol dengan menggunakan t-
tes menunjukkan bahwa t-test adalah sebesar 3,824 dengan tingkat
signifikansi 0,01 lebih besar dibandingkan t critical two tail sebesar 2,660.
Dengan demikian Hasil penelitian azizah membuktikan bahwa
kemampuan menulis (writing) mahasiswa yang menggunakan strategi
Mind Mapping lebih baik daripada kemampuan menulis kelompok
mahasiswa yang tidak menggunakan strategi Mind Mapping.
Ida Bagus Putrayasa (2015) yang berjudul “Pembelajaran Menulis
Paragraf Deskripsi berbasis Mind Mapping pada siswa kelas vii SMP
laboratorium Undiksha”dalam jurnal pendidikan Indonesia Vol. 4, No.2,
Oktober 2015 ISSN: 2303-288X. Hasil dari penelitian tersebut
menunjukkan bahwa (1) Pembelajaran menulis paragraf deskripsi dengan
model mind mapping yang dilakukan guru sudah sesuai dengan teori yang
ada. (2) Kemampuan siswa kelas VII SMP Laboratorium Undiksha dalam
menulis paragraf deskripsi tergolong baik.
59
Ignatius Agus Budiono (2016) dalam jurnal Journal of Research &
Method in Education (IOSR-JRME) e-ISSN: 2320–7388,p-ISSN: 2320–
737X Volume 6, Issue 5 Ver. I (Sep. - Oct. 2016), PP 109-112 yang
berjudul “The effect of Mind Mapping Methode and Learning Motivation on
writing short story Learning skill in Indonesian Subjek. Adapun hasil dari
penelitian yang di lakukan Agus adalah 1) terdapat perbedaan hasil
belajar yang signifikan dalam keterampilan menulis cerpen antara
pembelajaran menggunakan mind mapping dan pembelajaran
menggunakan metode ekspositori, (2) terdapat perbedaan hasil belajar
menulis cerpen yang signifikan antara siswa yang memiliki motivasi
belajar tinggi dan siswa memiliki motivasi belajar rendah, (3) ada interaksi
yang signifikan antara metode pembelajaran dan motivasi untuk belajar
keterampilan menulis.
Nila Safina dalam jurnal pendidikan bahasa dan sasrta ISSN: 2550-
0848; ISSN Online : 2614-2988 Vol. 2, No. 2, Maret 2018 yang berjudul”
pengaruh penggunaan model mind map terhadap kemampuan menulis
karangan Deskripsi pada siswa kelas XI SMA PAB 9 Patumbak
Deliserdang”. Hasil pengolahan data diperoleh rata-rata kelas eksperimen
adalah 77,33 sedangkan untuk kelas kontrol 68,17. Berdasarkan analisis
data dapat disimpulkan bahwa penggunaan model mind map lebih
berpengaruh terhadap kemampuan menulis karangan deskripsi,
dibandingkan dengan teknik ekspositori.
60
Nahra Gaffar (2016) dalam Tesis yang berjudul “keefektifan Teknik
Mind Mapping terhadap kemampuan menulis cerpen siswa Kls IX SMP
Negeri 5 pare-pare”. Hasil penelitian Nahra Gaffar menunjukkan Mind
Mapping efektif digunakan dalam menulis cerpen pada siswa kelas IX
Negeri 5 Pare-pare. Hal ini didasarkan pada hasil uji hopotesis yaitu nilai
postes di peroleh thitung sebesar 11, 432 dengan nilai sig.(2-tailed) pada
pembelajaran menulis cerpen dengan teknik mind mapping dan di
mendapatkan respon posistif dari siswa. Hal ini dapat di lihat dari hasil
data analisis siswa yaitu persentase jawaban siswa pada setiap aspek
pernyataan berada ≥99%.
Penelitian lain dilakukan oleh Salmiati dalam jurnal pelangi ISSN:
2085-1057 Vol. 8 No.1 Desember 2015 (87-103) yang berjudul
peningkatan keterampilan menulis parafrase menggunakan metode mind
mapping. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata nilai siklus I adalah
50, pada siklus II hasil belajar siswa yaitu 84,75. Setelah dilakukan
penelitian terungkap bahwa penggunaan metode mind mapping dapat
meningkatkan keterampilan menulis parafrase siswa.
Adapun persamaan antara penelitian yang peneliti lakukan dengan
penelitian Sitti Azizah, Ida Bagus Putrayasa, Ignatius agus, Nahra Gaffar,
Nila Safina, Salmiati yaitu sama-sama meneliti teknik mind mapping
terhadap pembelajaran menulis dengan desain penelitian yang digunakan
adalah Eksperimen, sedangkan perbedaan antara penelitian peneliti
dengan Keenam penelitian tersebut yaitu peneliti melakukan penelitian
61
dengan memadukan teknik pembelajaran mind mapping dengan media
gambar dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi sedangkan pada
penelitian tersebut tidak memadukan teknik pembelajaran mind mapping
dengan sebuah media dan lokasi penelitian yang dilakukan pun berbeda
dengan lokasi penelitian yang dilakukan oleh keenam peneliti
sebelumnya.
C. Kerangka Pikir
Kurikulum yang digunakan di Sekolah Dasar dalam pembelajaran
bahasa Indonesia sebagian besar sudah menggunakan kurikulum 2013
meskipun masih ada beberapa sekolah yang masih menggunakan
kurikulum 2006. Sekolah yang saya teliti sudah menggunakan kurikulum
2013. Dalam penelitian ini, peneliti lebih berfokus pada keterampilan
menulis. Adapun aspek yang dijadikan objek yaitu keefektifan
penggunaan teknik Mind Mipping berbantuan media gambar dalam
pembelajaran menulis paragraf deskripsi.
Rendahnya kualitas pembelajaran serta keterampilan menulis
paragraf di indikasi oleh kurangnya keaktifan, perhatian, konsentrasi,
minat, dan motivasi siswa. Kondisi tersebut di pengaruhi oleh keterampilan
guru dalam mengelola kelas. Keterampilan yang kurang dapat dapat
mengarahkan pada pembelajaran menulis paragraf yang konvensional.
Rendahnya kemampuan menulis paragraf ditandai oleh kreatifitas,
imajinasi, kosakata, pengorganisasian kalimat, pengembangan bahasa
dan ketuntasan belajar yang kurang.
62
Sementara itu sebagian siswa menyatakan bahwa mereka tidak
tahu apa yang akan mereka tulis, berdasarkan permasalahan tersebut
maka peneliti memilih teknik Mind Mipping dengan berbantuan media
gambar yang di harapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
menulis paragraf khususnya paragraf deskripsi.
Kerangka Pikir
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
Pembelajaran Bahasa
Indonesia
Kurikulum 2013
Keterampilan menulis
paragraf deskripsi
Menerapkan Teknik Mind Mipping
berbantuan gambar pada kelas
eksperimen
Menerapkan Teknik Mind
Mapping tanpa berbantuan
gambar pada kelas kontrol
Temuan
Analisis
63
D. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang, kajian pustaka, dan kerangka pikir maka
hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini yaitu :
H1 = ada perbedaan menggunakan Teknik Mind Mapping berbantuan
Media Gambar dengan teknik Mind Mapping tanpa berbantuan
media gambar terhadap pembelajaran menulis paragraf deskripsi
siswa kelas IV Sekolah Dasar Kabupaten Pangkep.
H0= Tidak ada perbedaan menggunakan Teknik Mind mapping
berbantuan Media Gambar dengan teknik Mind Mapping tanpa
berbantuan media gambar terhadap pembelajaran menulis
paragraf deskripsi siswa kelas IV Sekolah Dasar Kabupaten
Pangkep.
64
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain dan Jenis Penelitian
Adapun desain yang dipilih oleh peneliti adalah quasi eksperimental
design atau eksperimen kuasi. Menurut Sugiyono (2014:114), desain
eksperimen kuasi mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak sepenuhnya
bisa mengontrol variabel-variabel luar yang memengaruhi pelaksanaan
eksperimen.
Penelitian eksperimen Quasi ini digunakan untuk mengetahui
perbedaan kemampuan kelas yang diberi perlakuan dan kelas yang tidak
diberi perlakuan. Desain penelitian eksperimen yang digunakan dalam
penelitian ini berbentuk nonequivalent control group design. Menurut
Sugiyono (2014: 116), dalam penelitian ini akan terdapat dua kelompok
yang tidak dipilih secara random. Keduanya kemudian diberi pretes untuk
mengetahui keadaan awal dan perbedaan antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Hasil pretes yang baik adalah bila nilai kelompok
eksperimen dalam kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan.
Berdasarkan desain penelitian yang telah dikemukakan di atas, berikut
merupakan gambaran desain penelitian nonequivalent control group
design.
56
65
Tabel 3.1 : Desain Penelitian Nonequivalent control group design
O1 X O2
O3 - O4
(Sugiyono, 2014:223)
Keterangan:
O1 :kemampuan menulis paragraf di kelas eksperimen sebelum
dilakukan perlakuan
O2: kemampuan menulis paragraf di kelas eksperimen setelah
melakukan pembelajaran teknik Mind Mipping berbantuan media
gambar.
O3 : kemampuan menulis paragraf di kelas control sebelum dilakukan
perlakuan
O4 :kemampuan menulis paragraf di kelas control di beri perlakuan
dengan penggunaan teknik Mind Mipping tanpa berbantuan media
gambar.
X :Perlakuan dengan pembelajaran dengan menggunakan teknik
Mind Mipping berbantuan media gambar.
- : Model pembelajaran yang tidak sama dengan kelas eksperimen
Berdasarkan desain penelitian yang telah dipaparkan, peneliti
melakukan dua kali tes pada masing-masing kelompok. Tes awal
dilakukan terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk
mengetahui hasil awal kemampuan menulis paragraf sebelum diberikan
perlakuan. Kemudian pada tes akhir dikelompok eksperimen diberikan
perlakuan berupa teknik Mind Mipping berbantuan media gambar.
66
Sedangkan tes akhir kemampuan menulis paragraf di kelompok kontrol,
diberikan perlakuan berupa pendekatan pembelajaran teknik mind
Mapping tanpa berbantuan media gambar Setelah kedua kelompok
melakukan tes akhir, hasil keduannya kemudian dibandingkan atau diuji
perbedaannya. Perbedaan yang signifikan antara kedua nilai di kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol akan menunjukkan pengaruh dari
perlakuan yang telah diberikan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IVa dan kelas IV B di SD
Negeri 36 Biring Ere dan SD Negeri 30 Panaikang SDN 36 Biring Ere
kecamatan Minasatene kab. Pangkep yang terletak di daerah persawahan
dan pengunungan yang beralamat di Jl. Kehutanan dan Jl. Pertanian
Desa panaikang kec. Minasatene kabupaten Pangkep.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini terbagi dalam beberapa tahap. Tahap-tahap dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan meliputi pengajuan topik, penyusunan
proposal, penyusunan instrumen penelitian dan mengurus surat ijin
penelitian. Tahap ini akan dilaksanakan pada semester satu Tahun ajaran
2019/2020
67
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap penelitian ini dilaksanakan mulai pada semester ganjil Tahun
ajaran 2019/2020.
c. Tahap Penyelesaian
Pada tahap ini dilakukan analisis data dan penyusunan laporan
penelitian pada semester ganjil Tahun ajaran 2019/2020.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: Objek/subjek yang
mempunyai kualitas tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian di tarik kesimpulanya (Sugiono 2014 :117). Berikut tabel
populasi dalam penelitian ini :
Tabel 3.2 . populasi.
Sumber: SDN 30 Biring Ere dan SDN 30 Panaikang Kabupaten Pangkep Tahun Pelajaran 2019/2020
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IVa dan IV b
SDN 36 Biring Ere dan seluruh siswa kelas IVA dan IVB SDN 30
Panaikang tahun pelajaran 2018/2019 dengan jumlah masing masing 15
orang setiap kelas. Penarikan sampel dilakukan secara total karena
No NAMA JUMLAH SISWA
VA VA
1 SDN 36 BIRING ERE 15 15
2 SDN 30 PANAIKANG 15 15
68
semua siswa yang ada di kelas IV A dan IV B di SDN 36 biring Ere dan
SDN 30 Panaikang yang berarti populasi di jadikan sampel.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Sugiyono
2014:118). Peneliti menggunakan teknik Sampling Jenuh . “Sampling
jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel”. (Sugiyono 2014:124).
Penentuan Total sampling dengan mempertimbangkan jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini membutuhkan kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Melalui sistem tersebut terpilihlah sebagai jumlah sampel
sekaligus populasi penelitian sebanyak 60 siswa (sampel total) dengan
rincian 15 siswa di Kls IVA SDN 36 Biring Ere dan 15 Siswa di Kls IVA
SDN 30 Panaikang menggunakan Teknik pembelajaran Mind Mapping
berbantuan media gambar dan 15 siswa di Kls IVA SDN 36 Biring Ere
dan 15 Siswa di Kls IVB SDN 30 Panaikang menggunakan Teknik mind
Mapping tanpa menggunakan media gambar.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan dalam
mengumpulkan data penelitian. Teknik pengumpulan data yang akan
digunakan dalam penelitian ini berupa teknik pemberian tugas yang
diberikan kepada dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Tugas yang diberikan kepada siswa adalah membuat
paragraf deskripsi dengan berbantuan media gambar. Tugas tersebut
69
digunakan untuk mendapatkan data perbandingan hasil belajar siswa
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam menulis paragraf dengan
menggunakan Tenik Mind Mipping berbantuan media gambar.
Adapun prosedur dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1) Memberikan tes awal (pretest) kepada kelompok eksperimen
dan kelas kontrol tentang menulis paragraf deskripsi .
2) Memberikan materi pelajaran tentang menulis paragraf deskripsi
kepada kelompok eksperimen dengan menggunakan teknik
Mind Mipping berbantuan media gambar selanjutnya.
3) Memberikan materi pelajaran tentang menulis paragraf deskripsi
kepada kelas kontrol dengan menggunakan teknik mind
mapping tanpa berbantuan media gambar dalam menulis
Paragraf deskripsi
4) Memberikan tes akhir (postest) kepada kelas eksperimen dan
kelas kontrol dalam menulis Paragraf .
instrumren yang akan digunakan adalah berupa tes menulis paragraf yang
diberikan kepada siswa baik itu kelas eksperimen maupun kelas control
dengan indikator atau rubrik yang digunakan sebagai Kriteria dan
pedoman untuk mengukur dan menilai hasil belajar siswa terhadap
pembelajaran menulis paragraf deskriptif. Dalam penentuan rubric
seseorang dapat mengembangkan sendiri rubric penilaian yang memberi
70
bobot secara operasional terhadap tiap komponenen berdasarkan
pentingnya komponene-komponen itu dalam mendukung eksentensi
sebuah karya tulis. Singkatnya komponen lebih penting diberi skor lebih
tinggi, sedang yang kurang penting, skor lebih rendah (Nurgiantoro: 2016).
Berikut adalah rubric yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar
dalam pembelajaran paragraf deskripsi :
Rubrik Penilaian Paragraf Deskripsi yang diadaptasi dari teori
Nurgiantoro Burhan (2006) dan dipadukan dengan metode penilaian
tulisan oleh Murray dan Rockowich (2019) yang menyatakan sebagai
berikut:
What is good writing? This is not an easy question to answer. Many very different kinds of writing are considered "good" and for many different reasons. There is no formula or program for writing well. However, there are certain qualities that most examples of good writing share. The following is a brief description of five qualities of good writing: focus, development, unity, coherence, and correctness. The qualities described here are especially important for academic and expository writing.
Bahwa untuk menilai sebuah tulisan baik atau buruk bukanlah persoalan
yang mudah. Namun demikian ada 5 kualitas yang dapat dijadikan ukuran
dalam menilai tulisan apakah tulisan itu baik atau buruk.
Adapun teknik menilai tulisan baik atau buruk menurut Muarray and
Rochwich (2019) diuraikan sebagai mana tabel 3.3 berikut:
71
Tabel 3.3 Lima Teknik Penilaian Tulisan Metode Muarray & Rockowich
FOCUS An essay should have a single clear central idea. Each paragraph should have a clear main point or topic sentence. Sebuah tulisan harus memuat kejelasan ide pokok
DEVELOPMENT Each paragraph should support or expand the central idea of the paper. The idea of each paragraph should be explained and illustrated through examples, details, and descriptions. Setiap paragraf haru mendukung atau mengembangkan ide pokok
UNITY Every paragraph in an essay should be related to the main idea. Each paragraph should stick to its main point. Setiap paragraf berhubungan dengan ide utama.
COHERENCE An essay or paper should be organized logically, flow smoothly, and "stick" together. In other words, everything in the writing should make sense to a reader. Sebuah tulisan harus terorganisasi secara logis
CORRECTNESS A paper should be written in generally correct standard English, with complete sentences, and be relatively error-free Sebuah tulisan harus berpatokan pada EYD
Di samping dasar teori yang dikemukakan di atas, menurut Fu‟ad
(2008: 22) bahwa terdapat delapan hal yang harus diperhatikan dalam
menulis, yaitu: (1) fokus, (2) konsisten, (3) pengembangan ide yang
72
menarik, (4) pembacaan model, (5) pertahankan diri sebagai penulis, (6)
penjelasan, (7) tone atau nada, (8) pengembangan paragraf. Berdasarkan
ciri – ciri paragraf deskripsi dan beberapa landasan teori di atas , disusun
kisi-kisi instrumen sebagai berikut:
1. Kejelasan Ide utama (focus)
- Menarik
- Jelas
- Penting dan Menggambarkan objek yang dideskripsikan
2. Pengembangan tulisan (Development) dan Kesatuan (Unity)
- Sesuai dengan ide utama
- Menjelaskan ide utama (detail dan deskriptif)
- Setiap paragraf sesuai dengan ide utama
- memberikan kesan bagi pembaca untuk merasakan atau
mengalami apa yang dideskripsikan penulis.
3. Pengorganisasian tulisan (Coherence)
- Setiap paragraf tersusun secara logis
- Keseluruhan kalimat efektif menjelaskan ide utama.
- memberikan kesan pembaca dapat merasakan sendiri apa yang
dideskripsikan.
4. Pemilihan kata yang tepat (word choice)
- Kata yang digunakan spesifik
- Kata yang digunakan mengesankan (memorable)
5. Sesuai kaidah bahasa Indonesia (convention)
73
Adapun operasional instrumen yang dikembangkan pada Tabel 3.4
sebagai berikut:
1. Fokus
No Skor Kriteria Penilaian
1. 21 - 25 Ide utama jelas, menarik, penting dan menggambarkan objek yang akan dideskripsikan
2. 16 - 20 Ide utama jelas, menarik namun cukup penting, Cukup menggambarkan objek yang akan dan dideskripsikan
3. 6 – 15 Ide utama nampak jelas namun kurang menarik dan kurang menggambarkan objek yang akan dideskripsikan
4. 0 - 5 Ide utama tidak jelas dan tidak menggambarkan objek yang akan dideskripsikan
2. Pengembangan dan Kesatuan
No Skor Kriteria Penilaian
1. 15 - 20 Paragraf sesuai dan menjelaskan ide utama dan memberikan kesan bagi pembaca untuk merasakan atau mengalami apa yang dideskripsikan penulis.
2. 8 – 14 Paragraf sesuai dan sedikit menjelaskan ide utama dan cukup memberikan kesan bagi pembaca untuk merasakan atau mengalami apa yang dideskripsikan penulis.
3. 0 – 7 Paragraf tidak sesuai dengan ide utama dan kurang memberikan kesan bagi pembaca untuk merasakan atau mengalami apa yang dideskripsikan penulis.
74
3. Pengorganisasian
No Skor Kriteria Penilaian
1. 21 - 25 Paragraf tersusun secara baik dan logis serta memberikan kesan pembaca dapat merasakan sendiri apa yang dideskripsikan
2. 16 - 20 Paragraf tersusun secara baik dan sedikit logis cukup memberikan kesan pembaca dapat merasakan sendiri apa yang dideskripsikan
3. 6 – 15 Paragraf tersusun secara baik namun kurang logis serta kurang memberikan kesan pembaca dapat merasakan sendiri apa yang dideskripsikan
4. 0 - 5 Paragraf tidak tersusun secara acak dan tidak logis serta tidak memberikan kesan pembaca dapat merasakan sendiri apa yang dideskripsikan
4. Diksi
No Skor Kriteria Penilaian
1. 7 - 10 Setiap kata yang digunakan dipilih secara tepat dan mengesankan
2. 4 – 6 Ada upaya pemilihan kata namun masih kurang tepat
3. 0 – 3 Kata yang digunakan bersifat umum
5. Ejaan dan tanda baca
No Skor Kriteria Penilaian
1. 15 - 20 Penggunaan huruf kapital dan tanda baca sesuai dengan PUEBI
2. 8 – 14 Memperhatikan penggunaan huruf kapital dan tanda baca namun masih terdapat kesalahan.
3. 0 – 7 Tidak memperhatikan penggunaan tanda baca dan PUEBI
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2014: 390), definisi operasional adalah
penentuan konstrak atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi
variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu
75
yang digunakan untuk meneliti dan mengoperasikan konstrak, sehingga
memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi
pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara
pengukuran konstrak yang lebih baik. Variabel penelitian ini terdiri atas
dua, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat
(dependent variable).
Adapun variabel bebas yaitu teknik mind Mipping berbantuan
media gambar (X) dan pembelajaran menulis paragraf deskripsi (Y).
Untuk memperjelas penafsiran memperjelas penanfsiran dari judul
penelitian ini, berikut di uraikan penejelasan mengenai definisi operasional
masing – masing Variabel penelitian.
1. Mind Mipping berbantuan media gambar merupakan sebuah peta
pikiran yang mengoptimalkan kemampuan otak dengan menggunakan
gambar , warna, garis lengkung dan kata kunci. Secara keseluruhan Mind
Mipping berbantuan media gambar mampu meningkatkan kreatifitas dan
daya ingat seseorang.sebab dengan di bantu sebuah gambar
memudahkan siswa untuk membuat tulisan dengan mendeskripsikan
suatu gambar yang secara langsung dapat dilihat dilihat dan diharapkan
membuat stimulus yang positif dalam kegiatan belajar mengajar siswa
terutama dalam materi paragraf deskripsi.
2. Teknik pembelajaran Mind Mapping tanpa berbantuan mind mapping
adalah suatu peta pikiran yang mengoptimalkan kemampuan otak tanpa
bantuan suatu media. Komunikasi yang dilakukan guru kepada siswa
76
yang hanya menggunakan teknik pembelajaran sehingga siswa dalam
proses pengajaran di pandang sebagai orang yang belum mengetahui
apa-apa dan hanya menerima bahan – bahan ilmu pengetahuan yang
diberikan guru.
3. kemampuan menulis paragraf adalah kemampuan menulis paragraf
deskripsi siswa kls IV sekolah Dasar Kabupaten Pangkep yang dapat di
ukur dengan tes yang berupa tes tertulis dan unjuk kerja menulis paragraf
deskripsi.
4. Keefektifan pembelajaran menulis paragraf deskripsi dengan teknik
mind mapping berbantuan gambar dalam penelitian ini antara lain:
a) Terdapat peningkatan hasil menulis paragraf deskripsi dan
ketuntasan KKM 70, setelah pembelajaran dengan teknik mind
mapping berbantuan gambar.
b) Terdapat perbedaan yg signifikan antara hasil belajar kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah di dianalisis secara
statistic.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis statistik. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji-
t. Dalam menganalisis data terdapat dua kali analisis. Analisis pertama,
yaitu analisis statistik deskriptif untuk mendeskripsikan kemampuan
menulis paragraf deskripsi melalui teknik Mind Mipping berbantuan media
gambar sebelum dan setelah diberikan perlakuan pada kelas eksperimen
77
dan kemampuan menulis paragraf deskripsi melalui penggunaan teknik
Mind Mapping tanpa berbantuan media gambar yang dapat digunakan
dalam menulis paragraf deskripsi pada kelas kontrol.
Pendeskripsian data dipaparkan dengan cara menguraikan persentase
yang diperoleh siswa, rata-rata nilai siswa, standar deviasi, skor tertinggi
siswa dan skor terendah. Analisis yang kedua adalah menguji hipotesis
dengan menggunakan statistik inferensial, yaitu menganalisis data
tersebut dengan pengolahan data Statistical Product Service Solution
(SPSS) versi 25.
Adapun prosedur data yang di gunakan :
1. Analisis Statistik Deskriptif
a. Analisis frekuensi
Analisis frekuensi digunakan untuk mengetahui seberapa banyak siswa
yang memperoleh nilai tertentu. Analisis frekuensi ini digunakan pada
hasil tes kemampuan menulis paragraf(kelas control dan kelas
eksperimen) Sebelum melakukan analisis frekuensi sebaiknya terlebih
dahulu dibuat tabulasi skor siswa sebagai pedoman untuk membuat
analisis frekuensi.
b. Analisis persentase
Analisis persentase digunakan untuk mengetahui gambaran atau deskripsi
masing-masing nilai tugas menulis paragraf pada setiap siswa pada kelas
kontrol dan kelas eksperimen dalam tes akhir atau posttest kedua kelas
tersebut. Nilai tersebut dijadikan acuan untuk menentukan persentase dan
78
kategori keberhasilan siswa dalam menulis paragraf.deskripsi Kategori
nilai siswa dapat di lihat pada tabel berikut:
Tabel. 3.5 penentuan patokan dengan perhitungan persentase untuk skala lima
No Skala Kategori
90 – 100 Amat baik
80 – 89 Baik
70 – 79 Cukup/ Sedang
60 – 69 Kurang
< 59 Sangat kurang
Diadaptasi Nurgiantoro (2016)
Berdasarkan pedoman tersebut, selanjutnya ditetapkan kelas interval
untuk frekuensi masing-masing kelas. Setelah diperoleh interval kelas
dapat diketahui kategori dengan menggunakan teknik Mind Mapping
berbantuan media gambar dengan kategori yang menerapkan teknik
mind mapping pada siswa kelas IV sekolah Dasar kabupaten Pangkep.
dengan melihat tabel frekuensi total skor tugas menulis paragraf siswa
tersebut .
c. Analisis Rerata
Analis rerata digunakan untuk memberikan deskripsi mengenai sifat-sifat
kelompok. Teknik ini digunakan dengan tujuan untuk mengetahui
peringkat skor rerata untuk masing-masing variabel penelitian.
Х= ∑
Keterangan:
= Skor rerata
79
x = Jumlah skor butir
N = Jumlah sampel
Adapun peningkatan rata-rata kemampuan menulis paragraf siswa
sebelum dan sesudah pembelajaran dapat dikategorikan berdasarkan
pengkategorian indeks N Gain. Pada tabel 3.5 yang diperoleh dengan
rumus
skor posttes-skor pretes g = skor maksimun-skor pretes
Tabel 3.6 Pengkategorian peningkatan kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa berdasarkan indeks Gain Ternormalisasi
Sumber: Hake (Susanto:2012)
2. Analisis Statistika Inferensial
Analisis statistika inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian
dengan menggunakan uji-t. Namun, sebelum dilakukan pengujian
hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Data
yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik statistik inferensial
dengan menggunakan program SPSS versi 25 untuk menguji hipotesis.
Hasil pengujian hipotesis menjawab Keefektifan teknik Mind Mapping
berbantuan mind mapping terhadap pembelajaran Menulis Paragraf
Deskripsi siswa Kelas IV sekolah Dasar kecamatan Minasatene.
Persentase Taksiran
g ≥ 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g<0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah
80
a. Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengkaji normal tidaknya sebaran data
penelitian. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus
kolmogorov smirnov yang dilakukan dengan kaidah Asymp. Sig atau nilai
p pada taraf signifikansi alpha sebesar 5%. Jika p > 0,05 maka data
tersebut berdistribusi normal, artinya hipotesis nol (H0) diterima.
Perhitungan normalitas ini menggunakan bantuan komputer software
SPSS 25f or windows.
b. Uji homogenitas varian
Uji homogenitas varian dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel
yang diambil dari populasi penelitian memiliki varian yang sama dan tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan antara yang satu dengan yang
lain. Untuk menguji homogenitas varian tersebut perlu dilakukan uji
statistik (test of variance) pada distribusi kelompok-kelompok yang
bersangkutan (Nurgiyantoro, 2009:216).
Uji homogenitas dilakukan dengan kaidah jika nilai signifikansi hitung
lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 (5%). Perhitungan homogenitas
dilakukan dengan bantuan komputer software SPSS 25.0 for windows.
c. Uji-t
Untuk pengujian hipotesis yang telah diajukan, maka digunakan teknik
statistik inferensial uji-t (t-test) independent simple test yang diolah dengan
program komputer statistical product service solution (SPSS) 25.0 for
windows.
81
Rumusan hipotesis diuji dengan menggunakan kriteria pengujian
hipotesis sebagai berikut: H0 diterima H1 ditolak jika t hitung < t tabel
dan nilai sig a > (0,05) berarti tidak ada perbedaan menggunakan teknik
Mind Mapping berbantuan media gambar dengan teknik Mnd Mapping
tanpa berbantuan gambar yang berarti teknik Mind Mapping tidak efektif
diterapkan dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi siswa kelas
IV Sekolah Dasar kabupaten Pangkep. Sedangkan H0 ditolak H1
diterima jika t hitung ≥ t tabel dan nilai sig a < (0,05) ,berarti ada
perbedaan menggunakan teknik Mind Mapping berbantuan media
gambar dengan teknik Mind Mapping tanpa berbantuan gambar yang
berarti teknik Mind Mapping efektif diterapkan dalam pembelajaran
menulis paragraf deskripsi siswa kelas IV Sekolah Dasar kabupaten
Pangkep teknik Mind Mipping berbantuan media gambar efektif
diterapkan.
82
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini dibahas tentang keefektifan teknik Mind Mapping dalam
pembelajaran menulis paragraf deskripsi siswa kelas IV di SDN 30
Panaikang dan SDN 36 Biring Ere kecamatan Minasatene kabupaten
Pangkep. Untuk memperoleh data yang akurat dalam penelitian ini, baik
pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol harus mengikuti prosedur
pengumpulan data yang telah ditetapkan. Prosedur yang dimaksud
berupa prosedur pelaksanaan menggunakan teknik mind mapping
berbantuan gambar dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi pada
kelas eksperimen dan menggunakan teknik mind mapping tanpa
berbantuan gambar dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi pada
siswa kelas kontrol.
Data mengenai kemampuan siswa menulis paragraf deskriptif pada
pre tes dan post tes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh
dengan menggunakan instrument tes menulis pragraf deskripsi.
Instrumen tes yang diberikan sebelum perlakuan (pre-test) berbentuk
instrumen menulis paragraf deskripsi berjudul Kampung Halaman. Hasil
pekerjaan siswa selanjutnya diperiksa dan dianalisis yang pada akhirnya
di peroleh skor kemampuan awal siswa menulis pragraf deskripsi sebelum
83
diberikan perlakuan. pada post tes diberikan instrument tes yang sama
dengan instrument yang diberikan pada post tes kemuadian dianalisis dan
skor kemampuan tersebut disebut kemampuan siswa setelah penelitian.
Skor diperoleh berdasarkan lima kriteria yakni 1) Fokus, 2)
Pengembangan dan Kesatuan, 3) Pengorganisasian, 4) Diksi dan 5)
Ejaan.
Skor hasil belajar siswa pada pre tes dan post tes pada akhirnya
dinamakan kemampuan siswa menulis pragraf deskripsi. Adapun analisis
skor siswa selanjutnya dianalis secara deskriptif dan analisis secara
inferensial.
1. ANALISIS DATA DESKRIPTIF
a. Analisis Deskriptif Kemampuan menulis paragraf dengan teknik
Mind Mapping berbantuan gambar
Berikut gambaran umum data pre tes dan post tes kemampuan siswa
menulis paragraf deskripsi siswa kelas IV di SDN 36 Biring Ere dan SDN
30 Panaikang pada kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dengan
teknik Mind Mapping berbantuan gambar.
1) Analisis data pre tes kelas eksperimen
Data mentah skor hasil belajar siswa kelas IVA SD Negeri 30 Panaikang
dan kelas IVA SD Negeri 36 Biring Ere yang diperoleh dari instrument
Pretest sebelum diberikan Teknik Mind Mapping Berbantuan Gambar
selengkapnya pada lampiran. Adapun hasil analisis deskriptif
84
selengkapnya pada lampiran C dan dideskripsikan seperti pada tabel 4.1
berikut:
Tabel 4.1 Deskripsi Skor Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Deksripsi Sebelum menggunakan Teknik Mind Mapping BerbantuanGambar
Statistik Nilai Statistik
Ukuran Sampel 30 Skor Ideal 100
Mean 64,40 Median 70,00 Modus 70
Standar deviasi 9,551 Rentang 36 Minimum 35
Maksimum 71
Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa skor tertinggi kemampuan
menulis paragraf deskripsi yang diperoleh siswa sebelum menggunakan
Teknik Mind Mapping Berbantuan Gambar adalah 71,00 dan skor
terendah 35,00 sehingga rentang data nilai hasil belajar berada pada nilai
36,00. Rata-rata hasil belajar siswa mencapai 64 dan modus atau skor
terbanyak yakni 70,00. Nilai tengah atau median 70,00.
Jika skor variabel kemampuan menulis paragraf deksripsi siswa
sebelum menggunakan Teknik Mind Mapping Berbantuan Gambar
dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka diperoleh distribusi skor
frekuensi dan persentase seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.2 berikut:
85
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Kemampuan siswa Menulis Paragraf Deskripsi Sebelum menggunakan Teknik Mind Mapping BerbantuanGambar
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 30
siswa kelas IVA SD Negeri 30 Panaikang dan kelas IVA SD Negeri 36
Biring Ere Sebelum menggunakan Teknik Mind Mapping Berbantuan
Gambar terdapat 8 orang atau 26,66% siswa yang memiliki kemampuan
menulis paragraf deskripsi dalam kategori sangat Kurang, 2 orang siswa
atau 6,67% dalam kategori Kurang. Terdapat 20 orang siswa atau 66,67%
dalam kategori sedang dan tidak ada siswa dalam kategori Baik dan Amat
Baik
Jika skor rata-rata kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi
sebelum Diajar Teknik Mind Mapping Berbantuan Gambar sebesar 64,40
dikonversikan pada tabel 4.2 di atas berada dalam kategori Kurang. Ini
berarti bahwa rata-rata kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi
sebelum diberikan Teknik Mind Mapping Berbantuan Gambar dalam
kategori Kurang.
Skor Hasil Belajar
Kategori Frekuensi Persentase (%)
90 – 100 Amat Baik - -
80 – 89 Baik - -
70 – 79 Cukup/ Sedang 20 66,67
60 – 69 kurang 2 6,67
< 59 Sangat kurang 8 26,66
Total 100,00
86
Data kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi sebelum
diberikan pelakuan dengan Teknik Mind Mapping Berbantuan Gambar
dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Deskripsi Sebelum diberikan perlakuan dengan Teknik Mind Mapping Berbantuan Gambar
Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
0≤ Nilai < 70 Belum Tuntas 10 33,33 70 ≤ Nilai ≤ 100 Tuntas 20 66,67
Total 30 100%
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, menunjukkan bahwa kemampuan
siswa menulis paragraf deskripsi sebelum diberikan perlakuan dengan
Teknik Mind Mapping BerbantuanGambar menunjukkan bahwa dari 30
siswa terdapat 20 orang tau 66,67% siswa yang tuntas dan selebihnya
belum tuntas. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kemampuan
siswa menulis paragraf deskripsi sebelum Diajar Teknik Mind Mapping
BerbantuanGambar 66,67% tuntas dan 33,33% belum tuntas.
2) Analisis Data Postes Kelas Eksperimen
Data mentah skor hasil belajar siswa kelas IVA SD Negeri 30
Panaikang dan kelas IVA SD Negeri 36 Biring Ere yang diperoleh dari
instrument postest setelah diajar dengan menggunakan Teknik Mind
Mapping Berbantuan Gambar selengkapnya pada lampiran . Adapun hasil
analisis deskriptif selengkapnya pada lampiran dan dideskripsikan
seperti pada tabel 4.4 berikut:
87
Tabel 4.4 Deskripsi Skor Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Deksripsi pos tes dengan Teknik Mind Mapping Berbantuan Gambar
Statistik Nilai Statistik
Ukuran Sampel 30 Skor Ideal 100
Mean 90,27 Median 93,50 Modus 94
Standar deviasi 6,518 Rentang 24 Minimum 74
Maksimum 98
Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa skor tertinggi kemampuan
menulis paragraf deskripsi yang diperoleh siswa pada post tes adalah
98,00 dan skor terendah 74,00 sehingga rentang data nilai hasil belajar
berada pada nilai 36,00. Rata-rata hasil belajar siswa mencapai 90,27 dan
modus yakni 94. Nilai tengah atau median 93,50
Jika skor variabel kemampuan menulis paragraf deksripsi siswa
setelah penerapan Teknik Mind Mapping berbantuan gambar
dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka diperoleh distribusi skor
frekuensi dan persentase seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.5 berikut:
88
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Kemampuan siswa Menulis Paragraf Deskripsi Setelah dibe rikan Teknik Mind Mapping Berbantuan Gambar
Skor Hasil Belajar Kategori Frekuensi Persentase (%)
90 – 100 Amat Baik 21 70
80 – 89 Baik 6 20
70 – 79 Cukup/ Sedang 3 10
60 – 69 Kurang
< 59 Sangat Kurang
Total 100,00
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 30
siswa kelas IVA SD Negeri 30 Panaikang dan kelas IVA SD Negeri 36
Biring Ere setelah penerapan Teknik Mind Mapping Berbantuan Gambar
terdapat 3 orang atau 10% siswa yang memiliki kemampuan menulis
paragraf deskripsi dalam kategori sedang, 6 orang siswa atau 20% siswa
dalam kategori Baik dan 21 orang siswa atau 70% dalam kategori amat
Baik.
Jika skor rata-rata kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi
sebelum Diajar Teknik Mind Mapping Berbantuan Gambar sebesar 90,27
dikonversikan pada tabel 4.5 di atas berada dalam kategori Amat Baik. Ini
berarti bahwa rata-rata kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi
setelah Diajar Teknik Mind Mapping Berbantuan Gambar dalam kategori
Amat Baik.
Data ketuntasan kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi
setelah digunakan Teknik Mind Mapping BerbantuanGambar dapat dilihat
pada Tabel 4.6 berikut:
89
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Deskripsi Setelah Diajar Teknik Mind Mapping BerbantuanGambar
Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
0≤ Nilai < 70 Belum Tuntas - -
70 ≤ Nilai ≤ 100 Tuntas 30 100
Total 30 100%
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, menunjukkan bahwa kemampuan
siswa menulis paragraf deskripsi setelah penerapan Teknik Mind Mapping
Berbantuan Gambar menunjukkan bahwa dari 30 siswa semuanya atau
100% mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau tuntas secara
klasikal.
b. Analisis Deskriptif Kemampuan menulis dengan Teknik Mind
Mapping tanpa berbantuan gambar
1) Analisis Data Pre tes Kelas Kontrol
Data mentah skor kemampuan siswa siswa kelas IVB SD Negeri 30
Panaikang dan kelas IVB SD Negeri 36 Biring Ere dalam menulis paragraf
deskripsi sebelum diberikan Teknik Mind Mapping Tanpa Berbantuan
Gambar diperoleh dari instrument Pretest selengkapnya pada lampiran.
Adapun hasil analisis deskriptif selengkapnya pada lampiran C dan
dideskripsikan seperti pada tabel 4.7 berikut:
90
Tabel 4.7 Deskripsi Skor Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Deskripsi Sebelum Diberikan Teknik Mind Mapping Tanpa Berbantuan Gambar
Statistik Nilai Statistik
Ukuran Sampel 30 Skor Ideal 100
Mean 60,10 Median 70,00 Modus 70
Standar deviasi 14,838 Rentang 45 Minimum 27
Maksimum 72
Berdasarkan tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa skor
kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi sebelum diberikan Teknik
Mind Mapping Tanpa BerbantuanGambar adalah 72,00 dan skor terendah
27,00 sehingga rentang data berada pada nilai 45,00. Skor Rata-rata
kemampuan siswa mencapai 60,10 dan modus atau skor terbanyak yakni
70,00. Nilai tengah atau median 70,00.
Jika skor kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi sebelum
diberikan Teknik Mind Mapping Tanpa BerbantuanGambar dikelompokkan
ke dalam lima kategori, maka diperoleh distribusi skor frekuensi dan
persentase seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.8 berikut:
91
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Deskripsi Sebelum Diberikan Teknik Mind Mapping Tanpa Berbantuan Gambar
Skor Hasil Belajar Kategori Frekuensi Persentase
(%)
90 – 100 Amat Baik - -
80 – 89 Baik - -
70 – 79 Cukup/ Sedang 19 63,33
60 – 69 Kurang -
< 59 Sangat Kurang 11 36,67
Total 30 100,00
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 30
siswa kelas IVB SD Negeri 30 Panaikang dan kelas IVB SD Negeri 36
Biring Ere, skor kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi sebelum
diberikan Teknik Mind Mapping Tanpa BerbantuanGambar terdapat
terdapat 11 orang atau 36,67% dalam kategori sangat Kurang dan
terdapat 19 orang atau 63,33% dalam kategori sedang.
Jika skor rata-rata kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi
sebelum diberikan Teknik Mind Mapping Tanpa BerbantuanGambar
sebesar 60,10 dikonversikan kedalam tabel 4.7 di atas maka dalam
kategori sangat Kurang. Ini berarti bahwa rata-rata skor kemampuan siswa
menulis paragraf deskripsi sebelum diberikan Teknik Mind Mapping Tanpa
Berbantuan Gambar berada dalam kategori Kurang.
Data hasil skor kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi sebelum
diberikan Teknik Mind Mapping Tanpa BerbantuanGambar dapat dilihat
pada Tabel 4.9 berikut:
92
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Skor Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Deskripsi Sebelum Diberikan Teknik Mind Mapping Tanpa BerbantuanGambar
Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
0≤ Nilai < 70 Belum Tuntas 11 36,67 70 ≤ Nilai ≤ 100 Tuntas 19 63,33
Total 30 100%
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, menunjukkan bahwa hasil skor
kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi sebelum diberikan Teknik
Mind Mapping Tanpa BerbantuanGambar dari 30 siswa terdapat 11 orang
atau 36,67% memperoleh nilai ≤ 70 dan terdapat 19 orang atau 63,33%
yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa skor kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi
sebelum diberikan Teknik Mind Mapping Tanpa BerbantuanGambar tuntas
secara klasikal sebesar 63,33%.
2) Analisis Data Pos tes Kelas Kontrol
Data mentah skor kemampuan siswa siswa kelas IVB SD Negeri 30
Panaikang dan kelas IVB SD Negeri 36 Biring Ere dalam menulis paragraf
deskripsi setelah diberikan Teknik Mind Mapping Tanpa
BerbantuanGambar diperoleh dari instrument Posttest. Adapun hasil
analisis deskriptif selengkapnya pada tabel 4.10 berikut:
93
Tabel 4.10 Deskripsi Skor Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Deskripsi Setelah Diberikan Teknik Mind Mapping Tanpa BerbantuanGambar
Tabel 4.10 menunjukkan skor tertinggi kemampuan siswa menulis
paragraf deskripsi setelah diberikan Teknik Mind Mapping Tanpa
BerbantuanGambar adalah 94 dan skor terendah 56,00 sehingga rentang
data berada pada nilai 38. Skor Rata-rata kemampuan siswa mencapai
82,33 dan modus atau skor terbanyak yakni 91. Nilai tengah atau median
88,00.
Jika skor kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi setelah
diberikan Teknik Mind Mapping Tanpa BerbantuanGambar dikelompokkan
ke dalam lima kategori, maka diperoleh distribusi skor frekuensi dan
persentase seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.11 berikut:
Statistik Nilai Statistik
Ukuran Sampel 30 Skor Ideal 100
Mean 82,33 Median 88,00 Modus 91
Standar deviasi 10,902 Rentang 38 Minimum 56
Maksimum 94
94
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Deskripsi Setelah Diberikan Teknik Mind Mapping Tanpa BerbantuanGambar
Skor Hasil Belajar Kategori Frekuensi Persentase
90 – 100 Amat Baik 14 46,67
80 – 89 Baik 5 16,67
70 – 79 Cukup/ Sedang 8 26,67
60 – 69 Kurang 2 6,66
< 59 Sangat Kurang 1 3,33
Total 100,00
Berdasarkan Tabel 4.11 di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 30
siswa kelas IVB SD Negeri 30 Panaikang dan kelas IVB SD Negeri 36
Biring Ere, skor kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi setelah
diberikan Teknik Mind Mapping Tanpa BerbantuanGambar terdapat
terdapat 1 orang atau 3,33% dalam kategori sangat Kurang. Terdapat 2
orang siswa atau 6,66% dalam kategori Kurang, 8 orang atau 26,67%
dalam kategori sedang, terdapat 5 orang atau 16,67% dalam kategori Baik
dan 14 orang atau 46,67% dalam kategori Amat Baik.
Jika skor rata-rata kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi
setelah diberikan Teknik Mind Mapping Tanpa BerbantuanGambar
sebesar 82,33 dikonversikan kedalam tabel 4.10 di atas maka dalam baik.
Ini berarti bahwa rata-rata skor kemampuan siswa menulis paragraf
deskripsi setelah diberikan Teknik Mind Mapping Tanpa
BerbantuanGambar berada dalam kategori Baik. Data hasil skor
kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi setelah diberikan Teknik
95
Mind Mapping Tanpa BerbantuanGambar dapat dilihat pada Tabel 4.12
berikut.
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Skor Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Deskripsi Setelah Diberikan Teknik Mind Mapping Tanpa BerbantuanGambar
Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
0≤ Nilai < 70 Belum Tuntas 3 10
70 ≤ Nilai ≤ 100 Tuntas 27 90
Total 30 100%
Berdasarkan tabel 4.12 di atas, menunjukkan bahwa hasil skor
kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi setelah diberikan Teknik
Mind Mapping Tanpa BerbantuanGambar dari 30 siswa terdapat 27 atau
90% siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Untuk peningkatan rata-rata kemampuan menulis paragraf siswa
sebelum dan sesudah pembelajaran maka dikategorikan berdasarkan
pengkategorian indeks N Gain sebagai berikut:
a. Hasil N – Gain kelas eksperimen
1) Analisis Kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa secara Umum pada kelas eksperimen (Teknik mind Mapping Berbantuan gambar)
Peningkatan kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi
dihitung dengan menggunakan rumus gain ternormalisasi. N-gain
digunakan untuk melihat seberapa besar peningkatan hasil pretest-
posttest kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa setelah diajar
96
dengan menggunakan pembelajaran Teknik mind mapping berbantuan
gambar.
Adapun gambaran frekuensi hubungan skor pretest dengan skor
posttest kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa kelas IV kabupaten
Pangkep di sajikan dalam Tabel 4.13.
Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi dan Persentase Peningkatan Kemampuan menulis paragraf siswa pada kelas yang diberikan Teknik Mind Mapping berbantuan gambar dengan uji N-gain
Pada tabel 4.13 menunjukkan peningkatan kemampuan menulis
paragraf deskripsi siswa dari 30 yang menjadi objek penelitian, 21 siswa
dalam kategori Tinggi dengan persentase 70%, 9 siswa dalam kategori
sedang dengan persentase 30% dan tidak ada siswa dalam kategori
Rendah dengan persentase 0%. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa kemampuan siswa setelah diajar dengan teknik mind mapping
berada dalam kategori Tinggi dan tidak ada dalam kategori Rendah atau
nol persen.
Peningkatan kemampuan menulis siswa dalam menulis paragraf
deskripsi digambarkan dalam gambar grafik 4.1 sebagai berikut :
No kategori frekuensi persentase N-gain
1 Tinggi 21 70% 0.80
2 Sedang 9 30% 0.60
3 Rendah - 0% -
jumlah 30 100%
97
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan kemampuan menulis siswa dalam menulis paragraf deskripsi setelah diterapkan teknik Mind Mapping berbantuan gambar berdasarkan uji N-gain
Pada nilai N-Gain terjadi peningkatan pada kelas eksperimen
setelah diberikan Teknik Mind Mapping berbantuan gambar terlihat dari
hasil nilai N-Gain yang diperoleh berada pada kategori Tinggi dengan
Rata-rata N-gain 0.75. Dengan rincian 21 orang siswa dengan n-gain 0,80
dengan kategori Tinggi dan 9 orang siswa dengan N-gain 0, 60 dengan
kategori Sedang analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
2) Analisis Kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa berdasarkan kriteria penilaian pada kelas eksperimen (Teknik Mind Mapping Berbantuan gambar)
Data kemampuan menulis paragraf siswa berdasarkan kriteria
penilaina pada kelas yang menggunakan Teknik Mind Mapping
berbantuan gambar diperoleh dari hasil analisis terhadap skor pekerjaan
siswa. Penilaian terbagi atas 5 aspek yaitu 1) focus, 2) pengembangan
dan kesatuan, 3) pengorganisasian, 4)Diksi, 5) ejaan. Adapun
peningkatan kemampuan menulis paragraf deskripsi untuk setiap aspek
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
Tinggi Sedang Rendah
98
penilaian setelah diberikan teknik mind mapping berbantuan gambar
dalam pembelajaran paragraf deskripsi dapat dilihat pada Tabel 4.14.
berikut :
Tabel 4.14 Nilai rata-rata N-gain berdasarkan aspek penilaian kemampuan menulis pargraf deskripsi dengan Teknik Mind Mapping berbantuan gambar
No
Aspek penilaian Kriteria penilaian NilaiN-gain Kategori
1
fokus Kemampuan siswa membuat ide utama jelas, menarik, penting, dan menggambarkan objek yang akan dideskripsikan
0, 60 Sedang
2 Pengembangan dan kesatuan
kemampuan siswa membuat paragraf yang sesuai dan menjelaskan ide utama berdasarkan objek yang dideskripsikan
0, 85 Tinggi
3 pengorganisasian Kemampuan siswa membuat paragraf yang tesususun secara baik dan logis yang dapat membuat pembaca atau pendengar merasakan objek yang dideskripsikan
0,76 Tinggi
4.
diksi Kemampuan siswa memilih kata secara tepat dan mengesankan
0, 82 Tinggi
5 Ejaan dan tanda baca
Kemampuan siswa menggunakan huruf capital yang sesuai dengan PUEBI
0, 87 Tinggi
99
Pada tabel di atas terlihat bahwa kemampuan siswa kelas IV
setelah diberikan Teknik Mind Mapping berbantuan gambar berdasarkan
kriteria penilaian berada pada kategori Tinggi untuk aspek
pengembangan dan kesatuan paragraf dengan n- gain 0,85 ,
pengorganisasian (n-gain 0,76) , diksi (n-gain 0,76), ejaan dan tanda baca
sesuai PUEBI (n-gain 0,82) dan untuk aspek focus (n-gain 0,60) berada
pada kategori Sedang . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
setelah penerapan Teknik Mind Mapping berbantuan gambar pada kelas
eksperimen tidak ada aspek penilaian yang berada pada kategori
Rendah. .
b. Hasil N – Gain kelas kontrol
1) Analisis Kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa secara Umum pada kelas kontrol (teknik mind Mapping tanpa Berbantuangambar)
Peningkatan kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi
dihitung dengan menggunakan rumus gain ternormalisasi. N-gain
digunakan untuk melihat seberapa besar peningkatan hasil pretest-
posttest kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa setelah diajar
dengan menggunakan pembelajaran Teknik Mind Mapping tanpa
berbantuan gambar.
Adapun gambaran frekuensi hubungan skor pretest dengan skor
posttest kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa kelas IV kabupaten
Pangkep di sajikan dalam Tabel 4.14.
100
Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi dan Persentase Peningkatan Kemampuan menulis paragraf siswa pada kelas yang diberikan Teknik Mind Mapping tanpa berbantuangambar dengan uji n-gain
Pada tabel 4.14 menunjukkan peningkatan kemampuan menulis paragraf
deskripsi siswa dari 30 yang menjadi objek penelitian, 13 siswa dalam
kategori tinggi dengan persentase 43,3%, 14 siswa dalam kategori sedang
dengan persentase 46,6% dan 3 siswa dalam kategori rendah dengan
persentase 10%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan
siswa setelah diajar dengan Teknik Mind Mapping berada dalam sedang.
Peningkatan kemampuan menulis siswa dalam menulis paragraf deskripsi
digambarkan dalam gambar grafik 4.2 sebagai berikut :
Gambar 4.2. Grafik Persentase Peningkatan Kemampuan menulis
paragraf siswa pada kelas yang diberikan Teknik Mind Mapping tanpa
berbantuan gambar dengan uji N-Gain.
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
Tinggi Sedang Rendah
No kategori frekuensi persentase N-gain
1 Tinggi 13 43,3% 0, 75 2 Sedang 14 46,6% 0, 53 3 rendah 3 10% 0, 13 jumlah 30
101
Pada nilai N-gain terjadi peningkatan pada kelas kontrol setelah
diberikan teknik mind mapping tanpa berbantuan gambar terlihat dari nilai
N-gain yang di peroleh berada pada kategori tinggi, dengan rincian nilai
rata-rata N-gain 0,75 dalam kategori tinggi sebanyak 13 orang siswa dan
nilai N-gain 0, 53 dalam kategori sedang dengan jumlah 14 orang siswa
dan kategori rendah 3 orang siswa dengan nilai rata-rata N-gain 0, 13.
b) Analisis Kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa berdasarkan kriteria penilaian pada kelas kontrol (Teknik Mind Mapping Tanpa Berbantuangambar)
Data kemampuan menulis paragraf siswa berdasarkan kriteria
Penilaian pada kelas yang menggunakan teknik mind mapping
berbantuangambar diperoleh dari hasil analisis terhadap skor pekerjaan
siswa. Penilaian terbagi atas 5 aspek yaitu 1) fokus, 2) pengembangan
dan kesatuan, 3) pengorganisasian, 4)Diksi, 5) ejaan.
Adapun peningkatan kemampuan menulis paragraf deskripsi untuk
setiap aspek penilian setelah diberikan teknik Mind Mapping tanpa
berbantuan gambar dalam pembelajaran paragraf deskripsi tanpa
berbantuangambar dapat dilihat pada Tabel 4.16.
102
Tabel 4.16 Nilai rata-rata N-gain berdasarkan aspek penilian kemampuan menulis pargraf deskripsi setelah diberikan Teknik Mind Mapping tanpa berbantuan gambar .
No Aspek penilaian Kriteria penilaian Nilai N-gain Kategori
1 fokus Kemampuan siswa membuat ide utama jelas, menarik, penting, dan menggambarkan objek yang akan dideskripsikan
0, 42 Sedang
2 Pengembangan dan kesatuan
kemampuan siswa membuat paragraf yang sesuai dan menjelaskan ide utama berdasarkan objek yang dideskripsikan
0, 74 tinggi
3 pengorganisasian Kemampuan siswa membuat paragraf yang tesususun secara baik dan logis yang dapat membuat pembaca atau pendengar merasakan objek yang dideskripsikan
0,61 sedang
4. diksi Kemampuan siswa memilih kata secara tepat dan mengesankan
0, 68 sedang
5 Ejaan dan tanda baca
Kemampuan siswa menggunakan huruf capital yang sesuai dengan PUEBI
0, 59 sedang
Pada tabel di atas terlihat bahwa kemampuan siswa kelas IV
setelah diberikan Teknik Mind Mapping berbantuan gambar berdasarkan
kriteria penilaian berada pada kategori tinggi untuk aspek pengembangan
dengan N–gain 0,74 dan kesatuan paragraf, dan kategori sedang pada
aspek pengorganisasian dengan n-gain 0,61, diksi dengan n-gain 0,68,
ejaan dan tanda baca sesuai PUEBI dengan n-gain 0,59. Dengan
103
demikian dapat disimpulkan bahwa setelah penerapan Teknik Mind
Mapping tanpa berbantuan gambar pada kelas kontrol tidak ada aspek
penilaian yang berada pada kategori rendah dan rata-rata berada pada
kategori sedang
2. ANALISIS STATISTIK INFERENSIAL
Berdasarkan analisis data tes yang dilakukan setelah diberikan
Teknik Mind Mapping berbantuan gambar pada kelas eksperimen dan
Teknik Mind Mapping tanpa berbantuan gambar pada kelas kontrol dapat
diketahui perbedaan hasil yang diperoleh antara kelas ekperimen dan
kelas kontrol dan untuk menguji perbedaan signifikan antara hasil kelas
eksperimen dan kelas kontol maka digunakan analisis data inferensial
untuk melihat keefektifan Teknik Mind Mapping berbantuan gambar pada
pembelajaran menulis paragraf deskripsi siswa SD kelas IV kabupaten
pangkep. Untuk menjawab hipotesis diajukan sebelumnya maka dilakukan
analisis data infrensial namun sebelum melakukan data inferensial maka
perlu dilakukan beberapa analisis sebagai berikut:
a) Uji normalitas
Untuk menguji data kesamaan skor kemampuan siswa menulis paragraf
deskripsi setelah diberikan Teknik Mind Mapping BerbantuanGambar dan
Teknik Mind Mapping Tanpa Berbantuan Gambar maka data kedua kelas
tersebut harus memenuhi prasyarat analisis. Prasyarat analisis yang
harus terpenuhi yaitu: 1) data yang diperoleh harus berdistribusi normal
104
(normalitas) dan 2) data yang diperoleh harus berasal dari sampel yang
homogen (homogenitas).
Hasil analisis normalitas data skor kemampuan menulis paragraf
deskripsi siswa kelas IVA dan kelas IVB SD Negeri 36 Biring Ere dan SD
Negeri 30 setelah diberikan Teknik Mind Mapping Berbantuan Gambar
dan Teknik Mind Mapping Tanpa Berbantuan Gambar seperti pada tabel
berikut:
Tabel 4.17 Print out analisis test normalitas data
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig.
Statistic df Sig.
Skor Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Deskripsi Setelah Diberikan Teknik Mind Mapping BerbantuanGambar Dan Tanpa BerbantuanGambar
1 .166 30 .064 .954 30 .214
2
.141 30 .132 .940 30 .091
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Berdasarkan Tabel 4.16 di atas diketahui nilai signifikan skor
kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi setelah diberikan Teknik
Mind Mapping BerbantuanGambar untuk uji Kolgomorov Smirnov sebesar
0,166 dan uji Shapiro-Wilk sebesar 0,214. Ini berarti sig = 0,166> 0,05 dan
sig = 0,214> 0,05 berarti data skor kemampuan siswa menulis paragraf
deskripsi setelah diberikan Teknik Mind Mapping BerbantuanGambar
berdistribusi normal.
105
Nilai signifikan skor skor kemampuan siswa menulis paragraf
deskripsi setelah diberikan Teknik Mind Mapping Tanpa
BerbantuanGambar untuk uji Kolgomorov Smirnov sebesar 0,141 dan uji
Shapiro-Wilk sebesar 0,091. Ini berarti sig = 0,141> 0,05 dan sig = 0,091>
0,05 berarti data skor skor kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi
setelah diberikan Teknik Mind Mapping Tanpa BerbantuanGambar
berdistribusi normal.
Berdasarkan analisis normalitas di atas diketahui bahwa data
kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi setelah diberikan Teknik
Mind Mapping BerbantuanGambar dan Teknik Mind Mapping Tanpa
BerbantuanGambar semuanya berdistribusi normal.
b) uji Homogenitas
Analisis homogenitas data kemampuan siswa menulis paragraf
deskripsi setelah diberikan Teknik Mind Mapping BerbantuanGambar dan
Teknik Mind Mapping Tanpa BerbantuanGambar dengan menggunakan
SPSS 25 seperti pada dan 4.17 berikut:
106
Tabel 4.18 Hasil Analisis Uji Homogenitas Data Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Deskripsi Setelah Diberikan Teknik Mind Mapping Berbantuan Gambar Dan Tanpa Berbantuan Gambar
Test of Homogeneity of Variances
Hasil Belajar Siswa Setelah Penerapan Model PBL_DL
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.564 1 58 .456
Pada Tabel 4.17 di atas diketahui nilai sig = 0,456> 0,05. Ini berarti
bahwa data kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi setelah
diberikan Teknik Mind Mapping Berbantuan Gambar dan Teknik Mind
Mapping Tanpa BerbantuanGambar keduanya berasal dari populasi yang
memenuhi syarat homogenitas.
Berdasarkan hasil analisis homogenitas data diketahui bahwa data
kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi setelah diberikan Teknik
Mind Mapping Berbantuan Gambar dan Teknik Mind Mapping Tanpa
BerbantuanGambar semuanya homogen. Ini berarti bahwa kedua data
kemampuan siswa membuat paragraf deskripsi dapat dianalisis secara
inferensial.
c) uji Hipotesis ( t )
Penggunaan Teknik Mind Mapping berbantuan gambar pada kelas
eksperimen dan penggunaan Teknik Mind Mapping tanpa berbantuan
gambar pada kelas kontrol, penggunaan perlakuan dalam pembelajaran
dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi siswa kelas IV
107
dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara
pembelajaran menulis paragraf yang menggunakan Teknik Mind Mapping
berbantuan gambar dan pembelajaran menulis paragraf deskripsi yang
menggunakan Teknik Mind Mapping tanpa berbantuan gambar. Selain itu
dimaksudkan untuk mengetahui keefektifan Teknik Mind Mapping
berbantuan gambar terhadap pembelajaran menulis paragraf deskripsi
siswa kelas IV.
Pada analisis statistik deskriptif pada tabel 4.10 dan 4.13 di atas
diketahui bahwa kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi setelah
diberikan Teknik Mind Mapping Berbantuan Gambar dan Teknik Mind
Mapping Tanpa Berbantuan Gambar relatif berbeda.
Rata-rata skor kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi
setelah diberikan Teknik Mind Mapping Berbantuan Gambar adalah 90,27
dan skor kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi setelah diberikan
Teknik Mind Mapping Tanpa Berbantuan Gambar adalah 82,33. Ini
memperlihatkan bahwa skor kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi
setelah diberikan Teknik Mind Mapping Berbantuan Gambar lebih baik
daripada skor kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi Tanpa
Berbantuan Gambar. Namun demikian perbedaan ini harus diuji secara
statistik apakah berbeda secara signifikan atau tidak.
Uji yang dipergunakan pada analisis inferensial adalah uji-t yang
bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara hasil
belajar menulis paragraf deskripsi pada kelas eksperimen dan kelas
108
kontrol. Selain itu, analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui keefektifan
Teknik Mind Mapping berbantuan gambar dalam pembelajaran menulis
paragraf deskripsi siswa SD kelas kelas IV kabupaten pangkep . Untuk
mengetahui perbedaan dan keefektifan Teknik pembelajaran tersebut,
maka dilakukan analisis statistik inferensial jenis uji-t independen.
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu:
H1: ada perbedaan secara signifikan antara hasil pembelajaran menulis
paragraf Deskripsi dengan menggunakan Teknik Mind Mappig
berbantuan media gambar dan yang menggunakan Teknik Mind Mapping
tanpa berbantuan gambar
H0: tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran
menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan Teknik Mind Mapping
berbantuan gambar dan yang menggunakan Teknik Mind Mapping tanpa
berbantuan gambar.
Hipotesis ini merupakan dugaan sementara yang telah
dikemukakan pada latar belakang dan kajian teori sebelumnya.
Selanjutnya dilakukan pembuktian untuk menjawab hipotesis yang telah
dikemukakan sebelumnya apakah H1 diterima dan Ho ditolak atau
sebaliknya dilakukan dengan menggunakan uji –t independen.
Keputusan penerimaan Ho jika nilai signifikansi (sig)> 0,05 dan menolak
Ho jika nilai signifikansi (sig 2-tailed))< 0,05. Hasil analisis uji-t skor
kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi setelah penerapan model
dengan menggunakan SPSS 25 seperti ditampilkan pada tabel berikut:
109
Tabel 4.19 Hasil Uji-t Data skor kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi setelah penerapan Teknik Mind Mapping Berbantuan Gambar dan teknik mind mapping tanpa berbantuan gambar
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality
of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-tailed)
Mean
Differenc
e
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
skor kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi setelah diberikan Teknik Mind Mapping BerbantuanGambar dan Tanpa Bantuan Gambar
Equal variances assumed
,545 ,464 5,49 58 ,000 10,2
0 1,85 6,48 13,91
Equal variances not assumed
5,49 57,5
6 .081
10,20
1,85 6,48
Nilai t hitung pada tabel di atas sebesar 5,492 dan nilai signifikansi
sebesar 0,000. Ini berarti sig=0,00<0,05 dengan keputusan menolak Ho
dan menerima H1. Dengan demikian disimpulkan bahwa ada perbedaan
secara signifikan skor kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi
antara kelas yang diberikan Teknik Mind Mapping Berbantuan Gambar
110
dan kelas yang diberikan Teknik Mind Mapping Tanpa Bantuan Gambar
yang artinya H1 diterima dan H0 ditolak.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada Bagian ini akan dibahas temuan yang di dapatkan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah dianalisisi dengan analisis deskriptif
dan analisis inferensial tentang hasil pembelajaran menulis paragraf
deskripsi siswa sekolah dasar kelas IV Pangkep sebagai berikut:
1. Pembelajaran menulis paragraf Deskripsi dengan menggunakan teknik Mind Mapping berbantuan gambar pada kelas eksperimen
Data hasil pembelajaran menulis paragraf deskripsi menggunakan Teknik
Mind Mapping berbantuan gambar setelah diberikan tes pada siswa
dengan instrument tes sebanyak dua kali tes yaitu tes awal sebelum
penelitian dan tes akhir setelah penelitian pada siswa yang menjadi objek
penelitian yang berjumlah 30 orang pada kelas eksperimen.
Hasil menulis paragraf setelah diberikan Teknik Mind Mapping
berbantuan gambar berkategori Amat baik, terlihat skor rata-rata yang
didapatkan setelah penelitian adalah 90, 27 dan pada tes awal berkategori
Kurang dengan skor rata-rata 60, 10 berdasarkan skor rata –rata dapat
dilihat peningkatan yang terjadi setelah dilakukan penelitian.
Pada tes awal dapat pula dilihat ketuntasan yang dicapai siswa
yaitu dari 30 siswa, 20 orang tuntas atau 66, 67 % yang memenuhi KKM
dan 10 siswa atau 33,33% yang belum tuntas sehingga belum mencapai
111
ketuntasan secara klasikal, setelah diberikan Teknik Mind Mapping pada
pembelajaran menulis paragraf siswa kelas IV di SDN 30 panaikang dan
SDN 36 Biring Ere terlihat peningkatan yang terjadi yaitu dari 30 siswa yag
menjadi objek penelitian, hasil yang didapatkan setelah perlakuan
sebanyak 30 tuntas atau mencapai nilai KKM dengan demikian
disimpulkan bahwa tidak ada lagi siswa yang memperoleh nilai di bawah
KKM.
Adapun hasil uji n-gain pembelajaran menulis paragraf siswa kelas
IV di SDN 30 panaikang dan SDN 36 Biring Ere kabupaten Pangkep
menunjukkan bahwa setelah diberikan Teknik Mind Mapping berbantuan
gambar yaitu berada pada kategori Tinggi dengan nilai n-gain 0, 75.
Berdasarkan 5 aspek penelitian yang menjadi kriteria penelitian diperoleh
hasil uji n –gain dengan rincian pada aspek fokus sebanyak 21 siswa
dalam kategori tinggi, 9 siswa dalam kategori sedang dan tidak ada
siswa dalam kategori rendah dengan nilai n-gain yang diperoleh 0, 60 dan
dikategorikan sedang.
Aspek pengembangan sebanyak 23 siswa dalam kategori tinggi, 5
siswa dalam kategori sedang dan 2 siswa dalam kategori rendah dengan
nilai n-gain yang diperoleh 0, 85 dan dikategorikan tinggi. Aspek
pengorganisasian sebanyak 20 siswa dalam kategori tinggi, 9 siswa
dalam kategori sedang dan 1 siswa dalam kategori rendah dengan nilai n-
gain yang diperoleh 0, 76 dan dikategorikan tinggi, aspek diksi sebanyak
20 siswa dalam kategori tinggi, 10 siswa dalam kategori sedang dan tidak
112
ada siswa dalam kategori rendah dengan nilai n-gain yang diperoleh 0, 82
dan dikategorikan tinggi. Aspek penggunaan ejaan dan tanda baca yang
sesuai PUEBI sebanyak 23 siswa dalam kategori tinggi, 6 siswa dalam
kategori sedang dan 1 siswa dalam kategori rendah dengan nilai n-gain
yang diperoleh 0, 87 dan dikategorikan tinggi.
Meningkatnya pembelajaran menulis paragraf deskripsi siswa SD
kelas IV Pangkep tidak terlepas dari penyampaian materi dengan Teknik
Mind Mapping berbantuan gambar terlihat dari antusias siswa mengikuti
pelajaran serta keaktifan siswa dalam bertanya tentang materi yang belum
mereka pahami.
pemberian Teknik Mind Mapping berbantuan gambar
membangkitkan motivasi siswa dan menimbulkan ide-ide dalam membuat
paragraf deskripsi hal ini sesuai dengan pendapat Buzan (2012:4) Mind
mapping merupakan cara paling mudah untuk memasukkan informasi dari
otak untuk mengambil informasi dari otak dan pendapat Nurgiantoro
(2016:469) bahwa gambar sebagai rangsang tugas menulis yang baik
diberikan kepada murid sekolah dasar.
Perpaduan antara Teknik Mind Mapping dan gambar memberikan
motivasi untuk lebih mudah memahami materi yang disajikan hal ini
terbukti dengan peningkatan skor yang terjadi setelah diberikan Teknik
Mind Mapping berbantuan gambar..
113
2. pembelajaran menulis paragraf Deskripsi dengan menggunakan Teknik Mind Mapping tanpa berbantuan gambar pada kelas kontrol
Hasil pembelajaran Teknik Mind Mapping tanpa berbantuan
gambar dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi siswa kelas IV
pada SDN 36 Biring Ere dan SDN 30 Panaikang pada kelas kontrol
dengan jumlah sampel 30 siswa diperoleh skor rata-rata 82, 33 setelah
diberikan perlakuan dengan kategori baik dan tes awal berkategori Kurang
dengan jumlah skor rata-rata 60,10 , data diperoleh setelah pemberian tes
dan dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan skor rata-rata tersebut
terlihat peningkatan yang terjadi setelah diberikan Teknik Mind Mapping
tanpa berbantuan gambar.
Adapun rincian ketuntasan yang diperoleh sebelum diberikan teknik
mind mapping tanpa berbantuan gambar dan setelah Teknik Mind
Mapping tanpa berbantuan gambar atau tes awal adalah dari 30, 19 siswa
yang memenuhi KKM atau 63,33% tuntas dan masih terdapat 11 orang
siswa atau 36, 67 % yang belum memenuhi KKM dan setelah diberikan
perlakuan dengan Teknik Mind Mapping tanpa berbantuan gambar
sebanyak 27 siswa atau 90% tuntas dan 3 siswa atau 10% yang belum
tuntas. Adapun hasil uji N-gain yang diperoleh setelah pembelajaran
menulis paragraf deskripsi dengan teknik Mind mapping pada siswa kelas
IV di SDN 30 panaikang dan SDN 36 Biring Ere yaitu berada pada
kategori sedang dengan N-gain 0,57. Berdasarkan 5 kriteria penilaian
114
yang digunakan diperoleh hasil uji n gain dengan rincian pada aspek
focus terdapat 2 siswa dalam kategori tinggi, 25 siswa dalam kategori
sedang, 3 siswa dalam kategori rendah dengan uji n-gain 0, 42 berada
pada kategori sedang.
Aspek pengembangan dari 30 siswa yang menjadi sampel 19
siswa berada dalam kategori tinggi, 6 siswa kategori sedang dan 5 siswa
kategori rendah dengan nilai n-gain 0,74 berada pada kategori tinggi.
Aspek pengorganisasian sebanyak 15 siswa dalam kategori tinggi, 11
siswa dalam kategori sedang dan 4 siswa dalam kategori rendah dengan
nilai n-gain yang diperoleh 0, 61 dan dikategorikan sedang.
Aspek diksi sebanyak 19 siswa dalam kategori tinggi, 4 siswa
dalam kategori sedang dan 7 siswa dalam kategori rendah dengan nilai
n-gain yang diperoleh 0, 68 dan dikategorikan sedang. Aspek penggunaan
ejaan dan tanda baca yang sesuai PUEBI sebanyak 11 siswa dalam
kategori tinggi, 14 siswa dalam kategori sedang dan 5 siswa dalam
kategori rendah dengan nilai n-gain yang diperoleh 0, 87 dan
dikategorikan tinggi.
Berdasarakan hasil pengamatan pada kelas kontrol masih terdapat
siswa yang kurang antusias mengikuti pelajaran bahkan masih ada siswa
yang masih kurang termotivasi dan sibuk dengan kesibukannya sendiri
dengan mengobrol sesama teman sebangkunya sehingga perhatiannya
tidak terfokus pada materi pembelajaran yang disajikan. Berdasarkan data
115
yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa teknik mind mapping tanpa
berbantuan gambar belum mampu membangkitkan motivasi semua siswa
dalam menulis paragraf deskripsi dilihat dari hasil penlitian pada kelas
kontrol bahwa masih ada siswa yang belum tuntas memenuhi KKM
meskipun telah terlihat sudah ada peningkatan dari skor pada tes awal
dan skor pada tes akhir. Bahkan dilihat pula dari nilai N-gain yang hanya
pada aspek pengembangan yang berkategori tinggi dan pada aspek yang
lain dalam kategori sedang.
3. Perbedaan menggunaan teknik Mind Mapping berbantuan media gambar dengan teknik Mind Mapping tanpa berbantuan media gambar terhadap pembelajaran menulis paragraf deskripsi siswa kelas IV Sekolah Dasar Kab. Pangkep
Berdasarkan data statistic yang di peroleh pada kelas yang
diberikan perlakuan dengan teknik mind mapping berbantuan gambar
pada kelas eksperimen dan teknik mind mapping tanpa berbantuan
gambar pada kelas kontrol terllihat jelas perbedaan skor yang diperoleh
setelah penelitian pada kedua kelas tersebut, perbedaan itu dilihat dari
skor yang diperoleh pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada skor
yang diperoleh pada kelas kontrol dan analisis N- gain pada kelas
eksperimen berada pada kategori tinggi sedangkan pada kelas kontrol
berada pada kategori sedang sehingga teknik mind mapping berbantuan
gambar lebih efektif digunakan dalam pembelajaran menulis paragraf
deskripsi daripada teknik mind mapping tanpa berbantuan gambar dilihat
dari hasil tes pada kelas eksperimen menggunakan teknik mind mapping
116
berbantuan gambar lebih tinggi dari kelas kontrol yang menggunakan
teknik mind mapping tanpa berbantuan gambar namun perbedaan
tersebut perlu dilakukan pembuktian untuk mengetahui keefektifan teknik
mind mapping berbantuan gambar terhadap pembelajaran menulis
paragraf deskripsi pada siswa kelas IV SDN 30 Panaikang dan SDN 36
Biring ere kec. Minasatene kabupaten Pangkep.
Keefektifan penerapan teknik mind mapping berbantuan gambar
dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi pada kelas eksperimen
dalam penelitian ini diketahui dengan adanya perbedaan setelah di uji
dengan uji-t independent samples test.
Hasil Nilai t hitung pada tabel di atas sebesar 5,492 dan nilai
signifikansi sebesar 0,000. Ini berarti sig=0,00<0,05 dengan keputusan
menolak Ho dan menerima H1. Dengan demikian disimpulkan bahwa ada
perbedaan secara signifikan skor kemampuan siswa menulis paragraf
deskripsi antara kelas yang diberikan Teknik Mind Mapping Berbantuan
gambar dan kelas yang diberikan teknik mind mapping Tanpa Bantuan
gambar yang artinya H1 diterima dan H0 ditolak. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang pernah dilakukan oleh Yusrumaida (2018) Hasil dari
penelitian ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dari siklus I ke
siklus II.
Hasil analisis data rata-rata nilai keterampilan menulis pada siklus I
yaitu sebesar 65% dan rata-rata nilai keterampilan menulis siklus II
sebesar 80% dengan menggunakan teknik mind mapping dan keefektifan
117
teknik mind mapping berbantuan gambar telah dikembangkan pula
peneliti sebelumnya yaitu Sonia Paramita (2018) dalam bentuk penelitian
pengembangan Dengan hasil penelitian model Mind Mapping berbantuan
gambar efektif digunakan pada materi menulis paragraf terlihat dari ni uji t
Sig (2-tailed) sebesar 0,000. Nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,000. Nilai Sig
(2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti H1 diterima dan H0 ditolak.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan penelitian yang
dilakukan peneliti membuktikan bahwa teknik mind mapping berbantuan
gambar dapat meningkatkan hasil pembelajaran menulis paragraf
deskripsi meskipun skor yang didapatkan berbeda dimana dalam
penelitian yusrumaida diperoleh 80 % siswa tuntas sementara peneliti
100% tuntas. Namun pada penelitian Sonia Paramita hasil yang uji t yang
diperoleh tidak berbeda dengan hasil yang diperoleh peneliti yaitu 0,00
signifikan 0,05 namun dalam analisis data yang dilakukan berbeda sebab
selain uji t peneliti menggunakan uji n-gain. Berdasarkan pengamatan
siswa dalam menulis pargraf dengan teknik mind mapping berbantuan
gambar sangat antusias belajar dan memperhatikan materi yang
diberikan.
Perpaduan teknik mind mapping dan gambar mengurangi sikap
jenuh terhadap pembelajaran menulis paragraf deskripsi sebab dengan
teknik mind mapping siswa dapat menemukan ide –ide baru tentang apa
yang ia akan tulis dan gambar merangsang siswa untuk menemukan ide-
ide yang akan ia tulis. Hal ini Sesuai dengan pendapat Wycoff (Hasim
118
2017:24) mengemukakan bahwa pemetaan pikiran adalah alat pembuka
pikiran yang ajaib. Cara yang sangat baik untuk menghasilkan dan
menata gagasan sebelum menulis. Media menurut Tarman (2018) adalah
alat bantu yang digunakan dalam proses pembelajaran yang dimaksudkan
untuk memudahkan, memperlancar komunikasi antara guru dan siswa
sehingga proses pembelajaran berlangsung efektif dan berhasil dengan
baik salah satunya media gambar. Lebih lanjut peneliti mengemukakan
bahwa penggunaan teknik mind mapping berbantuan gambar terhadap
pembelajaran menulis paragraf deskripsi memberikan dampak yang positif
karena memudahkan siswa untuk menemukan ide ataupun gagasan
tentang apa yang akan ditulis sehingga membangkitkan motivasi siswa
untuk terus berlatih menulis dan pada akhirnya hasil belajar lebih baik. Hal
ini sesuai dengan penjelasan Wiyanto (2012:32) menulis memang
gampang-gampang susah. Gampang kalau sudah melakukannya dan
susah kalau belum terbiasa.
Dengan demikian berdasarkan data yang diperoleh kemampuan
siswa di dalam menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan teknik
mind mapping berbantuan gambar lebih meningkat dari sebelum diberikan
perlakuan pada kelas eksperimen dan begitupun pada kelas kontrol yang
diberikan teknik mind mapping tanpa berbantuan gambar namun
meskipun keduanya mengalami peningkatan akan tetapi kemampuan
siswa antara kelas ekperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan
terlihat dari hasil analisis deskriptif, uji n-gain dan uji t. teknik mind
119
mapping berbantuan gambar lebih baik dari teknik mind mapping tanpa
berbantuan gambar Sehingga pembelajaran menulis paragraf deskripsi
siswa kelas IV sekolah dasar kabupaten Pangkep efektif menggunakan
teknik mind mapping berbantuan gambar.
120
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan disimpulkan:
1. Hasil penelitian dengan menggunakan teknik Mnd Mapping berbantuan
gambar berada pada kategori sangat baik dan semua siswa telah
memperoleh nilai yang sesuai dengan KKM, begitupun hasil yang
diperoleh dengan uji n-gain berada pada kategori tinggi.
2. Hasil penelitian dengan menggunakan teknik Mind Mapping tanpa
berbantuan gambar berada pada kategori baik dan tidak semua siswa
memperoleh nilai yang sesuai KKM . Dan hasil yang diperoleh dengan
uji n-gain berada pada kategori sedang.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan menggunakan teknik Mind
Mapping berbantuan gambar dengan teknik Mind Mapping tanpa
berbantuan gambar terhadap pembelajaran menulis paragraf deskripsi
siswa kelas IV Sekolah Dasar Kabupaten Pangkep
Berdasarkan data kesimpulan di atas maka peneliti menarik
kesimpulan akhir bahwa teknik Mind Mapping berbantuan gambar lebih
efektif di gunakan terhadap pembelajaran menulis paragraf deskripsi
siswa kelas IV Sekolah Dasar Kabupaten Pangkep.
121
B. Saran.
Berdasarkan hasil penelitian disarankan beberapa hal berikut:
1. Teknik Mind Mapping berbantuan gambar dapat menjadi salah satu
alternatif pembelajaran bagi guru khususnya di SD untuk
dipergunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya
untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi.
2. Bagi siswa diharapkan aktif mengikuti pembelajaran menulis dan
lebih giat melakukan latihan menulis paragraf Deskripsi.
3. Penelitian ini masih memiliki banyak keterbatasan, baik teknis
maupun waktu. Disarankan kepada peneliti selanjutnya dapat
mengembangkan penelitian ini dengan mengembangkan materi lebih
luas lagi serta dengan waktu yang lebih lama sehingga dihaapkan
hasil yang diperoleh lebih maksimal.
122
DAFTAR PUSTAKA
Agus Budiono Ignatius, dkk. 2016. The effect of mind mapping method and learning motivation on writing short story learning skills in indonesian subject. Journal of Research & Method in Education (IOSR-JRME) e-ISSN: 2320–7388,p-ISSN: 2320–737X Volume 6, Issue 5 Ver. I
Almira amir.2016. Penggunaan Media gambar dalam pembelajaran
Matematika. Jurnal Eksakta Volume 2 nomor 1.
Arsyad, azhar . 2016. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Atmazaki .2013. Mengungkap masa depan : inovasi pembelajaran BI
dalam konteks pengembangan karakter cerdas. Makalah. Padang: UNS
Azisah, Sitti. 2013. Efektifitas Penggunaan Strategi Mind Mipping Mata kuliah Writing. Jurnal Nuansa Vol. 10 No 2.
Bagus, Ida Putrayoso. 2015. Pembelajaran Menulis Paragraf Deskripsi Berbasis Mind Mapping Pada Siswa Kelas VII SMP Laboratorium- Undiksha. Jurnal pendidikan Indonesia Vol-4 no 2 ISSN 2303-288.
Buzan, Tony. 2012. Mind Map. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Dalman. 2016. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT. Grafindo Persada..
Depdiknas. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dikmeneum. Depdiknas
Depdiknas. 2008. Pemen no 22 tahun 2006. Jakarta: Depdiknas
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang no 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas
Djago, Tarigan. 2008. Membina Keterampilan Menulis Paragraf Dan Perkembangannya. Bandung: Angkasa.
Deporter. B.X, Hermaeki. M . 2010 . Quantum Larning Membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan. Bandung: Kaifa
Fu‟ad, Zulfikar. 2008. Jadikan Hidup Anda Lebih Bermakna, Menulis Biografi. Yogyakarta: Pustaka Belajar
123
Gaffar, Nahra. 2016. Keefektifan Tehnik Mind Mapping Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kls IX SMP Negeri 5 Pare-Pare. Tesis . UNM.
Hasim, Hernowo. 2016. Flow di era socmed. Bandung: Kaifa.PT. Mizan Pustaka.
Hasim, Hernowo. 2017. Free Writing. Yogyakarta: PT. Bintang Pustaka.
Ishak, Saidut karnain. 2014. Cara Menulis Mudah. Jakarta: PT Elex Media komputindo.
Madrahmedia. Blogpost.com. Jenis-Jenis Paragraph. diakses pada tanggal 20 Februari 2019.
Muhibbin. 2010. Psikologi pendidikan, suatu pendidikan baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Munirah. 2015. Keefektifan Strategi Brainstroming dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bontonai Kab. Gowa. Jurnal Bahasa, Sastra dan pengajaran Volume 2. No 2.
Murray and Anna C. Rockowitz (2019). http//www.hunter. cuny.edu/rwc/repository/files/the-writing-process/invention/five-qualities-of-good-writing-pdf. Diakses pada tanggal 17 Juni 2019.
Nugroho. 2015. Pandangan Kognitivisme dan aplikasinya dalam
pembelajaran Pendidikan agama islam anak usia dini. Jurnal Inovasi pendidikan islam anak usia Dini Vol. 3/no. 2.
Nurgiantoro, Burhan. 2016.Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis
Kompetensi. Yogyakarta. BPFE.
Rahmi. Wordpress. Com. Makalah tentang pengertian, kegunaan dan jenis-jenis paragraf di akses pada tanggal 25 Februari 2019.
Rosidi, Imron. 2013. Menulis siapa takut. Panduan bagi penulis pemula. Yogyakarata: Kanisius.
Sagala, Syaiful . 2009. Suvervisi Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Safina, Nila. 2018. pengaruh penggunaan model Mind Map terhadap kemampuan menulis karangan deskripsi padasiswa kelas XI SMA pab 9 patumbak Deliserdang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ISSN: 2550-0848; ISSN Online : 2614-2988 Vol. 2, No.2.
Salam. 2009. Pendidikan Penulisan Kreatif. Makassar. Badan penerbit Universitas Negeri Makassar.
124
Salmiati. 2015. peningkatan keterampilan menulis parafrase menggunakan metode mind mapping. Jurnal pelangi ISSN: 2085-1057 Vol. 8 No.1
Sani Abdullah, Ridwan 2014. Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta. Bumi Aksara.
Satrianawati. 2018. Media Dan Sumber Belajar. Yogyakarta: CV. Budi utama
Sonia Paramita2018. Pengembangan Model Mind Mapping Berbantuan Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Paragraf. Joyful Learning Journal. ISSN 2252-6366.
Sugianto. 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma
Pustaka.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Susanto, Ahmad. 2016. Teori belajar Pembelajaran di SD. Jakarta: Prenadamedia Group.
Susanto. J. 2012. Pengembangan Berbasis Lesson Study dengan Kooperatif Tipe Number Head Together untuk Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar IPA Di SD. journal of primary education Volume 1 Nomor 2.
Suyono , Haryanto. 2014. Belajar dan pembelajaran teori dan konsep dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tarman. 2018. Pengaruh Penggunaan Media Poster Dalam Menulis Karangan Narasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kls V SDN Negeri 77 Kanaeng Kabupaten Takalar. Jurnal Kajian Pendidikan Dasar Volume 3 no 2.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Tarigan, Henry Guntur. 2013. Menulis Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Widura, Susanto. 2013.Mind Map untuk siswa guru dan orang tua. Jakarta: PT. Elex Media komputindo kelompok Gramedia
Wiyanto, Asul. 2012. Panduan karya tulis guru. Yogyakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
125
Yusrumaida. 2018. Penerapan Tehnik Mind Maping dalam meningkatkan keterampilan menulis. Jurnal of education action research Issn : 2549-3272. Vol 2 No. 2. Pp.180-188.
126
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Andi Irma, lahir di Pangkep, Sulawesi Selatan pada tanggal 10 april 1983, anak sulung dari 3 bersaudara pasangan H. Andi Muchsin dan Hj. Andi Mastura. Penulis telah menikah dengan Hamir. Penulis mulai menempuh Pendidikan Dasar (1989-1995), Sekolah Menengah pertama (1995-1998),Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada tahun (1999-2002), Tahun 2002-2004 melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar jurusan PGSD (DII), selanjutnya pada tahun 2008 -2011 penulis melanjutkan pendidikan pada
Universitas yang sama dengan jurusan PGSD (S1 PJJ) yang di biayai oleh DIKTI, setelah lulus dari pendidikan S1 penulis mendapatkan beasiswa dari DIKTI untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru biaya pada tahun 2011 selama 6 bulan pada Universitas yang sama, kemudian pada tahun 2018 penulis kembali melanjutkan pendidikan di jenjang (S2) dengan memilih program studi Magister Pendidikan Dasar pada program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis mulai mengabdi menjadi guru di SDN 39 Pulau Samatellu Borong Kec. Liukang Tupabbiring mulai thn 2006, setelah lulus PNS dan melanjutkan pengabdian di SDN 36 Biring Ere pada tahun 2010. Untuk memperoleh gelar Magister pendidikan, ia menulis tesis dengan judul Keefektifan teknik mind mapping berbantuan gambar terhadap embelajaran menulis paragraf deskripsi siswa kelas IV sekolah dasar kabupaten Pangkep
127
128
VALIDITAS ISI
KEEFEKTIFAN TEKNIK MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR
TERHADAP PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI
SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
KABUPATEN PANGKEP
ANDI IRMA
NIM : 105.06.02.003.17
PEMBIMBING 1 : DR. H. ANDI SUKRI SYAMSURI, M. HUM PEMBIMBING 2 : DR. TARMAN A. ARIEF. S. Pd. M. Pd
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019
Kepada yth
Bapak/Ibu validator
Dalam rangka penyelesaian tugas akhir, saya sangat mengharapkan partisipasii
Bapak/Ibu dalam memberi saran terhadap instrument penilaian yang saya
kembangkan dalam rangka penelitian “Keefektifan Teknik Mind Mapping
Berbantukan Media gambar Terhadap Pembelajaran Menulis Paragraf Deskripsi
Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Kabupaten Pangkep”.
129
DAFTAR BERKAS
1. LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN PENILAIAN
PEDOMAN PEMBERIAN SKOR
2. INSTRUMEN PENILAIAN PEDOMAN
PEMBERIAN SKOR
3. LEMBAR VALIDASI SOAL MENULIS
PARAGRAF DESKRIPSI
4. INSTRUMEN SOAL MENULIS PARAGRAF
DESKRIPSI
5. KISI-KISI TES HASIL BELAJAR MATERI
PARAGRAF DESKRIPSI (SOAL PRETEST-
POSTEST)
6. SOAL PRETEST
7. SOAL POSTEST
8. LEMBAR VALIDASI RPP
9. RPP
130
LEMBAR VALIDASI
INSTRUMEN PENILAIAN PEDOMAN PEMBERIAN SKOR
MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI
ANDI IRMA
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019
131
LEMBAR VALIDASI
PEDOMAN PEMBERIAN SKOR MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI
A. Petunjuk
Dalam rangka menyusun Tesis berjudul “Keefektifan Teknik Mind Mapping
Berbantukan Media gambar Terhadap Pembelajaran Menulis Paragraf Deskripsi
Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Kabupaten Pangkep”, maka mahasiswa:
Nama : Andi Irma
NIM : 105.06.02.003.17
Program Studi : Magister Pendidikan Dasar
Mengembangkan perangkat instrumen Pedoman Pemberian Skor Menulis
Paragraf Deskripsi sebagai salah salah satu instrumen penelitian.
Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan penilaian terhadap instrumen tersebut
dengan menggunakan lembar validasi ini. Penilaian diberikan dengan jalan memberi
tanda centang (√) atau silang (×) pada kolom yang sesuai dengan pernyataan yang
diberikan. Kriteria penilaian terdapat pada kolom di sebelah pernyataan.
Untuk memudahkan revisi atau penyempurnaan instrumen Pedoman
Pemberian Skor Menulis Paragraf Deskripsi tersebut, bapak/Ibu dimohon
kesediaannya untuk menuliskan saran-saran perbaikannya pada bagian akhir lembar
ini atau langsung menuliskannya pada bagian yang akan diperbaiki.
Atas bantuan bapak/Ibu mengisi lembar penilaian ini diucapkan banyak
terimakasih.
Pangkajene, Agustus 2019
Mahasiswa,
Andi Irma
132
B. Rubrik Penilaian
NO
URAIAN
VALIDASI
1 2 3 4
A. Aspek Petunjuk:
1. Kejelasan pernyataan petunjuk pengisian. Sangat
kurang jelas
kurang
jelas Jelas√ Sangat jelas
2. Kejelasan kriteria dan skor. Sangat
kurang jelas
kurang
jelas Jelas√ Sangat jelas
B. Aspek Cakupan:
1. Kelengkapan pernyataan/informasi yang
dinilai
Sangat
kurang
lengkap
kurang
lengkap√
Lengkap Sangat lengkap
2. Kesesuaian antara kriteria penilaian dan
karangan yang akan dinilai.
Sangat
kurang
sesuai
kurang
sesuai Sesuai√ Sangat sesuai
C. Aspek Bahasa:
1. Kesesuaian penggunakan bahasa dengan
kaidah bahasa Indonesia.
Sangat
kurang
sesuai
kurang
sesuai Sesuai√ Sangat sesuai
2. Rumusan pernyataan komunikatif. Sangat
kurang
sesuai
kurang
sesuai Sesuai√ Sangat sesuai
3. Kemudahan memahami kalimat atau
kata-kata yang digunakan
Sangat sulit
dipahami
Sulit
dipahami
Mudah
dipahami√
Sangat mudah
dipahami
C. Saran-saran
Pada rubrik penilaian pernyataan jenis tulisannya Calibri namun kriterianya Arial,
sebaiknya jenis tulisan cukup satu saja
Makassar, 29 September 2019
Penilai,
(DR. Ernawati, M.Pd)
133
INSTRUMEN
PENILAIAN PEDOMAN PEMBERIAN SKOR MENULIS
PARAGRAF DESKRIPSI
ANDI IRMA
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019
134
PEDOMAN PEMBERIAN SKOR MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI
No Dimensi Uraian Skor Maksimal
Perolehan Skor
1. Fokus Ide utama menarik, jelas dan penting
25 23
2. Pengembangan dan Kesatuan
Paragraf sesuai dan menjelaskan ide utama Keseluruhan paragraf mengarah pada ide utama
20 15
3. Pengorganisasian Setiap paragraf tersusun secara logis
25 24
4. Diksi Setiap kata yang digunakan dipilih secara tepat dan mengesankan
10 9
5 Ejaan dan tanda baca Penggunaan huruf kapital dan tanda baca sesuai dengan PUEBI
20 17
Total 100 88
135
PEDOMAN PENILAIAN SETIAP KRITERIA
6. Fokus No Skor Kriteria Penilaian
1. 21 - 25 Ide utama jelas, menarik, penting dan menggambarkan objek yang akan dideskripsikan
2. 16 - 20 Ide utama jelas, menarik namun cukup penting, Cukup menggambarkan objek yang akan dan dideskripsikan
3. 6 – 15 Ide utama nampak jelas namun kurang menarik dan kurang menggambarkan objek yang akan dideskripsikan
4. 0 - 5 Ide utama tidak jelas dan tidak menggambarkan objek yang akan dideskripsikan
7. Pengembangan dan Kesatuan
No Skor Kriteria Penilaian
1. 15 - 20 Paragraf sesuai dan menjelaskan ide utama dan memberikan kesan bagi pembaca untuk merasakan atau mengalami apa yang dideskripsikan penulis.
2. 8 – 14 Paragraf sesuai dan sedikit menjelaskan ide utama dan cukup memberikan kesan bagi pembaca untuk merasakan atau mengalami apa yang dideskripsikan penulis.
3. 0 – 7 Paragraf tidak sesuai dengan ide utama dan kurang memberikan kesan bagi pembaca untuk merasakan atau mengalami apa yang dideskripsikan penulis.
8. Pengorganisasian
No Skor Kriteria Penilaian
1. 21 - 25 Paragraf tersusun secara baik dan logis serta memberikan kesan pembaca dapat merasakan sendiri apa yang dideskripsikan
2. 16 - 20 Paragraf tersusun secara baik dan sedikit logis cukup memberikan kesan pembaca dapat merasakan sendiri apa yang dideskripsikan
3. 6 – 15 Paragraf tersusun secara baik namun kurang logis serta kurang memberikan kesan pembaca dapat merasakan sendiri apa yang dideskripsikan
4. 0 - 5 Paragraf tidak tersusun secara acak dan tidak logis serta tidak memberikan kesan pembaca dapat merasakan sendiri apa yang dideskripsikan
9. Diksi
No Skor Kriteria Penilaian
1. 7 - 10 Setiap kata yang digunakan dipilih secara tepat dan mengesankan
2. 4 – 6 Ada upaya pemilihan kata namun masih kurang tepat
3. 0 – 3 Kata yang digunakan bersifat umum
10. Ejaan dan tanda baca
No Skor Kriteria Penilaian
1. 15 - 20 Penggunaan huruf kapital dan tanda baca sesuai dengan PUEBI
2. 8 – 14 Memperhatikan penggunaan huruf kapital dan tanda baca namun masih terdapat kesalahan.
3. 0 – 7 Tidak memperhatikan penggunaan tanda baca dan PUEBI
136
DASAR TEORI PEMBUATAN INSTRUMEN PENILAIAN SKOR MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI.
Murray and Anna C. Rockowitz Writing Center. 2018. The Writing Proccess: Five Qualitie Good
Writing. http://www.hunter.cuny.edu/rwc (4 Juli 2019)
Rosidi, Imron (2013:12). Menulis siapa takut? Pandauan Bagi Penulis Pemula. Yogyakarta: Kanisius
137
LEMBAR VALIDASI
SOAL MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI UNTUK
KELAS KONTROL DAN EKSPRIMEN
ANDI IRMA
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019
138
LEMBAR VALIDASI
SOAL MENULIS PRAGRAF DESKRIPSI UNTUK
KELAS KONTROL DAN EKSPRIMEN
A. Petunjuk Dalam rangka menyusun Tesis berjudul “Keefektifan Teknik Mind Mapping
Berbantukan Media gambar Terhadap Pembelajaran Menulis Paragraf Deskripsi
Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Kabupaten Pangkep”, maka mahasiswa:
Nama : Andi Irma
NIM : 105.06.02.003.17
Program Studi : Magister Pendidikan Dasar
Mengembangkan perangkat instrumen Soal Menulis Paragraf Deskripsi Untuk
Kelas Kontrol dan Eksprimen sebagai salah salah satu instrumen penelitian.
Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan penilaian terhadap instrumen tersebut
dengan menggunakan lembar validasi ini. Penilaian diberikan dengan jalan memberi
tanda centang (√) atau silang (×) pada kolom yang sesuai dengan pernyataan yang
diberikan. Kriteria penilaian terdapat pada kolom di sebelah pernyataan.
Untuk memudahkan revisi atau penyempurnaan instrumen Soal Menulis
Paragraf Deskripsi Untuk Kelas Konstrol dan Eksprimen tersebut, bapak/Ibu
dimohon kesediaannya untuk menuliskan saran-saran perbaikannya pada bagian
akhir lembar ini atau langsung menuliskannya pada bagian yang akan diperbaiki.
Atas bantuan bapak/Ibu mengisi lembar penilaian ini diucapkan banyak
terimakasih.
Pangkajene, Agustus 2019
Mahasiswa,
Andi Irma
139
B. Rubrik Penilaian
Petunjuk
1.Mohon berilah tanda centang(√) pada indikator SB=sangat baik,
B=baik, K=kurang dan SK=sangat kurang, berdasarkan penilaian
Bapak/Ibu terkait tes hasil belajar soal pretest-postest.
2.Mohon berilah saran terkait hal yang menjadi kekurangan tes hasil belajar soal
pretest-postest.
No
Aspek yang dinilai
Kriteria
Penilaian
Saran SB B K SK
A Indikator Soal 1.Kesesuaian dengan indikator √
2.Kesesuaian dengan level
Kognitif
√
3.Kesesuaian dengan butir soal √
B Bahasa 1.Penggunaan bahasa
sesuai
Dengan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI)
√
2.Bahasa yang digunakan
Komunikatif
√
3.Mudah dipahami √
C Tingkat kesulitan 1.Bervariasi sesuai dengan
level
Kognitif
√
2.Kesesuaian dengan alokasi
Waktu
√
3.Kesesuaian dengan
pengalaman sehari-hari
sehari-hari siswa
√
D Alokasi Waktu Alokasi waktu yang digunakan
sesuai dengan jumlah
dan kesulitan soal
√
Kesimpulan:
140
C. Saran :
Makassar, 29 September 2019
Penilai,
(DR. Ernawati, M.Pd)
141
INSTRUMEN
SOAL MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI
ANDI IRMA
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019
142
Kelas eksperimen
Lembar Kisi- Kisi Tes Hasil Belajar
(Pretest-Postest)
No Mata pelajaran
Kompetensi Dasar
Bahan kelas/
semester
Konten Materi
Indikator Soal
Level Kognitif Bentuk soal
No soal
1 Bahasa Indonesia
3.1 Mencermati gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks lisan, tulis, atau visual.
IV/I Paragraf deskripsi
Peserta didik membuat paragraf deskripsi . Tulislah karangan deskripsi dengan tema “KAMPUNG HALAMAN” Dengan memperhatikan diagram di bawah:
- Jumlah karangan sebanyak 3 paragraf - Paragraf berisi sub tema sesuai urutan
Pengetahuan/pemahaman
Produk 1
143
gambar yakni gambaran kampung halamanmu, keunikan kampung halaman dan kegiatan yang kamu lakukan setiap hari serta penggambarannya sesuai pertanyaan di samping gambar.
- Perhatikan ide utama karangan, Pengembangan dan pengorganisasian karangan, pemilihan kata serta penggunaan ejaan dan tanda baca.
.
144
Kelas kontrol
Lembar Kisi- Kisi Tes Hasil Belajar
(Pretest-Postest)
No Mata pelajaran
Kompetensi Dasar
Bahan kelas/ semester
Konten Materi
Indikator Soal Level Kognitif
Bentuk soal
No soal
1 Bahasa Indonesia
3.1 Mencermati gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks lisan, tulis, atau visual.
IV/I Paragraf deskripsi
Peserta didik mampu membuat paragraf deskripsi .
Tulislah karangan deskripsi dengan tema “KAMPUNG HALAMAN” Dengan memperhatikan diagram di bawah:
Pengetahuan/pemahaman
Produk 1
Kampung
halamanku
Nama kampungmu dan letaknya
Siapa yang diahirkan disana
Apa saja kelebihan kampungmu
dibandingkan denga kota
Keindahan alam apa saja yang ada
dikampungmu?
Apa saja yang kamu lakukan
setiaphari?
Siapa saja temanmu yang menemanimu
bermain ?
Siapa saja keluarga di sana
145
- Jumlah karangan sebanyak 3
paragraf - Paragraf berisi sub tema sesuai
urutan gambar yakni gambaran kampung halamanmu, keunikan kampung halaman dan kegiatan yang kamu lakukan setiap hari serta penggambarannya sesuai pertanyaan di samping gambar.
- Perhatikan ide utama karangan, Pengembangan dan pengorganisasian karangan, pemilihan kata serta penggunaan ejaan dan tanda baca.
.
146
SOAL PRE TEST
MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI
(Soal Kelas Eksprimen)
Satuan Pendidikan : SD
Kelas : IV
Materi : Paragraf Deskripsi
Alokasi Waktu : 70 mnt
Petunjuk:
1. Kerjakan soal berikut dengan sebaik-baiknya
2. Jawaban ditulis pada kertas yang disediakan
3. Gunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
4. Waktu mengerjakan 30 menit
Soal: Tulislah karangan deskripsi dengan tema “KAMPUNG HALAMAN”
Dengan memperhatikan diagram di bawah:
- Jumlah karangan sebanyak 3 paragraf
- Paragraf berisi sub tema sesuai urutan gambar yakni gambaran kampung
halamanmu, keunikan kampung halaman dan kegiatan yang kamu lakukan
setiap hari serta penggambarannya sesuai pertanyaan di samping gambar.
- Perhatikan ide utama karangan, Pengembangan dan pengorganisasian
karangan, pemilihan kata serta penggunaan ejaan dan tanda baca.
147
SOAL POST TEST
MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI
(Soal Kelas Eksprimen)
Satuan Pendidikan : SD
Kelas : IV
Materi : Paragraf Deskripsi
Alokasi Waktu : 70 mnt
Petunjuk:
1. Kerjakan soal berikut dengan sebaik-baiknya
2. Jawaban ditulis pada kertas yang disediakan
3. Gunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
4. Waktu mengerjakan 30 menit
Soal: Tulislah karangan deskripsi dengan tema “KAMPUNG HALAMAN”
Dengan memperhatikan diagram di bawah:
- Jumlah karangan sebanyak 3 paragraf
- Paragraf berisi sub tema sesuai urutan gambar yakni gambaran kampung
halamanmu, keunikan kampung halaman dan kegiatan yang kamu lakukan
setiap hari serta penggambarannya sesuai pertanyaan di samping gambar.
- Perhatikan ide utama karangan, pengembangan dan pengorganisasian
karangan, pemilihan kata serta penggunaan ejaan dan tanda baca.
148
SOAL PRE TEST
MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI
(Soal Kelas Kontrol)
Satuan Pendidikan : SD
Kelas : IV
Materi : Paragraf Deskripsi
Alokasi Waktu : 70 mnt
MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI
Petunjuk:
1. Kerjakan soal berikut dengan sebaik-baiknya
2. Jawaban ditulis pada kertas yang disediakan
3. Gunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
4. Waktu mengerjakan 30 menit
Soal: Tulislah karangan deskripsi dengan tema “KAMPUNG HALAMAN”
Dengan memperhatikan diagram di bawah:
Jumlah karangan sebanyak 3 paragraf
- Paragraf berisi sub tema gambaran kampung halamanmu, keunikan
kampung halaman dan kegiatan yang kamu lakukan setiap hari.
- Perhatikan ide utama karangan, Pengembangan dan pengorganisasian
karangan, pemilihan kata serta penggunaan ejaan dan tanda baca.
-
Kampung
halamanku
Nama kampungmu dan letaknya
Siapa yang diahirkan disana
Apa saja kelebihan kampungmu dibandingkan denga kota
Keindahan alam apa saja yang ada dikampungmu?
Apa saja yang kamu lakukan setiaphari?
Siapa saja temanmu yang menemanimu bermain ?
Siapa saja keluarga di sana
149
SOAL POST TEST
MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI
(Soal Kelas Kontrol)
Satuan Pendidikan : SD
Kelas : IV
Materi : Paragraf Deskripsi
Alokasi Waktu : 70 mnt
MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI
Petunjuk:
1. Kerjakan soal berikut dengan sebaik-baiknya
2. Jawaban ditulis pada kertas yang disediakan
3. Gunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
4. Waktu mengerjakan 30 menit
Soal: Tulislah karangan deskripsi dengan tema “KAMPUNG HALAMAN”
Dengan memperhatikan diagram di bawah:
Jumlah karangan sebanyak 3 paragraf
- Paragraf berisi sub tema gambaran kampung halamanmu, keunikan
kampung halaman dan kegiatan yang kamu lakukan setiap hari.
- Perhatikan ide utama karangan, Pengembangan dan pengorganisasian
karangan, pemilihan kata serta penggunaan ejaan dan tanda baca.
Kampung
halamanku
Nama kampungmu dan letaknya
Siapa yang diahirkan disana
Apa saja kelebihan kampungmu dibandingkan denga kota
Keindahan alam apa saja yang ada dikampungmu?
Apa saja yang kamu lakukan setiaphari?
Siapa saja temanmu yang menemanimu bermain ?
Siapa saja keluarga di sana
150
LEMBAR VALIDASI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN UNTUK KELAS EKSPRIMEN DAN KELAS KONTROL
ANDI IRMA
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019
151
LEMBAR VALIDASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN UNTUK KELAS EKSPRIMEN
DAN KELAS KONTROL
A. Petunjuk Dalam rangka menyusun Tesis berjudul “Keefektifan Teknik Mind Mapping
Berbantukan Media gambar Terhadap Pembelajaran Menulis Paragraf Deskripsi Siswa
Kelas IV Sekolah Dasar Kabupaten Pangkep”, maka mahasiswa:
Nama : Andi Irma
NIM : 105.06.02.003.17
Program Studi : Magister Pendidikan Dasar
Mengembangkan perangkat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk kelas
eksprimen dan kelas kontrol sebagai salah salah satu instrumen penelitian.
Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan penilaian terhadap instrumen tersebut
dengan menggunakan lembar validasi ini. Penilaian diberikan dengan jalan memberi
tanda centang (√) atau silang (×) pada kolom yang sesuai dengan pernyataan yang
diberikan. Kriteria penilaian terdapat pada kolom di sebelah pernyataan.
Untuk memudahkan revisi atau penyempurnaan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran untuk kelas eksprimen dan kelas kontrol tersebut, bapak/Ibu dimohon
kesediaannya untuk menuliskan saran-saran perbaikannya pada bagian akhir lembar ini
atau langsung menuliskannya pada bagian yang akan diperbaiki.
Atas bantuan bapak/Ibu mengisi lembar penilaian ini diucapkan banyak
terimakasih.
Pangkajene, Agustus 2019
Mahasiswa,
Andi Irma
152
B. Rubrik Penilaian
LEMBAR VALIDASI RPP KELAS EKSPERIMEN
Petunjuk:
1. Mohon berilah tanda centang (√) pada indikator SB=sangat baik, B=baik, K=kurang dan SK=sangat kurang, berdasarkan penilaian Bapak/Ibu terkait tehnik Mind Mapping berbantukan Media Gambar.
2. Mohon berilah saran terkait hal yang menjadi kekurangan RPP
No.
Aspek yang dinilai
Kriteria Penilaian
Saran SB B K SK
1 KI dan KD K Kesesuaian KD dengan KI.3
dan KI.4
√
2 Perumusan
indikator
dan tujuan
pembelajara
n
a. Indikator sesuai dengan KD √
b. Tujuan pembelajaran sesuai
dengan indikator
√
c. Indikator dikembangkan
sesuai KD, materi ajar dan
karakteristik siswa SD.
√
d. Rumusan indikator
menggunakan kata kerja
operasional
√
3 Isi yang
disajikan
a. Komponen RPP memuat
identitas, KI, KD, indikator,
tujuan pembelajaran, materi
ajar, model dan metode
pembelajaran, media,
deskripsi kegiatan belajar dan
penilaian
√
153
b. Kegiatan pembelajaran
mencerminkan keterampilan
proses sains
c. Kegiatan pembelajaran
mencerminkan KI.1 sampai
KI.4
√
4 Materi Ajar KKesesuaian Karakteristik materi
ajar dengan KD
√
KKesesuaian karakteristik materi
ajar dengan indikator
√
KKesesuaian karakteristik materi
ajar dengan tujuan
pembelajaran
√
5 Model,
pendekatan
dan metode
a. Kesesuaian dengan KD yang
ingin dicapai
√
b. Kesesuaian dengan
karakteristik materi
√
c. Kesesuaian dengan
karakteristik siswa
√
6 Media
pembelajara
n
a. Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
√
b. Kesesuaian dengan materi
ajar
√
c. Kesesuaian dengan
karakteristik siswa
√
7 Bahasa a. Penggunaan bahasa sesuai √
154
dengan Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia
b. Bahasa yang digunakan
komunikatif
√
8 Alokasi
Waktu
Alokasi waktu yang digunakan
sesuai dengan jenis kegiatan
dan ketuntasan belajar.
√
9 Penilaian Penilaian mencakup semua
materi yang dipelajari
√
C. Saran :
Soal hasil belajar pre-test maupun post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol harus
sama. Dalam langkah pembelajaran, RPP kelas kontrol dan kelas eksperimen harus
berbeda agar jelas perbedaan perlakuan keduanya.
Makassar, 29 September 2019
Penilai,
(DR. Ernawati, M.Pd)
155
LEMBAR VALIDASI RPP KELAS KONTROL
Petunjuk:
3. Mohon berilah tanda centang (√) pada indikator SB=sangat baik, B=baik, K=kurang dan SK=sangat kurang, berdasarkan penilaian Bapak/Ibu terkait Pembelajaran tehnik Mind Mapping tanpa berbantukan media Gambar
4. Mohon berilah saran terkait hal yang menjadi kekurangan RPP.
No.
Aspek yang dinilai
Kriteria Penilaian
Saran SB B K SK
1 KI dan KD K kesesuaian KD dengan KI.3
dan KI.4
√
2 Perumusan
indikator dan
tujuan
pembelajaran
e. Indikator sesuai dengan KD √
f. Tujuan pembelajaran sesuai
dengan indikator
√
g. Indikator dikembangkan
sesuai KD, materi ajar dan
karakteristik siswa SD.
√
h. Rumusan indikator
menggunakan kata kerja
operasional
√
3 Isi yang
disajikan
d. Komponen RPP memuat
identitas, KI, KD, indikator,
tujuan pembelajaran, materi
ajar, model dan metode
pembelajaran, media,
deskripsi kegiatan belajar
dan penilaian
√
e. Kegiatan pembelajaran √
156
mencerminkan
keterampilan proses sains
f. Kegiatan pembelajaran
mencerminkan KI.1 sampai
KI.4
√
4 Materi Ajar KKesesuaian Karakteristik materi
ajar dengan KD
√
KKesesuaian karakteristik materi
ajar dengan indikator
√
KKesesuaian karakteristik materi
ajar dengan tujuan
pembelajaran
√
5 Model,
pendekatan
dan metode
d. Kesesuaian dengan KD yang
ingin dicapai
√
e. Kesesuaian dengan
karakteristik materi
√
f. Kesesuaian dengan
karakteristik siswa
√
6 Media
pembelajaran
d. Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
√
e. Kesesuaian dengan materi
ajar
√
f. Kesesuaian dengan
karakteristik siswa
√
7 Bahasa c. Penggunaan bahasa sesuai
dengan Pedoman Umum
√
157
Ejaan Bahasa Indonesia
d. Bahasa yang digunakan
komunikatif
√
8 Alokasi
Waktu
Alokasi waktu yang digunakan
sesuai dengan jenis kegiatan
dan ketuntasan belajar.
√
9 Penilaian Penilaian mencakup semua
materi yang dipelajari
√
C. Saran :
Soal hasil belajar pre-test maupun post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol harus
sama. Dalam langkah pembelajaran, RPP kelas kontrol dan kelas eksperimen harus
berbeda agar jelas perbedaan perlakuan keduanya.
Makassar, 29 September 2019
Penilai,
(DR. Ernawati, M.Pd)
158
RPP
PEMBELAJARAN TEKNIK MIND MAPPING BERBANTUKAN MEDIA GAMBAR (Kelas Eksprimen)
DAN PEMBELAJARAN TEKNIK MIND MAPPING TANPA MEDIA GAMBAR (Kelas
Kontrol)
ANDI IRMA
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019
159
KELAS EKSPERIMEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KURIKULUM 2013
Satuan Pendidikan : SD/MI
Kelas / Semester : 4 /1
Tema : Peduli terhadap mahluk hidup (Tema 3)
Sub Tema : Ayo Cinta Lingkungan (Sub Tema 3)
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 6 x pertemuan
A. KOMPETENSI INTI 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Muatan : Bahasa Indonesia
Kompetensi Indikator
3.1 Mencermati gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks lisan, tulis, atau visual.
3.2.1 Menulis gagasan untuk menggambarkan suatu objek dengan tujuan meyakinkan pembaca agar dapat merasakan apa yang di deskripsikan melaui sebuah paragraf deskripsi
4.1 Menata informasi yang didapat dari teks berdasarkan keterhubungan antar gagasan ke dalam kerangka tulis.
4.1.1 menyajikan paragraf deskripsi dalam bentuk peta pikiran yang berbantukan media gambar. .
C. TUJUAN
Setelah eksplorasi dan diskusi, siswa mampu membuat paragraf deskripsi.
D. MATERI
Paragraf Deskripsi
160
E. PENDEKATAN & METODE Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Mind Mapping berbantukan Media Gambar
Metode : Penugasan, pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan I (PRE TES )
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh
salah seorang siswa. Siswa yang diminta
membaca do‟a adalah siswa siswa yang hari ini
datang paling awal
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan
sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi
tercapainya cita-cita.
4. Menyanyikan lagu Cinta Lingkungan Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Integritas.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
.
15 menit
Inti 1. Guru mambagikan LKS kepada setiap siswa 2. Siswa diminta untuk menyelesaikan LKS yang
disajikan berdasarkan petunjuk yang ada dalam Lembar kerja siswa.
3. Siswa meneyelesaikan tugas dengan penuh tanggung jawab.
4. Siswa mengumpulkan LKS yang telah dikerjakan.
40 menit
Penutup 1. Guru menyampaikan refleksi dengan
menanyakan kesan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan..
2. Guru menyampaikan informasi tentang materi pertemuan berikutnya.
3. Menyanyikan Lagu Lingkungan 4. Guru menutup pelajaran dengan mengucap
salam dan do‟a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.
15 menit
161
Pertemuan II
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh salah
seorang siswa. Siswa yang diminta membaca do‟a
adalah siswa siswa yang hari ini datang paling awal
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap
disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi
tercapainya cita-cita.
4. Menyanyikan lagu Cinta Lingkungan Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Integritas.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
6. Guru melakukan apresepsi dengan melakukan
tanya jawab dengan siswa tentang lingkungan
sekitar.
15 menit
Inti 1. Guru menyampaikan Materi tentang paragraf deskripsi
2. Tanya jawab dengan siswa tentang materi yang diberikan.
3. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok 4. Guru menempelkan sebuah gambar 5. Setiap kelompok dibagikan kertas Kosong. 6. Setiap kelompok di instruksikan membuat peta
pikiran dengan mencatat informasi yang ada dalam gambar yang disajikan.
7. setiap kelompok membacakan hasil diskusi mereka di depan kelompok yang lain. Siswa dari kelompok lain diminta untuk memberikan masukan. Setiap kelompok mencatat masukan dan komentar sebagai bahan untuk perbaikan dari hasil diskusi mereka
40 menit
Penutup 1. Guru menyampaikan refleksi hasil diskusi kelompok.
2. Guru bersama Siswa menyimpulkan kegiatan belajar.
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
4. Menyanyikan Lagu Lingkungan 5. Guru menutup pelajaran dengan mengucap
salam dan do‟a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.
15 menit
162
Pertemuan III
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh salah
seorang siswa. Siswa yang diminta membaca do‟a
adalah siswa - siswa yang hari ini datang paling
awal
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap
disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi
tercapainya cita-cita.
4. Menyanyikan lagu Cinta Lingkungan Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Integritas.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
6. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan
tanya jawab dengan siswa tentang lingkungan
sekitar.
15 menit
Inti 1. Guru menyajikan gambar yang disertai teks bacaan .
2. Siswa diberikan kesempatan untuk membaca teks yang disajikan.
3. Guru menjelaskan tentang ide pokok dan tema suatu teks bacaan.
4. Tanya jawab dengan siswa. 5. Setiap kelompok membuat peta pikiran dengan
menetukan tema, ide pokok berdasarkan teks bacaan yang mereka baca.
6. Setiap kelompok mendiskusikan peta pikiran yang mereka buat berdasarkan teks bacaan.
7. Setiap kelompok menyajikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.Siswa dari kelompok lain diminta untuk memberikan masukan. Setiap siswa mencatat masukan dan komentar sebagai bahan untuk perbaikan dari hasil diskusi mereka
40 menit
Penutup 1. Guru menyampaikan refleksi hasil diskusi kelompok.
2. Guru bersama Siswa menyimpulkan kegiatan belajar.
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
4. Menyanyikan Lagu Lingkungan 5. Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam
dan do‟a penutup dipimpin oleh salah satu siswa.
15 menit
163
Pertemuan IV
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh salah
seorang siswa. Siswa yang diminta membaca do‟a
adalah siswa - siswa yang hari ini datang paling
awal
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap
disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi
tercapainya cita-cita.
4. Menyanyikan lagu Cinta Lingkungan Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Integritas.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
6. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan
tanya jawab dengan siswa tentang lingkungan
sekitar.
15 menit
Inti 1. Guru menjelaskan langkah-langkah membuat paragraf deskripsi.
2. Guru Menyajikan sebuah gambar yang dilegkapi contoh sebuah paragraf.
3. Tanya jawab tentang contoh paragraf 4. Guru menjelaskan tentang kalimat utama dan
kalimat penjelas yang terdapat pada contoh paragraf deskripsi yang disajikan.
5. Setiap kelompok membuat peta pikiran tentang kalimat utama dan kalimat penjelas yang terdapat dalam contoh paragraf.
6. setiap kelompok membacakan hasil diskusi mereka di depan kelompok yang lain. Siswa dari kelompok lain diminta untuk memberikan masukan. Setiap siswa mencatat masukan dan komentar sebagai bahan untuk perbaikan dari hasil diskusi mereka.
7. Setelah semua kelompok selesai mengomunikasikan hasil diskusi, guru memberikan penguatan tentang cara membuat paragraf yang baik.
8. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.
20 menit
Penutup 1. Guru bersama Siswa menyimpulkan kegiatan belajar.
2. Menyanyikan Lagu Lingkungan 3. Guru menutup pelajaran dengan mengucap
salam dan do‟a penutup dipimpin oleh salah satu siswa.
15 menit
164
Pertemuan V
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh
salah seorang siswa. Siswa yang diminta
membaca do‟a adalah siswa - siswa yang hari ini
datang paling awal
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan
sikap disiplin setiap saat dan manfaatnya bagi
tercapainya cita-cita.
4. Menyanyikan lagu Cinta Lingkungan Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Integritas.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
6. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan
tanya jawab dengan siswa tentang lingkungan
sekitar.
15 menit
Inti 1. Guru menyajikan sebuah teks paragraf deskripsi 2. Guru menjelaskan pengunaan huruf kapital dan
tanda baca yang terdapat pada contoh teks paragraf deskripsi.
3. Tanya jawab dengan siswa 4. Guru menyajikan peta pikiran berdasarkan
gambar dengan tema lingkungan rumahku.
5. Setiap kelompok membuat sebuah paragraf deksripsi berdasarkan peta pikiran yang disajikan berbantukan media gambar dengan memperhatikan penggunaan ejaan yang tepat
6. Setiap kelompok mempersentasikan hasil diskusi mereka didepan kelas dan kelompok lain memberikan komentar.
7. Setelah semua kelompok selesai mengomunikasikan hasil diskusi, guru memberikan penguatan tentang cara membuat paragraf yang baik.
8. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
20 menit
Apa saja
yang ada
disekeliling
rumah mu
Bagaimanakah
Susana rumahmu.
165
untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.
Penutup 1. Guru bersama Siswa menyimpulkan kegiatan
belajar. 2. Menyanyikan Lagu Lingkungan 3. Guru menutup pelajaran dengan mengucap
salam dan do‟a penutup dipimpin oleh salah satu siswa.
15 menit
Pertemuan VI
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh
salah seorang siswa. Siswa yang diminta
membaca do‟a adalah siswa - siswa yang hari ini
datang paling awal
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan
sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi
tercapainya cita-cita.
4. Menyanyikan lagu Cinta Lingkungan Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Integritas.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
6. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan
tanya jawab dengan siswa tentang lingkungan
sekitar.
15 menit
166
Inti 1. Guru meyajikan peta pikiran berdasarkan gambar dengan tema lingkungan sekolahku .
2. Guru memberikan penjelasan singkat tentang peta pikiran yang disajikan.
3. Tanya jawab dengan siswa 4. Setiap kelompok membuat 2 buah paragraf
deksripsi berdasarkan peta pikiran yang disajikan berbantukan media gambar dengan memperhatikan penggunaan ejaan yang tepat.
5. Setiap kelompok mempersentasikan hasil diskusi mereka didepan kelas dan kelompok lain memberikan komentar.
6. Setelah semua kelompok selesai mengomunikasikan hasil diskusi, guru memberikan penguatan tentang cara membuat paragraf yang baik.
7. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.
8. Siswa secara individu diminta untuk membuat paragraf deskripsi sesuai dengan petunjuk yang ada dalam lembar soal yang dibagikan.
20 menit
Penutup 1. Guru menyampaikan refleksi hasil Evaluasi. 2. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan
belajar. 3. Menyanyikan Lagu Lingkungan 4. Guru menutup pelajaran dengan mengucap
salam dan do‟a penutup dipimpin oleh salah satu siswa.
15 menit
Nama sekolahmu
dan letaknya
Bagaimana suasana
disekolahmu
Apa saja yang kamu
lakukann disekolahmu
167
G. PENILAIAN 1. Diskusi
Saat siswa melakukan diskusi, guru menilai mereka dengan menggunakan rubrik. Centang (√) pada bagian yang memenuhi kriteria.
Kriteria Sangat Baik (4)
Baik (3)
Cukup (2)
Perlu Pendampinga
n (1)
Mendengarkan Selalu mendengarkan teman yang sedang berbicara.
Mendengarkan teman yang berbicara, namun sesekali masih perlu diingatkan.
Masih perlu diingatkan untuk mendengarkan teman yang sedang berbicara. √
Sering diingatkan untuk mendengarkan teman yang sedang berbicara namun tidak mengindahkan.
Komunikasi non verbal (kontak mata, bahasa tubuh, postur,ekspresi wajah, suara)
Merespon dan menerapkan komunikasi non verbal dengan tepat
Merespon dengan tepat terhadap komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman. √
Sering merespon kurang tepat terhadap komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman.
Membutuhkan bantuan dalam memahami bentuk komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman.
Partisipasi (menyampaikan ide, perasaan, pikiran)
Isi pembicaraan menginspirasi teman. Selalu mendukung dan memimpin teman lainnya saat diskusi.
Berbicara dan menerangkan secara rinci, merespon sesuai dengan topik.
Berbicara dan menerangkan secara rinci,namun terkadang merespon kurang sesuai dengan topik.
Jarang berbicara selama proses diksusi berlangsung. √
168
2. Bahasa Indonesia Tugas siswa membuat paragraf deskripsi dinilai menggunakan rubrik
PEDOMAN PENILAIAN SETIAP KRITERIA
1. Fokus
No Skor Kriteria Penilaian
1. 21 - 25 Ide utama jelas, menarik, dan penting
2. 16 - 20 Ide utama jelas, menarik namun kurang penting.
3. 6 – 15 Ide utama nampak jelas namun kurang menarik
4. 0 - 5 Ide utama tidak jelas
2. Pengembangan dan Kesatuan
No Skor Kriteria Penilaian
1. 15 - 20 Paragraf sesuai dan menjelaskan ide utama
2. 8 – 14 Paragraf sesuai dan sedikit menjelaskan ide utama
3. 0 – 7 Paragraf tidak sesuai dengan ide utama
3. Pengorganisasian
No Skor Kriteria Penilaian
1. 21 - 25 Paragraf tersusun secara baik dan logis
2. 16 - 20 Paragraf tersusun secara baik dan sedikit logis
3. 6 – 15 Paragraf tersusun secara baik namun kurang logis
4. 0 - 5 Paragraf tidak tersusun secara acak dan tidak logis
4. Diksi
No Skor Kriteria Penilaian
1. 7 - 10 Setiap kata yang digunakan dipilih secara tepat dan mengesankan
2. 4 – 6 Ada upaya pemilihan kata namun masih kurang tepat
3. 0 – 3 Kata yang digunakan bersifat umum
5. Ejaan dan tanda baca
No Skor Kriteria Penilaian
1. 15 - 20 Penggunaan huruf kapital dan tanda baca sesuai dengan PUEBI
2. 8 – 14 Memperhatikan penggunaan huruf kapital dan tanda baca namun masih terdapat kesalahan.
3. 0 – 7 Tidak memperhatikan penggunaan tanda baca dan PUEBI
H. SUMBER DAN MEDIA
1. Buku Pedoman Guru Kelas 4 dan Buku Siswa Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
169
2. Gambar tentang lingkungan kampung halamanku
Refleksi Guru
Catatan Guru : 1. Masalah :………. 2. Ide Baru :……….. 3. Momen Spesial :………….
Mengetahui Kepala Sekolah,
……………………………… NIP. …………………………
…………………, ............... Guru Kelas 4 ,
……………………………… NIP………………………….
170
KELAS KONTROL
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KURIKULUM 2013
Satuan Pendidikan : SD/MI
Kelas / Semester : 4 /1
Tema : Peduli terhadap mahluk hidup (Tema 3)
Sub Tema : Ayo Cinta Lingkungan (Sub Tema 3)
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 6 x Pertemuan
A. KOMPETENSI INTI a. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. b. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga. c. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
d. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Muatan : Bahasa Indonesia
Kompetensi Indikator
3.1 Mencermati gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks lisan, tulis, atau visual.
3.2.1 Menulis gagasan untuk menggambarkan suatu objek dengan tujuan meyakinkan pembaca agar dapat merasakan apa yang di deskripsikan melaui sebuah paragraf deskripsi
4.1 Menata informasi yang didapat dari teks berdasarkan keterhubungan antar gagasan ke dalam kerangka tulis.
4.1.1 menyajikan paragraf deskripsi dalam bentuk peta pikiran yang berbantukan media gambar. .
C. TUJUAN
Setelah eksplorasi dan diskusi, siswa mampu membuat paragraf deskripsi.
D. MATERI
Paragraf Deskripsi
171
E. PENDEKATAN & METODE Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Mind Mapping
Metode : Penugasan, pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan I (PRE TES )
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh
salah seorang siswa. Siswa yang diminta
membaca do‟a adalah siswa - siswa yang hari ini
datang paling awal
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan
sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi
tercapainya cita-cita.
4. Menyanyikan lagu Cinta Lingkungan Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Integritas.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
.
15 menit
Inti 1. Guru mambagikan LKS kepada setiap siswa 2. Siswa diminta untuk menyelesaikan LKS yang
disajikan berdasarkan petunjuk yang ada dalam Lembar kerja siswa.
3. Siswa menyelesaikan tugas dengan penuh tanggung jawab.
4. Siswa mengumpulkan LKS yang telah dikerjakan.
40 menit
Penutup 1. Guru menyampaikan refleksi dengan
menanyakan kesan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan..
2. Guru menyampaikan informasi tentang materi pertemuan berikutnya.
3. Menyanyikan Lagu Lingkungan 4. Guru menutup pelajaran dengan mengucap
salam dan do‟a penutup dipimpin oleh salah satu siswa.
15 menit
172
Pertemuan II
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh salah
seorang siswa. Siswa yang diminta membaca do‟a
adalah siswa - siswa yang hari ini datang paling
awal
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap
disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi
tercapainya cita-cita.
4. Menyanyikan lagu Cinta Lingkungan Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Integritas.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
6. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan
tanya jawab dengan siswa tentang lingkungan
sekitar.
15 menit
Inti 1. Guru menyampaikan Materi tentang paragraf deskripsi
2. Tanya jawab dengan siswa tentang materi yang diberikan.
3. Siswa dibagikan kertas kosong. 4. Siswa membuat peta pikiran tentang materi yang
disajikan. 5. Siswa diberikan kuis tentang peta pikiran yang
mereka buat. 6. Setiap siswa menjawab kuis yang diberikan guru
dan siswa lain tidak boleh saling membantu.
40 menit
Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan belajar.
2. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
3. Menyanyikan Lagu Lingkungan 4. Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam
dan do‟a penutup dipimpin oleh salah satu siswa.
15 menit
173
Pertemuan III
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh salah
seorang siswa. Siswa yang diminta membaca do‟a
adalah siswa - siswa yang hari ini datang paling
awal
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap
disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi
tercapainya cita-cita.
4. Menyanyikan lagu Cinta Lingkungan Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Integritas.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
6. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan
tanya jawab dengan siswa tentang lingkungan
sekitar.
15 menit
Inti 1. Guru meyajikan teks bacaan. 2. Siswa membaca teks bacaan yang disajikan oleh
guru; 3. Tanya jawab tentang teks bacaan. 4. Siswa dibagikan kertas kosong 5. Setiap siswa membuat catatan tentang informasi
yang mereka ketahui pada teks bacaan dalam bentuk peta pikiran.
6. Guru menjelaskan tentang ide pokok yang terdapat dalam sebuah bacaan.
7. Siswa menentukan ide pokok yang terdapat pada bacaan yang mereka baca.
8. Siswa saling bertukar pekerjaan 9. Setiap siswa saling mengoreksi pekerjaan teman.
40 menit
Penutup 1. Guru menyampaikan refleksi hasil diskusi kelompok.
2. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan belajar.
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
4. Menyanyikan Lagu Lingkungan 5. Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam
dan do‟a penutup dipimpin oleh salah satu siswa.
15 menit
174
Pertemuan IV
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh salah
seorang siswa. Siswa yang diminta membaca do‟a
adalah siswa - siswa yang hari ini datang paling
awal
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap
disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi
tercapainya cita-cita.
4. Menyanyikan lagu Cinta Lingkungan Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Integritas.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
6. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan
tanya jawab dengan siswa tentang lingkungan
sekitar.
15 menit
Inti 1. Guru menjelaskan langkah-langkah membuat paragraf deskripsi dengan tehnik mind mapping.
2. Guru membagikan kepada siswa contoh paragraf deskripsi.
3. Tanya jawab dengan siswa tentang contoh paragraf deskripsi yang mereka baca.
4. Siswa membuat peta pikiran tentang informasi yang mereka peroleh dalam contoh paragraf tersebut.
5. Siswa menentukan kalimat utama dan kalimat penjelas dalam contoh paragraf tersebut.
6. Secara bergiliran siswa membacakan hasil pekerjaan mereka didepan teman – teman.
20 menit
Penutup 1. Guru menyampaikan refleksi hasil Evaluasi. 2. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan
belajar. 3. Menyanyikan Lagu Lingkungan 4. Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam
dan do‟a penutup dipimpin oleh salah satu siswa.
15 menit
175
Pertemuan V
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh
salah seorang siswa. Siswa yang diminta
membaca do‟a adalah siswa - siswa yang hari ini
datang paling awal
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan
sikap disiplin setiap saat dan manfaatnya bagi
tercapainya cita-cita.
4. Menyanyikan lagu Cinta Lingkungan Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Integritas.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
6. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan
tanya jawab dengan siswa tentang lingkungan
sekitar.
15 menit
Inti 1. Guru memberikan penjelasan singkat tentang penggunaan huruf kapital dan dan tanda baca pada sebuah paragraf.
2. Tanya jawab dengan siswa. 3. Guru menyajikan peta pikiran tentang lingkungan
rumahku. 4. Siswa membuat sebuah paragraf berdasarkan
peta pikiran yang disajikan. 5. Masing masing siswa diberikan kesempatan
untuk membacakan paragraf yang mereka buat. 6. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.
20 menit
Penutup 1. Guru menyampaikan refleksi hasil Evaluasi. 2. Guru bersama Siswa menyimpulkan kegiatan
belajar. 3. Menyanyikan Lagu Lingkungan 4. Guru menutup pelajaran dengan mengucap
salam dan do‟a penutup dipimpin oleh salah satu siswa.
15 menit
176
Pertemuan VI
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh
salah seorang siswa. Siswa yang diminta
membaca do‟a adalah siswa - siswa yang hari ini
datang paling awal
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan
sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi
tercapainya cita-cita.
4. Menyanyikan lagu Cinta Lingkungan Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Integritas.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
6. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan
tanya jawab dengan siswa tentang lingkungan
sekitar.
15 menit
Inti 1. Guru memberikan penjelasan singkat tentang penggunaan huruf kapital dan dan tanda baca pada sebuah paragraf.
2. Tanya jawab dengan siswa. 3. Guru menyajikan peta pikiran tentang lingkungan
sekolahku 4. Siswa membuat dua buah paragraf berdasarkan
peta pikiran yang disajikan. 5. Masing masing siswa diberikan kesempatan
untuk membacakan paragraf yang mereka buat. 6. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang materi yang belum
dipahami.
7. Memberikan evaluasi individu kepada siswa
20 menit
Penutup 1. Guru menyampaikan refleksi hasil Evaluasi. 2. Guru bersama Siswa menyimpulkan kegiatan
belajar. 3. Menyanyikan Lagu Lingkungan 4. Guru menutup pelajaran dengan mengucap
salam dan do‟a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.
15 menit
177
G. PENILAIAN 1. Diskusi
Saat siswa melakukan diskusi, guru menilai mereka dengan menggunakan rubrik. Centang (√) pada bagian yang memenuhi kriteria.
Kriteria Sangat Baik (4)
Baik (3)
Cukup (2)
Perlu Pendampinga
n (1)
Mendengarkan Selalu mendengarkan teman yang sedang berbicara.
Mendengarkan teman yang berbicara, namun sesekali masih perlu diingatkan.
Masih perlu diingatkan untuk mendengarkan teman yang sedang berbicara. √
Sering diingatkan untuk mendengarkan teman yang sedang berbicara namun tidak mengindahkan.
Komunikasi non verbal (kontak mata, bahasa tubuh, postur,ekspresi wajah, suara)
Merespon dan menerapkan komunikasi non verbal dengan tepat
Merespon dengan tepat terhadap komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman. √
Sering merespon kurang tepat terhadap komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman.
Membutuhkan bantuan dalam memahami bentuk komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman.
Partisipasi (menyampaikan ide, perasaan, pikiran)
Isi pembicaraan menginspirasi teman. Selalu mendukung dan memimpin teman lainnya saat diskusi.
Berbicara dan menerangkan secara rinci, merespon sesuai dengan topik.
Berbicara dan menerangkan secara rinci,namun terkadang merespon kurang sesuai dengan topik.
Jarang berbicara selama proses diksusi berlangsung. √
178
2. Bahasa Indonesia Tugas siswa membuat paragraf deskripsi dinilai menggunakan rubrik
PEDOMAN PENILAIAN SETIAP KRITERIA
1. Fokus
No Skor Kriteria Penilaian
1. 21 - 25 Ide utama jelas, menarik dan penting
2. 16 - 20 Ide utama jelas, menarik namun kurang penting.
3. 6 – 15 Ide utama nampak jelas namun kurang menarik
4. 0 - 5 Ide utama tidak jelas
2. Pengembangan dan Kesatuan
No Skor Kriteria Penilaian
1. 15 - 20 Paragraf sesuai dan menjelaskan ide utama
2. 8 – 14 Paragraf sesuai dan sedikit menjelaskan ide utama
3. 0 – 7 Paragraf tidak sesuai dengan ide utama
3. Pengorganisasian
No Skor Kriteria Penilaian
1. 21 - 25 Paragraf tersusun secara baik dan logis
2. 16 - 20 Paragraf tersusun secara baik dan sedikit logis
3. 6 – 15 Paragraf tersusun secara baik namun kurang logis
4. 0 - 5 Paragraf tidak tersusun secara acak dan tidak logis
4. Diksi
No Skor Kriteria Penilaian
1. 7 - 10 Setiap kata yang digunakan dipilih secara tepat dan mengesankan
2. 4 – 6 Ada upaya pemilihan kata namun masih kurang tepat
3. 0 – 3 Kata yang digunakan bersifat umum
5. Ejaan dan tanda baca
No Skor Kriteria Penilaian
1. 15 - 20 Penggunaan huruf kapital dan tanda baca sesuai dengan PUEBI
2. 8 – 14 Memperhatikan penggunaan huruf kapital dan tanda baca namun masih terdapat kesalahan.
3. 0 – 7 Tidak memperhatikan penggunaan tanda baca dan PUEBI
179
G. SUMBER DAN MEDIA 1. Buku Pedoman Guru Kelas 4 dan Buku Siswa Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). 2. Gambar tentang lingkungan kampung halamanku
Refleksi Guru
Catatan Guru : 1. Masalah :………. 2. Ide Baru :……….. 3. Momen Spesial :………….
Mengetahui Kepala Sekolah,
……………………………… NIP. …………………………
…………………, ............... Guru Kelas 4 ,
……………………………… NIP………………………….
180
Materi
1. Pengertian paragraf
Paragraf adalah gabungan atau susunan beberapa kalimat yang saling berhubugan.
Paragraf terdiri atas beberapa kalimat yang saling berkaitan (padu), paragraf tersebut
harus tersusun dari kalimat-kalimat yang efektif atau sesuai dengan ejaan yang
disempurnakan (PUEBI).
Paragraf terdiri atas kalimat utama dan kalimat penjelas . Kalimat utama adalah
kalimat yang mengandung ide pokok dalam paragraf , kalimat utamanya biasanya
terdapat diawal atau diakhir paragraf, kalimat penjelas dalam suatu paragraf umumnya
lebih dari satu kalimat. Setiap paragraf memiliki ide pokok, ide pokok biasanya dimuat
dalam bentuk kalimat utama pada setiap paragraf. Simpulan paragraf berisi makna tersirat
( tidak tertulis) dari hal yang telah dijelaskan dalam suatu paragraf. Simpulan menjelaskan
keseluruhan isi paragraf secara singkat dalam bentuk pernyataan. Setelah membaca
keseluruhan paragraf barulah simpulan paragraf dapat ditemukan.
Adapun jenis - jenis paragraf berdasarkan isinya yaitu :
1. Persuasi, untuk meyakinkan pembaca dan menggunakan kata ajakan, seperti ayo,
mari, laksanakan, atau kata yang mengandung partikel- lah.
2. Argumentasi, berisi ide atau gagasan yang disertai alasan kuat untuk meyakinkan
pembaca dan biasanya memiliki kesimpulan diakhir paragraf.
3. Esposisi, untuk menjelaskan sesuatu dan ditulis berdasarkan fakta , tetapi tidak bersifat
memengaruhi.
4. Narasi, menceritakan sesuatu berdasarkan urutan peristiwa dengan menghadirkan
tokoh yang membangun suasana tertentu.
5. Deskripsi, menggambarkan suatu objek secara rinci yang melibatkan panca indra
pembaca.
Salah satu jenis paragraf yang dipelajari di Sekolah Dasar adalah paragraf deskripsi :
2. Pengertian paragraf deskripsi
paragraf desripsi, adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek secara detail
sehingga pembaca seakan-akan ikut melihat, mendengar, merasakan apa yang sedang
ditulis.
3. Ciri-ciri paragraf deskripsi
1. Mendeskripsikan suatu objek, misalnya benda, orang, tempat, atau keadaan
tertentu.
181
2.. Melibatkan fungsi panca indera dalam proses deskripsi.
3. Melibatkan ciri-ciri fisik dan sifat objek tersebut, misalnya warna, ukuran, bentuk , dan
sifat tertentu.
4. Mengandung banyak kata sifat.
5.Dijelaskan secara rinci.
6. Ketika dibaca, pembaca seolah-olah dapat melihat secara langsung objek yang
dibicarakan.
4. Jenis-jenis paragraf deskripsi
Terdapat 3 jenis pargraf deskripsi, yaitu paragraf spasial, paragraf deskripsi subjektif,
dan paragraf deskripsi objektif. Agar lebih memahami dan dapat membedakan ketiga
jenis ini berikut penjelasannya.
1. Paragraf deskripsi spasial
Dalam kamus atau tempat . objek yang berupa ruang atau tempat yang dijelaskan
Contoh paragraf deskripsi spasial :
2.Paragraf deskripsi subjektif
Berdasarkan tafsiran dalam kamus besar bahasa Indonesia, subjekstif berkenaan dengan
pandangan (perasaan) sendiri. Berkaitan dengan topic kali ini,maka paragraf ini
merupakan paragraf yang disusun berdasarkan pandangan atau perasaan penulis .
segala hal yang dituangkan dalam paragraf merupakan hasil opini peribadi penulis
Ruangan berukuran 5m x 5m ini terlihat tidak layak untuk ditempati. Tidak ada
dinding , hanya ada anyaman bambu untuk menghalau angin yang menusuk
ketulang . Tidak ada penyekat , hanya ada sebuah kasur ukuran single dipojok
depan, terdapat kompor dan alat memasak lainnya dipojok belakang, berdampingan
dengan pintu yang mengarah ke kamar mandi, almari yang sudah tidak kokoh lagi
merapat kedindin h dengpenug dan di isi penuh dengan pakaian, sajadah, mukena,
dan Al.Quran yang diletakkan berjejer di atas lemari. Karp et direntang di sekitar
kasur dengan meja kecil disamping kasur itu. Buku-buku tertata rapi di atas meja.
Tidak ada foto atau hiasan dinding apapun yang digantung, kecuali satu buah
kaligrafi pebarak dengan gambar ka‟bbah. Tempatesed tinggal bapak dan ibu amis
ini memperlihatkan sebuah kesederhanakan dalam hidup.
182
walaupun hasil dari opini penulis, tetapi masih ditujukan agar pembaca seolah-olah dapat
melihat apa yang sedang dibicarakan oleh penulis.
Contoh paragraf deskripsi subjektif :
2. Paragraf desebagai paragrskripsi objektif
Berlawanan dengan makna dari subjektif, objektif berkenaan dengan keadaan
sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh pandangan atau perasaan sendiri. Paragraf ini
diartikan sebagai paragraf yang menggambarkan keadaan suatu objek sesuai dengan
kondisi sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh opini penulis.
Ibu sari adalah guru paling tegas di sekolahku seain itu beliau adalah guru
yang paling ditakuti hampir semua murid dari kls 1 sampai kelas 6. Beliau yang
paling ditakuti oleh hampir semua murid kelas 1 sampai kelas 6. Beliau
mengajar mata pelajaran matematika. Beliau memiliki tinggi 165 cm dengan
berat badan sekitar 60 kg. ibu Sri berkulit sawo matang dan berambut hitam
ikal. Kemanapun beliau pergi selalu membawa pulpen tinta hitam di tangan
kanannya. Ketika mengajar beliau selalu menggunakan kacamata berlensa
kecil denga frame warna putih. Walaupun hampi semua murid takut kepada
beliau, akan tetapi beliau tidak pernah marah-marah ke murid tanpa alasan
yang jelas. Hal ini di buktikan dengan rata-rata nilai ujian matematika
sekolahku menduduki peringkat pertama se-provinsi.
Pantai parangtritis merupakan pantai yang terkenal di provinsi daerah istemewa Yogyakarta.
Dibandingkan dengan pantai lainnya disepanjang pantai selatan, pantai ini lebih dikenal
turis. Pantai parangtritis sekitar 25 km sebelah selatan kota Yogyakarta. Tepatnya pantai ini
terletak didesa parangtritis, kacamatan kretek, kabupaten Bantul. Sepanjang perjalanan
menuju pantai, andai akan disuguhi pemandangan sawah, sungai dan bukit. Pantai
parangtritis memiliki ombak yang besar. Ombak pantai dapat mencapai ketinggian 2-3 mtr
pada musim kemarau. Daya tarik lainnya adalah terdapat gunung-gunung pasir disekitar
kawasan pantai. Gunung-gunung pasir ini lebih dikenal dengan nama gumuk. Di pinggir
pantai disedikan paying. Payung besar dapat digunakan pengunjung untukmenikmati
pemandangan. Selain itu terdapat wisata naik kuda, dokar, ataupun motor ATV (All Terrain
Vehicle) disepanjang pinggir pantai. Warung makan dan pakaian berjejer rapi dengan khas
laut. Bagi anak-anak disedikana pula permandian umum dengan aneka permainan yang
menarik. Bagi pengunjung yang ingin menikmati sensasi mandi air hangat maka tak jauh
disbelah utama pantai terdapat permandian parawedang.
183
3. Langkah-langkah menulis paragraf deskripsi yaitu sebagai berikut :
a. Cari sebuah Topik
Untuk menulis sebuah paragraf deskripsi dengan baik pertama sekali yang harus
dilakukan adalah mencari topic yang bagus dan mempelajari dengan baik topic
tersebut.
b. Rancanglah sebuah paragraf Deskripsian
Setelah memilih sebuah topic dan telah mengoleksi beberapa detail topik
tersebut kalian sudah siap untuk menyusun paragraf deskripsi dengan
merancang paragraf deskripsi secara kasar. Tulis apasaja topic utamanya dan
semua detail yang kalian ketahui.
c. Revisi paragraf Deskripsi
Kini saatnya kalian merevisi paragraf kasar yang kalian tulis . koonsentrasi saja
pada penyusunan gambaran detail yang kalian buat, apakah kalimatnya sudah
logis dan setiap detail dapat tersusun dengan baik.
184
LEMBAR PENGAMATAN TERHADAP AKTIFITAS SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI PADA KELAS EKSPERIMEN
ASPEK PENGAMATAN
URAIAN ASPEK PENGAMATAN ADA/TDK HASIL PENGAMATAN DALAM HITUNGAN JUMLAH SISWA
≤4 5-10 11-15
16-20 21-30
VERBAL
1. Siswa bertanya sesuai dengan materi pelajaran ADA √
2. siswa berkomentar sesuai dengan materi pelajaran ADA √
3. siswa ngobrol sendiri diluar materi ADA
4. siswa menjawab pertanyaan dari guru ADA √
5. siswa bercanda dengan teman ADA
6. siswa berbicara sendiri diluar materi ADA
7. siswa diam , tidak menjawab pertanyaan ADA
Non verbal
1. siswa antusias mengikuti pelajaran ADA
√
2. siswa tampak percaya diri ADA √
3. siswa tampak malu-malu ADA
4. siswa menyimak guru ADA
5. siswa menyimak temannya ADA √
6. siswa berain-main sendiri ADA
7. siswa membaca buku lain tdk ada √
8. siswa mengerjakan tugas lain ADA √
185
LEMBAR PENGAMATAN TERHADAP AKTIFITAS SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI PADA KELAS KONTROL
ASPEK PENGAMATAN
URAIAN ASPEK PENGAMATAN ADA/TDK HASIL PENGAMATAN DALAM HITUNGAN JUMLAH SISWA
≤4 5-10 11-15
16-20 21-30
VERBAL
1. Siswa bertanya sesuai dengan materi pelajaran ADA √
2. siswa berkomentar sesuai dengan materi pelajaran ADA √
3. siswa ngobrol sendiri diluar materi ADA √
4. siswa menjawab pertanyaan dari guru ADA √
5. siswa bercanda dengan teman ADA √
6. siswa berbicara sendiri diluar materi ADA √
7. siswa diam , tidak menjawab pertanyaan ADA √
Non verbal
1. siswa antusias mengikuti pelajaran ADA √
2. siswa tampak percaya diri ADA √
3. siswa tampak malu-malu ADA √
4. siswa menyimak guru ADA √
5. siswa menyimak temannya ADA √
6. siswa berain-main sendiri ADA √
7. siswa membaca buku lain tdk ada
8. siswa mengerjakan tugas lain ADA √
186
DATA MENTAH
KELAS EKSPERIMEN
NO URT EKSPERIMEN KONTROL
PRE POST PRE POST
1 71 90 70 87
2 63 89 27 73
3 70 94 70 92
4 54 85 48 70
5 70 94 70 91
6 70 94 42 70
7 35 79 72 88
8 52 74 46 64
9 70 94 70 91
10 49 82 70 94
11 70 94 29 76
12 45 78 30 77
13 70 94 70 91
14 53 83 45 73
15 70 98 70 91
16 70 93 70 94
17 71 92 70 91
18 70 96 51 75
19 71 94 70 93
20 70 94 70 76
21 70 93 70 94
22 70 94 50 56
23 70 97 70 94
24 70 93 72 84
25 57 80 45 71
26 64 83 72 74
27 70 94 70 91
28 57 90 72 92
29 70 96 52 67
30 70 97 70 90
Jumlah 1932 2708 1803 2470
Rata-Rata 64.40 90.27 60.10 82.333333
187
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
25 20 25 10 20 100 25 20 25 10 20 100
1 AISYAH ARTIKA SARI DEWI 16 15 17 8 15 71 20 18 22 10 20 90 0.66 0.44 0.60 0.63 1.00 1.00
2 ANNISA DWI CHAHYANI 18 14 16 5 10 63 TT 23 20 20 8 18 89 0.70 0.71 1.00 0.44 0.60 0.80
3 FIQRIATUL MUBARAK 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 20 94 0.80 0.50 1.00 0.88 1.00 1.00
4 IRHAM 15 15 10 7 7 54 TT 25 18 18 10 14 85 0.67 1.00 0.60 0.53 1.00 0.54
5 KHUSNUL KHATIMA 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 20 94 0.80 0.50 1.00 0.88 1.00 1.00
6 MUH AKRAM USMAN 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 20 94 0.80 0.50 1.00 0.88 1.00 1.00
7 MUH AKZAN FAUZI 5 7 10 6 7 35 TT 20 14 18 8 19 79 0.68 0.75 0.54 0.53 0.50 0.92
8 MUH ARIF FADIL 10 13 12 3 14 52 TT 20 14 18 8 14 74 0.46 0.67 0.14 0.46 0.71 0.00
9 MUHAMMAD ASWAR 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 20 94 0.80 0.50 1.00 0.88 1.00 1.00
10 MUHAMMAD FADIL 16 7 14 5 7 49 TT 22 18 20 8 14 82 0.65 0.67 0.85 0.55 0.60 0.54
11 IRWAN 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 20 94 0.80 0.50 1.00 0.88 1.00 1.00
12 NUR ISMI 5 13 14 6 7 45 TT 20 16 20 8 14 78 0.60 0.75 0.43 0.55 0.50 0.54
13 NUR FADILLAH 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 20 94 0.80 0.50 1.00 0.88 1.00 1.00
14 SELVI OLIVIA 15 13 13 5 7 53 TT 21 20 20 8 14 83 0.64 0.60 1.00 0.58 0.60 0.54
15 SYAMSUL 14 16 17 8 15 70 24 20 24 10 20 98 0.93 0.91 1.00 0.88 1.00 1.00
JUMLAH 204 203 225 101 179 912 0 315 278 324 138 267 1322 0 10.79 9.50 12.16 10.40 12.51 11.88
RATA2 14 14 15 6.7 12 60.8 21 19 22 9.2 18 88.1 0 0.72 0.63 0.81 0.69 0.83 0.79
KET KET
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 ADISTI PRATIWI 15 15 17 8 15 70 20 20 24 9 20 93 0.77 0.50 1.00 0.88 0.50 1.00
2 AIDIL RUSLI 15 15 17 9 15 71 18 20 24 10 20 92 0.72 0.30 1.00 0.88 1.00 1.00
3 RAFLI AHMAD 15 15 17 8 15 70 23 20 24 9 20 96 0.87 0.80 1.00 0.88 0.50 1.00
4 SAHRIL 16 15 17 8 15 71 20 20 24 10 20 94 0.79 0.44 1.00 0.88 1.00 1.00
5 ALIYATUL HUSNAH 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 20 94 0.80 0.50 1.00 0.88 1.00 1.00
6 ALYA 15 15 17 8 15 70 20 20 24 9 20 93 0.77 0.50 1.00 0.88 0.50 1.00
7 KARLINA 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 20 94 0.80 0.50 1.00 0.88 1.00 1.00
8 MUTIARA 15 15 17 8 15 70 23 20 24 10 20 97 0.90 0.80 1.00 0.88 1.00 1.00
9 NITA AULIA. R 15 15 17 8 15 70 20 20 24 9 20 93 0.77 0.50 1.00 0.88 0.50 1.00
10 SUSIANAPUTRI 15 10 12 6 14 57 TT 20 14 20 8 18 80 0.53 0.50 0.40 0.62 0.50 0.67
11 SARDIANSYAH 12 14 18 6 14 64 TT 20 15 20 9 19 83 0.53 0.62 0.17 0.29 0.75 0.83
12 SAKINAH 15 15 18 7 15 70 20 20 24 10 20 94 0.80 0.50 1.00 0.86 1.00 1.00
13 NURFAJRIANI 12 7 18 6 14 57 TT 20 18 25 9 18 90 0.77 0.62 0.85 1.00 0.75 0.67
14 NURUL SASKIA ADLIA 15 15 17 8 15 70 22 20 24 10 20 96 0.87 0.70 1.00 0.88 1.00 1.00
15 NAILA NIRMALASARI 15 15 17 8 15 70 23 20 24 10 20 97 0.90 0.80 1.00 0.88 1.00 1.00
JUMLAH 220 211 253 114 222 1020 0 309 287 353 142 295 1386 11.58 8.58 13.41 12.38 12.00 14.17
RATA2 15 14 17 7.6 15 68 21 19 24 9.5 20 92.4 0.77 0.57 0.89 0.83 0.80 0.94
DAFTAR NILAI KELAS EKSPERIMEN IV/ A SDN 36 BIRING ERE
No NAMA SISWA
NILAI PRE TES
JML
skor
ket
NILAI POST TES
JML
skor
KETaspek penilaian aspek penilaian
skor skor
jumla
h skor
DAFTAR NILAI KLS EXPERIMEN
IV /A Di SDN 30 PANAIKANG
NO NAMA SISWANILAI PRE TES jumla
h skor
NILAI POST TES
N-Gain
5
N-Gain
Umum
N-
Gain 1
N-
Gain
2
N-
Gain
3
N-
Gain
4
N-Gain
5
N-Gain
Umum
N-
Gain 1
N-
Gain
2
N-
Gain
3
N-
Gain
4
188
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
25 20 25 10 20 100 25 20 25 10 20 100
1 AISYAH ARTIKA SARI DEWI 16 15 17 8 15 71 20 18 22 10 20 90 0.66 0.44 0.60 0.63 1.00 1.00
2 ANNISA DWI CHAHYANI 18 14 16 5 10 63 TT 23 20 20 8 18 89 0.70 0.71 1.00 0.44 0.60 0.80
3 FIQRIATUL MUBARAK 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 20 94 0.80 0.50 1.00 0.88 1.00 1.00
4 IRHAM 15 15 10 7 7 54 TT 25 18 18 10 14 85 0.67 1.00 0.60 0.53 1.00 0.54
5 KHUSNUL KHATIMA 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 20 94 0.80 0.50 1.00 0.88 1.00 1.00
6 MUH AKRAM USMAN 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 20 94 0.80 0.50 1.00 0.88 1.00 1.00
7 MUH AKZAN FAUZI 5 7 10 6 7 35 TT 20 14 18 8 19 79 0.68 0.75 0.54 0.53 0.50 0.92
8 MUH ARIF FADIL 10 13 12 3 14 52 TT 20 14 18 8 14 74 0.46 0.67 0.14 0.46 0.71 0.00
9 MUHAMMAD ASWAR 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 20 94 0.80 0.50 1.00 0.88 1.00 1.00
10 MUHAMMAD FADIL 16 7 14 5 7 49 TT 22 18 20 8 14 82 0.65 0.67 0.85 0.55 0.60 0.54
11 IRWAN 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 20 94 0.80 0.50 1.00 0.88 1.00 1.00
12 NUR ISMI 5 13 14 6 7 45 TT 20 16 20 8 14 78 0.60 0.75 0.43 0.55 0.50 0.54
13 NUR FADILLAH 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 20 94 0.80 0.50 1.00 0.88 1.00 1.00
14 SELVI OLIVIA 15 13 13 5 7 53 TT 21 20 20 8 14 83 0.64 0.60 1.00 0.58 0.60 0.54
15 SYAMSUL 14 16 17 8 15 70 24 20 24 10 20 98 0.93 0.91 1.00 0.88 1.00 1.00
16 ADISTI PRATIWI 15 15 17 8 15 70 20 20 24 9 20 93 0.77 0.50 1.00 0.88 0.50 1.00
17 AIDIL RUSLI 15 15 17 9 15 71 18 20 24 10 20 92 0.72 0.30 1.00 0.88 1.00 1.00
18 RAFLI AHMAD 15 15 17 8 15 70 23 20 24 9 20 96 0.87 0.80 1.00 0.88 0.50 1.00
19 SAHRIL 16 15 17 8 15 71 20 20 24 10 20 94 0.79 0.44 1.00 0.88 1.00 1.00
20 ALIYATUL HUSNAH 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 20 94 0.80 0.50 1.00 0.88 1.00 1.00
21 ALYA 15 15 17 8 15 70 20 20 24 9 20 93 0.77 0.50 1.00 0.88 0.50 1.00
22 KARLINA 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 20 94 0.80 0.50 1.00 0.88 1.00 1.00
23 MUTIARA 15 15 17 8 15 70 23 20 24 10 20 97 0.90 0.80 1.00 0.88 1.00 1.00
24 NITA AULIA. R 15 15 17 8 15 70 20 20 24 9 20 93 0.77 0.50 1.00 0.88 0.50 1.00
25 SUSIANAPUTRI 15 10 12 6 14 57 TT 20 14 20 8 18 80 0.53 0.50 0.40 0.62 0.50 0.67
26 SARDIANSYAH 12 14 18 6 14 64 TT 20 15 20 9 19 83 0.53 0.62 0.17 0.29 0.75 0.83
27 SAKINAH 15 15 18 7 15 70 20 20 24 10 20 94 0.80 0.50 1.00 0.86 1.00 1.00
28 NURFAJRIANI 12 7 18 6 14 57 TT 20 18 25 9 18 90 0.77 0.62 0.85 1.00 0.75 0.67
29 NURUL SASKIA ADLIA 15 15 17 8 15 70 22 20 24 10 20 96 0.87 0.70 1.00 0.88 1.00 1.00
30 NAILA NIRMALASARI 15 15 17 8 15 70 23 20 24 10 20 97 0.90 0.80 1.00 0.88 1.00 1.00
jumlah 424 414 478 215 401 1932 0 624 565 677 280 562 2708 22.37 18.08 25.57 22.78 24.51 26.04
rata-rata 14 14 16 7.2 13 64.40 21 19 23 9.3 19 90.3 0.75 0.60 0.85 0.76 0.82 0.87
N-Gain
5
N-Gain
Umum
N-
Gain 1
N-
Gain
2
N-
Gain
3
N-
Gain
4
REKAP NILAI KELAS EKSPERIMEN
No NAMA SISWA
NILAI PRE TES
jumla
h skor
ket
NILAI POST TES
jumla
h skor
KETaspek penilaian aspek penilaian
skor skor
189
KET KET
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
25 20 25 10 20 100 25 20 25 10 20 100
1 MUH NURALIF 15 15 17 8 15 70 20 20 20 9 18 87 0.57 0.50 1.00 0.38 0.50 0.60
2 MUH ZUL ALFAJRI 4 5 5 6 7 27 TT 20 15 20 10 8 73 0.63 0.76 0.67 0.75 1.00 0.08
3 SUDIRMAN 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 18 92 0.73 0.50 1.00 0.88 1.00 0.60
4 ANDI NURINAYAH 12 10 8 8 10 48 TT 16 12 14 10 18 70 0.42 0.31 0.20 0.35 1.00 0.80
5 CENDINI 15 15 17 8 15 70 20 20 24 9 18 91 0.70 0.50 1.00 0.88 0.50 0.60
6 HUSNAH 10 10 10 5 7 42 TT 15 15 20 6 14 70 0.48 0.33 0.50 0.67 0.20 0.54
7 MUTIARA SARI 15 15 18 9 15 72 18 20 20 10 20 88 0.57 0.30 1.00 0.29 1.00 1.00
8 NURUL AULIA SYAPIRA 10 10 10 6 10 46 TT 16 14 14 6 14 64 TT 0.33 0.40 0.40 0.27 0.00 0.40
9 NUR ANGGRENI PRATIWI 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 17 91 0.70 0.50 1.00 0.88 1.00 0.40
10 NUR RIDHA 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 20 94 0.80 0.50 1.00 0.88 1.00 1.00
11 SARTIKA PUTRI 5 7 5 5 7 29 TT 12 20 14 10 20 76 0.66 0.35 1.00 0.45 1.00 1.00
12 SARTINA 5 7 6 6 6 30 TT 21 15 20 6 15 77 0.67 0.80 0.62 0.74 0.00 0.64
13 MUH ALIF PUTRA GANI 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 17 91 0.70 0.50 1.00 0.88 1.00 0.40
14 RINA JULIADI HERMAN 10 10 10 5 10 45 TT 15 20 20 6 12 73 0.51 0.33 1.00 0.67 0.20 0.20
15 RINI JULIADI HERMAN 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 17 91 0.70 0.50 1.00 0.88 1.00 0.40
JUMAH 176 179 191 106 177 829 0 273 271 306 132 246 1228 0 9.18 7.09 12.38 9.80 10.40 8.66
RATA2 12 12 13 7.1 12 55.3 ## 18 18 20 8.8 16 81.9 #### 0.61 0.47 0.83 0.65 0.69 0.58
ket ket
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 MUH AL-HABIR 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 20 94 0.80 0.50 1.00 0.88 1.00 1.00
2 M. RIFALDI 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 17 91 0.70 0.50 1.00 0.88 1.00 0.40
3 ANDIKA SAPUTERA 15 10 10 6 10 51 TT 16 14 15 10 20 75 0.49 0.10 0.40 0.33 1.00 1.00
4 M. FARHAN 15 15 17 8 15 70 20 20 24 9 20 93 0.77 0.50 1.00 0.88 0.50 1.00
5 M. FADIL 15 15 18 8 14 70 18 15 18 5 20 76 0.20 0.30 0.00 0.00 -1.50 1.00
6 NURHIDAYAT 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 20 94 0.80 0.50 1.00 0.88 1.00 1.00
7 M. FARIZ 10 10 10 5 15 50 TT 14 10 12 6 14 56 TT 0.12 0.27 0.00 0.13 0.20 -0.20
8 AHMAD KAIZAR 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 20 94 0.80 0.50 1.00 0.88 1.00 1.00
9 AYU LESTARI 15 15 17 8 17 72 18 18 20 10 18 84 0.43 0.30 0.60 0.38 1.00 0.33
10 INNA AINIL 10 10 10 5 10 45 TT 15 18 15 8 15 71 0.47 0.33 0.80 0.33 0.60 0.50
11 NAHDA 18 15 15 9 15 72 15 14 20 10 15 74 0.07 -0.43 -0.20 0.50 1.00 0.00
12 NURJANNAH 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 17 91 0.70 0.50 1.00 0.88 1.00 0.40
13 NUR AULIA 15 15 17 8 17 72 20 20 24 10 18 92 0.71 0.50 1.00 0.88 1.00 0.33
14 MUH ASRUL 15 10 10 5 12 52 TT 20 12 15 6 14 67 TT 0.31 0.50 0.20 0.33 0.20 0.25
15 FERLI ADIPUTERA 15 15 17 8 15 70 20 20 20 10 20 90 0.67 0.50 1.00 0.38 1.00 1.00
JUMLAH 218 205 226 110 215 974 0 276 261 303 134 268 1242 8.04 5.37 9.80 8.51 10.00 9.02
RATA2 15 14 15 7.3 14 64.9 ## 18 17 20 8.9 18 82.8 #### 0.54 0.36 0.65 0.57 0.67 0.60
ket : skor
1. FOKUS 25
2. pengembangan dan kesatuan20
3. pengorganisasian 25
4. Diksi 10
5.Ejaan dan tanda baca 20
jumlah skor maksimal 100
DAFTAR NILAI KELAS KONTROL IV /B DI SDN 36 BIRING ERE
jumla
h skor
JML
skorNO NAMA SISWA
NILAI PRE TES jml
skor
NILAI POST TES
DAFTAR NILAI KELAS KO NTRO L
IV/B SDN 30 PANAIKANG
NO NAMA SISWA
NILAI PRE TESjuml
ah
skor
NILAI PO ST TES
N-Gain
3
N-Gain
4
N-Gain
5
N-Gain
secara
Umum
N-Gain
1
N-Gain
2
N-Gain
3
N-Gain
4
N-Gain
5
N-Gain
secara
Umum
N-Gain
1
N-Gain
2
190
KET KET
1 2 3 4 51 2 3 4 5
25 20 25 10 20 100 25 20 25 10 20 100
1 MUH NURALIF 15 15 17 8 15 70 20 20 20 9 18 87 0.57 0.50 1.00 0.38 0.50 0.60
2 MUH ZUL ALFAJRI 4 5 5 6 7 27 TT 20 15 20 10 8 73 0.63 0.76 0.67 0.75 1.00 0.08
3 SUDIRMAN 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 18 92 0.73 0.50 1.00 0.88 1.00 0.60
4 ANDI NURINAYAH 12 10 8 8 10 48 TT 16 12 14 10 18 70 0.42 0.31 0.20 0.35 1.00 0.80
5 CENDINI 15 15 17 8 15 70 20 20 24 9 18 91 0.70 0.50 1.00 0.88 0.50 0.60
6 HUSNAH 10 10 10 5 7 42 TT 15 15 20 6 14 70 0.48 0.33 0.50 0.67 0.20 0.54
7 MUTIARA SARI 15 15 18 9 15 72 18 20 20 10 20 88 0.57 0.30 1.00 0.29 1.00 1.00
8 NURUL AULIA SYAPIRA 10 10 10 6 10 46 TT 16 14 14 6 14 64 TT 0.33 0.40 0.40 0.27 0.00 0.40
9 NUR ANGGRENI PRATIWI 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 17 91 0.70 0.50 1.00 0.88 1.00 0.40
10 NUR RIDHA 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 20 94 0.80 0.50 1.00 0.88 1.00 1.00
11 SARTIKA PUTRI 5 7 5 5 7 29 TT 12 20 14 10 20 76 0.66 0.35 1.00 0.45 1.00 1.00
12 SARTINA 5 7 6 6 6 30 TT 21 15 20 6 15 77 0.67 0.80 0.62 0.74 0.00 0.64
13 MUH ALIF PUTRA GANI 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 17 91 0.70 0.50 1.00 0.88 1.00 0.40
14 RINA JULIADI HERMAN 10 10 10 5 10 45 TT 15 20 20 6 12 73 0.51 0.33 1.00 0.67 0.20 0.20
15 RINI JULIADI HERMAN 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 17 91 0.70 0.50 1.00 0.88 1.00 0.40
16 MUH AL-HABIR 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 20 94 0.80 0.50 1.00 0.88 1.00 1.00
17 M. RIFALDI 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 17 91 0.70 0.50 1.00 0.88 1.00 0.40
18 ANDIKA SAPUTERA 15 10 10 6 10 51 TT 16 14 15 10 20 75 0.49 0.10 0.40 0.33 1.00 1.00
19 M. FARHAN 15 15 17 8 15 70 20 20 24 9 20 93 0.77 0.50 1.00 0.88 0.50 1.00
20 M. FADIL 15 15 18 8 14 70 18 15 18 5 20 76 0.20 0.30 0.00 0.00 -1.50 1.00
21 NURHIDAYAT 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 20 94 0.80 0.50 1.00 0.88 1.00 1.00
22 M. FARIZ 10 10 10 5 15 50 TT 14 10 12 6 14 56 TT 0.12 0.27 0.00 0.13 0.20 -0.20
23 AHMAD KAIZAR 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 20 94 0.80 0.50 1.00 0.88 1.00 1.00
24 AYU LESTARI 15 15 17 8 17 72 18 18 20 10 18 84 0.43 0.30 0.60 0.38 1.00 0.33
25 INNA AINIL 10 10 10 5 10 45 TT 15 18 15 8 15 71 0.47 0.33 0.80 0.33 0.60 0.50
26 NAHDA 18 15 15 9 15 72 15 14 20 10 15 74 0.07 -0.43 -0.20 0.50 1.00 0.00
27 NURJANNAH 15 15 17 8 15 70 20 20 24 10 17 91 0.70 0.50 1.00 0.88 1.00 0.40
28 NUR AULIA 15 15 17 8 17 72 20 20 24 10 18 92 0.71 0.50 1.00 0.88 1.00 0.33
29 MUH ASRUL 15 10 10 5 12 52 TT 20 12 15 6 14 67 TT 0.31 0.50 0.20 0.33 0.20 0.25
30 FERLI ADIPUTERA 15 15 17 8 15 70 20 20 20 10 20 90 0.67 0.50 1.00 0.38 1.00 1.00
JUMLAH 394 384 417 216 392 1803 0 549 532 609 266 514 2470 0 17.23 12.46 22.18 18.31 20.40 17.67
RATA-RATA 13 13 14 7.2 13 60.1 18 18 20 8.9 17 82.3 0.57 0.42 0.74 0.61 0.68 0.59
N-Gain
2
N-Gain
3
N-Gain
4
N-Gain
5JML
skor
REKAP DAFTAR NILAI KELAS KONTROL
N-Gain
secara
Umum
N-Gain
1NO NAMA SISWA
NILAI PRE TES
jumla
h skor
NILAI POST TES
191
LEMBAR KERJA SISWA
KELAS EKSPERIMEN/KELAS KONTROL
192
POS TES EKSPERIMEN
193
194
195
PRE TES EKSPERIMEN
196
197
198
PRE TES KLS KONTROL
199
200
201
POST TES KELAS KONTROL
202
203
204
ANALISIS Data
205
Statistics
Pre_Eks_total Post_Eks_total Pre_Kntrl_total Post_Kntrl_total
N Valid 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0
Mean 64,40 90,27 59,47 82,33
Median 70,00 93,50 70,00 87,50
Mode 70 94 70 91
Std. Deviation 9,551 6,518 14,562 11,009
Variance 91,214 42,478 212,051 121,195
Range 36 24 45 38
Minimum 35 74 27 56
Maximum 71 98 72 94
Pre_Eks_total
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 35 1 3,3 3,3 3,3
45 1 3,3 3,3 6,7
49 1 3,3 3,3 10,0
52 1 3,3 3,3 13,3
53 1 3,3 3,3 16,7
54 1 3,3 3,3 20,0
57 2 6,7 6,7 26,7
63 1 3,3 3,3 30,0
64 1 3,3 3,3 33,3
70 17 56,7 56,7 90,0
71 3 10,0 10,0 100,0
Total 30 100,0 100,0
206
Post_Eks_total
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 74 1 3,3 3,3 3,3
78 1 3,3 3,3 6,7
79 1 3,3 3,3 10,0
80 1 3,3 3,3 13,3
82 1 3,3 3,3 16,7
83 2 6,7 6,7 23,3
85 1 3,3 3,3 26,7
89 1 3,3 3,3 30,0
90 2 6,7 6,7 36,7
92 1 3,3 3,3 40,0
93 3 10,0 10,0 50,0
94 10 33,3 33,3 83,3
96 2 6,7 6,7 90,0
97 2 6,7 6,7 96,7
98 1 3,3 3,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
Statistics
Pre_Kntrl_total Post_Kntrl_total
N Valid 30 30
Missing 0 0
Mean 60,10 83,20
Median 70,00 88,00
Mode 70 91
Std. Deviation 14,838 10,902
Variance 220,162 118,855
Range 45 38
Minimum 27 56
Maximum 72 94
207
Pre_Kntrl_total
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 27 1 3,3 3,3 3,3
29 1 3,3 3,3 6,7
30 1 3,3 3,3 10,0
42 1 3,3 3,3 13,3
45 2 6,7 6,7 20,0
46 1 3,3 3,3 23,3
48 1 3,3 3,3 26,7
50 1 3,3 3,3 30,0
51 1 3,3 3,3 33,3
52 1 3,3 3,3 36,7
70 15 50,0 50,0 86,7
72 4 13,3 13,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
Post_Kntrl_total
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 56 1 3,3 3,3 3,3
64 1 3,3 3,3 6,7
67 1 3,3 3,3 10,0
70 2 6,7 6,7 16,7
71 1 3,3 3,3 20,0
73 2 6,7 6,7 26,7
75 1 3,3 3,3 30,0
76 1 3,3 3,3 33,3
77 1 3,3 3,3 36,7
84 1 3,3 3,3 40,0
87 1 3,3 3,3 43,3
88 3 10,0 10,0 53,3
90 1 3,3 3,3 56,7
91 6 20,0 20,0 76,7
92 2 6,7 6,7 83,3
93 1 3,3 3,3 86,7
94 4 13,3 13,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
208
DATA PRE TEST
Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post
1 16 20 15 18 17 22 8 10 15 202 18 23 14 20 16 20 5 8 10 183 15 20 15 20 17 24 8 10 15 204 15 25 15 18 10 18 7 10 7 145 15 20 15 20 17 24 8 10 15 206 15 20 15 20 17 24 8 10 15 207 5 20 7 14 10 18 6 8 7 198 10 20 13 14 12 18 3 8 14 149 15 20 15 20 17 24 8 10 15 2010 16 22 7 18 14 20 5 8 7 1411 15 20 15 20 17 24 8 10 15 2012 5 20 13 16 14 20 6 8 7 1413 15 20 15 20 17 24 8 10 15 2014 15 21 13 20 13 20 5 8 7 1415 14 24 16 20 17 24 8 10 15 2016 15 20 15 20 17 24 8 9 15 2017 15 18 15 20 17 24 9 10 15 2018 15 23 15 20 17 24 8 9 15 2019 16 20 15 20 17 24 8 10 15 2020 15 20 15 20 17 24 8 10 15 2021 15 20 15 20 17 24 8 9 15 2022 15 20 15 20 17 24 8 10 15 2023 15 23 15 20 17 24 8 10 15 2024 15 20 15 20 17 24 8 9 15 2025 15 20 10 14 12 20 6 8 14 18
26 12 20 14 15 18 20 6 9 14 19
27 15 20 15 20 18 24 7 10 15 2028 12 20 7 18 18 25 6 9 14 18
29 15 22 15 20 17 24 8 10 15 2030 15 23 15 20 17 24 8 10 15 20
NO URT.3 4 51 2
209
Statistics
Pre_Eks_01 Pre_Eks_02 Pre_Eks_03 Pre_Eks_04 Pre_Eks_05
N Valid 30 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0 0
Mean 14,13 13,80 15,93 7,166667 13,366667
Median 15,00 15,00 17,00 8,000000 15,000000
Mode 15 15 17 8,0000 15,0000
Std. Deviation 2,837 2,552 2,288 1,3666807 3,0454413
Variance 8,051 6,510 5,237 1,868 9,275
Range 13 9 8 6,0000 8,0000
Minimum 5 7 10 3,0000 7,0000
Maximum 18 16 18 9,0000 15,0000
Pre_Eks_01
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 5 2 6,7 6,7 6,7
10 1 3,3 3,3 10,0
12 2 6,7 6,7 16,7
14 1 3,3 3,3 20,0
15 20 66,7 66,7 86,7
16 3 10,0 10,0 96,7
18 1 3,3 3,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
Pre_Eks_02
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 7 3 10,0 10,0 10,0
10 1 3,3 3,3 13,3
13 3 10,0 10,0 23,3
14 2 6,7 6,7 30,0
15 20 66,7 66,7 96,7
16 1 3,3 3,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
210
Pre_Eks_03
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 10 2 6,7 6,7 6,7
12 2 6,7 6,7 13,3
13 1 3,3 3,3 16,7
14 2 6,7 6,7 23,3
16 1 3,3 3,3 26,7
17 19 63,3 63,3 90,0
18 3 10,0 10,0 100,0
Total 30 100,0 100,0
Pre_Eks_04
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3,0000 1 3,3 3,3 3,3
5,0000 3 10,0 10,0 13,3
6,0000 5 16,7 16,7 30,0
7,0000 2 6,7 6,7 36,7
8,0000 18 60,0 60,0 96,7
9,0000 1 3,3 3,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
Pre_Eks_05
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 7,0000 5 16,7 16,7 16,7
10,0000 1 3,3 3,3 20,0
14,0000 4 13,3 13,3 33,3
15,0000 20 66,7 66,7 100,0
Total 30 100,0 100,0
211
POST TEST
Statistics
Post_Eks_01 Post_Eks_02 Post_Eks_03 Post_Eks_04 Post_Eks_05
N Valid 30 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0 0
Mean 20,80 18,83 22,57 9,33 18,73
Median 20,00 20,00 24,00 10,00 20,00
Mode 20 20 24 10 20
Std. Deviation 1,562 2,069 2,254 ,844 2,243
Variance 2,441 4,282 5,082 ,713 5,030
Range 7 6 7 2 6
Minimum 18 14 18 8 14
Maximum 25 20 25 10 20
Post_Eks_01
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 18 1 3,3 3,3 3,3
20 20 66,7 66,7 70,0
21 1 3,3 3,3 73,3
22 2 6,7 6,7 80,0
23 4 13,3 13,3 93,3
24 1 3,3 3,3 96,7
25 1 3,3 3,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
212
Post_Eks_04
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 8 7 23,3 23,3 23,3
9 6 20,0 20,0 43,3
10 17 56,7 56,7 100,0
Total 30 100,0 100,0
Post_Eks_05
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 14 5 16,7 16,7 16,7
18 3 10,0 10,0 26,7
19 2 6,7 6,7 33,3
20 20 66,7 66,7 100,0
Total 30 100,0 100,0
Post_Eks_02
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 14 3 10,0 10,0 10,0
15 1 3,3 3,3 13,3
16 1 3,3 3,3 16,7
18 4 13,3 13,3 30,0
20 21 70,0 70,0 100,0
Total 30 100,0 100,0
Post_Eks_03
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 18 3 10,0 10,0 10,0
20 6 20,0 20,0 30,0
22 1 3,3 3,3 33,3
24 19 63,3 63,3 96,7
25 1 3,3 3,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
213
KELAS KONTROL
Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post
1 15 20 15 20 17 20 8 9 15 182 4 20 5 15 5 20 6 10 7 8
3 15 20 15 20 17 24 8 10 15 184 12 16 10 12 8 14 8 10 10 18
5 15 20 15 20 17 24 8 9 15 186 10 15 10 15 10 20 5 6 7 14
7 15 18 15 20 18 20 9 10 15 20
8 10 16 10 14 10 14 6 6 10 14
9 15 20 15 20 17 24 8 10 15 1710 15 20 15 20 17 24 8 10 15 2011 5 12 7 20 5 14 5 10 7 20
12 5 21 7 15 6 20 6 6 6 15
13 15 20 15 20 17 24 8 10 15 1714 10 15 10 20 10 20 5 6 10 12
15 15 20 15 20 17 24 8 10 15 1716 15 20 15 20 17 24 8 10 15 2017 15 20 15 20 17 24 8 10 15 1718 15 16 10 14 10 15 6 10 10 2019 15 20 15 20 17 24 8 9 15 2020 15 18 14 15 15 18 6 5 14 2021 15 20 15 20 17 24 8 10 15 2022 10 14 10 10 10 12 5 6 15 1423 15 20 15 20 17 24 8 10 15 2024 15 18 15 18 17 20 8 10 17 1825 10 15 10 18 10 15 5 8 10 1526 15 15 10 14 15 20 9 10 10 1527 15 20 15 20 17 24 8 10 15 1728 15 20 15 20 17 24 8 10 17 1829 15 20 10 12 10 15 5 6 12 1430 15 20 15 20 17 20 8 10 15 20
4 5NO URT.
1 2 3
214
Statistics
Pre_Kntr_01 Pre_Kntr_02 Pre_Kntr_03 Pre_Kntr_04 Pre_Kntr_05
N Valid 30 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0 0
Mean 13,03 12,60 13,80 7,13 12,90
Median 15,00 15,00 17,00 8,00 15,00
Mode 15 15 17 8 15
Std. Deviation 3,419 3,114 4,294 1,358 3,263
Variance 11,689 9,697 18,441 1,844 10,645
Range 11 10 13 4 11
Minimum 4 5 5 5 6
Maximum 15 15 18 9 17
Pre_Kntr_01
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 4 1 3,3 3,3 3,3
5 2 6,7 6,7 10,0
10 5 16,7 16,7 26,7
12 1 3,3 3,3 30,0
15 21 70,0 70,0 100,0
Total 30 100,0 100,0
Pre_Kntr_02
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 5 1 3,3 3,3 3,3
7 2 6,7 6,7 10,0
10 9 30,0 30,0 40,0
14 1 3,3 3,3 43,3
15 17 56,7 56,7 100,0
Total 30 100,0 100,0
215
Pre_Kntr_03
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 5 2 6,7 6,7 6,7
6 1 3,3 3,3 10,0
8 1 3,3 3,3 13,3
10 7 23,3 23,3 36,7
15 2 6,7 6,7 43,3
17 16 53,3 53,3 96,7
18 1 3,3 3,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
Pre_Kntr_04
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 5 6 20,0 20,0 20,0
6 5 16,7 16,7 36,7
8 17 56,7 56,7 93,3
9 2 6,7 6,7 100,0
Total 30 100,0 100,0
Pre_Kntr_05
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 6 1 3,3 3,3 3,3
7 3 10,0 10,0 13,3
10 6 20,0 20,0 33,3
12 1 3,3 3,3 36,7
14 1 3,3 3,3 40,0
15 16 53,3 53,3 93,3
17 2 6,7 6,7 100,0
Total 30 100,0 100,0
216
Post_Kntr_01
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 12 1 3,3 3,3 3,3
14 1 3,3 3,3 6,7
15 4 13,3 13,3 20,0
16 3 10,0 10,0 30,0
18 3 10,0 10,0 40,0
20 17 56,7 56,7 96,7
21 1 3,3 3,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
Statistics
Post_Kntr_01 Post_Kntr_02 Post_KNtr_03 Post_Kntr_04 Post_Kntr_05
N Valid 30 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0 0
Mean 18,30 17,73 20,30 8,87 17,13
Median 20,00 20,00 20,00 10,00 18,00
Mode 20 20 24 10 20
Std. Deviation 2,452 3,162 3,967 1,756 2,933
Variance 6,010 9,995 15,734 3,085 8,602
Range 9 10 12 5 12
Minimum 12 10 12 5 8
Maximum 21 20 24 10 20
Post_Kntr_02
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 10 1 3,3 3,3 3,3
12 2 6,7 6,7 10,0
14 3 10,0 10,0 20,0
15 4 13,3 13,3 33,3
18 2 6,7 6,7 40,0
20 18 60,0 60,0 100,0
Total 30 100,0 100,0
217
Post_Kntr_05
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 8 1 3,3 3,3 3,3
12 1 3,3 3,3 6,7
14 4 13,3 13,3 20,0
15 3 10,0 10,0 30,0
17 5 16,7 16,7 46,7
18 6 20,0 20,0 66,7
20 10 33,3 33,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
Post_KNtr_03
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 12 1 3,3 3,3 3,3
14 3 10,0 10,0 13,3
15 3 10,0 10,0 23,3
18 1 3,3 3,3 26,7
20 9 30,0 30,0 56,7
24 13 43,3 43,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
218
ANALISIS N-GAIN
Pre Post Gain Pre Post Gain Pre Post Gain Pre Post Gain Pre Post Gain
16 20 44,4444 15 18 60 17 22 62,5 8 10 100 15 20 1
18 23 71,4286 14 20 100 16 20 44,4 5 8 60 10 18 0,8
15 20 50 15 20 100 17 24 87,5 8 10 100 15 20 1
15 25 100 15 18 60 10 18 53,3 7 10 100 7 14 0,5385
15 20 50 15 20 100 17 24 87,5 8 10 100 15 20 1
15 20 50 15 20 100 17 24 87,5 8 10 100 15 20 1
5 20 75 7 14 53,8 10 18 53,3 6 8 50 7 19 0,9231
10 20 66,6667 13 14 14,3 12 18 46,2 3 8 71,4 14 14 0
15 20 50 15 20 100 17 24 87,5 8 10 100 15 20 1
16 22 66,6667 7 18 84,6 14 20 54,5 5 8 60 7 14 0,5385
15 20 50 15 20 100 17 24 87,5 8 10 100 15 20 1
5 20 75 13 16 42,9 14 20 54,5 6 8 50 7 14 0,5385
15 20 50 15 20 100 17 24 87,5 8 10 100 15 20 1
15 21 60 13 20 100 13 20 58,3 5 8 60 7 14 0,5385
14 24 90,9091 16 20 100 17 24 87,5 8 10 100 15 20 1
15 20 50 15 20 100 17 24 87,5 8 9 50 15 20 1
15 18 30 15 20 100 17 24 87,5 9 10 100 15 20 1
15 23 80 15 20 100 17 24 87,5 8 9 50 15 20 1
16 20 44,4444 15 20 100 17 24 87,5 8 10 100 15 20 1
15 20 50 15 20 100 17 24 87,5 8 10 100 15 20 1
15 20 50 15 20 100 17 24 87,5 8 9 50 15 20 1
15 20 50 15 20 100 17 24 87,5 8 10 100 15 20 1
15 23 80 15 20 100 17 24 87,5 8 10 100 15 20 1
15 20 50 15 20 100 17 24 87,5 8 9 50 15 20 115 20 50 10 14 40 12 20 61,5 6 8 50 14 18 0,666712 20 61,5385 14 15 16,7 18 20 28,6 6 9 75 14 19 0,8333
15 20 50 15 20 100 18 24 85,7 7 10 100 15 20 112 20 61,5385 7 18 84,6 18 25 100 6 9 75 14 18 0,6667
15 22 70 15 20 100 17 24 87,5 8 10 100 15 20 1
15 23 80 15 20 100 17 24 87,5 8 10 100 15 20 1
60,2546 85,2 75,9 81,7 86,812
DiksiIde utama menarik Paragraf sesuai Organisasi Ejaan dan Tanda Baca
1 2 3 4 5
Data Kelas Eksprimen
219
Pre Post Gain Pre Post Gain Pre Post Gain Pre Post Gain Pre Post Gain
15 20 50 15 20 100 17 20 37,5 8 9 50 15 18 0,64 20 0,7619 5 15 0,5 5 20 0,75 6 10 1 7 8 0,05556
15 20 50 15 20 100 17 24 87,5 8 10 100 15 18 0,612 16 0,30769 10 12 0,13 8 14 0,35 8 10 1 10 18 0,53333
15 20 50 15 20 100 17 24 87,5 8 9 50 15 18 0,610 15 0,33333 10 15 0,33 10 20 0,67 5 6 0,2 7 14 0,3888915 18 0,3 15 20 0,5 18 20 0,29 9 10 1 15 20 0,510 16 0,4 10 14 0,27 10 14 0,27 6 6 0 10 14 0,26667
15 20 50 15 20 100 17 24 87,5 8 10 100 15 17 0,4
15 20 50 15 20 100 17 24 87,5 8 10 100 15 20 15 12 0,35 7 20 0,72 5 14 0,45 5 10 1 7 20 0,722225 21 0,8 7 15 0,44 6 20 0,74 6 6 0 6 15 0,47368
15 20 50 15 20 100 17 24 87,5 8 10 100 15 17 0,410 15 0,33333 10 20 0,67 10 20 0,67 5 6 0,2 10 12 0,13333
15 20 50 15 20 100 17 24 87,5 8 10 100 15 17 0,4
15 20 50 15 20 100 17 24 87,5 8 10 100 15 20 1
15 20 50 15 20 100 17 24 87,5 8 10 100 15 17 0,4
15 16 0,1 10 14 0,27 10 15 0,33 6 10 1 10 20 0,66667
15 20 50 15 20 100 17 24 87,5 8 9 50 15 20 1
15 18 0,3 15 20 0,5 18 20 0,29 8 10 1 14 20 0,54545
15 20 50 15 20 100 17 24 87,5 8 10 100 15 20 1
10 14 0,26667 10 10 0 10 12 0,13 5 6 0,2 15 17 0,2
15 20 50 15 20 100 17 24 87,5 8 10 100 15 20 1
15 18 30 15 18 60 17 20 37,5 8 10 100 17 18 0,33333
10 15 0,33333 10 18 0,53 10 15 0,33 5 8 0,6 10 15 0,33333
18 20 0,28571 15 20 0,5 15 20 0,5 9 10 0,06 15 18 0,3
15 20 50 15 20 100 17 24 87,5 8 10 100 15 17 0,4
15 20 50 15 20 100 17 24 87,5 8 10 100 17 18 0,33333
15 20 0,5 10 12 0,13 10 15 0,33 5 6 0,2 12 14 0,15385
15 20 50 15 20 100 17 20 37,5 8 10 100 15 20 1
26,1791 52,2 41,9 48,6 52,4655
Paragraf sesuai Organisasi Diksi Ejaan dan Tanda Baca
Data Kelas Kontrol
2 3 4 5
Ide utama menarik
1
220
Foto-foto kegiatan penelitian
Mempersiapkan media
Diskusi kelompok
Diskusi kelompok
221
Siswa membuat peta pikiran berdasarkan gambar
Diskusi kelompok
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok
222
Guru memberikan penjelasan
Guru memberikan penjelasan pada kelas kontrol
Siswa menyimak penjelasan guru
223
Siswa sedang berdiskusi
Guru membimbing siswa
Siswa mengerjakan lembar kerja
224
Izin penelitian
225
226
227
SK PEMBIMBINGAN
228
229
230