Kebudayaan Visual Timur

38
PRESENTASI POWER POINT Materi : Budaya Visual Timur (Budaya Indonesia) Nama Kelompok: Prista Larasati Prissy Azzahra Naufal Abhi Novisro Rafly Safadanu A. XI-MIA-3

description

Kebudayaan Visual Timur negara Indonesa - Enjoy!

Transcript of Kebudayaan Visual Timur

PRESENTASI POWER POINT

Materi : Budaya Visual Timur

(Budaya Indonesia)

Nama Kelompok:

Prista Larasati

Prissy Azzahra

Naufal Abhi Novisro

Rafly Safadanu A.

XI-MIA-3

Seni Bangunan Zaman patung dimulai pada zaman

mesolitikum. Mereka tinggal di dalam gua, buktinya terdapat di dinding gua.

Selain itu, juga ditemukan rumah-rumah ditepi pantai. Buktinya berupa kjokkenmodinger yang ada di Sumatera Utara

Memasuki zaman megalitikum, pada zaman ini fungsi bangunan sudah berbeda-beda. Seperti untuk tempat tinggal atau pun untuk keperluan acara keagamaan

Seni bangunan juga terpengaruh oleh agama yang masuk ke Indonesia

Hindu budha

Pada masa hindu budha seni bangunan sangat erat dengan candi yang dimaksudkan untuk menghormati raja yang telat meninggal. Dalam perkembangannya juga difungsikan sebagai tempat menimpan abu jenazah orang suci

Pada zaman ini juga kita mengenal sistem macapat

Seni bangunan pada zaman Islam Pada zaman ini kita mulai mengenal

bangunan masjid, makam & istana

Makam

Karya Seni Kriya Nusantara

SENI LUKIS

adalah salah satu cabang

dari seni rupa. Dengan dasar

pengertian yang sama, seni lukis

adalah sebuah pengembangan

yang lebih utuh

dari menggambar.

Seni Lukis Zaman Prasejarah di Indonesia

Pada zaman ini, lukisan dibuat pada dinding-dinding gua dan karang. Teknik yang digunakan adalah dengan menempelkan tangan ke dinding gua, lalu disemprot dengan kunyahan daun-daunan atau batu mineral berwarna. Teknik menyemprot ini dikenal dengan nama aerograph. Media lukisan lain yang digunakan yaitu tanah liat. Pewarnanya berasal dari bahan-bahan alami seperti mineral dan lemak binatang. Pada umumnya tema dan tujuan lukisan tersebut adalah magis.

Salah satu contoh seni lukis zaman prasejarah: di Gua Leang Pattakere di Maros, Sulawesi Selatan yang menggambarkan adegan perburuan.

Menggambarkan manusia zaman dahulu sudah berburu untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya

Seni Lukis Zaman Klasik di Indonesia

Pelukis : Raden SalehIsi : Penangkapan Diponegoro

Seni Lukis Zaman Pertengahan di

IndonesiaTahun : 1940Isi : Propaganda Jepang untuk mengajak rakyat Indonesia untuk ikut kepada Jepang dalam perang dunia ke-2

SENI LUKIS ZAMAN RENAISSANCE

Pelukis : Raden SalehIsi : Perjuangan melawan penjajahanTahun : -

ALIRAN-ALIRAN SENI LUKIS

Terdapat berbagai macam aliran seni lukis di Indonesia yaitu :RealismeNaturalismeRomantismeImpresionismeEkspresionisme

AbstrakionismeKubisme

ALIRAN REALISME

Pelukis : Raden SalehIsi : Bekerja di sawah yang telah panen

Ciri-ciri Realisme : • Kebanyakan

menampilkan tentang kehidupan sehari - hari.

• Lukisan apa adanya.• Lukisan juga terlihat

menyatu antara objek satu dengan objek lainnya.

ALIRAN NATURALISME

Pelukis : Basuki AbdullahJudul : “Kawanan kerbau”Tahun : 1942Ciri-ciri Realisme : • Kebanyakan

bertemakan tentang alam

• Memiliki teknik gradasi warna

• Memiliki susunan perbandingan. perspektif, tekstur, perwarnaan serta gelap terang dikerjakan seteliti mungkin

ALIRAN ROMANTISME

Pelukis : Raden SalehJudul ; “Nursing Tiger”Tahun : - Ciri-ciri Romantisme : • Lukisan mengandung

cerita yang dahsyat dan emosional.

• Penuh gerak dan dinamis.

• Warna bersifat kontras dan meriah.

• Pengaturan komposisi dinamis.

• Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.

• Kedahsyatan melebihi kenyataan

ALIRAN IMPRESIONISME

Pelukis : Zaini Judul : PerahuTahun 1950-anCiri-ciri Impresionisme:

Ciri-ciri Impressionisme• Goresan kuas pendek dan tebal dengan gaya mirip sketsa,

untuk memberikan kemudahan pelukis menangkap esensi subjek daripada detailnya.

• Warna didapat dengan sesedikit mungkin pencampuran pigmen cat yang digunakan. Diharapkan warna tercampur secara optis oleh retina.

• Bayangan dibuat dengan mencampurkan warna komplementer (Hitam tidak digunakan sebagai bayangan).

• Cat tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya.

• Pengolahan sifat transparansi cat dihindari.• Meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya dari suatu

objek untuk kemudian diterapkan di dalam lukisan.• Dikerjakan di luar ruangan (en plein air)

ALIRAN EKSPRESIONISME

Pelukis : AffandiJudul : “Minum Tuak” menceritakan tentang orang-orang yang sedang minum-minuman tuak atau arak.Tahun : 1987

Ciri-ciri Ekspresionisme

Ciri-ciri Ekspresionisme• Lebih banyak mengungkapkan jenis emosi

kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia seseorang

• Ungkapan isi hati seseorang.• Imajinasi seseorang• Pemilihan Warna diutamakan• Ekspresionisme menjaga jiwa dan menemukan

‘Sturm und Drang' dan pancarannya keluar merupakan media yang baik untuk melukiskan emosinya kepada orang lain.

Aliran Abstrakionisme

Pelukis : AffandiJudul : "Sis Cut Sunflowers“Tahun : 1981

Ciri-ciri AbstakionismeSeni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam. Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam.

Aliran Kubisme

Pelukis : Affandi dan S. SudjojonoJudul : “Potret Diri”Tahun : -

Ciri-ciri Kubisme :• Memiliki bentuk

geometris• Memiliki perpaduan

warna yang sangat perspektif.

Seni Patung

Seni patung di Indonesia adalah seni yang diciptakan dengan fungsinya sendiri - sendiri. contohnya di Bali patung digunakan untuk bersembahyang berbeda dengan daerah lain.

Seni patung juga banyak digunakan sebagai monumen yang mengabadikan peristiwa penting atau menghormati tokoh, terutama pejuang kemerdekaan. Kelahiran Seni patung modern Indonesia diawali oleh para seniman yang membuat karya-karya patung pahatan dari batu vulkanik di Yogyakarta.

29

1.

Patung Jalesveva Jayamahe (Di Laut Kita Berjaya) buatan I Nyoman Nuarta. Dibuat pada tahun 1993 yang bertujuan menggambarkan generasi penerus bangsa yang yakin dan optimis untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia dan difungsikan sebagai mercusuar bagi kapal-kapal yang ada di laut sekitar. Material monumen terbuat dari tembaga dan berangka baja.

2.

Patung Garuda Wisnu Kencana buatan I Nyoman Nuarta. Pembuatan patung ini dimulai sejak tahun 1997-sekarang namun terhenti beberapa tahun akibat berbagai hambatan Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter.

3.

Monumen Selamat Datang adalah sebuah monumen yang terletak di tengah Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Indonesia. Patung tersebut menghadap ke utara yang berarti menyambut orang-orang yang datang dari arah Monumen Nasional. Monumen ini sendiri dibuat oleh Edhi Sunarso pada tahun 1961 dengan bahan perunggu.

4.

Monumen Patung Dirgantara atau lebih dikenal dengan nama Patung Pancoran adalah salah satu monumen patung yang terdapat di Pancoran, Jakarta Selatan. Pembuatnya ialah Edhi Sunarso. Patung ini menggambarkan manusia angkasa, yang berarti menggambarkan semangat keberanian bangsa Indonesia untuk menjelajah angkasa. Patung ini dibuat pada tahun 1964 dengan bahan perunggu.

5.

Piala Citra yang merupakan perpaduan seni tradisional wayang dan modern ini ialah buatan Gregorius Sidharta, seorang pematung terkenal Indonesia. Ia diminta oleh sutradara Festival Film Indonesia untuk membuat piala ini. Piala ini sendiri dibuat tahun 1973 dan dipublikasikan tahun 1974. Piala Citra terbuat dari bahan timah/logam.

6.

Patung Jenderal Sudirman merupakan salah satu patung yang berada di Jakarta tepatnya di kawasan Dukuh Atas, depan Gedung BNI, Jalan Jenderal Sudirman. Patung ini terbuat dari perunggu seberat 4 ton dan dikerjakan oleh seniman sekaligus dosen seni rupa Institut Teknologi Bandung, Sunario. Patung ini berfungsi sebagai monumen penghormatan kepada Jendral Sudirman atas jasa-jasanya.

Seni Kriya (Kerajinan)

• Jenis : kriya kulitBahan : kulitSudah ada di masa pemerintahan Prabu AirlanggaTahun: Di antara 976 M -1012 M

• Jenis : kriya kayuBahan : kayuBerasal dari tradisi Kerajaan Kanjuruhan yang dipimpin oleh Raja GajayanaTahun : abad ke-8 M

• Jenis : kriya logamBahan : besi atau bajaDisebut dalam Prasasti Karangtengah (Raja Samaratungga)Tahun : 824 M

• Jenis : kriya batikBahan : kainBerkembang sejak jaman kerajaan MajapahitTahun : diantara abad ke-13 M – ke-16 M

• Jenis : kriya keramikBahan : tanah liatManusia purba pada zaman NeolithikumTahun : 2500 SM – 1000 SM