Keberadaan Data Batimetri Nasional

9
1 Keberadaan Data Batimetri Nasional Teguh Fayakun Alif, ST Pusat Pemetaan Dasar Kelautan dan Kedirgantaraan (PDKK) – BAKOSURTANAL Jl.Raya Jakarta Bogor Km 46 Cibinong, Bogor 16911 Telp. 081394910736 / 021 – 87901255 Email : [email protected] Abstact Most of Indonesian territory consists of 70% area is water. However, information about the data or bathymetric model to conduct studies relating to the Indonesian marine areas still considered very low. For the present data or bathymetric model often used is a model of global bathymetry, for example: Gebco (the General Bathymetric Chart of the Oceans) and ETOPO. However, global data is very less from the factors of accuracy and resolution. Therefore, Indonesia needed a better model bathymetriy.To achieve this goal requires cooperation and coordination among agencies. But before heading toward a sustainable cooperation we should first find out how the collection, modeling and utilization of existing bathymetric data for these agencies in Indonesia. This paper will describe the existence of a national bathymetric data relating to the collection, Modelling and Its Usage. Keywords : Model Bathymetry, Data Bathymetry, Indonnesia Abstrak Sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari 70% wilayahnya adalah perairan. Akan tetapi informasi mengenai data ataupun model batimetri untuk melakukan kajian yang berkaitan dengan wilayah kelautan Indonesia masih dirasa sangat kurang. Untuk sementara ini data ataupun model batimetri yang sering dipakai yaitu model batimetri global, contohnya : Gebco (the General Bathymetric Chart of the Oceans) dan ETOPO. Akan tetapi data global tersebut sangatlah kurang apabila dilihat dari faktor akurasi dan resolusi. Oleh karena itu dibutuhkan model batimetri Indonesia yang lebih baik. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan kerjasama dan koordinasi antar instansi. Akan tetapi sebelum menuju ke arah kerjasama yang berkesinambungan sebaiknya terlebih dahulu kita mengetahui bagaimana Pengumpulan, Pemodelan dan Pemanfaatan data batimetri yang ada selama ini di instansi-instansi yang ada di Indonesia. Makalah ini akan menguraikan keberadaan data batimetri secara nasional yang berkaitan dengan Pengumpulan, Pemodelan dan Pemanfaatanya. Kata kunci: Model Batimetri, Data Batimetri, Indonesia.

Transcript of Keberadaan Data Batimetri Nasional

1

Keberadaan Data Batimetri Nasional Teguh Fayakun Alif, ST

Pusat Pemetaan Dasar Kelautan dan Kedirgantaraan (PDKK) – BAKOSURTANAL

Jl.Raya Jakarta Bogor Km 46 Cibinong, Bogor 16911

Telp. 081394910736 / 021 – 87901255

Email : [email protected]

Abstact

Most of Indonesian territory consists of 70% area is water. However, information about the data or bathymetric model to conduct studies relating to the Indonesian marine areas still considered very low. For the present data or bathymetric model often used is a model of global bathymetry, for example: Gebco (the General Bathymetric Chart of the Oceans) and ETOPO. However, global data is very less from the factors of accuracy and resolution.

Therefore, Indonesia needed a better model bathymetriy.To achieve this goal requires cooperation and coordination among agencies. But before heading toward a sustainable cooperation we should first find out how the collection, modeling and utilization of existing bathymetric data for these agencies in Indonesia.

This paper will describe the existence of a national bathymetric data relating to the collection, Modelling and Its Usage.

Keywords : Model Bathymetry, Data Bathymetry, Indonnesia

Abstrak

Sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari 70% wilayahnya adalah perairan. Akan tetapi informasi mengenai data ataupun model batimetri untuk melakukan kajian yang berkaitan dengan wilayah kelautan Indonesia masih dirasa sangat kurang. Untuk sementara ini data ataupun model batimetri yang sering dipakai yaitu model batimetri global, contohnya : Gebco (the General Bathymetric Chart of the Oceans) dan ETOPO. Akan tetapi data global tersebut sangatlah kurang apabila dilihat dari faktor akurasi dan resolusi.

Oleh karena itu dibutuhkan model batimetri Indonesia yang lebih baik. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan kerjasama dan koordinasi antar instansi. Akan tetapi sebelum menuju ke arah kerjasama yang berkesinambungan sebaiknya terlebih dahulu kita mengetahui bagaimana Pengumpulan, Pemodelan dan Pemanfaatan data batimetri yang ada selama ini di instansi-instansi yang ada di Indonesia.

Makalah ini akan menguraikan keberadaan data batimetri secara nasional yang berkaitan dengan Pengumpulan, Pemodelan dan Pemanfaatanya.

Kata kunci: Model Batimetri, Data Batimetri, Indonesia.

2

Pendahuluan

Indonesia merupakan negara kepulauan terdiri lebih dari 170001 pulau dengan kira-kira 70% wilayahnya terdiri dari lautan atau seluas 6.8 juta km2. Karena letaknya diantara samudera India dan samudera Pasifik dan juga bertemunya 3 lempeng tektonik utama menyebabkan wilayahnya mempunyai karakteristik perairan yang bervariasi. Dengan variasi topografi dasar lautnya sampai mencapai kedalaman lebih dari 8000 m. Maka untuk memanfaatkan dan menginventarisasi sumber daya laut yang ada dengan optimal, serta untuk mendukung studi-studi kelautan dan eksplorasi sumber daya alamnya, diperlukan data-data batimetri dan peta dasar kelautan Indonesia sebagai modal utama dalam perencanaan dan pengelolaan wilayah.

Keberadaan data batimetri yang mencakup wilayah Indonesia masih belum terintegrasi dengan baik. Data batimetri tersebut dikelola oleh:

• Bakosurtanal • LIPI • BPPT • PPGL-ESDM • Dishidros TNI-AL • KKP • Pemerintah daerah • Dan instansi lainnya baik instansi pemerintah maupun swasta

Oleh karena tersebarnya data-data batimetri di berbagai instansi tersebut,maka perlu dilakukan :

Integrasi data-data yang tersebar di berbagai instansi Menghindari lajur survei yang sama antar instansi untuk mendapatkan data yang

meningkatkan resolusi data yang didapat. Memodelkan peta batimetri Indonesia yang lebih akurat dan resolusi yang lebih

tinggi dibanding model global. Mengkoordinasikan program-program di instansi terkait yang melakukan

pengumpulan data batimetri. Pengumpulan Data Batimetri Pengumpulan data Batimetri Nasional perlu dilakukan untuk berbagai macam keperluan, tidak hanya untuk keperluan navigasi tetapi juga untuk kajian penelitan dan lain-lain. Dengan terkumpulnya data batimetri nantinya, diharapkan dalam pembuatan rencana dan pelaksanaan kegiatan antar instansi tidak saling tumpang tindih.Untuk mengakses data dari pihak swasta atau BUMN seringkali sulit dilakukan, namun sebagai institusi pemerintah harus bisa mempelopori pengumpulan data sebelum pada akhirnya kita berharap mereka akan ikut berkontribusi dengan data yang dimiliki.

1 Sampai saat ini sedang dilaksanakan verifikasi penamaan rupabumi, yang diperoleh hasil yaitu 13.427 pulau yang bernama di Indonesia. Hasil ini merupakan kerja tim verifikasi antar instansi ; Bakosurtanal, Kementerian Dalam Negeri,Dishidros-TNI AL, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Pemda.

3

Berikut ini merupakan instansi-instansi pemerintah yang mempunyai kewenangan dalam pengumpulan data batimetri, dengan wahana dan peralatan yang dimilikinya :

• BAKOSURTANAL :

Peralatan dan wahana – Kapal Survei Hidrografi,Tipe Katamaran 1 unit – Singlebeam Echosounder Simrad EA 400 2 unit – GPS Trimble 4000 Series 2 unit – CTD Profiler 1 unit – Handheld GPS 5 unit – Levelling NAK 2 3 unit – Digital Tide Gauge 1 unit – Total Station 2 unit – Nansen Bottle dan Grab Sampler 1 unit

Software – Multibeam echosounder – CTD data logger – Simrad EA 400 Data Logger – CARIS HIPS 5.4 – HydroNav 6.0 – AutoCAD 2005 – ArcGIS 9.2

Gambar 1 .Kapal Survei Katamaran (Sumber : Bidang Kelautan – Bakosurtanal)

• Dishidros TNI-AL :

Sejak tahun 2005 dishidros punya 5 kapal survei dan 2 kapal latih, adapaun rinciannya sebagai berikut : Peralatan dan wahana

– Kapal Survei Hidro-0seanografi 7 unit – Echosounder ATLAS DESSO 20, 21,22; 15 – Echosunder Odom MKIII 25 – Echosounder Multibeam (Reson 8101) – Side Scan Sonar E.G. & G.

4

– Side Scan Sonar Cmax CM2 – Side Scan Sonar KLEIN 2000 – Side Scan Sonar Geo Acoustics – Magnetometer Proton Elsec 7706 – Magnetometer Seaspy Marine Magnetics – GPS Trimble dual freq – GPS Astech

Software – Navlog, Winlog,Hydro-pro – Navmap,Winmap,Terramodel – CARIS HIPS, CARIS GIS – CARIS SAMI, CARIS DTM – CARIS GDM, CARIS HOM – Seven C’S ENC Prod

Gambar 2. Armada kapal survei yang dimiliki Dishidros, TNI-AL

(Sumber : Dishidros, TNI - AL)

• Pusat penelitian dan pengembangan geologi kelautan (P3GL) - ESDM :

Peralatan dan wahana – Kapal Survei Hidro-oseanografi 3 unit – Navigasi (GPS, DGPS, Gyrocompass) – Echosounder Simrad CA50/40 – Dual Frequency Echosounder – Medium/Low Freq. Multibeam Echosounder in 2010 – Chirp Deep Sea Sub-bottom Profiler – Side Scan Sonar dan Magnetometer – 2D Seismic System 96 Channel (480 Channel in 2010) – Sediment Coring System dan Onboard Laboratorium

Software – Onboard Seismic Data Processing – Hydropro

Awak 60 ABK Awak 50 ABK Awak 35 ABK

Awak 10 ABK Awak 35 ABK Awak 10 ABK

5

Gambar 3. Armada Kapal Survei yang dimiliki P3GL – ESDM (Sumber : P3GL - ESDM)

• Pusat penelitian oseanografi(P2O)-LIPI

Peralatan dan wahana – Kapal Survei Hidro-oseanografi 2 unit – Navigasi (GPS, DGPS, Gyrocompass) – Echosounder Singlebeam Simrad EA500 – Echosounder Multibeam SIMARAD EM 1002 – CTD sea bird 911 Plus – GPS Trimble AGP 132 – Drop core – Onboard Laboratorium

Software – Navipac – Neptune – Sea Flor Information System – C-Floor

Gambar 3. Armada Kapal Survei yang dimiliki P2O LIPI (Sumber : P2O - LIPI)

Pemodelan Data Batimetri Dengan adanya model batimetri hasil integrasi berbagai instansi ini, diharapkan pada masa mendatang dapat mendukung berbagai macam kegiatan, terutama dalam pengambilan keputusan strategis keruangan dan kewilayahan.

Kapal GEOMARIN I Kapal GEOMARIN III

Kapal GEOMARIN II

Kapal Baruna Jaya VII Kapal Baruna Jaya VIII

Kapal GEOMARIN III

6

Adapun pemodelan data batimetri yang telah dibuat dalam bentuk peta oleh instansi pemerintah yaitu :

Jenis Peta Deskripsi Instansi 1. Peta Lingkungan Pantai Peta LPI digunakan untuk keperluan perencanaan dan BakosurtanalIndonesia (LPI) pengelolaan dan sumberdaya kelautan di wilayah pesisir di

Indonesia. Peta ini menggunakan skala 25.000, 50.000 dan

1:250.000, berfungsi sebagai sumber informasi darat dan laut,daerah pantai yang disajikan dalam satu lembar petamenggunakan skala dan sistem proyeksi yang sama

2. Peta Lingkungan Laut Nasional Peta LLN mempunyai sistem proyeksi Tranverse Mercator Bakosurtanal

WGS 84, dengan skala 1 : 500.000. Informasi yang yaitu berupadata kedalaman informasi wilayah darat dan laut. Peta ini dapatdigunakan untuk melengkapi data-data darat pada peta laut

3. Peta Laut / Navigasi Peta laut disajikan dalam proyeksi Mercator, bessel 1841 DISHIDROS TNI AL

WGS (World geodetic system) 72, WGS 84, dengan skala 1:7500sampai dengan 1:1.000.000. Informasi yang disajikan berupa tanda-tanda di darat, tanda bahaya,lampu suar serta kedalaman sesuaidengan standar internasional. Peta ini digunakan untuk bernavigasi

4.Peta Zona Ekonomi Eksklusif Peta ZEE dengan skala 1:1.000.000 dan peta garis pangkal DISHIDROS TNI AL(ZEE) dan Peta Garis Pangkal peta garis pangkal dengan skala 1 : 200.000 disajikan

dalam proyeksi Mercator, Bessel 1841 (Peta ZEE) dan WGS 84(Peta Garis Pangkal), dengan klasifikasi biasa. Berisikan databerupa peta laut,titik dasar,batas laut teritorial dan batas ZEE.

5.Peta Teknis Peta teknis berskala 1 : 2.000 sampai dengan 1 : 25.000 DISHIDROS TNI AL

disajikan dalam proyeksi mercator, spheroida Bessel 1841, WGS84. Data peta teknis dapat berupa peta untuk keperluan teknik(engineering),peta pelabuhan khusus,dan peta kabel laut

6.Peta Wisata Bahari Peta wisata bahari berskala 1: 10.000 sampai dengan DISHIDROS TNI AL

1 : 25.000, proyeksi yang digunakan Mercator, Bessel 1841, Datayang disajikan data-data untuk kepentingan bernavigasi, informasikepariwisataan seperti suhu, curah hujan, arah dan kecepatanangin, arah dan kecepatan arus, tempat menyelam dan lain-lain

7.Peta Alur Laut Kepulauan Peta ALKI dibuat dari hasil survei dan pemetaan hidrografi DISHIDROS TNI ALIndonesia (ALKI) Peta ini berisi informasi tentang alur laut kepulauan Indonesia

yang berguna untuk bernavigasi kapal asing

Adapun jumlah lembar peta yang sudah dipetakan yaitu :

• Bakosurtanal :

No Jenis Kegiatan s/d 2009(Nomor Lembar Peta)

1 Peta LPI skala 1:250.000 78 2 Peta LPI skala 1:50.000 293 3 Peta LPI skala 1:25.000 8

4 Peta LLN skala 1: 500.000 38

7

• Dishidros : No Jenis Kegiatan Nomor Lembar Peta1 Peta Navigasi / Peta Laut 424 2 Peta Pariwisata 9 3 Peta ZEE 17 4 Peta Base Point titik dasar 66 5 Produk ENC 178 cell

Pemanfaatan Data Batimetri Data Batimetri merupakan data dasar, yang digunakan untuk melakukan analisis ataupun kajian dalam menghasilkan suatu hasil kesimpulan kegiatan. Sebagai data dasar, pemanfaatan data batimetri sangat beragam. Contohnya : Pemodelan arus (DKP), Mitigasi Bencana (BPPT),Intepretasi geologi dasar laut (P3GL-Geotek LIPI). Pemanfaatan data batimetri dapat dilihat di bawah ini. Data batimetri dapat dimanfaatkan untuk banyak hal:

1. Pemodelan arus laut, El-Nino, upwelling dan lain-lain

Gambar 4. pemodelan arus laut dengan memanfaatkan interpolasi data batimetri

(Sumber : Puswilnon – DKP)

2. Mitigasi bencana, semisal tsunami, sea level rise dan lain-lain

Gambar 5. Intepretasi patahan untuk mitigasi bencana dari data batimetri

(Sumber : Ptisda – BPPT)

8

3. Interpretasi geologi, gunung dasar laut, ridge dan sebagainya

Gambar 6. Intrepetasi geologis dari modelling data batimetri

(Sumber : Pusat Teknologi Mineral dan Ptisda –BPPT)

4. Untuk penentuan batas wilayah: titik dasar, garis pangkal, foot of slope, dan batas landas kontinen

Gambar 7. Interpretasi foot of slope dari kedalaman data batimetri

(Sumber : PBW – Bakosurtanal)

5. Untuk pembuatan Electronic Nautical Chart (ENC) diperlukan data batimetri yang memenuhi persyaratan IHO

Gambar 8. Electronic Nautical Chart menggunakan data batimetri yang sesuai dengan standard IHO (Sumber : http://www.digi vbetal-topo-maps.com/delorme-demo.shtml)

SESAR

9

Penutup Pembuatan Model batimetri Indonesia sangat perlu untuk dilaksanakan, hal ini merupakan wujud dari kebutuhan akan pentingnya integrasi data batimetri nasional. Akan tetapi hal-hal yang patut diperhatikan yaitu:

1. Mekanisme pengumpulan data 2. Sistem Data sharing 3. Datum dari berbagai sumber data yang berbeda 4. Metadata batimetri nasional 5. Resolusi spasial data 6. Perencanaan area survei dengan melihat data yang telah ada

Apabila dilihat dari pemanfaatannya, data batimetri mempunyai peranan sebagai data dasar dalam menyediakan data atau informasi untuk berbagai macam permasalahan dan kajian pada area wilayah perairan dan pesisir Indonesia.

Untuk saat ini, ketersediaan data batimetri yang meliputi seluruh wilayah perairan Indonesia sangat terbatas, dilihat aspek dari resolusi (kerapatan) dan ketelitiannya. Model global batimetri yang telah tersedia antara lain:

• global model ETOPO, ketelitian 1menit • global model GEBCO, ketelitian 30detik

Mengingat negara kita merupakan negara kepulauan, maka sangatlah penting untuk mengetahui bentuk topografi wilayah perairan Indonesia. Oleh karena itu untuk mencapai data batimetri nasional yang terintegrasi dibutuhkan kerjasama berbagai pihak baik itu instansi-pemerintah dan pihak swasta. Semoga di masa yang akan datang dengan mengetahui arti pentingnya manfaat data batimetri untuk kepentingan pembangunan nasional ini, program Integrasi data batimetri nasional dapat terealisasi dengan baik

Referensi

• Khafid, Menuju model batimetri Indonesia yang lebih baik, Workshop Data Batimetri Nasional, Hotel Salak, 2010

• Hanafi, M., Pemetaan Batimetri untuk menunjang kegiatan eksplorasi geologi kelautan, Workshop Data Batimetri Nasional, Hotel Salak, 2010

• Udrekh, Dihardja,S.Y., Permana.H., Pemanfaatan data batimetri dalam mitigasi bencana dan sumber daya alam, Workshop Data Batimetri Nasional, Hotel Salak, 2010

• Kelana,C.S., Pengelolaan data batimetri Dishidros, Workshop Data Batimetri Nasional, Hotel Salak, 2010

• Helfinalis, Kumpulan data batimetri dari puslit oseanografi LIPI, Workshop Data Batimetri Nasional, Hotel Salak, 2010

• Nursugih, Pengumpulan data batimetri di bidang pemetaan dasar kelautan-Bakosurtanal, Workshop Data Batimetri Nasional, Hotel Salak, 2010

• www.dishidros.go.id (6 July 2010) • http://atlasnasional.bakosurtanal.go.id/ani/fisik_lingkungan/batimetri_umum.p

hp (5 July 2010)