Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 fileIslam itu dilaksanakan, misalkan bahasa Inggris,...

14
Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 1 PERAN BAHASA ASING DALAM MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Ulin Nuha 1 Abstract This writing is aimed to describe the meaning of Islamic education and the meaning of foreign language. It is also aimed to describe the roles of the foreign language, especially English in achieving the goals of Islamic education.The goals are the maturity of Islamic spiritual behavior, the maturity of Islamic socialbehavior, the maturity of knowledge or their intellectual maturity, and thematurity of skill. One of the important rolesof the foreign language in achieving the goals is as a means of the Islamic propaganda to the whole people in the world. Key words: Islamic education, foreign language, and the goals of Islamic education A. Pendahuluan Pendidikan Islam merupakan dasar manusia untuk mengawali kehidupan serta sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia dari aspek-aspek rohaniah dan jasmaniah menuju ke arah kedewasaan atau kematangan sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam yang berlangsung secara bertahap. Kedewasaan atau kematangan tersebut berujung pada optimalisasi perkembangan dan pertumbuhan melalui proses demi proses kearah tujuan akhir pendidikan Islam, yaitu menjadi manusia yang sempurna (insan kamil) yang berarti sempurna dalam segala hal, sekalipun diyakini baru hanya Nabi Muhammad SAW yang telah mencapai kualitasnya. 2 Dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, pendidikan Islam yang merupakan pendidikan rahmatan lil alamin tersebut dilaksanakan melalui tahapan-tahapan dan berjenjang baik dalam bentuk pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi dengan melibatkan unsur-unsur pendidikan serta menggunakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Di antara unsur-unsur pendidikan tersebut adalah adanya interaksi antara pendidik dan peserta didik dan isi atau materi didik. Interaksi antara pendidik dan peserta didik bisa terjadi melalui sarana komunikasi yang disebut dengan bahasa, sedangkan isi materi pendidikan juga tertuang melalui bahasa, yang keduanya bisa dalam bentuk bahasa isyarat, lisan, maupun tulisan. 1 Penulis adalah Dosen Tetap Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus 2 Muslim Usa dan Aden Wijdan SZ., Pemikiran Islam dalam Peradaban Industrial, Aditya Media, Yogyakarta, 1997, hlm. 32.

Transcript of Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 fileIslam itu dilaksanakan, misalkan bahasa Inggris,...

Page 1: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 fileIslam itu dilaksanakan, misalkan bahasa Inggris, Arab, Perancis, Cina, dan sebagainya. ... bahasa asing dalam tulisan ini terutama

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

1

PERAN BAHASA ASING DALAM MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

Ulin Nuha1

Abstract

This writing is aimed to describe the meaning of Islamic education and the

meaning of foreign language. It is also aimed to describe the roles of the foreign language,

especially English in achieving the goals of Islamic education.The goals are the maturity

of Islamic spiritual behavior, the maturity of Islamic socialbehavior, the maturity of

knowledge or their intellectual maturity, and thematurity of skill. One of the important

rolesof the foreign language in achieving the goals is as a means of the Islamic propaganda

to the whole people in the world.

Key words: Islamic education, foreign language, and the goals of Islamic education

A. Pendahuluan

Pendidikan Islam merupakan dasar manusia untuk mengawali kehidupan serta

sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia dari aspek-aspek rohaniah

dan jasmaniah menuju ke arah kedewasaan atau kematangan sesuai dengan nilai-nilai

ajaran Islam yang berlangsung secara bertahap. Kedewasaan atau kematangan tersebut

berujung pada optimalisasi perkembangan dan pertumbuhan melalui proses demi proses

kearah tujuan akhir pendidikan Islam, yaitu menjadi manusia yang sempurna (insan kamil)

yang berarti sempurna dalam segala hal, sekalipun diyakini baru hanya Nabi Muhammad

SAW yang telah mencapai kualitasnya.2

Dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, pendidikan Islam yang

merupakan pendidikan rahmatan lil alamin tersebut dilaksanakan melalui tahapan-tahapan

dan berjenjang baik dalam bentuk pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun

pendidikan tinggi dengan melibatkan unsur-unsur pendidikan serta menggunakan sarana

dan prasarana yang dibutuhkan. Di antara unsur-unsur pendidikan tersebut adalah adanya

interaksi antara pendidik dan peserta didik dan isi atau materi didik. Interaksi antara

pendidik dan peserta didik bisa terjadi melalui sarana komunikasi yang disebut dengan

bahasa, sedangkan isi materi pendidikan juga tertuang melalui bahasa, yang keduanya bisa

dalam bentuk bahasa isyarat, lisan, maupun tulisan.

1 Penulis adalah Dosen Tetap Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus 2 Muslim Usa dan Aden Wijdan SZ., Pemikiran Islam dalam Peradaban Industrial, Aditya Media,

Yogyakarta, 1997, hlm. 32.

Page 2: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 fileIslam itu dilaksanakan, misalkan bahasa Inggris, Arab, Perancis, Cina, dan sebagainya. ... bahasa asing dalam tulisan ini terutama

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

2

Bahasa, di samping sebagai sarana komunikasi, juga memiliki peran yang sangat

penting dalam urusan kehidupan manusia baik yang terkait dengan pengembangan ilmu

pengetahuan, pendidikan, teknologi, ekonomi sosial, maupun permasalahan umat manusia

yang lain. Dengan berbahasa, manusia dapat mengungkapkan perasaan untuk memperoleh

sesuatu, menyampaikan informasi, berinteraksi dengan orang lain, dan mengontrol

perilaku orang lain serta menciptakan dunia imajinatif.

Era globalisasi yang ditandai dengan arus komunikasi yang begitu dahsyat

menuntut manusia pengambil kebijakan di bidang bahasa bekerja lebih keras untuk lebih

menyempurnakan dan meningkatkan semua sektor yang berhubungan dengan masalah

pembinaan bahasa. Globalisasi memang tidak dapat dihindari. Akulturasi bahasa nasional

dengan bahasa dunia pun menjadi lebih terasa perannya. Menguasai bahasa dunia dinilai

sangat penting agar dapat bertahan di era modern ini, termasuk mempertahankan dunia

pendidikan Islam.

Adanya berbagai macam bahasa yang berbeda di dunia ini menuntut manusia

untuk dapat menguasainya, setidaknya satu atau lebih bahasa lain yang bukan bahasa

aslinya. Dengan kata lain, di samping bahasanya sendiri manusia juga butuh bahasa lain

atau bahasa yang asing baginya yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi yang

lebih luas serta untuk berinteraksi dengan urusan kehidupan dalam komunitas yang

berbeda. Penguasaan bahasa asing ini dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan

kemampuan yang telah dimilikinya termasuk pengetahuan dan wawasan tentang

pendidikan Islam.

Bahasa asing merupakan bahasa yang bukan bahasa asli dari tempat pendidikan

Islam itu dilaksanakan, misalkan bahasa Inggris, Arab, Perancis, Cina, dan sebagainya.

Namun, bahasa asing yang mendominasi dalam pendidikan di dunia ini adalah bahasa

Inggris.Bahasa yang paling banyak digunakan di bumi ini adalah Bahasa Inggris dengan

penutur mencapai 500 juta jiwa. Bahasa ini banyak diadopsi menjadi bahasa resmi di

beberapa negara dan organisasi international. Tercatat ada 53 negara dan 10 organisasi

internasioanal yang memakai bahasa Inggris sebagai bahasa resmi. Selain itu, hampir

semua negara di dunia menerapkan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua setelah bahasa

nasionalnya masing-masing.3 Sedangkan bahasa Arab merupakan bahasa utama yang

digunakan dalam landasan dasar pendidikan Islam. Oleh karena, yang dimaksud dengan

bahasa asing dalam tulisan ini terutama adalah bahasa Inggris.

Bahasa asing, khususnya bahasa Inggris merupakan bagian integral yang tidak

dapat dipisahkan dari proses kegiatan pendidikan. Hal tersebut ditegaskan dan dikuatkan oleh

pemerintah dengan memasukkan bahasa Inggris ke dalam kurikulum pendidikan nasional yang

menjadi dasar acuan pendidikan Islam. Pemerintah secara khusus memberikan perhatian pada

3Pentingnya Bahasa untuk Menguasai Pengetahuan, http://www.asal-usul.com/2010/06/10-bahasa-

paling-banyak-digunakan-dunia.html.

Page 3: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 fileIslam itu dilaksanakan, misalkan bahasa Inggris, Arab, Perancis, Cina, dan sebagainya. ... bahasa asing dalam tulisan ini terutama

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

3

pembelajaran bahasa Inggris dengan memberlakukan kurikulum 2004 melalui kurikulum

muatan lokal, yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2006 tentang

Standar Isi dan Peraturan Menteri Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompentensi

Kelulusan.Dan yang terbaru adalah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32 Tahun 2013

tentang Standar Nasional Pendidikan dengan menggunakan (KI) Kompetensi Inti sebagai

ganti dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikanyang menggunakan (SK) Standar Kompetensi.4

Adanya bahasa asing yang dimasukkan dalam kurikulum nasional tersebut

merupakan salah satu bagian dari usaha mencapai keberhasilan pendidikan

nasionalsebagaimana yang tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.5

Jadi bahasa asing merupakansalah satu bagian usaha untuk mendapatkan keberhasilan

pencapaian tujuan pendidikan nasional dengan nilai nilai mulia, berakhlak, berilmu, kreatif

dan memiliki karakter yang dikembangkan dalam bentuk sikap spiritual maupun

sosialyang sejalan dengan tujuan pendidikan Islam. Berdasarkan uraian tersebut, penulis

ingin menganalisis lebih jauh tentangperan bahasa asing dalam mencapai tujuan

pendidikan Islam.

B. Pendidikan Islam

1. Pengertian Pendidikan Islam

Pendidikan merupakan suatu proses pendewasaan atau proses generasi muda untuk

dapat menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan

efisien. Pendidikan lebih daripada pengajaran, karena pengajaran sebagai suatu proses

transfer ilmu belaka, namun pada hakekatnya pendidikan mencakup kegiatan mendidik,

mengajar, dan juga melatih. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai suatu usaha untuk

mentransformasikan nilai-nilai. Dalam pelaksanaannya, ketiga kegiatan tersebut harus

berjalan secara serempak dan terpadu, berkelanjutan, serta serasi dengan perkembangan

anak didik beserta lingkungannya. Nilai-nilai yang ditransformasikan mencakup nilai-nilai

4 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas PP No 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan. 5 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(SISDIKNAS), CV Nuansa Mulia, Bandung.

Page 4: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 fileIslam itu dilaksanakan, misalkan bahasa Inggris, Arab, Perancis, Cina, dan sebagainya. ... bahasa asing dalam tulisan ini terutama

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

4

keagamaan, nilai-nilai budaya, nilai-nilai pengetahuan dan teknologi, serta nilai-nilai

keterampilan. Nilai-nilai yang ditanamkan tersebut dalam rangka mempertahankan,

mengembangkan, dan bahkan mengubah mengubah kebudayaan yang dimiliki masyarakat

jika perlu.6

Seorang ahli paedagogik dari Belanda, Langeveld, mengemukakan tentang batasan

pengertian pendidikan, yaitu bahwa pendidikan adalah suatu bimbingan yang diberikan

oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai tujuan, yaitu

kedewasaan. Bimbingan tersebut memiliki tiga aspek yang terkait dengan pendidikan,

yaitu bimbingan sebagai suatu proses, orang dewasa sebagai pendidik dan anak sebagai

peserta didik atau manusia yang belum dewasa, dan yang terakhir adalah tujuan

pendidikan. Dengan menggunakan istilah bimbingan, secara filosofis dapat dihayati bahwa

pendidikan itu merupakan suatu usaha yang disadari, bukan suatu usaha yang

serampangan begitu saja, harus dipertimbangkan segala akibat dari perbuatan-perbuatan

mendidik tersebut.7

Pengertian pendidikan yang dikemukakan dalam GBHN 1973 juga sejalan dengan

pendapat Langeveld, bahwa pendidikan pada hakekatnya merupakan usaha sadar untuk

mengembangkan kepribadian dan kemampuan peserta didik di dalam dan di luar sekolah

dan berlangsung seumur hidup.

Tokoh sosiologi Perancis, Emile Durkheim (1858-1917), memberikan batasan

tentang pendidikan sebagai fakta sosial yang memiliki tiga ciri utama, yaitu pertama

bahwa pendidikan berada di luar individu, fakta sosial bersifat relatif langsung karena ia

sudah ada sebelum individu lahir dan tetap ada biarpun individu meninggal, contoh

bahasa, agama, dan adat istiadat. Yang kedua yaitu, memiliki daya paksa pada individu

untuk melaksanakannya dan mentaatinya. Setiap orang merasa wajib menggunakan agar

dapat berkomunikasi dengan orang lain atau adat istiadat tertentu. Ketiga, fakta sosial itu

tersebar di kalangan masyarakat dan menjadi milik masyarakat. Durkheim berpendapat

bahwa masyarakatlah yang membentuk manusia sehingga menjadi mahluk sosial dan

melakukan proses sosialisasi yang berlangsung seumur hidup.8

Proses sosialisasi inilah yang disebut pendidikan yang merupakan proses

homogenisasi sosial dengan tujuan menyiapkan tiap individu agar menjadi warga

masyarakat yang baik. Tujuan pendidikan adalah melahirkan dan mengembangkan

jasmani dan rohani, sikap dan intelgensi setiap individu agarsesuai dengan tuntutan politis

masyarakat secara keseluruhan dan lingkungan khusus tempat dirinya akan hidup. Dengan

6 Achmad Munib, Pengantar Ilmu Pendidikan, PT. UNNES Press, Semarang, 2009, hlm. 29 7 Ibid. h. 26. 8 Retno Sriningsih Satmoko, Landasan Kependidikan; Pengantar ke Arah Ilmu Pendidikan Pancasila,

IKIP Semarang Press, Semarang, 1999, hlm. 161.

Page 5: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 fileIslam itu dilaksanakan, misalkan bahasa Inggris, Arab, Perancis, Cina, dan sebagainya. ... bahasa asing dalam tulisan ini terutama

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

5

demikian, pendidikan merupakan sarana penyiapan individu agar hidup bermasyarakat

yang disiapkan oleh masyarakat itu sendiri.

Pengertian pendidikan secara umum yang dihubungkan dengan Islam (sebagai

suatu sistem keagamaan) menimbulkan pengertian-pengertian baru, yang secara implisit

menjelaskan karakteristik-karakteristik yang dimilikinya. Pengertian pendidikan dengan

seluruh totalitasnya dalam konteks Islam inheren dengan konotasi istilah at-tarbiyah

(pengetahuan tentang ar-rabb), at-ta’lim (ilmu teoritik, kreativitas, komitmen tinggi dalam

mengembangkan ilmu, serta sikap hidup yang menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah), dan

at-ta’dib (integrasi ilmu dan amal) yang harus dipahami secara bersama-sama. Ketiga

istilah ini mengandung makna yang mendalam menyangkut manusia dan masyarakat serta

lingkungan yang dalam hubungannya dengan Tuhan saling berkaitan satu sama lain. Jadi

pendidikan Islam merupakan suatu pendidikan yang bersifat universal dengan karakter dan

nilai-nilai ajaran Islam.

Para ahli pendidikan Islam telah mencoba memformulasi pengertian pendidikan

Islam secara bervariatif, di antara pengertian-pengertian tersebut adalah:9

1. Al-Syaibany mengemukakan bahwa pendidikan agama Islam adalah proses

mengubah tingkah laku individu peserta didik pada kehidupan pribadi, masyarakat

dan alam sekitarnya. Proses tersebut dilakukan dengan cara pendidikan dan

pengajaran sebagai sesuatu aktivitas asasi dan profesi di antara sekian banyak profesi

asasi dalam masyarakat.

2. Muhammad fadhil al-Jamaly mendefenisikan pendidikan Islam sebagai upaya

pengembangan, mendorong serta mengajak peserta didik hidup lebih dinamis dengan

berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia. Dengan proses

tersebut, diharapkan akan terbentuk pribadi peserta didik yang lebih sempurna, baik

yang berkaitan dengan potensi akal, perasaan maupun perbuatanya.

3. Ahmad D. Marimba mengemukakan bahwa pendidikan Islam adalah bimbingan atau

pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani

peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama (insan kamil).

4. Ahmad Tafsir mendefenisikan pendidikan Islam sebagai bimbingan yang diberikan

oleh seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam.

Athiyah Al-Abrasy juga menegaskan bahwa pendidikan Islam adalah

mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan bahagia, mencintai tanah air,

tegap jasmaninya, sempurna budi pekertinya, pola pikirnya teratur dengan rapi,

perasaannya halus, profesional dalam bekerja dan manis tutur sapanya.10

9 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Persfektif Islam, PT. Remaja Rosdakarya, 2005, hlm. 45. 10Abd. Rahman Abdullah, Aktualisasi konsep dasar Pendidikan Islam (rekonsstruksi pemikiran

tinjauan filsafat pendidikan Islam) Cet. I. Yogyakarta: UII Press.2002, hlm. 34-36.

Page 6: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 fileIslam itu dilaksanakan, misalkan bahasa Inggris, Arab, Perancis, Cina, dan sebagainya. ... bahasa asing dalam tulisan ini terutama

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

6

Dari berbagi pengertian pendidikan Islam tersebut dapat disimpulkan bahwa

pendidikan Islam adalah upaya yang dilakukan secara sadar terhadap pengembangan

peseta didik menuju kearah terbentuknya manusia yang sempurna sesuai dengan nilai-nilai

ajaran Islam.

2. Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam

Dalam studi-studi pendidikan, sebutan “pendidikan Islam” pada umumnya

dipahami sebagai suatu ciri khas, yaitu jenis pendidikan yang berlatar belakang

keagamaan.Sebagai pendidikan yang dilatar belakangi keagamaan, landasan dasar

pendidikan tersebut tidak bisa lepas dari landasan keagamaan yang terkait.Oleh karena

itu,dasar pendidikan Islam sesuai dengan dasar agam Islam yang diyakini sebagai way of

life yaitu Qur’an dan Sunnah.Penetapan Qur’an dan Sunnah sebagai dasar pendidikan Islam

bukan hanya dipandang sebagai kebenaran yang didasarkan pada keimanan semata.Namun

justru karena kebenaran yang terdapat dalam kedua dasar tersebut dapat diterima oleh

nalar manusia dan dibolehkan dalam sejarah atau pengalaman kemanusiaan.

Qur’an telah menjelaskan bahwa tujuan hidup manusiaadalah untuk menciptakan

pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa kepadaNya, dan dapat mencapai

kehidupan yang berbahagia di dunia dan akhirat.11 Tujuan pendidikan Islam juga tidak

terlepas dari tujuan hidup manusia yaitu untuk mencapai kebahagian yang seimbang

anatara dunia dan akherat sebagaimana yang ada dalam ayat-ayat Qur’an tersebut.

Dapat dikatan juga bahwa tujuan pendidikan Islam adalah untuk mencapai

keseimbangan pertumbuhan kepribadian manusia secara menyeluruh yang dilakukan

melalui latihan jiwa, akal pikiran, diri manusia yang rasional, perasaan dan indra. Oleh

karena itu, pendidikan hendaknya mencakup pengembangan seluruh aspek fitrah peserta

didik, aspek spiritual, intelektual, imajinasi, fisik, ilmiah dan bahasa, baik secara

individual maupun kolektif, dan mendorong semua aspek tersebut berkembang ke arah

kebaikan dan kesempurnaan. Tujuan terakhir pendidikan Islam terletak pada perwujudan

ketundukan yang sempurna kepada Allah SWT, baik secara pribadi,komunitas, maupun

seluruh umat manusia.

Menurut al Syaibani12, tujuan pendidikan Islam adalah :

1. Tujuan yang berkaitan dengan individu, mencakup perubahan yang berupa pengetahuan,

tingkah laku masyarakat, tingkah laku jasmani dan rohani dan kemampuan-kemampuan

yang harus dimiliki untuk hidup di dunia dan di akhirat.

2. Tujuan yang berkaitan dengan masyarakat, mencakup tingkah laku masyarakat, tingkah

laku individu dalam masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat, memperkaya

pengalaman masyarakat.

11 Qur’an, S. Al-Dzariat: 56; S. Ali Imran: 102. 12 Omar Al-Syaibani, Falsafah Pendidikan Islam.Terj. Hasan Langgulung. Shah Alam: Hizbi, 1991,

hlm. 19.

Page 7: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 fileIslam itu dilaksanakan, misalkan bahasa Inggris, Arab, Perancis, Cina, dan sebagainya. ... bahasa asing dalam tulisan ini terutama

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

7

3. Tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu,

sebagai seni, sebagai profesi, dan sebagai kegiatan masyarakat.

Berdasarkan uraian tentang pengertian dan tujuan pendidikan Islam tersebut di

atas, maka dapat disimpulkan bahwa secara garis besar, arah dan tujuan pendidikan Islam

adalah mencapai kedewasaan atau kematangan sikap spiritual dan kepribadian Islam,

kematangan intelektual dan kematangan keterampilan atau berkarya. Indikator kedewasaan

adalah adanya kemandirian, adanya tanggung jawab, dan adanya pengetahuan serta

mampu untuk melaksanakannya.13 Dalam kurikulum pendidikan 2013, tujuan

pembelajaran dalam pendidikan Islam dirumuskan dalam bentuk kompetensi pokok yang

disebut dengan Kompetensi Inti, yaitu kompetensi sikap spiritual dan sosial, kompetensi

pengetahuan, dan kompetensi keterampilan.14

C. Bahasa Asing

1. Pengertian Bahasa Asing

Sudah merupakan suatu kenyataan bahwa di dalam kehidupan ini,manusia

mempergunakan bahasa sebagai sarana komunikasi. Bahasa adalah milik manusia.Bahasa

adalah salah satu ciri pembeda utama umat manusia dengan makhluk hidup lainnya.

Bahasa dihasilkan oleh alat ucap manusia yang berupa lambang bunyi suara yang

dengannya, suatu anggota masyarakat dapat berinteraksi, bertukar pikiran, ide, dan

bekerjasama.

Ada beberapa pengertian atau definisi bahasa yang antaranya disampaikan oleh

Finnochiaro (1974), yaitu bahwa bahasa adalah sistem simbol vokal yang arbitrer yang

memungkinkan semua orang dalam suatu kebudayaan tertentu, atau orang lain yang

mempelajari sistem kebudayaan itu, berkomunikasi atau berinteraksi). Hal yang hampir

senada juga diungkapkan oleh Wardhaugh (1978), yaitu: ‘Language is a system of

arbitrary vocal symbols used for human communication.” Pendapat yang tidak jauh

berbeda juga dikemukakan oleh salah satu pakar bahasa, Gorys Keraf (1987) bahwa

bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi

suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.15

Bedasarkan definisi-definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahawa bahasa

adalah sistem simbol yang tidak hanya merupakan urutan bunyi-bunyi secara empiris,

melainkan juga memiliki makna secara non empiris. Jadi definisi bahasa adalah sistem

simbol yang memilik makna, merupakan alat komunkasi, serta merupakan

13 A. Munib, Op.cit. hlm. 30. 14 Kementerian Agama RI, Fikih; Buku Guru. Direktorat Jendral Pendidikan Islam, Jakarta, 2014,

hlm.1. 15 Ulin Nuha, Pengajaran bahasa Asing dengan Pendekatan Interaktif. Ideas Press, Yogyakarta, 2009,

hlm. 5.

Page 8: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 fileIslam itu dilaksanakan, misalkan bahasa Inggris, Arab, Perancis, Cina, dan sebagainya. ... bahasa asing dalam tulisan ini terutama

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

8

pengejawantahan pikiran manusia dalam kehidupan sehari-hari untuk saling berinteraksi

dalam rangka mendapatkan informasi.

Salah satu masalah kebahasaan yang perumusan dan dasar penggarapannya perlu

diperhatikan adalah kedudukan dan fungsi bahasa yang bersangkutan. Fungsi bahasa

adalah nilai pemakaian bahasa yang dirumuskan sebagai tugas pemakaian bahasa itu

dalam kedudukan yang diberikan kepadanya. Sedangkan kedudukan bahasa adalah status

relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya, yang dirumuskan atas dasar nilai sosial

yang dihubungkan dengan bahasa yang bersangkutan.16 Dari sudut pandang kedudukan

tersebut, bahasa dapat dikategorikan sebagi berikut:

1. Bahasa ibu atau mother tongue

2. Bahasa daerah

3. Bahasa nasional, dan

4. Bahasa asing

Bahasa asing adalah bahasa yang tidak digunakan di dalam dan oleh masyarakat

setempat. Tertulis dalam Wilkipedia17 bahasa bahwa “A foreign language is a languagenot

spoken by the people of a certain place”. Bahasa asing ini merupakan bahasa yang tak

dikenal oleh masyarakat itu sebelumnya. Misalnya, ada orang lain datang ke suatu tempat

kemudian dia menggunakan bahasa yang tidak dikenal oleh masyarakat di tempat itu,

maka itulah yang disebut bahasa asing.Yang dimaksud bahasa asing yang dibahas dalam

tulisan ini adalah bahasa Inggris karena bahasa tersebut disamping bukan bahasa asli bagi

masyarakat Indonesia tetapi memiliki kontribusi yang sangat besar dalam dunia ilmu

pengetahuan dan dalam dunia pendidikan termasuk pendidikan Islam.

2. Fungsi Bahasa Asing

Sebagai alat komunikasi, bahasa dipakai untukberinteraksi yaitu mentransfer ilmu

pengetahuan, menyampaikan informasi, menghubungkan perbedaan, persamaan serta

berbagai dialektika perabadan mulai dari zaman kuno hingga sekarang. Demikian juga

dalam proses pendidikan, bahasa merupakan kunci utama dalam proses interaksi antara

pendidik dan peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, termasuk

pendidikan Islam. Tanpa bahasa seolah-olah dunia ini terasa gelap gulita karena tidak akan

ada komunikasi, interaksi, ataupun informasi yang dapat dirasakan dan didapatkan oleh

masyarakat.

Di samping sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan sebuah bentuk budaya

dasar yang menunjukkan kecerdasan personal seseorang (linguistic intellegency) yang

dihasilkan oleh manusia dan untuk memanusiakan manusia pada setiap generasi dalam

suatu masyarakat bahasa. Bahasa dikatakan sebagai budaya dasar karena menjadi alat

utama pembentuk berbagai wujud dan jenis budaya lain. Dengan demikian, perbedaan

16 Retmono, Pengajaran Bahasa Asing. PT. UNNES Press, Semarang, 2009, hlm.12. 17 http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris

Page 9: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 fileIslam itu dilaksanakan, misalkan bahasa Inggris, Arab, Perancis, Cina, dan sebagainya. ... bahasa asing dalam tulisan ini terutama

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

9

bahasa menjadi penanda permukaan adanya perbedaan sistem dan pola budaya. Lebih

lanjut dapat dikatakan pula bahwa perbedaan sistem dan pola budaya menjadi penanda

perbedaan karakteristik, sifat, atau watak suatu masyarakat bahasa. Secara singkat ingin

dikatakan bahwa tidak ada dua bahasa atau dua budaya yang sama di muka bumi ini.18

Manusia sudah menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi antarsesamanya sejak

berabad-abad silam.Bahasa hadir sejalan dengan sejarah sosial komunitas-komunitas

masyarakat atau bangsa. Pemahaman bahasa sebagai fungsi sosial menjadi hal pokok

manusia untuk mengadakan interaksi sosial dengan sesamanya termasuk dalam kegiatan

pendidikan.

Menurt Gorys Keraf19, ditinjau dari dasar dan motif pertumbuhannya, bahasa

berfungsi sebagai:

(1) alat untuk menyatakan ekspresi diri,

(2) alat komunikasi,

(3) alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial, dan

(4) alat untuk mengadakan kontrol sosial.

Empat fungsi yang diungkapkan Keraf diatas, di antaranya menunjukkan bahwa

ada unsur yang bisa dikatagorikan sebagai lingkungan pendidikan, yaitu

masyarakat.Baikdi daerah yang terisolir atau daerah yang jauh dari pusat kota maupun di

daerah perkotaan, masyarakat merupakan bagian dari lingkungan pendidikan. Keberadaan

masyarakat sangat dibutuhkan bagi keberlangsungan pendidikan. Jadi bahasa juga sangat

dibutuhkan dalam keberlangsungan proses pendidikan.

Nababan20 mencoba membedakan tujuan atau fungsi suatu bahasa menjadi 4

golongan sebagai berikut: (1) Fungsi kebudayaan; (2) Fungsi kemasyarakatan; (3) Fungsi

perorangan; (4) Fungsi pendidikan.

Fungsi bahasa dari perspektif pengajaran, menurut Van Ek21 dibedakan menjadi 6

fungsi sebagai berikut:

1. memberikan dan mencari tahu informasi faktual,

2. mengungkap dan mencari tahu sikap intelektual,

3. mengungkap dan mencari tahu sikap emosional,

4. mengungkap dan mencari tahu sikap moral,

5. suasi, dan sosialisasi.

Dalam kedudukannya sebagai bahasa asing, misalnya bahasa Inggris, berfungs sebagai;

1. alat perhubungan antarbangsa,

18 William F. Mackey, Ilmu Bahasa: Pengantar (seri ILDEP). Yayasan Kanisius, Yogyakarta, 1987,

hlm. 21. 19 Gorys Keraf, Bahasa Indonesia Ditinjau dari Sejarahnya dan Pemakaian yang Baik dan Benar,

1987, hlm. 3. 20 Nababan, Sosiolnguistik: Suatu Pengantar, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1993, hlm.3. 21 Van Ek, Histoty of Foregin Language Education, 1975.

Page 10: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 fileIslam itu dilaksanakan, misalkan bahasa Inggris, Arab, Perancis, Cina, dan sebagainya. ... bahasa asing dalam tulisan ini terutama

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

10

2. alat pembantu pengemabangan bahasa Indonesia menjadi bahasa modern,dan

3. alat pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk pembangunan

nasional.

D. Pembahasan

Kegiatan pendidikan Islam dengan kurikulum 2013 yang diimplementasikan dalam

kegiatan pembelajaran menggunakan paradigma belajar yang baru yaitu dengan

pendekatan saintifik yang dirumuskan dalam istilah PAIKEM22, yaitu pembelajaran aktif,

inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Agar tujuan pendidikan Islam tersebut benar-

benar bisa tercapai, maka pendekatan pembelajarannya membutuhkan minat dan motivasi

tinggi dari peserta didik serta adanya kesiapan yang penuh dari seorang pendidikan dalam

melaksanakan pembelajaran, baik yang terkait dengan pemilihan strategi pembelajaran,

pemilihan media belajar, maupun penguasaan dan eksplorasi wawasan pengetahuan yang

sangat memadai.

Minat dan motivasi tinggi dari peserta didik serta adanya kesiapan yang penuh dari

seorang pendidikan dalam melaksanakan pembelajaranakan lebih sempurna jika

dilengkapi dengan penguasaan bahasa yang matang baik bahasa lokal (bahasa nasional)

maupun bahasa asing (Inggris). Bahasa memainkan peran penting dalam kehidupan

manusia. Di sampingsebagaialat komunikasi, bahasa juga merupakan simbol sosial

kemanusiaan. Dengan menggunakan bahasa seseorang bisa menggali informasi, membuat

pernyataan, menyampaikan fakta dan pengetahuan, menjelaskan atau melaporkan sesuatu,

dan menjaga hubungan sosial antara para pengguna bahasa. Hal ini menunjukkan bahwa

dengan menggunakan bahasa, orang dapat menemukan pengetahuan, menyampaikan

pengetahuan, dan mengimplementasikan pengetahuan dalam bentuk perilaku.

1. Peran Bahasa Asing dalam Dimensi Sikap Spiritual dan Sosial

Tujuan pendidikan Islam dalam dimensi sikap spiritual dan sosial adalah agar

peserta didik memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak

mulia, berilmu dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia. Indikasi kompetensi sikap spiritual adalah menghayati dan mengamalkan

agama Islam sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam. Sedangkan indikasi kompetensi sikap

social adalah menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan

menunjukkan sikapsebagai bagian dari solusi atasberbagai permasalahan

dalamberinteraksi secara efektif denganlingkungan sosial dan alamserta dalam

menempatkan dirisebagai cerminan bangsa dalampergaulan dunia. Tujuan pendidikan

22 Kementerian Agama RI, opcit. hlm. 9.

Page 11: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 fileIslam itu dilaksanakan, misalkan bahasa Inggris, Arab, Perancis, Cina, dan sebagainya. ... bahasa asing dalam tulisan ini terutama

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

11

Islam tersebut tidak hanya diarah untuk kepentingan suatu bangsa atau negara tertentu

tetapi diarah kepentingan seluruh bangsa dan negara seluruh dunia bahkan untuk

kepentingan semua umat di dunia. Pendidikan Islam sebagai pendidikan yang diarahkan

untuk rahmatan lilalamin.

Sikap spiritual yang dimaksudkan dalam pendidikan Islam adalah terbentuknya

manusia yang memiliki keimanan yang kuat serta mampu menjaga bahkan menyebarkan

keimanan tersebut kepada masyarakatdi seluruh dunia. Penyebaran informasi tentang

keimanan terhadap masyarakat dunia tidak bisa dilakukan hanya dengan menggunakan

sarana komunikasi bahasa lokal atau bahasa Indonesia tetapi harus menggunakan sarana

komunikasi tingkat internasional, yaitu dengan menggunakan bahasa asing atau bahasa

Inggris. Dengan bahasa Inggris, pelaku pendidikan juga dapat bertukar informasi tentang

keimanan dan teologi melalui materi perbandingan agama Islam dengan agama laindi

dunia. Dengan kata lain, pelaku pendidikan bisa berdakwah secara langsusng ataupun

dengan menggunakan tulisan-tulisan seperti artikel ataupun menyusun buku dalam bahasa

Inggris berisikan keimanan dan kajian Islam, kemudian mempublikasikan ke dalam media

sosial ataupun elektronik, seperti internet, tv, dan sebagainya. Dan telah terbukti bahwa

peran internet dan tv sangatlah efektif dalam menyebarkan informasi. Sedangkan bahasa

yang sering digunakan dalam internet dan tv secara internasional adalah bahasa Inggris.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peran bahasa Inggris itu sangat penting dalam

menjadikan manusia agar memiliki sikap spiritual sebagaimana yang diharapkan dalam

tujuan pendidikan Islam.

Melalui bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, pembentukan sikap sosial bisa

diperoleh. Pembelajaran bahasa Inggris yang baik tidak hanya mengembangkan

kemampuan kognitif namun juga menanamkan nilai pada diri peserta didik.Nilai-nilai

pendidikan sikap dan karakter bangsa pada mata pelajaran bahasa Inggris adalah

bersahabat/komunikatif, peduli sosial, rasa ingin tahu, demokratis, mandiri, kerja keras,

disiplin, dan senang membaca. Nilai-nilai pendidikan sikap dan karakter bangsa dapat

ditanamkan pada diri peserta didik dengan pembelajaran bahasa Inggris secara

kontekstual.Konsep constructivism, inquiry, dan questioning relevan dengan nilai-nilai

mandiri, kerja, dan rasa ingin tahu. Sedangkan, nilai-nilai bersahabat/ komunikatif, peduli

sosial, disiplin, gemar membaca, dan demokratis dapat ditanamkan dengan konsep

learning community, modeling, reflection, dan authentic assessment. Prosedur

pembelajaran bahasa Inggris yang berkarakter adalah membuat peserta didik

mengkonstruksi pengetahuan bahasa Inggris secara aktif, memperoleh pengetahuan

melalui pengalaman, berdiskusi dalam kelompok, dan bekerja dalam kelompok. Dengan

demikian, penguasaan bahasa Ingggris seseorang akan sangat membantu dalam

pembentukan sikap sosial peserta didik sebagaiman yang diharapkan oleh pendidikan

Page 12: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 fileIslam itu dilaksanakan, misalkan bahasa Inggris, Arab, Perancis, Cina, dan sebagainya. ... bahasa asing dalam tulisan ini terutama

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

12

Islam, yaitu bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2. Peran Bahasa Asing dalam Dimensi Pengetahuan

Tujuan pendidikan Islam dalam dimensi pengetahuan adalah untuk menjadikan

peserta didik dapat memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan

kemanusian, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak

fenomena dan kejadian. Indikasi kompetensi pengetahuan adalah memahami, menerapkan,

menganalisis pengetahuanfaktual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkanpengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik

sesuai dengan bakat dan minatnya untuk menyelesaikan masalah.

Perolehan ilmu pengetahuan yang luas dalam pembelajaran tidak cukup hanya

mengandalkan penguasaan bahasa local saja tetapi perlu penguasaan bahasa asing atau

Inggris.Di era globalisasi sekarang, sebagian besar referensi ilmu pengetahuan yang

bersifat faktual, konseptual, prosedurall maupun meta kognitif menggunakan bahasa

Inggris. Dengan bahasa Inggris, peserta didik dapat menguasai semua refensi-referensi

ilmu pengetahuan dunia dan dapatmemiliki wawasan ilmu pengetahuan yang luas,

sehingga dapat menghasilkan pendidikan Islam yang memiliki pemikiran yang maju,

konstruktif, dan kontekstual.

Pendidikan Islam yang maju membutuhkan teknologi moderen, seni, dan budaya

yang maju pula.Di jaman modern sekarang, yang menjadi media komunikasi internasional

utama atau bahasa komunikasi internasional utama dalamteknologi, seni, dan budaya

tersebut adalah bahasa Ingggris.Oleh karena itu, penguasaan bahasa Inggris merupakan

suatu keniscayaan yang harus dikuasai oleh pelaku pendidikan jika benar-benar ingin

mendapatkan tujuan pendidikan Islam yang lebih sempurna.

3. Peran Bahasa Asing dalam Dimensi Keterampilan

Tujuan pendidikan Islam dalam dimensi keterampilan yaitu agar peserta didik

memiliki kemampuan berfikir dan bertindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak

dan konkrek sebagai pengembangan dari sesuatu yang telah dipelajari secara mandiri.

Indikasi kompetensi keterampilan adalah mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah

konkret dan ranah abstrak terkaitdengan pengembangan dari yang dipelajari dalam proses

pendidikan secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa pendidikan Islam adalah pendidikan

untuk rahmatan lilalamin. Keterampilan yang diharapkan dari pendidikan Islam ini

keterampilan yang bersifat universal.Keterampilan tersebut tidak cukup hanya bisa

Page 13: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 fileIslam itu dilaksanakan, misalkan bahasa Inggris, Arab, Perancis, Cina, dan sebagainya. ... bahasa asing dalam tulisan ini terutama

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

13

disajikan atau diimplementasikan di lingkungan tertentu atau di lingkungan tempat

pendidikan itu terjadi, tetapi juga harus bisa disajikan di lingkungan yang berbeda dan

bahkan asing bagi pelaku pendidikan itu sendiri. Contoh, keterampilan seorang pelaku

pendidikan Islam dalam menciptakan karya-karya ilmiahnya yang berbentuk buku tidak

cukup hanya menggunakan bahasa pengantar local saja, tapi perlu adanya penggunaan

bahasa asing atau Inggris, sehingga karya-karyanya tersebut bisa memberikan manfaat

untuk semua umat di dunia tidak hanya untuk lingkungan local saja. Dalam hal ini, bahasa

Inggris bisa menjadi sarana penyebaran hasil karya pendidikan Islam ke semua umat

manusia di dunia. Dengan demikian, maka tujuan pendidikan islam benar-benar bisa

tercapai lebih sempurna, yaitu memberikan manfaat kepada umat seluruh dunia.

E. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa peran bahasa

asing khususnya bahasa Inggris sangatlah penting dalam mencapai tujuan pendidikan

Islam. Dengan bahasa Inggris tujuan pendidikan Islam akan dapat tercapai secara lebih

sempurna dan lebih lengkap karena benar-benar dapat membentuk insan kamil. Adapun

peran bahasa asing khususnya bahasa Inggris adalah:

1. sebagai sarana dakwah tentang keimanan dan keislaman ke semua umat manusia di

dunia,

2. sebagai sarana membentuk sikap sosial,

3. sebagai sarana pengembangan wawasan ilmu penggetahun,

4. sebagai sarana pengembangan wawasan teknologi, seni dan budaya,dan

5. sebagai sarana penyajian karya-karya ilmiah untuk semua umat manusia di dunia.

DAFTAR PUSTAKA

Abd. Rahman Abdullah, Aktualisasi Konsep dasar Pendidikan Islam (rekonstruksi

pemikiran tinjauan filsafat pendidikan Islam) Cet. I., UII Press, Yogyakarta,

2002.

Achmad Munib, Pengantar Ilmu Pendidikan, PT UNNES Press, Semarang, 2009.

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Persfektif Islam, PT. Remaja Rosdakarya,

Bandung, 2005.

Gorys Keraf, Bahasa Indonesia Ditinjau dari Sejarahnya dan Pemakaian yang Baik dan

Benar, 1987..

http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris

Page 14: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 fileIslam itu dilaksanakan, misalkan bahasa Inggris, Arab, Perancis, Cina, dan sebagainya. ... bahasa asing dalam tulisan ini terutama

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

14

Kementerian Agama RI, Fikih; Buku Guru, Direktorat Jendral Pendidikan Islam, Jakarta,

2014.

Muslim Usa dan Aden Wijdan SZ., Pemikiran Islam dalam Peradaban Industrial, Aditya

Media, Yogyakarta, 1997.

Nababan, Sosiolnguistik: Suatu Pengantar, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1993.

Omar Al-Syaibani, Falsafah Pendidikan Islam. Terj. Hasan Langgulung. Shah Alam:

Hizbi, 1991.

Pentingnya Bahasa untuk Menguasai Pengetahuan, http://www.asal-usul.com/2010/06/10-

bahasa-paling-banyak-digunakan-dunia.html.

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas PP No 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Qur’an, S. Al-Dzariat: 56; S. Ali Imran: 102

Retmono, Pengajaran Bahasa Asing. PT UNNES Press, Semarang, 2009.

Retno Sriningsih Satmoko, Landasan Kependidikan; Pengantar ke Arah Ilmu Pendidikan

Pancasila, IKIP Semarang Press, Semarang, 1999.

Ulin Nuha, Pengajaran Bahasa Asing dengan Pendekatan Interaktif. Ideas Press,

Yogyakarta, 2009.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional(SISDIKNAS). CV Nuansa Mulia, Bandung.

Van Ek, Histoty of Foregin Language Education, 1975.

William F. Mackey, Ilmu Bahasa: Pengantar (seri ILDEP), Yayasan Kanisius,

Yogyakarta, 1987.