Kajian Kualitas Air Situ Ciwaka Sebagai Cadangan Air Tanah Bagi Perumahan Taman Pipitan Indah Dan...

5
KAJIAN KUALITAS AIR SITU CIWAKA SEBAGAI CADANGAN AIR TANAH BAGI PERUMAHAN TAMAN PIPITAN INDAH DAN GRAHA WALANTAKA (Study on Water Quality of Situ Ciwaka as Watershed Land for Housing Taman Pipitan Indah and Graha Walantaka) Melisah 1 , Muhammad Faris Allam 2 , dan Nanik Elnawati 3 Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Raya Jakarta Km. 4 Pakupatan, Serang Banten Email: [email protected] ABSTRAK Water which will be used to replenish the groundwater should be in accordance with the parameters of water quality that can be used safely. Thus, the purpose of this study was to evaluate the Situ Ciwaka water quality which is the groundwater reserves for Housing Taman Pipitan Indah and Graha Walantaka. Determination of the status of water quality with Indeks Pencemaran (IP) method, which is in accordance with the existing guidelines on the Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 115 tahun 2003. The result of this research is Situ Ciwaka water which used as a water reserve is still worthwhile to use. Keywords: groundwater reserves, Situ Ciwaka, water quality. PENDAHULUAN Situ Ciwaka adalah situ yang berada di Kampung Tonjong, Desa Pengampelan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang-Banten. Sebagian dari situ ini merupakan tanah milik Negara. Situ Ciwaka terletak dekat dengan perumahan Taman Pipitan Indah dan Graha Walantaka. Situ Ciwaka dibuat sebagai tempat rekreasi dan sebagai cadangan air tanah khususnya bagi kedua komplek perumahan tersebut. Air merupakan sumberdaya alam yang mempunyai fungsi sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya serta sebagai modal dasar dalam pembangunan. Kualitas air waduk dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya air yang masuk ke waduk, suhu, pH, DO, kecerahan dan kegiatan yang ada di sekitar waduk yang dapat mempengaruhi kelimpahan jenis plankton. Oleh karena itu, air yang akan dimanfaatkan sebagai cadangan air tanah harus sesuai dengan parameter dari kualitas air yang bisa digunakan dengan aman. Evaluasi kualitas air permukaan seperti situ merupakan hal yang bisa bersifat kompleks dengan melibatkan banyak parameter yang berpengaruh terhadap badan air. Untuk mengevaluasi kualitas air dari sampel yang beragam dan memiliki banyak parameter merupakan hal yang sulit. Perhitungan matematis menggunakan modeling kualitas air dapat digunakan untuk membantu, tetapi cara ini butuh

description

Water which will be used to replenish the groundwater should be in accordance with the parameters of water quality that can be used safely. Thus, the purpose of this study was to evaluate the Situ Ciwaka water quality which is the groundwater reserves for Housing Taman Pipitan Indah and Graha Walantaka. Determination of the status of water quality with Indeks Pencemaran (IP) method, which is in accordance with the existing guidelines on the Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 115 tahun 2003. The result of this research is Situ Ciwaka water which used as a water reserve is still worthwhile to use.

Transcript of Kajian Kualitas Air Situ Ciwaka Sebagai Cadangan Air Tanah Bagi Perumahan Taman Pipitan Indah Dan...

  • KAJIAN KUALITAS AIR SITU CIWAKA SEBAGAI

    CADANGAN AIR TANAH BAGI PERUMAHAN TAMAN

    PIPITAN INDAH DAN GRAHA WALANTAKA

    (Study on Water Quality of Situ Ciwaka as Watershed Land for Housing Taman

    Pipitan Indah and Graha Walantaka)

    Melisah1, Muhammad Faris Allam

    2, dan Nanik Elnawati

    3

    Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

    Jl. Raya Jakarta Km. 4 Pakupatan, Serang Banten

    Email: [email protected]

    ABSTRAK

    Water which will be used to replenish the groundwater should be in

    accordance with the parameters of water quality that can be used safely. Thus, the

    purpose of this study was to evaluate the Situ Ciwaka water quality which is the

    groundwater reserves for Housing Taman Pipitan Indah and Graha Walantaka.

    Determination of the status of water quality with Indeks Pencemaran (IP) method,

    which is in accordance with the existing guidelines on the Keputusan Menteri

    Negara Lingkungan Hidup No. 115 tahun 2003. The result of this research is Situ

    Ciwaka water which used as a water reserve is still worthwhile to use.

    Keywords: groundwater reserves, Situ Ciwaka, water quality.

    PENDAHULUAN

    Situ Ciwaka adalah situ yang berada di Kampung Tonjong, Desa

    Pengampelan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang-Banten. Sebagian dari situ ini

    merupakan tanah milik Negara. Situ Ciwaka terletak dekat dengan perumahan

    Taman Pipitan Indah dan Graha Walantaka. Situ Ciwaka dibuat sebagai tempat

    rekreasi dan sebagai cadangan air tanah khususnya bagi kedua komplek

    perumahan tersebut.

    Air merupakan sumberdaya alam yang mempunyai fungsi sangat penting

    bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya serta sebagai modal dasar

    dalam pembangunan. Kualitas air waduk dipengaruhi oleh beberapa faktor,

    diantaranya air yang masuk ke waduk, suhu, pH, DO, kecerahan dan kegiatan

    yang ada di sekitar waduk yang dapat mempengaruhi kelimpahan jenis plankton.

    Oleh karena itu, air yang akan dimanfaatkan sebagai cadangan air tanah harus

    sesuai dengan parameter dari kualitas air yang bisa digunakan dengan aman.

    Evaluasi kualitas air permukaan seperti situ merupakan hal yang bisa bersifat

    kompleks dengan melibatkan banyak parameter yang berpengaruh terhadap badan

    air. Untuk mengevaluasi kualitas air dari sampel yang beragam dan memiliki

    banyak parameter merupakan hal yang sulit. Perhitungan matematis menggunakan

    modeling kualitas air dapat digunakan untuk membantu, tetapi cara ini butuh

  • pengetahuan mendalam mengenai hydraulics dan hydrodynamic serta validasi

    yang sangat besar (Aziz, 2013). Oleh karena itu, kami hanya menggunakan

    beberapa parameter yaitu kedalaman, kecerahan, suhu, pH dan DO (dissolved

    oxygen).

    Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka tujuan dari

    penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kualitas air situ ciwaka yang merupakan

    cadangan air tanah bagi Perumahan Taman Pipitan Indah Graha Walantaka.

    METODOLOGI

    Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2015. Penelitian dilakukan di

    Situ Ciwaka, Kampung Tonjong, Desa Pengampelan, Kecamatan Walantaka,

    Kota Serang, Provinsi Banten. Kegiatan analisa kualitas air dilaksanakan di

    Laboratorium Budidaya, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

    Alat yang digunakan yaitu water sampler, DO meter, pH meter, rol meter, botol

    sampel, secchidisk, dan ember. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu air dari

    waduk situ ciwaka sebagai sampel. Lokasi pengamatan dilakukan pada 3 titik

    yaitu di inlet, center dan outlet masing-masing 2 titik. Lokasi inlet merupakan

    lokasi masuknya air, lokasi center merupakan lokasi yang berada di tengah dan

    dekat dengan budidaya Karamba Jaring Apung (KJA) dan lokasi outlet

    merupakan lokasi keluarnya air (Gambar 1).

    Gambar 1. Peta lokasi penelitian di Situ Ciwaka

    Pengambilan sampel di lokasi tersebut dilakukan secara grab sampling.

    Sampel tersebut diuji secara langsung maupun di Laboratorium Budidaya,

    Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Parameter yang diuji ada

    5 yaitu kedalaman, suhu, DO, pH dan kecerahan. Data hasil pengukuran

    parameter digunakan untuk perhitungan Indeks Pencemaran.

    Penentuan status kualitas air dengan metode indeks pencemaran (IP), yang

    sesuai dengan pedoman yang ada pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan

    Hidup No. 115 tahun 2003.

    Prosedur yang digunakan pertama yaitu nilai Ci/Lij untuk tiap parameter

    pada setiap lokasi pengambilan sampel dihitung. Dengan Ci adalah konsentrasi

  • hasil pengukuran dan Lij adalah baku mutu yang harus dipenuhi dalam PP No. 82

    Tahun 2001 untuk peruntukan air kelas II.

    Kedua, jika nilai konsentrasi parameter menurun, maka tingkat pencemaran

    meningkat, misal DO. Nilai teoritik atau nilai maksimum Cim (misal untuk DO,

    maka Cim merupakan nilai DO jenuh) ditentukan. Dalam kasus ini digunakan

    persamaan (1), nilai Ci/Lij hasil pengukuran digantikan oleh nilai Ci/Lij hasil

    perhitungan.

    (

    )

    ( )

    Jika nilai baku mutu Lij memiliki rentang, maka untuk Ci < Lij rata-rata

    persamaan (2) yang digunakan.

    (

    )

    [ ( )]

    [ ( ) ( )]

    Untuk Ci > Lij rata-rata persamaan (3) yang digunakan.

    (

    )

    [ ( )]

    [ ( ) ( )]

    Jika dua nilai (Ci/Lij) berdekatan dengan nilai acuan 1,0, misal C1/L1j = 0,9

    dan C2/L2j = 1,1 atau perbedaan yang sangat besar, misal C3/L3j = 5,0 dan

    C4/L4j = 10,0. Dalam contoh ini tingkat kerusakan badan air sulit ditentukan.

    Cara untuk mengatasi kesulitan ini adalah pertama, yang digunakan yaitu nilai

    (Ci/Lij) hasil pengukuran, jika nilai ini lebih kecil dari 1,0. Kedua, yang

    digunakan yaitu nilai (Ci/Lij) baru, jika nilai (Ci/Lij) hasil pengukuran lebih besar

    dari 1,0. Perhitungan nilai (Ci/Lij) baru dapat dilihat pada Persamaan (4).

    (

    ) (

    )

    P merupakan konstanta dan nilainya ditentukan dengan bebas dan

    disesuaikan dengan hasil pengamatan lingkungan dan atau persyaratan yang

    dikehendaki untuk suatu peruntukan (biasanya digunakan nilai 5). Pertama nilai

    rata-rata dan nilai maksimum ditenentukan dari keseluruhan Ci/Lij ((Ci/Lij)R dan

    (Ci/Lij)M). Kedua harga PIj atau IP ditenentukan dengan Persamaan (5).

    ( )

    ( )

    Klasifikasi kriteria kualitas air dengan metode IP dapat dilihat pada Tabel 1.

    Tabel 1. Klasifikasi kriteria kualitas air dengan metode IPA (KepMenLH No. 115

    Th. 2003).

    Nilai IPA Keterangan Kondisi

    0 PIj 1,0 Memenuhi baku mutu (kondisi baik)

    1,0 < PIj 5,0 Cemar ringan

    5,0 < PIj 10 Cemar sedang

    PIj> 10 Cemar berat

  • HASIL DAN PEMBAHASAN

    Parameter kualitas perairan yang diukur selama pengamatan di perairan Situ

    Ciwaka yaitu suhu, pH dan oksigen terlarut. Hasil pengukuran perairan tersebut

    akan dibandingkan dengan baku mutu air (KEP NO.51/MENLH/2004). Hasil

    pengukuran parameter kualitas air selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 1

    berikut ini.

    Tabel 1. Hasil pengukuran kualitas air Situ Ciwaka

    No 1 2 3 4 5

    Parameter Kedalaman (cm) Kecerahan (cm) Suhu (C) pH DO

    Inlet titik 1 82 27,2 29,33 6,85 7,225

    Inlet Titik 2 70,5 23,5 29,775 7,105 6,6

    Center Titik 1 60 18 29,97 7,08 8,17

    Center Titik 2 75 13 28,47 7,08 8,43

    Outlet Titik 1 76 23 30,125 7,37 6,9

    Outlet Titik 2 91 16,75 30,1 7,015 5,975

    Lix - - - 6-9 6

    Setelah semua hasil pengukuran parameter yang diperlukan sudah

    didapatkan, maka hasil pengukuran parameter dapat digunakan untuk kalkulasi

    indeks pencemaran sesuai yang telah dijabarkan pada bagian metodologi. Pada

    perhitungan indeks pencemaran (IP), baku mutu air yang digunakan adalah

    lampiran PP no 82 tahun 2001 yang terdiri atas 4 kelas air baku. Hasil pengukuran

    parameter dan perhitungan indeks pencemaran dapat dilihat pada Tabel 2.

    Tabel 2. Hasil perhitungan kualitas air Situ Ciwaka menggunakan IP

    Lokasi Baku Mutu Air Kelas II Kategori

    Inlet Titik 1 0,3125 Memenuhi baku mutu

    Inlet Titik 2 0,367 Memenuhi baku mutu

    Center Titik 1 0,372 Memenuhi baku mutu

    Center Titik 2 0,45 Memenuhi baku mutu

    Outlet Titik 1 0,095 Memenuhi baku mutu

    Outlet Titik 2 0,867 Memenuhi baku mutu

    Suhu perairan rata-rata di Situ Ciwaka berkisar 29,610C, suhu terendah

    berada pada titik center 2 yaitu 28,470C dan tertinggi pada titik outlet 1 yaitu

    30,125. Nurdin (2000) menyatakan bahwa suhu dapat mempengaruhi fotosintesis

    di perairan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruh secara

    langsung yakni suhu berperan untuk mengontrol reaksi enzimatik dalam proses

    fotosintesis. Suhu yang tinggi dapat menaikan laju maksimum fotosintesis,

    sedangkan pengaruh tidak langsung yakni dalam merubah struktur hidrologi

    kolom perairan yang pada gilirannya akan mempengaruhi distribusi fitoplankton.

  • Nilai rata-rata pH perairan Situ Ciwaka di setiap titik berkisar 7,08.

    Isnansetyo dan Kurniastuty (1995) menyatakan bahwa pH berkisar antara 8,0 - 9,0

    masih dapat mendukung perkembangan fitoplankton.

    Nilai rata-rata oksigen terlarut atau dissolved oxygen (DO) berkisar 7,21

    mg/l. kadar oksigen terlarut tertinggi terdapat pada titik center 2, hal ini diduga

    disebabkan oleh proses yang dilakukan oleh fitoplankton. Tingginya kelimpahan

    fitoplankton di titik ini memberikan kontribusi terhadap tingginya kadar oksigen

    terlarut yang merupakan hasil dari proses fotosintesis. Jika dibandingkan dengan

    KEP NO.51/MENLH/2004, oksigen terlarut yang diperkenankan adalah > 5. Dari

    data oksigen terlarut di perairan Situ Ciwaka ini menunjukan bahwa oksigen

    terlarut pada masing-masing titik termasuk kategori tinggi.

    Berdasarkan pengukuran dan analisa yang telah dilakukan menggunakan

    metode indeks pencemaran (IP), semua titik pengambilan sampel memenuhi baku

    mutu air minum (baku mutu kelas 1) yang sesuai dengan KepMenLH No. 115 Th.

    2003, karena semua titik memiliki nilai baku mutu atara 0-1 yang termasuk

    kedalam kategori memenuhi baku mutu (kondisi baik).

    KESIMPULAN

    Air Situ Ciwaka yang digunakan sebagai cadangan air bagi perumahan

    Taman Pipitan Indah dan Graha Walantaka masih layak untuk digunakan karena

    memenuhi baku mutu yang sesuai dengan KepMenLH No. 115 Th. 2003.

    DAFTAR PUSTAKA

    Aziz dan Kamil. 2013. Evaluasi Status Mutu Sungai Cihampelas Metode Storet

    dan Indeks Pencemaran. Institut Teknologi Bandung (ITB). Bandung.

    Isnansetyo A dan Kurniastuti. 1995. Teknik Kultur Fitoplankton dan

    Zooplankton (Pakan Alami Untuk Pembenihan Organisme Laut). Kanisius.

    Jogjakarta. 116 hal.

    Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003 tentang Pedoman

    Penentuan Status Mutu Air.

    Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu

    Air.

    Nurdin, S. 2000. Kumpulan literatur fotosintesis pada fitoplankton. Fakultas

    Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau. Pekanbaru. 50 hal. (tidak

    diterbitkan).

    Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2011 tentang

    Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.