KAJIAN KARAKTERISTIK SEDIMEN DASAR LAUT UNTUK …

14
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Volume 17, No. 2, November 2019 99 KAJIAN KARAKTERISTIK SEDIMEN DASAR LAUT UNTUK MENDUKUNG RENCANA PEMBANGUNAN PELABUHAN PATIMBAN STUDY OF SEA BOTTOM SEDIMENT CHARACTERISTIC TO SUPPORT PATIMBAN PORT DEVELOPMENT PLAN Reno Arief Rachman, Mardi Wibowo Balai Teknologi Infrastruktur Pelabuhan dan Dinamika Pantai Jl. Grafika No. 2, SEKIP, Yogykarta (55284), Telp. 0274-586239, Fax. 0274-542789 E-mail: [email protected]; [email protected] Diterima : 29-07-2019, Disetujui : 10-10-2019 ABSTRAK Pembangunan pelabuhan internasional Patimban di Subang sudah sangat mendesak. Pelabuhan ini diharapkan sebagai penyokong pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan bongkar muat dari para pelakuk usaha khususnya di Jawa Barat. Dalam perencanaan pelabuhan salah satu permasalahan utama dari aspek fisik kimia yang harus diketahui adalah permasalahan proses sedimentasi dan erosi. Proses sedimentasi dan erosi sangat terkait dengan karakterisitik sedimen dasar. Selama ini kajian sedimentasi di sekitar lokasi rencana pembangunan Pelabuhan Patimban ini belum banyak dilakukan, oleh karena itu sebagai kajian awal dilakukanlah kajian karakteristik sedimen dasar laut di perairan tersebut. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui pola sebaran karakteristik sedimen dasar laut seperti berat jenis, tekstur sedimen, ukuran d50 butir sedimen dan analisis stastika sedimen dasar khususnya di musim timur. Metode yang dipakai dalam kajian ini adalah pengambilan sampel sedimen di lapangan, analisis laboratorium, analisis statistik butir sedimen dan analisis deskriptif untuk menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Berdasara kan hasil kajian ini diketahui bahwa berat jenis sedimen berkisar antara 2,130-2,227 gr/cm3 (sedimen ringan), sedimennya tergolong pasir sedang (medium sand) dengan campuran kerikil yang cukup banyak dan hanya sedikit yang tercampur dengan lumpur (gravelly sand), gradasinya tergolong baik. Berdasarkan hasil analisis statistik diketahui bahwa ukuran rerata butir sedimen di perairan Pelabuhan Patimban berkisar antara 147,1 - 1730 µm (medium sand) dan pasir sangat kasar (very coarse sand), sedimen terpilah buruk, skewnes-nya kasar dan bernilai negatif, tipe kurtosis leptokurtic – very leptokurtic. Kata Kunci : sedimen dasar, pelabuhan Patimban, tekstur sedimen, analisis statistik sedimen, d50 ABSTRACT The development of the international port of Patimban in Subang is very urgent. The port is expected to support the Tanjung Priok port in Jakarta which is unable to meet the loading and unloading needs of business operators, especially in West Java. In port development planning one of the main problems of physical chemical aspects is sedimentation and erosion process. The process of sedimentation and erosion is strongly related to the characteristic of the basic sediments. Until now, study of sedimentation around the Patimban Port development plan has not been done, therefore as a preliminary study conducted a study of the characteristics of bottom sea sediments in Patimban’s waters. The purpose of this study was to find out the distribution patterns of bed sediment characteristics such as specific gravity, sediment texture, d50 sediment grain size and basic sediment statistical analysis especially at east season. The methods used in this study are field sediment sampling, laboratory analysis, sediment statistics analysis and descriptive analysis to systematically, factually and accurately describe the facts, properties and relationships between the phenomena under investigation. Based on the results of this study it is known that the density in the range of 2,130- 2,227 gr/cm3 (light sediment), the sediment is classified as medium sand and gravelly sand, the gradation is good. Based on the results of statistical analysis it is known that the average size of sediment grains in Patimban Port waters ranged between 147,1 - 1730 µm (medium sand and very coarse sand), poorly sorted sediments, the value of skewnes is rough and negative, the type of kurtosis is leptokurtic - very leptokurtic. Keywords : bed sediment, Patimban port, sediment texture, sediment statisstical analysis, d50

Transcript of KAJIAN KARAKTERISTIK SEDIMEN DASAR LAUT UNTUK …

Page 1: KAJIAN KARAKTERISTIK SEDIMEN DASAR LAUT UNTUK …

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Volume 17, No. 2, November 2019

99

KAJIAN KARAKTERISTIK SEDIMEN DASAR LAUT UNTUK MENDUKUNG RENCANAPEMBANGUNAN PELABUHAN PATIMBAN

STUDY OF SEA BOTTOM SEDIMENT CHARACTERISTIC TO SUPPORT PATIMBAN PORTDEVELOPMENT PLAN

Reno Arief Rachman, Mardi Wibowo

Balai Teknologi Infrastruktur Pelabuhan dan Dinamika PantaiJl. Grafika No. 2, SEKIP, Yogykarta (55284), Telp. 0274-586239, Fax. 0274-542789

E-mail: [email protected]; [email protected]

Diterima : 29-07-2019, Disetujui : 10-10-2019

ABSTRAK

Pembangunan pelabuhan internasional Patimban di Subang sudah sangat mendesak. Pelabuhan ini diharapkansebagai penyokong pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan bongkar muatdari para pelakuk usaha khususnya di Jawa Barat. Dalam perencanaan pelabuhan salah satu permasalahan utama dariaspek fisik kimia yang harus diketahui adalah permasalahan proses sedimentasi dan erosi. Proses sedimentasi dan erosisangat terkait dengan karakterisitik sedimen dasar. Selama ini kajian sedimentasi di sekitar lokasi rencanapembangunan Pelabuhan Patimban ini belum banyak dilakukan, oleh karena itu sebagai kajian awal dilakukanlahkajian karakteristik sedimen dasar laut di perairan tersebut. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui polasebaran karakteristik sedimen dasar laut seperti berat jenis, tekstur sedimen, ukuran d50 butir sedimen dan analisisstastika sedimen dasar khususnya di musim timur. Metode yang dipakai dalam kajian ini adalah pengambilan sampelsedimen di lapangan, analisis laboratorium, analisis statistik butir sedimen dan analisis deskriptif untukmenggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomenayang diselidiki. Berdasarakan hasil kajian ini diketahui bahwa berat jenis sedimen berkisar antara 2,130-2,227 gr/cm3(sedimen ringan), sedimennya tergolong pasir sedang (medium sand) dengan campuran kerikil yang cukup banyak danhanya sedikit yang tercampur dengan lumpur (gravelly sand), gradasinya tergolong baik. Berdasarkan hasil analisisstatistik diketahui bahwa ukuran rerata butir sedimen di perairan Pelabuhan Patimban berkisar antara 147,1 - 1730 µm(medium sand) dan pasir sangat kasar (very coarse sand), sedimen terpilah buruk, skewnes-nya kasar dan bernilainegatif, tipe kurtosis leptokurtic – very leptokurtic.

Kata Kunci : sedimen dasar, pelabuhan Patimban, tekstur sedimen, analisis statistik sedimen, d50

ABSTRACT

The development of the international port of Patimban in Subang is very urgent. The port is expected to supportthe Tanjung Priok port in Jakarta which is unable to meet the loading and unloading needs of business operators,especially in West Java. In port development planning one of the main problems of physical chemical aspects issedimentation and erosion process. The process of sedimentation and erosion is strongly related to the characteristic ofthe basic sediments. Until now, study of sedimentation around the Patimban Port development plan has not been done,therefore as a preliminary study conducted a study of the characteristics of bottom sea sediments in Patimban’s waters.The purpose of this study was to find out the distribution patterns of bed sediment characteristics such as specificgravity, sediment texture, d50 sediment grain size and basic sediment statistical analysis especially at east season. Themethods used in this study are field sediment sampling, laboratory analysis, sediment statistics analysis and descriptiveanalysis to systematically, factually and accurately describe the facts, properties and relationships between thephenomena under investigation. Based on the results of this study it is known that the density in the range of 2,130-2,227 gr/cm3 (light sediment), the sediment is classified as medium sand and gravelly sand, the gradation is good.Based on the results of statistical analysis it is known that the average size of sediment grains in Patimban Port watersranged between 147,1 - 1730 µm (medium sand and very coarse sand), poorly sorted sediments, the value of skewnesis rough and negative, the type of kurtosis is leptokurtic - very leptokurtic.

Keywords : bed sediment, Patimban port, sediment texture, sediment statisstical analysis, d50

Page 2: KAJIAN KARAKTERISTIK SEDIMEN DASAR LAUT UNTUK …

JURNAL GEOLOGI KELAUTANVolume 17, No. 2, November 2019

100

PENDAHULUAN

Peningkatan kebutuhan transportasi laut dipantai utara Jawa sangat besar dan saat inisebagian besar dilayani melalui Pelabuhan TanjungPriuk di Jakarta. Sesuai hasil Pra Studi KelayakanPengembangan Pelabuhan Baru di Pantai UtaraJawa Barat, Pelabuhan Patimban secara teknis(dari biaya pengerukan dan reklamasi), kriteriaalur dan keselamatan pelayaran merupakan lokasipaling layak untuk menggantikan PelabuhanCilamaya sebagai alternatif untuk membagi bebankerja Pelabuhan Tanjung Priuk (DirektoratPelabuhan dan Pengerukan-Direktorat JenderalPerhubungan Laut-Kementerian Perhubungan,2016; Kementerian Perhubungan RepublikIndonesia, 2016). Pengembangan PelabuhanPatimban meliputi Desa Patimban, DesaKalentambo, Desa Gempol, Desa Pusakaratu, danDesa Kotasari di Kecamatan Pusakanagara,Kabupaten Subang (lihat Gambar 1). Pembangunanpelabuhan internasional Patimban di Kec.Pusakanegara-Subang sudah sangat mendesak.Sebab, para pelaku dunia usaha, baik ekportir danimportir yang berada di Jawa Barat, saat ini sudahmengeluh dengan tingginya ongkos bongkar muatpelabuhan Tanjung Priok.

Dalam perencanaan pelabuhan salah satupermasalahan utama (main issues) dari aspek fisikkimia yang harus diketahui adalah permasalahanproses sedimentasi dan erosi (FandelI, 2012).Semua bangunan pantai yang menjorok ke lauttermasuk dermaga pelabuhan akan mengganggukeseimbangan transportasi sedimen sejajar pantai(longshore current) sehingga bangunan tersebutdapat mengurangi atau menghentikan pasokansedimen (Diposaptono, 2011). Salah satu kondisibawah laut yang penting untuk diketahui dalamperencanaan pembangunan danpengembangan pelabuhan adalahsedimen dasar laut (Permana etal., 2012; Siry, 2011). Prosessedimentasi di pelabuhan sangatterkait erat dengan prosespengerukan pada tahapoperasional pelabuhan karenapengerukan akan sangatmempengarhui daya saing darisuatu pelabuhan karena dapatmeningkatkan efisiensi antara 3-10%, biaya pelabuhan turun 1-24% dan pendapatan operatorpelabuhan meningkat 3-19%(Rosyidi et al., 2015). Sebagaicontoh biaya pengerukan untuk

mengatasi pendangkalan di Pelabuhan Pulau Baai-Bengkulu yang mencapai Rp. 28-30 milyar/tahun(Supiyati et al., 2016).

Transpor sedimen sepanjang pantaimenyebabkan permasalahan seperti pendangkalandi pelabuhan, erosi pantai dan sebagainya,sehingga prediksi transpor sedimen sepanjangpantai sangat penting untuk dilakukan (Triatmodjo,1999). Transpor sedimen di daerah dekat pantaiterdiri dari transpor menuju dan meninggalkanpantai (onshore-offshore transport) dan transporsejajar pantai (longshore transport)(Triatmodjo,1999). Penyebab utama pola arus dan gerakansedimen di daerah pantai tertutup adalah fluktuasimuka air laut karena pasang surut. Arus pasangsurut juga efektif bila bekerja di daerah muara,mulut teluk atau selat yang terlindung darigelombang. Pasang surut mempengaruhi elevasitinggi gelombang yang membawa materialsedimen dari dan menuju kearah pantai. Selain itupasang surut juga berpengaruh pada kecepatan danarah arus. Arus yang ditimbulkan oleh pasangsurut cukup kuat untuk membawa materialsedimen dalam jumlah yang cukup besar (Wahyudi,et al., 2004). Sedangkan untuk pantai yang terbukaselain arus akibat pasang surut, energi gelombangjuga sangat berpengaruh terhadap prosessedimentasi di suatu kawasan pantai. MenurutRifardi (2012) faktor yang mempengaruhisedimentasi yang paling dominan adalah arus dangelombang. Faktor lain yang mempengaruhidistribusi sedimen adalah pasang surut dan muarasungai (Dwianti et al., 2017). Distribusi fraksisedimen penting untuk diketahui gunamenganalisa proses pendangkalan tersebut.Menurut Khatib (2013) sifat sedimen yang sangatmempengaruhi laju transpor sedimen di sepanjang

Gambar 1. Daerah kajian

Page 3: KAJIAN KARAKTERISTIK SEDIMEN DASAR LAUT UNTUK …

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Volume 17, No. 2, November 2019

101

pantai adalah distribusi dan gradasi butir,keohesifitas bentuk, ukuran dan densitas.Karakteristik sedimen seperti ukuran sedimen,jenis fraksi, penggolongan dalam parametersedimen dan sebaran sedimen dapatmenggambarkan kondisi lingkungan pengendapandari beberapa faktor oseanografi yangmempengaruhi pengendapan sedimen disekitarnya (Rifardi, 2008). Distribusi dan ketidakseragaman ukuran butiran sedimen dapat dijadikanindikator perilaku pada aliran sedimen di suatuwilayah perairan (Junaidi & Wigati, 2011; Nugroho& Basit, 2014).

Selama ini kajian tentang sedimentasi disekitar lokasi rencana pembangunan PelabuhanPatimban ini belum banyak dilakukan, oleh karenaitu sebagai kajian awal dilakukanlah kajian tentangkarakteristik sedimen dasar di perairan sekitarrencana pembangunan Pelabuhan Patimban. Padadasarnya sedimentasi di perairan laut selain akibatadanya pengendapan dari sedimen yangtersuspensi juga karena pergerakan sedimen dasaryang ada di perairan tersebut. Salah satu alternatifdalam mengkaji dan menentukan lingkungansedimentasi serta arah transpor sedimen makapenentuan parameter statistik seperti besar butirrata-rata (mean grain size), standar deviasikepencongan (skewness)dan kurtosis sering

digunakan (Affandi et al., 2012). Tujuan dari kajianini adalah untuk mengetahui pola sebarankarakteristik sedimen dasar laut seperti beratjenis, tekstur sedimen, ukuran d50 butir sedimendan analisis stastika sedimen dasar pada musimtimur, karena pada musim ini (musim kemarau)pengaruh sedimen dari darat sangat kecil.Karakteristik ini sangat penting untuk kajiansedimentasi selanjutnya terutama untuk datamasukan perhitungan kecepatan sedimentasi baiksecara analitik maupun dengan pemodelannumerik.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitubertujuan untuk membuat deskripsi ataugambaran secara sistematis, faktual dan akuratmengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubunganantara fenomena yang diselidiki (Nasir, 1983).

Pengambilan contoh sedimen dilakukandengan metode purposive sampling dan tersebar diperairan sekitar rencana pembangunan PelabuhanPatimban. Sampel yang diambil sebanyak 11 buahdan diambil pada bulan Agustus 2017 (lihatGambar 2).

Peralatan dan bahan yang digunakan adalahsediment grabber, kantong plastik sampel, spidolpermanen & alat tulis, piknometer, saringan,

timbangan, oven, desikator (alat pendingin),termometer, bak perendam, tungku listrik,botol, hidrometer, gelas silinder, cawanporselen, alat pengaduk suspensi, stopwatch,sieve shaker, air suling (aquades), bahandispersi.

Tahapan pelaksanaan kajian secaraberurutan adalah sebagai berikut :• Survei lapangan untuk pengambilan

sedimen dasar dengan sediment grabber.• Penyiapan sampel sedimen dasar untuk

dianalisis di laboratorium.• Uji laboratoriun kadar air dalam sedimen

dasar laut, metode uji yang digunakanadalah SNI 03-1965-1990 – MetodePengujian Air Tanah (BSN, 1992)

• Uji laboratorium berat jenis sedimen dasarlaut, metode uji yang digunakan adalahRSNI 03-1964-1990 – Metode PengujianBerat Jenis Tanah (BSN, 1992)

• Uji laboratorium ukuran butir sedimendasar laut, metode uji yang digunakanASTM D 422-63.(ASTM, 1998)

• Analisis karakteristik sebaran sedimendasar laut di Patimban.

Gambar 2. Lokasi pengambilan sampel sedimen dasar laut

Page 4: KAJIAN KARAKTERISTIK SEDIMEN DASAR LAUT UNTUK …

JURNAL GEOLOGI KELAUTANVolume 17, No. 2, November 2019

102

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis di laboratoriummekanika tanah BTIPDP-BPPT maka diketahuikarakteristik sedimen dasar laut di perairanPelabuhan Patimban sebagai berikut :

Berat JenisBerat jenis (specific gravity) sedimen adalah

rasio berat butir partikel sedimen terhadap beratvolume air (Ponce, 1989). Berat jenis sedimenpada umumnya diperkirakan sekitar 2,65, kecualiuntuk material yang berat seperti magnetit (beratjenis 5,18)(Hambali et al., 2016). Berat jenissedimen dasar yang terdapat di perairan Pelabuhan

Patimban berkisar antara 2,130-2,227 gr/cm3 (lihatTabel 1). Sedimen ini tergolong ringan karenakemungkingan selain mengandung mineral silikat(SiO2) juga banyak mengandung mineral organik(gambut atau humus) yang berat jenisnya rendah(Hardiyatmo, 2002). Pola sebaran berat jenissedimen tidak teratur akan tetapi sedimen denganberat jenis kecil sebagian besar berada di muarasungai (SD-06, SD-07, SD-08 dan SD-09), hal inidisebabkan pada saatpengambilan sampelpengaruh sedimen darisungai yang kaya humus/gambut cukup dominan.

Tekstur SedimenBerdasarkan hasil

analisis ukuran butirsedimen dan klasifikasiSegitiga Shepard diketahuibahwa sebagian besarsedimen dasar laut diperairan PelabuhanPatimban berupa pasirdengan campuran kerikilyang cukup banyak danhanya sedikit yangtercampur dengan lumpur(lihat Gambar 3). Haltersebut kemungkinandisebabkan oleh arus yang

lebih kuat pada lokasi-lokasi dengan sedimen dasaryang lebih kasar. Daerah dengan kuat arusperairan yang kuat dicirikan dengan butiransedimen yang kasar karena pertikel halus akanterbawa dan menyebar ke tempat lain. Hal iniberarti sedimen yang berukuran kasar akandiendapkan pada lokasi yang tidak jauh darisumbernya (Rifardi, 2008). Hasil analisis butirsedimen menunjukkan bahwa sedimen di perairanPelabuhan Patimban didominasi oleh fraksi pasiryang berkisar antara 20,8% - 96,6%, kemudianfraksi kerikil antara 1,7% – 50,8% dan fraksilumpur antara 1 - 36,9% (lihat Gambar 4 dan Tabel2). Hal tersebut diperkuat dengan hasil penelitian

lain yang menyatakanbahwa sedimen dasar diperairan Patimbandidominasi oleh lempunglanaun-pasir lempungan(JICA, 2017).

Secara lebih rincifraksi pasirnya secara

umum didominasi oleh fraksi pasir sedang.Komposisi dan prosentase kerikil, pasir, lanau danlumpur dari setiap sampel sedimen disajikan padaTabel 2, Gambar 4 dan Gambar 5 di bawah ini.

Berdasarkan nilai d50 dari ukuran butirnya,sebagian besar sedimen dasar laut di perairansekitar Pelabuhan Patimban tergolong ke dalam

Tabel 1. Berat jenis sedimen dasar di tiap lokasi

Gambar 3. Klasifikasi ukuran butir sedimen berdasarkan Segitiga Sheppard

Page 5: KAJIAN KARAKTERISTIK SEDIMEN DASAR LAUT UNTUK …

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Volume 17, No. 2, November 2019

103

Gambar 4. Peta distribusi fraksi sedimen dasar di setiap lokasi

Gambar 5. Grafik distribusi fraksi sedimen dasar di perairan Pelabuhan Patimban

Page 6: KAJIAN KARAKTERISTIK SEDIMEN DASAR LAUT UNTUK …

JURNAL GEOLOGI KELAUTANVolume 17, No. 2, November 2019

104

pasir medium (medium sand) dan sedikit yangtergolong dalam pasir kasar yaitu SD-6, SD-7 danSD-8 yang berada dekat dengan muara sungai(lihat Tabel 2). Nilai d50 terkecil berada padasampel SD-05 yang terletak di tengah lautan lepasdi depan jetty Pelabuhan Patimban. Nilai d50terbesar terbesar berada pada sampel SD-08 yangterletak di dekat muara sungai. Untuk mengetahuitingkat gradasi butir sedimen (variasi ukuran butirsedimen) dapat dilihat berdasarkan nilai d90/d10dimana semakin besar nilai d90/d10 berartisemakin baik tingkat gradasi sedimen tersebutatau semakin bervariasi ukuran butir dalamsedimen tersebut. Sedimen dasar laut di perairanPelabuhan Patimban semua tergolong bergradasibaik kecuali SD-05 karena nilai d90/d10 lebih dari6 (Hardiyatmo, 2002) (lihat Tabel 2).

Analisis Statistik Butiran SedimenAnalisis statistik digunakan untuk

memaparkan distribusi frekuensi ukuran butir.Analisis statistik ukuran partikel secara umumdinyatakan dalam empat parameter, yaitu mean,sorting, skewness, dan kurtosis. Nilai rata-rata(mean) dapat dikatakan sebagai rerata aritmatikadari berbagai ukuran butiran pada sampel sedimen.Nilai sorting (standar deviasi) atau lebar daridistribusi menunjukkan besarnya sebaran ukuranpartikel dari nilai rata-rata sampel sedimen. Nilaiskewness mengukur tingkat asimetris daridistribusi data. Sementara nilai kurtosismenunjukkan tingkat kepuncakan atau kedatarankurva distribusi berbanding terhadap distribusinormal (Dyer, 1986). Metode analisis statistikbutir sedimen dan klasifikasi yang digunakanadalah Metode Folk dan Ward (Blott, 2010).Persamaan dan klasifikasi dari hasil analisisstatistik butir sedimen ini di sampaikan dalamlampiran 1. Hasil pengukuran nilai statistik dariukuran butiran sedimen dapat dilihat pada Tabel 3.

Ukuran Rerata Butir Sedimen (Mean)Ukuran butiran rata-rata adalah sebuah indeks

pengukuran ukuran butiran berdasarkanpersentase berat fraksi pada tiap sampel. Hasilyang diperoleh kemudian dapat dikatakan sebagaiukuran butiran yang mewakili sampel. Ukuranbutiran dapat mengindikasikan besarnya energiyang berasal dari aliran air atau angin yang bekerjadi daerah tersebut (Folk & Ward, 1957; Friedman,1967).

Secara keseluruhan, ukuran butir reratasedimen di perairan Pelabuhan Patimban berkisarantara 147,1 - 1730 µm. Sedimen tersebut sebagaitergolong pasir sedang (fine sand) dan pasir sangat

kasar (very coarse sand)(lihat Tabel 3). Nybakken(1992) menyatakan bahwa perairan yang memilikisedimen dasar berukuran pasir menunjukkanbahwa arus pada daerah tersebut cukup kuatsehingga mampu membentuk endapan sedimenpasir. Rifardi (2012) juga menyatakan bahwa jikasuatu sedimen didominasi oleh butir sedimenkasar, maka hal ini mengindikasikan kekuatanaliran yang mengangkut sedimen tersebut cukupbesar, sebaliknya jika didominasi oleh sedimenberukuran halus menggambarkan lemahnyakekuatan atau energi yang mengangkut sedimentersebut.

Pemilahan Butir Sedimen (Sorting)Pemilahan atau sortasi menggambarkan

tingkat keseragaman butiran sedimen. Semakinkecil nilai sortasi menunjukkan bahwa sedimensemakin tersortasi dengan baik sehingga ukuranbutir sedimennya semakin seragam, sebaliknyajika nilai sortasinya semakin besar. Penyortirandapat menunjukkan batas ukuran butir, tipepengendapan, karakteristik arus pengendapan,serta lamanya waktu pengendapan dari suatupopulasi sedimen (Rifardi, 2012). Secara umumada 2 kelompok utama yaitu well sorted sediment(terpilah baik) adalah suatu lingkunganpengendapan sedimen disusun oleh besar butirrelatif sama, mengidentifikasikan tingkatkestabilan arus pada perairan tersebut cukupstabil. Sebaliknya jika poorly sorted sediment(terpilah buruk), maka kekuatan arus padaperairan tersebut tidak stabil, artinya pada kondisiwaktu tertentu terjadi arus dengan kekuatan yangbesar dan berubah dalam kondisi lain melemahkembali.

Berdasarkan hasil analisis ini, sedimen dasardi perairan sekitar Pelabuhan Patimban sebagianbesar tergolong dalam poorly soorted sediment danvery poorly soorted sediment (sedimen terpilahburuk dan sangat buruk), hanya pada lokasi SD-1saja yang tergolong moderately sorted (terpilahsedang). Hal tersebut menunjukkan bahwakekuatan arus pada perairan tersebut tidak stabil,artinya pada kondisi waktu tertentu terjadi arusdengan kekuatan yang besar dan berubah dalamkondisi lain melemah kembali. Hal inikemungkinan dikarenakan oleh pengaruh debitsungai yang masuk ke perairan laut di sekitarPelabuhan Patimban.

Dominasi Ukuran Butir Sedimen (Skewness)Menurut Rifardi. (2008), skewness

menggambarkan arah dominan ukuran butir daripopulasi tersebut, mungkin simetri, condong ke

Page 7: KAJIAN KARAKTERISTIK SEDIMEN DASAR LAUT UNTUK …

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Volume 17, No. 2, November 2019

105

Tab

el2.

Has

ilan

alis

iste

kstu

rse

dim

enda

sar

Page 8: KAJIAN KARAKTERISTIK SEDIMEN DASAR LAUT UNTUK …

JURNAL GEOLOGI KELAUTANVolume 17, No. 2, November 2019

106

Tabel3.H

asilanalisisstatistik

butiransedim

en

Page 9: KAJIAN KARAKTERISTIK SEDIMEN DASAR LAUT UNTUK …

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Volume 17, No. 2, November 2019

107

arah sedimen berbutir kasar atau condong ke arahberbutir halus. Nilai skewness positif menunjukkansuatu populasi sedimen condong berbutir halus,sebaliknya skewness negatif menunjukkan populasisedimen condong berbutir kasar. Nilai skewnessdipengaruhi oleh karakteristik gelombang dan arussehingga nilai ini sering digunakan untukmenggambarkan kekuatan gelombang dan arusyang berperan dalam proses pengendapan.Berdasarkan hasil analisis statistik, sedimen dasardi perairan sekitar Pelabuhan Patimban tergolongcoarse skewed – very coarse skewed dan bernilainegatif (lihat Tabel 3). Hal tersebut menunjukkanbahwa kondisi lingkungan perairan tersebut didominasi oleh populasi sedimen yang condongberbutir kasar dan arus relatif kuat.

Sebaran Ukuran Butir Sedimen (Kurtosis)Menurut Rifardi (2008), kurtosis mengukur

puncak dari kurva dan berhubungan denganpenyebaran distribusi normal. Bila kurva distribusinormal tidak terlalu runcing atau tidak terlaludatar disebut mesokurtic. Kurva yang runcingdisebut leptokurtic, menandakan adanyaukuran sedimen tertentu yangmendominansi pada distribusi sedimen didaerah tersebut. Sedangkan untuk kurvayang datar disebut platikurtic, artinyadistribusi ukuran sedimen pada daerahtersebut sama. Berdasarkan hasil analisisstatistik, sedimen dasar di perairan sekitarPelabuhan Patimban tergolong pada tipekurtosis leptokurtic – very leptokurtic, hanyapada lokasi SD-02 yang tergolongmesokurtic. Hal ini menunjukkan bahwaterdapat ukuran butir sedimen tertentuyang mendominasi sedimen di sekitarperairan Pelabuhan Patimban, yaitu butirsedimen pasir sangat halus.

Hubungan Karaktersitik SedimenDasar Laut dan Kondisi Hidro-oseanografi

Batimetri di daerah kajian batimetriberkisar antara 0 sampai dengan 20 meter.Berdasarkan hasil analisis butir sedimentidak terdapat hubungan yang signifikanantara batimetri dengan tekstur sedimendasar (Gambar 5). Meskipun menurutRifardi (2008), kedalaman perairan sangatmenentukan tingkat pengendapan sedimenpada suatu wilayah, semakin dalam perairanmaka akan mengalami pengendapan yangsemakin lama pula. Jika kedalaman perairantidak terlalu dalam maka pengendapan akan

lebih cepat, meskipun pada kawasan tersebutarusnya tergolong lemah.

Kecepatan arus di daerah kajian cukup besaryaitu rata-rata sekitar 0,25 m/detik, bahkan dibagian barat laut kecepatan arus dapat mencapailebih 0,84 m/detik. Terdapat hubungan yang cukuperat antar kecepatan arus dengan sebaran ukuransedimen dimana sedimen yang bebutir halus akandiendapkan pada daerah yang mempunyaikecepatan arus lemah. , Akan tetapi di perairanPatimban ini kondisi arusnya tidak stabil sehinggapada suatu lokasi terdapat mud, sand dan gravel.Pada lokasi SD-03, SD-04, SD-06 dan SD-06kecepatan arusnya berkisar antara 0,12 – 0.36 m/detik. Menurut Aini (2011), kisaran arus > 0,098m/detik merupakan kondisi arus yang cukup deras.Arus yang deras akan mengendapkan butiransedimen yang kasar dan arus yang lemah akanmengendapakan sedimen berbutir halus. Sesuaidengan kondisi tersebut, kondisi kecepatan arusyang kuat pada lokasi penelitian mempengaruhikondisi sedimen dasarnya yang lebih kasar.

Gambar 5. Sebaran sedimen berdasarkan batimteri

Page 10: KAJIAN KARAKTERISTIK SEDIMEN DASAR LAUT UNTUK …

JURNAL GEOLOGI KELAUTANVolume 17, No. 2, November 2019

108

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis laboratoriumterhadap sedimen dasar di perairan PelabuhanPatimban diketahui bahwa sedimen dasarnyarelatif seragam dengan berat jenis berkisar antara2,130-2,227 gr/cm (sedimen ringan). Sebagianbesar sedimen dasar di perairan PelabuhanPatimban berupa pasir sedang dengan campurankerikil yang cukup banyak dan hanya sedikit yangtercampur dengan lumpur (gravelly sand). Sedimendasar di perairan Pelabuhan Patimban didominasioleh fraksi pasir yang berkisar antara 20,8% -96,6%, kemudian fraksi kerikil antara 1,7% –50,8% dan fraksi lumpur antara 1 - 36,9%.Berdasarkan nilai d50 dari ukuran butirnya,seluruh sedimen dasar di perairan sekitarPelabuhan Patimban tergolong ke dalam pasirsedang (medium sand). Gradasi sedimen dasarsebagian besar tergolong baik (terdapat variasiukuran butir).

Berdasarkan hasil analisis statistik butisedimen diketahui bahwa ukuran rerata butirsedimen di perairan Pelabuhan Patimban berkisarantara 147,1 - 1730 µm. Sedimen tersebut sebagaitergolong pasir sedang (medium sand) dan pasirsangat kasar (very coarse sand). Berdasarkan

sortasinya, sedimen dasar ini sebagian besartergolong dalam poorly soorted sediment dan verypoorly soorted sediment (sedimen terpilah burukdan sangat buruk), hanya pada lokasi SD-1 sajayang tergolong moderately sorted (terpilah sedang).Berdasarkan skewnes-nya, sedimen dasar diperairan sekitar Pelabuhan Patimban tergolongcoarse skewed – very coarse skewed dan bernilainegatif. Berdasarkan nilai kurtosis-nya, sedimendasar di perairan sekitar Pelabuhan Patimbantergolong pada tipe kurtosis leptokurtic – veryleptokurtic.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada jajaran managemen BalaiTeknologi Infrastruktur Pelabuhan dan DinamikaPantai-BPPT dan kepada seluruh pelaksanakegiatan Pengkajian dan Penerapan TeknologiRekayasa Industri Maritim-Inovasi TeknologiPelabuhan TA 2017.

DAFTAR PUSTAKA

Aini, K., (2011). Sebaran Total Suspended Solid(TSS) Di Perairan Sepanjang JembatanSuramadu Kabupaten Bangkalan. KelautanVol 4 No. 2: 26-32.

Gambar 6. Sebaran sedimen berdasarkan kecepatan arus

Page 11: KAJIAN KARAKTERISTIK SEDIMEN DASAR LAUT UNTUK …

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Volume 17, No. 2, November 2019

109

Affandi, AK., & Surbakti, H. (2012). DistribusiSedimen Dasar di Perairan PesisirBanyuasin, Sumatera Selatan. MaspariJournal Vol. 4 No. 1 Tahun 2012 PS IlmuKelautan, FMIPA UNSRI: 33-39.

ASTM. (1998). ASTM Designation D 422-63Standard Test Methode for Particle-SizeAnalysis of Soils: 8 hal.

Blott, SJ. (2010), Gradstat v.8 - A Grain SizeDistribution and Statistics Package for theAnalysis of Unconsolidated Sediments bySieving or Laser Granulometer, Kenneth PyeAssociates Ltd., Crowthorne.

BSN. (1992). SNI 03-1965-1990 – MetodePengujian Air Tanah

BSN. (1992). RSNI 03-1964-1990 – MetodePengujian Berat Jenis Tanah

Diposaptono, S. (2011). Sebuah KumpulanPemikiran-Mitigasi Bencana dan AdaptasiPerubahan Iklim, Direktorat Pesisir danLautan-Kementerian Kelautan danPerikanan, Jakarta: 176 hal.

Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan-DirektoratJenderal Perhubungan Laut-KementerianPerhubungan. (2016). Pre-Feasibility StudyPengembangan Pelabuhan Baru di PantaiUtara Jawa Barat.

Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan-DirektoratJenderal Perhubungan Laut-KementerianPerhubungan. (2016). Studi Kelayakan (FS)Pembangunan Pelabuhan Patimban diKabupaten Subang Provinsi Jawa Barat.

Dwianti RF., Widada, S., & Hariadi. (2017).Distribusi Sedimen Dasar di PerairanPelabuhan Cirebon, Jurnal Oseanografi Vol 6No 1, Tahun 2017 Fakultas Perikanan danIlmu Kelautan-UNDIP: 228 – 235.

Dyer, K.R. (1986). Coastal And Estuarine SedimentDynamics. John Wiley dan Sons Ltd. NewYork: 342p

Fandeli C. (2012). Analisis Mengenai DampakLingkungan Pembangunan Pelabuhan,Cetakan kedua, Gadjah Mada UniversityPress, Yogyakarta: 211p.

Hambali, R., & Apriyanti, Y. (2016). StudiKarakteristik Sedimen dan LajuSedimentasi Sungai Daeng – KabupatenBangka Barat. Jurnal Fropil Vol. 4 No. 2, Juli-Des 2016. Fakultas Teknik, UniversitasBangka Belitung : 165-174.

Hardiyatmo, HC. (2002). Mekanika Tanah 1,Cetakan 1-Edisi 3, Gadjah Mada UniversityPress: 398 p.

Folk R.L. & W.C. Ward. (1957). Brazos River Bar,A Study in The Significance of Grain-SizeParameters. .J of Sedimentary Petrology No.27:3-26.

Friedman, G.M. (1967). Dynamic Processes andStatistical Parameters Compared for SizeFrequency Distributions of Beach andRiversands. J. of Sedimentary Petrology No.37:327-354.

JICA. (2017). The Preparation Survey on PatimbanPort Development Project, Japan InternationalCooperation Agency (JICA)-DirectorateGeneral of Sea Transportation, The Ministryof Transportation (DGST), Ides Inc-OrientalConsultants Global Co., Ltd (OCG)-TheOverseas Coastal Area DevelopmentInstitute of Japan (OCDI), February2017:478p.

Junaidi & R. Wigati. (2011). Analisis ParameterStatistik Butiran Sedimen Dasar padaSungai Alamiah (Studi Kasus Sungai KrasakYogyakarta). Wahana Teknik Sipil, Vol16 No2:46–57.

Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.(2016). Keputusan Menteri PerhubunganRepublik Indonesia No. KP 190 Tahun 2016tentang Pengesahan Dokumen Pra StudiKelayakan (Pra FS) PembangunanPelabuhan Baru di Pantai Utara Jawa Baratdan Studi Kelayakan (FS) PembangunanPelabuhan Patimban di Kabupaten SubangProvinsi Jawa Barat, 2016:36p.

Khotib, A., Adriati, Y., & Wahyudi, AE. (2013).Analisis Sedimentasi Dan AlternatifPenanganannya Di Pelabuhan Selat BaruBengkalis, Makalah dalam KonferensiNasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7), 24-26Oktober 2013, Universitas Sebelas MaretSurakarta.

Nasir, M. (1983). Metode Penelitian. GhaliaIndonesia, Jakarta: 622p.

Nugroho, S.H. & A. Basit. (2014). SebaranSedimen Berdasarkan Analisis Ukuran Butirdi Teluk Weda, Maluku Utara. Jurnal IlmuDan Teknologi Kelautan Tropis Vol 6No1:229-240.

Nybakken, J. W. (1992). Biologi Laut; SuatuPendekatan Ekologis. PT Gramedia. 459 p.

Page 12: KAJIAN KARAKTERISTIK SEDIMEN DASAR LAUT UNTUK …

JURNAL GEOLOGI KELAUTANVolume 17, No. 2, November 2019

110

Permana, H., Hariadi, & Rochadi B. (2012). KajianKondisi Arus dan Sedimen Dasar Pada SaatMusim Timur di Perairan Semarang-Demak,Journal of Oceanography Vol 1 No 1. Tahun2012 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-UNDIP: 121-128. .

Ponce, V.M. (1989). Engineering Hydrology,Principles and Practice, Prentice-Hall Inc.,New Jersey.

Rifardi. (2008). Tekstur Sedimen, Sampling danAnalisis, UNRI Press Pekanbuari:101p.

Rifardi. (2012). Ekologi Sedimen Laut Modern.UNRI Press, Pekanbaru.

Rosyidi H, Achmadi T, & Pratidinatri NP. (2015).Analisis Dampak Pengerukan Alur PelayaranPada Daya Saing Pelabuhan-Studi KasusPelabuhan Tanjung Perak Surabaya, JurusanTeknik Perkapalan, ITS, Surabaya.

Siry, HS. (2011). Studi Sebaran Sedimen DasarDan Pendangkalan Di Pelabuhan Minyak(Oil Wharves) Pt Caltex Pacific IndonesiaDumai, Riau Pasca Pengerukan 1990,

Widyariset Vol 14 No3, Desember 2011: 643-650.

Supiyati, Suwarsono, Setiawan I. (2011). AngkutanSedimen Penyebab Pendangkalan PelabuhanPulau Baai Bengkulu dengan ModelDiskritisasi Dinamika Oseanografi, JurnalDinamika Teknik Sipil Vol 11 No 2, Mei2011:172-180.

Triatmodjo B. (1999). Teknik Pantai. PenerbitBETA OFFSET, Edisi Pertama, Yogyakarta:397p..

Wahyudi & Jupantara D. (2004). Studi SimulasiSedimentasi Akibat PengembanganPelabuhan Tanjung Perak Surabaya, JurnalTeknologi Kelautan Vol 8 No 2, Juli 2004,ITS, Surabaya, 2004: 74-85.

Page 13: KAJIAN KARAKTERISTIK SEDIMEN DASAR LAUT UNTUK …

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Volume 17, No. 2, November 2019

111

(d) Logarithmic (Original) Folk and Ward (1957) Graphical Measures

Mean Standard Deviation Skewness Kurtosis

3845016

ZM6.64

5951684

I 1684

508416

2

2

ISk

595

50955

2

2

2575

595

44.2

GK

Sorting (I) Skewness (SkI) Kurtosis (KG)

Very well sortedWell sortedModerately well sortedModerately sortedPoorly sortedVery poorly sortedExtremely poorly sorted

< 0.350.35 – 0.500.50 – 0.700.70 – 1.001.00 – 2.002.00 – 4.00

> 4.00

Very fine skewedFine skewedSymmetricalCoarse skewedVery coarse skewed

+0.3 to +1.0+0.1 to +0.3+0.1 to -0.1-0.1 to -0.3-0.3 to -1.0

Very platykurticPlatykurticMesokurticLeptokurticVery leptokurticExtremelyleptokurtic

< 0.670.67 – 0.900.90 – 1.111.11 – 1.501.50 – 3.00

> 3.00

(e) Geometric Folk and Ward (1957) Graphical Measures

Mean Standard Deviation

3

lnlnlnexp 845016 PPP

M G

6.6

lnln

4

lnlnexp 9558416 PPPP

G

Skewness Kurtosis

595

50955

1684

508416

lnln2

ln2lnln

lnln2

ln2lnln

PP

PPP

PP

PPPSkG

7525

955

lnln44.2

lnln

PP

PPKG

Sorting (G) Skewness (SkG) Kurtosis (KG)

Very well sortedWell sortedModerately well sortedModerately sortedPoorly sortedVery poorly sortedExtremely poorly sorted

< 1.271.27 – 1.411.41 – 1.621.62 – 2.002.00 – 4.00

4.00 – 16.00> 16.00

Very fine skewedFine skewedSymmetricalCoarse skewedVery coarse skewed

-0.3 to -1.0-0.1 to -0.3-0.1 to +0.1+0.1 to +0.3+0.3 to +1.0

Very platykurticPlatykurticMesokurticLeptokurticVery leptokurticExtremelyleptokurtic

< 0.670.67 – 0.900.90 – 1.111.11 – 1.501.50 – 3.00

> 3.00

Lampiran 1. Persamaan dan klasifikasi analisis statistik butir sedimen Folk and Ward (Blott, 2010)Appendix 1. Equation and classification of sediment grain statistic analysis Folk and Ward (Blott, 2010)

Page 14: KAJIAN KARAKTERISTIK SEDIMEN DASAR LAUT UNTUK …

JURNAL GEOLOGI KELAUTANVolume 17, No. 2, November 2019

112