JURNAL EKONOMI PENGARUH SRATEGI DIVERSIFIKASI DAN …

18
JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 3 September 2017 138 PENGARUH SRATEGI DIVERSIFIKASI DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DIMODERASI OLEH CORPORATE GOVERNANCE (STUDI PADA PERUSAHAAN KELOMPOK LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013- 2015) Yenni Elmar, Amries Rusli Tanjung dan Novita Indrawati Program Studi Magister Akuntansi Pasca Sarjana Universitas Riau Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRAK The objectives of this research are to analyze and examine the effect of the diversification strategy and leverage on the firm value with corporate governance as a moderating variable. Business diversification is measured using the Herfindahl Index and leverage measured by using a Debt to Equity Ratio. The firm's value is measured using Tobin's Q ratio and corporate governance is measured by the Corporate Governance Score by IICD assessment for research carried out using the reference ASEAN Corporate Governance Scorcard relevant to the implementation of MEA in Indonesia. This study uses non-financial companies group LQ 45 listed in Indonesia Stock Exchange during 2013 to 2015 as a sample. The data analysis technique used is Moderated Regression Analysis (MRA). The results of this study indicate that the diversification strategy and leverage a negative effect on the value of the company. However, corporate governance moderates the relationship between diversification strategy and corporate value and can suppress the negative effects of diversification so that diversification becomes positive effect on firm value. While leverage relationships to firm value can not be moderated by corporate governance. Kata Kunci : Diversification strategy, leverage, firm value, corporate governance. PENDAHULUAN Perusahaan memiliki tujuan memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham. Tujuan ini dapat dicapai dengan meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan tercermin dari harga saham. Nilai perusahaan antara lain dipengaruhi oleh besarnya tingkat pengembalian (return) yang diharapkan oleh investor baik berupa dividen maupun capital gains.

Transcript of JURNAL EKONOMI PENGARUH SRATEGI DIVERSIFIKASI DAN …

Page 1: JURNAL EKONOMI PENGARUH SRATEGI DIVERSIFIKASI DAN …

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 3 September 2017

138

PENGARUH SRATEGI DIVERSIFIKASI DAN LEVERAGE TERHADAP

NILAI PERUSAHAAN DIMODERASI OLEH CORPORATE

GOVERNANCE (STUDI PADA PERUSAHAAN KELOMPOK LQ 45

DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013- 2015)

Yenni Elmar, Amries Rusli Tanjung dan Novita Indrawati

Program Studi Magister Akuntansi Pasca Sarjana Universitas Riau

Fakultas Ekonomi Universitas Riau

ABSTRAK

The objectives of this research are to analyze and examine the effect of the

diversification strategy and leverage on the firm value with corporate governance

as a moderating variable. Business diversification is measured using the

Herfindahl Index and leverage measured by using a Debt to Equity Ratio. The

firm's value is measured using Tobin's Q ratio and corporate governance is

measured by the Corporate Governance Score by IICD assessment for research

carried out using the reference ASEAN Corporate Governance Scorcard relevant

to the implementation of MEA in Indonesia. This study uses non-financial

companies group LQ 45 listed in Indonesia Stock Exchange during 2013 to 2015

as a sample. The data analysis technique used is Moderated Regression Analysis

(MRA). The results of this study indicate that the diversification strategy and

leverage a negative effect on the value of the company. However, corporate

governance moderates the relationship between diversification strategy and

corporate value and can suppress the negative effects of diversification so that

diversification becomes positive effect on firm value. While leverage relationships

to firm value can not be moderated by corporate governance.

Kata Kunci : Diversification strategy, leverage, firm value, corporate

governance.

PENDAHULUAN

Perusahaan memiliki tujuan memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham.

Tujuan ini dapat dicapai dengan meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan

tercermin dari harga saham. Nilai perusahaan antara lain dipengaruhi oleh

besarnya tingkat pengembalian (return) yang diharapkan oleh investor baik

berupa dividen maupun capital gains.

Page 2: JURNAL EKONOMI PENGARUH SRATEGI DIVERSIFIKASI DAN …

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 3 September 2017

139

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan yang sering

dikaitkan dengan harga saham. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator

pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Investasi

memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan

datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan.

Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi (Brealey et al.,

2007:46).

Dari analisis harga saham enam bulan sebelum dan setelah diberlakukan

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dapat disimpulkan bahwa MEA

memberikan efek yang tidak sama pada emiten kelompok LQ 45, hal ini

menunjukkan bahwa faktor fundamental atau faktor internal perusahaan lebih

mempengaruhi harga saham, dimana setiap perusahaan memberikan reaksi yang

berbeda setelah penerapan MEA tergantung dari kesiapan perusahaan dalam

menghadapi kendala yang dihadapi dalam kompetisi perdagangan bebas ini.

Salah satu kendala yang akan dihadapi setelah pemberlakuan MEA adalah skala

usaha. Skala usaha yang lebih besar akan dapat membentuk kekuatan yang

bersinergi dalam menghadapi kendala yang dihadapi. Pendapat ini didukung oleh

Market Power Theory yang memandang bahwa perusahaan membangun

keunggulannya melalui kekuatan pasar. Strategi diversifikasi menjadi respon

perusahaan atas berbagai kesempatan yang ditawarkan oleh pasar melalui segmen,

produk dan teknologi yang dimilikinya (Galvan et al., 2014).

Berbagai penelitian telah meneliti dampak implementasi strategi diversifikasi

terhadap kinerja dan nilai perusahaan. Beberapa penelitian (Setiawan, 2015;

Galvan et al., 2014; Yuliani et al., 2012; Bohl dan Pal, 2006; Villalonga, 2004)

melihat bahwa strategi diversifikasi yang diterapkan perusahaan meningkatkan

kinerja dan nilai perusahaan. Semakin besar perusahaan maka semakin tinggi

diversifikasi, karena penambahan lini usaha (diversifikasi) memberikan manfaat

bagi manajer (Pandya and Rao, 1998). Namun demikian, terdapat pula beberapa

penelitian (Maramis, 2008; Harto, 2005; Berger dan Ofek,1995) yang melihat

bahwa strategi diversifikasi tidak berpengaruh bahkan menurunkan nilai

perusahaan sehingga memberikan efek diskon terhadap kinerja dan nilai

perusahaan. Sedangkan dalam beberapa penelitian lainnya (Wisnuwardana dan

Dianty, 2015; Galvan at al, 2014; Christiningrum, 2014) melihat bahwa strategi

diversifikasi meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan sampai mencapai titik

optimal tertentu dan penambahan jumlah segmen usaha setelah mencapai titik

optimal tertentu akan menimbulkan efek diskon pada nilai perusahaan.

Page 3: JURNAL EKONOMI PENGARUH SRATEGI DIVERSIFIKASI DAN …

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 3 September 2017

140

Untuk membiayai investasi dan operasionalisasi perusahaan, dibutuhkan sumber

dana. Pada dasarnya ada tiga sumber dana utama yaitu laba yang ditahan, utang

dan saham. Penggunaan utang (leverage) berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan (Altan dan Arkan, 2011; Maramis, 2008; Harto, 2005). Semakin tinggi

leverage maka semakin tinggi utang sehingga semakin tinggi nilai perusahaan

karena pembiayaan dengan utang akan diperhitungkan dengan sebaik-baiknya. Itu

berarti perusahaan akan menggunakan utang secara efektif dan efisien.

Adanya hasil yang tidak konsisten dari penelitian-penelitian sebelumnya

mengenai pengaruh strategi diversifikasi dan leverage terhadap nilai perusahaan

menyebabkan isu ini masih menjadi topik yang penting untuk diteliti. Peneliti

menambahkan Corporate Governance menjadi variabel moderasi untuk melihat

apakah dengan adanya implementasi good corporate governance dapat

memoderasi hubungan tersebut.

Nilai Perusahaan

Harga saham mencerminkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan juga dipengaruhi

oleh besarnya tingkat pengembalian (return) yang diharapkan oleh investor baik

berupa dividen maupun capital gains. Dalam penelitian ini kita akan melihat nilai

perusahaan sebagai persepsi investor terhadap nilai keberhasilan perusahaan

terkait dengan harga sahamnya. Harga saham yang tinggi membuat nilai

perusahaan juga tinggi, meningkatkan kepercayaan pasar tidak hanya terhadap

kinerja perusahaan tetapi juga terhadap prospek perusahaan di masa depan.

Parameter yang digunakan untuk nilai perusahaan adalah Tobin’s Q ratio.

Strategi Diversifikasi

Diversifikasi merupakan pilihan strategis yang digunakan oleh banyak manajer

untuk meningkatkan kinerja perusahaan (Pandya dan Rao, 1998). Diversifikasi

merupakan salah satu strategi yang dipergunakan perusahaan untuk bersaing.

Bentuk dari implementasi strategi ini adalah munculnya perusahaan-perusahaan

multi segmen. Diversifikasi dengan lini bisnis perusahaan yang sejalan dengan

bisnis inti disebut related business dan lini bisnis yang jauh berbeda dari bisnis

inti perusahaan disebut unrelated business (Mohindru et al., 2007) dalam

Wisnuwadhana dan Diyanty (2015). Berbagai penelitian (Williamson dan

Markides, 1994; Harto, 2005) meneliti alasan mengapa suatu perusahaan

melakukan diversifikasi. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat tiga alasan

mengapa suatu perusahaan melakukan diversifikasi. Alasan pertama dilihat dari

pandangan kekuatan pasar (market power theory) menyatakan bahwa strategi

diversifikasi dapat meningkatkan pangsa pasar dan mengurangi kompetisi,

sehingga berdampak positif terhadap kinerja perusahaan.

Page 4: JURNAL EKONOMI PENGARUH SRATEGI DIVERSIFIKASI DAN …

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 3 September 2017

141

Alasan kedua dilihat dari pandangan sumber daya (resource based view) yang

menyatakan bahwa diversifikasi dilakukan karena adanya kelebihan sumber daya

yang ingin dimanfaatkan. Alasan ketiga dilihat dari pandangan keagenan (agency

view) yang melihat bahwa diversifikasi merupakan salah satu alat yang dapat

dipergunakan untuk meningkatkan laba. Sesuai dengan PSAK No. 05 (Revisi

2015), perusahaan yang memiliki berbagai segmen usaha dan geografis wajib

melakukan pengungkapan jika masing-masing segmen memenuhi kriteria

persyaratan penjualan, aktiva dan laba usaha yang memenuhi syarat tertentu.

Temuan penelitian-penelitian terdahulu belum menunjukkan hasil yang konsisten

mengenai hubungan diversifikasi terhadap nilai perusahaan. Penelitian (Yuliani et

al., 2012; Bohl dan Pal, 2006; Villalonga, 2004) melihat bahwa strategi

diversifikasi yang diterapkan perusahaan meningkatkan nilai perusahaan. Hasil

penelitian lainnya menyatakan bahwa strategi diversifikasi berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan sampai titik tertentu dan setelahnya akan menimbulkan

efek diskon (Galvan et al, 2014). Sebaliknya penelitian lainnya menemukan

bahwa strategi diversifikasi berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan

(Suherman et al., 2012; Harto, 2005). Penelitian lainnya menyatakan, semakin

besar perusahaan maka semakin tinggi diversifikasi, karena penambahan lini

usaha (diversifikasi) memberikan manfaat bagi manajer (Pandya and Rao, 1998).

Dalam penelitian ini kita akan mengukur diversifikasi dengan menggunakan

Indeks Herfindal. Semakin indeks mendekati ke angka satu, maka penjualan

perusahaan akan terkonsentrasi pada segmen tertentu. Berdasarkan uraian

tersebut, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :

H1 : Strategi diversifikasi usaha berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Leverage

Perusahaan membutuhkan modal dalam bentuk utang atau ekuitas untuk

pertumbuhannya. Keputusan pendanaan yang dilakukan perusahaan untuk

menggunakan utang (leverage) dalam membiayai investasi diharapkan dapat

meningkatkan nilai perusahaan, sehingga dapat memberikan kemakmuran pada

pemegang sahamnya (Brigham dan Houston, 2011:153).

Berdasarkan packing order theory perusahaan lebih menyukai pendanaan internal

daripada pendanaan eksternal. Sedangkan trade-off theory menyatakan bahwa

struktur modal yang optimal adalah keseimbangan antara penghematan pajak dan

biaya utang, karena biaya dan manfaat dari utang akan saling membatalkan. Utang

yang optimal diperoleh ketika bunga pajak perisai mencapai batas biaya kesulitan

keuangan. Kita mungkin mengharapkan perusahaan untuk mencapai nilai

optimum pada kondisi utang yang optimal.

Page 5: JURNAL EKONOMI PENGARUH SRATEGI DIVERSIFIKASI DAN …

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 3 September 2017

142

Ketika nilai utang melebihi biaya kesulitan keuangan yang optimal atau

melebihinya, utang akan berdampak negatif terhadap nilai perusahaan

(Hermuningsih, 2013). Berdasarkan teori struktur modal, jika struktur modal

melebihi optimal, maka setiap tambahan utang akan mengurangi nilai perusahaan.

Keputusan struktur modal tergantung pada manajemen perusahaan, dan proporsi

pembiayaan utang mewakili leverage perusahaan. Struktur permodalan harus

menjadi kunci untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja perusahaan.

Hasil penelitian (Bernadi dan Muid, 2014; Altan dan Arkan, 2011; Maramis,

2008; Harto, 2005) menyimpulkan leverage berpengaruh terhadap nilai

perusahaan. Semakin tinggi leverage maka semakin tinggi utang sehingga

semakin tinggi nilai perusahaan karena pembiayaan dengan utang akan

diperhitungkan dengan sebaik-baiknya. Itu berarti perusahaan akan menggunakan

utang secara efisien. Dalam penelitian ini untuk mengukur Leverage perusahaan

digunakan Debt to Equity Ratio (DER) yang menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dengan menggunakan modal yang

ada. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian

ini adalah : H2 : Leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Corporate Governance

Perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya akan dipengaruhi oleh suatu

kerangka tata kelola (corporate governance framework). Kerangka tersebut dalam

bentuk hukum dan regulasi, anggaran dasar, kode etik, perjanjian-perjanjian yang

dibuat dengan kreditur, karyawan, konsumen, dan lain sebagainya. Agar

perusahaan mempunyai kelangsungan jangka panjang, shareholders dan

stakeholders perlu mempertimbangkan tata kelola yang baik (good corporate

governance) (Indra Surya dan Ivan Yustiavandana, 2006:7).

Teori Keagenan menjelaskan pola hubungan antara pemilik perusahaan dengan

manajer perusahaan (Jensen dan Meckling, 1976). Penerapan mekanisme tata

kelola perusahaan yang baik, akan membatasi kecenderungan diversifikasi

berlebihan oleh manajemen dan meminimalisasi agency cost atas direksi dan

manajemen. Pendapat ini didukung oleh penelitian Sunarwijaya (2011) yang

menyimpulkan bahwa corporate governance merupakan variabel pemoderasi

positif antara kinerja keuangan dan nilai perusahaan. Di dunia internasional,

penerapan good corporate governance sudah merupakan suatu syarat utama

dalam perjanjian pemberian kredit. Seringkali perusahaan yang telah

mengimplementasikan prinsip-prinsip good corporate governance mempunyai

kemungkinan besar untuk memperoleh bantuan kredit bagi usahanya

(Sulistiyowati et al., 2010).

Page 6: JURNAL EKONOMI PENGARUH SRATEGI DIVERSIFIKASI DAN …

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 3 September 2017

143

Dalam penelitian ini akan memakai Skor Corporate Governance berdasarkan

penilaian IICD karena riset yang dilakukan menggunakan acuan ASEAN

Corporate Governance Scorcard yang relevan dengan pemberlakuan MEA di

Indonesia, dengan memberikan skor 1 sampai 6 untuk masing-masing perusahaan

yang masuk dalam sampel penelitian. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis

yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :

H3 : Strategi diversifikasi berpengaruh terhadap nilai dimoderasi oleh

corporate governance.

METODE PENELITIAN

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan tercatat dalam kelompok Indeks LQ

45 periode Agustus 2015 - Januari 2016 yang diterbitkan pada Pebruari 2016.

Periode penelitian adalah tahun 2013 sampai 2015, digunakan agar penelitian ini

dapat melihat perkembangan masing-masing perusahaan selama tahun amatan.

Pemilihan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan

Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan

kriteria. Kriteria yang dipakai adalah perusahaan non keuangan yang termasuk

dalam kelompok Indeks LQ 45 periode Agustus 2015 - Januari 2016 dan

dilaporkan pada Pebruari 2016 di Bursa Efek Indonesia, mempublikasikan laporan

keuangan lengkap, serta memberikan informasi tentang diversifikasi usaha berupa

laporan segmen dan tidak pernah memiliki ekuitas negatif selama periode

penelitian.

Page 7: JURNAL EKONOMI PENGARUH SRATEGI DIVERSIFIKASI DAN …

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 3 September 2017

144

Pengukuran Variabel

Tabel 3.1 : Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Defenisi Definisi Operasional

Pengukuran Penilaian Skala

Nilai Perusahaan

Merupakan harga yang

dianggap layak sehingga

investor bersedia untuk

membayarnya.

Tobin’s Q Rasio

TA

DEMVQ

)(

Nilai perusahaan yang tinggi akan lebih

diminati para investor

Rasio

Diversifikasi Usaha

Merupakan tingkat

pengembangan yang dilakukan perusahaan melalui jumlah

perusahaan yang dikelola

maupun tingkat segmen usaha yang dimiliki, minimal dua

segmen usaha

Indeks Herfindahl

H=

Semakin indeks

herfindahl mendekati

angka satu, maka penjualan perusahaan

akan terkonsentrasi

pada segmen tertentu

Rasio

Leverage

Merupakan kemampuan

perusahaan untuk menggunakan aktiva atau dana

yang mempunyai beban tetap

untuk memperbesar tingkat penghasilan bagi pemilik

perusahaan

Debt to Equity Rasio

asTotalEkuit

ibanTotalKewajDER

DER yang tinggi

menunjukkan pinjaman

tersebut memiliki resiko tidak terbayar

oleh perusahaan.

Rasio

Corporate

Governance

Merupakan tata kelola

perusahaan yang mengacu

pada prinsip-prinsip CG yang

dikembangkan oleh

Organization fo Economic Corporation and Development

(OECD)

Top 50 emiten dengan

Skor Corporate Governance tertinggi

berdasarkan penilaian

IICD Tahun 2013-2015

Top 1 - 10 = 1

Top 11 - 20 = 2

Top 21 - 30 = 3

Top 31 - 40 = 4 Top 41 - 50 = 5

Selain Top 50 = 6

Interval

Dalam penelitian ini uji hipotesis menggunakan alat uji analisis regresi berganda

dengan metode Moderating Regression Analysis (MRA). MRA menggunakan uji

interaksi yang merupakan aplikasi khusus regresi berganda linier dimana dalam

persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih

variabel independen) (Ghozali, 2005:150).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil uji normalitas data awal terdapat 3 data outlier yang dibuang, sehingga dari

114 jumlah data perusahaan yang dijadikan sampel berdasarkan purposive

sampling yang terdiri dari 38 perusahaan dalam rentang waktu 3 tahun (2013 -

2015), menjadi 111 data perusahaan yang terdiri dari 37 perusahaan yang akan

dianalisis lebih lanjut. Dari tabel 4.1 di bawah ini dapat dilihat karakteristik

perusahaan sampel yang akan dianalisislebih lanjut dan dapat disimpulkan bahwa

sebanyak 81% perusahaan merupakan perusahaan multi segmen.

Page 8: JURNAL EKONOMI PENGARUH SRATEGI DIVERSIFIKASI DAN …

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 3 September 2017

145

Rata-rata nilai perusahaan pada segmen tunggal lebih baik dari pada perusahaan

multi segmen. Sedangkan rata-rata leverage, pada perusahaan multi segmen lebih

tinggi dari pada perusahaan segmen tunggal. Kenaikan leverage pada perusahaan

multi segmen sebanding dengan kenaikan nilai perusahaan, sedangkan pada

segmen tunggal kenaikan leverage tidak selalu dibarengi oleh kenaikan nilai

perusahaan.

Tabel 4.1 : Karakteristik Perusahaan Sampel

Dari seluruh sampel 56,8% perusahaan sudah menerapkan good corporate

governance dan masuk dalam top 50 emiten dengan corporate governance terbaik

hasil penilaian IICD. Implemetasi good corporate governance pada perusahaan

multi segmen lebih baik, yaitu sebesar 57,8% sedangkan perusahaan segmen

tunggal sebesar 38,1%. Dilihat dari rata-rata skor perusahaan multi segmen lebih

baik dengan nilai skor 4,46 sementara perusahaan segmen tunggal 5, sementara

itu nilai perusahaan multi segmen lebih rendah dari perusahaan segmen tunggal

Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan penerapan corporate governance

perusahaan kelompok LQ 45 belum bagus. Sehingga implementasi good

corporate governance belum efektif mempengaruhi kenaikan nilai perusahaan,

karena perusahaan segmen tunggal yang menerapkan corporate governance lebih

buruk memiliki nilai perusahaan lebih baik daripada perusahaan multi segmen.

Strategi Diversifikasi Usaha dan Leverage Berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji pengaruh hubungan stategi

diversifikasi usaha dan leverage tehadap nilai perusahaan dengan melihat

hubungan antara rasio indeks hefindahl dan debt to equity ratio (DER) terhadap

rasio tobin’s q selama 3 tahun.

N

Mean Diversifikasi Mean Leverage Mean

CG

Mean Nilai

Perusahaan

2013 2014 2015 2013 2014 2015 2013 2014 201

5

Segmen Tunggal 7 1 1 1 0,72 0,99 1,13 5 3,56 4,27 3,34

Multi Segmen 30 0,63 0,63 0,62 1,48 1,60 1,53 4,46 2,08 2,20 1,74

Total 37 0,70 0,70 0,69 1,34 1,49 1,45 4,56 2,72 2,99 2,48

Page 9: JURNAL EKONOMI PENGARUH SRATEGI DIVERSIFIKASI DAN …

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 3 September 2017

146

Tabel 4.2 : Hasil Regresi Model Pertama

Y₁ it = a1 +β1 X1it+ β2 X2it + €1

H1. Strategi diversifikasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan

H2. Leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Variabel Independent Koefisien t-hitung Signifikansi

Konstanta 0,378 2,702 0,008

Diversifikasi Usaha/DIV

(X₁ )

0,399 2,119 0,036

Leverage/LEV (X₂ ) -0,192 -3,509 0,001

Observasi 111

R 0,372a

R-Square 0,139

Adjusted R-square 0,123

F-statistic 8,686

Sig F 0,000a

Sumber : Data Olahan SPSS

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, maka formulasi untuk analisis linear berganda pada

penelitian ini adalah sebagai berikut :

FV₁ = 0,378 + 0,399 DIV - 0,192 LEV + €

Hasil uji analisis hipotesis untuk model petama menunjukkan besarnya adjusted

R² sebesar 0,123 hal ini berarti 12,3 % variasi nilai perusahaan dapat dijelaskan

oleh variasi variabel independen diversifikasi usaha dan leverage. Sedangkan

sisanya 87,7% dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.

Dari dua variabel independen, variabel diversifikasi usaha dan leverage

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Variabel diversifikasi usaha memberikan

nilai koefisien parameter 0,399 dengan tingkat signifikansi 0,036. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel diversifikasi usaha yang diproksikan dengan indeks

herfindahl berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa semakin kecil indeks herfindahl akan semakin

kecil rasio tobin’s q. Karena indeks herfindahl untuk perusahaan dengan segmen

tunggal adalah 1, maka perusahaan dengan indeks herfindahl yang mendekati

angka 1 menunjukkan semakin terfokus segmen usahanya. Artinya semakin

terdiversifikasi perusahaan akan semakin kecil nilai perusahaan.

Page 10: JURNAL EKONOMI PENGARUH SRATEGI DIVERSIFIKASI DAN …

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 3 September 2017

147

Hasil penelitian ini mendukung temuan Suherman et al., (2012) dan Harto (2005)

yang mengemukakan bahwa strategi diversifikasi berpengaruh negatif terhadap

kinerja dan nilai perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari hubungan positif antara

indeks herfindahl dan tobin’s q, dimana semakin semakin tinggi indeks herfindahl

(segmen tunggal) semakin tinggi nilai tobin’s q (nilai perusahaan). Penelitian

lainnya juga sependapat menyatakan bahwa, semakin banyak segmen bisnis

(semakin tinggi diversifikasi) maka semakin rendah nilai perusahaan, karena

semakin tinggi diversifikasi maka semakin tinggi ketidak efisienan subsidi silang

antar segmen (Maramis, 2008; Campa dan Kedia, 2002). Semakin banyak lini

bisnis maka semakin sulit untuk melakukan kontrol atas persaingan, pertumbuhan,

dan strategi tingkat produk yang berbeda-beda (Berger dan Ofek,1995).

Hasil penelitian ini tidak mendukung Market Power Theory yang menyatakan

bahwa perusahaan dapat membangun keunggulan melalui kekuatan pasar yaitu

dengan memenangkan persaingan di industri sebagai efek positif dari strategi

multi segmen. Oleh karena itu dibutuhkan strategi diversifikasi yang bersinergi

dan ekonomis. Dalam penelitian ini, diversifikasi usaha dapat menyebabkan

kesulitan dalam pengontrolan. Oleh karena itu, diversifikasi yang tinggi akan

menyebabkan biaya marjinal yang lebih besar, sehingga diversifikasi tinggi

menyebabkan penurunan nilai perusahaan.

Leverage memberikan nilai koefisien parameter -0,192 dengan tingkat

signifikansi 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa variabel leverage yang

diproksikan dengan DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar nilai DER,

maka semakin kecil nilai perusahaan.

Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Altan dan Arkan (2011) bahwa

peningkatan pemakain utang akan berpengaruh positif pada nilai perusahaan.

Sebaliknya penelitian ini mendukung penelitian Harto (2005) yang menyatakan

bahwa, secara umum dapat dikatakan bahwa peningkatan leverage pada batas

tertentu dapat meningkatkan kinerja, sepanjang penggunaan leverage dilakukan

secara fokus untuk membiayai proyek yang menjadi kopetensi perusahaan dalam

rangka mendapatkan laba. Sehingga penggunaan utang yang berlebihan akan

berpengaruh negatif pada nilai perusahaan. Selain itu juga mendukung penelitian

(Hermuningsih, 2013) yang mendukung Teori Trade-off, yaitu struktur modal

yang optimal adalah keseimbangan antara penghematan pajak dan biaya utang,

karena biaya dan manfaat dari utang akan saling membatalkan. Utang yang

optimal diperoleh ketika bunga pajak perisai mencapai batas biaya kesulitan

keuangan. Ketika nilai utang melebihi biaya kesulitan keuangan yang optimal,

utang akan berdampak negatif terhadap nilai perusahaan.

Page 11: JURNAL EKONOMI PENGARUH SRATEGI DIVERSIFIKASI DAN …

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 3 September 2017

148

Hasil penelitian ini juga mendukung Teori Statis Struktur Modal yang

menyatakan bahwa, jika struktur modal melebihi optimal maka setiap tambahan

utang akan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hal ini dapat dilihat

dari penambahan rasio leverage pada perusahaan segmen tunggal yang tidak

selalu dibarengi dengan kenaikan nilai perusahaan, sehingga dapat disimpulkan

bahwa penggunaaan utang pada perusahaan segmen tunggal tidak optimal.

Pengaruh Diversifikasi Usaha Terhadap Nilai Perusahaan Dimoderasi oleh

Corporate Governance

Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji pengaruh hubungan stategi

diversifikasi usaha tehadap nilai perusahaan yang dimoderasi oleh corporate

govenance, yaitu dengan melihat hubungan antara rasio indeks hefindahl dan skor

corporate governance penilaian IICD yang dimoderasi dengan hasil interaksi

antara rasio indeks hefindahl dan skor corporate governance penilaian IICD

terhadap rasio tobin’s q selama 3 tahun. Berdasarkan Tabel 4.3 di bawah ini, maka

formulasi untuk analisis linear berganda pada penelitian model kedua ini adalah

sebagai berikut :

FV₂ = 1,186 - 0,879DIV - 0,184CG + 0,289MOD DIV*CG + €

Tabel 4.3 : Hasil Regresi Model Kedua

Y₂ it = a2 + β1 X1it +β₃ Z+ β₅ X1it *Z + €2

H3. Strategi diversifikasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan dimoderasi

oleh corporate governance.

Variabel Independent Koefisien t-hitung Signifikansi

Konstanta 1,186 3,004 0,003

Diversifikasi Usaha/DIV

(X₁ )

-0,879 -1,575 0,118

Coporate Governance/CG (Z) -0,184 -2,144 0,034

Moderat DIV*CG (X₁ *Z) 0,289 2,466 0,015

Observasi 111

R 0,306a

R-Square 0,094

Adjusted R-square 0,068

F-statistic 3,680

Sig F 0,014a

Sumber : Data Olahan SPSS

Page 12: JURNAL EKONOMI PENGARUH SRATEGI DIVERSIFIKASI DAN …

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 3 September 2017

149

Hasil uji analisis hipotesis untuk model 2 menunjukkan besarnya adjusted R²

sebesar 0,068, hal ini berarti 6,8% variasi nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh

variasi variabel independen diversifikasi usaha, corporate governance, dan

moderasi variabel diversifikasi usaha dengan corporate governance. Sedangkan

sisanya 93,2% dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.

Dari ketiga variabel independen yang dimasukkan dalam regresi, variabel

diversifikasi usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan,

sedangkan variabel corporate governance dan variabel moderasi hasil interaksi

diversifikasi usaha dan corporate governance berpengaruh signifikan. Variabel

diversifikasi usaha memberikan nilai koefisien parameter -0,879 dengan tingkat

signifikansi 0,118, artinya semakin tinggi indeks herfindahl maka rasio tobin’s q

semakin rendah atau berarti bahwa semakin terdiversifikasi perusahaan akan

meningkatkan nilai perusahaan tapi tidak signifikan. Variabel corporate

governance memberikan nilai koefisien parameter -0,184 dengan tingkat

signifikansi 0,034, artinya semakin kecil skor corporate governance semakin

tinggi nilai perusahaan atau berarti semakin baik penerapan corporate governance

di perusahaan semakin tinggi nilai perusahaan. Varibel moderasi yang merupakan

interaksi antara diversifikasi usaha dan corporate governance signifikan dengan

nilai koefisien parameter 0,289 dengan tingkat signifikansi 0,015. Jadi dapat

disimpulkan bahwa varibel corporate governance adalah variabel moderating

untuk model hipotesis di atas. Berati bahwa perusahaan yang memiliki corporate

governance yang baik dapat membuat diversifikasi usaha yang dijalankan berjalan

lebih efektif dan efisien, sehingga meningkatkan nilai perusahaan.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Wisnuwardhana dan Diyanti

(2015), yaitu dengan adanya good corporate governance dapat menekan efek

negatif dari diversifikasi usaha. Dengan pengawasan yang efektif dari tata kelola

perusahaan (good corporate governance), melalui pengawasan komite audit dan

komisaris independen, dapat menekan pengaruh negatif dari penambahan jumlah

segmen yang bersifat oportunistik, membatasi kecendrungan diversifikasi

berlebihan oleh manajemen perusahaan dan meminimalkan agency cost.

Dengan adanya good corporate governance dalam perusahaan akan mendukung

Market Power Theory. Perusahaan dapat mengembangkan strategi diversifikasi

usaha untuk memenangkan persaingan industri dengan meningkatkan kekuatan

pasar dan memfasilitasi pelaksanaan praktek subsidi silang antar sumber daya

bisnis. Oleh karena itu dibutuhkan strategi diversifikasi yang bersinergi dan

ekonomis.

Page 13: JURNAL EKONOMI PENGARUH SRATEGI DIVERSIFIKASI DAN …

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 3 September 2017

150

Dengan mekanisme good corporate governance masing-masing unit bisnis dapat

membentuk hubungan yang bersinergi dengan baik sehingga tercipta efisiensi dan

efektifitas kerja yang dapat mengurangi agency cost dan pada akhirnya

menghasilkan kinerja yang semakin baik dan meningkatkan nilai perusahaan.

Pengaruh Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Dimoderasi oleh Corporate

Governance

Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji pengaruh hubungan leverage yang

dimoderasi oleh corporate govenance tehadap nilai perusahaan, dengan melihat

hubungan antara debt to equity rasio dan skor corporate governance penilaian

IICD yang dimoderasi dengan hasil interaksi antara debt to equity rasio dan skor

corporate governance penilaian IICD terhadap rasio tobin’s q selama 3 tahun.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang dihasilkan uji hipotesis penelitian model

ketiga pada Tabel 4.4 di bawah, maka formulasi untuk analisis linear berganda

adalah sebagai berikut :

FV₃ = 0,523 - 0,016LEV + 0,030CG - 0,039MOD LEV*CG + €

Tabel 4.4 : Hasil Regresi Model Penelitian Ketiga

Y₃ it = a₃ + β₂ X₂ it +β₄ Z+ β₆ X1it *Z + €₃

H4. Leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan dimoderasi oleh

corporate governance.

Variabel Independent Koefisien t-hitung Signifikansi

Konstanta 0,523 3,609 0,000

Leverage/LEV (X₂ ) -0,016 -0,087 0,931

Coporate Governance/CG (Z) 0,030 1,009 0,315

Moderat LEV*CG (X₂ *Z) -0,039 -1,047 0,298

Observasi 111

R 0,346a

R-Square 0,120

Adjusted R-square 0,095

F-statistic 4,852

Sig F 0,003a

Sumber : Data Olahan SPSS

Page 14: JURNAL EKONOMI PENGARUH SRATEGI DIVERSIFIKASI DAN …

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 3 September 2017

151

Hasil uji analisis hipotesis untuk model ketiga menunjukkan besarnya adjusted R²

sebesar 0,095, hal ini berarti 9,5% variasi nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh

variasi variabel independen diversifikasi usaha, corporate governance, moderasi

variabel diversifikasi usaha dan corporate governance, dan moderasi variabel

leverage dan corporate governance. Sedangkan sisanya 90,5% dijelaskan oleh

sebab-sebab lain diluar model.

Dari ketiga variabel independen berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan. Variabel leverage memberikan nilai koefisien parameter -0,016

dengan tingkat signifikansi 0,931 dan variabel corporate governance memberikan

nilai koefisien parameter 0,030 dengan tingkat signifikansi 0,315. Varibel

moderasi yang merupakan interaksi antara leverage dan corporate governance

juga tidak signifikan dengan nilai koefisien parameter -0,039 dengan tingkat

signifikansi 0,298. Jadi dapat disimpulkan bahwa varibel corporate governance

bukan variabel moderating untuk model hipotesis 4.

Good corporate governance (GCG) merupakan sistem yang mengatur dan

mengendalikan perusahaan guna menciptakan nilai tambah (value added) untuk

semua stakeholder. Karena peningkatan utang akan meningkatkan resiko

kebangkrutan, maka pengawasan penggunaan utang melalui corporate

governance diperketat untuk mengurangi konsumsi utang yang berlebihan oleh

pihak manajemen. Dari sampel perusahaan kelompok LQ 45 yang diambil terlihat

bahwa 43,2% perusahaan belum menerapkan good corporate governance. Dari

tabel 4.1 dapat dilihat bahwa perusahaan segmen tunggal memiliki skor rata-rata 5

dan perusahaan multi segmen memiliki rata-rata 4,46. Hal ini menunjukkan

bahwa perusahaan multi segmen menerapkan corporate governance lebih baik

daripada perusahaan segmen tunggal. Secara keseluruhan penerapan GCG di

Indonesia masih rendah. Oleh sebab itu GCG belum bisa memoderasi hubungan

antara leverage dan nilai perusahaan serta belum dapat memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap nilai perusahaan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis beberapa faktor internal yang mempengaruhi nilai

perusahaan dengan pembahasan yang telah dijelaskan di bab-bab sebelumnya,

maka kesimpulan dari penelitian ini adalah :

1. Hasil penelitian pada emiten kelompok LQ 45 menunjukkan bahwa

diversifikasi usaha yang diproksikan dengan indeks herfindahl mempunyai

koefisien positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan yang diproksikan

dengan rasio tobin’s q, artinya semakin tinggi indeks herfindahl akan semakin

tinggi rasio tobin’s q.

Page 15: JURNAL EKONOMI PENGARUH SRATEGI DIVERSIFIKASI DAN …

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 3 September 2017

152

Karena indeks herfindahl untuk perusahaan dengan segmen tunggal adalah 1,

maka perusahaan dengan indeks herfindahl yang mendekati angka 1

menunjukkan semakin terfokus segmen usahanya dan semakin tinggi nilai

perusahaan, sebaliknya semakin terdiversifikasi perusahaan akan semakin kecil

nilai perusahaan. Oleh karena itu dapat diambil kesimpulan bahwa diversifikasi

usaha berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Jika dilihat dari

karakteristik perusahaan yang diteliti, kelompok perusahaan LQ 45 sebesar

81% perusahaan merupakan perusahaan multi segmen dengan rata-rata indeks

herfindahl 0,63. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok perusahaan LQ 45

cukup terdiversifikasi. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa strategi

diversifikasi pada kelompok perusahaan LQ 45 belum bersinergi dengan baik

sehingga belum optimal dalam pengelolaan dan pengontrolannya. Hal ini

antara lain disebabkan oleh diversifikasi usaha dapat menyebabkan kesulitan

dalam pengontrolan dan dapat meningkatkan biaya operasional perusahaan,

karena semakin banyak segmen usaha atau semakin tinggi diversifikasi akan

semakin tinggi ketidakefisienan subsidi silang antar segmen. Semakin banyak

lini usaha maka semakin sulit untuk melakukan kontrol atas persaingan,

pertumbuhan, dan strategi tingkat produk yang berbeda-beda sehingga

menyebabkan biaya operasional yang lebih besar jika sistem yang ada belum

efektif dan efisien dalam pengelolaan dan pengontrolan unit-unit usaha. Oleh

karena itu strategi diversifikasi mengakibatkan penurunan nilai perusahaan.

2. Hasil penelitian pada emiten kelompok LQ 45 menunjukkan bahwa leverage

yang diproksikan dengan debt to equity ratio berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan rasio tobin’s q,

artinya leverage berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hal ini juga

dapat dilihat dari karakteristik perusahaan, rata-rata nilai perusahaan multi

segmen lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nilai perusahaan segmen

tunggal, sedangkan rata-rata leverage perusahaan multi segmen lebih tinggi

dari pada perusahaan segmen tunggal. Dalam melakukan pengembangan dan

diversifikasi usaha dibutuhkan modal kerja lebih banyak dengan tujuan

meningkatkan nilai perusahaan, dapat dilihat dari kenaikan leverage pada

perusahaan multi segmen sebanding dengan kenaikan nilai perusahaan dan

sebaliknya pada perusahaan segmen tunggal, namun jika struktur modal

melebihi optimal atau biaya dari utang melebihi manfaat utang, akibatnya

setiap tambahan utang akan mengurangi nilai perusahaan. Sehingga dapat

disimpulan bahwa peningkatan leverage pada batas tertentu dapat

meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, sepanjang penggunaanya dilakukan

secara optimal dan fokus untuk membiayai proyek yang menjadi kopetensi

perusahaan dalam rangka mendapatkan laba, sedangkan jika penggunaan utang

yang berlebihan akan berpengaruh negatif pada kinerja dan nilai perusahaan.

Page 16: JURNAL EKONOMI PENGARUH SRATEGI DIVERSIFIKASI DAN …

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 3 September 2017

153

Dari hasil analisis disimpulkan bahwa struktur modal pada kelompok

perusahaan LQ 45 belum optimal, sehingga tambahan utang yang membentuk

leverage perusahaan akan mengakibatkan kinerja perusahaan tidak efektif dan

efisien sehingga memberikan pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

3. Hasil penelitian pada emiten kelompok LQ 45 menunjukkan good corporate

governance merupakan variabel pemoderasi positif antara diversifikasi usaha

dan nilai perusahaan. Dari analisis data dapat dilihat bahwa implementasi good

corporate governance perusahaan multi segmen lebih baik daripada perusahaan

segmen tunggal, yang dapat dilihat dari rata-rata skor penilaian top 50 emiten

dengan corporate governance terbaik hasil penilaian IICD. Dengan adanya

good corporate governance dapat menekan efek negatif dari diversifikasi

usaha perusahaan multi segmen. Dengan pengawasan yang efektif good

corporate governance melalui pengawasan komite audit dan komisaris

independen, dapat menekan pengaruh negatif dari penambahan jumlah segmen

yang bersifat oportunistik dari manajer perusahaan serta membentuk hubungan

yang bersinergi dengan baik antar unit-unit usaha, sehingga tercipta sistem

pengelolaan dan pengontrolan yang efektif dan efisien yang pada akhirnya

menghasilkan kinerja yang semakin baik dan meningkatkan nilai perusahaan.

Dapat disimpulkan bahwa corporate governance merupakan variabel

pemoderasi hubungan diversifikasi usaha dan nilai perusahaan.

4. Hasil penelitian pada emiten kelompok LQ 45 menunjukkan bahwa good

corporate governance bukan merupakan variabel pemoderasi hubungan

leverage terhadap nilai perusahaan. Dari analisis data dapat dilihat bahwa

implementasi good corporate governance perusahaan multi segmen lebih baik

daripada perusahaan segmen tunggal, yang dapat dilihat dari rata-rata skor

penilaian top 50 emiten dengan corporate governance terbaik hasil penilaian

IICD. Struktur modal perusahaan kelompok LQ 45 yang belum optimal

sehingga leverage berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan ditambah

implementasi GCG yang masih rendah mengakibatkan corporate governance

belum dapat memoderasi hubungan leverage dan nilai perusahaan serta belum

dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa corporate governance bukan merupakan

variabel pemoderasi hubungan leverage dan nilai perusahaan.

Penelitian ini memiliki beberapa kelemahan dan keterbatasan serta saran sebagai

berikut :

1. Penelitian ini belum membagi kebijakan diversifikasi usaha pada bidang yang

berkaitan (related diversification) dan bidang yang tidak berkaitan (non related

diversification). Penelitian selanjutnya diharapkan mempertimbangkan

klasifikasi tersebut untuk melihat lebih lanjut dampak kebijakan diversifikasi

usaha.

Page 17: JURNAL EKONOMI PENGARUH SRATEGI DIVERSIFIKASI DAN …

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 3 September 2017

154

2. Penelitian ini menggunakan hasil penilaian IICD sebagai ukuran penilaian

good corporate governance. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan

penilaian good corporate governance lainnya seperti Corporate Governance

Perfection Indeks (CGPI) hasil penilaian dari The Indonesian Institute for

Corporate Governance (IICG) ataupun penilaian lainnya agar didapatkan hasil

yang lebih komprehensif.

DAFTAR PUSTAKA

Altan, M. dan Arkan, F., 2011, Relationship between firm value and financial

structure: A study on firms in ise industrial index, Journal of Business &

Economics Research, Vol. 9, No. 9.

Berger, Phillip G. dan Eli Ofek., 1995, Diversification’s Effect on Firm Value,

The Journal of Financial Economics, (37), 39-65.

Bohl, T. Martin dan Pal, Rozalia, Rochester., May 2006, Discount or Premium?

New Evidence on Corporate Diversificaion of UK Firms, SSRN Working

Paper Series.

Brealey, R.A., Myers, S.C. dan Marcus, A.J., 2007, Dasar-Dasar Manajemen

Keuangan Perusahaan, Edisi Kelima Jilit Satu Dan Dua. Terjemahan Oleh

Bob Sabran, Erlangga, Jakarta.

Brigham, Euqene F., dan Houston, Joel F., 2011, Dasar-Dasar Manajemen

Keuangan, Edisi Kesebelas Jilid Dua. Terjemahan Oleh Ali Akbar

Yulianto, Salemba Empat, Jakarta.

Campa, Jose Manuel dan Kedia, Simi., 2002, Explaining The Diversification

Discount, Finance Journal, Volume 57: 1731-62

Galvan, Antonio, Pindado, Julio, dan Torre, Chabela de la., 2014, Diversification:

A Value-Creating or Value-Destroying Strategy? Evidence from the

Eurozone Countries, Journal of Financial Management Markets and

Institutions, I/2014, 43-64

Ghozali, Imam., 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,

Edisi Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Harto, Puji., 2005, Kebijakan Diversifikasi Perusahaan dan Pengaruhnya

terhadap Kinerja: Studi Empiris pada Perusahaan Publik di Indonesia,

Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo.

Hermuningsih, Sri., 2013, Profitability, Growth Opportunity, Capital Structure

and The Firm Value, Bulletin of Monetary, Economics and Banking,

October 2013, 115-136.

Jensen, M. dan Meckling, W., 1976, “Theory of the Firm: Managerial Behavior

Agency Cost, and Ownership Structure”, Journal of Finance Economics 3,

pp. 305-360.

Page 18: JURNAL EKONOMI PENGARUH SRATEGI DIVERSIFIKASI DAN …

JURNAL EKONOMI Volume 25, Nomor 3 September 2017

155

Maramis, Joubert B., 2009, Pengaruh Besaran Perusahaan Terhadap Konsentrasi

Kepemilikan Saham, Likuiditas Saham, Free Csh Flow, Diversifikasi

Usaha, Leverage dan Nilai Perusahaan Manufaktur yang Go Public di

Indonesia, Thesis Universitas Airlangga, Surabaya.

Markides C Constantinos dan Williamson J Peter., 1994, Related Diversification,

Core Competencies and Corporate Performance, Strategic Management

Journal 15, 149–165.

M.F. Christiningrum., 2015, Effect of Diversification Strategy, Leverage and IOS

on Multi Segment Corporate Performance in Indonesia, Mediterrannean

Journal of Social Sciences MCSER Publishing, Vol. 6 No. 5 S5, hal 157-

166, Rome - Italy.

Pandya, Anil M. dan Rao Narrander V., 1998, Diversification and Firm

Performance : An Empirical Evaluation, Journal of Financial and

Strategic Decition, Volume 11, No:2.

Sunarwijaya, I Ketut., 2011, Pengaruh Corporate Governance Pada Hubungan

Antara Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa efek indonesia, Thesis Universitas Udayana, Bali.

Setiawan, Iwan., 2015, Pengaruh Strategi Diversifikasi, Konsentrasi Kepemilikan

dan Stabilitas Perekonomian Terhadap Kinerja Perusahaan: Studi Empiris

di Bursa Efek Indonesia, Tesis Universitas Gajah Mada, Yokyakarta.

Suherman., Azhari, Mirza., dan Ahmad, Gatot N.., 2012, Size Discount: Bukti

Empiris dari Akuisisi di Indonesia, Jurnal Ekonomi dan Keuangan

Akreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012, ISSN 1411-0393, Hal. 350 - 364.

Villalonga, Belen., 2004, Does Diversification Cause the Diversification

Discount?, Art 1 Financial Management, 33 (2), 5 – 28.

Wisnuwardhana, Aryo. dan Diyanty, Vera., 2015, Pengaruh Strategi Diversifikasi

Terhadap Kinerja Perusahaan dengan Moderasi Efektifitas Pengawasan

Dewan komisaris, Simposium Nasional Akuntansi XVIII, Medan.

Yuliani., Zain, Djumilah., Sudarma, Made., dan Solimun, 2012, Diversification,

Investment Opportunity Set, Envinronmental Dynamics and Firm Value

(Empirical Study of Manufacturing Sectors in Indonesia Stock Exchange),

IOSR Journal of Business and Management (IOSR-JBM) ISSN: 2278-

487X. Volume 6, Issue 4, PP 01-15.

Ikatan Akuntan Indonesia., 2015, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.5:

Segmen Operasi, Ikatan Akuntan Indonesia, Jakarta.

Indonesian Institute for Corporate Directorship, 2016, Press Release Top 50

Emiten dengan Skor Terbaik Berdasarkan ASEAN CG Scorecard,

http://iicd.or.id/Article/Press%20Release, diakses 11 Juli 2016.