Jurnal Anak Post Konsul 1

download Jurnal Anak Post Konsul 1

of 51

Transcript of Jurnal Anak Post Konsul 1

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    1/51

    JURNAL PEDIATRIK 

    “INTERVENSI KEPERAWATAN BERDASARKAN JURNAL PADA PASIEN

    DENGAN LEUKEMIA”

    Disusun Untuk Memenuhi Tugs Ke!"m#"k P$"%esi Ne$s De#$temen Pe&it$ik 

    '!eh ( Ke!"m#"k )* + ), RSSA

    An- Seti-"$ini ).//*/0///)))*)

    Git Pus#its$i ).//*/0///)))./Me$1hi!!ie Es" NG ).//*/0///)))2/

    N"3it Wu!n&$i ).//*/0///))))*

    PR'GRAM STUDI NERS

    4AKULTAS KED'KTERAN

    UNIVERSITAS BRAWIJA5A

    MALANG

    6/)7

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    2/51

    BAB I

    PENDA8ULUAN

    )9) Lt$ Be!kng

    Leukemia ialah keganasan hematologik akibat proses neoplastik yang disertai

    gangguan diferensiasi (maturation arrest) pada berbagai tingkatan sel induk hemopoetik,

    sehingga terjadi ekspansi progresif dari kelompok (clone) sel ganas tersebut didalam

    sumsum tulang, kemudian sel leukemia beredar secara sistemik. Penyebab yang pasti

     belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor predisposisi yang menyebabkan terjadinya

    leukemia antara lain factor genetic, radiasi ionisasi, terpapar zat kimia, obat-obatan

    immunosupresif, factor herediter dan kelainan kromosom. Jaringan pembentuk darah

    ditandai oleh pergantian sel yang sangat cepat. ormalnya, produksi sel darah tertentu

    dari prekusor sel stem diatur sesuai kebutuhan tubuh. !pabila mekanisme yang mengatur 

     produksi sel tersebut terganggu, sel akan membelah diri sampai ke tingkat sel yang

    membahayakan (proliferasi neoplastik). Proliferasi neoplastik dapat terjadi karena

    kerusakan sumsum tulang akibat radiasi, "irus onkogenik, maupun herediter.

    Proses terjadinya adalah ketika sel polimorfonuklear dan monosit normalnya

    dibentuk hanya dalam sumsum tulang. #edangkan limfosit dan sel plasma dihasilkan

    dalam berbagai organ limfogen (kelenjar limfe, limpa, timus, tonsil). $eberapa sel darah

     putih yang dibentuk dalam sumsum tulang, khususnya granulosit, disimpan dalam

    sumsum tulang sampai mereka dibutuhkan dalam sirkulasi. $ila terjadi kerusakan

    sumsum tulang, misalnya akibat radiasi atau bahan kimia, maka akan terjadi proliferasi

    sel-sel darah putih yang berlebihan dan imatur. Pada kasus !%L, dimulai dengan

     pembentukan kanker pada sel mielogen muda (bentuk dini neutrofil, monosit, atau

    lainnya) dalam sumsum tulang dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh sehingga sel-

    sel darah putih dibentuk pada banyak organ ekstra medula.

    #ecara imunologik, patogenesis leukemia dapat diterangkan sebagai berikut. $ila

    "irus dianggap sebagai penyebabnya, maka "irus tersebut dengan mudah akan masuk ke

    dalam tubuh manusia dan merusak mekanisme proliferasi. #eandainya struktur 

    antigennya sesuai dengan struktur antigen manusia tersebut, maka "irus mudah masuk.

    $ila struktur antigen indi"idu tidak sama dengan struktur antigen "irus, maka "irus

    tersebut akan ditolaknya. #truktur antigen ini terbentuk dari struktur antigen dari

     berbagai alat tubuh, terutama kulit dan selaput lendir yang terletak di permukaan tubuh

    atau &L-! (&uman Leucocyte Locus !). #istem &L-! diturunkan menurut hukum

    genetik, sehingga etiologi leukemia sangat erat kaitannya dengan faktor herediter.

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    3/51

    !kibat proliferasi mieloid yang neoplastik, maka produksi elemen darah yang lain

    tertekan karena terjadi kompetisi nutrisi untuk proses metabolisme (terjadi

    granulositopenia, trombositopenia). #el-sel leukemia juga mengin"asi tulang di

    sekelilingnya yang menyebabkan nyeri tulang dan cenderung mudah patah tulang.

    Proliferasi sel leukemia dalam organ mengakibatkan gejala tambahan ' nyeri akibat

     pembesaran limpa atau hati, masalah kelenjar limfa sakit kepala atau muntah akibat

    leukemia meningeal.

    alam tahun *++ diperkirakan ada .+++ orang di !merika #erikat yang

    terdiagnosis menderita leukemia, * persen di antaranya berumur di atas + tahun.

    Leukemia adalah terjadinya produksi sel darah putih yang berlebihan dan merupakan

    gangguan pembentukan sel darah putih yang terjadi di sumsum tulang. #el-sel tersebut

    tidak berkembang secara normal dan sebagian besar merupakan sel yang masih muda

    atau belum matang yang tidak jelas fungsinya.

    Pengobatan leukemia tergantung kepada jenis leukemianya, dari hanya diobati

    secara simtomatik sampai ke penggantian sumsum tulang yang meskipun agresif sering

    dapat menyembuhkan beberapa jenis leukemia. #elain itu ada juga yang menggunakan

    obat yang diarahkan ke sel yang tumbuh secara tidak normal itu.

    Leukemia akut diterapi dengan menggunakan obat khemoterapi dan/atau

     penggantian sumsum tulang. 0ntuk 1LL, adakalanya cukup dengan melakukan

     pengamatan selama beberapa 2aktu karena leukemia ini berkembang sangat lambat.

    3etapi ketika pertumbuhannya menjadi makin buruk, 1LL diobati dengan obat

    kemoterapi. 0ntuk 1%L, terapi standard yang sekarang dipakai adalah menggunakan

    obat yang bernama imatinib. 0ntuk pasien usia muda, transplantasi/penggantian sumsum

    tulang juga dilakukan untuk menyembuhkan 1%L.

    !ngka kesembuhan pada anak-anak kini dapat mencapai 4-5+6 dengan

    menggunakan kombinasi baru obat-obat kemoterapi. %asalah terbesar yang dihadapi

    dalam mengobati leukemia adalah karena kita tidak mengetahui apa yang menyebabkan

    terjadinya pertumbuhan sel darah putih secara tidak normal tersebut. #ementara itu

    sampai sekarang obat-obat leukemia yang dapat diarahkan langsung ke sel-sel yang

    tumbuh tidak normal itu terus dicari dan diteliti. iagnosis kepera2atan yang muncul

     berdasarkan respon pasien pun perlu diperhatikan untuk mengatasi akar penyebab

    Leukimia sehingga dapat mencapai kesembuhan optimal pada pasien Leukimia.

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    4/51

    )96 Rumusn Ms!h

    7. $agaimana analisis rekomendasi inter"ensi terhadap diagnosis kepera2atan

    ketidakseimbangan nutrisi' kurang dari kebutuhan tubuh untuk pasien Leukemia8

    *. $agaimana analisis rekomendasi inter"ensi terhadap diagnosis kepera2atan resiko

    infeksi untuk pasien Leukemia8

    . $agaimana analisis rekomendasi inter"ensi terhadap diagnosis kepera2atan

    9elelahan untuk pasien Leukemia8

    )90 Tu:un

    7. %enganalisis dan merekomendasikan inter"ensi terhadap diagnosis kepera2atan

    ketidakseimbangan nutrisi' kurang dari kebutuhan tubuh untuk pasien Leukemia.

    *. %enganalisis dan merekomendasikan inter"ensi terhadap diagnosis kepera2atan

    resiko infeksi untuk pasien Leukemia.

    . %enganalisis dan merekomendasikan inter"ensi terhadap diagnosis kepera2atan

    9elelahan untuk pasien Leukemia.

    )9. Mn%t

    - $agi pasien

    Pasien diharapkan dapat terhindar dari perburukan kondisi akibat 9elelahan, tidak 

    terpenuhinya kebutuhan nutrisi sesuai kebutuhan, dan resiko infeksi yang mebuat

    anak selalu re2el sepanjang hari karena merasa kesakitan. #elain itu pasien dapat

    merasakan kepuasan dan kenyamanan terhadap pera2atan yang baik, sehingga

    mencapai kesembuhan optimal.

    - $agi klinik 

    unia klinik mendapatkan pengetahuan dan skill yang baru tentang prosedur 

     pera2atan pasien leukimia berdasarkan diagnosis kepera2atan yang sering muncul

    tersebut yang dapat mencegah terjadinya perburukan kondisi pasien. !plikasi

     pera2atan pasien Leukimia yang baik sesuai dengan program yang ada di :# pun

    dapat mengoptimalkan kinerja pera2at sesuai dengan panduan prosedur yang jelas

    terhadap pera2atan pasien Leukimia.

    - $agi mahasis2a kesehatan

    %ahasis2a kesehatan sebagai agen perubahan diharapkan menjadi promotor dalam

    aplikasi ilmu kepera2atan yang baru untuk memperbaiki kinerja pera2at sehingga

    mengoptimalkan efisiensi beban kerja pera2at dan pembiayaan pera2atan yang harus

    dikeluarkan pasien Leukimia.

    - $agi institusi pendidikan

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    5/51

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    6/51

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    7/51

    • Leukemia adalah penyakit neoplastik yang ditandai dengan diferensiasi dan poliferasi sel induk 

    hematopoietik yang mengalami transfusi dan ganas, menyebabkan supresi dan penggantian elemen

    sumsum normal ($aldy, *++)

    • 9eganasan hematologik akibat proses neoplastik yang disertai gangguan differensiasi pada berbagai

    tingkatan sel induk hematopoietik sehingga terjadi ekspansi progresif dari kelompok sel ganas tersebut

    dalam sumsum tulang kemudian sel leukemia beredar secara sistemik (;.% $akta, *++4).

    • Leukemia adalah suatu keganasan organ pembuat darah sehingga sumsum tulang

    didominasi oleh klon maligna limfositik dan terjadi penyebaran sel-sel ganas tersebut ke

    darah dan semua organ tubuh ($ambang, *++5).

    • 9anker yang terjadi akibat diferensiasi dan leukosit yang berlebihan (#ayuh 3amher.

    *++5).

    • 9eganasan hematologis akibat proses neoplastik yang disertai gangguan diferensiasi pada

     berbagai tingkatan sel induk hematopoietik (%uttagin, *++@).

    • #el leukemia mempengaruhi hematopoiesis sel darah normal dan imunitas penderita. (Aayan, *+7+)

    • #ekelompok anak sel yang abnormal yang menghambat semua sel darah lain di sumsum tulang untuk 

     berkembang secara normal, sehingga mereka tertimbun di sum-sum tulang (1or2in, *++@).

    #ifat khas leukemia adalah proliferasi tidak teratur atau akumulasi sel darah putih

    dalam sumusm tulang, menggantikan elemen sumsum tulang normal. Juga terjadi proliferasi

    di hati,limpa dan nodus limfatikus, dan in"asi organ non hematologis, seperti meninges, traktus

    gastrointesinal, ginjal dan kulit. Leukemia adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh

     proliferasi abnormal dari sel-sel leukosit yang menyebabkan terjadinya kanker pada alat

     pembentuk darah sehingga mempengaruhi hematopoesis sel darah normal dan imunitas

     penderita.

    B9 ETI'L'GI

    Balaupun penyebab dasar leukemia yang pasti belum diketahui dan dijelaskan secara

    keseluruhan, akan tetapi terdapat faktor predisposisi yang menyebabkan terjadinya leukemia,yaitu'

    7. ?enetik  

    !danya penyimpangan kromosom insidensi leukemia meningkat pada penderita

    kelainan kongenital, diantaranya pada sindroma o2n *+C lebih besar dari orang normal,

    sindroma $loom, DanconiEs !nemia, sindroma Biskott-!ldrich, sindroma Fllis

    "an1re"eld, sindroma 9leinfelter, -3risomy sindrome, sindroma "on :eckinghausen,

    dan neurofibromatosis (Biernik, 7@5 Bilson, 7@@7). 9elainan-kelainan kongenital ini

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    8/51

    dikaitkan erat dengan adanya perubahan informasi gen, misal pada kromosom *7 atau 1-group

    3risomy, atau pola kromosom yang tidak stabil, seperti pada aneuploidy.

    a) * #audara kandung

    ilaporkan adanya resiko leukemia akut yang tinggi pada kembar identik dimana

    kasus-kasus leukemia akut terjadi pada tahun pertama kelahiran. &al ini berlaku juga

     pada keluarga dengan insidensi leukemia yang sangat tinggi (Biernik,7@5).

     b) Daktor Lingkungan

    $eberapa faktor lingkungan di ketahui dapat menyebabkan kerusakan kromosom

    dapatan, misal' radiasi, bahan kimia, dan obat-obatan yang dihubungkan dengan

    insiden yang meningkat pada leukemia akut, khususnya !LL (Biernik, 7@5 Bilson, 7@@7) .G

    *.

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    9/51

    fenilbutazon, dan methoCypsoralen dilaporkan menyebabkan kegagalan sumsum tulang yang lambat

    laun menjadi !%L ( Dauci, et. al, 7@@5 ).G

    . :adiasi

    :adiasi dapat meningkatkan frekuensi Leukemia %ielostik !kut (L%!), namun tidak 

     berhubungan dengan Leukemia Limfositik 9ronis (LL9). Peningkatan resiko leukemia

    ditemui juga pada pasien yang mendapat terapi radiasi misal' pembesaran thymic, para

     pekerja yang terekspos radiasi dan para radiologis. ata-data pendukung radiasi sebagai

     penyebab leukemia '

    Para pega2ai radiologi lebih sering menderita leukemia

    Penderita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia

    Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian $om !tom &irosima dan

     agasaki4. #inar :adioaktif 

    #inar radioaktif merupakan faktor eksternal yang paling jelas dapat menyebabkan

    leukemia pada binatang maupun pada manusia. ibuktikan bah2a penderita yang diobati

    dengan sinar radioaktif akan menderita leukemia pada 6 klien, dan baru terjadi sesudah

    tahun.

    5. Leukemia #ekunder 

    Leukemia yang terjadi setelah pera2atan atas penyakit malignansi lain disebut

    #econdary !cute Leukemia (#!L) atau treatment related leukemia. 3ermasuk diantaranya

     penyakit &odgin, limphoma, myeloma, dan kanker payudara . &al ini disebabkan karena obat-obatan

    yang digunakan termasuk golongan imunosupresif selain menyebabkan dapat

    menyebabkan kerusakan ! . Leukemia biasanya mengenai sel-sel darah putih.

    Penyebab dari sebagian besar jenis leukemia tidak diketahui. Pemaparan terhadap

     penyinaran (radiasi) dan bahan kimia tertentu (misalnya benzena) dan pemakaian obat

    anti kanker, meningkatkan resiko terjadinya leukemia. Hrang yang memiliki kelainan

    genetik tertentu (misalnya sindroma o2n dansindroma Danconi), juga lebih peka

    terhadap leukemia.

    @. Daktor ;nfeksi

    $anyak ahli yang menduga bah2a faktor infeksi oleh suatu bahan yang menyebabkan

    reaksi sangat berperan dalam etiologi leukemia (;mam #upandiman. 7@@4 #yl"ia

    !nderson Price. 7@@).

    ;9 4AKT'R RESIK' 0sia

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    10/51

    0sia seseorang akan berpengaruh terhadap imunitas seseorang. #emakin bertambah

    usianya maka akan semakin berkurang imunitas tubuhnya yang akan berpengaruh

    terhadap proliferasi sel abnormal ganas yang akan menyerang tubuh.

    Lingkungan

    Daktor lingkungan berpengaruh terhadap keparahan leukemia. %asyarakat yang

    dekat/tinggal di area industri dapat terkena racun lingkungan seperti benzena dan

    insektisida yang memperburuk kondisi pasien. Hrang-orang dengan paparan zat kimia

    (misal'benzene, !rsen, pestisida, kloram fenikol, fenil $utazon, dan agen neoplastik)

    akan berisiko lebih tinggi untuk terjangkit leukemia. 9ontak dengan radiasi ionisasi

    disertai manifestasi leukemia (#yl"ia !nderson Price. 7@@). Paparan pada tingkat-tingkat

    yang tinggi dari benzene pada tempat kerja dapat menyebabkan leukemia. $enzene

    digunakan secara luas di industri kimia begitu juga dengan Dormaldehyde yang beresiko

    leukemia lebih besar.

    ?enetik 

    #uatu studi ?enetika &ematologi menemukan bah2a anak-anak yang lahir dari

     beberapa pasangan yang telah dijadikan sample penelitian terbukti bah2a anak-anak 

    tersebut menderita leukemia karena memba2a faktor genetik dari orang tuanya. 9elaman

    kongenital dengan aneuloidi, misalnya !granulositosis congenital, sindrom Fllis

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    11/51

    seperti sering mengkonsumsi bahan yang berpenga2et dalam jangka lama bisa

    menyebabkan leukemia.

    :i2ayat Penyakit

    %isalnya selain mengalami Leukemia, pasien juga mengalami anemia dan pneumoniayang berkaitan dengan ikatan oksidasi hemoglobin, apabila tidak mencapai standar 

    normal yang dibutuhkan tubuh maka akan terjadi hematopoiesis abnormal.

    :adiasi ;onik 

    Hrang-orang yang selamat dari ledakan bom atom akan berisiko relati"e keseluruhan

    untuk berkembang menjadi leukemia akut.

    Ffek pengobatan

    #eseorang dengan radioterapi dan kemoterapi bias meningkatkan resiko terjangkitleukemia. #etiap keadaan sumsum tulang hipopastik, kelihatannya merupakan

     predisposisi terhadap leukemia.

    Daktor penyakit yang didapat

    Penyakit yang didapat dengan resiko terkena leukemia mencakup mielofibrosis,

     polisitemia "era, dan anemia refraktori sideroblastik. %ieloma multipel dan penyakit

    &odgkin juga menunjukkan peningkatan resiko terhadap terjadinya penyakit ini

    (3ambayong, *+++).

    ;nfeksi "irus

    Pada a2al 7@5+, di isolasi "irus &3L

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    12/51

    Leukemia akut dihubungkan dengan a2itan (onset) cepat, jumlah leukosit tidak 

    matang berlebihan, dengan cepat menjadi anemia, trombositopenia berat, demam tinggi, lesi

    infektif pada mulut dan tenggorok, perdarahan dalam area "ital, akumulasi leukosit dalam

    organ "ital dan infeksi berat. (3ambayong, *+++).

    Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat,

    mematikan dan memburuk. !pabila tidak diobati segera, maka penderita dapat meninggal.

    Leukemia juga dapat diklasifikasikan berdasarkan maturasi sel dan tipe sel asal.

    %enurut maturasinya menjadi akut dan kronis, sedang tipe sel asal dibedakan berdasarkan

    mielositik dan limfositik.

    7. Luekemia Limfositik !kut (!LL)

    ianggap sebagai proliferasi ganas limfoblast. #ering terjadi pada anak-anak (4-

    5+6), laki-laki lebih banyak dibanding perempuan, puncak insiden usia =tahun, setelah

    usia 7 !LL jarang terjadi. %anifestasi limfosit immatur berproliferasi dalam sumsum

    tulang dan jaringan perifer, sehingga mengganggu perkembangan sel normal. Leukemia yang

    mengenai stem sel hematopoietik yang kelak berdiferensiasi ke semua sel mieloid'

    monosit, granulosit ($asofil, eutrofil, dan Fusinofil), eritrosit dan trombosit. Penyakit

    ini juga terdapat pada de2asa yang terutama telah berumur tahun/lebih.

    9eganasan klonal dari sel-sel perkusor limfoit. Lebih dari 5+6 kasus, sel-sel ganas

     berasal dari limfoit $ dan sisanya merupakan leukemia sel 3. Leukemia jenis ini adalah

    leukemia yang paling sering terjadi pada anak-anak. Lebih sering terjadi pada anak laki-

    laki (&andayani, *++5).

    !cute Limphocytic Leukemia (!LL) sendiri terbagi menjadi , yakni '

    • L7 #el-sel leukemia terdiri dari limfoblas yang homogen dan L7 ini banyak 

    menyerang anak-anak. !LL dengan sel limfoblast kecil-kecil dan merupakan 5=6

    dari !LL.

    • L* 3erdiri dari sel sel limfoblas yang lebih heterogen bila dibandingkan dengan L7.

    !LL jenis ini sering diderita oleh orang de2asa. #el lebih besar, inti ireguler,

    kromatin bergumpal, nukleoli prominen dan sitoplasma agak banyak, merupakan 7=6

    dari !LL.

    • L 3erdiri dari limfoblas yang homogen, dengan karakteristik berupa sel $urkitt, yaitu

    sitoplasma basofil dengan banyak "akuola dan hanya merupakan 76 dari !LL.

    3erjadi baik pada orang de2asa maupun anak-anak dengan prognosis yang buruk .

    ?ejala klinisnya ' gejala tersering yang dapat terjadi adalah rasa lelah, panas tanpa infeksi purpura,

    nyeri tulang dan sendi, penurunan berat badan, serta sering ditemukan suatu massa abnormal. Pada

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    13/51

     pemeriksaan fisik didapat splenomegali, hepatomegali, limfadenopati, nyeri tekan pada tulang dada,

    ekimosis, dan perdarahan retina.

    *. Leukemia %ielogenus !kut (!%L)

    %engenai sel stem hematopeotik yang kelak berdiferensiasi ke semua sel %ieloid'

    monosit, granulosit, eritrosit, eritrosit dan trombosit. #emua kelompok usia dapat terkena,

    insidensi meningkat sesuai bertambahnya usia. ;nsiden !%L kira-kira *-/7++.+++

     penduduk, L%! lebih sering ditemukan pada usia de2asa (56) daripada anak-anak 

    (76). itemukan lebih sering pada laki-laki daripada 2anita.

    ?ejala klinis yang dapat terlihat pada klien L%! adalah rasa lelah, pucat, nafsu

    makan hilang, anemia, petekie, perdarahan, nyeri tulang, serta infeksi dan pembesaran

    kelenjar getah bening, limpa, hati, dan kelenjar mediastinum. kadang-kadang juga

    ditemukan hipertrofi gusi, khususnya pada leukemia akut monoblastik dan

    mielomonolitik.

    %erupakan leukemia nonlimfositik yang paling sering terjadi. Leukemia %ielogenus

    !kut (!%L) terbagi menjadi 5 tipe '

    %o ( !cute 0ndifferentiated Leukemia 6)

    %erupakan bentuk paling tidak matang dari !%L, yang juga disebut sebagai !%L

    dengandiferensiasi minimal.

    %7 ( !cute %yeloid Leukemia tanpa maturasi 76-*+6)

    %erupakan leukemia mieloblastik klasik yang terjadi hampir seperempat dari

    kasus !%L.Pada !%L jenis ini terdapat gambaran azurophilic granules dan !uer 

    rods. an sel leukemik dibedakan menjadi * tipe, tipe 7 tanpa granula dan tipe *

    dengan granula, dimana tipe 7dominan di %7.

    %* ( !kut %yeloid Leukemia *6-+6)

    #el leukemik pada %* memperlihatkan kematangan yang secara morfologi

     berbeda, dengan jumlah granulosit dari promielosit yang berubah menjadi granulosit

    matang berjumlah lebihdari 7+ 6 . Jumlah sel leukemik antara + I @+ 6. 3api lebih dari + 6

    dari jumlah sel-selsumsum tulang di %* adalah mielosit dan promielosit.

    % ( !cute Promyelocitic Leukemia 6-7+6)

    #el leukemia pada % kebanyakan adalah promielosit dengan granulasi berat,

    stain mieloperoksidase K yang kuat. ukleus ber"ariasi dalam bentuk maupun ukuran, kadang-

    kadang berlobul. #itoplasma mengandung granula besar, dan beberapa promielosit

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    14/51

    mengandung granula berbentuk seperti debu. !danya isseminated

    ;ntra"askular 1oagulation (;1) dihubungkan dengan granula-granula abnormal ini.

    %= ( !cute %yelomonocytic Leukemia *+6)

    3erlihat * ( dua ) type sel, yakni granulositik dan monositik, serta sel-selleukemik lebih dari + 6 dari sel yang bukan eritroit. %= mirip dengan %7, dibedakan dengan

    cara *+6 dari selyang bukan eritroit adalah sel pada jalur monositik, dengan tahapan maturasi yang

     berbeda-beda. Jumlah monosit pada darah tepi lebih dari +++ /uL. 3anda lain dari

    %= adalah peningkatan proporsi dari eosinofil di sumsum tulang, lebih dari 6 darisel yang

     bukan eritroit, disebutdengan %= dengan eoshinophilia. Pasien-pasien dengan !%L

    type %= mempunyai responterhadap kemoterapi-induksi standar.

    %=Fo, Leukemia %ielomonositikdengan Fosinofil !bnormal (6-7+6).

    % ( !cute %onocytic Leukemia *6-@6)

    Pada % terdapat lebih dari 5+6 dari sel yang bukan eritroit adalah monoblas,

     promonosit,dan monosit. 3erbagi menjadi dua, %a dimana sel monosit dominan

    adalah monoblas,sedang pada %b adalah promonosit dan monosit. %a jarang

    terjadi dan hasil pera2atannyacukup baik.

    % ( Frythroleukemia 6-6)

    #umsum tulang terdiri lebih dari +6 eritroblas dengan derajat berbeda dari

    gambaranmorfologi $izzare. Fritroblas ini mempunyai gambaran morfologi

    abnormal berupa bentuk multinukleat yang raksasa. Perubahan megaloblastik ini

    terkait dengan maturasi yang tidak sejalan antara nukleus dan sitoplasma . %

    disebut %yelodisplastic #yndrome ( %# ) jikasel leukemik kurang dari +6 dari sel

    yang bukan eritroit . % jarang terjadi dan biasanyakambuhan terhadap kemoterapi-induksi

    standar .

    %4 ( !cute %egakaryocytic Leukemia 6-7*6)

    $eberapa sel tampak berbentuk promegakariosit/megakariosit. ( Aoshida, 7@@5

    Betzler dan$loomfield, 7@@5 )Leukemia %ielogenus 9ronis (1%L) juga dimasukkan

    dalam sistem keganasan sel stemmieloid. amun lebih banyak sel normal dibanding

     bentuk akut, sehingga penyakit ini lebihringan. 1%L jarang menyerang indi"idu di

     ba2ah *+ tahun. %anifestasi mirip dengangambaran !%L tetapi tanda dan gejala

    lebih ringan, pasien menunjukkan tanpa gejala selama bertahun-tahun, peningkatan

    leukosit kadang sampai jumlah yang luar biasa, limpamembesar.Leukemia

    Limfositik 9ronis (1LL) merupakan kelainan ringan mengenai indi"idu usia

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    15/51

    +sampai 4+ tahun. %anifestasi klinis pasien tidak menunjukkan gejala, baru

    terdiagnosa saat pemeriksaan fisik atau penanganan penyakit lain.

    E9 MANI4ESTASI KLINIS

    #ifat khas leukemia adalah proliferasi tidak teratur/akumulasi sel darah putih dalam

    sumsum tulang, menggantikan elemen sumsum tulang normal. Juga proliferasi di hati, limfa,

    dan nodus limfatikus, serta in"asi organ nonhematologis, seperti meningitis, traktus

    gastrointestinal, ginjal dan kulit.

    7. Leukemia !kut (ational 1ancer ;nstitute , *++5)

    Limfosit imatur berproliferasi di sumsum tulang > jaringan perifer, serta terakumulasi

    elisana. &al diatas mengakibatkan adanya gangguan pada perkembangan sel normal.

    Leukemia akut juga memperlihatkan gejala klinis yang mencolok. ?ejala leukemiaakut dapat digolongkan menjadi besar, yaitu'

    a) ?ejala kegagalan sumsum tulang'

    !nemia menimbulkan gejala pucat, lemah, letargi(kesadaran menurun),

     pusing, sesak, nyeri dada.

     etropenia menimbulkan infeksi yang ditandai oleh demam, infeksi rongga

    mulut, tenggorok, kulit, saluran nafas, dan sepsis sampai syok peptik. Pasien

    sering menunjukkan gejala infeksi/perdarahan/keduanya pada 2aktu

    diagnosis. 3rombositopenia menimbulkan easy bruisisng, perdarahan mukosa, seperti

     perdarahan gusi, epistaksis, ekimusis, (perdarahan dalam kulit), serta

     perdarahan saluran cerna dan sistem saluran kandung kemih.

    !noreksia adalah tidak adanya/hilangnya selera makan.

    Pasien dengan jumlah sel darah putih meningkat secara nyata dalam sirkulasi

    (jumlahnya melebihi *++.+++/mm) dapat menunjukkan gejala hiper"iskositas.

    ?ejala ini mencakup nyeri kepala, perubahan penglihatan, kebingungan dan

    dispenia yang memerlukan leukoforensis segera (pembuangan leukosit melalui

     pemisah sel).

     b) 9eadaan hiperkatabolik, yang ditandai oleh'

    9aheksia

    9eringat malam (gejala hipermetabolisme)

    &iperurikemia yang dapat menimbulkan gout dan gagal ginjal

    emam dan banyak keringat

    c) ;nfiltrasi ke dalam organ menimbulkan arganomegali dan gejala lain, seperti'

     yeri tulang > nyeri sternum karena infark tulang (infiltrate subperiosteal)

    karena infiltrasi sumsum tulang oleh sel-sel leukemia. Limfadenopati, splenomegali dan hepatomegali

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    16/51

    &ipertrofi gusi dan infiltrasi kulit

    #indrom menigeal' sakit kepala, mual muntah, mata kabur, kaku kuduk.

    d) Perdarahan kulit '

    !traumatic ecchymosis' $ercak perdarahan yang kecil pada kulit/membran

    mukosa, lebih besar dari petekia, yang membentuk bercak biru/ungu yang bundar/tidak teratur serta tanpa ele"asi.

    Petechiae

    Purpura' Perdarahan kecil didalam kulit, membrane mukosa/ permukaan

    serosa.

    e) Perdarahan gusi

    &epatomegali ' pembesaran &ati

    #plenomegali ' pembesaran Limpa

    Limfadenopati ' ppnyakit 9elenjar Limfe

    %assa di %edias tinum ' sering pada LL! sel 3

    Leukemia sistem saraf pusat ' nyeri kepala, muntah (gejala tekanan tinggi

    intrakranial), perubahan pada status mental, kelumpuhan saraf otak terutama

    saraf

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    17/51

    3rombositopenia mengakibatkan perdarahan yang dinyatakan dengan petekie,

    epitaksis (perdarahan hidung), hematoma pada membrane mukosa, serta

     pendarahan saluran cerna dan system saluran kemih. !nemia bukan merupakan

    manifestasi a2al disebabkan karena umur eritrosit yang panjang (7*+ hari). Jika

    terdapat anemia akan ditemukan pusing dan gejala kelelahan dan dipnea 2aktu

    kerja fisik disertai pucat yang nyata (#yl"ia !nderson Price. 7@@).

    L%! (%uttaMin, *++@)

    L%! tidak selalu dijumpai Leukositosis

    Leukositosis terjadi pada sekitar +6 kasus L%! , 76 leukosit normal dan

    6 mengalami netropenia

    #el-sel $last dalam jumlah signifikan ditemukan di darah tepi terlihat pada

    56 penderita L%! ?ejala klinisnya ' lelah, pucat, anoreksia, anemia, petekie, perdarahan, nyeri

    tulang, infeksi > limfadenopati, &epatomegali, splenomegali, hipertrofi gusi,

    dll.

    *. Leukemia 9ronis (ational 1ancer ;nstitute, *++5)

    Leukemia kronis tidak menampilkan gejala yang spesifik tetapi gejala yang dapat juga

    menjadi gejala penyakit lain seperti demam tidak tinggi, letih, keringat dingin, perut

    sering merasa tidak enak dan adakalanya terdapat juga pembesaran limfa. 9adangkala

     juga terjadi kehilangan nafsu makan dan berat badan menurun. $iasanya gejala-gejala

    ringan tersebut berlangsung selama -5 bulan.

    49 PAT'4ISI'L'GI

    Penyakit leukemia ditandai oleh adanya proliferasi tak terkendali dari satu atau

     beberapa jenis sel darah. &al ini terjadi karena adanya perubahan pada kromosom sel induk 

    sistem hemopoetik. #el sistem hemopoetik adalah sel yang terus menerus berproliferasi,

    karena itu sel ini lebih potensial untuk bcrtransformasi menjadi sel ganas dan lebih peka

    terhadap obat toksik seperti sitostatika dan radiasi. Penelitian morfologik menunjukkan

     bah2a pada Leukemia Limfositik !kut (LL!) terjadi hambatan diferensiasi dan sel limfoblas

    yang neoplastik memperlihatkan 2aktu generasi yang memanjang, bukan memendek. Hleh

    karena itu, akumulasi sel blas terjadi akibat ekspansi klonal dan kegagalan pematangan

     progeni menjadi sel matur fungsional. !kibat penumpukan sel blas di sumsum tulang, sel

     bakal hemopoetik mengalami tekanan.

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    18/51

    9elainan paling mendasar dalam proses terjadinya keganasan adalah kelainan genetik 

    sel. Proses transformasi menjadi sel ganas dimulai saat ! gen suatu sel mengalami

     perubahan. !kibat proliferasi sel yang tidak terkendali ini tcrjadi kenaikan kadar satu atau

     beberapa jenis sel darah dan penghambatan pembentukan sel darah lainnya dengan akibat

    terjadinya anemia, trombositopenia dan granulositopenia.

    Perubahan kromosom yang terjadi merupakan tahap a2al onkogenesis dan prosesnya

    sangat kompleks, melibatkan faktor intrinsik (host) dan ekstrinsik (lingkungan).

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    19/51

     Anoreksia   tidaks i

    mbangan

    nutrisi:

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    20/51

    G9 PENATALAKSANAAN

    Pent!ksnn 4$mk"!"gis

    !da banyak cara penanganan yang dapat dilakukan pada penderita leukemia dan

    setiap penanganan mempunyai keunggulan masing-masing. 3ujuan pengobatan pasien

    leukemia adalah meneapai kesembuhan total dengan menghancurkan sel-sel leukemia. 0ntuk 

    itu, penderita leukemia harus menjalani kemoterapi dan harus dira2at di rumah

    sakit.#ebelum sumsum tulang kembali berfungsi normal, penderita mungkin memerlukan

    transfusi sel darah merah untuk mengatasi anemia, transfusi trombosit untuk mengatasi

     perdarahan, antibiotik untuk mengatasi infeksi. $eberapa kombinasi dari obat kemoterapi

    sering digunakan dan dosisnya diulang selama beberapa hari atau beberapa minggu. #ecara

    umum penanganan pada penderita leukemia sebagai berikut'

    7. 9emoterapi#ebagian besar pasien leukemia menjalani kemoterapi. Jenis pengobatan kanker ini

    menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel leukemia. 3ergantung pada jenis

    leukemia, pasien bisa mendapatkan satu jenis obat atau kombinasi dari dua obat atau

    lebih.

    Pasien leukemia bisa mendapatkan kemoterapi dengan berbagai cara'

    • %elalui mulut

    • engan suntikan langsung ke pembuluh darah (atau intra"ena)

    • %elalui kateter (tabung kecil yang fleksibel) yang ditempatkan di dalam

     pembuluh darah balik besar, seringkali di dada bagian atas - Pera2at akan

    menyuntikkan obat ke dalam kateter, untuk menghindari suntikan yang

     berulang kali. 1ara ini akan mengurangi rasa tidak nyaman dan/atau cedera

     pada pembuluh darah/kulit.

    • engan suntikan langsung ke cairan cerebrospinal   - jika ahli patologi

    menemukan sel-sel leukemia dalam cairan yang mengisi ruang di otak dan

    sumsum tulang belakang, dokter bisa memerintahkan kemoterapi intratekal.

    okter akan menyuntikkan obat langsung ke dalam cairan cerebrospinal .

    %etode ini digunakan karena obat yang diberikan melalui suntikan ;< atau

    diminum seringkali tidak mencapai sel-sel di otak dan sumsum tulang

     belakang. 

    • 3erdapat tiga fase pelaksanaan kemoterapi '

    a. Dase induksi imulasi

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    21/51

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    22/51

    induk ( stem cell ) yang sehat melalui tabung fleksibel yang dipasang di pembuluh darah

     besar di daerah dada atau leher. #el-sel darah yang baru akan tumbuh dari sel-sel induk 

    ( stem cell ) hasil transplantasi.

    #etelah transplantasi sel induk ( stem cell ), pasien biasanya harus menginap di

    rumah sakit selama beberapa minggu. 3im kesehatan akan melindungi pasien dari infeksi

    sampai sel-sel induk ( stem cell ) hasil transplantasi mulai menghasilkan sel-sel darah putih

    dalam jumlah yang memadai.

    3ransplantasi sumsum tulang merupakan prosedur dimana sumsum tulang yang

    rusak digantikan dengan sumsum tulang yang sehat. #umsum tulang yang rusak dapat

    disebabkan oleh dosis tinggi kemoterapi atau terapi radiasi. #elain itu, transplantasi

    sumsum tulang juga berguna untuk mengganti sel-sel darah yang rusak karena kanker.

    3ransplantasi sumsu tulang dapat menggunakan sumsum tulang pasien sendiri yang

    masih sehat. &al ini disebuttransplantasi sumsum tulang autologus. 3ransplantasi

    sumsum tulang juga dapat diperoleh dari orang lain. $ila didapat dari kembar identik,

    dinamakan transplantasi syngeneic. #edangkan bila didapat dari bukan kembar identik,

    misalnya dari saudara kandung, dinamakan transplantasi allogenik. #ekarang ini,

    transplantasi sumsum tulang paling sering dilakukan secara allogenik.

    Ffek samping transplantasi sumsum tulang tetap ada, yaitu kemungkinan infeksi

    dan juga kemungkinan perdarahan karena pengobatan kanker dosis tinggi. &al ini dapat

    ditanggulangi dengan pemberian antibiotik ataupun transfusi darah untuk mencegah

    anemia. !pabila berhasil dilakukan transplantasi sumsum tulang, kemungkinan pasien

    sembuh sebesar 4+-5+6, tapi masih memungkinkan untuk kambuh lagi. 9alau tidak 

    dilakukan transplantasi sumsum tulang, angka kesembuhan hanya =+-+6.3erapi  stem

    cell  yang rutin digunakan untuk mengobati penyakit saat ini adalah transplantasi  stem cell 

    de2asa dari sumsum tulang belakang dan darah perifer serta darah tali pusat bayi.

    9 Stem ;e!! Sumsum Tu!ng Be!kng

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    23/51

    3erapi  stem cell   yang dikenal baik sekarang ini adalah transplantasi  stem cell 

    sumsum tulang belakang yang digunakan untuk mengobati leukimia dan kanker lain yang

    termasuk penyakit keganasan darah. Leukimia adalah kanker sel-sel darah atau leukosit.

    #eperti sel-sel darah merah lain, leukosit dibuat dalam sumsum tulang belakang melalui

    sebuah proses yang dimulai dengan  stem cell  de2asa multipoten (dapat berdiferensiasi

    menjadi sel-sel penting dalam tubuh). Leukosit de2asa dilepaskan ke dalam aliran darah

    dimana mereka bekerja untuk mela2an infeksi dalam tubuh. isebut leukimia ketika

    leukosit mulai tumbuh dan berfungsi abnormal menjadi kanker. #el-sel abnormal ini tidak 

    dapat mela2an infeksi dan dapat mengganggu fungsi organ lain.

    3erapi leukimia bergantung pada menghilangkan leukosit abnormal pada pasien

    dan membiarkan sel yang sehat untuk tumbuh pada tempatnya. #atu cara untuk lakukan

    ini melalui kemoterapi menggunakan obat yang keras untuk mencari dan membunuh sel-

    sel abnormal.9etika kemoterapi sendiri tidak dapat menghancurkan sel-sel abnormal,

    tenaga medis kadang lebih memilih transplantasi sumsum tulang belakang.Pada

    transplantasi sumsum tulang belakang,  stem cell   sumsum tulang belakang pasien

    tergantikan dengan donor sehat yang cocok. 0ntuk melakukan hal ini, sumsum tulang

     belakang pasien dan leukosit abnormal pertama-tama dihancurkan menggunakan

    kombinasi terapi dan radiasi. #elanjutnya, sampel donor sumsum tulang belakang yang

    mengandung  stem cell   yang sehat dimasukkan ke dalam aliran darah pasien. Jika

    transplantasi sukses,  stem cell  akan berpindah ke sumsum tulang belakang pasien dan

    memproduksi leukosit sehat yang baru untuk menggantikan sel-sel abnormal.

    >9 Stem ;e!! D$h Pe$i%e$

    #ebagian besar  stem cell   darah tersimpan di dalam sumsum tulang belakang,

    sementara sejumlah  stem cell   muncul dalam aliran darah. Stem cell   darah perifer 

    multipoten dapat digunakan seperti sumsum tulang belakang untuk mengobati leukemia,

    kanker lain dan berbagai gangguan darah.Stem cell  dari darah perifer lebih mudah untuk 

    dikumpulkan dibandingkan dengan  stem cell   sumsum tulang belakang yang harus

    diekstrak dari dalam tulang. &al ini yang membuat  stem cell  darah perifer merupakan

     pilihan pengobatan yang tidak seefektif  stem cell sumsum tulang belakang. 9arena

    ternyata,  stem cell   darah perifer jumlahnya sedikit dalam aliran darah sehingga

    mengumpulkan untuk melakukan transplantasi dapat menimbulkan masalah.

    19 Stem ;e!! D$h T!i Pust

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    24/51

    $ayi baru lahir tidak membutuhkan tali pusat sehingga tali pusat ini akan dibuang.

    alam beberapa tahun ini, darah kaya akan  stem cell  multipoten ditemukan dalam tali

     pusat terbukti berguna dalam mengobati beberapa jenis masalah kesehatan yang sama

     pada pasien yang diterapi dengan  stem cell sumsum tulang belakang dan darah perifer.

    3ransplantasi stem cell  darah tali pusat lebih sedikit untuk ditolak dibandingkan  stem cell 

    sumsum tulang belakang dan darah perifer. &al ini mungkin disebabkan  stem cell 

    sumsum tulang belakang dan darah perifer belum berkembang sehingga dapat dikenali

    dan diserang oleh kekebalan tubuh resipien.Juga, karena darah tali pusat baru memiliki

    sedikit sel-sel kekebalan yang berkembang, sehingga risiko kecil sel-sel yang

    ditransplantasi akan menyerang tubuh resipien, sebuah masalah yang disebut penyakit

     graft versus host .$aik keanekaragaman dan ketersediaan  stem cell   darah tali pusat

    membuat menjadi sumber poten untuk terapi transplantasi.3erapi stem cell seakan

    menjadi titik terang dalam dunia gelap yang dihadapi para penderita penyakit keganasan

    darah seperti multiple myeloma, chronic lymphatic leukemia,dan thallasemia mayor . 3api

    ternyata, tidak hanya mereka melainkan penderita penyakit lainnya juga dapat

    disembuhkan karena terapi  stem cell  di luar negeri telah terbukti berhasil mengobati

     penyakit, infark miokard jantung, stroke, alzheimer, dan lain-lain.

    Te$#i

    0mumnya pengobatan ditujukan terhadap penegahan kambuh dan mendapatkan masa

    remisi yang lebih lama. 0ntuk mencapai keadaan tersebut , pada prinsipnya dipakai pola

    dasar pengobatan sebagai berikut '

    7. ;nduksi.imaksudkan untuk mencapai remisi, yaitu dengan pemberianberbagi obat

    tersebut diatas, baik secara sistematik maupun intratekal sampai sel blas dalam

    sumsum tulang kurang dari 6.

    *. 9onsolidasi. Aaitu agar sel yang tersisa tidak cepat memperbanyak diri.

    . :umat (maintenance). 0ntuk mempertahankan masa remisi, sedapat-dapatnya suatu

    masa remisi yang lama. $iasanya dilakukan dengan pemberian titostatika separuh

    dosis biasa.

    =. :einduksi. imaksudkan untuk mencegah relaps. :einduksi biasanya dilakukan

    setiap - bulan dengan pemberian obat-obat seperti pada induksi selama 7+-7= hari.

    . %encegah terjadinya leukemia susunan saraf pusat. 0ntuk hal ini diberikan %3N

    intratekal pada 2aktu induksi untuk mencegah leukemia meningeal dan radiasi kranial

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    25/51

    sebanyak *.=++-*.++ rad. 0ntuk mencegah leukemia meningeal dan leukemia

    serebral. :adiasi ini tidak diulang pada reinduksi.

    . Pengobatan imunotologik. iharapkan semua sel leukemia dalam tubuh akan hilang

    sama sekali dan dengan demikian diharapkan penderita dapat sembuh sempurna.

    Imun"te$#i

    ;munoterapi, merupakan cara pengobatan yang terbaru. #etelah tercapai remisi dan

     jumlah sel leukemia cukup rendah (7+-7+), imunoterapi mulai diberikan. Pengobatan

    yang aspesifik dilakukan dengan pemberian imunisasi $1? atau dengan 1orynae

     bacterium dan dimaksudkan agar terbentuk antibodi yang dapat memperkuat daya tahan

    tubuh. Pengobatan spesifik dikerjakan dengan penyuntikan sel leukemia yang telah

    diradiasi. engancara ini diharapakan akan terbentuk antibodi yang spesifik terhadap sel

    leukemia, sehingga semua sel patologis akan dihancurkan sehingga diharapkan penderita

    leukemia dapat embuh sempurna.$1? diberikan * minggu setelah

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    26/51

    Opiatelet concentrates dan plasma beku segar untuk memlengkapi faktora pembekuan,

    digunakan sampai dicapai remisi).

    7. !ngka remisi lebih rendah (+6 - 5+6).

    *. :emisi sering memakan 2aktu lebih lama untuk dicapai.

    . &anya obat mielotoksik yang bernilai besar, dengan kurang selekti"itas antara sel

    leukaemik dan sel sumsum tulang normal.

    =. 9egagalan sumsum tulang berat dan lama, pera2atan penunjang intensif dibutuhkan

    dan kematian dini biasa terjadi, khususnya pada pasien diatas + tahun.

    . :emisi lebih sebentar, nilai terapi pemeliharaan kurang jelas, dan jarang bertahan

    hidup lama.

    Profilaksis ##P biasa tidak diberika pada !%L, 2alaupun kekambuhan meningeal

    (meningeal relapse) memang terjadi pada beberapa kasus, teristime2a pada anak-anak 

    dan de2asa muda, dimana metotreksat intratekal dapat digunakan sebagai profialiktik.• 3erapi :adiasi

    3erapi :adiasi (juga disebut sebagai radioterapi) menggunakan sinar berenergi tinggi

    untuk membunuh sel-sel leukemia. $agi sebagian besar pasien, sebuah mesin yang besar 

    akanmengarahkan radiasi pada limpa, otak, atau bagian lain dalam tubuh tempat

    menumpuknyasel-sel leukemia ini. $eberapa pasien mendapatkan radiasi yang diarahkan

    ke seluruh tubuh.(;radiasi seluruh tubuh biasanya diberikan sebelum transplantasi

    sumsum tulang).

    • 3erapi :adioterapi

    :adioterapi menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel leukemia.

    #inar berenergi tinggi ini ditunjukkan terhadap limfa atau bagian lain dalam tubuh tempat

    menumpuknya sel leukemia. Pengobatan dengan cara ini dapat diberikan jika terdapat

    keluhan pendesakan karena pembengkakan kelenjar getah bening setempat.

    • 3ransplantasi #umsum tulang

    3ransplantasi sumsum tulang dilakukan untuk mengganti sumsum tulang yang rusak 

    karena kanker dengan sumsum tulang yang sehat.

    • 3erapi #uportif 

    $erfungsi untuk mengatasi akibat-akibat yang ditimbulkan penyakit leukemia dan

    mengatasi efek samping obat. %isalnya transfusi darah untuk penderita leukemia dengan

    keluhan anemia, transfusi trombosit untuk mengatasi perdarahan dan antibiotik untuk 

    mengatasi infeksi.

    89 PEMERIKSAAN PENUNJANG

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    27/51

    !dapun pemeriksaan penunjang pada Leukemia secara umum '

    • 3es darah Q laboratorium akan memeriksa jumlah sel Q sel darah. Leukimia

    menyebabkan jumlah selQsel darah putih meningkat sangat tinggi, dan jumlah

    trombosit dan hemoglobin dalam selQsel darah merah menurun. Pemeriksaanlaboratorium juga akan meneliti darah untuk mencari ada tidaknya tanda-tanda

    kelainan pada hati atau ginjal.

    • igunakan untuk mengetahui kadar &b-Fritrosit, leukosit dan trombosit.

    - &b rendah R 7+ g/7++ ml

    (' de2asa' Pria 7,-75 g/dl, 2anita 7*-7 g/dl anak' bln-7 th 7+-7 g/dl, -7=

    th 77-7 g/dl)

    - 3rombositopenia R +.+++/mm

    - Leukosit meningkat dapat lebih dari *++.+++/mm, normal atau menurun, kurang

    dari 7+++/mm

    !pusan arah 3epi

    igunakan untuk mengetahui morfologi sel darah berupa bentuk, ukuran, maupun

    2arna sel-sel darah, yang dapat menunjukkan kelainan hematologi.

    • #umsum 3ulang

    %erupakan tes diagnostik yang sangat penting untuk mendiagnostik dan menetapkan

    sel maligna. !danya hiperseluler, sel sumsum tulang diganti sel leukosit.

    Perbedaan pada pemeriksaan darah tepi dan sumsum tulang

    3est L%! LL! L%9 LL9  

    arah

    3epi

    -sel darah putih

    normal

    kurang/meningkat

     bisa disertai

    mieloblas

    -trombositopenia

    -anemia

    -sel darah putih

    meningkat disertai

    limfositosis

    -hitung sel darah

     putih dapat

    normal/berkurang

    -trombositopenia-anemia

    -sel darah putih

    meningkat

    terutama

    granulosit

    -trombositopenia

    -anemia

    -meningkatkan

    limfosit de2asa

    yang kecil

    -trombositopenia

    -anemia

    #um

    sum

    tulang

    &iperseluler +6

    %ieloblas

    &iperseluler 

    disertai infiltrasi

    limfoblas

    Jiperseluler *6

     blas megakariosit

    +6 limfosit

    • $iopsi Q dokter akan mengangkat sumsum tulang dari tulang pinggul atau tulang

     besar lainnya. !hli patologi kemudian akan memeriksa sampel di ba2ah mikroskop,

    untuk mencari sel Q sel kanker. 1ara ini disebut biopsi, yang merupakan cara terbaik 

    untuk mengetahui pakah ada sel Q sel leukemia di dalam sumsum tulang.

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    28/51

    • #itogenetik Q Laboratorium akan memeriksa kromosom sel dari sampel darah tepi,

    sumsum tulang atau kelenjar getah bening.

    • Processus #pinosus Q dengan meggunakan jarum yang panjang dan tipis, dokter 

     perlahan Q lahan akan mengambil cairan cerebrospinal (cairan yang mengisi ruang disekitar otak dan sumsum tulang belakang). Prosedur ini berlangsung sekitar + menit

    dan dilakukan dengan anastesi local. Pasien harus berbaring selama beberapa jam

    setelahnya, agar tidak pusing. Laboratorium akan memeriksa cairan apakah ada sel Q 

    sel Leukimia atau tanda Q tanda penyakit lainnya.

    • #inar N pada dada Q sinar N ini dapat mengetahui tandaQtanda penyakit di dada.

    3ranfusi dan 9emoterapi Leukimia

    o efinisi, jenis, peran pera2at' pra, intra, post, komponen darah, efek samping, dan

    cara mengatasi

    o 9emoterapi' efek samping, peran pera2at dalam cara mengatasi

    I9 Pe$n Pe$?t &!m Kem"te$#i

    7. Ffek #amping 9emoterapi.

      epresi

      %ual

      %untah

      iare

      :ambut rontok 

      %asalah kulit

       afsu makan berkurang

      ?angguan otot dan saraf 

    *. Penanganan Ffek #amping

    epresi

    Hlahraga dapat membantu melepaskan berbagai zat kimia tubuh yang mela2an

    depresi dan stress.

    %anjakan diri dengan berlibur sejenak dapat mengurangi tingkat depresi.

    :esep anti depresan dapat mengurangi gejala emosional dan fisik akibat depresi

    sehingga memungkinkan pasien untuk fokus pada pera2atan dan pemulihan.

    9onseling pribadi dapat membantu pasien dan keluarga mereka mengatasi

     berbagai kestabilan emosi, kekha2atiran dan kesulitan yang menyertai kanker 

    dan kemoterapi

    %ual %untah

    3erdapat dua cara untuk mengatasi efek samping ini. Aaitu secara farmako dan

    non farmako Darmako

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    29/51

    Hbat paling efektif untuk mual muntah adalah antagonis reseptor serotonin

    (#:!). 9arena agen kemoterapi menginisiasi akti"itas reseptor serotonin dalam

    menimbulkan mual dan muntah. #:! yang sering digunakan yaitu ondansetron

    (ofran), granisetron (9ytril) dan dolasetron (!nzemet).

    Pengkombinasian'

    • eCamethasone dan Prochlorperazine direkomendasikan untuk agen

    kemoterapi yang mempunyai potensi emetik ringan hingga sedang.

    • eCamethasone dan metoclorpramide meski kurang efektif juga dapat

    menjadi pilihan

    eCamethasone merupakan obat pilihan untuk mual muntah lambat.

    Pemberiannya dilakukan bersamaan dengan #:! sebelum kemoterapi.

     on Darmako

    • %akan makanan yang kering.

    • Porsi makanan kecil dengan frekuensi -5 kali/hari, diantaranya kali

    makan besar.

    • &indari makanan yang berbau merangsang.

    • &indari makanan yang berlemak tinggi karena akan merangsang rasa mual.

    • %akan dan minum perlahan-lahan.

    • &indari makanan dan minuman terlalu manis.

    • $atasi cairan pada saat makan.

    • 3idk tiduran setelah makan lebih kurang 7 jam setelah makan.

    • !pabila muntah, minumlah banyak air untuk menghindari trjadinya

    dehidrasi.

    9ehilangan :ambut/:ambut :ontok.

    3idak semua kemoterpai dapat menyebabkan rmabut rontok. 9eluhan ini biasanya

    timbul *7 hari dari kemoterapi pertama kali. Ffek samping ini dapat diatasi

    dengan penggunaan 2ig ataupun penutup kepala seperti topi. iare

    apat diatasi dengan'

    %inum air dalam jumlah banyak. !ir diminum dalam suhu kamar.

    %engkonsumsi makanan dalam porsi kecil -5 kali per hari.

    &indari makanan terlalu manis.

    &indari susu penuh selama diare.

    $erikan makanan sumber serat larut air.

     afsu %akan $erkurang

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    30/51

    3ekankan pada diri pasien bah2a makan adalah bagian yang penting dalam

     program pengobatan.

    1iptakan suasana makan yang menyenangkan.

    %engkonsumsi makanan lebih sering dari biasanya. %akanlah dalam 7-*

     jam sekali. &indari bau makan yang menyengat.

    %enyediakan makan dalam porsi kecil.

    %enyediakan selalu makanan fa"orit untuk menggugah selera.

    3ambahkan bahan yang mengandung energi dan protein tinggi ke dalam

    makanan seperti susu, mentega, telur.

    PERAN PERAWAT &!m KEM'TERAPI

    Pera2at harus mengetahui syarat-syarat pemberian obat kemoterapi, yaitu'

    - Pera2at harus mengetahui keadaan umum pasien, dimana keadaan pasien harus

    cukup baik.

    - Penderita cukup mengerti terhadap pengobatan dan mengetahui efek samping

    yang akan terjadi setelah pengobatan.

    Pera2at harus mengetahui prosedur-prosedur pemberian obat kemoterapi yang terdiri

    dari '

    - Persiapan pasien antara lain'o Pemeriksaan fisik, pemeriksaan Lab, e"aluasi status mentak, ri2ayat medis,

    ri2ayat medikasi, ri2ayat keluarga.

    o Periksa protokol dan program terapi yang digunakan, serta 2aktu pemberian

    obat sebelumnya.

    o Periksa nama pasien, dosis obat, jenis obat, cara pemberian obat.

    o ;nformed consent (persetujuan antara pasien untuk dilakukan pengobatan).

    o #isipkan obat sitostatika yang akan dilakukan oleh staf farmasi dan dilakukan

    diruangan tertutup.

    Pera2at harus mengetahui cara pemberian pengobatan kemoterapi, yaitu'

    - Periksa pasien, jenis obat, dosis obat, jenis cairan, "olume cairan, cara pem

    -  berian, 2aktu pemberian dan akhir pemberian.- %enggunakan alat proteksi yang sesuai, agar terindungi dari percikan obat

    kemoterapi karena obat kemoterapi merupakan jenis obat keras.

    - Lakukan teknik aseptik dan antiseptik.- Pasang pengulas plastik yang dilapisi kertas absorbsi diba2ah daerah tusukan

    infus.

    - Hbat anti mual diberikan setengah jam sebelum pemberian antibeoplastik 

    (primperan, zoran, kitril secara ;

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    31/51

    - $ila selesai bilas kembali dengan a1l +,@6.- #emua alat yang sudah dipakai dimasukkan ke dalam kantung plastik dan diikat

    serta diberi etiket.

    - $uga gaun kemudian rendam dengan deterjen' bila disposible masukkan ke dalam

    kantong plastik kemudian diikat dan diberi etiket, kirim ke incinerator/bakaran.- 1atat semua prosedur.

    - !2asi keadaan umum pasien, monitor tensi, nadi dan :: tiap setengah jam dan

    a2asi tanda-tanda ekstra2asi.

    Pera2at 2aijb memberikan informasi mengenai efek samping kemoterapi.

    Pera2at melakukan e"aluasi pada pasien setelah dilakukan kemoterapi'

    - F"aluasi kemajuan klinik setelah pemberian obat.

    - %engenali adanya efek samping.- F"aluasi teknik yang digunakan.

    PERAN PERAWAT &!m TRANS4USIa. efinisi

    3ransfusi darah adalah pemindahan darah atau suatu komponen darah dari seseorang

    (donor) kepada orang lain (resipien).

     b. Jenis dan ;si

    7. arah 0tuh.

    arah utuh terbagi atas'

    #angat segar (R jam) mengandung eritrosit, trombosit, dan semua faktor 

     pembekuan darah, termasuk faktor labil (D

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    32/51

    . 1yro Pregipitate.

    ;ndikasi untuk perdarahan akibat hemofilia, penyakit non Bille brand dan

    afibrinogemia.

    c. Ffek #amping

    • :eaksi transfusi cepat   reaksi hemolitik kuat, reaksi demam dan alergi,

    hiper"olemia, edema paru non kardiogenik, hemolisis non imun serta sepsis

     bakterial.

    • :eaksi transfusi lambat  reaksi hemolitik lambat, penyakit infeksi (&epatitis $, 1,

    &;

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    33/51

    Pantau 33< klien.

    !tur infus sesuai pesanan dokter (P:1 biasanya diberikan 7,-* jam, B$1

    diberikan 7- jam).

    #etelah darah diinfuskan, bersihkan selang dengan normal salin +,@6.

    $uang semua bahan dengan tepat. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.

    . Post 3ransfusi.

    1atat golongan dan jumlah komponen darah yang diberikan serta respon klien

    terhadap terapi darah.

    Laporkan jika terjadi komplikasi.

    $eri pendidikan klien cara mera2at.

    e. 1ara %engatasi.

    $ila pemberian transfusi darah menimbulkan reaksi yang tidak diharapkan, maka

    dapat dilakukan upaya alternatif farmakologis pemberian transfusi, dg. pemberian'

    7. Fritropoetin (epoetin alfa) merupakan penanganan alternati"e yang efektif pada

    klien anemia kronis akibat penyakit nginjal kronis. Ffek utama obat ini adalah

    merangsang eritropoesis. Hbat ini dapat diberikan secara intra"ena/subkutan.

    *. !

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    34/51

    7).Ptechiae

    *).Purpura

    ).Perdarahan membran mukosa

    e.9aji adanya tanda-tanda in"asi ekstra medulola '

    7).Limfadenopati

    *).&epatomegali

    ).#plenomegali

    f.9aji adanya pembesaran testis

    g.9aji adanya '

    7).&ematuria

    *).&ipertensi

    ).?agal ginjal

    =).;nflamasi disekitar rektal

    ).yeri (#uriadi,: dan :ita Auliani,*++7 ' 745)

    6= Dign"s Ke#e$?tn

    7. ;ntoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan, penurunan sumber energi,

     peningkatan laju metabolik akibat produksi lekosit yang berlebihan, ketidakseimbangan

    suplai oksigen dengan kebutuhan

    $atasan karakteristik '

    - 9eluhan lemah, anak memperlihatkan penurunan kemampuan beraktifitas

    - !nak re2el, dyspnea

    - !bnormal &: atau respon perubahan 3

    9riteria hasil '

    - 9lien akan menunjukkan partisipasi dalam !L sesuai kemampuan

    ;nter"ensi '

    7. F"aluasi keluhan lemah, re2el, ketidakberdayaan dalam !L

     Rasional :Ffek leukemia, anemia dan kemoterapi dapat menjadi satu sehingga memerlukan

     bantuan dalam pemenuhan aktifitas !L

    *. 1iptakan lingkungan yang tenang dan istrahat yang tidak terganggu

     Rasional : %engumpulkan energi untuk beraktifitas dan untuk regenerasi sel

    . $antu dalam setiap pemenuhan ra2at diri/!L

     Rasional : %emaksimalkan kemampuan untuk ra2at diri

    =. Jad2alkan pemberian makan sebelum kemoterapi. $eri oral hidrasi sebelum makan dan

    anti emetik sesuai indikasi

     Rasional : %eningkatkan intake sebelum terjadi mual akibat efek samping kemoterapi

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    35/51

    . 9olaborasi ' Pemberian suplemen H* sesuai anjuran

     Rasional : %emaksimalkan kemampuan oksigenasi untuk uptake seluler 

    *. 9etidakseimbangan nutrisi' kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan

    anoreksia, malaise, mual dan muntah, efek samping kemoterapi dan atau stomatitis

    3ujuan ' #etelah dilakukan tindakan kepera2atan selama 4C*= jam pasien mendapat

    nutrisi yang adekuat.

    9riteria &asil' tidak terjadi penurunan $$, terjadi peningkatan $$ meningkat, 33<

    normal, nafsu makan meningkat, mual (-), muntah (-)

    ;nter"ensi '

    a)orong orang tua untuk tetap rileks pada saat anak makan

     Rasional :  jelaskan bah2a hilangnya nafsu makan adalah akibat langsung dari mual dan

    muntah serta kemoterapi

     b);zinkan anak memakan semua makanan yang dapat ditoleransi, rencanakan unmtuk 

    memperbaiki kualitas gizi pada saat selera makan anak meningkat

     Rasional : untuk mempertahankan nutrisi yang optimal

    c)$erikan makanan yang disertai suplemen nutrisi gizi, seperti susu bubuk atau suplemen

    yang dijual bebas

     Rasional : untuk memaksimalkan kualitas intake nutrisid);zinkan anak untuk terlibat dalam persiapan dan pemilihan makanan

     Rasional : untuk mendorong agar anak mau makan

    e)orong masukan nutrisi dengan jumlah sedikit tapi sering

     Rasional : karena jumlah yang kecil biasanya ditoleransi dengan baik 

    f)orong pasien untuk makan diet tinggi kalori kaya nutrient

     Rasional : kebutuhan jaringan metabolik ditingkatkan begitu juga cairan untuk

    menghilangkan produk sisa suplemen dapat memainkan peranan penting dalam

    mempertahankan masukan kalori dan protein yang adekuat

    g)3imbang $$, ukur 3$ dan ketebalan lipatan kulit trisep

     Rasional : membantu dalam mengidentifikasi malnutrisi protein kalori, khususnya bila $$

    dan pengukuran antropometri kurang dari normal

    . yeri yang berhubungan dengan efek fisiologis dari leukemia

    3ujuan ' setelah dilakukan tindakan kepera2atan selama C*= jam pasien tidak

    mengalami nyeri atau nyeri menurun sampai tingkat yang dapat diterima anak.

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    36/51

    9riteria &asil' klien melaporkan nyeri berkurang, skala nyeri turun menjadi ringan 7-

    , klien tampak lebih tenang

    ;nter"ensi '

    a)Hbser"asi tingkat nyeri dengan skala + sampai 7+

     Rasional : informasi memberikan data dasar untuk menge"aluasi kebutuhan atau keefektifan

    inter"ensi

     b)Jika mungkin, gunakan prosedur-prosedur (misal pemantauan suhu non in"asif, alat akses

    "ena

     Rasional : untuk meminimalkan rasa tidak aman

    c)F"aluasi efektifitas penghilang nyeri dengan derajat kesadaran dan sedasi

     Rasional : untuk menentukan kebutuhan perubahan dosis. Baktu pemberian atau obat

    d)Lakukan teknik pengurangan nyeri non farmakologis yang tepat

     Rasional : sebagai analgetik tambahan

    e)$erikan obat-obat anti nyeri secara teratur 

     Rasional : untuk mencegah kambuhnya nyeri

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    37/51

    BAB III

    PEMBA8ASAN

    Leukemia adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh proliferasi abnormal dari sel-

    sel leukosit yang menyebabkan terjadinya kanker pada alat pembentuk darah sehingga

    mempengaruhi hematopoesis sel darah normal dan imunitas penderita. Pasien dengan jumlah

    sel darah putih meningkat secara nyata dalam sirkulasi (jumlahnya melebihi *++.+++/mm)

    dapat menunjukkan gejala hiper"iskositas, trombositopenia, dan hipermetabolisme. 9ondisi

    ini mengakibatkan masalah yang serius terhadap kebutuhan nutrisi yang dialami klien, resiko

    infeksi dan keletihan yang dialami klien secara terus menerus. #ehingga masalah keper2atan

    yang dapat di sajikan dalam pembahasan ini adalah (7) 9etidakseimbangan nutrisi kurang

    dari kebutuhan tubuh, (*) :esiko ;nfeksi, dan () 9eletihan.

    09) Keti&kseim>ngn nut$isi( ku$ng &$i ke>utuhn tu>uh

    9etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah asupan nutrisi tidak 

    cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik (anda, *+7). 3anda-tanda dari kurang

    nutrisi pada klien leukemia adalah penurunan berat badan secara terus menerus, klien

    terlihat lebih kurus, dan dapat pula terjadi penurunan albumin. 9lien leukemia dapat

    mengalami kekurangan nutrisi dikarenakan oleh faktor, antara lain karena ' (7) faktor 

     pertumbuhan tumor, (*) faktor yang berhubungan dengan klien (usia anak, status sosial

    ekonomi rendah, asupan gizi yang buruk, peningkatan sekresi hormon pertumbuhan dan

    sitokin yang dilepaskan oleh tubuh dalam menanggapi pertumbuhan tumor, yang paling

     penting adalah faktor nekrosis tumor, interleukin 7 dan ), dan () faktor yang berhubungan

    dengan pengobatan (jenis/dosis kemoterapi, lokasi/dosis radioterapi dan pembedahan)

    (!lcSzar dkk., *+7).

    Leukemia adalah penyakit kanker jaringan yang menghasilkan imatur atau abnormal

    dalam jumlah berlebihan dan menyusup ke dalam berbagai organ tubuh. Penyusupan sel-sel

    leukemik ke dalam semua organ-organ "ital menimbulkan hepatomegali dan splenomegali.

    !kibat dari tertekannya pembuluh darah dan pembuluh getah bening abdomen karena

    adanya hepatomegali dan splenomegali, maka pasien dengan leukemia akan mengalami

    edema lokal pada abdomen. #elain itu hepatomegali dan splenomegali akan menyebabkan

    lambung tertekan dan berdampak adanya distensi abdomen. Ffek yang ditimbulkan dari

    distensi abdomen itu sendiri adalah munculnya mual muntah pada pasien leukemia. Ffek 

    yang lebih lanjut adalah anoreksia dimana tidak akan ada nutrisi yang cukup untuk 

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    38/51

    memenuhi kebutuhan akan metabolisme. Pada pasien dengan leukemia dapat dilihat adanya

     penurunan $$ akibat berkurangnya nafsu makan dan peningkatan kalori oleh sel-sel

    neoplastik (Price, 7@@@).

    $erdasarkan masalah tersebut, maka seorang pera2at dapat melakukan inter"ensi

     berupa '

    )9 Mengk:i sttus nut$isi k!ien untuk mem>ntu &!m &eteksi &ini gnggun

    nut$isi &n ku!i%iksi k!ien untuk &ukungn nut$isi

    %enurut jurnal  Assessment of Malnutrition in Children with Cancer during 

    ncological !reatment , pada klien kanker perlu diperhatikan tentang terjadinya masalah

    malnutrisi. &al ini berhubungan dengan kemoterapi yang dijalani oleh klien. Pada

    kondisi tersebut, perlu dilakukan pengkajian yang tepat untuk menentukan status nutrisi

    klien. &al-hal yang harus diperhatikan untuk menentukan status nutrisi klien adalah

    antropometri dan parameter biokimia yaitu berat badan ($$), tinggi badan (3$), Middle

     Arm Circumference  (%!1)/Lingkar Lengan !tas (L;L!), triceps skinfold thickness

    (3#D3)/ketebalan lipatan kulit trisep, dan serum albumin.

    %enurut 3ejza dkk (*+7), pengukuran berat badan dan tinggi badan

    mengabaikan kekurangan energi protein pada anak-anak dengan penyakit kanker.

    alam penelitiannya, analisis korelasi metode yang berbeda menunjukkan kegunaan

     pengukuran antropometri tambahan, seperti Middle Arm Circumference (%!1)/Lingkar 

    Lengan !tas (L;L!), triceps skinfold thickness (3#D3)/ketebalan lipatan kulit trisep.

    Pengukuran antropometri tambahan tersebut dinilai lebih efisien dalam deteksi dini gizi

     buruk daripada menggunakan indeks berat badan dan tinggi badan. #edangkan,

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    39/51

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    40/51

    . %akanan tampak menarik dan ber2arna sesuai kesukaan anak-anak 

    096 Resik" In%eksi

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    41/51

      Leukemia adalah proliferasi sel darah putih yang masih imatur dalam jaringan

     pembentukan darah. (#uriadi > :ita Auliani,*++ ' 7+). Pada Leukimia akan menunjukan

    gambaran darah yang memperlihatkan sel imatur sehingga sel normal diganti dengan sel

    kanker. 9arena digantikan dengan sel kanker, menyebabkan depresi sumsum tulang yang

     berdampak pada penurunan leukosit, eritrosit, faktor pembekuan dan peningkatan tekanan

     jaringan, sehingga memungkinkan terjadinya infeksi dan perdarahan.Lebih jelasnya resiko

    infeksi ini muncul karena erat kaitannya terhadap hilangnya kekebalan dikarenakan

     berkurangnya sel darah putih yang sehat dan perdarahan karena pembekuan darah, terganggu

    akibat kekurangan sel tromboit. #el darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh,

    terutama mela2an penyakit infeksi. ormalnya kita memiliki =C7+@ hingga 77C7+@ sel darah

     putih dalam satu liter darah manusia de2asa yang sehat atau sekitar 4+++-*+++ sel per tetes.

    alam kasus leukimia, jumlahnya dapat meningkat hingga ++++ sel per tetes (Permono,

    *++)

      Pada Penderita Leukemia, sel darah putih yang terbentuk tidak normal (abnormal)

    sehingga tidak berfungsi semestinya. !kibatnya tubuh si penderita rentan terkena infeksi

    "irus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar 

    cairan putih dari hidung (ingus) dan batuk. emam terjadi karena terdesak dan menurunnya

     jumlah sel darah merah (ditandai turunnya hemoglobin). 9arena darah putih juga terdesak,

     penderita leukemia jadi mengalami infeksi sehingga sering demam. ?ejala ini mirip dengan

     penyakit infeksi pada umumnya. amun apabila dilakukan peeriksaan hemoglobin,

    hemoglobin akan ditemuai sangat rendah. emam didefinisikan sebagai temperature oral T

    5, +1 sekali pengukuran atau T 5 +1 untuk pengukuran selama 7 jam terus menerus atau

     pada * kali pengukuran dengan jarak 7* jam (simon, *++).

      #umber lain menyebutkan bah2a pasien leukemia akan terjadi gangguan produksi

    maupun maturasi neutrofil sehingga mengakibatkan tingginya resiko terkena infeksi bakteri

    gram negatif. #elain itu pemberian terapi pada pasien leukemia seperti kortikosteroid dapat

    menyebabkan menurunnya jumlah dan fungsi dari neutrofil (Auniastuti, *++=). eutropenia

    ditemukan apabila hitung total neutrofil (absolute neutrophils count / !1) R ++ sel/mm.

    :esiko terbesar akan terjadinya infeksi apabila pada pasien dengan penghitungan neutrofil U

    7++ sel/mm. $akteri merupakan penyebab terbanyak infeksi seperti' bakteri S0 aureus+ 0

    coli+ $0 aeruginosa+ 10 pneumonia  dan coagulase2negative staphylococcus  merupakan

    organisme yang banyak ditemukanpada kultur. Pemasangan kateter sentral sering

     berhubungan dengan infeksi coagulase2negative staphilococcus+ S0 aureus, dan kadang-

    kadang bakteria ?ram negatif yaitu enterococcus+  dan candida0 ;nfeksi jamur diderita oleh

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    42/51

    sekitar 7+6 semua infeksi pada anak dengan keganasan. Candida menyebabkan +6 infeksi

     jamur. %aka dari pada itu salah satu penatalaksaan pada anak dengan leukemia adalah anak 

    harus berada diruangan khusus atau ruangan isolasi. ;ni dapat membantu untuk 

    meminimalkan anak dari terpaparnya sumber infeksi (Bong,.L,*++=)

    $erdasarkan masalah tersebut, maka seorang pera2at dapat melakukan inter"ensi

     berupa '

    )9 Mem>e$!kukn 1u1i tngn se>e!um &n sete!h k"ntk &engn #sien tu

    me!kukn tin&kn ke#e$?tn >gi teng me&is &n ke!u$g

     %enurut jurnal 3and 3ygiene $ractices Among Care  $roviders f -eukemia

    Children+  pada klien dengan leukemia perlu diperhatikannya menjaga kebersihan

    tangan selama pemberian tindakan kepada klien. 9egiatan mencuci tangan dapat

    dilakukan dengan menggunakan larutan handsrub yang mengandung alcohol ataupun

     betadine atau dengan sabun dan air mengalir. $erdasarkan jurnal ditemukan bah2a

    mencuci tangan dengan handsrub lebih efisien dibandingkan dengan sabun dan air 

    karena tidak membutuhkan banyak 2aktu dan mampu membunuh banyak kuman

    sebesar @+ sampai @ 6 dibandingkan dengan sabun dan air sebesar =* 6 (#hankar,

    dkk. *++ 2innefeld, dkk. *++@ dalam %andal, *++5)

    :endahnya kemampuan membunuh kuman dengan sabun dan air akibat

    kontaknya tangan dengan sumber kuman lainnya setelah mencuci tangan, setelah

    mencuci tangan ada kemungkinan tangan akan bersentuhan dengan handuk yang

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    43/51

    terkontaminasi, sabun atau tempat puff sabun yang terkontaminasi dan sebagainya.

    %aka dari itu diperlukannya memodifikasi fasilitas cuci tangan pada setiap ruangan

    medis untuk mengurangi penyebaran infeksi dari tangan tenaga medis itu sendiri

    (9arabey, dkk. *++* %ermel, dkk. 7@@4 dalam %andal, *++5).

    69 Mengi&enti%iksi %1t"$ $esik" #en-e>> in%eksi n"s"k"mi!

    %enurut jurnal  ,osocomial "nfections among $ediatric $atients with

     ,eoplastic *iseases+  pentingnya mengidentifikasi factor resiko  terjadinya infeksi

    nosokomial pada klien khususnya dengan leukemia yaitu dapat dilihat dari berbagai

    tipe tindakan yang dilakukan pada klien, misalnya tindakan in"asi"e melalui jalur ;<

    line atau jalur perkemihan. $erdasarkan penelitian ditemukan sekitar =4 6 disebabkan

    oleh bakteri gram negati"e, dan *@,= 6 akibat bakteri gram positif. $eberapa tindakan

    yang dapat menyebabkan infeksi nosokomial yaitu intubasi F33, insersi ?3,

     pemasangan kateter urinary dan ;< line. Lamanya jangka 2aktu pengggunaan alat

     bantu tersebut juga mempengaruhi, semakin lama maka resiko yang didapat semakin

    tinggi (Hberdofer, dkk. *++@).

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    44/51

    09 Men:g ke>e$sihn mu!ut &n gigi untuk mengu$ngi $esik" msukn-

    mik$""$gnisme &$i &!m mu!ut

    %enurut jurnal ral and *ental Considerations in $ediatric -eukemic $atient+

    kebersihan mulut perlu dijaga untuk mencegah terjadinya komlikasi akibat terapi

    kanker seperti luka hingga perdarahan yang dapat menjadi jalan masuk 

    mikroorganisme. $erdasarkan jurnal, pera2atan kebersihan mulut pada klien dengan

    leukemia dapat dilakukan dalam fase, yaitu (Padmini, dkk. *+7=)'

    a. Pada a2al terapi kanker, hal ini untuk mengetahui adanya resiko luka atau

     perdarahan dalam mulut dan sebagai langkah a2al memberikan edukasi kepada

    orang tua untuk selalu menjaga kebersihan mulut anak agar tidak menimbulkan

    luka yang dapat menjadi jalan masuk bakteri dan mengganggu nafsu makan

    anak (salah satu dampak terapi kanker).

     b. #elama periode kondisi tubuh imunosupresan, selama terapi dapat

    ditemukannya kondisi mudah terjadinya perdarahan terutama pada area mulut

     pada anak sehingga hal ini penting dilakukan untuk memonitor dan mencegah

    komplikasi yang dapat muncul, serta sebagai e"aluasi edukasi kepada orang tua

    untuk menjaga kesehatan mulut anak.

    c. #etelah terapi kanker selesai, untuk menjaga kesehatan dan kebersihan mulut

    agar terhindar dari komplikasi terapi kanker.

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    45/51

    (Lopez, dkk. *+77 dalam Padmini, dkk. *+7=)

    090 Ke!etihnPada Leukemia terjadi hambatan diferensiasi dan sel limfoblas yang neoplastik 

    memperlihatkan 2aktu generasi yang memanjang. Hleh karena itu, akumulasi sel blas

    terjadi akibat ekspansi klonal dan kegagalan pematangan progeni menjadi sel matur 

    fungsional. !kibat penumpukan sel blas di sumsum tulang, sel bakal hemopoetik 

    mengalami tekanan sehingga mengakibatkan gangguan perkembangan pada sel normal. &al

    tersebut dapat menyebabkan anemia, trombositopenia, penyakit neoplastik yang beragam,

    atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang. #ehingga akan

    menyebabkan kelemahan, gejala pucat. Penurunan nafsu makan juga dapat membuat

     penderita mengalami kelelahan dikarenakan konsumsi nutrisi yang tidak adekuat.

    0909) D"$"ng #sien &n ke!u$g mengeks#$esikn ke!etihnn-

    $erdasarkan jurnal %eisi Bu, et al,*++@ (Flse"ier) yang berjudul O3he

    eCperiences of cancer-related fatigue among 1hinese children 2ith leukaemia' !

     phenomenological study bah2a kelelahan kemungkinan besar dapat terjadi pada

     penderita leukimia, sehingga pada periode didiagnosis dan pada a2al pengobatan,

    tenaga kesehatan dapat memberikan informasi kepada pasien dan orang tua

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    46/51

    mengenai pola kelelahan yang mungkin akan terjadi pada penderita. #ehingga hal ini

    dapat membuat pasien ataupun keluarga lebih menyadari perasaan kelelahan yang

    dirasakan oleh penderita dan dapat membantu dalam pencurahan dengan

    mendiskusikan perasaan kelelahan. &al ini perlu adanya kerjasama yang baik antara

    keluarga dan tenaga kesehatan untuk lebih melihat gejala dari kelelahan yang

    dirasakan oleh penderita. Pada hasil penelitian pada jurnal ini mengingatkan tenaga

    kesehatan tentang pentingnya memperhatikan kelelahan pada pasien onkologi

     pediatrik sehingga dengan memahami ekspresi ataupun pencurahan dari keletihan

     penderita dapat membuat tenaga kesehatan lebih mudah dalam menentukan

    inter"ensi selanjutnya. #ehingga upaya memberikan kontribusi atau faktor 

    meringankan dengan memberikan beberapa strategi coping yang efektif untuk pasien

    dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan keluhan yang dirasakan.

    alam upaya membantu penderita dalam mengekspresikan kelelahannya

    maka dapat diberikan beberapa pertanyaan, yaitu sebagai berikut '

     

    #etelah pera2at mampu membantu klien dalam mengekspresikan

    kelelahannya maka pera2at dapat mengkategorikan sumber dari kelelahan dan cara

    menguranginya. iba2ah ini merupakan hasil dari pengkajian kelelahan pada sample

     penelitian beserta upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi perasaan keletihan.

    1ategory 1ontributing factors !lle"iating factors

    Physiological

    factors

     ausea, "omiting, diarrhea, hunger &a"ing a sleep or taking naps

     Pain 3aking a rest

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    47/51

     De"er and infection

     &a"ing lo2 cell count (red

     blood cell, 2hite blood

    cell, and platelet)

     &a"ing chemotherapy, side

    effects of some medicine,

    therapeutic procedures

     isturbed sleep

     &a"ing a blood transfusion

    Psychological

    factors

     0npleasant feelings and

    melancholy

     $eing made happy

     Deeling anCious, ner"ous, fearful,

    stressed, 2orried

     $eing obliged and repressed

     #tigma from other people

     1atharsis

    #ituational factors oise, light, lo2 air Muality 1reating a comfortable en"ironment (e.g.

    Muiet, festi"al atmosphere 2hen on

    holiday)

     3ra"eling to hospital &a"ing fun (doing fun acti"ities, playing

    2ith others)

     $usy school life 1ommunicating 2ith others, being

    accompanied by others

     Limited acti"ity/rest schedule

     isturbed diet habits

     Long-term lack of acti"ity

     3oo much acti"ity

     $eing interrupted by others

     &a"ing nice food

    09096 K"!>"$si &engn h!i gi@i tentng ke>utuhn nut$isi &n sum>e$ ene$gi -ng

    &ekut

    $erdasarkan jurnal !eltsje $rinksma, et al,*+7= (Flse"ier) yang berjudul

    ODinding the right balance' !n e"aluation of the adeMuacy of energy and protein

    intake in childhood cancer patiens perlu adanya pemilihan nutrisi agar terpenuhinya

    energy anak dengan kanker sehingga kelelahan yang dirasakan pasien dapat

    diminimalkan. 3emuan penelitian dalam jurnal ini menunjukkan bah2a,

    recommended daily allo2ances (:!) dan asupan pada anak-anak yang sehat tidak 

    cocok untuk kelompok tertentu dari anak-anak (termasuk kelaompok anak dengan

    kanker).

    3otal kebutuhan energi pasien kanker anak meningkat meski mereka kurang

    aktif dibandingkan anak-anak yang sehat, hal ini perlu dipertimbangkan terkait proses

     pertumbuhan mereka yang tinggi dan proses metabolik yang meningkat dalam tubuh

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    48/51

     penderita sehingga membuat fat free mass (DD%) rendah. ;ni berarti mereka

    membutuhkan asupan kalori yang lebih tinggi dari yang direkomendasikan oleh :!

    atau dari pada anak-anak yang sehat. &al ;ni mungkin terkait dengan kebijakan

     pengobatan aktif dari epartemen Hnkologi yang bertujuan untuk meningkatkan

    asupan nutrisi pada anak-anak kurang gizi dan anak-anak yang beresiko

    untuk gizi dengan pemberian nutrisi yang diperkaya energi. 0ntuk penentuan jumlah

    konsumsi makanan dalam usaha pencapaian energi yang sesuai maka perlu

     berkolaborasi oleh ahli gizi, sehingga klien dapat menerima saran diet yang

    disesuaikan untuk meningkatkan asupan mereka.

      09090 M"nit"$ &n- %kt"$ -ng men-e>>kn ke!etihn

    $erdasarkan jurnal Panteleimon P, et al,*++@ (Flse"ier) yang berjudul

    OF"aluating cancer related fatigue during treatment according to childrenEs,

    adolescentsE and parentsE perspecti"es in a sample of ?reek young patients 9elelahan

    yang dialami oleh pasien pada penelitian meningkat selama pengobatan kanker.

    Peningkatan tersebut secara keseluruhan disebabkan oleh efek samping pengobatan

    yang dapat meimbulkan mual, nyeri, neutropenia, myelosupressien dan dira2at di

    rumah sakit. $anyak anak-anak dengan kanker melaporkan kelelahan karena suara,

    seperti suara panggilan telepon, pompa infus ;

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    49/51

    BAB IV

    PENUTUP

    .9) Kesim#u!n

    $erdasarkan analisi jurnal terhadap diagnosis kepera2atan yang sering muncul

     pada pasien Leukimia yaitu ketidakseimbangan cairan dan elektrolit,

    ketidakseimbangan nutrisi' kurang dari kebutuhan tubuh, dan nyeri kronis, maka

     penulis menyarankan inter"ensi terarah sesuai dengan evidence based nursing  yang

    telah terbukti efekti"itas dan efisiensi penggunaannya dalam mengoptimalkan

    kesembuhan dan meningkatkan kualitas hidup pada pasien Leukimia. 9etiga

    diagnosis kepera2atan tersebut sangat perlu diperhatikan dan diaplikasikan

    inter"ensinya dengan benar agar klien pun merasa nyaman, meningkatkan integritas

     pera2at untuk memberikan pelayanan terbaik kepada klien.

     

    .96 S$n

    alam pera2atan pasien Leukimia yang baik perlu adanya perbaikan dan saran

    yang membangun demi kelancaran rekomendasi solusi ini. #aran-saran tersebut antara

    lain'

    - Perlu adanya peran serta yang lebih aktif dari berbagai pihak untuk mendukung

     pera2atan pasien Leukimia dengan prosedur yang tepat.

    - alam pelaksanaannya harus ada pemantauan lebih lanjut agar rekomendasi solusi ini

    dapat berkelanjutan dalam jangka 2aktu yang panjang dan bisa bermanfaat bagi

    semua pihak terutama dalam memberikan pera2atan yang tepat pada pasien

    Leukimia.

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    50/51

    DA4TAR PUSTAKA

    $aldy 1%, ?angguan sel darah putih. ;n' Price #!, Bilson L%, Patofisiologi' 9onsep 9linis

    Proses-Proses Penyakit th ed. Jakarta' F?1 *++.

    $ets, cecily L. ( *++* ). Pera2atan %edikal $edah. #uprohaita. (*+++). 9apita #lekta 9edokteran Jilid ;;. Dakultas 9edokteran

    0; ' %edia !escullapius. Jakarta.

    %eado2 > e2ell. *++. -ecture ,otes : $ediatrika. Fd. 4. Jakarta ' Frlangga.

    Price Bilson. *++. Patofisiologi' 9onsep 9linis Proses-proses Penyakit. F?1 ' Jakarta

    Price, #yl"ia !nderson. Pathophysiology ' 1linical 1oncepts Hf isease Processes. !lih

    $ahasa Peter !nugrah. Fd.Jakarta ' F?1 7@@=.

    :ubenstein, Bayne > $radley. *++4.  -ecture ,otes : 1edokteran 1linis. Fd. . Jakarta '

    Frlangga.

    #legtenhorst, dkk. *+7=.  "ntake Antio#idant in $aediatric ncology $atients0 1linical

     utrition =. 

    #meltzer #uzanne 1. $uku !jar 9epera2atan %edikal $edah $runner > #uddarth. !lih

     bahasa !gung Baluyo, dkk. Fditor %onica Fster, dkk. Fd. 5. Jakarta ' F?1 *++*.

    #uriadi > :ita Auliani, *++7 ' hal. 74, 1a2son 7@5* e :ita Auliani. ( *++7 ). :encana !suhan 9epera2atan %edikal $edah.

  • 8/17/2019 Jurnal Anak Post Konsul 1

    51/51

    #yl"ia !. Price, Lorraine %. Bilson. $atofisiologi 1onsep 1linis $roses2$roses $enyakit d0

    60 Penerbit $uku 9edokteran F?1. *++.

    3ejza, dkk. *+7. Assessment of Malnutrition in Children with Cancer during ncological 

    !reatment0 %edical and $iological #ciences *@ (7) ' =4-+.