JURNAL ACCOUNTING POLITEKNIK SEKAYU Vol.V No.2. ISSN 2407-2184

14
ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SISTEM PENGGAJIAN KARYAWAN PELAKSANA PADA PT. PERKEBUNAN MITRA OGAN (KEBUN BATANGHARI LEKO) Endang, S.E., M.M Dosen Tetap STIE Rahmaniyah Sekayu Email : [email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sitem pengendalian internal atas sistem penggajian karyawan pada PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Berdasarkan pembahasan diketahui pada PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko) ditinjau dari sistem pengotorisasian, prosedur pencatatan dan unsur karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab terhadap sistem pengendalian internal atas sistem penggajian yang diterapkan telah dilaksanakan dengan baik. Bila dilihat dari unsur struktur organisasi terhadap sistem pengendalian internal yang berkaitan dengan sistem penggajian adanya perangkapan jabatan. Dilihat dari unsur praktirk yang sehat PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko) tidak melakukan verifikasi atas dokumen penggajian kepada bagian akuntansi. Perusahaan sebaiknya memisahkan tugas bagian SDM/Umum (krani upah) dengan bagian akuntansi, meningkatkan sistem pengotorisasian dan prosedur pencatatan serta perlu adanya verifikasi dokumen bagian akuntansi (krani 1 akuntansi) sebelum diberikan kepada bagian keuangan (kasir). Kata Kunci : Sistem Pengendalian Internal, Sistem Penggajian 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia salah satu sumber daya yang memiliki faktor penting dalam menjalankan aktivitas-aktivitas perusahaan. Sumber daya manusia tersebut dapat diartikan sebagai karyawan dan tenaga kerja yang membantu tercapainya tujuan perusahaan. Peruahaan akan memiliki kesempatan yang baik untuk bertahan dan maju apabila memiliki tenaga kerja yang tepat dan berkompeten. Sebaliknya, karyawan juga membutuhkan sebagai tempat untuk bekerja dan mencari nafkah, karyawan berhak untuk mendapatkan gaji dan upah yang sesuai dengan kinerja mereka. Sistem penggajian adalah salah satu hal yang berkaitan dengan pengelolaan kesejahteraan tenaga kerja sehingga harus diberi perhatian khusus oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya. Gaji memiliki arti yang sangat penting bagi karyawan karena gaji merupakan cerminan nilai atas karya, kontribusi, dan kinerja mereka baik bagi perusahaan, masyarakat, maupun bagi diri mereka sendiri. Seperti halnya sistem-sistem lain yang terdapat di perusahaan, sistem penggajian rentan terhadap berbagai bentuk penyimpangan (fraud), kesalahan manusia (human error), bahkan ketidakandalan sistem dan Jurnal ACSY Politeknik Sekayu Vol. V No.2 (Juli-Desember 2016) 28

Transcript of JURNAL ACCOUNTING POLITEKNIK SEKAYU Vol.V No.2. ISSN 2407-2184

Page 1: JURNAL ACCOUNTING POLITEKNIK SEKAYU Vol.V No.2. ISSN 2407-2184

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SISTEM PENGGAJIAN KARYAWAN PELAKSANA PADA PT. PERKEBUNAN MITRA OGAN

(KEBUN BATANGHARI LEKO)

Endang, S.E., M.MDosen Tetap STIE Rahmaniyah Sekayu

Email : [email protected]

AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sitem pengendalian internal atas sistem penggajian

karyawan pada PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Berdasarkan pembahasan diketahui pada PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko) ditinjau dari sistem pengotorisasian, prosedur pencatatan dan unsur karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab terhadap sistem pengendalian internal atas sistem penggajian yang diterapkan telah dilaksanakan dengan baik. Bila dilihat dari unsur struktur organisasi terhadap sistem pengendalian internal yang berkaitan dengan sistem penggajian adanya perangkapan jabatan. Dilihat dari unsur praktirk yang sehat PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko) tidak melakukan verifikasi atas dokumen penggajian kepada bagian akuntansi. Perusahaan sebaiknya memisahkan tugas bagian SDM/Umum (krani upah) dengan bagian akuntansi, meningkatkan sistem pengotorisasian dan prosedur pencatatan serta perlu adanya verifikasi dokumen bagian akuntansi (krani 1 akuntansi) sebelum diberikan kepada bagian keuangan (kasir).Kata Kunci : Sistem Pengendalian Internal, Sistem Penggajian

1. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia salah satu sumber daya yang memiliki faktor penting dalam menjalankan aktivitas-aktivitas perusahaan. Sumber daya manusia tersebut dapat diartikan sebagai karyawan dan tenaga kerja yang membantu tercapainya tujuan perusahaan. Peruahaan akan memiliki kesempatan yang baik untuk bertahan dan maju apabila memiliki tenaga kerja yang tepat dan berkompeten. Sebaliknya, karyawan juga membutuhkan sebagai tempat untuk bekerja dan mencari nafkah, karyawan berhak untuk mendapatkan gaji dan upah yang sesuai dengan kinerja mereka.

Sistem penggajian adalah salah satu hal yang berkaitan dengan pengelolaan kesejahteraan tenaga kerja sehingga harus diberi perhatian khusus oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya. Gaji memiliki arti yang sangat penting bagi karyawan karena gaji merupakan cerminan nilai atas karya, kontribusi, dan kinerja mereka baik bagi perusahaan, masyarakat, maupun bagi diri mereka sendiri. Seperti halnya sistem-sistem lain yang terdapat di perusahaan, sistem penggajian rentan terhadap berbagai bentuk penyimpangan (fraud), kesalahan manusia (human error), bahkan ketidakandalan sistem dan ketidaktepatan sistem yang digunakan dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan.

PT. Perkebunan Mitra Ogan adalah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan,

Kebun Batanghari Leko adalah salah satu cabang dari PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko) ini mempunyai dua kategori karyawan yaitu karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana, dimana pelaksanaan pembayaran gaji untuk karyawan pimpinan dilakukan langsung dari kantor pusat, sedangkan untuk pembayaran gaji karyawan pelaksanaannya dilakukan pada setiap kantor Kebun yang dikirimkan dari kantor pusat dan kantor kebun yang menghitung pembayaran gajinya dan melakukan pembayaran kepada karyawannya.

Pada kantor Kebun Batanghari Leko ini terdapat karyawan pelaksana sebanyak 57 orang. Dalam pembayaran gaji karyawannya PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko) menggunakan program tersendiri yaitu Payroll dan sistem penggajian karyawannya sudah dilakukan dengan baik tetapi masih ada kelemahan pada sistemnya yaitu adanya perangkapan jabatan krani upah dengan bagian akuntansi dimana perhitungan gaji, pembuatan slip gaji, daftar transfer gaji, dan penjurnalan dilakukan oleh krani upah, dan dokumen-dokumen yang dihasilkan oleh krani upah tidak diverifikasi terlebih dahulu sebelum diberikan kepada kasir.

Dengan melihat keadaan ini, mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang sistem penggajian karyawan. Oleh sebab itu, penulis ingin menganalisis sistem penggajian yang ada. Adapun judul yang akan diambil oleh penulis adalah “analisis sistem pengendalian internal atas sistem

Jurnal ACSY Politeknik SekayuVol. V No.2 (Juli-Desember 2016) 28

Page 2: JURNAL ACCOUNTING POLITEKNIK SEKAYU Vol.V No.2. ISSN 2407-2184

penggajian karyawan pelaksanan PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko)’. sehingga diharapkan dapat membantu, mempercepat dan melancarkan proses penggajian dan meminimalkan kesalahan yang ada.

1.2 Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka

rumusan permasalahan yang terjadi pada PT. Perkebunan Mitra Ogan, yaitu Bagaimanakah Sistem Pengendalian Internal atas Sistem Penggajian Karyawan pelaksana pada PT Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko)?

2. LANDASAN TEORI2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur

Menurut Mulyadi (20114: 5) “sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Sedangkan menurut Puspitawati (2011: 2) “Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.Sistem merupakan bagian-bbagian atau prosedur-prosedur yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dalam rangkaian secara menyeluruh untuk berfungsi bersama-sama dalam mencapai tujuan tertentu.

Mulyadi (2014: 5) mendefinisikan “prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.”

Sedangkan menurut Susanto (2009: 264) mengemukakan bahwa “prosedur adalah rangkaian aktifitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama.”Menurut Mulyadi (2014: 6), prosedur memiliki karakteristik sebagai berikut :1) Prosedur menunjang tercapainya tujuan

organisasi.2) prosedur menunjukkan tidak adanya

keterlambatan.3) prosedur menunjukkan urutan yang logis dan

sederhana.4) Prosedur menunjukkan adanya keputusan dan

tanggung jawab.5) Prosedur mampu menciptakan adanya

pengawasan yang baik dan menggunakan biaya seminimal mungkin.

Dengan dilaksanakan suatu pekerjaan dengan memakai suatu prosedur kerja yang jelas akan memberkan beberapa manfaat (Mulyadi, 2014: 6) diantaranya :a. Lebih memudahkan dalam menentukan

langkah-langkah kegiatan dimasa akan datang.b. Merubah pekerjaan yang berulang-ulang

menjadi rutin dan terbatas, sehingga

menyederhanakan pelaksanaan dan selanjutnya mengerjakan yang perlunya saja.

c. Adanya suatu petunjuk/program kerja yang jelas dan harus dipatuhi untuk seluruh pelaksanaan.

d. Membantu dalam usaha meningkatkan produktifitas kerja yang efektif dan efisien.

e. Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam pengawasan.

Dari pengertian yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Prosedur adalah urutan-urutan kegiatan klerikal yang melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih.2.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian

InternalMenurut Ikatan Akuntan Publik Indonesia

(IAPI) dalam buku Agoes (2012: 100) mendefinisikan pengendalian internal sebagai : suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan yaitu: keandalan pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Sedangkan menurut Mulyadi (2014: 163) mendefinisikan pengendalian internal yaitu, “ sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.”

Dari Pengertian yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa Pengendalian internal meliputi Struktur organisasi, semua tata cara serta alat-alat yang terkordinasi dan dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.2.1.2 Unsur-unsur Pokok Sistem

Pengendalian InternalSistem Pengendalian Internal Terdiri dari

empat unsur pokok yang sangat perlu untuk diterapkan oleh perusahaan. Unsur-unsur pokok tersebut Menurut Mulyadi (2014:164) yaitu:a. Struktur organisasi yang memisahkan

tanggung jawab fungsional secara tegas. Struktur Organisasi Merupakan Kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unitunit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatankegiatan pokok perusahaan.

b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi yang

Jurnal ACSY Politeknik SekayuVol. V No.2 (Juli-Desember 2016) 29

Page 3: JURNAL ACCOUNTING POLITEKNIK SEKAYU Vol.V No.2. ISSN 2407-2184

memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut.

c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksanadengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam pelaksanaannya.

d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktik yang sehat, semuanya tergantung kepada manusia yang melakukannya.

2.2 Pengertian GajiGaji merupakan salah satu hal yang

mendorong atau memotivasi pegawai untuk bekerja atau mengabdi secara menyeluruh terhadap perusahaan. Menurut Sujarweni (2015:127), “Gaji adalah pembayaran atas jasa-jasa yang dilakukan oleh karyawan yang dilakukan perusahaan setiap bulannya”.

Sedangkan menurut Mardi (2014: 107) mendefinisikan “gaji adalah sebuah bentuk pembayaran atau sebuah hak yang diberikan oleh sebuah perusahaan atau instansi kepada pegawai tetap”. Gaji dapat dinyatakan sebagai suatu imbalan atas hasil yang dikerjakan oleh seorang karyawan atau pegawai biasanya gaji dibayarkan secara tetap setiap bulannya.

2.3 Sistem PenggajianMulyadi (2014: 17) menyatakan “sistem

penggajian dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji karyawan dan pembayarannya.” Sedangkan menurut Sujarweni (2015: 127) mendefinisikan bahwa “ Sistem penggajian adalah sistem yang digunakan oleh perusahaan untuk memberi gaji kepada karyawannya atas jasa—jasa yang mereka berikan..”

Menurut Mulyadi (2014: 374) ada beberapa informasi yang diperlukan oleh manajemen untuk sistem penggajian yaitu :1. Jumlah karyawan gaji yang menjadi beban

perusahaan selama periode akuntansi tertentu.2. Jumalh biaya gaji yang menjadi beban setiap

pusat pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu.

3. Jumlah gaji yang diterima setiap karyawan selama periode akuntansi tertentu.

4. Rincian unsur biaya gaji yang menjadi beban perusahaan dan setiap pusat pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu.

Terdapat beberapa dokumen didalam sistem penggajian, setiap dokumen memiliki fungsi yang berbeda dan terkait dalam sistem penggajian. Menurut Sujarweni (2015: 130) dokumen yang terkait dalam pembayaran gaji yaitu :1. Data Karyawan

Berisi data identitas karyawan, jabatan, jumlah rupiah gaji yang diberikan.

2. Kartu Jam HadirKartu ini digunakan presensi kedatangan dan keulangan oleh karyawan.

3. Kartu Jam KerjaKartu ini digunakan untuk mengisi jam dalam mencatat waktu yang digunakan oleh tenaga kerja langsung pabrik untuk mengerjakan pesanan tertentu.

4. Daftar GajiDokumen diisi besar gaji sebelum dikurangi pajak.

5. Rekap Daftar GajiDokumen berisi ringkasa gaji setiap departemen, dibuat berdasarkan daftar gaji.

6. Bukti Kas KeluarDokumen berisi bukti pengeluaran kas untuk gaji.Menurut Mulyadi (2014: 385) ada beberapa

jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian yaitu :1. Prosedur pencatatan waktu hadir2. Prosedur pembuatan daftar gaji3. Prosedur distribusi biaya gaji4. Prosedur pembuatan bukti kas keluar5. Prosedur pembayaran gaji

Sedangkan, menurut Sujarweni (2015: 128) prosedur penggajian meliputi :1. Prosedur pengisian absensi karyawan2. Prosedur perekapan gaji3. Prosedur validasi4. Prosedur pembayaran gaji5. Prosedur pembuatan laporan

2.4 Sistem Pengendalian Internal atas Sistem Penggajian

Unsur-unsur pengendalian internal terdiri dari 16 unsur, tiap-tiap unsur tersebut memiliki fungsi yang penting untuk dilaksanakan. Menurut Mulyadi (2014: 386) unsur-unsur pengendalian internal antara lain:Organisasi1. Fungsi pembuatan daftar gaji harus terpisah

dari fungsi keuangan2. Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah

dari fungsi operasiSistem Organisasi1. Setiap orang yang namanya tercantum dalam

daftar gaji harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan ditandatangani oleh Direktur Utama.

Jurnal ACSY Politeknik SekayuVol. V No.2 (Juli-Desember 2016) 30

Page 4: JURNAL ACCOUNTING POLITEKNIK SEKAYU Vol.V No.2. ISSN 2407-2184

2. Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji, tambahan keluarga harus didasarkan pada surat keputusan Direktur Keuangan.

3. Setiap potongan gaji karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus didasarkan atas surat potongan gaji yang diotorisasi oleh fungsi kepegawaian.

4. Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatatan waktu.

5. Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan.

6. Daftar gaji harus diotorisasi oleh fungsi personalia.

7. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus diotorisasi fungsi akuntansi.

Prosedur1. Perubahan dalam catatan penghasilan

karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan.

2. Tarif gaji yang dicantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi ketelitiannya oleh fungsi Akuntansi.

Praktik yang sehat1. Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan

kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung.

2. Pemasukan kartu jam kerja hadir kedalam mesin pencatat waktu hadir diawasi oleh fungsi pencatatan waktu.

3. Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran.

4. Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan.

5. Catatan penghasilan karyawan disiman oleh fungsi pembuat daftar gaji.

3. METODOLOGI PENELITIAN3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini dilakukan pada PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko) yang berada di Kecamatan Batanghari Leko Kabupaten Musi Banyuasin.

3.2 Data yang digunakanData yang digunakan penulis dalam penelitian

ini adalah data primer dan sekunder. Dimanadata primer dapat penulis peroleh dari sumber asli yaitu PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko) dan kemudian penulis juga menggunakan data sekunder yang diperoleh dari media perantara. Menurut Indriantoro dan Supomo (2009: 146), data primer dan sekunder yaitu :a. Data primer (Primary Data), yaitu sumber

data penelitian yang diperoleh secara

llangsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara).

b. Data sekunder (Scondary Data), yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

3.3 Teknik Pengumpulan DataMenurut Sugiyono (2010: 193) beberapa

metode pengumpulan data antara lain :1. Observasi

Observasi adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung kelapangan berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam.

2. WawancaraWawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menemukan permasalahan yang ingin diteliti dengan cara melakukan wawancara melalui tatap muka maupun menggunakan telepon.

3. DokumentasiDokumentasi adalah teknik yang dilakukan dengan pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi, buku-buku, literatur yang berhubungan dan menunjang penelitian.

Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan ketiga metode ini yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Dimana penulis melakukan observasi langsung ke lapangan, kemudian melakukan wawancara dengan karyawan PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko) dan yang terakhir mengumpulkan data-data yang diperlukan penulis.

4. PEMBAHASAN4.1 Deskripsi Data

Mengingat Sistem Penggajian adalah salah satu hal yang berkaitan dengan pengelolaan kesejahteraan tenaga kerja sehingga harus diberi perhatian khusus oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya. Gaji memiliki arti yang sangat penting bagi karyawan karena gaji merupakan cerminan nilai atas karya, kontribusi, dan kinerja mereka, baik bagi perusahaan,masyarakat, maupun bagi diri mereka sendiri. Seperti halnya sistem-sistem lain yang terdapat di perusahaan, sistem penggajian rentan terhadap berbagai bentuk penyimpangan (fraud), kesalahan menusia (human error), bahkan ketidakandalan sistem dan ketidaktepatan sistem yang digunakan dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan.

Sistem penggajian pada PT. Perkebunan Mitra Ogan Kebun Batanghari Leko melibatkan beberaapa fungsi yang terkait yaitu :1. Fungsi pencatat waktu hadir

Jurnal ACSY Politeknik SekayuVol. V No.2 (Juli-Desember 2016) 31

Page 5: JURNAL ACCOUNTING POLITEKNIK SEKAYU Vol.V No.2. ISSN 2407-2184

Fungsi ini bertangggung jawab untuk membuat, mencatat dan merekapitulasi daftar hadir karyawan.

2. Fungsi pembuat daftar gajiFungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji karyawan, menghitung gaji karyawan pelaksana serta melakukan penjurnalan alokasi beban gaji.

3. Fungsi keuanganFungsi ini bertanggung jawab mentransfer uang ke rekening masing-masing karyawan berdasarkan daftar transfer gaji karyawan serta membuat bukti kas keluar.

Adapun dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian pada PT. Perkebunan Mitra Ogan Kebun Batanghari Leko yaitu sebagai berikut:1. Absensi Karyawan

Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatatan waktu hadir untuk mencatat kehadiran setiap karyawan di perusahaan.

2. Daftar Gaji dan PotonganDokumen ini digunakan untuk melihat berapa besar gaji bruto untuk dikurangi potongan kemudian dapatlah gaji netto.

3. Daftar Transfer Gaji KaryawanDokumen ini digunakan kasir untuk mentransfer uang kepada setiap karyawannya dan sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar.

4. Bukti Kas KeluarDokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh bagian kasir.

5. Slip GajiDokumen ini digunakan sebagai catatan begi setiap karyawan mengenai rincian gaji yang diterima setiap karyawan beserta berbagai potongan.

Selain fungsi dan dokumen-dokumen yang digunakan perusahaan PT. Perkebunan Mitra Ogan Kebun Batanghari Leko terdapat juga prosedurprosedur yang membentuk jaringan yaitu sebagai berikut :1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir

Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir (absensi) karyawan. Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan oleh fungsi pencatatan waktu hadir dengan menggunakan daftar hadir dan mengisi kehadiran karyawan dengan memberikan cheklist pada nama karyawan yang hadir.

2. Prosedur Pembuatan Daftar GajiProsedur ini diselenggarakan oleh fungsi pembuat gaji (krani Upah) yaitu dengan menginput daftar potongan gaji karyawan dan menguranginya dengan gaji bruto karyawan pelaksanan.

3. Prosedur Distribusi Gaji

Pembayaran gaji dilakukan oleh kasir dengan mentransfer uang ke rekening bank masing-masing karyawan pelaksana.

4. Prosedur Pembuatan Bukti Kas KeluarProsedur ini dibuat oleh kasir atas dasar daftar transfer gaji karyawan.

4.2 Analisis DataDengan adanya pengendalian internal ini

mutlak dibutuhkan dalam melaksanakan suatu sistem akuntansi, dengan adanya pengendalian internal yang baik maka akan tercipta prosedur yang baik pula dan pada akhirnya akan membantu terciptanya pelaksanaan aktivitas yang baik dalam sebuah organisasi baik itu perusahaan maupun instansi. Berikut ini merupakan al-hal yang penulis analisis :1. Analisis struktur organisasi2. Analisis sistem otorisasi dan prosedur

pencatatan3. Analisis praktik yang sehat4. Analisis terhadap karyawan yang mutunya

sesuai denga tanggung jawabnyaBerdasarkan analisis penulis pada

permasaahan mengenai sistem pengendalian internal atas sistem penggajian karyawan pelaksanan pada perusahaan PT. Perkebunan Mitra Ogan Kebun Batanghari Leko, maka penulis menemukan permasalahan sebagai berikut :1. Adanya perangkapan jabatan antara fungsi

SDM/Umum dan fungsi akuntansi yaitu krani upah dengan krani 1 akuntansi, hal ini terlihat dari struktur organisasi dan bagan alir sistem penggajian karyawan pelaksanan dimana krani upah selain melakukan perhitungan gaji juga membuat jurnal alokasi beban gaji karyawan pelaksana.

2. Perusahaan tidak memenuhi praktik yang sehat dikarenakan perusahaan tidak melakukan verifikasi dokumen penggajian sebelum diberikan kepada kasir terlihat dari bagan alir sistem pengggajian karyawan pelaksana PT. Perkebunan Mitra Ogan Kebun Batanghari Leko.

4.3 Pembahasan4.3.1 Analisis Struktur Organisasi Atas Sistem

PenggajianBerdasarkan struktur organisai PT.

Perkebunan Mitra Ogan Kebun Batanghari Leko terdapat bagian yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing salah satunya yaitu fungsi SDM/Umum (krani upah) yang bertanggung jawab antara lain:a. Menginput daftar potong gaji dan menghitung

gaji bersih.b. Membuat daftar gaji bersih, daftar transfer

gaji dan slip gaji.c. Membuat jurnal alokasi beban gaji.

Jurnal ACSY Politeknik SekayuVol. V No.2 (Juli-Desember 2016) 32

Page 6: JURNAL ACCOUNTING POLITEKNIK SEKAYU Vol.V No.2. ISSN 2407-2184

Akan tetapi dalam hal ini fungsi SDM/Umum (krani upah) secara tidak langsung telah melakukan tugas dari fungsi akuntansi (krani 1 akuntansi) dalam membuat jurnal alokasi beban gaji dan didalam bagan alir sistem penggajian karyawan perusahaan terlihat tidak melibatkan bagian akuntansi dalam sistem penggajian tersebut. Kondisi dan keadaan diatas tidak sesuai dengan teori yang berhubungan dengan unsur pengendalian internal. Seharusnya yang mencatat/membuat jurnal alokasi beban gaji adalah bagian akuntansi (krani 1 akuntansi) karena krani 1 akuntansi yang membuat laporan keuangan.4.3.2 Analisis terhadap Sistem otorisasi dan

Prosedur PencatatanSetiap pemberian wewenang yang terjadi

pada PT. Perkebunan Mitra Ogan Kebun Batanghari Leko dinilai telah dilaksanakan dengan baik. Hal ini dilihat dari daftar hadir karyawan yang diotorisasi oleh fungsi pencatatan waktu hadir (krani SDM/Umum). Bagian pencatatan waktu hadir membuat daftar hadir kemudian mencatatnya dengan cara memberi tanda cheklist pada nama karyawan jika karyawannya masuk kerja. Kemudian daftar gaji dan potongan diinput oleh krani upah berdasarkan data yang diberikan oleh kasir beripa dokumen potongan gaji agar dapat menguranginya dengan gaji bruto sehingga menghasilkan gaji netto.Untuk itu harus lebih ditingkatkan lagi sistem pengotorisasian dan prosedur pencatatannya agar data-data yang dihasilkan akan benar-benar andal dan dapat dipertanggung jawabkan.4.3.3 Analisis Praktik Yang Sehat

Praktik yang sehat pada PT. Perkebunan Mitra Ogan Kebun Batanghari Leko yang

dijalankan sudah memadai, tetapi masih terdapat perbedaan data dari perusahaan dengan teori yaitu tidak adanya verifikasi terlebih dahulu kebagian akuntansi atas dokumen penggajian berupa daftar gaji bersih karyawan, daftar transfer gaji karyawan sebelum diberikan kepada kasir. Maka dari itu perlu adanya verifikasi dokumen penggajian karyara agar keandalan dokumen nya dapat dipertanggung jawabkan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam melakukan pembayaran gaji karyawan pelaksana pada PT. Perkebunan Mitra Ogan Kebun Batanghari Leko.4.3.4 Analisis Terhadap Karyawan yang

Mutunya sesuai dengan Tanggung Jawabnya.Pada PT. Perkebunan Mitra Ogan Kebun

Batanghari Leko, karyawan-karyawan yang telah bekerja sesuai dengan persyaratan yang telah ditetpkan. Hal ini terlihat pada posisi atau jabatan yang diduduki oleh karyawan sesuai dengan tingkat pendidikannya masing-masing. Untuk itu ditingkatkan lagi potensi yang dimiliki oleh karyawan dengan mengadakan pelatihan-pelatihan kerja sehingga perusahaan memiliki karyawan yang berkuaitas tinggi sesuai dengan bidangnya.

4.4 Bagan Alir/Flowchart UsulanSetelah penulis menganalisis berbagai permasalahan mengenai sistem penggajian karyawan pelaksana PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko), berikut ini terdapat flowchart atau bagan alir usulan yang dibuat oleh penulis. Bagan alir ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan.

Jurnal ACSY Politeknik SekayuVol. V No.2 (Juli-Desember 2016) 33

Page 7: JURNAL ACCOUNTING POLITEKNIK SEKAYU Vol.V No.2. ISSN 2407-2184

Krani SDM/Umum Krani Upah

Sumber : Data diolah dari perusahaan

Gambar 1Agan Alir Prosedur Penggajian Karyawan Pelaksana

Jurnal ACSY Politeknik SekayuVol. V No.2 (Juli-Desember 2016) 34

Page 8: JURNAL ACCOUNTING POLITEKNIK SEKAYU Vol.V No.2. ISSN 2407-2184

Krani 1 Akuntansi

Sumber : Data diolah dari perusahaan

Gambar 1Bagan Alir prosedur Penggajian Karyawan Pelaksana (Lanjutan)

Jurnal ACSY Politeknik SekayuVol. V No.2 (Juli-Desember 2016) 35

Page 9: JURNAL ACCOUNTING POLITEKNIK SEKAYU Vol.V No.2. ISSN 2407-2184

Kasir

Sumber : Data diolah dari perusahaan

Gambar 1Bagan Alir Prosedur Penggajian Karyawan Pelaksana (Lanjutan)

Jurnal ACSY Politeknik SekayuVol. V No.2 (Juli-Desember 2016) 36

Page 10: JURNAL ACCOUNTING POLITEKNIK SEKAYU Vol.V No.2. ISSN 2407-2184

5. SIMPULAN DAN SARAN5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diatas, maka dapat ditarik simpulan sehubungan dengan sistem penggajian karyawan pelaksana PT.Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko). Berikut ini penulis menyimpulkan bahwa :1. Dilihat dari unsur struktur organisasi terhadap

sistem pengendalian internal yang berkaitan dengan sistem penggajian bahwa adanya perangkapan jabatan fungsi pembuatan daftar gaji dan fungsi akuntansi dalam membuat/mencatat jurnal alokasi beban gaji.

2. Ditinjau dari sisi sistem pengotorisasian dan prosedur pencatatannya PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko) telah dijalankan dengan baik. Hal ini dilihat dari daftar hadir karyawan, dan daftar gaji dan potongan.

3. Dilihat dari sistem praktik yang sehat PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko) tidak melakukan verifikasi atas dokumen penggajian kepada bagian akuntansi (krani 1 akuntansi) sebelum diberikan kepada bagian keuangan (kasir).

4. Dilihat dari unsur karyawan yang mutunya sesuai sengan tanggung jawab terhadap sistem pengendalian internal atas sistem penggajian yang diterapkan oleh PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko) tidak dilaksanakan dengan baik.

5.2 SaranDari hasil kesimpulan tersebut, maka penulis

dapat memberikan saran sebagai bahan masukan sehingga dapat bermanfaat bagi perusahaan. Saran-saran yang dapat penulis berikan antara lain sebagai berikut :1. Sebaiknya perusahaan memisahkan tugas

bagian SDM/Umum (krani upah) dengan bagian akuntansi (krani 1 akuntansi) dalam membuat jurnal alokasi beban gaji dan seharusnya melibatkan bagian akuntansi dalam sistem penggajian karyawan pelaksana PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko) tersebut.

2. Sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan sistem penotorisasian dan proedur pencatatan yang dilaksanakan oleh perusahaan. Karena dengan adanya sistem pengotorisasian yang baik maka efisiensi dan efektivitas perusahaan dapat terjamin selain itu data data yang dihasilkan akan benar-benar andal dan dapat dipertanggung jawabkan keakuratannya.

3. Sebaiknya perlu adanay verifikasi dokumen penggajian kepada bagian akuntansi (krani 1 akuntansi) sebelum diberikan kepada bagian keuangan (kasir) sehingga tidak terjadi kesalahan dalam melakukan pembayaran gaji karyawan pelaksana PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko).

4. Lebih meningkatkan potensi yang dimiliki karyawannya dengan mengadakan pelatihan-pelatihan kerja sehingga perusahaan memiliki karyawan yang berkualitas tinggi dan sesuai dengan bidangnya.

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing (Pemeriksaan Akuntan), Jilid Dua, Edisi Ketiga. Jakarta. FE UI.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen. Edisi 1. Cetakan Ketiga. Yogyakarta : BPFE UGM.

Mardi. 2014. Sistem Informasi Akuntansi. Cetakan Kedua. Bogor : Ghalia Indonesia.

Mulyadi. 2014. Sistem Akuntansi. Cetakan Kelima. Jakarta : Salemba Empat.

Puspitawari, Lilis dan Sri Dewi Anggadin. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta Bandung.

Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Sistem Akuntansi. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.

Susanto, Azhar. 2009. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung : Lingga Jaya.

Jurnal ACSY Politeknik SekayuVol. V No.2 (Juli-Desember 2016) 37