Jurnal 01 e Learning

21
MEMBANGUN SISTEM E-LEARNING BERBASIS MULTIMEDIA Oleh : Homa. P. Harahap 1 Abstract Advances in information technology and communications, have brought change in society and create new paradigms for education and training. these massive changes have extraordinary impact in our educational and training systems. In line with growth of information technology and communications which so quickly, hence development and innovation from concept, model or way of virtual learning (LMS and LCMS) continue to be conducted. One of them is by combined multimedia and e-learning. Integration of multimedia components (video and audio streaming) into e-learning system can enrich function and tools and also pattern study of interactive like video and audio conferencing able to be accessed any where and any time through network systems (WWAN, WAN and LAN). Marginally components from virtual learning systems, divided to become seven categories that is; instructional design, multimedia components, internet tools, computer and storage devices, connections and service providers, authoring/program management, standard, media server and database server. Keyword : Learning Management System (LMS), Learning Content Management System (LCMS), E-Learning, Multimedia, Conferencing System, Networking. 1 Staf R&D Bagian Teknologi dan Informasi STEKPI,

Transcript of Jurnal 01 e Learning

Page 1: Jurnal 01 e Learning

MEMBANGUN SISTEM E-LEARNING BERBASISMULTIMEDIA

Oleh : Homa. P. Harahap1

Abstract

Advances in information technology and communications, have brought change in society and create new paradigms for education and training. these massive changes have extraordinary impact in our educational and training systems. In line with growth of information technology and communications which so quickly, hence development and innovation from concept, model or way of virtual learning (LMS and LCMS) continue to be conducted. One of them is by combined multimedia and e-learning. Integration of multimedia components (video and audio streaming) into e-learning system can enrich function and tools and also pattern study of interactive like video and audio conferencing able to be accessed any where and any time through network systems (WWAN, WAN and LAN). Marginally components from virtual learning systems, divided to become seven categories that is; instructional design, multimedia components, internet tools, computer and storage devices, connections and service providers, authoring/program management, standard, media server and database server.

Keyword : Learning Management System (LMS), Learning Content Management System (LCMS), E-Learning, Multimedia, Conferencing System, Networking.

1 Staf R&D Bagian Teknologi dan Informasi STEKPI,

Page 2: Jurnal 01 e Learning

Membangun e-Learning Bebasis Multimedia

Pendahuluan

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini memberikan banyak kemudahan dan kemungkinan dalam membuat suatu perancangan dan pengembangan sistem pendidikan, khususnya konsep dan model pembelajaran online atau bayak yang menyebutkannya dengan e-learning.

Salah satu dari banyak defenisi untuk menjelaskan e-learning, adalah “suatu model penyampaian pelajaran, pelatihan atau program pendidikan dengan menggunakan media elektronik”. Banyak media yang umum digunakan untuk mendukung sistem pembelajaran online seperti; komputer, televisi, kamera, rekaman suara dan visual, cd-dvd room, modem, network, internet dan lain-lain. Ada beberapa nama yang diberikan untuk aktifitas pembelajaran online seperti; e-learning, distance learning, web-based learning, web-based instruction, web-based training, internet-based training, distributed learning, advanced distributed learning, online learning, remote learning, off-site learning.

E-learning dapat dipandang sebagai suatu pendekatan yang inovatif untuk dijadikan sebuah desain media penyampaian yang baik, terpusat pada pengguna, interaktif dan sebagai lingkungan belajar yang memiliki berbagai kemudahan-kemudahan bagi siapa saja, dimana saja dan kapan saja. Dengan memanfaatkan berbagai atribut dan sumber teknologi digital dengan bentuk lain dari materi dan bahan pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan pada suatu lingkungan belajar yang terbuka, fleksibel dan terdistribusi. Gambar 1. Framework e-

learning

Istilah multimedia dapat kita artikan sebagai sebuah kemampuan dari kemajuan teknologi yang mengkombinasikan suara dan visualisasi dan digunakan sebagai cara baru dalam berkomunikasi. Aplikasi dan komponen-komponen multimedia banyak diterapkan diberbagai bidang, termasuk di dalamnya; dunia hiburan, dunia pendidikan dan sistem periklanan.

Komponen-komponen multimedia seperti; tulisan, gambar, suara dan visualisasi dapat kita program sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah aplikasi dan model media pembelajaran yang interaktif, diantaranya adalah telekonferensi, animasi, simulasi, modul-modul digital dan referensi online. Dengan keragaman fungsional, sistematik dan menarik. Hal ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan infrastruktur yang tersedia.

Tulisan ini akan memfokuskan pembahasan tentang cara pembuatan atau pembangunan sebuah sistem aplikasi e-learning dengan penekanan pada optimalisasi dari komponen-komponen multimedia dengan menggunakan konsep penggabungan sistem belajar. Blended learning sering juga disebut dengan hybrid learning, adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan aktifitas belajar atau pelatihan dalam e-learning, dalam beberapa bentuk konsep ini dipadukan dengan model pembelajaran atau pelatihan tradisional seperti, pembelajaran di dalam ruang kelas atau pembelajaran dengan basis komputer.

JURNAL EKUBANK, Volume 3 Edisi November 2008 2

Page 3: Jurnal 01 e Learning

Membangun e-Learning Bebasis Multimedia

Sistem ini dapat disampaikan melalui beberapa cara dan yang umum digunakan adalah dengan menyampaikan konten atau materi pengajaran kepada pengguna melalui sistem e-learning didalam sebuah proses pembelajaran atau pelatihan. Kelebihan utama konsep ini dapat memberikan tambahan informasi dan pelatihan kepada pengguna melalui program-program dan fasilitas yang disediakan oleh sistem e-learning.Latar belakang

Banyak inovasi-inovasi yang dilakukan khususnya dalam sistem pembelajaran dan manajemen konten, salah satunya adalah dengan sistem virtual seperti; e-learning, distance learning, virtual classroom atau virtual group dan masih banyak lagi. Semua konsep-konsep ini tentunya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi seperti; multimedia, internet, networking, wireless, database, bahasa pemrograman dan media pendukung teknologi informasi dan komunikasi lainnya.

Semua konsep dari sistem pembelajaran online yang telah dikembangkan tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Salah satu inovasi yang dapat kita lakukan sebagai solusi untuk menutupi kelemahan-kelemahan dari sistem adalah dengan menggabungkan beberapa komponen pendukung sistem pembelajaran. Ada empat level dalam blended learning system yaitu:

1. Level I; Sistem pendukung, membangun sistem bantuan online, sistem rujukan atau pedoman digital dan protokol.

2. Level II; Instruksi dan petunjuk, merancang program dan materi bahan ajar berbasis web atau berbasikan komputer termasuk silabus materi pengajaran, penjadwalan, tes dan quis.

3. Level III; Lingkungan belajar online, membangun sistem interaktif berbasis web, komunitas belajar, grup-grup, forum, komunitas, ruang persentasi, ruang diskusi online, surat elektronik, telekonferensi, konferensi berbasis web, koneksi antarmuka pendukung whiteboard, pembangunan media dan server komunikasi.

4. Level IV; Tempat pertemuan atau tatap muka seperti pertemuan di

dalam kelas, workshop dan konferensi.

Tujuan perancangan

Tujuan dari pembangunan sistem pembelajaran online ini difokuskan pada perancangan dan pembuatan sebuah sistem aplikasi e-learning berbasiskan web. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi internet dan digital, menjadikan web lebih fungsional, maksimal, global, interaktif, dinamis dan ekonomis untuk digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan secara online.

Hasil yang diharapan adalah dapat memberikan satu permodelan, metoda atau cara pembelajaran online kepada mahasiswa, guna mengarahkan kepada sebuah sistem pembelajaran yang menyeluruh, efektif, efisien dan memiliki nilai kepuasan serta ketertarikan akan belajar.

Komponen e-Learning

JURNAL EKUBANK, Volume 3 Edisi November 2008 3

Page 4: Jurnal 01 e Learning

Membangun e-Learning Bebasis Multimedia

Sama halnya dengan metodologi dan teknologi e-learning yang terus dikembangkan, komponen-komponen e-learning yang disebutkan di bawah ini dapat dimodifikasi dan mungkin memerlukan komponen baru. Untuk menjadikan sistem e-learning lebih fungsional dan berguna maka kita harus melakukan integrasi yang disesuaikan dengan perancangan materi, bahan-bahan pelajaran dan konten. Adapun komponen-komponen e-learning adalah:

1. Perancangan material dan bahan pelajaran a. Teori, materi atau bahan ajarb. Strategi dan teknik pembelajaran

2. Komponen-komponen multimedia a. Tulisan, gambar atau graphis b. Suara, visualisasi, animasi dan simulasi

3. Pendukung protokol komunikasi a. Alat bantu komunikasib. Alat bantu pengendalian akses jarak jauhc. Petunjuk dan alat bantu sistem internetd. Bantuan sistem pencarian

4. Komputer dan media penyimpanana. Sistem operasi; Windows, Unix, Mac OS, Linux atau Dosb. Kamera, CD Rom, DVD Rom, Card Interface c. Media penyimpanan

5. Layanan koneksi a. Modemb. Asymmetric digital subscriber line c. Teknologi jaringan; LAN, WAN, WWANd. Internet service provider

6. Standar dan manajemen program a. Bahasa program browser b. Bahasa program animasi dan simulasi c. Bahasa program database d. Bahasa program aplikasi e. Editor pemrogramanf. Alat bantu analisa proses dan pengembangan program

7. Server media dan komunikasi a. Server mediab. Server komunikasi antar format atau sinkronisasic. Server protokol; http, https, ftpd. Server wireless

8. Sistem keamanan a. Sistem keamanan program b. Sistem keamanan databasec. Metoda enkripsid. Sistem keamanan jaringan e. Sistem keamanan aksesf. Sistem keamanan aplikasi

JURNAL EKUBANK, Volume 3 Edisi November 2008 4

Page 5: Jurnal 01 e Learning

Membangun e-Learning Bebasis Multimedia

Keistimewaan e-Learning

Keistimewaan sistem pembelajaran online dapat kita sajikan bila program-program di dalam sistem e-learning yang kita bangun, direncanakan dan didesain dengan baik. Bagaimanapun keistimewaan dan keunggulan sistem e-learning sangat penting kaitannya dalam proses pencapaian tujuan pembelajaran.

Keistimewaan Komponen e-learning

Hubungan dengan lingkunganbelajar yang terbuka, fleksibel dan terdistribusi

Interaktif Pendukung protokol komunikasi; internet, hyperlink, browser, server, authoring program dan desain instruksional.

Keinteraktifan dalam sistem e-learning, merupakan satu hal penting di dalam proses kegiatan pembelajaran.

Interaksi antar pengguna, dengan instruktur dan sumber informasi secara online dimana instruktur akan bertidak sebagai fasilitator, dengan menyediakan sistem respon dan tuntunan melalui sistem konferensi, surat elektronik, chat dan auto-respon.

Mudah digunakan

Desain navigasi, antarmuka, sistem pencarian dan browser.

Desain tampilan aplikasi dengan menggunakan tombol, icon atau petunjuk lain dan menambahkan sistem pencarian yang dapat memudahkan pengguna.

Multi keahlian Internet dan world wide web.

Sistem e-learning menyediakan fasilitas penggabungan antar pengajar atau pakar berbagai bidang ilmu pengetahuan yang berasal dari dalam dan di luar sistem.

Kolaborasi sistem pembelajaran

Internet dan desain instruksional.

Membuat sistem kolaborasi; percakapan, diskusi, berbagi dan berkomunikasi dalam membicarkan suatu ide atau gagasan. Dengan berkolaborasi peserta dapat bekerja dan belajar bersama guna memenuhi tujuan belajar.

Dalam sistem kolaborasi pengguna dapat bersosialisai, berfikir kritis, bernegosiasi dan memiliki kemampuan bekerjasama dalam memecahkan sebuah permasalahan atau isu di dalam sebuah grup.

Keaslian Internet dan

desain instruksional.

Teknologi konferensi dan kolaborasi pada sistem web dapat memungkinkan kita untuk merancang model e-learning menjadi lingkungan belajar sebenarnya yang dialamatkan kepada masalah-masalah pembelajaran yang aktual dan isu yang relevan bagi pengguna.

JURNAL EKUBANK, Volume 3 Edisi November 2008 5

Page 6: Jurnal 01 e Learning

Membangun e-Learning Bebasis Multimedia

Kontrol pengguna

Authoring program, hyperlink, desain instruksional, dan internet.

Sebagai penyaring terhadap semua pengguna, termasuk siswa, pengajar, tamu dan administrator.

Tabel 1. Keistimewaan e-learning

Tahap perancangan sistem

Tahap-tahap dari perancangan dan pembangunan sistem e-learning ini dibagi kedalam lima tahap utama yaitu:

1. Tahap penaksiran, memperkirakan semua kebutuhan-kebutuan yang kita perlukan dalam membangun sebuah sistem, termasuk infrastruktur pendukung dan biaya pembangunan serta model sistem yang diinginkan.

2. Tahap analisa front-end, analisa yang dilakukan disini adalah; pengguna, teknologi, situasi, tugas, kejadian kritis, isu, sasaran, media, data dan biaya. Terlihat pada gambar 3, gambar analisa front-end. Detail kegiatan dapat kita lihat pada table 2. Tabel kegiatan analisa front-end.

3. Tahap desain, terlihat pada gambar 4, gambar tahap desain sistem, kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah; penyusunan jadwal kerja, pembentukan tim kerja, menentukan media, desain struktur konten, menentukan kontrol dan tinjauan sistem.

4. Tahap pembangunan, pada gambar 5, gambar tahap pembangunan sistem, aktivitas utama tahap ini adalah; membangun kerangka sistem, menentukan spesifikasi sistem, standar yang digunakan, transfer media ke dalam kerangka sistem, peninjauan ulang kelengkapan dan kestabilan sistem terhadap sistem operasi.

5. Tahap implementasi, tahap percobaan penerapan sistem.

6. Tahap evaluasi, tahap akhir dimana kita akan mengevaluasi sistem yang telah di implementasikan.

JURNAL EKUBANK, Volume 3 Edisi November 2008 6

Page 7: Jurnal 01 e Learning

Membangun e-Learning Bebasis Multimedia

Gambar 2. Siklus pembangunan sistem

Tahap analisa front-end

Langkah awal yang harus dilakukan adalah menganalisa kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh sistem yang akan kita bangun, seperti pada gambar 3, gambar analisa front-end di bawah ini.

Gambar 3. Analisa front-end

Analisa front-end

1. Analisa pengguna1.1 Pengalaman1.2 Referensi pembelajaran1.3 Referensi kemampuan bahasa1.4 Pelatihan 1.5 Persyaratan khusus

2. Analisa teknologi2.1 Fleksibilitas2.2 Terukur dan bertahap2.3 Pemilihan media

3. Analisa situasi3.1 Sasaran realistis dan objektif3.2 Strategi transfer multimedia3.3 Strategi desain3.4 Alat bantu

4. Analisa tugas4.1 Kesesuaian4.2 Keterlibatan4.3 Terkontrol4.4 Pembelajaran4.5 Situasi pembelajaran

5. Analisa kejadian kritis5.1 Penentuan tugas kritis

6. Analisa isu6.1 Pengumpulan data6.2 Klasifikasi data6.3 Mendokumentasikan hasil

7. Analisa sasaran7.1 Kognitif7.2 Afektif7.3 Motorik

8. Analisa media8.1 Instructor-led8.2 Computer-based8.3 Distance broadcast8.4 Web-based8.5 Audio tapes8.6 Video tapes8.7 Performance Support System

9. Analisa data9.1 Identifikasi sumber informasi9.2 Pengumpulan informasi dan materi pembelajaran 9.3 Pembandingan informasi9.4 Keputusan membeli atau membuat9.5 Evaluasi semua solusi9.6 Mendokumentasikan keputusan yang

JURNAL EKUBANK, Volume 3 Edisi November 2008 7

Page 8: Jurnal 01 e Learning

Membangun e-Learning Bebasis Multimedia

5.2 Menentukan jenis tugas5.3 Menentukan prioritas5.4 Mendokumentasikan hasil

diambil

10. Analisa biaya10.1 Analisa biaya dan keuntungan10.2 Mendokumentasikan hasil

Tabel 2. Kegiatan analisa front-end

Tahap desain

Setelah tahap analisa front-end kita kerjakan dengan baik, selanjutnya kita memasuki tahap desain sistem yaitu tahap untuk menentukan semua desain dan tampilan; antarmuka, sistem navigasi, menu, konten, penulisan, pewarnaan dan tata letak.

Pada tahap ini yang perlu kita perhatikan adalah saat penyusunan jadwal dan tim kerja, harus disesuaikan dengan keahlian masing-masing dan batas waktu pekerjaan yang telah tentukan. Ini akan berkaitan dengan ketepatan waktu penyelesaian dan biaya pembangunan sistem.

Simulasikan bagian-bagian sistem guna mendapatkan hasil yang lebih baik dan stabil.

Gambar 4. Tahap desain

Tahap pembangunan

Analisa, penaksiran menyeluruh dan desain sistem telah terbentuk, selajutnya kita akan membangun sistem yang sebenarnya, langkah pertama adalah kita akan menentukan kerangka dari sistem yang diinginkan, kerangka sistem ini mengarah pada keterbukaan, fleksibel dan terdistribusi.

Permodelan dengan kerangka sistem memungkinkan pengaturan konten, instruktur dan mahasiswa pada tepat yang berbeda, tidak terfokus pada tempat dan waktu, serta memungkinkan kita untuk menggabungkan proses pembelajaran langsung di ruangan kelas atau menggunakan kelas virtual. Instruktur dapat melakukan pengawasan dan kegiatan lain dalam waktu yang bersamaan, mendemonstrasikan dan mendiskusikan ide atau bahan pelajaran tertentu melalui ruang diskusi, ruang persentasi dan konferensi secara online.

JURNAL EKUBANK, Volume 3 Edisi November 2008 8

Page 9: Jurnal 01 e Learning

Membangun e-Learning Bebasis Multimedia

Gambar 5. Tahap pembangunan

Penentuan kerangka sistem telah kita lakukan, selanjutnya kita akan menentukan spesifikasi sistem. Dalam tulisan ini penulis membangun aplikasi e-learning dengan spesifikasi-spesifikasi utama pendukung aplikasi dan sistem operasi, yang dapat dilihat secara detail pada tabel 3, tabel spesifikasi aplikasi pada halaman berikutnya. Spesifikasi aplikasi

1. Basis operasi aplikasi1.1. Web2. Basis komponen multimedia2.1. Sistem konferensi2.2. Simulasi2.3. Animasi3. Basis koneksi3.1. Local area network3.2. Internet3.3. Wide area network4. Sistem indek 4.1. Extensible markup language 4.2. Document type defenition5. Enkripsi5.1. Message digest algorithm-55.2. Secure sockets layer5.3. Transport layer security6. Editor6.1. Dreamweaver6.2. Adobe photoshop

7. Web server 7.1. XAMPP web server 8. Database8.1. MySQL8.2. Fomat data gambar biner9. Server media dan komunikasi 9.1. Director dan Flash9.2. Format suara dan visualisasi 10. Bahasa program 10.1. Hypertext preprocessor10.2. Java10.3. Synchronized multimedia integration language10.4. Standard generalized markup language10.5. Wireless markup language10.6. Hyper text markup language11. Pendukung lain11.1. Kamera 11.2. Akses bandwidth 11.3. Point to point access 11.4. Sistem operasi windows xp

Tabel 3. Spesifikasi aplikasi

Langkah selanjutnya adalah menentukan standar perancangan dan pembangunan aplikasi seperti; standar konten, operasional, pemrograman, penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak, komponen multimedia, sistem operasi dan lain-lain. Setelah ini kita membuat komponen-koponen program yang sesuai dan nantinya akan diintegrasikan ke dalam kerangka sistem yang telah dibuat. Sebagai tahap awal implementasi sistem, sebaiknya kita lakukan ujicoba secara meyeluruh guna mendapatkan kestabilan dari sistem yang dibangun, lakukan pencatatan atau dokumentasikan semua kesalahan yang ditemukan saat melakukan percobaan sistem.

Tahap implementasi

Sebelum melakukan implemetasi sistem sebaiknya kita memastikan semua sistem pendukung dan sistem operasi sudah berjalan dengan baik. Dalam implementasi yang sebenarnya sistem ini dapat kita terapkan dengan sistem modul, artinya aplikasi akan berjalan sesuai modul yang diinginkan saja, karena aplikasi ini dirancang dengan memisahkan antara logic layer dan design layer, cara ini memiliki banyak kelebihan terutama dalam proses pengembangan dan perawatan sebuah sistem aplikasi.

JURNAL EKUBANK, Volume 3 Edisi November 2008 9

Page 10: Jurnal 01 e Learning

Membangun e-Learning Bebasis Multimedia

Gambar 6. Tahap implementasiProses implementasi akan kita bagi menjadi dua bagian utama yaitu;

pertama taktik, ini berkaitan dengan perancangan, pembangunan dan beberapa pengujian seperti proses pengiriman data, validasi dan kehandalan. Kedua startegi, ini difokuskan terhadap beberapa analisa seperti; reaksi pengguna, pegetahuan pengguna, performa dan kestabilan sistem serta analisa biaya.

Tahap evaluasi

Tahap ini berkaitan dengan proses keseluruhan dari perancangan dan pembangunan sistem pembelajaran online ini termasuk didalamnya; tujuan, strategi, perencanaan, pengukuran, pembangunan instrumen sampai dengan analisa evaluasi dan pengumpulan data. Proses evaluasi akan disesuaikan dengan tingkat kesulitan, jangkauan dari aplikasi yang di bangun dan akan dikembangkan saat ini atau dimasa datang.

Gambar 7. Tahap evaluasi

Modul-modul aplikasi

Apliksi ini memiliki tiga modul utama yaitu; pertama modul administrator, modul ini merupakan modul yang hanya dapat diakses oleh seorang pengguna dengan level otoritas tertinggi atau administrator. Kedua modul instruktur, adalah modul dan fasilitas yang dapat diakses oleh instruktur, ketiga modul mahasiswa, adalah modul dan fasilitas yang dapat diakses oleh mahasiswa. Detail modul untuk masing-masing pengguna, terlihat pada tabel 4, tabel modul-modul aplikasi dibawah ini.

ModulAdministrator Instruktur MahasiswaHalaman login Halaman login Halaman login

1. Pengguna 1. Penilaian 1. Penilaian

JURNAL EKUBANK, Volume 3 Edisi November 2008 10

Page 11: Jurnal 01 e Learning

Membangun e-Learning Bebasis Multimedia

1.1. Modifikasi data pengguna1.2. Impor, ekspor pengguna1.3. Daftar pengguna

2. Modul pembelajaran2.1. Modifikasi materi2.2. Modifikasi kelas2.3. Pembuatan CVS2.4. Modifikasi kategori2.5. Modifikasi sub kategori2.6. Modifikasi jadwal

3. Sistem3.1. Modifikasi konferensi3.2. Modifikasi persentasi3.3. Pencarian3.4. Tracking ,email, chat3.5. Modifikasi sistem3.6. Modifikasi themes3.7. Modifikasi bahasa3.8. Modifikasi homepage3.9. Modifikasi database3.10. Modifikasi platform3.11. Modifikasi bandwidth

4. Gabung 4.1. Gabung kelas pengguna4.2. Gabung server

5. Laporan 5.1. Modifikasi laporan5.2. Impor, ekspor laporan5.3. Modifikasi format5.4. Laporan perkembangan5.5. Laporan statistik 5.6. Laporan statistik sistem5.7. Laporan tes atau quis

1.1. Laporan setiap pengguna1.2. Evaluasi kemajuan1.3. Penentuan tingkatan 1.4. Biodata pengguna

2. Publikasi2.1. Aktivasi email pengguna2.2. Aktivasi modul pengguna2.3. Aktivasi materi tambahan2.4. Biodata pengguna2.5. Absensi

3. Kelas/Pelajaran/Materi3.1. Jenis3.2. Tingkatan3.3. Materi dan modul bahan ajar3.4. Tes dan quis

4. Agenda4.1. Jadwal dan agenda kegiatan4.2. Buku alamat4.3. Daftar pengajaran4.4. Daftar pengguna 4.5. Daftar kelas4.6. Daftar gabung4.7. Jadwal tes dan quis

5. Email5.1. Akses pribadi5.2. Akses umum

6. Konferensi6.1. Daftar pengguna6.2. Daftar kelas6.3. Daftar gabung6.4. Jadwal tes dan quis

1.1. Laporan kemajuan1.2. Biodata pengguna1.3. Tingkatan pengguna1.4. Absensi1.5. Pemberitahuan

2. Publikasi2.1. Aktivasi membaca2.2. Aktivasi pengiriman

3. Kelas/Pelajaran/Materi3.1. Jenis3.2. Tingkatan3.3. Materi modul bahan ajar3.4. Tes dan quis

4. Agenda4.1. Jadwal, agenda kegiatan4.2. Buku alamat4.3. Daftar pengajaran4.4. Daftar pengguna4.5. Daftar kelas4.6. Daftar tugas dan proyek - Setiap pengguna - Setiap grup - Saat ini - Mendatang4.7. Jadwal tes dan quis4.8. Laporan kemajuan

5. Email5.1. Akses pribadi5.2. Akses umum

6. Konferensi6.1. Daftar pengguna 6.2. Daftar kelas

Tabel 4. Modul-modul aplikasi

Modul-modul ini dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan infrastruktur pendukung sistem pembelajaran online yang dimiliki.

Proses strategi pengembangan e-learning

Ilustrasi pada gambar di bawah ini menggambarkan tentang strategi pengembangan e-learning. Area 1, fokus terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi; perangkat lunak, alat bantu, proses, sumber daya manusia, pengetahuan, hasil, tujuan, konten dan cakupan. Area 2, menjelaskan konten, program-program, model pembelajaran, cara pendistribusian, pedekatan yang digunakan, kebutuhan pengguna dan proses update. Area 3, adalah proses klasifikasi dan kategori konten. Area 4, melakukan proses pemetaan sistem. Area 5, adalah metodologi pengembangan termasuk; analisa, desain, pembuatan, implementasi dan evaluasi. Area 6, berbicara tentang penggunaan teknologi, LMS dan LCMS, kebutuhan teknis, keunggulan dan perencanaan perawatan sistem. Area 7, adalah proses evaluasi dari sistem.

JURNAL EKUBANK, Volume 3 Edisi November 2008 11

Page 12: Jurnal 01 e Learning

Membangun e-Learning Bebasis Multimedia

Gambar 8. Strategi pengembangan e-learningTampilan aplikasi

Beberapa gambar tampilan aplikasi dapat kita lihat seperti dibawah ini, gambar pertama adalah tampilan user login form, ini saat kali pertama bila kita mengakses aplikasi.

Gambar 9. Tampilan login user form

JURNAL EKUBANK, Volume 3 Edisi November 2008 12

Pilihan bahasa

Nama

Password

Registrasi

Tanggal login

Lupa passwod

Publikasi

Kategori pelajaranNama pelajaran

Field pencarian

Pengguna aktif

Page 13: Jurnal 01 e Learning

Membangun e-Learning Bebasis Multimedia

Gambar di samping adalah gambar form registrasi pengguna, ini digunakan untuk proses pendaftaran pengguna aplikasi, baik mahasiswa atau instrukur yang divalidasi oleh administrator sistem. Untuk password dan email, dapat diganti sesuai dengan keinginan pengguna atau dibangun secara otomatis oleh sistem.

Form ini dilengkapi dengan sistem auto responder, yang berfungsi sebagai pengirim dan penerima bila user lupa akan password user id dan langsung mendokumentasikannya ke dalam database utama dari sistem.

Gambar 10. Form registrasi

Gambar 11. Daftar modul pelajaran

Gambar di atas, memperlihatkan daftar mata pelajaran yang aktif untuk setiap kelas, mahasiswa dan instruktur yang sudah terdaftar dan divalidasi oleh administrator sistem.

JURNAL EKUBANK, Volume 3 Edisi November 2008 13

Kelas aktif

Pengguna terdaftar

Daftar topik pelajaran

Nama administrator

Pilhan bahasa

Password

Nama pengguna

Kode registrasi

Konfirmasi

Status

Nama depanEmail

Mesin pencarian

Kategori

Page 14: Jurnal 01 e Learning

Membangun e-Learning Bebasis Multimedia

Gambar 12. Agenda kegiatan Gambar 13. Profil pengguna

Secara berurutan tampilan agenda pengguna terlihat pada gambar 12. Gambar agenda kegiatan, dan tampilan profil pengguna pada gambar 13. Gambar profil pengguna.

Modul dan fasilitas mahasiswa terlihat pada gambar di samping, pada gambar 14, gambar modul dan fasilitas mahasiswa. Selain kategori dan daftar topik mata pelajaran dalam kelas yang diikuti serta menu yang dapat digunakan akan tampil sesuai hak atau otoritas yang diberikan untuk masing-masing pengguna oleh administrator sistem, diantaranya keterangan singkat, dokumentasi, link, forum, tes, quis, grup, publikasi, ruang konferensi, ruang diskusi, ruang persentasi dan agenda.

Untuk setiap pengguna dilengkapi dengan sistem pencarian dan dropbox yang digunakan sebagai mesin penyimpanan atau penghapusan.

Gambar 14. Modul dan fasilitas mahasiswa

JURNAL EKUBANK, Volume 3 Edisi November 2008 14

Kategori dan topik

Alat bantu

Form profil pengguna

Gambar pengguna

Tampilan mingguanTampilan

bulananOpsi tampilan

Page 15: Jurnal 01 e Learning

Membangun e-Learning Bebasis Multimedia

Tampilan ruang konferensi, persentasi dan diskusi, terlihat seperti pada gambar 15, gambar ruang konferensi, di samping kanan.

Judul layar ditandai dengan [01], isi dari materi-materi pelajaran yang disajikan atau didiskusikan secara online ditandai dengan [Pts-i], ruang diskusi menggunakan chatroom [02], untuk percakapan antar pengguna ditandai dengan [Ct-r], fasilitas suara dan visualisasi yang digunakan terlihat untuk masing-masing pengguna [C1, C2 dan C3].

Proses konferensi dengan menggunakan suara dan visualisasi dapat dilakukan dengan mengaktifkan sistem suara dan kamera, melalui tombol-tombol navigasi yang disediakan, begitu juga untuk setiap fasilitas dan alat bantu lainnya.

Gambar 15. Ruang konferensi

Setiap instruktur memiliki laporan dan dokumentasi untuk setiap kelas yang diajar dan semua mahasiswa yang mengikuti kelas tersebut. Tampilan dari laporan untuk setiap mahasiswa terlihat pada gambar 16, gambar laporan kemajuan mahasiswa. Isi laporan termasuk di dalamnya; absensi, hasil tes atau quis, mata pelajaran yang diambil, kelas yang diikuti, email, data statistik dan biodata lengkap untuk setiap mahasiswa.

Instruktur memiliki kewenangan untuk memberikan peringatan kepada mahasiswa yang memiliki laporan kemajuan yang kurang memuaskan, melalui email masing-masing mahasiswa.

Gambar 16. Laporan kemajuan mahasiswa

Dengan pemanfaatan komponen-komponen multimedia seperti suara dan visualisasi yang digunakan dalam sistem konferensi online pada sistem e-learning ini, memungkinkan bagi seorang instruktur untuk melakukan kegiatan mengajar dan berdiskusi sesama instruktur dari luar sistem, dengan menggunakan fasilitas gabung secara bersamaan. Begitu juga dengan mahasiswa, mereka dapat saling berdiskusi antar sesama mahasiswa atau antar grup, dengan catatan ini sudah diizinkan oleh instruktur kelas.

JURNAL EKUBANK, Volume 3 Edisi November 2008 15

C1

C2

C3Ct-r

Pst-i

02

01

Page 16: Jurnal 01 e Learning

Membangun e-Learning Bebasis Multimedia

Pembagian ruangan dalam sistem konferensi, chat, persentasi dan fasilitas gabung ditentukan oleh instruktur dengan persetujuan administrator. Dengan tujuan keamanan sistem, maka untuk mengakses setiap ruangan ini semua pengguna harus memiliki identitas dan kode tertentu.Pembahasan

Penerapan dan pengembangan sistem pembelajaran online banyak memiliki kelebihan atau keunggulan yang potensial untuk terus kita kembangkan, seperti sistem konferensi dengan menggunakan komponen-komponen multimedia yang dapat kita formulasikan menjadi bentuk aplikasi pembelajaran interaktif, persentasi, diskusi, forum dan bisnis secara online dimana dan kapan saja.

Kemajuan teknologi internet dan digital, menjadikan web lebih fungsional, maksimal, global, interaktif, dinamis dan ekonomis untuk digunakan sebagai media pembelajaran online. Hal inilah yang mendasari penulis untuk melakukan perancangan dan pembangunan e-learning menggunakan teknologi web, seperti sistem penghubung dan sistem pengaksesan dokumen melalui internet.

Pemisahan antara logic layer dan design layer pada perancangan aplikasi e-learning disini bertujuan untuk memudahkan proses perawatan sistem dan pengembangan dimasa datang. Ini merupakan salah satu strategi dalam pembuatan sebuah sistem perangkat lunak, dimana modul aplikasi dibuat terpisah menurut fungsinya masing-masing, yang kemudian kita itegrasikan ke dalam sebuah kerangka sistem. Desain dari kerangka sistem ini harus dapat mendukung beberapa bahasa pemrograman, format dokumen, format multimedia, animasi dan simulasi.

Pengelolaan data pada database utama aplikasi ini menggunakan MySQL, tetapi dapat mendukung jenis bahasa berbasis rasional lainya seperti; SQLServer, Oracle dan PostgreSQL. Untuk memudahkan sistem pencarian dan indek data, sistem ini menggunakan penyusunan data dengan konsep metadata. Penanganan konten dan pengaturan materi pembelajaran, sistem menggunakan konsep Learning Management System dan Learning Content Management System.

Banyak faktor yang saling berhubungan dan sangat menentukan keberhasilan dari proses pembangunan, penerapan dan pengembangan sistem pembelajaran online. Beberapa faktor penting yang harus kita perhatikan diantaranya adalah:

1. Kebijakan dan persaingan global

2. Teknologi3. Lingkungan belajar4. Sumber daya 5. Model belajar dan pengajaran

Gambar 17. Keterkaitan antar faktor

Kesimpulan

Hal terpenting yang harus diperhatikan dalam membangun sebuah sistem berbasis teknologi informasi dan komunikasi adalah tujuan. Dengan mengetahui

JURNAL EKUBANK, Volume 3 Edisi November 2008 16

Page 17: Jurnal 01 e Learning

Membangun e-Learning Bebasis Multimedia

tujuan kita dapat merencanakan dan membuat strategi-strategi yang akan diterapkan dalam proses pembuatan sistem secara sistematis. Khususnya dalam membangun sistem pembelajaran online, faktor-faktor penting yang harus diperhatikan diantaranya adalah; tujuan pembuatan sistem yang jelas, cakupan sistem, pemilihan teknologi, pembuatan kerangka sistem, kesiapan infrastruktur, tenaga ahli, waktu pengerjaan dan perhitungan biaya. Penyajian program aplikasi, modul, materi dan konten juga merupakan elemen penentu baik tidaknya sebuah model sistem pembelajaran online.

Perkembangan teknologi internet dan digital saat ini, sangat mendukung proses pengembangan sistem pembelajaran online dimasa datang. Cara pengembangan sistem dapat kita lakukan secara bertahap sesuai kebutuhan dan kesiapan infrastruktur yang kita miliki.

Pada akhirnya keberhasilan dari sistem pembelajaran online akan berkaitan dengan sistematika dari proses-proses; perencanaan, desain, evaluasi dan implementasi sistem pembelajaran online ke dalam lingkungan yang mendukung dan membantu perkembangan sistem belajar secara aktif. Sistem pembelajaran tidak hanya berguna bagi mahasiswa saja, tetapi juga akan berguna untuk semua pihak terkait termasuk pengajar, staf pendukung dan institusi.

Daftar pustaka

Khan Badrul Huda, Managing E-Learning Strategies, British Information Science Publishing, 2005

Leo Tan Wee Hin, Subramaniam.R, E-Learning and Virtual Science Centers, British Information Science Publishing, 2005

Lee,William.W, Multimedia-based instructional design, San Francisco, John Wiley & Sons, 2004

Mendes Manuel J, Digtal Communites In A Networked Society, Boston, Kluwer Academic Publishers, 2004

Pugh Ken, Interface-Oriented Design, Texas, Pragmatic Bookshelf, 2005

Shepherd Clive, E-Learning's Greatest Hits, United Kingdom, Above and Beyond, 2003

JURNAL EKUBANK, Volume 3 Edisi November 2008 17