JUMAT, 24 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Webber … · JUMAT, 24 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA...

1
Olahraga | 23 JUMAT, 24 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Webber Lebih Siap Mental SEKILAS GELANGGANG Atletik Uji Coba ke Thailand ENAM atlet Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) SEA Games (SEAG) 2011 akan uji coba di kejuaraan atletik Thailand Open di Bangkok, 29 September-2 Oktober. Lima atlet junior yang akan berlaga adalah Mentari Pratiwi, Veronica Ayu, Nurul Imaniar, Sapwaturrahma, Rio Malhotra, ditambah satu atlet senior Rose Herlinda dan dipimpin tim manajer Paulus Lay. “Ini merupakan ke- giatan rutin pelatnas PB PASI. Ada atau tidak ada dana dari Prima, kegiatan pelatnas termasuk uji coba akan terus berjalan, termasuk Thailand Open ini,” ungkap Wakil Sekjen PB PASI Sri Hastuti Merdiko di Jakarta, kemarin. Para atlet akan memanfaatkannya sebagai ajang try out awal dalam menghadapi SEAG November 2011 di Indonesia. Hastuti menambahkan, para atlet diharapkan dapat mengukur kekuatan lawan-lawan mereka. (*/R-2) Atlet Ilegal Pospenas masih Aman SELURUH pihak yang terlibat dalam skandal maraknya atlet ilegal di Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren Nasional (Pospenas) V-2010 di Surabaya, 5-11 Juli 2010, belum mendapat sanksi hingga saat ini. Menurut Sesmenpora Wafid Muharam, meski investigasi sudah dilakukan sebelum Ramadan, pihaknya masih memberi waktu kepada panitia untuk terus memverifikasi data agar sanksi tidak salah sasaran. “Sanksi tidak hanya berlaku bagi atlet PPLP (Pusat Pendidikan Latihan Pelajar) yang terlibat, juga pelatih hingga pembina,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Sanksi itu bisa berupa skorsing latihan, bertanding, hingga pemecatan. Di sela seminar nasional Haornas 2010, Menpora Andi Mallarangeng mengatakan, dengan 10 juta anak di pesantren, Pospenas digelar untuk mendukung pemassalan olahraga dan mencetak bibit-bibit atlet nasional. Dalam ajang dua tahunan itu, juara umum Jatim terpaksa mengembalikan 11 medali emas kepada panitia karena ketahuan diperoleh melalui atlet nonsantri. (*/R-2) D ENGAN lima ba- lapan tersisa, pem- balap veteran 34 tahun asal Australia itu diakui memiliki kans le- bih besar menjadi juara dunia musim ini, ketimbang rekan setimnya di Red Bull, Sebastian Vettel. Keyakinan itu setidaknya terlontar dari mulut mantan juara dunia F-1 Alan Jones. Menurut juara dunia terakhir dari Australia itu, Webber lebih kaya pengalaman karena telah melewati masa-masa sulit di tim yang kurang kompetitif sebelumnya. Hal-hal seperti itu memang diyakini menjadi faktor penting bagi seorang pembalap seba- gai modal untuk menambah kematangan mental. “Dia jadi terbiasa menghadapi masalah- masalah yang tak biasa dialami Vettel. Jika kompetisi mulai menuju pertarungan mental, saya kira Mark jauh lebih siap,” ujar juara dunia F-1 tahun 1980 itu, kemarin. Alan Jones mengatakan du- kungannya ini bukan semata karena dia merupakan rekan senegara Webber atau posisinya di puncak klasemen sementara. Baginya, bila kompetisi mulai memasuki masa-masa penuh tekanan seperti saat ini, seorang pembalap yang lebih punya pengalaman dan siap mental lebih berpeluang menang. Selain Vettel, Jones meng- ingatkan Webber untuk terus mewaspadai ketiga rivalnya yang menguntit ketat di bela- kangnya pada klasemen se- mentara, yakni Lewis Hamilton (McLaren), Fernando Alonso (Scuderia Ferrari), dan Jenson Button (McLaren). Di sisa lima balapan mu- sim ini, jarak Webber yang me ngoleksi 187 poin hanya berselisih tipis 5 poin dengan peringkat kedua, Lewis Hamil- ton. Menyusul selanjutnya Fer- nando Alonso dengan 166 poin, Jenson Button dengan 165 poin, dan Vettel 163 poin. Menurut Jones, Webber ha- rus terus fokus kepada setiap lomba dan mengatasi tekanan yang ada. “Jangan terlalu ba- nyak memikirkan gelar juara. Dia hanya perlu memacu mo- bilnya seri demi seri. Jika dia tetap dapat mempertahankan penampilan terbaiknya, kita tidak akan memiliki masalah,” lanjutnya. Tidak terlena Secara terpisah, Webber sen- diri mengaku membidik juara di GP Singapura dan seri-seri selanjutnya tanpa ingin terlena keunggulannya di perolehan klasemen sementara. “Finis pertama di Singapura bukan segalanya. Namun, terus memimpin hingga GP Abu Dhabi (seri terakhir), itu yang terpenting. Kami harus tetap menyelesaikan lomba demi lomba untuk terus memimpin,” ujarnya. Di sisi lain, menjelang GP Singapura, ramalan akan turun- nya hujan di akhir pekan nanti menjadi kekhawatiran sebagian besar pembalap dan tim. Sejak F-1 memperlombakan balapan malam hari di Singapura, hujan menjadi suatu problem tersendi- ri bagi seluruh pembalap. Selain trek yang menjadi licin dan krusialnya pemilihan jenis ban yang tepat, penglihatan dan jarak pandang para pem- balap akan terganggu. Hal itu lantaran efek pecahnya pan- caran cahaya lampu sirkuit atau mobil diterpa air hujan. “Kami tidak punya penga- laman balapan di tengah hujan di sirkuit ini. Jika terjadi, itu akan menjadi pengalaman baru bagi kami dan kami ha- rus mengatasi hal itu. Namun, kami yakin para ofisial punya standar aturan sendiri untuk memastikan balapan benar- benar aman untuk diteruskan (jika hujan deras),” ujar Webber. (Planetf1/R-2) anindityo@ mediaindonesia.com Pemimpin klasemen sementara Mark Webber mendapat suntikan mental jelang Grand Prix Singapura di Sirkuit Marina Bay, akhir pekan ini. Anindityo Wicaksono INDONESIA menargetkan juara umum di 2nd Indonesia Open Karate Championship di Bali, 24-26 September. Penegasan tersebut di- sampaikan Ketua Umum PB FORKI Hendardji Supandji dalam konferensi pers di Bali, kemarin. Menurut Hendardji, untuk merealisasikan ambisi menjadi juara umum tersebut, setidaknya mereka harus bisa merebut enam medali emas. “Target itu harus menjadi yang terbaik, yaitu dengan menjadi juara umum. Sasaran- nya kita bisa merebut satu emas di Asian Games (AG) Guangzhou dan juara umum di SEA Games 2011,” tuturnya. Mengenai enam emas itu, lanjut Hendardji, diharapkan datang dari nomor kumite pu- tra dan putri, serta kata putra. “Kita tentu berharap medali itu berasal dari atlet yang ter- gabung di pelatnas AG. Ka- rena ajang ini menjadi seleksi terakhir untuk atlet yang akan dikirim ke Guangzhou.” Tuan rumah mengirimkan 36 karateka di Indonesia Open yang diikuti 12 negara. Namun hanya sembilan negara yang bertanding. Sementara itu, manajer tim karate Indonesia Djafar Gan- tang mengatakan sampai tadi malam mereka masih menung- gu konfirmasi nama-nama atlet dari Uzbekistan dan Filipina. Ajang ini akan memperebut- kan 19 medali emas. Buat In- donesia, ini merupakan penye- lenggaraan yang kedua setelah terakhir kali pada 2002 silam. “Saya ingin melanjutkan apa yang sudah dilakukan Ketua PB FORKI sebelumnya,” tegas Hendardji lagi. (Mln/R-2) Tim Karate Targetkan Juara Umum di Bali Target itu harus menjadi yang terbaik, yaitu dengan menjadi juara umum.’’ Hendardji Supandji Ketua Umum PB FORKI Lanjutkan Jejak Prestasi Olahraga Nasional SUASANA perayaan Hari Olahraga Nasional (Haornas) XXVII di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berlangsung cukup meriah. Perayaan yang berlangsung selama sepekan (20/9-26/9) telah disertai oleh berbagai aktivitas mulai dari lomba olahraga tradisional, bazar, hingga pameran produk industri olahraga nasional. Yang tidak kalah penting adalah pameran foto atlet-atlet yang telah mengharumkan nama bangsa di kancah inter- nasional. Dari pameran foto itulah Indonesia bisa becermin tentang prestasi-prestasi yang telah diraih di masa lalu, yang bisa mendorong bagi lahirnya prestasi-prestasi yang lebih banyak di masa mendatang. Kita bisa menyaksikan gambaran kemenangan pe- bulu tangkis Rudi Hartono Kurniawan yang telah mem- borong juara tunggal putra All England tujuh kali berturut- turut (1968-1974) dan juara dunia 1980, rekor yang belum pernah terpecahkan hingga detik ini. Juga kita bisa saksikan foto peraih juara dunia bulu tangkis 1993 Alan Budi Kusuma dan foto Susi Susanti yang berha- sil meraih Juara Dunia 1994. Dalam foto yang dipamerkan, terlihat Alan dan Susi menunjukkan rasa haru dan bangga menyuguhkan medali emas bagi Indonesia. Ada juga foto atlet angkat besi Nanda Telambanua saat beraksi memecah- kan rekor dunia angkat berat di Perth, Australia, pada 1984. Foto Yayuk Basuki juga indah menawan saat bertarung di lapangan merebut rekor petenis pertama Indonesia pe- ringkat 19 dunia di nomor tunggal putri pada 1977. Tidak ketinggalan foto perenang cantik Naniek Juliati Soewadji yang telah memecahkan 10 rekor PON 1977, 17 rekor na- sional, 6 rekor SEA Games, dan perenang putri pertama Indonesia yang berhasil menyeberangi Selat Madura pada 1995, jauh sebelum ada Jembatan Suramadu. Ada lagi foto pecatur perempuan yang meraih grand master perempuan pertama Indonesia, Irene Kharisma Sukandar, yang tampak tertegun anggun di depan bidak- bidak catur. Yang tidak kalah mengharukan para pengunjung adalah foto Ellyas Pical. Petinju asal Saparua, Ambon, itu begitu di- agungkan oleh bangsa Indonesia. Dialah petinju profesional Indonesia pertama yang meraih gelar juara dunia IBF kelas bantam junior yang belum tergantikan hingga hari ini. ”Pameran foto olahraga ini bertujuan untuk merefleksikan masa depan olahraga nasional yang lebih baik. Olahraga nasional kita terbukti punya banyak prestasi di masa lalu. Jadi prestasi harus segera direbut kembali,” ujar Asisten Deputi Informasi, Promosi, dan Pemasaran Kemenpora Hermin Narwati. Pameran foto ini terselenggara berkat kerja sama Kemen- terian Pemuda dan Olahraga, Museum Olahraga Nasional, dan Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). (S-25) GEMA SENAYAN Advertorial Hermin Narwati Asisten Deputi Informasi, Promosi, dan Pemasaran Kemenpora Mark Webber Pembalap tim Red Bull Lee Chong Wei belum Terbendung LANGKAH tunggal putra no- mor satu dunia Lee Chong Wei di turnamen Jepang Terbuka Super Series belum terbendung hingga kemarin. Runner-up All England 2010 itu melaju ke perempat final setelah menang mudah atas pemain tuan ru- mah yang mengalahkannya di final All England 2010, Kenichi Tago, dengan dua set langsung 21-10 dan 21-10. Sementara itu, kekecewaan terus dialami pebulu tangkis andalan Indonesia di ajang yang berlangsung di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Je- pang, tersebut. Setelah rontok- nya semua pemain tunggal proyeksi Asian Games 2010 di babak pertama, seluruh ketiga wakil di ganda putri juga tum- bang di babak 16 besar. Ketiganya yakni Anneke Feinya/Annisa Wahyuni, Vita Marissa/Nadya Melati, dan unggulan kedelapan Meiliana Jauhari/Greysia Polii. Di ganda campuran, unggulan pertama, Nova Widianto/Lilyana Natsir juga dipaksa pulang setelah di luar dugaan ditaklukkan pemain nonunggulan tuan ru- mah, Zhang Nan/Yunlei Zhao, 21-11 dan 21-11. “Keduanya sudah berusaha, tapi lawan- lawan juga maju pesat. Evaluasi pasti akan kita lakukan di pelat- nas,” ujar Sekjen PB PBSI Yacob Rusdianto yang mendampingi pemain Indonesia di Tokyo. Dalam laga itu, Nova/Lilya- na kalah segalanya dari rival mereka itu, baik dari smes, permainan jaring, hingga reli. Di set pertama, juara dunia 2005 dan 2007 itu bahkan ti- dak sekalipun menyamakan kedudukan. Di set kedua, skor imbang pun hanya sekali, saat 1-1. “Hasil mereka di China (14- 19 September) dan Jepang SS ini akan jadi bahan evaluasi terakhir untuk tolok ukur Asian Games,” ujar pelatih ganda campuran pelatnas Richard Mainaky. Dengan juga tumbangnya Markis Kido/Lita Nurlita, tinggal dua wakil Indonesia di perempat final ganda cam- puran, yakni Fran Kurniawan/ Pia dan Hendra AG/Vita Ma- rissa. Di tunggal putra, satu-sa- tunya tunggal yang tersisa, Alamsyah Yunus juga tumbang ditaklukkan pemain China, Chen Long, 21-15 dan 21-12. Di ganda putra, dengan tum- bangnya Angga Pratama/Rian Agung dan Rendy Sugiarto/ Afiat Yuris, tinggal dua ganda yang melaju ke perempat final, yakni Luluk Hadiyanto/Can- dra Wijaya, dan Mohammad Ahsan/Bona Septano. (*/R-2) AKSI WEI: Pebulu tangkis nomor satu dunia Lee Chong Wei (Malaysia) mengembalikan bola ke arah Kenichi Tago (Jepang) di babak kedua the Yonex Japan Open Badminton di Tokyo, kemarin. DOK MI AP/SHIZUO KAMBAYASHI REUTERS RUMGAPRES/HARYANTO LEPAS TIM DANONE: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono menerima bola dari salah seorang pemain tim sepak bola junior Danone yang akan berangkat ke Afrika Selatan Oktober mendatang.

Transcript of JUMAT, 24 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Webber … · JUMAT, 24 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA...

Page 1: JUMAT, 24 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Webber … · JUMAT, 24 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Olahraga | 23 Webber Lebih Siap Mental SEKILAS GELANGGANG Atletik Uji Coba ke Thailand

Olahraga | 23JUMAT, 24 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

Webber Lebih Siap

Mental

SEKILAS GELANGGANG

Atletik Uji Coba ke ThailandENAM atlet Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) SEA Games (SEAG) 2011 akan uji coba di kejuaraan atletik Thailand Open di Bangkok, 29 September-2 Oktober. Lima atlet junior yang akan berlaga adalah Mentari Pratiwi, Veronica Ayu, Nurul Imaniar, Sapwaturrahma, Rio Malhotra, ditambah satu atlet senior Rose Herlinda dan dipimpin tim manajer Paulus Lay. “Ini merupakan ke-giatan rutin pelatnas PB PASI. Ada atau tidak ada dana dari Prima, kegiatan pelatnas termasuk uji coba akan terus berjalan, termasuk Thailand Open ini,” ungkap Wakil Sekjen PB PASI Sri Hastuti Merdiko di Jakarta, kemarin. Para atlet akan memanfaatkannya sebagai ajang try out awal dalam menghadapi SEAG November 2011 di Indonesia. Hastuti menambahkan, para atlet diharapkan dapat mengukur kekuatan lawan-lawan mereka. (*/R-2)

Atlet Ilegal Pospenas masih Aman SELURUH pihak yang terlibat dalam skandal maraknya atlet ilegal di Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren Nasional (Pospenas) V-2010 di Surabaya, 5-11 Juli 2010, belum mendapat sanksi hingga saat ini. Menurut Sesmenpora Wafi d Muharam, meski investigasi sudah dilakukan sebelum Ramadan, pihaknya masih memberi waktu kepada panitia untuk terus memverifi kasi data agar sanksi tidak salah sasaran. “Sanksi tidak hanya berlaku bagi atlet PPLP (Pusat Pendidikan Latihan Pelajar) yang terlibat, juga pelatih hingga pembina,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Sanksi itu bisa berupa skorsing latihan, bertanding, hingga pemecatan. Di sela seminar nasional Haornas 2010, Menpora Andi Mallarangeng mengatakan, dengan 10 juta anak di pesantren, Pospenas digelar untuk mendukung pemassalan olahraga dan mencetak bibit-bibit atlet nasional. Dalam ajang dua tahunan itu, juara umum Jatim terpaksa mengembalikan 11 medali emas kepada panitia karena ketahuan diperoleh melalui atlet nonsantri. (*/R-2)

DENGAN lima ba-lapan tersisa, pem-balap veteran 34 tahun asal Australia

itu diakui memiliki kans le-bih besar menjadi juara dunia musim ini, ketimbang rekan setimnya di Red Bull, Sebastian Vettel.

Keyakinan itu setidaknya terlontar dari mulut mantan juara dunia F-1 Alan Jones. Menurut juara dunia terakhir dari Australia itu, Webber lebih kaya pengalaman karena telah melewati masa-masa sulit di tim yang kurang kompetitif sebelumnya.

Hal-hal seperti itu memang diyakini menjadi faktor penting bagi seorang pembalap seba-gai modal untuk menambah kematangan mental. “Dia jadi terbiasa menghadapi masalah-masalah yang tak biasa dialami Vettel. Jika kompetisi mulai menuju pertarungan mental, saya kira Mark jauh lebih siap,” ujar juara dunia F-1 tahun 1980 itu, kemarin.

Alan Jones mengatakan du-kungannya ini bukan semata karena dia merupakan rekan senegara Webber atau posisinya di puncak klasemen sementara. Baginya, bila kompetisi mulai memasuki masa-masa penuh tekanan seperti saat ini, seorang pembalap yang lebih punya pengalaman dan siap mental lebih berpeluang menang.

Selain Vettel, Jones meng-ingatkan Webber untuk terus mewaspadai ketiga rivalnya yang menguntit ketat di bela-kangnya pada klasemen se-mentara, yakni Lewis Hamilton (McLaren), Fernando Alonso (Scuderia Ferrari), dan Jenson Button (McLaren).

Di sisa lima balapan mu-sim ini, jarak Webber yang me ngoleksi 187 poin hanya berselisih tipis 5 poin dengan peringkat kedua, Lewis Hamil-ton. Menyusul selanjutnya Fer-nando Alonso dengan 166 poin, Jenson Button dengan 165 poin, dan Vettel 163 poin.

Menurut Jones, Webber ha-rus terus fokus kepada setiap lomba dan mengatasi tekanan yang ada. “Jangan terlalu ba-nyak memikirkan gelar juara.

Dia hanya perlu memacu mo-bilnya seri demi seri. Jika dia tetap dapat mempertahankan penampilan terbaiknya, kita tidak akan memiliki masalah,” lanjutnya.

Tidak terlenaSecara terpisah, Webber sen-

diri mengaku membidik juara di GP Singapura dan seri-seri selanjutnya tanpa ingin terlena keunggulannya di perolehan klasemen sementara.

“Finis pertama di Singapura bukan segalanya. Namun, terus memimpin hingga GP Abu Dhabi (seri terakhir), itu yang terpenting. Kami harus tetap menyelesaikan lomba demi lomba untuk terus memimpin,” ujarnya.

Di sisi lain, menjelang GP Singapura, ramalan akan turun-nya hujan di akhir pekan nanti menjadi kekhawatiran sebagian besar pembalap dan tim. Sejak F-1 memperlombakan balap an malam hari di Singapura, hujan menjadi suatu problem tersendi-ri bagi seluruh pembalap.

Selain trek yang menjadi licin dan krusialnya pemilihan jenis ban yang tepat, penglihatan dan jarak pandang para pem-balap akan terganggu. Hal itu lantaran efek pecahnya pan-caran cahaya lampu sirkuit atau mobil diterpa air hujan.

“Kami tidak punya penga-laman balapan di tengah hujan di sirkuit ini. Jika terjadi, itu akan menjadi pengalaman baru bagi kami dan kami ha-rus mengatasi hal itu. Namun, kami yakin para ofi sial punya standar aturan sendiri untuk memastikan balapan benar-benar aman untuk diteruskan (jika hujan deras),” ujar Webber. (Planetf1/R-2)

[email protected]

Pemimpin klasemen sementara Mark Webber mendapat suntikan mental jelang Grand Prix Singapura di Sirkuit Marina Bay, akhir pekan ini.

Anindityo Wicaksono

INDONESIA menargetkan juara umum di 2nd Indonesia Open Karate Championship di Bali, 24-26 September.

Penegasan tersebut di-sampaikan Ketua Umum PB FORKI Hendardji Supandji dalam kon ferensi pers di Bali, kema rin. Menurut Hendardji, untuk merealisasikan ambisi menjadi juara umum tersebut, setidaknya mereka harus bisa merebut enam medali emas.

“Target itu harus menjadi yang terbaik, yaitu dengan menjadi juara umum. Sasaran-nya kita bisa merebut satu emas di Asian Games (AG) Gu angzhou dan juara umum di SEA Games 2011,” tuturnya.

Mengenai enam emas itu, lanjut Hendardji, diharapkan datang dari nomor kumite pu-tra dan putri, serta kata putra. “Kita tentu berharap medali itu berasal dari atlet yang ter-gabung di pelatnas AG. Ka-rena ajang ini menjadi seleksi terakhir untuk atlet yang akan dikirim ke Guangzhou.”

Tuan rumah mengirimkan 36 karateka di Indonesia Open

yang diikuti 12 negara. Namun hanya sembilan negara yang bertanding.

Sementara itu, manajer tim karate Indonesia Djafar Gan-tang mengatakan sampai tadi malam mereka masih menung-gu konfi rmasi nama-nama atlet dari Uzbekistan dan Filipina.

Ajang ini akan memperebut-kan 19 medali emas. Buat In-donesia, ini merupakan penye-lenggaraan yang kedua setelah terakhir kali pada 2002 silam. “Saya ingin melanjutkan apa yang sudah dilakukan Ketua PB FORKI sebelumnya,” tegas Hendardji lagi. (Mln/R-2)

Tim Karate Targetkan Juara Umum di Bali

Target itu harus menjadi yang terbaik, yaitu dengan menjadi juara umum.’’Hendardji SupandjiKetua Umum PB FORKI

Lanjutkan Jejak Prestasi Olahraga Nasional

SUASANA perayaan Hari Olahraga Nasional (Haornas) XXVII di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berlangsung cukup meriah. Perayaan yang berlangsung selama sepekan (20/9-26/9) telah disertai oleh berbagai aktivitas mulai dari lomba olahraga tradisional, bazar, hingga pameran produk industri olahraga nasional.

Yang tidak kalah penting adalah pameran foto atlet-atlet yang telah mengharumkan nama bangsa di kancah inter-nasional. Dari pameran foto itulah Indonesia bisa becermin tentang prestasi-prestasi yang telah diraih di masa lalu, yang bisa mendorong bagi lahirnya prestasi-prestasi yang lebih banyak di masa mendatang.

Kita bisa menyaksikan gambaran kemenangan pe-bulu tangkis Rudi Hartono Kurniawan yang telah mem-borong juara tunggal putra All England tujuh kali berturut-turut (1968-1974) dan juara dunia 1980, rekor yang belum pernah terpecahkan hingga detik ini.

Juga kita bisa saksikan foto peraih juara dunia bulu tangkis 1993 Alan Budi Kusuma dan foto Susi Susanti yang berha-

sil meraih Juara Dunia 1994. Dalam foto yang dipamerkan, terlihat Alan dan Susi menunjukkan rasa haru dan bangga menyuguhkan medali emas bagi Indonesia. Ada juga foto atlet angkat besi Nanda Telambanua saat beraksi memecah-kan rekor dunia angkat berat di Perth, Australia, pada 1984.

Foto Yayuk Basuki juga indah menawan saat bertarung di lapangan merebut rekor petenis pertama Indonesia pe-ringkat 19 dunia di nomor tunggal putri pada 1977. Tidak ketinggalan foto perenang cantik Naniek Juliati Soewadji yang telah memecahkan 10 rekor PON 1977, 17 rekor na-sional, 6 rekor SEA Games, dan perenang putri pertama Indonesia yang berhasil menyeberangi Selat Madura pada 1995, jauh sebelum ada Jembatan Suramadu.

Ada lagi foto pecatur perempuan yang meraih grand master perempuan pertama Indonesia, Irene Kharisma Sukandar, yang tampak tertegun anggun di depan bidak-bidak catur.

Yang tidak kalah mengharukan para pengunjung adalah foto Ellyas Pical. Petinju asal Saparua, Ambon, itu begitu di-agungkan oleh bangsa Indonesia. Dialah petinju profesional Indonesia pertama yang meraih gelar juara dunia IBF kelas bantam junior yang belum tergantikan hingga hari ini.

”Pameran foto olahraga ini bertujuan untuk merefl eksikan masa depan olahraga nasional yang lebih baik. Olahraga nasional kita terbukti punya banyak prestasi di masa lalu. Jadi prestasi harus segera direbut kembali,” ujar Asisten Deputi Informasi, Promosi, dan Pemasaran Kemenpora Hermin Narwati.

Pameran foto ini terselenggara berkat kerja sama Kemen-terian Pemuda dan Olahraga, Museum Olahraga Nasional, dan Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). (S-25)

GEMA SENAYANAdvertorial

Hermin Narwati Asisten Deputi Informasi, Promosi, dan Pemasaran Kemenpora

Mark WebberPembalap tim Red Bull

Lee Chong Wei belum Terbendung

LANGKAH tunggal putra no-mor satu dunia Lee Chong Wei di turnamen Jepang Terbuka Super Series belum terbendung hingga kemarin. Runner-up All England 2010 itu melaju ke perempat fi nal setelah menang mudah atas pemain tuan ru-mah yang mengalahkannya di fi nal All England 2010, Kenichi Tago, dengan dua set langsung 21-10 dan 21-10.

Sementara itu, kekecewaan terus dialami pebulu tangkis andalan Indonesia di ajang yang berlangsung di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Je-pang, tersebut. Setelah rontok-nya semua pemain tunggal proyeksi Asian Games 2010 di babak pertama, seluruh ketiga wakil di ganda putri juga tum-bang di babak 16 besar.

Ketiganya yakni Anneke Feinya/Annisa Wahyuni, Vita Marissa/Nadya Melati, dan

unggulan kedelapan Meiliana Jauhari/Greysia Polii. Di ganda campuran, unggulan pertama, Nova Widianto/Lilyana Natsir juga dipaksa pulang setelah di luar dugaan ditaklukkan pemain nonunggulan tuan ru-mah, Zhang Nan/Yunlei Zhao, 21-11 dan 21-11. “Keduanya sudah berusaha, tapi lawan-lawan juga maju pesat. Evaluasi pasti akan kita lakukan di pelat-nas,” ujar Sekjen PB PBSI Yacob Rusdianto yang mendampingi pemain Indonesia di Tokyo.

Dalam laga itu, Nova/Lilya-na kalah segalanya dari rival mereka itu, baik dari smes, per mainan jaring, hingga reli. Di set pertama, juara dunia 2005 dan 2007 itu bahkan ti-dak sekalipun menyamakan kedudukan. Di set kedua, skor imbang pun hanya sekali, saat 1-1.

“Hasil mereka di China (14-

19 September) dan Jepang SS ini akan jadi bahan evaluasi terakhir untuk tolok ukur Asian Games,” ujar pelatih ganda campuran pelatnas Richard Mainaky.

Dengan juga tumbangnya Markis Kido/Lita Nurlita, ting gal dua wakil Indonesia di perempat fi nal ganda cam-puran, yakni Fran Kurniawan/Pia dan Hendra AG/Vita Ma-rissa.

Di tunggal putra, satu-sa-tunya tunggal yang tersisa, Alamsyah Yunus juga tumbang ditaklukkan pemain China, Chen Long, 21-15 dan 21-12. Di ganda putra, dengan tum-bangnya Angga Pratama/Rian Agung dan Rendy Sugiarto/Afi at Yuris, tinggal dua ganda yang melaju ke perempat fi nal, yakni Luluk Hadiyanto/Can-dra Wijaya, dan Mohammad Ahsan/Bona Septano. (*/R-2)

AKSI WEI: Pebulu tangkis nomor satu dunia Lee Chong Wei (Malaysia) mengembalikan bola ke arah Kenichi Tago (Jepang) di babak kedua the Yonex Japan Open Badminton di Tokyo, kemarin.

DOK MI

AP/SHIZUO KAMBAYASHI

REUTERS

RUMGAPRES/HARYANTO

LEPAS TIM DANONE: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono menerima bola dari salah seorang pemain tim sepak bola junior Danone yang akan berangkat ke Afrika Selatan Oktober mendatang.