JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

31

Transcript of JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

Page 1: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN
Page 2: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

Jual Beli Perusahaan dalam bahasa Belanda disebut “Handelskoop”. Menurut HMN. Purwosutjipto, handelskoop diterjemahkan dengan istilah “Jual Beli Perusahaan”, sedangkan menurut Hartono Hadisoeprapto, menerjemahkan dengan istilah “Jual Beli Perniagaan”.

Pengertian Jual Beli Perusahaan/Perniagaan :Perjanjian jual beli yang terjadi didalam dunia perusahaan/perniagaaan, yaitu antara orang-orang yang berada dalam perusahaan sebagai pekerja sehari-hari (seperti yang terjadi pada Perusahaan Eksport & Import), demikian juga jual beli yang dilakukan oleh antar negara yang dilakukan oleh orang-orang yang menjalankan sebuah perusahaan sebagai pekerjanya. Dalam proses eksport-import dapat dilakukan langsung antara penjual dan pembeli, tetapi dapat juga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan lain, seperti : Makelar, Komisioner, Asuransi, Perusahaan Pengangkutan, Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) dll.

Page 3: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

Cara Terjadinya Jual Beli Perusahaan :Tata caranya sama dengan Perjanjian Jual Beli pada umumnya, sebagaimana diatur dalam Pasal 1458 BW, juga merupakan perjanjian konsesual, artinya jual beli dapat dinyatakan sah apabila terdapat “kata sepakat” dari kedua belah pihak (penjual & pembeli).Namun biasanya di dalam jual beli perusahaan ini selalu diikuti oleh pembuatan “AKTE”, sejak saat penawaran dari calon penjual kepada calon pembeli, sudah dilakukan dengan surat atau akte penawaran (offeste) dimana biasanya disertai dengan keterangan tentang :

1.Barangnya, yaitu yang berhubungan dengan jenis & macam barangnya, kualitas barangnya, banyaknya barang dan harga barangnya;

2.Syarat Penyerahan Barangnya, seperti Loco Gudang, Franco Gudang, f.o.b. dll;

3.Syarat Pembayarannya, seperti Pembayaran di Muka, Cash on delivery, Cash, atau dengan cara kredit.

Page 4: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

Tentang Barangnya :Di dalam suatu penawaran (Offeste) yang perlu disebutkan terhadap barang yang ditawarkan, antara lain mengenai :

1.Macam/Jenis Barangnya;Karena dalam penawaran merupakan dasar dari perjanjian jual beli, maka penyebutan akan barangnya juga sangat penting, terutama mengenai urairan atas barang HARUS dibuat sejelas-jelasnya, seperti : Mutu Barangnya, Nama Pabrik Pembuatnya, Jumlah Barangnya, agar dikemudian hari tidak terjadi kesalahan tafsir diantara para pihak.Dari segi yuridis penyebutan mengenai jenis barang sangat penting sehubungan dengan pengaruhnya terhadap peralihan resiko atas barang yang dijualnya tersebut dikemudian hari.

Page 5: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

2. Kualitas Barangnya :Penyebutan mengenai kwalitas barang dapat dinyatakan dengan “Monster/Contoh”, Tipenya, Keterangan dan Namanya.Didalam jual beli perusahaan/perniagaan, penawaran sering dilakukan dengan menggunakan contoh, dan biasanya banyak dilakukan oleh Makelar dalam bursa-bursa perusahaan/ perniagaan.Penggunaan contoh dimaksudkan untuk menunjukkan kepada para pembeli tentang kualitas barang yang ditawarkan, sehingga dengan demikian contoh menjadi dasar dari perjanjian jual beli perusahaan.Hal ini akan berpengaruh juga atas penyerahan barang dikemudian harinya, yaitu penyerahan barangnya harus sesuai dengan contohnya. Oleh karena itu maka apabila jual beli dilakukan dengan perantaraan seorang makelar, maka makelar diwajibkan untuk menyimpan contoh barangnya sampai waktu selesainya penyerahan barang jual belinya (Pasal 69 KUHD).

Page 6: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

Jual beli atas contoh barang, sering terjadi terhadap barang-barang yang sulit ditentukan kualitasnya, seperti : Tembakau Kering.Sedangkan bagi barang-barang yang tidak sulit penentuan kualitasnya, seperti : Kopi, Gula, Kopra, biasanya cukup dengan menyebutkan tipenya atau dengan keterangan, bahkan biasanya cukup disebutkan nama barangnya saja.

Tentang Syarat-Syarat Penyerahan Barang :Kewajiban utama penjual dalam perjanjian jual beli perusahaan ini adalah Penyerahan barang yang dijual kepada pihak pembeli. Ketentuan penyerahan barang dalam perjanjian jual beli pada umumnya adalah Berdasarkan ketentuan Pasal 612 dan 613 BW.

Page 7: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

Berlainan dengan penyerahan barang di dalam perjanjian jual beli biasa, di dalam perjanjian jual beli perusahaan pada umumnya berlaku dengan cara penyerahan “DOKUMEN”.Dengan demikian disamping penyerahan barang dilakukan juga dengan penyerahan dokumen-dokumen, dimana dalam dokumen tersebut lazim pula dimuat tentang janji-janji atau syarat-syarat bagaimana kondisi dan keadaan barang itu diserahkan.Penyebutan persyaratan atau klausul penyerahan barang tersebut merupakan salah satu ciri khas dalam perjanjian jual beli perusahaan. Penyebutan syarat-syarat tersebut juga berlaku sebagai syarat penyerahan barang, sehingga akan berpengaruh terhadap peralihan resiko atas barang serta berpengaruh juga terhadap harga barang dalam jual beli perusahaan.

Page 8: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

Syarat-Syarat Penyerahan Barang antara lain :1.Syarat Loko ;2.Syarat Franco;3.Syarat Farce Alongside Ship (F.A.S.);4.Free on Board (F.O.B.);5.Syarat Cost and Freitght (C & F);6.Syarat Cost Insurance and Freitgh (CIF);7.Syarat Netto Uitgeleverd Gewicht (NUG);

Syarat Loko;Pembeli akan menerima penyerahan barang di tempat, dimana barang yang bersangkutan berada. Biasanya penawaran di dalam perjanjian jual beli perusahaan penyebutan harga barang yang ditawarkan disertai pula dengan syarat penyerahannya.

Page 9: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

Misal : Harga barang Rp. 15.000,-- per Kg, Loko Gudang/Pabrik.Maka dengan demikian berarti penyerahan barang akan terjadi di gudang/pabrik penjual, sedangkan untuk ongkos atau biaya pengangkutan ke tempat pembeli menjadi tanggung jawab pembeli. Dengan demikian maka syarat Loko berarti penyerahan saat pembelian, sehingga pemisahan barang, peralihan resiko, penyerahan, penerimaan dan pembayaran pada saat bersamaan di gudang/di pabrik penjual.

Syarat Franco;Merupakan kebalikan dari syarat Loko. Dalam syarat Franco Penjualah yang akan menyerahkan barangnya di tempat atau di gudang pembeli.Biasanya dibelakang syarat Franco HARUS disebutkan dengan jelas tentang nama tempat si pembeli.Misal : Franco Gudang Yogyakarta, dengan demikian berarti biaya pengangkutan dari tempat barang berada sampai menuju tempat gudang di Yogyakarta menjadi tanggung jawab Penjual.Kata Franco berarti BEBAS, jadi tanpa menyebutkan nama tempat secara jelas, maka kata Franco tidak mempunyai arti yang jelas, sebab tidak menunjukkan apa yang bebas dari pembeli, sehingga menjadi beban dan tanggung jawab penjual.Syarat Franco Gudang Yogyakarta, akan menunjukkan pula bahwa peralihan hak milik dan resiko atas barang menjadi secara besama-sama di gudang Yogyakarta milik si pembeli.

Page 10: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

Syarat FAS;Dengan syarat ini, penjual akan menyerahkan barang di samping kapal yang akan membawa barang tersebut ke tempat pembeli. Dengan persyaratan yang demikian maka pembeli harus menanggung biaya muat barang di kapal, di Pelabuhan Pembongkaran (menurunkan dari kapal), Premi Asuransi, dan Ongkos-ongkos lain yang diperlukan sampai di tempat gudang si pembeli.

Syarat F.O.B.;FOB berarti bebas sampai diatas kapal, yang dimaksud bebas disini adalah pembeli dibebaskan dari tanggung jawab atas barang yang dibeli sampai di atas kapal saja. Hal ini berarti pula bahwa diatas kapal terjadi penyerahan barang dari penjual kepada pembeli dan sejak saat itu pula resiko beralih kepada pembeli.Dengan demikian dari segi Pembiayaan, penjual akan bertanggung jawab atas segala biaya dan ongkos membawa barang mulai dari gudang penjual sampai diserahkan di atas kapal yang disediakan oleh pembeli.Dari sisi Penyerahan, maka penyerahan barang terjadi di atas kapal di pelabuhan pemuatan barang yang ditunjuk oleh pembeli.Dari sisi Peralihan Resiko, maka resiko beralih pada saat pembeli sejak menerima barang di atas kapal di pelabuhan pemuatan yang telah ditunjuk oleh pembeli.Disamping FOB, dapat juga dengan menggunakan istilah FOT untuk alat angkut kendaraan “TRUK”, dapat pula dengan menggunakan istilah FOR untuk alat angkut “Kereta Api”.

Page 11: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

Syarat C & F;Merupakan syarat penyerahan barang antara penjual dan pembeli dimana harga jual sudah termasuk harga pokok barang serta ongkos pengangkutannya, tetapi tidak termasuk premi asuransi.

Syarat CIF;Merupakan syarat penyerahan barang antara penjual dan pembeli dimana semua ongkos-ongkos mulai dari gudang penjual sampai dengan barang tersebut selamat ditempat si pembeli, menajdi tanggungjawab penjual termasuk dengan biaya asuransinya.Dari sisi yuridis syarat CIF ini juga membawa konsekuensi peralihan resiko kepada pembeli terjadi pada saat barang dimuat diatas kapal, sehingga pada saat itu pula merupakan saat penyerahan barang dari penjual kepada pembeli.

Page 12: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

Syarat NUG;Syarat dimana dalam penjualan barang, pembeli hanya akan menerima barang dalam keadaan berat bersih pada saat barang diserahkan, sehingga dalam hal ini pembeli hanya akan membayar harga barang sebesar berat bersih pada saat diserahkan kepadanya.Syarat NUG lazim digunakan dalam jual beli perusahaan terhadap barang-barang yang mudah sekali menyusut seperti : Kapas, Garam, Kopra dll.

Tentang Cara Pembayaran :Kewajiban utama pembeli adalah Membayar harga pembelian pada waktu dan tempat sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian jual beli perusahaannya (Pasal 1513 BW). Cara pembayaran yang dilakukan pada saat terjadinya penyerahan barang adalah pembayaran tunai (cash payment), apabila penjual dan pembeli berada di negara yang sama.

Page 13: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

Tata Cara Pembayaran yang biasa dilakukan dalam jual beli perusahaan adalah sebagai berikut :

1.Pembayaran dimuka (Advance Payment);2.Letter of Credit (L/C) atau Kredit Berdokumen;3.Wesel Inkaso (Collection Draft);4.Perhitungan Kemudian (Open Account);5.Konsinyasi;6.Sistem Pembayaran Lain Yang Lazim Dalam

Perdagangan Luar Negeri.Pembayaran Dimuka (Advance Payment);

Sistem pembayaran ini dilakukan, apabila pembeli membayar terlebih dahulu kepada penjual sebelum merealisasikan penjualan barangnya sesuai dengan kesepakatan para pihak.

Page 14: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

Pembayaran dimuka tersebut dapat dilakukan melalui “bank devisa” maupun dilakukan pembayaran secara langsung tanpa melalui bank. Sistem ini biasanya menimbulkan keuntungan bagi penjual, sebab penjual sudah dapat menerima seluruh pembayaran barang jualannya sebelum barang dikirim, dan bisa menimbulkan kerugian kepada pembeli, karena selain pembeli telah memberikan kredit kepada penjual, dia juga akan dihadapkan pada situasi dan keadaan penjual tidak jadi melakukan pengiriman barangnya.Oleh karenanya sistem pembayaran ini hanya biasa dilakukan oleh penjual dan pembeli yang sudah saling kenal, saling percaya, dan untuk pembelian barang-barang dalam jumlah kecil.

Page 15: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

L/C atau Kredit Berdokumen;L/C merupakan suatu alat bayar yang dikeluarkan oleh Bank Penerbit untuk kepentingan penjual (beneficiary) atas nama pembeli (pemohon), sedangkan Bank Penerbit sanggup membayarkan kepada penjual melalui Bank di negara si penjual, sejumlah uang tertentu, apabila ada penyerahan dokumen-dokumennya. Cara pembayaran dengan sistem ini yang paling sering dipergunakan, karena merupakan cara yang aman baik bagi pembeli maupun penjual. Kepastian bahwa pembayaran akan dilakukan oleh Bank kepada penjual, dapat dilihat pada penyerahan dokumen dari pihak Bank kepada penjual sesuai yang tertera dalam perjanjian, yang pada akhirnya pihak Bank menyampaikan dokumen tersebut kepada pembeli (Pembuka L/C) setelah pembeli membayar kembali biaya kredit yang dibuka pada Bank tersebut.

Page 16: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

Wesel Inkaso;Adalah suatu cara penagihan pembayaran yang dilakukan dengan pengiriman dokumen, baik dokumen finansial maupun dokumen comercial dari penjual kepada pembeli melalui Bank.Sistem Pembayaran ini ada 2 (dua) jenis :

1.Documentary Collection, yaitu Penagihan dilakukan dengan pengiriman dokumen, baik yang bersifat finacial disertai dengan comercial, atau hanya dokumen comercial saja oleh penjual kepada pembeli dengan menggunakan jasa Bank;

2.Clean Collection, yaitu Penagihan dilakukan hanya dengan pengiriman wesel atau promes dari penjual kepada pembeli dengan mempergunakan jasa Bank.

Page 17: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

Untuk kedua jenis collection diatas, penjual dapat minta kepada pihak Bank yang menyalurkan dokumen kepada pembeli, atas dasar :

1.Pembayaran uang muka (DP) tunai, yaitu penyerahan dokumen kepada pembeli baru dilakukan apabila pembeli telah membayar uang muka (DP);

2.Ekseptasi atas wesel atau promes, yaitu penyerahan dokumen kepada pembeli, apabila pembeli telah mengekseptasi wesel atau promes tersebut.

Page 18: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

Perhitungan Kemudian;Sistem pembayaran ini akan dilakukan dengan cara memindahkan rekening pembeli ke dalam rekening penjual, atau pembayaran akan dilakukan di kemudian hari pada tanggal yang telah ditentukan bersama, setelah pengiriman barang telah dilakukan oleh penjual kepada pembeli.Sistem pembayaran ini sangat menuntungkan pihak pembeli, karena pembeli sudah menerima barang dan dokumennya, sehingga dia bebas mengeluarkan barangnya setelah di pelabuhan dan pembayarannya dapat dilakukan dikemudian hari, sebaliknya bagi penjual akan menghadapi sebuah resiko pembayaran yang sepenuhnya tergantung kepada si pembeli.

Page 19: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

Sistem pembayaran ini biasanya dilakukan, apabila :

1.Antara penjual dan pembeli telah ada saling percaya, dimana penjual yakin bahwa pembeli akan melakukan pembayaran;

2.Penjual telah memiliki kelebihan dana untuk menjual barangnya dengan sistem ini, atau boleh dikatakan penjual memberikan kredit kepada pembelinya;

3.Penjual yakin bahwa pihak pemerintah di negara si pembeli tidak akan melakukan ketentuan yang melarang atau mengakibatkan hasil pembayaran oleh pembeli tidak dapat ditransfer kepada penjual;

4.Kemungkinan anatara penjual dan pembeli merupakan perusahaan yang sama, jadi mempunyai hubungan anak dan induk perusahaan.

Page 20: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

Konsinyasi;Prinsip dasar Konsinyasi, adalah bahwa penjual tetap memegang hak milik atas barang sebelum barang tersebut laku terjual, berarti penjual setuju bahwa pembayaran baru dilakukan oleh pembeli kalau barang telah laku terjual di negara si pembeli, dengan demikian sebelum barang itu laku terjual pembeli BOLEH mengembalikan barang setiap waktu tanpa ada kewajiban membayar biaya-biaya & ongkos lain-lain (semuanya) ditanggung dan menjadi tanggung jawab pihak penjual.Pada sistem ini pembeli tidak berstatus pembeli yang sebenarnya, melainkan hanya merupakan orang yang dititipi barang oleh Penjual untuk kemudian dijualkan kepada pihak ketiga oleh pembeli tersebut.

Page 21: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

Dengan demikian sistem ini sangat menguntungkan pihak pembeli, sebaliknya sangat mengandung resiko buat penjual antara lain : terlalu lama tertimbunnya modal pada pihak pembeli, juga apabila pihak pembeli ini nakal dalam arti dia melaporkan kepada pihak penjual bahwa barangnya telah terjual sebelum harga barang melambung tinggi (padahal barang sebenarnya masih disimpan oleh si pembeli, sambil menunggu harga barangnya naik baru dijual ke pihak ketiga/pasar perekonomian di negaranya si pembeli).

Page 22: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

Sistem Pembayaran Lain Yang Lazim Dalam Perdagangan Luar Negeri;Sistem seperti ini masih merupakan hal yang kabur, sebab sistem pembayaran ini hanya berdasarkan kesepakatan antara para pihak saja. Termasuk sistem ini sering mengandalkan model L/C, dimana pembeli membuka L/C untuk kepentingan penjual tanpa ada campur tangan Bank. Karena Bank disini hanya berkedudukan sebagai perantara penyampaian dokumen saja.Untuk itu model pembayaran ini telah dilarang oleh Pemerintah.

Page 23: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

Dokumen Yang Biasanya Terdapat Dalam L/C;Dokumen yang biasa diperlukan dalam L/C, adalah dokumen yang diperoleh penjual (beneficiary) pada saat pengepakan dan pengiriman barang-barang di Kapal sampai kepada si pembeli dan dokumen lain-lain pengawasan yang diperoleh penjual dari pihak-pihak yang berwenang sehubungan dengan pengiriman barang tersebut. Di Dalam Dokumen tersebut jenis dan jumlah barangnya harus jelas dan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan yang disebutkan di dalam perjanjiannya.

Macam-macam Dokumen itu adalah :1. Dokumen Pokok (Shipping documents);2. Dokumen Tambahan;

Page 24: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

Dokumen Pokok terdiri dari :a. Bill of Lading (B/L), sering disebut juga

Cognossement atau Surat Muatan Kapal Laut.B/L ini sangat penting, karena dengan hanya B/L tersebut seseorang atau orang lain yang ditunjuk dapat menerima barang-barang sebagaimana disebutkan di dalamnya. Di dalam hubungannya dengan pencairan L/C kepada Bank, maka pihak Bank WAJIB meneliti terhadap B/L & menetapkan :1. B/L yang bersih (clean B/L), yaitu B/L yang dapat diterima oleh Bank;2. B/L yang Kotor (fault B/L), yaitu B/L yang mengandung catatan tentang kerusakan barang atau cacat barang, sehingga B/L dapat ditolak oleh pihak Bank.

Page 25: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

B/L yang ditolak oleh pihak Bank, karena yang pasti telah menanggung resiko yang tinggi, contoh :

• B/L yang dikeluarkan oleh agen ekspedisi, karena yang bersangkutan tidak mempunyai kewenangan untuk menerbitkan B/L. Agen ekspedisi hanya berwenang mengurus dokumen yang dibutuhkan pada proses pengapalan barang di atas kapal saja. Sedangkan yang berwenang untuk menerbitkan B/L adalah Pengusaha Perkapalan (Rader) serta Nahkoda Kapal;

• B/L yang dikeluarkan dalam rangka atau tergantung pada syarat-syarat di Charter Party, karena pihak Bank tidak mau berurusan dengan masalah-masalah isi perjanjian yang tercantum dalam charter party, Bank hanya mau berurusan dengan B/L saja;

Page 26: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

• B/L yang diperuntukkan pengapalan barang dengan menggunakan alat angkut Kapal Layar, karena resikonya lebih besar, mengingat pengiriman yang dilakukan dengan kapal layar biasanya diusahakan oleh Perusahaan Perkapalan yang tidak besar, dan bahayanya di laut sangat besar.

b. Invoice (Factur) atau Commercial Invoice;Merupakan suatu nota yang dibuat oleh penjual, terkait dengan nama barang-barang yang dijual kepada pembeli. Factur ini berisi keterangan tentang :1. Nama & Alamat lengkap dari pembeli;2. Jenis & kualitas barang, merek barang, nomor dan banyaknya barang;3. Cara pengepakan barang, nomor pak-paknya barang, berat bersih dan kotor, ukurang barang;4. Nama Kapal yang mengangkut, Nama Pelabuhan Muatan dan Pelabuhan Tujuan;5. Persyaratan Jual Beli, atas FOAC & F atau CIF;6. Harga Satuan dan Jumlah yang harus dibayar oleh pembeli sesuai dengan ketetapan jual beli.

Page 27: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

Dalam rangkaian dokumen pengapalan, Faktur merupakan sumber data dari kejadian-kejadian dalam transaksi yang bersangkutan serta merupakan alat pengontrol mengenai jumlah yang harus ditagih dari keterangan barangnya. Dan Faktur ini sebagai keterangan mengenai pengiriman barang harus dibuat secara singkat, jelas dan tegas, serta harus ditandai oleh orang yang berwenang di dalam Perusahaan yang bersangkutan.

c. Polis Asuransi;Polis adalah akte perjanjian asuransi atau pertanggungan yang harus diadakan secara tertulis (Pasal 255 KUHD).

Page 28: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

Asuransi adalah suatu perjanjian dimana penanggung berjanji dengan menerima premi, menggantikan kerugian yang mungkin diderita karena kehilangan, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin diderita karena suatu peristiwa yang tidak pasti akan terjadi (Pasal 246 KUHD). Dengan asuransi seseorang yang memiliki barang memperoleh jaminan atas bahaya yang menimpa serta menimbulkan kerugian, maka dengan asuransi ia dapat memperoleh pengganti kerugian dari Perusahaan Asuransi.

d. Packing List atau Draft;Pengepakan atau daftar isi peti lazimnya berisi daftar/ rincian lengkap tentang barang-barang yang terdapat di dalam setiap peti. Dengan maksud agar supaya tiap-tiap peti dapat dengan mudah diketahui isinya, baik jenis maupun jumlahnya.Packing List ini penting dalam hal barang-barang yang dikirim tidak sejenis/tidak sama bentuk dan warnanya, sehingga kemungkinan terjadi kekeliruan dapat dikurangi.

Page 29: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

Dokumen Tambahan terdiri dari :a. Sertifikat Negara Asal Barang (Certificate of

Origin), adalah merupakan suatu dokumen dari negara asal barang dimana dijelaskan barang-barang yang bersangkutan benar-benar hasil produksi dari negara yang bersangkutan, sehingga dokumen ini memberi jaminan atas kualitas barang kepada pembeli. Sertifikat ini dibuat oleh Kamar Dagang dari Negara Penjual;

b. Faktur Konsuler (consular invoice), terdapat 2 :1. Commercial Invoice, merupakan faktur yang digunakan oleh penjual kepada pembeli;2. Official Invoice, merupakan faktur resmi, yaitu faktur yang dikeluarkan atau disahkan oleh instansi resmi seperti kedutaan atau untuk keperluan pabean. Dengan demikian consular invoice itu sebenarnya juga merupakan commercial invoice dimana dia juga turut ditanda-tangani oleh Konsul Dagang dari negara pembeli yang berkedudukan di negara penjual. Turut sertanya pihak konsulat menandatangani invoice bertujuan untuk memastikan harga sebgaimana tercantum di dalam invoice tersebut.

Page 30: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

c. Keterangan Ukuran Berat (Certificate of weight), adalah Merupakan daftar rincian timbangan atau ukuran dari tiap-tiap peti pengepakan dan biasanya memuat penjelasan tentang berat bersih barang atau berat kotor barang yang bersangkutan. Keterangan ini mempunyai arti penting bagi pembeli, untuk :1. Mengetahui berat barang serta menentukan harga pembiayaannya;2. Memungkinkan mempersiapkan segala sesuatu guna penyelenggaraan penerimaan barang.

d.Keterangan Kualitas Barang (Certificate of Inspection),Merupakan keterangan tentang keadaan barang yang dibuat oleh juru pemeriksa barang, dimana sertifikat ini memberi jaminan bagi pembeli, atas :1. Kualitas & kuantitas barang;2. Ukuran & beratnya;3. Keadaan Barang;4. Keadaan Packingnya;5. Banyaknya satuan isi masing-masing pengepakan petinya;

Page 31: JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN

e. Keterangan Perincian Barang (Certificate of Analysis), yaitu Mengenai perincian barang-barang dan biasanya digunakan untuk barang-barang berupa : obat-obatan, barang kimia dll.Oleh karena obat-obatan atau barang kimia itu menyangkut masalah kesehatan manusia atau mengandung bahaya, maka perlu sekali adanya perincian tentang kadar, unsur-unsurnya dan lain sebagainya.