Journal Rohman.docx

23
JOURNAL READING LABORATORIUM ILMU KESEHATAN MATA TECHNIQUE FOR REMOVAL OF MALPOSITIONED EX-PRESS GLAUCOMA DEVICE Albert S. Khouri, MD,* Mohemmed Nazir Khan,* Robert D. Fechtner, MD,* and Steven D. Vold, MDw Disusun untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik Madya Oleh: Nur Rohman 209.121.0023 Pembimbing: dr. Lina J.P., Sp.M.

description

jurnal rohman punya

Transcript of Journal Rohman.docx

JOURNAL READINGLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MATA

TECHNIQUE FOR REMOVAL OF MALPOSITIONED EX-PRESSGLAUCOMA DEVICEAlbert S. Khouri, MD,* Mohemmed Nazir Khan,* Robert D. Fechtner, MD,*and Steven D. Vold, MDw

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik Madya

Oleh:Nur Rohman209.121.0023

Pembimbing:dr. Lina J.P., Sp.M.

KEPANITERAAN KLINIK MADYAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANGRSUD KANJURUHAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG2014

9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada penyusun sehingga Journal Reading Laboratorium Ilmu Kesehatan Mata yang berjudul Technique for Removal of Malpositioned Ex-PRESS Glaucoma Device ini dapat terselesaikan sesuai rencana yang diharapkan.Tujuan penyusunan makalah journal reading ini adalah untuk memenuhi tugas Kepaniteraan Klinik Madya serta guna menambah ilmu pengetahuan mengenai permasalahan penyakit pada mata khususnya glaucoma device. Penyusun menyampaikan terima kasih kepada pembimbing kami, dr. Lina J.P., Sp.M. atas segenap waktu, tenaga dan pikiran yang telah diberikan kepada kami selama proses pembuatan journal reading ini.Penyusun menyadari bahwa laporan journal reading ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, saran dan kritik dari para dosen dan pembaca sangat diharapkan demi perbaikan laporan ini. Atas saran dan kritik dosen dan pembaca, penyusun ucapkan terima kasih.Semoga journal reading ini bermanfaat bagi dosen, penyusun, pembaca serta rekan-rekan lain yang membutuhkan demi kemajuan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran.

Kepanjen, November 2014Penyusun

Nur RohmanDAFTAR ISI

Judul Kata Pengantar 1Daftar Isi 2BAB I : ISI JURNAL Judul3Abstrak3Laporan Kasus dan Teknik4Diskusi7BAB II : TELAAH JURNAL8Daftar Pustaka14Lampiran Jurnal

JOURNAL READING LABORATORIUM ILMU KESEHATAN MATA

BAB IISI JURNAL

1.1. JudulTeknik untuk melepaskan implan Ex-PRESS yang malposisi pada pasien glaukoma

1.2. AbstrakTujuan : melaporkan teknik sederhana untuk mengambil Ex-PRESS alat miniatur filtrasi glaukoma.Pasien dan metode : pasien dengan malposisi Ex-PRESS pada mata kanan dengan tanda penyembuhan.Hasil : deskripsi langkah demi langkah teknik mengambil Ex-PRESS. Alat telah dipasang selama 6 minggu untuk mengontrol tekanan intraocular.Kesimpulan : pada kasus malposisi teknik pengambilan Ex-PRESS mungkin membutuhkan dokter bedah untuk keamanan dan mengontrol pengambilan Ex-PRESS shunt, tergantung pada paparan dan kerusakan.Kata kunci: operasi glaukoma, teknik, implan Ex-PRESS, posisi implan, implan extrusion Alat miniatur filtrasi glaukoma Ex-PRESS (Alcon Laboratories, Fort Wort, TX) adalah alat yang didesain untuk mengalirkan humor aquos dari bilik mata depan ke ruang subkonjungtiva. Alat ini memiliki panjang sekitar 3 mm dan diameter sekitar 50 m. Alat ini ditempatkan di ruang anterior di bawah flap sklera untuk memungkinkan hubungan antara ruang anterior dan ruang subkonjungtiva. Posisi alat yang tepat dan baik dapat mengalirkan humor aquos dengan baik sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi. Salah penempatan alat baik terlalu ke depan atau ke belakang saat operasi dapat menyebabkan penyumbatan atau kontak dengan kornea atau iris, hal ini dapat menyebabkan ekstrusi, trauma, dan spontan ekstrusi, oleh karena itu disini digambarkan bagaimana teknik sederhana untuk mengambil alat yang ditanam.

1.3. Laporan Kasus dan TeknikSeorang wanita 69 tahun dengan glaukoma sudut terbuka pada mata kanan dirujuk karena tekanan intraokular yang tidak terkontrol. Pemeriksaan awal tekanan intraokuli 22 mmHg. Pasien tertanam Ex-PRESS yang terlihat ujung alat tertanam dalam stroma kornea dan flange anterior miring, sepenuhnya terkikis melalui flap scleral dengan daerah kecil yang erosi melalui konjungtiva (Gbr. 1).

Gambar 1. Implan yang terlihat miring

Pasien dibawa ke ruang operasi dan jahitan traksi diputar ke arah inferior, dan dilakukan sayatan konjungtiva berbasis pada limbus diikuti diseksi lengkap kapsul tenon dari implan Ex-PRESS. Implan Ex-PRESS telah diperiksa dan tidak terdeteksi adanya aliran melalui lumen. Untuk melepas implan dengan aman, pisau bedah yang tajam digunakan untuk membuat sayatan selebar 2 mm, dekat dengan implan dan di samping implan. Pisau disayatkan ke bilik mata depan sejajar dengan iris (Gbr. 2 ). Needle holder digunakan untuk memegang implan yang tertanam, setelah itu implan diputar berlawanan arah jarum jam dan diselaraskan dengan sayatan yang telah dibuat sebelumnya (Gbr. 3). Implan dengan mudah bisa dilepaskan dari mata dengan menggeser dan melepaskan implan melalui sayatan yang telah dibuat (Gbr. 4). Luka pada bekas implan menyebabkan humor aquos sedikit keluar, hal ini bisa dihentikan dengan jahitan tunggal dengan menggunakan benang nilon 10-0 (Gbr. 5), dan konjungtiva dijahit dengan benang vicryl 8-0. Bekas operasi ini dilaporkan sembuh tanpa adanya kebocoran atau filtrasi. Tekanan intraokuler pasca operasi dikelola dengan pengobatan medis dan shunt dimasukkan kembali 6 minggu kemudian.

GAMBAR 2. pisau dimasukkan ke dalam bilik mata depan sejajar dengan bidang iris.

GAMBAR 3. Needle Holder digunakan untuk memegang implan kemudian implan diputar berlawanan arah jarum jam untuk menyelaraskan logam dengan sayatan.

GAMBAR 4. Implan dikeluarkan dari mata dengan menggeser dan mengeluarkan implan melalui sayatan yang telah dibuat sebelumnya

GAMBAR 5. Benang nylon 10-0 digunakan untuk menjahit luka

1.4. DiskusiEx-PRESS implan adalah alternatif yang efektif untuk operasi trabekulectomy untuk pengobatan glaukoma. Implan ini dapat membantu mengalirkan humor aquoes ke ruang sub tenon. Posisi yang tidak memadai dapat mempengaruhi fungsi shunt dan dapat menyebabkan ekstrusi. Pemasangan implan yang salah terlalu ke posterior dapat menyebabkan kerusakan iris dan badan siliar, sedangkan posisi salah yang terlalu ke anterior dapat merusak endotel kornea dan menyebabkan erosi.Pada laporan sebelumnya dilaporkan untuk melepaskan implan bisa digunakan graf sklera, tetapi tidak dijelaskan dengan detail bagaimana penerapan metode dan teknik yang digunakan untuk melakukan graf sklera. Oleh karena itu kami laporkan dengan rinci langkah sederhana untuk melepaskan implan pada pasien glaukoma dengan aman tanpa perlu graf sklera. Teknik ini dapat digunakan untuk membetulkan posisi implan yang salah atau tidak sesuai. Dengan teknik sederhana ini dapat diperoleh beberapa keuntungan lainnya diantaranya adalah kehilangan jaringan lebih sedikit, bahkan tidak diperlukan jahitan pada sayatan selama flap sklera masih utuh.Pelepasan implan Ex-PRESS dapat dilakukan dengan membuat sayatan kecil di samping sayatan saat pemasangan Ex-PRESS sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi diperlukannya penanaman kembali implan pada pasien yang sama. Mengingat banyaknya pasien glaukoma yang dipasang dengan implan Ex-PRESS maka metode sederhana ini perlu dipertimbangkan sebagai pilihan dalam mereposisi atau melepas implan yang salah dimasa yang akan datang.

JOURNAL READING LABORATORIUM ILMU KESEHATAN MATA

BAB IITELAAH JURNAL

1. JUDULSyarat-syarat judul yang baik :a) Spesifik b) Efektif, judul tidak boleh lebih dari 12 kata untuk Bahasa Indonesia dan 10 kata untuk Bahasa Inggris.c) Singkat, Menurut Day (1993), judul yang baik adalah yang menggunakan kata-kata sesedikit mungkin tetapi cukup menjelaskan isi paper. Namun, judul tidak boleh terlalu pendek sehingga menimbulkan cakupan penelitian yang terlalu luas yang menyebabkan pembaca bingung.d) Menarike) Pembaca dapat langsung menangkap makna yang disampaikan dalam jurnal dalam sekali baca.

Judul jurnal ini adalah :TECHNIQUE FOR REMOVAL OF MALPOSITIONED EX-PRESS GLAUCOMA DEVICE

Kritik terhadap judul jurnal tersebut :1) Spesifik, singkat, dan menarik, karena pembaca dapat langsung menangkap makna yang disampaikan dalam jurnal dalam sekali baca.2) Keefektifan judul dilihat dari kelugasan penulisannya yaitu tidak lebih dari 10 kata.

2. NAMA PENULISSyarat-syarat penulisan nama penulis jurnal :a. Tanpa gelar akademik/ professionalb. Jika > 3 orang yang dicantumkan boleh hanya penulis utama, dilengkapi dengan dkk; nama penulis lain dimuat di catatan kaki atau catatan akhirc. Ditulis alamat dari penulis berupa email dari penelitid. Tercantum nama lembaga tempat peneliti bekerjae. Jika penulisan paper dalam tim, penulisan nama diurutkan sesuai kontibusi penulis. Penulis utama: penggagas, pencetus ide, perencana dan penanggung jawab utama kegiatan. Penulis kedua: kontributor kedua, dst.

Penulis jurnal ini adalah :Albert S. Khouri, MD,* Mohemmed Nazir Khan,* Robert D. Fechtner, MD,*and Steven D. Vold, MDw

Received for publication April 22, 2012; accepted October 2, 2012.From the *Department of Ophthalmology, Institute of Ophthalmology& Visual Science, University of Medicine & Dentistry ofNew Jersey-New Jersey Medical School, Newark, NJ; and wVoldVision, Springdale, AR.Supported in part by Research to Prevent Blindness Inc., New York,NY and the Glaucoma Research and Education Foundation Inc.,Newark, NJ.Disclosure: The authors declare no conflict of interest.Reprints: Albert S. Khouri, MD, Department of Ophthalmology,Institute of Ophthalmology & Visual Science, UMDNJ-New JerseyMedical School, 90 Bergen St., Suite 6100, Newark, NJ 07103(e-mail: [email protected]).Copyright r 2012 by Lippincott Williams & WilkinsDOI: 10.1097/IJG.0b013e31827b1540Kritik terhadap penulisan penulis jurnal :1) Kurang tepat karena penulis mencantumkan gelar peneliti, dan nama semua penulis dicantumkan2) Disertai lembaga dan alamat e-mail peneliti3) Penulisan nama diurutkan sesuai kontibusi penulis.

3. ABSTRAK Abstrak merupakan ringkasan suatu paper yang mengandung semua informasi yang diperlukan pembaca untuk menyimpulkan apa tujuan dari penelitian yang dilakukan, bagaimana metode/pelaksanaan penelitian yang dilakukan, apa hasil-hasil yang diperoleh dan apa signifikansi/nilai manfaat serta kesimpulan dari penelitian tersebut.Abstrak yang baik harus mencakup tentang permasalahan, objek penelitian, tujuan dan lingkup penelitian, pemecahan masalah, metode penelitian, hasil utama, serta kesimpulan yang dicapai.Selain judul, umumnya pembaca jurnal-jurnal ilmiah hanya membaca abstrak saja dari paper-paper yang dipublikasi dan hanya membaca secara utuh paper-paper yang paling menarik bagi mereka. Berdasarkan penelitian abstrak dibaca 10 sampai 500 kali lebih sering daripada papernya sendiri.Cara penulisannya : Tersusun tidak lebih dari 200 250 kata. Namun ada pula yang membatasi abstraknya tidak boleh lebih dari 300 kata. Karena itu untuk penulisan abstrak cermati ketentuan yang diminta redaksi. Ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Diawali bahasa Inggris jika penulisan keseluruhan tubuh paper dalam bahasa Inggris, diawali bahasa Indonesia jika penulisan keseluruhan tubuh paper dalam bahasa Indonesia. Berdiri sendiri satu alinea (ada yang menentukan lebih dari satu alinea). Untuk jenis paper hasil penelitian: Penulisan abtraknya tanpa tabel, tanpa rumus, tanpa gambar, dan tanpa acuan pustaka. Jadi tidak boleh mengutip pendapat orang lain, harus menggunakan data-data dan hasil penelitian serta argumen yang didapat dari penelitian sendiri. Untuk jenis paper hasil review: Penulisan abstrak boleh mengutip hasil penelitian orang lain dari acuan pustaka atau sumber yang diacu. Di bawah abstrak ditulis kata kunci, paling sedikit terdiri dari tiga kata yang relevan dan paling mewakili isi karya tulis. Demikian juga di bawah abstract ditulis paling sedikit tiga key words yang sesuai dengan kata kunci pada abstrak (Bahasa Indonesia). Kata kunci, tidak selalu terdiri 3 kata, ada juga yang menentukan kata kunci ditulis dalam 4-6 kata (tergantung redaksi, jadi perhatikan ketentuan yang diminta).

Pada jurnal ini abstraknya adalah :Purpose: To report a simple technique for removal of malpositioned Ex-PRESS miniature glaucoma filtration device.Patient and Methods: A patient who underwent removal of a malpositioned Ex-PRESS shunt from the right eye with wound revision.Results: Description of step-by-step technique for removal of the Ex-PRESS shunt. The site healed well and a tube shunt was inserted 6 weeks later for intraocular pressure control.Conclusions: This technique may assist surgeons in the safe and controlled removal of an Ex-PRESS shunt in cases of malpositioning, impending exposure, or extrusion.Key Words: glaucoma surgery, technique, Ex-PRESS implant, implant positioning, implant extrusion

The Ex-PRESS glaucoma filtration device (Alcon Laboratories, Fort Worth, TX) is an implant designed to divert aqueous humor from the anterior chamber to the subconjunctival space. It is approximately 3mm long with a 50 mm minimum inner diameter. The device is placed in the anterior chamber under a scleral flap to allow for communication between the anterior chamber and subconjunctival space. Proper positioning of the Ex-PRESS filtration device allows for adequate functioning of the shunt and prevention of complications. Anterior or posterior misplacement of the shunt during surgery may lead to blockage or unnecessary contact with cornea or iris. Therehave been reports of extrusion or exposure for a variety of reasons mostly related to malpositioning, trauma, and even spontaneous extrusion.13 Herein, we describe a simple technique for removal of the device.

Kritik terhadap penulisan abstrak jurnal :1) Cara penulisan dan isi abstrak:a. Tersusun tidak lebih dari 200-250 kata, berdiri sendiri satu alinea b. Isi abstrak bersifat ringkasan, mengandung rangkuman hasil penelitian lain dari acuan pustaka atau sumber yang diacu, mengemukakan tujuan dari studi yang dilakukan, tetapi tanpa kutipan acuan pustaka. c. Mencantumkan keyword/kata kunci dibawah abstrak dan terdapat 5 kata kunci yang relevan dan mewakili isi karya tulis.

4. INTRODUKSIBagian ini mengandung isi sebagai pengantar yang berisi justifikasi penelitian, hipotesis dan tujuan penelitian. Jika artikel berupa tinjauan pustaka, maka pendahuluan berisi latar belakang yang memuat tentang pentingnya permasalahan tersebut diangkat, hipotesis (jika ada) dan tujuan penulisan artikel. Pada bagian ini pustaka hanya dibatasi pada hal-hal yang paling penting. Perlu diperhatikan metode penulisan pustaka rujukan sesuai dengan contoh artikel atau ketentuan dalam Instruction for authors. Jumlah kata dalam bagian ini juga kadang dibatasi jumlah katanya. Ada juga jurnal yang membatasi jumlah referensi yang dapat disitir pada pendahuluan, tidak lebih dari tiga pustaka. Tidak dibenarkan membahas secara luas pustaka yang relevan pada pendahuluan.Pada jurnal ini introduksinya dalam bentuk case report & technique :A 69-year-old woman with advanced open-angle glaucoma was referred for glaucoma with uncontrolled intraocular pressure in the right eye. On initial examination intraocular pressure was 22mm Hg. An Ex-PRESS implant was noted to be anteriorly located with the tip embedded in the corneal stroma and the anterior flange tilted, entirely eroded through the scleral flap with a small area of erosion through the conjunctiva (Fig. 1). She was taken to the operating room and a traction suture was placed to rotate the eye inferiorly, and a limbus-based conjunctival incision was performed followed by complete dissection of the Tenon capsule from the Ex-PRESS implant. The Ex-PRESS was confirmed to be intracorneal with no aqueous flow through the lumen. To safely remove the implant, a sharp blade was used to perform a 2-mm incision adjacent to the Ex-PRESS tube to the side of the implant. The blade was introduced into the anterior chamber parallel to the iris plane (Fig. 2). A needle holder was used to firmly grasp the implant plate and rotate it counterclockwise to align the spur with the incision (Fig. 3). The implant was then easily removed from the eye by sliding the spur through the incision (Fig. 4). Aqueous eggressed through the incision and a single 10-0 nylon was placed at the site to secure the wound (Fig. 5). The conjunctiva was closed with a running 8-0 vicryl suture. The site healed with no evidence of leakage or filtration. Intraocular pressure was managedmedically postoperatively and a tube shunt was inserted 6 weeks later.

Kritik terhadap introduksi pada jurnal ini : Pendahuluan berisi gambar yang dapat dengan mudah dipahami Pustaka hanya dibatasi pada hal-hal yang paling penting dan metode penulisan pustaka rujukan sesuai dengan contoh ketentuan yakni menggunakan angka rujukan. Tidak diberi keterangan referensi yang dipakai dalam introduksi.

5. DISCUSSIONKritik terhadap diskusi pada jurnal ini : Keseluruhan pembahasan ditulis dengan bahasa yang lancar, mudah dibaca, informatif, hemat kata, efektif, serta berisi informasi mengenai teknik dan cara yang dipakai. Metode penulisan pustaka rujukan sesuai dengan contoh ketentuan yakni menggunakan angka rujukan. Diskusi pada jurnal ini menampilkan perbandingan teknik operasi yang dipakai dengan tekbik operasi lainnya. 6. SUMMARY/CONCLUSIONPada jurnal ini, tidak ada sub bab tentang kesimpulan journal

7. REFERENCESPada jurnal ini, referensinya adalah :References1. Stewart RM, Diamond JG, Ashmore ED, et al. Complications following ex-press glaucoma shunt implantation. Am J Ophthalmol. 2005;140:340341.2. Garg SJ, Kanitkar K, Weichel E, et al. Trauma-induced extrusion of an Ex-PRESS glaucoma shunt presenting as an intraocular foreign body. Arch Ophthalmol. 2005;123: 12701272.3. Tavolato M, Babighian S, Galan A. Spontaneous extrusion of a stainless steel glaucoma drainage implant (Ex-PRESS). Eur J Ophthalmol. 2006;16:753755.4. Maris PJ Jr, Ishida K, Netland PA. Comparison of trabeculectomy with Ex-PRESS miniature glaucoma device implanted under scleral flap. J Glaucoma. 2007;16:1419. 5. Stein JD, Herndon LW, Brent BJ, et al. Exposure of Ex-PRESS miniature glaucoma devices: case series and technique for tube shunt removal. J Glaucoma. 2007;16:704706.

Kritik terhadap diskusi pada jurnal ini : Literatur yang digunakan sudah tepat Semua bahan acuan dalam bentuk jurnal ataupun naskah ilmiah yang digunakan sebagai referensi atau acuan ditulis pada bagian ini. Referensi yang dirujuk haruslah yang benar-benar mempunyai kontribusi nyata dalam penelitian tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Albert S. Khouri, MD,* Mohemmed Nazir Khan,* Robert D. Fechtner, MD,* and Steven D. Vold, MD: Technique for Removal of Malpositioned Ex-PRESS Glaucoma Device Journal Glaucoma _ Volume 23, Number 7, September 2014. www.glaucomajournal.com