Journal Reading Discussion

11

description

pembahasan

Transcript of Journal Reading Discussion

Slide 1

DISKUSI

Pada percobaan terkontrol random, tidak ada cairan yang memberikan keuntungan lebih pada penggunaan 6% HES 130/0.4 jika dibandingkan dengan penggunaan RL saja pada pasien luka bakar berat.

Selain itu, fungsi ginjal yang ditentukan oleh tingkat kreatinin serum, perkembangan ARDS, lamanya dirawat di ICU dan RS, juga tidak memberikan perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok ini.

Pada luka bakar berat dengan inflamasi sistemik masif sebanding dengan sepsis berat, sangat penting dalam melakukan resusitasi cairan untuk menjaga kestabilan hemodinamik dan kestabilan fungsi ginjal. Cairan yang biasa nya digunakan adalah formula Baxter.

Kelemahan loading cairan pada pasien luka bakar adalah dapat terjadinya edema dan gangguan dalam proses penyembuhan luka setelah pembedahan.

Oleh karena itu, dilakukan pengurangan loading cairan pada 24-48 jam pertama.

Adanya efek volume-sparing pada koloid merupakan indikasi utama untuk penggunaannya secara luas, meskipun tingkat pengurangan loading cairan mungkin berlebihan.

Vlachou dkk, menunjukkan adanya efek volume-sparing yang selanjutnya dapat mengurangi pembentukan edema dengan HES 200/0.6.

Walaupun demikian, HES generasi lama seperti HES 200/0.6 hiperonkotik mungkin berhubungan dengan insidensi gagal ginjal dan penyebab kematian pada luka bakar berat.

Penjelasan yang berkaitan dengan hal tersebut hanya sekitar 33-66% dari HES hiperonkotik yang diekskresikan melalui urine pada 24 jam pertama setelah pemberian infus cairan tersebut,

Jadi, sisa molekul HES yang masih dalam konsentrasi tinggi, mungkin beredar dalam waktu yang lama dan terakumulasi pada berbagai jaringan, termasuk ginjal.

Satu penelitian yang menunjukkan penggunaan HES generasi ketiga yaitu HES 130 pada luka bakar, memiliki parameter yang baik yang berhubungan dengan tingkat edema jaringan dan pengurungan angka kematian.

Dalam hal fungsi ginjal, James dkk. menunjukkan pada pasien trauma tembus yang diresusitasi menggunakan HES 130 clearance laktatnya lebih baik dan lebih sedikit yang mengalami penyakit ginjal akut jika dibandingkan pada pasien yang menggunakan cairan saline.

Namun, pada penelitian Boussekey dkk, pada pasien ICU, tidak ada perbedaan bermakna untuk kejadian penyakit ginjal akut jika dibandingkan dengan penggunaan kristaloid.

Penemuan ini, belum tentu ada hubungannya penggunaan HES 130 dengan kejadian gagal ginjal akut, terbukti dari data yang ada saat ini, tidak didapatkan peningkatan serum kreatinin setelah 3 hari resusitasi cairan dengan HES 130.

Walaupun demikian, pada penelitian ini disebutkan bahwa penggunaan HES 130 dan RL secara bersamaan dengan perbandingan 2:1, bisa melindungi ginjal dari kerusakan dan kegagalan fungsi.

pada pasien sepsis yang menggunakan HES 130, lebih cenderung mengalami penyakit ginjal akut, sehingga memerlukan terapi cangkok ginjal, dan meningkatkan resiko kematian setelah 90 hari.

pada penemuan percobaan multicenter menunjukkan bahwa pada 7.000 pasien yang menggunakan HES 130 didapatkan lebih banyak efek samping dan melakukan terapi cangkok ginjal jika dibandingkan dengan pasien yang menggunakan 0,9% saline untuk resusitasi cairan.

Ketika penelitian dan meta analisis dilakukan secara bersama-sama mengenai produk HES, termasuk HES 130, mungkin ada kaitannya dengan peningkatan angka kematian dan terjadinya penyakit ginjal akut pada pasien-pasien di ICU. Apakah data ini dapat dikaitkan dengan kejadian luka bakar, masih perlu penelitian lebih lanjut.

Keterbatasan penelitian

Penerapan resusitasi cairan adalah algorithm-based dan dilakukan oleh staf ICU yang berbeda

Penggunaan algoritma resusitasi volume sangat tradisional dan tidak termasuk alat pengukuran hemodinamik seperti kateter arteri pulmonar atau pulse-induced contour cardiac output

Perhitungan memang dilakukan untuk mendeteksi potensial efek volume-sparing tapi tidak untuk menentukan perbedaan angka kematian, kegagalan organ, dan lamanya rawat inap.

Kekuatan penelitian ini adalah dilakukan secara acak, double-blinded, dan desain terkontrol, membuat temuan yang handal dan relevan secara klinis..

Sebuah implikasi untuk penelitian lebih lanjut yang akan menjadi inisiasi percobaan randomized controlled dengan jumlah sampel yang besar untuk memperkuat bukti kehilangan efek volume-sparing dari HES modern pada luka bakar

Berkaitan dengan masalah keamanan yang muncul setelah meta-analisis terbaru melaporkan tentang resiko kematian dan penyakit gagal ginjal akut yang signifikan pada berbagai kelompok pasien, penelitian lebih lanjut seharusnya dilakukan pada pasien luka bakar secara khusus.