JOURNAL OF TROPICAL FORAGE SCIENCE...pastura Journal of Tropical Forage Science (Jurnal Tumbuhan...

15
pastura JOURNAL OF TROPICAL FORAGE SCIENCE p -ISSN 2088-818X e -ISSN 2549-8444 Diterbitkan oleh: HIMPUNAN ILMUWAN TUMBUHAN PAKAN INDONESIA (HITPI) JURNAL ILMU TUMBUHAN PAKAN TROPIK pastura Vol. 9 No. 2 Halaman 55 - 126 Denpasar Februari 2020 p-ISSN 2088-818X e-ISSN 2549-8444

Transcript of JOURNAL OF TROPICAL FORAGE SCIENCE...pastura Journal of Tropical Forage Science (Jurnal Tumbuhan...

Page 1: JOURNAL OF TROPICAL FORAGE SCIENCE...pastura Journal of Tropical Forage Science (Jurnal Tumbuhan Pakan Tropik) Volume 9 Nomor 2 Februari 2020 Ketua Penyunting I Wayan Suarna (Unud)

pasturaJ O U R N A L O F T R O P I C A L F O R A G E S C I E N C E

p-ISSN 2088-818X e-ISSN 2549-8444

Diterbitkan oleh:HIMPUNAN ILMUWAN TUMBUHAN PAKAN INDONESIA (HITPI)

J U R N A L I L M U T U M B U H A N P A K A N T R O P I K

pastura Vol. 9 No. 2 Halaman 55 - 126

Denpasar Februari 2020

p-ISSN 2088-818Xe-ISSN 2549-8444

Page 2: JOURNAL OF TROPICAL FORAGE SCIENCE...pastura Journal of Tropical Forage Science (Jurnal Tumbuhan Pakan Tropik) Volume 9 Nomor 2 Februari 2020 Ketua Penyunting I Wayan Suarna (Unud)

pasturaJournal of Tropical Forage Science(Jurnal Tumbuhan Pakan Tropik)

Volume 9 Nomor 2 Februari 2020

HIMPUNAN ILMUWAN TUMBUHAN PAKAN INDONESIA (HITPI)

.DAFTAR ISI

PENGANTAR REDAKSI .................................................................................................................................................. iii

RESPON PRODUKSI RUMPUT BEDE (Brachiaria decumbens) AKIBAT PERLAKUAN HORMON DEKAMON PADA BERBAGAI FREKUENSI PENYEMPROTAN GANDASIL D Diana Sawen, M. Aff’an Muin, dan Susilowati ....................................................................................................... 55

PENGARUH PUKAN PLUS DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP HASIL JAGUNG MANIS DAN NUTRISI JERAMI SEBAGAI PAKAN TERNAK Dwi Retno Lukiwati dan Yafizham (alm.) ............................................................................................................... 60

SUPLEMENTASI KEMBANG TELANG (Clitoria ternatea) UNTUK PENINGKATKAN KUALITAS SILASE BATANG PISANG I W. Suarna, I M. Mudita, I W. Wirawan, dan N. N. Suryani ............................................................................... 65

PEMBERIAN BISKUIT KONSENTRAT PAKAN MENGANDUNG Indigofera zollingeriana DAN SENGON TERHADAP IRISAN KOMERSIAL KARKAS KAMBING PE E. Y. Sari, R. A. Muthalib, dan R. Dianita ............................................................................................................... 72

PRODUKSI DAN KECERNAAN IN VITRO RUMPUT Stenotaphrum secundatum YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN BEBERAPA LEGUMINOSA DI PERKEBUNAN KELAPA N. N. C. Kusumawati, T. G. O. Susila, N. M. Witariadi, N. G. K. Roni, dan N. N. Yastini ..................................... 78

KUALITAS FISIK BISKUIT KONSENTRAT MENGANDUNG INDIGOFERA DENGAN JENIS DAN KONSEN-TRASI BAHAN PEREKAT BERBEDA Wati N. , R. A. Muthalib, dan R. Dianita ................................................................................................................. 82

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI WARU (Hibiscus tilliaceus L.) PASCA KLONING YANG DITANAM PADA TEKSTUR TANAH BERBEDA I W. Wirawan, N. N. Candraasih Kusumawati, N. M. Witariadi, dan N. L. G. Sumardani ................................. 90

SEED PHYSICAL SCARIFICATION AND GROWING MEDIA ON VIGOR OF Moringa oleifera Ubaidillah, A. V. Zulaiha, dan R Dianita ................................................................................................................. 94

PERTUMBUHAN DAN HASIL HIJAUAN RUMPUT RAJA DAN RUMPUT GAJAH YANG DIPUPUK DENGAN PUPUK ORGANIK KASCING D. Ariyati, W. Suarna, dan M. A. P. Duarsa ............................................................................................................ 98

PEMANFAATAN CAMPURAN RUMPUT LAUT DAN LIMBAH LIDAH BUAYA SEBAGAI FEED SUPPLE-MENT SAPI BALI JANTAN N. P. P. Wijayanti, N. P. Mariani, dan N. N. Suryani ............................................................................................. 104

STRATEGI IMPLEMENTASI ANIMAL WELFARE DALAM PENYEDIAAN PAKAN SAPI BALI M. A. P. Duarsa, I W. Suarna, A. A. A. S. Trisnadewi, dan I M. Saka Wijaya ...................................................... 109

KARAKTER MORFOLOGIS KACANG PEDANG (Canavalia gladiata (Jacq.) DC.: FABACEAE) DAN POTEN-SINYA SEBAGAI PAKAN TERNAK I Made Saka Wijaya dan I Wayan Suarna .............................................................................................................. 114

Page 3: JOURNAL OF TROPICAL FORAGE SCIENCE...pastura Journal of Tropical Forage Science (Jurnal Tumbuhan Pakan Tropik) Volume 9 Nomor 2 Februari 2020 Ketua Penyunting I Wayan Suarna (Unud)

pasturaJournal of Tropical Forage Science(Jurnal Tumbuhan Pakan Tropik)

Volume 9 Nomor 2 Februari 2020

Ketua PenyuntingI Wayan Suarna (Unud)

Wakil Ketua PenyuntingPanca Dewi Manu Hara Karti (IPB)

Penyunting PelaksanaLuki Abdullah (IPB)

Dwi Retno Lukiwati (Undip)Nafiatul Umami (UGM)

Charles L. Kaunang (Unsrat)I Gede Mahardika (Unud)

N. N. Suryani (Unud)Rahmi Dianita (Unja)

Mansyur (Unpad)

AdministrasiA. A. A. Sri TrisnadewiKetut Mangku Budiasa

I Wayan Wirawan

Alamat RedaksiFakultas Peternakan Universitas UdayanaJalan PB Sudirman Denpasar-Bali 80232Telp. (0361) 222096 Fax. (0361) 236180

e-mail: [email protected]

PenerbitHimpunan Ilmuwan Tumbuhan Pakan Indonesia (HITPI)

Sampul: Bauhinia purpurea Dokumentasi foto W. Suarna

ISSNp-2088-818X e-ISSN 2549-8444

pastura adalah jurnal ilmu tumbuhan pakan tropik yang diterbitkan dua kali setahun (Februari dan Agustus) memuat berbagai aspek tumbuhan pakan tropik dari: hasil penelitian, naskah

konseptual/opini, resensi buku, dan informasi tumbuhan pakan tropik lainnya

Page 4: JOURNAL OF TROPICAL FORAGE SCIENCE...pastura Journal of Tropical Forage Science (Jurnal Tumbuhan Pakan Tropik) Volume 9 Nomor 2 Februari 2020 Ketua Penyunting I Wayan Suarna (Unud)

iii

PENGANTAR REDAKSI

enteri Pertanian Republik Indonesia pada tanggal 3 Pebruari 2020 telah menerbitkan Keputusan Menteri Pertanian RI No. 104/2020 tentang Komoditas Binaan Kementerian Pertanian. Pada Lampiran D Kepmentan tersebut memuat Komoditas Binaan Direktorat Jenderal

Peternakan dan Kesehatan Hewan yang meliputi komoditas pakan ternak (rumput pakan ternak dan kacang-kacangan tanaman pakan ternak, kacang-kacangan terdiri atas: herba, semak, dan pohon), Produk Olahan, dan Turunan Peternakan.

Dengan diterbitkannya Kepmentan tersebut maka terdapat kepastian untuk berusaha di bidang tanaman pakan dan peternakan bagi petani peternak maupun bagi para pemangku kepentingan lainnya. Perlindungan dan konservasi plasma nutfah tumbuhan pakan sangat penting dalam menjaga keberagaman sumber pakan. Seirama dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan ketersediaan protein hewani asal ternak ruminansia, maka ketersediaan hijauan pakan ternak yang berkualitas semakin dibutuhkan. Dengan demikian perlindungan varietas tanaman pakan unggul dan meningkatkan keberagaman tumbuhan pakan untuk pengembangan konsentrat hijau menjadi kebutuhan yang mendesak.

Pastura kali ini memuat berbagai artikel teknologi budidaya tumbuhan pakan dan jenis tanaman pakan lokal sebagai sumber biodiversitas tanaman pakan ternak. Teknologi tumbuhan pakan antara lain meliputi teknologi pupuk dan pemupukan, peningkatan kualitas hasil olahan hijauan pakan (silase dan biscuit), pemanfaatan rumput laut dan lidah buaya sebagai sumber pakan, asosiasi tanaman pakan, potensi Canavalia dan kesejahteraan ternak.

Artikel-artikel tersebut sangat inspiratif dalam mendukung percepatan implementasi dan pengembangan konsentrat hijau. Semoga pastura dapat menjadi inspirasi dalam upaya pengembangan tanaman pakan berkelanjutan yang ramah lingkungan.

Redaksi

Page 5: JOURNAL OF TROPICAL FORAGE SCIENCE...pastura Journal of Tropical Forage Science (Jurnal Tumbuhan Pakan Tropik) Volume 9 Nomor 2 Februari 2020 Ketua Penyunting I Wayan Suarna (Unud)
Page 6: JOURNAL OF TROPICAL FORAGE SCIENCE...pastura Journal of Tropical Forage Science (Jurnal Tumbuhan Pakan Tropik) Volume 9 Nomor 2 Februari 2020 Ketua Penyunting I Wayan Suarna (Unud)

120

pastura ❖ Volume 9 Nomor 2 TahuN 2020 p-ISSN 2088-818X e-ISSN 2549-8444

UCAPAN TERIMAKASIHKEPADA MITRA BESTARI

Atas bantuan penyuntingan yang dilakukan oleh para Mitra Bestari (Penyunting Ahli) terhadap naskah-naskah jurnal yang dimuat pada jurnal Pastura, Volume 9 Nomor 2, Februari 2020 redaksi

mengucapkan terimakasih kepada mereka yang namanya tersebut di bawah ini:

Prof. Ir. Yusuf Ahyar Sutaryono, PhDProf. Dr. Ir. Komang Budaarsa, M.S

Dr. Nurhayati Diah PurwantariIr. Lindawati Doloksaribu, M.Rur.Sc. Ph.D.

Dr. Ir. Ni Nyoman Suryani, M.Si Ir. M. A. P. Duarsa, M.Rur.Sc.

Ir. Ni Putu Sarini, M.Agr.Sc

Page 7: JOURNAL OF TROPICAL FORAGE SCIENCE...pastura Journal of Tropical Forage Science (Jurnal Tumbuhan Pakan Tropik) Volume 9 Nomor 2 Februari 2020 Ketua Penyunting I Wayan Suarna (Unud)

121

Umum1. Naskah yang diterima adalah karya tulis yang

merupakan hasil penelitian atau hasil pemikiran (konseptual) yang ada hubungannya dengan ta-naman makanan ternak dan belum pernah dipu-blikasikan (dimuat dalam jurnal).

2. Jurnal Pastura melingkup berbagai topik riset tumbuhan pakan tropik dari hasil penelitian, Naskah konseptual/opini, resensi buku, dan informasi tumbuhan pakan tropik lainnya.

3. Jurnal Pastura terbit dua kali dalam satu tahun yakni pada bulan Agustus dan Pebruari.

4. Naskah dapat dikirim ke Redaksi Jurnal Pastura dengan alamat: Fakultas Peternakan Universitas Udayana, Jalan PB Sudirman Denpasar-Bali 80232 Telp. (0361) 222096 Fax. (0361) 236180 e-mail: [email protected].

Standar Penulisan1. Naskah dapat ditulis dalam Bahasa Indonesia atau

Bahasa Inggris;2. Naskah diketik dengan program Microsoft Word.

Format huruf menggunakan Times New Roman dengan ukuran font 12. Kecuali untuk grafik menggunakan program Microsoft Exel dan gambar menggunakan format JPEG atau PDF.

3. Jumlah halaman Naskah maksimal 20 halaman kwarto dan diketik dengan 2 spasi, kecuali abstrak, tabel, histogram dan daftar rujukan/pustaka satu spasi.

4. Sistematika Naskah hasil penelitian: Judul, Nama penulis (tanpa gelar akademik) dan alamat lembaga, abstrak dalam bahasa indonesia dan inggris, pendahuluan memuat latar belakang, sekilas tinjauan pustaka, dan tujuan penelitian; materi dan metode, hasil dan pembahasan, simpulan dan saran, daftar rujukan /daftar pustaka (hanya memuat sumber yang dirunjuk), dan ucapan terima kasih (bila ada);

5. Sistematika Naskah hasil pemikiran (Naskah konseptual yang argumentatif-ilmiah, sistematis dan logis) meliputi : judul, nama penulis (tanpa gelar akademik) dan alamat lembaga, abstrak dalam Bahasa Indonesia dan Inggris, pendahuluan (memuat latar belakang, dan tujuan atau ruang lingkup tulisan), bahasan utama, simpulan dan saran, daftar rujukan /pustaka (hanya memuat sumber yang dirunjuk), dan ucapan terima kasih (bila ada);

6. Perujukan dan pengutipan mengguna-kan teknik rujukan berkurung (nama, tahun), Contoh

(Purwantari dan Sajimin, 2016).7. Nomenklatur untuk istilah latin terdiri dari 2 atau

3 kata, diketik italik terutama untuk tumbuhan, hewan, serangga, mikroorganisme, dan penyakit.

8. Unit pengukuran yang dipergunakan pada pastura adalah Sistem Internasional (SI).

Penulisan Naskah1. Judul harus singkat, jelas, spesifik, dan informatif

yang merefleksikan isi dari Naskah. Panjang judul maksimal 14 kata, setiap kata diawali dengan huruf kapital.

2. Nama Penulis ditulis sebagaimana menulis nama pada daftar pustaka.

3. Nama institusi dimana riset itu dilaksanakan harus ditulis lengkap termasuk institusi/departemen, kota, negara dan e-mail.

4. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris, paragraf dan spasi tunggal, maksimal 250 kata. Abstrak memuat statement yang jelas dari pendahuluan (rasionalitas riset), tujuan, metode, hasil, temuan yang signifikan, dan kesimpulan, tanpa berisi kutipan.

5. Kata kunci harus ditulis dan tidak melebihi dari 5 frase.

6. Pendahuluan menggambarkan latar belakang riset yang ringkas, temuan baru, state of the arts, dan tujuan. Pendahuluan ditulis secara efektif dan didukung oleh referensi yang mutakhir. Pengembangan pembahasan dari berbagai referensi yang relevan hendaknya dicantumkan pada bab pembahasan, dan bukan pada pendahuluan.

7. Materi dan Metodea. Harus ditulis jelas dan lengkap, mengandung

deskripsi yang jelas tentang prosedur biologis, analisis, dan statistik, sehingga dapat diulangi oleh peneliti lainnya. Acuan terhadap metode/prosedur original dan modifikasinya (bia ada) harus diberikan penjelasan.

b. Penulis harus memberikan informasi yang jelas tentang produk komersial dan perlengkapan yang digunakan dalam penelitian.

c. Analisis statistik yang sesuai harus digunakan, meskipun mekanisme biologis harus lebih ditekankan.

8. Hasil menampilkan data dalam bentuk tabel atau gambar, hindarkan tampilan ganda tabel dan gambar untuk data yang sama. Data yang ditampilkan diikuti dengan indeks variasi seperti: SD, SE, dan sebagainya serta diikuti dengan tingkat

PETUNJUK PENULISAN JURNAL

Page 8: JOURNAL OF TROPICAL FORAGE SCIENCE...pastura Journal of Tropical Forage Science (Jurnal Tumbuhan Pakan Tropik) Volume 9 Nomor 2 Februari 2020 Ketua Penyunting I Wayan Suarna (Unud)

122

pastura ❖ Volume 9 Nomor 2 TahuN 2020 p-ISSN 2088-818X e-ISSN 2549-8444

signifikannya seperti P<0,05 dan sebagainya. Narasi hendaknya menjelaskan atau mengelaborasi data yang telah ditabulasi

9. Pembahasan atau Diskusi harus konsisten dan menginterpretasikan hasil secara jelas dan ringkas tentang mekanisme biologis dan tingkat signifikansinya didukung dengan literatur yang sesuai. Pembahasan harus relevan antara hasil dengan pengamatan lapangan dan hipotesis. Hasil riset yang telah dijabarkan pada bab hasil tidak boleh dicantumkan lagi pada bab Pembahasan.

10. Kesimpulan ditulis secara singkat dalam paragraf tunggal, tetapi merefleksikan hasil percobaan yang diperoleh. Implikasi temuan hasil riset perlu diketengahkan terkait produktivitas tanaman pakan dan ternak.

11. Ucapan Terimakasih dapat ditampilkan manakala diperlukan.

12. Referensia. Disarankan kepada penulis untuk menggunakan

referensi dari program aplikasi seperti: Mendeley dan sebagainya untuk mempersiap-kan kutipan dan daftar pustaka.

b. Referensi diutamakan dari jurnal yang diterbitkan paling lama 10 tahun dan pustaka dari jurnal minimal 80%.

c. Penulis diharapkan tidak memper-gunakan prosiding, tesis, dan disertasi sebagai referensi.

d. Pustaka disusun dengan tata cara seperti contoh berikut, dan diurutkan secara alfabetis dan kronologis.ASA-CSSA-SSSA. 1998. Publications handbook

and style manual. American Society of Ag-ronomy, Inc., Crop Science Society of Ameri-ca, Inc. and Soil Science Society of America, Inc.Wisconsin 53711 USA.

Adjei, M.B. 1995. Component forage yield and quality of grass-legum cropping system in Carebean. Trop. Grassl. 29: 142-149.

Allden. W.G., and I.A. McD. Whittaker. 1970. The determinants of herbage intake by gra-zing sheep. Aust. J. Agric. Res. 21: 755-66.

Atta-Krah, A.N. 1989. Availability and use of fodder shrubs and trees in tropical africa, In Shrubs and tree fodder for animals. IDRC. Proc. 118-129.

Halim, R.A. 1996. Fodder grasses to maximize land productivity for ruminant producti-on. p.55-60. In R.A. Halim and C.P. Chen (ed.) Feed resources for smallholder lives-tock production in Southeast Asia. Vientiane Lao P.D.R

SAS Institute. 1994. The SAS System for Win-dows. Release 6.10. SAS Inst.,

National Agricultural Statistics Service. 1997.

Crops county data [online]. Available at http://usda.mannlib.cornell.edu/data-sets/crops/9X100 (verified 30 Nov. 1998).

Agronomy Journal, Volumes 17-22, 1925-1930 [CD-ROM computer file]. ASA Madison, WI, and Natl. Agric. Libr., Madison, WI (Nov. 1994)

Tabel, Gambar, dan Grafik1. Tabel

a. Tabel dibuat dengan mempergunakan program Microsoft Words, pilih insert table dan ikuti instruksinya. Jangan memisahkan sel kedalam baris ataupun kolom dengan mempergu-nakan tabs atau spaces.

b. Judul tabel harus singkat dan jelas. Hanya hurup pertama dari kata pada judul tabel yang capital. Judul tabel di atas tabel dan diberi nomor.

c. Garis pemisah dibuat horizontal (tiga garis) untuk memisahkan judul kolom (perlakuan) dengan data, serta garis penutup.

d. Data harus dilengkapi dengan standar deviasi (SD), Standar Eror (SE), atau Koefisien Variasi (CV)

e. Setiap singkatan atau simbul harus diberikan penjelasan.

Tabel 1 Berat kering hijauan yang dapat dimakan dan tidak dapat dimakan rumput raja sebagai respon terhadap pemupukan N

Perlakuan Urea(kg N ha-1) Edibel (g) Non Edibel (g)

Kontrol 81.40 ± 12.99 a 59.00 ± 13.19 a 60 167.80 ± 27.40 b 89.40 ± 7.44 b 120 224.80 ± 33.99 c 99.60 ± 11.88 bc 180 271.80 ± 42.94 d 118.80 ± 19.53c

Keterangan : Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf uji 5% (uji Duncan). Sumber : Waluyo, (2014)

2.GambardanGrafika. Judul gambar atau grafik harus singkat dan jelas.

Judul gambar atau grafik diletakkan di bawah gambar atau grafik dan diberi nomor.Hanya hurup pertama dari judul gambar atau grafik yang memakai hurup capital.

b. Simbul dan penjelasan dari gambar atau grafik dicantumkan pada judul gambar atau grafik.

c. Gambar atau grafik harus dipersiapkan dengan baik, mudah dibaca dengan ukuran 8 cm pada kolom.

d. Untuk diagram batang, dibuat dalam 2 dimensi dan gunakan strips pada pola diagram.

e. Untuk diagram garis, gunakan stroke minimum.

Page 9: JOURNAL OF TROPICAL FORAGE SCIENCE...pastura Journal of Tropical Forage Science (Jurnal Tumbuhan Pakan Tropik) Volume 9 Nomor 2 Februari 2020 Ketua Penyunting I Wayan Suarna (Unud)

123

Jika terdapat banyak garis maka gunakan solid dan/ atau dotted.

Gambar 1. Korelasi kandungan protein kasar dengan kandungan klorofil daun rumput raja. Sumber : Waluyo, (2014).

f. Gambar harus memiliki resolusi yang baik. Format gambar mempergunakan Word, JPEG, dan PDF. Resolusi minimum adalah 300 dpi untuk gambar berwarna dan grayscale dan 600 dpi untuk gambar garis.

Gambar 2. Infeksi Akar Rumput Benggala oleh Hifa (H) FMA

Bagan Alir Proses NskahPenulis

kEditor in Chief Peer

kReviewer (2 orang)

kEditor in Chief

kPenulis

kEditork

Editor in Chiefk

Penulisk

Editor in Chiefk

Percetakank

Penerbit

Revisi/Ditolak

DitolakDitolak/ Revisi/

Diterima

DitolakPenulis

Penulis

ETIKA PUBLIKASILatar Belakang

Pastura harus memastikan bahwa semua karya yang diterbitkan dalam jurnal mengikuti prinsip-prinsip etika dalam penerbitan akademik. Karena itu penting untuk menetapkan standar etika bagi semua pemegang saham untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan untuk menghindari masalah yang mungkin timbul karena konflik kepentingan tertentu. Dokumen ini menyajikan kebijakan pastura tentang etika publikasi dan pernyataan malpraktek masing-masing sebagai pedoman bagi semua pemangku kepentingan jurnal.

Penulis NaskahPenulis adalah peneliti yang telah memberikan

kontribusi signifikan terhadap konsepsi, pelaksanaan, atau interpretasi dari penelitian yang dipublikasikan. Semua peneliti yang telah memberikan kontribusi signifikan harus dicantumkan sebagai anggota penulis. Peneliti lain yang telah berpartisipasi dalam aspek substantif pada penelitian, mereka harus diakui dan dicantumkan sebagai kontributor. Penulis harus bertanggung jawab terhadap penulis korespondensi yang memastikan bahwa semua anggota penulis yang sesuai telah dimasukkan ke dalam naskah serta seluruh anggota penulis telah melihat dan menyetujui naskah final dan menyepakati pengajuan naskah tersebut untuk publikasi. Penulis harus dapat memastikan bahwa apa yang telah ditulis seluruhnya merupakan karya asli dan apabila penulis telah menggunakan hasil penelitian orang lain maka harus disitasi atau dikutip dengan tepat. Mengirimkan naskah yang sama pada lebih dari satu jurnal secara bersamaan merupakan perilaku tidak etis dan tidak dapat diterima. Secara umum, penulis seharusnya tidak mengirimkan naskah untuk pertimbangan dalam jurnal lain yang telah terbit sebelumnya.

Konflik KepentinganBahan yang tidak dipublikasikan yang terdapat

dalam naskah tidak boleh digunakan untuk penelitian reviewer sendiri tanpa izin tertulis dari penulis. Informasi dan ide yang istimewa yang diperoleh melalui proses review harus dijaga kerahasiaannya dan tidak digunakan untuk kepentingan pribadi. Reviewer tidak harus mempertimbangkan naskah yang memiliki konflik kepentingan akibat naskah yang kompetitif, kolaboratif, atau hubungan lainnya dengan salah satu penulis, atau perusahaan yang terlibat dengan naskah.

Tanggung Jawab PenulisPengakuan yang tepat dari karya orang lain harus

selalu dituliskan. Penulis harus mengutip publikasi

Petunjuk Penulisan Jurnal

Page 10: JOURNAL OF TROPICAL FORAGE SCIENCE...pastura Journal of Tropical Forage Science (Jurnal Tumbuhan Pakan Tropik) Volume 9 Nomor 2 Februari 2020 Ketua Penyunting I Wayan Suarna (Unud)

124

pastura ❖ Volume 9 Nomor 2 TahuN 2020 p-ISSN 2088-818X e-ISSN 2549-8444

yang telah memengaruhi penelitian yang dilaporkan. Informasi yang diperoleh secara pribadi, seperti dalam percakapan, korespondensi, atau diskusi dengan pihak ketiga tidak boleh digunakan atau dilaporkan tanpa ada izin tertulis dari sumber. Informasi yang diperoleh dalam proses pelayanan rahasia seperti naskah juri atau aplikasi hibah tidak boleh digunakan tanpa izin tertulis dari penulis yang terlibat.

Tanggung Jawab ReviewerReviewer harus mengedepankan prinsip kebenaran,

kebaharuan, dan orisinalitas untuk pengembangan keilmuan, terapan, dan inovasi. Reviewer wajib menolak melakukan review jika karya tulis bukan dari bidang keahlian. Seyogyanya memberikan rekomendasi kepada reviewer lain yang lebih ahli dibidang karya tulis tersebut. Reviewer menelaah Karya tulis secara tepat waktu sesuai gaya panduan terbitan berdasarkan kaidah ilmiah (metode pengumpulan data, legalitas penulis, kesimpulan, dan lain-lain.). Reviewer sebaiknya menelaah kembali karya tulis yang telah diperbaiki sesuai dengan standar yang telah ditentukan

Tanggung Jawab Pengelola JurnalPengelola jurnal wajib menghargai kerahasiaan

Peneliti, Penulis, Editor, maupun Reviewer yang telah berkontribusi terhadap pengembangan jurnal Pastura. Pengelola jurnal wajib menerapkan norma dan peraturan mengenai hak kekayaan intelektual, terutama hak cipta.Pengelola jurnal harus menerbitkan jurnal secara teratur dan berkelanjutan, untuk itu pengelola jjurnal harus dapat memberikan jaminan ketersediaan sumber dana untuk penerbitan jurnal yang berkelanjutan. Untuk meningkatkan kualitaas jurnal, pengelola jurnal harus membangun jaringan kerja sama dan pemasaran serta mempersiapkan perizinan dan aspek legalitas lainnya.

Tanggung Jawab EditorEditor memiliki tanggung jawab penuh terhadap

aktivitas koreksi, klarifikasi, penarikan, dan permintaan maaf jika diperlukan, Secara konsisten editor memiliki tanggung jawab terhadap gaya dan format karya tulis, sedangkan isi dan segala pernyataan dalam karya tulis adalah tanggung jawab Penulis, Masukan dari pihak luar editor sangat penting untuk memberikan jaminan bahwa selalu ada usaha untuk meningkatkan mutu jurnal. Terkait hal tersebut editor dapat meminta maupun menerima secara aktif pendapat dari Penulis, Pembaca, Reviewer, dan anggota Dewan Editor untuk meningkatkan mutu publikasi, Dengan demikian editor harus memiliki pikiran terbuka terhadap pendapat baru atau pandangan orang lain yang mungkin berbeda dengan pendapat pribadi,Lebih khusus lagi editor tidak mempertahankan pendapat sendiri, penulis atau pihak ketiga yang dapat mengakibatkan keputusan tidak objektif, Editor memiliki semangat untuk mendorong Penulis untuk dapat melakukan perbaikan karya tulis hingga layak terbit.

Etika KehatiNaskah jurnal dari penelitian yang menggunakan

bahan kimia, prosedur atau peralatan yang membahayakan biodiversitas dalam penggunaannya, maka penulis harus memastikan naskah mengandung pernyataan mengenai semua prosedur yang dilakukan telah sesuai dengan hukum dan pedoman dari kelembagaan yang relevan. Komite kelembagaan etik yang bersangkutan telah menyetujui serta menjamin bahwa bahaya terhadap biodiversitas tidak akan terjadi.

Penulis dapat merujuk pada standar internasional untuk editor dan penulis (http://publicationethics.org/international-standards-editor-and-authors) by COPE (Committee onpublication ethics) untuk kebijakan yang tidak disebutkan dalam instruksi ini.

Petunjuk Penulisan Jurnal

Page 11: JOURNAL OF TROPICAL FORAGE SCIENCE...pastura Journal of Tropical Forage Science (Jurnal Tumbuhan Pakan Tropik) Volume 9 Nomor 2 Februari 2020 Ketua Penyunting I Wayan Suarna (Unud)

125

FORMULIR BERLANGGANAN

Nama (Instansi/Perorangan) : .....................................................................................................

Alamat Kantor : .....................................................................................................

.....................................................................................................

.....................................................................................................

Kode Pos : .....................................................................................................

Alamat Rumah : .....................................................................................................

.....................................................................................................

.....................................................................................................

Harap dicatat sebagai pelanggan Jurnal Tumbuhan Pakan Tropik : PASTURA mulai terbitan Volume

………......; No. ……………… Tahun …………… Untuk 2 (dua) kali terbitan dalam setahun sebesar Rp 120.000,00

(termasuk ongkos kirim).

Bersama ini uang langganan sebesar Rp. ....………….. (…………………………….....…….) akan/telah kami ki-

rimkan ke Bank BNI Kantor Cabang Utama Renon, Denpasar, rekening No. 0108358691 atas nama A.A.

Ayu Sri Trisnadewi

Pemesan,

……………....................……………

Page 12: JOURNAL OF TROPICAL FORAGE SCIENCE...pastura Journal of Tropical Forage Science (Jurnal Tumbuhan Pakan Tropik) Volume 9 Nomor 2 Februari 2020 Ketua Penyunting I Wayan Suarna (Unud)

90

pastura ❖ Volume 9 Nomor 2 TahuN 2020 p-ISSN 2088-818X e-ISSN 2549-8444

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI WARU (Hibiscus tilliaceus L.) PASCA KLONING YANG DITANAM PADA TEKSTUR TANAH BERBEDA

I W. Wirawan*), N. N. Candraasih Kusumawati, N. M. Witariadi, dan N. L. G. SumardaniPuslitbang Tumbuhan Pakan Universitas Udayana

*) coresponding author: [email protected]

ABSTRAK

Sebuah percobaan telah dilaksanakan di Stasiun Penelitian Sesetan Denpasar selama 12 minggu yang bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi waru (Hibiscus tilliaceus L.) pasca kloning yang ditanam pada tekstur tanah berbeda. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri atas lima perlakuan dan enam ulangan sehingga didapatkan 30 unit percobaan. Kelima perlakuan adalah A (lem-pung berdebu dengan kadar pasir 43,82%), B (lempung berpasir dengan kadar pasir 63,43%), C (lempung berpasir dengan kadar pasir 80,36%), D (pasir dengan kadar pasir 88,22%), dan E (pasir dengan kadar pasir 90,98%). Peubah yang diamati yaitu diameter batang, jumlah daun, jumlah cabang, luas daun per pot, tinggi tanaman, berat kering daun, batang, total hijauan, akar, nisbah berat kering daun dengan batang dan top root ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap diameter batang, tinggi tanaman, berat kering daun, batang, total hijauan, dan berat kering akar. Tetapi berbeda tidak nyata terhadap jumlah daun, jumlah batang, nisbah berat kering daun dengan batang, dan top root ratio. Diameter batang, jumlah cabang, jumlah daun, berat kering daun, total hijauan, akar dan top root ratio tertinggi diperoleh pada perlakuan B (tekstur tanah lempung berpasir dengan kadar pasir 63,43%). Hasil tertinggi terhadap luas daun, berat kering batang dan jumlah cabang diperoleh pada perlakuan A (tekstur lempung berdebu dengan kadar pasir 43,82%), namun tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan perlakuan B. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tekstur tanah lempung berpasir dengan kadar pasir 63,43% (perlakuan B) dapat menghasilkan pertumbuhan dan produksi waru (Hibiscus tilliaceus L.) pasca kloning yang lebih baik daripada perlakuan lainnya.

Kata kunci: Hibiscus tilliaceus L., kloning, tekstur tanah

GROWTH AND PRODUCTION OF WARU (HIBISCUS TILLIACEUS L.) POST-CLONING PLANTED ON DIFFERENT SOIL TEXTURES

ABSTRACT

An experiment was carried out at the Sesetan Research Station in Denpasar for 12 weeks aiming to determine the growth and production of post-cloned hibiscus (Hibiscus tilliaceus L.) planted in different soil textures. The experiment used a completely randomized design (CRD) consisting of five treatments and six replications to obtain 30 units of the experiment. The five treatments were A (dusty clay with 43.82% sand content), B (sandy clay with 63.43% sand content), C (sandy clay with 80.36% sand content), D (sand with sand content of 88, 22%), and E (sand with 90.98% sand content). The observed variables were stem diameter, number of leaves, number of branches, leaf area per pot, plant height, leaf dry weight, stem, total forage, roots, leaf stems ratio, and Top Root Ratio. The results showed that all treatments significantly affected the stem diameter, plant height, leaf dry weight, stem, total forage, and root dry weight. But it was not significantly different to the number of leaves, number of stems, ratio of dry weight of leaves to stems, and top root ratio. Stem diameter, number of branches, number of leaves, leaf dry weight, total forage, roots and top root ratio were highest in treatment B (sandy clay soil texture with 63.43% sand content). The highest yield of leaf area, stem dry weight and number of branches was obtained in treatment A (dusty clay texture with 43.82% sand content), but not significantly different from treatment B. From the results of the study it was concluded that the texture of sandy clay soil with sand content 63.43% (treatment B) can produce post-clone growth and production of hibiscus (Hibiscus tilliaceus L.) better than other treatments.

Keywords: Hibiscus tilliaceus L., cloning, soil texture

pastura Vol. 9 No. 2 : 90 - 93 p-ISSN 2088-818X e-ISSN 2549-8444

Page 13: JOURNAL OF TROPICAL FORAGE SCIENCE...pastura Journal of Tropical Forage Science (Jurnal Tumbuhan Pakan Tropik) Volume 9 Nomor 2 Februari 2020 Ketua Penyunting I Wayan Suarna (Unud)

91

PENDAHULUAN

Tanaman waru (Hibiscus tilliaceus L.) termasuk jenis leguminosa pohon yang semua bagian tanamannya dapat dimanfaatkan. Daun waru dimanfaatkan sebagai pakan hijauan dengan kandungan protein kasar 18,09%, serat 19,97% total daya cerna 61%, energy bruto 4,45 Kcal/kg, bahan kering 28,24% dan mengandung saponin yang dapat memperlancar kecernaan serta dapat membunuh protozoa pemakan bakteri rumen dan meningkatkan palatabilitas (Rika, 2003). Disamping itu waru sebagai tanaman pelindung atau penaung, daunnya sebagai pupuk dapat menyuburkan tanah (Brown, 1985 dalam Saquet, 1996). Waru juga dapat mengasilkan kayu sebagai bahan bangunan, kayu bakar dan sebagai obat. Untuk itu tanaman waru perlu dikembangkan. Dalam memperbanyak tanaman waru salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan dengan stek pucuk atau batang muda dengan panjang 10-15 cm yang dicelupkan dalam hormon pertumbuhan (Rootone-F) lalu ditanam pada media pasir (Bonita dan Ariyanti, 2003). Kloning bertujuan untuk memperbanyak tanaman dengan cepat, efisiensi dan hemat waktu serta tidak memerlukan areal yang luas tetapi perlu kelembaban yang tinggi sekitar 90% (Mullen dan Rika, 2003). Disamping itu Bonita dan Fiyanti (1994) menjelaskan kloning adalah untuk mendapatkan tanaman yang sama dengan induknya (penotif dan genotif).

Untuk mendapatkan pertumbuhan dan produksi waru yang optimal sangat ditentukan oleh jenis tanah. Tanah yang bertekstur pasir mempunyai daya pegang air lebih kecil daripada tanah liat (Foth, 1978). Pertumbuhan waru lebih baik pada tanah lempung berpasir 75% daripada tanah liat yang kadar liatnya 56% (Bonita dan Fiyanti,1994). Demikian juga Sequet (1996) mengatakan tanaman waru akan tumbuh baik pada tekstur tanah berpasir. Berdasarkan hal diatas dilakukan penelitian tentang pertumbuhan dan produksi waru pasca kloning yang ditanam pada tekstur tanah berbeda.

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Stasiun Penelitian Fakultas

Peternakan Universitas Udayana Jl. Raya Sesetan, Denpasar, selama 12 minggu.

Bahan PercobaaanBibit waru yang digunakan dalam penelitian

adalah hasil kloning tanaman dengan menggunakan ZPT Rootone_F sebanyak 30 tanaman. Tanah yang digunakan diperoleh dari lahan sawah di Jl. Tukad

Balian, Renon, Denpasar Selatan dan pasir yang dipakai pasir sungai. Pupuk yang digunakan berasal dari kotoran sapi yang didapat di RPH Sanglah Denpasar.

Rancangan PercobaanPenelitian ini menggunakan rancangan acak leng-

kap (RAL) yang terdiri dari 5 (lima) perlakuan tekstur tanah yaitu perlakuan A = lempung berdebu dengan kadar pasir 43,82%, B= lempung berpasir dengan kadar pasir 63,43%, C = lempung berpasir dengan kadar pasir 80,36%, D= pasir dengan kadar pasir 88,22% dan E = pasir dengan kadar pasir 90,98% dan diulang sebanyak 6 kali sehingga terdapat 30 pot (polybag) perlakuan.

Pelaksanaan PenelitianTanah yang dipakai dalam penelitian dikering

udarakan, ditumbuk, dan diayak dengan ayakan 2 × 2 mm agar homogen. Pasir juga diayak lalu ditimbang yang beratnya sesuai dengan komposisi yang ditetapkan sesuai perlakuan dan dicampur tanah dan pasir sebanyak 2 kg. Pemberian pupuk kompos kotoran sapi hanya sekali sebelum penanaman bibit dengan dosis pupuk masing-masing perlakuan sebesar 10 g/pot (10 ton/ha). Penanaman waru setiap pot ditanami 1 tanaman dengan kedalaman 5 cm.

Pengamatan dilakukan setiap minggu dari umur 1-12 minggu terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang dan jumlah daun. Pengamatan yang dilakukan pada saat panen yaitu diameter batang, berat kering batang, total hijauan, luas daun, nisbah berat kering daun dengan batang dan top root ratio.

Analisa Statistik Data yang diperoleh dianalisa dengan sidik ragam,

apabila terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05) antara perlakuan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (Steel and Torrie, 1993).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil percobaan menunjukkan tekstur tanah berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap tinggi tanaman dan diameter batang tetapi tidak berpengaruh terhadap jumlah cabang, daun dan luas daun (Tabel.1). Sedangkan tekstur tanah berpengaruh nyata terhadap produksi waru pada berat kering batang, daun, total, akar, tetapi tidak berpengaruh terhadap nisbah berat kering daun dengan batang dan nisbah akar (top root ratio) (Tabel 2).

Berdasarkan analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan tekstur tanah memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap variabel tinggi tanaman, diameter batang, berat kering akar, berat kering batang, berat

Pertumbuhan dan Produksi Waru (Hibiscus tilliaceus L.) Pasca Kloning yang Ditanam pada Tekstur Tanah Berbeda [I W. Wirawan, dkk.]

Page 14: JOURNAL OF TROPICAL FORAGE SCIENCE...pastura Journal of Tropical Forage Science (Jurnal Tumbuhan Pakan Tropik) Volume 9 Nomor 2 Februari 2020 Ketua Penyunting I Wayan Suarna (Unud)

92

pastura ❖ Volume 9 Nomor 2 TahuN 2020 p-ISSN 2088-818X e-ISSN 2549-8444

kering daun dan berat kering total, tetapi berbeda tidak nyata terhadap variabel jumlah cabang, jumlah daun, luas daun per pot, nisbah berat kering daun dengan batang dan nisbah akar (top root ratio).

Tekstur tanah lempung berpasir dengan kadar pasir 63,43% (B) memberikan pertumbuhan dan produksi khususnya pada variabel diameter batang, jumlah daun, tinggi tanaman, berat kering akar, berat kering daun, berat kering total hijauan dan nisbah akar (top root ratio) lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Hal ini disebabkan oleh sifat tekstur pasir dengan kadar pasir 63,43% memiliki drainase dan aerasi yang baik untuk tanaman waru (Hibiscus tilliaceus L.) sehingga secara tidak langsung akan menyebabkan perkembangan akar tanaman lebih mudah, fluktuasi suhu kecil dan fiksasi N dari udara ke tanah oleh bakteri Azotobacter berlangsung dengan baik sehingga akan meningkatkan pertumbuhan tanaman, terutama pertumbuhan daun dan proses fotosintesis berjalan lebih baik untuk membentuk karbohidrat sehingga pertumbuhan dan produksi waru (Hibiscus tilliaceus L.) akan meningkat. Pada tanah yang aerasinya baik maka udara tanah terutama O2 yang dibutuhkan tanaman akan mencukupi untuk berlangsungnya proses fisiologi dan biologis tanaman. Disamping itu juga disebabkan tanah tersebut

mempunyai daya pegang air dan nilai tukar kation yang lebih bagus/baik daripada tanah berpasir (perlakuan A, C dan E). Jumin (1994) menyatakan bahwa peningkatan produksi suatu tanaman berbanding lurus dengan peningkatan pertumbuhan dan hasil bersih fotosintesis. Tinggi tanaman pada perlakuan tekstur tanah lempung berdebu dengan kadar pasir 45,82% lebih rendah dari perlakuan B (tanah lempung berpasir pada pasir 63,43%) ini membuktikan bahwa perlakuan tersebut memiliki aerasi yang kurang baik sehingga menghambat perkembangan akar, proses penguapan daun tanaman berkurang, kapasitas mengikat airnya tinggi dan terganggunya respirasi tanaman, sedangkan tekstur tanah dengan kadar pasir 80,36%, 88,22% dan 90,98% lebih rendah daripada perlakuan B, ini membuktikan bahwa perlakuan tersebut memiliki draenase dan aerasi yang baik, kapasitas mengikat airnya rendah, ruangan-ruangan antara letak partikel-partikel ini dapat dikatakan longgar sehingga kemampuan dalam meneruskan air ketanah akan cepat, menyebabkan unsur-unsur hara ikut hanyut bersama-sama dengan akar dan tanah akan cepat kering (Sutedjo dan Kartasapoetra, 2002).

Pada variabel jumlah daun hasil terbaik diperoleh pada perlakuan B dan menurun pada perlakuan E. Karena pada perlakuan E mengandung pasir dengan kadar pasir 90,98% sehingga unsur-unsur hara yang terkandung dalam perlakuan hanyut karena proses penyiraman sehingga unsur-unsur hara larut dan tersedia sedikit pada perlakuan. Menurut Mukit (2004) menyatakan tanah pasir mempunyai struktur yang jelek berbutir tunggal lepas-lepas mempunyai berat volume tinggi kemampuan menyerap dan menyimpan air rendah sehingga kurang bagus untuk bercocok tani pada musim kemarau. Disamping itu tanah ini sangat peka terhadap pelindihan unsur-unsur hara serta peka terhadap aerasi baik oleh air maupun angin. Perlakuan tekstur tanah dengan kadar pasir 80,36% (C), 88,22% (D) dan 90,98% (E) kekurangan unsur-unsur hara sehingga pertumbuhan terganggu, unsur hara berkurang karena faktor tanah itu sendiri (mengandung pasir yang banyak) dan faktor penyiraman tanaman. Jika tanah berpasir kelebihan air maka air akan hanyut sehingga tanah akan cepat kering (segera kering) mengakibatkan pertumbuhan akar akan berkembang baik. Hanyutnya air dalam tanah maka unsur-unsur hara ikut hanyut juga sehingga menyebabkan akar akan memanjang untuk mencari unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Pada luas daun per pot, nilai luas daun menggambarkan adanya saling menaungi diantara daun yang mengakibatkan daun yang ternaung pada bagian lapisan bawah mendapatkan radiasi matahari yang kurang sehingga laju fotosintesisnya lebih rendah daripada daun yang menaungi. Peningkatan luas daun

Tabel 1. Pengaruh Tekstur Tanah terhadap Pertumbuhan Tanaman Waru (Hibiscus tilliaceus L.)

Per-lakuan1)

VariabelDiam-

eter batang (cm)

Jumlah cabang

(batang)

Jumlah daun

(helai)LDP 4) (cm2)

Tinggi tanaman

(cm)A 0,63 b3) 12,17a 26,83a 117,07a 41,73b

B 0,69a 9,83a 27,67a 141,60a 43,75a

C 0,67a 9,33a 27,17a 115,09a 42,43b

D 0,63b 8,67a 26,67a 105,29a 41,82b

E 0,68a 9,33a 26,17a 128,82a 41,97b

Tabel 2. Pengaruh Tekstur Tanah terhadap Produksi Tana-man Waru (Hibiscus tilliaceus L.) Pasca Kloning yang Ditanam pada Tekstur Tanah Berbeda

Per-lakuan1)

Variabel

Berat kering akar

(gram)

Berat kering batang (gram)

Berat kering daun

(gram)

Berat kering total

(gram)

Nisbah berat

kering daun dan

batang

Nisbah akar (Top Root

Ratio)A 4,78a 4,47a 1,97a 6,44a 0,44a 1,35a3)

B 4,88a 4,42a 2,48ab 6,90a 0,56a 1,41a

C 4,52a 3,83ab 2,27ab 6,10a 0,59a 1,35a

D 4,65a 3,00bc 1,60b 4,60b 0,53a 0,99a

E 3,70b 2,83c 1,75b 4,58b 0,62a 1,24a

Keterangan : 1) Lempung berdebu dengan kadar pasir 43, 82% (A), Lempung berpasir dengan

kadar pasir 63,43% (B), lempung berpasir dengan kadar pasir 80,36% (C), pasir dengan kadar pasir 88,22% (D), Pasir dengan kadar pasir 90,98% (E).

2) SEM = “Standart Error of the Treatment Means”3) Huruf yang sama pada kolom yang sama menyatakan perbedaan yang tidak

nyata (P<0,05)

Page 15: JOURNAL OF TROPICAL FORAGE SCIENCE...pastura Journal of Tropical Forage Science (Jurnal Tumbuhan Pakan Tropik) Volume 9 Nomor 2 Februari 2020 Ketua Penyunting I Wayan Suarna (Unud)

93

per pot berhubungan erat dengan peningkatan jumlah daun. Menurut Gardener et al. (1995) mengatakan bahwa sebagai adaptasi tanaman individu untuk berkompetisi secara ketat terhadap cahaya dan kanopi yang sangat rapat sehingga alokasi karbohidrat itu diarahkan untuk perpanjangan dan perluasan daun.

SIMPULAN

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tekstur tanah lempung berpasir dengan kadar pasir 63,43% dapat menghasilkan pertumbuhan dan produksi waru (Hibiscus tilliaceus L.) pasca kloning yang terbaik.

DAFTAR PUSTAKA

Bonita, A. dan Y. Fiyanti, 1994. Hibiscus. Penerbit Kanisius. Bogor.

Foth. 1978. The Family of Hibiscus tilliaceus L. Institut of Biologi University Quessland.

Gardener, P. F., P. R. Pearce, L. R. Mitchell, 1995. Fisiologi Tanaman Budidaya. Alih Bahasa Herawati Susilo, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Jumin, H. B. 1994. Dasar-dasar Agronomi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta

Mullen, B. F. and I K. Rika. 2003. Vegetative Propagation of Forest Trees Indogenous to Bali. A Report the International Tropical Timber Organisatian. Bali.

Rika, I K. 2003. Hibiscus. Brosur Lembaga Penelitian. Universitas Udayana. Denpasar.

Squet.1996. Systematic and Morphology Hibiscus tilliaceus L. Printed in the United States of America.

Steel, R. D. G. and J. H. Torrie. 1993. Principles ang Procedures of Statistic” 2nd Ed. MCGraw-Hill International Book Co., London.

Sutedjo, M.M. dan Kartasapoetra. 2002. Pengantar Ilmu Tanah. Penerbit Rineka. Cipta, Jakarta.

Pertumbuhan dan Produksi Waru (Hibiscus tilliaceus L.) Pasca Kloning yang Ditanam pada Tekstur Tanah Berbeda [I W. Wirawan, dkk.]