java1.docx
-
Upload
patrick-pacheco -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of java1.docx
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
BAB 7
PEMROGRAMAN JAVA BAGIAN I
7.1 Tujuan
1. Memahami dasar-dasar pemrograman java
2. Memahami pernyataan penyeleksian kondisi IF-THEN-ELSE pada java
3. Memahami pernyataan penyeleksian kondisi SWITCH-CASE pada java
4. Memahami pernyataan perulangan WHILE dan DO…WHILE pada java
5. Memahami pernyataan perulangan FOR pada java
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
7.2 Dasar Teori
7.2.1 Pengenalan Pemrograman Java dan Instalasi
7.2.1.1 Sejarah Java
Java dipelopori oleh James Gosling, Patrick Naughton, Chris
Warth, Ed Frank, dan Mike Sheridan dari Sun Microsystems, Inc pada
tahun 1991. Mereka membutuhkan kurang lebih 18 bulan untuk membuat
versi pertamanya. Bahasa ini pada awalnya disebut “Oak” tapi kemudian
diubah menjadi “Java” pada tahun 1995 karena nama Oak telah dijadikan
hak cipta dan digunakan sebagai bahasa pemrograman lainnya. Antara
pembuatan Oak pada musim gugur 1992 hingga diumumkan ke publik
pada musim semi 1995, banyak orang yang terlibat dalam desain dan
evolusi bahasa ini. Bill Joy, Arthur van Hoff, Jonathan Payne, Frank
Yellin, dan Tim Lindholm merupakan kontributor kunci yang
mematangkan prototipe aslinya.
7.2.1.2 Bahasa Pemrograman Java
Java telah digunakan dalam banyak hal dan telah membuktikan
keberadaannya pada abad ke 21. Saat ini, Java digunakan bermacam jenis
aplikasi seperti aplikasi embedded, aplikasi keuangan, desktop, simulasi
pesawat, pemrosesan citra, game, aplikasi perusahaan terdistribusi yang
disebut J2EE dan masih banyak lagi.
Java Virtual Machine (JVM) Java Virtual Machine merupakan
aplikasi sederhana yang ditulis dalam bahasa C untuk mengeksi program
yang ditulis dalam bahasa Java. Pada saat kompilasi (perubahan dari
bahasa tingkat tinggi ke bahasa lebih rendah), program tersebut diubah
menjadi KODE BYTE. Kemudian pada saat eksekusi, JVM membaca
kode byte tersebu dan mengubahnya menjadi bahasa mesin yang
dimengerti oleh sistem operasi tempat program tersebut dijalankan.
Karena JVM sangat bergantung pada platformnya (bahasa mesin
merupakan bahasa level rendah yang hanya dimengerti oleh suatu mesin
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
tertentu, misalnya Intel, tapi tidak dapat dimengerti oleh mesin lain, seperti
Macintosh), byte code ini dapat dibuat untuk terbebas dari kungkungan
platform tertentu. Code byte yang dihasilkan dalam proses kompilasi
bahasa Java akan selalu sama untuk setiap sistem operasi atau jenis
mesinnya, tetapi JVM akan mengubah kode byte tersebut menjadi bahasa
mesin tujuannya. Just In Time Compiler (JIT) Meskipun Java didesain
untuk diinterpretasi, secara teknis tidak ada yang menghalangi Java untuk
dikompilasi menjadi bahasa mesin seperti bahasa-bahasa pemrograman
lainnya. Sun menyediakan kompiler Just In Time Compiler (JIT) untuk
mengkompilasi kode byte itu menjadi bahasa mesinnya pada saat yang
bersamaan dengan eksekusinya. Walaupun demikian, pendekatan JIT ini
menghasilkan kemampuan yang lebih dibandingkan dengan interpretasi
biasa.
7.2.1.3 Instalasi NetBean
1. Jalankan file instalasi dan pilih customize untuk memilih
fitur yang akan diinstal atau pilih next untuk
melanjutkan proses instalasi.
Gambar 7.1 Tampilan awal instalasi netbeans
2. Centang I accept the terms in the license agreement dan
pilih next.
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
Gambar 7.2 Konfirmasi persetujuan program
3. Centang I accept the terms in the license
agreement,Install JUnit untuk menginstall JUnit atau
centang Do not install JUnit jika tidak ingin
menginstalnya.
Gambar 7.3 Konfirmasi penginstalan JUnit
4. Pilih tempat untuk penginstalan Netbeans dan JDK Java
kemudian pilih next.
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
Gambar 7.4 Pemilihan tempat instalasi program
5. Pilih juga tempat instalasi GlassFish 3.1 jika ingin
menginstalnya dan klik next.
Gambar 7.5 Pemilihan tempat instalasi GlassFish
6. Setelah itu akan tampil keterangan di mana kita memilih
tempat untuk instalasi program yang telah kita tentukan.
Klik next untuk memulai instalasi.
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
Gambar 7.6 Keterangan program yang akan diinstal
7. Tunggu sampai proses instalasi program Netbeans
selesai.
Gambar 7.7 Proses instalasi program
8. Proses Instalasi program telah selesai. Centang
Contribute to the NetBeans project by providing
anonymous usage data untuk menghubungkan
menggunakan fitur komunikasi data pada NetBeans
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
dengan servernya atau klik finish untuk finalisasi proses
instalasi
Gambar 7.8 Finalisasi proses instalasi
7.2.2 Variabel dan Tipe Data dalam Java
Jenis-jenis Variabel Java memiliki beberapa jenis variabel yang
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Instance Variables (tidak statis). Objek menyimpan variabel
yang tidak dideklarasikan dengan kata kunci static dalam
kategori non-statis, atau dapat berubah-ubah. Suatu kelas dapat
dijelmakan ke dalam beberapa objek. Nilai yang terkandung
dalam variabel tak-statis ini berbeda untuk setiap objeknya.
2. Class Variables (statis). Variabel ini bagian integral dari suatu
kelas, dan tidak ada satu objek pun yang dapat menyatakan
kepemilikan atas variabel ini. Variabel yang dideklarasikan
sebagai statis digunakan bersama oleh semua objek. Variabel
ini lebih bersifat global yang nilainya sama untuk setiap objek
pada kelas yang bersangkutan.
3. Local Variables. Variabel ini didefinisikan di dalam suatu
metod dalam suatu prosedur. Variabel ini bersifat lokal karena
hanya dapat diakses oleh metoda atau prosedur tersebut.
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
4. Parameter. Paramater atau argumen adalah variabel yang
digunakan pada saat suatu metoda atau prosedur dipanggil.
Parameter berguna untuk memberikan nilai awal untuk
diteruskan (pass) ke dalam suatu prosedur atau metoda.
7.2.2.1 Literal
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang literal, yaitu
rangkaian kata atau huruf yang menyatakan suatu nilai.
Misalnya int angka = 10; Pada pernyataan di atas, yang
dinamakan literal adalah 10, karena 10 berarti bilangan bulat
atau integer. Pada bahasa pemrograman java, terdapat
beberapa jenis literal yang melambangkan bilangan bulat, riil,
kalimat, atau Boolean yang di antara lain adalah sebagai
berikut :
1. Literal Bilangan
Bulat Bilangan bulat dapat dilambangkan dalam
beberapa bentuk. Bilangan bulat biasa dilambangkan dengan
deretan angka yang dimulai dengan angka yang bukan nol. int angka = -10;
2. Literal Karakter
Kita dapat melambangkan suatu karakter dengan tanda
petik tunggal misalnya ‘a‘ atau ‘3′ atau ‘=‘. Suatu karakter
dapat juga dilambangkan dengan kode ASCII nya. Caranya
dengan memulainya dengan \u00 (garis miring terbalik)
kemudian diikuti dengan kode ASCII nya dalam bentuk
heksadesimal. // huruf 'A' dalam ASCII
char huruf = '\u0041';
3. Literal Boolean
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
Literal Boolean Nilai true dan false pada java merupakan
literal boolean. Suatu variabel bertipe boolean hanya dapat
memiliki nilai true atau false. boolean ok = true;
Ingat bahwa boolean true atau false TIDAK menggunakan
tanda petik tunggal seperti ekspresi pada karakter.
4. Literal Bilangan
Riil Bilangan riil, misalnya -0.00127 atau 415.842, pada
java dapat disimpan baik sebagai float atau double. Bilangan
real dapat direpresentasikan dalam bentuk desimal biasa,
pecahan, atau eksponen (dilambangkan dengan e atau E).
Tipe Ukuran Rentang Rentang
Bytes Bit
Float 4 32 +/- 3.4 x 1038 6-7
Double 8 64 +/- 1.8 x 10308 15
Imbuhan akhir d atau D dan f atau F dapat pula ditambahkan
untuk menentukan tipenya secara eksplisit. Berikut beberapa
contohnya. double d = 3.27E+32;
float f = 4f;
float pi = 3.14159;
5. Literal String
String merupakan untaian huruf dan angka yang tersusun
menjadi satu kalimat. Dalam bahasa java, string bukan
merupakan tipe primitif, tetapi merupakan kelas. String pada
java tidak disimpan dalam bentuk array seperti pada C. Java
menyediakan beberapa metoda untuk melakukan
penggabungan, modifikasi, atau perbandingan. String ditulis
di antara dua tanda petik ganda seperti contoh berikut. String salam = "Selamat Datang";
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
String juga dapat mengandung karakter spesial seperti
dibahas pada literal karakter. Misalnya String hallo = "Selamat Datang \"Bapak
Presiden\"";
System.out.println("Hallo Bambang\nSelamat pagi,\
nSemoga hari anda cerah\n";
Berikut ini adalah beberapa contoh lainnya. // Contoh string kosong
String teks = "";
// Contoh string berisi "
teks = "\"";
// String dapat juga dipisah menjadi beberapa
baris
teks = "ini baris pertama " + "dan ini
lanjutannya."
6. Literal Null
Literal terakhir pada bahasa java adalah literal null. Null
merupakan kondisi di mana suatu objek tidak diberi alokasi
memori. Pada saat suatu objek dideklarasikan, komputer akan
mengalokasikan memori untuk objek tersebut. Apabila objek
tersebut telah selesai dipergunakan, kita dapat melepas lokasi
memori yang digunakan oleh objek tersebut sehingga memori
itu dapat digunakan oleh objek lain.
Berikut ini adalah contohnya obj = null;
7.2.3 Operator dalam Java
Operator dalam Java sama halnya dengan bahasa pemrograman
yang lain, antara lain adalah:
+ Operator penjumlahan (juga sebagai penyambung string)
- Operator pengurangan
* Operator perkalian
/ Operator pembagian
% Operator sisa pembagian
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
Operator aritmatika digunakan untuk melakukan operasi
matematika, seperti penambahan, pengurangan, pembagian, dan
modulo (atau sisa pembagian).
Contoh penggunaan :
Simbol Nama Operator Contoh Penggunaanya
+ Operator Penjumlahan n = n + 1;
- Operator Pengurangan n = n - 1 ;
* Operator Perkalian n = n * 1;
/ Operator Pembagian n = n / 1;
% Operator Sisa Pembagian n = n % 1;
+ Operator Penyambung String n = "saya "+"tidur";
public class OperatorAritmatika
public static void main(String[] args) {
// TODO Auto-generated method stub
int x = 2;
int y = 5;
int z = 3;
int g = 0;
g = x + y;
System.out.println("Penjumlahan (x+y) : " + g);
g = y - x;
System.out.println("Pengurangan (y-x) : " + g);
g = x * y;
System.out.println("Perkalian (x*y) : " + g);
g = y / x;
System.out.println("Pembagian (y/x) : " + g);
g = z % y;
System.out.println("Sisa pembagian (z%x) : " + g);
g = x + (y * (z/x));
System.out.println("Hasilnya sekarang : " + g); } }
Keluaran Program :
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
Gambar 7.9 Hasil program operator dalam java
7.2.3.1 Operator Tunggal
Operator tunggal hanya membutuhkan satu operan
untuk melakukan operasinya. Operator ini tidak dapat
digunakan untuk variabel final, karena variabel final berupa
konstanta yang tidak dapat diubah-ubah. Beberapa jenis
operator tunggal diberikan pada tabel di bawah ini.
Simbol Nama operator Operasi Contoh
+ Operator plus Menyakan nilai
positif
Angka = +1;
- Operator minus Menanyakan nilai
negatif
Angka =-1;
++ Operator kenaikan Menambah suatu
bilangan dengan1
Angka =++Angka;
-- Operator
penurunan
Mengurangkan
suatu bilangan
dengan 1
Angka =--Angka;
! Operator lawan Membalik nilai
suatu boolean
Ok=!true;
Operator kenaikan dan penurunan dapat diletakkan
di belakang atau di depan suatu variabel. Jika diletakkan di
depan (++x atau --x), penambahan/pengurangan dilakukan
sebelumnya, sedangkan apabila diletakkan di akhir (x++
atau x--) penambahan/pengurangan dilakukan setelahnya.
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
Walau bagaimanapun pada akhirnya keduanya akan
menghasilkan x = x+1 atau x = x-1.
Mari kita lihat contohnya untuk membedakan lebih
jelas perbedaan penempatan operator tunggal ++ dan –
public class OperatorTunggal {
/**
* Contoh program menggunakan operator tunggal
*
* @param args
*/
public static void main(String[] args) {
// TODO Auto-generated method stub
int x = 0;
int y = 0;
y = ++x;
System.out.println("Contoh operator pada prefix
(awalan)");
System.out.println("---------------------------"
);
System.out.println("Nilai x baru : " + x);
System.out.println("Nilai y = ++x : " + y);
x = 0;
y = 0;
y = x++;
System.out.println("\nContoh operator pada
sufix (akhiran)");
System.out.println("---------------------------"
);
System.out.println("Nilai x baru :" + x);
System.out.println("Nilai y = x++ :" + y);
}
}
Jalankan program tersebut dan lihat hasilnya.
Apabila operator ++ diletakkan di awal (prefix), maka nilai
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
"x" dan "y" akan sama, karena penambahan nilai "x"
dilakukan terlebih dahulu, lalu hasilnya diberi kepada "y".
Apabila operator ++ diletakkan di akhir
(sufix), nilai "y" adalah nilai "x" terdahulu. Java akan
memberi nilai "y" dengan nilai "x" sebelum operasi ++
dilakukan. Baru kemudian nilai "x" ditambahkan.
Berikut ini adalah screenshot keluarannya :
Gambar 7.10 Hasil program operator tunggal
7.2.3.2 Operator Pembanding, Boolean dan Kondisi
Operator kondisi (conditional operator)
menghasilkan nilai true atau false tergantung dari
variabelnya, dalam hal ini operasinya dilakukan pada dua
operand. Operator boolean adalah operator kondisi yang
kedua operandnya berupa nilai boolean (true atau false),
sedangkan Operator Pembanding membandingkan 2 nilai
seperti pada operasi matematika.
Catatan : Pada objek, seperti String, operasi
pembanding akan membandingkan alamat memory tempat
objek itu disimpan, bukan membandingkan isinya. Untuk
membandingkan isi String, gunakan equals(),
equalsIgnoreCase(), dan compareTo() seperti dibahas pada
bagian sebelumnya.
Simbol Nama operator Contoh
== Sama dengan b = (1 == 2);
!= Tidak sama dengan b = (1 != 2);
> Lebih besar b = (1 > 2);
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
>= Lebih besar atau sama dengan b = (1 >= 2);
< Kurang dari b = (1 < 2);
<== Lebih kecil sama dengan b = (1 <= 2);
&& Conditional AND b = true && false;
|| Condisional OR b = true || false;
! NOT b = !true;
?: Bentuk pendek dari if-then-else
7.2.3.3 Operator boolean AND
Operator kondisi AND menghasilkan "true" apabila
kedua operandnya bernilai "true". Jika salah satunya atau
keduanya "false", operator ini menghasilkan "false". Berikut
ini tabel kebenaran operasi AND.
Op1 atau Exp1 Op2 atau Exp2 Hasil
True True True
True False False
False True False
false False False
Operator && akan mengevaluasi Op2 (di sebelah kanan)
HANYA jika operand 1 bernilai "true". Seperti terlihat dari
tabel di atas, apabila Op1 (di sebelah kiri) bernilai "false",
hasilnya akan selalu "false" tidak tergantung pada isi dari
Op2.
7.2.3.4 Operator kondisi OR
Operator kondisi OR menghasilkan "true" jika salah
satu operandnya bernilai "true". Jika keduanya "false",
operator ini menghasilkan "false". Berikut ini table
kebenaran operasi OR.
Op1 atau Exp1 Op2 atau Exp2 Hasil
True True True
True False True
False True True
false False False
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
Operator || akan mengevaluasi Op2 (di sebelah kanan)
HANYA jika operand 1 bernilai "false". Seperti terlihat dari
tabel di atas, apabila Op1 (di sebelah kiri) bernilai "true",
hasilnya akan selalu "true" tidak tergantung pada isi dari
Op2.
7.2.3.5 Operator NOT
Operator NOT ("!") melakukan operasi boolean
NOT pada operand atau ekspresi tunggal. Operator ini
mengecek nilai boolean dari suatu operand atau expresi
kemudian membalik nilainya (dari true ke false atau false
ke true). Berikut ini adalah tabel kebenaran operator NOT.
Opl Hasil
True False
False True
7.2.3.6 Operator Ternary (?:)
Java memiliki operator berkondisi lain yang disebut
ternary "?:", yang pada dasarnya merupakan bentuk pendek
dari if-then-else. Secara umum kondisi ? jika_benar :
jika_salah Pada dasarnya operator "?:" akan mengevaluasi
"kondisi". Apabila kondisi bernilai "true", operator akan
mengembalikan "jika_benar", tetapi apabila "kondisi"
bernilai "false", operator akan mengembalika "jika_salah".
Misalnya
x = (1 > 2) ? 10 : 20
Dari contoh di atas, "x" akan memiliki nilai 20, karena
ekspresi (1 > 2) adalah salah (atau "false").
Contoh program :public class OperatorKondisi {
/**
* Contoh program menggunakan operator kondisi *
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
* @param args */
public static void main(String[] args) {
// TODO Auto-generated method stub
int x = 5;
int y = 10,
angka = 0;
boolean bl = true;
if((x == 5) && (x < y))
System.out.println("Nilai x adalah " + x);
if((x == y) || (y > 1))
System.out.println("Nilai y lebih besar dari
x");
angka = bl ? x : y;
System.out.println("Angka yang keluar adalah " +
angka);
}
}
Berikut adalah hasil keluarannya :
Gambar 7.11 Hasil progam operator ternary
7.2.4 Input Output
Java bukan bahasa pemrograman untuk Console (seperti DOS
atau Linux), sehingga untuk mengambil input dari user diperlukan
sedikit trik yang tidak sesederhana readln pada bahasa pemrograman
lain.
Kita membutuhkan kelas yang beberapa kelas, yaitu BufferedReader,
InputStreamReader, dan System.in (lawan dari System.out yang kita
gunakan untuk menampilkan pesan di layar).
Dua kelas pertama terdapat dalam package yang dinamakan
java.io. Untuk itu, kita harus menambah satu baris perintah import java.io.*
yang berarti mengimport semua kelas dalam paket java.io (tanda *
berarti semua). Kemudian kita harus juga membuat suatu objek dari
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
kelas BufferedReader. Kelas BufferedReader adalah kelas abstrak
yang menangani baca tulis ke suatu media.
Kelas ini membutuhkan kelas lain sebagai pekerjanya, yaitu
InputStreamReader. Dan InputStreamReader membutuhkan media
tempat baca tulis dilakukan, yaitu System.in. Semua ini bisa
dituliskan dalam satu perintah yaitu :BufferedReader br = new BufferedReader
(new InputStreamReader(System.in));
Di sini variabel br merupakan objek yang merupakan jelmaan
dari kelas BufferedReader. Untuk memerintahkan Java mengambil
input dari user, kita gunakan fungsi readline() yang terdapat pada
kelas BufferedReader, dalam hal ini terealisasi pada objek br. nama = br.readLine();
Karena kita berhubungan langsung dengan sistem IO (input-
output) komputer yang harus diasumsikan tidak pasti (misalnya ada
masalah pada sistem keyboard, atau komputer sedang bekerja berat
sehingga input dari user tidak bisa diambil), kita harus menempatkan
fungsi readLine() pada klausa
try {
...
}
catch (IOException ioe) {
...
}
Perintah di dalam try { ... } adalah perintah yang kita ingin
jalankan pada situasi yang "mungkin" tidak berhasil. Parameter pada
catch, yaitu IOException ioe adalah jenis kesalahan yang ingin kita
tangkap. Dalam hal ini kita ingin menangkap adanya kesalahan IO,
yaitu kesalahan yang bertipe IOException. Perintah di dalam catch
{ ... } adalah perintah yang akan dilakukan apabila kesalahan
ditangkap. Jika tidak ada kesalahan IO yang ditemukan, maka bagian
ini akan dilewatkan (tidak dijalankan). Mari kita lihat program akhir
untuk mengambil input dari user.
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
package ambilinputkonsol;import java.io.*;public class AmbilInputKonsol {
/** * @param args */ public static void main (String[] args)
{ // TODO Auto-generated method
stub
System.out.print ("Masukkan nama Anda : ");
// buat objek baru untuk mengambil input BufferedReader br = new
BufferedReader (new InputStreamReader(System.in));
// tempat di mana input dari user akan diletakkan String nama = null;
try { nama = br.readLine
(); } catch (IOException ioe) { System.out.println
("Kesalahan IO pada saat menanyakan nama Anda"); System.exit (1); }
System.out.println ("Terima kasih, " + nama);} }Run program kemudian arahkan kursor Anda ke bagian bawah di
kotak yang bernama Console.
Gambar 7.12 Program Input output
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
Masukkan nama Anda, kemudian hasilnya akan ditampilkan
pada baris berikutnya.
Gambar 7.13 Hasil program Input output
7.2.5 Pengkondisian
7.2.5.1 Pernyataan IF-THEN-ELSE
Pernyataan if merupakan salah satu pernyataan
percabangan pada Java, dengan bentuk umum seperti if (suatu_kondisi)
perintah1 else
perintah2
Seperti biasa, perintah1 dan perintah2 bisa berbentuk blok
yang terdiri dari beberapa perintah. Pernyataan if merupakan
bentuk percabangan 2 arah. Bagian else yang terdiri dari
kata "else" dan perintah2 tidak selalu harus ada. Perhatikan
bahwa baik perintah1 dan perintah2 bisa merupakan
pernyataan if itu sendiri. Ada beberapa hal menarik yang
mungkin berguna. Ambil contoh dalam pernyataan berikut
if (x > 0) if (y > 0) System.out.println ("perintah1"); else System.out.println ("perintah2");
Pertama-tama, komputer tidak peduli bagaimana Anda
memformat paragraf dan indentasi dari pernyataan if
tersebut. Java akan menganggap else terkait dengan if
terdekat, sehingga kode di atas akan dianggap sepertiif (x > 0) if (y > 0) System.out.println ("perintah1"); else System.out.println ("perintah2");
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
else di program di atas akan dianggap bagian dari
pernyataan jika y > 0, padahal yang kita maksud adalah else
jika x > 0. Untuk memperbaikinya, kita tambahkan tanda
kurung {} sehingga menjadiif (x > 0) { if (y > 0) System.out.println ("perintah1"); } else System.out.println ("perintah2");
Kedua pernyataan tersebut memiliki arti yang berbeda. Jika
x <= 0, pada kode pertama Java tidak mencetak apa-apa ke
layar, sedangkan kode kedua java akan mencetak
"perintah2". Lebih menarik lagi, perhatikan kode berikutif (kondisi_pertama) perintah1 else if (kondisi_kedua) perintah2 else
perintah3
Lagi-lagi karena Java tidak membedakan indentasi
penulisan, maka kode tersebut akan diterjemahkan Java
sepertiif (kondisi_pertama) perintah1 else if (kondisi_kedua) perintah2 else perintah3
Dengan kata lain perintah tersebut lebih seperti
percabangan 3 arah. Komputer akan mengeksekusi hanya
salah satu dari perintah1, perintah2, atau perintah3.
Komputer akan mengevaluasi kondisi_pertama, jika true,
maka perintah1 dieksekusi sementara perintah2 dan
perintah3 diabaikan. Jika false, maka kondisi_kedua akan
dievaluasi. Jika true, maka perintah2 akan dieksekusi dan
perintah3 diabaikan. Jika false, maka hanya perintah3 saja
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
yang dieksekusi. Berikut ini adalah contoh penggunaan
percabangan 3 arah.if (suhu < 20) System.out.println ("Dingin"); else if (suhu < 30) System.out.println ("Lumayan"); else System.out.println ("Panas");
Kita bahkan dapat membentuk pernyataan if-else ini menjadi
percabangan N arah, misalnyaif (kondisi_pertama) perintah1 else if (kondisi_kedua) perintah2 else if (kondisi_ketiga) perintah3 else if (kondisi_keempat) perintah4 . . . else if (kondisi_keNminus1) perintahNmin1 else perintahN
Contoh berikut ini adalah mengurutkan 3 bilangan dari
kecil ke besar. Misalnya kita mempunyai 3 variabel a,b dan
c. Bilangan yang paling kecil adalah bilangan yang lebih
kecil dari kedua bilangan yang lain. Sekarang mari kita
rangkai logika untuk menentukan urutan bilangan dari kecil
ke besar. Mula-mula kita cek apakah a lebih kecil dari b dan
c, yaitu dengan pernyataan
if (a < b && a <c)
Jika a betul merupakan bilangan terkecil, maka kita uji
apakah b lebih kecil dari c dengan perintah
if (b < c)
Jika a bukan bilangan terkecil, maka b atau c, salah satunya
bisa merupakan bilangan terkecil. Kita hanya perlu
membandingkan apakah b lebih kecil dari c dengan
if (b < c)
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
Jika b lebih kecil dari c, berarti kita tahu bahwa b adalah
bilangan terkecil. Tetapi kita belum tahu apakah bilangan
terkecil berikutnya adalah a atau c, sehingga kita harus
menguji lagi dengan
if (a < c)
Jika a lebih kecil dari c, maka urutannya adalah b, a, c. Jika
tidak, maka urutannya adalah b, c, a. Demikian halnya
apabila jika b > c, maka kita bisa tentukan urutan
bilangannya.
Keseluruhan logika ini, bisa kita tuangkan dalam bentuk :if (a < b && a < c) { if (b < c) System.out.println (a + " " + b + " " + c); else System.out.println (a + " " + c + " " + b); } else if (b < c) { if (a < c) System.out.println (b + " " + a + " " + c); else System.out.println (b + " " + c + " " + a); } else { if (a < b)
else System.out.println (b + " " + c + " " + a); }
Logika di atas bisa juga dituangkan dengan cara lain, yaitu
melihat urutannya. Pertama kita cek apakah a < b. Jika ya,
kita tahu bahwa urutannya pasti a terlebih dahulu baru b.
Kemudian kita lihat apakah c berada di sebelah kiri a atau
disebelah kanan b atau di tengah-tengah. Demikian
seterusnya jika urutannya b terlebih dahulu baru a. Sehingga
kodenya bisa dituliskan dalam bentuk :if (a < b) { if (c < a) System.out.println (c + " " + a + " " + b); else if (c > b)
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
System.out.println (a + " " + b + " " + c); else System.out.println (a + " " + c + " " + b); } else { if (c < b) System.out.println (c + " " + b + " " + a); else if (c > a) System.out.println (b + " " + a + " " + c);else System.out.println (b + " " + c + " " + a); }
7.2.5.2 Pernyataan SWITCH-CASE
Penyataan percabangan kedua yang dimiliki Java adalah
switch. Pernyataan switch lebih jarang digunakan, tetapi
sering bermanfaat apabila kita ingin menuliskan
percabangan multi arah. Pernyataan switch memiliki
bentuk sebagai berikutswitch (ekspresi) { case nilai1: perintah1 break; case nilai2: perintah2 break; case nilai3: perintah3 break; default: perintah_lain}
Di sini pernyataan switch akan mencari nilai
ekspresi yang sesuai dengan nilai-nilai yang
didaftarkan pada pernyataan case. Jika salah satu nilai
ditemui, maka program akan melompat ke cabang case
tersebut dan melakukan perintah yang terdapat di sana.
Jika tidak ditemui, maka program akan melompat ke
perintah yang terdapat pada pernyataan default.
Pernyataan break di atas sebetulnya tidak harus selalu
ada. Tetapi, perintah break di sini memerintahkan
komputer agar segera keluar dari blok switch apabila
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
perintah tersebut telah selesai dilaksanakan. Apabila
perintah break tidak diberikan, maka program akan terus
mengeksekusi perintah lain meskipun sudah berada di luar
nilai yang tertera dalam pernyataan casenya. Misalnya,
lihat kode berikut ini :switch (N) case 1: System.out.println ("Angka tersebut bernilai 1"); break; case 2: case 3: case 4: case 5: System.out.println ("Angka tersebut bernilai 2, 3, 4, atau 5"); break; case 6: case 7: case 8: System.out.println ("Angka tersebut bernilai 6, 7, atau 8"); break; default: System.out.println ("Angka tersebut tidak bernilai 1 - 8"); }
Salah satu aplikasi di mana pernyataan switch berguna
adalah untuk memproses menu. Menu memiliki beberapa
pilihan dan user akan diminta untuk memilih suatu pilihan.
Kita dapat menggunakan switch untuk menginstruksikan
komputer untuk melakukan tugas tertentu sesuai dengan
menu yang dipilih oleh user. Jika Anda ingat pernyataan
main() pada program Java, pernyataan main memiliki
parameter String[] args, di mana args merupakan argumen
yang diberikan pada saat program dijalankan melalui
konsol. Biasanya argumen yang diberikan berupa opsi
bagaimana program harus dilaksanakan. Di sini pernyataan
switch juga berguna untuk memilih bagaimana program
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
akan berjalan. Jika Anda terbiasa atau pernah bergaul
dengan Linux, maka tidak asing untuk menemukan
perintah pada Linux seperti "ls -l" atau "tar xfz blabla". Di
sini ls atau tar adalah nama program dan "-l" atau "xfz
blabla" adalah argumen yang diberikan pada saat program
dijalankan.
7.2.6 Perulangan
7.2.6.1 Pernyataan While
Pernyataan while telah diperkenalkan pada bagian
sebelumnya. Perulangan while memiliki bentukwhile (suatu_kondisi) perintah
perintah bisa juga berupa blok yang berisi kumpulan
perintah-perintah di antara { dan }. perintah ini disebut
juga dengan inti perulangan. Inti perulangan akan terus
dieksekusi selama suatu_kondisi bernilai true.
suatu_kondisi ini disebut juga penguji perulangan. Contoh
program :import java.io.*;
public class RataRata {
/** * @param args */ public static void main (String[] args) { // TODO Auto-generated method stub double jumlah = 0; double bilangan = 0; int n = 0;BufferedReader br = new BufferedReader (new InputStreamReader(System.in)); String strbilangan = null;
System.out.print ("Masukkan bilangan pertama : ");
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
try { strbilangan = br.readLine (); } catch (IOException ioe) { System.out.println ("Kesalahan IO, program berhenti"); System.exit (1); }
// mengubah input menjadi double agar bisa diproses lebih lanjut bilangan = Double.parseDouble (strbilangan);
while (bilangan != 0) { jumlah += bilangan; // sama dengan : jumlah = jumlah + bilangan n++; // sama dengan : n = n+1
// tanya user input System.out.print ("Masukkan bilangan berikutnya (atau 0 untuk mengakhiri) : "); try {strbilangan = br.readLine ();} catch (IOException ioe) { System.out.println ("Kesalahan IO, program berhenti"); System.exit (1); }
// mengubah input menjadi double agar bisa diproses lebih lanjut bilangan = Double.parseDouble (strbilangan); }
// hitung rata-rata double ratarata = jumlah/n;
// cetak hasilnya ke layar if (n == 0) { System.out.println ("Data kosong, rata-rata tidak bisa dihitung"); } else { System.out.println ("Anda memasukkan " + n + " data"); System.out.println ("Rata-rata
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
bilangan yang dimasukkan adalah " + ratarata); } } }
Gambar 7.14 Hasil program perulangan dengan while
7.2.6.2 Pernyataan do … while
Kadang-kadang akan lebih mudah menulis
perulangan jika penguji perulangan dilakukan di akhir
badan perulangan. Dalam hal ini badan perulangan akan
dieksekusi terlebih dahulu tanpa memperdulikan apakah
suatu kondisi bernilai true atau false. Pengujian dilakukan
di akhir setelah suatu kondisi didapat dalam eksekusi
perulangan pertama kali. Pernyataan do ... while pada
dasarnya merupakan pernyataan while terbalik, dengan
bentuk.do perintah while (suatu_kondisi);
Perlu diingat bahwa pernyataan do ... while diakhiri dengan
tanda ; di akhir while. Contoh sederhana adalah program
bermain game, di mana game akan menanyakan apakah
user ingin bermain lagido { main game tanya user apakah ingin main lagi } while (user menjawab ya);
7.2.6.3 Perulangan for
Kita akan membahas bentuk perulangan lain, yaitu
perulangan for. Setiap bentuk perulangan for dapat diubah
menjadi bentuk perulangan while dengan fungsi yang sama
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
tanpa mengubah alur program. Tetapi tergantung dari
permasalahan yang akan kita pecahkan, menulis program
dengan for akan membuat alur program lebih mudah
dipahami. Misalnya, kita akan menghitung 1+2+3+4+5+...
+100. Kita bisa ekspresikan program tersebut dalam bentuki = 1; jumlah = 0; while (i <= 100) {jumlah += i; i++; }
Perulangan ini dapat ditulis juga dengan
jumlah = 0;
for (i = 1; i <= 100; i++)
jumlah += i
Apa point-point penting yang kita lihat dari
perubahan ini? Pertama mari kita lihat bentuk
penggunaan while yang umum dilakukan inisialisasi
variabel
while (suatu_kondisi_variabel) { perintah update_variabel }
Di sini perulangan while memiliki 3 komponen
penting, yaitu inisialisasi, yaitu memberikan nilai awal
suatu variabel, suatu_kondisi_variabel, yaitu pengujian
bahwa perulangan akan terus dilakukan selama kondisi ini
bernilai true, dan terakhir update_variabel, yaitu instruksi
mengubah nilai kondisi variabel untuk membatasi
perulangan sehingga akan selesai suatu saat, tidak berulang
terus menerus. Pada perulangan for, ketiga komponen ini
dirangkai menjadi satu dalam bentuk,
for(inisialisasi_variabel; kondisi_variabel; update_variabel)
perintah
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
atau jika perintah merupakan blok yang terdiri dari banyak
perintah, dapat dituliskan juga dalam bentuk,
for(inisialisasi_variabel; kondisi_variabel; update_variabel)
{ banyak_perintah }
Di sini inisialisasi variabel bisa berupa apa saja yang
berbentuk perintah.
7.2.6.4 Perulangan for Bertingkat
Seperti pada perulangan while, perulangan for
pun dapat dilakukan bertingkat, artinya perulangan for di
dalam perulangan for. Kita ambil contoh sederhana
misalnya membuat tabel perkalian seperti,
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36
4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
6 12 18 24 30 36 42 48 54 60 66 72
7 14 21 28 35 42 49 56 63 70 77 84
8 16 24 32 40 48 56 64 72 80 88 96
9 18 27 36 45 54 63 72 81 90 99 108
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120
11 22 33 44 55 66 77 88 99 110 121 132
12 24 36 48 60 72 84 96 108 120 132 144
Program untuk membuat tabel perkalian tersebut bisa
diekspresikan dengan algoritma pseudocode sebagai
berikut,
untuk setiap baris i = 1,2,3...,12
cetak perkalian i dengan 1,2,3..12
cetak baris baru
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
Kalau kita jabarkan lebih lanjut, perintah kedua juga
merupakan perulangan dari 1 hingga 12, sehingga algoritma
di atas bisa kita tulis sebagai,
untuk setiap baris i = 1,2,3...,12
untuk setiap kolom j = 1,2,3...,12
cetak i*j cetak baris baru
Kita bisa terjemahkan ke dalam bahasa Java sebagai,
for (int i = 1; i <= 12; i++) {
for (int j = 1; j <= 12; j ++) {
System.out.print(i*j + " ");
}
System.out.println(""); }
Berikut ini adalah contoh program :public class TabelPerkalian {
/** * @param args */ public static void main (String[] args) { // TODO Auto-generated method stub for (int i = 1; i <= 12; i++) { for (int j = 1; j <= 12; j++) { System.out.print (i*j + " "); } System.out.println (""); } } }
Berikut ini hasil keluarannya:
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
Gambar 7.15 Hasil program perulangan for bertingkat
7.3 Hasil Percobaan dan Analisis
7.3.1 Latihan 1
Berikut ini adalah source code dan screenshoot program untuk
menampilkan nama melalui input:Program inputoutput
package inputouput;
import java.io.*;
public class InputOuput {
public static void main(String[] args) {
System.out.print("Masukkan nama Anda : "); // buat
objek baru untuk mengambil input
BufferedReader br = new BufferedReader(new
InputStreamReader(System.in)); // tempat di mana input
dari user akan diletakkan
String nama = null;
try { nama = br.readLine(); } catch(IOException ioe)
{ System.out.println("Kesalahan IO pada saat
menanyakan nama Anda"); System.exit(1); }
System.out.println(nama); }
}
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
Gambar 7.16 Source code program input output
Gambar 7.17 Screenshoot output program input output
Program inputoutput ini menampilkan data yang kita input sesuai
dengan data yang diperlukan program.
7.3.2 Latihan 2
7.3.2.1 if-elsepackage nilaiujian;
import java.util.Scanner;
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
/**
*
* @author NabiL
*/
public class Nilaiujian {
/**
* @param args the command line arguments
*/
public static void main(String[] args) {
// TODO code application logic here
Scanner input = new Scanner (System.in);//objek baru
untuk input
System.out.println("Program Nilai Ujian");//output
System.out.println("Masukkan Sebuah Nilai :");
int a;//deklarasi variabel
a = input.nextInt();
//deklarasi pengkondisian
if (a>=80){
System.out.println("A");}//output
if (a>= 70 && a<= 79){
System.out.println("B");}
if (a>= 50 && a<= 69){
System.out.println("C");}
if (a>= 35 && a<=49){
System.out.println("D");}
if ( a< 35){
System.out.println("E");
}
}
}
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
Gambar 7.18 Source code program if-else
Gambar 7.19 Screenshoot program if-else
Program pengkodisian dengan menggunakan IF-ELSE akan
menampilkan merubah nilai angka menjadi nilai huruf sesuai dengan
pengkodisianya.
7.3.2.2 switch case
Program ini menggunakan pengkodisian switch case
package switchcase;
import java.io.BufferedReader;
import java.io.IOException;
import java.io.InputStreamReader;
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
/**
*
* @author NabiL
*/
public class Switchcase {
/**
* @param args the command line arguments
*/
public static void main(String[] args) {
// TODO code application logic here
int nilai = 0;//menampilkan informasi
System.out.println("Program Nilai
Ujian");
System.out.println("Masukkan
Nilai :");//membaca string
BufferedReader br = new
BufferedReader(new
InputStreamReader(System.in));
String strnilai = null;
try {//meminta input
strnilai = br.readLine();}
catch (IOException ioe){
System.out.println("Kesalahan IO,
program keluar");
System.exit(1);}
nilai = Integer.parseInt(strnilai);
//konversi string ke integer
if (nilai >=80 && nilai <=100)
{nilai=1;} //pengkondisian if
else if (nilai >=70 && nilai < 80)
{nilai=2;}
else if (nilai >=50 && nilai < 70)
{nilai=3;}
else if (nilai >=35 && nilai < 50)
{nilai=4;}
else if (nilai < 35) {nilai=5;}
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
switch (nilai)//pengkondisian switch
menggunkan break sebagai pemisah perintah
{
case 1: System.out.println("Nilai anda
adalah A");
break;
case 2: System.out.println("Nilai anda
adalah B");
break;
case 3: System.out.println("Nilai anda
adalah C");
break;
case 4: System.out.println("Nilai anda
adalah D");
break;
case 5: System.out.println("Nilai anda
adalah E");
break;
}
}
}
Gambar 7.20 Source code program switch case
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
Gambar 7.21 Screenshoot program switch case
Program pengkodisian menggunakan swith case akan merubah
nilai angka menjadi nilai huruf sama seperti dengan pengkodisian if else.
7.3.3 Latihan 3
Program perulangan menggunakan FOR dan WHILE dengan nilai
nol (0) sebagai nilai awal dan input masukan sebagai nilai akhir yang akan
ditampilkan di layar
misal : Jika diberi input 5, maka outputnya 0 1 2 3 4 5.
Jika diberi input 3, maka outputnya 0 1 2 3.
Jika lebih kecil dari nol (0), output error
package Latihan3;//deklarasi paket
import java.util.Scanner;
public class Latihan3 {//deklarasi kelas
/**
* @param args the command line arguments
*/
public static void main(String[] args) {//deklarasi
fungsi
// TODO code application logic here
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
Scanner input = new Scanner (System.in);//deklarasi
input
System.out.print("Masukkan Nilai Akhir= ");
int nilai = input.nextInt();
if (nilai>=0){//deklarasi pengkondisian
int i;//deklarasi variabel
i=0;//deklarasi perulangan
while (i<=nilai){
System.out.println(i);i++;//output
}
}
}
}
Gambar 7.22 Source code program perulangan
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah
Gambar 7.23 Sreenshot Program perulangan
Program perulangan menggunakan FOR dan WHILE akan
menampilkan nilai sesuai dengan urutan nilai yang kita masukan.
7.4 Kesimpulan
1. Bahasa pemrograman Java merupakan bahasa pemrograman berorientasi
objek yang mudah dikuasai jika sudah mahir bahasa pemprograman C++
2. Pada input ouput Java untuk mengambil input dari user diperlukan sedikit
trik yang tidak sesederhana readln pada bahasa pemrograman lain.
3. Jumlah kelas, jumlah metode, dll, menunjukkan bahwa program yang
ditulis dalam bahasa pemrograman Java memiliki jumlah 4 kali lipat lebih
kecil dari program sama yang ditulis dalam bahasa C++
4. Java digunakan bermacam jenis aplikasi seperti aplikasi embedded,
aplikasi keuangan, desktop, simulasi pesawat, pemrosesan citra, game,
aplikasi perusahaan terdistribusi yang disebut J2EE dan masih banyak
lagi.
MOBILE SYSTEM & SOFTWARE LABORATORYComputer System Engineering
Diponegoro University SemarangJL. Prof.Sudharto, SH – Tembalang Semarang
Jawa Tengah