ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

37
8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 1/37 CINDITYA ESTUNING NRP. 3609 100 033 Dosen Pembimbing Ema Umilia, ST, MT Tugas Akhir 12/07/13 TUGAS AKHIR PW-1381 PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI KABUPATEN JEMBER PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

Transcript of ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

Page 1: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 1/37

CINDITYA ESTUNING

NRP. 3609 100 033

Dosen Pembimbing

Ema Umilia, ST, MT

Tugas Akhir

12/07/13

TUGAS AKHIR

PW-1381

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATABAHARI DI KABUPATEN JEMBER

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA 2013

Page 2: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 2/37

12/07/13

2

I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.3 TUJUAN DAN SASARAN

1.4 RUANG LINGKUP

1.5 MANFAAT PENELITIAN

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Page 3: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 3/37

LATAR BELAKANG

12/07/13

3

Wisata yang paling banyak diminati oleh masyarakat baik lokalmaupun non lokal yaitu wisata yang mengarah ke alam. Salah satu

jenis pariwisata alam yang saat ini banyak menghasilkan wisatawanlokal maupun wisatawan asing yaitu wisata bahari.

Sebagian besar wilayah di Indonesia terdiriatas lautan yang memiliki sumber daya yang

cukup potensial dalam pengembangansuatu wilayah terlebih dalam sektor

perekonomian.

Kemajuan sektor ekonomi dalam wilayah pesisirmengacu pada sektor pariwisata yang nantinyadapat meningkatkan kemajuan ekonomimasyarakat melalui tingkat pemenuhan

kebutuhan wisatawan.

• Dikembangkannya 5 obyek pariwisatabahari di Kabupaten Jember(Kabarbisnis, 2012) menunjukkan kurangadanya pengemasan obyek wisata secaramerata.

•Pengelolaan beberapa obyek wisatabahari di Kabupaten Jember terkesan apaadanya (Media Center, 2010).

• Kurangnya penyediaan infrastruktur yangcukup dan pengemasan obyek wisatatidak dikaitkan dengan hasil karyapenduduk lokal (RTRW KabupatenJember, 2008-2028).

Adanya salah satu kawasan wisata yaitu pantai Bandealit sebagai taman

nasional yang memang sebagai kawasan konservasi sehingga perlu adanya

integrasi antara lima kawasan wisata bahari tersebut.

Arahan kebijakan RTRW Kabupaten Jember, 2008-2028 mengenaikawasan pariwisatanya yang diarahkan pada pola pengembangan wisata

bahari yang dikaitkan dengan konsep pengembangan berbasismasyarakat.

Perlu adanya studi pengembangan kawasan wisata bahari yang terintegrasi diKabupaten Jember yang bertujuan untuk meningkatan perekonomian

masyarakat lokal dengan tetap menjaga keserasian ekologi di sekitarnya.

Page 4: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 4/37

12/07/13

4

adanya potensi wisata bahari di Kabupaten

Jember yang dapat meningkatkan sektor

ekonomi di wilayahnya, namun pengembangan

obyek wisata bahari di Kabupaten jember tidak

terintegrasi sehingga pengembangannya tidak

merata dan dapat menghambat proses

pengembangan di Kabupaten Jember.

RUMUSAN MASALAH PERTANYAAN PENELITIAN

Bagaimana arahan pengembangan yang

sesuai berdasarkan karakteristik yang dimiliki

oleh tiap-tiap kawasan wisata bahari di

Kabupaten Jember?

Menetukan arahan pengembanganyang

terintegrasi dari kawasan wisata bahari di

Kabupaten Jember.

 TUJUAN 1. Mengidentifikasi faktor pengembangan

kawasan wisata bahari yang terintegrasidi

Kabupaten Jember.

2. Menganalisis potensi berdasarkan faktor

pengembangan di masing-masing kawasanwisata bahari

3. Merumuskan arahan pengembangan yang

terintegrasi dari kawasan wisata bahari di

Kabupaten Jember.

SASARAN

Page 5: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 5/37

12/07/13

5

Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kabupaten

Jember guna menentukan konsep pengembangan

pariwisata dengan pola pengembangan wisata bahari yang

terintegrasi dengan batas administrasi yaitu,

Sebelah Utara : Kabupaten Bondowoso dan

Kabupaten probolinggo

Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

Sebelah Timur : Kabupaten Banyuwangi

Sebelah Barat : Kabupaten Lumajang 

RUANG LINGKUP WILAYAH

RUANG LINGKUP PEMBAHASAN

Penelitian ini akan membahas mengenai arahan

pengembangan kawasan wisata bahari yang terintegrasi di

Kabupaten jember. Meninjau dari potensi dan masing-

masing karakteristik di masing-masing kawasan wisata

bahari.

RUANG LINGKUP SUBSTANSI

Pustaka yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

literatur yang terkait dengan pariwisata, bahari,

wisata bahari, serta pengembangan kawasanwisata bahari yang terintegrasi.

MANFAAT PENELITIAN

• Memberikan arahan pengembangan wisata bahari

yang tepat untuk Kabupaten Jember berdasarkanpotensi dan karakteristik yang dimiliki oleh masing-

masing lokasi wisata.

• Memberi masukan kepada Pemerintah Kabupaten

Jember terkait dengan hasil penelitian sebagai acuan

kebijakan RTRW selanjutnya untuk mengembangkan

kawasan pariwisata khususnya kawasan wisata bahari

di Kabupaten Jember.

Page 6: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 6/37

07/01/13

6

Page 7: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 7/37

12/07/13

7

II TINJAUAN

PUSTAKA

Page 8: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 8/37

12/07/13

8

TEORI K W S N PESISIR

TEORI P RIWIS T

MOTIV SI WIS T

SISTEM P RIWIS T

KOMPONEN P RIWIS T

WIS T B H RI

PENGEMB NG N K W S N WIS T

PENGEMB NG N TERINTEGR SI

Page 9: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 9/37

12/07/13

9

SINTESA TINJAUAN PUSTAKA 

Sumber : Hasil

Sintesa Pustaka

2013

Sasaran Indikator Variabel

Komponen Pariwisata dan

sumber daya

Kebudayaan hidup     Keberadaan kebudayaan hidup

  Keunikan kebudayaan hidup

  Keberadaan pertunjukan

Sarana prasarana     Utilitas   Akomodasi

  Fasilitas pelayanan wisata

  Fasilitas pendukung wisata bahari

Aksesibilitas     Ketersediaan sarana transportasi

  Jaringan jalan

Partisipasi masyarakat     Jenis aktivitas masyarakat

Kelembagaan     Adanya suatu lembaga dalam pengelolaan

Pengembangan wisata Peningkatan komponen

wisata

  Daya tarik 

  Sarana prasarana

  Transportasi

Investasi     Kesempatan investasi

Kualitas lingkungan     Peningkatan kebersihan lingkungan

Perlindungan sumber daya     Konservasi lingkungan

Kebijakan     kebijakan pendukung

Pemasaran     Strategi pemasaran

Page 10: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 10/37

12/07/13

10

III METODOLOGI PENELITIAN

3 1 PENDEKATAN PENELITIAN

3 2 JENIS PENELITIAN

3 3 VARIABEL PENELITIAN

3 4 POPULASI DAN SAMPLE

3 5 METODE PENELITIAN

3 6 METODE ANALISIS

Page 11: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 11/37

12/07/13VARIABEL PENELITIAN

Page 12: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 12/37

12/07/13

12

 VARIABEL PENELITIAN

Sasaran Indikator Variabel Definisi Operasional

Menentukan kriteria

 pengembangan kawasan

wisata bahari yangterintegrasi sebagai

arahan pengembangan

Daya tarik wisata

Keberadaan dan kondisi suberdaya alam

Terdapat sumber daya alam dengan kondisi yang

masih bisa dinikmati

Keberadaan kebudayaan hidup

Terdapat kebudayaan hidup seperti adat istiadat,

kesenian atau cara hidup khas masyarakat lokal

di kawasan

Sarana prasarana

Ketersediaan Utilitas

Ketersediaan air bersih, listrik, telekomunikasi,

drainase dan persampahan pada kawasan

Ketersediaan Akomodasi Ketersediaan sarana akomodasi pada kawasan

Ketersediaan Fasilitas pelayanan wisata Ketersediaan fasilitas kesehatan, perbankan dan

 perjalanan pada kawasan

Ketersediaan Fasilitas pendukung wisata

 bahari

Ketersediaan fasilitas pendukung wisata bahariseperti galeri souvenir pada kawasan

Aksesbilitas

Ketersediaan Sarana transportasi

Terkait dengan ketersediaan moda kendaraan

umum yang digunakan dalam perjalanan menuju

tempat wisata

Jaringan jalan  Kemudahan untuk mencapai kawasan wisata

 baik dengan kendaraan roda empat maupun roda

dua, yang ditunjang dengan kejelasan tempat(mudah dikenali) serta ditunjang jalan yang baik 

Partisipasi masyarakat Jenis aktivitas masyarakat

Jenis aktivitas masyarakat yang memiliki

keterkaitan dengan kegiatan wisata

Kelembagaan Keterkaitan dengan suatu lembaga Peran serta kelembagaan dalam mengelola

kawasan wisata

12/07/13

Page 13: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 13/37

Investasi Kesempatan investasi

Peningkatan kesempatan investasi bagi investor yang

ingin mengembangkan kawasan menjadi kawasan

wisata

Kualitas lingkungan Kualitas kebersihanPeningkatan kualitas kebersihan lingkungan seperti

 penurunan jumlah sampah dan keasrian kawasan untuk 

mengembangkan kawasan menjadi kawasan wisata

Perlindungan sumberdaya

alam Keberadaan sumberdaya alam

Perlindungan terhadap segala habitat satwa maupun

tumbuhan yang menjadi ciri khas kawasan

Kebijakan kebijakan pendukung

Adanya kebijakan yang mendukung pengembangan

kawasan menjadi kawasan wisata bahari

Pemasaran Sistem Pemasaran Peningkatan manajemen pemasaran kawasan wisata

13

Sumber: Hasil Sintesa Tinjauan Pustaka, Penulis 2012

12/07/13

12/07/13

Page 14: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 14/37

12/07/13

14

Sampel merupakan bagian-bagian dari keseluruhan atau populasi, yang menjadi obyek sesungguhnya dari suatu penelitian

(Koentjaraningrat, 1997).

 Yang dimaksud dengan sampel disini yaitu hasil survey kuesioner kawasan wisata bahari dan wawancara.

POPULASI DAN SAMPLE

Populasi diartikan sebagai keseluruhan satuan analisis yang merupakan sasaran penelitan.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah para stakeholder yang berkaitan dengan pariwisata bahari dan

penataan ruang.

METODE PENELITIAN

TEKNIK PENGAMBILAN DATA

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan metode survey primer dan

sekunder. Survey primer dilakukan melalui penyebaran kuesioner,pengamatan lapangan dan wawancara terhadap responden.

Sedangkan survey sekunder dilakukan melalui survey instansional

dan tinjauan media,

TEKNIK SURVEY

1. Penyebaran Kuesioner2. Wawancara

3. Pengamatan Lapangan

4. Tinjauan Pustakan dari perpustakaan dan instansional

5. Tinjauan Media

TEKNIK ANALISA DATA

1. Analisa identifikasi kriteria pengembangan

kawasan wisata bahari Kabupaten Jember

2. Analisa penentuan kawasan wisata bahari yang

berpotensi berdasarkan kriteria pengembangan

3. Analisa arahan pengembangan kawasan wisata

bahari Kabupaten Jember

12/07/13

Page 15: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 15/37

15

Sasaran Penelitian Input Teknik Output

Analisa Identifikasi Kriteria

Pengembangan Kawasan Wisata

Bahari Kabupaten Jember

1. Daya tarik wisata

2. Ketersediaan prasarana wisata

3. Ketersediaan sarana wisata

4. Partisipasi masyarakat

5. Kelembagaan

6. Kesempatan investasi

7. Kualitas lingkungan

8. Perlindungan sumberdaya

9. Kebijakan10. Pemasaran

Delphi  Kriteria pengembangan kawasan wisata

 bahari.

Delphi Jabaran Kriteria

Analisa Potensi Berdasarkan

Kriteria Pengembangan yang

Terintegrasi di Masing-masing

Kawasan Wisata

1. Faktor Pengembangan kawasan wisata bahari

2. Survey primer 

3. Survey sekunder   Deskriptif 

  Potensi dan karakteristik masing-masing

kawasan wisata bahari

Arahan Pengembangan Kawasan

Wisata Bahari yang Terintegrasidi Kabupaten Jember

1. Kriteria pengembangan dari hasil penelitian

2. Fakta empiri dari hasil lapangan

3. Tinjauan teori terkait pengembangan kawasan

wisata bahari

Triangulasi

Arahan pengembangan kawasan wisata

 bahari yang terintegrasi di KabupatenJember 

METODE ANALISIS

12/07/13

12/07/13

Page 16: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 16/37

12/07/13

16

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4 1 GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

4 2 ANALISA

12/07/13GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Page 17: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 17/37

12/07/13

17

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

KONDISI EKSISTING KABUPATEN JEMBER

• Kabupaten Jember terletak di bagian timur wilayah Provinsi Jawa Timur pada posisi 6°27’29’’ - 7°14’35’’ BT dan

7°59’6’’ - 8°33’56’’ LS.

• Batas-batas administrasi :

Sebelah Utara : Kabupaten Bondowoso

Sebelah Timur : Kabupaten Banyuwangi

Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

Sebelah Barat : Kabupaten Lumajang 

KONDISI EKSISTING WISATA BAHARI KABUPATEN JEMBER

• Dari sekian banyak obyek daerah tujuan wisata (ODTW), pantai merupakan obyek wisata yang paling banyak

digemari oleh para wisatawan jika dilihat dari kealamiannya.

• Terdapat lima pantai selatan di Kabupaten Jember yang telah di kategorikan sebagai wisata bahari, yaitu Pantai

Papuma, Pantai Watu Ulo, Pantai Bandi Alit, Pantai Paseban, dan Pantai Puger.

*Namun, pengembangan wisata bahari di Kabupaten Jember tidak dilaksanakan sesuai skala prioritas dan

ditunjukkan juga dengan pengembangan wisata bahari yang tidak merata (RTRW Kab. Jember 2008-2028).

KONDISI EKSISTING KEPARIWISATAAN KABUPATEN JEMBER

RTRW Kabupaten Jember 2008-20028 menjelaskan bahwa potensi dasar pariwisata di Jember adalah banyaknya

keindahan alam yang dapat menarik pangsa pasar mulai dari pantai, air terjun, pemandian, perbukitan, goa-goa

bersejarah, terowongan, dan perkebunan. Selain itu, terdapat juga berbagai atraksi budaya yang dapat dijumpai diberbagai wilayah seperti Jember Fashion Carnaval, Larung sesaji di pantai selatan, tarian tradisional dan

sebagainya.

*Namun, ditemukan kurangnya sinergisitas program pengembangan antar sektor yang disebabkan dengan

keterbatasan infrastruktur pendukung di kawasan strategis pariwisata.

12/07/13ANALISA

Page 18: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 18/37

/ /

18

 ANALISA 

IDENTIFIKASI FAKTOR PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI KABUPATEN JEMBER

Identifikasi faktor pengembangan kawasan wisata bahari yang terintegrasi dilakukan dengan menggunakan

analisa teknik Delphi dan melibatkan responden, yang diterapkan dalam analisa stake holder sebelumnya. Para

responden mengeluarkan pendapat mengenai kesetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap kebutuhan

faktor pengembangan yang telah dirumuskan untuk pengembangan kawasan wisata bahari yang terintegrasi di

Kabupaten Jember.Kuesioner Tahap

Berikut merupakan hasil eksplorasi pendapat dari responden mengenai faktor pengembangan kawasan wisata bahari yang

terintegrasi di Kabupaten Jember.

Keterangan:

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

: Butuh Iterasi

R1: Bappekab Jember

R2: Kantor Pariwisata Kabupaten Jember

R3: Kecamatan Wuluhan Kabupaten JemberR4: Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember

R5: Kecamatan Puger Kabupaten Jember

R6: Kecamatan Kencong Kabupaten Jember

R7: Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember

R8 : Dosen Jurusan Pariwisata Universitas Muhammadiyah Jember

12/07/13Hasil Delphi Tahap

Page 19: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 19/37

/ /

19

No Faktor R R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8

1   Pembentuk daya tarik wisata

berkaitan dengan keberadaan serta kondisi dari sumber

daya lingkungan serta ekosistem di dalamnya. Selain itu

keberadaan kebudayaan hidup di kawasan tersebut.

S S S S S S S S

2   Ketersediaan prasarana wisata

berkaitan dengan ketersediaan utilitas, yaitu jaringan air

bersih, listrik dan telekomunikasi, pada kawasan dan

ketersediaan jaringan jalan menuju kawasan.

S S S S S S S S

3   Ketersediaan sarana wisata

berkaitan dengan ketersediaan fasilitas akomodasi

(rumah makan), fasilitas pendukung wisata bahari (galeri

cinderamata) pada kawasan dan ketersediaan sarana

transportasi umum untuk menuju kawasan .

S S S S S S S S

4   Partisipasi masyarakat

berkaitan dengan kegiatan masyarakat di kawasan saat

ini, yang dapat mendukung kegiatan wisata di kawasan

nantinya. Jenis aktivitas masyarakat yang dimaksud

dapat berupa mata pencaharian masyarakat di kawasan

seperti membuat barang-barang dari sumber daya alam

di kawasan yang nantinya dapat dijual ataupun sektor-

sektor jasa yang dapat mendukung kegiatan wisata.

S S S S S S S S

5   Kelembagaan

berkaitan dengan peran suatu lembaga dalam

pengelolaan kawasan wisata.

S S S S TS S S S

12/07/13

Page 20: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 20/37

20

6   Kesempatan investasi

berkaitan dengan peluang para investor yang ingin

mengembangkan kawasan wisata.

S S S S S S S S

7   Kualitas lingkungan

terkait dengan kebersihan lingkungan sepertipenurunan jumlah sampah yang ada di kawasan

wisata dan penjagaan keasrian kawasan wisata.

S S S S S S S S

8   Perlindungan sumberdaya

berkaitan dengan perlindungan segala habitat satwa

maupun tumbuhan yang menjadi cirri khas kawasan.

S S S S S S S S

9   Kebijakan

terkait dengan adanya suatu kebijakan yang

mendukung pengembangan kawasan menjadi

kawasan wisata bahari.

S S S S S S S S

10   Pemasaran

berkaitan dengan manajemen pemasaran kawasan

wisata.

S S S S S S S S

12/07/13

Page 21: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 21/37

21

Berikut merupakan hasil eksplorasi pendapat dari responden mengenai faktor kelembagaan dalam pengembangan

kawasan wisata bahari yang terintegrasi di Kabupaten Jember.

Keterangan

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

: Butuh Iterasi

R1: Bappekab Jember

R2: Kantor Pariwisata Kabupaten Jember

R3: Kecamatan Wuluhan Kabupaten JemberR4: Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember

R5: Kecamatan Puger Kabupaten Jember

R6: Kecamatan Kencong Kabupaten Jember

R7: Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember

R8 : Dosen Jurusan Pariwisata Universitas Muhammadiyah Jember

Hasil Delphi Tahap

Faktor R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8

Kelembagaan

 berkaitan dengan peran suatu lembaga dalam

 pengelolaan kawasan wisata.

S S S S S S S S

12/07/13

Page 22: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 22/37

22

Faktor Kriteria

Pembentuk daya tarik wisata

keindahan alam laut yang memiliki sumberdaya di dalamnya seperti habitat-habitat laut dan ciri

khas ataupun karakteristik yang ada di lokasi wisata bahari tersebut.

Ketersediaan prasarana wisata

air bersih di lokasi pantai karena mengingat air pantai merupakan air payau, jaringan listrik,

 jaringan telepon, jaringan jalan dilengkapi dengan penerangan dan marka jalan berupa penunjuk

arah ke lokasi pantai.

Ketersediaan sarana wisata

fasilitas penginapan, rumah makan, MCK, kios-kios untuk pusat oleh-oleh bagi para pengunjung 

dan juga mungkin bisa diberikan tempat outbond pantai.

Partisipasi Masyarakat

peran serta dari masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi kawasan wisata untuk ikut serta dalam

segala macam kegiatan wisata.

Kelembagaam

satu lembaga pengelola yang benar-benar mengerti tentang karakteristik lokasi wisata dan

paham mengenai pengembangan kawasan .

Kesempatan Investasi

Adanya investor yang berniat untuk mengembangkan kawasan.

Kualitas Lingkungan

kebersihan lokasi wisata dari segala sampah yang ditimbulkan oleh wisatawan, ombak laut dan

masyarakat sekitar kawasan sendiri.

Perlindungan Sumberdaya

habitat-habitat laut yang menjadi aksen kawasan. Selain itu satwa dan tumbuhan yang ada di

sekitar lokasi wisata.

Kebijakan

kebijakan terkait pengaturan konsep penataan kawasan wisata bahari di Kabupaten Jember danaturan untuk berinvestasi dari pemerintah Kabupaten Jember .

Pemasaran

promosi melalui media-media publikasi yang merata untuk semua kawasan wisata bahari di

Kabupaten Jember.

12/07/13

Page 23: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 23/37

23

ANALISA POTENSI BERDASARKAN FAKTOR PENGEMBANGAN DI MASING MASING KAWASAN WISATA

Untuk menganalisa potensi berdasarkan faktor pengembangan kawasan wisata bahari yang terintegrasidilakukan

dengan menggunakan analisa deskriptif. Berdasarkan faktor tersebut akan di temukan karakteristik berdasarkan

potensi-potensi dari masing-masing kawasan wisata yaitu Pantai Papuma, Pantai Watu Ulo, Pantai Puger, Pantai

Bandealit dan Pantai Paseban yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Potensi-potensi Berdasarkan Kriteria Pengembangan di Masing-masing Kawasan

KriteriaKawasan Wisata Bahari

Pantai Papuma Pantai Watu Ulo Pantai Puger Pantai Bandealit Pantai Paseban

Pembentuk daya

tarik wisata

- Panorama alam

dengan gugusan batu

karang di tengah laut- pasir putih sepanjang

 pantai

- batu karang dengan

ketinggian ± 100 m

dpl

- gua lawa

 berkedalaman ± 30 m

- fauna seperti babi

hutan, ayam alas,

kera dan bermacam

 jenis burung

- flora hutan tropis

(cagar alam) di

sekeliling pantai

- batu ular yang

memanjang dari

 pesisir pantai hinggamasuk ke laut

- pasir hitam

sepanjang pantai

- melihat perahu

nelayan yang lalu

lalang dari atas breakwater 

- melihat matahari

terbenam

- mengunjungi TPI

terbesar di Kabupaten

Jember 

- pemandian alam

kucur yang banyak

dikerumuni kera

hitam

- melihat proses

 pembuatan kapal

secara manual

- teluk meru dan teluk

 bandealit dengan pasir

 putih sepanjang 3 km- keanekaragaman

flora dan fauna hutan

hujan tropis dataran

rendah

- goa Jepang pada

ketinggian 200 m dpl

- melihat penyu

 bertelur di pantai pada

malam hari

(musiman)

- pantai yang

terbentang cukup

 panjang dengan arah pandang ke pulau

Barong

- atraksi deburan

ombak yang

menggulung indah

- melihat matahari

terbenam

12/07/13

jaringan listrik (tidak di area jaringan listrik di pantai jaringan listrik (tidak di jaringan listrik yang masih tidak adanya jaringan listrik

Page 24: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 24/37

24

Ketersediaan

prasarana wisata

- jaringan listrik (tidak di area

 pantai)

- jaringan telepon seluller 

- air bersih

- jaringan jalan berupa aspal

dengan lebar jalan ± 4 m

dengan penunjuk arah yang

 jelas dan lampu penerangan

- jaringan listrik di pantai

watu ulo telah terjangkau

disebabkan karena

 pemukiman rumah warga

tidak jauh dari lokasi

 pantai

- jaringan telepon kabel

dan seluller 

- air bersih- jaringan jalan berupa

aspal dengan lebar jalan ±

6 m dengan penunjuk arah

yang jelas dan lampu

 penerangan

- jaringan listrik (tidak di

area pantai)

- jaringan telepon seluller 

- air bersih

- akses jalan yang kurang

karena jalan masih

tergolong makadam dengan

 penunjuk arah yang kurang

 jelas dan kurangnya lampu penerangan

- jaringan listrik yang masih

menggunakan mesin diesel

- hanya ada dua jaringan

telepon seluller 

- air bersih yang tersedia dari

aliran bukit meru

- jaringan jalan yang tergolong

makadam memang disengaja

mengingat pantai bandealitmerupakan salah satu taman

nasional yang ketat

 penjagaannya, selain itu tidak

ada lampu penerangan dan

 juga penunjuk arah

- tidak adanya jaringan listrik 

- jaringan telepon seluller

yang kurang baik 

- air bersih yang tidak tersedia

- jaringan jalan berupa aspal

dan paving untuk area pantai

dengan penunjuk jalan yang

kurang jelas

Ketersediaan sarana

wisata

- taman bermain

- tempat kemah

- kios souvenir 

- warung makan dan minum

- fasilitas olahraga air - kantor pengelola

- mushalla

- MCK 

- gazebo

- perahu

- penginapan

- tempat parkir 

- taman bermain

- tempat kemah

- kios souvenir 

- warung makan dan

minum- kantor pengelola

- Mushalla

- MCK 

- jalan hotmix

- telepon umum

- tempat parker 

- mushalla

- persewaan perahu nelayan

- toilet

- gudang es

- TPI

- guest house

- warung makan dan minum

- kantor pengelola yang

dilengkapi TIC

- persewaan kendaraan- penginapan

- tempat kemah

- 2 MCK 

- bangku taman

- menara pengintai

- tempat parkir 

- mushalla

- toilet

- gazebo

- tempat parkir 

Partisipasi masyarakat

- nelayan sekitar pantai

- pemenuh kegiatan wisata

seperti pendirian warungmakan dan kios souvenir 

- tradisi masyarakat sebagai

atraksi budaya seperti pekan

raya dan larung sesaji

- nelayan sekitar pantai

- pemenuh kegiatan wisata

seperti pendirian warungmakan dan kios souvenir 

- home industri

cinderamata dari kerang-

kerang di pantai watu ulo

- tradisi masyarakat sebagai

atraksi budaya berupa

 pecan raya dan larung

sesaji

- mayoritas nelayan

- pemenuh kegiatan wisata

seperti menjual hasiltangkapan ikan di TPI yang

sudah tersedia

- tradisi masyarakat sebagai

atraksi budaya seperti acara

 petik laut dengan ritual

larung sesaji

- pekerja kebun dikarenakan

adanya kawasan hutan

lindung- pemenuh kegiatan wisata

seperti pendirian warung

makan

- tradisi masyarakat sekitar 

sebagai atraksi budaya seperti

 budidaya tanaman yang

 berkhasiat jamu

- nelayan sekitar pantai

dengan penghasilan yang

kecil- tradisi masyarakat sebagai

atraksi budaya seperti

kegiatan tahunan pekan raya

12/07/13

Page 25: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 25/37

25

Kelembagaan

Perum Perhutani Jawa

Timur karena terdapat

hutan tropis sebagai

cagar alam

Pemerintahan

Kabupaten Jember 

Pemerintah desa

setempat yang kurang

optimal dalam

mengelola kawasan

 pantai

Balai Taman Nasional

Meru Betiri karena

merupakan kawasan

lindung

Pemerintah desa

setempat yang tidak

optimal dalam

mengelola kawasan

 pantai

Kesempatan

investasi

Belum ada peluang

investasi

Memberikan peluang

dan kemudahan

investasi yang lebih

kondusif

Memberikan peluang

dan kemudahan

investasi

Memberikan

kesempatan investasi di

zona pemanfaatan

intensif seluas 1.285 Ha

Memberikan peluang

dan kemudahan

investasi

Kualitas

lingkungan

Kebersihan yang ada di

 pantai sudah di atur

dengan manajemen

yang baik dengan

sistem pengangkutan

sampah yang rutin

Kebersihan yang ada

di pantai sudah di

atur dengan

manajemen yang

sesuai dengan sistem

 pengangkutan

 pemukiman warga

Kebersihan yang ada

di pantai kurang

terkontrol dengan baik

disebabkan

manajemen pengelola

yang tidak terkonsep

Kebersihan yang ada di

 pantai sudah di atur

dengan manajemen

yang baik mengingat

kawasan ini merupakan

area lindung

Keberdihan yang ada di

 pantai tidak terkontrol

dengan baik mengingat

 bahwa petugas sampah

yang datag di pantai

 paseban hanya ada satu

tahun sekali

Perlindungan

sumberdaya

Sumberdaya yang ada

di pantai papuma yaitu

satwa dan flora yang

memang sudah di

kategorikan sebagai

cagar alam dengan

sistem penangkaran

Sumberdaya yang

ada di pantai watu

ulo hanya berupa

habitat-habitat kecil

yang ada di laut dan

kurang pengontrolan

dari pihak pengelola

akan keberadaannya

Sumberdaya yang ada

di pantai puger yaitu

hasil tangkapan ikan

yang menjadi mata

 pencaharian

masyarakat sekitar dan

adanya satwa seperti

kera hitam di

 pemandian kucur yang

sudah jinak. Oleh

karena itu perlu

 penjagaan ketat oleh

 pihak pengelola untuk

sumberdayanya

Banyak sekali

sumberdaya yang ada di

 pantai bandealit ini

seperti hutan hujan

tropis yang merupakan

hutan lindung, flora dan

fauna di dalam hutan

hujan tropis tersebut,

 penyu-penyu yang

hidup di pantai dan

memang sudah di

masukkan ke dalam

kategori konservasi

Sumberdaya yang ada

di pantai paseban hanya

 berupa ikan hasil

tangkapan nelayan, dan

itu pun minim sekali

selain itu juga pasir 

hitam pantai paseban

yang merupakan pasir 

 besi

12/07/13

Page 26: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 26/37

26

Kebijakan

Adanya program

 pemerintah Kabupaten

Jember untuk

mengembangkan

 pariwisata daerah

Adanya program

 pemerintah

Kabupaten Jember

untuk

mengembangkan

 pariwisata daerah

Adanya program

 pemerintah terkait

dengan

 pengembangan

 pariwisata di

daerahnya namunkurang terealisasi

untuk pantai puger 

Adanya program

 pemerintah Kabupaten

Jember untuk 

mengembangkan

 pariwisata daerahnya.

 Namun, untuk pantai bandealit memang

harus disesuaikan

dengan kategorinya

sebagai kawasan

lindung

Adanya program

 pemerintah terkait

dengan pengembangan

 pariwisata di

daerahnya namun

tidak terealisasi untuk pantai paseban

Pemasaran

- mengembangkan

image pariwisata

 pantai papuma, goaJepang dan goa lowo

melalui publikasi

- meningkatkan akses

informasi yang dapat

diakses dengan

mudah

- memanfaatkan

teknologi informasi

untuk media promosi

- konsolidasi internal

 pemasaran

- strategi bauran pemasaran

- mengembangkan

teknologi informasi

untuk media publikasi- mengemas aktivitas

terkait dengan wisata

minat khusus untuk

menarik pengunjung

- konsolidasi internal

 pemasaran

- strategi bauran pemasaran

Page 27: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 27/37

07/01/13

Page 28: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 28/37

28

Page 29: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 29/37

12/0713

Page 30: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 30/37

30

  N LIS R H N PENGEMB NG N K W S N WIS T B H RI Y NG TERINTEGR SI DI K BUP TEN

JEMBER

Setelah didapatkan faktor pengembangan kawasan wisata bahari yang terintegrasi di Kabupaten Jember dari hasil

analisa sebelumnya, maka selanjutnya akan dirumuskan arahan pengembangan kawasan wisata bahari yang

terintegrasi di Kabupaten Jember. untuk merumuskan arahan pengembangan, akan dilakukan dengan teknik

triangulasi, dimana sumber data yang dipergunakan dalam analisa adalah kriteria pengembangan dari kawasan

wisata bahari yang telah dihasilkan dalam penelitian ini, tinjauan empiri pengembangan dari kawasan wisata

bahari di tempat lain dan kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan kawasan wisata bahari di Kabupaten

Jember.

Dengan mengkombinasi ketiga tinjauan tersebut di atas, maka akan dihasilkan arahan pengembangan kawasan

wisata bahari di Kabupaten Jember sebagai berikut:

Arahan Pengembangan Kawasan Wisata Bahari Yang Terintegrasi di Kabupaten Jember

12/0713

Page 31: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 31/37

31

Arahan Pengembangan Kawasan Wisata Bahari Yang Terintegrasi di Kabupaten Jember

Kriteria Arahan

Pembentuk daya tarikwisata

Menjadikan wisata bahari dengan pemandangan alam laut sebagai wisata prioritas atau wisata

andalan di Kabupaten Jember 

Menjadikan lima kawasan wisata bahari yaitu Pantai Papuma, Pantai Watu Ulo, Pantai Puger, Pantai

Bandealit dan Pantai Paseban menjadi satu rangkaian paket wisata yang tetap menonjolkan

karakteristik ataupun ciri khas dari masing-masing kawasan tersebut sehingga dapat terintegrasi

antara pantai yang satu dengan pantai yang lainnya. Paket wisata yang ditawarkan yaitu

Paket A

Mengunjungi lima kawasan pantai dalam waktu dua hari satu malam, dengan rincian :

Hari pertama mengunjungi kawasan Pantai Paseban untuk menyaksikan indahnya Pulau Barong

dari pantai dan deburan ombak di pagi hari, kemudian dilanjutkan menuju Pantai Puger untuk 

mengunjungi TPI dan menikmati Pemandian Alam Kucur. Dilanjutkan menuju Pantai Papuma

untuk menikmati gugusan batu karang, mengunjungi Gua Lawa, menuju Siti Hinggil dengan

menyeberang menggunakan perahu dan juga menikmati hutan tropis di sekitar pantai. Selain itu, pengunjung juga dapat menyusuri bukit untuk langsung menuju ke Pantai Watu Ulo. Pantai ini

 bersebelahan langsung dengan Pantai Papuma yang dibatasi oleh bukit. Di Pantai Watu Ulo

 pengunjung dapat menyaksikan Batu Ular yang memanjang hingga masuk ke dalam laut. Setelah

mengunjungi empat pantai tersebut disediakan tempat beristirahat di Pantai Papuma sehingga

 pengunjung dapat bermalam dan melanjutkan perjalanan keesokan hari menuju Pantai Bandealit

yang merupakan wisata minat khusus dan memakan waktu cukup lama. Di Pantai Bandealit,

 pengunjung dapat menikmati keindahan Teluk Meru dan Teluk Betiri, mengunjungi Goa Jepang,

menikmati olahraga air, dll. Dari Pantai Bandealit ini, pengunjung dipersilahkan untuk menginap

dan kembali pulang keesokan harinya bisa juga langsung kembali pulang.

Paket B

Mengunjungi empat kawasan pantai dengan waktu satu hari, dengan rincian mengunungi Pantai

Watu Ulo, Pantai Papuma, Pantai Puger dan pantai terakhir yaitu Pantai Paseban.

12/07/13

1 P d j i li t ik t d t j k i t i t

Page 32: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 32/37

32

Ketersediaan prasarana

wisata

1. Pengadaan jaringan listrik secara merata agar dapat menunjang kegiatan wisata

yang ada pada Pantai Paseban, Pantai Puger, Pantai Papuma, Pantai Watu Ulo dan

Pantai Bandealit. Hal ini bertujuan agar kegiatan wisata yang memerlukan jaringan

listrik pada lima kawasan pantai tersebut dapat dilakukan dengan baik sehingga

integrasi untuk lima pantai tersebut terlaksana.

2. Mendistribusikan air bersih untuk lima lokasi pantai agar menunjang sarana dan

kegiatan yang memerlukan jaringan air bersih di masing-masing pantai.

3. Menyediakan jaringan telepon untuk lima pantai tersebut, baik jaringan teleponselullar ataupun telepon kabel agar pengunjung tetap dapat menikmati fasilitas

komunikasi meski sedang berada di area pantai. Hal ini juga memudahkan

komunikasi antar pantai untuk memantau perkembangan masing-masing pantai.

4. Memperbaiki jaringan jalan untuk akses menuju masing-masing pantai terutama

akses jalan yang menghubungkan pantai satu dengan pantai yang lainnya agar

kegiatan paket wisata yang telah dibentuk dapat diakses dengan baik. Selain itu juga

melengkapi jalan dengan lampu penerangan dan marka berupa penunjuk arah yang

dapat terlihat oleh para pengunjung yang hendak mendatangi lokasi pantai. Untuk 

Pantai Bandealit yang memang merupakan kawasan lindung, jalan makadam yang

tergolong susah dilalui sebaiknya memang dibiarkan agar tetap menjaga fungsi

kawasan tersebut sebagai kawasan lindung. Namun, lampu penerangan dan juga

marka penunjuk jalan sebaiknya tetap difasilitasi.

Ketersediaan sarana

wisata

1. Menjadikan fasilitas penginapan di Pantai Papuma sebagai tempat beristirahat bagi

 para pengunjung Pantai Paseban, Pantai Puger, Pantai Watu Ulo dan Pantai Papuma

sendiri yang ingin bermalam. Hal ini bertujuan untuk menjalankan konsep

terintegrasi bagi pengembangan kawasan wisata bahari di Kabupaten Jember.

2. Menjadikan TPI di Pantai Puger dan Kios Souvenir di Pantai Watu Ulo sebagai

 pusat oleh-oleh untuk lima pantai tersebut.3. Melengkapi fasilitas warung makan, MCK, dan mushalla untuk lima pantai agar 

kegiatan paket wisata yang di tawarkan dapat menarik wisatawan.

12/07/13

Page 33: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 33/37

33

Partisipasi masyarakat

1. Karena mayoritas pantai masyarakatnya bekerja sebagai nelayan, perlu

dimanfaatkannya hasil tangkap ikan mereka untuk usaha warung makan ikan bakar di

lima pantai tersebut. Jika hasil tangkap ikan ikan sedang menurun, para pengusaha

warung nantinya dapat memasok ikan dari TPI di Pantai Puger agar kegiatan usaha

mereka dapat tetap berjalan.

2. Mengembangkan kawasan wisata dengan konsep Community-based Tourism (CBT)

dimana masyarakat dilibatkan dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan juga

 pengawasan dari kegiatan wisata yang ada nantinya. Pemerintah nantinya hanya akan bertindak sebagai fasilitator antara masyarakat dengan pihak swasta dalam

 pengembangan kawasan wisata bahari

3. Mengadakan acara tahunan yang melibatkan masyarakat dari ke lima pantai tersebut

dan berhubungan dengan atraksi budaya dari masing-masing desa yang berlokasi di

salah satu pantai (dengan sistem bergulir). Hal ini selain dapat mengakrabkan tiap-tiap

desa, juga dapat dijadikan hiburan lain untuk pengunjung. Contoh acara adalah

karnaval, pekan raya, dll.

Kelembagaan

1. Adanya satu lembaga pemimpin yang menaungi setiap pengelola yang ada di masing-

masing kawasan wisata. Hal ini bertujuan agar konsep terintegrasinya lima kawasanwisata bahari ini dapat berjalan sesuai yang diinginkan

2. Peergantian pengelola kawasan Pantai Puger dan paseban ke tangan dinas pariwisata

yang leih mengerti dengan kondisi kepariwisataan di Kabupaten Jember 

Kesempatan Investasi

1. Mengadakan kerjasama dengan media informasi seperti radio, televisi lokal ataupun

 pembuatan web khusus yang disambungkan dengan web Pemerintah Kabupaten

Jember dan kota-kota lain dalam mempromosikan paket wisata kawasan wisata bahari

yang memiliki berbagai daya tarik untuk dikunjungi.

2. Mengadakan kerjasama dengan pihak swasta dengan memberikan kemudahan dalam

 prosedur investasi seperti memberikan kemudahan ijin usaha bagi investor yang

nantinya akan membuka usaha di kawasan, dengan syarat jenis usaha yang

diperbolehkan adalah jenis usaha yang sesuai dengan tema kawasan dan tidak 

merugikan masyarakat sekitar.

3. Mengalirkan hasil investasi yang ada ke pantai yang memang masih tergolong kurang

memiliki fasilitas terlebih dahulu.

12/07/13

Page 34: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 34/37

34

Kualitas lingkungan

Memperbaiki sistem persampahan yang ada di kelima lokasi wisata pantai tersebut paling

tidak pengangkutan dilakukan seminggu sekali dan dalam pengawasan pusat pengelola atau

 pengelola inti lima pantai tersebut sehingga semua pantai dapat terpantau secara merata

sehingga muncul kenyamanan untuk para wisatawan yang berkunjung

Perlindungan sumberdaya

Banyak sekali sumberdaya yang ada di Pantai Bandealit ini seperti hutan hujan tropis yang

merupakan hutan lindung, flora dan fauna di dalam hutan hujan tropis tersebut, pelestarian

dengan dibentuknya konservasi untuk flora dan fauna yang termasuk cagar alam seperti di

Pantai Papuma dan Pantai Bandealit agar para pengunjung dapat menikmatinya di alam yang

sesuai dengan kondisi aslinya

Kebijakan

1. Perumusan peraturan daerah yang mengatur tentang penataan kawasan wisata bahari di

Kabupaten Jember guna munculnya pemerataan pengembangan kawasan wisata

2. Perumusan peraturan daerah yang mengatur tentang peluang dan tata cara dalam

 berinvestasi untuk mengembangkan kawasan wisata sesuai dengan fungsi dan

karakteristiknya

3. Kebijakan daerah yang menjadikan paket wisata menjadi wisata andalan dari lima pantaitersebut di Kabupaten Jember.

Pemasaran

1. Membentuk produk wisata ke dalam satu rangkaian paket wisata (Pantai Papuma, Pantai

Watu Ulo, Pantai Puger, Pantai Bandealit dan Pantai Paseban) yang digalakkan sebagai

 program pengembangan wisata bahari di Kabupaten Jember 

2. Mengadakan publikasi secara maksimal untuk produk wisata berupa lima pantai yang

menjadi satu rangkaian paket wisata di luar dan dalam Kabupaten Jember 

3. Menonjolkan segala hal yang bisa menjadi daya tarik di masing-masing pantai, terutamadalam program paket wisata tersebut sehingga dapat menarik wisatawan

07/01/13

Page 35: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 35/37

35

12/07/13DAFTAR PUSTAKA 

Page 36: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 36/37

36

Buku dan Jurnal

•   Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten jember (2008) Direktori Rencana Tata Ruang dan Wilayah

Kabupaten Jember 2008-2028

•   Arison, Akhmad. (2006). Pengembangan Pariwisata (Belajar dari Kamboja). Disampaikan pada Semiloka

Transportasi Indonesia-Kamboja Workshop-Seminar Transportation between Indonesia-Cambodia•   Inskeep, Edward. (1991). Tourism Planning: An Integrated Sustainable Development

•   Mc. Intosh. (1995). Tourism Principles, Practices, Philosophies

•   Musenaf,Drs. (1995). Manajemen usaha pariwisata Indonesia,jakarta : Penerbit PT. Toko Gunung Agung 

•   Pendit, I Nyoman, S. (1999). Ilmu Pariwisata, Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT Pradnya Paramita, cetakan

ke-enam (edisi revisi)

•   Suwena, I Ketut (2010). Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Denpasar: Udayana Press

•   Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember. 2009. Mapping Pengembangan Obyek Wisata Kawasan

Selatan Kabupaten Jember•   Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember. 2012. Kabupaten Jember dalam angka

Laporan Penelitian

•   Amanda, Meita (2009). Tugas Akhir: Analisis dampak ekonomi wisata bahari terhadap pendapatan masyarakat

lokal. Bogor: Program Studi Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor

•   Yuniarti (2007). Karya Tulis Ilmiah: Pengelolaan Wilayah Pesisir Di Indonesia (Studi Kasus: Pengelolaan Terumbu

Karang Berbasis Masyarakat di Kepulauan Riau). Jatinangor: Universitas Padjadjaran

•   Umilia, Ema. (2006). Tugas Akhir: Strategi Pengembangan Kawasan Wisata THP Kenjeran berdasarkan Tingkat

Kepuasan Pengunjung. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember

12/07/13

  rtikel dan Internet

Page 37: ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

8/17/2019 ITS Paper 33021 3609100033 Presentation

http://slidepdf.com/reader/full/its-paper-33021-3609100033-presentation 37/37

37

•  Wikipedia (2012). Pesisir . Diunduh 16 Oktober 2012, dari:

http://id.wikipedia.org/wiki/Pesisir

•   Atmaja, Edi (2010). Wilayah Pesisir (Coatal Zone). Diunduh 13 Nopember 2012, dari:

http://sastrakelabu.wordpress.com/2010/04/15/wilayah-pesisir-coastal-zone/

  Mukhtar (2009). Potensi Wilayah Pesisir dan Laut Sebagai Kawasan Wisata Bahari. Diunduh tanggal 13 Nopember2012, dari:

http://mukhtar-api.blogspot.com/2009/06/potensi-wilayah-pesisir-dan-laut.html

•   PustakaNet.wordpress.com (2008). Evaluasi Program Promosi Pariwisata Dilihat Dari Perbandingan Biaya Promosi 

Yang Dikeluarkan Dengan Jumlah Arus Kunjungan Wisatawan. Diunduh tanggal 16 Oktober 2012, dari:

http://pustakanet.wordpress.com/category/tesis-magister-ekonomika-pembangunan/

•   Media Center.com (2010). Wisatawan Mancanegara dan Domestik, yang mengaku betah berlama-lama di Papuma.

Diunduh tanggal 22 Oktober 2012, dari:

http://329-papuma-perlu-pentas-seni-tradisional.htm

•   Kabarbisnis.com (2009). Pengunjung Wisata Bahari Jember mencapai 3.000 Per Bulan. Diunduh tanggal 22

Oktober 2012, dari:

http://281524.htm

•   JemberPost.com (2009). Bupati Djalal:Masyarakat Harus Punya Rasa Memiliki . Diunduh tanggal 22 Oktober 2012,

dari:

http://Bupati%20Djalal%20%20%20Masyarakat%20Harus%20Punya%20Rasa%20Memiliki%20_%20Portal%20Be

rita%20Jember%20Terkini.htm

•   Utama, I Gusti B. R. (2006). Konsep pariwisata. Diunduh tanggal 10 Nopember 2012, dari:

http://raiutama.blog.friendster.com/2006/09/konsep-pariwisata/

Peraturan dan Perundang undangan

Undang-Undang No.10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan