Isu Etika Praktik Auditing (2)
Transcript of Isu Etika Praktik Auditing (2)
-
8/17/2019 Isu Etika Praktik Auditing (2)
1/10
ISU ETIKA DALAM PRAKTIK AUDITING DAN KONSULTANSI MANAJEMEN
A. ETIKA DALAM PRAKTIK AUDITING
Secara garis besar etika dapat didefinisikan sebagai serangkaian prinsip atau nilai moral
yang dimiliki oleh setiap orang. Dalam hal ini kebutuhan etika dalam masyarakat sangat
mendesak sehingga sangatlah lazim untuk memasukkan nilai-nilai etika ini ke dalam undang-
undang atau peraturan yang berlaku di negara kita. Banyaknya nilai etika yang ada tidak
dapat dijadikan undang-undang atau peraturan karena sifat nilai-nilai etika sangat tergantung
pada pertimbangan seseorang.
1. Prinsip-Prinsip Etika
Prinsip etika seorang auditor terdiri dari enam yaitu:
a) asa !anggung "a#ab $responsibility) mereka harus peka serta memiliki
pertimbangan moral atas seluruh akti%itas yang mereka lakukan.
b) &epentingan Publik' auditor harus menerima ke#ajiban untuk bertindak sedemikian
rupa agar dapat melayani kepentingan orang banyak' menghargai kepercayaan publik'
serta menunjukan komitmennya pada profesionalisme.
c) (ntegritas' yaitu mempertahankan dan memperluas keyakinan publik.
d) byekti%itas dan (ndepensi' auditor harus mempertahankan obyekti%itas dan terbebas
dari konflik antar kepentingan dan harus berada dalam posisi yang independen.
e) Due care' seorang auditor harus selalu memperhatikan standar tekhnik dan etika
profesi dengan meningkatkan kompetensi dan kualitas jasa' serta melaksanakan
tanggung ja#ab dengan kemampuan terbaiknya.
f) *ingkup dan sifat jasa' auditor yang berpraktik bagi publik harus memperhatikan
prinsip-prinsip pada kode etik profesi dalam menentukan lingkup dan sifat jasa yang
disediakannya.
2. Dilea Etika Se!ran" A#$it!rSetiap profesi pasti pernah mengalami dilema etika. Dilema etika merupakan situasi yang
dihadapi oleh seseorang dimana ia merasa bingung untuk mengambil suatu keputusan tentang
perilaku apa yang seharusnya dilakukan. Banyak alternatif untuk menyelesaikan dilema-
dilema etika' hanya saja diperlukan suatu perhatian khusus dari tiap indi%idu untuk
menghindari rasionalisasi tindakan-tindakan yang kurang atau bahkan tidak etis.
%. M!$el U# Unt#k Meat Kep#t#san 'eretika
+) ,engumpulkan mengidentifikasi semua fakta-fakta yang rele%an tentang situasi yang
menimbulkan isu etika dan membuat suatu kebutuhan untuk suatu keputusan beretika.
-
8/17/2019 Isu Etika Praktik Auditing (2)
2/10
) ,emikirkan indi%idu-indi%idukelompok-kelompok yang akan terkena dampaknya.
/) ,emikirkan akibat-akibat alternatif dari suatu tindakan.
0) ,emikirkan hasil-hasil yang mungkin sebagai konsekuensi yang diakibatkan tindakan
tersebut.
1) ,embandingkan akibat-akibat tindakan tersebut dengan pertanyaan-pertanyaan etika
yang timbul.
2) ,emilih suatu alur aksi diantara alternatif-alternatif tersebut.
'. ETIKA DALAM PRAKTIK KONSULTAN MANAJEMEN
Setiap profesi yang menyediakan jasanya kepada masyarakat memerlukan
kepercayaan dari masyarakat yang dilayaninya. &epercayaan masyarakat terhadap mutu jasa
konsultan manajemen akan menjadi lebih tinggi jika profesi tersebut menerapkan standar
mutu tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan profesional yang dilakukan oleh anggota
profesinya. !ujuan konsultan manajemen adalah memenuhi tanggung-ja#abnya dengan
standar profesionalisme tertinggi' mencapai tingkat kinerja tertinggi' dengan orientasi kepada
kepentingan publik. 3ntuk mencapai tujuan tersebut terdapat empat kebutuhan dasar yang
harus dipenuhi:
+. &redibilitas. ,asyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.
. Profesionalisme. Diperlukan indi%idu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh
pemakai jasa konsultan sebagai profesional di bidangnya.
/. &ualitas "asa. !erdapatnya keyakinan bah#a semua jasa yang diperoleh diberikan
dengan standar kinerja tertinggi.
0. &epercayaan. Pemakai jasa konsultan manajemen harus dapat merasa yakin bah#a
terdapat kerangka etika profesional yang melandasi pemberian jasanya.
Praktisi jasa konsultansi adalah akuntan publik' yang terlibat dalam penyediaan jasa
konsultansi untuk kliennya' atau siapa saja yang menyediakan jasa konsultansi untuk klien
dengan mengatasnamakan akuntan publik. Proses konsultansi adalah rangkaian kegiatan
dengan pendekatan analitik dalam penyediaan jasa konsultansi. Secara rinci' proses tersebut
merupakan gabungan kegiatan perumusan sasaran yang ditentukan oleh klien' penemuan
fakta' perumusan masalah atau peluang' pengkajian berbagai alternatif' penentuan usulan
tindakan' penyampaian temuan' implementasi' dan penindaklanjutan."asa konsultasi manajemen atau management advisory services $,4S) merupakan
fungsi pemberian konsultasi dengan memberikan saran dan bantuan teknis kepada klien
untuk peningkatan penggunaan kemampuan dan sumber daya untuk mencapai tujuan
-
8/17/2019 Isu Etika Praktik Auditing (2)
3/10
perusahaan klien. 4kuntan dapat dikontrak untuk memberikan pendapat sebagai seorang ahli
mengenai suatu hal tertentu seperti penggunaan prinsip akuntansi' undang-undang
perpajakan' dan penggunaan teknologi pemroses data-data keuangan. 4kuntan publik' dengan
kapasitasnya sebagai konsultan' tidak dibenarkan membuat ataupun menentukan keputusan
manajemen."asa konsulatansi pada hakikatnya berbeda dari jasa atestasi akuntan publik terhadap
asersi pihak ketiga. Dalam jasa atestasi' para praktisi menyajikan suatu kesimpulan mengenai
keandalan suatu asersi tertulis yang menjadi tanggung ja#ab pihak lain' yaitu pembuat asersi
$asserter ). Dalam jasa konsultansi' para praktisi menyajikan temuan' kesimpulan dan
rekomendasi. Sifat dan lingkup pekerjaan jasa konsultansi ditentukan oleh perjanjian antara
praktisi dengan kliennya. 3mumnya' pekerjaan jasa konsultansi dilaksanakan untuk
kepentingan klien.Dalam praktiknya' tidak jarang bah#a jasa atestasi merupakan bagian dari jasa
konsultasi manajemen. Bila praktisi memberikan jasa atestasi sebagai bagian dari penugasan
jasa konsultasi manajemen' Pernyataan Standar 4testasi hanya berlaku terbatas untuk jasa
atestasi saja. "ika praktisi menentukan bah#a jasa atestasi dilaksanakan sebagai bagian dari
penugasan jasa konsultasi manajemen' praktisi harus memberitahu klien mengenai perbedaan
yang rele%an antara dua tipe jasa tersebut dan harus memperoleh persetujuan dari klien
bah#a jasa atestasi harus dilaksanakan berdasarkan persyaratan profesional yang memadai.
Surat perjanjian jasa konsultasi manajemen harus menyebutkan persyaratan pelaksanaan jasa
atestasi tersebut. Praktisi harus melakukan tindakan itu karena persyaratan profesional untuk
jasa atestasi berbeda dengan persyaratan jasa konsultasi manajemen.Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya' salah satu bentuk jasa konsultasi
manajemen adalah pemberian jasa sistem teknologi informasi untuk memproses data-data
keuangan klien. Dalam &ode 5tik Profesi 4kuntan Publik paragraf 67.+89-+6+' disebutkan
sebagai berikut.
Par. 290.187:4ncaman telaah pribadi dapat terjadi ketika &4P atau "aringan &4P memberikan jasa
profesional kepada klien audit laporan keuangan yang melibatkan perancangan dan
penerapan sistem teknologi informasi keuangan yang digunakan untuk menghasilkan
informasi yang selanjutnya menjadi bagian dari laporan keuangan. Par. 290.188:
&emungkinan terjadinya ancaman telaah pribadi demikian signifikan ketika &4P atau
"aringan &4P memberikan jasa profesional tersebut diatas kepada klien audit laporan
keuangan' kecuali jika &4P atau "aringan &4P telah menerapkan pencegahan yang tepat
yang memastikan klien audit laporan keuangan untuk:
-
8/17/2019 Isu Etika Praktik Auditing (2)
4/10
a) ,engakui tanggung ja#abnya dalam menetapkan dan memantau sistem pengendalian
intern
b) ,enugaskan karya#an yang kompeten $dengan mengutamakan karya#an pada
tingkat manajemen senior) untuk bertanggung ja#ab atas setiap keputusan
manajemen yang terkait dengan perancangan dan penerapan sistem perangkat keras
dan perangkat lunak
c) ,embuat keputusan manajemen yang terkait dengan proses perancangan dan
penerapan sistem teknologi informasi
d) ,enge%aluasi kecukupan dan hasil dari perancangan dan penerapan sistem tersebut
e) Bertanggung ja#ab atas pengoperasian sistem perangkat keras dan perangkat lunak
serta data yang digunakan dalam atau dihasilkan oleh sistem tersebut.
Par. 290.189:
Pertimbangan juga harus dilakukan mengenai perlu tidaknya pemberian jasa
profesional selain jasa assurance hanya dilakukan oleh personil &4P atau "aringan &4P
yang tidak terlibat dalam perikatan audit laporan keuangan serta berada pada lini pelaporan
yang berbeda.Par. 67.+67:
4ncaman telaah pribadi dapat terjadi ketika &4P atau "aringan &4P memberikan jasa
profesional kepada klien audit laporan keuangan yang melibatkan perancangan dan
penerapan sistem teknologi informasi keuangan yang digunakan untuk menghasilkan
informasi yang selanjutnya menjadi bagian dari laporan keuangan. Signifikansi setiap
ancaman harus die%aluasi dan' jika ancaman tersebut merupakan ancaman selain ancaman
yang secara jelas tidak signifikan' maka pencegahan yang tepat harus dipertimbangkan dan
diterapkan untuk menghilangkan ancaman tersebut atau menguranginya ke tingkat yang dapat
diterima.
Par. 290.191:
Pemberian jasa profesional oleh &4P atau "aringan &4P yang melibatkan penilaian'
perancangan' dan penerapan pengendalian akuntansi internal dan pengendalian manajemen
risiko tidak menimbulkan ancaman terhadap independensi selama personil &4P atau "aringan
&4P yang terlibat dalam pemberian jasa profesional tersebut tidak melaksanakan fungsi
manajemen.Standar umum untuk akuntan publik sebagai praktisi yang harus diterapkan dalam
setiap perikatannya adalah sebagai berikut:a. &ecakapan Profesional.
-
8/17/2019 Isu Etika Praktik Auditing (2)
5/10
Setiap perikatan jasa profesional hanya dapat diterima apabila akuntan publik sebagai
praktisi yakin bah#a perikatan tersebut dapat diselesaikan dengan kompeten dan
tanggung ja#ab. b. Penggunaan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama.
Dalam setiap pelaksanaan jasa profesional' kemahiran profesional praktisi harus
digunakan dengan cermat dan seksama.c. Perencanaan dan super%isi.
Setiap pekerjaan jasa profesional praktisi harus dilaksanakan dengan perencanaan dan
super%isi yang memadai.d. Data rele%an yang memadai.
Data yang rele%an harus didapatkan praktisi dalam jumlah yang memadai sehingga
kesimpulan atau rekomendasi yang berhubungan dengan semua jasa profesional'
selalu didasarkan pada pertimbangan yang rasional.
Selain itu' standar umum tambahan untuk semua jasa konsultansi yang ditetapkan
karena kekhususan sifat jasa konsultansi yaitu kesepakatan dengan klien dapat menjadi
pembatas bagi praktisi dalam pelaksanaan tugasnya' yaitu:a. &epentingan klien.
Dalam setiap perikatan' praktisi harus melayani kepentingan klien untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dalam kesepakatan dengan klien dengan tetap
mempertahankan integritas dan objekti%itas. b. &esepakatan dengan klien.
Dalam setiap perikatannya' praktisi harus mencapai kesepakatan' baik secara lisan
maupun tertulis' dengan klien mengenai tanggung ja#ab masing-masing pihak dan
sifat' lingkup' dan keterbatasan jasa yang akan disediakan' dan mengubah
kesepakatan tersebut apabila terjadi perubahan signfikan selama masa perikatan.c. &omunikasi dengan klien.
Praktisi harus memberitahu kliennya tentang adanya benturan kepentingan' keraguan
signifikan yang berkaitan dengan lingkup dan manfaat suatu perikatan' dan temuan
atau kejadian signifikan selama periode perikatan.
Pertimbangan profesional harus selalu digunakan dalam penerapan Standar "asa&onsultansi terutama untuk hal-hal khusus' sebab kesepakatan dengan klien' baik lisan
maupun tertulis' dapat menjadi kendala dalam pelaksanaan suatu jasa. Sebagai contoh'
kesepakatan dengan klien dapat menjadi kendala bagi usaha praktisi dalam proses
pengumpulan data rele%an. Praktisi tidak diharuskan untuk menolak atau mengundurkan diri
dari suatu perikatan jasa konsultansi apabila lingkup jasa yang disepakati bersama memiliki
keterbatasan tersebut.
(. KASUS-KASUS ISU ETIKA DALAM PRAKTIK AUDITING
-
8/17/2019 Isu Etika Praktik Auditing (2)
6/10
S#n&ea
,asalah 4ndersen dengan Sunbeam bermula dari kegagalan audit yang membuat
kesalahan serius pada akuntansinya yang akhirnya menghasilkan tuntutan class action dari
in%estor Sunbeam. Baik dari gugatan hukum dan perintah sipil yang diajukan S5; menuduh
Sunbeam membesar-besarkan penghasilan melaului strategi penipuan akuntansi' seperti
pendapatan amun' pada >o%ember 77+ harus mengalami kerugian
sebesar @182 juta. Dalam sebulan' 5nron bangkrut.
Departemen &ehakiman 4S memulai melakukan penyelidikan kriminal pada 77
yang mendorong 4ndersen dan kliennya runtuh. Perusahaan audit akhirnya mengakui telah
menghancurkan dokumen yang berkaitan dengan audit 5nron yang menghambat putusan.
4tas kasus itu' >ancy !emple' pengacara 4ndersen meminta perlindungan
4mandemen &elima yang dengan demikian tidak memiliki saksi. Banyak pihak yang
menamainya sebagai
-
8/17/2019 Isu Etika Praktik Auditing (2)
7/10
D. MATERI PENGA)AAN
Is#-is# sep#tar *#k# $an etika $ala pen"a#$itan An$ersen +an" en+ipan"
Dari kasus tersebut secara kasat mata kasus tersebut terlihat sebuah tindakan
malpraktik jika dilihat dari etika bisnis dan profesi akuntan antara lain:
• 4danya praktik discrimination of information/unfair discrimination' terlihat dari
tindakan dan perilaku yang tidak sehat dari manajemen yang berperan besar pada
kebangkrutan perusahaan' terjadinya pelanggaran terhadap norma etika corporate
governance dan corporate responsibility oleh manajemen perusahaan' dan perilaku
manajemen perusahaan merupakan pelanggaran besar-besaran terhadap kepercayaan
yang diberikan kepada perusahaan.
• 4danya penyesatan informasi. Dalam kasus 5nron misalnya' pihak manajemen 5nron
maupun 4rthur 4ndersen mengetahui tentang praktek akuntansi dan bisnis yang tidak
sehat. !etapi demi mempertahankan kepercayaan dari in%estor dan publik kedua belah
pihak merekayasa laporan keuangan mulai dari tahun +681 sampai dengan 5nron
menjadi hancur berantakan. Bahkan ;5 5nron saat menjelang kebangkrutannya
masih tetap melakukan Deception dengan menyebutkan bah#a 5nron secara
berkesinambungan memberikan prospek yang sangat baik. 4ndersen tidak mau
mengungkapkan apa sebenarnya terjadi dengan 5nron' bahkan a#al tahun 77+
berdasarkan hasil e%aluasi 5nron tetap dipertahankan.
• 4rthur 4ndersen' merupakan kantor akuntan publik tidak hanya melakukan
manipulasi laporan keuangan' 4ndersen juga telah melakukan tindakan yang tidak
etis' dalam kasus 5nron adalah dengan menghancurkan dokumen-dokumen penting
yang berkaitan dengan kasus 5nron. 4rthur 4ndersen memusnahkan dokumen pada
periode sejak kasus 5nron mulai mencuat ke permukaan' sampai dengan munculnya
panggilan pengadilan. Aalaupun penghancuran dokumen tersebut sesuai kebijakan
internal 4ndersen' tetapi kasus ini dianggap melanggar hukum dan menyebabkan
kredibilitas 4rthur 4ndersen hancur. Disini 4ndersen telah ingkar dari sikap
profesionallisme sebagai akuntan independen dengan melakukan tindakan
menerbitkan laporan audit yang salah dan meyesatkan.
'#kti &a*,a $a+a per#sa*aan An$ersen &erk!ntrisi ter*a$ap keat#*an
per#sa*aan
4da beberapa poin yang membuktikan bah#a budaya perusahaan berkontribusi
terhadap kejatuhan perusahaan' diantaranya:
-
8/17/2019 Isu Etika Praktik Auditing (2)
8/10
• Pertumbuhan perusahaan dijadikan prioritas utama dan menekankan pada perekrutran
dan mempertahankan klien-klien besar' namun mutu dan independensi audit
dikorbankan.
•
Standar-standar profesi akuntansi dan integritas yang menjadi contoh perusahaan- perusahaan lainnya luntur seiring moti%asi meraup keuntungan yang lebih besar.
• Perusahaan terlalu fokus terhadap pertumbuhan' sehingga tanpa sadar menghasilkan
perubahan mendasar dalam budaya perusahaan. Perubahan sikap lebih
memprioritaskan mendapatkan bisnis konsultasi yang memiliki pertumbuhan
keuntungan lebih besar lebih tinggi dibanding menyediakan layanan auditing yang
obyektif yang merupakan dasar dari a#al mula berdirinya &antor 4kuntan Publik
4rthur 4ndersen. Pada akhirnya ini menggiring pada kehancuran perusahaan.• 4ndersen menjadi membatasi penga#asan terhadap tim audit akibat kurangnya chec
and balances yang bisa terlihat ketika tim audit telah menyimpang dari kebijakan
semula.
• Sikap 4rthur 4ndersen yang memusnahkan dokumen pada periode sejak kasus 5nron
mulai mencuat ke permukaan' sampai dengan munculnya panggilan pengadilan.
Aalaupun penghancuran dokumen tersebut sesuai kebijakan internal 4ndersen' tetapi
kasus ini dianggap melanggar hokum dan menyebabkan kredibilitas 4rthur 4ndersenhancur. 4kibatnya' banyak klien 4ndersen yang memutuskan hubungan dan 4rthur
4ndersen pun ditutup.
'a"aiana UU Sar&anes-Oiet+ &isa einialkan kesala*an a#$it!r $an
pen+ipan"an ak#ntansi
4kibat dari rentetan kasus itu' pemerintah 4S menerbitkan Sarbanes-ley 4ct
$SC) untuk melindungi para in%estor dengan cara meningkatkan akurasi dan reabilitas
pengungkapan yang dilakukan perusahaan publik. &egagalan ini menimbulkan krisis yang
serius terhadap kredibilitas akuntansi' pelaporan' dan proses tata kelola perusahaan sehingga
oleh politisi 4S diciptakan kerangka kerja baru terhadap akuntabilitas dan tata kelola
perusahaan melalui Sarbanes-ley 4ct $SC) untuk memulihkan kepercayaan yang cukup
dan untuk menjadikan pasar modal kembali berfungsi normal.
3ndang-3ndang Sarbanes-iety bisa menetapkan pedoman dan arah baru untuk
perusahaan dan bisa untuk pertanggungja#aban kepada di%isi akuntansi. Dengan adanya
tindakan ini ' bisa untuk memerangi penipuan sekuritas dan akuntansi. Dan untuk
-
8/17/2019 Isu Etika Praktik Auditing (2)
9/10
menekankan kepada independensi dan kualitas' membatasi kemampuan perusahaan untuk
menyediakan keduanya yaitu non-audit dan jasa untuk klien yang sama dan memerlukan
tinjauan berkala audit perusahaan' agar hasilnya bisa memuaskan.
Beberapa perubahan yang ditentukan dalam SC memiliki beberapa tujuan' diantaranya:
• 3ntuk menjamin independensi auditor. &antor 4kuntan Publik dilarang memberikan
jasa non-audit kepada perusahaan yang diaudit.
• ,embutuhkan persetujuan dari audit committee perusahaan sebelum melakukan
audit. Setiap perusahaan memiliki audit committee ini karena definisinya diperluas'
yaitu jika tidak ada' maka seluruh de#an komisaris menjadi audit committee.
• ,elarang &antor 4kuntan Publik memberikan jasa audit jika audit partnernya telah
memberikan jasa audit tersebut selama lima tahun berturut-turut kepada klientersebut.
• &antor 4kuntan Publik harus segera membuat laporan kepada audit committee yang
menunjukkan kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan' alternatif
perlakukan-perlakuan akuntansi yang sesuai standar dan telah dibicarakan dengan
manajemen perusahaan' pemilihannya oleh manajemen dan preferensi auditor.
• &4P dilarang memberikan jasa audit jika ;5' ;' chief accounting officer'
controller klien sebelumnya bekerja di &4P tersebut dan mengaudit klien tersebutsetahun sebelumnya.
Berkaitan dengan pemusnahan dokumen' SC melarang pemusnahan atau manipulasi
dokumen yang dapat menghalangi in%estigasi pemerintah kepada perusahaan yang
menyatakan bangkrut.
Selain itu' kini ;5 dan ; harus membuat surat pernyataan bah#a laporan keuangan
yang mereka laporkan adalah sesuai dengan peraturan S5; dan semua informasi yang
dilaporkan adalah #ajar dan tidak ada kesalahan material. Sebagai tambahan' menjadi
semakin banyak ancaman pidana bagi mereka yang melakukan pelanggaran ini.
Kas#s +an" enipa An$ersen $an kaitann+a $en"an Isla
Dari kasus ini banyak terjadi perilaku tidak etis. Perilaku tidak etis paling paling
mengemuka disini adalah adalah adanya manipulasi laporan keuangan untuk menunjukkan
seolah-olah kinerja perusahaan baik. 4ndersen telah menciderai kepercayaan dari pihak stoc
holder untuk memberikan suatu informasi yang adil mengenai pertanggungja#aban dari
pihak agen dalam mengemban amanah.
-
8/17/2019 Isu Etika Praktik Auditing (2)
10/10
aktor tersebut adalah merupakan perilaku tidak etis yang sangat bertentangan dengan
nilai-nilai keadilan dalam (slam dan dalam bisnis membahayakan. aktor penyebab
kecurangan tersebut diantaranya dilatarbelakangi oleh sikap tidak etis' tidak jujur' karakter
moral yang rendah' dominasi kepercayaan' dan lemahnya pengendalian. Eal tersebut akan
dapat dihindari melalui meningkatkan moral' akhlak' etika' perilaku' dan lain sebagainya'
karena tindakan yang bermoral akan memberikan implikasi terhadap kepercayaan publik.
Dalam kasus 4ndersen diketahui terjadinya perilaku moral ha!ard diantaranya
manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan padahal perusahaan mengalami
kerugian. ,anipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap
diminati in%estor. (ni merupakan salah satu contoh kasus pelanggaran etika profesi 4uditor
yang terjadi di 4merika Serikat' sebuah negara yang memiliki perangkat 3ndang-undang
bisnis dan pasar modal yang lebih lengkap. Eal ini terjadi akibat keegoisan satu pihak
terhadap pihak lain' dalam hal ini pihak-pihak yang selama ini diuntungkan atas penipuan
laporan keuangan terhadap pihak yang telah tertipu. Eal ini buah dari sebuah ketidakjujuran'
kebohongan atau dari praktik bisnis yang tidak etis yang berakibat hutang dan sebuah
kehancuran yang menyisakan penderitaan bagi banyak pihak disamping proses peradilan dan
tuntutan hukum
3ntuk itulah kode etik profesi harus dibuat untuk menopang praktik yang sehat bebas
dari kecurangan. &ode etik mengatur anggotanya dan menjelaskan hal apa yang baik dan
tidak baik dan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebagai anggota profesi baik
dalam berhubungan dengan kolega' klien' publik dan karya#an sendiri.
?ang harus menjadi sebuah pelajaran bah#a sesungguhnya suatu praktik atau perilaku
yang dilandasi dengan ketidakbaikan maka akhirnya akan menuai ketidakbaikan pula
termasuk kemadharatan bagi banyak pihak.