ISM_Annual Report 2010

download ISM_Annual Report 2010

If you can't read please download the document

Transcript of ISM_Annual Report 2010

GROWTHANNUAL REPORT

SUSTAINING

2010 LAPORAN TAHUNAN

01

CONTENTS DAFTAR ISI

02 VISION & MISSION VISI & MISI 04 FINANCIAL HIGHLIGHTS IKHTISAR KEUANGAN 05 SHARE PRICE INFORMATION INFORMASI HARGA SAHAM 06 PERFORMANCE GRAPHS GRAFIK KINERJA KEUANGAN 09 INDOFOOD AT A GLANCE SEKILAS INDOFOOD 10 BRIEF HISTORY OF THE COMPANY RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN 14 SHAREHOLDING STRUCTURE STRUKTUR PEMEGANG SAHAM 15 MANAGEMENT STRUCTURE STRUKTUR MANAJEMEN 16 DIVERSIFIED PORTFOLIO ANEKA RAGAM PORTOFOLIO 17 OUR BRANDS MEREK-MEREK KAMI 18 ACCOLADES PENGHARGAAN 21 MESSAGE FROM THE PRESIDENT COMMISSIONER SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA 24 REPORT OF THE PRESIDENT DIRECTOR LAPORAN DIREKTUR UTAMA 27 MANAGEMENTS ANALYSIS & DISCUSSION ANALISA & PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN 32 CONSUMER BRANDED PRODUCTS PRODUK KONSUMEN BERMEREK 40 BOGASARI BOGASARI 46 AGRIBUSINESS AGRIBISNIS 54 DISTRIBUTION DISTRIBUSI 58 CORPORATE GOVERNANCE TATA KELOLA PERUSAHAAN 63 AUDIT COMMITTEE REPORT LAPORAN KOMITE AUDIT 65 CORPORATE HUMAN RESOURCES SUMBER DAYA MANUSIA 68 CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN 72 BOARD OF COMMISSIONERS DEWAN KOMISARIS 78 BOARD OF DIRECTORS DIREKSI 76 LOCATIONS OF MAJOR FACILITIES LOKASI FASILITAS UTAMA 84 PRODUCTION FACILITIES FASILITAS PRODUKSI 86 PROFESSIONAL ADVISORS & BANKS LEMBAGA PROFESIONAL & BANK 87 ACKNOWLEDGEMENT PERNYATAAN 88 INDEPENDENT AUDITORS REPORT LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

laporan tahunan 2010

03

MISSION MISI TO PROVIDE SUSTAINABLE SOLUTIONS FOR FOOD NEEDS TO CONTINUOUSLY IMPROVE OUR PEOPLE, PROCESSES AND TECHNOLOGIES TO CONTRIBUTE TO THE WELFARE OF THE SOCIETY AND ENVIRONMENT IN A SUSTAINABLE MANNER TO CONTINUOUSLY IMPROVE STAKEHOLDERS VALUES MEMBERIKAN SOLUSI ATAS KEBUTUHAN PANGAN SECARA BERKELANJUTAN SENANTIASA MENINGKATKAN KOMPETENSI KARYAWAN, PROSES PRODUKSI, DAN TEKNOLOGI KAMI MEMBERIKAN KONTRIBUSI BAGI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN SECARA BERKELANJUTAN MENINGKATKAN STAKEHOLDERS VALUES SECARA BERKESINAMBUNGAN

laporan tahunan 2010

04

FINANCIAL HIGHLIGHTS IKHTISAR KEUANGAN

In billion of Rupiah unless otherwise stated

2010

2009

2008

2007

2006

Dalam miliar Rupiah kecuali dinyatakan lain

Net Sales Gross Profit Income from Operations (EBIT) Net Income (NPAT)

38.403,4 12.470,5 6.729,3 2.952,9

37.397,3 10.441,6 5.004,2 2.075,9

38.799,3 8.976,9 4.341,5 1.034,4

27.858,3 6.625,5 2.876,4 980,4

21.941,6 5.180,2 1.962,5 661,2

Penjualan Bersih Laba Kotor Laba Usaha (EBIT) Laba Bersih

Shares Outstanding (million) EBIT Per Share (Rp)* Earnings Per Share (Rp)*

8.780,4 766 336

8.780,4 570 236

8.780,4 503 120

8.528,6 337 115

8.528,6 230 78

Jumlah Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh (juta) Laba Usaha (EBIT) Per Saham (Rp)* Laba Bersih Per Saham (Rp)*

Current Assets Current Liabilities Net Working Capital

20.078,0 9.859,1 10.218,9

12.967,2 11.148,5 1.818,7

14.323,3 16.262,2 (1.938,9)

11.809,1 12.888,7 (1.079,5)

7.492,5 6.414,0 1.078,5

Aset Lancar Kewajiban Lancar Modal Kerja Bersih

Total Assets Capital Expenditures Total Shareholders' Equity Minority Interest in Net Assets of Subsidiaries Total Liabilities Funded Debt

47.276,0 2.575,7 16.784,7

40.382,9 3.090,3 10.155,5

39.591,3 2.332,3 8.571,5

29.706,9 1.169,8 7.190,6

16.364,6 490,0 5.041,1

Jumlah Aset Pengeluaran Barang Modal Jumlah Ekuitas

8.068,2

5.340,7

4.587,4

3.721,8

657,7

Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan Jumlah Kewajiban Pinjaman yang Dikenakan Bunga

22.423,1 14.326,0

24.886,8 17.290,7

26.432,4 18.579,2

18.791,4 12.393,4

10.662,5 7.253,2

Return on Assets (%) NPAT Return on Assets (%) EBIT Return on Equity Current Ratio Liabilities to Assets Ratio Liabilities to Equity Ratio Gearing Ratio - Gross** Gearing Ratio - Net**

6,7 15,4 21,9 2,04 0,47 1,34 0,58 0,16

5,2 12,5 22,2 1,16 0,62 2,45 1,12 0,83

3,0 12,5 13,1 0,88 0,67 3,08 1,41 1,09

4,3 12,5 16,0 0,92 0,63 2,61 1,14 0,72

4,2 12,5 14,0 1,17 0,65 2,12 1,27 0,96

Imbal Hasil atas Aset (%) - Laba Bersih Imbal Hasil atas Aset (%) - Laba Usaha Imbal Hasil atas Ekuitas Rasio Lancar Rasio Kewajiban Terhadap Aset Rasio Kewajiban Terhadap Ekuitas Gearing Ratio - Gross** Gearing Ratio - Net**

* Calculated based on weighted average number of shares ** Taking into account the equity of Minority Interest in Net Assets of Subsidiaries The figures are stated in Indonesian language

* Dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham ** Dengan memperhitungkan hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan

annual report 2010

05

SHARE PRICE INFORMATION INFORMASI HARGA SAHAM

7.000 6.000 5.000

4.000

3.000 2.000

1.000

Jan-10 Feb-10 Mar-10 Apr-10 May-10 Jun-10 Jul-10 Aug-10 Sep-10 Oct-10 Nov-10 Dec-10

Share Price Rp, Harga Saham Rp

JSX - CI, IHSG

QUARTER TRIWULAN Year Tahun 2010 I II III IV During The Year Selama Tahun Laporan 2009 I II III IV During The Year Selama Tahun Laporan High Tertinggi 4.225 4.225 5.800 5.700 5.800 1.130 1.990 3.050 3.625 3.625

PRICE (Rupiah) HARGA (Rupiah) Low Terendah 3.375 3.300 4.100 4.425 3.300 820 900 1.730 2.700 820 Closing Penutupan 3.775 4.150 5.450 4.875 4.875 940 1.890 3.025 3.550 3.550 Volume Volume 949.493.500 1.435.886.500 1.669.187.000 1.299.734.000 5.354.301.000 2.340.909.500 4.080.364.500 2.639.891.000 891.585.500 9.952.750.500

As of December 31, 2010, Indofoods 8,780,426,500 shares with a par value of Rp100 per share, were listed on the Indonesia Stock Exchange, with total registered shareholders exceeding 15,400. Share volume traded on the regular market during 2010 totaled 5,354,301,000 share at prices ranging from Rp3,300 per share to Rp5,800 per share and closing price at Rp4,875.

Per 31 Desember 2010, sejumlah 8.780.426.500 saham Indofood dengan nilai nominal Rp100 per saham, tercatat pada Bursa Efek Indonesia, dengan jumlah pemegang saham melebihi 15.400. Volume saham yang diperdagangkan di pasar reguler selama tahun 2010 berjumlah 5.354.301.000 dengan harga berkisar antara Rp3.300 per saham hingga Rp5.800 per saham dan ditutup pada harga Rp4.875.

laporan tahunan 2010

06

PERFORMANCE GRAPHS GRAFIK KINERJA KEUANGAN

38,40 37,40 38,80 27,86 21,94

2010

NET SALES (TRILLION RUPIAH) PENJUALAN BERSIH (TRILIUN RUPIAH)10

2009

09 08

200807

2007

06

2006

TOTAL ASSETS (TRILLION RUPIAH) JUMLAH ASET (TRILIUN RUPIAH)10 09 08 07 06

47,28 40,38 39,59 29,71 16,36

2010

2009

2008

2007

2006

annual report 2010

07

INCOME FROM OPERATIONS/EBIT (BILLION RUPIAH) NET INCOME/NPAT (BILLION RUPIAH) LABA BERSIH (MILIAR RUPIAH) LABA USAHA (MILIAR RUPIAH)10 09 08 07 06

6.729,3 2.952,9 5.004,2 2.075,9 4.341,5 1.034,4 2.876,4 1.962,5 980,4 661,2

2010

2009

2008

2007

2006

16,78 10,16 8,57 7,19 5,04

2010

TOTAL SHAREHOLDERS EQUITY (TRILLION RUPIAH) JUMLAH EKUITAS (TRILIUN RUPIAH)10

2009

09 08 07

2008

2007

06

2006

laporan tahunan 2010

08

annual report 2010

09

INDOFOOD AT A GLANCE SEKILAS INDOFOOD

Over a period of decades PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) has been progressively transformed to become a Total Food Solutions company with operations in all stages of food manufacturing from the production of raw materials and their processing through to consumer products on the retailers shelf. Today, it is renowned as a well-established company and a leading player in each category of business in which it operates. In its business operations, Indofood capitalized on its resilient business model with four complementary Strategic Business Groups (Group), namely: Consumer Branded Products (CBP). Its business activities are conducted by PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), which was listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) on 7 October 2010. ICBP is one of the leading packaged food producers in Indonesia, with a wide range of packaged food products. ICBP product brands are among the strongest brands with the most significant mindshare in Indonesia for consumer food brands. Bogasari, primarily a producer of wheat flour as well as pasta. Its business operations is also supported by shipping and packaging units. Agribusiness. Its business activities are concentrated in Indofood Agri Resources Ltd. (IndoAgri), listed on the Singapore Stock Exchange, and its subsidiaries which include PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum), listed on the Indonesia Stock Exchange. The Groups business principal activities range from research and development, seed breeding, oil palm cultivation and milling; as well as the production and marketing of branded cooking oils, margarine and shortening. In addition, the Group is also involved in the cultivation and processing of rubber and sugar cane as well as other crops. Distribution, boasts the most extensive distribution network in Indonesia. It distributes the majority of Indofoods and its subsidiaries consumer products as well as third-party products.

Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran. Kini, Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis (Grup) yang saling melengkapi sebagai berikut: Produk Konsumen Bermerek (CBP). Kegiatan usahanya dilaksanakan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tanggal 7 Oktober 2010. ICBP merupakan salah satu produsen makanan dalam kemasan terkemuka di Indonesia yang memiliki berbagai jenis produk makanan dalam kemasan. Berbagai merek produk ICBP merupakan merek-merek yang terkemuka dan dikenal di Indonesia untuk makanan dalam kemasan. Bogasari, memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta. Kegiatan usaha Grup ini didukung oleh unit perkapalan dan kemasan. Agribisnis. Kegiatan usahanya terkonsentrasi pada Indofood Agri Resources Ltd. (IndoAgri), yang tercatat di Bursa Efek Singapura, dan anak-anak perusahaannya termasuk PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum), yang tercatat di BEI. Kegiatan usaha utama Grup ini meliputi penelitian dan pengembangan, pembibitan, pemuliaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran minyak goreng, margarin dan shortening bermerek. Di samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pemuliaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman lainnya. Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan anak-anak perusahannya, serta berbagai produk pihak ketiga.

laporan tahunan 2010

10

BRIEF HISTORY OF THE COMPANY RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN

annual report 2010

111990Incorporated as PT Panganjaya Intikusuma. Didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma.

1994Changed its name to PT Indofood Sukses Makmur. Initial Public Offering of 763 million shares at Rp1,000 par value per share, listing on the Indonesia Stock Exchange. Berganti nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur. Penawaran Saham Perdana sebanyak 763 juta saham dengan harga nominal Rp1.000 per saham, tercatat di Bursa Efek Indonesia.

1995Acquired Bogasari flour mill. Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari.

1996Performed a 1:2 stock split. Melaksanakan pemecahan saham dengan perbandingan 1:2.

1997Acquired 80% equity stake in plantations, agribusiness and distribution companies. Conducted a 1:5 rights issue with additional total shares of 305.2 million shares. Mengakuisisi 80% saham perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, agribisnis serta distribusi. Melakukan penawaran umum terbatas dengan perbandingan 1:5, total penambahan saham sebanyak 305,2 juta.

2000Performed a 1:5 stock split. Melaksanakan pemecahan saham dengan perbandingan 1:5. Issued Rp1 trillion Bond Series I. Menerbitkan Obligasi Seri I sebesar Rp1 triliun.

2001Obtained approval for a share buy-back scheme and the launch of an Employee Stock Ownership Plan (ESOP). Menerima persetujuan atas rencana pembelian kembali saham dan pelaksanaan Employee Stock Ownership Plan (ESOP).

2002Implemented the first stage of ESOP, involving 228.9 million shares. Bought back 915.6 million shares. Issued US$280 million in Eurobonds. Melaksanakan ESOP tahap I sebanyak 228,9 juta saham. Melakukan pembelian kembali saham sebanyak 915,6 juta saham. Menerbitkan Eurobonds sebesar US$280 juta.

laporan tahunan 2010

122003Implemented the second stage of ESOP, involving 58.4 million shares. Issued Rp1.5 trillion Bond Series II. Menerbitkan Obligasi Seri II sebesar Rp1,5 triliun. Melaksanakan ESOP tahap II sebanyak 58,4 juta saham.

2004Implemented ESOP stage III, involving 919.5 thousand shares. Issued Rp1 trillion Bond Series III. Acquired 60% holding in a corrugated cardboard company. Melaksanakan ESOP tahap III sebanyak 919,5 ribu saham. Menerbitkan Obligasi Seri III sebesar Rp1 triliun. Mengakuisisi 60% saham perusahaan kemasan karton.

2005Established a joint venture company with Nestl SA. Acquired plantation companies in West Kalimantan. Membentuk perusahaan patungan dengan Nestl SA. Mengakuisisi perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat. Acquired Convertible Bonds issued by a shipping company, equivalent to 90.9% of equity. Mengakuisisi Convertible Bonds yang diterbitkan oleh perusahaan perkapalan, setara dengan 90,9% kepemilikan saham.

2006Early redemption of Eurobonds of US$143.7 million. Acquired 55.0% equity in shipping company Pacsari Pte. Ltd. Acquired additional plantation companies in West Kalimantan. Melakukan pelunasan Eurobonds sebesar US$143,7 juta. Mengakuisisi 55,0% saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte. Ltd. Mengakuisisi beberapa perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.

2007Listed the Agribusiness Group in the Singapore Stock Exchange and placed new shares. Issued Rp2 trillion Bond Series IV. Acquired additional 35% stake in shipping company Pacsari Pte. Ltd., increasing ownership to 90%. Acquired 60% stake in plantation companies of Rascal Holding Limited. Participated in the issuance of new PT Mitra Inti Sejati Plantation shares and held 70% ownership. Acquired 64.41% equity stake in Lonsum Mengakuisisi 64,41% kepemilikan saham Lonsum Mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura dan menempatkan saham baru. Menerbitkan Obligasi Seri IV sebesar Rp2 triliun. Menambah sebesar 35% kepemilikan saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte. Ltd. menjadi 90% kepemilikan. Mengakuisisi 60% kepemilikan saham di perusahaan perkebunan Rascal Holding Limited. Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT Mitra Inti Sejati Plantation dan memiliki sebesar 70% kepemilikan.

annual report 2010

132008Participated in the issuance of new PT Lajuperdana Indah shares and held 60% ownership. Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT Lajuperdana Indah dan memiliki sebesar 60% kepemilikan. Reissued 251,837,500 shares of treasury stock and cancelled the remaining 663,762,500 shares of treasury stock. Acquired 100% shares in Drayton Pte. Ltd. which effectively owns 68.57% of shares in PT Indolakto, a leading dairy company. Acquired 100% shares of plantation companies with bulking facility. Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte. Ltd. yang memiliki secara efektif 68,57% saham di PT Indolakto, sebuah perusahaan dairy terkemuka. Mengakuisisi 100% saham di beberapa perusahaan perkebunan yang memiliki fasilitas bulking. Menjual kembali 251.837.500 lembar treasury stock dan menarik kembali 663.762.500 lembar treasury stock.

2009Issued Rp1.6 trillion Bond Series V. Agribusiness Group issued Rp452 billion Bond Series I and Rp278 billion Islamic Bond I. Grup Agribisnis menerbitkan Obligasi Rupiah Seri I sebesar Rp452 miliar dan Sukuk Ijarah I sebesar Rp278 miliar. Memulai proses restrukturisasi internal Grup CBP melalui Commencement of the internal restructuring of CBP Group with the establishment of ICBP and the spin-off of noodle and food ingredient businesses followed by merging of all wholly-owned subsidiaries within the CBP Group into ICBP. Menerbitkan Obligasi Seri V sebesar Rp1,6 triliun. pembentukan ICBP dan pemekaran kegiatan usaha mi instan dan bumbu yang diikuti dengan penggabungan usaha seluruh anak perusahaan di Grup CBP, yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Perseroan, ke dalam ICBP.

2010Completed internal restructuring of CBP Group with the transfer of shares of subsidiaries within CBP Group with ownership of less than 100% to ICBP, and subsequently conducted an Initial Public Offering followed by listing of ICBP shares on IDX on 7 October 2010. Increased ownership in Pacsari Pte. Ltd. by 10% to become 100% owner. Meningkatkan kepemilikan saham Pacsari Pte. Ltd. sebesar 10% menjadi 100% kepemilikan. Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui pengalihan kepemilikan saham anak perusahaan di Grup CBP dengan jumlah kepemilikan kurang dari 100% ke ICBP dan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana yang dilanjutkan dengan pencatatan saham ICBP di BEI pada tanggal 7 Oktober 2010.

laporan tahunan 2010

14

SHAREHOLDING STRUCTURE STRUKTUR PEMEGANG SAHAM

CAB Holdings Limited CAB Holdings Limited Directors & Commissioners Direksi & Komisaris Public (with ownership interest below 5%) Publik (dengan kepemilikan di bawah 5%) Total Jumlah

4.394.603.450

50,05%

4.595.700

0,06%

4.381.227.350

49,89%

8.780.426.500

100%

annual report 2010

15

MANAGEMENT STRUCTURE STRUKTUR MANAJEMEN

CONSUMER BRANDED PRODUCTS

CONTROLLER HUMAN RESOURCES & PUBLIC RELATIONS INFORMATION TECHNOLOGY

AGRIBUSINESS

INTERNAL AUDIT

PROCUREMENT & ENGINEERING

laporan tahunan 2010

17

OUR BRANDS MEREK-MEREK KAMI

* Licensed from PepsiCo Inc.

laporan tahunan 2010

19

CORPORATE Indonesia's Most Admired Companies Award 2010, The Best in Building and Managing Corporate Image The Wall Street Journal Asia 200, 2010, Fourth Place in category Most Admired Company in Indonesia Warta Ekonomi Award 2010, The Most Powerful Company in Consumer Goods Industry and 10 Most Powerful Companies in Indonesia Metro TV Economic Challenges Award 2010, The Most Admirable Indonesian Company in the Food Industry Good Corporate Governance Award 2010, The Most Trusted Company Based on Investors and Analysts Assessment Survey Asia Responsible Entrepreneurship Award 2010, For Outstanding & Examplary Achievements in Social & Responsible Entrepreneurship, in Investment In People Category Indonesias Best Wealth Creators Award 2010, Indonesia Best Public Companies 2010 based on Wealth Added Index Method

CONSUMER BRANDED PRODUCTS IFR Asia Award 2010 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Indonesia Capital Markets Deal Top Brand Award 2010 Indomie, Outstanding Achievement in Building the Top Brand Top Brand Award 2010 Pop Mie, Outstanding Achievement in Building the Top Brand Top Brand Award 2010 Indomilk, Outstanding Achievement in Building the Top Brand Top Brand Award 2010 Chitato, Outstanding Achievement in Building the Top Brand Top Brand Award 2010 Qtela, Outstanding Achievement in Building the Top Brand Top Brand Award 2010 Chili Sauce Indofood, Outstanding Achievement in Building the Top Brand Top Brand Award 2010 Bumbu Racik Indofood, Outstanding Achievement in Building the Top Brand Indonesia Best Brand Award 2010 Indomie, Platinum Brand Award, Achievement of Indonesian Best Brand Award for 8 Consecutive Years (20032010) Indonesia Best Brand Award 2010 Pop Mie Superbrands 2010 Indomie Superbrands 2010 Indomilk Superbrands 2010 Promina Superbrands 2010 SUN The Greatest Brand of The Decade 2010 Indomie, Editors Choice Indonesias Most Favourite Youth Brand 2010 Indomie, The Most Favourite Youth Brand The Best Trade Marketing & Distribution Performance 2010 Indomie, The Most Powerful Total Index Instant Noodle Category The Best Trade Marketing & Distribution Performance 2010 Indomie, The Most Powerful Trade Marketing Index Instant Noodle Category Indonesian Customer Satisfaction Award 2010 Indomie, Diamond Award, The Best in Achieving Total Customer Satisfaction for 10 Years (20012010) Indonesian Customer Satisfaction Award 2010 Pop Mie, The Best in Achieving Total Customer Satisfaction

laporan tahunan 2010

20 Indonesia Original Brands 2010 Indomie, Its Contribution in Building Indonesia Original Brand Indonesia Original Brands 2010 Pop Mie, Its Contribution in Building Indonesia Original Brand Indonesia Original Brands 2010 Indomilk, Its Contribution in Building Indonesia Original Brand Indonesia Living Legend Brand 2010 Supermi, Its Contribution in Building Indonesia Living Legend Brand Indonesia Living Legend Brand 2010 Piring Lombok, Its Contribution in Building Indonesia Living Legend Brand Indonesias Most Favorite Netizen Brand 2010 Indomie Indonesia Most Favorable Brand In Social Media Indomie Word of Mouth Marketing Award 2010 Supermi, Most Recommended Brand in Instant Noodle Category Word of Mouth Marketing Award 2010 Pop Mie, Most Recommended Brand in Cup Noodle Category

BOGASARI Top Brand Award 2010 Segitiga Biru, Outstanding Achievement in Building the Top Brand Top Brand Award 2010 Cakra Kembar, Outstanding Achievement in Building the Top Brand Indonesian Customer Satisfaction Award 2010 Segitiga Biru, Golden Award, The Best in Achieving Total Customer Satisfaction for 7 Years (2004-2010) Indonesia Original Brands 2010 Segitiga Biru, Its Contribution in Building Indonesia Original Brand The Best Cargo Owner Award of Port Tanjung Priok, In recognition of Valuable Contributions

EDIBLE OILS & FATS Top Brand Award 2010 Bimoli, Outstanding Achievement in Building the Top Brand Top Brand Award 2010 Simas, Outstanding Achievement in Building the Top Brand Indonesia Best Brand Award 2009 Bimoli, Platinum Brand Award, Achievement of Indonesian Best Brand Award for 9 Consecutive Years (2002-2010) Superbrands 2010 Bimoli Indonesian Customer Satisfaction Award 2010 Bimoli, Diamond Award, The Best in Achieving Total Customer Satisfaction for 11 Years (2000-2010) Indonesia Original Brands 2010 Bimoli, Its Contributions in Building Indonesia Original Brand Indonesias Most Favorite Women Brand 2010 Bimoli Indonesias Most Favorite Netizen Brand 2010 Bimoli

annual report 2010

21

MESSAGE FROM THE PRESIDENT COMMISSIONER SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA

THIS OUTSTANDING ACHIEVEMENT UNDERLINES THE STRENGTH OF OUR BUSINESS MODEL AND THE UNWAVERING FOCUS OF MANAGEMENT IN ADOPTING AND IMPLEMENTING SOUND AND DYNAMIC STRATEGIES IN DELIVERING AND ENHANCING VALUE. PENCAPAIAN KINERJA YANG BAIK INI MENCERMINKAN KEKUATAN MODEL BISNIS KAMI SERTA FOKUS MANAJEMEN DALAM MENETAPKAN DAN MELAKSANAKAN STRATEGI YANG TEPAT DAN DINAMIS DALAM UPAYANYA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA DAN NILAI PERUSAHAAN.

Dear Shareholders, Indonesias economy achieved strong growth during 2010, with Gross Domestic Product (GDP) growing at 6.1% driven mainly by private domestic consumption. Achievement of per capita income of US$3,000 is often considered a benchmark for further economic progress. Interest rates were maintained at the record low level of 6.5% throughout the year, encouraging strong activity in the consumer sector. At the same time, the inflation rate accelerated, particularly in the second semester, caused by increasing commodity prices brought by adverse weather conditions.

Para Pemegang Saham Yang Terhormat, Kondisi perekonomian Indonesia tumbuh dengan baik sepanjang tahun 2010, dengan tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 6,1%, terutama didukung oleh konsumsi rumah tangga dalam negeri. Pendapatan per kapita yang mencapai sebesar US$3.000 seringkali dianggap sebagai benchmark untuk terus berlanjutnya perkembangan ekonomi. Sepanjang tahun 2010, tingkat suku bunga bertahan pada level yang cukup rendah yaitu sebesar 6,5%, sehingga memacu belanja rumah tangga. Secara bersamaan, tingkat inflasi mengalami kenaikan, khususnya di semester kedua, disebabkan oleh naiknya harga komoditas akibat kondisi cuaca yang kurang menguntungkan.

laporan tahunan 2010

22Amidst these market conditions, Indofood managed to deliver a strong performance for the sixth consecutive year. Our CBP Group, restructured and listed on IDX late 2010 as PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, continued to show marked improvement in its performance, while Bogasari and Agribusiness Groups also recorded strong profitability. This outstanding achievement underlines the strength of our business model and the unwavering focus of management in adopting and implementing sound and dynamic strategies in delivering and enhancing value. The successful listing of ICBP has not only enhanced the value of the company, but has also provided a solid foundation for ICBP to grow its business further, while allowing Indofood to deleverage and strengthen our financial position. Looking ahead, we are encouraged by the prospects of the Indonesian economy. Increasing investment from domestic and foreign entities as well as the Government will create employment and ultimately spur growth in the economy. Indofood, as one of the largest food companies in Indonesia, will certainly benefit from the potential growth, as food expenditures represent more than 50% of domestic private consumption. Nonetheless, challenges are forthcoming. Competition may intensify as both global and domestic players enter or increase their presence in segments where the Company operates. Also, unpredictable weather conditions and the turbulence in the Middle East and North Africa may exacerbate the volatility in commodity prices. It is imperative that we are cautious and prudent in charting the strategic direction to ensure the relevance and competitiveness of our products, while we persevere in managing our supply chain efficiently and effectively. To this end, we remain optimistic that Indofood will continue to rise above the challenges and sustain its performance. Oleh karenanya, penetapan arah strategi akan dilakukan secara cermat dan hati-hati guna memastikan relevansi dan daya saing produk-produk kami, sementara pengelolaan mata rantai pasokan akan dilakukan secara efisien dan efektif. Kami tetap optimis bahwa Indofood akan mampu mengatasi berbagai tantangan tersebut dan mempertahankan kinerjanya. Kami tetap positif terhadap prospek perekonomian Indonesia mendatang. Meningkatnya investasi dari berbagai perusahaan dalam dan luar negeri serta pemerintah, akan menciptakan lapangan pekerjaan yang akan memacu pertumbuhan ekonomi. Sebagai salah satu perusahaan makanan terbesar di Indonesia, Indofood tentunya akan mendapatkan manfaat dari potensi pertumbuhan ini, mengingat belanja untuk makanan menyumbang lebih dari 50% dari konsumsi rumah tangga dalam negeri. Namun demikian, berbagai tantangan juga diperkirakan akan bermunculan. Persaingan akan semakin ketat dengan masuknya atau meningkatnya kehadiran para pemain global dan domestik di segmen-segmen di mana kami beroperasi. Selain itu, kondisi cuaca yang tidak menentu serta pergolakan yang terjadi di Timur Tengah dan Afrika Utara dapat meningkatkan gejolak harga komoditas. Pencapaian kinerja yang baik ini mencerminkan kekuatan model bisnis kami serta fokus manajemen dalam menetapkan dan melaksanakan strategi yang tepat dan dinamis dalam upayanya untuk meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan. Keberhasilan penawaran umum saham ICBP tidak saja telah meningkatkan nilai perusahaan, tetapi juga memberikan landasan yang kokoh bagi ICBP untuk terus mengembangkan usahanya, serta memungkinkan untuk Indofood mengurangi hutang dan memperkuat posisi keuangannya. Di tengah kondisi perekonomian tersebut, Indofood kembali mencatatkan kinerja yang baik selama enam tahun berturut-turut. Grup CBP, setelah dilakukannya restrukturisasi dan sahamnya dicatatkan di BEI dengan nama PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk di akhir tahun 2010, terus meraih pertumbuhan dalam kinerja usahanya. Di samping itu, Grup Bogasari dan Agribisnis juga membukukan profitabilitas yang baik.

annual report 2010

23We are committed to building and maintaining high standards of governance. To assist the Board of Commissioners in its oversight and supervisory roles, we have established the Nomination and Remuneration Committee in addition to the Audit Committee. In closing, I would like to thank our shareholders, the Board of Directors, management, our employees, suppliers, and most of all, our loyal customers, for their continuing support and belief in Indofood. We remain confident that we can sustain our performance in the coming years. Sebagai penutup, saya mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham, Direksi, manajemen, seluruh karyawan, pemasok, dan para pelanggan setia kami, atas dukungan dan kepercayaannya yang terus menerus kepada Indofood. Kami percaya akan dapat terus mempertahankan kinerja kami di tahun-tahun mendatang. Kami senantiasa memiliki komitmen untuk membangun dan mempertahankan standar tata kelola perusahaan yang tinggi. Dalam rangka membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan peran pengawasannya, di samping Komite Audit kami juga telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi.

Yours cordially,

Manuel V. Pangilinan President Commissioner April 2011

laporan tahunan 2010

24

REPORT OF THE PRESIDENT DIRECTOR LAPORAN DIREKTUR UTAMA

WE ARE GRATIFIED TO HAVE ACHIEVED VERY STRONG RESULTS AND SUSTAINED GROWTH IN OUR PERFORMANCE FOR SIX CONSECUTIVE YEARS. KAMI GEMBIRA BERHASIL MERAIH KINERJA YANG BAIK SERTA TERUS BERTUMBUH SELAMA ENAM TAHUN BERTURUT-TURUT.

Dear Shareholders, The sound domestic economic conditions in 2010 presented us with opportunities, particularly in consumer branded segments. Rising commodity prices in the second half of the year posed a challenge to our CBP Group, but offered advantage to our Agribusiness Group. We are gratified to have achieved very strong results and sustained growth in our performance for six consecutive years. Net income soared to Rp2.95 trillion, while core or recurring profit rose to Rp2.98 trillion, growing by 42.2% and 72.5% respectively. Our results reflect the underlying strength of our core businesses and managements adeptness in responding to market opportunities and challenges.

Para Pemegang Saham Yang Terhormat, Kondisi perekonomian dalam negeri yang baik di tahun 2010 telah memberikan banyak peluang bagi kami, terutama di segmen produk konsumen bermerek. Kenaikan harga komoditas di semester kedua tahun 2010 merupakan tantangan bagi Grup CBP, namun memberikan dampak positif bagi Grup Agribisnis. Kami gembira berhasil meraih kinerja yang baik serta terus bertumbuh selama enam tahun berturut-turut. Laba bersih meningkat mencapai Rp2,95 triliun, sementara core profit atau recurring profit naik mencapai Rp2,98 triliun, masingmasing tumbuh sebesar 42,2% dan 72,5%. Kinerja yang baik tersebut mencerminkan ketangguhan kegiatan usaha inti kami, serta kemampuan manajemen dalam memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan di pasar.

annual report 2010

25Throughout the year we focused on leveraging our strengths to further grow our core businesses, as well as maintain our market leadership and healthy margins. We continued to build our brands, deepen our distribution penetration, enhance product innovation capabilities and expand product range. We also expanded our oil palm and sugar cane plantation areas, while we nurtured innovation by enhancing our research and development capabilities. In October last year, we successfully listed PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk on the Indonesia Stock Exchange. This allowed us to unlock the value of our CBP Group, establish a strong foundation for ICBP to further expand its businesses and strengthen our financial position. As of the end of the year our net gearing ratio had reached the record low of 0.16 times. While we are very proud of these achievements, nonetheless we must continue to evolve to address different challenges each year in order for us to achieve our objective: to sustain our growth and enhance the value of the company. We will build on our competitive advantage to grow our businesses, while we manage input costs efficiently and effectively. As the largest food company in Indonesia, securing raw materials is our main priority, particularly in light of climate change, rising population and limited planting area. We will continue to capitalize on Indonesias abundance of land, sun, water and labor to further boost our position in the agribusiness sector. While we concentrate on growing our oil palm and sugar cane plantation area, we will pursue opportunities to enhance our vertical integration model and to develop new enterprises which will complement our current businesses. Sebagai perusahaan makanan terbesar di Indonesia, menjaga pasokan bahan baku merupakan prioritas utama kami, mengingat perubahan iklim yang terjadi, populasi yang meningkat dan lahan perkebunan yang makin terbatas. Untuk meningkatkan posisi kami di sektor agribisnis, kami akan memaksimalkan berbagai potensi yang dimiliki Indonesia seperti lahan, sinar matahari, air dan tenaga kerja. Selain mengembangkan area perkebunan kelapa sawit dan tebu, kami juga akan berupaya mencari berbagai peluang untuk menyempurnakan model bisnis kami yang terintegrasi, serta mengembangkan kegiatan usaha baru yang dapat lebih melengkapi kegiatan usaha kami saat ini. Meskipun kami gembira dengan pencapaian-pencapaian tersebut, kami harus terus berkembang untuk menjawab berbagai tantangan yang berbeda setiap tahunnya, guna mencapai tujuan kami yaitu: terus bertumbuh secara berkelanjutan dan meningkatkan nilai perusahaan. Kami akan memanfaatkan keunggulan kompetitif kami untuk mengembangkan usaha serta mengelola biaya bahan baku secara lebih efisien dan efektif. Pada bulan Oktober 2010, kami mencatatkan saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk di Bursa Efek Indonesia. Hal tersebut telah meningkatkan nilai dari Grup CBP, memberikan landasan yang kokoh bagi ICBP untuk dapat terus mengembangkan usahanya, serta memperkuat posisi keuangan Perseroan. Pada akhir tahun 2010, rasio net gearing Perseroan mencapai rekor terendah yaitu sebesar 0,16 kali. Sepanjang tahun 2010, kami fokus dalam memanfaatkan kekuatan yang dimiliki untuk terus mengembangkan kegiatan usaha inti kami, serta mempertahankan kepemimpinan pasar dan tingkat marjin yang sehat. Kami terus memperkuat merek-merek kami, memperdalam penetrasi distribusi, meningkatkan kemampuan dalam inovasi produk serta mengembangkan ragam produk. Kami juga memperluas lahan perkebunan kelapa sawit dan tebu, serta meningkatkan kemampuan di bidang riset dan pengembangan.

laporan tahunan 2010

26In the past few years we have fostered relationships with farmers to secure some of our raw materials requirements and at the same time enhance the economic welfare of the farmers. We believe this is a sustainable business model going forward and will further develop this initiative to include other crops essential to our business operations. In conducting our business operations, we continue to uphold the highest possible standards of Good Corporate Governance. We believe the benefits are important in providing a valuable tool for management in the creation of long-term value for stakeholders. Indofood has touched millions of people, not only through its products but by genuinely making a difference in peoples lives through its Corporate Social Responsibility (CSR) programs. We truly believe that sustainable CSR programs will create long-term value for the public. During the year we expanded our programs in education and in economic enhancement for farmers, livestock breeders and small and medium enterprises (SME), while consistently providing timely and efficient relief to those affected by a series of calamitous natural disasters. In closing, I would like to express my sincere appreciation to the Board of Commissioners for their guidance, to my fellow directors, management and all employees whose dedication, hard work and perseverance produced the excellent result in 2010, as well as Indofoods partners across the range of industry. Finally, I extend my earnest thanks to all of our stakeholders for your continuing support and trust. Sebagai penutup, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris, Direksi, manajemen dan seluruh karyawan atas dedikasi, kerja keras dan kegigihannya dalam meraih kinerja yang baik di tahun 2010, serta para mitra Indofood di berbagai industri. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada para stakeholders atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan selama ini. Indofood telah menyentuh jutaan orang, tidak hanya melalui produk-produknya, tetapi juga kehidupan masyarakat melalui berbagai program tanggung jawab sosialnya. Kami yakin bahwa program tanggung jawab sosial yang berkelanjutan akan menciptakan nilai jangka panjang bagi masyarakat. Sepanjang tahun 2010, kami telah memperluas program kami di bidang pendidikan dan peningkatan ekonomi para petani, peternak dan pengusaha Usaha Kecil dan Menengah (UKM), serta secara konsisten memberikan bantuan bagi para korban bencana alam secara tepat waktu dan efisien. Dalam menjalankan kegiatan usaha, kami senantiasa menerapkan tata kelola perusahaan yang tinggi. Kami percaya bahwa hal tersebut akan memberikan manfaat bagi manajemen dalam mengembangkan nilai jangka panjang bagi stakeholders. Dalam beberapa tahun terakhir ini, kami telah membina kemitraan dengan para petani untuk menjaga pasokan beberapa kebutuhan bahan baku kami, yang mana hal tersebut juga meningkatkan kesejahteraan para petani. Kami percaya bahwa kemitraan ini akan menjadi model bisnis yang berkelanjutan di masa mendatang, dan kami akan terus mengembangkannya ke tanaman lainnya yang dibutuhkan untuk bahan baku kegiatan operasional Perseroan.

Yours sincerely,

Anthoni Salim President Director and CEO April 2011

annual report 2010

27

MANAGEMENTS ANALYSIS & DISCUSSION ANALISA & PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

Indofood continued to post record highs and delivered a very strong performance in 2010. The Companys outstanding achievement during the year underlines the strength of its business model by having commoditybased groups and non-commodity-based groups. The sound domestic macro economy provided us with opportunities, particularly in the consumer branded business. Meanwhile the increasing inflation rate in the second semester of the year which was driven by rising commodity prices benefited our commodity-based businesses.

Indofood kembali mencatatkan rekor baru dan berhasil membukukan kinerja yang baik di tahun 2010. Pencapaian ini mencerminkan ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari kelompok usaha berbasis komoditi dan non-komoditi. Kondisi makro ekonomi yang baik telah memberikan peluang terutama pada bisnis konsumen makanan bermerek. Sedangkan naiknya tingkat inflasi pada semester kedua di tahun 2010 yang didorong oleh meningkatnya harga komoditas, memberikan keuntungan bagi kelompok usaha berbasis komoditi.

PROFIT & LOSS STATEMENTSales The Company registered consolidated net sales of Rp38.40 trillion in 2010, an increase of 2.7% from Rp37.40 trillion in 2009 due to sales growth registered by all the Strategic Business Groups with the exception of Bogasari Group, as a result of lower average selling price. During the year, the Company recorded net export sales of around US$480 million. The four Strategic Business Groups of the Company, CBP, Bogasari, Agribusiness and Distribution contributed 46.0%, 25.7%, 20.6% and 7.7% respectively to consolidated net sales. The CBP Group posted 9.4% growth in total sales value of Rp18.17 trillion in 2010 as compared to Rp16.60 trillion in 2009 due to increases in sales volume across the divisions within the Group and higher average selling price for some categories. Despite an increase in total sales volume, total sales value at Bogasari fell 8.9% to Rp12.71 trillion in 2010 from Rp13.96 trillion in 2009 due to a decline in average flour price in conjunction with lower wheat prices during the year.

LAPORAN RUGI LABAPenjualan Perseroan mencatatkan penjualan bersih konsolidasi sebesar Rp38,40 triliun di tahun 2010, naik 2,7% dari Rp37,40 triliun di tahun 2009 karena peningkatan penjualan di seluruh Kelompok Usaha Strategis kecuali Grup Bogasari akibat penurunan harga jual rata-rata. Sepanjang tahun 2010, Perseroan membukukan penjualan ekspor sebesar US$480 juta. Kelompok Usaha Strategis, yang terdiri dari CBP, Bogasari, Agribisnis dan Distribusi, memberikan kontribusi terhadap penjualan bersih konsolidasi masingmasing sebesar 46,0%, 25,7%, 20,6% dan 7,7%. Grup CBP membukukan pertumbuhan total nilai penjualan sebesar 9,4% menjadi Rp18,17 triliun di tahun 2010 dibandingkan dengan Rp16,60 triliun di tahun 2009 karena kenaikan volume penjualan di seluruh divisi yang tercakup dalam Grup CBP dan peningkatan harga jual rata-rata di beberapa kategori. Meskipun total volume penjualan naik, total nilai penjualan Bogasari turun 8,9% menjadi Rp12,71 triliun di tahun 2010 dari Rp13,96 triliun di tahun 2009 karena harga rata-rata tepung terigu mengalami penurunan seiring dengan turunnya harga gandum sepanjang tahun 2010.

laporan tahunan 2010

28SALES CONTRIBUTION EBIT CONTRIBUTION

Bogasari 25,7%

Bogasari 26,6%

CBP 46,0% Agribusiness 20,6% Agribusiness 32,9%

CBP 39,0%

Distribution 7,7%

Distribution 1,5%

The Agribusiness Group recorded total sales value of Rp13.67 trillion in 2010, up 13.6% from Rp12.03 trillion in 2009, primarily driven by the increase in Crude Palm Oil (CPO) and rubber prices as well as higher sales of cooking oil and margarine. Total sales value of Distribution Group increased to Rp2.96 trillion in 2010 from Rp2.87 trillion in 2009, mainly due to sales increase at the CBP Group. Gross Profit and Income from Operation (EBIT) Gross profit rose 19.4% to Rp12.47 trillion in 2010 from Rp10.44 trillion in 2009 as a result of the increase in sales across the Groups and lower raw material costs. Gross margin improved to 32.5% from 27.9% in 2009. Income from operations increased 34.5% to Rp6.73 trillion from Rp5.00 trillion while operating margin improved to 17.5% in 2010 from 13.4% in 2009, despite higher operating expenses. Operating expenses increased 5.6% to Rp5.74 trillion in 2010 from Rp5.44 trillion in 2009, primarily due to higher related employee and freight & handling expenses.

Grup Agribisnis membukukan total nilai penjualan sebesar Rp13,67 triliun di tahun 2010, naik 13,6% dari Rp12,03 triliun di tahun 2009, terutama didorong oleh naiknya harga Crude Palm Oil (CPO) dan karet, serta peningkatan penjualan dari minyak goreng dan margarin. Grup Distribusi mencatatkan peningkatan total nilai penjualan menjadi Rp2,96 triliun di tahun 2010 dari Rp2,87 triliun di tahun 2009 terutama karena peningkatan penjualan dari Grup CBP. Laba Kotor dan Laba Usaha (EBIT) Laba kotor meningkat 19,4% menjadi Rp12,47 triliun di tahun 2010 dari Rp10,44 triliun di tahun 2009 didorong oleh kenaikan penjualan di seluruh Grup dan turunnya beban bahan baku. Marjin laba kotor naik menjadi 32,5% dari 27,9% di tahun 2009. Laba usaha tumbuh 34,5% menjadi Rp6,73 triliun dari Rp5,00 triliun sedangkan marjin laba usaha meningkat menjadi 17,5% di tahun 2010 dari 13,4% di tahun 2009, meskipun terjadi peningkatan beban usaha. Di tahun 2010, beban usaha naik 5,6% menjadi Rp5,74 triliun dari Rp5,44 triliun di tahun 2009, terutama karena kenaikan beban yang berkaitan dengan kesejahteraan karyawan dan beban pengangkutan & penanganan.

annual report 2010

29In trillion of Rupiah Dalam triliun Rupiah32,5%

In trillion of Rupiah Dalam triliun Rupiah17,5%

In trillion of Rupiah Dalam triliun Rupiah7,7% 2,95 5,6% 2,08

6,73 27,9% 10,44 12,47 13,4% 5,00

2009

2010 Gross Profit Gross Profit Margin

2009

2010 EBIT EBIT Margin

2009

2010 Net Income Net Income Margin

Net Income Net income increased 42.2% to Rp2.95 trillion in 2010 from Rp2.08 trillion in 2009, principally due to improved operational results and lower financing cost. Excluding foreign exchange gains net of tax, founder tax in relation to ICBP spin-off, and other adjustments, core profit increased 72.5% to Rp2.98 trillion from Rp1.73 trillion in 2009, reflecting strong operational performance.

Laba Bersih Laba bersih meningkat 42,2% menjadi Rp2,95 triliun di tahun 2010 dari Rp2,08 triliun di tahun 2009, terutama disebabkan oleh peningkatan kinerja operasional dan penurunan beban keuangan. Dengan tidak memperhitungkan akun laba kurs setelah pajak, founder tax sehubungan dengan spin-off ICBP, dan penyesuaian lainnya, core profit meningkat 72,5% menjadi Rp2,98 triliun dari Rp1,73 triliun di tahun 2009 yang mencerminkan kinerja operasional yang kuat.

BALANCE SHEETAssets Total assets as of 31 December 2010 were Rp47.28 trillion, an increase of 17.1% as compared to Rp40.38 trillion at the end of the previous year, mainly due to increase in cash and cash equivalent resulting from stronger performance and the unused portion of the proceeds from ICBPs IPO. Liabilities Total liabilities as of 31 December 2010 amounted to Rp22.42 trillion, a decline of 9.9% from Rp24.89 trillion in the previous year, principally due to lower total funded debt. The Companys total funded debt amounted to Rp14.33 trillion in 2010, down from Rp17.29 trillion in 2009.

NERACAAset Total aset pada tanggal 31 Desember 2010 tercatat sebesar Rp47,28 triliun, naik 17,1% dari Rp40,38 triliun di tahun 2009, terutama karena kenaikan saldo kas dan setara kas sebagai akibat kinerja yang lebih baik dan dana hasil penawaran umum saham ICBP yang belum digunakan. Kewajiban Total kewajiban pada tanggal 31 Desember 2010 berjumlah Rp22,42 triliun, turun 9,9% dari Rp24,89 triliun di tahun 2009 terutama karena turunnya total funded debt. Perseroan mencatatkan total funded debt sebesar Rp14,33 triliun di tahun 2010, turun dari Rp17,29 triliun di tahun 2009.

laporan tahunan 2010

30The Company continued to strengthen its balance sheet position by improving its debt profile. The composition of short-term debt improved to around 35% from 39% in 2009, while foreign currency debt accounts for around 29% of total funded debt. In addition, gross debt to equity ratio and net debt to equity ratio fell to 0.58 times and 0.16 times in 2010 from 1.12 times and 0.83 times in 2009. Shareholders Equity Total shareholders equity increased to Rp16.78 trillion from Rp10.16 trillion in 2009, attributable to the increase in the difference arising from changes in equity of subsidiaries in relation to the divestment of ICBP shares to the public, and earnings generated in 2010. Ekuitas Total ekuitas naik menjadi Rp16,78 triliun dari Rp10,16 triliun di tahun 2009, terutama disebabkan oleh naiknya selisih perubahan ekuitas anak perusahaan sehubungan dengan divestasi saham ICBP ke publik, dan laba bersih yang diperoleh sepanjang tahun 2010. Perseroan senantiasa memperkuat posisi keuangannya dengan memperbaiki profil hutangnya. Kontribusi hutang jangka pendek turun menjadi 35% dari 39% di tahun 2009, sementara hutang dalam mata uang asing tercatat sebesar 29% dari total funded debt. Di samping itu, rasio hutang kotor terhadap ekuitas dan rasio hutang bersih terhadap ekuitas, masing-masing mengalami perbaikan menjadi 0,58 kali dan 0,16 kali di tahun 2010, dari 1,12 kali dan 0,83 kali di tahun 2009.

SOLVABILITYTotal liabilities to total shareholders equity ratio decreased to 133.6% in 2010 from 245.1% in 2009 mainly due to lower funded debts and increase in shareholder equity in relation to the divestment of ICBP. Interest coverage ratio increased to 6.82 times in 2010 from 4.05 times in 2009 due to higher EBITDA and lower financing charges.

SOLVABILITASRasio total kewajiban terhadap total ekuitas turun menjadi 133,6% di tahun 2010 dari 245,1% di tahun 2009 terutama karena turunnya total funded debt dan meningkatnya ekuitas sehubungan dengan divestasi saham ICBP. Di tahun 2010, rasio interest coverage naik menjadi 6,82 kali dari 4,05 kali di tahun 2009 disebabkan oleh naiknya EBITDA dan turunnya beban keuangan.

CASH FLOWNet cash from operating activities increased to Rp6.91 trillion in 2010 compared to Rp2.31 trillion in 2009, mainly driven by higher operational performance. The Company recorded net cash used in investment activities of Rp2.09 trillion in 2010, lower than the Rp2.82 trillion in 2009, primarily due to lower capital expenditure in 2010 of Rp2.58 trillion, compared to Rp2.92 trillion in 2009.

ARUS KASKas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi naik menjadi Rp6,91 triliun di tahun 2010, dibandingkan Rp2,31 triliun di tahun 2009 terutama disebabkan oleh meningkatnya kinerja operasional. Perseroan mencatatkan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp2,09 triliun di tahun 2010, lebih rendah dibandingkan Rp2,82 triliun di tahun 2009 terutama karena lebih rendahnya belanja modal di tahun 2010 yaitu sebesar Rp2,58 triliun dibandingkan Rp2,92 triliun di tahun 2009.

annual report 2010

31Cash provided by financing activities increased to Rp1.14 trillion in 2010 from Rp713.1 billion in 2009, attributable to the unused portion of the proceed from ICBPs IPO, despite higher dividend payment in 2010. Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan naik menjadi Rp1,14 triliun di tahun 2010 dari Rp713,1 miliar di tahun 2009 karena adanya pencatatan dana hasil penawaran umum saham ICBP yang belum digunakan meskipun Perseroan melakukan pembayaran dividen yang lebih tinggi.

DIVIDEND AND MARKET CAPITALIZATIONAt the Annual General Meeting in May 2010, the shareholders resolved that a total dividend of Rp816.6 billion or Rp93 per share be distributed and paid to shareholders in August 2010. As of 31 December 2010, Indofoods market capitalization was valued at Rp42.80 trillion.

DIVIDEN DAN KAPITALISASI PASARPada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada bulan Mei 2010, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen sejumlah Rp816,6 miliar atau Rp93 per saham yang telah dibagikan dan dibayarkan kepada para pemegang saham pada bulan Agustus 2010. Pada tanggal 31 Desember 2010, kapitalisasi pasar Indofood bernilai Rp42,80 triliun.

laporan tahunan 2010

OPERATIONAL REVIEW

CONSUMER BRANDED PRODUCTSULASAN KINERJA OPERASIONAL

PRODUK KONSUMEN BERMEREK

34

OVERVIEWThe operation of Indofoods CBP Group is currently conducted by the Companys subsidiary, ICBP, which was listed on IDX in early October 2010. The Group engages in the manufacturing and marketing of a diverse range of packaged food products, providing everyday food solutions for consumers of all ages. Most of its categories command leading market positions and many of its products brands are among the strongest brands with Top-of-Mind status in Indonesia and have gained the trust and loyalty of millions of consumers in Indonesia for decades. The CBP Group business operations consist of 5 (five) divisions: 1. Noodles The Division produces and markets a range of instant bag and cup noodles, egg noodles and instant vermicelli. It is one of the worlds largest instant noodle producers, with annual capacity in excess of 15 billion packs. Its diverse brand portfolio, which includes Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura, Pop Mie, Pop Bihun and Mi Telur Cap 3 Ayam, caters to all market segments. These brands are renowned for their quality, excellent taste and high level of acceptance with consumers.

GAMBARAN UMUMKegiatan operasional Grup CBP dari Indofood saat ini dijalankan oleh anak perusahaan Perseroan, ICBP, yang sahamnya tercatat di BEI pada awal bulan Oktober 2010. Grup ini memproduksi dan memasarkan berbagai produk makanan dalam kemasan, yang menawarkan solusi makanan sehari-hari bagi konsumen di segala usia. Sebagian besar kategori produknya merupakan pemimpin pasar, dan merek-merek produknya merupakan merek yang terkemuka dengan status Top-of-Mind di Indonesia serta berhasil meraih kepercayaan dan loyalitas dari jutaan konsumen di Indonesia selama bertahun-tahun. Kegiatan operasional Grup CBP terdiri dari 5 (lima) divisi: 1. Mi Instan Divisi ini memproduksi dan memasarkan beragam produk mi instan dalam bag dan cup, mi telur dan bihun instan. Divisi ini merupakan salah satu produsen mi instan terbesar di dunia, dengan kapasitas produksi mencapai lebih dari 15 miliar bungkus per tahun. Beragam merek produknya seperti Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura, Pop Mie, Pop Bihun dan Mi Telur Cap 3 Ayam, memenuhi kebutuhan berbagai segmen pasar. Merek-merek tersebut dikenal atas produknya yang berkualitas, memiliki cita rasa yang tinggi dan diterima dengan baik oleh para konsumen.

annual report 2010

35

2. Dairy The Dairy Division entered the Group at the end of 2008 with the acquisition of PT Indolakto, one of the largest producers of dairy products in Indonesia. It produces and markets a variety of dairy products including sweetened condensed milk (SCM), ultra high temperature (UHT) milk, sterilized bottled milk, pasteurized liquid milk (PLM), powdered milk, ice cream, yogurt drink and butter. Its flagship brand, Indomilk, is one of the leading brands in Indonesia, and has been very close to the consumers heart for more than 40 years. Other brands include Cap Enaak and Tiga Sapi for milk products, Orchid Butter for butter, Indoeskrim for ice cream and Nice Yogurt for yogurt drinks. 3. Food Seasonings The Food Seasonings Division produces culinary products including soy sauce, chili sauce, tomato sauce, bouillon and instant seasonings. The marketing of the culinary products is conducted by an associate company, PT Nestl Indofood Citarasa Indonesia, a joint venture company with Nestl SA. A portion of chili and soy sauce production is sold internally for noodles operations and the Division also produces and markets cordial syrups.

2. Dairy Divisi Dairy menjadi bagian dari Grup CBP di akhir tahun 2008 melalui akuisisi PT Indolakto, salah satu produsen produk dairy terbesar di Indonesia. Divisi ini memproduksi dan memasarkan berbagai produk dairy, termasuk susu kental manis (SKM), susu ultra high temperature (UHT), susu steril dalam botol, susu pasteurisasi, susu bubuk, es krim, minuman yogurt dan mentega. Indomilk, merek utama Divisi ini, merupakan salah satu merek terkemuka di Indonesia yang telah melekat di hati para konsumen selama lebih dari 40 tahun. Merek-merek lainnya termasuk Cap Enaak dan Tiga Sapi untuk produk susu, Orchid Butter untuk mentega, Indoeskrim untuk es krim, dan Nice Yogurt untuk minuman yogurt. 3. Penyedap Makanan Divisi Penyedap Makanan memproduksi serangkaian produk kuliner termasuk kecap, saus sambal, saus tomat, kaldu dan bumbu instan. Pemasaran produkproduk kuliner tersebut dilakukan oleh perusahaan asosiasi, PT Nestl Indofood Citarasa Indonesia, sebuah perusahaan patungan dengan Nestl SA. Sebagian produksi saus sambal dan kecap dijual kepada internal untuk digunakan dalam kegiatan operasional mi instan. Divisi ini juga memproduksi dan memasarkan produk sirup.

laporan tahunan 2010

36

4. Snack Foods The Snack Foods Division comprises two business units, snack foods and biscuits. The snack foods unit is conducted by a joint venture company with PepsiCo, producing modern and traditional snacks such as potato, cassava and soy bean chips and various extruded snacks. These products are marketed under various leading brands, such as Chitato, Lays, Qtela, Cheetos, Chiki and JetZ. The biscuit unit is conducted solely by ICBP, producing a wide range of biscuits marketed under the Trenz brand for the young adult market segment and Wonderland, catering to the whole family. 5. Nutrition & Special Foods Nutrition & Special Foods Division produces and markets specialty foods for infants and toddlers, as well as milk products for expectant and lactating mothers. Its principal products are baby cereal (for infants six months and older), follow-on cereal and biscuits for infants and children, and milk products for expectant and lactating mothers. All products are marketed under the Promina and SUN brands, with the Promina brand targeted at the higher income segment and the SUN brand targeted at the lowermiddle income segment. The Groups operations are supported by the Packaging Divisions, producing flexible and corrugated packaging.

4. Makanan Ringan Divisi Makanan Ringan terdiri dari dua unit usaha, makanan ringan dan biskuit. Unit usaha makanan ringan dijalankan melalui perusahaan patungan dengan PepsiCo, yang memproduksi makanan ringan moderen dan tradisional termasuk keripik kentang, singkong dan tempe dan extruded snack. Produkproduk tersebut dipasarkan dengan berbagai merek terkemuka antara lain Chitato, Lays, Qtela, Cheetos, Chiki dan JetZ. Unit usaha biskuit dijalankan sepenuhnya oleh ICBP, yang memproduksi berbagai produk biskuit yang dipasarkan dengan merek Trenz untuk segmen anak muda dan dewasa, serta merek Wonderland untuk segmen keluarga. 5. Nutrisi & Makanan Khusus Divisi Nutrisi & Makanan Khusus memproduksi dan memasarkan makanan khusus untuk bayi dan balita, serta susu untuk ibu hamil dan menyusui. Produkproduk utamanya adalah bubur bayi (untuk usia enam bulan ke atas), bubur bayi lanjutan dan biskuit untuk bayi dan anak-anak, serta susu untuk ibu hamil dan menyusui. Berbagai produk Divisi ini dipasarkan dengan menggunakan merek Promina dan SUN, dimana merek Promina ditujukan untuk segmen menengah ke atas dan SUN untuk segmen menengah ke bawah. Kegiatan operasional Grup CBP didukung oleh Divisi Kemasan, yang memproduksi kemasan fleksibel dan karton.

annual report 2010

37

2010 REVIEWDuring 2010 demand for packaged food products was strong, driven by the improvement in general macroeconomic conditions, increasing urbanization, rising investment in advertising and promotion by players in the packaged food industry, new product launches as well as increasing presence of modern retail outlets across Indonesia. At the same time, this encouraging market condition was also followed by challenges. In the second semester severe weather conditions brought higher prices for some raw materials across the divisions within CBP Group. Despite the challenges, the Divisions continued to maintain their leading positions in the market and registered sales growth and operating margin expansion. The CBP Groups total sales value grew 9.4% to Rp18.17 trillion in 2010 from Rp16.60 trillion in 2009, mainly driven by volume growth across the divisions and higher average selling price for some categories. EBIT margin expanded to 14.4% from 10.9% a year earlier. Contribution to Indofood consolidated net sales and EBIT increased to 46.0% and 39.0% in 2010, compared to 43.3% and 36.1% in 2009, respectively. During the year, the Noodles Division launched several initiatives in marketing and distribution penetration to strengthen its leading market position and maintain its pricing power. The Division continued to adopt the holistic approach in its marketing communication for all its main brands, covering both above the line and below the line to increase awareness, ensure continuous bonding with consumers and enhance loyalty. Several new products were launched to capture niche and higher end market segments, offering specific and value added products such as Indomie Vegan and Indomie Special Quality Noodles. Concurrently, distribution penetration was also intensified through rural area development program. Total sales volume grew 3.9% to 11.45 billion packs in 2010 from 11.03 billion packs in 2009. Total sales value increased 7.5% to Rp12.55 trillion in 2010 from Rp11.68 trillion in 2009 on higher volume and higher average selling price.

ULASAN KINERJA 2010Sepanjang tahun 2010, permintaan akan produk makanan dalam kemasan tetap kuat, didukung oleh meningkatnya kondisi makro ekonomi secara umum, urbanisasi, anggaran periklanan dan promosi dari para pemain di industri makanan dalam kemasan, peluncuran berbagai produk baru serta meningkatnya jumlah outlet ritel moderen di seluruh Indonesia. Namun demikian, kondisi pasar yang positif ini juga diikuti dengan berbagai tantangan. Kondisi cuaca yang kurang menguntungkan di semester kedua telah mendorong peningkatan harga bahan baku di seluruh divisi Grup CBP. Walaupun dihadapkan pada berbagai tantangan, seluruh divisi Grup CBP mampu mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar serta mencatatkan pertumbuhan penjualan dan kenaikan marjin laba usaha. Total nilai penjualan Grup CBP naik 9,4% menjadi Rp18,17 triliun di tahun 2010 dari Rp16,60 triliun di tahun 2009, terutama disebabkan oleh naiknya volume penjualan di seluruh divisi serta kenaikan harga jual rata-rata untuk beberapa kategori. Marjin laba usaha naik menjadi 14,4% dari 10,9% di tahun sebelumnya. Kontribusi Grup CBP terhadap penjualan bersih konsolidasi dan laba usaha konsolidasi Indofood meningkat masing-masing menjadi 46,0% dan 39,0% di tahun 2010, dari 43,3% dan 36,1% di tahun 2009. Sepanjang tahun 2010, Divisi Mi Instan telah melakukan beberapa inisiatif dalam kegiatan pemasaran dan penetrasi distribusi untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar serta mempertahankan pricing power yang dimilikinya. Divisi ini terus menggunakan pendekatan yang komprehensif dalam komunikasi pemasaran untuk seluruh merek utamanya, mencakup kegiatan above the line dan below the line guna meningkatkan awareness, mempererat hubungan dengan para konsumen serta meningkatkan loyalitas. Beberapa produk baru telah diluncurkan untuk melayani segmen khusus (niche market) dan segmen pasar menengah ke atas, dengan menawarkan produk yang spesifik dan bernilai tambah seperti Indomie Vegan dan Indomie Special Quality Noodles. Selain itu, penetrasi distribusi juga semakin diintensifkan melalui program pengembangan daerah pedesaan. Di tahun 2010, total volume penjualan meningkat 3,9% menjadi 11,45 miliar bungkus dari 11,03 miliar bungkus di tahun 2009. Total nilai penjualan meningkat 7,5% menjadi Rp12,55 triliun di tahun 2010 dari Rp11,68 triliun di tahun 2009 disebabkan oleh naiknya volume penjualan dan harga jual rata-rata.

laporan tahunan 2010

38EBIT margin improved significantly to 16.4% in 2010 from 12.7% in 2009, benefiting from higher sales and lower input costs. The Dairy Division maintained its number two position in its major categories, despite tough competition with major international players allocating significant resources for advertising and promotion. The Division continued its focus on strengthening overall brand equity and brand image at a competitive level through various advertising and promotion programs. Several creative TV commercials were launched for key brands and products, while educational consumer related activities were conducted to encourage milk consumption. Due to limited production capacity, sales volume grew modestly in 2010. Sales volume of solid-based products, which include SCM, powdered milk and butter, rose to 176.44 thousand tons in 2010 compared to 167.95 thousand tons in 2009, while sales volume of liquid-based products grew to 92.09 million liters in 2010 from 89.57 million liters in 2009. Total sales value grew 7.4% to Rp3.38 trillion in 2010 compared with Rp3.15 trillion in 2009 due to higher volume and average selling price. Despite higher key input costs, EBIT margin improved to 12.5% in 2010 from 7.5% for 2009, benefiting from improved management of raw material costs and higher average selling price. The three smaller divisions, Food Seasonings, Snack Foods and Nutrition & Special Foods showed commendable performance, registering double digit volume growth as well as EBIT margin improvement. Tiga divisi lainnya yaitu Penyedap Makanan, Makanan Ringan, serta Nutrisi & Makanan Khusus membukukan kinerja yang sangat baik, dengan mencatat pertumbuhan volume double digit serta peningkatan marjin laba usaha. Marjin laba usaha naik secara signifikan menjadi 16,4% di tahun 2010 dari 12,7% di tahun 2009 karena peningkatan penjualan dan turunnya beban bahan baku. Divisi Dairy berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemain terbesar kedua untuk berbagai kategori produk utamanya, walaupun menghadapi kondisi persaingan yang makin meningkat dengan para pemain kelas dunia mengalokasikan dana secara cukup signifikan untuk kegiatan iklan dan promosi. Divisi ini juga terus fokus pada usahanya untuk memperkuat brand equity dan brand image melalui berbagai program periklanan dan promosi. Beberapa iklan televisi telah diluncurkan untuk merek dan produk utamanya, sementara berbagai aktivitas layanan edukasi untuk konsumen dilakukan untuk mendorong konsumsi produk susu. Di tahun 2010, volume penjualan tumbuh moderat karena terbatasnya kapasitas produksi. Volume penjualan untuk kategori produk solid, mencakup SKM, susu bubuk dan mentega, mencapai 176,44 ribu ton di tahun 2010 dibandingkan 167,95 ribu ton di tahun 2009, sedangkan volume penjualan kategori produk liquid tumbuh mencapai 92,09 juta liter di tahun 2010 dari 89,57 juta liter di tahun 2009. Total nilai penjualan meningkat 7,4% menjadi Rp3,38 triliun di tahun 2010 dibandingkan Rp3,15 triliun di tahun 2009 didorong oleh kenaikan volume penjualan dan harga jual rata-rata. Walaupun biaya bahan baku utama mengalami peningkatan, marjin laba usaha meningkat menjadi 12,5% di tahun 2010 dari 7,5% di tahun 2009, berkat membaiknya pengelolaan biaya bahan baku serta kenaikan harga jual rata-rata.

39Sales volume was boosted by increase investment in advertising and promotion, improved distribution coverage, new product launches as well as enhanced product visibility in both modern and traditional retail outlets. Despite higher key raw material costs, EBIT margin expanded across the three divisions on higher sales volume. Pertumbuhan volume penjualan didorong oleh anggaran periklanan dan promosi yang meningkat, jangkauan distribusi yang semakin luas, peluncuran produk-produk baru serta peningkatan product visibility baik di outlet ritel moderen maupun tradisional. Meskipun biaya bahan baku utama mengalami peningkatan, marjin laba usaha dari ketiga divisi tersebut meningkat karena naiknya volume penjualan.

Sales Value (Billion Rupiah) Nilai Penjualan (Miliar Rupiah) DIVISION DIVISI Food Seasonings Penyedap Makanan Snack Foods Makanan Ringan Nutrition & Special Foods Nutrisi & Makanan Khusus Growth Pertumbuhan 34,9%

Sales Volume (Thousand Tons) Volume Penjualan (Ribu Ton) Growth Pertumbuhan 15,5%

EBIT Margin Marjin Laba Usaha

2009

2010

2009

2010

2009

2010

569,3

768,0

63,67

73,53

2,3%

2,5%

772,8

979,8

26,8%

15,89

20,14

26,8%

5,7%

6,4%

432,4

484,4

12,0%

12,50

14,61

16,8%

7,5%

10,3%

2011 OUTLOOKDemand for packaged food products will continue to be strong in the coming years, supported by the strength in the domestic macro economic condition, rising middle income and increasing urbanization. Input costs are expected to continue to be volatile, while competition will be more intense as new players are entering the market and existing players are increasing their presences. We will direct our effort to maintain our position as a leading player in the consumer branded packaged food industry by focusing on our consumer needs and preferences. We will strengthen our core brands by investing effectively in marketing initiatives that resonate with each of our target markets and increase our investment in innovation to broaden our product categories and range. We will continue to leverage on our distribution network to further deepen our distribution penetration, while continuing to improve our product visibility in both modern and traditional retail outlets. Investments in additional capacities across the divisions will continue to meet the expected increasing demand.

PANDANGAN 2011Permintaan akan produk makanan dalam kemasan di masa mendatang, diperkirakan akan tetap kuat didukung oleh kondisi makro ekonomi dalam negeri yang kuat, serta meningkatnya jumlah segmen menengah dan urbanisasi. Biaya bahan baku diperkirakan akan terus bergejolak, dan kondisi persaingan akan semakin ketat dengan masuknya para pemain baru serta meningkatnya kehadiran para pemain yang sudah ada. Kami akan berupaya untuk mempertahankan posisi kami sebagai pemimpin pasar di industri makanan dalam kemasan bermerek dengan terus fokus pada kebutuhan dan selera konsumen. Kami juga akan terus memperkuat merek-merek utama produk kami dengan menerapkan berbagai inisiatif pemasaran yang efektif dan sesuai dengan masing-masing target pasar, serta memperkuat aktivitas di bidang inovasi untuk memperluas kategori dan ragam produk. Kami akan terus memanfaatkan jaringan distribusi kami untuk memperdalam penetrasi distribusi, serta terus meningkatkan product visibility baik di outlet ritel moderen maupun tradisional. Peningkatan kapasitas produksi di seluruh divisi akan terus dilakukan agar dapat memenuhi permintaan yang terus meningkat.

laporan tahunan 2010

OPERATIONAL REVIEW

BOGASARIULASAN KINERJA OPERASIONAL

BOGASARI

42

OVERVIEWThe Bogasari Group has been operating in Indonesia for more than three decades and became a member of the Indofood Group in 1995. It operates two flour mills located in Jakarta and Surabaya. The Group produces wheat flour as well as pasta for both domestic and international markets. Its brands, among others, are Cakra Kembar, Segitiga Biru, Kunci Biru and Lencana Merah for wheat flour, and La Fonte for pasta. It also has its own maritime unit which has 2 panamax and 4 handymax vessels that are used mainly to transport wheat from suppliers in Australia and the northern hemisphere. In addition, it also operates a packaging factory that produces polypropylene bags.

GAMBARAN UMUMGrup Bogasari telah beroperasi di Indonesia selama lebih dari tiga dekade dan bergabung dengan Grup Indofood pada tahun 1995. Grup Bogasari memiliki dua pabrik penggilingan tepung terigu yang berlokasi di Jakarta dan Surabaya. Grup ini memproduksi tepung terigu dan pasta untuk pasar di dalam maupun luar negeri. Merekmereknya, antara lain adalah Cakra Kembar, Segitiga Biru, Kunci Biru dan Lencana Merah untuk tepung terigu, serta La Fonte untuk produk pasta. Grup Bogasari juga mengoperasikan bisnis perkapalannya sendiri, yang terdiri dari dua unit kapal panamax dan empat unit kapal handymax, yang terutama digunakan untuk mengangkut gandum dari Australia dan belahan bumi bagian Utara. Di samping itu, Grup Bogasari juga memiliki pabrik kemasan yang memproduksi kantong polypropylene.

2010 REVIEWThe wheat flour industry continued to expand in 2010, underpinned by the growing industry of flour-based food products such as noodles and biscuits as well as stronger purchasing power in line with the positive momentum of the general macro-economy. On the other hand, competition was increasingly tough with players steadily entering the market since 2007. Significant quantities of imported flour, particularly from Turkey, also created added pressure.

ULASAN KINERJA 2010Industri tepung terigu terus mengalami pertumbuhan di tahun 2010, didukung oleh berkembangnya industri berbagai produk makanan berbasis tepung terigu seperti mi dan biskuit, serta menguatnya daya beli masyarakat seiring dengan membaiknya kondisi makro ekonomi secara keseluruhan. Namun demikian, kondisi persaingan semakin meningkat dengan terus masuknya pemainpemain baru sejak tahun 2007. Sementara itu tepung terigu impor dalam jumlah yang signifikan, terutama dari Turki, turut memperketat tingkat persaingan.

annual report 2010

43

Further challenges remained in the market as we saw volatility in wheat prices throughout the year. Good harvests of winter wheat in the U.S. and Canada softened wheat prices up to the first half of the year. The spike in wheat prices was seen mostly in the second half of the year, driven by weak production from major exporting countries such as Russia, Kazakhstan, Canada, Ukraine, and eastern Australia. Severe weather conditions such as drought in Russia and Kazakhstan, and heavy rainfalls in Canada and eastern Australia hindered production and fueled concerns over global supplies. International wheat stocks are projected to decrease by approximately 10% to around 170 million tons for the 2010/2011 period as compared to the previous period. Despite the challenging environment, Bogasari maintained market leadership and received recognition as a quality product producer. It continued to be recognized for its good quality and best brands, winning Indonesia Original Brands Award 2010 and Customer Satisfaction Award 2010 in the food flour category for Segitiga Biru. Along with Cakra Kembar, it also received the Top Brand Award 2010.

Industri tepung terigu terus menghadapi berbagai tantangan karena harga gandum yang bergejolak di sepanjang tahun 2010. Hasil panen gandum yang baik selama musim dingin di Amerika Serikat dan Kanada mengakibatkan penurunan harga gandum di semester pertama tahun 2010. Peningkatan harga gandum terutama terjadi di semester kedua, didorong oleh rendahnya tingkat produksi dari negara-negara eksportir utama seperti Rusia, Kazakhstan, Kanada, Ukraina dan Australia bagian Timur. Kondisi cuaca yang kurang menguntungkan, seperti musim kering di Rusia dan Kazakhstan, serta tingginya curah hujan di Kanada dan Australia bagian Timur telah mempengaruhi produksi serta memicu kekhawatiran atas pasokan gandum dunia. Pasokan gandum dunia diproyeksikan turun sekitar 10% menjadi sekitar 170 juta ton untuk periode 2010/2011 dibandingkan periode sebelumnya. Meskipun menghadapi kondisi yang penuh tantangan, Bogasari mampu mempertahankan kepemimpinan pasarnya dan meraih penghargaan sebagai produsen produk yang berkualitas. Bogasari terus memperoleh penghargaan atas kualitas produk dan merek-merek terbaiknya, dengan meraih penghargaan Indonesia Original Brands 2010 dan Customer Satisfaction Award 2010 dalam kategori tepung terigu untuk Segitiga Biru. Bersama dengan Cakra Kembar, merek tersebut juga meraih penghargaan Top Brand Award 2010.

laporan tahunan 2010

44Further efforts were made to strengthen brand equity through both above the line and below the line promotional activities. Use of TV advertisements was continued to enhance brand image and equity. In an attempt to increase brand awareness and loyalty, Bogasari also initiated Bogasari Expo Keanekaragaman Kreasi Terigu (The Rich Varieties of Products from Flour) with the involvement of wheat flour-based SMEs. Held in November 2010 and boasting more than 104 booths - of which 64 were owned by Mitra Binaan Bogasari SMEs - the event combined the concept of exhibition, education, and recreation to explore entrepreneurial potentials. To foster relationships with customers, Bogasari also actively trained and educated customers through its Baking Center where a variety of training programs are available for customers to choose and learn from. During the year, pasta achieved stronger sales volume in both domestic and export markets. In the domestic market, the growing appeal of western lifestyles and fast-food franchises drove higher demand. The La Fonte Bolognese Pasta Sauce, launched in March 2009, also supported the increase in pasta sales. Throughout 2010, La Fonte continued to be the market leader in the domestic modern market. The Group registered growth of sales volume across all categories in 2010. Total sales volume for flour increased by 2.1% from 2.24 million tons in 2009 to 2.29 million tons in 2010, while pasta grew 16.0% from 26.25 thousand tons in 2009 to 30.44 thousand tons in 2010. However, total sales value declined by 8.9% to Rp12.71 trillion from Rp13.96 trillion in 2009, due to lower average selling prices. Nevertheless, EBIT margin expanded to 14.1% in 2010 compared to 9.5% in 2009, reflecting the margin-focused strategy that was implemented during the year. Contribution to consolidated net sales was 25.7% in 2010, down from 28.6% in the previous year, and EBIT contribution to consolidated EBIT was 26.6% as compared to 26.4% in 2009. Di tahun 2010, Grup Bogasari meraih pertumbuhan volume penjualan di semua kategori. Total volume penjualan tepung terigu meningkat 2,1% dari 2,24 juta ton di tahun 2009 menjadi 2,29 juta ton di tahun 2010, sementara volume penjualan pasta tumbuh 16,0% dari 26,25 ribu ton di tahun 2009 menjadi 30,44 ribu ton di tahun 2010. Namun demikian, total nilai penjualan turun sebesar 8,9% menjadi Rp12,71 triliun dari Rp13,96 triliun di tahun 2009 karena turunnya harga jual rata-rata. Meskipun demikian, marjin laba usaha naik menjadi 14,1% di tahun 2010 dibandingkan dengan 9,5% di tahun 2009 karena Bogasari menerapkan strategi yang berfokus pada marjin di tahun 2010. Grup Bogasari memberikan kontribusi sebesar 25,7% terhadap penjualan bersih konsolidasi di tahun 2010, turun dari 28,6% di tahun sebelumnya, sedangkan kontribusi terhadap laba usaha konsolidasi mencapai 26,6% dibandingkan dengan 26,4% di tahun 2009. Sepanjang tahun 2010, volume penjualan produk pasta meningkat baik di pasar dalam maupun luar negeri. Di pasar dalam negeri, meningkatnya daya tarik akan gaya hidup barat dan waralaba makanan cepat saji, telah mendorong peningkatan permintaan. Saus Pasta Bolognese merek La Fonte, yang diluncurkan pada bulan Maret 2009, juga turut mendukung peningkatan penjualan pasta. Sepanjang tahun 2010, La Fonte tetap menjadi pemimpin pasar di pasar moderen dalam negeri. Berbagai upaya terus dilakukan untuk memperkuat brand equity melalui aktivitas promosi above the line dan below the line. Penayangan iklan di TV terus berlanjut untuk meningkatkan brand image dan brand equity. Sebagai upaya untuk meningkatkan brand awareness dan loyalitas, Bogasari juga menyelenggarakan Expo Bogasari bertema Keanekaragaman Kreasi Terigu yang melibatkan para pengusaha UKM berbasis bahan baku tepung terigu. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada bulan November 2010 dengan menampilkan lebih dari 104 gerai pameran dimana 64 gerai diantaranya dimiliki oleh para pengusaha UKM Mitra Binaan Bogasari. Kegiatan tersebut menggabungkan konsep pameran, pendidikan dan rekreasi untuk menggali potensi kewirausahaan. Dalam rangka membangun hubungan dengan para pelanggan, Bogasari juga aktif memberikan pelatihan dan pendidikan bagi para pelanggannya melalui Baking Center, yang menawarkan beragam pilihan program pelatihan untuk belajar.

annual report 2010

45

2011 OUTLOOKThe flour industry is expected to continue growing, as consumption per capita at 19 kg per year is still low in comparison with other neighboring countries. Urbanization will also spur industry growth in light of the growing popularity of modern western fast-food franchises and associated lifestyle changes, primarily among the younger generation. Competition is likely to intensify with the continuing entry of new players. To address the challenges, Bogasari will strive to retain market leadership by implementing sound strategies in marketing, distribution and operations. Efforts to increase brand equity and deepen customer loyalty will be continued through the use of above the line and below the line activities, while relationships with SMEs will be strengthened through various educational and other programs. Distribution channels will also be improved to implement an effective channel strategy to enhance Bogasaris ability to reach target customers and penetrate untapped areas of the market. Additionally, the Group will also enhance research and development activities for product innovation and continuous improvement of product quality.

PANDANGAN 2011Industri tepung terigu diperkirakan akan terus bertumbuh karena konsumsi per kapita sebesar 19 kg per tahun, relatif masih rendah dibandingkan dengan konsumsi per kapita negara-negara tetangga. Urbanisasi juga akan mendorong pertumbuhan industri tepung terigu seiring meningkatnya popularitas waralaba makanan cepat saji dari mancanegara serta perubahan gaya hidup terutama di kalangan generasi muda. Persaingan akan terus meningkat dengan masuknya pemain-pemain baru. Guna menghadapi tantangan tersebut, Bogasari akan berupaya mempertahankan kepemimpinan pasarnya dengan menerapkan strategi yang tepat di bidang pemasaran, distribusi dan operasional. Berbagai upaya untuk meningkatkan brand equity dan loyalitas pelanggan akan terus dilakukan melalui berbagai aktivitas above the line dan below the line, sementara hubungan dengan para pengusaha UKM akan diperkuat melalui berbagai program pelatihan dan program lainnya. Jalur distribusi juga akan disempurnakan dengan menerapkan strategi jalur distribusi yang efektif guna meningkatkan kemampuan Bogasari dalam menjangkau target pelanggan dan memperluas penetrasi distribusi ke berbagai area yang belum terlayani. Selain itu, Grup Bogasari juga akan memperkuat aktivitas riset dan pengembangannya untuk inovasi produk serta peningkatan kualitas produk secara terus menerus.

48

OVERVIEWThe Agribusiness Group consists of two divisions: the Plantations Division and the Edible Oils & Fats Division. The Group, mainly manages part of the upstream segment of Indofoods Total Food Solutions operation, has been expanding since 2004. Activities are concentrated in Indofood Agri Resources Ltd. (IndoAgri), listed on the Singapore Stock Exchange, and its subsidiaries which include PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum), listed on the Indonesia Stock Exchange. The Group is a vertically integrated agribusiness group with business activities spanning the entire supply chain from research and development, seed breeding, oil palm cultivation and milling; as well as the production and marketing of branded cooking oils, margarine and shortening. As a diversified group, we are also engaged in the cultivation and processing of rubber and sugar cane as well as other crops. The Plantations Division currently has approximately 242 thousand hectares of planted area, of which approximately 205 thousand hectares or 85% are planted with oil palm, and approximately 22 thousand hectares and 11 thousand hectares are planted with rubber and sugar cane, respectively.

GAMBARAN UMUMGrup Agribisnis terdiri dari dua divisi yaitu: Divisi Perkebunan dan Divisi Minyak & Lemak Nabati. Grup ini terus berkembang sejak tahun 2004 guna mendukung kegiatan usaha Indofood yang merupakan perusahaan Total Food Solutions, dengan mengelola sebagian kegiatan operasional Indofood di segmen hulu. Kegiatan usaha Grup Agribisnis terkonsentrasi pada Indofood Agri Resources Ltd. (IndoAgri), yang tercatat di Bursa Efek Singapura, dan anak-anak perusahaannya termasuk PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum), yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Grup ini merupakan grup agribisnis yang terintegrasi secara vertikal dengan kegiatan usaha yang meliputi seluruh mata rantai pasokan mulai dari penelitian dan pengembangan, pembibitan, pemuliaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran minyak goreng, margarin dan shortening bermerek. Sebagai grup yang memiliki diversifikasi usaha, Grup ini juga memiliki kegiatan usaha pemuliaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman lainnya. Saat ini, Divisi Perkebunan memiliki sekitar 242 ribu hektar luas lahan yang telah ditanami, dimana sekitar 205 ribu hektar atau 85% diantaranya telah ditanami dengan kelapa sawit, serta sekitar 22 ribu hektar dan 11 ribu hektar, masing-masing telah ditanami dengan karet dan tebu.

annual report 2010

49

The Division has a total processing capacity of 4.5 million tons of fresh fruit bunches (FFB) per annum spread across 20 palm oil mills in Sumatra and Kalimantan. It also operates four crumb rubber factories, three sheet rubber factories, a cocoa factory, a tea factory and a sugar factory. The construction of an 8,000 tons cane per day (TCD) sugar mill in South Sumatra is expected to be completed in 2011. Our estates and processing mills in North Sumatra are certified to the stringent standards set by the Roundtable of Sustainable Palm Oil (RSPO), producing 170,000 tons of sustainable CPO per annum. The second division, the Edible Oils & Fats Division, manufactures and markets the Groups downstream products. These include cooking oil, margarine, shortening, crude coconut oil and other by-products. Its range of cooking oils commands market leadership in Indonesia, with the best-selling brand, Bimoli, a favorite in millions of households since 1978. Margarine and shortening also enjoy a strong market presence, sold under the brands Simas Palmia (for retail consumer), Palmia, Simas, Amanda and Malinda (for industrial consumer). The bulk of sales of margarine and shortening are in the form of industrial pack margarine and shortening supplied to bakeries, snack and biscuit manufacturers.

Divisi ini memiliki 20 pabrik pengolahan kelapa sawit di Sumatra dan Kalimantan, dengan total kapasitas 4,5 juta ton tandan buah segar (TBS) per tahun. Divisi ini juga mengoperasikan empat pabrik karet remah, tiga pabrik karet lembaran, satu pabrik kakao, satu pabrik teh serta satu pabrik gula. Pembangunan pabrik gula dengan kapasitas 8.000 ton tebu per hari (tons cane per day atau TCD) di Sumatra Selatan diharapkan dapat selesai pada tahun 2011. Perkebunan dan pabrik pengolahan kami di Sumatra Utara, yang memproduksi 170.000 ton minyak kelapa sawit (CPO) setiap tahunnya, telah berhasil mendapatkan sertifikat Roundtable of Sustainable Palm Oil (RSPO). Divisi yang kedua, yaitu Divisi Minyak & Lemak Nabati, memproduksi dan memasarkan produk-produk hilir Grup, termasuk minyak goreng, margarin, shortening, minyak kelapa (crude coconut oil) dan produk turunannya. Berbagai produk minyak gorengnya merupakan pemimpin pasar di Indonesia, dengan mereknya yang terkemuka, Bimoli, telah menjadi pilihan bagi jutaan rumah tangga sejak tahun 1978. Berbagai produk margarin dan shortening dengan merek-merek Simas Palmia (untuk konsumen ritel), Palmia, Simas, Amanda dan Malinda (untuk konsumen industri), juga memiliki pangsa pasar yang signifikan. Sebagian besar dari penjualan margarin dan shortening ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan industri seperti pengusaha roti, makanan ringan dan biskuit.

laporan tahunan 2010

50

The Division operates five refineries located strategically in Jakarta, Surabaya, Medan and Bitung. Among them, the Tanjung Priok refinery in North Jakarta, where phase 1 construction was completed at the end of 2010, has added 420,000 tons to refining capacity. Collectively, the Division has a total refining capacity of 1.4 million tons per year.

Divisi ini mengoperasikan lima pabrik penyulingan yang berlokasi di Jakarta, Surabaya, Medan dan Bitung. Dengan diselesaikannya tahap pertama pembangunan pabrik yang berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara pada akhir tahun 2010, kapasitas penyulingan meningkat sebesar 420.000 ton. Sehingga secara keseluruhan, Divisi ini memiliki total kapasitas penyulingan sebesar 1,4 juta ton per tahunnya.

2010 REVIEWCPO prices (CIF Rotterdam) rebounded strongly from US$683 per ton in 2009 to a high of US$1,108 per ton in Q4 2010, averaging at US$901 per ton in 2010. The strong recovery in CPO prices was supported by tighter supplies from major producing countries including Indonesia as a result of adverse weather conditions, and coupled with strong demands from China and India as well as an increase in biodiesel mandates. Rubber prices staged a similar rebound due to lower global production and higher global demand prompted by a recovering automotive industry.

ULASAN KINERJA 2010Harga CPO (CIF Rotterdam) menguat secara signifikan mencapai harga tertinggi sebesar US$1.108 per ton di kuartal keempat tahun 2010 dan mencapai harga ratarata sebesar US$901 per ton sepanjang tahun 2010 dari US$683 per ton di tahun 2009. Kenaikan harga CPO yang signifikan tersebut didorong oleh turunnya pasokan dari negara-negara produsen utama termasuk Indonesia, akibat kondisi cuaca yang kurang menguntungkan, dan tingginya tingkat permintaan dari Cina dan India serta meningkatnya mandat untuk penggunaan biodiesel. Harga karet juga mengalami peningkatan sebagai akibat dari turunnya produksi dunia dan meningkatnya permintaan dunia yang dipicu oleh pulihnya industri otomotif.

annual report 2010

51The increase in CPO and rubber prices has partly resulted in a 13.