IPS.docx

download IPS.docx

of 27

Transcript of IPS.docx

  • 5/25/2018 IPS.docx

    1/27

    Kelompok 5

    AYU DEWI,DETA,ENA,DYANA,DITA,MITHA

    11

    KELOMPOK

    5

  • 5/25/2018 IPS.docx

    2/27

    Kelompok 5

    AYU DEWI,DETA,ENA,DYANA,DITA,MITHA

    22

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Karena

    atas rahmat-Nya tugas ini dapat diselesaikan. Tugas yang kami hasilkan ini

    berjudul Perlawanan Hasanudin di Sulawasi Selatandimaksudkan untukmemenuhi tugas yang diberikan oleh guru.

    Begitu banyak hambatan yang kami jumpai selama menyelesaikantugas ini, tetapi berkat bantuan dari semua pihak dan berbagai sumber,akhirnya hambatan tersebut dapat kami lewati. Banyak sumber sumber

    yang kami gunakan sebagai pemacu dan pendorong unutk menyelesaikan

    tugas ini. Tugas ini segtogyanya menjadi media pembelajaran dan jugasebagai sumber daya yang sanagt diperlukan oleh semua kalangan.

    Kami harap para pembaca dapat memberi kritikan dan saran yangsifatnya membangun. Akihir kata, kami sebagai menusia tidak lepas dari

    kesalahan dan kekurangan, segala kesalahan yang ada pada tugas ini kamimohon maaf yang sebesar besarnya.

    Mangupura,Oktober 2012

    Penulis

  • 5/25/2018 IPS.docx

    3/27

    Kelompok 5

    AYU DEWI,DETA,ENA,DYANA,DITA,MITHA

    33

    DAFTAR ISI

    KATA PENGATAR

    DAFTAR ISI

    ABSTRAKSI

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang1.2 Rumusan masalah1.3 Tujuan Penelitian1.4 Manfaat penelitian

    BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

    BAB III METODELOGI PENELITIAN

    3.1 Rancangan Penelitian

    3.2 Jenis dan Sumber Data

    3.3 Teknik Pengumpulan Data

    3.4 Tenik Anasila Data

    BAB V PENUTUP

    5.1 KESIMPULAN

    5.2 SARAN SARAN

    DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

    2

    3

    4

    5

    5

    6

    6

    7

    8

    24

    24

    24

    24

    24

    25

    25

    26

    27

    28

  • 5/25/2018 IPS.docx

    4/27

    Kelompok 5

    AYU DEWI,DETA,ENA,DYANA,DITA,MITHA

    44

    ABSTRAKSI

  • 5/25/2018 IPS.docx

    5/27

    Kelompok 5

    AYU DEWI,DETA,ENA,DYANA,DITA,MITHA

    55

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANGBangsa kita terkenal sebagai bangsa pejuang. Kesadaran untuk

    berjuang ini tuimbul dari dalam diri semualapisan masyarakat. Mereka

    berjuang hanya dengan mengadalkan pedang, golok, keris, panah, dan

    bambu runcing. Dengan semangat juang dan kesadaran yang tinggi,seluruh lapisan masyarakat berjuang melawan musuh yang

    bersenjatakan pistol, senapan, dan meriam. Para pemuda bergabung

    dalam laskar laaskar untuk mengangkat sejanta.

    Remaja puteri yang telah cukup usia berjuang dan bergabung

    dengan pasukan tempur sebagai perawat. Mereka memiliki keberanian

    yang tinggi. Mereka berani mengorbankan jiwa dan raga untuk melawan

    penjajah. Orang orang seperti itu disebut pahlawan.Pahlawan dan patriot bangsa adalah mereka yang punya jasa besar

    dalam memerdekakan dan membangun bangsa. Walau hanya beberapa

    bulan atau mungkin beberapa hari, bila jasanya luar biasa, maka ia layak

    disebut sebagai pahlawan dan patriot.

    Di setiap wilayah Indonesia memiliki pahlawan yang jasanya selalu

    dikenang seperti di wilayah Indonesia bagian barat ada pangeran

    Antasari di kalimantan, Wage Rudolf Suprtman dari DKI Jakarta, R.Otto Iskandar Dinata dari Jawa Barat, Nying Ageng Serang dari Jawa

    Tengah, Kiai Haji Ahmad Dahlan dari Daerah Istime Yogyakarta, dan

    Dr. Sutomo dari Jawa Timur. Dan wilayah Indonesia bagian Tengah ada

    I Gusti Ngurah Rai dari Bali, Hasanudin dari Sulawesi Selatan dan

    Robert Monginsidi dari Sulawesi. Serta dari wilayah Indonesia bagian

    timur ada Kapitan Pattimura dari maluku, Pangeran Nuku dari Tidore,

    Sulatan Harun dari Ternate, dan Marten Indey dari serta masih

    banyak lagi pahlawan pahlawan dengan jasa jasa untuk

    memerdekakan bangsa kita.

  • 5/25/2018 IPS.docx

    6/27

    Kelompok 5

    AYU DEWI,DETA,ENA,DYANA,DITA,MITHA

    66

    1.2 RUMUSAN MASALAH1.2.1 Siapa itu Hasanudin?1.2.2 Bagaimana perjalanan perang di Selawesi Selatan?1.2.3 Bgaimana perjalanan perelawanan Rakyat Banjar?1.2.4 Bagaimana perjalanan perlawanan Rakyat Bali?1.2.5 Bagaimana perjalanan perlawanan Rakyat Aceh?

    1.3 TUJUAN PENELITIANSetiap usaha atau aktivitas apapun ynag dilakukan tentunya

    mempunyai suatu acuan konsep. Demikian pula halnya dalam karya

    tulis ini. Adapun tujuan memgenai Perlawanan Hasanudin di Sulawesi

    Selatan ini adalah:

    1.3.1 TUJUAN UMUMAdapun tujuan umum dibuat karya tulis tentang Perlawanan ini

    adalah untuk memperkenalkan kepada masyarakat yang belum

    mengetahui Pengetian perlawanan rakya secara lebih luas. Hal ini

    patut dilakukan karena mengingat jasa jasa pahlawan yang telah

    gugur untuk kepentingan rakyat Indonesia.

    1.3.2 TUJUAN KHUSUS1. Untuk mengetahui orang yang bernama Hasanudin2. Untuk mengetahui perjalanan perang di Sulawesi Selatan3. Untuk mengetahui perjalanan perelawanan Rakyat Banjar4. Untuk mengetahui perjalanan perlawanan Rakyat Bali5. Untuk mengetahui perjalanan perlawanan Rakyat Aceh

  • 5/25/2018 IPS.docx

    7/27

    Kelompok 5

    AYU DEWI,DETA,ENA,DYANA,DITA,MITHA

    77

    1.4 MANFAAT PENELITIAN

    Adapun maanfat dari dibuat maklah mengenai Perlawanan Haanaudindi Sulawesi Selatan ini adalah:

    1.4.1 MANFAAT AKADEMISAdapun maanfaat akademis yang dapat diperoleh dari pembuatan

    karya tulis ini adalah sebagai wahanan pembelajaran dalam

    membuat karya tulis ilmiah yang berkaitan dengan pendidikan

    pelajar pada umumnya.

    1.4.2 MANFAAT PRAKTIS1. Dapat mengtahui orang yang bernama Hasanudin2. Dapat mengtahui perjalanan perang di Sulawesi Selatan3. Dapat mengtahui perjalanan perelawanan Rakyat Banjar4. Dapat mengtahui perjalanan perlawanan Rakyat Bali5. Dapat mengtahui perjalanan perlawanan Rakyat Aceh

  • 5/25/2018 IPS.docx

    8/27

    Kelompok 5

    AYU DEWI,DETA,ENA,DYANA,DITA,MITHA

    88

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKAAN PERLAWANAN HASANUDIN DI SULAWESI SELATAN

    RIWAYAT PERJUANGAN SULTAN HASANUDDIN

    Nusantara kita terdiri dari ribuan pulau dengan kekayaan alam yang berlimpah

    ruah. Diantara pulau-pulau itu, ada sebuah pulau yang bentuknya menyerupai huruf K.

    Pulau itu tidak lain adalahPulau Sulawesi. Dahulu, pada

    abad ke-15 sampai abad ke-17, di bagian pulau sulawesi

    terletak sebuah kerajaan yang besar dan disegani

    bernamakerajaan gowa. Menurut catatan para ahli,

    kerajaan gowa ini didirikan pada sekitar tahun 1300

    Masehi dan dikenal serta disegani oleh bangsa Eropa

    kerena kebesaran dan kekuatan armada perangnnya. Salah

    satu raja yang memerintah kerajaan gowa itu adalah I

    Mallombasi Daeng Mattawang, Karaeng Bonto Mangape,

    Sultan Hasanuddin, Tumenanga ri Ballapangkana (yang

    meninggal di istananya yang indah). Beliau dikenal sebagai

    Sultan Hasanuddin, yang dijuluki "Ayam Jantan Dari

    Timur". Raja Gowa ke-16 yang memerintah kerajaan gowatahun 1653-1669 menggantikan ayahnya Sultan

    Malikussaid yang memerintah pada tahun 1639-1653.

    I Mallombasi, nama kecil dari Sultan Hasanuddin yang dilahirkan pada tanggal 12

    Januari 1631. Ayahnya bernama I Manuntungi Daeng Mattola, Karaeng Lakiung yang

    bergelar Sultan Malikussaid dan ibunya bernama I Sabbe To'mo Lakuntu, Putri

    bangsawan Laikang adalah salah seorang istri Sultan Malikussaid. Sultan Hasanuddin

    atau I Mallombasi mempunyai seorang saudara perempuan yang bernama I Sani atau I

    Patimang Daeng Nisaking Karaeng Bonto Je'ne yang kemudian menjadi permaisuri

    Sultan Bima, Ambela Abul Chair Sirajuddin.

    Masa Kelahiran Dan Remaja

    Pada saat kelahiran dan masa kecil I Mallombasi Sultan Hasanuddin Ayahnya

    belum menjadi raja Gowa. Sejak kecil Sultan Hasanuddin telah menunjukan

    kelebihannya dari saudara-saudaranya yang lain. Kecerdasan dan kerajinannya dalam

    belajar sangat menonjol. Walaupun Hasanuddin adalah putra bangsawan, pada masa

    kecilnya sangat rendah hati dan perbuatannya selalu jujur. Dia sangat disayangi karena

    sifatnya itu. Pendidikannya di Pusat Pendidikan dan Pengajaran Islam di Mesjid

    Bontoala membentuk Hasanuddin menjadi pemuda yang beragama dan memilikisemangat perjuangan.

    Pada umur 8 tahun, Sultan Alauddin Mangkat setelah memerintah selama 46 tahun.

    Hasanuddin merasa sangat sedih sekali. Kemudian ayahnya yang mengantikan kakek

    Beliau menjadi raja Gowa ke-15. Beliau dilantik pada tanggal 15 Juni 1639. Mas remaja

    Hasanuddin diisi dengan kesibukan belajar dan bergaul dengan kawan-kawannya dan

    juga dengan putra-putra raja Bone yang waktu itu menjadi tawanan kerajaan Gowa.

    Pada usia 16 tahun Hasanuddin kerap kali hadir menyertai ayahnya dalam perundingan-

    perundingan penting. Dalam kesempatan itulah I Mallombasi Sultan Hasanuddin mulai

    Hasanudin

    http://lobelobenamakassar.blogspot.com/2012/01/sulawesi-makassar-misteri-angka-7-dan.htmlhttp://lobelobenamakassar.blogspot.com/2012/01/sulawesi-makassar-misteri-angka-7-dan.htmlhttp://lobelobenamakassar.blogspot.com/2012/01/sulawesi-makassar-misteri-angka-7-dan.htmlhttp://lobelobenamakassar.blogspot.com/2011/12/benteng-somba-opu-saksi-bisu-sejarah.htmlhttp://lobelobenamakassar.blogspot.com/2011/12/benteng-somba-opu-saksi-bisu-sejarah.htmlhttp://lobelobenamakassar.blogspot.com/2011/12/benteng-somba-opu-saksi-bisu-sejarah.htmlhttp://lobelobenamakassar.blogspot.com/2011/12/benteng-somba-opu-saksi-bisu-sejarah.htmlhttp://lobelobenamakassar.blogspot.com/2012/01/sulawesi-makassar-misteri-angka-7-dan.html
  • 5/25/2018 IPS.docx

    9/27

    Kelompok 5

    AYU DEWI,DETA,ENA,DYANA,DITA,MITHA

    99

    belajar ilmu pemerintahan, diplomasi dan ilmu perang. Kecakapan dalam bidang ini

    sudah menonjol, Hasanuddin juga banyak mendapat bimbingan dari ayahnya serta

    mangkubumi kerajaan Gowa Karaeng Pattingaloang tokoh yang paling berpengaruh dan

    cerdas. Pergaulan Hasanuddin tidak hanya dalam lingkungan bangsawan istana dan

    rakyatnya, tetapi meluas kepada orang asing, melayu, b\portugis dan inggris yang pada

    saat itu banyak berkunjung ke Makassar untuk berdagang.

    Pada usia 20 tahun, Sultan Hasanuddin beberapa kali menjadi utusan mewakili ayahnya

    mengunjungi kerajaan nusantara yang bersahabat, membawa titah persatuan

    nusantara. Juga terutama pada daerah-daerah dalam gabungan pengawalan kerajaan

    Gowa, Hasanuddin selalu mendapat tugas membawa amanat Raja Gowa yang tak lain

    adalah ayahnya sendri. Menjelang umurnya 21 tahun, Sultan Hasanuddin dipercaya

    untuk menjabat urusan Pertahanan Kerajaan Gowa dan banyak membantu ayahnya

    mengatur pertahanan guna menangkis serangan Belanda yang saat itu mulai dilancarkan.

    Penobatan Sultan Hasanuddin Menjadi Raja Gowa Ke-16

    I Mallombasi bukanlah putra mahkota yang mutlak menjadi pewaris kerajaan. Apalagi

    derajat kebangsawanan ibunya lebih rendah dari ayahnya. I Mallombasi diangkat

    menjadi raja karena adanya pesan dari ayahnya sebelum wafat. Mangkubumi Kerajaan

    Karaeng Pattingaloang juga mendukung keputusan almarhum Raja Gowa Malikussaid.

    Dukungan itu diberikan karena sifat-sifat Hasanuddin yang tegasa dan berani. Juga

    kemampuan serta pengetahuan yang luas dan menonjol dari saudaranya yang lain.Kerajaan Gowa memang memerlukan Raja yang berani serta bijaksana menghadapi

    perang dengan penjajah Belanda.

    I Mallombasi Daeng Mattawang dinobatkan menjadi Raja Gowa ke-16 dengan gelar

    Sultan Hasanuddin pada bulan Nopember 1653 menggantikan ayahnya pada saat beliau

    berusia 22 tahun. Dua tahun setelah dinobatkan Sultan Hasanuddin kemudian menikahi

    I Bate Daeng Tommi atau I lo'mo Tombong Karaeng Pabineang dan menjadi

    permaisurinya. I Bate Daeng Tommi adalah putri Mangngada'Cinna Daeng Sitaba,

    Karaeng Pattingaloang Mangkubumi,KerajaanGowa.

    Masa Jaya Kerajaan Gowa

    Lama sebelum Sultan Hasanuddin dilahirkan, Kerajaan Gowa adalah kerajaan yang besar.

    Pelabuhan Makassar ramai dikunjungi oleh para pedagang dari Portugis, Ingris dan

    Belanda. Pada masa Sultan Alauddin memerintah, Kerajaan Gowa telah tumbuh semangat

    persatuan nusantara dari kerajaan-kerajaan besar. Persahabatan akrab antara Raja

    Mataram di Pulau Jawa, Sultan Aceh di Sumatra, Sultan Ternate di Maluku, Sultan

    Banten di Jawa Barat dan lainnya.Persaingan antara Portugis, Inggris, Spanyol dan Belanda menimbulkan ketegangan-

    ketegangan keren aketiga bangsa penjajah itu masiing-masing mau memonopoli

    perdagangan rempah-rempah dari Maluku dan perdagangan di Malaka. Kekuatan armada

    perang Kerajaan Gowa sudah terkenal kemana-mana. Persahabatan dengan Ternate,

    Bima, Ambon dan kerajaan-kerajaan kecil di Sulawesi dan Maluku memberi kewajiban

    kepada armada perang Kerajaan Gowa untuk melindungi kerajaan itu dari serangan

    penjajah.

    Sultan Muhammad Said ayah dari Sultan Hasanuddin terkenal sebagai seorang raja yang

  • 5/25/2018 IPS.docx

    10/27

    Kelompok 5

    AYU DEWI,DETA,ENA,DYANA,DITA,MITHA

    1010

    berani, bijaksana, hormat kepada orang tua, tahu membalas budi serta tidak mebeda-

    bedakan antara bangsawan dan orang kebanyakan. Pandai bergaul dengan sesamanya raja

    dan dipuji sebagai orang yang meperlakukan rakyatnya sebagai manusia. Dia bersahabat

    dengan Gubernur Spanyol di Manila, Raja Muda Portugis di Goa India, Presiden di Keling

    (Koromandel India), Saudagar di Masulipatan (India). Bersahabat dengan Raja Ingris,

    Raja Portugal, Raja Kastilia (Spanyol) dan dengan Mufti di Mekah. Mufti inilah yang

    mula-mula meberi gelar "Sultan Muhammad Said" Karena memang nama Arabnya adalah

    Malikussaid.

    Awal Masa Perang

    Perang pertama dengan Belanda terjadi pada saat Hasnuddin berumur 3 tahun.

    Tahun 1631 sampai 1634 armada Gowa dan Ternate saling serang dengan armadaBelanda di perairan Maluku. Tahun 1634 Raja Gowa mengirim armada terdiri dari 100

    perahu perang ke Ambon membantu rakyat Ambon melawan Belanda yang memusnahkan

    pohon-pohon cengkeh dan pala di Maluku.

    Raja Gowa berkewajiban melindungi kerajaan sekutunya di Ambon. Perang itu dikenal

    dengan nama perang Hongi. Setahun sesudah itu belanda mengirim 12 kapal ke perairan

    Makassar dan memulai menembaki benteng galesong. Untunglah setahun sebelumnya

    benteng yang terbuat dari tanah itu sudah diubah dan dibuat dari batu, sedangkan

    perahu dan kapal perang armada Gowa sudah meninggalkan perairan Makassar sebagaitaktik untuk menghindari bentrokan. Serangan Belanda ini gagal total.

    Keinginan Kompeni Belanda untuk mengusai dan menaklukkan Gowa makin kuat. Berbagai

    cara dipergunakan. Pada bulan Juni 1637 Kompeni Belanda yang dipimpin Gubernur

    Jendral Anthony Van Diemen berhasil membuat perjanjian dengan Kerajaan Gowa. Van

    Diemen meminta agar Raja Gowa melarang Portugis dan inggris berdagang di Makassar,

    tetapi permintaan itu ditolak oleh Sultan Alauddin. Orang Belanda belum diluaskan

    untuk tinggal dan menetap di Makassar. Pada waktu itu Raja Gowa menerima tamu-tamu

    asing di istananya yang terdapat di dalambenteng Somba Opu.Benteng Pertahanan

    Pengepungan beberapa kali oleh kompeni Belanda terhadap pantai makassar menambah

    keyakinan bahwa kompeni Belanda pada suatu saat akan menyerbu dan melaksanakan

    niatnya untuk merebut dan menaklukkan kerajaan Gowa. Kompeni Belanda memang mau

    memonopoli perdagangan rempah dari maluku. Sultan Hasanuddin yang waktu itu telah

    sering menjadi duta dan mengurus pertahanan Kerajaan Gowa dengan dukungan

    Karaeng Pattingaloang Mangkubumi Kerajaan Gowa mulai memperkuat benteng di

    sepanjang pantai.Ada tiga 3 Benteng yang diperkuat dan dipasangi meriam.Benteng Somba Opu yang

    menjadi pertahanan utama,dan menjadi kediaman Sultan, tebalnya 12 kaki. Benteng ini

    dipasangi meriam besar yang dijuluki "Anak Mangkasara" dan ada lebih 270 meriam-

    meriam kecil lainnya. Meriam "Anak Mangkasara" ini dibuat pada tahun 1593 dengan

    panjang 3 meter dan garis tengah lubang mulutnya 41,5cm serta beratnya 500kg

    (11.000 Pound).

    Selama perang antara Gowa dan Belanda berlangsung, tahun-tahun berikutnya Sultan

    http://lobelobenamakassar.blogspot.com/2011/12/benteng-somba-opu-saksi-bisu-sejarah.htmlhttp://lobelobenamakassar.blogspot.com/2011/12/benteng-somba-opu-saksi-bisu-sejarah.htmlhttp://lobelobenamakassar.blogspot.com/2011/12/benteng-somba-opu-saksi-bisu-sejarah.htmlhttp://lobelobenamakassar.blogspot.com/2011/12/benteng-somba-opu-saksi-bisu-sejarah.htmlhttp://lobelobenamakassar.blogspot.com/2011/12/benteng-somba-opu-saksi-bisu-sejarah.htmlhttp://lobelobenamakassar.blogspot.com/2011/12/benteng-somba-opu-saksi-bisu-sejarah.html
  • 5/25/2018 IPS.docx

    11/27

    Kelompok 5

    AYU DEWI,DETA,ENA,DYANA,DITA,MITHA

    1111

    Hasanuddin kemudian membangun lagi benteng Mariso, Anak Gowa dan kale Gowa serta

    beberapa benteng lagi di daerah Bantaeng dan juga sebuah parit yang panjangnya 3

    setengah kilometer antara Binanga Beru dan Ujung Tanah.

    Benteng yang memperkuat Pantai Kota Makassar itu berjajar dari utara keselatan :

    Tallo (Mangngara' Bombang), Benteng Ujungpandang atau Ford Rotterdam, Benteng

    Somba Opu dan Benteng Barombong. Antara Tallo dengan Ujungpandang terdapat

    Benteng kecil Ujung tanah, antara Benteng Ujungpandang dengan Benteng Somba Opu

    dan Benteng Barombong terdapat benteng kecil Panakkukang, yaitu sebuah kastil kecil

    tempat raja beristirahat.

    Benteng Somba Opu, sebagai tempat kediaman Raja, dilindungi pula oleh sebuah

    benteng besar di sebelah timurnya yang bernama Anak Gowa, sedangkan di sebelah

    timur benteng Anak Gowa terdapat benteng Tamalate (Het Ringmuur Van Gowa).

    Masa Perang Perlawanan

    Sultan Hasanuddin sebagai Raja Gowa memeliki kewajiban untuk kerajaan sahabat-

    sahabat bawahannya, mulai dari sepanjang pesisir Pulau Sulawesi sampai Maluku. Satu-

    satunya halangan Belanda untuk menguasai perdagangan di Maluku adalah Kerajaan

    Gowa dan armadanya. Selama lebih dari 200 tahun kedua armada ini telah saling

    menyerang. Belanda memiliki kapal dan perlengkapan perang yang baik, sedangkanlaskar dan pelaut armada Kerajaan Gowa memiliki semangat juang yang tinggi dan tidak

    takut mati ini karenabudaya siri' na pacce telah berakar dihati sanubari para pejuang

    Kerajaan Gowa danAru atau sumpah setia para prajurit Kerajaan Gowa.

    Tahun 1645 adalah tahun yang penuh cobaan bagi Sultan Hasanuddin, belum cukup

    setahun menduduki tahta, Mangkubumi yang berani dan bijaksana I Mangngada' Cinna

    Karaeng Pattingaloang wafat. Cobaan ini tidaklah menyurutkan tekad Sultan

    Hasanuddin, Karaeng Karunrung Putra Karaeng Pattingaloang naik menggantikan

    ayahnya sebagai mangkubumi kerajaan Gowa.

    Perang dua hari dengan pasukan Belanda pada April 1655 di Buton yang dipimpinlangsung oleh Sultan Hasanuddin. Benteng pertahanan Kompeni Belanda di Buton

    berhasil direbut dan 35 orang Belanda terbunuh dalam peperangan ini. Belandamenyadari bahwa perang dengan Sultan Hasanuddin telah menelan biaya yang dan

    kerugian yang besar, maka diutuslah duta ke somba opu mewakili gubernur jendral

    belanda di Batavia. Utusan itu bernama Willem Van der beek dan menerima perjanjian

    tanggal 28 Desember 1655 yang berisi: "Pasukan Makassar yang berada di Maluku di

    tarik kembali, tukar menukar tawanan perang. Belanda berjanji, bila kerajaan Gowa

    berperang dengan salah satu bangsa maka kompeni Belanda tidak boleh ikut campur.

    Musuh Belanda bukanlah musuh Kerajaan Gowa".Tahun 1657 Belanda mengutus lagi Willem Bastingh karena tidak senang melihat

    perdagangan antara Hitu, Seram dan Makassar berjalan lancar, karena ingin

    memonopoli perdagangan. Utusan itu membawa ultimatum yang bersifat mengancam

    kepada Sultan Hasanuddin. Ultimatum itu dibalas dengan surat yang juga bernada

    keras. Sultan Hasanuddin tidak mau menyerah. Semangatnya semakin membara, setiap

    benteng diperlengkapi. Kompeni Belanda memilih perang, armada besar dipersiapkan 31

    kapal perang dan 2700 tentara terlatih dipimpin oleh Johan van Dam dan dibantu oleh

    Johan Truytman. Peperangan ini berlangsung selama hampir 2 tahun lamanya. Pada

    tangal 12 Juni 1660 Benteng Panakkukang jatuh ketangan Belanda.

    http://lobelobenamakassar.blogspot.com/2011/11/fort-rotterdam-musium-hidup-sulawesi.htmlhttp://lobelobenamakassar.blogspot.com/2012/02/budaya-siri-na-pacce.htmlhttp://lobelobenamakassar.blogspot.com/2012/01/aru-sumpah-setia-prajurit-kerajaan-gowa.htmlhttp://lobelobenamakassar.blogspot.com/2012/01/aru-sumpah-setia-prajurit-kerajaan-gowa.htmlhttp://lobelobenamakassar.blogspot.com/2012/02/budaya-siri-na-pacce.htmlhttp://lobelobenamakassar.blogspot.com/2011/11/fort-rotterdam-musium-hidup-sulawesi.html
  • 5/25/2018 IPS.docx

    12/27

    Kelompok 5

    AYU DEWI,DETA,ENA,DYANA,DITA,MITHA

    1212

    Dengan semangat lebih baik mati daripada menyerah kepada Belanda, pasukan Sultan

    Hasanuddin bertempur selama dua hari, lebih dari 2000 orang portugis diusir dari

    Makassar dan armadanya dihancurkan. Orang Portugis ini oleh Belanda dikirim ke Pulau

    Timor, dari kedua belah pihak berjatuhan banyak korban yang tewas dan luka.

    Setelah itu gencatan senjata dilakukan. Perundingan damai dilaksanakan. Karaeng Popodan sejumlah bangsawan kerajaan Gowa berangkat ke Batavia untuk berunding.

    Hasilnya, adalah sebuah perjanjian yang merugikan Kerajaan Gowa. Perjanjian itu

    bernama Perjanjian Batavia yang berisi:

    1. Makassar tidak boleh campur tangan soal Buton, Ternate dan Ambon.2. Banda, Buton, Maluku, Manado tidak boleh didatangi oleh orang-orang Makassar.3. Orang Portugis dilarang berdagang di Makassar.4. Belanda Boleh Menetap di Makassar.

    Sultan Hasanuddin terpaksa menanda tangani perjanjian itu,. Namun, perjanjian ini

    tidak berlangsung lama.

    Belum hilang bekas perang dengan Belanda, Raja Bone melakukan pemberontakan

    dengan mulai memerangi Kerajaan Gowa. La Tenri Tatta to Erung Bergelar Arung

    Palakka, sahabat sepermainan Sultan Hasanuddin semasa kecil yang memimpin

    pemberontakan itu. Namun, laskar kerajaan Gowa dapat mematahkan pemberontakan

    itu pada tanggal 11 Oktober 1660. Arung Palakka bersama 4000 orang pasukannya

    menyingkir ke Buton dan mendapat perlindungan di sana. karena pada saat itu Sultan

    Buton telah bersekutu dengan Belanda.

    Politik Memecah Belah

    Belanda punya cara menaklukkan lawan. Kerajaan-Kerajaan Nusantara yang terpecah-

    pecahdiadu satu sama lain. Kedatangan Arung Palakka di Batavia disambut hangat oleh

    Kompeni Belanda. Kerugian yang diderita Belanda untuk menundukkan Sultan

    Hasanuddin cukup banyak dan sudah memakan waktu yang lama. Kesempatan

    menaklukkan Gowa sudah terbuka, Arung Palakka bisa diadu dengan Sultan Hasanuddin.

    Perang saudara bisa dilakukan.Sambutan terhadap Arug Palakka sangat meriah. Daerah Angke di Batavia diberikan

    untuk tempat tinggal Arung Palakka bersama pengikutnya. Sultan Hasanuddin sangat

    sedih mendengarnya. Persiapan sudah dilakukan. Benteng-bentang sudah diperbaiki.

    Merian dan alat perang sudah ditambah, prajurit juga ditambah. Sementara itu

    Belanda sudah mempersiapkan suatu armada besar, pukulan terakgir untuk Kerajaan

    Gowa akan segera dilancarkan.

    Pada tahun 1662 kapal Belanda De Walvis masuk ke perairan Makassar tanpa

    pemberitahuan. Pengawal pantai mencegat dan perangpun terjadi, 16 pucuk meriandisita. Pihak Belanda menuntut pengembalian meriam itu. Belanda kemudian mulai

    meniupkan perang saudara. Tahun 1664, Sultan Ternate, Sultan Buton dan Arung

    Palakka dikumpulkan dalam suatu pertemuan di Batavia.

    Mereka harus memerangi Sultan Hasanuddin, dan Belanda akan memberi bantuan.

    Sultan Hasanuddin sudah mengetahui cara Belanda itu, sikap lunak ditunjukkan karen

    aperang saudara harus dihindari. Sultan Hasanuddin mau berdamai tetapi meminta

    Belanda agar Bone, Buton dan Seram tidak dianak emaskan. Akan tetapi Belanda sudah

    berniat untuk menghancurkan Kerajaan Gowa.

  • 5/25/2018 IPS.docx

    13/27

    Kelompok 5

    AYU DEWI,DETA,ENA,DYANA,DITA,MITHA

    1313

    Untuk mempersiapkan perang besar melawan Belanda, Sultan Hasanuddin harus

    menundukkan kerajaan yang sudah berhasil dibujuk oleh Belanda. Buton harus

    dibebaskan terlebih dahulu, Sultan Hasanuddin memerintahkan untuk menyiapkan

    sebuah ekspedisi ke timur. 700 buah kapal perang dan 20.000 prajurit di bawah

    pimpinan Laksamana Alimuddin Karaeng Bontomarannu beserta Sultan Bima dan Raja

    Luwu yang telah diangkat menjadi laksamana muda kerajaan Gowa memimpin armada

    tersebut.

    Akhir Oktober 1666 Buton berhasil diduduki oleh Laksamana Karaeng Bontomarannu,

    akan tetapi Buton dapat dibebaskan oleh armada Belanda yang dipimpin oleh Admiral

    Speelman dan Arung Palakka yang ikut dalam armada itu. Belanda telah berhasil

    mengadu domba antara kerajaan-kerajaan Nusantara di belahan timur sehingga saling

    menyerang.

    Perang Terbuka

    Rapat penguasa Kolonial Belanda di Batavia tanggal 5 Oktober 1666 memutuskan untuk

    segara menaklukkan Kerajaan Gowa dan merebut Makassar. Armada Belanda dipimpin

    oleh Cornelius Speelman dibantu oleh Arung Palakka dan Kapten Jongker dari Manipa

    dan sekutu-sekutu Belanda. Armada itu berangkat dari Batavia 24 Nopember 1666

    dengankekuatan yang besarnya 21 buah kapal perang besar 600 orang tentara Belanda,

    400 laskar Arung Palakka dan Kapten Jongker. Armada itu tiba di depan bentang

    Somba Opu tanggal 15 Desember 1666Di dalam Kota Makassar di pusat Ibu Kota Gowa dan daerah di sepanjang pantai

    menjadi tegang. Menunggu saat-saat penyerangan Belanda. Para pedagang asing yang

    bermukim disana menghentikan kegiatannya dan membuat perlindungan. Semua meriam

    dan pasukan di seluruh benteng sudah siap, bahan makanan sudah dipersiapkan untuk

    persiapan perang beberapa bulan, sepanjang pantai dari Tallo sampai Bantaeng pasukan

    perlawanan rakyat sudah dipersiapkan pula.

    Satu-satunya yang dikhawatirkan Sultan Hasanuddin adalah pasukan Bone yang berada

    di dalam daerah pertahanan Gowa yang sudah memberontak, dan armada perangnyadengan 700 kapal di bawah pimpinan Laksamana Karaeng Bontomarannu yang masih

    berada di Buton.

    Saat-saat tegang Speelman mengirim utusan menemui Sultan Hasanuddin, utusan itu

    membawa tuntutan agar Sultan Hasanuddin menyerah saja dan membayar kerugian

    Belanda dalam perang terdahulu. Tuntutan Speelman ini hanya alasan untuk memulai

    penyerangan. Sultan Hasanuddin menjawab surat itu dengan berkata "Bila kami

    diserang, maka kami akan mempertahankan diri dan menyerang kembali dengan segenap

    kemampuan yang ada. Kami berada dipihak yang benar. Kami ingin mempertahankankebenaran dan kemerdekaan negeri kami."

    Saat yang ditunggu akhirnya tiba. Pagi buta tanggal 21 Desember 1666Bendera merah

    dikibarkan armada perang Speelman. Meriam-meriam Belanda mulai memuntahkan

    pelurunya, udarapun dipenuhi asap mesiu. Semangat perlawanan para prajurit Gowa

    terbakar dan menyala-nyala. Perahu kecil bersenjata menyerbu mendekati kapal perang

    Belanda. Dengan dilindungi oleh hujan yang sangat lebat armada semut perahu perang

    milik Kerajaan Gowa mulai menghantam dari dekat inti armada perang Speelman.

    Speelman menhgundurkan diri dari Somba Opu ke selatan meninggalkan pantai.

  • 5/25/2018 IPS.docx

    14/27

    Kelompok 5

    AYU DEWI,DETA,ENA,DYANA,DITA,MITHA

    1414

    Di Laikang pantai sebelah selatan Makassar, pasukan-pasukan pendarat Speelman dan

    Arung Palakka mencoba mengadakan pendaratan. Pasukan Gowa bersama rakyat telah

    menanti dengan semangat pantang menyerah. Pasukan penjajah dibuat kocar-kacir

    olehnya. Tanggal 24 Desember 1666, armada Speelman mundur dan meninggalkan

    pantai Laikang, berlayar ke selatan dan mendaratkan pasukannya di Bantaeng esok

    harinya. Perahu-perahu dagang yang ramai dipantai waktu itu dihantam dan

    ditenggelamkan. Bantaeng dan 30 desa di sekitarnya dibumihanguskan, tak luput pula

    lumbung beras Kerajaan Gowa ikut dibakar.

    Laskar kerajaan Gowa menyerbu dan perangpun berkecamuk Perkelahian satu lawan

    satu terjadi. Korban berjatuhan dikedua belah pihak. Setelah bertempur sehari

    semalam Speelman mundur dan semua pasukannya ditarik naik ke kapal. Speelman

    memutuskan untuk menghadapkan Sultan Hasanuddin dengan pasukan Raja-raja Buton,

    Ternate dan Bone untuk mengurangi kerugian dipihak mereka.

    Kabar dari mata-mata Speelman juga memberitahukan bahwa armada inti kerajaan

    Gowa dibawah pimpinann Laksamana Karaeng Bontomarannu masih berada di Buton

    dengan 700 kapal perangnnya. Inilah kesempatan menghancurkan kekuatan laut Sultan

    Hasanuddin.

    Tanggal 1 Januari 1667 armada Speelman tiba di Buton dan langsung menghantam

    armada Karaeng Bontomarannu yang sudah kelelahan menghadapi pasukan Buton di

    darat. Akhirnya Karaeng Bontomarannu menyerah tanpa syarat kepada Speelman padatanggal 4 januari 1667. Kemenangan ini dirayakan Speelman. Kepada Sultan Buton,

    pihak Belanda memberikan hadiah 100 ringgit setahun.

    Armada Speelman berlayar ke Ternate. Arung Palakka mengirim pasukannnya sebanyak

    2000 orang ke Bone untuk membentuk pasukan baru untuk persiapan menyarang Gowa.

    Bulan Juni 1667 Speelman bersama Sultan Mandarsyah yang membawa pasuka Ternate,

    Bacan dan Tidore bergabung dengan pasukan Arung Palakka dan Kapten Jongker.

    Perang pecah tanggal 7 Juli setelah sekitar 7000 orang pasukan Gowa menyerang tiba-

    tiba. Empat hari kemudian armada Belanda berlayar menuju pusat KerajaanGowa. tanggal 19 Juli perairan Makassar sudah dipenuhi oleh kapal perang Belanda.

    Benteng Somba Opu sudah dikepung dari laut.

    Perang Menentukan

    Perang yang menentukan telah tiba. Bau mesiu dan darah memenuhi udara. Benteng

    Somba Opu yang menjadi pusat pertahanan utam kerajaan Gowa langsung dipimpin oleh

    Sultan Hasanuddin dan Sultan Harun Al Rasyid Raja Tallo. Karaeng Bontosunggu

    memimpin benteng Ujungpandang dan Karaeng Popo memimpin pertahanan di benteng

    Panakkukang.Tanggal 19 Agustus 1667 pagi hari, Benteng Galesong diserang oleh meriam pasukan

    Belanda, dalam serangan ini persedian beras kerajaan Gowa di Galesong berhasil

    dibakar Belanda. Hari demi hari perang berkecamuk. Diawal September 1667 Speelman

    memindahkan perhatiannya. Di daratan 6000 orang pasukan Arung Palakka bersama

    Kapten Poolman menyerang Galesong dan Barombong. Dengan meriam besar jarak jauh

    milik pasukan Gowa mengusir armada Speelman. Di darat pasukan Arung Palakka

    berhasil dipukul mundur.

    Keadaan ini membuat Speelman meminta bantuan dari Batavia. Belanda mengirim 5

  • 5/25/2018 IPS.docx

    15/27

    Kelompok 5

    AYU DEWI,DETA,ENA,DYANA,DITA,MITHA

    1515

    kapal perang besar dibawah komando Kapten P. Dopun. Tanggal 22 Oktober 1667

    Armada Speelman dan Dupon mengepung rapat Makassar. Dengan meriam-meriam

    besar, benteng Barombong dibobol. Pasukan Speelman didaratkan di Galesong dibantu

    Arung Palakka. Somba Opu dikepung dari laut maupun darat. Terjadi pertempuran yang

    sangat sengit antara Gowa dan pasukan Bone, Ternate, Buton dan Maluku, korban

    berjatuhan dari bangsa sendiri yang diadu oleh Belanda.

    Kedua belah pihak sudah sangat kelelahan. Tanggal 5 Nopember 1667 Speelman

    melapor ke Batavia bahwa pasukannya sudah sangat lelah, semangat tempur merosot.

    182 serdadu dan 95 matros jatuh sakit. Pasukan Buton, Ternate dan Bugis juga

    diserang sakit perut. Speelman minta dikirimi lagi perlengkapan dan prajurit. Pasukan

    Sultan Hasanuddin juga mengalami hal serupa. Pertempuran selama berbulan dan

    pengepungan benteng sangat mencemaskan dan merisaukan Sultan Hasanuddin. Setelah

    4 hari bertempur, benteng Barombong direbut Belanda, tetapi semangat semangat

    prajurit Gowa masih membara. Sultan Hasanuddin masih mampu meneruskan perang.

    Sultan Hasanuddin dikenal arif dan bijaksana. Beliau merasa sedih karena harus

    bertempur melawan keluarga sendiri. Arung Palakka La Tenri Tatta to Erung sudah

    seperti saudara kandung sendiri. Speelman kemudian mengusulkan perdamaian. Sultan

    Hasanuddin mempertimbangkan bahwa pertumpahan darah di kalangan orang Makassar

    dan Bugis harus segera dihentikan.

    Meneruskan perang hanya akan menguntungkan Belanda. Perundingan antara Speelmandan Sultan Hasanuddin diadakan di Bungaya dekat benteng Barombong yang sudah

    direbut Belanda. Setalah berkali-kali berunding, maka pada hari Jum'at tanggal 18

    November 1667, tercapailah suatu perjanjian perdamaian yang dikenal sebagai

    "Cappaya Ri Bungaya" atau perjanjian Bungaya. Perjanjian ini tidak berlangsung lama

    karena memberatkan kerajaan Gowa. Benteng Ujungpandang diserahkan kepada

    Speelman dan diganti namanya menjadi "Fort Rotterdam". Speelman juga

    mempersiapkan benteng ini untuk bertahan dan menyerang, karena keyakinannya bahwa

    perjanjian Bungaya akan segera batal.

    Perang Terakhir

    Raja Tallo Sultan Harun Al Rasyid, Karaeng Lengkese, dan Arung Matowa Wajo tidak

    menerima perjanjian Bungaya. Pasukannya ditarik, tekad mereka tetap. "Hanya Mayat

    yang bisa menyerah". Karaeng Karunrung mendesak Sultan Hasanuddin membatalkan

    Perjanjian Bungaya. Akhirnya perang pecah kembali tanggal 21 April 1668. Karaeng

    Karunrung menyerang benteng Ujungpandang (Fort Rotterdam). Hari demi hari bulandemi bulan perang terus berkecamuk.

    Dalam catatan buku harian Speelman tertulis antara lain: "Pertempuran berlangsung

    sengit. Banyak orang Belanda mati atau luka, Arung Palakka juga menderita luka. Setiap

    hari 7 atau 8 orang serdadu Belanda dikuburkan. Speelman jatuh sakit. 5 orang dokter,

    15 pandai besi tewas. Tenaga bantuan dari Batavia hanya 8 orang yang masih sehat.

    Dalam tempo 4 minggu, 139 orang mati dalam benteng Ford Rotterdam dan 52 orang

    tewas di kapal".

    Sultan Hasanuddin memerintahkan untuk melakukan perbaikan kembali benteng yang

    http://lobelobenamakassar.blogspot.com/2011/11/fort-rotterdam-musium-hidup-sulawesi.htmlhttp://lobelobenamakassar.blogspot.com/2011/11/fort-rotterdam-musium-hidup-sulawesi.html
  • 5/25/2018 IPS.docx

    16/27

    Kelompok 5

    AYU DEWI,DETA,ENA,DYANA,DITA,MITHA

    1616

    rusak. Tanggal 5 Agustus 1668, Karaeng Karunrung membawa pasukannya menyerbu

    Fort Rotterdam. Pada serangan ini Arung Palakka nyaris tewas. Speelman meminta

    bantuan dari Batavia. Pasukan dan peralatan perang dari Batavia tiba pada bulan April

    1669. Meriam besar dibuat dan larasnya diarahkan ke benteng Somba Opu. Parit-parit

    pertahanan ke benteng Somba Opu sudah dibuat, persiapan Belanda sudah matang.

    Akhirnya pada tanggal 15 Juni 1669 pasukan Speelman menyerang benteng Somba Opu.

    Pertempuran berlangsung siang dan malam. Meriam Belanda menembakkan lebih 30.000

    biji peluru ke benteng Somba Opu. Patriot kerajaan Gowa tetap memberikan

    perlawanan yang gigih atas serangan Belanda dan hujan peluru.

    Setelah perang selama selama 10 hari siang dan malam, maka pada tanggal 24 Juni

    1669 seluruh benteng Somba Opu dikuasai Belanda. Tdak kurang 272 pucuk meriam

    besar dan kecil termasu meriam keramat "Anak Mangkasara" dirampas Speelman.

    Sultan Hasanuddin mundur ke benteng Kale Gowa di Maccini Sombala dan Karaeng

    Karunrung meninggalkan istananya di Bontoala mundur ke Benteng Anak Gowa.

    Benteng Somba Opu kemudian diratakan dengan tanah, beribu-ribu kilo amunisi

    meledakkan benteng yang tebalnya 12 kaki ini. Udara merona merah dan tanah seakan

    gempa. Mayat-mayat bergelimpangan dimana-mana. Hangus dibakar ledakan mesiu dan

    api yang menjilat. Seluruh Istana Somba Opu dihancurkan.

    Sultan Hasanuddin kalah perang, tetapi menurut pengakuan Belanda, pertempuran

    inilah yang paling dahsyat dan terbesar serta memakan waktu yang paling lama dariyang pernah dialami Belanda dibumi Nusantara waktu itu. Sultan Hasanuddin dan

    Pasukannya dijuluki "Ayam Jantan Dari Timur" karena semangatnya yang pantang

    mundur.

    Turun Tahta Dan Wafat

    Setelah kekalahan yang diderita Kerajaan Gowa dan mundurnya Sultan Hasanuddin dari

    benteng Somba Opu ke benteng Kale Gowa, maka usaha Speelman memecah belah

    persatuan kerajaan Gowa terus dilancarkan. Usaha ini berhasil, setelah diadakan

    "pengampunan umum". Siapa yang mau menyerah diampuni Belanda. Beberapa pembesarkerajaan menyatakan menyerah. Karaeng Tallo dan Karaeng Lengkese menyatakan

    tunduk pada Perjanjian Bungaya.

    Sultan Hasanuddin sudah bersumpah tidak akan sudi bekerja sama dengan penjajah

    Belanda. Pada tanggal 29 Juni 1669 Sultan Hasanuddin meletakkan jabatan sebagai

    Raja Gowa ke-16 setelah selama 16 tahun berperang melawan penjajah dan berusaha

    mempersatukan kerajaan Nusantara. Sebagai penggantinya ditunjuk putranya I

    Mappasomba Daeng Nguraga Bergelar Sultan Amir Hamzah. Sesudah turun tahta,

    Sultan Hasanuddin banyak mencurahkan waktunya sebagai pengajar Agama Islam danberusaha menanamkan rasa kebangsaan dan persatuan.

    Pada hari Kamis tanggal 12 Juni 1670 bertepatan dengan tanggal 23 Muharram 1081

    Hijriah. Sultan Hasanuddin wafat dalam usia 39 tahun. Beliau dimakamkan disuatu

    bukit di pemakaman Raja-raja Gowa di dalam benteng Kale Gowa di Kampung Tamalate.

    I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bontomangape Sultan Hasanuddin Tumenanga

    Ri Balla'Pangkana telah tiada. Tetapi semangatnya tetap berkobar di dada setiap insan

    bangsa yang mendambakan perdamaian dan kebebasan di Bumi Pancasila ini.

    Nama Sultan Hasanuddin abadi dalam dada. Menghormati jasanya dengan

  • 5/25/2018 IPS.docx

    17/27

    Kelompok 5

    AYU DEWI,DETA,ENA,DYANA,DITA,MITHA

    1717

    mengabadikan namanya menjadi nama jalan pada hampir disetiap Kota di Nusantara.

    Universitas Hasanuddin sebagai salah satu universitas terkemuka di INdonesia bagian

    Timur, mempergunakan namanya dan memakai lambangnya "Ayam Jantan Dari Timur".

    Komando Daerah Militer (KODAM) XIV Hasanuddin mengabadikan namanya dan

    menjadikan semboyannya "Abbatireng Ri Pollipukku" (setia pada Negeriku). Dan dengan

    keputusan Presiden RI No. 087/TK?tahun 1973 Tanggal 6 November 1973, Sultan

    Hasanuddin dianugerahi gelar Pahlawan Nasional, untuk menghargai jasa-jasa

    kepahlawanannya.

    PERLAWANAN RAKYAT BANJARPangeran Antasari(lahir di Kayu Tangi,Kesultanan Banjar,1797atau1809 meninggal

    di Bayan Begok,Hindia-Belanda,11 Oktober1862 pada umur 53 tahun) adalahseorangPahlawan Nasional Indonesia.

    Ia adalahSultan Banjar.Pada14 Maret1862,beliau

    dinobatkan sebagai pimpinan pemerintahan tertinggi di

    Kesultanan Banjar (Sultan Banjar) dengan menyandang

    gelar Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin

    dihadapan para kepala suku Dayak dan adipati (gubernur)

    penguasa wilayahDusun Atas,Kapuas danKahayanyaitu

    Tumenggung Surapati/Tumenggung Yang Pati Jaya Raja.Semasa muda nama beliau adalah Gusti Inu Kartapati.]Ibu

    Pangeran Antasari adalahGusti Hadijah binti

    SultanSulaiman.Ayah Pangeran Antasari adalah Pangeran

    Masohut (Mas'ud) bin Pangeran Amir. Pangeran Amir adalah anak SultanMuhammad

    Aliuddin Aminullahyang gagal naik tahta pada tahun 1785. Ia diusir oleh walinya

    sendiri, Pangeran Nata, yang dengan dukungan Belanda memaklumkan dirinya

    sebagaiSultan Tahmidullah IIPangeran Antasari memiliki 3 putera dan 8

    puteri. Pangeran Antasari mempunyai adik perempuan yang bernama RatuAntasarialias Ratu Sultan Abdul Rahmanyang menikah dengan Sultan

    MudaAbdurrahman bin Sultan Adamtetapi meninggal lebih dulu sebelum memberi

    keturunan

    Pewaris Kerajaan Banjar

    Pangeran Antasari tidak hanya dianggap sebagai pemimpin Suku Banjar, beliau juga

    merupakan pemimpin Suku Ngaju, Maanyan, Siang, Sihong, Kutai, Pasir, Murung,

    Bakumpai dan beberapa suku lainya yang berdiam di kawasan dan pedalaman atausepanjang Sungai Barito.

    Setelah Sultan Hidayatullah ditipu belanda dengan terlebih dahulu menyandera Ratu

    Siti (Ibunda Pangeran Hidayatullah) dan kemudian diasingkan ke Cianjur, maka

    perjuangan rakyat Banjar dilanjutkan pula oleh Pangeran Antasari.[14]Sebagai salah

    satu pemimpin rakyat yang penuh dedikasi maupun sebagai sepupu dari pewaris

    kesultanan Banjar. Untuk mengokohkan kedudukannya sebagai pemimpin perjuangan

    umat Islam tertinggi di Banjar bagian utara (Muara Teweh dan sekitarnya), maka pada

    Pangeran Antasri

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Banjarhttp://id.wikipedia.org/wiki/1797http://id.wikipedia.org/wiki/1809http://id.wikipedia.org/wiki/Hindia-Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/11_Oktoberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1862http://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Banjarhttp://id.wikipedia.org/wiki/14_Marethttp://id.wikipedia.org/wiki/1862http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Dusunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kapuashttp://id.wikipedia.org/wiki/Kahayanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Antasari#cite_note-8http://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Antasari#cite_note-8http://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Antasari#cite_note-8http://id.wikipedia.org/wiki/Sulaiman_dari_Banjarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulaiman_dari_Banjarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Aliuddin_Aminullahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Aliuddin_Aminullahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Tahmidullah_IIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Abdur_Rahman_dari_Banjarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Antasari#cite_note-13http://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Antasari#cite_note-13http://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Antasari#cite_note-13http://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Antasari#cite_note-13http://id.wikipedia.org/wiki/Abdur_Rahman_dari_Banjarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Tahmidullah_IIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Aliuddin_Aminullahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Aliuddin_Aminullahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulaiman_dari_Banjarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Antasari#cite_note-8http://id.wikipedia.org/wiki/Kahayanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kapuashttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Dusunhttp://id.wikipedia.org/wiki/1862http://id.wikipedia.org/wiki/14_Marethttp://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Banjarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/1862http://id.wikipedia.org/wiki/11_Oktoberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia-Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/1809http://id.wikipedia.org/wiki/1797http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Banjar
  • 5/25/2018 IPS.docx

    18/27

    Kelompok 5

    AYU DEWI,DETA,ENA,DYANA,DITA,MITHA

    1818

    tanggal14 Maret1862,bertepatan dengan 13 Ramadhan 1278 Hijriah, dimulai dengan

    seruan:

    Hidup untuk Allah dan Mati untuk Allah!

    Seluruh rakyat, pejuang-pejuang, para alim ulama dan bangsawan-bangsawan Banjar;

    dengan suara bulat mengangkat Pangeran Antasari menjadi "Panembahan Amiruddin

    Khalifatul Mukminin", yaitu pemimpin pemerintahan, panglima perang dan pemuka agama

    tertinggi.

    Tidak ada alasan lagi bagi Pangeran Antasari untuk berhenti berjuang, ia harus

    menerima kedudukan yang dipercayakan oleh Pangeran Hidayatullah kepadanya dan

    bertekad melaksanakan tugasnya dengan rasa tanggung jawab sepenuhnya kepada Allah

    dan rakyat.Awal Masa Perang

    Sebab umum :

    Rakyat tidak senang dengan merajalelanyaBelandayangmengusahakanperkebunan danpertambangan diKalimantan Selatan.

    Belanda terlalu banyak campur tangan dalam urusan intern kesultanan. Belanda bermaksud menguasai daerah Kalimantan Selatan karena daerah ini

    ditemukan pertambanganbatubara.(Karena ditemukan Batubara di kota Martapura

    Belanda telah merencanakan untuk memindah ibukota kesultanan ke kota Negara -

    bekas ibukota pada zaman Hindu).

    Sebab Khusus:

    KarenaPangeran Hidayatullahyang seharusnya menjadiSultan Banjar tidak disetujui

    oleh Belanda yang kemudian menganggapTamjidullah sebagai sultan yang sebenarnya

    tidak berhak menjadi sultan. Kemudian setelah Belanda mencopot Tamjidullah dari

    kursi sultan, Belanda membubarkan Kesultanan Banjar.

    Masa Perang Perlawaan

    Tahukah Kamu di manakah terjadinya Perang banjar? Perang Banjar terjadi

    diKalimantan Selatan, tepatnya di Banjarmasin. Untuk lebih jelasnya coba

    kamuperhatikan peta berikut ini!Bagaimanakah proses terjadinya Perang Banjar?Pada

    bukan April 1859, rakyat menyerbu pos tentara Belanda di Pengaron danMartapura.

    Rakyat Banjarmasin pada waktu itu dipimpin oleh PangeranHidayat dan Pangeran

    Antasari. Tokoh-tokoh lain diantaranya yaitu DemangLeman, Haji Nasrun, Haji Buyasin,

    Kyai Langlangan dan lain-lain. Merekaberhasil merebut benteng Belanda di

    Tabanio.Untuk menghadapi perlawanan rakyat Banjar, Belanda segeramelancarkanserangan balasan. Benteng Gunung Lawak yang dipertahankan oleh Kyai

    http://id.wikipedia.org/wiki/14_Marethttp://id.wikipedia.org/wiki/1862http://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Perkebunanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertambanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batubarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidayatullah_II_dari_Banjarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Banjarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tamjidullah_II_dari_Banjarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tamjidullah_II_dari_Banjarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Banjarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidayatullah_II_dari_Banjarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batubarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertambanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perkebunanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/1862http://id.wikipedia.org/wiki/14_Maret
  • 5/25/2018 IPS.docx

    19/27

    Kelompok 5

    AYU DEWI,DETA,ENA,DYANA,DITA,MITHA

    1919

    Gambar 5.12 Peta Kalimantan pada abad ke-19 .Perhatikan letak Banjarmasin, tempat

    terjadinya Perang Banjar

    124Demang Leman diserbu dab direbut oleh Belanda. Akan tetapi Kyai DemanLeman

    berhasil merebutnya. Kembali. Kemudian pasukan Banjar yangdipimpin oleh TumenggungSurapati berhasil membakar dan menenggelamkanKapal Onrust milik Belanda di

    sungai Barito.Pada tahun 1860, Pemerintah Belanda menuntut agar Pangeran Hidayat

    menyerah. Tetapituntutan itu ditolak oleh pangeran Hidayat. Kemudian pada tanggal 11

    Juni 1860.Pemerintah Belanda secara resmi menghapuskan Kerajaan Banjar. Sejak saat

    itu KerajaanBanjar langsung diperintah oleh seorang penguasa Hindia Belanda.Peristiwa

    dihapusnya kerajaan Banjar ternyata semakin membakar kemarahan rakyat,perlawanan

    pun semakin meluas. Kepala-kepala daerah dan para ulama ikut memberontak dan

    memperkuat barisan pejuang.Pangeran Hidayat berkali-kali bertempur dengan Belanda.

    Akan tetapi karena pesenjataanyang tidak seimbang, maka pasukan Pangeran Hidayatterus terdesak dan semakim lemah.Setelah bertempur selama dua tahun akhirnya pada

    tahun 1861 Pengeran Hidayatmenyerah. Kemudian dibuang oleh Belanda ke Pulau

    Jawa.Bagaimanakah dengan perlawanan yang dipimpin Pangeran Antasari?Pangeran

    Antasari terus melanjutkan perlawanan.Rakyat dengan penuh semangat ikut berjuang

    denganPangeran Antasari tetapi karena usianya telah lanjut,pada bulan Oktober 1862

    Pangeran Antasari wafat.Sepeninggal Pangeran Antasari perlawanan terusberlangsung

    Namun satu persatu para pemimpinrakyat Banjar tertangkap oleh Belanda atau

    gugurdalam pertempuran. Kyai Demang Lemang seorangpejuang yang tangguh,

    tertangkap. Kemudian iadijatuhi hukuman gantung. Kyai Buyasin gugurdalampertempuran di Tanah Dusun.

    Gambar 5.13 Rakyat di bawah pimpinan Tumenggung Suropatimembakar dan

    menenggelamkan kapal Ourust Gambar 5.14Pangeran Antasari

    Perang Terakhir

    Dengan hilangnya para pemimpin, maka perlawanan rakyat Banjar pun menjadilemah.

    Akhirnya perlawanan pun padam. Selanjutnya Banjarmasin sepenuhnyadikuasai

    Belanda.Nah, itulah uraian materi pelajaran tentang perlawanan rakyat Banjar

    terhadapBelanda. Untuk memantapkan pemahamanmu, coba kamu jawab pertanyaan-pertanyaan dibawah ini.Apa yang menyebabkan terjadinya Perang Banjar?Siapa sajakah

    tokoh rakyat Banjar yang memimpin perlawanan terhadap Belanda?Jawabanmu benar

    bila cocok dengan pernyataan di bawah ini.Sebab terjadinya Perang Banjar adalah ikut

    campurnya Belanda dalam urusanpemerintah Kesultanan Banjar, ketika terjadi

    pergantian Sultan.Para pemimpin perlawanan Banjar. Pangeran Hidayat, Pangeran

    Antasari, danTumenggung Surapati.

    PERLAWANAN RAKYAT BALII Gusti Ngurah Rai

    KolonelTNIAnumerta I Gusti Ngurah Rai(lahir di

    DesaCarangsari,Petang,Kabupaten Badung,Bali,Hindia

    Belanda,30 Januari1917 meninggal diMarga,

    Tabanan,Bali,Indonesia,20 November1946pada umur 29

    tahun) adalah seorangpahlawanIndonesia dariKabupaten

    Badung,Bali.

    I Gusti Ngurah Rai

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kolonelhttp://id.wikipedia.org/wiki/TNIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Anumertahttp://id.wikipedia.org/wiki/Carangsari,_Petang,_Badunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Petang,_Badunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Badunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/30_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/1917http://id.wikipedia.org/wiki/Marga,_Tabananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Marga,_Tabananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/20_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1946http://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Badunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Badunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Gusti_ngurah_rai.jpghttp://id.wikipedia.org/wiki/Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Badunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Badunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1946http://id.wikipedia.org/wiki/20_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Marga,_Tabananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Marga,_Tabananhttp://id.wikipedia.org/wiki/1917http://id.wikipedia.org/wiki/30_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Badunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Petang,_Badunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Carangsari,_Petang,_Badunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Anumertahttp://id.wikipedia.org/wiki/TNIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kolonel
  • 5/25/2018 IPS.docx

    20/27

    Kelompok 5

    AYU DEWI,DETA,ENA,DYANA,DITA,MITHA

    2020

    Ngurah Rai memiliki pasukan yang bernama "Ciung Wenara" melakukan pertempuran

    terakhir yang dikenal dengan namaPuputan Margarana. (Puputan, dalam bahasa bali,

    berarti "habis-habisan", sedangkan Margarana berarti "Pertempuran di Marga"; Marga

    adalah sebuah desa ibukota kecamatan di pelosokKabupaten Tabanan,Bali)

    Bersama 1.372 anggotanya pejuangMBO (Markas Besar Oemoem)Dewan Perjoeangan

    Republik Indonesia Sunda Kecil (DPRI SK) dibuatkan nisan diKompleks Monumen de

    Kleine Sunda Eilanden,Candi Marga,Tabanan. Detil perjuangan I Gusti Ngurah Rai dan

    resimen CW dapat disimak dari beberapa buku, seperti "Bergerilya Bersama Ngurah

    Rai" (Denpasar: BP, 1994) kesaksian salah seorang staf MBO DPRI SK, I Gusti Bagus

    Meraku Tirtayasa peraih "Anugrah Jurnalistik Harkitnas 1993", buku "Orang-orang di

    Sekitar Pak Rai: Cerita Para Sahabat Pahlawan Nasional Brigjen TNI (anumerta) I

    Gusti Ngurah Rai" (Denpasar: Upada Sastra, 1995), atau buku "Puputan Margarana

    Tanggal20 November1946" yang disusun olehWayan Djegug A Giri (Denpasar: YKP,1990).

    Pemerintah Indonesia menganugerahkanBintang Mahaputra dan kenaikan pangkat

    menjadiBrigjenTNI (anumerta). Namanya kemudian diabadikan dalam namabandar

    udara di Bali,Bandara Ngurah Rai.

    AWAL MASA PERANG

    Terjadinya Perang Bali disebabkan oleh :Pertama :Belanda memaksa kerajaan-kerajaan yang ada di Bali untuk tunduk kepada

    kekuasaan Belanda.Pada abad ke 19 di Bali sudah berdiri beberapa kerajaan

    diantaranya : Buleleng,Karangasem, Klungkung, Gianyar, Badung,Jembrana,

    Tabanan, Mangwi danBangli. Hubungan antara Belanda dengan kerajaan-kerajaan

    tersebut sudahberlangsung sejak abad ke 17. Kapal-kapal Belanda banyak yang

    berlabuh diBali dengan tujuan berdagang. Agar lebih jelas mengenai letak kerajaan-

    kerajaan tersebut, amatilah peta di bawah ini !Pada abad ke 19 Pemerintah Belanda

    berusaha untuk menguasai Pulau Bali.Pada tahun 1841, raja-raja Buleleng, Klungkung

    dan Karangasem dipaksadengan kekuatan senjata untuk menandatangani perjanjian. Isiperjanjian antaralain adalah bahwa :- Kerajaan-kerajaan di Bali harus

    takluk kepada pemerintah Belanda yangberpusat di Batavia. Namun mereka masih tidak

    mau takluk kepadaBelanda.- Belanda tidak mau mengakui hukum Tawan Karang yang

    berlaku dikerajaan Bali atas kapal Belanda yang terdampar di pantai Bali.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ciung_Wenara&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Bali#Puputan_Margaranahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Tabananhttp://id.wikipedia.org/wiki/MBOhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Markas_Besar_Oemoem&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dewan_Perjoeangan_Republik_Indonesia_Sunda_Kecil&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dewan_Perjoeangan_Republik_Indonesia_Sunda_Kecil&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kompleks_Monumen_de_Kleine_Sunda_Eilanden&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kompleks_Monumen_de_Kleine_Sunda_Eilanden&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Candi_Marga&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/20_Novemberhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Wayan_Djegug_A_Giri&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bintang_Mahaputrahttp://id.wikipedia.org/wiki/Brigjenhttp://id.wikipedia.org/wiki/TNIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_udarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_udarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bandara_Ngurah_Raihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bandara_Ngurah_Raihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_udarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_udarahttp://id.wikipedia.org/wiki/TNIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Brigjenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bintang_Mahaputrahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Wayan_Djegug_A_Giri&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/20_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/20_Novemberhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Candi_Marga&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kompleks_Monumen_de_Kleine_Sunda_Eilanden&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kompleks_Monumen_de_Kleine_Sunda_Eilanden&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dewan_Perjoeangan_Republik_Indonesia_Sunda_Kecil&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dewan_Perjoeangan_Republik_Indonesia_Sunda_Kecil&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Markas_Besar_Oemoem&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/MBOhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Tabananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Bali#Puputan_Margaranahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ciung_Wenara&action=edit&redlink=1
  • 5/25/2018 IPS.docx

    21/27

  • 5/25/2018 IPS.docx

    22/27

    Kelompok 5

    AYU DEWI,DETA,ENA,DYANA,DITA,MITHA

    2222

    Awal Masa Perang

    Aceh memiliki kedudukan yang sangat sterategis sebagai pusat perdagangan. Aceh

    banyak mengahasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Oleh karenaitu, Belanda

    berambisi untuk mendudukinya. Sebaliknya, orang orang aceh tetap mempertahankankedaulatannya. Sampaidengan tahun 1871, aceh masih mempunyai kebebasan sebagai

    kerajaan Yng merdeka. Situasi ini mulai berubah dengan adanya Traktrat Sumatra

    (yang ditandatangani Inggris dengan Belanda pada tanggal 2 november 1871). Isi dari

    Traktrat Sumatra 1871 itu adalah pemberian kebebasan bagi Belanda untuk

    memperluas daerah kekuasaan di Sumatra, termasuk Aceh. Dengan demikian, Traktrat

    Sumatra 1871 jelas merupakan ancaman bagi Aceh. Karena itu Aceh berusaha untuk

    memperkuat diri, yakni mengadakan hubungan dengan Turki, Konsul Italia, bahkan

    konsul Amerika Serikat di Singpura. Tindakan Aceh ini sangat mengkhawatirkan pihakBelanda karena Belanda tidak ingin adanya campur tangan dari luar. Belanda

    memberikan ultimatum, namun Aceh tidak menghiraukannya. Selajutnya, pada tanggal

    26 Maret 1873, Belanda memaklumkan perang kepada Aceh.

    Masa Perang

    Sebelum terjadi peperangan, Aceh telah melakukan persiapan persiapan. Sekitar

    3.000 orang dipersipakan di sepanjang pantai dan sekitar 4.000 orang pasukan

    disiapakn di lingkungan istana. Pada tanggal 5 April 1873, pasukan Belanda dibawah

    pimpinan Mayor Jendral J.H.R.Kohler melakukan penyerangan terhadap Masjid Raya

    Baiturrahman Aceh. Pada tanggal 14 April 1873, Masjid Raya Aceh dapat diduduki oleh

    pihak Belanda dengan disertai pengrobanan besar, yakni tewasnya Mayor Jendral

    Kohler.

    Setelah Masjid Raya Aceh berhasil dikuasai oleh Belanda, maka kekuatan

    pasukan Aceh dipusatkan untuk mempertahankan istana Sulatan Mahmuh Syah. Dengan

    dikuasainya Masjid Raya Aceh oleh Belanda, banyak mengundang para tokoh dan rakyatuntuk bergabung berjuang melawan Belanda. Tampilan tokoh tokoh seperti Panglima

    Polim, Teuku Imam Lueng Bata, Cut Banta, Teungku Cik Di Tiro, Teuku Umar dan

    isterinya Cut Nyak Dien. Serdadu Belanda Kemudian bergerak untuk menyerang istana

    kesultanan, dan terjadilah pertempuran di istana kesultanan. Dengan kekuatan yang

    besar dan semangat jihad, para pejuang Aceh mampu bertahan, sehingga Belanda gagal

    untuk menduduki istana.

    Pada akhir tahun 1873, Belanda mengirimkan ekspedisi militernya lagi secara

    besar - besaran dibawah pimpinan Letnan Jendral J. Van Swieten dengan kekuatan

    8.000 orang tentera. Pertempuran seru berkobar lagi pada awllatahun 1874 yang

    akhirnya Belanda berhasil menduduki istana kesulatanan. Sultan berserta para tokoh

    pejuang yang lain meninggalkan istana dan terus melakukan perlawanan di luar kota.

    Pada tanggal 28 januari 1874, Sultan Mahmud Syah meninggal, kemudian digantikan

    oleh putranya yakni Muhamad Dauh Syah.

  • 5/25/2018 IPS.docx

    23/27

    Kelompok 5

    AYU DEWI,DETA,ENA,DYANA,DITA,MITHA

    2323

    Sementara itu, ketika utusan Aceh yang dikirim Ke Turki, yaitu Habib

    Abdurrachman tiba kembali di Aceh tahun 1879 maka kegitan penyerangan guna

    mengacaukan dan memperlemah pos pos Belanda.

    Menyadari betapa sulitnya memetahkan perlawanan rakyat Aceh, pihak Belandaberusaha mengetahui rahasia kekuatan Aceh, terutama yang menyangkut kehidupan

    sosial-budayanya. Oleh karena itu, pemerintah Belanda mengirim Dr. Snouck Hurgronye

    (seorang ahli tenteng Islam) untuk meneliti soal sosial-budaya masyarakat Aceh.

    Dengan menyamar sebagai seorang ulaman dengan nama Abdul Gafar, ia berhasilmasuk

    ke Aceh.

    Hasil penelitiannya dibukukan dengan judul De Atjehers (Orang Aceh). Dari hasil

    penelitiannya dapat diketaui bahwa sultan tidak mempunyai kekuatan tanpapersetujuan para kepala di bawahnya dan ulama mempunyai pengaruh yang sangat

    besar di kalangan rakyat.

    Dengan demikian langkah yang ditempuh Belanda ialah melakukan politik de vide

    et impera (memecah belah dan menguasai). Cara yang ditempuh kaum ulama yang

    melawan harus dihadapi dengan kekerasan senjata; kaum bangsawan dan keluarganya

    diberi kesempatan untuk masuk korps pamong praja di lingkungan pemerintahan

    kolonial.

    Akhir Masa Perang

    Belanda mulai memikat hati para bangsawan Aceh untuk memihak kepada

    Belanda. Pada bulan Agustus 1893, Teuku Umar menyatakan tunduk kepada pemerintah

    Belanda dan kemudian diangkat menjadi panglima militer Belanda. Teuku Umar

    memimpin 250 orang pasukan dengan persenjataan laengkap, namun kemudian sekutu

    dengan panglima Polim menghantam Belanda. Tentara Belanda dibawah pimpinan J.B.

    Van Heutz berhasil memukul perlawanan Teuku Ummar dan panglima Polim. Teuku Umar

    menyingkir Ke Aceh Barat dan panglima Polim menyingkir ke Aceh timur. Dalam

    pertempuran di Meulaboh pada tanggal 11 februari 1899, euku Umar gugur.

    Sementara itu, panglima Polim dan Sultan Muhammad Dauh Syah, masih

    melakukan perlawanan di Aceh timur. Belanda berusaha menangkap. Pada tanggal 6

    september 1903 panglima Polim beserta 150 prajuritnya menyerah setelah Belanda

    melakukan penangkapan terhadap keluarganya. Hal yang sama juga dilakukan Sultan

    Muhammad Dauh Syah. Pada tahun 1904, Sultan Aceh dipaksa menan-datangani Plakat

    Pendek yang isinya sebagai berikut.

    1) Aceh mengakui kedaulatan Belanda atas daerahnya2) Aceh tidak diperolehkan berhubungan demgan bangsa lain selain Belanda3) Aceh menaati perintah dan peraturan Belanda.

    Dengan ini, sejak 1904 Aceh telah berada di bawah kekuasaan pemerintahan Belanda

  • 5/25/2018 IPS.docx

    24/27

    Kelompok 5

    AYU DEWI,DETA,ENA,DYANA,DITA,MITHA

    2424

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 RANCANGAN PENELITIAN

    Dalam penulisan karya tulis ini, saya menggunakan mentode tinjauan

    kepustakaan, yaitu dengan cara mengkaji dan menalah secara langsung

    pada beberapa sumber, seperti buku, internet maupun pada sumber benda

    yang berhubungan dengan topik yang saya bahas.

    3.2 JENIS DAN SUMBER DATA

    Dalam penulisan karya tulis ini, saya menggunakan data jenis primer dan

    sekunder, yang saya peroleh dari buku maupun internet yang berkenan

    dengan topik yang dibahas.

    3.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

    Dalam teknik pengumpulan data, saya menggunakan tijauan kepustakaaan

    mengkaji langsung pada beberapa sumber dari buku ataupun internet, yang

    sesuai dengan topik yang dibahas.

    3.4 TEKNIK ANALISIS DATA

    Dalam teknik analisis data, saya menggunakan teknik deskriptif-

    kuantitatif, dimana hal ini dimaksudkan pada data dsri hasil membaca dari

    beberapa buku dan hasil penelusuran dari internet.

  • 5/25/2018 IPS.docx

    25/27

    Kelompok 5

    AYU DEWI,DETA,ENA,DYANA,DITA,MITHA

    2525

    BAB V

    KESIMPULAN

  • 5/25/2018 IPS.docx

    26/27

    Kelompok 5

    AYU DEWI,DETA,ENA,DYANA,DITA,MITHA

    2626

    DAFTAR PUSTAKA

  • 5/25/2018 IPS.docx

    27/27

    Kelompok 5

    AYU DEWI,DETA,ENA,DYANA,DITA,MITHA

    2727

    LAMPIRAN