+

Interprofessional

Collaboration within

SDGs and 4.0 era

A. Boy Timor R.

Faculty of Medicine, Universitas Sebelas Maret

+Outline

◼ Apa itu kolaborasi?

◼ Urgency kolaborasi di komunitas

◼ Apa yang diperlukan untuk menjalankan praktik kolaborasi

interprofesi?

◼ Bagaimana melakukan upaya kesehatan secara interprofesi?

+

Why we need

collaboration

????

+

+What is health

collaboration?

Urgency

Double burden of disease

A shortage of health professionals

Low quality of health services

◼ Global Health Workforce shortage & mal-distribution, due to:

◼ Demographic changes

◼ Epidemic shift

◼ Redistribution of the disability burden

• Change in health care system

• Change the role of health professionals

• Change the design of health professional education

Crisp N & Chen L, N Eng J Med 2014; 370: 950 - 7

+ Pencapaian MDGs: PENURUNAN KEMATIAN IBU YANG

TIDAK TERCAPAI

Sumber: BAPPENAS. (2016). EXECUTIVE SUMMARY FIFTEEN YEAR MDGs ACHIEVEMENT IN INDONESIA (2000-2015)

Sumber: SDKI 1991, 1994, 1997, 2003, 2007, 2012

97

81

58

46 4440

68

57

46

35 34 3232 3026

20 19 19

1991 1994 1997 2003 2007 2012Under-five Mortality Rate Infant Mortality Rate Neonatal Mortality Rate

Stagnansi penuruan

kematian neonatal

+

TRANSFORMASI POLA PENYAKIT

+PENENTU SOSIAL DALAM KESEHATAN

+Interprofessional Education

◼ Efficient

◼ Effective

◼ Patient centered

(Barr et al, 2010)

+

◼ Average cost for blood

pressure control in primary

health care

◼ Repetition on health

program planning

◼ Staff turnover

◼ Maternal complication in

health center

◼ access to and coordination of health-services

◼ appropriate use of specialist clinical resources

◼ health outcomes for people withchronic diseases

◼ patient care and safety

◼ Maternal care coverage

◼ Quality of care

Source: Framework for Action on Interprofessional Education and Collaborative Practice. WHO, 2011

Supper I, Catala O, Lustman M, Chemla C, Bourgueil Y, Letrilliart L. Interprofessional collaboration in primary health care: a review of

facilitators and barriers perceived by involved actors. J Public Health (Oxf). 2014

The benefit of collaboration

+Indonesia

Volatile Uncertainty

Complexity Ambiguity

Current Healthcare

Making Indonesia 4.0

food and beverage

textile and apparel

automotive electronics chemical

+IPE for improving health outcomes

+

teamwork Ethics

Roles and responsibilit

es

Communication

Health Improvement

+Apa yang

diperlukan untuk

menjalankan

praktik kolaborasi

interprofesi?

+1. Nilai dan Etika Kolaborasi

Interprofesi

◼ Menempatkan pasien sebagai pusatkolaborasi

◼ Saling menghormati keunikan, nilai danekspertis masing-masing profesi.

◼ Saling mempercayai

◼ Menerapkan standar etika danpelayanan tertinggi.

“Kita memiliki tanggung jawab moral untuk bekerjasama dalam

meningkatkan pelayanan untuk pasien” (Pronovost & Vohr, 2010)

+2. Peran dan Tanggung Jawab

◼ Bertanggung jawab terhadap

kompetensi profesinya.

◼ Mengetahui batasan kompetensi

◼ Hubungan saling ketergantungan.

◼ Pengembangan kompetensi profesi

dan interprofesi.

“kerjasama tim membutuhkan pengetahuan tentang peran dan

kemampuan masing-masing anggota. Tanpa pengetahuan ini, dapat

muncul dampak negatif yang seharusnya dapat dicegah dengan

kerjasama tim yang efektif”, Baker et al. 2005b

+3. Komunikasi Interprofesi

◼ Pilih dan gunakan sarana komunikasi yang efektif.

◼ Mendengar aktif

◼ Gunakan bahasa yang baik (lisan-tulisan)

◼ Berkomunikasi secara konsisten

◼ Gunakan ”bahasa” yang sama

+4. Kerjasama Tim

◼ Kepemimpinan yang efektif.

◼ Pengambilan keputusan

bersama dan berbagi

tanggung jawab.

◼ Adanya konsensus dalam tim.

◼ Evaluasi kinerja tim

+

Bagaimana

melakukan upaya

kesehatan secara

interprofesi?

+A. Analisis Awal

• Masalah Utama dan penyerta

• Apakah kolaborasi diperlukan?

B. Pengkajian Lanjutan

• Memetakan prioritas masalah

• Identifikasi sumber daya yang ada

1. PENGKAJIAN

2. PERENCANAAN4. EVALUASI

3. IMPLEMENTASI &

MONITORING

• Penatalaksanaan pada fase awal dan

lanjutan dalam konteks UKP dan UKM

• Peran masing-masing tenaga kesehatan

• Case manager di tiap fase

• Rencana monitoring dan evaluasi

• Evaluasi luaran

• Efektifitas pendekatan kolaborasi

• Rencana tindak lanjut

• Melakukan intervensi sesuai rencana

• Berkomunikasi dan berkoordinasi

dengan anggota tim atau sektor lain

yang terkait

• Monitoring setiap kegiatan berkala

• Resolusi konflik/gaps

Planning Spiral in Health

Program (Green, 2007)

+

TapiApa kontribusi saya untuk hasil yang terbaik

Bukan “saya pasti bisa”

Bukan “Siapa saya”

Interprofessional Collaboration

+IPE setting

Community-based

Hospital-based

Classroom

+What should we do?

Interprofessional education is one of best concept in

educate health professional students to enhance

their skill and awareness about collaborative

practice, in order to facing health innovation and 4.0

era

IPE skills must be instilled early for health

profession students

+

boy.timor@staff.uns.ac.id

Terimakasih

“Change will not come if we wait for some other person, or if we wait for some

other time. We are the ones we've been waiting for. We are the change that we

seek.” – Barrack Obama