INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN...

38
1 PENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Nama Penyusun : Bangkit Nugroho Dosen Pembimbing : Dr. H. Agus Purwanto, M.Si., Akt. ABSTRACT The purpose of this research is to investigate the relationship between corporate governance structures and intellectual capital disclosure (ICD). The research problems is how the influences of proportion of independent non- executive director, share concentration, size of audit committee, frequency of audit committee meetings, external auditor, managerial ownership and institution ownership on intellectual capital disclosure. This research use samples of 36 listed firms on Indonesian Stock Exchange in 2008. The sampling method is purposive sampling. The purposive sampling criteria are used in this research are companies which fully publish annual report contains data about independent commissioners, share ownership ≥5%, number of audit committee, frequency of audit committee meetings, independent auditor, managerial ownership, institution ownership. Data is collected by documentation and content analysis method. Then dependent variables are analyzed by factor analysis to determine new one dependent variable as result of summarization of variables dependent. Furthermore, research data are analyzed by multiple regression analysis. Results of the analysis based on the measure of intellectual capital disclosure (ICD), it indicates there are significantly influences between all the corporate governance structures except for proportion of independent non- executive directors, size of audit committee and external auditor on intellectual capital disclosure. The proportion of independent non-executive directors does not significantly influence to ICD. Share concentration significantly influences to ICD. Size of audit committee does not significantly influences to ICD. Frequency of audit committee meetings significantly influences to ICD. External auditor does not significantly influences to ICD. Management ownership significantly influences to ICD. Insitutional ownership significantly influences to ICD Keywords: corporate governance, intellectual capital disclosure, annual report, content analysis.

Transcript of INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN...

Page 1: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

1

PENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP

INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Nama Penyusun : Bangkit Nugroho

Dosen Pembimbing : Dr. H. Agus Purwanto, M.Si., Akt.

ABSTRACT

The purpose of this research is to investigate the relationship between

corporate governance structures and intellectual capital disclosure (ICD). The

research problems is how the influences of proportion of independent non-

executive director, share concentration, size of audit committee, frequency of

audit committee meetings, external auditor, managerial ownership and institution

ownership on intellectual capital disclosure.

This research use samples of 36 listed firms on Indonesian Stock

Exchange in 2008. The sampling method is purposive sampling. The purposive

sampling criteria are used in this research are companies which fully publish

annual report contains data about independent commissioners, share ownership

≥5%, number of audit committee, frequency of audit committee meetings,

independent auditor, managerial ownership, institution ownership. Data is

collected by documentation and content analysis method. Then dependent

variables are analyzed by factor analysis to determine new one dependent

variable as result of summarization of variables dependent. Furthermore,

research data are analyzed by multiple regression analysis.

Results of the analysis based on the measure of intellectual capital

disclosure (ICD), it indicates there are significantly influences between all the

corporate governance structures except for proportion of independent non-

executive directors, size of audit committee and external auditor on intellectual

capital disclosure. The proportion of independent non-executive directors does

not significantly influence to ICD. Share concentration significantly influences to

ICD. Size of audit committee does not significantly influences to ICD. Frequency

of audit committee meetings significantly influences to ICD. External auditor does

not significantly influences to ICD. Management ownership significantly

influences to ICD. Insitutional ownership significantly influences to ICD

Keywords: corporate governance, intellectual capital disclosure, annual report,

content analysis.

Page 2: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

2

PENDAHULUAN

Pada zaman sekarang

persaingan bisnis antar perusahaan

sudah sangat ketat. Agar dapat

bertahan sesuai asumsi going

concern, perusahaan harus

mempunyai strategi yang tepat.

Menurut Kuryanto dan Syafruddin

(2008), agar perusahaan terus

bertahan, perusahaan-perusahaan

harus dengan cepat mengubah

strateginya dari bisnis yang

didasarkan pada tenaga kerja (labor-

based business) menuju knowledge

based business (bisnis berdasarkan

pengetahuan), sehingga karakteristik

utama perusahaannya menjadi

perusahaan berbasis ilmu

pengetahuan. Dengan menggunakan

ilmu pengetahuan dan teknologi

maka akan dapat diperoleh

bagaimana cara menggunakan

sumber daya lainnya secara efisien

dan ekonomis yang nantinya akan

memberikan keunggulan kompetitif

(Rupert dalam Sawarjuwono dan

Kadir, 2003). Keunggulan kompetitif

ini merupakan suatu nilai bagi

perusahaan, salah satunya berupa

informasi yang ada pada perusahaan

tersebut. Dikarenakan bahwa

informasi ini menjadi gambaran

tentang keadaan perusahaan.

Informasi yang disampaikan

perusahaan berupa laporan

keuangan. Menurut PSAK No.1

revisi 1998, par 1, penyajian laporan

keuangan untuk tujuan umum

disusun dan disajikan sesuai dengan

Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK). Perusahaan

dianjurkan untuk menyajikan laporan

tahunannya yang mengandung

informasi yang diperlukan para

stakeholder, tidak hanya terbatas

pada laporan keuangan yang

mandatory tetapi juga laporan yang

bersifat voluntary. Salah satu

informasi penting yang bersifat

voluntary adalah informasi tentang

intellectual capital (IC).

IAI sendiri juga belum

mewajibkan perusahaan

mengungkapkan IC perusahaan

dalam laporan tahunannya. Di dalam

PSAK, belum dibuat standar yang

mengatur tentang intellectual capital

disclosure. Intellectual capital

disclosure ini masih bersifat

voluntary meskipun pengungkapan

informasi tersebut diperlukan guna

menyajikan laporan keuangan secara

Page 3: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

3

wajar. Akan tetapi, perusahaan

dianjurkan untuk mengungkapkan

informasi lain untuk menghasilkan

penyajian yang wajar walaupun tidak

diharuskan oleh PSAK (PSAK No.1

revisi 1998, par 10).

Penelitian mengenai

pengaruh struktur corporate

governance terhadap intellectual

capital disclosure layak dilakukan di

Indonesia dengan pertimbangan

sebagai berikut. Pertama, adanya

Undang-undang (UU) nomor 40

tahun 2007 tentang perseroan

terbatas dan keputusan ketua

Bapepam-LK nomor: Kep-

134/BL/2006 tentang kewajiban

penyampaian laporan tahunan bagi

emiten atau perusahaan publik.

Kedua, laporan Taylor dan

Associates (dalam Williams, 2000)

menunjukkan bahwa pengungkapan

informasi intellectual capital

termasuk dalam sepuluh peringkat

informasi teratas yang dibutuhkan

oleh pengguna. Ketiga, adanya

keterbatasan sistem akuntansi

tradisional dalam mengungkapkan

voluntary intellectual capital

disclosure.

Berdasarkan latar belakang

penelitian di atas maka dapat dibuat

perumusan masalah yaitu:

1. Bagaimana pengaruh proporsi

komisaris independen terhadap

intellectual capital disclosure?

2. Bagaimana pengaruh konsentrasi

saham terhadap intellectual

capital disclosure?

3. Bagaimana pengaruh ukuran

komite audit terhadap intellectual

capital disclosure?

4. Bagaimana pengaruh jumlah

rapat komite audit terhadap

intellectual capital disclosure?

5. Bagaimana pengaruh auditor

eksternal terhadap intellectual

capital disclosure?

6. Bagaimana pengaruh

kepemilikan manajemen terhadap

intellectual capital disclosure?

7. Bagaimana pengaruh

kepemilikan institusi terhadap

intellectual capital disclosure?

TELAAH TEORI

Corporate Governance

Menurut Cadbury Committee

of United Kingdom (dikutip FCGI,

n.d.), corporate governance diartikan

sebagai:

Seperangkat peraturan yang

Page 4: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

4

mengatur hubungan antara

pemegang saham, pengurus

(pengelola) perusahaan, pihak

kreditur, pemerintah, karyawan

serta para pemegang

kepentingan intern dan ekstern

lainnya yang berkaitan dengan

hak-hak dan kewajiban mereka,

atau dengan kata lain suatu

sistem yang mengatur dan

mengendalikan perusahaan.

Sistem hukum Indonesia berasal dari

sistem hukum Belanda maka hukum

perusahaan Indonesia menganut two

tiers system untuk struktur dewan

dalam perusahaan (FCGI, n.d).

Intellectual Capital (IC)

Salah satu definisi paling

menyeluruh dari IC ditawarkan oleh

The Chartered Institute of

Management Accountants (CIMA)

(dalam Li, et al., 2008):

…kepemilikan pengetahuan dan

pengalaman, pengetahuan

profesional dan skill, hubungan-

hubungan yang baik, dan

kapasitas teknologi, yang mana

ketika diterapkan akan memberi

keunggulan kompetitif

organisasi.

Teori Agensi

Hubungan agensi ada ketika

ketika salah satu pihak (prinsipal)

menyewa pihak lain (agen) untuk

melaksanakan suatu jasa dan dalam

melaksanakan itu, prinsipal

mendelegasikan wewenang kepada

agen tersebut untuk membuat

keputusan (decision making)

(Anthony dan Govindarajan, 2005).

Menurut Hendriksen dan Van Breda

(2000), agen menutup kontrak untuk

melakukan tugas-tugas tertentu bagi

prinsipal sedangkan prinsipal

menutup kontrak untuk memberi

imbalan kepada agen. Menurut Li, et

al. (2008), pendapat tentang teori

agensi ini dapat diperluas pada

pengungkapan intellectual capital,

oleh karenanya manajemen dapat

menentukan tingkat pengungkapan

dan dengan demikian mengurangi

ketidakpastian investor berkenaan

dengan adanya pengaruh dari IC

terhadap nilai perusahaan.

Asimetri Informasi (Information

Asymmetries)

Asimetri informasi

merupakan suatu keadaan dimana

pihak prinsipal tidak dapat memiliki

informasi yang mencukupi mengenai

kinerja agen dan prinsipal tidak

pernah dapat merasa pasti bagaimana

Page 5: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

5

usaha agen memberikan kontribusi

pada hasil aktual perusahaan

(Anthony dan Govindarajan, 2005).

Menurut Li, et al. (2006), sistem

akuntansi tradisional hanya

mengukur nilai aset keuangan dan

fisik, memberikan informasi kecil

pada sumber daya tidak berwujud

(intangible resource). Oleh karena

itu, pengguna laporan keuangan

berbasis biaya historis harus

bersandar pada sumber informasi

lain (Guthrie dalam Li, et al., 2006).

Sumber lain yang dimaksud adalah

pengungkapan sukarela (voluntary

disclosure).

Teori Stakeholder

Berdasarkan teori

stakeholder, manajemen perusahaan

diharapkan untuk melakukan

aktivitas sesuai dengan yang

diharapkan stakeholder dan

melaporkannya kepada stakeholder

(Guthrie, et al., 2004). Teori

stakeholder menyarankan bahwa

mereka akan memilih untuk

mengungkapkan informasi secara

sukarela tentang kinerja intelektual,

sosial dan lingkungan mereka,

melebihi dan di atas persyaratan

wajib. Salah satu cara memuaskan

keinginan stakeholder dapat berupa

pengungkapan informasi-informasi

sukarela (voluntary disclosure) yang

dibutuhkan oleh stakeholder.

Teori Legitimasi

Menurut Guthrie, et al.

(2004), teori legitimasi erat

dihubungkan dengan teori

stakeholder. Mengadopsi sebuah

perspektif teori legitimasi, suatu

perusahaan akan melaporkan secara

sukarela pada aktivitas akankah

melaporkan tentang aktivitas jika

manajemen merasa bahwa aktivitas-

aktivitas tertentu diharapkan oleh

komunitas-komunitas di mana

perusahaan beroperasi (Guthrie, et

al., 2004). Teori legitimasi dikaitkan

erat dengan pelaporan IC dan

penggunaan metode content analysis

sebagai suatu pengukur dari

pelaporan tersebut (Guthrie, et al.,

2004).

Unit of analysis

Menurut Guthrie, et al.

(2004), content analysis

membutuhkan seleksi dari suatu unit

of analysis. Menurut Li, et al., 2006),

Page 6: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

6

alasan utama dari content analysis

adalah bahwa frekuensi dimana suatu

unit analisis (yaitu, suatu istilah,

kalimat, atau paragraf) yang tampak

dalam suatu teks mengindikasikan

arti pentingnya satuan (unit).

Menurut Li, et al. (2008),

pengkodean menggunakan dengan

frase dan word count adalah untuk

menghindari masalah kalimat

pengkodean dalam hal keputusan

yang melebihi tema dominan dan

frase meninggalkan arti pada hak

milik mereka walaupun

memungkinkan pengukuran jumlah

informasi yang disediakan. Pada

penelitian ini, frase dan word count

digunakan sebagai unit of analisis

sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Li, et al. (2008).

Penelitian Terdahulu

Penelitian telah dilakukan

Firer dan Williams (2005) dengan

menggunakan sampel 390

perusahaan yang terdaftar di di

Singapura. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa konsentrasi

kepemilikan dan kepemilikan

direktur perusahaan berpengaruh

negatif terhadap ICDI sedangkan

kepemilikan pemerintah

berhubungan positif terhadap ICDI.

Barako, et al. (2006) meneliti

hubungan antara atribut corporate

governance dengan pengungkapan

sukarela dalam laporan tahunan pada

43 perusahaan di Nairobi Stock

Exchange (Kenya). Hasilnya

menunjukkkan bahwa proporsi

dewan komisaris dan komite audit

berpengaruh negatif terhadap tingkat

pengungkapan sukarela sedangkan

struktur kepemimpinan ganda tidak

berpengaruh terhadap tingkat

pengungkapan sukarela.

Penelitian tentang IC dan

corporate governance juga dilakukan

oleh Li, et al. (2008). Hasil

penelitian memberikan bukti bahwa

komposisi dewan, ukuran komite

audit dan frekuensi pertemuan

komite audit berpengaruh positif

terhadap IC disclosure sedangkan

struktur kepemilikan berpengaruh

negatif. Dualitas peran tidak

berpengaruh terhadap IC disclosure.

Pengaruh Proporsi Komisaris

Independen (INED) Terhadap

Intellectual Capital Disclosure

Page 7: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

7

Keputusan Direksi BEJ

Nomor Kep-305/BEJ/07-2004

menyatakan bahwa dalam rangka

penyelenggaraan pengelolaan

perusahaan yang baik (good

corporate governance), perusahaan

tercatat wajib memiliki komisaris

independen yang jumlahnya secara

proporsional sebanding dengan

jumlah saham yang dimiliki oleh

bukan Pemegang saham pengendali

dengan ketentuan jumlah komisaris

independen sekurang-kurangnya

30% (tiga puluh perseratus) dari

jumlah seluruh anggota komisaris.

Patelli dan Prencipe (dalam Li, et al.,

2008) menemukan suatu hubungan

positif dengan jumlah informasi

sukarela yang diungkapkan oleh

perusahaan dalam laporan

tahunannya. Berdasarkan uraian

tersebut, maka diajukan hipotesis

sebagai berikut:

H1: Proporsi komisaris

independen berpengaruh

positif terhadap intellectual

capital disclosure.

Pengaruh Konsentrasi Saham

(SCON) Terhadap Intellectual

Capital Disclosure

Menurut Raffournier (dikutip

Li, et al., 2008), teori agensi

membuktikan bahwa dengan

penyebaran kepemilikan yang lebih

besar, perusahaan mungkin lebih

banyak mengalami tekanan dari

pemegang saham tentang

pengungkapan yang lebih besar

untuk mengurangi biaya agensi dan

asimetri informasi. Menurut Barako

(2007), McKinnon dan Dalimunthe

mengamati suatu hubungan yang

lemah antara struktur kepemilikan

dan pengungkapan sukarela dari

informasi segmen. Berdasarkan

uraian di atas, diajukan hipotesis

sebagai berikut:

H2: Konsentrasi saham

berpengaruh negatif

terhadap intellectual capital

disclosure.

Pengaruh Ukuran Komite Audit

(SAC) Terhadap Intellectual

Capital Disclosure

Pengawasan dewan (board

monitoring) adalah suatu fungsi yang

bukan hanya dari struktur dan

komposisi dari dewan komisaris,

tetapi juga dari subkomite dewan

komisaris di mana banyak proses dan

Page 8: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

8

keputusan penting dilakukan dan

diawasi (Cotter dan Silvester dikutip

Li, et al., 2008). Li, et al. (2008)

menyatakan bahwa perusahaan

dengan ukuran komite audit yang

lebih besar cenderung menyediakan

pengungkapan IC lebih besar di

dalam laporan tahunannya.

Berdasarkan uraian tersebut, maka

diajukan hipotesis sebagai berikut:

H3: Ukuran komite audit

berpengaruh positif

terhadap intellectual capital

disclosure.

Pengaruh Jumlah Rapat Komite

Audit (MAC) Terhadap

Intellectual Capital Disclosure

Menurut Li, et al. (2008),

komite audit yang efektif harus

meningkatkan pengendalian internal

dan bertindak sebagai suatu alat

untuk mengurangi biaya agensi (Ho

dan Wong) dan sebagai suatu alat

pengawasan yang sangat kuat untuk

meningkatkan pengungkapan IC

yang relevan nilai. Price

Waterhouse (dalam Li, et al., 2008)

merekomendasikan bahwa komite

audit harus mengadakan sedikitnya

tiga atau empat pertemuan setiap

tahun dan pertemuan khusus ketika

diperlukan. Berdasarkan uraian di

atas, diajukan hipotesis sebagai

berikut:

H4: Jumlah rapat komite

audit berpengaruh positif

terhadap intellectual capital

disclosure.

Pengaruh Auditor eksternal

(AUD) Terhadap Intellectual

Capital Disclosure

Kualitas audit ini erat

kaitannya dengan reputasi auditor

(KAP). KAP yang besar memiliki

insentif yang lebih besar untuk

mengeluarkan laporan auditor

independen yang akurat karena KAP

tersebut memiliki reputasi yang lebih

baik. Menurut Barako (2007),

meskipun seluruhnya adalah

tanggung jawab manajemen untuk

menyiapkan laporan tahunan, sebuah

perusahaan audit eksternal dapat

mempengaruhi secara signifikan

jumlah informasi yang diungkapkan

dalam rangkaian tugasnya yang

normal. Berdasarkan uraian tersebut,

maka diajukan hipotesis sebagai

berikut:

H5: Auditor eksternal

Page 9: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

9

berpengaruh positif

terhadap intellectual capital

disclosure.

Pengaruh Kepemilikan

Manajemen (MAN_OWN)

Terhadap Intellectual Capital

Disclosure

Jensen dan Meckling (1976)

membuktikan bahwa pemisahan

antara kepemilikan saham dan

pengendalian atas perusahaan

menciptakan konflik kepentingan

antara para manajer dan pemegang

saham. Menurut Saleh, et al. (2008),

struktur kepemilikan perusahaan

seperti kepemilikan oleh manajemen,

investor asing, pemerintah dan

keluarga adalah penting dalam

penentuan kebijakan IC dan

pengawasan tindakan manajemen

untuk pencapaian strategi

perusahaan. Berdasarkan uraian

tersebut, maka diajukan hipotesis

sebagai berikut:

H6: Kepemilikan

manajemen berpengaruh

positif terhadap intellectual

capital disclosure.

Pengaruh Kepemilikan Institusi

(INS_OWN) Terhadap Intellectual

Capital Disclosure

Dalam kaitan dengan

kepemilikan besar, investor

institusional mempunyai insentif

yang kuat untuk mengawasi praktik

pengungkapan perusahaan (Barako,

2007). El-Gazzar (dalam Cerbioni

dan Parbonetti, 2007) membuktikan

bahwa kepemilikan institusional

yang besar dapat menghasilkan suatu

tingkat pengungkapan sukarela yang

lebih tinggi. Berdasarkan uraian

tersebut, maka diajukan hipotesis

sebagai berikut:

H7: Kepemilikan institusi

berpengaruh positif

terhadap intellectual capital

disclosure.

Gambar 1

Model Penelitian

Page 10: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

10

METODE PENELITIAN

Intellectual Capital Disclosure

(ICD)

Untuk menentukan nilai ICD

maka harus diketahui nilai proksi

ICDI, ICWC dan ICWC% terlebih

dahulu. Setelah itu, perlu dilakukan

suatu analisis faktor untuk mencari

nilai proksi Total_ICD.

a. Intellectual Capital

Disclosure Index (ICDI)

Dichotomous coding

digunakan dalam

penghitungan item-item

ICDI, jika item diungkapkan

maka dinilai 1 jika tidak

maka 0. Pengkodean ini

menggunakan frase. Menurut

Li, et al. (2008), pengkodean

laporan tahunan ke dalam

frase menyertakan proses tiga

tahap:

1. Pemilihan kalimat yang

mengandung informasi IC.

2. Pemecahan kalimat ke

dalam frase dan pilih yang

terkait dengan IC.

3. Pengkodean frase ke

dalam masing-masing item

relevan dalam instrumen

penelitian.

ICDI untuk masing-

masing perusahaan dihitung

berdasarkan pada formula

penghitungan indeks

pengungkapan yang

digunakan

Haniffa dan Cooke

(dalam Li, et al., 2008), yaitu

sebagai berikut:

Rumus:

...……………………

……… (3.1)

Keterangan:

ICDIj = Indeks

pengungkapan IC

Nj = Jumlah item untuk

j tahun perusahaan, nj = 183

(yaitu 61 item

dalam 3 format)

Xij = 1 jika item ith

diungkapkan, 0 jika item ith

tidak

diungkapkan, jadi,

0≤ICDIj ≤1.

b. Intellectual Capital Word

Count (ICWC)

1

Page 11: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

11

ICWC ini merupakan

bentuk pengukuran kata. Kata

adalah unit pengukuran yang

paling kecil untuk analisis

dan dapat diharapkan untuk

menyediakan ketahanan yang

maksimum terhadap studi di

dalam menaksir kuantitas

pengungkapan (Zeghal dan

Ahmed dikutip Li, et al.,

2008). ICWC dihitung

dengan cara menjumlahkan

kata-kata yang diungkapkan

yang berkaitan dengan IC

dalam laporan tahunan

kemudian hasilnya dikalikan

dengan logaritma natural

(Ln).

c. Intellectual Capital Word

Count% (ICWC%)

Penghitungan kata

sebagai suatu persentase dari

jumlah penghitungan kata

laporan tahunan (ICWC%)

untuk mengindikasikan fokus

pengungkapan di dalam

laporan tahunan. ICWC%

dihitung dengan cara

menjumlahkan kata-kata yang

diungkapkan yang berkaitan

dengan IC kemudian dibagi

dengan jumlah seluruh kata

dalam laporan tahunan.

d. Total intellectual capital

disclosure (Total_ICD)

Total_ICD dihitung

dengan cara meringkas antara

proksi ICDI, ICWC dan

ICWC% menggunakan

analisis faktor. Jika nilai

kaiser-meyer-olkin measure

of sampling adequacy >0,50

maka analisis faktor dapat

dilakukan (Ghozali, 2006).

Li, et al. (2008)

mengklasifikasikan intellectual

capital ke dalam tiga kategori,

human capital, structure capital dan

relational capital. Pengklasifikasian

tersebut digunakan untuk

pengukuran variabel IC.

Proporsi Komisaris Independen

(INED)

The board of directors adalah

suatu mekanisme pengendalian

internal yang diharapkan untuk

mengambil keputusan-keputusan atas

nama pemegang saham dan untuk

memastikan bahwa perilaku

manajemen adalah konsisten dengan

kepentingan pemilik (Li, et al.,

2008).

Page 12: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

12

Rumus:

INED (%) = Komisaris

independen ÷ Jumlah total

komisaris

Konsentrasi saham (SCON)

Struktur kepemilikan akan

mempengaruhi tingkat pengawasan

dan tingkat pengungkapan sukarela

(Eng dan Mak dalam Li, et al.,

2008).

Rumus:

SCON (%) = (∑

kepemilikan oleh shareholders

≥5%)

Ukuran Komite Audit (SAC)

Pemantauan dewan adalah

suatu fungsi yang tidak hanya dari

struktur dan komposisi dari dewan,

tetapi juga dari subkomite dewan di

mana banyak proses-proses dan

keputusan penting dipantau dan

diambil (Cotter dan Silvester dikutip

Li, et al., 2008). Variabel Ukuran

komite audit (SAC) diukur dengan

menghitung jumlah dewan komisaris

yang ada pada komite audit.

Jumlah Rapat Komite audit

(MAC)

Komite audit yang efektif

akan meningkatkan pengendalian

internal dan bertindak sebagai suatu

makna dari pengurangan biaya

agensi (Ho dan Wong dalam Li, et

al., 2008), dan sebagai suatu alat

pemantauan yang kuat untuk

meningkatkan nilai relevan atas IC

diclosure (Li, et al., 2008). Variabel

ini diukur dengan menghitung

jumlah rapat komite audit pada

periode laporan tahunan.

Auditor Eksternal (AUD)

Kualitas audit yang dilakukan

oleh auditor mempunyai pengaruh

terhadap pengungkapan informasi di

dalam laporan keuangan. Kualitas

audit ini erat kaitannya dengan

reputasi auditor (KAP). Jika

perusahaan diaudit oleh KAP yang

berafiliasi dengan Big-Four, maka

dinilai 1, jika tidak berarti 0 (Barako,

2007).

Kepemilikan Manajemen

(MAN_OWN)

Kepemilikan manajemen

ditunjukkan dengan persentase

saham perusahaan yang dimiliki oleh

manajer eksekutif. Kepemilikan

manajemen dihitung dengan

menjumlahkan seluruh saham yang

dimiliki oleh dewan direksi

perusahaan.

Kepemilikan Institusi (INS_OWN)

Page 13: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

13

Kepemilikan institusi adalah proporsi

saham yang dimiliki oleh institusi

pada akhir tahun yang diukur dalam

presentase. Kepemilikan institusi

dihitung dengan menjumlahkan

seluruh saham yang dimiliki oleh

seluruh institusi atas perusahaan.

Usia Listing (AGE)

Usia listing diukur dengan

menghitung selisih waktu (hari)

antara saat pertama kali perusahaan

mencatatkan di pasar modal dengan

saat berakhirnya periode laporan

tahunan, kemudian hasilnya

dikalikan dengan logaritma natural.

Rumus:

AGE = Ln (Tanggal

berakhirnya periode laporan

tahunan - tanggal pertama kali

terdaftar di bursa)

Profitabilitas (ROA)

ROA mungkin sebagai hasil

dari investasi secara terus-menerus

dalam IC dan perusahaan mungkin

menggunakan pengungkapan yang

lebih tinggi dari informasi seperti itu

untuk memberi sinyal berarti atas

keputusannya dalam investasi IC

untuk pertumbuhan jangka panjang

dalam nilai perusahaan (Li, et al.

(2008). ROA dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

ROA = Laba bersih

tahun t di bagi total aset tahun t.

Ukuran Perusahaan (SALES)

Perusahaan yang besar lebih

tampak dan kemungkinan besar

memenuhi permintaan investor atas

informasi (Li, et al., 2008). Ukuran

perusahaan diukur berdasarkan nilai

penjualan (bersih) perusahaan

kemudian hasilnya dikalikan dengan

logaritma natural (Ln).

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) tahun 2008. Jumlah populasi

tersebut sebanyak 401 perusahaan

(IDX, 2008). Pemilihan objek

penelitian pada perusahaan yang

terdaftar di BEI dikarenakan

perusahaan tersebut dikenakan aturan

Undang-undang (UU) nomor 40

tahun 2007 tentang perseroan dan

Keputusan Ketua Bapepam-LK

nomor: Kep-134/BL/2006 tentang

kewajiban penyampaian laporan

tahunan bagi emiten atau perusahaan

publik.

Penentuan data tahun

Page 14: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

14

pengamatan 2008 adalah untuk

mengetahui tingkat IC disclosure

yang terbaru. Besarnya sampel yang

digunakan adalah 36 perusahaan.

Metode penentuan sampel yang

digunakan adalah purposive

sampling. Ini adalah metode

pengumpulan sampel yang

berdasarkan kriteria-kriteria tertentu

sesuai dengan tujuan penelitian.

Adapun syarat sampel yang

digunakan dalam penelitian ini

adalah:

1. Perusahaan yang terdaftar di BEI

pada tahun 2008.

2. Perusahaan yang menerbitkan

laporan tahunan (annual report)

tahun 2008, yang memuat data

yang dibutuhkan secara lengkap,

yaitu tentang proporsi dewan

komisaris independen,

kepemilikan saham sebesar ≥5%,

ukuran komite audit, jumlah

rapat komite audit selama tahun

2008, auditor eksternal, jumlah

kepemilikan saham oleh

manajemen serta jumlah

kepemilikan saham oleh institusi

tertentu.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data

sekunder dan bertipe cross-sectional,

yaitu laporan tahunan (annual

report) untuk tahun buku 2008.

Pertama, mempertimbangkan suatu

sumber informasi perusahaan yang

penting dengan pemakai eksternal

seperti stakeholder. Kedua, tingkat

pengungkapan dalam laporan

tahunan dihubungkan secara positif

dengan jumlah informasi perusahaan

yang dikomunikasikan kepada pasar

dan stakeholder dengan

menggunakan media lainnya.

Adapun data penelitian ini

didapatkan dari Bursa Efek

Indonesia (BEI).

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data

yang digunakan oleh peneliti adalah

metode dokumentasi dan metode

content analysis. Untuk mengukur

reliabilitas dari hasil content analysis

maka digunakan uji statistik

cronbach alpha (α).

Metode Analisis

Alat analisis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah analisis

regresi berganda seperti yang

Page 15: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

15

digunakan dalam penelitian Li, et al.

(2008). Pada penelitian ini hanya

proksi total intellectual capital

disclosure (Total_ICD) yang

digunakan untuk menguji hubungan

antara intellectual capital disclosure

dan berbagai variabel corporate

governance dan kontrol. Proksi

tersebut digunakan sebagai dasar

pembuatan keputusan pengujian

hipotesis pengaruh variabel

independen tehadap variabel

dependen dikarenakan proksi total

intellectual capital disclosure

(Total_ICD) karena merupakan

variabel ringkasan (summarization)

dari ketiga proksi ICDI, ICWC dan

ICWC%. Sebelum dilakukan analisis

regresi berganda, perlu dilakukan

analisis faktor untuk menentukan

proksi yaitu total intellectual capital

disclosure (Total_ICD).

Analisis Faktor (Factor Analysis)

Menurut Ghozali (2006),

analisis faktor merupakan analisis

yang bertujuan untuk menemukan

suatu cara meringkas (summarize)

informasi yang ada dalam variabel

asli (awal) menjadi satu set dimensi

baru atau variate (factor). Untuk

mengetahui korelasi antar variabel

dapat menggunakan dua cara, yaitu:

1. Uji Bartlett test of sphericity

Jika hasilnya signifikan

(<0,05) berarti matrik

korelasi memiliki korelasi

signifikan dengan sejumlah

variabel.

2. Uji Kaiser-Meyer-Olkin

(KMO)

Nilai KMO bervariasi antara

0 sampai dengan 1. Agar

dapat dilakukan analisis

faktor maka nilai KMO yang

dikehendaki harus di atas

0,50 (>0,50).

Uji Reliabilitas

Hasil content analysis harus

diuji tingkat reliabilitasnya

(Krippendorff; Weber dalam

Bozzolan, et al., 2003). Menurut

Ghozali (2006), Suatu konstruk

dikatakan reliabel jika memberikan

nilai cronbach alpha (α) >0,60

(Nunnaly dalam Ghozali, 2006).

Uji Normalitas

Ada dua cara untuk

mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak yaitu

Page 16: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

16

dengan analisis grafik dan uji

statistik.

Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas

bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel bebas

(independen) (Ghozali, 2006). Cara

untuk mendeteksi ada tidaknya

multikolonieritas dalam model

regresi antara lain sebagai berikut:

1. Menganalisis matrik korelasi

antar variabel independen.

Jika antar variabel

independen terdapat korelasi

yang cukup tinggi (di atas

0,95) maka muncul indikasi

adanya multikolonieritas.

2. Melihat dari nilai tolerance

dan variance inflation factor

(VIF). Nilai yang umum

dipakai untuk menunjukkan

adanya multikolonieritas

adalah nilai tolerance <0,10

atau sama dengan nilai VIF

>10. Jika terdapat nilai

tolerance <0,10 dan nilai VIF

>10 maka muncul indikasi

adanya multikolonieritas.

Uji Heteroskedastisitas

Jika titik-titik menyebar di

atas dan di bawah angka nol pada

sumbu Y dan tidak membentuk pola

tertentu maka model regresi bebas

dari masalah heteroskedastisitas.

Model Regresi

Persamaan regresi berganda

tujuh prediktor dalam penelitian ini

sebagai berikut (Ghozali, 2006):

Total_ICD = β0 + β1 INEDi

+ β2 SCONi + β3

SACi + β4 MACi

+ β5 AUD +

β6 MAN_OWNi

+ β7 INS_OWNi

+ β8 LnAGEi +

β9 ROAi + β10

LnSALESi + εi

………………

. (3.7).

Keterangan:

Total_ICD = Total

intellectual capital disclosure

SCON = Jumlah

kepemilikan secara kumulatif

dari shareholder

Page 17: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

17

signifikan

(≥5%)

SAC = Ukuran

komite audit

MAC = Jumlah

rapat komite audit

AUD = Auditor

eksternal

MAN_OWN =

Kepemilikan

manajemen

INS_OWN =

Kepemilikan

institusi

LnAGE = Log natural

dari lamanya listing di bursa

ROA = Return on

Assets

LnSALES = Log natural

dari penjualan

ß = Parameter

εi = Error time

i = Tahun ke-i

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) tahun 2008. Dari populasi

sebanyak 401 perusahaan, diperoleh

sampel akhir penelitian sebanyak 36

pengamatan. Rincian penentuan

sampel ditampilkan pada tabel 1.

Tabel 1

Penentuan Sampel Penelitian dengan Purposive Sampling

Jumlah Persentase (%)

Perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2008 401 100,00

Perusahaan yang laporan tahunannya tidak tersedia

di website Bursa Efek Indonesia

225

56,11

Perusahaan yang laporan tahunannya tersedia 176 43,89

Perusahaan yang tidak menyajikan atau memiliki

data lengkap sesuai kriteria

140 _

34,91 _

Sampel akhir yang digunakan 36 8,98

Sumber: Data sekunder yang diolah (2010).

Analisis Faktor (Factor Analysis)

Untuk mengetahui korelasi

antar variabel dapat menggunakan

dua cara, yaitu:

1. Uji Bartlett test of sphericity

Sesuai hasil analisis faktor, bartlett test of sphericity

Page 18: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

18

menghasilkan nilai

probabilitas 0,000 (<0,05).

Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa analisis

faktor dapat dilakukan

(Ghozali, 2006).

2. Uji Kaiser-Meyer-Olkin

(KMO)

Dari hasil analisis faktor,

nilai kaiser-meyer-olkin

measure of sampling

adequacy adalah sebesar

0,559 (>0,50). Hal ini

membuktikan bahwa analisis

faktor dapat dilakukan

(Ghozali, 2006).

Uji Reliabilitas

Suatu konstruk dikatakan

reliabel jika memberikan nilai

cronbach alpha (α) >0,60 (Nunnaly

dalam Ghozali, 2006). Berdasarkan

hasil uji reliabilitas dengan

menggunakan cronbach alpha (α),

proksi ICDI, ICWC, ICWC% dan

Total_ICD menghasilkan nilai

cronbach alpha (α) sebesar 0,876

(>0,60), yang mana menurut

Nunnaly (dalam Ghozali, 2006),

dapat dikatakan reliabel.

Praktik Intellectual Capital

Disclosure (ICD)

Untuk mengetahui variasi

intellectual capital disclosure dapat

dilihat pada proksi intellectual

capital disclosure index (ICDI) yang

dianalisis dengan content analysis.

Dari hasil analisis ICDI, diketahui

bahwa item IC yang diungkapkan

seluruh perusahaan sejumlah 2.121

item dari jumlah maksimal 6.588

item yang dapat diungkapkan atau

rata-rata sebesar 32% meskipun

pengungkapannya bervariasi. Hal ini

menunjukkan bahwa perusahaan-

perusahaan di Indonesia belum

memiliki kesadaran akan pentingnya

intellectual capital bagi peningkatan

keunggulan kompetitif (competitive

advantages) perusahaan. Adapun

rincian masing-masing dimensi

tersebut adalah human capital

disclosure sebesar 39%, structural

capital disclosure sebesar 25%

sedangkan relational capital

disclosure sebesar 36%. Hasil ini

ditunjukkan pada gambar 2 berikut

ini.

Page 19: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

19

Gambar 2

Variasi Intellectual Capital Disclosure (ICDI)

Sumber: hasil pengolahan dengan SPSS (2010).

Uji Asumsi Klasik

Variabel dependen (Y) yang

dipakai sebagai dasar pembuatan

keputusan (decision making) apakah

hipotesis h0 atau h1 yang diterima

adalah proksi total intellectual

capital disclosure (Total_ICD).

Alasan digunakannya proksi total

intellectual capital disclosure

(Total_ICD) dikarenakan merupakan

proksi ringkasan (summarization)

dari ketiga proksi yang lainnya, yaitu

ICDI, ICWC dan ICWC%. Ketiga

proksi lainnya tetap dianalisis

dengan menggunakan analisis regresi

akan tetapi hanya ditampilkan

ringkasan hasilnya pada lampiran

sedangkan uji asumsi klasiknya

ditunjukkan pada lampiran. Adapun

proses peringkasan ketiga proksi dari

variabel dependen (Y) tersebut

menjadi satu proksi total intellectual

capital disclosure (Total_ICD)

dilakukan dengan analisis faktor.

Uji Normalitas

Untuk menguji apakah

distribusi data normal atau tidak,

dapat dilakukan dengan

menggunakan metode grafik dan uji

kolmogorov-smirnov (K-S). Uji

normalitas akan dijelaskan sebagai

berikut.

a. Metode Grafik

Berdasarkan uji

normalitas, terlihat bahwa

titik-titik menyebar dan

mengikuti garis diagonal. Hal

tersebut menunjukkan bahwa

model regresi sudah

memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Kolmogorov Smirnov

(K-S)

Berdasarkan uji

kolmogorov-smirnov, nilai

39% 25%

36%

HUMAN CAPITAL (HC)

STRUCTURAL CAPITAL (SC)

RELATIONAL CAPITAL (RC)

Page 20: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

20

(K-S) adalah 0,381 dengan

nilai probabilitas (p)=0,999

(>0,05). Hal ini membuktikan

bahwa H0 diterima atau data

berdistribusi normal.

Uji Multikolonieritas

Hasil uji multikolonieritas

menunjukkan bahwa tidak ada nilai

tolerance <0,10 dan tidak ada

variabel independen yang memiliki

nilai VIF >10 sehingga dapat

dikatakan tidak terjadi

multikolonieritas.

Uji Heterokedastisitas

Berdasarkan uji

heterokedastisitas, dapat dilihat

bahwa titik-titik menyebar secara

acak di sebelah atas dan bawah

angka 0 pada garis Y serta titik-titik

tersebut tidak membentuk pola maka

dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi heterokedastisitas.

Analisis Data

Hasil analisis data

ditunjukkan pada tabel 3.

Tabel 3

Hasil Analisis Regresi

Total_ICD

Stdzd. Coeff. Beta t Sig.

(Constant) 0,220 0,828

INED 0,122 1,120 0,273

SCON -0,290 -2,826 0,009(*)

SAC 0,217 1,893 0,070

MAC 0,503 4,167 0,000(*)

AUD 0,201 1,819 0,081

MAN_OWN 0,323 2,441 0,022(*)

INS_ OWN 0,533 4,385 0,000(*)

LnAGE 0,394 3,323 0,003(*)

ROA -0,095 -0,955 0,349

LnSALES 0,162 1.665 0,108

Keterangan (*) = Signifikan pada tingkat 0,05.

Sumber: hasil pengolahan dengan SPSS (2010).

Tabel 4

Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R square) =R2

Total_ICD

R R2 Adj. R

2 Std. error

0,897a 0,805 0,727 0,5225868

Sumber: hasil pengolahan dengan SPSS (2010).

Page 21: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

21

Tabel 5

Hasil Uji ANOVA

Total_ICD

F Sig.

10,316 0,000a

Sumber: hasil pengolahan dengan SPSS (2010).

Persamaan regresi:

Total_ICD = 0,122 INEDi - 0,290

SCONi + 0,217 SACi

+ 0,503 MACi + 0,201

AUDi + 0,323

MAN_OWNi + 0,533

INS_OWNi + 0,394

LnAGEi - 0,095 ROAi

+ 0,162 LnSALESi +

εi ... (1).

Koefisien Determinasi

Berdasarkan tabel 4, nilai

Adjusted R square (R

2) Total_ICD

adalah 0,727. Hal ini berarti bahwa

intellectual capital disclosure dapat

dijelaskan sebesar 72,7% oleh

variabel independen yang ada dalam

model penelitian. Adapun 27,3%

sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab

di luar model penelitian.

Uji Pengaruh Simultan (Uji F)

Tabel 5 menunjukkan bahwa

masing-masing nilai F hitung

Total_ICD adalah 10,316 dengan

nilai probabilitas (p) sebesar 0,000

(p<0,05). Hal ini dapat disimpulkan

bahwa variabel independen secara

bersama-sama berpengaruh terhadap

total intellectual capital disclosure

(Total_ICD).

Pembahasan

Pengaruh Proporsi Komisaris

Independen Terhadap Intellectual

Capital Disclosure

Berdasarkan hasil uji t seperti

yang ditunjukkan pada tabel 3, nilai

β1 Total_ICD adalah 0,122 dan (p1)

Total_ICD sebesar 0,273 (p>0,05).

Hasil ini membuktikan bahwa (H1)

ditolak. Artinya proporsi komisaris

independen tidak berpengaruh

terhadap intellectual capital

disclosure. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penemuan dari Ho

dan Wong; Brammer dan Pavelin

(dikutip Li, et al., 2008), yang

menyatakan bahwa tidak ada

hubungan antara proporsi komisaris

Page 22: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

22

independen dan pengungkapan

sukarela.

Pengaruh Konsentrasi Saham

Terhadap Intellectual Capital

Disclosure

Berdasarkan hasil uji t seperti

yang ditunjukkan pada tabel 3, nilai

β2 Total_ICD adalah -0,290 dan (p2)

Total_ICD sebesar 0,009 (p<0,05).

Hasil ini membuktikan bahwa (H2)

diterima. Artinya konsentrasi saham

berpengaruh negatif terhadap

intellectual capital disclosure. Hal

ini konsisten dengan penelitian Li, et

al. (2008). Menurut Li, et al. (2008),

perusahaan dengan kepemilikan

saham terkonsentrasi banyak justru

kurang peka terhadap biaya

informasi dari investor dan ketika

pemegang saham secara khas

memiliki akses tetap terhadap

informasi yang mereka butuhkan

maka akan menyebabkan adanya

sedikit tekanan bagi intellectual

capital disclosure di dalam laporan

tahunan.

Pengaruh Ukuran Komite Audit

Terhadap Intellectual Capital

Disclosure

Berdasarkan hasil uji t seperti

yang ditunjukkan pada tabel 3,

Total_ICD adalah 0,217 dan (p3)

Total_ICD sebesar 0,070 (p>0,05).

Hasil ini membuktikan bahwa (H3)

ditolak. Artinya ukuran komite audit

tidak berpengaruh terhadap

intellectual capital disclosure.

Penelitian ini konsisten dengan

Mangena dan Pike (2005). Hasil

studinya menunjukkan bahwa tidak

ada hubungan antara ukuran komite

audit dan luas pengungkapan

sukarela dalam laporan sementara

(interim reports).

Pengaruh Jumlah Rapat Komite

Audit Terhadap Intellectual

Capital Disclosure

Berdasarkan hasil uji t seperti

yang ditunjukkan pada tabel 3, nilai

β4 Total_ICD adalah 0,503 dan (p4)

Total_ICD sebesar 0,000 (p<0,05).

Hasil ini membuktikan bahwa (H4)

diterima. Artinya jumlah rapat

komite audit berpengaruh positif

terhadap intellectual capital

disclosure. Ini konsisten dengan

penelitian Li, et al. (2008), yang

menyatakan bahwa aktivitas komite

audit adalah sebuah faktor penting

Page 23: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

23

dalam pengawasan perilaku

manajemen dalam kaitannya untuk

mengurangi asimetri informasi

melalui intellectual capital

disclosure.

Pengaruh Auditor Eksternal

Terhadap Intellectual Capital

Disclosure

Berdasarkan hasil uji t seperti

yang ditunjukkan pada tabel 3, nilai

β5 Total_ICD adalah 0,201 dan (p5)

Total_ICD sebesar 0,081 (p>0,05).

Hasil ini membuktikan bahwa (H5)

ditolak. Artinya auditor eksternal

tidak berpengaruh terhadap

intellectual capital disclosure. Hasil

ini mendukung penelitian

Raffournier; Depoers; Haniffa dan

Cooke (dalam Barako, 2007), yang

menyatakan bahwa tidak ada

hubungan antara auditor eksternal

(audit firm) dan praktik

pengungkapan.

Pengaruh Kepemilikan

Manajemen Terhadap Intellectual

Capital Disclosure

Berdasarkan hasil uji t seperti

yang ditunjukkan pada tabel 3, nilai

β6 dari Total_ICD adalah 0,323 dan

(p6) Total_ICD sebesar 0,022

(p<0,05). Hasil ini membuktikan

bahwa (H6) diterima. Artinya

kepemilikan manajemen

berpengaruh positif terhadap

intellectual capital disclosure.

Penemuan ini konsisten dengan

penelitian Li dan Qi (2008). Li dan

Qi (2008) menyatakan bahwa

perusahaan dengan kepemilikan

manajemen yang tinggi, mempunyai

tingkat pengungkapan sukarela yang

tinggi pula.

Pengaruh Kepemilikan Institusi

Terhadap Intellectual Capital

Disclosure

Berdasarkan hasil uji t seperti

yang ditunjukkan pada tabel 3,

diketahui bahwa nilai β7 Total_ICD,

adalah adalah 0,533 dan (p7)

Total_ICD sebesar 0,000 (p<0,05).

Hasil ini membuktikan bahwa (H7)

diterima. Artinya kepemilikan

institusi berpengaruh positif terhadap

intellectual capital disclosure. Hasil

ini sejalan dengan penelitian Barako

(2007), yang mengemukakan bahwa

kepemilikan saham institusional

dihubungkan secara positif dan

Page 24: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

24

signifikan dengan pengungkapan

sukarela.

SIMPULAN, KETERBATASAN

DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian

yang telah dilakukan mengenai

pengaruh proporsi komisaris

independen, konsentrasi saham,

ukuran komite audit, jumlah rapat

komite audit, auditor eksternal,

kepemilikan manajemen dan

kepemilikan institusi terhadap

intellectual capital disclosure (ICD)

maka dapat dibuat kesimpulan

sebagai berikut:

1. Proporsi komisaris

independen tidak

berpengaruh terhadap

intellectual capital disclosure

sehingga hipotesis pertama

(H1) ditolak.

2. Konsentrasi saham

berpengaruh negatif terhadap

intellectual capital disclosure

sehingga hipotesis kedua (H2)

diterima.

3. Ukuran komite audit tidak

berpengaruh terhadap

intellectual capital disclosure

sehingga hipotesis ketiga (H3)

ditolak.

4. Jumlah rapat komite audit

berpengaruh positif terhadap

intellectual capital disclosure

sehingga hipotesis keempat

(H4) diterima.

5. Auditor eksternal tidak

berpengaruh terhadap

intellectual capital disclosure

sehingga hipotesis kelima

(H5) ditolak.

6. Kepemilikan manajemen

berpengaruh positif terhadap

intellectual capital disclosure

sehingga hipotesis keenam

(H6) diterima.

7. Kepemilikan institusi

berpengaruh positif terhadap

intellectual capital disclosure

sehingga sehingga hipotesis

ketujuh (H7) diterima.

Keterbatasan

1. Penelitian ini menggunakan

objek penelitian seluruh

perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI)

hanya pada satu periode yaitu

tahun 2008.

2. Penelitian ini menggunakan

lembar pemberian skor

Page 25: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

25

pengungkapan item-item

yang dikembangkan sendiri

(self-developed scoring) (Li,

et al., 2008), oleh peneliti

dalam penelitian yang

dijadikan sebagai acuan

penelitian ini sehingga

menyebabkan adanya

kesulitan dalam

membandingkan dengan

penelitian sebelumnya.

Saran

Berdasarkan hasil analisis

dan kesimpulan yang diperoleh maka

dapat dibuat saran dan rekomendasi

untuk penelitian maupun pembuatan

sesuatu kebijakan. Adapun saran dan

rekomendasi tersebut adalah sebagai

berikut:

Bagi Ikatan Akuntan Indonesia

(IAI)

Diharapkan di masa yang

akan datang, IAI dapat melakukan

studi yang komprehensif tentang

intellectual capital disclosure agar

selanjutnya dapat menjadi bahan

referensi dalam pembuatan standar

akuntansi keuangan tentang

pelaporan dan pengungkapan

intellectual capital. Hal ini

diharapkan dapat bermanfaat bagi

pihak-pihak yang berkepentingan

(stakeholders) dalam mengetahui

nilai tambah (value added) yang ada

pada perusahaan, selain aset

berwujud (tangible asset).

Bagi Peneliti Lainnya

1. Penelitian selanjutnya

mungkin dapat menggunakan

periode pengamatan lebih

dari satu tahun. Diharapkan

peneliti selanjutnya dapat

menggunakan periode

pengamatan yang lebih

panjang sehingga dapat

dilihat generalisasi teori

secara valid.

2. Menggunakan lembar

pemberian skor

pengungkapan yang dipakai

oleh peneliti yang ahli dan

berpengalaman dalam

melakukan studi tentang

intellectual capital.

Page 26: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

26

REFERENSI

Anthony, R. N. dan Govindarajan, V. 2005. Management Control Systems: Sistem

Pengendalian Manajemen, 11th

ed. Alih Bahasa: Kurniawan Tjakrawala.

Jakarta: Salemba Empat.

Barako, D. G., Hancock, P. dan Izan, H. Y. 2006. “Factors Influencing voluntary

corporate disclosure by Kenyan companies.” Corporate Governance: An

Int. Rev, Vol. 14, No. 2, h. 1-25.

Barako, D. G. 2007. ”Determinants of voluntary disclosures in Kenyan companies

annual reports.” African Journal of Business Management, Vol 1, No. 5, h.

113-128.

Bozzolan, S., Favotto, F. dan Ricceri, F. 2003. “Italian Annual Intellectual Capital

Disclosure: An Empirical Analysis.” Journal of Intellectual Capital, Vol. 4,

No. 4, h. 543-558.

Bursa Efek Indonesia, 2008, IDX Statistics 2008, Jakarta.

Cerbioni, F. dan Parbonetti, A. 2007. “Exploring the Effects of Corporate

Governance on Intellectual Capital Disclosure: An Analysis of European

Biotechnology Companies.” European Accounting Review, Vol. 16, No. 4,

h. 791–826.

Chavent, M., Ding, Y., Fu, L., Stolowy, H. dan Wang, H. 2006. “Disclosure and

Determinants Studies: An Extension Using the Divisive Clustering Method

(DIV).” European Accounting Review, Vol. 15, No. 2, h. 181-218.

Darus, F., Arshad, R., Taylor, D. dan Othman, S. 2008. “Proprietary Costs,

Ownership Structure and Credibility of Voluntary Disclosure of Malaysian

Listed Companies.” The Business Review, Vol. 10, No. 2, h. 343-350.

Feliana, Y. K. 2007. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Perusahaan dan Transaksi

dengan Pihak-pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa Terhadap Daya

Informasi Akuntansi.” Proceeding SNA X. Makasar.

Firer, S. dan Williams, S. M. 2003. “Intellectual Capital and Traditional Measures

of Corporate Performance”. Journal of Intellectual Capital. Vol. 4, No. 3, h.

348-360.

Page 27: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

27

Firer, S. dan Williams, S. M. 2005. “Firm ownership structure and intellectual

capital disclosures.” SAJAR, Vol. 19, No. 1, h. 1-18.

Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI). Peranan Dewan Komisaris

dan Komite Audit dalam Pelaksanaan Corporate Governance (Tata Kelola

Perusahaan).

Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. dan Chariri, A. 2007. Teori Akuntansi. Edisi 3. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, D. N. 2006. Essentials of Econometrics. 3th

ed. New York: McGraw Hill

Inc.

Guthrie, J. dan Petty, R. 2000. “Intellectual Capital: Australian Annual Reporting

Practices.” Journal of Intellectual Capital, Vol. 1, No. 3, h. 241–251.

Guthrie, J., Petty. R., Yongvanich, K. dan Ricceri, F. 2004. “Using Content

Analysis As a Research Method to Inquire into Intellectual Capital

Reporting.” Journal of Intellectual Capital, Vol. 5, No. 2, h. 282-293.

Hair, J. F. Jr., Rolph E. A., Ronald, L. T. dan William, C. B. 1998. Multivariate

Data Analysis. New Jersey: Prentice-Hall International, Inc.

Hendriksen, E. S. dan Van Breda, M. F. 2000. Accounting Theory. Edisi 5. Alih

bahasa: Herman Wibowo. Batam: Penerbit Interaksara.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba

Empat.

Jensen, M. C. dan Meckling, W. H. 1976. “Theory of the firm: Managerial

behaviour, agency costs and ownership structure.” Journal of Financial

Economics, Vol. 3, No. 4, h. 305-360.

Keenan, J., dan Aggestam, M. 2001. “Corporate Governance and Intellectual

Capital: Some Conceptualisations.” Www.interscience.wiley.com. Diakses

tanggal 29 Mei 2010.

Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-305/BEJ/07-2004.

Keputusan Ketua Bapepam LK Nomor: Kep-29/PM/2004.

Page 28: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

28

Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-134/BL/2006.

Komite Nasional Kebijakan Governance. 2006. Pedoman Umum Good Corporate

Governance Indonesia.

Kuryanto, B. dan Syafruddin, M. 2008. “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap

Kinerja Perusahaan.” Proceeding SNA XI. Pontianak.

Li, H. dan Qi, A. 2008. “Impact of Corporate governance on Voluntary Disclosure

in Chinese Listed Companies.” Corporate Ownership & Control, Vol. 5,

No. 2, h. 360-366.

Li, J., Pike R. dan Haniffa, R. 2006. ”Intellectual Capital Disclosures in Corporate

Annual Reports: A European Comparison.” Working Paper, Vol. 6, No. 24,

h. 1-33.

Li, J., Pike R. dan Haniffa, R. 2008. “Intellectual capital disclosure and corporate

governance structure in UK firms.” Accounting and Business Research, Vol.

38, No. 2, h. 137-160.

Mangena, M. dan Pike, R. 2005. “The Effect of Audit Committee Shareholding,

Financial Expertise and Size on Interim Financial Disclosures.”

Www.scientificcommons.org. Diakses tanggal 22 Januari 2011.

Purnomosidhi, B. 2006. “Praktik Pengungkapan Modal Intelektual pada

Perusahaan Publik di BEJ.” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol 9, No. 1,

h. 1-20.

Saleh, N. M., Rahman, M. R. C. A. dan Hasan, M. S. 2008. “Ownership Structure

and Intellectual Capital performance in Malaysian companies listed on

MESDAQ.” Journal of Intellectual Capital, h. 1-27

http://ssrn.com/abstract=1153908

Sawarjuwono, T. dan Kadir, A. P. 2003. “Intellectual Capital: Perlakuan,

Pengukuran dan Pelaporan (Sebuah Library Research).” Jurnal Akuntansi &

Keuangan, Vol. 5, No. 1, h. 31-51.

Sekaran, U. 2006. Metode Penelitian Untuk Bisnis. Alih Bahasa: Tim Penerjemah

Penerbit Salemba. Jakarta: Salemba Empat

Shan, Y. G. 2008. “Related-Party Disclosures in China: Influences of Factors

Identified from Agency, Legitimacy and Signalling Theories.”

Page 29: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

29

Sudarmadji, A. M. dan Sularto, L. 2007. ”Pengaruh Ukuran Perusahaan,

profitabilitas, leverage dan tipe kepemilikan perusahaan terhadap luas

voluntary disclosure laporan keuangan tahunan.” Proceeding PESAT, Vol.

2, h. A53-A61.

Tayles, M., Pike, R. dan Sofian, S. 2007 “Intellectual Capital, Management

Accounting Practices and Corporate Performance: Perceptions of

Managers.” Accounting, Auditing & Accountability Journal, Vol. 20, No. 4,

h. 522-548.

The Chartered Institute of Management Accountants (CIMA). Understanding

corporate value: managing and reporting intellectual capital.

Tinaikar, S. 2006. “The Disclosure Effects of Dual Class Ownership Structures.”

h. 1-54.

Wang, J. C., 2008. “Investigating Market Value and Intellectual Capital for S&P

500.” Journal of Intellectual Capital, Vol. 9, No. 4, h. 546-563

Weimer, J. dan Pape, J. 1999. “A Taxonomy of Systems of Corporate

Governance.” Corporate Governance: An International Review, Vol. 7, No.

2, h. 152-166.

White, G., Lee A. dan Tower G. 2007. “Drivers of voluntary intellectual capital

disclosure in listed biotechnology companies.” Journal of Intellectual

Capital, Vol. 8, No. 3, h. 517-537.

Williams, S. M. 2000. “Is a company’s intellectual capital performance and

intellectual capital disclosure practices related?: Evidence from publicly

listed companies from the FTSE 100.” h. 1-41.

www.jsx.co.id

Zubaidah, S. dan Zulfikar. 2005. “Pengaruh Faktor-faktor Keuangan dan Non-

Keuangan Terhadap Pengungkapan Sukarela Laporan Keuangan.”, Jurnal

Akuntansi & Keuangan, Vol. 4, No. 1, h. 48-83.

Page 30: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

30

Lampiran A

Definisi dan Sifat Informasi Intellectual Capital Diclosure (ICD)

Human Capital

1. Jumlah karyawan Perhitungan karyawan perusahaan, perincian karyawan

oleh, misalnya pasar (operasi bisnis atau segmen

geografi), departemen dan fungsi pekerjaan dan

informasi tentang perubahan dan alasan perubahan

demikian.

2. Usia karyawan

Usia biologis dari karyawan dalam perusahaan.

Termasuk uraian kualitatif atas keunggulan/kekuatan

yang berhubungan dengan usia dari karyawan suatu

perusahaan, dan indikator seperti rata-rata usia dari

karyawan suatu perusahaan dan distribusi usia.

3. Keanekaragaman

karyawan

Keanekaragaman digambarkan sebagai divisi dari

kelas-kelas antar suatu populasi tertentu. Item ini

mengacu pada campuran dari, misalnya etnisitas jenis

kelamin, warna dan orientasi seksual. Pengungkapan

relevan termasuk kebijakan keanekaragaman karyawan,

campuran dan perincian dari karyawan oleh ras, agama

dan budaya.

4. Persamaan

karyawan

Perlakuan yang sama atas orang tanpa memperhatikan

perbedaan sosial dan budaya. Pengungkapan yang

berhubungan termasuk kebijakan persamaan karyawan

dan inisiatif yang diambil untuk pelaksanaan,

manajemen senior oleh jenis kelamin, dan persentase

karyawan yang cacat.

5. Hubungan

karyawan

Pengakuan atas pentingnya karyawan, apresiasi

karyawan, ketergantungan pada karyawan kunci,

kepuasan karyawan, loyalitas, kesehatan & keselamatan

dan lingkungan kerja. Ini juga termasuk inisiatif untuk

membangun dan meningkatkan hubungan karyawan,

misalnya aktivitas serikat buruh, promosi dalam

kepemilikan saham dan hubungan kontraktual

karyawan.

6. Pendidikan

karyawan

Pendidikan dari direktur seperti juga karyawan lain.

Sedangkan pengakuan professional karyawan

diklasifikasikan di bawah kompetensi karyawan yang

berhubungan dengan kerja.

7. Kecakapan/

Ketrampilan

Pengungkapan dapat merupakan deskripsi atas

pengetahuan, ketrampilan, keahlian atau kecakapan dari

direktur dan karyawan lain. Matrik-matrik dapat juga

ditunjukkan untuk menandakan jumlah karyawan

dengan kecakapan seperti itu, dll.

Page 31: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

31

20 Informasi tentang pengunduran direktur tidak termasuk dalam perputaran

karyawan.

21 Skema insentif berdasarkan pencapaian direktur diklasifikasikan sebagai

informasi motivasi karyawan daripada produktivitas karyawan. Ini

dipertimbangkan lebih tepat untuk mencerminkan atas keefektifan motivasional

dari skema insentif.

Lanjutan

Human Capital

8. Kompetensi

karyawan yang

berhubungan

dengan kerja

Pengetahuan dan kecakapan yang dapat berguna untuk

menyelesaikan pekerjaan. Ini juga mengacu, misalnya

posisi di luar perusahaan yang sekarang dipegang oleh

direktur, pengakuan/kualifikasi profesional,

memenangkan penghargaan (eksternal) dan publikasi

karyawan.

9. Pengetahuan

karyawan yang

berhubungan

dengan kerja

Apa yang diperoleh sepanjang pekerjaan yang tidak

diucapkan, pengetahuan eksplisit dan implisit. Ini

sebagian besar berhubungan dengan pengetahuan

bahwa karyawan telah dihubungkan dengan uraian

pekerjaannya yang ada, termasuk pengalaman kerja

sebelumnya.

10. Sikap/perilaku

karyawan

Ini mencerminkan cara karyawan bekerja.

Pengungkapan relevan dapat menjadi keakraban

karyawan, keramahan, kerja keras, optimisme,

kegairahan, dan identifikasi individu dengan tujuan

perusahaan.

11. Komitmen

karyawan

Ini mengacu karyawan terkait secara emosional/

intelektual terhadap organisasi. Ini mencakup, misalnya

uraian atas komitmen karyawan, matrik/indeks

komitmen, karyawan dan indikator seperti kehadiran

rapat.

12. Motivasi

karyawan

Kebijakan, inisiatif dan bukti dari motivasi direktur dan

karyawan lainnya. Ini termasuk penghargaan (internal)

dan sistem insentif, misalnya pengakuan eksplisit

karyawan, kinerja/psikometrik/penilaian yang

berhubungan dengan pekerjaan, dan indikator seperti

perputaran karyawan20

, stabilitas, ketidakhadiran, dan

senioritas.

13. Produktivitas

karyawan 21

Ini secara khas diukur sebagai output tiap karyawan

atau output tiap jam kerja, suatu output dimana dapat

diukur dalam hal fisik dan harga. Ini menunjukkan nilai

tambah dan efisiensi dari karyawan. Indikator

termasuk, misalnya nilai tambah karyawan, pendapatan

atau pelanggan tiap karyawan.

14. Pelatihan

karyawan

Ini termasuk kebijakan pelatihan, program pelatihan,

waktu pelatihan, kehadiran, investasi pada pelatihan,

jumlah karyawan yang dilatih tiap periode, dan

hasil/efektifitas/efisiensi pelatihan.

Page 32: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

32

Lanjutan

Human Capital

15. Kualifikasi

kejuruan

Ini mengacu pada pendidikan, dikelola dan diawasi

oleh organisasi perdagangan dan profesional (Brooking

dikutip Li et al., 2008), yang diterima karyawan atas

pekerjaan tertentu yang membuktikan keahlian tertentu,

pengetahuan dan pemahaman agar dapat bekerja baik.

16. Pengembangan

Karyawan22

Pengembangan karir karyawan. Pengungkapan

termasuk program dan kebijakan pengembangan

karyawan (misalnya rangkaian perencanaan), kebijakan

perekrutan (misalnya promosi internal). Indikatornya

adalah perubahan senioritas karyawan, dan tingkat

promosi internal.

17. Fleksibilitas

karyawan

Strategi-strategi yang digunakan oleh karyawan untuk

menyesuaikan kerja karyawan dengan siklus produksi/

bisnis perusahaan, dan sebuah metode untuk

memungkinkan pekerja menyesuaikan kehidupan kerja

dan jam kerja dengan pilihan mereka sendiri. Misalnya

kontrak sementara/tetap, peraturan merekrut dan

memecat yang santai, jam kerja atau jadwal kerja yang

dapat disesuaikan (misalnya part-time, jam kerja yang

fleksibel/shift, perhitungan waktu kerja, cuti dan

lembur), outsourcing, rotasi pekerjaan, pekerja

rumahan/jarak jauh, pekerja lepas.

18. Semangat

kewirausahaan

Ini mengacu pada, misalnya perikatan karyawan

(misalnya sistem/konsultasi usul karyawan, tingkat

penerimaan usul karyawan), empowerment

(pengambilan tanggung jawab), kreativitas (misalnya

penilaian kreativitas, toleransi kreativitas seseorang),

inovasi, berbagi wawasan, dan kemampuan

proaktif/reaktif karyawan.

19. Motivasi

karyawan

Kebijakan, inisiatif dan bukti dari motivasi direktur dan

karyawan lainnya. Ini termasuk penghargaan (internal)

dan sistem insentif, misalnya pengakuan eksplisit

karyawan, kinerja/psikometrik/penilaian yang

berhubungan dengan pekerjaan, dan indikator seperti

perputaran karyawan20

, stabilitas, ketidakhadiran, dan

senioritas.

20. Kerjasama

karyawan

Kerja sama adalah konsep dari orang bekerja bersama

secara kooperatif. Ini mencakup informasi tentang

budaya kerjasama (jaringan dan tim yang ahli,

kapasitas kerja sama), program-program yang

meningkatkan hubungan kerja sama antara karyawan di

dalam/lintas departemen.

22Kualifikasi tidak formal sebagai gelar

Page 33: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

33

Lanjutan

Human Capital

21. Keikutsertaan

karyawan dalam

masyarakat

Kompetensi sosial karyawan dapat digambarkan

dengan keikutsertaan karyawan dalam masyarakat. Ini

didefinisikan sebagai penyediaan kesempatan

karyawan untuk berhubungan dengan stakeholder.

22. Fitur karyawan

yang lain

Ini mengacu pada tampilan atau daya tarik khusus,

menyajikan kepopuleran khusus untuk karyawan

perusahaan, misalnya foto karyawan, informasi profil

karyawan lainnya (misalnya posisi yang dipegang).

Structural Capital

1. Kekayaan

Intelektual

Ini adalah suatu hal yang meliputi patents, copyrights,

trademarks, trade secrets, licenses, commercial rights

dan hal-hal lain yang serupa. Ini mencakup aset suatu

perusahaan yang dilindungi oleh hukum.

2. Proses Ini secara normal mengacu pada suatu manajemen

perusahaan (alat penjualan, bentuk kerja sama

perusahaan, spesialisasi perusahaan, proses operasional

atau administratif). Ini termasuk penggunaan sumber

daya perusahaan, proses/prosedur/rutinitas kerja, dan

dokumentasi yang memungkinkan perusahaan atau

karyawan mematuhinya. Indikatornya adalah, misalnya

efisiensi, efektifitas, dan produktivitas.

3. Filosofi

manajemen

“ Cara pemimpin dalam perusahaan berpikir tentang

perusahaan dan karyawannya” (Brooking dikutip Li, et

al., 2008), yaitu bagaimana suatu perusahaan dikelola.

4. Budaya

perusahaan

Pengaturan nilai kunci, kepercayaan, sikap dan

pemahaman bersama oleh orang dan kelompok dalam

organisasi, yang mengendalikan cara anggota

organisasi berinteraksi antar satu sama lain dan dengan

stakeholder. Ini meliputi informasi misalnya deskripsi

budaya dan nilai perusahaan, cerita dan mitos yang

membangun seseorang, kejadian dan sejarah yang

membawa pesan nilai yang ada dalam perusahaan.

5. Fleksibilitas

organisasi

Kemampuan perusahaan untuk menghadapi tantangan

dan perubahan, seperti proses khusus perusahaan yang

digunakan untuk mengubah sumber daya pokok.

6. Struktur organisasi Garis pelaporan, hirarki dan cara alur kerja dalam

bisnis, termasuk struktur manajemen dan model bisnis.

7. Pembelajaran

organisasi

Sebuah karakteristik tingkat kemampuan perusahaan

menyesuaikan diri. Ini meliputi apa yang perusahaan

pelajari dari pengalaman dan menggabungkan

pembelajaran sebagai feedback ke dalam proses

perencanaan perusahaan.

Page 34: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

34

Lanjutan

Structural Capital

8. Penelitian dan

pengembangan

(R&D)

Ini mengacu orientasi masa depan, aktivitas jangka

panjang dalam praktek bisnis, yang mana dapat

mencapai level pengetahuan yang lebih tinggi dan

peningkatan dalam praktek bisnis, yang memungkinkan

perusahaan mengeksploitasi keunggulan kompetitif. Ini

termasuk misalnya kebijakan, program, perencanaan,

progress, anggaran, tingkat kesuksesan R&D.

9. Inovasi Didefinisikan sebagai implementasi yang berhasil atas

ide kreatif perusahaan dengan mengenalkan sesuatu

yang baru dan berguna (perubahan radikal atau

tambahan terhadap produk, proses, atau pelayanan).

10. Teknologi Kumpulan teknik yang mana merupakan wadah

pengetahuan manusia atas bagaimana menggabungkan

sumber daya untuk memproduksi produk yang

diinginkan, untuk memecahkan masalah, memenuhi

kebutuhan, atau memuaskan keinginan. Ini termasuk

mesin, IT (hardware dan software computer), IS (SAP,

Peoplesoft, database), metode teknis, dan teknik.

11. Perjanjian

keuangan

Didefinisikan sebagai hubungan baik yang dimiliki

oleh perusahaan dengan para investor, bank, dan

lembaga pembiayaan, rating keuangan, ketersediaan

fasilitas keuangan, dan listing.

12. Fungsi pendukung

pelanggan

Fungsi pendukung pelanggan, seperti pusat-pusat

pendukung pelanggan (misalnya call centre) dan

aktivitas dan program lain yang berhubungan.

13. Infrastruktur

berbasis

pengetahuan

Ini termasuk materi yang didokumentasikan (misalnya

database bersama) dimana suatu perusahaan

membagikan di antara karyawan, fasilitas atau pusat

(pusat pengetahuan, laboratorium) untuk pelatihan dan

pembelajaran, dan manajemen pengetahuan dan

pembagian program/kebijakan/fasilitas.

14. Manajemen dan

peningkatan mutu

Praktek dalam memelihara dan meningkatkan standar

mutu produk dan jasa. Informasi yang relevan termasuk

misalnya kebijakan, objektivitas, program, aktivitas

pengendalian (misalnya TQM), deskripsi kinerja mutu

dan keberadaan dari komite mutu.

15. Akreditasi

(sertifikat)

Suatu proses dimana sertifikasi dari kompetensi,

otoritas, atau kredibilitas disajikan. Ini telah dikenal

secara luas sebagai sertifikat mutu. Akreditasi investor

(orang) mewakili sebuah komitmen perusahaan

terhadap karyawannya, sehingga diklasifikasikan ke

dalam hubungan karyawan.

Page 35: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

35

Lanjutan

Structural Capital

16. Infrastruktur/

kapabilitas

keseluruhan

Infrastruktur/kapabilitas dari suatu perusahaan yang

tidak dapat diklasifikasikan ke dalam 17 item

structural capital lainnya. Dimana perolehan yang

dilaporkan untuk menambah suatu kapabilitas provisi

produk dan jasa dari perusahaan, informasi demikian

dimasukkan ke dalam item ini.

17. Jaringan Sistem yang tersedia dalam suatu perusahaan yang

memungkinkan interaksi orang lewat suatu broad array

dari media dan alat komunikasi, misalnya voicemail, e-

mail, voice atau video conferencing, internet,

groupware dan corporate intranet, personal digital

assistants dan newsletters.

18. Jaringan distribusi Jaringan distribusi internal, seperti pusat distribusi.

Apakah suatu perusahaan memiliki dan membentuk

sebuah bagian yang sangat esensial dari rantai

persediaan bisnis.

Relational Capital

1. Pelanggan Informasi pelanggan umum, misalnya tipe pelanggan,

nama pelanggan, reputasi pelanggan, basis pelanggan,

pengetahuan pasar/pelanggan dan sejarah pembelian

pelanggan.

2. Kehadiran pasar Ini meliputi target pasar dari sebuah perusahaan, secara

geografis atau oleh segmentasi pasar, persentase

penjualan yang diwakili oleh segmen pasar masing-

masing, dan pangsa pasar.

3. Hubungan

pelanggan

Ini termasuk kebijakan dan program untuk membangun

hubungan pelanggan (misalnya pola loyalitas

pelanggan, survei kepuasan pelanggan dan inisiatif

yang diambil untuk peningkatan, manajemen keluhan),

hubungan dengan pelanggan sekarang (misalnya

kepuasan dan loyalitas pelanggan, rekomendasi

pelanggan, pengakuan atas ketergantungan pada

pelanggan kunci, persepsi pelanggan (misalnya

diekspresikan oleh penawaran langsung), dan berbagai

aktivitas/indikator yang meningkatkan hubungan

pelanggan, seperti pengiriman tepat waktu, waktu yang

tepat untuk mengembalikan barang, nilai dari uang).

4. Akuisisi

pelanggan

Ini terkait dengan pelanggan/kontrak baru perusahaan

(kecuali jika didentifikasi sebagai kontrak favorit). Ini

juga termasuk usaha sebuah perusahaan pada perolehan

pelanggan baru atau lebih banyak, seperti

investasi/biaya.

Page 36: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

36

Lanjutan

Relational Capital

5. Retensi pelanggan Ini memfokuskan pada penahanan pelanggan yang ada.

Informasi yang relevan termasuk misalnya jumlah

pelanggan/kontrak yang diulang, kontrak yang

diperbaharui, order yang tertunda dan pembelian

kembali pelanggan.

6. CTE (customer

training dan

education)

Pelatihan dan pendidikan pelanggan (CTE), seperti

halnya presentasi, road show, pameran, dll.

7. Keikutsertaan

Pelanggan

Ini memfokuskan pada konsultasi pelanggan tentang

pengembangan produk dan jasa, yang mana termasuk

konektivitas antara perusahaan dan pelanggan.

8. Image atau

reputasi

perusahaan

Ini menfacu pada evaluasi/persepsi untuk perusahaan

dari para stakeholder-nya dalam hal pengaruh, harga

dan pengetahuannya dan untuk apa perusahaan berdiri.

9. Penghargaan

Perusahaan

Ini termasuk penghargaan terhadap suatu perusahaan

yang tidak secara rinci terhadap aspek lainnya, seperti

dari inovasi atau karyawan.

10. Hubungan publik Pengelolaan komunikasi untuk menjaga image positif

perusahaan. Hubungan publik termasuk, misalnya

mempopulerkan kesuksesan dan menyembunyikan

kegagalan.

11. Difusi dan

jaringan

Ini termasuk partisipasi dalam kegiatan sosial, kursus,

konferensi, perkuliahan, seminar, dan lain sebagainya.

12. Merk23

Informasi tentang, misalnya nama merk, gambaran

merek, kepedulian merek, loyalitas merek (misalnya

anjuran word of mouth), strategi dan aktivitas

pembangunan merek, dan penjualan terkait merek.

13. Saluran distribusi

Didefinisikan sebagai bagian mekanisme untuk

memasukkan produk dan jasa ke dalam pasar

(Brooking dikutip Li et al., 2008). Ini mengacu pada

berbagai saluran distribusi pihak ketiga, misalnya

distributor, agen, dan dealer.

14. Kerjasama dengan

pemasok

Ini termasuk pengetahuan pemasok, kerjasama dengan

mereka (seperti kepercayaan kepada pemasok kunci,

kekuatan tawar-menawar terhadap pemasok, dukungan

dari pemasok dan syarat pembayaran).

23Merk telah diklasifikasikan ke dalam relational capital dalam berbagai studi

(misalnya Bozzolan, et al.; Brennan; Guthrie dan Petty dikutip Li, et al.,

2008). Meskipun penulis seperti Rodgers dikutip Li, et al., 2008) menganggap

merk sebagai sebuah item structural capital, ini dipertimbangkan dalam studi

ini bahwa merk itu sendiri tidak mampu menciptakan nilai untuk perusahaan

dan ini adalah pelengkap pasar serta pelanggan dan persepsi positif pelanggan

berkaitan dengan merk yang mendorong keputusan untuk membeli dan

menambah nilai terhadap perusahaan.

Page 37: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

37

Lanjutan

Relational Capital

15. Kolaborasi bisnis Kolaborasi yang didirikan dengan mitra bisnis lainnya.

Ini seperti kemitraan strategis (strategic alliance),

patungan (joint venture) dan kemitraan untuk tujuan

bekerja bersama-sama meningkatkan efektifitas dan

efisiensi dengan mengkombinasikan keunggulan

masing-masing.

16. Perjanjian bisnis Ini termasuk seperti kesepakatan perizinan dan

franchising. Meskipun transaksi tidak di dalam suatu

kelompok konsolidasi perusahaan.

17. Kontrak favorit Suatu kontrak diperoleh karena posisi pasar yang khas

yang dipegang perusahaan (Brooking dikutip Li et al.,

2008). Ini termasuk deskripsi dari kontrak dan

hubungan yang baik.

18. Kolaborasi

Penelitian

Kolaborasi dengan asosiasi atau institusi ilmiah

(misalnya sekolah dan universitas) untuk tujuan

penelitian atau pengembangan demi manfaat

perusahaan atau masyarakat.

19. Pemasaran Ini termasuk, misalnya inisiatif pemasaran, investasi,

strategi, kapabilitas, dan efek pemasaran (misalnya

peningkatan kesadaran atau penciptaan penjualan).

20. Hubungan dengan

stakeholder

Suatu hubungan perusahaan dengan pihak-pihak yang

berkepentingan, yang tidak dapat dicakup oleh

hubungan dengan pelanggan, pemasok dan pemegang

saham, misalnya masyarakat, pemerintah dan pesaing.

21. Kepemimpinan

pasar

Suatu kepemimpinan perusahaan dalam berbagai pasar

atau posisi tertinggi. Ini juga termasuk pangsa pasar

pelengkap laporan kepemimpinan pasar.

Sumber: Li, et al. (2008).

Page 38: INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26638/1/ARTIKEL_SKRIPSI.pdfarti pentingnya satuan (unit). Menurut Li, et al. (2008), pengkodean menggunakan dengan

38

Lampiran B

Hasil Analisis Regresi

Variabel Dependen

ICDI LnICWC ICWC% Total_ICD

Stdzd.

Coeff.

Beta t Sig.

Stdzd.

Coeff.

Beta t Sig.

Stdzd.

Coeff.

Beta t Sig.

Stdzd.

Coeff.

Beta t Sig.

(Constant) 1,654 0,111 3,308 0,003 0,191 0,850 0,220 0,828

INED -0,120 -1,023 0,316 0,123 0,889 0,382 0,327 1,932 0,065 0,122 1,120 0,273

SCON -0,292 -2,633 0,014(*) -0,166 -1,270 0,216 -0,262 -1,642 0,113 -0,290 -2,826 0,009(*)

SAC 0,386 3,119 0,005(*) 0,188 1,281 0,212 -0,086 -0,481 0,635 0,217 1,893 0,070

MAC 0,276 2,123 0,044(*) 0,610 3,964 0,001(*) 0,301 1,602 0,122 0,503 4,167 0,000(*)

AUD 0,436 3,648 0,001(*) 0,066 0,465 0,646 -0,029 -0,168 0,868 0,201 1,819 0,081

MAN_OWN 0,529 3,711 0,001(*) 0,097 0,576 0,570 0,165 0,800 0,431 0,323 2,441 0,022(*)

INS_ OWN 0,498 3,800 0,001(*) 0,289 1,862 0,074 0,549 2,899 0,008(*) 0,533 4,385 0,000(*)

LnAGE 0,104 0,814 0,423 0,433 2,863 0,008(*) 0,429 2,324 0,029(*) 0,394 3,323 0,003(*)

ROA -0,126 -1,172 0,252 -0,006 -0,049 0,962 -0,115 -0,736 0,469 -0,095 -0,955 0,349

LnSALES 0,166 1,580 0,127 0,221 1,780 0,087 -0,026 -0,174 0,863 0,162 1.665 0,108

Keterangan:

(*) = Signifikan pada tingkat 0,05.

Sumber: hasil pengolahan dengan SPSS (2010).