Indofarma Annual Report 2014 Company Profile INAF Indonesia Investments

346
Actualizing the Momentum of Revitalization Mewujudkan Momentum Perubahan Laporan T ahunan | Annual Report 2014

Transcript of Indofarma Annual Report 2014 Company Profile INAF Indonesia Investments

http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 1/345
Mewujudkan Momentum Perubahan
8/16/2019 Indofarma Annual Report 2014 Company Profile INAF Indonesia Investments
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 2/345 Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk  Mewujudkan Momentum Perubahan- 2 -
Indonesia untuk merayakan pesta demokrasi.
 Terpilihnya Presiden baru Joko Widodo bersama
Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menggelar
pemerintahan lima tahun ke depan menjadi
gambaran akan kemampuan bangsa dan negara kita menjadikan demokrasi sebagai proses
pembelajaran menuju kedewasaan. Momen ini
sekaligus membuka wawasan akan kemampuan
kita tentang makna perbedaan dan rasa saling
menghargai tanpa harus saling curiga akan satu
sama lainnya. Harapan baru telah muncul, bahwa
kita sesungguhnya mampu menjadi bangsa yang
besar. Asal kita memiliki kemauan untuk berubah.
Setali tiga uang dengan Indofarma. Lahir sebagai
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki
aspek sosial sekaligus proses bisnis, PT Indofarma
(Persero) Tbk. berupaya mengaktualisasikan
kemampuan untuk menciptakan pengelolaan
artikan sebagai penguatan fungsi pengawasan
dan Tata Kelola Perusahaan yang baik, atau Good
Corporate Governance, lengkap dengan fungsi
pengawasan dan penegakan atas kepatuhan
pada peraturan perusahaan dan perundang-
undangan yang berlaku. Berkualitas dimaknai
sebagai model pengelolaan organisasi yang
efektif dan efisien, selayaknya perusahaan terbuka
yang telah melibatkan publik pasar modal dan
mengharuskan pengelolaan organisasi berbasis pendapatan, efisiensi biaya, memaksimalkan aset
dan meraih laba.
Mewujudkan Momentum Perubahan
“Mewujudkan Momentum Perubahan” menjadi
 Tbk. tahun buku 2014. Di sepanjang tahun 2014,
kami melakukan penataan sistem, revitalisasi dan
restrukturisasi organisasi, efisiensi biaya, hingga merumuskan strategi-strategi yang sekiranya
dapat meningkatkan pendapatan dan performa
kinerja. Alhasil, publik pasar modal menyambut
dengan positif yang kemudian memotivasi kami
untuk terus melakukan perubahan nyata yang
dapat membawa Perseroan mencapai apa yang
dicita-citakan.
pemegang saham. Industri farmasi, bidang
yang digeluti Perseroan, memiliki keterkaitan
langsung dengan kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat Indonesia. Namun, justru dengan
amanah inilah kami merasa bangga dipercaya
untuk memangku tanggung jawab besar tersebut,
dan menjalankannya dengan hati demi kualitas
kehidupan bangsa yang lebih baik. Karena kami
percaya, perwujudan momentum perubahan ini
akan memberikan aspek keberlanjutan kepada
Perseroan, dan memberikan nilai tambah bagi
para pemegang saham hingga masa-masa yang
akan datang.
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 3/345 Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk Actualizing the Momentum of Revitalization - 3 -
IV   Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion And Analysis V
  Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI  Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Year 2014 was a great moment for the Indonesian
nation, as they celebrated a general election. The
election of the new President, Joko Widodo with
Vice President Jusuf Kalla, to hold Indonesian
government for the next five years, will depict
the ability of our nation and country to make democracy as a learning process towards maturity.
 This moment will simultaneously broaden our
capabilities to comprehend the meaning of
diversity and mutual respect without having
mutual suspicion with each other. A new hope
has emerged; we are actually able to become a
great nation as long as we have the will to change.
Likewise, being a State Owned Enterprise (SOE)
with social and business aspects, PT Indofarma
(Persero) Tbk has also attempted to actualize the
ability to create a healthy, quality management of
our organization. Being healthy is interpreted as
strengthening the supervisory function and good
corporate governance, coupled with oversight
function and the enforcement of compliance with
the Company’s rules and prevailing regulations.
Quality organization is interpreted as a model
of effective and efficient management of our
organization; to be what it should be as a public
company that has involved the public in capital
market, which also requires organization to
maximize shareholder value.
"Creating A Momentum for Change" is the grand
theme of the Annual Report of PT Indofarma
(Persero) Tbk for financial year 2014. Throughout
2014, we undertook system arrangements,
revitalization and restructuring of our organization, cost efficiency, and strategy formulation, with a
vision to increase revenue and performance. As
a result, the capital market public gave a positive
response, which then has motivated us to continue
to make real changes that can bring the Company
to achieve what we wish for.
Of course, the social aspect is still the shareholder’s
mandate. The pharmaceutical industry, in which
the Company is engaged, has a direct relationship
with the health and welfare of Indonesian society.
However, this mandate making us proud to be
trusted with such big responsibility, and heartfelt
in performing our duties for the sake of the nation's
improved quality of life. Because we believe, the
embodiment of the momentum of change will
provide a sustainability aspect for the Company
and an added value for the shareholders in the
long run.
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 4/345 Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk  Mewujudkan Momentum Perubahan- 4 -
I  KILAS KINERJA 2014   2014 KEY PERFORMANCE HIGHLIGHTS
8 Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
9 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
11 Ikhtisar Saham INAF INAF Share Highlights
12 Sekilas Peristiwa Events Highlights
II  LAPORAN MANAJEMEN    MANAGEMENT REPORT 
17 Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
24 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners' Profile
27 Laporan Direksi Board of Directors' Report
36 Profil Direksi Board of Directors' Profile
III  PROFIL PERSEROAN   COMPANY PROFILE 
40 Identitas Perseroan Corporate Identity
41 Visi, Misi dan Nilai Inti Perseroan Vision, Mission and Core Values
45 Sekilas Tentang Indofarma Indofarma In Brief 
46 Jejak Langkah Milestones
49 Komposisi Kepemilikan Saham dan Informasi Lainnya Shareholder Composition and Other Information
51 Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions And Professions
52 Entitas Anak Perusahaan Subsidiary
IV  ANALISA DAN PEMBAHASAN   MANAJEMEN    MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
56  Tinjauan Makro Ekonomi dan Industri Farmasi Macroeconomy and Pharmaceutical Industry Review
65 Rencana dan Kebijakan Strategis 2014 Planning and Strategic Policy In 2014
68  Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Overview Per Business Segment
81  Tinjauan Keuangan Financial Review
94  Tinjauan Operasional Operational Review
101 Kinerja Anak Perusahaan Performance of Company's Subsidiaries
103 Prospek dan Strategi 2015 2015 Prospect and Strategy
V  TATA KELOLA PERUSAHAAN   CORPORATE GOVERNANCE 
110 Prinsip Dasar dan Implementasi Tata Kelola Perusahaan Basic Principles and Implementation of Corporate Governance
115 Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Good Corporate Governance
164 Audit Internal dan Pengendalian internal Internal Audit and Control
173 Manajemen Risiko Risk Management
183 Kode Kepatuhan Code of Compliance
209  Transparansi Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Transparency
212 Penilaian Tata Kelola Perusahaan Assessment of Corporate Governance
218 Roadmap Tata Kelola Perusahaan Roadmap of Corporate Governance
VI  MENUJU KEBERLANJUTAN
227 Pondasi Dasar Keberlanjutan A Foundation Towards Sustainability
229  Tanggung Jawab dalam Aspek Ekonomi: Perolehan Dan Nilai Ekonomi Langsung Responsibility In Economic Aspects: Acquisition and Values of Direct Economy
230  Tanggung Jawab dalam Aspek Sosial: Pengembangan Sosial Dan Kemasyarakatan Responsibility In Social Aspect: Social and Community Development
234 Komitmen Terhadap Ketenagakerjaan dan Keselamatan Kerja Commitment to Employment and Occupational Safety
237  Tanggung Jawab Terhadap Produk  Product Responsibility
VII  ALAMAT KANTOR CABANG   ENTITAS ANAK PERUSAHAAN   SUBSIDIARY BRANCH OFFICES ADDRESS
VIII LEMBAR PENGESAHAN DEWAN   KOMISARIS DAN DIREKSI   BOARD OF COMMISSIONERS AND
BOARD OF DIRECTORS APPROVAL
IX  LAMPIRAN    APPENDIX 
250 Referensi Silang Peraturan Bapepam-Lk No X.K.6 Cross Reference of Bapepam-Lk Regulation No X.K.6
260 Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Report
8/16/2019 Indofarma Annual Report 2014 Company Profile INAF Indonesia Investments
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 5/345
IV   Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion And Analysis V
  Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI  Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk Actualizing the Momentum of Revitalization - 5 -
8/16/2019 Indofarma Annual Report 2014 Company Profile INAF Indonesia Investments
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 6/345
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 7/345
8 / Ikhtisar Kinerja | Performance Highlights
9 / Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights
11 / Ikhtisar Saham INAF | INAF Share Highlights
12 / Sekilas Peristiwa | Events Highlights
8/16/2019 Indofarma Annual Report 2014 Company Profile INAF Indonesia Investments
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 8/345 Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk  Mewujudkan Momentum Perubahan- 8 -
102% PERBAIKAN KINERJA
8/16/2019 Indofarma Annual Report 2014 Company Profile INAF Indonesia Investments
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 9/345 Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk Actualizing the Momentum of Revitalization - 9 -
IV   Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion And Analysis V   Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance VI
2014 2013 2012
3.099 3.099 3.099
0,38 (17,50) 13,68
Entitas Induk 
 Total Profit (Loss) Attributable to Owners of the Parent Entity
1.166 (54.222) 42.385
Kepentingan Non-Pengendali
(1,2) (0,251) 0,158
kepada Entitas Induk 
of the Parent Entity
kepada Kepentingan Non-Pengendali
controlling Interest
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 10/345 Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk  Mewujudkan Momentum Perubahan- 10 -
Posisi Keuangan Financial Position
Data Keuangan Lainnya Other Financial Data   2014 2013 2012
Investasi pada Entitas Lain
Investment on Other Entity
52,58 54,36 48,14
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 11/345 Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk Actualizing the Momentum of Revitalization - 11 -
IV   Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion And Analysis V   Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance VI
Tabel Informasi Saham Share Information
Periode Period
Harga Saham Tertinggi (Rp)
2013
2014
Keterangan: •
Sumber: www.idx.co.id
Notes:
•  There was no corporate actions, such as stock split, reverse stock, and bonus share occuring in the last two years.
•  There was no suspended share trading occuring during the financial period.
Source: www.idx.co.id
 Jan 2014 Feb 2014 Mar 2014 Apr 2014 May 2014 Jun 2014 Jul 2014 Aug 2014 Sep 2014 Oct 2014 Nov 2014 Dec 2014
02 08 15 21 27 03 07 13 19 25 03 07 13 19 25 01 07 14 21 25 02 08 14 21 28 04 10 16 20 26 02 08 15 21 25 07 13 19 25 29 04 10 16 22 26 02 08 14 20 24 30 05 11 17 21 27 03 09 15 19
410
390
370
350
330
310
290
270
250
230
210
190
170
150
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 12/345 Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk  Mewujudkan Momentum Perubahan- 12 -
RAPAT UMUM PEMEGANG
Penyelenggaraan RUPS Tahunan
salah satunya mengenai Perubahan
is regarding the changes in the
composition of Board's Member.
PENANDATANGANAN
Signing of Memorandum of Understanding and Agreement with Perum Jamkrindo
Dalam rangka penerbitan Medium
Perseroan menggandeng Perum
issuance of the Company's Medium  Term Notes, Indofarma has been
collaborating with Perum Jamkrindo
21 Oktober 2014 October 21, 2014
EVALUASI KRITERIA
Pelaksanaan evaluasi KPKU oleh
evaluator dari Forum Ekselen
BUMN telah selesai dilaksanakan
sejak dimulainya evaluasi pada
2 Desember 2014 December 2, 2014
PAPARAN PUBLIK TAHUNAN PERSEROAN
media.
19 Desember 2014 December 19, 2014
BUMN TRANSPARAN
Transparent BUMN
transparan, berdasarkan hasil riset
iReformBUMN.
based on 2014 BUMN transparent
index research by iReformBUMN.
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 13/345 Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk Actualizing the Momentum of Revitalization - 13 -
IV   Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion And Analysis V   Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance VI
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 14/345
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 15/345
27 / Laporan Direksi | Board of Directors' Report
36 / Profil Direksi | Board of Directors' Profile
8/16/2019 Indofarma Annual Report 2014 Company Profile INAF Indonesia Investments
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 16/345 Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk  Mewujudkan Momentum Perubahan- 16 -
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk  Mewujudkan Momentum Perubahan- 16 -
8/16/2019 Indofarma Annual Report 2014 Company Profile INAF Indonesia Investments
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 17/345 Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk Actualizing the Momentum of Revitalization - 17 -
IV   Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion And Analysis V
  Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI  Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk Actualizing the Momentum of Revitalization - 17 -
Para pemegang saham dan pemangku kepentingan yang kami hormati dan kami cintai,
Industri farmasi Indonesia berkembang begitu pesat. Tipikal
industri ini berkembang sejalan dengan pertumbuhan
kependudukan Indonesia; mulai dari jumlah penduduk, akses
dan tingkat pengetahuan, pendidikan, hingga kesadaran akan kesehatan dan kualitas hidup. Dengan jumlah penduduk
mencapai 250 juta jiwa, industri farmasi Indonesia tentu memiliki
cakupan yang luas untuk dapat memberikan layanan kesehatan
serta obat-obatan bagi masyarakat.
Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menempatkan pendidikan
dan kesehatan sebagai salah satu program yang diprioritaskan.
Visi ini jelas tertuang dengan dibentuknya Kementerian
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
yang mengkoordinir sejumlah bidang terkait kesejahteraan
masyarakat, di mana salah satunya adalah KementerianKesehatan. Tentu, percepatan pembangunan yang digadang-
gadang pemerintahan baru ini tak akan dapat berjalan tanpa
kualitas hidup masyarakat yang mumpuni.
“Mengembalikan Kejayaan”
 Momentum perubahan telah datang. Secara perlahan, Perseroan telah membuktikan dirinya menjadi salah satu  pelaku usaha industri armasi yang memiliki potensi besar untuk berkembang. Dedikasi, integritas dan kerja keras seluruh elemen telah membawa Perseroan bangkit untuk mengembalikan kejayaan yang telah lama diidam-idamkan.
"Revitalization o Glory" 
 Momentum o change has come. Time afer time, the Company has demonstrated its ability to become one o the
 pharmaceutical companies with ample potential to success. Dedication, integrity and the hardwork put in by all elements in the Company has enabled Indoarma to revitalize the glory.
Dear esteem shareholders and stakeholders,
Indonesian pharmaceutical industry has been evolving so
rapidly. Typically, this industry grows in line with the growth
of Indonesian population: the number of people, access and
level of knowledge, education, and the awareness of health and quality of life. With a population of approximately 250 million
people, Indonesia’s pharmaceutical industry has certainly a broad
coverage to provide health services and medicines for people.
 The new government under the leadership of President Joko
Widodo and Vice President Jusuf Kalla puts education and
health in the list of the priority programs. This vision is clearly
embodied by the formation of the Ministry Coordinator of
Human Development and Culture as the coordinator of a number
of related ministries concerned with society welfare, one of which
is the Ministry Health. Of course, the accelerated developmentplanned by the new government will not be realized without
the people’s good quality of life.
8/16/2019 Indofarma Annual Report 2014 Company Profile INAF Indonesia Investments
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 18/345 Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk  Mewujudkan Momentum Perubahan- 18 -
memiliki regulasi tinggi sehingga para pelaku industri dituntut
mengikuti perkembangan aturan yang berlaku. Di Indonesia,
peran Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) menjadi acuan wajib di sektor farmasi karena
terdapat dua hal yang harus dipenuhi, yakni ketersediaan dan
kualitas obat.
salah satu kanal terpenting bagi berjalannya industri farmasi di Indonesia. Perseroan memiliki tugas dan tanggung
 jawab sebagai mitra bagi pemerintah—dalam hal ini adalah
Kementerian Kesehatan—untuk menjadi penyedia obat-obatan
bagi masyarakat Indonesia. Tersedia, dengan pengertian
tidak hilangnya satu atau sejumlah obat yang diperlukan
oleh masyarakat; serta terjangkau, dimana harga obat harus
dapat dijangkau dan diserap oleh kemampuan daya beli pasar
secara umum. Melalui Kementerian Kesehatan, harga obat
generik memiliki ketentuan yang disesuaikan dengan pola
keterjangkauan daya beli masyarakat.
termasuk Perseroan—wajib mengedepankan aspek kualitas,
keamanan dan khasiat sebagai syarat mutlak yang harus
diimplementasikan sehingga obat tersebut dapat diedarkan
dan dikonsumsi oleh masyarakat. Peran BPOM sebagai badan
regulator yang berwenang untuk memastikan bahwa industri
farmasi selalu memenuhi aspek-aspek yang dipersyaratkan
tersebut. Adalah tugas utama Perseroan untuk berpikir keras
mengolah segala sumber daya yang dimilikinya agar mampu
memproduksi obat-obatan dengan biaya yang efisien sesuai
ketentuan harga obat generik dengan tetap menjamin kualitas
obat yang dihasilkan.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pemegang saham mayoritas mendorong pengelolaan
organisasi Perseroan selaras dengan kaidah-kaidah Tata Kelola
Organisasi yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG),
dan kepatuhan terhadap peraturan serta perundang-undangan
yang berlaku. Selain itu, sebagai perusahaan publik, Perseroan
dituntut untuk memenuhi pasar modal sehingga pengelolaan
aktivitas usaha diselenggarakan secara akuntabel dan memiliki
nilai berkelanjutan serta memperhatikan kepentingan
pemegang saham.
industri farmasi Indonesia yang mampu memenuhi agenda peningkatan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia,
serta menjalankannya sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan
organisasi perusahaan yang sehat dan berkelanjutan.
Basically, the pharmaceutical industry is a sector that is highly
regulated so that players in the industry are required to keep
abreast of the development of the prevailing regulations. In
Indonesia, the rules of the Ministry of Health and National Agency
of Drug and Food Control (BPOM) are the mandatory reference
for the pharmaceutical sector because there are two things
should be met: the availability and the quality of drugs.
As an actor in the downstream, PT Indofarma (Persero) Tbk has
become one of the most important channels for the passage of the pharmaceutical industry in Indonesia. The Company has
a duty and responsibility as a partner for the government,-in
this case Ministry of Health, to provide drugs for the people of
Indonesia. Available, meaning that there is no unavailability of
one or a number of drugs required by the people; and affordable,
meaning that the drug prices are affordable and able to be
absorbed by the purchasing power of the general market. Under
the supervision of the Ministry of Health, generic drug prices
should be adjusted with the people’s purchasing power.
In addition to the availability and affordability aspects,
pharmaceutical industry - including the Company's – shall
prioritize quality, safety and efficacy as mandatory requirements
to be fulfilled before drugs can be released to and consumed
by public. BPOM functions as a regulator which ensures the
compliance of the pharmaceutical industry to the required
aspects The Company should put all the thinking in seeking
cost-efficient ways to process its resources to meet the stipulated
generic drug prices while ensuring quality of the drugs produced.
 The Ministry of State Owned Enterprises (BUMN) as the majority shareholder has encouraged the management of the Company’s
organization to be in compliance with Good Corporate
Governance (GCG) principles and prevailing regulations and
legislation. In addition, as a publicly listed company, the Company
is required to meet the regulations in capital market so that the
business activities are managed in an accountable manner and
able to provide a sustainable value, with a full attention to the
shareholders’ interest.
 The Company is one of the figures in the pharmaceutical industry
in Indonesia that are able to fulfill the agenda of improving the health and quality of life of the people in Indonesia in accordance
with the principles of a sound company management and in a
sustainable manner.
8/16/2019 Indofarma Annual Report 2014 Company Profile INAF Indonesia Investments
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 19/345 Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk Actualizing the Momentum of Revitalization - 19 -
IV   Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion And Analysis V
  Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI  Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Dinamika dan Pencapaian ahun 2014 Sesuai prediksi banyak pihak, tahun 2014 menjadi tahun penuh
tantangan bagi perekonomian Indonesia. Amerika Serikat dan
Eropa yang masih bergulat untuk keluar dari dampak krisis 2008
mengeluarkan serangkaian kebijakan internal yang berakibat
pada neraca perdagangan dengan sejumlah negara. Tiongkok
misalnya. Mengutip data International Monetary Fund  (IMF) pada
World Economy Outlook  di Juli 2014, negara produsen terbesar di
dunia ini mengalami perlambatan Gross National Product  (GNP)
dari 7,7% di tahun 2013 menjadi 7,4% untuk proyeksi tahun 2014.
Demikian pula Indonesia. Mencatat pertumbuhan di angka 5,8%
di tahun 2013, IMF memproyeksikan terjadinya perlambatan
perekonomian Indonesia hingga di angka 5,4% untuk tahun
2014. Sementara inflasi mampu ditekan, dari 8,22% di awal
tahun 2014 turun hingga 4,53% pada Juli 2014. Tren fluktuasi
pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat
menunjukkan pelemahan dengan rata-rata depresiasi Rp11.731
per dolar AS hingga akhir Juli 2014, atau melemah 19,96%
dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Kinerja nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan mengalami
tekanan sepanjang tahun 2014 - 2015, seiring dengan beberapa
indikator eksternal dan domestik yang masih relatif lemah.
Belanja kesehatan di Indonesia diperkirakan akan selalu terus
tumbuh setiap tahunnya. Tahun 2015, belanja kesehatan di
Indonesia diperkirakan mencapai US$21,7 miliar, tumbuh
sekitar 6 persen dari tahun 2014. Pertumbuhan sebesar 6
persen tersebut diproyeksikan akan terjadi sampai akhir tahun
2018 nanti. Dengan adanya JKN, pertumbuhan tersebut akan
didominasi oleh obat generik.
pembenahan internal untuk dapat meningkatkan performanya. Kalkulasi ulang atas portofolio produk yang diproduksi dilakukan
dengan mengedepankan efisiensi dan efektifitas pada setiap
proses produksi. Dengan Melalui strategi ini, Perseroan mampu
membuat perhitungan yang jitu dan sesuai dengan sumber
daya yang dimiliki saat ini.
Efisiensi juga dilakukan di setiap lini proses bisnis. Bidang
pemasaran dan distribusi dituntut untuk dapat memilah dan
menghitung ulang produk-produk yang memiliki nilai tambah
tinggi dan produk-produk yang memiliki nilai risiko dan
kegagalan yang tinggi. Treatment  bisnis kemudian diterapkan,
tentunya dengan tetap memperhitungkan ketersediaan danketerjangkauan dalam pasar farmasi Indonesia.
Te Dynamic and Achievement in 2014 As predicted, the year 2014 was a year full of challenges for the
Indonesian economy. United States and Europe, still struggling
to get out of the crisis in 2008, have issued a set of internal
policies resulting in the trade balance with a number of countries.
China for example. According to the data from the International
Monetary Fund (IMF)’s World Economic Outlook in July 2014,
this largest producer in the world experienced a slowdown in
Gross National Product (GNP) from 7.7% in 2013 to 7.4% in 2014.
Likewise, after recorded at 5.8% in 2013, Indonesia’s economic
growth was projected by IMF to slow up to 5.4% in 2014.
Meanwhile, inflation was still under control, from 8.22% at the
beginning of 2014 to by 4.53% in July 2014. The trend of volatile
exchange rate against US dollar showed a weakness with an
average depreciation of Rp11,731 per US dollar by the end of
July 2014, or down 19.96% compared to the same period in the
previous year. This performance of exchange rate is expected
to remain under pressure during the year 2014 - 2015, along
with several external and domestic indicators that are still
relatively weak.
grow each year. In 2015, health care spending in Indonesia
is estimated to reach US $ 21.7 billion, growing by 6 percent
compared to 2014. This 6% growth projected to continue until
the end of 2018. With the implementation of JKN, the growth
will be dominated by generic drugs.
Given the positive trend in the pharmaceutical industry, the
Company has conducted a series of strategies and internal
improvements to increase performance. Recalculating a manufactured product portfolio is done by promoting efficiency
and effectiveness in every production process. Through this
strategy, the Company is able to make accurate calculations
and in accordance with the available resources.
Efficiency is also done in every line of business process. Marketing
and distribution departments are required to be able to sort out
and recalculate products with high added value and products
with high risk level and high failure rate. A business treatment
is then applied by taking into account of the availability and
affordability in the pharmaceutical market in Indonesia.
8/16/2019 Indofarma Annual Report 2014 Company Profile INAF Indonesia Investments
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 20/345 Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk  Mewujudkan Momentum Perubahan- 20 -
melakukan efisiensi yang diharapkan dapat menopang kinerja
Perseroan secara efektif. Proses rightsizing organization ini
diperlukan, khususnya terkait kebutuhan pengurangan beban
dan biaya yang disesuaikan dengan kemampuan sumber
daya Perseroan.
Perseroan juga mendorong anak usaha PT Indofarma Global
Medika (“IGM”) untuk dapat berbenah, sejalan dengan target Perseroan agar dapat memenuhi amanah pemangku
kepentingan terkait ketersediaan dan keterjangkauan produk
obat-obatan yang diperlukan masyarakat luas. Di samping
itu, Perseroan melalui anak usaha IGM melengkapi streamline
 process di bidang pengujian bioavailabilitas dan bioekivalensi
obat dengan dibentuknya anak usaha PT Farmalab Indoutama
(“Farmalab”).
mencatat kinerja positif. Hingga 31 Desember 2014, Perseroan
mampu membukukan pendapatan bersih sebesar Rp1.381 miliar
meningkat 3% atau sebesar Rp43 miliar dari pendapatan bersih
tahun 2013 yang sebesar Rp1.337 miliar. Total laba bersih tumbuh
sangat signifikan, 102% atau sebesar Rp55,39 miliar dari negatif
Rp54,22 miliar di tahun 2013 menjadi Rp1,16 miliar di tahun
2014. Atas capaian yang telah ditorehkan, Dewan Komisaris
memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Direksi dan
seluruh karyawan insan Perseroan.
Fungsi Pengawasan dan Arahan untuk atanan Organisasi yang Lebih Baik 
Fokus Perseroan pada tahun 2014 adalah untuk membenahi
seluruh proses aktivitas operasional dan usaha. Hal ini
ditunjukkan dengan pengelolaan organisasi Perseroan berbasis GCG dan kepatuhan terhadap peraturan dan perundangan-
undangan yang berlaku. Perseroan sangat memahami, langkah
ini amat membantu pelaku usaha khususnya perusahaan
terbuka dalam menjalankan operasional organisasi yang sehat
dan berkelanjutan.
dengan baik yang ditunjukkan dengan hubungan fungsional
organisatoris antara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),
Dewan Komisaris dan Direksi. Fungsi pengawasan dari Dewan
Komisaris dilakukan melalui hubungan kerja dengan Direksi
yang dibantu dengan komite-komite yang berada di bawah Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit dan Komite GCG &
Pemantauan Risiko.
its efficiency effort in order to support performance effectively.
 This organization rightsizing process is necessary, particularly
related to the needs of expense and cost reductions adjusted
with the ability of the Company's resources.
 The Company also encourages its subsidiary, PT Indofarma Global
Medika ("IGM") to make improvement, in line with the Company’s target to fulfill the mandate of stakeholders related to the
availability and affordability of drugs needed by the community
at large. In addition, the Company, through its subsidiary IGM,
complements the streamlined process in the bioavailability
and bioequivalence drugs testing with the establishment of its
subsidiary, PT Farmalab Indoutama ("Farmalab").
By executing all the planned strategies, the Company has
managed to record a positive performance. Up to December
31, 2014, the Company was able to record net income of Rp1,381
billion, increased by 3% or Rp43 billion compared to 2013
amounting to Rp1,337 billion. Total net income grew significantly
by 102% or Rp55.39 billion from negative Rp54.22 billion in 2013
to 1.16 billion in 2014. For these satisfactory achievements, we
shall highly appreciate the Board of Directors and the entire
employees of the Company.
Supervisory Function and Directives for a Better Organization
 The Company's focus in 2014 is to improve the entire process
of operational and business activities. This is demonstrated by
the Company's management based on GCG and compliance with regulations and the prevailing regulations. The Company
understands that this measure is very helpful to help business
in particular a publicly listed company in running healthy and
sustainable operations of company organization
 The func tions of each organ of the Company's corporate
governance are properly executed, as indicated by the
relationship between the functional organizational and General
Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners
and Board of Directors. Supervisory function of the Board of
Commissioners is conducted through a working relationshipwith the Board of Directors, assisted by committees under the
Board of Commissioners, namely the Audit Committee and GCG
and Risk Monitoring Committee.
8/16/2019 Indofarma Annual Report 2014 Company Profile INAF Indonesia Investments
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 21/345 Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk Actualizing the Momentum of Revitalization - 21 -
IV   Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion And Analysis V
  Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI  Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Komite Audit bertugas untuk memberikan opini profesional
dan independen kepada Dewan Komisaris mengenai laporan
atau hal-hal lain yang diajukan oleh Direksi kepada Dewan
Komisaris, serta memeriksa laporan dari fungsi Audit Internal
dan meyakinkan bahwa kontrol internal yang benar dijalankan
di seluruh unit Perseroan. Komite GCG dan Pemantauan Risiko
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Perseroan
menjalankan ketentuan dan prinsip-prinsip GCG serta
menerapkan prinsip dan kajian Manajemen Risiko dalam setiap pengambilan keputusan perusahaan.
Dengan mengemban tugas pengawasan, Dewan Komisaris
melalui Komite Audit telah menyelesaikan tugasnya antara
lain melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi atas
kegiatan operasional perusahaan meliputi efisiensi Harga Pokok
Produksi, pengembangan usaha PT IGM, pengelolaan aset dan
optimalisasi Teknologi Informasi. Di samping itu, Komite Audit
 juga telah menyelesaikan pengawasan terhadap proses audit
eksternal oleh auditor independen terhadap laporan keuangan
Perseroan, dimana hasil audit eksternal dengan opini “Wajar
 Tanpa Pengecualian dalam semua hal yang material” dapat
dilihat pada lampiran Laporan Tahunan ini. Proses audit
diharapkan dapat memberikan masukan bagi manajemen
untuk memerhatikan area-area yang membutuhkan perhatian,
peningkatan maupun tindakan.
Risiko secara khusus menekankan pentingnya penegakan
kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku melalui sosialisasi standar etika usaha dan standar tata
perilaku, pengendalian gratifikasi, Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara (LHKPN) serta whistleblowing system atau
sistem pelaporan pelanggaran. Selain selaras dengan program anti korupsi dari pemerintah, penegakan terhadap kepatuhan
menjadi bagian dari pembentukan profil Perseroan sebagai
BUMN berstatus perusahaan terbuka yang dikelola dengan sehat.
Di samping itu, penegakan kepatuhan akan menghindarkan
para karyawan insan Perseroan untuk tidak terjebak dalam kasus
berperkara yang akan merugikan bagi masing-masing pribadi.
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris memandang
bahwa Komite Audit dan Komite GCG & Pemantauan Risiko
telah melaksanakan tugas serta tanggungjawabnya dengan
sangat baik.
independent opinion to the Board of Commissioners regarding
reports or other matters submitted by the Board of Directors to
the Board of Commissioners, as well as examining the reports
from the Internal Audit function and ensuring that internal
control is properly implemented in all units of the Company. GCG
and Risk Monitoring Committee is responsible for ensuring that
the company complies with the prevailing regulations and GCG
principles as well as applies the principles of risk management and assessment in any decision-making process.
By assuming this supervisory function, the Board of
Commissioners through the Audit Committee has completed our
duties, among others, to evaluate and provide recommendations
on the operations of the Company including production cost
efficiency, PT IGM business development, asset management
and optimization of Information Technology. In addition, the
Audit Committee has completed its oversight function on the
audit conducted by an independent external auditor on the
Company’s financial statements, which has produced "fairly in
all material respects" opinion, as elaborated in the appendix of
this Annual Report. The audit process is expected to provide
input to the management to take notes of the areas that need
attention, improvement and action.
Monitoring Committee specifically emphasizes the importance
of enforcement of compliance with regulations and legislation
in force through the dissemination of business ethical standards
and code of conduct, gratification control, reporting on the
Implementation of the State Wealth (LHKPN) as well as the
whistleblowing system. In addition, inline with the anti- corruption program set by the government, this enforcement
of the compliance is not only part of the establishment of
the Company's profile as a publicly listed BUMN of a healthy
management, but will also prevent the Company’s employees
from being caught up in the case of litigation that would be
detrimental for each individual.
Committee have implemented their duties and responsibilities
in a satisfactory manner.
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 22/345 Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk  Mewujudkan Momentum Perubahan- 22 -
diselenggarakan pada tahun 2014, RUPS mengamanahkan
perubahan susunan Dewan Komisaris menjadi Prof. Dr. dr. med.
Akmal Taher, SpU (K) selaku Komisaris Utama, Ir. Rina Moreta, MM
sebagai Komisaris, dan Fajar Rahmat Zulkarnaen S.Si, MT selaku
Komisaris Independen. Perseroan mengucapkan terimakasih
sebesar-besarnya atas kontribusi dan dedikasi Dra. Kustantinah,
Apt.,M.App.Sc., selaku Komisaris Independen pada periode sampai dengan berakhirnya masa bakti.
Proyeksi Masa Depan
Jaminan Sosial (BPJS) memberikan arti penting bagi potensi
tumbuhnya Perseroan ke depan. Hingga akhir 2014, tercatat
136 juta jiwa termasuk dalam program asuransi ini. Dengan
total kependudukan mencapai 250 juta jiwa, dapat dipastikan
potensi pasar farmasi nasional yang akan tumbuh begitu pesat.
Sebagai BUMN farmasi yang menggarap pasar obat generik,
Perseroan memiliki tugas dan tanggung jawab terkait
ketersediaan dan keterjangkauan produk obat-obatan,
khususnya obat generik sebagai penunjang terlaksananya
program JKN dari pemerintah. Tumbuhnya pasar obat generik
ke depan diharapkan mampu membawa angin segar bagi
peningkatan kinerja Perseroan.
dengan tren nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat
yang terus berfluktuasi mengakibatkan Harga Pokok Produksi (HPP) mencapai 77,4% dari harga penjualan produk. Perseroan
telah menempuh beberapa strategi terkait pengadaan bahan
baku; mulai dari pengelolaan jumlah dan penjadwalan yang
sesuai prioritas kebutuhan, hingga eksplorasi bahan baku dari
berbagai sumber.
yang besar dan keterlibatan dari banyak pihak agar bagian
hulu dari industri farmasi nasional dapat terpenuhi secara
mandiri. Selain dapat mengurangi ketergantungan pasokan dari
negara produsen luar, penyediaan bahan baku akan mendorongtumbuhnya riset di banyak bidang kesehatan yang justru akan
berimbas pada peningkatan kompetensi ilmu pengetahuan
di Indonesia.
Changes in the Composition of the Board of Commissioners
Based on the Annual General Meeting of Shareholders for
the financial year 2013 held in 2014, the GMS has resolved a
change in the composition of the Board of Commissioners to
become: Prof. Dr dr. med. Akmal Taher, SpU (K) as President
Commissioner, Ir. Rina Moreta, MM as Commissioner, and Fajar
Rahmat Zulkarnaen S.Si, MT as Independent Commissioner. The
Company would like to extend our highest appreciation to Dra.
Kustantinah, Apt., M.App.Sc., as Independent Commissioner for the contribution and dedication given to the Company during
her term of office.
Security (BPJS) shall have a significant impact on the Company's
potential growth in the future. Until the end of 2014, there were
136 million persons included in this insurance program. With
the total population of 250 million, it can be assured that our
national pharmaceutical market will have a robust grow.
As a pharmaceutical SOE engaging in generic drugs market, the
Company has duties and responsibilities related to the availability
and affordability of drugs, in particular generic drugs, in order to
support the implementation of the Government’s JKN program.
 The growth of the generic drug market is expected to bring fresh
air to increase in the Company's performance.
Important note for the Company lays actually on the pattern of
raw materials provision. Until now, the national pharmaceutical
industry has a high dependency on imported raw materials.
Coupled with the trend of rupiah volatility against the US Dollar,
Cost of Good Manufacturing has reached 77,4% of the sales price of the product. The Company has embarked on several
strategies related to procurement of raw materials; ranging
from managing the amount and scheduling in accordance with
the order of priority needs, to the exploration of raw materials
from various sources.
 The Company expects, government attent ion related raw
materials so it will be escalated as one of the priority agenda.
An ample amount of funding and the involvement of many
parties are required to make the Upstream part of the national
pharmaceutical industry can be fulfilled independently. In
addition to reducing dependency on the supply from the overseas producers, supply of raw materials will encourage
growth in many areas of health research that would help improve
the competence of science in Indonesia.
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
8/16/2019 Indofarma Annual Report 2014 Company Profile INAF Indonesia Investments
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 23/345 Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk Actualizing the Momentum of Revitalization - 23 -
IV   Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion And Analysis V
  Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI  Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Akhir Kata
waktu jika dibarengi kepercayaan yang kuat. Atas kepercayaan
tersebut serta dukungan yang optimal, ijinkan Dewan Komisaris
bersama seluruh jajaran Perseroan mengucapkan terima
kasih kepada pemegang saham. Kepada seluruh pemangku
kepentingan, Dewan Komisaris juga mengucapkan terima
kasih atas segala perhatian dan dukungan yang telah diberikan.
Kepada Direksi dan seluruh manajemen, Dewan Komisaris
memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas segala upaya, strategi dan kepemimpinan yang telah membawa Perseroan
meraih hasil hingga hari ini.
Bagi seluruh karyawan Perseroan, Dewan Komisaris menaruh
hormat dan rasa bangga yang mendalam atas pengorbanan,
dedikasi, integritas dan kerja keras yang telah ditunjukkan.
 Tanpa dukungan dan kerjasama dari seluruh pihak, mustahil
keberhasilan dan kesuksesan dapat tercapai. Semoga ini
menjadi tonggak kita bersama untuk terus mengembangkan
dunia industri farmasi nasional dan mengembalikan kejayaan
Perseroan untuk dapat berkarya di masa-masa mendatang.
Atas Nama Dewan Komisaris
Prof. Dr. dr. med. Akmal Taher, SpU (K) KOMISARIS UTAMA
PRESIDENT COMMISSIONER
time with a strong trust. Therefore, the Board of Commissioner
would like to sincerely appreciate the shareholders for their
trust and optimal support. Our gratitude is also sent out to
the well-wishers and support given by the stakeholders. In
addition, the Board of Commissioner would also like to express
our highest appreciation to the Company’s Board of Directors
and management for their efforts, strategies and leadership
put in to enable the Company achieve its good results so far.
For all employees, the Board of Commissioners expresses our
respect for and is proud of their sacrifices, dedication, integrity
and hard work. The support and cooperation of all parties will
make it possible to achieve success. We hope this can become a
milestone for us to continue developing national pharmaceutical
industry and revitalize the glory of Company to be able to
produce good work in the future.
8/16/2019 Indofarma Annual Report 2014 Company Profile INAF Indonesia Investments
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 24/345 Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk  Mewujudkan Momentum Perubahan- 24 -
Komisaris Utama
President Commissioner 
Prof. Dr. dr. med. Akmal Taher, SpU (K), kelahiran Jakarta, 27
Juli 1955, adalah seorang Guru Besar Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Resmi menjabat sebagai Komisaris Utama PT Indofarma (Persero) Tbk. sejak April 2013 berdasarkan RUPS
 Tahunan tahun buku 2012. Beliau meraih gelar Doktor Medikus
Hannover Medical School, Hannover, Jerman (1993) dan Doktor
FK Universitas Indonesia (UI), Jakarta (1993). Sebelumnya, beliau
telah menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran UI
tahun 1980 dan Spesialis Urologi FK UI tahun 1988.
Saat ini, beliau menjabat sebagai Direktur Jenderal Bina Upaya
Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, serta
pernah menjabat sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Dr.
Cipto Mangunkusumo, Jakarta dan Ketua Terpilih Ikatan Ahli
Urologi Indonesia. Selain itu, beliau juga tercatat aktif sebagai
pembicara dalam Pertemuan Ilmiah tingkat nasional maupun
international, dimana 90 forum nasional dihadirinya hingga
tahun 2003 dan 11 forum internasional hingga tahun 2002 yang
aktif digelutinya. Beliau bergabung di PT Indofarma (Persero)
 Tbk. sebagai Komisaris sejak April 2013 berdasarkan RUPS
 Tahunan tahun buku 2012.
Prof. Dr. dr. med. Akmal Taher, SpU (K), born in Jakarta, July 27,
1955, Professor of Medical Faculty of Universitas Indonesia.
Has been officially serving as President Commissioner of
PT Indofarma (Persero) Tbk since April 2013 based on Annual
GMS for the financial year 2012. He earned his Doktor Medicus degree from Hannover Medical School, Hannover, Germany
(1993) and Doctor from Medical Faculty of Universitas Indonesia
(UI), Jakarta (1993), after passing his Bachelor of Medical Science
in Medical Faculty Indonesia in 1980 and Urology Specialist in
1988, both in UI.
Development of Ministry of Health and used to be President
Director of Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta and
Elected Chairman of the Association of Urologists of Indonesia.
In addition, he is also an active speaker in scientific meetings,
both nationally (90 forums until 2003) and internationally (11 forums until 2002). He joined in PT Indofarma (Persero)
 Tbk. as Commissioner appointed in April 2013 by the Annual
General Meeting for the financial year 2012.
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners' Profile
1
2
3
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 25/345 Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk Actualizing the Momentum of Revitalization - 25 -
IV   Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion And Analysis V
  Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI  Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
2  Ir. Rina Moreta, M.M.
Komisaris
Commissioner 
Ir. Rina Moreta, M.M., kelahiran Padang, 14 Juni 1963, resmi
menjabat sebagai Komisaris PT Indofarma (Persero) Tbk. sejak
April 2013 berdasarkan RUPS Tahunan tahun buku 2012. Beliau mendapatkan gelar Master  di Manajemen Keuangan dari
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia di tahun 2000 setelah
sebelumnya lulus dari Teknik Industri UI pada tahun 1988.
Wanita yang aktif di Kementerian Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) Republik Indonesia ini juga menjabat Kabid Usaha
Jasa III b Menteri Negara BUMN (2013-sekarang), Kabid Usaha
Industri Strategis dan Manufaktur III a Kementerian Negara
BUMN (2011-2013), Staf Menteri Negara BUMN (2010-2011),
dan Kabid Restrukturisasi dan Privatisasi Usaha Logistik &
Pariwisata (2006-2010).
saham. Beliau bergabung di PT Indofarma (Persero) Tbk. sebagai
Komisaris sejak April 2013 berdasarkan RUPS Tahunan tahun
buku 2012.
Ir Rina Moreta, M.M., born in Padang, has been officially serving
as Commissioner of PT Indofarma (Persero) Tbk since April
2013 based on the Annual GMS for the financial year 2012.
She earned her Master’s Degree in Financial Management from
the Faculty of Economics of Universitas Indonesia (UI) in 2000
after receiving her Bachelor’s Degree in Industrial Engineering from the same university.
Currently, she is also active in SOEs Ministry, has been serving
as Head of Business Services III b at the State Ministry of SOE
(2013-present), and used to be Head of Strategic Industries and
Manufacturers III a of State Ministry of SOE (2011-2013), Staff of
State Minister of SOE (2010-2011), and Head of Restructuring
and Privatization of Logistics & Tourism Businesses (2006-2010).
Her position as Commissioner of PT Indofarma (Persero) Tbk
is due to her affiliated relationship with the shareholder.
She joined in PT Indofarma (Persero) Tbk. as Commissioner appointed in April 2013 by the Annual General Meeting for
the financial year 2012.
Komisaris Independen
Independent Commissioner 
1 Februari 1978, memiliki banyak pengalaman dalam mengelola
korporasi. Beliau pernah aktif menjabat Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) FMIPA UNPAD (2007-2013); Komisaris
PT Propernas Griya Utama, anak usaha dari Perum Perumnas
(2009-2013); Staf khusus Direksi PT Pupuk Kujang (2011-2012),
Investment Advisor Sud’n Investment Group Singapore (2007-
2009). Di samping itu, beliau aktif di organisasi, baik dalam
keanggotaan HIPMI sejak 2008 maupun sebagai pengurus
Kamar Dagang Industri Pusat, sebagai wakil ketua komite
pengembangan manajemen dan korporat legal (2008-2011).
Saat ini aktif di dalam kepengurusan Ikatan Cendikiawan
Muslim Indonesia (ICMI) Pusat Departemen Organisasi dan
Kelembagaan (2011-2014). Lulus pada tahun 2001 dari FMIPA
UNPAD dan mendapatkan Gelar Magister Teknik dan Institut
 Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2005. Beliau bergabung
di PT Indofarma (Persero) Tbk. sebagai Komisaris Independen
sejak April 2013 berdasarkan RUPS Tahunan tahun buku 2012.
Fajar Rahmat Zulkarnaen S.Si, M.T., born in Bandung, February
1, 1978, experienced in corporate management. He once served
as Chairman of Ikatan Alumni (IKA) FMIPA UNPAD (2007-2013);
Commissioner of PT Propernas Griya Utama, a subsidiary of
Perum Perumnas (2009-2013); Special Staff of Board of Directors
of PT Pupuk Kujang (2011-2012), Investment Advisor of Sud'n
Investment Group Singapore (2007-2009). In addition, he is an active member of some organizations, such as HIPMI (since
2008) and once joined the Indonesian Chamber of Commerce
and Industry (KADIN), Central Office, as Deputy Chairman of
Management Development and Corporate Legal (2008-2011).
He has been actively engaged in the standing committee of
Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Central Office,
in Organizational and Institutional Department (2011-2014).
Graduated in 2001 from the Faculty of Mathematics and Natural
Sciences of Universitas Padjajaran (UNPAD) and earned his
Master of Engineering from Institut Teknologi Bandung (ITB) in
2005. He joined in PT Indofarma (Persero) Tbk. as Independent Commissioner appointed in April 2013 by the Annual General
Meeting for the financial year 2012.
8/16/2019 Indofarma Annual Report 2014 Company Profile INAF Indonesia Investments
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 26/345 Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk  Mewujudkan Momentum Perubahan- 26 -
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 27/345 Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk Actualizing the Momentum of Revitalization - 27 -
IV   Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion And Analysis V
  Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI  Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
“Menempatkan Lini-lini Proses Bisnis Pada Perannya”
 Menggerakkan roda bisnis tentu membutuhkan pemikiran dan strategi yang sesuai. Tahun 2014 menjadi periode dimana Perseroan mampu untuk mulai bangkit dengan cara menyederhanakan persoalan: mendudukkan segala sesuatu  pada ungsinya, agar semua berjalan sesuai dengan harapan dan cita-cita bersama.
Laporan Direksi Board of Directors' Report
"To Put Back all the Lines o Business Processes
on the Right Track" 
To run a business requires the right thinking and strategy. Year 2014 was a period when the Company was able to revive by simpliying the problem: place all the things according to their unctions, so that all can run according to the expectations and shared goals.
Para pemegang saham dan pemangku kepentingan  yang terhormat,
Pengelolaan proses bisnis kadang kala harus berhadapan dengan
berbagai aral rintangan. Dari aspek eksternal, berbagai hal
seperti makro ekonomi dan perkembangan industri farmasi
menjadi faktor penentu kemajuan atau kemunduran perjalanan
proses bisnis dari perusahaan farmasi. Terutama karena industri farmasi Indonesia sangat bergantung dengan nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat, dimana sebagian besar bahan
baku produksi obat-obatan diimpor dari beberapa negara
produsen. Dengan tren nilai tukar sepanjang tahun 2014 yang
menunjukkan kenaikan, praktis Harga Pokok Produksi (HPP)
industri obat-obatan juga meningkat.
Dari aspek internal, tantangan muncul dari hulu hingga ke hilir.
Pengelolaan produksi dengan jaminan mutu sesuai kaidah-
kaidah peraturan yang berlaku; distribusi produk untuk dapat
dijangkau dan terserap oleh daya konsumsi pasar; hingga
pengelolaan organisasi yang efektif dan efisien. Seluruh dimensi ini saling bersinergi untuk dapat menentukan kapasitas dan
kapabilitas pelaku usaha agar mampu memenuhi ekspektasi
pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan.
Dear distinguished shareholders and stakeholders,
Management of business process sometimes has to deal with a
full range of challenges. From external aspect, various matters
such as macro economy and the pharmaceutical industry
development have become determining factors in the success
or downturn of a business process journey of a pharmaceutical company. It is mainly due to fact that the pharmaceutical industry
is very dependent on the Indonesian rupiah exchange rate
against the US dollar, as most of the raw materials for production
of medicines should be imported from several countries. With
the increasing trend of exchange rate during 2014, practically,
production costs in the drug industry also increase.
From the internal aspect, challenges arise from upstream to
downstream, ranging from production management with quality
assurance in accordance with prevailing regulations, distribution
of products so that they can be reached and consumed by
the market, to the effective and efficient management of organization. All of these dimensions can synergize to determine
the capacity and capability of businesses in meeting the
expectations of shareholders and all stakeholders.
8/16/2019 Indofarma Annual Report 2014 Company Profile INAF Indonesia Investments
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 28/345 Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk  Mewujudkan Momentum Perubahan- 28 -
sekian banyak pelaku usaha pada industri farmasi di Indonesia.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berstatus perusahaan
terbuka, Perseroan dituntut untuk dapat menjalankan amanah
pemegang saham—dalam hal ini Kementerian Badan Usaha
Milik Negara yaitu pengelolaan usaha yang memiliki target
pendapatan, laba dan dividen. Selain itu, sebagai BUMN Farmasi, Perseroan juga memiliki tugas dalam menjaga ketersediaan dan
kualitas produk yang dihasilkan bagi pemangku kepentingan—
Kementerian Kesehatan dan masyarakat sebagai konsumen.
Dengan harmonisasi kedua aspek ini, Perseroan melakukan
tugas dan perannya untuk dapat mengembangkan industri
farmasi di Indonesia.
untuk mempelajari permasalahan-permasalahan yang ada di
tubuh Perseroan; menganalisa potensi roda bisnis Perseroan;
mengharmoniskan amanah pemegang saham dan pemangku
kepentingan; dan menginisiasi strategi yang jitu untuk dapat
memberikan hasil yang optimal. Dengan kerja keras dan
fokus pada aspek-aspek di atas, Perseroan mulai mencatatkan
pertumbuhan signifikan untuk kemudian memulai lembaran
baru menjadi pelaku usaha yang memiliki potensi untuk
berkembang dalam dunia industri farmasi Indonesia.
Dinamika, Strategi dan Kinerja ahun 2014 Perseroan merupakan salah satu produsen obat generik terbesar
di Indonesia, dengan penguasaan pangsa pasar mencapai 20%.
Berdasarkan Permenkes nomor HK.02.02/MENKES/068/I/2010
Pelayanan Kesehatan Pemerintah, Obat generik adalah obat dengan nama resmi International Non-proprietary Names (INN)
yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia atau buku standar
lainnya untuk zat berkhasiat yang dikandungnya. Pada dasarnya
obat generik merupakan obat yang telah habis masa patennya
sehingga dapat diproduksi oleh semua perusahaan farmasi.
Secara khusus, program obat generik adalah bagian dari agenda
pemerintah di bidang peningkatan kesehatan masyarakat,
utamanya terkait ketersediaan obat-obatan serta keterjangkauan
harga sesuai daya beli masyarakat pada umumnya.
Dilaksanakannya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
oleh pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial(BPJS) turut mendorong peran Perseroan sebagai produsen obat
generik. Dengan penguasaan pangsa pasar obat generik terbesar
di Indonesia, tahun 2014 menjadi titik balik bagi Perseroan untuk
PT Indofarma (Persero) Tbk ("the Company") is one of the many
businesses in the pharmaceutical industry in Indonesia. As a
publicly listed State-Owned Enterprise (SOE), the Company is
required to be able to carry out the mandate of the shareholders
- in this case the Ministry of State-Owned Enterprises, that is to
manage a business with targeted revenue, income and dividends.
Moreover, as a SOE engaged in Pharmacy, the Company also has a duty to maintain the availability and quality of the products
produced for the stakeholders — the Ministry of Health and
general public as consumers. With the harmonization of these
two aspects, the Company performs duties and roles to develop
the pharmaceutical industry in Indonesia.
 The year 2014 was an initial momentum for our management
to review the problems existing in the Company’s organization,
analyze the potential of the Company's business, harmonize
the trust of both shareholders and stakeholders, and initiate
the right strategy to provide optimal results. By putting in the
hard work and focusing on the aforementioned aspects, the
Company started to record significant growth to start a new
day as a business with a potential to grow in the pharmaceutical
industry in Indonesia.
Dynamics, Strategy and Performance 2014
 The Company is one of the largest generic drug producers in
Indonesia, with a market share of 20%. Based on the Ministry
of Health Regulation No. HK.02.02/MENKES/ 068 / I / 2010
on the Obligation to Use Generic Drugs at Public Health
Facilities, Generic drugs are drugs with the official name“ International Non-proprietary Names (INN)” defined in the
Indonesian Pharmacopoeia or other standard books based
on the active substances contained. Basically, generic drugs
are drugs of expired patents so that they can be produced by
all pharmaceutical companies. In particular, the generic drug
program is part of the government's agenda in the field of public
health improvement, primarily related to the availability of
drugs and affordability according to purchasing power of the
public in general.
Implementation of the National Health Security program (JKN)
by the government through the Implementing Agency of Social Security (BPJS) has helped promote the Company's role as a
manufacturer of generic drugs. With the largest share of generic
drugs market in Indonesia, 2014 became a turning point for the
Laporan Direksi Board of Directors' Report
8/16/2019 Indofarma Annual Report 2014 Company Profile INAF Indonesia Investments
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 29/345 Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk Actualizing the Momentum of Revitalization - 29 -
IV   Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion And Analysis V
  Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI  Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
mengembalikan performanya. Manajemen merumuskan strategi
bisnis dengan memetakan proses bisnis secara menyeluruh dan
menentukan sumber-sumber potensial yang dapat memberikan
hasil positif bagi Perseroan.
Strategi paling mendasar adalah melakukan sinergi seluruh
lini dalam proses bisnis dari hulu hingga ke hilir. Di hulu, atau bagian produksi, efisiensi dilakukan dengan melakukan penataan
ulang portofolio produk dan keputusan proses produksi yang
memberikan nilai tambah dari masing-masing produk. Sinergi
kemudian dibutuhkan, khususnya dengan lini pemasaran dan
distribusi untuk dapat melakukan kalkulasi ulang atas prioritas-
prioritas produk yang memiliki nilai tambah tersebut.
Perseroan juga melakukan upaya pengurangan toll
manufacturing ke perusahaan farmasi lain. Selain mendapatkan
efisiensi dari pengurangan jasa toll manufacturing, upaya ini
dapat meningkatkan utilisasi proses produksi dengan sumber
daya yang dimiliki. Perseroan juga mengusahakan pencarian
bahan baku dari berbagai sumber, dengan tujuan mengurangi
ketergantungan atas single sources dan memperluas akses
terhadap bahan baku yang dibutuhkan tanpa mengurangi
kualitas bahan baku tersebut.
secara perlahan-lahan menemukan bentuk pengelolaan proses
bisnis terbaiknya.
Efektifitas di segala bidang juga menjadi fokus utama Perseroan dalam melakukan aktivitas produksi dan usahanya. Di bidang
produksi, efektifitas dilakukan dengan menjaga pola ketersediaan
bahan baku sesuai dengan penjadwalan, kebutuhan dan
kemampuan produksi Perseroan; selain tentunya menempatkan
proses produksi sejalan dengan profil produk yang memiliki
prioritas-prioritas tertentu. Nilai tambah produk, seperti yang
telah dijelaskan di atas, menjadi fokus utama bagi Perseroan
dalam menentukan skala jumlah produksi sebuah produk dan
besaran kapasitas produksi yang dibutuhkan.
Di aspek pemasaran dan distribusi, efisiensi dilakukan melalui
perbaikan penentuan diskon dengan mengacu pada portofolio dan nilai tambah dari masing-masing produk. Model strategi ini
membutuhkan pemahaman lebih dari tim penjualan atas aspek
pemasaran dan kapasitas industri farmasi di Indonesia, dimana
Company to regain its good performance. Management has
formulated business strategies by mapping business processes
thoroughly and determining potential sources that can provide
positive results for the Company.
 The most basic strategy is to synergize the whole lines of business
process from upstream to downstream. In the upstream, or production side, efficiency is conducted by rearranging product
portfolio and decisions on production processes that can provide
an added value to each product. Therefore, synergy is required,
especially with marketing and distribution lines to be able to
perform a recalculation on the priorities of the products with
the added values.
 The Co mp any al so unde rta kes ef fo rt s to redu ce to ll
manufacturing to other pharmaceutical companies. In addition
to gaining the efficiency of the reduction of toll manufacturing
fees, these efforts can improve the utilization of the production
process with the available resources. The Company has also
attempted to get raw materials from various sources, with an
objective to reduce the dependence on single source and expand
access to raw materials needed without prejudicing the quality
of the raw materials.
 The Company also undertakes a pricing strategy to re-calculate
the added value of each type of drugs. Tactical alliance between
production priorities, pricing strategy and profit-oriented sales
is the key factor for the Company to gradually find the best form
of its business process management.
Effectiveness in all areas is also a major focus of the Company in conducting its production and business activities. In production
aspect, the effectiveness is done by keeping the pattern of
availability of raw materials in accordance with the scheduling,
requirements and production ability of the Company. Besides,
it is also done by placing the production process in line with
the profile of products that have certain priorities. Value-added
products, as described before, have become major focus for the
Company in determining the scale of production quantity and
production capacity needed.
In the aspect of marketing and distribution, efficiency can be
enhanced by enhancing discount determination with reference to the portfolio and added value of each product. This model
of strategy requires a deeper understanding of the sales team
on the marketing aspects and capacity of the pharmaceutical
8/16/2019 Indofarma Annual Report 2014 Company Profile INAF Indonesia Investments
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 30/345 Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk  Mewujudkan Momentum Perubahan- 30 -
pemasaran dari produk yang dihasilkan Perseroan.
Rightsizing   dan restrukturisasi organisasi—baik di tingkat
Perseroan maupun di anak usaha PT Indofarma Global Medika
(“IGM”)—juga ditempuh untuk mendapatkan produktifitas
yang lebih baik. Hingga 2014, Perseroan telah merestrukturisasi posisi manajer, dari 38 posisi menjadi 18 posisi. Demikian pula
dengan IGM sebagai anak usaha, restrukturisasi terlihat dari
penggabungan fungsi Direksi dari tiga jabatan menjadi satu
 jabatan saja. Restrukturisasi ini dilakukan tanpa menghilangkan
peran dan fungsi masing-masing elemen. Peleburan, orientasi
ulang, hingga percepatan peningkatan kompetensi Sumber
Daya Manusia (SDM) dilakukan sejalan dengan target efisiensi
dari Perseroan.
Strategic Business Unit  (SBU) menjadi salah satu strategi yang
dapat mendorong kapasitas dan kapabilitas Perseroan di
bidang industri farmasi Indonesia. IGM sebagai anak usaha yang
mendistribusikan produk-produk Perseroan didorong untuk
melakukan efisiensi dan pembenahan pengelolaan organisasi
secara internal. Selain dapat meningkatkan keuntungan,
efisiensi dan pembenahan organisasi akan berdampak nyata
pada kemampuan Perseroan bersama anak usaha sebagai mitra
pemerintah dan prinsipal dalam mewujudkan keterjangkauan
dan ketersediaan produk obat generik di masyarakat.
L a n g k a h m e l e n g k a p i s t r e a m l i n e p r o c e s s   juga
ditempuh Perseroan dengan menginisiasi anak usaha
PT Farmalab Indoutama (Farmalab). Anak usaha yang ditempatkan di bawah pengelolaan IGM ini bergerak di bidang pengujian
bioavailabilitas dan bioekivalensi obat generik. Langkah ini
diharapkan dapat mendukung Perseroan dalam meluncurkan
produk baru ke pasaran, dimana Farmalab bertugas memberikan
hasil uji bioavailabilitas dan bioekivalensi bagi produk-produk
Perseroan dengan lebih cepat dibanding dengan kompetitor.
Selain itu, Farmalab memiliki potensi untuk berkembang
secara mandiri dengan penjualan jasa uji bioavailabilitas dan
bioekivalensi kepada perusahaan farmasi lainnya.
Indomach sebagai SBU selain mendukung Perseroan dalam
kebutuhan perawatan serta peremajaan mesin-mesin produksi internal juga didorong untuk dapat meningkatkan kapasitas dan
kemampuannya, khususnya terkait layanan jual dan perawatan
mesin pengemasan dan modifikasi kepada perusahaan farmasi
industry in Indonesia, where sales strategy shall be fully inherent
to the marketing strategy of the Company’s products.
Rightsizing and organizational restructuring exercise, both at
the Company and the subsidiary PT Indofarma Global Medika
("IGM") - has also been undertaken to get better productivity.
Up to 2014, the Company has restructured manager positions from 38 positions to 18 positions. Likewise, the restructuring
exercise in IGM is shown in the merging the Director functions
from three positions into one position only. This restructuring is
done without eliminating the role and function of each element.
Merging, re-orientation, and acceleration of HR competence
enhancement are carried out in line with the Company’s
efficiency target.
the subsidiary and Strategic Business Unit (SBU) has become
one of the strategies that can drive the Company’s capacity
and capability in the pharmaceutical industry in Indonesia.
IGM as a subsidiary that distributes the Company's products
are encouraged to make efficiency and internal improvement
of the organizational management. In addition to improving
profitability, efficiency and organizational improvement
will have a significant impact on the ability of the Company
and subsidiary as partners of the government and principal
in realizing the affordability and availability of generic drug
products in the community.
pursued by initiating a subsidiary of the Company named PT
Farmalab Indoutama (Farmalab). This entity is placed under the management of IGM and engaged in testing of the bioavailability
and bioequivalence of generic drugs. This initiave is expected
to support the Company in launching new products to the
market, where Farmalab functions to provide bioavailability
and bioequivalence test results for the Company's products
more quickly than the competitors do. In addition, Farmalab
has the potential to develop independently with the provision
of bioavailability and bioequivalence testing services to other
pharmaceutical companies.
As a SBU, in addition to supporting the Company in maintaining
and rejuvenating internal production machines, Indomach is also encouraged to increase its capacity and capabilities, particularly
related to the sales service and maintenance services of
packaging machines and modifications to other pharmaceutical
Laporan Direksi Board of Directors' Report
8/16/2019 Indofarma Annual Report 2014 Company Profile INAF Indonesia Investments
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 31/345 Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk Actualizing the Momentum of Revitalization - 31 -
IV   Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion And Analysis V
  Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI  Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
lainnya. Perseroan melihat, SBU Indomach memiliki prospek
dan potensi yang besar untuk berkembang, dimana kebutuhan
akan mesin-mesin yang dimiliki dan dikembangkan Indomach
seperti Stripping, Blistering, Mixing dan Bottle Filling dapat meluas
ke pasar untuk digunakan oleh perusahaan farmasi lainnya.
Hingga akhir tahun 2014, Perseroan memiliki total produk sebanyak 234 item dengan pembagian sebagai berikut:
• Kelompok Obat Generik sebanyak 150 item (32 produk
promosi + 128 produk komoditi).
• Rapid Diagnostic Kit  sebanyak 68 item yang terdiri dari
produk Focus Diagnostic  48 item dan 20 item produk SMART.
Dari portofolio tersebut, Perseroan mampu membukukan
pendapatan bersih sebesar Rp1,38 triliun, meningkat 3% atau
sebesar Rp44 miliar dari pendapatan bersih tahun 2013 yang
sebesar Rp1,34 triliun. Strategi efisiensi berhasil menekan beban
sebesar Rp12,6 miliar, turun 0,93% dari beban tahun 2013 sebesar
Rp1,35 triliun menjadi Rp1,34 triliun di tahun 2014. Total laba
komprehensif yang dibukukan sebesar Rp1,16 miliar, meningkat
102% atau sebesar Rp55,4 miliar dari laba komprehensif tahun
2013 yang sebesar negatif Rp54,22 miliar.
Pengelolaan Organisasi yang Berkomitmen dan Berkelanjutan
Salah satu kunci utama peningkatan kemampuan Perseroan
adalah pengelolaan organisasi yang berlandaskan pada kepatuhan akan peraturan perusahaan dan perundang-
undangan yang berlaku. Prinsip Good Corporate Governance 
(GCG) atau Tata Kelola Perusahaan yang Baik diimplementasikan
Perseroan melalui internalisasi pedoman tata kelola, kode etik
dan budaya perusahaan, penegakan peraturan, serta komitmen
dari jenjang manajerial untuk menjadi suri tauladan bagi
tingkatan yang berada di bawahnya.
Perseroan memiliki pedoman tata kelola organisasi yang
mengatur secara definitif tentang standar etika usaha, standar
tata perilaku, pengendalian gratifikasi, whistleblowing system,
serta penegakan atas pedoman-pedoman yang telah disusun dan disahkan oleh Direksi bersama-sama dengan Dewan Komisaris.
Dalam hubungan tata kelola organisasi, Perseroan memiliki
pedoman atas wilayah wewenang, tugas serta tanggung jawab
companies. The Company views that SBU Indomach has great
prospects and potential for growth, as the demands for machines
owned and developed by Indomach like stripping, Blistering,
Mixing and Bottle Filling can be expanded to the market to be
used by other pharmaceutical companies.
By the end of 2014, the Company had a total of 234 items of products classified into several groups as follows:
• Generic Drug: 150 items (32 promotional products and 128
commodity products).
• Over The Counter (OTC): 8 items.
• Rapid Diagnostic Kit consisting of 68 items of products Focus
Diagnostic (48 items) and SMART products (20 items).
From the above portfolio, the Company was able to record net
income of Rp1.38 trillion, an increase by 3% or Rp44 billion from
Rp1,34 trillion in 2013. Efficiency strategy successfully minimized
expense by 12.6 billion or 0.93% from Rp1.35 trillion in 2013 to
Rp1,34 trillion in 2014. Total comprehensive income is recorded
at Rp1.16 billion, an increase by 102% or Rp55,4 billion compared
with negative Rp54.22 billion in 2013.
Organizational Management with Commitment and Sustainability 
One of the main keys to improve the Company’s ability is
management of organization that complies with company regulations and prevailing legislation. The Principles of Good
Corporate Governance (GCG). Is implemented by the Company
through the internalization of governance guidelines, code of
conduct and corporate culture, enforcement of regulations, as
well as the commitment of the managerial ladder to become
role models for the below levels.
 The Company has in place an organizational governance
guideline that sets definitive standards of business ethics,
standards of conduct, gratification control, whistleblowing
systems, as well as the enforcement of the guidelines that have been prepared and approved by the Board of Directors
together with the Board of Commissioners. In the relationship
of organizational governance, the Company has guidelines on
8/16/2019 Indofarma Annual Report 2014 Company Profile INAF Indonesia Investments
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 32/345
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 33/345 Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk Actualizing the Momentum of Revitalization - 33 -
IV   Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion And Analysis V
  Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI  Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
efisiensi biaya, komitmen ini telah meminimalisir tindakan
penyelewengan internal yang justru akan berdampak negatif,
baik bagi Perseroan maupun bagi karyawan.
Di samping kepatuhan, aspek jaminan atas mutu produk menjadi
perhatian dan komitmen Perseroan. Komitmen Perseroan
terhadap pemastian mutu tertuang dalam Kebijakan Mutu yang menjadi prioritas utama demi kepuasan pelanggan eksternal
maupun internal. Kebijakan Mutu mencakup seluruh kegiatan
Perseroan, mulai dari penelitian dan pengembangan, produksi
sampai dengan pemasaran. Kebijakan ini melibatkan seluruh
pihak, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
yang efektif dan efisien; dengan penyesuaian atas kebutuhan
pelanggan dan memperhatikan kemampuan daya saing melalui
proses yang dapat menekan biaya mutu. Untuk dapat menunjang
Kebijakan Mutu yang diterapkan Perseroan, pendidikan dan
pelatihan bagi karyawan terus dikembangkan sesuai kebutuhan
dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pengelolaan dan peningkatan kompetensi SDM juga menjadi
komitmen dan tanggung jawab Perseroan. Aspek ini menjadi
penting, khususnya terkait industri manufaktur obat-obatan yang
memiliki ketergantungan dengan kapasitas dan kompetensi
SDM. Dengan total 1.037 karyawan yang bernaung di bawah
Perseroan, pengelolaan strategis diperlukan untuk dapat
mendukung kinerja operasional. Perseroan juga menerapkan
Standard Operational Procedure  (SOP) seperti penetapan
perencanaan umur teknis mesin produksi dan sumber daya
operasional lainnya guna menjamin mutu produk sekaligus
mengeliminir risiko kecelakaan yang mungkin terjadi karena
faktor teknis dalam operasional pabrik. Di samping itu, Perseroan
melindungi setiap karyawannya dengan asuransi kecelakaan dan kesehatan untuk menjaga risiko pribadi karyawan dari hal-hal
yang tidak diinginkan.
komitmen akan tanggung jawab sosial, Perseroan meluncurkan
berbagai program Corporate Social Responsibility  (CSR) berupa
bantuan untuk korban bencana alam, pendidikan, kesehatan,
sarana ibadah, sarana prasarana umum, dan pelestarian alam,
sebagai bagian dari perwujudan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL) Kementerian BUMN. Total dana CSR yang
disalurkan pada tahun 2014 mencapai Rp206,09 juta, yang
disumbangkan melalui kegiatan bakti sosial di desa yang beradadi sekitar area pabrik Perseroan di Cibitung.
minimized internal fraud that may give negative impact, both
for the Company and for the employees.
In addition to compliance, product quality assurance and
commitment aspect has become the Company’s attention and
commitment. The Company's commitment to quality assurance is contained in the Quality Policy that becomes a top priority
for the sake of external and internal customer satisfaction. The
Company’s Quality Policy covers all activities, ranging from
research and development, production to marketing. This policy
involves all parties, starting from the planning and execution
up to efficient and effective control, with an adjustment to the
needs of customers and the Company’s competitive advantages
through a process that can minimize the cost of quality. In order
to support the implementation of the Company's Quality Policy,
education and training for employees continue to be developed
according to the needs and science and technology development.
Management and improvement of HR competencies are also the
Company’s commitment and responsibility. This aspect becomes
important, particularly related to drug manufacturing industry
which has a dependency with the capacity and competency of
human resources. With a total of 1,037 employees under the
Company’s management, the strategic management is required
to support operational performance. The Company has also
implemented a Standard Operating Procedure (SOP) as the
determination of planning of technical life cycle of production
machines and other operational resources to ensure product
quality and at the same time eliminate the risk of accidents
that may occur due to technical factors in plant operations. In
addition, the Company protects all employees with accident and health insurance to keep their personal risks from the occurrence
of undesirable matters.
commitment to social responsibility, the Company has launched
a full range of Corporate Social Responsibility (CSR) programs in
the form of aids for victims of natural disasters, education, health,
worship facilities, public infrastructure, and preservation of
nature, as part of the embodiment of the Company’s Partnership
and Community Development Program (PKBL) of SOEs Ministry.
 The total CSR fund distributed in 2014 amounted to Rp206.09
million, which was donated through social activities in the villages in the surrounding area of the Company’s factory
in Cibitung.
http://slidepdf.com/reader/full/indofarma-annual-report-2014-company-profile-inaf-indonesia-investments 34/345 Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk  Mewujudkan Momentum Perubahan- 34 -
diselenggarakan pada tahun 2014, RUPS mengamanahkan
pergantian susunan Direksi, dari susunan Direksi lama yang
terdiri dari Elfiano Rizaldi sebagai Direktur Utama; Direktur
Keuangan, John G. Sebayang; Direktur, Bambang Solihin Irianto; dan Direktur, Kosasih; menjadi susunan Direksi yang baru, yang
terdiri dari Arief Budiman sebagai Direktur Utama; Direktur,
Muhammad Umar; dan Direktur, Syamsul Hadi.
Kami mengucapkan dan terima kasih yang sebesar-besarnya
atas kontribusi dan dedikasi jajaran Direksi yang lama selama
masa baktinya.
Potensi Pengembangan
pasar obat generik hingga 200-300% dari pasar yang ada saat
ini. Dengan diberlakukannya JKN melalui penyelenggara BPJS,
Perseroan memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk dapat
meraih hasil yang maksimal, baik melalui produksi obat generik
yang memiliki nilai tambah tinggi bagi program JKN, maupun
peningkatan signifikan dari pendapatan yang dapat berimbas
positif bagi kinerja keuangan Perseroan.
Di wilayah produksi, beberapa peremajaan mesin-mesin dan
gedung produksi yang dilakukan sejak tahun 2013 telah selesai di
akhir tahun 2014, dan dapat dioptimalkan untuk meningkatkan
utilisasi produksi Perseroan. Sementara di wilayah pemasaran
dan distribusi, program Pemerintah dengan metode e-catalog 
menjadi salah satu fokus utama untuk dapat meningkatkan penjualan dan mengurangi beban-beban pemasaran.
Selain faktor eksternal, manajemen telah melihat potensi aset
Perseroan yang masih dapat dioptimalisasi. Beberapa aset
Perseroan yang idle dan berlokasi di tempat-tempat yang
strategis akan ditinjau ulang, untuk kemudian dioptimalkan
dalam menunjang aktivitas usaha Perseroan. Dengan potensi
yang demikian besar, Perseroan percaya, amanah pemegang
saham dan pemangku kepentingan serta pemenuhan aspek
bisnis akan dapat berjalan bersama-sama demi tersedianya
dan terjangkaunya obat-obatan bagi masyarakat Indonesia.
Change in the Composition of the Board of Directors
 The Company’s Ann