Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
-
Upload
julak-laraw -
Category
Documents
-
view
225 -
download
0
Transcript of Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
1/39
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER
HERE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SKI
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
OLEH : SUHAIMI, S.Pd.I
NIP. 19741222 199703 1 005
KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH TSANAWIYAH AL AZHAR KANDANGAN
TAHUN 2014
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
2/39
1
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER
HERE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SKI
Oleh : Suhaimi
MTs Satu Atap Al Azhar Kandangan Kab. Hulu Sungai Selatan
Email : [email protected]
Abstrak : Ada kecenderungan aktivitas siswa dalam pembelajaran SKI relatif kurang
maksimal, salah satu indikatornya adalah hasil belajar SKI yang belum memuaskan baik
secara individual maupun klasikal. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran
apakah dengan mengunakan model pembelajaran aktif tipe Everyone is A Teacher Here
mampu meningkatkan aktivitas sekaligus hasil belajar para siswa khususnya siswa kelas VII
MTs Satu Atap Al Azhar Kandangan dengan materi Perkembangan Masyarakat Islam pada
Masa Dinasti Umayyah pada pembelajaran Sejarah Kebudayan Islam. Subyek yang diteliti
adalah seluruh siswa kelas VII tahun pelajaran 2013/2014semester genap yang berjumlah 24
orang siswa terdiri dari 13 orang laki-laki dan 11 orang perempuan. Sejumlah data yang
diperlukan diperoleh melalui instrumen penelitian berupa lembar observasi dan hasil tes
tertulis. Selanjutnya data dianalisis dan diolah dengan teknik prosentasi baik individual
maupun klasikal. Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa implementasi metode
pembelajaran everyone is a teacher here dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil
belajar SKI yang ditunjukkan tingkat ketuntasan klasikal dari 17% pada pra siklus menjadi
rata-rata 83,88% pada siklus I dan 96% pada siklus II, jauh melampaui kriteria ketuntasan
minimal (KKM) mata pelajaran SKI di MTs Al Azhar Kandangan yakni 70,00. Mengacu
pada hasil penelitian ini disarankan kepada para guru yang lain untuk mencoba
mengimplementasikan metode everyone is a teacher here ini dalam melaksanakan proses
pembelajaran dengan materi yang disesuaikan.
Kata kunci : Pembelajaran aktif, model everyone is a teacher here, pembelajaran SKI,
Dinasti Umayyah
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
3/39
2
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Amanat UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka
salah satu bidang studi yang harus dipelajari oleh siswa di madrasah adalah
pendidikan agama Islam, yang dimaksudkan untuk membentuk siswa menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia.
Pendidikan Agama Islam di madrasah tsanawiyah terdiri atas empat mata
pelajaran, yaitu: Al-Qur’an-Hadis, Akidah-akhlak, Fikih, dan Tarikh (Sejarah)
Kebudayaan Islam. Masing-masing mata pelajaran tersebut pada dasarnya saling
terkait, isi mengisi dan melengkapi, namun meski begitu masing-masing mata
pelajaran memiliki karakteristik sendiri-sendiri.
Sejarah Kebudayaan Islam di MTs merupakan salah satu mata pelajaran
yang memiliki karakteristik yang lebih menekankan pada kemampuan mengambil
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
4/39
3
ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi,
dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan lain-
lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam, menelaah tentang asal-
usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang
berprestasi dalam sejarah Islam di masa lampau, mulai dari perkembangan
masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan Khulafaurrasyidin, Bani
Umayyah, Abbasiyah, Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di Indonesia. Secara
substansial mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada siswa untuk mengenal, memahami, menghayati Sejarah
Kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan
untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik.
Tujuan luhur mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah
Tsanawiyah ini dicapai secara berjenjang dan telah dirumuskan dalam bentuk Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
Untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam tersebut
mutlak memerlukan metode-metode, strategi dan model pembelajaran yang tepat,
efektif dan efisien. Dalam hal ini guru dituntut untuk melakukan upaya maksimal
dalam memahami, menguasai dan menerapkan metode, strategi pembelajaran yang
aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan ( PAIKEM ), bahkan harus ada perubahan
mindset dan paradigma apabila pembelajaran yang dilakukan selama ini bersifat
teacher centered (berpusat pada guru) ke arah student centered (berpusat pada siswa).
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
5/39
4
Karena proses belajar mengajar yang bersifat teacher centered hanya bermakna
sebuah transfer of knowledge saja (Wiyani, 2013:20). Sudah saatnya guru
mengembangkan pembelajaran yang demokratis, yaitu pembelajaran yang di
dalamnya terdapat interaksi dua arah antara guru dan siswa dengan selalu memberi
kesempatan kepada siswa untuk aktif memberikan reaksi (Mulyoto, 2013:2).
Berdasarkan pengalaman penulis di lapangan, kurang maksimalnya hasil
belajar mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Satu Atap Al Azhar
Kandangan dalam belajar rata-rata diakibatkan oleh kurangnya keaktifan dalam
belajar, sehingga suasana belajar menjadi monoton dan tidak menarik bagi siswa.
Sehingga nilai rata-rata mata pelajaran SKI masih belum mencapai target yang ideal.
Padahal guru dalam proses belajar mengajar sudah berusaha mengkombinasikan
penggunaan beberapa metode seperti ceramah, tanya jawab, diskusi dan kadang-
kadang menggunakan alat peraga multimedia (LCD Projector).
Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan
upaya membangkitkan keaktifan belajar siswa, misalnya dengan membimbing siswa
untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang melibatkan siswa serta guru yang
berperan sebagai pembimbing untuk menemukan konsep SKI.
Keaktifan tidak hanya menjadikan siswa terlibat dalam kegiatan
pembelajaran, keaktifan juga penting dalam menentukan seberapa jauh siswa akan
belajar dari suatu kegiatan pembelajaran atau seberapa jauh menyerap informasi
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
6/39
5
yang disajikan kepada mereka. Siswa yang aktif dan bersemangat untuk belajar
sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari
materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dan mengendapkan materi itu dengan
lebih baik. Tugas penting guru adalah merencanakan bagaimana guru mendukung
keaktifan siswa. Untuk itu sebagai seorang guru disamping menguasai materi, juga
diharapkan dapat menetapkan dan melaksanakan penyajian materi yang sesuai
kemampuan dan kesiapan anak, sehingga menghasilkan penguasaan materi yang
optimal bagi siswa.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis mencoba menerapkan salah
satu model pembelajaran, yaitu model pembelajaran Everyone is a Teacher Here
(Semua bisa jadi guru di sini) untuk mengungkapkan apakah dengan model Everyone
is a Teacher Here (Semua bisa jadi guru di sini) dapat meningkatkan keaktifan dan
prestasi belajar SKI. Penulis memilih model pembelajaran ini untuk mendapatkan
partisipasi seluruh kelas dan pertanggungwaban individual. Model pembelajaran
Everyone is a Teacher Here (Semua bisa jadi guru di sini) dinilai efektif karena dapat
membantu siswa untuk mengingat kembali apa yang telah ia dapatkan selama proses
belajar mengajar berlangsung dan membantu siswa untuk mudah menerima materi
pembelajaran.
Dari latar belakang tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul : “Implementasi Teknik Pembelajaran
Everyone is a Teacher Here untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
7/39
6
Pelajaran SKI Pada Siswa Kelas VIII MTs Al Azhar Kandangan Kecamatan
Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun Pelajaran 2012 / 2013”.
KAJIAN TEORI
Karakteristik Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
Sejarah Kebudayaan Islam di MTs merupakan salah satu mata pelajaran
yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban
Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam di masa lampau, mulai
dari perkembangan masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan
Khulafaurrasyidin, Bani Umayyah, Abbasiyah, Ayyubiyah sampai perkembangan
Islam di Indonesia. Secara substansial mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam
memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada siswauntuk mengenal,
memahami, menghayati Sejarah Kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai
kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak
dan kepribadian peserta didik.
Penyusunan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Madrasah Tsanawiyah ini dilakukan dengan cara mempertimbangkan dan me-review
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
8/39
7
Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi (SI)
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, terutama pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam aspek Tarikh & Kebudayaan Islam untuk SMP/MTs, serta
memperhatikan Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam Nomor:
DJ.II.1/PP.00/ED/681/2006 , tanggal 1 Agustus 2006, Tentang Pelaksanaan Standar
Isi, yang intinya bahwa Madrasah dapat meningkatkan kompetensi lulusan dan
mengembangkan kurikulum dengan standar yang lebih tinggi.
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di madrasah tsanawiyah
bertujuan agar siswa memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
1. Membangun kesadaran siswa tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran,
nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah saw
dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
2. Membangun kesadaran siswa tentang pentingnya waktu dan tempat yang
merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan
3. Melatih daya kritis siswa untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan
didasarkan pada pendekatan ilmiah.
4.
Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan siswa terhadap peninggalan sejarah
Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.
5. Mengembangkan kemampuan siswa dalam mengambil ibrah dari peristiwa-
peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
9/39
8
mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan
lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
Adapun cakupan ruang lingkup kurikulum Sejarah Kebudayan Islam di
Madrasah Tsanawiyah meliputi: (1) Pengertian dan tujuan mempelajari sejarah
kebudayaan Islam; (2) Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Mekkah;
(3) Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Madinah; (4) Memahami
peradaban Islam pada masa Khulafaurrasyidin; (5) Perkembangan masyarakat Islam
pada masa Dinasti Bani Umayyah; (6) Perkembangan masyarakat Islam pada masa
Dinasti Bani Abbasiyah; (7) Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Al
Ayyubiyah; (8) Memahami perkembangan Islam di Indonesia.
Sedangkan Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran (SKL-MP)
Sejarah Kebudayaan Islam di madrasah tsanawiyah meliputi :
1. Meningkatkan pengenalan dan kemampuan mengambil ibrah terhadap peristiwa
penting sejarah kebudayaan Islam mulai perkembangan masyarakat Islam pada
masa Nabi Muhammad SAW dan para khulafaurrasyidin, Bani Umayyah,
Abbasiyah, Al-Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di Indonesia.
2. Mengapresiasi fakta dan makna peristiwa-peristiwa bersejarah, dan
mengkaitkannya dengan fenomena kehidupan sosial, budaya, politik, ekonomi,
dan iptek.
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
10/39
9
3. Meneladani nilai-nilai dan tokoh-tokoh yang berprestasi dalam peristiwa
bersejarah.
Model Pembelajaran Aktif Everyone Is A Teacher Here.
1. Pengertian
Sesunguhnya peran dan fungsi seorang guru dalam pembelajaran tidak
cukup hanya menyampaikan pengetahuan saja melainkan juga harus mampu
menciptakan suasana kelas yang penuh perhatian, sehingga proses belajar mengajar
akan lebih efektif dan tercapai tujuan yang optimal. Seyogyanyalah guru harus
mampu menentukan metode yang terbaik yang akan digunakan. Metode, dalam
bahasa arab dikenal dengan Thariqah yang berarti langkah-langkah metode yang
dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan (Ramayulis, 2005: 2).
Metode mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk
bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan
belajar mengajar, metode bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan
anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang
telah digariskan (Djamarah, 2006 : 5). Adapun beberapa metode cooperative learning
yang dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran diantaranya adalah bentuk
everyone is a teacher here. Sedangkan everyone is a teacher here merupakan sebuah
metode yang bertujuan memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk bertindak
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
11/39
10
sebagai “guru” bagi siswa lain (Tim Instruktur, 2011 : 149). Metode everyone is a
teacher here juga sangat tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara
keseluruhan dan secara individual. Dengan strategi ini, siswa yang selama ini tidak
mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif (Zaeni, 2008: 60).
2. Tujuan Metode Everyone is a teacher here
Tujuan Metode Everyone is A Teacher Here adalah agar siswa akan lebih
bergairah dan senang dalam menerima pelajaran, dalam hal ini mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI) yang pada gilirannya tujuan pembelajaran SKI dapat
tercapai. Secara khusus tujuan implementasi metode everyone is a teacher here
tersebut adalah:
a) Agar setiap siswa berani mengemukakan pendapat melalui jawaban atas
pertanyaan yang telah dibuatnya.
b) Agar siswa memiliki kemampuan untuk mengemukakan pendapat melalui
tulisan dan menyatakannya di depan kelas.
c) Agar setiap siswa mampu dan berani mengemukakan pendapat dan menyatakan
kesalahan jawaban dari kelompok lain yang disanggah.
d) Terlatih dalam menyimpulkan masalah dan hasil kajian pada masalah
yangdikaji.
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
12/39
11
Dengan demikian tujuan dari penerapan metode everyone is a teacher here
adalah membiasakan siswa untuk belajar aktif secara individu dan membudayakan
sifat berani bertanya, tidak minder dan tidak takut salah (Ismail, 2008 :74)
3. Prinsip Utama Metode Every One is a Teacher H ere
Terdapat tujuh prinsip pokok yang harus diterapkan oleh seorang guru
dalam hal metode pengajaran, yaitu
1. Mengetahui motivasi, kebutuhan, dan minat anak didiknya
2. Mengetahui tujuan pendidikan yang sudah diterapkan sebelum pelaksanaan
pendidikan
3. Mengetahui tahap kematangan (maturity), perkembangan, serta perubahan
anak didik
4. Mengetahui perbedaan-perbedaan individu anak didik
5. Memperhatikan pemahaman dan mengetahui hubungan-hubungan, dan
kebebasan berfikir
6. Menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan
bagi anak didik
7. Menegakkan contoh yang baik (uswatun hasanah).(Misrita, 2011).
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
13/39
12
4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Every One is a Teacher Here
Everyone is a teacher here merupakan salah satu bentuk pembelajaran aktif
yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang
intinya adalah merupakan teknik yang dapat digunakan guru yang bertujuan
menjadikan peserta didik belajar secara aktif (Wiyani, 2013 : 172), artinya
merekalah yang mendominasi pembelajaran, alhasil pembelajaranpun menjadi
berpusat pada peserta didik ( student centered )
Sebagai salah satu bentuk strategi pembelajaran aktif, everyone is a teacher
here memiliki keunggulan, di antaranya sebagaimana disimpulkan Yuthi
Yattaqi,dkk (Yuthi Yattaqi,2013) yaitu :
1. Mendukung dan meningkatkan proses pembelajaran.
2. Melatih siswa untuk bertanggung jawab.
3.
Strategi ini dapat digunakan pada semua mata pelajaran.
4. Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat,
menganalisis masalah, dan keterampilan membuat simpulan.
Namun meskipun memiliki beberapa kelebihan, strategi ini juga mempunyai
kelemahan di antaranya :
1.
Memerlukan penjelasan materi di awal oleh guru agar soal yang dibuat
siswa tidak menyimpang dari tujuan pembelajaran.
2. Membutuhkan waktu yang lama untuk menghabiskan semua pertayaan
untuk kelas besar.
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
14/39
13
5. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Metode Everyone is a teacher here
Adapun langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:
a) Membagikan kertas kepada setiap siswa dan mintalah mereka untuk menuliskan
sebuah pertanyaan tentang materi pokok yang telah atau sedang dipelajari, atau
topik khusus yang ingin mereka diskusikan dalam kelas.
b) Mengumpulkan kembali kertas-kertas tersebut, lalu mengocok dan
membagikan kembali secara acak kepada masing-masing siswa dan diusahakan
pertanyaan tidak kembali kepada yang bersangkutan.
c) Meminta mereka membaca dan memahami pertanyaan di kertas masing-masing,
sambil memikirkan jawabannya.
d) Mengundang sukarelawan untuk membacakan pertanyaan yang ada di
tangannya (untuk menciptakan budaya bertanya, mengupayakan memotivasi
siswa untuk angkat tangan bagi yang siap membaca-tanpa langsung
menunjuknya)
e) Meminta dia memberikan respon (jawaban/penjelasan) atas pertanyaaan atau
permasalahan tersebut, kemudian meminta kepada teman sekelasnya untuk
memberi pendapat atau melengkapi jawabannya
1)
Memberikan apresiasi (pujian) terhadap setiap jawaban/tanggapan peserta didik
agar termotivasi dan tidak takut salah
f) Mengembangkan diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa bergantian
membacakan pertanyaan di tangan masing-masing sesuai waktu yang tersedia.
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
15/39
14
Belajar dan Hasil Belajar.
a. Pengertian Belajar
Terdapat beberapa difinisi belajar yang dikemukakan para ahli, di antaranya
pendapat Morgan dalam bukunya Introduction of Psychology sebagaimana
dikutip oleh Ngalim Purwanto (Purwanto, 1998 : 84) menyatakan bahwa belajar
adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang
terjadisebagai suatu hasil dari latihan dan pengalaman.
Lebih jauh lagi Ngalim Purwanto menyimpulkan beberapa elemen penting yang
mencirikan pengertian tentang belajar yaitu :
1) Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, di mana
perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi
ada juga kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
2) Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan dan
pengalaman, oleh karena itu perubahan yang disebabkan pertumbuhan dan
proses kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar
3) Untuk dapat disebut belajar, perubahan yang terjadi harus bersifat relatif
mantap dan harus merupakan akhir dari suatu periode waktu yang cukup
panjang.
4) Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut
berbagai aspek kepribadian , baik fisik maupun psikis; seperti perubahan
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
16/39
15
dalam pengertian, pemecahan suatu masalah/berpikir, keterampilan,
kecakapan, kebiasaan maupun sikap.
b. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan
belajar (Abdurrahman, 1999 : 37). Hasil belajar merupakan perubahan tingkah
laku secara keseluruhan yang dimiliki seseorang. Perubahan tingkah laku
tersebut menyangkut perubahan tingkah laku kognitif, afektif dan psikomotorik
(Sukmadinata, 2004: 179).
Hasil belajar adalah angka yang diperoleh siswa yang telah berhasil
menuntaskan konsep-konsep mata pelajaran sesuai dengan kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yang ditetapkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Begitu juga hasil belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang
tetap sebagai hasil proses pembelajaran
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik
setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Nana Sudjana, 2002 : 22). Suatu
proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil apabila:
1) Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi
tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
17/39
16
2) Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran telah dicapai oleh
peserta didik, baik secara individual maupun klasikal.
Hasil belajar sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal (fisiologis
dan psikologis) maupun eksternal (lingkungan dan instrumental) yang dapat
diikhtisarkan sebagai berikut :
Skema : Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar (Purwanto,1998 : 107)
FAKTOR
LUAR
LINGKUNGAN
Alam
Sosial
INSTRUMENTAL
Kurikulum/
Bahan Ajar
Guru / Pengajar
Sarana/
Fasilitas
Administrasi/
Manajemen
DALAM
FISIOLOGI
Kondisi Fisik
Kondisi Panca
Indera
PSIKOLOGIS
Bakat
Minat
Kecerdasan
Motivasi
Kemampuan
Kognitif
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
18/39
17
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research / CAR) yang dilakukan guru dengan maksud memperbaiki atau mencari
solusi atas berbagai masalah yang nyata dan praktis dalam peningkatan mutu
pembelajaran di kelas, yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dan siswa
pada proses belajar mengajar. Penelitian yang dilakukan terdiri dari 2 siklus yang
masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan.
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri
dari : (1) tahap perencanan ( planning ), (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap pengamatan
(observasi) dan evaluasi, (4) tahap refleksi hasil tindakan serta perbaikan-perbaikan
sampai tercapai hasil yang diharapkan.
Setting Penelitian
Lokasi penelitian adalah Madrasah Tsanawiyah Satu Atap Al Azhar yang
berlokasi di Jl. Banyu Barau RT.7 No.6 Kelurahan Kandangan Barat Kecamatan
Kandangan kabupaten Hulu Sungai Selatan, sedangkan subyek penelitian adalah
siswa kelas VII yang berjumlah 24 orang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 11 orang
perempuan. Waktu penelitian dilaksanakan selama 2 bulan dari bulan Maret sampai
dengan April 2014 yang mencakup pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dengan
materi perkembangan kebudayaan Islam pada masa Dinasti Umayyah.
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
19/39
18
Adapun obyek atau faktor yang diteliti adalah peningkatan aktivitas dan
hasil belajar siswa kelas VII dengan menggunakan pembelajaran aktif tipe everyone
is a teacher here dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
SIKLUS I
1. Perencanaan (Planning)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini meliputi :
a.
Menyusun rencana pelaksanan pembelajaran (RPP) serta lembar kegiatan
untuk siklus I dengan materi tentang sejarah berdirinya Dinasti Umayyah.
b. Mempersiapkan lembar observasi pengamatan keaktifan siswa.
c. Menyiapkan instrumen evaluasi (soal) untuk mengukur tingkat
pemahaman dan penguasaan materi ajar.
2. Pelaksanaan Tindakan (Action )
Berangkat dari skenario yang telah disusun maka dilaksanakanlah suatu
tindakan berupa kegiatan pembelajaran SKI pada materi Sejarah berdirinya
Dinasti Umayyah yang berupa :
a. Mengkondisikan kelas supaya siap dalam menerima pelajaran (membuka
pelajaran, mengecek kehadiran sisiwa, serta kondisi kelas)
b.
Memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dilakukan
c. Memberikan motivasi dengan cara menginformasikan kegunaan materi
pembelajaran
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
20/39
19
d. Guru menyampaikan informasi singkat tentang materi Sejarah Berdirinya
Dinasti Umayyah
e. Membagikan kertas kepada setiap siswa dan meminta mereka untuk
menuliskan sebuah pertanyaan tentang materi pokok Sejarah Berdirinya
Dinasti Umayyah
f. Mengumpulkan kembali kertas-kertas tersebut, lalu mengocok dan
membagikan kembali secara acak kepada masing-masing siswa dan
diusahakan pertanyaan tidak kembali kepada yang bersangkutan.
g. Meminta mereka membaca dan memahami pertanyaan di kertas masing-
masing, sambil memikirkan jawabannya.
h. Mengundang sukarelawan untuk membacakan pertanyaan yang ada di
tangannya (untuk menciptakan budaya bertanya, mengupayakan
memotivasi siswa untuk angkat tangan bagi yang siap membaca-tanpa
langsung menunjuknya)
i. Meminta dia memberikan respon (jawaban/penjelasan) atas pertanyaaan
atau permasalahan tersebut, kemudian meminta kepada teman sekelasnya
untuk memberi pendapat atau melengkapi jawabannya
j. Memberikan apresiasi (pujian) terhadap setiap jawaban/tanggapan peserta
didik agar termotivasi dan tidak takut salah
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
21/39
20
k. Mengembangkan diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa bergantian
membacakan pertanyaan di tangan masing-masing sesuai waktu yang
tersedia.
l. Memberikan tes akhir sebagai hasil evaluasi siklus tahap pertama.
3. Observasi (Observation)
Observasi terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung untuk mengetahui
keaktifan siswa dan sejauh mana siswa dapat menyerap materi yang diberikan
melalui metode everyone is a teacher here, serta mengetahui kendala yang
dihadapi dalam menyampaikan materi pembelajaran. Untuk tahap observasi ini
penulis dibantu oleh rekan sejawat sebagai observer.
4. Refleksi (Reflection)
Kegiatan refleksi mencakup kegiatan analisis, interpretasi dan evaluasi yang
diperoleh dari kegiatan observasi terhadap hasil belajar peserta didik pada
pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani
Umayyah pada siklus I oleh peneliti sebagai dasar untuk membuat perencanaan
pembelajaran siklus II
SIKLUS II
1.
Perencanaan (Planning )
Berangkat dari hasil refleksi kegiatan yang dilakukan pada siklus I maka
dirancanglah kegiatan pada siklus II sebagai berikut :
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
22/39
21
a. Menyusun rencana pelaksanan pembelajaran (RPP) serta lembar kegiatan
untuk siklus II dengan materi tentang Perkembangan Kebudayaan
/Peradaban Islam pada masa Dinasti Umayyah.
b. Mempersiapkan lembar observasi keaktifan siswa.
c. Menyiapkan instrumen evaluasi (soal) untuk mengukur tingkat pemahaman
dan penguasaan materi ajar.
2. Pelaksanaan Tindakan (Action )
Berangkat dari skenario yang telah disusun maka dilaksanakanlah suatu
tindakan berupa kegiatan pembelajaran SKI pada materi Sejarah berdirinya
Dinasti Umayyah yang berupa :
a. Mengkondisikan kelas supaya siap dalam menerima pelajaran (membuka
pelajaran, mengecek kehadiran sisiwa, serta kondisi kelas)
b.
Memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dilakukan
c. Memberikan motivasi dengan cara menginformasikan kegunaan materi
pembelajaran
d. Guru menyampaikan informasi singkat tentang materi Sejarah Berdirinya
Dinasti Umayyah
e. Mengulangi langkah-langkah pembelajaran dengan metode everyone is a
teacher here sebagaimana pada siklus I
f. Memberikan tes akhir sebagai hasil evaluasi siklus tahap kedua.
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
23/39
22
3. Observasi (Observation)
Sebagaimana siklus I, pada siklus II ini juga dilakukan observasi terhadap
pembelajaran yang sedang berlangsung untuk mengetahui keaktifan siswa dan
sejauh mana siswa dapat menyerap materi yang diberikan melalui metode
everyone is a teacher here, serta mengetahui kendala yang dihadapi dalam
menyampaikan materi pembelajaran. Untuk tahap observasi ini penulis masih
dibantu oleh rekan sejawat sebagai observer.
4. Refleksi (Reflection)
Tahap refleksi pada siklus II ini berupa kegiatan analisis hasil pengamatan
untuk memperoleh gambaran bagaimana dampak tindakan dari siklus II yang
dilakukan. Jika permasalahan sudah terselesaikan dan sudah dirasa cukup, maka
tindakan akan dihentikan.
Teknik Pengumpulan Data
Jenis Data
1. Data Kuantitatif yakni data berupa hasil post test tertulis yang dilaksanakan
pada akhir pertemuan.
2.
Data Kualitatif yaitu hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa selama
pembelajaran berlangsung.
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
24/39
23
Cara Pengambilan Data
Berbagai data dan informasi yang diperlukan diperoleh melalui hasil pengamatan dari
observer selama proses belajar mengajar berlangsung serta data hasil tes;
1. Data tentang aktivitas siswa diambil dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh
observer selama pelaksanaan proses belajar mengajar;
2. Data hasil belajar diperoleh dari hasil post test dari kedua siklus yang masing-
masing terdiri dari 2 x pertemuan.
Teknik Analisis Data
Data-data yang telah didapatkan baik melalui tes hasil belajar yang sudah dianalisis
dengan aplikasi Analisis Hasil Ulangan Harian maupun data keaktifan siswa yang
diperoleh melalui lembar observasi selanjutnya dilakukan prosentasi dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. Secara individual; siswa dianggap tuntas jika mendapatkan nilai minimal 70
2. Secara klasikal prosentasinya adalah :
= ℎ
ℎ ℎ 100%
Apabila ≥ 85% siswa mendapatkan nilai minimal 70 maka dianggap sudah tuntas
secara klasikal.
Tahap berikutnya, data akan dijabarkan dalam bentuk tabel maupun grafik serta
analisis dan penjelasannya.
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
25/39
24
HASIL PENELITIAN
SIKLUS I
1. Observasi
Dalam melaksanakan pengamatan aktivitas belajar siswa pada siklus I ini
peneliti dibantu oleh teman sejawat (Marjanah, S.Pd) yang bertindak sebagai
observer. Dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa selama proses
pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama dengan durasi 2 x 40 menit
sudah terlihat hasil yang cukup signifikan dalam hal keaktifan siswa dan
kemampuan memberikan respon yang positif terhadap kegiatan pembelajaran
yang sedang berlangsung bila dibandingkan dengan kondisi pra siklus (yang
dilaksanakan pada tanggal 26 Pebruari 2014).
Pada pembelajaran pra siklus yang menggunakan metode ceramah, tanya jawab
dan penugasan nampak aktifitas siswa kurang bersemangat dan kurang aktif
dalam pembelajaran, hanya empat lima orang siswa yang mengajukan
pertanyaan atau menanggapi pertanyaan temannya. Demikian juga dalam kerja
kelompok hanya satu atau dua orang dalam tiap kelompoknya yang terlihat
serius mengerjakan tugas dan sisanya bersikap pasif.
Perubahan cukup signifikan terjadi pada siklus I pertemuan 1, dari hasil
pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran dan aktifitas siswa, nampak sekali
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
26/39
25
siswa bersemangat dan merasa tertantang untuk menuliskan pertanyaan pada
kartu yang dibagikan dan secara sukarela mau maju ke depan kelas untuk
menjelaskan jawaban atas kartu yan meraka terima setelah dikocok dan
dibagikan guru secara acak. Meskipun masih ada satu dua orang yang agak
malu-malu untuk menjadi sukarelawan tetapi seluruhnya telah tampil ke depan
sebagai “guru” bagi temannya.
Pada pertemuan kedua tampaknya siswa mulai terbiasa dan menikmati
pembelajaran dengan metode everyone is a teacher here, hal ini ditunjukkan
dengan sikap dan pernyataan-pernyataan mereka yang dengan riang
mengatakan “asyik” begitu mengetahui bahwa mereka akan melakukan
pembelajaran seperti pertemuan sebelumnya.
2. Evaluasi
Hasil post tes pada pertemuan pertama siklus I juga menunjukkan bahwa
metode “everyone is a teacher here” yang dipilih ternyata efektif untuk
mendongkrak prosentasi ketuntasan baik individual maupun klasikal.
Hasil tes pra siklus juga menunjukan dari 23 siswa yang hadir mengikuti tes
hanya 4 orang yang tuntas (17%) dan daya serap hanya 51,74 % artinya secara
klasikal dinyatakan tidak tuntas. Dari hasil post test yang dilaksanakan di akhir
pertemuan pertama, menjadi 96 % dan daya serap 92,61% bahkan 13 orang dari
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
27/39
26
24 siswa (54,17%) memperoleh nilai sempurna (100), sehingga secara klasikal
dapat dinyatakan tuntas.
Pada akhir pertemuan kedua juga dilaksanakan post test dan diperoleh hasil
sebagaimana terlihat pada tabel 1 di bawah ini :
TABEL 1
DATA HASIL EVALUASI SIKLUS I
NO PARAMETER PERTEMUAN 1 PERTEMUAN 2
1 Siswa Tuntas 21 (87,5 %) 22 (92,00)
2 Siswa Tidak Tuntas 3 (12,5%) 2 (8,00%)
3 Siswa tidak ikut 1 1
4 Kualifikasi Nilai
a. 90,0 – 100 (Istimewa) 11 (45,83%) 10 (41,67%)
b. 80,0 – 89,9 (Amat Baik) 4 (16,67%) 5 (20,83%)
c. 70,0 – 79,9 (Baik) 6 (25,00%) 7 (29,16%
d.
60,0 – 69,9 (Cukup) 1 (4,16%) 1 (4,16%)
e. 00,0 – 59,9 (Kurang) 1 (4,16%) -
5 Nilai Tertinggi 100 100
6 Nilai Terendah 50 60
7 Rata-rata 83,04 83,84
8 Ketuntasan Klasikal 88,0 % (Tuntas) 92 % (Tuntas)
9 Daya Serap 83,04 % 83,84 %`
10 Jumlah Siswa 24 24
3.
Analisis dan Refleksi
Mengacu pada hasil pengamatan dan evaluasi selama pelaksanaan siklus I baik
pada pertemuan pertama maupun pertemuan kedua, terdapat beberapa point
penting yang perlu mendapat perhatian di antaranya :
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
28/39
27
a. Masih ada beberapa siswa yang kesulitan dalam merumuskan pertanyaan
yang baik sehingga siswa yang kebetulan mendapatkan kartu soal dengan
rumusan pertanyaan yang kurang baik sukar memahami jawaban yang
dikendaki penanya.
b. Masih terdapat cukup banyak isi pertanyaan yang sama atau senada
sehingga kurang bervariasi, meskipun ini tidak buruk karena jika banyak
pertanyaan yang senada tentu para siswa akan bisa mengingat jawabannya
dengan lebih baik. Akan tetapi jika pertanyaan yang muncul lebih
bervariasi atau bahkan tidak ada yang sama / terulang tentu akan lebih
banyak fakta dan jawaban yang bisa diingat oleh siswa.
c. Masih ada sebagian siswa yang kurang memperhatikan saat temannya
bertindak “sebagai guru” menjelaskan jawaban terhadap pertanyaan yang
terdapat pada kartu yang dipegangnya sehingga pada saat post tes muncul
pertanyaan yang sama persis, yang bersangkutan tidak bisa menjawab
dengan benar.
Berangkat dari analisis data hasil observasi dan evaluasi di atas peneliti
menyusun rencana perbaikan tindakan sebagai refleksi untuk dilaksanakan pada
siklus II berupa bimbingan untuk merumuskan kalimat pertanyaan yang baik
agar mudah dimengerti oleh temannya dengan berpatokan pada 5W1H (What,
Who, Where, When, Why dan How) sehingga diharapkan rumusan pertanyaan
yang diajukan siswa lebih jelas dan terarah.
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
29/39
28
Untuk mengurangi banyaknya pertanyaan yang sama diatur pembagian bahan
ajar yang menjadi sasaran pertanyaan siswa menurut lajur tempat duduk
kelompok siswa. Sedangkan untuk mengantisipasi siswa yang tidak
memperhatikan temannya yang tengah menjadi sukarelawan peneliti akan lebih
memaksimalkan penguasaan kelas dengan memberikan perhatian maupun
teguran halus terhadap siswa yang kurang serius dalam pembelajaran.
SIKLUS II
1. Observasi
Pada siklus II ini peneliti dibantu oleh tenaga yang kompeten di bidangnya
yakni Ibu Choirun Nafi’ah, S.Pd.,M.Si (Pengawas MTs) untuk bertindak
sebagai observer dan pembimbing. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap
aktivitas siswa selama pembelajaran pada siklus II didapatkan data bahwa
semua siswa sudah mampu memberikan respon yang baik terhadap kegiatan
pembelajaran yang sedang berlangsung, indikatornya antara lain ditunjukkan
dengan antusiasme dalam berebut kesempatan untuk lebih dulu menjadi
sukarelawan, kualitas pertanyaan yang lebih baik dan terarah, serta
memperhatikan saat temannya membacakan kartu dan menjelaskan jawabannya.
Memang masih terdapat 1 – 2 orang siswa yang tampak melakukan aktivitas
lain pada saat temannya yang menjadi sukarelawan berindak sebagai “guru”
pada pertemuan 1 siklus II (pertemuan ketiga dari seluruh siklus). Demikian
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
30/39
29
juga masih terdapat pertanyaan yang sama tetapi tidak sebanyak pertemuan
sebelumnya. Hal ini ditindaklanjuti pada pembelajaran pada pertemuan kedua
siklus II.
Sampai pada pelaksanaan tindakan kelas pertemuan kedua siklus II atau
pertemuan terakhir dari seluruh rencana tindakan diperoleh data keaktifan siswa
sebagaimana tergambar pada tabel berikut :
TABEL 2
REKAPITULASI DATA KEAKTIFAN SISWA
SIKLUS / PERTEMUANJENIS AKTIVITAS SISWA / PROSENTASI
A B C D
SIKLUS I PERT.1 25,00% 50,50% 83,30% 91,70%
SIKLUS I PERT.2 33,30% 80,70% 87,50% 95,80%
RATA-RATA 29,15% 65,60% 85,40% 93,75%
SIKLUS II PERT.1 37,50% 75,25% 91,70% 91,70%
SIKLUS II PERT.2 41,70% 86,50% 91,70% 100,00%
RATA-RATA 39,60% 80,88% 91,70% 95,85%
Keterangan :
A. Bertanya saat menemui kesulitan
B.
Mendengarkan penjelasan guru
C. Memperhatikan saat temannya membacakan kartu dan menjelaskan
jawabannya.
D. Dapat memberikan respon positif pada saat pembelajaran berlangsung
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
31/39
30
Dari tabel di atas terlihat ada kecenderungan peningkatan aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran yang sedang berlangsung pada tiap siklus.
2. Evaluasi
Hasil evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan pada setiap akhir pertemuan 1
dan 2 siklus II menunjukkan peningkatan cukup signifikan yang bisa dilihat
pada Tabel 2 berikut ini :
TABEL 3
DATA HASIL EVALUASI SIKLUS II
NO PARAMETER PERTEMUAN 1 PERTEMUAN 2
1 Siswa Tuntas 22 (91,67 %) 24 (100 %)
2 Siswa Tidak Tuntas 2 (8,00%) 0 (0,00%)
3 Siswa tidak ikut 2 04 Kualifikasi Nilai
a. 90,0 – 100 (Istimewa) 13 (54,17%) 18 (75 %)
b. 80,0 – 89,9 (Amat Baik) 8 (33,33%) 4 (17%)
c. 70,0 – 79,9 (Baik) 1 (4,17%) 2 (8,00%)
d. 60,0 – 69,9 (Cukup) - -
e. 00,0 – 59,9 (Kurang) - -
5 Nilai Tertinggi 100 100
6 Nilai Terendah 70 70
7 Rata-rata 89,09 91,67
8 Ketuntasan Klasikal 92 % (Tuntas) 100 % (Tuntas)
9 Daya Serap 89,09 % 90.42%
10 Jumlah Siswa 24 24
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
32/39
31
3. Analisis.
Hasil observasi dan evaluasi hasil belajar pada siklus II ini semakin
mempertajam analisis terhadap kesuluruhan rangkaian pelaksanaan tindakan
kelas dari siklus I dan siklus II yang terdiri dari 4 (empat) kali pertemuan tatap
muka. Data-data hasil evaluasi pembelajaran di atas menunjukkan adanya
peningkatan yang sangat signifikan bila dibandingkan dengan aktivitas dan
hasil belajar pra siklus. Secara sederhana peningkatan aktivitas belajar siswa
dalam keseluruhan siklus dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
GRAFIK 1
PROSENTASI PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I DAN SIKLUS II
29,15%
65,60%
80,88%
91,70%
39,60%
85,88%
91,70%95,85%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
A B C D
P R O S E N T A S I
SIKLUS 1
SIKLUS 2
Linear (SIKLUS 1)
JENIS AKTIVITAS SISWA
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
33/39
32
Sedangkan peningkatan ketuntasan belajar secara klasikal dapat dilihat dari
grafik di bawah ini :
GRAFIK 2
PROSENTASI KETUNTASAN KLASIKAL DAN DAYA SERAP
Dari data-data yang telah disajikan dalam bentuk tabel dan grafik di atas terlihat
bahwa ketuntasan klasikal yang pada pembelajaran pra siklus hanya 17% mulai
meningkat sebesar 88% pada siklus I pertemuan pertama dan 92% pada
pertemuan kedua, bahkan terus berlanjut pada siklus II menjadi 100% tuntas.
Demikian pula halnya dari segi daya serap siswa terhadap materi pembelajaran
meningkat dari 51,74% pada pra siklus menjadi 83,04% pada pertemuan 1
siklus I, 83,84% di siklus I pertemuan kedua, 89,09% di siklus II pertemuan 1
dan 90,42% pada siklus II pertemuan 2.
51,74%
83,44%89,76%
17,00%
90,00%96,00%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
140,00%
PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II
P R O S E N T A S I D A Y
A
S E R A P
D A N K
E T U N T A S A N
K L A S I K A L
SIKLUS
Daya Serap
Ketuntasan
Klasikal
Trendline
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
34/39
33
Bila dilihat dari nilai rata-rata hasil post test pada setiap pertemuan, terdapat
peningkatan cukup yang berarti sebagaimana tergambar pada grafik berikut :
GRAFIK 3
PENINGKATAN NILAI RATA-RATA HASIL POST TEST
Karena sudah terlihat peningkatan baik dari aktivitas maupun hasil belajar,
peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian tindakan dan tidak
melanjutkan ke siklus berikutnya serta menyimpulkan bahwa metode
pembelajaran everyone is a teacher here dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar. Dengan kata lain hipotesis tindakan yang menjadi titik tolak penelitian
ini bisa dibuktikan dan diterima.
51,74
82,44
90,38
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
PRA SIKLUS SIKLUS 1 SIKLUS 2
N I L A I R A T A - R A T
A
SIKLUS
NILAI RATA-RATA
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
35/39
34
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan analisis hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebagaimana
dipaparkan di atas, dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Penerapan metode everyone is a teacher here (setiap orang adalah guru) ternyata
mampu meningkatkan aktivitas, perhatian dan respons siswa dalam pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam;
2.
Selain meningkatkan aktivitas, metode everyone is a teacher here juga terbukti
efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan baik secara
individual maupun daya serap dan ketuntasan klasikal.
Dari kesimpulan di atas disarankan kepada para siswa agar terus mengasah
kemampuan dan hasil belajar antara lain dengan memberanikan dan membiasakan
diri untuk bertanya dan atau menanggapi/menjawab pertanyaan teman-temannya.
Bagi para guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam disarankan untuk mencoba
menerapkan metode everyone is a teacher here sebagai salah satu alternatif model
pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa serta mengurangi
dominasi guru (teacher centered) menjadi lebih memaksimalkan peran dan aktivitas
siswa (student centered) sehingga siswa mampu mengembangkan segala potensinya
dalam mempelajari dan menguasai suatu pelajaran.
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
36/39
35
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono.1999. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. (Jakarta:
Rineka Cipta).
Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Bumi
Aksara)
Djamarah , Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta).
Ismail. 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berabasis PAIKEM . (Semarang:
Rasail Media Group).
Misrita Yuliarni. Model Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here. 11 Juni 2011, <
http://misritayuliarni.blogspot.com/2011/06/model-pembelajaran-everyone-is-
teacher.html/> [diakses 19-2-2014]
Mulyoto. 2013. Strategi Pembelajaran di Era Kurikulum 2013. (Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher).
Nana Sudjana. 2002. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. (Bandung: Remaja
Rosdakarya).
Purwanto , M. Ngalim. 1998. Psikologi Pendidikan. (Bandung : Remaja Rosdakarya)
Ramayulis. 2005. Metodologi Pendidikan Agama Islam. (Jakarta: Kalam Mulia).
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya).
Taniredja, H. Tukiran,dkk.2013.Model-model Pembelajaran Inovatif dan
Efektif.Bandung: CV.Alfabeta.
Tim Instruktur LPTK Rayon 11. 2011. Bahan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru
(PLPG) Sertifikasi Guru Dalam Jabatan. (Banjarmasin: Fak. Tarbiyah IAINAntasari).
Yuthi Yattaqi, Penerapan Strategi Everyone Is Teacher Here Yang Dipadukan
Dengan Model Quantum Teaching, Teknik Round Table Dan Talking Stick Pada
Materi Logika Matematika Kelas X Semester II . < http://yuthi-
http://misritayuliarni.blogspot.com/2011/06/model-pembelajaran-everyone-is-teacher.html/http://misritayuliarni.blogspot.com/2011/06/model-pembelajaran-everyone-is-teacher.html/http://misritayuliarni.blogspot.com/2011/06/model-pembelajaran-everyone-is-teacher.html/http://misritayuliarni.blogspot.com/2011/06/model-pembelajaran-everyone-is-teacher.html/
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
37/39
36
yattaqi.blogspot.com/2013/05/penerapan-strategi-everyone-is-teacher.html/>
[Diakses Tgl 26-2-2014]
Zaeni, Hisyam dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. (Yogyakarta: Insan Madani).
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
38/39
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama Lengkap SUHAIMI, S.Pd.I
NIP 19741222 199703 1 005
Tempat & Tanggal Lahir Hulu Sungai Selatan, 22 Desember 1974
Pangkat/Gol.Ruang Pembina (IV a)
Jabatan Guru / Wakamad MTs Al Azhar Kandangan
Pendidikan Formal 1. MIS Kalaka Gadung Tahun 1986
2. MTsN Amawang tahun 1989
3.
PGAN Kandangan tahun 19924. D2 IAIN Antasari Banjarmasin tahun 1994
5. S1 STAI Darul Ulum Kandangan Tahun 2002
Riwayat Pekerjaan 1. Guru MIN Gala-Gala Telaga Langsat (1995-1996)
2. Guru MIN Taluk Haur Negara (1997-1998)
3. Guru MIN Sungai Haji Daha Utara (1998-1999)4. Guru MIN Muara Banta Kandangan (1999-2005)
5. Kepala MIN Pahampangan (2005-2010)
6. Wakamad MTs Al Azhar (2010-sekarang)
Alamat Jl. Kalaka Gadung-Baluti RT.9 RW.IV No.29
Kecamatan Kandangan Kab. HSS
e-mail [email protected]
website http://www.matapelajaranski.com
Twitter @Julak_Laraw
Kandangan, 7 April 2014
Penulis
SUHAIMI, S.Pd.I
mailto:[email protected]:[email protected]://www.matapelajaranski.com/http://www.matapelajaranski.com/http://www.matapelajaranski.com/mailto:[email protected]
-
8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here
39/39
LAMPIRAN-LAMPIRAN
I. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
II. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II
III.
ANALISIS HASIL ULANGAN HARIAN (PRA SIKLUS)
IV. ANALISIS HASIL POST TES SIKLUS I PERTEMUAN 1
V. ANALISIS HASIL POST TES SIKLUS I PERTEMUAN 2
VI. ANALISIS HASIL POST TES SIKLUS II PERTEMUAN 1
VII. ANALISIS HASIL POST TES SIKLUS II PERTEMUAN 2
VIII. LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS I DAN II
IX. TABEL KEAKTIFAN SISWA
X. REKAPITULASI NILAI HASIL BELAJAR SIKLUS I DAN II
XI.
DAFTAR HADIR SISWA DALAM 4 X PERTEMUAN
XII. SURAT KETERANGAN PENELITIAN