Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

download Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

of 39

Transcript of Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    1/39

     

    IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER

    HERE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SKI

    PENELITIAN TINDAKAN KELAS

    OLEH : SUHAIMI, S.Pd.I

    NIP. 19741222 199703 1 005

    KEMENTERIAN AGAMA

    MADRASAH TSANAWIYAH AL AZHAR KANDANGAN

    TAHUN 2014

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    2/39

     

    1

    IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER

    HERE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SKI

    Oleh : Suhaimi

    MTs Satu Atap Al Azhar Kandangan Kab. Hulu Sungai Selatan

    Email : [email protected]

     Abstrak : Ada kecenderungan aktivitas siswa dalam pembelajaran SKI relatif kurang

    maksimal, salah satu indikatornya adalah hasil belajar SKI yang belum memuaskan baik

     secara individual maupun klasikal. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran

    apakah dengan mengunakan model pembelajaran aktif tipe Everyone is A Teacher Here

    mampu meningkatkan aktivitas sekaligus hasil belajar para siswa khususnya siswa kelas VII

     MTs Satu Atap Al Azhar Kandangan dengan materi Perkembangan Masyarakat Islam pada

     Masa Dinasti Umayyah pada pembelajaran Sejarah Kebudayan Islam. Subyek yang diteliti

    adalah seluruh siswa kelas VII tahun pelajaran 2013/2014semester genap yang berjumlah 24

    orang siswa terdiri dari 13 orang laki-laki dan 11 orang perempuan. Sejumlah data yang

    diperlukan diperoleh melalui instrumen penelitian berupa lembar observasi dan hasil tes

    tertulis. Selanjutnya data dianalisis dan diolah dengan teknik prosentasi baik individual

    maupun klasikal. Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa implementasi metode

     pembelajaran everyone is a teacher here dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil

    belajar SKI yang ditunjukkan tingkat ketuntasan klasikal dari 17% pada pra siklus menjadi

    rata-rata 83,88% pada siklus I dan 96% pada siklus II, jauh melampaui kriteria ketuntasan

    minimal (KKM) mata pelajaran SKI di MTs Al Azhar Kandangan yakni 70,00. Mengacu

     pada hasil penelitian ini disarankan kepada para guru yang lain untuk mencoba

    mengimplementasikan metode everyone is a teacher here ini dalam melaksanakan proses

     pembelajaran dengan materi yang disesuaikan.

     Kata kunci : Pembelajaran aktif, model everyone is a teacher here, pembelajaran SKI,

     Dinasti Umayyah

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    3/39

     

    2

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Amanat UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

    menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

    membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

    mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar

    menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

     berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

    yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka

    salah satu bidang studi yang harus dipelajari oleh siswa di madrasah adalah

     pendidikan agama Islam, yang dimaksudkan untuk membentuk siswa menjadi

    manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

    mulia.

    Pendidikan Agama Islam di madrasah tsanawiyah terdiri atas empat mata

     pelajaran, yaitu: Al-Qur’an-Hadis, Akidah-akhlak, Fikih, dan Tarikh (Sejarah)

    Kebudayaan Islam. Masing-masing mata pelajaran tersebut pada dasarnya saling

    terkait, isi mengisi dan melengkapi, namun meski begitu masing-masing mata

     pelajaran memiliki karakteristik sendiri-sendiri.

    Sejarah Kebudayaan Islam di MTs merupakan salah satu mata pelajaran

    yang memiliki karakteristik yang lebih menekankan pada kemampuan mengambil

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    4/39

    3

    ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi,

    dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan lain-

    lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam, menelaah tentang asal-

    usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang

     berprestasi dalam sejarah Islam di masa lampau, mulai dari perkembangan

    masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan Khulafaurrasyidin, Bani

    Umayyah, Abbasiyah, Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di Indonesia. Secara

    substansial mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam memiliki kontribusi dalam

    memberikan motivasi kepada siswa untuk mengenal, memahami, menghayati Sejarah

    Kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan

    untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik.

    Tujuan luhur mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah

    Tsanawiyah ini dicapai secara berjenjang dan telah dirumuskan dalam bentuk Standar

    Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).

    Untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam tersebut

    mutlak memerlukan metode-metode, strategi dan model pembelajaran yang tepat,

    efektif dan efisien. Dalam hal ini guru dituntut untuk melakukan upaya maksimal

    dalam memahami, menguasai dan menerapkan metode, strategi pembelajaran yang

    aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan ( PAIKEM ), bahkan harus ada perubahan

    mindset   dan paradigma apabila pembelajaran yang dilakukan selama ini bersifat

    teacher centered (berpusat pada guru) ke arah student centered (berpusat pada siswa).

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    5/39

    4

    Karena proses belajar mengajar yang bersifat teacher centered hanya bermakna

    sebuah transfer of knowledge saja (Wiyani, 2013:20). Sudah saatnya guru

    mengembangkan pembelajaran yang demokratis, yaitu pembelajaran yang di

    dalamnya terdapat interaksi dua arah antara guru dan siswa dengan selalu memberi

    kesempatan kepada siswa untuk aktif memberikan reaksi (Mulyoto, 2013:2).

    Berdasarkan pengalaman penulis di lapangan, kurang maksimalnya hasil

     belajar mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Satu Atap Al Azhar

    Kandangan dalam belajar rata-rata diakibatkan oleh kurangnya keaktifan dalam

     belajar, sehingga suasana belajar menjadi monoton dan tidak menarik bagi siswa.

    Sehingga nilai rata-rata mata pelajaran SKI masih belum mencapai target yang ideal.

    Padahal guru dalam proses belajar mengajar sudah berusaha mengkombinasikan

     penggunaan beberapa metode seperti ceramah, tanya jawab, diskusi dan kadang-

    kadang menggunakan alat peraga multimedia (LCD Projector).

    Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan

    upaya membangkitkan keaktifan belajar siswa, misalnya dengan membimbing siswa

    untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang melibatkan siswa serta guru yang

     berperan sebagai pembimbing untuk menemukan konsep SKI.

    Keaktifan tidak hanya menjadikan siswa terlibat dalam kegiatan

     pembelajaran, keaktifan juga penting dalam menentukan seberapa jauh siswa akan

     belajar dari suatu kegiatan pembelajaran atau seberapa jauh menyerap informasi

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    6/39

    5

    yang disajikan kepada mereka. Siswa yang aktif dan bersemangat untuk belajar

    sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari

    materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dan mengendapkan materi itu dengan

    lebih baik. Tugas penting guru adalah merencanakan bagaimana guru mendukung

    keaktifan siswa. Untuk itu sebagai seorang guru disamping menguasai materi, juga

    diharapkan dapat menetapkan dan melaksanakan penyajian materi yang sesuai

    kemampuan dan kesiapan anak, sehingga menghasilkan penguasaan materi yang

    optimal bagi siswa.

    Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis mencoba menerapkan salah

    satu model pembelajaran, yaitu model pembelajaran  Everyone is a Teacher Here 

    (Semua bisa jadi guru di sini) untuk mengungkapkan apakah dengan model  Everyone

    is a Teacher Here  (Semua bisa jadi guru di sini) dapat meningkatkan keaktifan dan

     prestasi belajar SKI. Penulis memilih model pembelajaran ini untuk mendapatkan

     partisipasi seluruh kelas dan pertanggungwaban individual. Model pembelajaran

     Everyone is a Teacher Here (Semua bisa jadi guru di sini) dinilai efektif karena dapat

    membantu siswa untuk mengingat kembali apa yang telah ia dapatkan selama proses

     belajar mengajar berlangsung dan membantu siswa untuk mudah menerima materi

     pembelajaran.

    Dari latar belakang tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan

     penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul : “Implementasi Teknik Pembelajaran

     Everyone is a Teacher Here untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    7/39

    6

     Pelajaran SKI Pada Siswa Kelas VIII MTs Al Azhar Kandangan Kecamatan

     Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun Pelajaran 2012 / 2013”. 

    KAJIAN TEORI

    Karakteristik Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

    Sejarah Kebudayaan Islam di MTs merupakan salah satu mata pelajaran

    yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban

    Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam di masa lampau, mulai

    dari perkembangan masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan

    Khulafaurrasyidin, Bani Umayyah, Abbasiyah, Ayyubiyah sampai perkembangan

    Islam di Indonesia. Secara substansial mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam

    memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada siswauntuk mengenal,

    memahami, menghayati Sejarah Kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai

    kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak

    dan kepribadian peserta didik.

    Penyusunan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi

    (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

    Madrasah Tsanawiyah ini dilakukan dengan cara mempertimbangkan dan me-review

    Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    8/39

    7

    Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dan

    Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi (SI)

    untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, terutama pada mata pelajaran

    Pendidikan Agama Islam aspek Tarikh & Kebudayaan Islam untuk SMP/MTs, serta

    memperhatikan Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam Nomor:

    DJ.II.1/PP.00/ED/681/2006 , tanggal 1 Agustus 2006, Tentang Pelaksanaan Standar

    Isi, yang intinya bahwa Madrasah dapat meningkatkan kompetensi lulusan dan

    mengembangkan kurikulum dengan standar yang lebih tinggi.

    Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di madrasah tsanawiyah

     bertujuan agar siswa memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:

    1.  Membangun kesadaran siswa tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran,

    nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah saw

    dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

    2.  Membangun kesadaran siswa tentang pentingnya waktu dan tempat yang

    merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan

    3.  Melatih daya kritis siswa untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan

    didasarkan pada pendekatan ilmiah.

    4. 

    Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan siswa terhadap peninggalan sejarah

    Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.

    5.  Mengembangkan kemampuan siswa dalam mengambil ibrah dari peristiwa-

     peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    9/39

    8

    mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan

    lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

    Adapun cakupan ruang lingkup kurikulum Sejarah Kebudayan Islam di

    Madrasah Tsanawiyah meliputi: (1) Pengertian dan tujuan mempelajari sejarah

    kebudayaan Islam; (2) Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Mekkah;

    (3) Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Madinah; (4) Memahami

     peradaban Islam pada masa Khulafaurrasyidin; (5) Perkembangan masyarakat Islam

     pada masa Dinasti Bani Umayyah; (6) Perkembangan masyarakat Islam pada masa

    Dinasti Bani Abbasiyah; (7) Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Al

    Ayyubiyah; (8) Memahami perkembangan Islam di Indonesia.

    Sedangkan Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran (SKL-MP)

    Sejarah Kebudayaan Islam di madrasah tsanawiyah meliputi :

    1.  Meningkatkan pengenalan dan kemampuan mengambil ibrah terhadap peristiwa

     penting sejarah kebudayaan Islam mulai perkembangan masyarakat Islam pada

    masa Nabi Muhammad SAW dan para khulafaurrasyidin, Bani Umayyah,

    Abbasiyah, Al-Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di Indonesia.

    2.  Mengapresiasi fakta dan makna peristiwa-peristiwa bersejarah, dan

    mengkaitkannya dengan fenomena kehidupan sosial, budaya, politik, ekonomi,

    dan iptek.

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    10/39

    9

    3.  Meneladani nilai-nilai dan tokoh-tokoh yang berprestasi dalam peristiwa

     bersejarah.

    Model Pembelajaran Aktif Everyone Is A Teacher Here.

    1.  Pengertian

    Sesunguhnya peran dan fungsi seorang guru dalam pembelajaran tidak

    cukup hanya menyampaikan pengetahuan saja melainkan juga harus mampu

    menciptakan suasana kelas yang penuh perhatian, sehingga proses belajar mengajar

    akan lebih efektif dan tercapai tujuan yang optimal. Seyogyanyalah guru harus

    mampu menentukan metode yang terbaik yang akan digunakan. Metode, dalam

     bahasa arab dikenal dengan Thariqah  yang berarti langkah-langkah metode yang

    dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan (Ramayulis, 2005: 2).

    Metode mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk

     bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan

     belajar mengajar, metode bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan

    anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang

    telah digariskan (Djamarah, 2006 : 5). Adapun beberapa metode cooperative learning

    yang dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran diantaranya adalah bentuk

    everyone is a teacher here. Sedangkan everyone is a teacher here merupakan sebuah

    metode yang bertujuan memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk bertindak

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    11/39

    10

    sebagai “guru” bagi siswa lain (Tim Instruktur, 2011 : 149). Metode everyone is a

    teacher here  juga sangat tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara

    keseluruhan dan secara individual. Dengan strategi ini, siswa yang selama ini tidak

    mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif (Zaeni, 2008: 60).

    2.  Tujuan Metode Everyone is a teacher here

    Tujuan Metode  Everyone is A Teacher Here adalah agar siswa akan lebih

     bergairah dan senang dalam menerima pelajaran, dalam hal ini mata pelajaran Sejarah

    Kebudayaan Islam (SKI) yang pada gilirannya tujuan pembelajaran SKI dapat

    tercapai. Secara khusus tujuan implementasi metode everyone is a teacher here 

    tersebut adalah:

    a)  Agar setiap siswa berani mengemukakan pendapat melalui jawaban atas

     pertanyaan yang telah dibuatnya.

     b)  Agar siswa memiliki kemampuan untuk mengemukakan pendapat melalui

    tulisan dan menyatakannya di depan kelas.

    c)  Agar setiap siswa mampu dan berani mengemukakan pendapat dan menyatakan

    kesalahan jawaban dari kelompok lain yang disanggah.

    d)  Terlatih dalam menyimpulkan masalah dan hasil kajian pada masalah

    yangdikaji.

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    12/39

    11

    Dengan demikian tujuan dari penerapan metode everyone is a teacher here 

    adalah membiasakan siswa untuk belajar aktif secara individu dan membudayakan

    sifat berani bertanya, tidak minder dan tidak takut salah (Ismail, 2008 :74)

    3.  Prinsip Utama Metode Every One is a Teacher H ere  

    Terdapat tujuh prinsip pokok yang harus diterapkan oleh seorang guru

    dalam hal metode pengajaran, yaitu

    1.  Mengetahui motivasi, kebutuhan, dan minat anak didiknya

    2.  Mengetahui tujuan pendidikan yang sudah diterapkan sebelum pelaksanaan

     pendidikan

    3.  Mengetahui tahap kematangan (maturity), perkembangan, serta perubahan

    anak didik

    4.  Mengetahui perbedaan-perbedaan individu anak didik

    5.  Memperhatikan pemahaman dan mengetahui hubungan-hubungan, dan

    kebebasan berfikir

    6.  Menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan

     bagi anak didik

    7.  Menegakkan contoh yang baik (uswatun hasanah).(Misrita, 2011).

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    13/39

    12

    4.  Kelebihan dan Kekurangan Metode Every One is a Teacher Here  

     Everyone is a teacher here  merupakan salah satu bentuk pembelajaran aktif

    yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang

    intinya adalah merupakan teknik yang dapat digunakan guru yang bertujuan

    menjadikan peserta didik belajar secara aktif (Wiyani, 2013 : 172), artinya

    merekalah yang mendominasi pembelajaran, alhasil pembelajaranpun menjadi

     berpusat pada peserta didik ( student centered )

    Sebagai salah satu bentuk strategi pembelajaran aktif, everyone is a teacher

    here  memiliki keunggulan, di antaranya sebagaimana disimpulkan Yuthi

    Yattaqi,dkk (Yuthi Yattaqi,2013) yaitu :

    1.  Mendukung dan meningkatkan proses pembelajaran.

    2.  Melatih siswa untuk bertanggung jawab.

    3. 

    Strategi ini dapat digunakan pada semua mata pelajaran.

    4.  Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat,

    menganalisis masalah, dan keterampilan membuat simpulan.

     Namun meskipun memiliki beberapa kelebihan, strategi ini juga mempunyai

    kelemahan di antaranya :

    1. 

    Memerlukan penjelasan materi di awal oleh guru agar soal yang dibuat

    siswa tidak menyimpang dari tujuan pembelajaran.

    2.  Membutuhkan waktu yang lama untuk menghabiskan semua pertayaan

    untuk kelas besar.

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    14/39

    13

    5.  Langkah-langkah Pembelajaran dengan Metode Everyone is a teacher here

    Adapun langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:

    a)  Membagikan kertas kepada setiap siswa dan mintalah mereka untuk menuliskan

    sebuah pertanyaan tentang materi pokok yang telah atau sedang dipelajari, atau

    topik khusus yang ingin mereka diskusikan dalam kelas.

     b)  Mengumpulkan kembali kertas-kertas tersebut, lalu mengocok dan

    membagikan kembali secara acak kepada masing-masing siswa dan diusahakan

     pertanyaan tidak kembali kepada yang bersangkutan.

    c)  Meminta mereka membaca dan memahami pertanyaan di kertas masing-masing,

    sambil memikirkan jawabannya.

    d)  Mengundang sukarelawan untuk membacakan pertanyaan yang ada di

    tangannya (untuk menciptakan budaya bertanya, mengupayakan memotivasi

    siswa untuk angkat tangan bagi yang siap membaca-tanpa langsung

    menunjuknya)

    e)  Meminta dia memberikan respon (jawaban/penjelasan) atas pertanyaaan atau

     permasalahan tersebut, kemudian meminta kepada teman sekelasnya untuk

    memberi pendapat atau melengkapi jawabannya

    1) 

    Memberikan apresiasi (pujian) terhadap setiap jawaban/tanggapan peserta didik

    agar termotivasi dan tidak takut salah

    f)  Mengembangkan diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa bergantian

    membacakan pertanyaan di tangan masing-masing sesuai waktu yang tersedia.

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    15/39

    14

    Belajar dan Hasil Belajar.

    a.  Pengertian Belajar

    Terdapat beberapa difinisi belajar yang dikemukakan para ahli, di antaranya

     pendapat Morgan dalam bukunya  Introduction of Psychology sebagaimana

    dikutip oleh Ngalim Purwanto (Purwanto, 1998 : 84) menyatakan bahwa belajar

    adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang

    terjadisebagai suatu hasil dari latihan dan pengalaman.

    Lebih jauh lagi Ngalim Purwanto menyimpulkan beberapa elemen penting yang

    mencirikan pengertian tentang belajar yaitu :

    1)  Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, di mana

     perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi

    ada juga kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.

    2)  Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan dan

     pengalaman, oleh karena itu perubahan yang disebabkan pertumbuhan dan

     proses kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar

    3)  Untuk dapat disebut belajar, perubahan yang terjadi harus bersifat relatif

    mantap dan harus merupakan akhir dari suatu periode waktu yang cukup

     panjang.

    4)  Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut

     berbagai aspek kepribadian , baik fisik maupun psikis; seperti perubahan

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    16/39

    15

    dalam pengertian, pemecahan suatu masalah/berpikir, keterampilan,

    kecakapan, kebiasaan maupun sikap.

    b.  Pengertian Hasil Belajar

    Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan

     belajar (Abdurrahman, 1999 : 37). Hasil belajar merupakan perubahan tingkah

    laku secara keseluruhan yang dimiliki seseorang. Perubahan tingkah laku

    tersebut menyangkut perubahan tingkah laku kognitif, afektif dan psikomotorik

    (Sukmadinata, 2004: 179).

    Hasil belajar adalah angka yang diperoleh siswa yang telah berhasil

    menuntaskan konsep-konsep mata pelajaran sesuai dengan kriteria ketuntasan

    minimal (KKM) yang ditetapkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

    Begitu juga hasil belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang

    tetap sebagai hasil proses pembelajaran

    Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik

    setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Nana Sudjana, 2002 : 22). Suatu

     proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil apabila:

    1)  Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi

    tinggi, baik secara individual maupun kelompok.

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    17/39

    16

    2)  Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran telah dicapai oleh

     peserta didik, baik secara individual maupun klasikal.

    Hasil belajar sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal (fisiologis

    dan psikologis) maupun eksternal (lingkungan dan instrumental) yang dapat

    diikhtisarkan sebagai berikut :

    Skema : Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar (Purwanto,1998 : 107)

    FAKTOR

    LUAR

    LINGKUNGAN

    Alam

    Sosial

    INSTRUMENTAL

    Kurikulum/

    Bahan Ajar

    Guru / Pengajar

    Sarana/

    Fasilitas

    Administrasi/

    Manajemen

    DALAM

    FISIOLOGI

    Kondisi Fisik

    Kondisi Panca

    Indera

    PSIKOLOGIS

    Bakat

    Minat

    Kecerdasan

    Motivasi

    Kemampuan

    Kognitif

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    18/39

    17

    METODE PENELITIAN

    Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

     Research / CAR)  yang dilakukan guru dengan maksud memperbaiki atau mencari

    solusi atas berbagai masalah yang nyata dan praktis dalam peningkatan mutu

     pembelajaran di kelas, yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dan siswa

     pada proses belajar mengajar. Penelitian yang dilakukan terdiri dari 2 siklus yang

    masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan.

    Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri

    dari : (1) tahap perencanan ( planning ), (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap pengamatan

    (observasi) dan evaluasi, (4) tahap refleksi hasil tindakan serta perbaikan-perbaikan

    sampai tercapai hasil yang diharapkan.

    Setting Penelitian

    Lokasi penelitian adalah Madrasah Tsanawiyah Satu Atap Al Azhar yang

     berlokasi di Jl. Banyu Barau RT.7 No.6 Kelurahan Kandangan Barat Kecamatan

    Kandangan kabupaten Hulu Sungai Selatan, sedangkan subyek penelitian adalah

    siswa kelas VII yang berjumlah 24 orang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 11 orang

     perempuan. Waktu penelitian dilaksanakan selama 2 bulan dari bulan Maret sampai

    dengan April 2014 yang mencakup pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dengan

    materi perkembangan kebudayaan Islam pada masa Dinasti Umayyah.

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    19/39

    18

    Adapun obyek atau faktor yang diteliti adalah peningkatan aktivitas dan

    hasil belajar siswa kelas VII dengan menggunakan pembelajaran aktif tipe everyone

    is a teacher here dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

    SIKLUS I

    1.  Perencanaan (Planning)  

    Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini meliputi :

    a. 

    Menyusun rencana pelaksanan pembelajaran (RPP) serta lembar kegiatan

    untuk siklus I dengan materi tentang sejarah berdirinya Dinasti Umayyah.

     b.  Mempersiapkan lembar observasi pengamatan keaktifan siswa.

    c.  Menyiapkan instrumen evaluasi (soal) untuk mengukur tingkat

     pemahaman dan penguasaan materi ajar.

    2.  Pelaksanaan Tindakan (Action )

    Berangkat dari skenario yang telah disusun maka dilaksanakanlah suatu

    tindakan berupa kegiatan pembelajaran SKI pada materi Sejarah berdirinya

    Dinasti Umayyah yang berupa :

    a.  Mengkondisikan kelas supaya siap dalam menerima pelajaran (membuka

     pelajaran, mengecek kehadiran sisiwa, serta kondisi kelas)

     b. 

    Memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dilakukan

    c.  Memberikan motivasi dengan cara menginformasikan kegunaan materi

     pembelajaran

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    20/39

    19

    d.  Guru menyampaikan informasi singkat tentang materi Sejarah Berdirinya

    Dinasti Umayyah

    e.  Membagikan kertas kepada setiap siswa dan meminta mereka untuk

    menuliskan sebuah pertanyaan tentang materi pokok Sejarah Berdirinya

    Dinasti Umayyah

    f.  Mengumpulkan kembali kertas-kertas tersebut, lalu mengocok dan

    membagikan kembali secara acak kepada masing-masing siswa dan

    diusahakan pertanyaan tidak kembali kepada yang bersangkutan.

    g.  Meminta mereka membaca dan memahami pertanyaan di kertas masing-

    masing, sambil memikirkan jawabannya.

    h.  Mengundang sukarelawan untuk membacakan pertanyaan yang ada di

    tangannya (untuk menciptakan budaya bertanya, mengupayakan

    memotivasi siswa untuk angkat tangan bagi yang siap membaca-tanpa

    langsung menunjuknya)

    i.  Meminta dia memberikan respon (jawaban/penjelasan) atas pertanyaaan

    atau permasalahan tersebut, kemudian meminta kepada teman sekelasnya

    untuk memberi pendapat atau melengkapi jawabannya

     j.  Memberikan apresiasi (pujian) terhadap setiap jawaban/tanggapan peserta

    didik agar termotivasi dan tidak takut salah

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    21/39

    20

    k.  Mengembangkan diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa bergantian

    membacakan pertanyaan di tangan masing-masing sesuai waktu yang

    tersedia.

    l.  Memberikan tes akhir sebagai hasil evaluasi siklus tahap pertama.

    3.  Observasi (Observation)  

    Observasi terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung untuk mengetahui

    keaktifan siswa dan sejauh mana siswa dapat menyerap materi yang diberikan

    melalui metode everyone is a teacher here, serta mengetahui kendala yang

    dihadapi dalam menyampaikan materi pembelajaran. Untuk tahap observasi ini

     penulis dibantu oleh rekan sejawat sebagai observer.

    4.  Refleksi (Reflection)  

    Kegiatan refleksi mencakup kegiatan analisis, interpretasi dan evaluasi yang

    diperoleh dari kegiatan observasi terhadap hasil belajar peserta didik pada

     pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani

    Umayyah pada siklus I oleh peneliti sebagai dasar untuk membuat perencanaan

     pembelajaran siklus II

    SIKLUS II 

    1. 

    Perencanaan (Planning )

    Berangkat dari hasil refleksi kegiatan yang dilakukan pada siklus I maka

    dirancanglah kegiatan pada siklus II sebagai berikut :

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    22/39

    21

    a.  Menyusun rencana pelaksanan pembelajaran (RPP) serta lembar kegiatan

    untuk siklus II dengan materi tentang Perkembangan Kebudayaan

    /Peradaban Islam pada masa Dinasti Umayyah.

     b.  Mempersiapkan lembar observasi keaktifan siswa.

    c.  Menyiapkan instrumen evaluasi (soal) untuk mengukur tingkat pemahaman

    dan penguasaan materi ajar.

    2.  Pelaksanaan Tindakan (Action )

    Berangkat dari skenario yang telah disusun maka dilaksanakanlah suatu

    tindakan berupa kegiatan pembelajaran SKI pada materi Sejarah berdirinya

    Dinasti Umayyah yang berupa :

    a.  Mengkondisikan kelas supaya siap dalam menerima pelajaran (membuka

     pelajaran, mengecek kehadiran sisiwa, serta kondisi kelas)

     b. 

    Memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dilakukan

    c.  Memberikan motivasi dengan cara menginformasikan kegunaan materi

     pembelajaran

    d.  Guru menyampaikan informasi singkat tentang materi Sejarah Berdirinya

    Dinasti Umayyah

    e.  Mengulangi langkah-langkah pembelajaran dengan metode everyone is a

    teacher here sebagaimana pada siklus I

    f.  Memberikan tes akhir sebagai hasil evaluasi siklus tahap kedua.

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    23/39

    22

    3.  Observasi (Observation)  

    Sebagaimana siklus I, pada siklus II ini juga dilakukan observasi terhadap

     pembelajaran yang sedang berlangsung untuk mengetahui keaktifan siswa dan

    sejauh mana siswa dapat menyerap materi yang diberikan melalui metode

    everyone is a teacher here, serta mengetahui kendala yang dihadapi dalam

    menyampaikan materi pembelajaran. Untuk tahap observasi ini penulis masih

    dibantu oleh rekan sejawat sebagai observer.

    4.  Refleksi (Reflection)  

    Tahap refleksi pada siklus II ini berupa kegiatan analisis hasil pengamatan

    untuk memperoleh gambaran bagaimana dampak tindakan dari siklus II yang

    dilakukan. Jika permasalahan sudah terselesaikan dan sudah dirasa cukup, maka

    tindakan akan dihentikan.

    Teknik Pengumpulan Data

    Jenis Data

    1.  Data Kuantitatif yakni data berupa hasil post test tertulis yang dilaksanakan

     pada akhir pertemuan.

    2. 

    Data Kualitatif yaitu hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa selama

     pembelajaran berlangsung.

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    24/39

    23

    Cara Pengambilan Data

    Berbagai data dan informasi yang diperlukan diperoleh melalui hasil pengamatan dari

    observer selama proses belajar mengajar berlangsung serta data hasil tes;

    1.  Data tentang aktivitas siswa diambil dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh

    observer selama pelaksanaan proses belajar mengajar;

    2.  Data hasil belajar diperoleh dari hasil post test dari kedua siklus yang masing-

    masing terdiri dari 2 x pertemuan.

    Teknik Analisis Data

    Data-data yang telah didapatkan baik melalui tes hasil belajar yang sudah dianalisis

    dengan aplikasi Analisis Hasil Ulangan Harian maupun data keaktifan siswa yang

    diperoleh melalui lembar observasi selanjutnya dilakukan prosentasi dengan

    ketentuan sebagai berikut :

    1.  Secara individual; siswa dianggap tuntas jika mendapatkan nilai minimal 70

    2.  Secara klasikal prosentasinya adalah :

    = ℎ

     ℎ ℎ   100% 

    Apabila ≥ 85% siswa mendapatkan nilai minimal 70 maka dianggap sudah tuntas

    secara klasikal.

    Tahap berikutnya, data akan dijabarkan dalam bentuk tabel maupun grafik serta

    analisis dan penjelasannya.

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    25/39

    24

    HASIL PENELITIAN

    SIKLUS I

    1.  Observasi

    Dalam melaksanakan pengamatan aktivitas belajar siswa pada siklus I ini

     peneliti dibantu oleh teman sejawat (Marjanah, S.Pd) yang bertindak sebagai

    observer. Dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa selama proses

     pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama dengan durasi 2 x 40 menit

    sudah terlihat hasil yang cukup signifikan dalam hal keaktifan siswa dan

    kemampuan memberikan respon yang positif terhadap kegiatan pembelajaran

    yang sedang berlangsung bila dibandingkan dengan kondisi pra siklus (yang

    dilaksanakan pada tanggal 26 Pebruari 2014).

    Pada pembelajaran pra siklus yang menggunakan metode ceramah, tanya jawab

    dan penugasan nampak aktifitas siswa kurang bersemangat dan kurang aktif

    dalam pembelajaran, hanya empat lima orang siswa yang mengajukan

     pertanyaan atau menanggapi pertanyaan temannya. Demikian juga dalam kerja

    kelompok hanya satu atau dua orang dalam tiap kelompoknya yang terlihat

    serius mengerjakan tugas dan sisanya bersikap pasif.

    Perubahan cukup signifikan terjadi pada siklus I pertemuan 1, dari hasil

     pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran dan aktifitas siswa, nampak sekali

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    26/39

    25

    siswa bersemangat dan merasa tertantang untuk menuliskan pertanyaan pada

    kartu yang dibagikan dan secara sukarela mau maju ke depan kelas untuk

    menjelaskan jawaban atas kartu yan meraka terima setelah dikocok dan

    dibagikan guru secara acak. Meskipun masih ada satu dua orang yang agak

    malu-malu untuk menjadi sukarelawan tetapi seluruhnya telah tampil ke depan

    sebagai “guru” bagi temannya. 

    Pada pertemuan kedua tampaknya siswa mulai terbiasa dan menikmati

     pembelajaran dengan metode everyone is a teacher here, hal ini ditunjukkan

    dengan sikap dan pernyataan-pernyataan mereka yang dengan riang

    mengatakan “asyik”   begitu mengetahui bahwa mereka akan melakukan

     pembelajaran seperti pertemuan sebelumnya.

    2.  Evaluasi

    Hasil post tes pada pertemuan pertama siklus I juga menunjukkan bahwa

    metode “everyone is a teacher here” yang dipilih ternyata efektif untuk

    mendongkrak prosentasi ketuntasan baik individual maupun klasikal.

    Hasil tes pra siklus juga menunjukan dari 23 siswa yang hadir mengikuti tes

    hanya 4 orang yang tuntas (17%) dan daya serap hanya 51,74 % artinya secara

    klasikal dinyatakan tidak tuntas. Dari hasil post test yang dilaksanakan di akhir

     pertemuan pertama, menjadi 96 % dan daya serap 92,61% bahkan 13 orang dari

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    27/39

    26

    24 siswa (54,17%) memperoleh nilai sempurna (100), sehingga secara klasikal

    dapat dinyatakan tuntas.

    Pada akhir pertemuan kedua juga dilaksanakan post test dan diperoleh hasil

    sebagaimana terlihat pada tabel 1 di bawah ini :

    TABEL 1

    DATA HASIL EVALUASI SIKLUS I

     NO PARAMETER PERTEMUAN 1 PERTEMUAN 2

    1 Siswa Tuntas 21 (87,5 %) 22 (92,00)

    2 Siswa Tidak Tuntas 3 (12,5%) 2 (8,00%)

    3 Siswa tidak ikut 1 1

    4 Kualifikasi Nilai

    a. 90,0 –  100 (Istimewa) 11 (45,83%) 10 (41,67%)

     b. 80,0 –  89,9 (Amat Baik) 4 (16,67%) 5 (20,83%)

    c. 70,0 –  79,9 (Baik) 6 (25,00%) 7 (29,16%

    d. 

    60,0 –  69,9 (Cukup) 1 (4,16%) 1 (4,16%)

    e. 00,0 –  59,9 (Kurang) 1 (4,16%) -

    5 Nilai Tertinggi 100 100

    6 Nilai Terendah 50 60

    7 Rata-rata 83,04 83,84

    8 Ketuntasan Klasikal 88,0 % (Tuntas) 92 % (Tuntas)

    9 Daya Serap 83,04 % 83,84 %`

    10 Jumlah Siswa 24 24

    3. 

    Analisis dan Refleksi

    Mengacu pada hasil pengamatan dan evaluasi selama pelaksanaan siklus I baik

     pada pertemuan pertama maupun pertemuan kedua, terdapat beberapa point

     penting yang perlu mendapat perhatian di antaranya :

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    28/39

    27

    a.  Masih ada beberapa siswa yang kesulitan dalam merumuskan pertanyaan

    yang baik sehingga siswa yang kebetulan mendapatkan kartu soal dengan

    rumusan pertanyaan yang kurang baik sukar memahami jawaban yang

    dikendaki penanya.

     b.  Masih terdapat cukup banyak isi pertanyaan yang sama atau senada

    sehingga kurang bervariasi, meskipun ini tidak buruk karena jika banyak

     pertanyaan yang senada tentu para siswa akan bisa mengingat jawabannya

    dengan lebih baik. Akan tetapi jika pertanyaan yang muncul lebih

     bervariasi atau bahkan tidak ada yang sama / terulang tentu akan lebih

     banyak fakta dan jawaban yang bisa diingat oleh siswa.

    c.  Masih ada sebagian siswa yang kurang memperhatikan saat temannya

     bertindak “sebagai guru” menjelaskan jawaban terhadap pertanyaan yang

    terdapat pada kartu yang dipegangnya sehingga pada saat post tes muncul

     pertanyaan yang sama persis, yang bersangkutan tidak bisa menjawab

    dengan benar.

    Berangkat dari analisis data hasil observasi dan evaluasi di atas peneliti

    menyusun rencana perbaikan tindakan sebagai refleksi untuk dilaksanakan pada

    siklus II berupa bimbingan untuk merumuskan kalimat pertanyaan yang baik

    agar mudah dimengerti oleh temannya dengan berpatokan pada 5W1H (What,

    Who, Where, When, Why dan  How)  sehingga diharapkan rumusan pertanyaan

    yang diajukan siswa lebih jelas dan terarah.

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    29/39

    28

    Untuk mengurangi banyaknya pertanyaan yang sama diatur pembagian bahan

    ajar yang menjadi sasaran pertanyaan siswa menurut lajur tempat duduk

    kelompok siswa. Sedangkan untuk mengantisipasi siswa yang tidak

    memperhatikan temannya yang tengah menjadi sukarelawan peneliti akan lebih

    memaksimalkan penguasaan kelas dengan memberikan perhatian maupun

    teguran halus terhadap siswa yang kurang serius dalam pembelajaran.

    SIKLUS II

    1.  Observasi

    Pada siklus II ini peneliti dibantu oleh tenaga yang kompeten di bidangnya

    yakni Ibu Choirun Nafi’ah, S.Pd.,M.Si (Pengawas MTs) untuk bertindak

    sebagai observer dan pembimbing. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap

    aktivitas siswa selama pembelajaran pada siklus II didapatkan data bahwa

    semua siswa sudah mampu memberikan respon yang baik terhadap kegiatan

     pembelajaran yang sedang berlangsung, indikatornya antara lain ditunjukkan

    dengan antusiasme dalam berebut kesempatan untuk lebih dulu menjadi

    sukarelawan, kualitas pertanyaan yang lebih baik dan terarah, serta

    memperhatikan saat temannya membacakan kartu dan menjelaskan jawabannya.

    Memang masih terdapat 1  –   2 orang siswa yang tampak melakukan aktivitas

    lain pada saat temannya yang menjadi sukarelawan berindak sebagai “guru”

     pada pertemuan 1 siklus II (pertemuan ketiga dari seluruh siklus). Demikian

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    30/39

    29

     juga masih terdapat pertanyaan yang sama tetapi tidak sebanyak pertemuan

    sebelumnya. Hal ini ditindaklanjuti pada pembelajaran pada pertemuan kedua

    siklus II.

    Sampai pada pelaksanaan tindakan kelas pertemuan kedua siklus II atau

     pertemuan terakhir dari seluruh rencana tindakan diperoleh data keaktifan siswa

    sebagaimana tergambar pada tabel berikut :

    TABEL 2

    REKAPITULASI DATA KEAKTIFAN SISWA

    SIKLUS / PERTEMUANJENIS AKTIVITAS SISWA / PROSENTASI

    A B C D

    SIKLUS I PERT.1 25,00% 50,50% 83,30% 91,70%

    SIKLUS I PERT.2 33,30% 80,70% 87,50% 95,80%

    RATA-RATA 29,15% 65,60% 85,40% 93,75%

    SIKLUS II PERT.1 37,50% 75,25% 91,70% 91,70%

    SIKLUS II PERT.2 41,70% 86,50% 91,70% 100,00%

    RATA-RATA 39,60% 80,88% 91,70% 95,85%

    Keterangan :

    A.  Bertanya saat menemui kesulitan

    B. 

    Mendengarkan penjelasan guru

    C.  Memperhatikan saat temannya membacakan kartu dan menjelaskan

     jawabannya.

    D.  Dapat memberikan respon positif pada saat pembelajaran berlangsung

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    31/39

    30

    Dari tabel di atas terlihat ada kecenderungan peningkatan aktivitas siswa dalam

     proses pembelajaran yang sedang berlangsung pada tiap siklus.

    2.  Evaluasi

    Hasil evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan pada setiap akhir pertemuan 1

    dan 2 siklus II menunjukkan peningkatan cukup signifikan yang bisa dilihat

     pada Tabel 2 berikut ini :

    TABEL 3

    DATA HASIL EVALUASI SIKLUS II

     NO PARAMETER PERTEMUAN 1 PERTEMUAN 2

    1 Siswa Tuntas 22 (91,67 %) 24 (100 %)

    2 Siswa Tidak Tuntas 2 (8,00%) 0 (0,00%)

    3 Siswa tidak ikut 2 04 Kualifikasi Nilai

    a.  90,0 –  100 (Istimewa) 13 (54,17%) 18 (75 %)

     b.  80,0 –  89,9 (Amat Baik) 8 (33,33%) 4 (17%)

    c.  70,0 –  79,9 (Baik) 1 (4,17%) 2 (8,00%)

    d.  60,0 –  69,9 (Cukup) - -

    e.  00,0 –  59,9 (Kurang) - -

    5 Nilai Tertinggi 100 100

    6 Nilai Terendah 70 70

    7 Rata-rata 89,09 91,67

    8 Ketuntasan Klasikal 92 % (Tuntas) 100 % (Tuntas)

    9 Daya Serap 89,09 % 90.42%

    10 Jumlah Siswa 24 24

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    32/39

    31

    3.  Analisis.

    Hasil observasi dan evaluasi hasil belajar pada siklus II ini semakin

    mempertajam analisis terhadap kesuluruhan rangkaian pelaksanaan tindakan

    kelas dari siklus I dan siklus II yang terdiri dari 4 (empat) kali pertemuan tatap

    muka. Data-data hasil evaluasi pembelajaran di atas menunjukkan adanya

     peningkatan yang sangat signifikan bila dibandingkan dengan aktivitas dan

    hasil belajar pra siklus. Secara sederhana peningkatan aktivitas belajar siswa

    dalam keseluruhan siklus dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

    GRAFIK 1

    PROSENTASI PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA

    SIKLUS I DAN SIKLUS II

    29,15%

    65,60%

    80,88%

    91,70%

    39,60%

    85,88%

    91,70%95,85%

    0,00%

    20,00%

    40,00%

    60,00%

    80,00%

    100,00%

    120,00%

    A B C D

       P   R   O   S   E   N   T   A   S   I

    SIKLUS 1

    SIKLUS 2

    Linear (SIKLUS 1)

    JENIS AKTIVITAS SISWA

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    33/39

    32

    Sedangkan peningkatan ketuntasan belajar secara klasikal dapat dilihat dari

    grafik di bawah ini :

    GRAFIK 2

    PROSENTASI KETUNTASAN KLASIKAL DAN DAYA SERAP

    Dari data-data yang telah disajikan dalam bentuk tabel dan grafik di atas terlihat

     bahwa ketuntasan klasikal yang pada pembelajaran pra siklus hanya 17% mulai

    meningkat sebesar 88% pada siklus I pertemuan pertama dan 92% pada

     pertemuan kedua, bahkan terus berlanjut pada siklus II menjadi 100% tuntas.

    Demikian pula halnya dari segi daya serap siswa terhadap materi pembelajaran

    meningkat dari 51,74% pada pra siklus menjadi 83,04% pada pertemuan 1

    siklus I, 83,84% di siklus I pertemuan kedua, 89,09% di siklus II pertemuan 1

    dan 90,42% pada siklus II pertemuan 2.

    51,74%

    83,44%89,76%

    17,00%

    90,00%96,00%

    0,00%

    20,00%

    40,00%

    60,00%

    80,00%

    100,00%

    120,00%

    140,00%

    PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II

       P   R   O   S   E   N   T   A   S   I   D   A   Y

       A

       S   E   R   A   P

       D   A   N    K

       E   T   U   N   T   A   S   A   N

        K   L   A   S   I   K   A   L

    SIKLUS

    Daya Serap

    Ketuntasan

    Klasikal

    Trendline

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    34/39

    33

    Bila dilihat dari nilai rata-rata hasil post test pada setiap pertemuan, terdapat

     peningkatan cukup yang berarti sebagaimana tergambar pada grafik berikut :

    GRAFIK 3

    PENINGKATAN NILAI RATA-RATA HASIL POST TEST

    Karena sudah terlihat peningkatan baik dari aktivitas maupun hasil belajar,

     peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian tindakan dan tidak

    melanjutkan ke siklus berikutnya serta menyimpulkan bahwa metode

     pembelajaran everyone is a teacher here dapat meningkatkan aktivitas dan hasil

     belajar. Dengan kata lain hipotesis tindakan yang menjadi titik tolak penelitian

    ini bisa dibuktikan dan diterima.

    51,74

    82,44

    90,38

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    PRA SIKLUS SIKLUS 1 SIKLUS 2

       N   I   L   A   I   R   A   T   A  -   R   A   T

       A

    SIKLUS

    NILAI RATA-RATA

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    35/39

    34

    Kesimpulan dan Saran

    Berdasarkan analisis hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebagaimana

    dipaparkan di atas, dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

    1.  Penerapan metode everyone is a teacher here (setiap orang adalah guru) ternyata

    mampu meningkatkan aktivitas, perhatian dan respons siswa dalam pembelajaran

    Sejarah Kebudayaan Islam;

    2. 

    Selain meningkatkan aktivitas, metode everyone is a teacher here  juga terbukti

    efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan baik secara

    individual maupun daya serap dan ketuntasan klasikal.

    Dari kesimpulan di atas disarankan kepada para siswa agar terus mengasah

    kemampuan dan hasil belajar antara lain dengan memberanikan dan membiasakan

    diri untuk bertanya dan atau menanggapi/menjawab pertanyaan teman-temannya.

    Bagi para guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam disarankan untuk mencoba

    menerapkan metode everyone is a teacher here sebagai salah satu alternatif model

     pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa serta mengurangi

    dominasi guru (teacher centered) menjadi lebih memaksimalkan peran dan aktivitas

    siswa (student centered) sehingga siswa mampu mengembangkan segala potensinya

    dalam mempelajari dan menguasai suatu pelajaran.

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    36/39

    35

    DAFTAR PUSTAKA

    Abdurrahman, Mulyono.1999.  Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. (Jakarta:

    Rineka Cipta).

    Arikunto, Suharsimi. 2007.  Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Bumi

    Aksara)

    Djamarah , Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta).

    Ismail. 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berabasis PAIKEM . (Semarang:

    Rasail Media Group).

    Misrita Yuliarni. Model Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here. 11 Juni 2011, <

    http://misritayuliarni.blogspot.com/2011/06/model-pembelajaran-everyone-is-

    teacher.html/> [diakses 19-2-2014]

    Mulyoto. 2013. Strategi Pembelajaran di Era Kurikulum 2013. (Jakarta: Prestasi

    Pustaka Publisher).

     Nana Sudjana. 2002.  Penilaian Hasil Belajar Mengajar.  (Bandung: Remaja

    Rosdakarya).

    Purwanto , M. Ngalim. 1998. Psikologi Pendidikan. (Bandung : Remaja Rosdakarya)

    Ramayulis. 2005. Metodologi Pendidikan Agama Islam. (Jakarta: Kalam Mulia).

    Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004.  Landasan Psikologi Proses Pendidikan.

    (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya).

    Taniredja, H. Tukiran,dkk.2013.Model-model Pembelajaran Inovatif dan

    Efektif.Bandung: CV.Alfabeta.

    Tim Instruktur LPTK Rayon 11. 2011.  Bahan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru

    (PLPG) Sertifikasi Guru Dalam Jabatan. (Banjarmasin: Fak. Tarbiyah IAINAntasari).

    Yuthi Yattaqi,  Penerapan Strategi Everyone Is Teacher Here Yang Dipadukan

     Dengan Model Quantum Teaching, Teknik Round Table Dan Talking Stick Pada

     Materi Logika Matematika Kelas X Semester II . < http://yuthi-

    http://misritayuliarni.blogspot.com/2011/06/model-pembelajaran-everyone-is-teacher.html/http://misritayuliarni.blogspot.com/2011/06/model-pembelajaran-everyone-is-teacher.html/http://misritayuliarni.blogspot.com/2011/06/model-pembelajaran-everyone-is-teacher.html/http://misritayuliarni.blogspot.com/2011/06/model-pembelajaran-everyone-is-teacher.html/

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    37/39

    36

    yattaqi.blogspot.com/2013/05/penerapan-strategi-everyone-is-teacher.html/>

    [Diakses Tgl 26-2-2014]

    Zaeni, Hisyam dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. (Yogyakarta: Insan Madani).

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    38/39

     

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

     Nama Lengkap SUHAIMI, S.Pd.I

     NIP 19741222 199703 1 005

    Tempat & Tanggal Lahir Hulu Sungai Selatan, 22 Desember 1974

    Pangkat/Gol.Ruang Pembina (IV a)

    Jabatan Guru / Wakamad MTs Al Azhar Kandangan

    Pendidikan Formal 1.  MIS Kalaka Gadung Tahun 1986

    2.  MTsN Amawang tahun 1989

    3. 

    PGAN Kandangan tahun 19924.  D2 IAIN Antasari Banjarmasin tahun 1994

    5.  S1 STAI Darul Ulum Kandangan Tahun 2002

    Riwayat Pekerjaan 1.  Guru MIN Gala-Gala Telaga Langsat (1995-1996)

    2.  Guru MIN Taluk Haur Negara (1997-1998)

    3.  Guru MIN Sungai Haji Daha Utara (1998-1999)4.  Guru MIN Muara Banta Kandangan (1999-2005)

    5.  Kepala MIN Pahampangan (2005-2010)

    6.  Wakamad MTs Al Azhar (2010-sekarang)

    Alamat Jl. Kalaka Gadung-Baluti RT.9 RW.IV No.29

    Kecamatan Kandangan Kab. HSS

    e-mail [email protected] 

    website http://www.matapelajaranski.com 

    Twitter @Julak_Laraw

    Kandangan, 7 April 2014

    Penulis

    SUHAIMI, S.Pd.I

    mailto:[email protected]:[email protected]://www.matapelajaranski.com/http://www.matapelajaranski.com/http://www.matapelajaranski.com/mailto:[email protected]

  • 8/17/2019 Implementasi Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here

    39/39

     

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    I.  RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

    II.  RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II

    III. 

    ANALISIS HASIL ULANGAN HARIAN (PRA SIKLUS)

    IV.  ANALISIS HASIL POST TES SIKLUS I PERTEMUAN 1

    V.  ANALISIS HASIL POST TES SIKLUS I PERTEMUAN 2

    VI.  ANALISIS HASIL POST TES SIKLUS II PERTEMUAN 1

    VII.  ANALISIS HASIL POST TES SIKLUS II PERTEMUAN 2

    VIII.  LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS I DAN II

    IX.  TABEL KEAKTIFAN SISWA

    X.  REKAPITULASI NILAI HASIL BELAJAR SIKLUS I DAN II

    XI. 

    DAFTAR HADIR SISWA DALAM 4 X PERTEMUAN

    XII.  SURAT KETERANGAN PENELITIAN