implementasi HACCP (7)

download implementasi HACCP (7)

of 23

Transcript of implementasi HACCP (7)

  • 8/18/2019 implementasi HACCP (7)

    1/23

    Implementasi HACCP

    1

  • 8/18/2019 implementasi HACCP (7)

    2/23

    2

  • 8/18/2019 implementasi HACCP (7)

    3/23

    3

    Karakteristik Jasa Boga :

    Jenis pangan diproduksi, disajikannyabanyak, kesulitan menyusun rencanaHACCP per jenis makanan, tidak efisien

     Bahan baku, digunakan sangat banyak

     Pangan hasil industri jasa boga,disajikan rentang waktu singkat,dikonsumsi segera setelah dimasak

  • 8/18/2019 implementasi HACCP (7)

    4/23

    4

    Apabila waktu antara pengolahan danpenyajian cukup lama (>4jam) seperti padakatering, maka perhatian khusus harusdiberikan pada WAKTU &SUHUPENYIMPANAN dan PEMANASANKEMBALI

  • 8/18/2019 implementasi HACCP (7)

    5/23

    5

     Penyusunan rencana HACCP industri jasaboga memerlukan pendekatan berbedadengan pangan olahan industri lain

      Industri Jasa Boga, semua jenis pangandikelompokan dalam pangan tipe 1, 2 dan 3berdasarkan diagram alir

     Analisis bahaya dilakukan berdasarkanfrekuensi proses DANGER ZONE, bahayamikrobiologi

  • 8/18/2019 implementasi HACCP (7)

    6/23

    6

    Kelompok Pangan 1 Jenis pangan yang tidak mengalami proses

    pemanasanTidak ada proses pembunuhan

    mikroorganisme (misalnya pemanasan),bahan baku harus memenuhi syarat mutu &

    keamanan Memelihara mutu, keamanan selama prosessampai dengan konsumsi

  • 8/18/2019 implementasi HACCP (7)

    7/23

    7

    1. Penerimaan bahan baku (receiving )2.Penyimpanan bahan baku (storage )

    3.Penyiapan ( preparation )4.Penyimpanan produk (holding )5.Penyajian produk (serving )6.Kelompok ini : sushi, sashimi, salad, irisan

    daging, irisan keju, salad tuna, karedok, buahpotong, rujak buah

  • 8/18/2019 implementasi HACCP (7)

    8/23

    8

    Kelompok Pangan 2 Jenis pangan yang mengalami proses

    pemanasan Proses pemasakan/pemanasan, dapat

    menginaktifkan mikroorganisme, tahappemanasan, Titik Kritis, dikendalikan

     Pengendalian utama proses pemasakansuhu dan waktu

  • 8/18/2019 implementasi HACCP (7)

    9/23

    9

    Kelompok Pangan 2 Penanganan pasca pemanasan menjadi Titik

    kritis, sumber kontaminasi silang Pengendalian suhu, program sanitasi

    pekerja dapat digunakan untuk mengatasipermasalahan

  • 8/18/2019 implementasi HACCP (7)

    10/23

    10

    1. Penerimaan bahan baku (receiving )2. Penyimpanan bahan baku (storage )

    3. Penyiapan ( preparation )4. Pemasakan (heating )5. Penyimpanan produk (holding )6. Penyajian produk (serving )

    7. Kelompok ini: nasi goreng, nasi uduk,ayam goreng, ikan bakar, hamburger, telur

    dadar, sate ayam, opor ayam

  • 8/18/2019 implementasi HACCP (7)

    11/23

    11

    Kelompok Pangan 3 Jenis pangan mengalami proses

    pemanasan, pendinginan, pemanasan

    kembali dan penyimpanan suhu tinggi(>65C) Mengalami pemasakan (pemanasan),

    tahapan menjadi titik kritis Pendinginan

    dan pemanasan kembali produk juga dapatberkontribusi pada tingkat keamananproduk

  • 8/18/2019 implementasi HACCP (7)

    12/23

    12

    1. Penerimaan bahan baku (receiving )2. Penyimpanan bahan baku (storage )3. Penyiapan ( preparation )

    4. Pemasakan (cooking / heating )5. Pendinginan produk (cooling )6. Pemanasan kembali (reheating )7. Penyimpanan panas (hot holding )

    8. Penyajian produk (serving )9. Kelompok ini: sup, gravy, chili, rendang

    daging, gudeg, opor ayam

  • 8/18/2019 implementasi HACCP (7)

    13/23

    13

    Analisa Bahaya & Tindakan PencegahanSuhu DANGER ZONE:5 - 60C

     Suhu mendukung pertumbuhan,perkembangbiakan mikroorganisme produkberada kisaran suhu tersebut, peluangpeningkatan jumlah mikroorganisme dalamproduk

  • 8/18/2019 implementasi HACCP (7)

    14/23

    14

     Analisa bahaya, asumsi bahayamikrobiologi bahaya berperan untuk mutudan keamanan pangan ready to eat  

     Bahaya kimia & fisik ditangani dengan baiksaat penerimaan bahan baku, penetapanspesifikasi jelas, sortasi ketat,meminimalkan bahaya fisik

     Analisis bahaya membagi produkberdasarkan frekuensi (berapa kali) suatuproduk melewati DANGER ZONE

  • 8/18/2019 implementasi HACCP (7)

    15/23

    15

  • 8/18/2019 implementasi HACCP (7)

    16/23

    16

    Pangan Tipe 1

     Pangan tidak pernah/ sedikit sekaliterpapar pada DZ, juga tidak pernahmendapatkan perlakuan panas yang cukupuntuk menginaktifkan mikroorganisme

     Tindakan Pencegahan harus menjamin :

  • 8/18/2019 implementasi HACCP (7)

    17/23

    17

     Bahan baku tidak mengandung mikroba, jumlah mendekati kerusakan/membahayakan kesehatan

     Penyimpanan dingin berjalan baik,mempertahankan jumlah mikroba rendah,

    mikroba utilitas (total plate count, kapang,khamir), pembusukan tidak terjadi, menekanpertumbuhan pathogen

  • 8/18/2019 implementasi HACCP (7)

    18/23

    18

    Pangan Tipe 2 Mengalami pemanasan cukup,

    menginaktifkan mikroba, mikroba vegetatiftidak membentuk spora

     Tindakan Pencegahan harus menjamin :1. Bahan baku tidak mengandung mikroba,

     jumlah berlebih, pembentuk spora

  • 8/18/2019 implementasi HACCP (7)

    19/23

    19

    2. Proses pemanasan yang dirancang

    terpenuhi / tercapai3. Tidak terjadi kontaminasi ulang pasca-pemanasan dan segera dilakukanpenyimpanan pada suhu >60C untuk

    mencegah germinasi spora

  • 8/18/2019 implementasi HACCP (7)

    20/23

    20

     Pangan yang lebih kompleks, mengalamipemanasan dua kali, penyimpanan dingin

     Tindakan Pencegahan harus menjamin :

    1. Penyimpanan dingin dikendalikansuhunya2. Pemanasan dilakukan, kecukupan panas

    tercapai / terpenuhi, pemanasan

    kembali, dilakukan, suhu dan waktucukup, terkendali3. Tidak terjadi kontaminasi ulang pasca-

    pemanasan

  • 8/18/2019 implementasi HACCP (7)

    21/23

    21

    Di Indonesia Panduan “frekuensi suatu produk melalui

    DZ”, dicermati baik, kebiasaan konsumen/

    produsen jasa boga menyimpan pangan padasuhu “DZ”, khususnya :1. Pangan jenis 1 : rujak dari warung /

    restoran2. Pangan jenis 2 : warung tegal, restoran

    padang

  • 8/18/2019 implementasi HACCP (7)

    22/23

    22

    Di Indonesia   Dipertimbangkan adanya ketidaktahuan,

    ketidakpedulian, kecerobohan ataukesengajaan dalam hal :1. Suplai bahan baku (pemasok memiliki

    reputasi baik/ sembarang/ pasar?)2. Penggunaan bahan kimia berbahaya

    sebagai BTP?

  • 8/18/2019 implementasi HACCP (7)

    23/23

    23