impingement.doc
-
Upload
imam-taqwa-drughi -
Category
Documents
-
view
212 -
download
0
Transcript of impingement.doc
-
8/18/2019 impingement.doc
1/19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG.
Anggota gerak atas merupakan bagian dari anggota gerak yang cukup banyak di
fungsikan dalam menjalankan aktifitas sehari-hari, seperti membawa tas, menulis,
mengangkat barang dan lain-lain. Sehingga anggota gerak atas sangat rentan terjadi
cidera. Cidera ini biasanya banyak disebabkan oleh kesalahan gerak atau kesalahan
posisi, penggunaan yang berlebihan (overuse, postur yang buruk, faktor pekerjaan dan
trauma. !al tersebut tentu akan menyebabkan pembebanan pada salah satu sisi tubuh dan
menimbulkan ketidakseimbangan secara anatomi, yang pada akhirnya akan menimbulkangangguan dari bagian tubuh yang mengalami kerja berlebih ("isner, #$$%.
&atologi gerak dan fungsional seringkali mengganggu anggota gerak yang
memiliki mobilitas yang luas sehingga membutuhkan tingkat stabilitas yang baik,
stabilitas suatu anggota gerak tidak terlepas hanya pada sebatas komponen stabilisasi
aktif maupun pasif, namun bentuk sendi serta struktur pembentuk persendian tersebut
("isner, #$$%.
Sendi bahu (shoulder joint merupakan salah satu anggota gerak yang memiliki
mobilitas tinggi dan mudah mengalami cidera, sehingga pada pasien sering dikeluhkan
kumpulan gejala rasa nyeri pada bahu ' Painful Shoulder Syndrome (rotator cuff disease,
impingement syndrome, shoulder instabilities yang dapat menyebabkan keterbatasan
gerak hingga gangguan fungsi ("isner, #$$%.
1.2. RUMUSAN MASALAH.
). Apa definisi impingement syndrome*
#. +agaimana anatomi fungsional dari bahu*
. Apa etiologi terjadinya impingement syndrome*
. +agaimana patofisiologi terjadinya impingement syndrome*
. +agaimana gambaran klinis dari impingement syndrome*
/. +agaimana cara mendiagnosis impingement syndrome*
)
-
8/18/2019 impingement.doc
2/19
%. Apa diagnosis banding impingement syndrome*
0. +agaimana tatalaksana impingement syndrome*
1. +agaimana prognosis impingement syndrome*
1.3. TUJUAN.
). 2engetahui definisi impingement syndrome.
#. 2engetahui anatomi fungsional dari bahu.
. 2engetahui etiologi terjadinya impingement syndrome.
. 2engetahui patofisiologi terjadinya impingement syndrome.
. 2engetahui gambaran klinis dari impingement syndrome.
/. 2engetahui cara mendiagnosis impingement syndrome.%. 2engetahui diagnosis banding impingement syndrome.
0. 2engetahui tatalaksana impingement syndrome.
1. 2engetahui prognosis impingement syndrome.
1.4. MANFAAT.
). 2emahami definisi impingement syndrome.
#. 2emahami anatomi fungsional dari bahu.
. 2emahami etiologi terjadinya impingement syndrome.
. 2emahami patofisiologi terjadinya impingement syndrome.
. 2emahami gambaran klinis dari impingement syndrome.
/. 2emahami cara mendiagnosis impingement syndrome.
%. 2emahami diagnosis banding impingement syndrome.
0. 2emahami tatalaksana impingement syndrome.
1. 2emahami prognosis impingement syndrome.
#
-
8/18/2019 impingement.doc
3/19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1. DEFINISI.
2enurut Neer shoulder impingement adalah menyempitnya celah diantara
acromion dan tuberositas mayor caput humerus sehingga menyebabkan insertio dari
tendon supraspinatus, biceps caput longum serta bursa subacromialis pada shoulder
(Shoulder impingement terjepit. Sedangkan syndrome adalah kumpulan dari gejala-
gejala. 2aka jika dihubungkan, shoulder impingement syndrome adalah kumpulan dari
gejala-gejala akibat dari menyempitnya celah diantara acromion dan tuberositas mayor caput humerus sehingga menyebabkan insertio dari tendon supraspinatus, biceps caput
longum serta bursa subacromialis pada shoulder terjepit (Aimie, +eth, dkk, #$$%.
2. 2. ANATOMI FUNGSIONAL.
3otator cuff terdiri dari empat otot, yaitu4 m. Subscapularis, m. Supraspinatus, m.
5nfraspinatus, dan m. 6eres minor serta muskulotendonnya. 2. Subscapularis di persarafi
oleh n. Subscapular yang berasal dari scapula. +erinsersio di tuberkulum minus os
humerus dan berorigo di fossa subscapularis. 2. Supraspinatus and 5nfraspinatus
keduanya diinervasi oleh n. Suprascapular, yang berasal dari scapula dan berinsersio di
tuberkulum major os humerus dan berorigo di fossa supraspinata dan fossa infraspinata.
Sedangkan 2. 6eres minor diinervasi oleh n. A7ilaris yang berasal dari scapula dan
berisersio di tuberkulum major os humerus. 3uang kosong ( subacromial space berada di
bawah acromion, processus coracoideus, artikulatio acromioclavicular dan ligamen
coracoacromial. 6erdapat sebuah bursa di subacromial space yang menyediakan lubrikan
untuk rotator cuff (Allen, )110.
-
8/18/2019 impingement.doc
4/19
8ambar ). Anatomy of the shoulder and rotator cuff, showing (left anterior view and (right
posterior view.
2emahami fungsi anatomis dari rotator cuff akan membantu dalam memahami
penyakitnya. 3otator cuff merupakan pengatur keseimbangan yang dinamis dari
artikulatio glenohumeral. Sedangkan pengatur keseimbangan statisnya adalah kapsul dan
ligamen-ligamen glenohumeral. 2eskipun otot rotator cuff dapat menimbulkan
perputaran, otot tersebut juga dapat menekan kaput humerus. 2. 9eltoideus dapat
mengabduksikan bahu. 6anpa otot-otot rotator cuff yang utuh, terutama dalam derajat /$
pertama dari elevasi humeral, akan menyebabkan migrasi dari kaput humerus yang
menghasilkan subacromial impingement dari rotator cuff (Allen, )110.
Sendi bahu merupakan salah satu sendi yang paling mobil dan serba guna karena
lingkup gerak sendi yang sangat luas, sehingga berperan penting dalam aktivitas
kehidupan sehari-hari. 8erakan pada sendi bahu4 fleksi ()0$$, ekstensi (/$$, abduksi
()0$$, adduksi (%$, endorotasi (1$$, eksorotasi (1$$ (:idjaja, )110.
8lenohumeral, sternoklavikular, dan akromioklavikular merupakan sendi
artrodial. :alaupun sendi ini masing-masing dapat bergerak sendiri, semuanya bergerak
secara simultan dan sinkron, sehingga tercipta gerakan yang halus dan mulus. Sendi
sternoklavikular menghubungkan gelang bahu dan dinding dada, yang dibentuk oleh iga
5, klavikula, dan manubrium sterni. Sendi akromioklavikular dan sternoklavikular
memungkinkan klavikula mengadakan rotasi sesuai dengan sumb panjangnya, ataupun
-
8/18/2019 impingement.doc
5/19
melakukan gerakan elevasi pada saat mengangkat bahu. 9apat pula melakukan gerakan
fleksi dan ekstensi gelang bahu. (Cole dan 6obis, )11$ (8ambar #
8ambar # 4 &ersendian pada gelang bahu 4
(). 8lenohumeral, (#. Suprahumeral.
(. Akromioklavikular. (. Scapulokostal,
(. Sternoklavikular. (/. Costosternal.
(%. Costovertebral.
Sendi glenohumeral dibentuk oleh humerus dan skapula dengan fosa glenoid yang
menjadi lebih dalam dengan adanya labrum glenoid. &ermukaan kapsul sendi cukup luas
dan untuk mempertahankan kaput sendi tetap pada tempatnya diperkuat oleh ligamen
glenohumeri dan ligamen korakohumeral. 2uskulotendineus 'rotator cuff' terdiri atas
gabungan tendon dari otot supraspinatus, infraspinatus, teres minor yang berinsersi pada
tuberkulum mayus humeri, dan subskapularis yang berinsersi pada tuberkulum minus
humeri. Subskapularis berfungsi sebagai internal rotator, supraspinatus sebagai elevator,
sedangkan infraspinatus dan teres minor berfungsi sebagai eksternal rotator (:idjaja,
)110.
Sendi bahu mempunyai gerakan yang paling luas diantara sendi-sendi lain.
8eraka abduksi bisa sampai )0$$. 9ua pertiga bagian gerak ini dilakukan oleh sendi
-
8/18/2019 impingement.doc
6/19
glenohumeral dan sepertiga lainnya dilakukan oleh skapulotorasik. "arena itu untuk
mencapai gerak lengan yang penuh sampai diatas kepala diperlukan sendi yang tidak
ada gangguan. (gambar
8erakan lain yang penting adalah gerakan rotasi internal dan rotasi eksternal.
8erakan rotasi internal merupakan gerakan gelang bahu dimana tangan dapat mencapai
bagian punggung; belakang kepala (gambar . "edua gerakan ini sangat penting untuk
dapat melakukan aktivitas memakai baju dan bersisir
8ambar 4 8erakan skapulotorasik.
(sumber 4 Caillet 3.
8ambar 4 6es 3otasi.
(sumber 4 9i7on AS
/
-
8/18/2019 impingement.doc
7/19
2.3. ETIOLOGI.
Shoulder impingement syndrome terjadi apabila rotator cuff atau bursa
mengalami peradangan yang bisa disebabkan oleh penggunaan berlebihan atau cedera.
Cedera paling sering terjadi pada orang yang melakukan gerakan keatas melewati kepala
secara berulang-ulang. Contohnya 4 bermain baseball, tennis. (2ayo Clinic, #$)
8ambar 4 Shoulder 5mpingement Syndrome
(sumber 4 2ayoclinic
2.4. PATOFISIOLOGI.
&atofisiologi shoulder impingement syndrome dapat dijelaskan sebagai berikut.
&ada awalnya, bursa subacromial yang berada di atap rotator cuff, memungkinkan tendon
rotator cuff untuk meluncur mendekati atap dari bahu tanpa adanya gesekan.
-
8/18/2019 impingement.doc
8/19
diantara kepala humerus dan acromion (Shoulder 5mpingement Syndrome. 5mpingement
syndrome dinyatakan dalam grade ), # dan berdasarkan tingkat tekanan dari tendon.
8rade ) merupakan tekanan yang ringan ditandai dengan sedikit tarikan tanpa
robekan yang jelas pada tendon (robekan mikroskopik. 6idak ada kehilangan kekuatan
dan tendon masih dalam panjang yang normal. &asien biasanya berusia = # tahun.
-
8/18/2019 impingement.doc
9/19
subacromialis, dan 'abdomilal press digunakan untuk tes orientasi pada m.subscapularis
(Sugijanto, #$)$.
&ada pemeriksaan fungsi gerak dasar (&?89 aktif, pasif dan isometrik abduksi
bahu maka akan ditemukan nyeri meningkat akibat adanya profokasi pada jaringan
subacromial yang mengalami peradangan. Selanjutnya pada pemeriksaan khusus seperti
-
8/18/2019 impingement.doc
10/19
nyeri pada shoulder impingement syndrome adalah nyeri yang hebat pada antero-
posterior dan lateral bahu, sepanjang deltoid dan area biceps. "elemahan dan kaku sendi
bahu merupakan gejala nomor dua setelah nyeri.
2. 6. 2. Peme"!#aan $!!#
Shoulder impingement syndrome ?roDen shoulder merupakan gangguan pada
bursa atau tendon rotator cuff. &ada pemeriksaan fungsi gerak dasar (&?89 aktif, pasif
dan isometrik abduksi bahu maka akan ditemukan nyeri meningkat akibat adanya
profokasi pada jaringan subacromial yang mengalami peradangan. Selain itu ada
pemeriksaan khusus Neer impingement sign (passive painful arc manuever) . &rinsip test
ini adalah memaksa tuberkulum major untuk mendekat ke acromion anterior.2erotasikan tendon rotator cuff posterior (infraspinatus dan teres minor ke bawah
acromion. &emeriksaan ini juga dapat digunakan untuk menentukan derajat
impingement.
Neer impingement sign:
). 2engekstensikan siku lengan dengan penuh.
#. 2erotasikan lengan ke arah dalam (rotasi interna dengan posisi ibu jari
menyentuh sisi dari kaki.
. Secara pasif pemeriksa memfleksikan bahu penderita secara perlahan keatas
hingga mencapai sudut )0$o.
9erajat impingement dinilai jika penderita merasakan nyeri pada derajat ke 1$
(ringan, derajat ke /$-%$ (sedang, derajat ke E (berat.
Selain itu ada juga pemeriksaan khusus lainnya a!kin impingement sign. &rinsip
test ini adalah menusuk tendon agar mendekat ke lengkung coracoacromial.
a!kin impingement sign:
). Fengan di fleksikan ke arah depan hingga 1$o
.
#. Siku di fleksikan hingga 1$o.
. &emeriksa memegang siku pasien dengan satu tangan dan tangan lainnya
memegang pergelangan tangan pasien.
. Secara pasif pemeriksa merotasikan bahu ke arah luar (rotasi eksterna.
)$
-
8/18/2019 impingement.doc
11/19
(mendekatkan m. Subscapularis ke lengkung coracoacromial
. Secara pasif pemeriksa merotasikan bahu ke arah dalam (rotasi interna.
(mendekatkan m. Supraspinatus, m. 6eres minor dan m. 5nfraspinatus
5nterpretasi4
-
8/18/2019 impingement.doc
12/19
8ambaran radiologis, terdapat perubahan pada tulang, deposit kalsium ,atau pelebaran
bursa.
2.%. 2. RUPTUR DARI ROTATOR &UFF.
tiologi 4 adanya trauma akut, kronis atau idiopatik. 8ambaran klinis 4 bila ruptur
total maka timbul nyeri hebat, sedangkan bila parsial maka nyeri bersifat ringan. 9rop
arm tes positif, yaitu lengan sukar di abduksikan secara aktif (secara pasif dapat
dikerjakan tetapi dengan tahanan yang ringan saja lengan akan jatuh kebawah.
2.%. 3. TENDINITIS BISIPITALIS.
&enyebabnya adalah iritasi dan inflamasi tendon biseps. &ada umumnya penderitamengeluh nyeri bahu sepanjang otot biseps yang menjalar kelengan bawah, nyeri tekan
pada daerah sulkus bisipitalis. 6es spesifik G 6es Hergason menunjukkan tanda yang
positif. Fengan dalam posisi abduksi dan fleksi pada siku, lakukan eksorotasi dari lengan
bawah serta diberi tahanan, maka rasa sakit akan timbul pada tendon biseps.
2. '. PENATALAKSANAAN.
#. 0. ). "I
-
8/18/2019 impingement.doc
13/19
La(!)an mem*e"(a)an#an Ran+e ,$ M,-emen(
8ambar %. :eighted 3I2 Codman pendulum stretch
La(!)an en+an ,-e" )ea */00e #a(",0 .
+ila diajarkan dengan benar, sistem katrol sangat efektif untuk membantu
mencapai lingkup gerak sendi bahu dengan penuh. &eralatan 4 dua buah katrol
digantungkan pada tiang dengan seutas tali dihubungkan dengan kedua katrol tersebut.
"edua ujung tali diberi alat agar tangan dapat menggenggam dengan baik. &osisi
penderita bisa duduk, berdiri atau berbaring telentang dengan bahu terletak dibawah
katrol tersebut. 9engan menarik tali pada salah satu sisi tali yang lain akan terangkat.
Sendi siku diusahakan tetap dalam posisi ekstensi dan penderita tidak boleh mengangkat
bahu maupun mengangkat tubuh. 8erakan dilakukan perlahan-lahan ( gambar 0 .),#)
)
-
8/18/2019 impingement.doc
14/19
8ambar 0 4 Fatihan dengan overhead pulley ( katrol .
La(!)an /n(/# mem*e"#/a( ,(,( a)/
8ambar 1. Fatihan 2emperkuat Itot +ahu
)
-
8/18/2019 impingement.doc
15/19
La(!)an men!n+#a(#an P,(/"e
8ambar )$ 4 Fatihan meningkatkan &osture.
#. 0. ). I&3A65?.
6erapi operatif (I pen Surgery 4 #nterior #cromioplasty dan $oracoacromial
%igamen "essection dan ( #rthroscopic : #cromioplasty.
-
8/18/2019 impingement.doc
16/19
8ambar )). 6erapi Iperatif
2. . PROGNOSIS.
2enurut penelitian yang dilakukan di amerika serikat pada tahun #$$0 oleh
penangangan fisioterapi terhadap Shoulder impingement syndrome mempunyai prognosis
yang baik yaitu # dari pasien yang mengalami Shoulder 5mpingement syndrome
mendapatkan hasil yang memuaskan. "arena bila dilihat dari "&2
-
8/18/2019 impingement.doc
17/19
BAB III
KESIMPULAN
&' Shoulder impingement syndrome adalah kumpulan dari gejala-gejala akibat dari
menyempitnya celah diantara acromion dan tuberositas mayor caput humerus
sehingga menyebabkan insertio dari tendon supraspinatus, biceps caput longum
serta bursa subacromialis pada shoulder terjepit.
' 3otator cuff terdiri dari empat otot, yaitu4 m. Subscapularis, m. Supraspinatus, m.
5nfraspinatus, dan m. 6eres minor serta muskulotendonnya. 2. Subscapularis di
persarafi oleh n. Subscapular yang berasal dari scapula. +erinsersio di tuberkulum
minus os humerus dan berorigo di fossa subscapularis. 2. Supraspinatus and5nfraspinatus keduanya diinervasi oleh n. Suprascapular, yang berasal dari scapula
dan berinsersio di tuberkulum major os humerus dan berorigo di fossa
supraspinata dan fossa infraspinata. Sedangkan 2. 6eres minor diinervasi oleh n.
A7ilaris yang berasal dari scapula dan berisersio di tuberkulum major os humerus.
3uang kosong ( subacromial space berada di bawah acromion, processus
coracoideus, artikulatio acromioclavicular dan ligamen coracoacromial. 6erdapat
sebuah bursa di subacromial space yang menyediakan lubrikan untuk rotator cuff.
' Shoulder impingement syndrome terjadi apabila rotator cuff atau bursa
mengalami peradangan yang bisa disebabkan oleh penggunaan berlebihan atau
cedera. Cedera paling sering terjadi pada orang yang melakukan gerakan keatas
melewati kepala secara berulang-ulang. Contohnya 4 bermain baseball, tennis.
*' &atofisiologi shoulder impingement syndrome dapat dijelaskan sebagai berikut.
&ada awalnya, bursa subacromial yang berada di atap rotator cuff, memungkinkan
tendon rotator cuff untuk meluncur mendekati atap dari bahu tanpa adanya
gesekan.
-
8/18/2019 impingement.doc
18/19
(Shoulder 5mpingement Syndrome. 5mpingement syndrome dinyatakan dalam
grade ), # dan berdasarkan tingkat tekanan dari tendon.
+' 6anda yang khas dan mengarah kepada Shoulder Impingement pada inspeksi
ditemukan asymmetric shoulder line, terutama pada bahu yang mengalami
gangguan akan berusaha diposisikan lebih tinggi dan secara tidak disadari maka
tubuh telah melakukan proteksi pada bagian tubuh yang mengalami presepsi
nyeri, namun posisi tersebut dapat menyebabkan terjadinya ischemia pada tendon
dan berlanjut pada kelemahan otot-otot bahu dan hilangnya stabilitas
glenohumeral.
' 9iagnosis pasien Shoulder Impingement Syndrome dapat ditegakkan melalui
anamnesis dan pemeriksaan fisik. &ada anamnesis didapatkan nyeri yangmerupakan gejala yang paling umum ditemukan. 6ipe nyeri biasanya terjadi pada
malam hari dan nyeri pada waktu siang hari berhubungan dengan penggunaan
berlebihan pada bahu. "arakteristik nyeri pada shoulder impingement syndrome
adalah nyeri yang hebat pada antero-posterior dan lateral bahu, sepanjang deltoid
dan area biceps. "elemahan dan kaku sendi bahu merupakan gejala nomor dua
setelah nyeri. Sedangkan pada pemeriksaan fisik yaitu pada pemeriksaan fungsi
gerak dasar (&?89 aktif, pasif dan isometrik abduksi bahu maka akan ditemukan
nyeri meningkat akibat adanya profokasi pada jaringan subacromial yang
mengalami peradangan. Selain itu ada pemeriksaan khusus Neer impingement
sign (passive painful arc manuever) dan a!kin Sign
' 5mpingement syndrome biasanya di terapi secara konservatif.
-
8/18/2019 impingement.doc
19/19
DAFTAR PUSTAKA
Aimie, +eth, et al, #$$% /$omparasion of 0anual 1herapy 1echni2ues !ith 1herapeutic
34ercise in the 1reatment of Shoulder Impingement/, A 3andomiDed Controlled
&ilot Clinical, 6he Bournal of 2anual @ manipulative 6herapy, Jol )/,