ibu nina

download ibu nina

of 32

description

j

Transcript of ibu nina

  • 5/21/2018 ibu nina

    1/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 1

    STATUS PSIKIATRI

    I.

    IDENTITAS PASIEN

    Nama : Nn. CSM

    Umur : 53 Tahun

    Jenis kelamin : Perempuan

    Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta, 28 Januari 1959

    Pendidikan : Tamat SMA

    Agama : Islam

    Suku/Bangsa : Padang/Indonesia

    Status Pernikahan : Tidak Menikah

    Pekerjaan : Belum pernah bekerja

    Alamat : Jln. Kesemek Blok S/12, Kalibata Indah, Jakarta

    Selatan

    Tanggal Masuk RS :

    10 Juni 200331 Maret 2006 (RS Dharma Graha Khusus Jiwa Serpong)

    24 Mei 2006 - Sekarang

    Riwayat Perawatan :

    1980 : Pasien dirawat inap di RS Ongko Mulyo (Perbaikan)

    1980-2003 : Pasien berobat jalan di RS Ongko Mulyo dengan dr. Yan

    Pasien berobat jalan di RS Internasional Bintaro

    2003 : Pasien dirawat inap di RS Ongko Mulyo selama 3 hari (69 Juni )

    Juni 2003April 2006 : Pasien dirawat di RS Khusus Jiwa Dharma Graha

    Serpong

    Mei 2006sekarang : Pasien dirawat di RS Khusus Jiwa Dharma Graha

    Serpong

  • 5/21/2018 ibu nina

    2/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 2

    Berikut adalah riwayat pengobatan pasien di RS Khusus Jiwa Dharma Graha

    Serpong sejak 10 Juni 2003 hingga saat ini:

    WAKTU PEMBERIAN OBAT NAMA OBAT DOSIS OBAT

    6 Juni 2003 (RS ongkomulyo) Leponex ( Clozapine)Artane (Trihexyphenidyl)

    Haldol (Haloperidol)

    Modecate 50mg (Fluphenazine)

    1 x 100mg2 x 2mg

    1 x 100mg IM

    3 x / minggu IM

    10 Juni 2003 Niacin

    Trihexyphenidyl (THP)

    Melleril (Thioridazine)

    3 x 1

    3 x 1

    1 x

    11 Juni 2003 Zofredal (Risperidone)

    Xanax ( Alprazolam)

    3 x 1

    3 x 1

    12 Juli 2003 Zypraz (Alprazolam)

    Melleril (Thioridazine)

    Zofredal (Risperidone)Haloperidol 5mg

    Heximer (Trihexyphenidyl)

    3 x 1

    1 x 1

    1 x 12 x 1

    2 x 1

    18 Juli 2003 Zypraz (Alprazolam)

    Zofredal (Risperidone)

    Niacin-Haloperidol

    Heximer (Trihexyphenidyl)

    3 x 1

    1 x 1

    3 x 1

    2 x 1

    22 Juli 2003 Zypraz (Alprazolam)

    Zofredal (Risperidone)

    Niacin-Haloperidol

    Heximer (Trihexyphenidyl)

    Melleril (Thioridazine)

    3 x 1

    1 x 1

    3 x 1

    2 x 1

    1 x 1

    20 November 2003 Zypraz (Alprazolam)

    Zofredal (Risperidone)

    Niacin-Haloperidol

    Heximer (Trihexyphenidyl)

    Valium (Diazepam 5mg)

    2 x 1

    1 x 1

    3 x 1

    3 x 1

    1 x 1

    8 Desember 2003 Zypraz (Alprazolam)

    Zofredal (Risperidone)

    Niacin-Haloperidol

    Heximer (Trihexyphenidyl)

    2 x 1

    1 x 1

    3 x 1

    3 x 1

    5 Januari 2004 Zypraz (Alprazolam)

    Zofredal (Risperidone)

    Niacin-Haloperidol

    Heximer (Trihexyphenidyl)

    Trileptal (Oxcarbamazepine)

    1 x 1

    1 x 1

    3 x 1

    3 x 1

    1 x

    8 Mei 2004 Zofredal (Risperidone)

    Niacin-Haloperidol

    Heximer (Trihexyphenidyl)

    Valium (Diazepam 5mg)

    1 x 1

    3 x 1

    3 x 1

    3 x 1

  • 5/21/2018 ibu nina

    3/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 3

    27 Juli 2004 Zofredal (Risperidone)

    Niacin-Haloperidol

    Heximer (Trihexyphenidyl)

    Zypraz (Alprazolam)

    Trileptal (Oxcarbamazepine)

    1 x 1

    3 x 1

    3 x 1

    1 x 1 (malam)

    1 x

    31 Juli 2004 Zofredal (Risperidone)Niacin-Haloperidol

    Heximer (Trihexyphenidyl)

    Zypraz (Alprazolam)

    0- - 13 x 1

    3 x 1

    1 x 1 (malam)

    12 Septembere 2004 Terapi Lanjut

    22 Oktober 2004 Terapi Lanjut

    22 Desember 2004 Terapi Lanjut

    25 Januari 2005 Terapi Lanjut

    1 April 2005 Terapi Lanjut

    10 Mei 2005 Terapi Lanjut

    14 Mei 2005 Zofredal (Risperidone)

    Niacin-Haloperidol

    Heximer (Trihexyphenidyl)

    Zypraz (Alprazolam)

    Clozaril 25mg (Clozapine)

    0- - 1

    3 x 1

    3 x 1

    1 x 1 (malam)

    1 x 1 (malam)

    31 Mei 2005 Terapi lain lanjut

    Melleril (Thioridazine) 1 x

    8 Juni2005 Terapi lain lanjut

    Clozaril 25 mg (Clozapine) 1 x 12,5mg

    13 Juni 2005 Zofredal (Risperidone)

    Niacin-Haloperidol

    Heximer (Trihexyphenidyl)Zypraz (Alprazolam)

    0- - 1

    3 x 1

    3 x 11 x 1 (malam)

    22 Juli 2005 Terapi Lanjut

    23 Agustus 2005 Terapi Lanjut

    12 September 2005 Zofredal (Risperidone)

    Niacin-Haloperidol

    Heximer (Trihexyphenidyl)

    Zypraz (Alprazolam)

    Valium (Diazepam 5mg)

    0- - 1

    3 x 1

    3 x 1

    1 x 1 (malam)

    1 x 1

    8 Okober 2005 Terapi lain lanjut

    Valium (Diazepam 5mg) 1 x

    1 November 2005 Zofredal (Risperidone)Niacin-Haloperidol

    Heximer (Trihexyphenidyl)

    Valium (Diazepam 5mg)

    0- - 13 x 1

    3 x 1

    1 x 1 (malam)

    7 Februari 2006 Terapi Lanjut

    31 Maret 2006 Pasien diperbolehkan pulang

    29 Mei 2006 (HER OP) Zofredal (Risperidone)

    Niacin-Haloperidol

    Heximer (Trihexyphenidyl)

    Valium (Diazepam5mg)

    Clozaril (Clozapine)

    Lodomer 1amp (Haloperidol)

    2 x 1

    3 x 1

    3 x 1

    2 x 1

    0-0-1

    1 x 1 (slm 3 hari)

  • 5/21/2018 ibu nina

    4/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 4

    12 Juni 2006 Zofredal (Risperidone)

    Niacin-Haloperidol

    Heximer (Trihexyphenidyl)

    Valium (Diazepam 5mg)

    2 x 1

    3 x 1

    3 x 1

    2 x 1

    24 Juli 2006 Zofredal (Risperidone)

    Niacin-HaloperidolHeximer (Trihexyphenidyl)

    Lodopin (Zotepine)

    2 x 1

    3 x 13 x 1

    1 x 1

    31 Juli 2006 Terapi Lanjut

    29 Agustus 2006 Terapi Lanjut

    14 September 2006 Zofredal (Risperidone)

    Haloperidol 5mg

    Trihexyphenidyl (THP)

    Lodopin (Zotepine)

    2 x 1

    3 x 1

    3 x 1

    1 x 1

    5 Oktober 2006 Zofredal (Risperidone)

    Haloperidol 5mg

    Trihexyphenidyl (THP)

    Lodopin (Zotepine)

    2 x 1

    3 x 1

    3 x 1

    1 x 1

    30 November 2006 Lodopin stop, terapi lain lanjut

    23 Januari 2007 Zofredal (Risperidone)

    Haloperidol 5mg

    Trihexyphenidyl (THP)

    2 x 1

    3 x 1

    3 x 1

    11 Februari 2007 Terapi Lanjut

    24 Maret 2007 Terapi Lanjut

    21 Mei 2007 Terapi Lanjut

    19 September 2007 Terapi Lanjut

    28 November 2007 Terapi Lanjut4 Januari 2008 Terapi Lanjut

    20 Februari 2008 Zofredal (Risperidone) 2mg

    Haloperidol 5mg

    Trihexyphenidyl (THP) 2mg

    2 x 1

    3 x 1

    3 x 1

    9 April 2008 Zofredal (Risperidone) 2mg

    Haloperidol 5mg

    Trihexyphenidyl (THP) 2mg

    Abilify (Aripiprazole) 10mg

    2 x 1

    3 x 1

    3 x 1

    1 x 1

    12 Mei 2008 Zofredal (Risperidone) 2mg

    Haloperidol 5mg

    Trihexyphenidyl (THP) 2mg

    2 x 1

    3 x 1

    3 x 18 Oktober 2008 Terapi Lanjut

    19 November 2008 Terapi Lanjut

    7 Januari 2009 Terapi Lanjut

    26 Desember 2009 Terapi Lanjut

    10 Februari 2010 Terapi Lanjut

    29 September 2010 Terapi Lanjut

    10 Februari 2011 Terapi Lanjut

    28 Mei 2011 s/d sekarang Zofredal (Risperidone) 2mg

    Haloperidol 5mg

    Trihexyphenidyl (THP) 2mg

    2 x 1

    3 x 1

    3 x 1

  • 5/21/2018 ibu nina

    5/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 5

    II. RIWAYAT PSIKIATRI

    Autoanamnesis :

    Didapatkan dari pasien pada tanggal 20 Februari 2012 25 Februari 2012, di

    pendopo RS Khusus Jiwa Dharma Graha Serpong

    Alloanamnesis :

    Melalui catatan medis dan keterangan perawat pada tanggal 21 Februari 2012

    24 Februari 2012

    A. Keluhan Utama

    Pasien dirawat pertama kali di RS Khusus Jiwa Dharma Graha Serpong dengan

    alasan pasien menjadi sangat curiga dengan orang-orang disekitarnya, emosi

    naik turun, dan sudah sempat dirawat selama tiga hari di RS Ongko Mulyo.

    Sedangkan perawatan kedua kalinya di RS Khusus Jiwa Dharma Graha

    Serpong dikarenakan pasien sering tertawa berlebihan, pagi-pagi keluar

    rumah tanpa berpakaian serta marah-marah dan membentak-bentak

    pembantu tanpa sebab yang jelas.

    B. Riwayat Penyakit Sekarang

    Autoanamnesa

    Pasien mengatakan dirinya dibawa ke RS Khusus Jiwa Dharma Graha

    Serpong dikarenakan tidak bisa tidur kurang lebih selama 5 hari. Pasien

    datang dengan dijemput oleh pihak rumah sakit di RS Ongkomulyo.

    Pasien mengaku memiliki chip yang ditanamkan oleh CIA di kepalanya

    sejak pasien berusia 23 tahun. Chip dipasang kurang lebih 3 bulan setelah

    pasien pulang dari kuliahnya di Amerika pada tahun 1982. Chip dipasang tiba-

    tiba saat pasien sedang berusaha tidur malam hari, terdapat sinar kuning dari

    atap kamarnya di Jakarta menuju ke kepala pasien untuk memasukkan chip

    tersebut. Saat itu pasien merasakan sangat sakit dikepalanya dan hingga saat

    ini pasien sering merasa kepalanya mumet, terasa seperti kram dan berat

    dikarenakan ada anggota CIA yang iseng memainkan tombol computer yang

  • 5/21/2018 ibu nina

    6/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 6

    berhubungan dengan chip dikepalanya tersebut. Sejak pasien memiliki chip,

    pasien mengaku dapat mendengarkan suara pria anggota-anggota CIA yang

    mengajak pasien berbincang-bincang sehingga pasien sering kesulitan untuk

    tidur. Banyak hal yang biasanya diperbincangkan termasuk hal-hal pekerjaan.

    Jika pasien merasa lelah, pasien tidak menanggapi suara-suara tersebut.

    Suara pria tersebut kadang berganti-ganti tidak hanya 1 orang saja. Namun

    pasien hanya mendengar 1 suara saja pada 1 waktu. Pada saat ini pasien

    mengakui suara pria tersebut adalah suara Mike, namun sebelumnya pasien

    mengatakan suara yang didengarnya adalah suara anggota CIA yang bernama

    Tom, Ron, dan Albert. Pasien mengatakan Chip tersebut dipasang

    dikepalanya agar CIA dapat selalu berhubungan dan menjaga pasien dari

    bahaya. Pasien mengatakan, ia mendengar dari anggota CIA, bahwa CIA telah

    mengamati pasien sejak pasien bayi melalui teropong dari jarak yang jauh,

    sehingga pasien tidak menyadari dirinya diamati. Namun setelah pasien

    dewasa, CIA mengamati dan menjaganya melalui Chip. Pasien diajak bekerja

    di CIA, untuk menjadi mata-mata Negara Amerika dan mencari ide-ide untuk

    memajukan Amerika. Salah satu ide yang diberikan pasien tentang

    memusnahkan nuklir dari Amerika dan dunia agar dunia ini damai.

    Pasien mengaku mengenal CIA dikarenakan, saat pasien kuliah di

    Amerika banyak pria-pria yang menyukai dan mengejar-ngejar pasien

    sehingga anggota CIA menjaganya. Dari CIA lah, pasien mengaku mengenal Al

    Gore yang merupakan wakil presiden Amerika tahun 1993-2001, Bill Clinton

    mantan presiden Amerika dan Obama, Presiden Amerika saat ini. Pasien

    mengaku dapat berkomunikasi dengan Al Gore, Bill Clinton, dan Obama

    dengan alat yang dimiliki CIA yang behubungan dengan Chip di kepala pasien.

    Pasien berkomunikasi dengan cara melihat gambar mereka di tembok, yang

    merupakan proyeksi dari alat CIA tersebut. Gambar wajah mereka terlihat

    jelas dan suara mereka terdengar dari chip yang ada dikepalanya.

    Pasien juga mengaku, ia adalah calon istri dari Al Gore. Mereka mulai

    berpacaran saat pasien kuliah di Amerika. Pasien mengaku telah mengetahui

    bahwa Al Gore telah memiliki istri dan anak, dan sedang berselingkuh dengan

  • 5/21/2018 ibu nina

    7/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 7

    pasien. Agar tidak ada orang yang tahu, mereka biasa bertemu di

    kondominium milik pasien. Pasien juga mengaku telah dibuatkan istana di

    Amerika oleh Al Gore yang akan menjadi tempat tinggal mereka nantinya

    setelah menikah, dan pasien akan menjadi Ratu Amerika. Pasien mengaku

    beberapa bulan yang lalu, Al Gore datang mengunjunginya di RS Khusus Jiwa

    Dharma Graha Serpong dan menyuruh pasien menunggu di RS hingga nanti

    Al Gore menjemputnya dan menikahinya. Pasien juga mengaku, setelah

    pasien keluar dari RS Dharma Graha Khusus Jiwa Serpong, pasien akan

    menikah dengan 7 orang laki-laki, 5 anggota CIA yaitu Mike, Phil, Tom, David ,

    dan Adrie, serta Bill Clinton dan Al Gore. Pasien juga mengaku dulu

    mempunyai pacar 2 orang pangeran kakak beradik dari Malaysia.

    Alloanamnesa

    Menurut keterangan perawat dan catatan medis pasien mulai timbul

    gejala pada tahun 1980 (32 tahun yang lalu). Pasien kemudian dirawat di RS

    Ongko Mulyo dan selanjutnya rutin berobat jalan dengan dr. Yan dirumah

    sakit tersebut, dan pasien mengalami perbaikan. Pasien juga pernah rawat

    jalan di RS Internasional Bintaro. Namun bagaimana gejala muncul saat

    pertama kali dan riwayat pengobatan dan perawatan pasien tidak ditemukan

    pada rekam medis dan tidak didapatkan pada perawat maupun keluarga,

    karena keluarga tidak dapat dihubungi. Pada bulan Juni 2003, gejala-gejala

    pasien kambuh kembali, pasien menjadi sangat curiga, pasien merasa ada

    orang yang meracuni makanannya ataupun ada yang ingin menyuntik mati

    dirinya, selain itu emosi pasien menjadi naik turun, sehingga pasien dirawat

    di RS Ongko Multo selama 3 hari. Kemudian keluarga pasien meminta pihak

    RS Khusus Jiwa Dharma Graha menjemput pasien di RS Ongko Mulyo, untuk

    dirawat di RS Khusus Jiwa Dharma Graha. Setelah pasien dirawat selama 3

    tahun dari bulan Juni 2003 hingga 31 Maret 2006, keadaan pasien membaik

    dan pasien diperbolehkan pulang. Namun setelah pulang, pasien tidak

    pernah kontrol kembali dan pasien tidak melanjutkan minum obat-obatan

    yang diberikan dokter, dikarenakan pasien lebih mempercayai obat-obatan

  • 5/21/2018 ibu nina

    8/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 8

    herbal yang diberikan oleh kakak pasien. Sehingga setelah 2 bulan pasien

    keluar RS , pasien dibawa kembali ke RS Khusus Jiwa Dharma Graha Serpong

    pada bulan Mei 2006, karena pasien tertawa berlebihan, keluar rumah tanpa

    memakai pakaian, marah-marah dan membentak-bentak pembantu tanpa

    alasan. Pasien dirawat sejak tahun 2006 hingga sekarang.

    Selama perawatan (data berasal dari rekam medis):

    Tanggal 5 Juni 2003

    Pasien mengaku akan dikawinkan oleh Al Gore dan pasien merupakan

    utusan CIA

    Tanggal 18 Juni 2003

    o

    Pasien mengaku disuruh menjadi ratu atau Ny. Gore untuk

    mengamankan Negara Amerika

    o Orang Malaysia mau mengangkat pasien sebagai ratu Negara

    untuk mengatur Malaysia

    o Pasien adalah anak raja Selangor

    o Orang Amerika dan CIA main black magic

    o Pasien mengetahui cara untuk mendamaikan dunia

    5 Agustus 2003

    Pasien merasanya sehat dan memiliki chip di kepala sehingga pasien

    mendengar suara-suara org BAKIN.

    13 Agustus 2003

    Pasien ingin nikah dengan Iqbal yang merupakan pasien di RS

    Khusus Jiwa Dharma Graha. Pasien mengaku dulu ditaksir seorang

    laki-laki yang bernama Sudomo. 10 September 2003

    Pasien mendengar dan mengobrol dengan Bill Clinton dan pasien

    dijumpai pangeran Malaysia dengan alat Spy.

    20 September 2003

    Pasien mengaku sejak Oktober 1984, pasien dipakai oleh spy dunia

    sehingga menjadi letih.

  • 5/21/2018 ibu nina

    9/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 9

    14 Oktober 2003

    Pasien takut dirawat di RS Khusus Jiwa Dharma Graha seumur hidup,

    jadi gelisah. Pasien dibuat tidak bisa tidur karena ada orang yang

    mengerjainya

    20 November 2003

    Pasien sudah dapat tidur, tiap waktu merasa jenuh dan ingin pulang,

    halusinasi dengar disangkal

    17 Desember 2003

    Tidak punya tekanan hidup, hanya ingin menikah. Kakak pasien ada

    yang jahat, ada yang guna-guna pasien.

    24 Januari 2004

    Pasien ingin pulang cari jodoh, sebagai teman hidup. Halusinasi

    dengar disangkal.

    24 Februari 2004

    Halusinasi +, Ingin pulang mau menikah dengan Deddy, waham

    kebesara +, Flight of idea

    8 Maret 2004

    Pasien stress tidak diberi ijin untuk pulang, jenuh, asosiasi longgar +,

    afek depresed, insight buruk, waham +, halusinasi +

    12 April 2004

    Waham +, Pacar pasien Sultan Selangor yang ayahnya merupakan

    teman kakak ipar pasien, Pasien merasa diguna-guna.

    12 Mei 2004

    Pasien lebih tenang dan kooperatif. Mengaku obat tidak cocok, verbal

    terkendali, dan pasie ingin pulang

    14 Juni 2004

    Pasien kooperatif, asosiasi baik, afek constrivted, kontak adekuat.

    29 Juli 2004

    Kontak adekuat, asosiai baik, emosi labil, paranoid + (kakak ipar suka

    main dukun), mood depressed, tidak mau ikut kegiatan dipendopo.

  • 5/21/2018 ibu nina

    10/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 10

    12 Agustus 2004

    Pasien ingin pulang, cemas memikirkan rumah, emosi labil,

    constricted afek, mood depresi.

    12 September 2004

    Emosi labil, constricted afek, asosiasi longgar, mood tegang, paranoid

    +, halusinasi dengar disangkal

    8 Oktober 2004

    Pasien gelisah ingin pulang, emosi labil

    8 November 2004

    Pola piker kacau, pasien mengaku akan dijemput Al Gore, teman

    kakak ipar, dan besok diajak ke Amerika. Akhirnya pasien mendapat

    jodoh orang besar karena dibantu alat-alat CIA.

    23 November 2004

    Pasien adalah calon istri Al Gore, Al Gore ingin menemput pasien di RS

    dan akan berkenalan dengan Kakak pasien tanggal 13 Juli 2005. Gobin

    mau diangkat menjadi asisten pribadi, Pak Urip mau diangkat sebagai

    pengawal. Pola pikir kacau.

    6 Desember 2004

    Kontak adekuat, insight -, tenang kooperatif, constricted afek,

    menunggu Al Gore. Ingin makanan dari rumah dan makan ayam atau

    daging.

    25 Januari 2005

    Gelisah karena tidak dapat tidur, ingin diberikan leponex malam

    hari. Verbal terkendali, emosi labil, constricted afek.

    14 Februari 2005

    Pola pikir bizarre, emosi labil, verbal terkendali, asosiasi longgar.

    12 Maret 2005

    Al Gore mau melamar pasien di rumah kakak ipar pasien, asosiai

    longgar +, waham kebesaran dan erotis + , Pasien mau menikah di

    Washington DC dengan Al Gore.

  • 5/21/2018 ibu nina

    11/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 11

    11 April 3005

    Tinggal menunggu Al Gore menjemput, waham kebesaran +, asosiasi

    membaik.

    14 Mei 2005

    Halusinasi dengar +, pasien merasa dibangunkan orang BAKIN yang

    dipakai Al Gore. Orang di BAKIN aneh-aneh, mulutnya bicara terus.

    Telepon BAKIn untuk tidak banyak bicara karena berisik. Kalau minum

    Clozaril, badan menjadi sakit.

    13 Juni 2005

    Pasien menolak minum Clozaril, verbal terkendali, asosiasi membaik,

    constricted afek, halusinasi dengar +.

    22 Juli 2005

    Tidur cukup, verbal terkendali, halusinasi +, kontak adekuat, asosiasi

    longgar.

    23 Agustus 2005

    Gelisah, halusinasi +, afek tumpul

    22 September 2005

    Tidur cukup, tenang, kooperatiif, mau sembahyang

    1 November 2005

    Kontak lebih adekuat, asosiasi membaik, verbal terkendali, emosi

    terkendali, waham kebesaran, halusinasi +.

    7 Januari 2006

    Halusinasi +, waham erotis +

    7 Februari 2006

    Menyangkal halusinasi, tapi ada orang BAKIn menjaga pasien tetapi

    mereka berisik, Kooperatif, tenang, afek membaik, vermal terkendali,

    emosi stabil.

    3 Maret 2006

    Keputusan rapat memperbolehkan pasien pulang namun

    psikopatologi masih ada.

  • 5/21/2018 ibu nina

    12/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 12

    29 Mei 2006 :

    Pasien dirawat kembali, gejala kambuh karena pasien tidak patuh

    minum obat. Emosi labil, keluar rumah tanpa pakaian, Halusinasi +.

    12 Juni 2006

    Pasien ingin berobat jalan karena keuangan keluarga terbatas, Pasien

    tidak mau mengikuti kegiatan di pendopo karena seperti kegiatan

    anak kecil, tenang dan kooperatif, halusinasi dengar +, Pasien merasa

    tidak cocok minum obat Clozaril karena tambah terasa ditusuk-tusuk,

    kepala pusing, Insight -.

    1 Juli 2006

    Asosiasi longgar, mood depressed, verbal >>>, gelisah, pasien telat

    minum obat.

    24 Juli 2006

    Pasien ingin pulang, setiap hari pasien kontak dengan Al Gore melalui

    Chip yang dipasang CIA di kepala pasien. Waham bizarre .

    3 Agustus 2006

    Isi pikir bizarre, halusinasi +, waham kebesaran +, Pasien dimonitor

    oleh BAKIN dan Al Gore, pasien mau diangkat menjadi ratu Amerika

    8 September 2006

    Pasien mengatakan Al Gore mau mencabut chip yang ada di kepala

    pasien. Verbal terkendali, halusinasi disangkal.

    5 Oktober 2006

    Pasien minta microchip yang ada di kepala dicabut seluruhnya

    termasuk yang ada di dada sebelum Al Gore datang.

    23 November 2006

    Halusinasi +, kooperatif, waham kebesaran, asosiasi longgar, insight -.

    8 Januari 2007 : Emosi dan verbal terkendali.

    14 April 2007

    Pasien dipasang microchip agar dapat diawasi karena calon istri Al

    Gore. Micro chip terdapat di kepala, dada dan rahim.

  • 5/21/2018 ibu nina

    13/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 13

    21 Mei 2007

    Kooperatif, halusinasi +, insight

    23 Juli 2007

    Pasien tidak mau konsul lagi dengan dokter, hanya meminta resep

    obat agar dapat dibeli kakak di luar.

    4 Februari 2008

    Verbal >>>, waham +

    9 September 2008

    Pasien calon ratu Amerika, ada chip ditanam di kepala pasien dan

    pasien dimonitor terus menerus oleh CIA, tenang dan kooperatif,

    Insight -.

    19 November 2008

    Dikepala pasien terdapat chip, halusinasi disangkal

    18 Februari 2009

    Pasien ingin kerja di USA, dan pasien minta kerja. Bicara spontan, afek

    cukup luas, halusinasi +, waham +.

    9 Desember 2009

    Pasien ingin cepat ke USA mau menikah dengan Al Gore. Afek cukup

    luas, waham +.

    26 Desember 2009

    Pasien merasa sehat dan ingin pulang. Halusinasi disangkal, waham +.

    10 Februari 2010

    Merasa sehat, nanti pasien akan dijemput Al Gore, sudah menelepon

    yang bersangkutan. Afek cukup luas, ADL baik.

    24 Maret 2010

    Pasien tidak kontrol hanya meminta resep obat

    28 Mei 2011

    Pasien tidak kontrol hanya meminta resep obat

  • 5/21/2018 ibu nina

    14/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 14

    Dalam perawatan 8 tahun, kondisi psikiatri pasien sering mengalami naik

    turun, namun halusinasi dan waham terus menetap. Pada saat ini pasien

    terlihat tenang, kooperatif dan emosi stabil. Pasien lebih sering telihat di

    kamar dan tidak mau mengikuti kegiatan di pendopo karena bosan dan

    seperti anak-anak. Namun pasien sering berkomunikasi dan mengobrol

    dengan pasien-pasien lainnya di RS. Pasien jarang terlihat berbicara sendiri,

    namun pasien mengaku masih sering diajak berbincang-bincang dengan

    anggota CIA. Saat ini pasien mendapatkan pengobatan : Zofredal 2 x 1,

    Haloperidol 3 x 1, dan Trihexil phenidil 3 x 1.

    Grafik Perjalanan Penyakit Pasien

    C. Riwayat Gangguan Sebelumnya

    1. Riwayat Psikiatrik

    Keluarga pasien mengaku bahwa gejala-gejala ini pertama kali muncul

    pada tahun 1980, dan secara perlahan-lahan pasien lebih senang berdiam

    diri di kamar, tidak melakukan aktivitas-aktivitas lainnya hanya makan

    dan tidur, dan terkadang curigaan serta emosi menjadi labil.

    0-3 thn 3 - 11

    thn

    12 - 21

    thn

    22 - 30

    thn

    31 - 40

    thn

    41 - 50

    thn

    51 - 60

    thn

    Usia Pasien

    Perjalanan Penyakit

    Perjalanan PenyakitNormal

    Gejala timbul

    Perbaikan

    Gejala kambuh

    Perbaikan

  • 5/21/2018 ibu nina

    15/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 15

    2. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif

    Menurut pasien, perawat dan catatan medis, pasien tidak pernah

    menggunakan zat-zat psikoaktif. Namun pasien mengaku merokok sejak

    SMA hingga kini, dalam sehari dapat menghabiskan kurang lebih 6 batang

    rokok. Pasien mengaku, dengan merokok rasa mumet, kram dan pusing

    dikepalanya dapat berkurang, sehingga pasien menggunakan rokok untuk

    pengalihan.

    3. Riwayat Medis Umum

    Menurut status medis RS Khusus Jiwa Dharma Graha, perawat, dan

    pasien, tidak pernah ditemukan riwayat trauma kepala dan kejang. Pasien

    pernah mengalami riwayat:

    September 2003 : Kandidiasis inguinalis dan intertriginosa

    Juli 2004 : Batuk berdahak

    Desember 2004 : Batuk berdahak dan flu

    Juni 2005 : Flu

    Agustus 2005 : Mialgia

    Juni 2003 sekarang: Diabetes Melitus Tipe II terkontrol dengan

    Glibenclamid 1 x 1.

    III. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI

    a. Riwayat Masa Prenatal dan Perinatal

    Pasien merupakan anak yang dikehendaki orang tuanya. Selama kehamilan

    ibu pasien dalam kondisi sehat, hamil cukup bulan, dan lahir spontan dirumah sakit.

    b. Masa Kanak-Kanak Awal (0-3 tahun)

    Selama masa batita, pasien tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya

    secara normal. Tidak ada riwayat penyakit yang cukup berat.

  • 5/21/2018 ibu nina

    16/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 16

    c. Masa Kanak-Kanak Pertengahan (4-11 Tahun)

    Pasien tumbuh dan berkembang normal sesuai dengan usianya.

    Perkembangan, perilaku dan kepribadiannya juga normal sesuai dengan

    usianya. Pasien dapat bergaul dengan teman seusianya secara normal. Pasien

    senang bermain layang-layangan bersama kakak-kakak pasien di dekat

    rumah. Pasien mengaku sering mendapat ranking 1 saat duduk di bangku SD.

    Ayah pasien meninggal saat pasien berusia 9 tahun.

    d. Masa Kanak-kanak akhir(pubertas sampai remaja)

    Pasien cukup banyak teman di sekolah, dan bukan menjadi ketua dalam

    kelompoknya. Pasien tidak pernah tinggal kelas. Pasien senang olahraga dan

    mengaku pernah masuk tim basket. Saat SMA pasien juga mengikuti kegiatan

    ekstrakulikuler bahasa Perancis dan Jerman namun tidak mengikuti kegiatan

    di OSIS. Pasien terkadang pergi jalan-jalan bersama teman-temanya ke luar

    kota seperti Puncak, Bogor dan Bandung.

    e. Riwayat Masa Dewasa

    1. Riwayat Pendidikan

    Pasien menamatkan pendidikan SD dan SMP di Perguruan Cikini,

    kemudian melanjutkan SMA di SMA negeri 04. Setelah lulus SMA pasien

    mengakui mengikuti Tes masuk Perguruan Tinggi Negri dan diterima di

    Jurusan Sastra Inggris Universitas Indonesia, serta di akademi sekretaris

    Tarakanita. Pasien akhirnya mengambil kedua-duanya dan kuliah pagi-

    sore, namun setelah berjalan 1 semester, pasien sakit karena kelelahan

    dan akhirnya berhenti kuliah. Kemudian melanjutkan kuliahnya ke salah

    satu universitas di Singapore mengambil jurusan yang sama yaitu Sastra

    Inggris di Stanford College, namun kurang lebih 1 tahun pasien pulang

    kembali ke Indonesia. Pasien tidak ingin melanjutkan kuliah lagi karena

    keuangan keluarga cukup banyak, namun kakak-kakak pasien memberi

    nasihat bahwa pasien tetap perlu kuliah agar nantinya tidak hanya

    bergantung pada suami, dan akhirnya pasien menurut dan melanjutkan

    pendidikan lagi di USA, di kota Washington DC. Di Amerika pasien tinggal

    bersama kakak laki-laki pasien yang ke-6 di kondominium. Pasien

  • 5/21/2018 ibu nina

    17/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 17

    mengambil jurusan bisnis di Washington business College, namun setelah

    kurang lebih 1 tahun pasien berpindah jurusan ke jurusan Fashion Design

    di French Design Institute, namun pasien hanya sampai tingkat pertama

    dan tidak melanjutkan ke tingkat II. Menurut pengakuan pasien hal ini

    dikarenakan pasien sudah dapat membuat pola-pola baju pesta yang

    akan diajarkan di tingkat II. Setelah itu pasien pulang kembali ke

    Indonesia.

    2. Riwayat Pekerjaan

    Pasien belum pernah bekerja

    3. Riwayat Perkawinan

    Pasien belum menikah

    4. Riwayat Agama

    Pasien memeluk agama Islam sejak lahir. Saat remaja pasien selalu sholat

    5 waktu dan berpuasa saat bulan ramahdan. Namun saat ini pasien hanya

    berdoa saja dan tidak pernah lagi puasa ataupun sholat 5 waktu

    dikarenakan kepala pasien yang sering sakit, mumet dan berat.

    5. Riwayat Psikoseksual

    Pasien mulai berpacaran saat SMA dengan mahasiswa ITB. Pasien

    mengaku belum pernah melakukan hubungan seksual.

    6. Riwayat Pelanggaran Hukum

    Pasien tidak pernah melakukan tindakan pelanggaran hukum maupun

    berurusan dengan pihak berwajib.

    7. Riwayat Aktivitas Sosial

    Pasien jarang mengikuti kegiatan di lingkungan rumahnya dan terkadang

    berpergian bersama teman-temannya ke luar kota. Pasien sering pergi ke

    luar negeri bersama anggota keluarga.

  • 5/21/2018 ibu nina

    18/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 18

    8. Riwayat Keluarga

    Genogram

    : Laki-laki hidup

    : Perempuan hidup

    : Laki-laki meninggal

    : Klien

    9. Situasi Kehidupan Sekarang

    Sebelum masuk RS Khusus Jiwa Dharma Graha pasien tinggal sendiri di

    rumah pasien di Gandaria bersama seorang pembantu, namun pasien

    lebih sering tinggal bersama dirumah kakak ke-3 dari atas. Saat ini pasien

    tinggal di RS Khusus Jiwa Dharma Graha Pavilion Anggrek Wanita kurang

    lebih sudah 8 tahun. Pasien tidak mau mengikuti kegiatan-kegiatan yang

    diadakan karena seperti kegiatan anak-anak, pasien lebih banyak

    menghabiskan waktu dikamar, namun pasien tetap menjalin komunikasi

    yang baik dan bersosialisasi dengan pasien lainnya.

    10.Persepsi Tentang Diri Sendiri dan Kehidupan

    Pasien tidak sadar akan penyakit kejiwaan yang dialaminya, namun pasien

    sadar bahwa saat ini dia berada di RS karena kakak pasien menasehati

    lebih baik berada di RS karena jika ada apa-apa dapat langsung ditangani

    dokter daripada dirumah hanya bersama pembantu. Selain itu pasien juga

  • 5/21/2018 ibu nina

    19/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 19

    disuruh Al-gore untuk menunggu hingga dijemput di rumah sakit. Pasien

    mau minum obat teratur karena pasien mengetahui obat yang diberikan

    adalah obat untuk mengurangi sakit kepala , penyakit gulanya dan

    vitamin. Pasien mengaku bisa beradaptasi dengan lingkungan dan

    penghuni RS yang lain

    11.Mimpi, fantasi, khayalan

    Pasien jarang bermimpi ketika tidur. Pada saat ini pasien mempunyai

    khayalan dan fantasi tentang masa depan bahwa setelah keluar dari RS,

    pasien akan menjadi Ratu Amerika yang mengurus Negara Amerika dan

    akan dinikahi oleh 7 orag pria yaitu 5 orang anggota CIA serta Bill Clinton

    dan Al-Gore.

    IV. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

    a. Deskripsi Umum

    1. Penampilan

    Pasien seorang wanita berusia 53 tahun, dengan penampilan lebih tua

    dari usianya, perawakan sedang dengan tinggi badan 164 cm, berkulit

    sawo matang, rambut cukup rapih diikat seperti konde dengan karet

    rambut, panjang sebahu, bergelombang, berwarna hitam dengan uban.

    Cara berpakaian sederhana, menggunakan daster berlengan panjang.

    Perawatan diri cukup baik.

    2. Perilaku Dan Aktivitas Motorik

    Selama wawancara, antara pasien dan pemeriksa, terdapat kontak mata.

    Perilaku dalam batas normal. Aktivitas motorik dalam batas normal, tidak

    terdapat perlambatan psikomotor dan aktivitas tanpa tujuan. Pasien

    sering mengipas-ngipas dengan kipas plastik yang ia bawa, karena

    kepanasan, dan terkadang pasien sambil merokok saat dilakukan

    wawancara.

  • 5/21/2018 ibu nina

    20/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 20

    3. Sikap terhadap Pemeriksa

    Sikap pasien terhadap pemeriksa kooperatif, bersahabat, tidak bersikap

    defensif.

    b. Mood dan Afek

    1. Mood : Hipothyme

    2. Afek : Terbatas

    3. Keserasian : Serasi

    c. Bicara

    Pembicaraan spontan, mampu menjawab pertanyaan, volume suara cukup

    dengan artikulasi yang jelas, dan isi pembicaraan dapat dimengerti.

    d. Gangguan Persepsi

    1. Halusinasi audiotorik :

    Ada, Pasien mengaku mendengar suara dari chip yang ada di kepalanya.

    Suara laki-laki yang merupakan anggota-anggota CIA.

    2. Halusinasi visual :

    Ada namun tidak sesering halusinasi auditorik. Tahun 2003 dari catatan

    medis, pasien pernah melihat setan di RS Ongko Mulyo, kemudian

    menurut pengakuan pasien, pasien lupa kapan, saat pasien tidur, pasien

    pernah melihat ada tangan hitam yang membekap kedua matanya,

    tangan dirasakan dingin. Kemudian pasien membacakan Ayat Qursi, dan

    tangan hitam tersebut menghilang. Saat ini, terkadang pasien dapat

    berkomunikasi dengan Al Gore, Bill Clinton, Obama dan anggota CIA

    dengan melihat gambar mereka dengan proyeksi alat CIA ke tembok,

    sehingga terlihat seperti bertemu langsung.

    3. Ilusi : Tidak ada

    4. Depersonalisasi : Tidak ada

    5. Derealisasi : Tidak ada

  • 5/21/2018 ibu nina

    21/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 21

    6. Halusinasi Taktil :

    Menurut pengakuan pasien, pasien lupa kapan, saat pasien tidur, pasien

    pernah merasakan ada tangan yang membekap kedua matanya, tangan

    terasa dingin.

    e. Pikiran

    1. Proses pikir

    Produktivitas : Cukup

    Kontinuitas pikiran : Cukup

    Hendaya bahasa : Tidak ada

    2.

    Isi pikir

    Waham : Waham bizarre, Waham kebesaran, waham

    somatik dan Erotomania

    Gagasan bunuh diri : Tidak ada

    Gagasan membunuh : Tidak ada

    Fobia : Tidak ada

    Obsesi dan kompulsi : Tidak ada

    Preokupasi : Tidak ada

    Kemiskinan isi : Tidak ada

    Ideas of reference : Tidak ada

    3. Bentuk Pikir

    Asosiasi longgar : tidak ada

    Ambivalensi : tidak ada

    Ekolalia : tidak ada

    Flight of ideas : tidak ada

    Inkoherensi : tidak ada

    Verbigerasi : tidak ada

    Perseverasi : tidak ada

  • 5/21/2018 ibu nina

    22/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 22

    f. Kesadaran dan Kognisi

    1. Taraf Kesadaran dan Kesiagaan : Compos mentis, kesiagaan baik

    2. Orientasi

    Waktu :

    Baik, pasien dapat membedakan pagi, siang dan malam,

    pasien dapat mengingat tahun, bulan, tanggal dan hari.

    Tempat:

    Baik, pasien dapat menyebutkan tempat dimana pasien

    dirawat

    Orang :

    Baik, pasien dapat mengenali teman-teman di rumah sakit

    3. Daya Ingat

    Daya ingat jangka panjang

    Baik, pasien dapat mengingat tanggal lahir pasien, dan mengingat

    nama ke-8 kakaknya, serta dimana tempat bersekolah dulu.

    Daya ingat jangka sedang

    Baik, pasien masih mengingat kegiatan 1-2 bulan yang lalu

    Daya ingat jangka pendek

    Baik, pasien dapat mengingat menu makan kemarin siang dan sore

    Daya ingat segera

    Baik, pasien dapat mengulang 3 kata yang baru saja diucapkan

    pemeriksa

    4. Konsentrasi dan Perhatian

    Baik, pasien dapat melakukan pengurangan 100 dikurangi 7 dan

    seterusnya (hingga 5 kali pengurangan), serta dapat mengeja huruf

    dari sebuah kata.

    5. Kemampuan Membaca dan Menulis

    Kemampuan membaca terbatas karena pasien mengaku tidak

    memiliki kacamata padahal pasien minus 10. Saat diminta membaca

    tulisan cukup besar pada baju pasien lain dari jarak + 1 meter pasien

  • 5/21/2018 ibu nina

    23/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 23

    dapat membacanya, namun tulisan tangan di kertas pasien kesulitan

    untuk membacanya karena buram. Pasien menolak menulis dengan

    alasan pandangan yang kabur.

    6.

    Kemampuan Visuospasial

    Pasien menolak melakukan clock drawing test dengan alasan

    pandangan sudah kabur

    7. Pikiran Abstrak

    Baik, pasien dapat mengartikan peribahasa Berakit-rakit ke hulu,

    berenang-renang kemudian dan Besar pasak daripada tiang

    dengan benar.

    8.

    Intelegensi dan Kemampuan Informasi

    Baik, pasien dapat menyebutkan siapa Presiden RI dan Presiden

    Amerika saat ini. Pasien juga mengetahui ibukota Indonesia dan

    dipulau mana Jakarta berada.

    g. Kemampuan Mengendalikan Impuls

    Selama wawancara pasien terlihat tenang, sopan, dan tidak agresif.

    h. Daya Nilai dan Tilikan

    Daya nilai realita :

    Discriminitive insight : Terganggu

    Discriminative judgement : Terganggu

    Kesadaran : Compos mentis

    Daya Nilai Sosial : Baik

    Tilikan :

    Insight terganggu, insight derajat 2, Pasien mempunyai sedikit pemahaman

    terhadap penyakitnya tetapi juga sekaligus menyangkalnya pada waktu yang

    bersamaan.

    i. Reabilitas

    Secara umum pasien dapat dipercaya

  • 5/21/2018 ibu nina

    24/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 24

    V. PEMERISKAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT

    a. Status Internus

    Keadaan Umum : Baik

    Kesadaran : Compos Mentis

    Tanda Vital :

    Nadi : 76x / menit

    Tekanan Darah: 110/60 mmHg

    Keadaan Gizi :

    Berat badan : 58 kg

    Tinggi badan : 164 cm

    IMT : BB ( kg ) = 58 = 21,64

    TB2(m) (1,64)

    2

    Normal (N :18,5 - 23)

    b. Pemeriksaan Fisik

    Kepala : Bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut

    beruban dan tidak mudah dicabut.

    Mata : Sklera tidak ikterik, conjunctiva tidak anemis, pupil

    bulat, isokor, diameter 3mm/3mm, refleks cahaya

    +/+, arcus senilis -/-

    Hidung : Bentuk normal, tidak ada sekret

    Telinga : Bentuk normal, tidak ada sekret

    Mulut : Bibir tidak kering, letak uvula ditengah, tidak ada

    sariawan, tidak ada luka

    Jantung :

    o Inspeks : Pulsasi ictus cordis tidak terlihat

    o Palpasi : Ictus cordis teraba di MCL sinistra ICS V, tidak

    kuat angkat

    o Perkusi : Batas jantung dalam batas normal

    o Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, gallop &

    murmur (-)

  • 5/21/2018 ibu nina

    25/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 25

    Paru-Paru :

    o Inspeksi : simetris dalam keadaan statis dan dinamis

    o Palpasi : stem fremitus kiri dan kanan sama kuat

    o

    Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru

    o Auskultasi : vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-

    Abdomen :

    o Inspeksi : Tampak datar, tidak tampak luka

    o Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak

    teraba

    pembesaran

    o

    Perkusi : Timpani pada keempat kuadran

    o Auskultasi : Bising usus dalam batas normal

    Ekstremitas : Tidak ada edema, tidak ada deformitas pada

    extremitas atas dan bawah

    Kulit : Tidak ada kelainan

    c. Status Neurologi

    Tanda Rangsang Meningeal : (-)

    Peningkatan TIK : (-)

    Tanda Efek Ekstrapiramidal : (-)

    Nervus cranialis : Dalam batas normal

    Pupil : Bulat, isokor, diameter 3mm/3mm, refleks

    cahaya langsung dan tidak langsung +/+

    Motorik : Baik

    Sensorik : Baik

    Fungsi serebelum & koordinasi: Baik

    Refleks Fisiologis : +/+

    Refleks Patologis : -/-

  • 5/21/2018 ibu nina

    26/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 26

    D. Pemeriksaan Laboratorium

    Hasil pemeriksaan kimia darah, tanggal 5 Januari 2008

    KIMIA DARAH HASIL NILAI RUJUKAN INTERPRETASI

    Glukosa Puasa 91 mg/dl 80-100 mg/dl Dewasa, Pengelolaan DM:

    80100 Baik

    100 - 125 Sedang

    > 126 Buruk

    Glukosa 2 jam PP 218mg/dl 80-144 mg/dl Dewasa, Pengelolaan DM:

    80-144 Baik

    145-179 Sedang

    > 180 Buruk

    VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

    Pasien adalah seorang wanita berumur 53 tahun, beragama Islam,

    suku bangsa Indonesia. Belum pernah menikah. Pendidikan terakhir SMA,

    pasien pernah melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah di beberapa jurusan,

    namun tidak ada yang tamat. Pertama kali pasien menunjukkan gejala

    gangguan jiwa pada tahun 1980 dan telah menjalani perawatan dan

    pengobatan dan mengalami perbaikan. Namun pada bulan Juni 2003, Gejala

    pasien kambuh kembali, pasien menjadi sangat curiga dan emosi labil,

    sehingga pasien dirawat di RS Ongko Mulyo selama 3 hari. Saat dirawat di RS

    Ongko Mulyo, pasien melihat setan sehingga keluarga meminta pihak RS

    Khusus Jiwa Dharma Graha untuk menjemput pasien di RS Ongko Mulyo danselanjutnya dirawat di RS Khusus Jiwa Dharma Graha. Setelah kurang lebih

    pasien dirawat selama 3 tahun, pada Maret 2006 pasien diperbolehkan

    pulang dan pasien tinggal bersama kakak pasien. Namun pasien tidak mau

    kontrol dan tidak mau minum obat dari dokter. Pasien hanya mau minum

    obat-obatan herbal yang didapatkan dari kakak pasien. Sehingga pada bulan

    Mei 2006, pasien kembali di rawat di RS Khusus Jiwa Dharma Graha, dengan

  • 5/21/2018 ibu nina

    27/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 27

    gejala sering tertawa berlebihan, marah-marah dan membentak pembantu

    tanpa alasan yang jelas, dan keluar rumah tanpa memakai pakaian.

    Dari anamnesa didapatkan pasien tampak tenang dan kooperatif,

    tidak curiga, insight buruk, masih terdapat halusinasi dengar dimana pasien

    dapat mendengar suara laki-laki yang keluar dari microchip yang dipasang di

    kepala pasien. Suara-suara tersebut berasal dari angota-anggota CIA yang

    mengajaknya berbincang-bincang mengenai banyak hal termasuk pekerjaan

    mereka di CIA. Pasien menanggapi suara-suara tersebut, namun jika pasien

    letih, pasien tidak menanggapinya.

    Kemudian didapatkan pula waham kebesaran, dimana pasien merasa

    pasien adalah Ratu Amerika dan diutus untuk memajukan Amerika serta

    membuat dunia lebih damai. Pasien juga memiliki waham bizarre, dimana

    pasien merasa yakin bahwa CIA telah menanamkan Chip di kepala pasien

    sejak pasien berusia 23 tahun, agar CIA dapat selalu memonitornya dan

    berhubungan dengan pasien. Pasien juga memiliki waham somatik, dimana

    pasien sering merasakan kepalanya seperti keram, mumet dan berat sejak

    chip berada di kepalanya, pasien percaya hal ini disebabkan ada anggota CIA

    yang iseng memainkan tombol-tombol keyboard yang berhubungan dengan

    chip di kepala pasien. Selain itu, pasien juga memiliki erotomania, dimana

    pasien mengaku adalah calon istri dari Al Gore yang merupakan mantan wakil

    presiden Amerika.

    Dari pemeriksaan status mental didapatkan seorang wanita 53 tahun,

    tampak lebih tua dari usianya, berperawakan sedang, berkulit sawo matang,

    rambut beruban. Perawatan diri cukup baik. Perilaku dan aktivitas motorik

    dalam batas normal. Pasien bersikap kooperatif dalam menjawab pertanyaan

    yang diajukan pemeriksa, mood euthyhipome, afek terbatas, dan terdapat

    keserasian. Pembicaraan spontan, menjawab pertanyaan dengan volume

    cukup dan artikulasi jelas, dengan isi pembicaraan yang dapat dimengerti.

    Ditemukan gangguan persepsi berupa halusinasi audiotorik, halusinasi

    visual dan halusinasi taktil. Proses pikir baik, pada isi pikir terdapat waham

  • 5/21/2018 ibu nina

    28/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 28

    kebesaran, bizarre, somatik, dan erotomania. Pada pemeriksaan sensori dan

    kognitif didapatkan kesadaran dan kesiagaan baik, orientasi baik, daya ingat

    baik, konsentrasi dan perhatian baik, kemampuan baca dan tulis terbatas,

    kemampuan visuospasial tidak dapat diperiksa, pikiran abstrak baik,

    intelegensi dan kemampuan informasi baik. Daya nilai terganggu, pasien

    berada pada insight 2. Secara umum pasien dapat dipercaya.

    Dari hasil pemeriksaan internis yang ada tidak ditemukan kelainan

    yang mengarah ke gangguan mental organik, termasuk gangguan mental

    simptomatik, ataupun gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat.

    Dari hasil pemeriksaan penunjang kimia darah, didapatkan pasien menderita

    Diabetes Melitus II dan terkontrol dengan Glibenclamid 1 x 1 tablet.

    VII. DAFTAR MASALAH

    Organobiologik : Tidak ada masalah (DM tipe II terkendali dengan obat)

    Psikologik :

    Gangguan persepsi : Halusinasi audiotorik, visual dan taktil Isi pikir : Waham kebesaran, bizarre, somatik dan erotomania.

    Tilikan : Derajat II, RTA terganggu

    Lingkungan dan Sosial Ekonomi : Tidak terdapat masalah lingkungan dan

    sosioekonomi

    VIII. DIAGNOSIS

    Pada Pada pasien ini ditemukan adanya perubahan pola perilaku atau

    psikologis yang secara klinis bermakna dan secara khas berkaitan dengan suatu

    gejala yang menimbulkan penderitaan dan gangguan dalam berbagai fungsi

    psikososial dan pekerjaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien ini

    mengalami gangguan jiwa.

  • 5/21/2018 ibu nina

    29/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 29

    Berdasarkan dari hasil anamnesa, wawancara, pemeriksaan fisik, dan

    menurut PPDGJ III, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

    Aksis I:

    F0. Berdasarkan anamnesa, didapatkan bahwa pasien tidak pernah

    mengalami trauma yang menyebabkan kelainan di otak dan pasien juga

    tidak pernah menderita sakit yang berhubungan dengan kemunduran

    fungsi otak. Maka disimpulkan bahwa tidak terdapat Gangguan Mental

    Organik termasuk Gangguan Mental Simptomatik.

    F1. Berdasarkan:

    Kesadaran : Compos Mentis

    Orientasi : Baik

    Daya Ingat : Baik

    Kemunduran Intelektual : Tidak ada

    Tidak terdapat kelainan organik yang dapat dikaitkan dengan

    gangguan jiwa atas dasar pasien tidak terkena trauma yang berat,

    tidak kejang, dan tidak ada riwayat gangguan kesadaran.

    Tidak didapatkan riwayat penggunaan Zat Psikoaktif

    Maka dapat disimpulkan bahwa pasien tidak menderita Gangguan

    Mental Organik serta Gangguan Mental dan Gangguan Perilaku

    Akibat Zat Psikoaktif.

    F2. Dari auto dan allo anamnesa didapatkan :

    1. Reality Testing Ability (RTA)

    Kesadaran : Compos mentis

    Discriminative insight : Derajat IIDiscriminative Judgment : Terganggu

    Disimpulkan RTA terganggu

    2. Lingkungan mengeluh

    3. Ada gangguan psikopatologik (gangguan isi pikiran, gangguan

    persepsi, gangguan tilikan dan pertimbangan).

    Maka dapat disimpulkan pasien menderita Psikosis.

  • 5/21/2018 ibu nina

    30/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 30

    Dari hasil wawancara, pengamatan dan observasi, didapatkan :

    Gejala-gejala positif, seperti: Halusinasi auditorik, halusinasi visual

    dan halusinasi taktil serta waham kebesaran, bizarre, somatic dan

    erotomania

    Gejala-gejala negatif, seperti: Penarikan diri dari pergaulan sosial,

    afek yang terbatas

    Gejala tersebut berlangsung lebih dari 1 bulan

    Maka dapat disimpulkan bahwa pasien tersebut menderita

    SKIZOFRENIA (F20)

    Berdasarkan adanya :

    Memenuhi kriteria umum diagnosa Skizofrenia

    Halusinasi auditorik dan visual yang menonjol

    Waham-waham yang terus dsipertahankan

    Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita

    SKIZOFRENIA TYPE PARANOID(F 20.0)

    Aksis II

    Berdasarkan autoanamenesa dan alloanamnesa, tidak ditemukan data secara

    klinis yang cukup bermakna untuk menentukan suatu gangguan kepribadian

    karena itu tidak ditemukan diagnosis untuk Axis II.

    Aksis III

    Berdasarkan auto dan allo anamnesa, pemeriksaan fisik, neurologis dan

    laboratorium didapatkan bahwa pasien memiliki penyakit Diabetes Melitus

    Tipe II, namun penyakit ini tidak mempengaruhi kondisinya sekarang.

    Maka diagnosa untuk Axis III adalah E00E99 yaitu Penyakit Endokrin,

    nutrisi dan metabolic

  • 5/21/2018 ibu nina

    31/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 31

    Aksis IV

    Berdasarkan auto dan alloanamnesa, didapatkan gejala timbul setelah pasien

    tidak menyelesaikan pendidikannya di Amerika dan adanya riwayat

    pendidikan yang berpindah-pindah jurusan, sehingga masalah dalam

    pendidikan dapat menjadi stressor.

    Aksis V

    Global Assesment of Functioning (GAF) Scale:

    Dalam 1 tahun terakhir ini adalah 60-51 ( gejala sedang moderate,

    disabilitas sedang)

    IX. EVALUASI MULTIAKSIAL

    Aksis I : Skizofrenia Tipe Paranoid (F20.0)

    Aksis II : Tidak ada diagnosis

    Aksis III : E00-E99 Penyakit endokrin, nutrisi dan metabolik

    Aksis IV : Masalah pendidikan

    Aksis V : GAF 60-51 ( gejala sedangmoderate, disabilitas sedang)

    X. RENCANA TERAPI

    Psikofarmaka

    Olanzapine 2 x 5mg

    Psikoterapi

    1. Psikoterapi: Supportive Therapy

    Pengawasan minum obat, agar gejala dan keluhan berkurang

    Memotivasi pasien untuk mengkonsumsi obat secara teratur demi

    kesembuhannya

    Memotivasi dan memberi dukungan kepada pasien untuk dapat melakukan

    aktivitas seoptimal mungkin

  • 5/21/2018 ibu nina

    32/32

    Status Psikiatri-Prensentasi Kasus Jennifer (406107071)

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 5 Februari 2012 - 10 Maret 2012 Page 32

    2.

    Terapi Psikososial:

    Family counseling: memberikan informasi kepada keluarga pasien tentang

    penyakit yang diderita pasien dan pentingnya dukungan serta motivasi dalam

    kepatuhan pengobatan pasien

    Recreation therapy: mengikutsertakan pasien dalam kegiatan rekreasi dan

    kesenian yang diadakan

    3. Behavioural Therapy:

    Mengajakan pasien untuk mendengarkan musik dan bernyanyi untuk

    mengalihkan perhatian pasien terhadap halusinasi audiotorik

    Pasien diajak untuk mengembangkan hobinya

    Pasien diingatkan untuk rajin berdoa

    Anjuran pemeriksaan lain:

    Pemeriksaan kadar gula darah berkala

    Pemeriksaan laboratorium darah (anjuran pemeriksaan 6 bulan sekali):

    o Fungsi ginjal: ureum, kreatinin

    o Fungsi hati: SGOT, SGPT

    o Pemeriksaan darah perifer lengkap

    XI. PROGNOSIS

    Quo ad Vitam : ad Bonam

    Quo ad Functionam : dubia ad Malam

    Quo ad Sanationam : ad Malam