Hukum Perburuhan “hubungan kerjadan hubungan industrial”
-
Upload
rizki-gumilar -
Category
News & Politics
-
view
4.105 -
download
7
description
Transcript of Hukum Perburuhan “hubungan kerjadan hubungan industrial”
Hukum Perburuhan“hubungan kerja
danhubungan industrial”
Sekolah tinggi hukum garut( sth garut )
Hubungan KerjaHubungan Kerja (Soepomo, 1987 : 1) : “Suatu hub antara seorang buruh dan seorang majikan,
dimana hubungan kerja itu terjadi setelah adanya perjanjian kerja antara kedua belah pihak. Mereka terikat dalam suatu perjanjian, di satu pihak pekerja/buruh bersedia bekerja dengan menerima upah dan pengusaha mempekerjakan pekerja/buruh dengan memberi upah”.
Husni dalam Asikin (1993:51) berpendapat bahwa hub kerja adalah “hubungan antara buruh dan majikan setelah adanya perjanjian kerja, yaitu suatu perjanjian di mana pihak buruh mengikatkan dirinya pada pihak majikan untuk bekerja dengan mendapatkan upah dan majikan menyatakan kesanggupan untuk mempekerjakan si buruh dengan membayar upah”.
UU No. 13 Th. 2003, Psl. 1 angka 15
“Hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan perintah”.
Unsur-unsur Hubungan kerja :- Adanya pekerjaan (Psl. 1601 KUHPdt& Psl. 341 KUHD)- Adanya perintah dr org lain (Psl. 1603 KUHpdt)- Adanya upah (Psl. 1603 KUHpdt)- Terbatas waktu tertentu, krn tdk ada hub kerja
berlangsung terus menerus
Kewajiban Para Pihak Berdasarkan KUHPerdata
Kewajiban Pekerja/ Buruh Kewajiban Pengusaha
Melaksanakan pekerjaan (Psl.1603)
Membayar upah (Psl. 1602)
Melaksanakan pekerjaan sendiri(Psl. 1603.a)
Mengatur pekerjaan & tempat(psl. 1602.u,v,w dan y)
Mentaati peraturan pekerjaan(Psl. 1603.b)
Memberikan cuti/libur(Psl. 1602.v)
Mentaati peraturan tata tertib(Psl. 1603.c)
Mengurus perawatan/pengobatan(Psl. 1602.x)
Melaksanakan tgs & kwjb (Psl.1603.d)
Memberikan surat keterangan(Psl. 1602.z)
Membayar ganti rugi at. DendaPsl. 1603.w)
Kewjb. Lainnya yg dimuat dlm perjanjian kerja
Kewjb. Lainnya dlm perjanjian kerja
Kewajiban Para Pihak MenurutUU No. 13 TH. 2003
Kewajiban Pekerja/Buruh Kewajiban Pengusaha
Pasal 85 ayat (1) Pasal 6
Pasal 126 ayat (1) Pasal 12 ayat (1)
Pasal 138 ayat (1) Pasal 42 ayat (1), 43 ayat (1). 44 ayat (1), 45 ayat (1), 45 ayat (1) huruf b, 47 ayat (1), 48
Pasal 140 ayat (1) Pasal 53
Pasal 151 ayat (1) Pasal 59 ayat (5)
Pasal 161 ayat (1) Pasal 66 ayat (1), 67 ayat (1), 68, 74 ayat (1), 76 ayat (1) huruf a dan b, 76 ayat (3), (4), 77 ayat (1), 78 ayat (2), 79 ayat (1), 80, 83, 86, 87, 90 ayat (1), 93, 99 ayat (1), 100 ayat (1), 104 ayat (1), 106 ayat (1), 108 ayat (1),
Kewajiban Pekerja/Buruh Kewajiban Pengusaha
Pasal 114, 126 ayat (1), (2), (3), 143 ayat (1), 145, 146 ayat (2), 148 ayat (1), 151 ayat (1), 153 ayat (1), 156 ayat (1).
Lanjutan
Hak dan Kewajiban antara Pekerja/Buruh dan Pengusaha
Pekerja/Buruh Pengusaha
Hak
Atas upah setelah selesai melaksanakan pekerjaan
Sepenuhnya atas hasil kerja pekerja/buruh
Atas fasilitas lain, dana bantuan yg berlaku diperusahaan
Mengatur dan menegakkan disiplin, termasuk pemberian sanksi
Atas perlakukan yg tidak diskriminatif dr pengusaha
Atas tanggungjawab pekerja ut kemajuan perusahaan
Atas perlindungan
Atas kebebasan berserikat, HAM dlm hubungan kerja
Lanjutan
Kewajiban
Pekerja/Buruh Pengusaha
Melaksanakan tgs dengan baik sesuai dengan perjanjian kerja
Wajib membayar upa tepat pd waktu yg telah disepakati
Meaksanakan tgs tanpa bantuan org lain, kecuali diizinkan oleh perusahaan
Menyediakan pekerjaan sesuai dengan perjanjian
Mentaati segala peraturan dan tata tertib yg berlaku diperusahaan
Menjamin kesehatan dan keselamatan kerja
Patu dan mentaati segala perintah yg layak dr perusahaan
Memberi perintah yg layak dan tdk berlaku diskriminatif
Menghormati hak kebebasan berserikat dan perlakukan HAM dlm hub kerja
Pembagian Perjanjian
Perjanjian untuk melakukan jasa-jasa tertentu
Perjanjian kerja Perjanjian pemborongan
Perjanjian Kerja
UU No. 13 TH. 2003 Psl. 1 angka 14 Perjanjian kerja adalah perjanjian antara
pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak
Shamad Perjanjian kerja ialah suatu perjanjian di mana
seseorang mengkatkan diri untuk bekerja pada orang lain dengan menerima imbalan berupa upah sesuai dengan syarat-syarat yang dijanjikan atau disetujui bersama
Syarat-syarat Perjanjian KerjaPsl. 52 Ayat (1)
Kesepakatan kedua belah pihak Kemampuan atau kecakapan melakukan
perbuatan hukum Adanya perkerjaan yang diperjanjikan;
dan Pekerjaan yang diperjanjikan tdk
bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan dan Per-uu yg lainnya
Bentuk dan Isi Perjanjian Kerja
Memenuhi Syarat Formil :
Asas Kebebasan Berkontrak (Psl. 1338 KUHPdt)
Dibuat secara tertulis atau lisan (Psl. 51 (1) UU Ketenagakerjaan)
Pengelompokan Perjanjian Kerja
Berdasarkan waktu berlakunya :
1. Kesepakatan kerja waktu tdk tertentu
2. Kesepakatan kerja waku tertentu Perjanjian kerja lainnya :
1. Perjanjian pemborongan pekerjaan
2. Perjanjian kerja bagi hasil
3. Perjanjian kerja laut
4. Perjanjian untuk melakukan jasa-jasa
Berakhirnya Perjanjian Kerja Pekerja/buruh meninggal dunia Berakhirnya jangka waktu perjanjian
kerja Adanya putusan pengadilan Adanya keadaan atau kerjadian tertentu
yg dicantumkan dalam perjanjian kerja
SEKIAN