Hipertensi Emergensi Diagnosis Dan Penatalaksanaan_ppsdm_250413
-
Upload
aurelia-soetomo -
Category
Documents
-
view
76 -
download
16
description
Transcript of Hipertensi Emergensi Diagnosis Dan Penatalaksanaan_ppsdm_250413
HIPERTENSI EMERGENSI
DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN
Dr. Marihot Tambunan, SpPD
Hypertension is the Number One Risk Factor for Global Mortality
Attributable mortality in millions (total: 55,861,000)0 87654321
High BP
Tobacco
High cholesterol
Unsafe sex
High BMI
Physical inactivity
Alcohol
Underweight
Ezzati et al. Lancet 2002;360:1347–60
Lewington et al. Lancet 2002;360:1903–13
Cardiovascular Mortality Risk Doubles with Each 20/10 mmHg Increment in Systolic/Diastolic BP*
Cardiovascular mortality risk
0
2
4
8
115/75 135/85 155/95 175/105
6
Systolic BP/Diastolic BP (mmHg)
*Individuals aged 40–69 years
2X risk
4X risk
8X risk
1X risk
Blood Pressure Reduction of 2 mmHg Decreases the Risk of Cardiovascular Events by 7–10%
Meta-analysis of 61 prospective, observational studies
1 million adults 12.7 million person-years
2 mmHg decrease in mean SBP 10% reduction in
risk of stroke mortality
7% reduction in risk of ischemic heart disease mortality
Lewington et al. Lancet 2002;360:1903–13
Chain of Events Leading to End stage Cardio-Vascular Disease
CoronaryThrombosis
MyocardialInfraction
Arrhythmias SuddenDeath
Remodeling
VentricularDilatation
Heart Failure
Death
AtherosclerosisLVH
Stroke CADPAD
SilentAnginaHibernation
MyocardialIschemia
Risk FactorsHypertension & Metabolic
Syndrome
Dari populasi hipertensi : 70% ringan20% sedang10% berat
Setiap jenis hipertensi dapat timbul krisis hipertensi ( tek. diastolik meningkat > 120-130 mmHg )
- Suatu kegawatan medik- Perlu penanganan cepat dan tepat- Kejadian 2-7 %
The Joint National Comitte on Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure, membagi Krisis Hipertensi menjadi 2 :- Hipertensi Emergensi (kegawatan hipertensi)- Hipertensi Urgensi (mendesak)
Penekanannya bukan pada tingginya tek. darah tapi pada kerusakan target organ
Cara penanggulangannya juga berbeda
GAMBARAN KLINIS
Krisis Hipertensi berupa tek. diastolik sangat tinggi, umumnya >120 mmHg, menetap atau kenaikan terjadi dalam waktu cepat dan menimbulkan keadaan klinis yang gawat, dapat membahayakan jiwa / kematian bila tidak ditanggulangi dengan cepat dan tepat.
Penanggulangan yang cepat dan tepat lebih penting daripada prosedur diagnostik yang berkepanjangan.
KLASIFIKASI KRISIS HIPERTENSI
Diklasifikasikan berdasar prioritas pengobatan :
A. Hipertensi Emergensi (kegawatan hipertensi)
Tek. Darah ≥180/110 mmHg disertai dg satu / lebih kerusakan organ / kondisi akut
a. Perdarahan intra kranial / sub arachnoid
b. Hipertensi ensefalopati (timbul edema cerebri karena tek. darah yang tiba-tiba meningkat)
c. Edema retina/perdarahan retina
d. CHF
e. Edema paru akut
f. Eklampsia
A. Hipertensi Emergensi (kegawatan hipertensi)
Kondisi ini :› Tek. darah harus diturunkan sampai batas
tertentu dalam satu sampai beberapa jam› Obat-obatan parenteral› Rawat ICU
B. Hipertensi Urgensi (mendesak)
Tek. diastolik > 120 mmHg, dg minimal atau tanpa kerusakan organ (tidak dijumpai keadaan-keadaan di atas).
Hipertensi pre operasi Hipertensi pada luka bakar Hipertensi tak terkontrol Obat-obatan per oral
DIAGNOSA
1. Anamnesa
Riwayat hipertensi lamanya, beratnya Obat anti hipertensi, obat lainnya,
kepatuhan minum obat Penyakit komorbid: ginjal, kardio-serebro
vaskuler Riwayat kehamilan
2. Pemeriksaan fisik
Ukur tek. darah (berbaring & duduk)
Periksa A. brakialis,femoral, karotid dan bruitz A.renalis
Cari tanda-tanda kerusakan organ (funduskopi, neurologi, CHF, edema paru, dll)
Penyakit penyerta lain, misal : Ischaemic Heart Disease, Glomerulonefritis, stroke, dll
3. Pemeriksaan penunjang
1. Darah : rutin, BUN, crea, elektr,
2. Urine
3. EKG 12 lead lihat tanda- tanda iskemik
4. Foto toraks
Segera
4. Cari faktor-faktor presipitasi
Trauma Hipertensi kronis Withdrawl obat anti hipertensi Interaksi obat sering MAOI +
inotropik / vasopresor
MANAGEMEN TERAPI
Dalam managemen Krisis Hipertensi dg obat-obat anti hipertensi perlu :
› Pemahaman mengenai autoregulasi tek. darah dan aliran darah
› Selektif dan terarah terhadap masalah medis› Pengetahuan mengenai obat-obat anti hipertensi› Variasi regimen obat, untuk hasil yang memadai
dan efek samping minimal
Penderita hipertensi kronis dapat mentolerir kenaikan tek. darah lebih tinggi daripada penderita normotensi
Fig. 1 : Some of the factors involved in the control of blood pressure that affect the basic equation : blood pressure - cardiacoutput x peripheral resistance.
Kaplan NM. Primary hypertension: pathogenesis. Kaplan’s clinical hypertension. 8th edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins:2002. p. 56-135
MANAGEMEN TERAPI
MANAGEMEN TERAPI
PRINSIP Tek. Darah yg sangat tinggi harus segera
diturunkan bila ditunda bisa memperburuk keadaan (target organ) tetapi
Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan ?
Sampai sejauh mana tekanan darah
diturunkan
DASAR Autoregulasi
Penyesuaian fisiologis organ tubuh thd kebutuhan dan aliran darah dg mengadakan perubahan pada resistensi thd aliran darah dg berbagai tingkatan perubahan kontriksi / vasodilatasi pembuluh darah.
Pengetahuan tentang autoregulasi ini penting untuk melindungi organ-organ vital
Therapeutic Guideline (JNC 7; inaSH 2008)
• Penanggulangan harus dilakukan di RS (ICU) dengan
fasilitas pemantauan yang memadai
• Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus
sesegera mungkin
• Tek. darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai
jam dengan langkah sbb :
• 5 s/d 120 menit pertama tek. darah rata-rata diturunkan
20-25%
• 2 s/d 6 jam kemudian, tek. darah diturunkan sampai
160/100 mmHg
• Hindari penggunaan Nifedipine Short Acting
LANGKAH-LANGKAHDiagnosa hipertensi emergensi telah ditegakkan
1. Rawat ICU
- Pasang kateter arteri
- Pasang CVP
- Gunakan obat-obatan secara titrasi
2. Anamnesa singkat & pemeriksaan fisik
- Utk mencari penyebab krisis hipertensi
- Utk mencari ada / tdk kerusakan organ
3.Tentukan tekanan darah yang diinginkan
Dasar :
- Lama + tingginya tekanan darah sebelumnya
- Cepat kenaikannya dan keparahannya- Masalah klinis yang menyertai- Umur penderita
Antihypertensive Drugs
Drugs used in hypertension
Diuretics Angiotensin antagonists
Receptor blockers
ACE inhibitors
SympathoplegicsBlockers of:
Vasodilators
Alpha or beta receptors
Nerve terminal
Ganglia
Older oralVasodilators
Calcium blockersParenteral
Vasodilators
CNS Sympatheticoutflow
OBAT MEKANISME KEUNTUNGAN KERUGIANHIDRALAZIN Vasodilator direk
arteriOnset 10 menit, menambah aliran darah ginjal, durasi + 6 – 12 jam
Takikardi Hipotensi MCI akut Eksaserbasi angina
PROPANOLOL -blocker Potensiasi dng Hidralazin
Bradicardi fetal Fetal hipoglikemia
SODIUM NITROPRUSSIDE
Vasodilator arteri & vena
Onset cepat + 1 menit Foto sensitif Mual / muntah Hipotensi Keringat (+) (+) Keracunan cyanida
pada fetus
NITROGLICERINE Dosis rendah : vasodilator vena
Dosis tinggi : vena + arteri
Onset + 2 menit, puncak 5 menit, durasi + 4 jam
Sakit kepala Mual / muntah Hipotensi TIK meningkat
OBAT – OBAT ANTI HIPERTENSI DI ICU
OBAT MEKANISME KEUNTUNGAN KERUGIAN
LABETALOL & blocking agent Durasi lama (+ 12 jam)
Ortostatik hipotensi Somnolen Sakit kepala Bradicardi Bronkhokontriksi
CAPTOPRIL ACE inhibitor Tdk direkomendasi Kematian janin
DIURETIK Ekskresi Na & air Tdk direkomendasi Volume depletion
NIFEDIPIN Ca Channel Blocker Relaksasi uterus Menambah aliran darah ginjal
Hipotensi dgn kombinasi MgSO0
Sublingual kontroversi
OBAT MEKANISME KEUNTUNGAN KERUGIAN
KLONIDINE agonis Cepat menurunkan tekanan darah
Hipoksia janin Menambah tonus
uterus Efek withdrawal
(bahaya) Sindroma putus obat
TRIMETAPHAN Ganglionic blocking agent
Indibisi saraf simpatis dan parasimpatis
Onset cepat Hipotensi Mulut kering Gagal nafas Retensi urin Glukoma
DIAZOXIDE Vasodilator arteri Onset cepat Hipotensi shock Mual / muntah Aritmia
NICARDIPINE
(BLISTRA®)Ca antagonist vasodilator arterial
Onset cepat First line drug pasien
hipertensi emergency, perioperatif, pre eklampsi, hipotensi kendali
Berhubungan dgn tachicardi hati-hati pada penyakit jantung coroner
Resiko perdarahan GI
BLISTRA®