Heat preservation
-
Upload
shirayuki-su -
Category
Education
-
view
487 -
download
0
description
Transcript of Heat preservation
PENGAWETAN PANAS
YUNITA EKA PUSPITASARI, S.Pi, MP
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
Food Preservation MethodsInhibition
Inhibiting chemical deterioration & microbial growth• Low temperature storage
• Reduction of water activity• Decrease of oxygen• Increase of carbon dioxide• Acidification• Fermentation• Adding preservatives• Adding antioxidants• Control of pH• Freezing• Drying• Concentration• Surface coating• Structural modifications• Chemical modifications• Gas removal• Changes in phase transition• Hurdle Technology
InactivationDirectly inactivating bacteria,
yeasts, molds or enzymes• Sterilization• Pasteurization• Irradiation• Elctrifying• Pressure treatment• Blanching• Cooking• Frying• Extrusion• Magnetic field
Avoid Recontamination
• Packaging• Hygienic processing• Hygienic storage• Aseptic processing• HACPP• GMP• ISO 9000• TQM• Risk analysis and
management
Pengawetan Panas
Sterilisasi
Pasteurisasi
Cooking
Frying
FreezingUltrasound
Microwave
Chilling
Iradiasi
Hurdle Technology
Sterilisasi komersial Blanching
Pengawetan Panas
SterilisasiPasteurisasi
Sterilisasi komersial
BlanchingCooking
COOKING
Teknik pemanasan
• Dry heating tanpa minyak / lemak• Baking, barbequeing, grilling dan toasting
• Dry heating dengan menggunakan lemak/minyak• Frying dan roasting
• Moist heating• Stewing, braising dan boiling
• Moist heating with pressure• Pressure cooker
• Microwave heating
PASTEURISASI
Pasteurisasi
• Ditemukan oleh Louis Pasteur (1882-1885)• Awalnya :
• Diterapkan pada bahan pangan susu segar• Suhu 72°C selama 15 detik
• Dapat dilakukan dengan suhu• Dibawah 100°C pasteurisasi
Contoh : susu, daging, jamur, kapri, udang, rajungan• Diatas 100°C sterilisasi
Contoh : jagung, ubu jalar, kedelai, ikan, kerang, udang
Pasteurisasi• Suatu proses perlakuan panas (pada suhu dibawah titik
didih air) untuk menginaktifkan enzim dan membunuh beberapa mikroorganisme tahan panas yang menyebabkan pembusukan.
• Pasteurisasi seringkali dikombinasikan dengan metode pengawetan lainnya seperti penambahan bahan kimia, proses asidifikasi dsb.
• Mild heat treatment untuk mencegah pembusukan akibat mikroba dan enzim, serta untuk memperpanjang masa simpan bahan pangan pada suhu rendah (4ºC selama beberapa hari atau bulan)
Kapan dilakukan pasteurisasi ?
• Produk yang akan diproses tidak tahan panas tinggi• Membunuh mikroba penggangu (saingan) yang perlu
dimusnahkan sebelum starter ditambahkan• Mikroba pembusuk tidak tahan panas misal ragi atau
khamir
pH bahan pangan• Intensitas pemberian panas dan lamanya masa simpan “mostly” ditentukan oleh pH bahan pangan
• Low Acid Food• bahan pangan selain dari minuman beralkohol yang
mengandung komponen bahan pangan pH ≥4,6 dan aw > 0,85
• Diproses secara termal, dikemas hermitis, non-refrigerasi
• Acid Food• bahan pangan yang mengandung komponen bahan
pangan mengandung pH <4,6• Pada umumnya semua buah, tomat, acar buah,
melalui penambahan lemon juice maupun asam sitrat
• Intensitas pemberian panas dan lamanya masa simpan “mostly” ditentukan oleh pH bahan pangan
Bahan Pangan Tujuan Kondisi Minimum
pH < 4,5
Juice buah Inaktivasi enzim(pektinesterase & poligalakturonase), yeast&fungi
Destruksi MOpembusuk
65ºC (30 min); 77ºC (1min), 88ºC (15s)
pH > 4,5
Susu Destruksi bakteri patogen (Mycobacterium tubercolosis, Coxiella burnetti, Brucellaabortis)
Destruksi MO pembusuk dan enzim
65ºC (30 min); 71,5ºC (15s)
Telur (liquid) Destruksi bakteri patogen (Salmonella seftenberg)
Destruksi MO pembusuk
64,2ºC (2,5 min); 60ºC (3,5min)
Ice cream Destruksi MOpembusuk
Destruksi bakteri patogen
65ºC (30 min); 71ºC (10min); 80ºC (15s)
1. Pemanasan pada suhu lebih rendah dalam waktu panjang
2. Pemanasan bahan pangan pada suhu tinggi dan waktu singkat
Waktu & Suhu Strategi Pasteurisasi
Tipe Pasteurisasi
IN PACKAGE
Inside packages,
heating to sterility level is not required
PASTEURIZATION PRIOR TO PACKAGE
Pre-heating is good for foods
that are sensitive to high temperature gradients
BATCH PASTEURIZATION
- Low temperature short time process
- Fluid foods such as milk are held in a tank where they are heated to 62,8°C for 30 min
CONTINUOUS PASTEURIZATION
High Temperature Short Time
The heating medium is usually steam / water
Batch method
Continuous Method
• The most important being time and energy saving.
• The heat treatment is accomplished using a plate heat exchanger.
• This piece of equipment consists of a stack of corrugated stainless steel plates clamped together in a frame.
• There are several flow patterns that can be used.
• Gaskets are used to define the boundaries of the channels and to prevent leakage.
• The heating medium can be vacuum steam or hot water.
Pasteurisasi dibawah 100°C
• Diterapkan pada saat sebelum membekukan bahan pangan
• Untuk membunuh mikroba sel vegetatifnya dan bukan spora
• High Temperature Short Time / HTST• Suhu 71,1°C / 161°F selama 15 detik
• Low Temperature Holding /LTH• Suhu 68,2 °C / 145°F selama 30 menit
• Ultra High Temperature / UHT• Suhu 142°C selama 2 detik (produknya tahan sampai
6 bulan bila disimpan pada suhu kamar, tanpa refrigerasi
Proses penambahan panas pasteurisasi
• Media uap air• Air panas• Aliran listrik
Setelah waktu yang ditentukan pada suhu tetap yang dianjurkan selesai,
Kaleng-kaleng harus didinginkan dengan melakukan penurunan suhu produk secara cepat
High Temperature Short Time• Penemuan vitamin 1910-1940, • Banyak tidak tahan panas cepat rusak oleh panas• Disimpulkan bahwa :
• Proses destruksi mikroba• Proses inaktivasi enzim
• Keduanya memiliki pola yang berbeda• Sehingga perlu diketahui titik kritis suhu
Peralatan pasteurusasi
• Bahan pangan yang telah dikemas• Water bath • Water spray / Continuous steam• Tunnel
• Bahan pangan cair yang belum dikemas• Long Hold / Vat Pasteurizing• Heat Exchange Pasteurisizers• High Temperature Short Time• Flash Pasteurization• Ultra-High-Temperature Pasteurisizers• Vacreator
Kualitas Bahan Pangan Pasteurisasi
• masa simpan bahan pangan hanya selama beberapa hari atau bulan
Kemasan Produk Pasteurisasi• Returnable Bottles• Glass bottles• PET bottles and other plastic container• Cans• Cartons
STERILISASI
Sterilisasi• Sterilisasi bertujuan untuk membunuh yeast, mold,
bakteri vegetatif, mikroorganisme pembentuk spora dan mengawetkan bahan pangan dan memperpanjang masa simpan.
• Tahap• Produk dipanaskan mencapai suhu 110ºC - 125ºC• Produk perlu beberapa menit untuk mencapai titik
seimbang, permukaan akan menjadi lebih panas daripada titik tengah kemasan menyebabkan perubahan suhu
• Suhu produk harus tetap terjaga selama beberapa saat, sterilisasi di atur melalui F0 value
• Produk didinginkan untuk mencegah kenaikan suhu dan overcooking
Prinsip dasar teknologi sterilisasi diaplikasikan pada pengolahan bahan pangan
• Proses produksi “HARUS” bebas dari mikroorganisme penghasil toksin dan sejumlah mikroorganisme penyebab pembusukan makanan selama masa simpan hingga dikonsumsi
• Spora Clostridium botulinum dapat tumbuh pada pH asam rendah selama penyimpanan, selanjutnya harus dipanaskan hingga 121ºC selama 3 min (F0 = 3)
• Proses pemanasan harus mencapai cold point.
Pengawetan Dengan Panas
Faktor yang harus diperhatikan:
1. Jumlah panas harus cukup untuk mematikan mikroba
2. Jumlah panas tidak boleh menyebabkan penurunan gizi & citarasa makanan
BERBEDA DENGAN
STERILISASI
WHY ?
Pengalengan
• Suatu cara
pengawetan bahan pangan yang dikemas secara hermitis dalam suatu wadah kemudian disterilkan secara komersial
untuk membunuh semua mikroba patogen dan pembusuk ?
Keuntungan Kaleng
Menjaga bahan pangan : • Dari kontaminasi mikroba, serangga atau bahan asing
lain yang menyebabkan kebusukan• Terhadap perubahan air, penyerapan oksigen, gas-gas
lain, bau-bauan, partikel-partikel radioaktif• Bahan pangan berwarna yang peka terhadap reaksi
fotokimia, cahaya.
Tahapan Pengalengan
PENDINGINAN
STERILISASI
PENUTUPAN / SEAMING
PENGHAMPAAN / EXHAUSTING
PENGISIAN / FILLING
BLANCHING / SMOKING
PERSIAPAN BAHAN MENTAHPemilihan Pemotongan Pencucian
Persiapan Bahan Mentah
• Agar raw material yang akan dikalengkan terdiri dari bahan yang baik, tidak cacat, bersih dan mempunyai bentuk yang diinginkan
• Untuk mengurangi jumlah mikroba awal• Ikan dibuang sisik, kepala, sirip, jeroan• Pembersihan dilakukan dengan
• Perendaman agitasi• Penyemprotan air
Persiapan Wadah
• Wadah yang akan digunakan • Pemeriksaan kaleng sebelum digunakan
• Sambungan kaleng• Jenis kaleng
• Pencucian kaleng • Tutup kaleng tidak perlu dicuci
Blanching• Untuk menghilangkan udara dari jaringan raw
material• Mengurangi jumlah mikroba• Memudahkan pengisian karena bahan menjadi
lebih lunak atau lemas• Menginaktifkan enzim yang menyebabkan
perubahan warna• Biasanya dilakukan pada suhu 82-93C
selama 3-5 menit
Pengisian / Filling• Harus ada HEAD SPACE !
• Why ?• How long ?
• Untuk pengembangan isi kaleng• Untuk merapatkan penutupan kaleng
• Pada waktu air mengembun di dalam kaleng maka tekanan dalam HS menjadi turun
• Tekanan atmosfer dari luar akan menekan tutup kaleng dan menjadi kuat
Pengisian Medium• Jenis medium yang bisa digunakan :
• Larutan garam (brine)• Minyak • Minyak yg ditambah dengan cabai dan bumbu lain
• Tujuan penambahan medium :• Memberikan penampilan dan rasa spesifik• Media penghantar panas sehingga
memperpendek waktu proses• Memperoleh derajat keasaman tinggi• Mengurangi terjadinya karat pada bagian dalam
kaleng
Exhausting
• Proses penghilangan sebagian besar oksigen atau gas-gas lain dari bahan di dalam wadah kaleng sebelum penutupan
Fungsi :• Untuk mengurangi tekanan dari dalam kaleng • Mencegah oksidasi• Mencegah pertumbuhan bakteri aerobik• Menaikkan suhu produk di dalam kaleng
sampai mencapai suhu yang diinginkan (initial temperature=suhu awal)
Exhausting (How ?)
• Penggantian dengan uap air atau dengan cara menarik oksigen dengan cara vakum• Melewatkan kaleng yang masih terbuka
setelah diisi ke dalam terowongan (exhaus tunnel) yang dipenuhi dengan uap air panas OR
• Menaruh kaleng dalam suatu penangas air
• Bersama-sama dengan proses penutupan kaleng (vacuum packed)
Penutupan Kaleng: Hermitis• Double seaming• OPERASI 1• OPERASI 2
Sterilisasi• Untuk membunuh semua mikroba dalam
kaleng khususnya mikroba pembusuk dan yang berbahaya terhadap kesehatan manusia
• Biasanya dilakukan pada suhu 121C (250F) selama 20-40 menit
Tahap Proses Sterilisasi• Come up time
• Waktu yang diperlukan untuk menaikkan suhu retort (autoclave) dan isinya pada suhu sterilisasi
• Holding time• Waktu dimana retort (autoclove) dijaga agar tetap
pada suhu sterilisasi• Cooling time
• Waktu yang diperlukan untuk menurunkan suhu makanan kaleng sampai mencapai suhu sedikit lebih tinggi dari ruang
Pendinginan• Untuk mencegah pertumbuhan bakteri
termofilik• Dapat dilakukan di dalam retort sebelum
dibuka atau • Diluar retort dengan menyemprotkan air dingin
Penyimpanan• Suhu ruang penyimpanan mempengaruhi mutu
makanan kaleng• Suhu yang terlalu tinggi bahan dalam kaleng memuai
sehingga ruang vakum di dalam wadah menjadi lebih kecil terjadi penggembungan kaleng
• Makanan kaleng disimpan pada suhu 10-21C, mencegah kerusakan dan pembusukan
KERUSAKAN• FLAT SOUR
• Terbentuk asam oleh bakteri ttt misal Bacillus stearothermophilus pada makanan berasam rendah (pH >4,5)
• Bacillus coagulans pada makanan asam (pH 4,0-4,5)
• Kaleng tidak cembung tetapi isinya asam
Flipper • Kaleng yang kelihatannya normal tetapi jika
salah satu ujung kaleng ditekan akan cembung ke bagian yg berlawanan
Springer• Salah satu ujung kaleng datar sedangkan
ujung yang lainnya cembung dan jika salah satu ujung ditekan akan cembung ke bagian yang berlawanan
Swell
• Kaleng yang cembung disebabkan oleh bakteri pembentuk gas
• Clostridium botulinum• Cl. Sporogenes• Cl. Thermosaccharolyticum• Cl. pasterianum
DAFTAR PUSTAKA• Anonymous. 2013. Defending Food Safety.
http://www.defendingfoodsafety.com/2009/01/food-safety-law/common-food-borne-pathogens/clostridium-botulinum/clostridium-botulinum-images/
• FAO. Preservation by Sugar. http://www.fao.org/docrep/V5030E/V5030E0e.htm
• F.G. Winarno, Srikandi Fardiaz, Dedi Fardiaz. 1980. Pengantar Teknologi Pangan. Gramedia
• Pangan Hewani• Ramesh, M.N. 2007. Handbook of Food Preservation:
Canning and Sterilization of Foods. Taylor & Francois• Ramesh, M.N. 2007. Handbook of Food Preservation:
Pasteurization and Food Preservation. Taylor & Francois• Winarno, F.G. 2007. Teknobiologi Pangan, M.Brio Press