Hazard and Safety Analysis
-
Upload
zhofran-bintang -
Category
Documents
-
view
40 -
download
0
Transcript of Hazard and Safety Analysis
Hazard and Safety Analysis
“CO2 Capture using Mineralization”Zhofran Bintang Ch
Ismail Ghulam
Vifki Leondo
Putra Perwira
Outline
Deskripsi Pabrik dan Proses
Unit Operasi
MSDS
Alat Pelindung Diri
Aspek Lingkungan
Hazard Identification (HAZID)
HIRA
HAZOP
Deskripsi Pabrik
CO2 adalah salah satu gas rumah kaca yang memberikan efek Global Warming. Salah satu sumber penghasil CO2 yang paling banyak di Indonesia adalah dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang bersumber dari Pembakaran Batu Bara
Pabrik ini bertujuan untuk mengurangi emisi CO2 dari PLTU dengan menangkap CO2 dari gas buang (Flue Gas) dari PLTU dan mengubahnya menjadi mineral MgCO3 dan CaCO3 dengan bantuan Dolomit
Lokasi Pabrik
Pabrik ini dibangun di daerah Tuban, Jawa Timur. Dimana Dolomit dari daerah ini mempunyai kriteria yang cocok untuk efesiensi proses. Di daerah ini juga terdapat PLTU 3 Jawa Timur, dimana CO2 akan diambil dari flue gas buangan PLTU ini.
Lokasi ini juga cocok karena limbah padat pabrik yang berupa mineral selain MgCO3 dan CaCO3 dapat dijual kepada industri material yang jumlahnya banyak di lokasi ini
Unit Operasi
Fluidized Bed Reactor
Absorber Cyclone
Unit Operasi
Cooler Compressor Rotary Kiln
MSDS
MSDS merupakan informasi tentang cara penanganan suatu bahan kimia. Informasi yang disediakan dari MSDS adalah:
Identifikasi Bahaya
Tindakan Pertolongan Pertama
Api dan Data Ledakan
Tindakan Pada Tumpahan
Penanganan dan Penyimpanan
Sifat Fisik dan Kimia
Informasi Toksikologi
Penanganan Limbah
Alat Pelindung Diri
Alat Perlindungan Diri (APD)
Alat pelindung tubuh (Coverall)
Coverall berfungsi menghindari kontak langsung dengan kebocoran atau tumpahnya cairan produk.
Alat pelindung mata
Melindungi mata dari cipratan bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi dan serpihan dan debu dari pemecahan dolomit.
Alat pelindung telinga
Alat pelindung telinga, contohnya earplug digunakan pada daerah yang memiliki tingkat kebisingan yang tinggi. Seperti pada daerah penghancuran dolomit. Selain earplug, juga digunakan thermal earmuffs untuk menghangatkan telinga pada daerah bersuhu rendah.
Alat pelindung kepala
Pelindung kepala (safety helmet) yang digunakan untuk melindungi kepala dari benturan keras.
Masker dan respirator
Aspek Lingkungan
Dampak negatif terhadap lingkungan dapat mempengaruhi kelangsungan produksi dan kondisi lingkungan di sekitarnya. Pada proses mineralisasi dihasilkan zat-zat merupakan zat sisa yang biasa disebut limbah.
Limbah cair
Limbah cair berupa larutan asam dan diolah di waste water treatment sebelum dibuang ke lingkungan.
Limbah padat
Limbah padat yang dihasilkan adalah mineral-mineral selain MgO dan CaO dari dolomit. Limbah ini ditampung pada bak penampungan dan diharapkan dapat dijual kepada industri mineral.
Limbah gas
Limbah gas CO2 dan udara panas yang memiliki temperatur kisaran 450oC – 700oC. Gas tersebut berbahaya jika langsung dibuang ke lingkungan. Sehingga diperlukan treatment lanjutan.
Treatment Lanjutan pada Limbah Gas
Menginsulasi panas-panas di sekitar dinding instalasi yang terlibat proses suhu tinggi (bed reaktor dan rotary klin) dengan carbon fiber.
Mengurangi emisi gas CO2 jenuh sebanyak 2% sesuai peraturan pemerintah. Persyaratan cerobong: tinggi cerobong minimum 1,5-2 kali tinggi bangunan disekitar dan harus memperhatikan perbedaan tekanan teoritis dan dinamis. Temperatur rata-rata plat cerobong maksimal adalah 250oC.
Pemasangan fan pada storage agar temperatur menjadi ambient. Sistem fan dibuat dengan memperhatikan posisi dan ketinggian.
Hazard Identification (HAZID)
Lokasi Deskripsi Penyebab Potensi Bahaya Efek Bahaya
Frekuensi Bahaya Pencegahan
Storage Tempat penyimpanan bahan baku
Adanya bahan reaktif
Kontaminasi bahan lain, timbulnya ledakan, dan pencemaran lingkungan
Minor Unlikely - Mempersiapkan storage yang terpisah
- Mengontrol suplai dalam storage
Jaringan Perpipaan
Saluran perpipaan untuk seluruh proses pabrik (fluida dan pembuangan)
Korosi, cuaca buruk
Pipa rusak Major Likely - Menyiapkan cadangan pipa- Memperbaiki pipa (korosi)- Melakukan langkah-langkah
preventif (korosi)
Unit Kompresor
Untuk meningkatkan tekanan berfungsi dalam proses penghilangan pengotor.
Tekanan tinggi Ledakan Major Likely Pengecekan alat secara rutin dan instalasi pengontrol tekananan
Unit air pendingin
Unit penyedia air untuk alat pendingin untuk menurunkan suhu
Tekanan dan suhu yang terlalu tinggi pada proses
Ledakan, air meluap Severe Likely Pengecekan rutin, memasang valve, instalasi pengontrol temperatur, tekanan, dan level.
Parameter dalam memperhitungkan tingkat kemungkinan biaya
Parameter dalam memperhitungkan efek bahaya
Most Likely Unlikely
Frekuensi Bahaya Lebih dari 10 kali dalam 10
tahun
Di antara 1-10 kali
dalam 10 tahun
Kurang dari 1 kali dalam 10
tahun
Parameter Minor Major Severe
Sumber Daya Manusia Tidak ada kecelakaan Kecelakaan tidak fatal Kecelakaan fatal
Aset Kerugian lebih rendah dari
US$ 100.000
Kerugian di antara US$
100.000 – 1.000.000
Kerugian lebih besar dari
US$ 1.000.000
Lingkungan Tidak ada kerusakan
lingkungan
Kerusakan kecil pada
lingkungan
Kerusakan besar pada
lingkungan
Unit Fluidized Bed Reactor
Tempat terjadinya proses mineralisasi
Suhu yan tinggi pada alat proses
Ledakan, kebocoran, kebakaran
Severe Likely Pengecekan alat secara rutin, memasang safety valve, instalasi pengontrol temperatur dan level.
Product Storage
Tempat terminal penyimpanan dan pendinginan produk
Suhu yang tinggi pada proses
Ledakan, kebocoran, kebakaran.
Severe Likely Pengecekan alat secara rutin, memasang safety valve, instalasi pengontrol temperatur dan level
Unit utilitas listrik
Tempat pembangkit listrik untuk sumber tenaga
Hubungan singkat
Kebakaran, ledakan Severe Unlikely Isolasi, proteksi, dan pemeriksaan secara rutin.
Ruang kontrol Tempat operator mengontrol kondisi pembangkit listrik
Keteledoran operator
Kebakaran Major Unlikely Memberikan pelatihan kepada operator, briefing rutin oleh supervisor, melarang pemakaian alat pemicu kebakaran, dan menyediakan fire killer
Kantor Utama Tempat kegiatan karyawan, administrasi
Hubungan singkat
Kebakaran, ledakan Severe Unlikely Proteksi, isolasi, dan pemeriksaan rutin.
Unit Penghancuran
Tempat penghancuran batuan dolomite menjadi 80 mesh
Muatan melebihi kapasitas (overload)
Hammer mill rusak Major Likely Pengontrolan jumlah dolomit yang masuk
Unit kalsinasi dolomit
Tempat kalsinasi dolomit agar siap masuk ke proses mineralisasi
Panas kalsinasi melebihi suhu yang ditetapkan (700º C)
Menyebabkan luka bakar ringan atau akut pada pekerja disekita unit kalsinasi
Major Likely Memastikan unit kalsinasi berlangsung pada suhu operasi (kontrol)
Storage dolomit
Tempat penyimpanan bahan baku dolomit
Kapasitas dolomit melebihhi kapasitas gudang
Gudang menjadi rusak Minor Unlikely Penghentian sementara penambahan stok dolomit
Digunakan untuk menganalisis aktivitas harian yang dilakukan pada tiap-tiap instalasi pabrik.
Bertujuan agar dapat melihat lebih rinci potensi bahaya dan dampak yang mungkin ditimbulkan serta pencegahan maupun pengurangan resiko akhir dari bahaya dan dampak yang mungkin ditimbulkan.
Resiko = (Efek Bahaya)*(Tingkat Kemungkinan Bahaya)
HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESMENT (HIRA)
TAHAPAN MENENTUKAN HIRA
1) Pemilahan aktivitas menjadi sub-aktivitas yang lebih spesifik.
2) Identifikasi potensi bahaya pada setiap sub-aktivitas.
3) Determinasi resiko yang mungkin terjadi yakni efek bahaya dan tingkat kemungkinannya.
4) Determinasi cara pencegahan dan penanggulangan resiko bahaya.
5) Kesimpulan potensi bahaya dan resiko tiap aktivitas.
6) Kesimpulan untuk keseluruhan aktivitas.
PARAMETER TINGKAT BAHAYA
Parameter Tinggi / High (H) Sedang / Medium (M) Rendah / Low (L)
Frekuensi Timbulnya Bahaya
Setiap kali beraktivitas. Sekali dalam 10 – 100 kali.
Satu kali selama beraktivitas.
Frekuensi Timbulnya Efek Bahaya
Hampir setiap kali beraktivitas.
Sekali dalam 10 – 100 kali.
Satu kali dalam 100 kali atau lebih beraktivitas.
Tingkat Kemampuan Pelaku Aktivitas
Tanpa pengalaman. Kurang berpengalaman. Berpengalaman baik.
Sumber Daya Manusia Kematian, cacat permanen, disfungsi alat tubuh, dan luka berat.
Luka menengah dan masih bisa beraktivitas.
Luka ringan.
Aset Kerusakan yang menyebabkan terhentinya aktivitas pabrik.
Kerusakan yang menyebabkan berkurangnya aktivitas pabrik.
Kerusakan kecil yang tidak berpengaruh pada akvitas pabrik.
Alat Pelindung Tidak ada dan berada dekat dengan area berbahaya
Alat proteksi minim. Alat proteksi memadai dan instalasi terisolasi dengan baik.
Ketersediaan Waktu Evakuasi saat Terjadi Musibah
Kurang dari 1 menit. Antara 1 hingga 30 menit.
Lebih dari 30 menit.
TABEL HIRAKecelakaan yang Mungkin Terjadi
Rating Dampak Rating Pencegahan dan Penanggulangan
Rating Akhir
Listrika) Instalasi Listrik
b) Hubungan Arus Pendek
HTersengat Arus Listrik H
Mematikan arus listrik.Menggunakan peralatan isolator seperti sarung tangan karet, sepatu, dsb.Memastikan pemasangan alat-alat listrik sesuai prosedur.Memasang logout tag out.
L
Jatuh dari Ketinggian M Memakai sabuk pengikat badan.Menggunakan sarung tangan dan sepatu karet agar tidak licin.
L
Korsleting atau Arus Pendek
M Pengecekan ulang sebelum pemasangan.Pengecekan berkala pada sirkuit arus listrik.
L
H Kebakaran pada Pabrik dan Kerusakan Alat
H Penyediaan fire safety seperti alarm kebakaran dan alat pemadam kebakaran.Pengecekan dan perawatan berkala peralatan.
L
Instalasi Alata) Jatuh dari Tempat
Tinggi
b) Tertimpa Alat Material
c) Pengelasan
d) Memperbaiki Pompa
e) Penanganan Bahan Bakar pada Tangki Penyimpanan
HKematian dan Disfungsi Organ Tubuh
H Menggunakan PPE dan sabuk keselamatan
L
Luka non-Permanen M Memberikan pelatihan prosedur kerja sesuai SOP sebelum memulai kerja.
H Kematian dan Disfungsi Organ Tubuh
H Meletakkan alat material dengan benar.
L
Luka non-Permanen M Memakai helm dan alat pelindung lainnya.
H Kerusakan Mata H Menggunakan pelindung mata dan wajah
LKerusakan Wajah M Menggunakan peralatan pelindung tahan api.
Luka Bakar akibat Percikan Api
M
H Tersengat Arus Listrik dari Pompa
M Memasang tanda bahwa pompa sedang diperbaiki.
L
H Terjadi Percikan Api yang Dapat Menimbulkan Ledakan
M Tidak membawa benda yang bisa memercikan api seperti korek api dan alat elektronik.
L
Kerusakan pada Alata) Kebocoran
b) Ledakan
H Kematian dan Disfungsi Organ akibat Paparan Zat Berbahaya
H Pengecekan peralatan secara berkala dan pemakaian alat pelindung.
L
H Luka Bakar Permanen M Memakai peralatan kontrol suhu, level, dan tekanan.
L
Kerusakan Bangunana) Konstruksi Bangunan
yang Kurang Kokoh
H Kebakaran Pabrik H Penyediaan peralatan keselamatan yang memadai serta perancangan pabrik yang tidak mempercepat rambat api ketika kebakaran.
L
H Runtuhnya Bangunan H Pemasangan tombol switch off di luar fire area.
L
H Letak Bangunan terlalu Dekat dengan Area Berbahaya
M Bangunan harus sudah sesuai standar kebutuhan .Pemeriksaan bangunan secara berkala.Perancangan Pabrik yang sesuai standar K3.
L
Pembuangan Zat Sisa L Gatal-Gatal L Menggunakan peralatan keselamatan yang tahan terhadap efek zat sisa.
L
Pemasukan Batuan Dolomit kedalam Unit Hammer Mill
M Cacat akibat Bagian Tubuh yang Terpotong
H Menggunakan sarung tangan pelindung.
H
Proses Kalsinasi di dalam Rotary Kiln
H Disfungsi Organ Tubuh, Cacat Permanen, bahkan Kematian
H Menggunakan sarung tanga dan pakaian pelindung.
H
Hazard Operability Study (HAZOP)
Hazop merupakan identifikasi penyimpangan/deviasi yang terjadi pada pengoperasian suatu instalasi industri dan kegagalan operasi yang menyebabkan kondisi merugikan
Hazard Operability Study (HAZOP)Alat / Unit Operasi
Parameter
Deviasi Penyebab AkibatPencegaha
nKontrol
Storage Tank Volume
Rendah
Kapasitas Bahan Baku kurang dari
jumlah minimal
Tidak terpenuhinya
kebutuhan bahan baku untuk proses
Menentukan jumlah minimal
bahan baku yang
tersedia Level ControlTinggi Kapasitas
bahan baku melebihi
batas (overload)
Bahan Baku tidak dapat ditampung
Menentukan jumlah minimal
bahan baku yang dapat disimpan
Alat / Unit Operasi
Parameter
Deviasi Penyebab AkibatPencegaha
nKontrol
Conveyor Belt Speed
RendahSumber daya
penggerak rendah
Dolomit akan terlalu lama
untuk ditransportasi
Memberikan daya
tambahan
Flow ControlTinggi Set Point tidak tepat
Dolomit akan menumpuk pada alat operasi
Menentukan nilai set
point lalu dikontrol secara berkala
Hazard Operability Study (HAZOP)Alat / Unit Operasi
Parameter
Deviasi Penyebab AkibatPencegaha
nKontrol
Rotary Klin Temperatur
RendahTemperatur set terlalu
rendah
Proses pemisahan
tidak berjalan sempurna
Memastikan Suhu
Konstan dan cukup Panas
Temperature Control
Tinggi Temperatur set terlalu
tinggi
Produk keluar dengan suhu
tinggi
Memastikan Suhu
Konstan dan tersebar merata
Alat / Unit Operasi
Parameter
Deviasi Penyebab AkibatPencegaha
nKontrol
Rotary KlinKecepatan
Rotary
RendahSumber daya
penggerak rendah
Proses pemisahan
tidak berjalan sempurna
Memberikan daya
tambahan
Flow ControlTinggi Set Point tidak tepat
Rotary berputar
terlalu cepat
Menentukan nilai set
point lalu dikontrol secara berkala
Hazard Operability Study (HAZOP)Alat / Unit Operasi
Parameter
Deviasi Penyebab AkibatPencegaha
nKontrol
Fluidized Bed Reactor
Flow
Rendah
Umpan CO2 lebih lambat dari MgO dan
CaO
MgO dan CaO tidak bereaksi
seluruhnya dengan CO2
Memasang Controler
flow dari CaO dan MgO
Flow ControlTinggi Umpan CO2
lebih cepat dari MgO dan
CaO
CO2 keluar reaktor berlebih
Memasang Valve pada pipa reactor
Alat / Unit Operasi
Parameter
Deviasi Penyebab AkibatPencegaha
nKontrol
Fluidized Bed Reactor
Temperature
RendahWaktu Reaksi
Singkat
Bed yang dihasilkan memiliki
tekstur yang buruk
Menentukan nilai set
point lalu dikontrol secara berkala Temperature
ControlTinggi Intercooler pada pompa gas bekerja
kurang maksimal
Fluidized Bed Reactor dapat
rusak atau bahkan
meledak
Menentukan nilai set
point lalu dikontrol secara berkala
Hazard Operability Study (HAZOP)Alat / Unit Operasi
Parameter
Deviasi Penyebab AkibatPencegaha
nKontrol
Kompresor Tekanan
RendahDaya
Kompresor Kurang
Inert tidak dapat
terpisah
Memberikan daya
tambahanPressure ControlTinggi Tekanan gas
masukkan tinggi
Alat dapat rusak, atau
bahkan meledak
Menentukan Set Point
Baru
Alat / Unit Operasi
Parameter
Deviasi Penyebab AkibatPencegaha
nKontrol
CoolerTemperatur
e
RendahSuhu air
pendingin rendah
Suhu aliran masukan
lebih rendah
Air dipanaskan pada suhu
kamar terlebih dahulu
Temperature Control
Tinggi Volum Air Pendingin
kurang, alat tidak bekerja
maksimal
Umur alat berkurang
Adanya cooler
tambahan yang
dipasang secara
serUmur alat berkurang
Hazard Operability Study (HAZOP)Alat / Unit Operasi
Parameter
Deviasi Penyebab AkibatPencegaha
nKontrol
Absorber
Laju alir masukan
dan kapasitas
RendahAliran
masukkan menurun
Inert tidak dapat
terpisah
Memberikan daya
tambahanFlow Control
and Level Control
Tinggi Aliran masukkan
antara ar dan gas tidak seimbang
Inert tidak dapat
terpisah
Menentukan Set Point
Baru
Alat / Unit Operasi
Parameter
Deviasi Penyebab AkibatPencegaha
nKontrol
CycloneKecepatan Masukan
Rendah
Kecepatan masukkan
terlalu lambat
Efisiensi pemisahan
rendah
Memasang kontroler
kecepatan masukkan
Temperature ControlTinggi Kecepatan
masukkan terlalu cepat
Daya listrik terbuang percuma
Memasang kontroler
kecepatan masukkan
Referensi
Perry, Robert H, Green, Don W. 1999. Chemical Engineer’s Handnook. McGraw Hill: New York
Herzog, Howard 2009. Advanced Post-Combustion CO2 Capture. Doris Duke Foundation
Anonim. Chemical Substance MSDS
Vika, Maylen Rhona, Sari Pratiwi, Ibnu Syafiq. 2011. Final Report Perancangan Pabrik. UI: Depok