Halogen Perfect Isi
-
Upload
karuna-lau -
Category
Documents
-
view
114 -
download
6
Transcript of Halogen Perfect Isi
Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –
1
DAFTAR ISI Daftar Isi _____________________________________________ 1
Keterangan Umum _______________________________________ 2
Sifat Periodik __________________________________________ 3
Sifat Fisika dan Sifat Kimia ________________________________ 8
Reaksi Halogen __________________________________________ 11
Kegunaan Unsur Halogen ___________________________________ 15
Kelimpahan Unsur Halogen di Alam ___________________________ 17
Daftar Pustaka _________________________________________ 18
Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –
2
HALOGEN Keterangan Umum
Halogen berada pada golongan VIIA pada sistem periodik unsur. Halogen berasal dari
katahalos=garam, genes = pembentuk. Hal ini karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi
dengan logam alkali membentuk garam. Unsur-unsur golongan halogen adalah fluorin ( F ),
klorin ( Cl ), bromin ( Br ), Iodin ( I ) dan astatin ( At ). Secara umum biasanya unsur halogen
dilambangkan dengan huruf X
Rumus kulit terluar dari halogen ini adalah ns2 np
5. Halogen memiliki 7e
- valensi (elektron pada
kulit terluar), sehingga sangat reaktif karena mudah menerima 1e. Mereka membutuhkan satu
tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya. Dalam larutan halogen membentuk
ion negatif bermuatan satu yang disebut ion halida. Dan pada suhu kamar, unsur-unsur
halogen dapat membentuk molekul diatomik.
F2(gas) Cl2(gas) Br2(cair) I2(Padat)
Halogen merupakan golongan non-logam yang sangat reaktif, berbau, berwarna, beracun serta
tidak dijumpai pada keadaan bebas di alam. Pada umumnya ditemukan dialam dalam bentuk
senyawa garam-garamnya. Garam yang terbentuk disebut Garam halida. Sebenarnya dalam
tubuh manusia pun terdapat senyawa-senyawa halogen. Misalnya Ion clorida (Cl-) merupakan
anion yang terkandung dalam plasma darah, cairan tubuh, air susu, air mata, air ludah, dan cairan
eksresi. Ion Iodida (I-) merupakan suatu komponen dalam pembentukan lapisan email gigi.
Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –
3
Sifat Periodik Unsur Halogen Sifat yang berubah secara beraturan menurut kenaikan nomor atom dari kiri ke kanan dalam satu
periode dan dari atas ke bawah dalam satu golongan disebut sifat periodik. Sifat periodik
meliputi jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas electron dan keelektronegatifan.
Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak elektron di kulit terluar dari inti atom. Jari-jari atom sulit untuk
ditentukan apabila unsur berdiri sendiri tanpa bersenyawa dengan unsur lain. Jari-jari atom
secara lazim ditentukan dengan mengukur jarak dua inti atom yang identik yang terikat secara
kovalen. Pada penentuan jari-jari atom ini, jari- jari kovalen adalah setengah jarak antara inti dua
atom identik yang terikat secara kovalen.
Penentuan jari-jari atom
Hubungan jari-jari atom gengan nomor atom
Kurva hubungan jari-jari atom dengan nomor atom memperlihatkan bahwa jari-jari atom dalam
satu golongan akan semakin besar dari atas ke bawah. Hal ini terjadi karena dari atas ke bawah
jumlah kulit bertambah sehingga jari-jari atom juga bertambah.
Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –
4
Jari-jari atom unsur
Unsur-unsur dalam satu periode (dari kiri ke kanan) berjumlah kulit sama tetapi jumlah proton
bertambah sehingga jari-jari atom juga berubah. Karena jumlah proton bertambah maka muatan
inti juga bertambah yang mengakibatkan gaya tarik menarik antara inti dengan elektron pada
kulit terluar semakin kuat. Kekuatan gaya tarik yang semakin meningkat menyebabkan jari-jari
atom semakin kecil. Sehingga untuk unsur dalam satu periode, jari-jari atom semakin kecil dari
kiri ke kanan.
Jari-jari ion digambarkan sebagai berikut:
Perbandingan jari-jari atom dengan jari-jari ion
Energi Ionisasi
Energi minimum yang dibutuhkan untuk melepas elektron atom netral dalam wujud gas pada
kulit terluar dan terikat paling lemah disebut energi ionisasi. Nomor atom dan jari-jari atom
mempengaruhi besarnya energi ionisasi. Semakin besar jari-jari atom maka gaya tarik antara inti
dengan elektron pada kulit terluar semakin lemah. Hal ini berarti elektron pada kulit terluar
Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –
5
semakin mudah lepas dan energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron tersebut semakin
kecil. Akibatnya, dalam satu golongan, energi ionisasi semakin kecil dari atas ke bawah.
Sedagkan dalam satu periode, energi ionisasi semakin besar dari kiri ke kanan. Hal ini
disebabkan dari kiri ke kanan muatan iti semakin besar yang mengakibatkan gaya tarik antara
inti dengan elektron terluar semakin besar sehingga dibutuhkan energi yang besar pula untuk
melepaskan elektron pada kulit terluar.
Energi ionisasi
Hubungan energi ionisasi dengan nomor atom
Kurva tersebut menunjukkan unsur golongan 8A berada di puncak grafik yang mengindikasikan
bahwa energi ionisasinya besar. Hal sebaliknya terjadi untuk unsur golongan 1A yang berada di
dasar kurva yang menunjukkan bahwa energi ionisasinya kecil. Atom suatu unsur dapat
melepaskan elektronnya lebih dari satu buah. Energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron
keua disebut energi ionisasi kedua dan tentu saja diperlukan energi yang lebih besar. Energi
ionisasi semakin besar apabila makin banyak elektron yang dilepaskan oleh suatu atom.
Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –
6
Afinitas Elektron
Afinitas elektron merupakan enegi yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral dalam bentuk
gas apabila terjadi penangkapan satu elektron yang ditempatkan pada kulit terluarnya dan atom
menjadi ion negatif. Afinitas elektron dapat berharga positif dan negatif. Afinitas elektron
berharga negatif apabila dalam proses penangkapan satu elektron, energi dilepaskan. Ion negatif
yang terbentuk akibat proses tersebut bersifat stabil. Hal sebaliknya terjadi apabila dalam proses
penangkapan satu elektron, energi diserap. Penyerapan energi menyebabkan ion yang terbentuk
bersifat tidak stabil. Semakin negatif harga afinitas lektron suatu atom unsur maka ion yang ter
bentuk semakin stabil.
Afinitas elektron golongan 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7
Gambar menunjukkan bahwa atom unsur golongan 2A dan 8A mempunyai afinitas elektron yang
berharga positif. Hal ini mengindikasikan bahwa unsur golongan 2A dan 8A sulit menerima
elektron. Afinitas elektron terbesar dimiliki oleh unsur golongan halogen karena unsur golongan
ini paling mudah menangkap elektron. Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa afinitas elektron,
dalam satu periode, dari kiri ke kanan semakin negatif dan dalam satu golongan dari atas ke
bawah, semakin positif.
Keelektronegatifan
Keelektronegatifan ada-lah skala yang dapat menjelaskan kecenderungan atom suatu unsur untuk
menarik elektron menuju kepadanya dalam suatu ikatan. Keelektronegatifan secara umum, dalam
satu periode, dari kiri ke kanan semakin bertambah dan dalam satu golongan, dari atas ke bawah
keelekrnegatifan semakin berkurang. Hal ini dapat dimengerti karena dalam satu periode, dari
kiri ke kanan, muatan inti atom semakin bertambah yang mengakibatkan gaya tarik antara inti
Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –
7
atom dengan elektron terluar juga semakin bertambah. Fenomena ini menyebabkan jari-jari atom
semakin kecil, energi ionisasi semakin besar, afinitas elektron makin besar dan makin negatif
dan akibatnya kecenderungan untuk menarik elektron semakin besar.
Elektronegatifitas
Keelektronegatifan skala Pauling
Terlihat dari gambar bahwa untuk unsur gas mulia tidak mempunyai harga keelektronegatifan
karena konfigurasi elektronnya yang stabil. Stabilitas gas mulia menyebabkan gas mulia sukar
untuk menarik dan melepas elektron. Keelektronegatifan skala pauling memberikan nilai
keelektronegatifan untuk gas mulia sebesar nol.
Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –
8
SIFAT Fisika dan Kimia Unsur Halogen
UNSUR Fluor Klor Brom Iodium Catatan :
[G]=unsur-unsur
gas mulia (He,
Ne, Ar, Kr)
n = nomor
perioda (2, 3, 4,
5)
→ = makin
besar sesuai
dengan arah
panah
9F 17Cl 35Br 53I
1. Konfigurasi elektron [G] ns2 , np
5
2. Massa Atom
3. Jari-jari Atom
4. Energi Ionisasi dan
Afinitas Elektron 5. Keelektronegatifan
6. Potensial Reduksi
(Eo
red> 0)
7. Suhu Lebur (0o) -216.6 -101.0 -72 114.0
8. Suhu Didih (0o) -188.2 -34 58 183
9. Bilangan Oksidasi
Senyawa Halogen
-1
+ 1, +3
+5, +7
+ 1
+5, +7
+1
+5, +7
Sifat Fisika :
Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin.
Antara molekul-molekul halogen padat dan cair terdapat ikatan Van der Waals yang
lemah. Dari fluorin sampai iodin ikatan itu bertambah kuat maka dari fluorin sampai
iodin bertambah besar pula titik didih dan titik lelehnya.
Pada suhu kamar fluorin dan iodin berwujud gas, bromin berwujud cair yang mudah
menguap dan iodin berwujud padat yang mudah menyublim.
Gas fluorin berwarna kuning muda, gas klorin berwarna kuning hijau, cairan bromin
berwarna coklat merah dan zat padat iodin berwarna hitam sedangkan uap iodin berwarna
ungu.
Fluorin, klorin dan bromin mudah larut dalam air sedangkan iodin sidikit larut dalam air.
iodin mudah larut dalam KI
Semuanya larut dalam pelarut organik seperti Alkohol, eter, kloroform (CHCl3),
tetraklorida (CCl4) dan CS2. Warna bromin dalam kloroform atau tetraklorida adalah
kuning coklat sedangkan iodin berwarna ungu.
Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –
9
Sifat Kimia :
Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin menyebabkan gaya
tarik inti dengan elektron valensi (pada kulit terluar) makin lemah sehingga
keelektronegatifan (kemampuan menarik elektron) semakin lemah dan kemampuan
membentuk ion negatifnya juga semakin berkurang. Dengan kata lain dari fluorin sampai
iodin kereaktifan halogen melemah.
Halogen merupakan senyawa yang sangat elektronegatif karena mempunyai 7 elektron
valensi (ns2 np
5) dan mudah menarik satu elektron menjadi ion negatif agar susunan
elektronnya stabil seperti gas mulia (ns2 np
6)
Semua unsur halogen dapat membentuk senyawa dengan penarikan satu elektron dari
luar, maupun secara kovalen.
Umumnya unsur-unsur halogen memiliki tingkat oksidasi -1, namun demikian halogen
dapat pula memiliki tingkat oksidasi +1, +3, +5 dan +7, kecuali flourin.
Semua unsur halogen merupakan oksidator yang sangat kuat. Kekuatan oksidator ini
berkurang dari fluorin ke iodin.
Semua unsur halogen dapat bereaksi dengan semua unsur logam dan beberapa unsur non
logam. Fluorin merupakan unsur yang paling reaktif dan kereaktifannya berkurang untuk
unsur-unsur halogen yang lain sesuai dengan kenaikan nomor atom.
Semua unsur halogen dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk asam halida (HX).
Kecuali fluorin, semua unsur halogen dapat membentuk asam oksi dengan rumus HXO,
HXO₂, HXO₃ dan HXO4 yang disebut sebagai asam hipohalit, asam halit, asam halat, dan
asam perhalat.
Unsur-unsur halogen dapat pula bergabung dengan sesama unsur halogen membenuk
senyawa antar halogen. Senyawa-senyawa ini dapat dibedakan ke dalam empat kelompok
senyawa yaitu :
o Kelompok AX, contoh : ClF, BrCl, Icl
o Kelompok AX3, contoh : ClF3, BrF3, IF3
o Kelompok AX5, contoh : BrF5, IF5
o Kelompok AX7, contoh : IF7
X2 Fluor (F2) Klor (Cl2) Brom (Br2) Iodium
(I2)
1. Molekulnya Diatom
2. Wujud zat (suhu kamar) Gas Gas Cair Padat
3. Warna gas/uap Kuning muda Kuning hijau Coklat merah Ungu
4. Pelarutnya (organik) Alkohol, eter, kloroform (CHCl3), CCl4, CS2
5. Warna larutan dengan pelarut
organik
Tak
berwarna
Tak
berwarna
Coklat Ungu
6. Kelarutan oksidator
Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –
10
7. Kereaktifan terhadap gas H2 (makin besar sesuai dengan arah panah)
8. Reaksi pengusiran pada
senyawa halogenida
X = Cl, Br, I
F2 +
2KX → 2KF
+ X2
X = Br, I
Cl2 +
2KX→ 2KCl
+ X2
X = I
Br2 +
KX → 2KBr
+ X2
Tidak
dapat
mengusir
F, Cl, Br
9. Reaksi dengan logam (M) 2M + nX2 → 2MXn (n = valensi logam tertinggi)
10. Dengan basa kuat MOH
(dingin)
X2 + 2MOH → MX + MXO + H2O (auto redoks)
11. Dengan basa kuat (panas) 3X2 + 6MOH → 5MX + MXO3 + 3H2O (auto redoks)
12. Pembentukan asam oksi Membentuk asam oksi kecuali F
Catatan :
I2 larut dalam KI membentuk garam poli iodida
I2 + KI → Kl3
I2 larut terhadap alkohol coklat
Sifat-Sifat Kimia pada Setiap Unsur Halogen
Sifat-sifat F Cl Br I At
Energi ionisasi
(kJ.mol-1)
1681.0 1251.2 1139.9 1008.4 890±40
Jari-jari ion (Å) 1.19 1.67 1.82 2.06 -
Jari-jari kovalen
(Å)
0.64 0.99 1.14 1.33 1.48
Konfigurasi
elektron
1s2 2s2
2p5
[Ne] 3s2
3p5
[Ar] 4s2
3d10 4p5
[Kr] 4d10
5s2 5p5
[Xe] 4f14
5d10 6s2
6p5
Keelektronegatifan
(Skala Pauling)
3.98 3.16 2.96 2.66 2.2
Afinitas elektron
(kJ mol–1)
-328 -349 -325 -295 -270
Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –
11
REAKSI HALOGEN Dalam halogen terdapat istilah reaksi pendesakan, reaksi pendesakkan ini terjadi jika halogen
yang terletak lebih atas dalam golongan VII A dalam keadaan diatomik mampu mendesak ion
halogen dari garamnya yang terletak dibawahnya.
Dan berlangsung atau tidaknya suatu reaksi dapat dilihat dari reaksi pendesakkan halogen.
Contoh: F2 + 2KCl → 2KF + Cl2
Br- + Cl2 → Br2 + Cl
-
Br2 + 2I- → Br
- + I2
Br2 + Cl- → (tidak bereaksi)
I2 + Br- → (tidak bereaksi)
1. Reaksi dengan Logam
Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam akan menghasilkan senyawa
garam/halida logam.
Contoh :
2Na + Cl2 → NaCl
2Fe + 3Cl2 → 2FeCl3
Sn + 2Cl2 → SnCl4
Mg + Cl2 → MgCl2
2Al + 3Cl2 → 2AlCl3
Halida logam yang terbentuk bersifat ionik jika energi ionisasinya rendah dan logamnya
memiliki biloks rendah. Hampir semua halida bersifat ionik. Contoh Na+, Mg
2+, Al
3+. Sedangkan
yang bersifat semi ionok adalah AlCl3
2. Reaksi dengan Non Logam
Halogen bereaksi dengan non-logam akan membentuk asam halida/senyawa halide.
Halogen dapat bereaksi dengan oksigen,fosfor, dan beberapa unsur lain.
Contoh :
Xe + F2 → XeF2
Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –
12
2Kr + 2F2 → KrF4
2P + 3Cl2 → 2PCl3
3. Reaksi dengan Metaloid
Halogen bereakksi dengan metaloid. Contoh:
2B +3Cl2 → 2BCl3
2Si + 2Cl2 → SiCl4
4. Reaksi Halogen dengan Hidrokarbon
Pada umumnya halogen bereaksi dengan hidrokarbon. Reaksi tersebut dikenal dengan
halogenisasi. Kemampuan bereaksi unsur-unsur halogen tidak sama, sesuai dengan daya reduksi
halogen yang berkurang dari fluorin ke iodin. Fluorin bereaksi dahsyat, sedangkan iodin tidak
bereaksi. Reaksi klorin dan bromin dapat berlangsung karena pemanasan atau pengaruh sinar
matahari. Reaksi yang biasa terjadi pada hidrokarbon ialah sebagai berikut:
5. Reaksi Halogen dengan Air
Semua halogen larut dalam air. Unsur halogen yang dapat mengoksidasi air adalah fluorin dan
klorin (berlangsung lambat). Hal ini disebabkan potensial oksidasi air adalah -1.23 V, sedangkan
fluorin -2.87 V, dan klorin -1.36 V. Reaksinya adalah sebagai berikut :
Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –
13
Dari data energi potensial pada reaksi di atas (E0=+0.13V) menunjukkan bahwa klorin bereaksi
dengan air sangat lambat. Hal ini disebabkan karena klorin terlebih dahulu membentuk asam
hipoklorit, kemudian terurai menjadi asam klorida dan oksigen. Persamaan reaksinya dapat
ditulis sebagai berikut:
Reaksi tersebut dapat dipercepat dengan bantuan sinar matahari atau memakai katalis. Larutan
klorin dalam air disebut aqua klorata sedangkan larutan bromin dalam air disebut aqua bromata.
6. Reaksi Halogen dengan Basa
Klorin, bromin, dan iodin dapat bereaksi dengan basa dan hasilnya tergantung pada temperatur
saat reaksi berlangsung. Pada temperatur 150C, halogen (X2) bereaksi dengan basa membentuk
campuran halida (X-) dan hipohalit (XO-).
Tingkat oksidasi asam-oksi halogen
Kecuali flour (F), halogen dapat membentuk asam-asam yang mengandung oksigen atau
lumrahnya asam-oksi halogen. Dalam kasus ini halogen memiliki biloks-biloks positif dan biloks
positif ini adalah hal yang tidak biasa untuk halogen yang sangat reaktif menangkap elektron.
Setiap harga biloks ini memiliki nama khusus.
Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –
14
a. Biloks (+1) namanya diawali dengan hipo, diikuti dengan nama halogen lalu diakhiri
dengan it. Singkatnya nama asamnya menjadi : asam hipo(nama halogen)it. Contohnya asam
hipoklorit
b. Biloks (+3) hanya diakhiri dengan –it, contohnya asam bromit
c. Biloks (+5) diberi akhiran –at, contohnya asam iodat
d. Biloks (+7) diberi awalan per- atau super- dan diakhiri –at, contohnya asam perklorat
Sebenarnya kekuatan asam-basa halogen meliputi 2 tipe. Tipe yang pertama adalah asam
halogenida. Asam ini hanya terdiri dari unsur Hidrogen dengan halogen, contohnya HF, HCL,
HBr, dan selanjutnya pasti sudah tahu kan…
Untuk kekuatan keasamannya, nilainya sebanding dengan jari-jari
Asam yang kedua adalah asam yang barusan kita bahas, yaitu asam oksihalogen. Asam ini
terdiri atas unsur O,H, dan Halogen. Kekuatan asam oksihalogen sebanding dengan harga
biloksnya. Bila harga biloksnya sama, maka kekuatan keasamannyaberbanding terbalik
dengan jari-jari.
Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –
15
KEGUNAAN UNSUR HALOGEN
Fluorin
Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama Freon.
Membuat Teflon
Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.
Senyawa Fluorin
CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin, seperti AC dan kulkas.
Freon juga digunakan sebagai propelena aerosol pada bahan-bahan semprot. Penggunaan
Freon dapat merusak lapisan ozon.
Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya CF2=CF2, yaitu sejenis plastik yang tahan panas dan
anti lengket serta tahan bahan kimia, digunakan untuk melapisi panci atau alat rumah tangga
yang tahan panas dan anti lengket.
Asam fluoride (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat digunakan untuk membuat tulisan,
lukisan, atau sketsa di atas kaca.
Garam fluoride ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk mencegah kerusakan gigi.
Klorin
Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet sintesis.
Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4).
Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL (tetra etillead) yaitu
bahan adaptif pada bensin.
Untuk industri sebagai jenis pestisida.
Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang.
Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil.
Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin.
Senyawa Klorin
Senyawa natrium hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat pemutih pada pakaian.
Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur, pembuatan klorin dan NaOH,
mengawetkan berbagai jenis makanan, dan mencairkan salju di jalan raya daerah beriklim
dingin.
Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –
16
Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada elektroplanting,
menetralkan sifat basa pada berbagai proses, serta bahan baku pembuatan obat-obatan, plastik,
dan zat warna.
Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2)) digunakan sebagai bahan pengelantang atau
pemutih pada kain
Polivinil klorida (PVC) untuk membuat paralon.
Dikloro difenil trikloroetana (DDT) untuk insektisida.
Kloroform (CHCl3) untuk obat bius dan pelarut.
Karbon tetraklorida (CCl4) untuk pelarut organik.
KCl untuk pembuatan pupuk.
KClO3 untuk bahan pembuatan korek api
Bromin
Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2).
Untuk pembuatan AgBr.
Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-obatan dan pestisida
Senyawa Bromin
Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam bensin bertimbal (TEL) untuk
mengikat tibal, sehingga tidak melekat pada silinder atau piston. Timbal tersebut akan
membentuk PbBr2 yang mudah menguap dan keluar bersama-sama dengan gas buangan dan
akan mencemarkan udara.
AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film fotografi.
Natrium bromide (NaBr) sebagai obat penenang saraf.
Iodin
Iodin Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yang dikenal dengan iodium
tingtur)
Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI)
Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka.
Senyawa Iodin
KI digunakan sebagai obat anti jamur.
Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –
17
Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat antiseptik
AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi
NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah penyakit gondok. Kekurangan
iodium pada wanita hamil akan mempengaruhi tingkat kecerdasan pada bayi yang dikandungnya.
KELIMPAHAN HALOGEN DI ALAM
1 . Fl uor i ne
Terdapat dalam senyawa fluorspar CaF2, kriolit Na3AlF6, dan fluorapatit Ca(PO4)3F. dengan penambahan
asam sulfat ke dalam fluorspar maka akan diperoleh HF dan garam Calsium sulfat. Selanjutnya lelehan
asam florida di elektrolisis untuk menghasilkan gas F2.
CaF2 + H2SO4 --> CaSO4 + 2HF
2 . K lor in
Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2. Senyawa klorida ditemukan di air laut dan garam
batu/endapan garam yang terbentuk akibat penguapan air laut di masa lalu. Setiap 1 kg air laut
mengandung sekitar 30 gram NaCl. Proses untuk mendapatkan unsure klorin adalah melalui elektrolisis
larutan NaCl pekat (brine) akan menghasilkan Cl2 pada anode dan gas H2, dan NaOH pada katode.
3 . Bromin
Terdapat dalam senyawa logam bromide. Senyawa ini juga ditemukan di air laut, endapan garam, dan air
mineral. Ditemukan di perairan laut Mati dengan kadar 4500 - 5000 ppm. Garam-garam bromine juga
diperoleh dari Arkansas
4 . Iodine
Terdapat dalam senyawa natrium iodat NaIO3, yang ditemukan dalam jumlah kecil pada deposit NaNO3di
Chili. Juga dalam larutan bawah tanah di Jepang dan Amerika dengan kadar sampai 100 ppm. Untuk
memperoleh iodine dari natrium iodat, dilakukan penambahan zat pereduksi natrium bisulfit NaHSO3
dengan reaksi sebagai berikut :
2IO3- + 5HSO3
- --> I2 + 3HSO4- + 2SO4
2- + H2O
5 . Astat ine
Jumlah astatine di kerak bumi sangat sedikit kurang dari 30 gram.
Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –
18
DAFTAR PUSTAKA http://mediabelajaronline.blogspot.com/2011/09/halogen.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Halogen
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/sifat-periodik-unsur-2/
http://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/kelimpahan-halogen-di-alam.html