Guillan-barre Syn (Finish)03
-
Upload
brigitta-andar-natalia -
Category
Documents
-
view
238 -
download
0
Transcript of Guillan-barre Syn (Finish)03
-
7/30/2019 Guillan-barre Syn (Finish)03
1/22
GUILLAND-BARRE SYNDROME
( GBS )
Disusun oleh :
IDA AYU PRAMA YANTHI ( 08700084 )
DEWA AYU RATNA MAHAPRAWITASARI ( 08700159 )
PEMBIMBING : Dr. UTOYO SUNARYO Sp.S
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
RSUD Dr. MOH. SALEH KOTA PROBOLINGGO
TAHUN AKADEMIK 2012-2013
-
7/30/2019 Guillan-barre Syn (Finish)03
2/22
S.M.F ILMU PENYAKIT SARAF
FK UWKS/ RSUD DR. M SALEH PROBOLINGGO
Nama Dokter Muda :
- Ida Ayu Prama Yanthi ( 08700084 )
- Dewa Ayu Ratna Mahaprawitasari (08700159)
Dokter penguji/Pembimbing : Dr. Utoyo Sunaryo, Sp.S
DOKUMEN MEDIK UNTUK DOKTER MUDA
IDENTITAS PENDERITA
Nama pasien : mujaroh
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 14 thn
Alamat : Probolinggo
Agama : Islam
Status marital : belum
Pekerjaan : pelajar
SUBJEKTIF (S)
DATA DASAR
AUTO/HETEROANAMNESA
Keluhan utama : lemah semua tangan kaki
-
7/30/2019 Guillan-barre Syn (Finish)03
3/22
Riwayat penyakit sekarang :
Lemah semua tangan dan kaki sejak 2 hari yang lalu secara, kiri dan kanan
bersamaan, lemah dimulai dari kaki kemudian tangan ikut melemah, tetap bisa berjalan
tapi terjatuh, lemah semakin parah, tanpa disertai nyeri otot, kepekaan rasa nyeri
berkurang, disertai rasa kesemutan, kesadaran baik.
Didahului panas, batuk-pilek dan diare bersamaan 5 hari sebelum lemah kaki dn
tangan, suhu tubuh sudah menurun, dan frekuensi dan keparahan diare tidak terlalu 1/ 2
kali sehari tanpa disertai bau.
Sekarang disertai sesak dan susah menelan dan tersedak, tanpa disertai
kelumpuhan wajah, tanpa mual muntah, tanpa kejang, dan tanpa gangguan BAK BAB.
Riwayat penyakit dahulu
Tidak pernah sakit seperti ini, dan sebelumnya aktiv tidak sakit-sakitan
Riwayat tumbuh kembang : Normal
Riwayat imunisasi lengkap
Riwayat penyakit keluarga :
Keluarga tidak ada yang seperti ini
Riwayat pengobatan :
Paracetamol untuk panas, sedangkan diare dan batuk pilek tidak, tidak pernah
melakukan pemeriksaan ke dokter ataupun rumah sakit sebelumnya maupun untuk
penyakit ini, dan tidak ada riwayat alergi obat, sedang tidak melakukan imunisasi
tambahan dan tanpa riwayat rawat inap RS ataupun operasi.
Riwayat psikososial :
Tidak rajin olahraga namun aktif di sekolah, lingkungan tempat tinggal kumuh,
jarang mencuci tangan sebelum makan, makan masakan rumah jarang jajan sembarangan
serta tidak melakukan perjalanan ke luar kota sebelum keluhan muncul.
-
7/30/2019 Guillan-barre Syn (Finish)03
4/22
IDENTITAS
Nama pasien : mujaroh
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 14 thn
Alamat : probolinggo
Agama : islam
Status marital : -
Pekerjaan : pelajar
KELUHAN UTAMA: lemas semua tangan dan kaki
RPS
Keluhan utama
Mulai kapan? Dari kemarin dulu, 2 hari yang lalu
mengapa:
untuk mengetahui berapa lama dan seberapa jauh perjalanan penyakitnya
untuk tau Akut atau kronik, dan GBS merupakan paralisa subakut, dimana
kelumpuhan progresif dan sangat cepat.
Lemah bersaman di kiri dan kanan? iya kiri dan kanan bersamaan
mengapa :
Pada Guilland-Barre syndrome sebagian besar kasus mengalami kelemahan
ekstremitas simetri atau bilateral namun tak menutup kemungkinan jarang terjadi
kelemahan asimetri.
-
7/30/2019 Guillan-barre Syn (Finish)03
5/22
Di mulai dr bawah atau keempat-empatnya? Di mulai dari kaki dulu, lalu sekarang
tangan juga ikut lemah
mengapa :
pada GBS mengalami lemah/ lumpuh dapat ringan maupun berat terbatas pada2 alat gerak atau keempat anggota gerak (Ascending paralysis). Sekaligus untuk
mengetahui tingkat keparahan penyakit serta penangan selanjutnya. bermula dari
proksimal anggota gerak, lemah pada kaki menjalar kaki tangan badan wajah-
bahkan otot pernafasan dan otot bagian dalam otot faring. masing- masing pasien
GBS memiliki tingkat keparahan lumpuh berbeda-beda.
Lemahnya seperti apa? Atau sampai tidak bisa berjalan? Bisa berjalan, Cuma lemah
ga kuat, mau jatuh
mengapa :
untuk mengetahui apakah ini merupakan kelumpuhan anggota gerak atau
masih dalam batas lemah. Pada GBS merupakan kelemahan anggota gerak dengan
tingkat berat lemahnya berbeda-beda tiap individu. disamping itu pada GBS
kelemahan progresif dan cepat. maka differential diagnosis miestina gravis dapat
disingkirkan karena pada MG khasnya kelemahan otot terjadi setelah beraktivitas
dan lbh ringan setelah beristirahat.
Sekarang dari pertama kali lemah, apa tambah parah? Iya, lumpuhnya tambah parah
mengapa :
GBS merupakan paralisa akut, dimana kelumpuhan progresif dan sangat cepat
Langsung lemah? Ada nyeri? iya lemah, ga ada nyeri
mengapa :
untuk mengetahui sebab kelumpuhan. pertanyan nyeri untuk mengarahkan
diagnosis dan menepis differential diagnosis. pada GBS lemahnya ekstremitas
tidak disertai nyeri. pada polio kelemahan otot disertai nyeri otot, ataupun pegal.
Sebelumnya apa ada jatuh? ngga ada, tiba-tiba saja lemahnya
mengapa :
meyakinkan penyebabnya bukan trauma
-
7/30/2019 Guillan-barre Syn (Finish)03
6/22
Mati rasa? Sedikit, kayak beda merasakannya
mengapa :
GBS mengenai sistem saraf tepi, sistem konduksi terhalang terutama motorik.
selain itu serabut saraf besar lebih terkena yaitu penghantar rangsang raba, getardan posisi dibanding serabut saraf kecil penghantar suhu. jadi GBS mengalami
penurunan sensitivitas nyeri dan beberapa sensitivitas terhadap suhu
klo cubit terasa sakit? masih bisa terasa sakit
mengapa :
Meyakinkan seberapa parah mati rasa tadi
Apa ada rasa kesemutan?Ada
mengapa :
GBS kadang disertai kesemutan dan rasa seperti terbakar dengan lokasi
berbeda dan waktu bervariasi.
Ada rasa panas? tidak
mengapa :sda
Keluhan penyerta
GBS atau Guilland-Barre syndrome merupakan penyakit imunologi yang
menyerang sistem saraf tepi GBS merupakan paralisa sub-akut, dimana
kelumpuhan progresif dan sangat cepat. GBS didahului infeksi serologis sebagai
faktor pencetusnya kelumpuhan, maka dari itu sebelum nya didahului demam dan
penyakit infeksi lainnya seperti flu, batuk, pilek, ispa, diare, tifus bisa juga herpes.
maka perlu menanyakan keluhan penyerta untuk mengetahui kemungkinan faktor
pencetus reaksi imunologinya.
Sebelumnya di dahului dengan panas? Iya, panas dulu 5 hari lalu
Sekarang masih panas? Summer
Sebelumnya ada batuk pilek? iya
kapan batuk pileknya? bersamaan dengan panas? iya, bersamaan 5 hari yang lalu
Apa ada diare? iya, 5 hari yang lalu jg tapi tidak terlalu mencret
-
7/30/2019 Guillan-barre Syn (Finish)03
7/22
Sehari berapa kali? sehari bisa 1-2 kali sehari
Untuk diarenya apa adiknya ibu sudah kasi oralit ato minum yang cukup? tidak juga,
klo oralit tidak
Pertanyaan mengenai diare tersebut sekaligus untuk menyingkirkan ddparalisis hipokalemi ato dehidrasi.
Dari panas batuk pilek dan diare, ibu sudah ber obat? paracetamol, rada turun
Untuk mengetahui terapi yang telah diberikan serta indikasi perawatan pasien.
Selain itu mengurangi resiko interaksi obat .
sekarang ada sesak? iya sekarang rada sesak, dadanya rasanya ga enak
makin beratnya lumpuh, terutama adanya kelumpuhan pada otot wajah dan
kelumpuhan otot pernafasan dan gangguan menelan maka prognosisnya makin
buruk. jadi, pertanyaan ini untuk mengetahui penangannya lebih lanjut.
berarti sekarang lemah kaki adiknya sampai tangan dan disertai sesak? iya
apa adik susah menelan? iya, nelan sulit mo keselek
klo muka adiknya apa ada merasa lupuh? lumpuh sebelah ato keduanya? tidak
pertanyaan tersebut slain untuk mengetahui tingkat keparahan GBS pada MG
terutama terdapat kelumpuhan otot okuler sehingga ptosis. disamping untuk
mengetahui tingkat keparahan GBS.
Sekarang kesadarannya? baik, tapi mudah jatuh
mengapa :
GBS tidak mengalami penurunan kesadaran. kasus kelumpuhan dengan
penurunan kesadaran pada cedera kepala, stroke hemoragik, dan keracunan.
apa ada mual muntah? tidak
Sebelumnya pernah kejang? Tidak
-
7/30/2019 Guillan-barre Syn (Finish)03
8/22
sekarang ada gangguan buang air kecil atau pada saat buang air besar? tidak
pada GBS jarang ditemukan gangguan bak dan bab, namun pada kelumpuhan
yang disebabkan cedera batang otak terjadi penurunan fungsi urin, bab dan fungsi
sex. Lebih tepatnya GBS yang merupakan paralysis flaksida memang jarang
mengalami gangguan tersebut. Paralisis spastika sebagian besar disertai gangguan
miksi dan defekasi.
Apa sebelumnya ada liburan ke luar kota? Tidak ada
mengetahui apakah sempat singgah ke daerah endemik. seperti pada penyakit
polio.
RPD
Apa dulu pernah sakit seperti ini? Tidak pernah
Apa dulu adiknya sakit-sakitan ato aktif di sekolah? aktif di sekolah, baru ini panas 5
hari trus lumpuh
Untuk mengetahui kemungkinan berulangnya penyakit dan kesehatan
sebelumnya atau ketahan tubuh si anak.
RPK
Apa di keluarga ada yang pernah sakit seperti ini? Tidak ada
Kemungkinan penyakit herediter dan keturunan. GBS kemungkinan tidak
berkaitan dengan herediter. Contoh penyakit herediter MD, dan paralitik periodic
hipokalemi (autosomal dominan). Pertanyaan ini dapat mengetahui peran serta
keluarga dalam merawat anggota keluaga yang menderita lumpuh.
RIWAYAT PENGOBATAN
Apa sudah sempat minum obat? Sudah, minum obat paracetamol, panasnya turun
sementara
Berarti sebelumnya belum pernah ke dokter? belum
dan belum pernah dirawat di rumah sakit ya? iya
-
7/30/2019 Guillan-barre Syn (Finish)03
9/22
Sewaktu lahir imunisasi lengkap? Iya imunisasi lengkap
Baru-baru ini apa ada mlakukan imunisasi tambahan? tidak
Apa ada alergi obat? Tidak ada
Selain untuk mengetahui riwayat pengobatan juga dapat mengetahui sumber
pencetus infeksi yang kemudian terjadi reaksi imunologi. Pada riwayat obat juga wajib
untuk mengetahui apa ada alergi obat.
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Bagaimana keadaan lingkungan sekitar rumah? Kumuh
Apa ada tetangga sakit seperti ini? Tidak
Untuk mengetahui kemungkinan penyakit menular.
RIWAYAT KEBIASAAN
Apa suka olahraga? Tidak terlalu suka
Apa pada saat akan makan rajin cuci tangan? Kadang mencuci tangan, kadang tidak
Apa di sekolah adik aktif? Aktif
Sebelumnya makannya apa? makannya kuat? makan biasa yang dimasak
Slain menyingkirkan kemungkinan penyakit menular Riwayat kebiasaan
makan menepis kemungkinan paralisis yang disebabkan keracunan makanan
karena botulism.
Diagnosis mengarah ke GUILLAND-BARRE SYNDROME
-
7/30/2019 Guillan-barre Syn (Finish)03
10/22
GUILLAND-BARRE SYNDROME
Sindroma Guillain Barre (SGB) atau radang polineuropati demyelinasi akut
(Poli radikulo neuropati inflamasi akut atau PIA) adalah suatu kelainan sistem saraf akut
dan difus yang mengenai radiks spinalis dan saraf perifer, dan kadang-kadang juga saraf
kranialis, yang biasanya timbul setelah suatu infeksi. Manifestasi klinis utama dari SGB
adalah suatu kelumpuhan yang simetris tipe lower motor neuron dari otot-otot ekstremitas,
badan dan kadang-kadang juga muka.
Sindroma Guillain Barre mempunyai banyak sinonim, antara lain : polineuritis
akut pasca infeksi, polineuritis akut toksik, polineuritis febril, poliradikulopati dan acute
ascending paralysis.
Penyakit ini terdapat di seluruh dunia pada setiap musim, menyerang semuaumur. SGB merupakan suatu penyakit autoimun, dimana proses imunologis tersebut langsung
mengenai sistem saraf perifer. Mikroorganisme penyebab belum pernah ditemukan pada
penderita penyakit ini dan pada pemeriksaan patologis tidak ditemukan tanda-tanda radang.
Periode laten antara infeksi dan gejala polineuritis memberi dugaan bahwa
kemungkinan kelainan yang terdapat disebabkan oleh suatu respons terhadap reaksi alergi
saraf perifer. Pada banyak kasus, infeksi sebelumnya tidak ditemukan, kadang-kadang
kecuali saraf perifer dan serabut spinal ventral dan dorsal, terdapat juga gangguan medula
spinalis dan medula oblongata. Sampai saat ini belum ada terapi spesifik untuk SGB.
Pengobatan secara simtomatis dan perawatan yang baik dapat memperbaiki prognosisnya.
INSIDENS
Belum diketahui angka kejadian penyakit ini di Indonesia. Angka kejadian
penyakit ini di seluruh dunia berkisar antara 1-1,5 kasus per 100.000 penduduk per tahun.
Penyakit ini menyerang semua umur, tersering dikenai umur dewasa muda. Insidensi lebih
tinggi pada perempuan daripada laki-laki dengan perbandingan 2 : 1, dan lebih banyak terjadi
pada usia muda (umur 4-10 tahun). Umur termuda yang dilaporkan adalah 3 bulan dan tertua
adalah 95 tahun, dan tidak ada hubungan antara frekuensi penyakit ini dengan suatu musim
tertentu.
ETIOLOGI
GBS atau Guillain Barre Syndrome adalah penyakit langka yang menyebabkan
tubuh menjadi lemah kehilangan kepekaan yang biasanya dapat sembuh sempurna dalam
hitungan minggu, bulan atau tahun. GBS mengambil nama dari dua Ilmuwan Perancis,
Guillain dan Barre, yang menemukan dua orang prajurit perang di tahun 1916 yang mengidap
kelumpuhan kemudian sembuh setelah menerima perawatan medis. Penyakit ini menjangkiti
satu dari 40,000 orang tiap tahunnya.
Dahulu sindrom ini diduga disebabkan oleh infeksi virus, tetapi akhir-akhir ini
terungkap bahwa ternyata virus bukan sebagian penyebab. Teori yang dianut sekarang ialah
-
7/30/2019 Guillan-barre Syn (Finish)03
11/22
suatu kelainan imunobiologik, baik secara primary immune response maupun immune
mediated process.
Pada umumnya sindrom ini sering didahului oleh influenza atau infeksi saluran
nafas bagian atas atau saluran pencernaan. Penyebab infeksi pada umumnya virus dari
kelompok herpes. Sindrom ini dapat pula didahului oleh vaksinasi, infeksi bakteri, gangguanendokrin, tindakan operasi, anestesi dan sebagainya.
PATOGENESIS
Akibat suatu infeksi atau keadaan tertentu yang mendahului SGB akan timbul
autoantibodi atau imunitas seluler terhadap jaringan sistim saraf-saraf perifer.
Infeksi-infeksi meningokokus, infeksi virus, sifilis ataupun trauma pada medula
spinalis, dapat menimbulkan perlekatan-perlekatan selaput araknoid. Di negara-negara tropik
penyebabnya adalah infeksi tuberkulosis. Pada tempat-tempat tertentu perlekatan pasca
infeksi itu dapat menjirat radiks ventralis (sekaligus radiks dorsalis). Karena tidak segenapradiks ventralis terkena jiratan, namun kebanyakan pada yang berkelompokan saja, maka
radiks-radiks yang diinstrumensia servikalis dan lumbosakralis saja yang paling umum
dilanda proses perlekatan pasca infeksi. Oleh karena itu kelumpuhan LMN paling sering
dijumpai pada otot-otot anggota gerak, kelompok otot-otot di sekitar persendian bahu dan
pinggul. Kelumpuhan tersebut bergandengan dengan adanya defisit sensorik pada kedua
tungkai atau otot-otot anggota gerak.
Secara patologis ditemukan degenerasi mielin dengan edema yang dapat atau
tanpa disertai infiltrasi sel. Infiltrasi terdiri atas sel mononuklear. Sel-sel infiltrat terutama
terdiri dari sel limfosit berukuran kecil, sedang dan tampak pula, makrofag, serta sel
polimorfonuklear pada permulaan penyakit.Setelah itu muncul sel plasma dan sel mast.
Serabut saraf mengalami degenerasi segmental dan aksonal. Lesi ini bisa terbatas
pada segmen proksimal dan radiks spinalis atau tersebar sepanjang saraf perifer. Predileksi
pada radiks spinalis diduga karena kurang efektifnya permeabilitas antara darah dan saraf
pada daerah tersebut.
GAMBARAN KLINIS
Penyakit infeksi dan keadaan prodromal :
Pada 60-70 % penderita gejala klinis SGB didahului oleh infeksi ringan saluran
nafas atau saluran pencernaan, 1-3 minggu sebelumnya (2). Sisanya oleh keadaan seperti
berikut : setelah suatu pembedahan, infeksi virus lain atau eksantema pada kulit, infeksi
bakteria, infeksi jamur, penyakit limfoma dan setelah vaksinasi influensa (1,4).
-
7/30/2019 Guillan-barre Syn (Finish)03
12/22
Masa laten :
Waktu antara terjadi infeksi atau keadaan prodromal yang mendahuluinya dan
saat timbulnya gejala neurologis. Lamanya masa laten ini berkisar antara satu sampai 28 hari,
rata-rata 9 hari. Pada masa laten ini belum ada gejala klinis yang timbul.
Keluhan utama :
Keluhan utama penderita adalah prestasi pada ujung-ujung ekstremitas,
kelumpuhan ekstremitas atau keduanya. Kelumpuhan bisa pada kedua ekstremitas bawah saja
atau terjadi serentak pada keempat anggota gerak.
Sifat-sifat GBS:
Bisa terjangkit di semua tingkatan usia mulai dari anak-anak sampai dewasa
jarang ditemukan pada manula
Lebih sering ditemukan pada kaum pria
Bukan penyakit turunan
tidak dapat menular lewat kelahiran, terinfeksi atau terjangkit dari orang lain yang
mengidap GBS
Namun, bisa timbul seminggu atau dua minggu setelah infeksi usus atau
tenggorokan.
Gejala Klinis :
1.Kelumpuhan
Manifestasi klinis utama adalah kelumpuhan otot-otot ekstremitas tipe lower
motor neurone. Pada sebagian besar penderita kelumpuhan dimulai dari kedua ekstremitas
bawah kemudian menyebar secara asenderen ke badan, anggota gerak atas dan saraf kranialis.
Kadang-kadang juga bisa keempat anggota gerak dikenai secara serentak, kemudian
menyebar ke badan dan saraf kranialis.
Kelumpuhan otot-otot ini simetris dan diikuti oleh hiporefleksia atau arefleksia.
Biasanya derajat kelumpuhan otot-otot bagian proksimal lebih berat dari bagian distal, tapi
dapat juga sama beratnya, atau bagian distal lebih berat dari bagian proksimal (2,4).
2.Gangguan sensibilitas
Parestesi biasanya lebih jelas pada bagian distal ekstremitas, muka juga bisa
dikenai dengan distribusi sirkumoral (3). Defisit sensoris objektif biasanya minimal dan
sering dengan distribusi seperti pola kaus kaki dan sarung tangan. Sensibilitas ekstroseptif
lebih sering dikenal dari pada sensibilitas proprioseptif. Rasa nyeri otot sering ditemui seperti
rasa nyeri setelah suatu aktifitas fisik (1,4).
-
7/30/2019 Guillan-barre Syn (Finish)03
13/22
3.Saraf Kranialis
Saraf kranialis yang paling sering dikenal adalah N.VII. Kelumpuhan otot-otot
muka sering dimulai pada satu sisi tapi kemudian segera menjadi bilateral, sehingga bisaditemukan berat antara kedua sisi. Semua saraf kranialis bisa dikenai kecuali N.I dan N.VIII.
Diplopia bisa terjadi akibat terkenanya N.IV atau N.III. Bila N.IX dan N.X terkena akan
menyebabkan gangguan berupa sukar menelan, disfonia dan pada kasus yang berat
menyebabkan kegagalan pernafasan karena paralisis n. laringeus (4).
4.Gangguan fungsi otonom
Gangguan fungsi otonom dijumpai pada 25 % penderita SGB9 (4). Gangguan
tersebut berupa sinus takikardi atau lebih jarang sinus bradikardi, muka jadi merah (facial
flushing), hipertensi atau hipotensi yang berfluktuasi, hilangnya keringat atau episodic
profuse diaphoresis. Retensi urin atau inkontinensia urin jarang dijumpai (1,4). Gangguanotonom ini jarang yang menetap lebih dari satu atau dua minggu.
5.Kegagalan pernafasan
Kegagalan pernafasan merupakan komplikasi utama yang dapat berakibat fatal
bila tidak ditangani dengan baik. Kegagalan pernafasan ini disebabkan oleh paralisis
diafragma dan kelumpuhan otot-otot pernafasan, yang dijumpai pada 10-33 persen penderita
(1,4).
6.Papiledema
Kadang-kadang dijumpai papiledema, penyebabnya belum diketahui dengan
pasti. Diduga karena peninggian kadar protein dalam cairan otot yang menyebabkan
penyumbatan villi arachoidales sehingga absorbsi cairan otak berkurang (4).
Perjalanan penyakit :
Perjalan penyakit ini terdiri dari 3 fase, seperti pada gambar 1. Fase progresif
dimulai dari onset penyakit, dimana selama fase ini kelumpuhan bertambah berat sampaimencapai maksimal. Fase ini berlangsung beberapa dari sampai 4 minggu, jarang yang
melebihi 8 minggu (3,4).
Segera setelah fase progresif diikuti oleh fase plateau, dimana kelumpuhan telah
mencapai maksimal dan menetap. Fase ini bisa pendek selama 2 hari, paling sering selama 3
minggu, tapi jarang yang melebihi 7 minggu (3).
Fase rekonvalesen ditandai oleh timbulnya perbaikan kelumpuhan ektremitas
yang berlangsung selama beberapa bulan.
Seluruh perjalanan penyakit SGB ini berlangsung dalam waktu yang kurang dari6 bulan.
-
7/30/2019 Guillan-barre Syn (Finish)03
14/22
Gambar 1. Perjalanan alamiah SGB skala waktu dan beratnya kelumpuhan bervariasi antaraberbagai penderita SGB (3).
1.Variasi klinis
Di samping penyakit SGB yang klasik seperti di atas, kita temui berbagai variasi
klinis seperti yang dikemukakan oleh panitia ad hoc dari The National Institute of
Neurological and Communicate Disorders and Stroke (NINCDS) pada tahun 1981 adalah
sebagai berikut :
Sindroma Miller-Fisher
Defisit sensoris kranialis.
Pandisautonomia murni
Chronic acquired demyyelinative neuropathy.
2.Pemeriksaan laboratorium
Gambaran laboratorium yang menonjol adalah peninggian kadar protein dalam
cairan otak : > 0,5 mg% tanpa diikuti oleh peninggian jumlah sel dalam cairan otak, hal ini
disebut disosiasi sito-albuminik. Peninggian kadar protein dalam cairan otak ini dimulai pada
minggu 1-2 dari onset penyakit dan mencapai puncaknya setelah 3-6 minggu (2,4,11). Jumlah
sel mononuklear < 10 sel/mm3. Walaupun demikian pada sebagian kecil penderita tidakditemukan peninggian kadar protein dalam cairan otak. Imunoglobulin serum bisa meningkat.
Bisa timbul hiponatremia pada beberapa penderita yang disebabkan oleh SIADH (Sindroma
Inapproriate Antidiuretik Hormone).
3.Pemeriksaan elektrofisiologi (EMG)
Gambaran elektrodiagnostik yang mendukung diagnosis SGB adalah (11) :
Kecepatan hantaran saraf motorik dan sensorik melambat
Distal motor retensi memanjang.
http://1.bp.blogspot.com/_I0UHlGxoP6A/Rx_GMDnr73I/AAAAAAAAAFY/c5wogFX335Q/s1600-h/Clip_7.jpg -
7/30/2019 Guillan-barre Syn (Finish)03
15/22
Kecepatan hantaran gelombang-f melambat, menunjukkan perlambatan pada
segmen proksimal dan radiks saraf.
Di samping itu untuk mendukung diagnosis pemeriksaan elektrofisiologis juga
berguna untuk menentukan prognosis penyakit : bila ditemukan potensial denervasi
menunjukkan bahwa penyembuhan penyakit lebih lama dan tidak sembuh sempurna (12).
DIAGNOSIS
Diagnosis SGB berdasarkan gambaran klinis yang spesifik, disosiasi sito-
albuminik dan kelainan elektrofisiologis. Kriteria diagnosis yang luas dipakai adalah kriteria
diagnosis dari NINCDS tahun 1981 (11).
tabel 1. Garis besar kriteria diagnosis SGB
Gambaran yang diperlukan untuk diagnosisKelemahan motorik yang progresis
Arefleksi atau hipofleksia
Gambaran yang mendukung diagnosis
Gambaran klinis
Progresif cepat
Relatif simetris
Keluhan gejala sensoris yang ringan
Dikenainya saraf otak
Penyembuhan dimulai setelah 4 minggu fase progresif berakhir
Gangguan otonom
Afebril pada saat onset
Gambaran cairan otak
Peninggian kadar protein setelah satu minggu onset
Jumlah sel mononuklear cairan otak < 10 sel/mm3
Gambaran EMG
Terdapat perlambatan atau blok hantaran saraf
Gambaran yang meragukan diagnosis
Kelumpuhan asimetris yang menetap
Gangguan kandung kemih dan defikasi yang menetap
Gangguan kandung kemih dan defikasi pada onsetJumlah sel mononuklear dalam cairan otak > 50 sel mm3
Terdapat leukosit PMN dalam cairan otak
Gangguan sensibilitas berbatas tegas
Gambaran yang menyingkirkan diagnosis
Terdapat sangkaan adanya riwayat, gambaran klinis atau laboratorium dari :
Pemakaian uap n-heksan
Porfiria intermitten akut
Infeksi difteri
Neuropati karena keracunan timah hitam
Poliomielitis, botulisme, histeri atau neuropati toksik
-
7/30/2019 Guillan-barre Syn (Finish)03
16/22
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding dari SGB adalah polimielitis, botulisme, hysterical paralysis,
neuropati toksik (misalnya karena nitrofurantoin, dapsone, organofosfat), diphtheric
paralysis, porfiria intermitten akut, neuropati karena timbal, mielitis akut (2,4,11).
PROGNOSIS
Dahulu sebelum adanya ventilasi buatan lebih kurang 20 % penderita meninggal
oleh karena kegagalan pernafasan. Sekarang ini kematian berkisar antara 2-10 % (1,3,6),
dengan penyebab kematian oleh karena kegagalan pernafasan, gangguan fungsi otonom,infeksi paru dan emboli paru.
Sebagian besar penderita (60-80 %) sembuh secara sempurna dalam waktu enam
bulan. Sebagian kecil (7-22 %) sembuh dalam waktu 12 bulan dengan kelainan motorik
ringan dan atrofi otot-otot kecil di tangan dan kaki (2,3). Kira-kira 3-5 % penderita
mengalami relaps (2).
Pasien yang berhasil sembuh dari SGB tetap menyisakan kelemahan fungsi tubuh
karena sel saraf merupakan jaringan yang tidak bisa kembali dengan sendirinya ketika
mengalami kerusakan. Untuk dapat menggerakkan anggota tubuhnya kembali, sepertiberjalan, makan, berbicara, atau menulis, pasien harus melakukan terapi dan latihan secara
teratur. Dalam jangka waktu satu tahun atau lebih, 80% penderita SGB dapat kembali normal.
Pasien harus tetap waspada karena hanya 80% pasien yang dapat sembuh total,
tergantung parahnya pasien bisa berjalan dalam waktu hitungan minggu atau tahun. Namun
statistic membuktikan bahwa rata-rata pasien akan membaik dalam waktu 3 sampai 6 bulan.
Pasien parah akan menyisakan cacat dibagian yang terserang paling parah, perlu terapi yang
cukup lama untuk mengembalikan fungsi-fungsi otot yang layu akibat GBS. Bisanya
memakan waktu maksimal 4 tahun.
TERAPI
Sampai saat ini belum ada pengobatan spesifik untuk SGB, pengobatan terutama
secara simptomatis. Tujuan utama pengobatan adalah perawatan yang baik dan memperbaiki
prognosisnya.
1.Perawatan umum dan fisioterapi (1,4,13)
Perawatan yang baik sangat penting dan terutama ditujukan pada perawatan kulit,
kandung kemih. Saluran pencernaan, mulut, faring dan trakhea. Infeksi paru dan salurankencing harus segera diobati.
-
7/30/2019 Guillan-barre Syn (Finish)03
17/22
Respirasi diawasi secara ketat, terhadap perubahan kapasitas vital dan gas darah
yang menunjukkan permulaan kegagalan pernafasan. Setiap ada tanda kegagalan pernafasan
maka penderita harus segera dibantu dengan pernafasan buatan. Jika pernafasan buatan
diperlukan untuk waktu yang lama maka trakheotomi harus dikerjakan.
Fisioterapi yang teratur dan baik juga penting. Fisioterapi dada secara teraturuntuk mencegah retensi sputum dan kolaps paru. Gerakan pasti pada kaki yang lumpuh
mencegah deep voin thrombosis spint mungkin diperlukan untuk mempertahakan posisi
anggota gerak yang lumpuh, dan kekakuan sendi dicegah dengan gerakan pasif.
Segera setelah penyembuhan mulai (fase rekonvalesen) maka fisioterapi aktif dimulai untuk
melatih dan meningkatkan kekuatan otot. Disfungsi otonom harus dicari dengan pengawasan
teratur dari irama jantung dan tekanan darah. Bila ada nyeri otot dapat dapat diberikan
analgetik.
2.Pertukaran plasma
Pertukaran plasma (plasma exchange) bermanfaat bila dikerjakan dalam waktu 3
minggu pertama dari onset penyakit. Jumlah plasma yang dikeluarkan per exchange adalah
40-50 ml/kg. Dalam waktu 7-14 hari dilakukan tiga sampai lima kali exchange.
3.Kortikosteroid
Walaupun telah melewati empat dekade pemakaian kortikosteroid pada SGBmasih diragukan manfaatnya. Namun demikian ada yang berpendapat bahwa pemakaian
kortikosteroid pada fase dini penyakit mungkin bermanfaat.
Tips perawatan diri
Karena penyebab pasti GBS tidak dapat menunjuk, tidak ada cara yang diketahui
untuk mencegahnya. Namun, penting untuk segera mencari perawatan medis untuk setiap
gejala kelemahan otot dan hilangnya refleks. Perawatan dini meningkatkan prospek untuk
pemulihan.
Program Rehabilitasi Medik
1. Fisioterapi- Alih baring (positioning) dan peregangan otot untuk mencegah kekakuan juga untuk
mencegah terjadinya ulkus dekubitus.
- ROM Exercise (latihan lingkup gerak sendi) secara pasif dan aktif untuk alat gerakatas dan bawah.
-
7/30/2019 Guillan-barre Syn (Finish)03
18/22
- Latihan pernafasan dalam
- Latihan penguatan dengan tahanan terhadap kelompok otot-otot besar.
- Ambulasi dimulai dengan berdiri dan berjalan dengan menggunakan parallel bar.
2. Terapi Okupasi
- Cara tidur yang benar yaitu dengan mengganjal kedua anggota gerak bawah untuk
mencegah terjadinya droop foot.
- Mencegah penggunaan otot persendian berlebihan sehingga dapat menimbulkan
kelelahan.
3. Ortotik Prostetik
Alat bantu gerak sementara termasuk alat pembungkus kaki dengan elastik
bandage untuk mentokong dorsofleksi kaki, kepala lutut dipakai splint temporer, kemudian a
light spring wire brace untuk droop foot jika diperlukan.
4. Psikososial
- Memberitahukan keluarga tentang prognosis penyakit dan mengajak keluarga untuk
menjalankan program terapi bersama tim medis untuk mencapai hasil maksimal.
- Meningkatkan gizi penderita dan menghindarkan infeksi.
- Melakukan evaluasi psikologis secara teratur terhadap penderita.
Program Rehabilitasi Medik Yang Intensif dan Benar Pada Sindrom Guillain Barre
A. Stadium Akut
Pada stadium ini penderita menunjukan kelemahan otot yang komplit atau sedang
berjalan. Sasaran rehabilitasi medis adalah :
Memelihara luas gerak sendi (mencegah kontraktur)
1. Pasif atau aktif assistif (tergantung kekuatan otot)
2. Tidak boleh sampai lelah.
3. Latihan dikerjakan hati-hati jangan sampai terjadi peregangan yang berlebihan karena
akan mencederai otot yang dilatih.
4. Restling splint dapat diprogramkan untuk tangan (untuk dapat mempertahankan posisi
pergelangan tangan pada posisi fungsional) dan unutk kaki ( mencegah kontrakturtendo achilles).
-
7/30/2019 Guillan-barre Syn (Finish)03
19/22
Mencegah terjadinya ulkus dekubitus
1. Ubah posisi penderita tiap 2 jam
2. Hindari penekanan pada daerah yang mudah mengalami iskemik misalnya dengan
memberi bantalan yang lembut.
Memelihara Fungsi Pernafasan
Memberi Dukungan Psikologis.
B. Stadium Sub Akut
Pada fase ini ada perbaikan umumnya setelah 1 sampai 2 bulan.
Program rehabilitasi medik:
- Pelatihan luas gerak sendi jangan sampai terjadi over stretching
- Latihan penguatan otot disesuaikan dengan kemajuan motorik
- Gait training
a. Latihan berdiri hanya boleh dilakukan jika kekuatan otot betis mencapai lebih dari 3.
b. Latihan jalan hanya dapat dimulai jiak otot gluteus, hamstring dan quadriceps kekuatannya
sudah lebih dari 3.
c. Jika kekuatan otot masih 2, latihan jalan dapat dilakukan dalam air (hidroterapi)
d. Latihan ADL (Activity of Daily Living)
- Penderita hanya boleh makan sendiri jika kekuatan otot anggota gerak atas lebih dari
3, kadang diperlukan splint untuk pergelangan tangan dan kaki.
- Kegiatan yang menyebabkan kerja berlebih harus dihindari.
-
7/30/2019 Guillan-barre Syn (Finish)03
20/22
C. Stadium Kronis
Jika penderita tidak menunjukan perbaikan motorik setelah lebih dari 6 bulan
berarti terdapat kerusakan akson yang luas sampai menunggu kesembuhan selanjutnya,
program pencegahan imobilisasi lama harus dilakukan sebaik-baiknya.
Pencegahan Komplikasi Pada Imobilisasi yang Lama
Kelemahan Otot dan Atrofi Otot
Pencegahannya:
- Pemanasan atau diatermi listrik
- Latihan penguatan
Ulkus Dekubitus
Pencegahannya:
- Posisi baring yang benar
- Mengubah posisi baru tiap 2 jam
- Nutrisi yang baik
- Massage dan pemberian talk
- Tempat tidur air
- Pemeliharaan tetap kering dan bersih
Gangguan Metabolik (Konstipasi)
Pencegahannya:
- Makanan tinggi serat
- Minum yang banyak
- Mobilisasi
- Massage daerah abdomen
- Mengedan
-
7/30/2019 Guillan-barre Syn (Finish)03
21/22
- Rektal toucher
- Beri pencahar/klisma
Kontraktur
Pasif atau aktif ROM Exercise membantu mencegah kontraktur jaringan lunak
dan dilakukan 2 kali sehari. Jika terjadi kontraktur dapat dibantu dengan memberi tekanan
ringan dan stretching.
Gangguan Fungsi Kardiovaskular dan Pulmo
Pencegahan pada hipotensi ortostatik yaitu dengan elevasi kaki, jangan berdiri
mendadak, latihan gerak kaki dan tungkai, ubah posisi tiap 2 jam termasuk ke posisi gerak
untuk menghindari terjadinya hipostatik pneumonia.
Batu Saluran Kemih
Dapat dicegah mobilisasi atau ambulansi segera, banyak minum, diet rendah
kalsium, pemeriksaan urin rutin.
Deteriorasi Psikologis (Kemunduran Fungsi-Fungsi Psikologis)
Dicegah dengan sesegera mungkin dilakukan aktivitas yang mampu dilakukan
dan dorongan keluarga serta lingkungan secara optimal.
-
7/30/2019 Guillan-barre Syn (Finish)03
22/22
DAFTAR PUSTAKA
1.Hadinoto, S, 1996, Sindroma Guillain Barre, dalam : Simposium Gangguan Gerak, hal 173-
179, Badan Penerbit FK UNDIP, Semarang.
2.Harsono, 1996, Sindroma Guillain Barre, dalam : Neurologi Klinis, edisi I : hal 307-310,
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
3.Mardjono M, 1989, Patofisiologi Susunan Neuromuskular, dalam : Neurologi Klinis Dasar,
edisi V : hal 41-43, PT Dian Rakyat, Jakarta.
4.Sidharta, P, 1992, Lesu-Letih-Lemah, dalam : Neurologi Klinis dalam praktek Umum : ha;
160-162, PT Dian Rakyat, Jakarta.
5.Staf Pengajar IKA FKUI, 1985, Sindroma Guillain Barre, dalam : Ilmu Kesehatan Anak,Jilid II : ha; 883-885, Bagian Ilmu Kesehatan Anak, FKUI, Jakarta.