Gudang Ekspor Shared Storage

download Gudang Ekspor Shared Storage

of 113

Transcript of Gudang Ekspor Shared Storage

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    1/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    PERANCANGAN TATA LETAK GUDANG EKSPOR PT. HADI

    BARU DENGAN METODE SHARED STORAGE

    TUGAS SARJANADiajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari

    Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

    Oleh

    MUHAMMAD ILHAM

    0 4 0 4 0 3 0 4 7

    D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

    F A K U L T A S T E K N I K

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN

    2009

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    2/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    PERANCANGAN TATA LETAK GUDANG EKSPOR PT.

    HADI BARU DENGAN METODE SHARED STORAGE

    TUGAS SARJANADiajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

    Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

    Oleh

    MUHAMMAD ILHAM

    0 4 0 4 0 3 0 4 7

    Disetujui Oleh :

    Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

    (Ir. Tanib S. Tjolia, M.Eng) (Aulia Ishak, ST, MT)

    D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

    F A K U L T A S T E K N I K

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN

    2009

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    3/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat,

    nikmat dan karunia yang tak terhingga banyaknya dan atas kesempatan yang

    diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas Sarjana pada waktu yang

    telah ditentukan.

    Penelitian ini dilakukan di PT. Hadi Baru yaitu perusahaan swasta yang

    bergerak di bidang pengolahan crumb rubber . Dengan objek penelitian adalah

    gudang produk jadi yang disebut gudang ekspor.

    Adapun judul Tugas Sarjana ini adalah “Perancangan Tata Letak Gudang

    Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage ”.

    Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan pada Tugas

    Sarjana ini, oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari

    pembaca untuk dapat menyempurnakan Tugas Sarjana ini.

    Universitas Sumatera Utara Medan, Maret 2009

    Muhammad Ilham

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    4/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Terlalu banyak pihak yang telah memberikan bantuan, saran dan motivasi

    sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Sarjana ini dengan baik. Untuk itu

    pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Bapak Ir. Tanib S. Tjolia M. Eng, sebagai Dosen Pembimbing I atas

    bimbingan dan arahan yang diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan

    Tugas Sarjana ini.

    2. Bapak Aulia Ishak, ST, MT, sebagai Dosen Pembimbing II atas

    bimbingan dan arahan yang diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan

    Tugas Sarjana ini.

    3. Kakanda Muhammad Ikhsan, selaku Krani Produksi PT. Hadi Baru yang

    telah banyak meluangkan waktu untuk membantu penulis memperoleh

    data yang diperlukan.

    4. Bapak Sofjan Ismail, selaku Direktur Pabrik yang telah memperbolehkan

    penulis untuk melakukan penelitian.

    5. Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT selaku Ketua Departemen Teknik Industri,

    Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, yang sering mengingatkan

    stambuk 2004 untuk segera menyelesaikan kewajiban perkuliahan.

    6. Pegawai Departemen Teknik Industri (Bang Mijo, Kak Dina, Bu Ani,

    Bang Numansyah dan terutama Bang Bowo) yang banyak membantu

    penulis dalam memberikan informasi tentang situasi kampus.

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    5/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    7. Bapak Ir. Mangara M. Tambunan M.Sc, yang telah banyak memberikan

    masukan dan arahan kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas Sarjana

    ini.

    8. Bapak Ir. Danci Sukatendel, Bapak Ir. Ukurta Tarigan MT dan Bapak Ir.

    Parsaoran Parapat, Msi. selaku Dosen Laboratorium Tata Letak Pabrik dan

    Pemindahan Bahan.

    9. Kedua Orang Tua (H. Ishak Indra dan Hj. Suyati) dan saudara-saudara

    (Bang Ibal, Bang Ican, Kak Indah, Bang Ikay), kakak-kakak dan abang

    ipar, serta keponakan-keponakan (Balqis, Baim, Alisha, Wanda, Fira dan

    Lito) yang selalu memberikan dukungan yang luar biasa besar dalam hal

    materi, motivasi dan Do’a selama pengerjaan Tugas Sarjana ini.

    10. Yuliannisa yang selalu menjadi motivator dengan memberikan Do’a,

    semangat dan perhatian yang luar biasa kepada penulis.

    11. Ngengeng, Bedul, Naldi, Ella, Cha-cha, Zuna, Fika, Nando dan teman-

    teman stambuk 2004 lainnya sebagai teman penulis menjalani senang dan

    susahnya kuliah.

    12. Pengurus HIMTI Periode 2007-2008 atas dukungan dan kerja sama yang

    cukup baik selama kepengurusan.13. Seluruh asisten Laboratorium Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan:

    Fernando, Alfen, Valent, Yuri, Fikrie, Manu, Herman, Tohap, Dame, Yetti

    dan Elfrida yang memberikan bantuan pemikiran dan semangat selama

    penyusunan Tugas Sarjana ini.

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    6/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    DAFTAR ISI

    BAB HALAMAN

    HALAMAN JUDUL ........................................................................ i

    LEMBAR PENGESAHAN .............................................................. ii

    KATA PENGANTAR ..................................................................... iii

    UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................... iv

    DAFTAR ISI.................................................................................... vi

    DAFTAR TABEL ........................................................................... xii

    DAFTAR GAMBAR ....................................................................... xiv

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... xv

    RINGKASAN .................................................................................. xvi

    I PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Permasalahan ................................................... I-1

    1.2. Rumusan Permasalahan ............................................................ I-2

    1.3. Tujuan da Manfaat Penelitian ................................................... I-2

    1.3.1. Tujuan Umum ................................................................. I-3

    1.3.2. Tujuan Khusus ................................................................ I-3

    1.3.3. Manfaat Penelitian .......................................................... I-3

    1.4. Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian ........................... I-4

    1.5. Sistematika Penulisan Tugas Akhir ........................................... I-5

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    7/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    DAFTAR ISI (Lanjutan)

    BAB HALAMAN

    II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

    2.1. Sejarah Perusahaan .................................................................... II-1

    2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha ..................................................... II-2

    2.3. Organisasi dan Manajemen ........................................................ II-3

    2.3.1. Struktur Organisasi ......................................................... II-3

    2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab ................................. II-4

    2.3.3. Tenaga Kerja dan Kerja Perusahaan ................................ II-10

    2.4. Proses Produksi ......................................................................... II-13

    2.4.1. Spesifikasi produk........................................................... II-13

    2.4.2. Bahan Baku, Bahan Tambahan dan Bahan penolong ....... II-14

    2.4.2.1. Bahan Baku ........................................................ II-14

    2.4.1.2. Bahan Tambahan ................................................ II-15

    2.4.1.3. Bahan Penolong ................................................. II-16

    2.4.3. Uraian Proses Produksi ................................................... II-17

    2.4.4. Mesin dan Peralatan ........................................................ II-21

    2.4.4.1. Mesin Produksi................................................... II-21

    2.4.4.2. Peralatan ( Equipment ) ........................................ II-22

    III LANDASAN TEORI

    3.1. Pengertian Tata Letak Pabrik ..................................................... III-1

    3.2. Tujuan Tata Letak Pabrik .......................................................... III-2

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    8/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    DAFTAR ISI (Lanjutan)

    BAB HALAMAN

    3.3. Prinsip Dasar Dalam Tata Letak Pabrik ..................................... III-4

    3.4. Jenis Persoalan Tata Letak Pabrik .............................................. III-7

    3.5. Tipe Tata Letak dan Dasar Pemilihannya ................................... III-9

    3.6. Gudang ...................................................................................... III-11

    3.6.1. Defenisi Gudang ............................................................. III-11

    3.7. Perancangan Tata Letak Gudang ................................................ III-16

    3.8. Pengaturan Tata Letak Produk ................................................... III-17

    3.9. Metode Shared Storage ............................................................. III-17

    3.10.Pemindahan Bahan ................................................................... III-20

    IV METODOLOGI PENELITIAN

    4.1. Studi Pendahuluan .................................................................... IV-2

    4.2. Studi Pustaka ............................................................................ IV-3

    4.3. Identifikasi Kebutuhan Data ..................................................... IV-4

    4.4. Pengumpulan Data.................................................................... IV-5

    4.5. Pengolahan Data ....................................................................... IV-5

    4.6. Analisis Pemecahan Masalah .................................................... IV-9

    4.7. Kesimpulan dan Saran .............................................................. IV-9

    4.8. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... IV-9

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    9/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    DAFTAR ISI (Lanjutan)

    BAB HALAMAN

    V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

    5.1. Pengumpulan Data ................................................................... V-1

    5.1.1. Data Jenis Produk ........................................................... V-1

    5.1.2. Data Pengiriman Dan Volume Pemesanan ...................... V-2

    5.1.3. Data Kapasitas Produksi.................................................. V-7

    5.1.4. Data Gudang Ekspor ....................................................... V-7

    5.1.4.1. Dimensi Produk .................................................. V-9

    5.1.4.2. Dimensi Material Handling ................................ V-9

    5.2. Pengolahan Data ....................................................................... V-10

    5.2.1. Menentukan Jumlah Permintaan Produk

    Periode ke-13 .................................................................. V-10

    5.2.2. Rata-Rata Frekuensi Pemesanan Tiap Jenis Produk

    Per Bulan ........................................................................ V-14

    5.2.3. Jumlah Produk Per Pemesanan Tiap Jenis Produk

    Per Bulan ........................................................................ V-15

    5.2.4. Penentuan Kebutuhan Ruang .......................................... V-15

    5.2.4.1. Penentuan Luas Area Penyimpanan Yang

    Dibutuhkan ........................................................ V-16

    5.2.4.2. Penentuan Allowance ruang ................................ V-16

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    10/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    DAFTAR ISI (Lanjutan)

    BAB HALAMAN

    5.3. Peletakkan Area Penyimpanan ................................................... V-17

    5.4. Jarak Dari Area Penyimpanan Ke Pintu ..................................... V-19

    5.5. Penetapan Area berdasarkan Jarak Terdekat ke Pintu I/O ........... V-20

    5.6. Jarak Tempuh Material Handling Rata-Rata

    Per Bulan Menggunakan Tata letak Gudang Usulan .................. V-22

    5.7. Jarak Tempuh Material Handling Rata-Rata

    Per Bulan Menggunakan Tata Letak Gudang Sebelumnya ...... V-27

    VI. ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

    6.1. Analisis Metode Shared Sharing ............................................... VI-1

    6.2. Analisis Kebutuhan Ruang ....................................................... VI-1

    6.3. Penyusunan Tata Letak Gudang

    Dengan Metode Shared Storage ............................................... VI-2

    6.4. Jarak Tempuh Material Handling ............................................. VI-6

    6.5. Perbandingan Tata Letak Gudang Usulan Dengan

    Tata Letak Gudang Sebelumnya ............................................... VI-6

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    11/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    DAFTAR ISI (Lanjutan)

    BAB HALAMAN

    VII. KESIMPULAN DAN SARAN

    7.1. Kesimpulan .............................................................................. VII-1

    7.2. Saran ....................................................................................... VII-1

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    12/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    DAFTAR TABEL

    TABEL HALAMAN

    2.1. Jenis SIR Melalui Uji Labratorium (Berlaku Sejak 1977) ............... II-3

    2.2. Perincian Tenaga Kerja PT.Hadi Baru

    s.d. Bulan Desember 2008 ............................................................ II-11

    2.3. Standart Spesifikasi Produk ............................................................ II-14

    2.4. Mesin Yang digunakan ................................................................... II-21

    2.5. PeralatanYang digunakan ............................................................... II-22

    5.1. Spesifikasi Produk .......................................................................... V-2

    5.2. Data Jumlah Produk, Tanggal Pengiriman

    dan Tanggal Produksi ..................................................................... V-2

    5.3. Jumlah Permintaan Bridgestone Rata-Rata Per Bulan ..................... V-10

    5.4. Jumlah Permintaan Hankook Per Bulan .......................................... V-11

    5.5. Jumlah Permintaan Michelin Per Bulan .......................................... V-12

    5.6. Jumlah Permintaan Pirelli Per Bulan............................................... V-12

    5.7. Jumlah Permintaan Sumitomo Per Bulan ........................................ V-13

    5.8. Rekapitulasi Jumlah Permintaan Rata-Rata Per Bulan .................... V-14

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    13/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

    TABEL HALAMAN

    5.9. Frekuensi Jumlah Permintaan per Bulan .......................................... V-14

    5.10. Jumlah Permintaan per Pemesanan ................................................ V-15

    5.11. Rata-rata Pengiriman (Hari) ........................................................... V-15

    5.12. jarak Tempuh Antara Pintu ke Area Penyimpanan ......................... V-20

    5.13. Pengkodean dan Jarak Tempuh Antara Pintu Ke Area

    Penyimpanan .................................................................................. V-21

    5.14. Data Permintaan Periode ke-13...................................................... V-22

    5.15. Kartu Gudang Periode ke-13 ......................................................... V-25

    5.16. Jarak Tempuh Rata-Rata Material Handling

    Tata Letak Usulan .......................................................................... V-27

    5.17. Jarak Tempuh Material Handling Tata letak Awal ........................ V-28

    6.1. Waktu Pengiriman dari Awal produksi ........................................... VI-2

    6.2. Jarak Tempuh Antara Pintu ke Area Penyimpanan ......................... VI-5

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    14/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    DAFTAR GAMBAR

    GAMBAR HALAMAN

    2.1. Struktur Organisasi PT.Hadi Baru .............................................. II-5

    3.1. Tipe Tata Letak .......................................................................... III-2

    4.1. Block Diagram Metodologi Penelitian ........................................ IV-2

    4.2. Block Diagram Pengolahan Data ................................................ IV-6

    5.1. Gambar Gudang Ekspor PT. Hadi Baru ...................................... V-8

    5.2. Dimensi Produk .......................................................................... V-9

    5.3. Forklift ....................................................................................... V-9

    5.4. Forklift Saat Membawa Produk .................................................. V-17

    5.5. Peletakkan Area.......................................................................... V-18

    5.6. Tata Letak Gudang Usulan ......................................................... V-23

    6.1. Tata Letak Gudang Usulan ......................................................... VI-3

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    15/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    DAFTAR LAMPIRAN

    LAMPIRAN HALAMAN

    1. Surat Penjajakan Pabrik ............................................................. L-1

    2. Surat Balasan Pabrik ................................................................... L-2

    3. Surat Keputusan Tugas Sarjana .................................................. L-3

    4. Surat Permohonan Tugas Sarjana ............................................... L-4

    5. Layout Gudang Sebelumnya Per Tanggal ................................... L-5

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    16/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    RINGKASAN

    PT. Hadi Baru merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidangindustri pengolahan crumb rubber . Dimana produk yang dihasilkan sebanyak 98%adalah SIR 20 (Standart Indonesian Rubber ). Dan spesifikasi SIR 20 juga

    berbeda-beda sesuai dengan permintaan dari pembeli.Permasalahan yang dihadapi oleh PT Hadi Baru adalah ketidakteraturan

    penyusunan produk jadi di dalam gudang yang disebut sebagai gudang ekspor,dimana mengakibatkan sering terjadi back tracking yang dilakukan oleh materialhandling yang digunakan, dan kesulitan dalam melakukan proses bongkar-muatdalam pengiriman produk jadi.

    Untuk meningkatkan efisiensi dari penggunaan material handling makadilakukan penelitian yang bertujuan untuk menentukan kebutuhan luas area yangdibutuhkan untuk gudang ekspor dan merancang tata letak ruang gudang usulanuntuk gudang ekspor di PT. Hadi Baru, sehingga dapat mempermudah proses

    penyimpanan dan pengeluaran barang dari gudang ekspor, namun tetapmempertahankan luas gudang yang sudah ada dengan menggunakan metodeShared Storage .

    Penggunaan shared storage adalah untuk lini produksi yang digunakanuntuk menghasilkan beberapa jenis produk. Dan produk yang dihasilkan secara

    berurutan tidak secara serentak, pengisian kembali area penyimpanan dibagi- bagikan dari waktu ke waktu, tergantung dari lamanya produk berada di dalam

    gudang.Pengujian yang dilakukan terhadap tata letak usulan menghasilakan jaraktempuh material handling rata-rata per bulan sebesar 56102,06 m per bulan.Sedangkan pada tata letak awal jarak tempuh rata-rata per bulan adalah sebesar81228,54 m per bulan.

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    17/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Masalah

    Dalam suatu perusahaan manufaktur, sistem penyimpanan hasil produksi

    sangatlah penting peranannya. Tidak mungkin barang produksi yang dihasilkan

    akan langsung didistribusikan ke semua pelanggannya. Hal ini menyebabkan

    kebutuhan adanya tempat penyimpanan dan sistem penyimpanan yang baik.

    Tempat penyimpanan yang baik tidak harus berukuran sangat besar sebab jika

    ditunjang dengan sistem penyimpanan atau sistem inventaris yang baik maka

    pemanfaatan tempat penyimpanan bisa maksimal.

    Pengaturan tata letak gudang yang baik akan mempengaruhi kelancaran

    operasi pergudangan dan aktivitas–aktivitas penting lainnya dalam perusahaan,

    seperti fungsi marketing, purchasing, quality control, dan production planning ,

    juga dengan lantai produksi, pihak supplier dan customer .

    Berdasarkan penelitian mengenai gudang sebelumnya oleh mahasiswa

    Teknik Manajemen Industri Universitas Petra (Jurnal Internet), yang terpenting

    dalam sebuah gudang adalah diusahakan sebagian besar barang harus bergerak.

    Barang yang bergerak kepada konsumen akan menghasilkan pendapatan,

    sedangkan barang yang t idak bergerak tidak akan menghasilkan apa-apa. Prioritas

    pertama dalam gudang adalah “usahakan barang itu selalu bergerak cepat dan

    gerakkanlah cepat-cepat”.

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    18/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    Kondisi tata letak gudang produk jadi yang tidak berdasarkan suatu

    perancangan tata letak yang menyeluruh dapat menyebabkan ketidakefisienan

    waktu pengambilan material dan menyulitkan operator dalam menangani material

    karena keterbatasan ruang tersebut.

    Meskipun suatu perusahaan telah berhasil mencapai kesuksesan namun pada

    dasarnya selalu ada jalan yang lebih baik dalam mencapai sukses, mungkin lebih

    cepat, lebih murah, lebih sederhana atau juga lebih aman.

    Permasalahan yang dihadapi oleh PT Hadi Baru terjadi di dalam gudang

    penyimpanan produk jadi yang disebut sebagai gudang ekspor. kurang baiknya

    prosedur pengisian barang pada gudang produk jadi menimbulkan beberapa

    masalah pada gudang tersebut.

    1.2. Rumusan Permasalahan

    Pokok permasalahan yang akan dibahas adalah pengaturan alokasi ruang

    simpan produk jadi yang akan keluar dari gudang ekspor tidak terkoordinasi

    dengan baik. Ketidakteraturan ini menyebabkan kesulitan proses bongkar-muat

    untuk membawa produk jadi masuk dan keluar gudang. Beberapa

    permasalahannya adalah:1. Kesulitan dalam proses bongkar-muat produk jadi.

    2. Kesulitan melakukan pemeriksaan produk jadi

    3. Kondisi gudang tidak tersusun rapi

    Ketiga hal di atas disebabkan karena ketidakteraturan penyusunan produk

    jadi di dalam gudang yang disebut sebagai gudang ekspor. Kesulitan melakukan

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    19/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    pemeriksaan produk jadi diakibatkan karena t idak adanya area-area khusus untuk

    penempatan produk.

    1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1.3.1. Tujuan Umum

    Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menentukan kebutuhan luas

    area yang dibutuhkan untuk gudang ekspor dan merancang tata letak ruang

    gudang usulan untuk gudang ekspor di PT. Hadi Baru. sehingga dapat

    mempermudah proses penyimpanan dan pengeluaran barang dari gudang ekspor,

    namun tetap mempertahankan luas gudang yang sudah ada dengan menggunakan

    metode Shared Storage .

    1.3.2. Tujuan Khusus

    Tujuan khusus dari penelitian ini adalah menentukan letak area

    penyimpanan produk pada gudang, menghitung jumlah permintaan rata-rata

    produk per bulan, frekuensi permintaan per bulan dan menghitung jarak tempuh

    material handling rata-rata per bulan.

    1.3.3. Manfaat Penelitian

    Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

    a. Meningkatkan kemampuan bagi mahasiswa dalam menerapkan teori yang

    didapat di bangku kuliah dengan mengaplikasikannya di lapangan.

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    20/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    b. Mempererat kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri

    USU.

    c. Membuat usulan sistem informasi gudang untuk kelancaran aktivitas dan

    aliran informasi pergudangan.

    d. Sebagai masukan dan sumbangan pemikiran bagi pihak perusahaan untuk

    perbaikan layout bagian gudang produk jadi.

    1.4. Pembatasan Masalah dan Asumsi

    Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

    a. Pengamatan hanya dilakukan pada gudang ekspor pada PT. Hadi Baru.

    b. Waktu penelitian adalah 23 Desember 2008 s/d 23 Januari 2009.

    c. Analisis yang dilakukan hanya untuk tata letak ruang simpan produk jadi di

    gudang ekspor.

    d. Tidak memperhitungkan biaya perencanaan tata letak gudang yang baru.

    e. Penelitian hanya dilakukan pada produk permintaan oleh pembeli tetap.

    Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

    a. Kondisi perusahaan tidak berubah selama penelitian. b. Tidak ada perubahan ukuran dan jenis material handling yang digunakan.

    c. Proses produksi berlangsung secara normal.

    d. Bahan baku selalu tersedia untuk memenuhi produksi.

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    21/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    1.5. Sistematika Penulisan Tugas Akhir

    Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah

    sebagai berikut :

    JUDUL

    LEMBAR PENGESAHAN

    KATA PENGANTAR

    UCAPAN TERIMA KASIH

    DAFTAR ISI

    DAFTAR TABEL

    DAFTAR GAMBAR

    DAFTAR LAMPIRAN

    RINGKASAN

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan

    manfaat penelitian, pembatasan masalah dan asumsi penelitian, serta

    sistematika penulisan tugas akhir.

    BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAANBab ini berisi sejarah dan gambaran umum perusahaan, organisasi

    dan manajemen serta proses produksi.

    BAB III LANDASAN TEORI

    Bab ini berisi teori-teori yang digunakan dalam analisis pemecahan

    masalah.

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    22/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

    Bab ini berisi tahapan-tahapan penelitian mulai dari persiapan hingga

    penyusunan laporan tugas akhir.

    BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

    Bab ini berisi data-data primer dan sekunder yang diperoleh dari

    penelitian serta pengolahan data yang membantu dalam pemecahan

    masalah.

    BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

    Bab ini berisi analisis hasil pengolahan data dan pemecahan masalah.

    BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari hasil pemecahan masalah

    dan saran-saran yang diberikan kepada pihak perusahaan.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    23/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    BAB II

    GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

    2.1. Sejarah Perusahaan

    Perusahaan ini berlokasi di du tempat, yang pertama adalah pabrik Crumb

    rubber PT. Hadi Baru dengan luas ±10 Ha yang berlokasi di Jalan Medan-Binjai

    Km 16,75 Desa Sumber Melati Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.

    Yang kedua adalah kantor pemasaran PT. Hadi Baru yang berlokasi di Jalan

    Kumanggo No. 16 Medan.

    PT. Hadi Baru didirikan tanggal 1 Agustus 1964 di hadapan notaris, Roesli

    SH, di Medan dengan akte No. 97/HB/1/1961 tertanggal 17 Januari 1961 dengan

    nama Perusahaan Dagang dan Perindustrian Hadi disingkat PT. Hadi. Sejak

    tanggal 3 Oktober 1963 terjadi perubahan pengurusan dari pemegang saham yang

    juga di hadapan notaris, Roesli, SH, di Medan dengan akte No. 55. Lalu terjadi

    lagi perubahan pengurus serta anggaran dasar melalui akte No. 29 di hadapan

    notaris Panusunan Batubara, SH di Medan pada tanggal 18 Januari 1964, nama

    perusahaan menjadi PT. Hadi Baru dan telah didaftarkan pada Departemen

    Kehakiman No. J.A. 5/19/8 tanggal 29 Januari 1964 dan diumumkan dalam

    lembaran berita Negara Republik Indonesia No. 37 tanggal 8 Mei 1964.

    Sejak hal tersebut, perusahaan bergerak dalam proses remilling , yaitu

    pengolahan getah karet menjadi berbentuk lembaran – lembaran ( remilled brown

    crape ). Pada tahun 1972 status perusahaan disahkan menjadi swasta nasional

    (PMDN) dan produksinya berubah dari remilling menjadi crumb rubber (karet

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    24/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    remah) dengan mutu Standard Indonesia Rubber (SIR), setelah mendapat izin dari

    Menteri Perdagangan Republik Indonesia dengan surat keputusan No.

    288/Kp/IX/1970 tertanggal 14 September 1970.

    Produksi crumb rubber di PT.Hadi Baru terdiri dari SIR 5, SIR 10 dan SIR

    20. Hasil produksi dari PT.Hadi Baru seluruhnya diekspor ke luar negeri seperti:

    Amerika Serikat, Jerman, Kanada dan Eropa.

    2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

    PT. Hadi Baru bergerak di bidang usaha manufacturing produk crumb

    rubber dengan mutu SIR 20 mencapai 98% dari total produksi. Selain itu, PT.

    Hadi Baru juga menghasilkan crumb rubber dengan mutu SIR 5 dan SIR 10.

    Kualitas crumb rubber yang dihasilkan tersebut berdasarkan syarat- syarat

    spesifikasi sebagai berikut:

    1. Kadar kotoran ( dirt content )

    Kadar kotoran menjadi kriteria paling penting dalam spesifikasi mutu crumb

    rubber karena berpengaruh pada ketahanan retak dan kelenturan barang-

    barang yang terbuat dari karet nantinya.

    2. Kadar abu ( ash content )Spesifikasi kadar abu berguna untuk melindungi konsumen terhadap

    penambahan bahan- bahan pengisi ke dalam karet pada waktu pengolahan.

    3. Kadar zat menguap ( volatile content )

    Spesifikasi ini berguna untuk menjamin karet yang disajikan cukup kering.

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    25/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    4. Plasticity Retention Index (PRI)

    Spesifikasi ini menggambarkan ketahanan bahwa karet yang disajikan cukup

    plastis.

    5. Kadar nitrogen

    Spesifikasi ini untuk menjamin jumlah maksimal nitrogen yang boleh terdapat

    pada karet.

    Jenis SIR melalui uji laboratorium dapat dilihat pada Tabel 2.1.

    Tabel 2.1. Jenis SIR melalui Uji Laboratorium (berlaku sejak1977)

    Spesifikasi SIR 5 SIR 10 SIR 20

    Kadar kotoran ( dirt content ) %, max 0,05 0,10 0,20

    Kadar abu ( ash content ) %, max 0,50 0,75 1,00

    Kadar zat menguap ( volatile content ) %, min 0,80 0,80 0,08

    Plasticity retention Index (PRI),(min) 70,00 70,00 60,00

    Kadar nitrogen (%, max) 0,60 0,60 0,60

    Sumber : PT. HADI BARU

    2.3.Organisasi dan Manajemen

    2.3.1. Struktur Organisasi

    Struktur organisasi yang dianut perusahaan ini adalah struktur organisasi

    garis dan fungsional. PT.Hadi Baru membuat pembagian tugas berdasarkan jenis

    pekerjaan atau fungsi, dimana kegiatan-kegiatan yang sejenis atau fungsi-fungsi

    manajemen yang sama dikelompokkan ke dalam satu kelompok kerja. Tugas,

    wewenang dan tanggung jawab berjalan vertikal menurut garis lurus mulai dari

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    26/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    pimpinan tertinggi sampai pada bawahan masing-masing. Struktur organisasi

    perusahaan seperti yang terlihat pada Gambar 2.1.

    2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

    Menggerakkan suatu organisasi berarti dibutuhkan orang-orang yang

    memegang jabatan tertentu, dimana masing-masing orang melaksanakan tugas,

    wewenang dan tanggung jawab yang sesuai dengan jabatannya. Dalam uraian

    tugas, wewenang dan tanggung jawab untuk masing-masing bagian sesuai dengan

    struktur organisasi perusahaan. Tanggung jawab yang diberikan harus seimbang

    dengan wewenang yang diterima.

    Uraian tugas dan wewenang dari masing-masing bagian pada PT. Hadi

    Baru adalah sebagai berikut :

    1. Direktur Utama

    Direktur utama bertanggung jawab atas penetapan tujuan perusahaan secara

    umum, merumuskan kebijakan dasar dan mengatur pelaksanaan umum

    perusahaan.

    Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

    a. Memimpin direktur-direktur lain dan mengkoordinir pekerjanya dalam

    memajukan perusahaan. b. Merencanakan strategi perusahaan, memimpin aktivitas-aktivitas

    pembelian, pemasaran, administrasi, serta pengkoordiniran tugas-tugas

    tersebut.

    c. Mewakili dewan komisaris di dalam dan luar perusahaan, berwenang

    untuk serta menjalankan perusahaan dengan manajemen yang baik.

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    27/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor P T. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. HADI BARU

    Direktur Utama

    Direktur Produksi

    Manajer Pabrik

    Ka. Pembelian

    Ka. Personalia

    Ka. Keuangan

    Ka. Eksport

    Ka. Personalia Ka. Penerimaan Ka. Produksi Ka. Laboratorium Ka. Bengkel

    Kr. Gilingan Kr. Drier Kr. Gudang Ekspor

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    28/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    2. Kepala Keuangan

    Kepala keuangan bertanggungjawab atas perumusan kebijakan-kebijakan,

    mengembangkan dan mengawasi anggran belanja dan manajemen sistem

    pelaporan perusahaan.

    Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

    a. Merumuskan dan mengawasi pelaksanaan rencana keuangan dan anggaran

    belanja, pelaporan akuntasi keuangan, pengolahan dana dan perkasiran,

    serta pajak dan asuransi

    b. Mengelola keuangan perusahaan untuk menjamin provosi atas dana untuk

    kebutuhan jangka panjang dan jangka pendek ekonomis.

    c. Memelihara hubungan kerja yang baik dengan bank atau badan-badan lain

    yang berhubungan dengan aspek keuangan perusahaan.

    3. Direktur Produksi.

    Direktur produksi bertanggung jawab atas pengaturan, perencanaan,

    koordinasi dan mengawasi semua fasilitas pekerjaan yang berhubungan

    dengan pabrik untuk menjamin tercapainya tujuan perusahaan.

    Tugas dan tanggung jawabnya adalah :a. Mempersiapkan, memonitor dan mengontrol semua anggaran biaya dan

    pemakaian tenaga kerja di pabrik.

    b. Mengatur pelaksanaan pekerjaan dan koordinasi bidang enginneering

    sesuai dengan seksi-seksi dan prioritas pekerjaan pabrik.

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    29/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    c. Menyelengarakan dan mengawasi kelancaran operasional pabrik agar

    dapat berjalan dengan baik sesuai dengan standar.

    4. Kepala Bagian Personalia Pabrik

    Tugas dan tanggung jawab kepala bagian ini adalah:

    a. Mengelola secara profesional dan efisien administrasi dan keuangan di

    pabrik, sehingga dapat membantu pimpinan pabrik dalam pengawasan

    administrasi dan memimpin pegawai di bidang administrasi, pembukuan

    dan keuangan pabrik.

    b. Bertanggung jawab atas tugas-tugas administrasi dan personalia.

    5. Kepala Bagian Penerimaan

    Kepala Bagian Penerimaan bertanggung jawab atas pengadaan material dan

    pengendalian bahan menurut sistem perusahaan, serta penyimpanan material

    agar semua kebutuhan perusahaan dipenuhi serta kelancaran produksi

    terjamin.

    6. Kepala Bagian Produksi

    Kepala Bagian Produksi bertanggung jawab atas segala pelaksanaan serta

    pengawasan terhadap segala kegiatan produksi mulai dari awal hingga produk

    siap untuk dipasarkan seperti penerimaan bahan baku, analisa proses kontrolkualitas produksi sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan yang

    diinginkan.

    7. Kepala Bagian Laboratorium

    Kepala Bagian Laboratorium bertanggung jawab atas segala hasil penelitian

    sampel dari produk yang akan dipasarkan, sehingga dapat diketahui apakah

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    30/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    8. Kepala Bagian Bengkel

    Kepala Bagian Bengkel bertanggung jawab atas pengaturan, pengawasan

    terhadap perawatan seluruh peralatan dan mesin pabrik, program preventif

    maintenance , menyusun laporan jadwal turn around serta sistem kontrol

    anggaran dan informasi data pemakaian alat dan suku cadang.

    9. Krani Gilingan

    Tugas dan tanggung jawab Krani gilingan adalah:

    a. Mengawasi pekerja/buruh yang sedang bekerja agar dapat bekerja secara

    efektif dan efisien.

    b. Bertanggung jawab atas pekerjaan yang ada pada Bagian Penggilingan.

    c. Memberikan laporan tentang pekerjaan secara rutin kepada Kepala Bagian

    Produksi.

    10. Krani Drier

    Tugas dan tanggung jawab Krani drier adalah:

    a. Mengawasi pekerja/buruh yang sedang bekerja agar dapat bekerja secara

    efektif dan efisien.

    b. Bertanggung jawab atas pekerjaan yang ada pada Bagian Drier .

    c. Memberikan laporan tentang pekerjaan secara rutin kepada Kepala BagianProduksi.

    11. Krani Gudang Ekspor

    Krani Gudang Ekspor bertanggung jawab atas pencatatan jumlah produk jadi

    yang masuk dan keluar serta pemeriksaan spesifikasi barang di gudang.

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    31/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    12. Kepala bagian Pembelian

    Kepala bagian Pembelian bertanggung jawab atas pengadaan bahan baku dan

    suku cadang mesin serta keperluan-keperluan umum lainnya.

    13. Kepala bagian Ekspor

    Kepala bagian ekspor bertangggung jawab atas semua pelaksanaan dan

    pengkordinasian aktivitas pemasaran semua produk perusahaan, serta

    pengembangan strategi dan kebijaksanaan yang berkenaan dengan kegiatan

    ekspor, seperti: merencanakan penjualan crum rubber serta menawarkan

    produk kepada pembeli, mengikuti perkembangan pasar produk dan

    sebagainya.

    14 Kepala Bagian Keuangan

    Kepala Bagian Keuangan bertanggung jawab mengatur perencanaan keuangan

    dan bertindak sebagai kasir bagi setiap pengadaan kebutuhan perusahaan.

    Kepala Bagian Keuangan juga bertanggung jawab atas segala pengembangan

    serta pengaturan masalah pembukuan perusahaan. Tugas dan tanggung

    jawabnya adalah:

    a. Mengkordinir kecukupan seluruh aktiva, keuangan dan transaksi perusahaan.

    b. Mengatur segala persiapan keadaan keuangan, mengawasi keefektifan,

    efesiensi, sistem informasi manajemen, metode dan prosedurnya.

    c. Menganalisa perbandingan pelaksanaan perusahaan dengan perencanaan

    standar dan laporan-laporan.

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    32/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    d. Mengarsip semua dokumen yang menyangkut administrasi keuangan.

    15. Kepala Personalia Kantor

    Kepala Personalia kantor bertanggung jawab atas semua perencanaan,

    pengarahan, pengawasan aktivitas personil dan urutan administrasi karyawan

    dalam pewrusahaan. Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

    a. Mengembangkan dan menganjurkan standar garis pedoman kebijakan dan

    prosedur pengarahan personil, kenaikan golongan dan pemecatan.

    b. Menetapkan dan mengurus gaji serta melakukan pengamatan dan

    pengumpulan data tentang prsetasi kerja personil.

    c. Mengatur penerimaan dan seleksi pegawai yang dibutuhkan perusahaan

    serta hal-hal yang menyangkut perburuan.

    16. Kepala Bagian Administrasi

    Kepala bagian Umum bertanggung jawab atas pengurusan dan perbaikan

    terhadap pengoperasian dalam bidang tata usaha administrasi, aktiva

    perusahaan dalam kantor dan mengenai penyimpanan dookumen perusahaan

    dan pelyanan secara umum.

    2.3.3. Tenaga Kerja dan Kerja Perusahaan

    Tenaga kerja pada PT. Hadi Baru pada bulan Desember 2008 berjumlah

    302 orang, yang terdiri atas tenaga kerja pria dan wanita dengan tingkat

    pendidikan yang bervariasi dari SD, SLTP, SMU, dan Sarjana. Karyawan di PT.

    Hadi Baru rata-rata adalah lulusan SD yaitu buruh pabrik yang bertindak sebagai

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    33/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    tenaga kasar pada perusahaan tersebut. Status kepegawaian dari keseluruhan

    tenaga kerja pada perusahaan ini terdiri dari :

    1. Karyawan bulanan, yaitu karyawan tidak terlibat langsung dengan proses

    produksi.

    Contoh : pegawai kantor, satpam, dll

    2. Karyawan harian tetap, yaitu karyawan yang terlibat langsung dalam

    proses produksi.

    Contoh : karyawan bagian penimbangan, karyawan bagian penjemuran,

    karyawan bagian penggilingan, dll.

    Perincian tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 2.2.

    Tabel 2.2. Perincian Tenaga Kerja PT. Hadi Baru s.d Bulan Desember 2008

    Jabatan Jumlah (orang)

    1. Bagian Kantor

    1. Komisaris

    2. Direksi

    3. Staf kantor

    4. Karyawan

    5. Kebersihan

    6. Keamanan

    II. Bagian Pabrik

    1.Kepala bagian dan staf pabrik

    2. Laboratorium

    3. Bengkel

    4. Gudang

    7

    3

    7

    5

    2

    1

    21

    9

    23

    10

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    34/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    Tabel 2.2. Perincian Tenaga Kerja ………..(Lanjutan)

    Jabatan Jumlah (orang)5. Karyawan bagian produksi

    a. Karyawan giling/jemur

    b. Karyawan timbang

    c. Karyawan press

    d. Karyawan pallet

    6. Keamanan

    Total

    79

    38

    68

    4

    21

    4

    302Sumber : PT. HADI BARU

    Jam kerja di PT. Hadi Baru dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :

    1. Jam kerja kantor

    a.Hari Senin s.d. Jumat : Pukul 07.00 – 15.00 WIB

    Istirahat : Pukul 11.00 – 12.00 WIB

    b.Hari Sabtu : Pukul 08.00 – 13.00 WIB

    2. Jam Kerja Pabrik

    a.Karyawan Non-Shift , yaitu: karyawan bagian penimbangan bahan baku,

    pembuatan pallet dan laboratorium

    Hari Senin s.d. Sabtu : Pukul 07.00 – 15.00

    Istirahat : Pukul 11.00 – 12.00

    b.Karyawan Shift , yaitu karyawan bagian pencincngan dan pembersihan,

    penggilingan, pembutiran, pengeringan, dan pengepressan.

    Shift I : Pukul 07.00 – 14.00

    Shift II : Pukul 14.00 – 21.00

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    35/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    2.4. Proses Produksi

    2.4.1. Spesifikasi Produk

    Produk utama dari perusahaan ini adalah crumb rubber dengan mutu SIR

    20 berdasarkan spesifikasi permintaan dari pembeli.

    Kualitas crumb rubber yang dihasilkan tersebut berdasarkan syarat-syarat

    spesifikasi sebagai berikut:

    1. Kadar kotoran ( Dirt Content )

    Kadar kotoran menjadi kriteria penting dalam spesifikasi mutu crumb rubber

    karena berpengaruh pada ketahanan terak dan kelenturan barang-barang yang

    terbuat dari karet nantinya.

    2. Kadar Abu ( Ash Content )

    Spesifikasi kadar abu dimaksudkan untuk melindungi konsumen terhadap

    penambahan bahan-bahan pengisi ke dalam karet pada waktu pengolahan.

    3. Kadar Zat Menguap ( Volatile Content )

    Spesifikasi ini berguna untuk menjamin karet yang disajikan cukup kering.

    4. Plasticity Retention Index (PRI)

    PRI menggambarkan ketahanan bahwa karet yang disajikan cukup plastis.5. Kadar Nitrogen

    Untuk menjamin jumlah maksimal nitrogen yang boleh terdapat pada karet

    jenis SIR yang dihasilkan ditentukan dengan pengukuran kadar-kadar yang

    tersebut diatas melalui uji laboratorium. Spesifikasi produk berdasarkan

    permintaan pembeli dapat dilihat pada Tabel 2.3.

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    36/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    Tabel 2.3. Standart Spesifikasi Produk

    NO Pembeli (Jenis Produk) PRI(%) PO Packing

    1 Bridgestone 32-38 Metal Box

    2 Hankook 35-42 Metal Box

    3 Michelin 33-41 Metal box

    4 Pirelli 37-43 Metal Box

    5 Sumitomo 36-42 Metal BoxSumber : PT. HADI BARU

    2.4.2. Bahan Baku, Bahan Tambahan, dan Bahan Penolong

    Bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi pada PT. Hadi Baru

    dapat dikelompokan menjadi 3 jenis, yaitu bahan baku, bahan penolong dan bahan

    tambahan.

    2.4.2.1. Bahan Baku

    Bahan baku adalah bahan yang menjadi bahan utama dalam pembuatan

    suatu produk dan jumlahnya dari waktu kewaktu tidak berubah untuk produk yang

    sejenis. Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan crumb rubber adalah getah

    karet alam ( slab/bokar ) yang dihasilkan dari penyadapan pohon karet yang

    umumnya ditanam secara massal dalam pekebunan milik pemerintah, swasta atau

    dari perkebunan rakyat.

    Hasil penyadapan pohon karet umumnya berupa:

    1. Lateks atau susu karet

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    37/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    Lateks mengandung kira-kira 25 – 40 % bahan karet mentah ( crude rubber )

    dan 60 – 70 % serum (air dan zat-zat yang larut di dalamnya).

    2. Cup lump

    Cup lump merupakan karet yang membeku pada mangkuk penampungan,

    yang berasal dari sisa-sisa lateks yang masih menetes setelah pengutipan

    lateks.

    3. Getah tarik

    Getah tarik merupakan kumpulan getah yang berasal dari lateks yang

    membeku pada permukaan sadapan

    4. Getah tanah

    Getah tanah merupakan kumpulan getah yang berasal dari lateks yang tumpah

    ke tanah ketika pengosongan mangkuk getah.

    5. Slab

    Slab merupakan bekuan lateks hasil perkebunan rakyat. Slab ada yang bersih

    dengan kadar karet 60 –70 % dan ada yang kotor dengan (mengandung kayu,

    tanah dan bahan-bahan lain) dengan kadar karet ± 50 %.

    PT. Hadi Baru menggunakan cup lumb dan slab sebagai bahan baku untuk pembuatan crumb rubber , bahan baku tersebut didatangkan dari perkebunan

    rakyat, PIR (Perkebunan Inti Rakyat) dan PTP (Perusahaan Terbatas Perkebunan),

    yang berasal dari daerah Sumatera Utara, daerah Sumatera Barat dan daerah Aceh.

    2.4.2.2. Bahan Tambahan

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    38/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    Bahan tambahan adalah suatu bahan yang ditambahkan pada suatu proses

    ke dalam proses pembuatan produk yang mana komponennya tidak jelas

    dibedakan pada produk. Bahan tambahan yang digunakan pada proses produksi

    crumb rubber adalah:

    1. Plastik

    Plastik ini berupa kemasan plastik yang digunakan untuk membungkus

    bongkahan karet yang sudah selesai dipres. Kemasan plastik ini dibeli dari

    toko lalu diberi merek PT. Hadi Baru.

    2. Palet

    Palet adalah peti yang terbuat dari kayu, yang merupakan tempat penyusunan

    crumb rubber yang telah selesai diberi kemasan plastik.

    2.4.2.3. Bahan Penolong

    Bahan penolong adalah bahan-bahan yang digunakan dalam proses

    produksi, yang sifatnya hanya membantu atau mendukung kelangsungan proses

    produksi untuk mendapatkan produk yang diinginkan. Bahan penolong yang

    digunakan dalam proses produksi crumb rubber adalah:

    1. AirAir yang digunakan adalah air bersih yang tidak banyak mengandung zat-zat

    kimia dan kotoran.

    Kegunaan air dalam proses produksi crumb rubber adalah:

    a. Mencuci bahan baku dari kotoran-kotoran yang melekat antara lain pasir,

    kayu, batu dan lain-lain pada proses produksi.

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    39/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    b. Membuat larutan-larutan dari bahan-bahan kimia di laboratorium.

    c. Mendinginkan motor-motor pembangkit tenaga.

    d. Mencuci alat-alat yang dipakai dalam proses produksi.

    Kebutuhan air dalam pabrik dipenuhi dari sebuah sungai kecil yang mengalir

    di samping pabrik dengan cara mengalirkannya melalui pipa ke sebuah sumur

    berdiameter 3 meter. Air dalam sumur dihisap dengan pompa untuk kemudian

    ditampung pada sebuah menara air dengan ketinggian 9,5 meter, dan dari

    menara air inilah seluruh kebutuhan air pada pabrik dipasok.

    2. Minyak solar dan minyak tanah

    Minyak solar digunakan untuk bahan bakar motor diesel penggerak generator.

    Minyak tanah digunakan untuk bahan bakar kompor pemanas drier . Pasokan

    dari kedua jenis minyak tersebut diantar langsung oleh agen dengan

    menggunakan motor tangki.

    3. Minyak pelumas

    Minyak pelumas digunakan untuk memperlancar peralatan mesin/mekanik.

    2.4.3. Uraian Proses Produksi

    Proses pembuatan crumb rubber melalui beberapa tahapan proses produksiyang diuraikan sesuai dengan urutan-urutan prosesnya yaitu :

    1. Stasiun Kerja Penyortiran dan Penimbangan

    Pada stasiun kerja penyortiran dan penimbangan ini, bahan baku yang diterima

    dari pemasok diperiksa dan disortir terlebih dahulu. Bahan baku untuk

    pembuatan crumb rubber ini biasanya disebut dengan BOKAR (Bahan Olah

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    40/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    Karet). Cara penyortiran bahan baku (bokar) pertama sekali adalah bokar

    disortir secara kasat mata mana yang termasuk SIR 5, SIR 10 atau SIR 20

    kemudian bokar dipotong dengan coagulum cutter kemudian dibawa ke

    laboratorium untuk memastikan kualitas bokar tersebut. Hasil penyortiran

    kemudian ditimbang sesuai dengan kualitas masing-masing lalu ditumpuk

    untuk menunggu proses selanjutnya.

    2. Stasiun Kerja Pencincangan dan Pembersihan

    Bahan Olah Karet (BOKAR) yang digunakan yang berasal dari tempat

    penumpukan di stasiun kerja penyortiran diangkut dengan shovel loader ke

    dalam bak air yang kemudian diangkut dengan shovel holder ke mesin slab

    cutter I. Pada mesin slab cutter tersebut bokar dicincang menjadi potongan-

    potongan kecil sebesar kepalan tangan. Hasil olahan dengan mesin slab cutter

    I diangkut ke bak pembersihan I dengan belt conveyor sambil disiram dengan

    air agar kotorannya terpisah, fungsi bak pembersihan ini adalah supaya pasir,

    tanah, batu, dan kayu yang masih bercampur dengan bahan olahan karet

    tenggelam akibat berat jenisnya yang lebih besar. Setelah dicuci dalam bak

    pembersihan I, bokar diangkut ke mesin slab cutter II dengan bucket elevator .

    Prinsip kerja slab cutter I sama dengan slab cutter II, perbedaannya adalahhasil olahan mesin slab cutter II berukuran lebih kecil. Butiran –butiran karet

    dari slab cutter II dijatuhkan di dalam Vibrating Screen dengan corong

    gravitasi, vibrating Screen berfungsi untuk memisahkan kotoran dan butiran-

    butiran karet hasilnya ditampung oleh Belt Conveyor untuk diangkut ke bak

    pembersihan II yang berfungsi untuk memisahkan kotoran. Kemudian butiran-

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    41/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    butiran karet diangkut dengan Bucket Elevator ke mesin Hummer Mill , yang

    mencincang bokar menjadi potongan-potongan kecil. Gerakan di dalam

    Hummer Mill juga menyebabkan kotoran-kotoran yang berada di dalam

    gumpalan karet menjadi terpisah. Hasil keluaran dari Hummer Mill dijatuhkan

    ke Vibrating Screen dengan corong gravitasi, diayak di Vibrating Screen

    dengan ukuran diameter lubang 0.5 cm dan disirami air secara terus menerus.

    Butiran-butiran karet yang lolos dari Vibrating Screen dialirkan ke bak

    pembersihan III dengan Belt Conveyor untuk memisahkan kotoran. Kemudian

    butiran-butiran karet diangkut dengan Bucket Elevator ke Rotary Cutter . Hasil

    olahan Rotary Cutter yang berupa potongan-potongan kecil bokar dimasukkan

    ke dalam bak pembersihan IV dan terjadi pemisahan kotoran.

    3. Stasiun Kerja Penggilingan dan Pembentukan Lembaran

    Butiran-butiran karet diangkut ke stasiun kerja ini dengan menggunakan

    Bucket Elevator . Proses awal dari tahap ini adalah pembentukan lembaran

    oleh mesin Creeper I. Lembaran karet hasil dari Creeper I ini masih berbentuk

    agak kasar dan kadang masih terputus-putus. Lembaran kemudian diangkut ke

    Creeper II dengan Belt Conveyor untuk diproses menjadi lembaran yang lebih

    panjang. Hasil olahan Creeper II ini diangkut dengan Belt Conveyor ke mesinShredder untuk dicincang kembali menjadi potongan-potongan kecil yang

    langsung ditampung dalam bak pembersihan. Kemudian, butiran-butiran karet

    diangkut dengan Bucket Elevator ke Creeper III untuk dibentuk kembali

    menjadi lembaran. Proses selanjutnya adalah melalui mesin Creeper IV, V,

    VI, VII dan VIII dengan pola proses yang sama. Lembaran karet yang

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    42/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    dihasilkan oleh Creeper VIII mencapai panjang sekitar 7 m kemudian

    diangkut dengan Hand Truck ke stasiun penjemuran.

    4. Stasiun Kerja Penjemuran

    Lembaran karet dari stasiun kerja sebelumnya dijemur pada rak-rak

    penjemuran yang dibuat bertingkat-tingkat. Fungsi penjemuran

    penyeragaman kualitas.

    5. Stasiun Kerja Peremahan dan Pembutiran

    Lembaran karet kering dari penjemuran dibawa ke mesin Shredder dengan

    Hand Truck . Pada mesin tersebut, lembaran dicincang menjadi butiran-

    butiran kecil dan langsung ditampung pada bak pembersihan. Butiran-butiran

    tersebut kemudian diangkut dengan Bucket Elevator ke corong pengisi yang

    berfungsi untuk memudahkan pengisian butiran-butiran Bokar ke dalam Troli

    Biscuit Crumb . Troli tersebut terdiri atas kotak-kotak besi yang berjumlah 24

    buah. Setelah penuh, troli-troli tersebut dimasukkan ke dalam Drier .

    6. Stasiun Kerja Pengeringan

    Troli yang sudah terisi penuh dengan butiran-butiran Bokar dimasukkan ke

    dalam Drier . Pada tahap pertama Bokar dipanaskan dengan Burner 1 dengan

    suhu 1350

    selama 50 menit didalam mesin Drier . Setelah itu dipanaskan lagidi Burner 2 dengan suhu 115 0 selama 50 menit dalam mesin Drier. Setelah

    dipanaskan Bokar didinginkan dengan Blower dengan suhu 31 0 C selama 210

    menit.

    7. Stasiun Kerja Penimbangan dan Pengepresan

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    43/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    Butiran-butiran yang keluar dari drier dikeluarkan dari dalam Troli, lalu

    ditimbang dengan berat 35 kg. Kemudian Crumb Rubber tersebut dipres

    menjadi berbentuk empat persegi dengan ukuran 28 in. x 14 in. x 6,5 in. Lama

    pengepresan adalah kurang lebih 30 detik. Lalu dibawa ke Metal Detector

    untuk mendeteksi kandungan logam pada Crumb Rubber.

    8. Stasiun Kerja Pengepakan

    Bongkahan Crumb Rubber yang telah dipres dibungkus dengan plastik

    bermerk lalu disusun di dalam palet. Satu palet berisi 36 bal. Palet dipres

    supaya rata, kemudian diangkut ke gudang produk jadi.

    2.4.4. Mesin dan Peralatan

    2.4.4.1. Mesin Produksi

    Mesin-mesin yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2.3.

    Tabel 2.4. Mesin Yang digunakan

    No Nama MesinSpesifikasi

    Merek Tipe Jumlah Power

    1 Slab Cutter GoldstaGTQ 750

    Gear Box2

    motor 75 Hp, 380 V,

    rpm 1470

    2 Hammer Mill GoldstaGTQ 750

    Gear Box1

    motor 75 Hp, 380 V,

    rpm 1470

    3 Rotary Cutter GoldstaGTQ 750

    Gear Box1

    motor 75 Hp, 380 V,

    rpm 1470

    4 Creeper GoldstaGTQ 750

    Gear Box8

    motor 75 Hp, 380 V,

    rpm 1470

    5 Shredder GoldstaGTQ 750

    Gear Box2

    motor 75 Hp, 380 V,

    rpm 1500

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    44/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    6 Drier Goldsta - 1 380 V, rpm 1500 ( blower)

    7Mesin Press

    Hidrolik ASEA IEC 40 3

    motor 75 Hp, 380 V,

    rpm 1500

    Cylinder Pressure 1500 PsiSumber : PT. HADI BARU

    2.4.4.2. Peralatan ( Equipment )

    Peralatan yang digunakan sebagian besar adalah peralatan material

    handling . Peralatan Yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2.5.

    Tabel 2.5. PeralatanYang digunakan

    No NamaSpesifikasi

    Jumlah Fungsi

    1 Bak Pembersihan 6

    membersihkan okar dari kotoran berupa tanah, kayu.

    batu dan pasir dengan memanfaatkan prinsip berat

    jenis.

    2 Shovel Loader 1 Mengangkut bokar dari gudang bahan baku ke bak air

    3 Belt Conveyor 9Mengangkut remahan karet dari Slab Cutter I ke bak

    pembersihan I, dari Creeper I hingga ke Creeper VIII.

    4 Bucket Elevator 6 Mengangkut remahan karet dari bak pembersihan

    5 Timbangan Duduk 3 Menimbang crumb rubber yang akan di- packing

    6 Hand Truck 5Mengangkut lembaran-lembaran karet hasil pengolahan

    Creeper ke stasiun kerja penjemuran

    7 Timbangan bokar 3Menimbang bokar telah disortir untuk menimbang

    beratnya

    8 Lift 4Mengangkut lembaran-lembaran karet ke tempat

    Penjemuran

    9 Trolley 20

    Mengangkut butiran karet dari tempat pencucian ke

    mesin pengering serta mengangkatnya ke stasiun

    penimbangan

    10 Forklift 2 Menyusun produk yang telah dipak ke gudang

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    45/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    11 Pisau pemotong 8Memotong kelebihan-kelebihan hasil penimbangan

    crumb rubber agar sesuai dengan berat yang dipak

    12 Gancu 5Membantu operator mengangkat dan menurunkan

    crumb rubber

    13 Solder 5 Merekatkan plastik pembungkus crumb rubber Sumber : PT. HADI BARU

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    46/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    BAB III

    LANDASAN TEORI

    3.1. Pengertian Tata Letak Pabrik 1

    Perencanaan tata letak fasilitas produksi merupakan suatu persoalan yang

    penting, karena pabrik atau industri akan beroperasi dalam jangka waktu yang

    lama, maka kesalahan di dalam analisis dan perencanaan layout akan

    menyebabkan kegiatan produksi berlangsung tidak efektif atau tidak efesien.

    Perencanaan tata letak merupakan salah satu tahap perencanaan fasilitas yang

    Tata letak pabrik adalah perancangan susunan fisik suatu unsur kegiatan

    yang berhubungan dengan industri manufaktur. Perencanaan Tata Letak

    mencakup desain atau konfigurasi dari bagian-bagian, pusat kerja, dan peralatan

    yang membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi barang jadi.

    Rekayasawan rancang fasilitas menganalisis, membentuk konsep, merancang dan

    mewujudkan sistem bagi pembuatan barang atau jasa. Dengan kata lain,

    merupakan pengaturan tempat sumber daya fisik yang digunakan untuk membuat

    produk. Rancangan ini umumnya digambarkan sebagai rencana lantai yaitu suatu

    susunan fasilitas fisik (perlengkapan, tanah, bangunan, dan sarana lain) untuk

    mengoptimumkan hubungan antara petugas pelaksana, aliran bahan, aliran

    informasi dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara

    efesien ekonomis dan aman.

    1 James Apple,”Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan”, hal. 2-4

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    47/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efisien dan efektif

    sehingga dapat tercapai suatu proses produksi dengan biaya yang paling

    ekonomis. Studi mengenai pengaturan tata letak fasilitas selalu berkaitan dengan

    minimisasi total cost . Yang termasuk dalam elemen-elemen cost yaitu

    Construction cost, installation cost, material handling cost, production cost,

    safety cost dan in-process storage cost . Disamping itu, perencanaan yang teliti

    dari layout fasilitas akan memberikan kemudahan-kemudahan saat diperlukannya

    ekspansi pabrik atau kebutuhan supervisi.

    3.2. Tujuan Tata Letak Pabrik 2

    2 James Apple. op.cit. hal. 5-8

    Tata letak berfungsi untuk menggambarkan sebuah susunan yang

    ekonomis dari tempat-tempat kerja yang berkaitan, dimana barang-barang dapat

    diproduksi secara ekonomis. Sehingga tujuan utama yang ingin dicapai dari suatu

    tata letak pabrik adalah:

    1. Memudahkan proses manufaktur

    Tata letak harus dirancang sedemikian rupa termasuk susunan mesin-mesin,

    perencanaan aliran, sehingga proses manufaktur dapat dilaksanakan dengan

    cara yang efesien.2. Meminimumkan pemindahan barang

    Tata letak harus dirancang sedemikian rupa sehingga pemindahan barang

    diturunkan sampai batas minimum, jika mungkin komponen dalam keadaan

    diproses ketika dipindahkan.

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    48/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    3. Memelihara fleksibilitas susunan dan operasi

    Dalam suatu pabrik ada keadaan dimana dibutuhkan perubahan kemampuan

    produksi, dan hal ini harus direncanakan dari awal.

    4. Memelihara perputaran barang setengah jadi yang tinggi

    Keefesienan dapat tercapai bila bahan berjalan melalui proses operasi dalam

    waktu yang sesingkat mungkin.

    5. Menurunkan penanaman modal pada peralatan

    Susunan mesin yang tepat dan susunan departemen yang tepat dapat

    membantu menurunkan jumlah peralatan yang dibutuhkan.

    6. Menghemat pemakaian ruang bangunan

    Setiap meter persegi luas lantai dalam sebuah pabrik memakan biaya.

    Sehingga tiap meter persegi tersebut harus digunakan sebaik-baiknya.

    7. Meningkatkan kesangkilan tenaga kerja

    Tata letak yang baik antara lain dapat mengurangi pemindahan bahan yang

    dilakukan secara manual, meminimumkan jalan kaki.

    8. Memberi kemudahan, keselamatan dan kenyamanan bagi pekerja dalam

    melaksanakan pekerjaan.

    Hal-hal seperti penerangan, kebisingan, pergantian udara, debu, kotoran, harusmenjadi perhatian perencana. Susunan mesin yang tepat juga dapat mencegah

    terjadinya kecelakaan kerja.

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    49/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    3.3. Prinsip Dasar Dalam Tata Letak Pabrik 3

    1. Integrasi keseluruhan dari manusia, mesin, material, dan aktivitas pendukung

    Enam tujuan dasar dalam tata letak pabrik, yaitu:

    2. Jarak minimun perpindahan antar operasi.

    3. Aliran logis dari material melalui urutan operasi

    4. Utilisasi efektif dari ruangan

    5. Kepuasan dan keamanan pekerja

    6. Fleksibilitas untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan

    Tujuan-tujuan tersebut juga dinyatakan sebagai prinsip dasar dari proses

    perencanaan tata letak pabrik yang selanjutnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

    a. Prinsip integrasi secara total

    “That layout is best which integrates the men, material, machinery

    supporting activities, and any other considerations in way that result in

    the best compromise ”.

    Prinsip ini menyatakan bahwa tata letak pabrik adalah merupakan integrasi

    secara total dari seluruh elemen produksi yang ada menjadi satu unit

    operasi yang besar.

    b. Prinsip jarak perpindahan bahan yang paling minimal.“Other things being equal, tha layout is best permits the materials to move

    the minimum distance between operations ”.

    Hampir semua proses yang terjadi dalam suatu industri mancakup

    beberapa gerakan perpindahan dari material, yang tidak bisa dihindari

    3 Sritomo Wignjosoebroto, “Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan”, hal. 72-75

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    50/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    secara keseluruhan. Dalam proses pemindahan bahan dari satu operasi ke

    operasi lain, waktu dapat dihemat dengan cara mengurangi perpindahan

    jarak tersebut. Hal ini dapat dilaksanakan dengan menerapkan operasi

    yang berikutnya sedekat mungkin dengan operasi sebelumnya.

    c. Prinsip aliran suatu proses kerja

    “Other things being equal, than layout is best that arranges the work area

    for each operations or process in the same order or sequence that forms,

    treats, or assembles the materials ”.

    Dengan prinsip ini, diusahakan untuk menghindari adanya gerak balik

    (back tracking ), gerak memotong ( cross movement ), kemacetan

    (congestion ), dan sedapat mungkin material bergerak terus tanpa ada

    interupsi. Ide dasar dari prinsip aliran konstan dengan minimum interupsi,

    kesimpangsiuran dan kemacetan.

    d. Prinsip pemanfaatan ruangan

    “ Economy is obtained by using effectively all available space-both vertical

    and horizontal ”.

    Pada dasarnya tata letak adalah suatu pengaturan ruangan yang akan

    dipakai oleh manusia, bahan baku, dan peralatan penunjang proses produksi lainnya, yang memilki tiga dimensi yaitu aspek volume ( cubic

    space ), dan bukan hanya sekedar aspek luas ( floor space ). Dengan

    demikian, dalam perencanaan tata letak, faktor dimensi ruangan ini juga

    perlu diperhatikan.

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    51/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    e. Prinsip kepuasan dan keselamatan kerja

    “Other things being equal, that layout is best which makes works

    satisfying and safe for workers ”.

    Kepuasan kerja sangat besar artinya bagi seseorang, dan dapat dianggap

    sebagai dasar utama untuk mencapai tujuan. Dengan membuat suasana

    kerja menyenangkan dan memuskan, maka secara otomatis akan banyak

    keuntungan yang bisa kita peroleh. Selanjutnya, keselamatan kerja juga

    merupakan faktor utama yang harus diperhatikan dalam perencanaan tata

    letak pabrik. Suatu layout tidak dapat dikatakan baik apabila tidak

    menjamin atau bahkan justru membahayakan keselamatan orang yang

    bekerja di dalamnya.

    f. Prinsip fleksibilitas

    “Other things being equal, that layout is best that can be adjusted and

    rearrange at minimum cost and inconvenience ”.

    Prinsip ini sangat berarti dalam masa dimana riset ilmiah, komunikasi, dan

    transportasi bergerak dengan cepat, yang mana hal ini akan mengakibatkan

    dunia industri harus ikut berpacu mengimbanginya. Untuk ini, kondisi

    ekonomi akan bisa tercapai apabila tata letak yang ada telah direncanakancukup fleksibel untuk diadakan penyesuaian/pengaturan kembali

    (relayout ) dengan cepat dan biaya yang relatif murah.

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    52/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    3.4. Jenis Persoalan Tata Letak Pabrik

    Jenis dari persoalan tata letak pabrik antara lain:

    1. Perubahan rancangan

    Perubahan rancangan mungkin hanya memerlukan penggantian sebagian kecil

    tata letak yang telah ada, atau berbentuk perancangan ulang tata letak. Hal ini

    bergantung kepada perubahan yang terjadi.

    2. Perluasan departemen

    Dapat terjadi bila ada penambahan produksi suatu komponen produk tertentu.

    Perubahan ini mungkin hanya berupa penambahan sejumlah mesin yang dapat

    diatasi dengan membuat ruangan atau mungkin diperlukan perubahan seluruh

    tata letak jika pertambahan produksi menuntut perubahan proses.

    3. Pengurangan departemen

    Jika jumlah peroduksi berkurang secara drastis dan menetap, perlu

    dipertimbangkan pemakaian proses yang berbeda dari proses sebelumnya.

    Perubahan seperti mungkin menuntut disingkirkannya peralatan yang telah

    ada dan merencanakan pemasangan jenis peralatan lain.

    4. Penambahan produk baru

    Jika terjadi penambahan produk baru yang berbeda prosesnya dengan produkyang telah ada, maka dengan sendirinya akan muncul masalah baru. Peralatan

    yang ada dapat digunakan dengan menambah beberapa mesin baru pada tata

    letak yang ada dengan penyusunan ulang minimum, atau mengkin

    memerlukan penyiapan departemen baru, dan mungkin juga dengan pabrik

    baru.

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    53/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    5. Memindahkan satu departemen

    Memindahkan satu departemen dapat menimbulkan masalah yang besar. Jika

    tata letak yang ada masih memnuhi, hanya diperlukan pemindahan ke lokasi

    lain. Jika tata letak yang ada sekarang tidak memenuhi lagi, hal ini

    menghadirkan kemungkinan untuk perbaikan kekeliruan yang lalu. Hal ini

    dapat berubah ke arah tata letak ulang pada wilayah yang baru.

    6. Penambahan departemen baru

    Masalah ini dapat timbul karena adanya penyatuan, seperti pekerjaan mesin

    bor dari seluruh departemen disatukan ke dalam satu departemen terpusat.

    Masalah ini dapat juga terjadi karena kebutuhan pengadaan suatu departemen

    untuk pekerjaan yang belum pernah ada sebelumnya. Hal ini dapat terjadi

    untuk membuat suatu komponen yang selama ini dibeli dari perusahaan lain.

    7. Perubahan metode produksi

    Setiap perubahan kecil dalam suatu tempat kerja seringkali mempunyai

    pengaruh terhadap tempat kerja yang berdekatan. Hal ini menuntut peninjauan

    kembali atas wilayah yang terlibat.

    8. Penurunan biaya

    Hal ini merupakan akibat dari setiap keadaan pada masalah-masalahsebelumnya.

    9. Perencanaan fasilitas baru

    Merupakan persoalan tata letak terbesar. Perancangan umumnya tidak dibatasi

    oleh kendala fasilitas yang ada. Perancangan bebas merencanakan tata letak

    yang paling baik yang dapat dipakai. Bangunan dapat dirancang untuk

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    54/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    menampung tata letak setelah diselesaikan. Fasilitas dapat ditata untuk

    kegiatan manufaktur terbaik.

    3.5. Tipe Tata Letak dan Dasar Pemilihannya 4

    4 James Apple. op.cit. hal. 148-159

    Susunan mesin dan peralatan pada suatu perusahaan akan sangat

    mempengaruhi kegiatan produksi, terutama pada efektivitas waktu proses

    produksi dan kelelahan yang dialami oleh operator di lantai produksi.

    Tata letak pabrik yang baik dapat diartikan sebagai penyusunan yang

    teratur dan efisien dari semua fasilitas-fasilitas pabrik dan tenaga kerja yang ada

    di pabrik. Fasilitas pabrik disini tidak hanya mesin-mesin tetapi juga service area ,

    termasuk tempat penerimaan dan pengiriman barang, maintenance, gudang dan

    sebagainya. Di samping itu juga, sangat penting diperhatikan keamanan dan

    kenyamanan pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Oleh karena itu,tata letak

    pabrik yang baik adalah tata letak yang memiliki daerah kerja yang memiliki

    interrelasi, sehingga bahan-bahan dapat diproduksi secara ekonomis.

    Tata letak pabrik sangat berkaitan erat dengan efesiensi dan efektivitas

    pekerjaan. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut :

    - Kegiatan produksi akan lebih ekonomis bila aliran suatu bahan dirancang dengan baik.

    - Pola aliran bahan menjadi dasar terhadap suatu susunan peralatan yang efektif.

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    55/113

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    56/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    macam produk yang berbeda atau suatu produk dasar yang diproduksi dalam

    berbagai macam variasi.

    3. Fixed Position Layout

    Merupakan susunan dimana mesin-mesin dan perlatan ditempatkan pada

    tempat yang tetap karena posisi benda yang dikerjakannya tidak dapat

    dipindahkan. Pada umumnya digunakan untuk produk akhir yang dimensinya

    besar, salah satu contohnya adalah pembuatan galangan kapal.

    4. Group Technology Layout

    Merupakan susunan dimana mesin-mesin dan perlatan dikelompokkan

    berdasarkan bentuk komponen yang dikerjakannya, bukan berdasarkan produk

    akhir. Sehingga untuk pengerjaan part/bagian yang prosesnya hampir sama

    dikerjakan di satu departemen.

    Gambar-gambar tipe tata letak dapat dilihat pada Gambar 3.1.

    3.6. Gudang 5

    3.6.1. Definisi Gudang

    Menurut David E Mulcahy , gudang 5

    5 David E Mulcahy, “Warehouse and Distribution Operation Handbook”, hal. 12

    adalah suatu fungsi penyimpanan

    berbagai macam jenis produk [unit-unit penyimpanan persediaan (UPS)] yang

    memiliki unit-unit penyimpanan dalam jumlah yang besar maupun yang kecil

    dalam jangka waktu saat produk dihasilkan oleh pabrik (penjual) dan saat produk

    dibutuhkan oleh pelanggan atau stasiun kerja dalam fasilitas produksi.

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    57/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT . Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    Bubut

    Bor

    Bor

    Bor

    Bubut

    Bubut

    Frais

    Frais

    FraisA

    B

    C

    BA

    C

    (a) Process Layout

    Bubut

    Bubut

    BubutBor

    Bor Frais

    Frais Bor

    A

    B

    C

    A

    B

    C

    (b) Product Layout

    Bubut

    Bubut

    Bor

    Frais

    Bubut

    Frais Frais

    Bor Frais Frais

    Bor Bubut

    A

    B

    C

    A

    B

    C

    (c) Group Technology Layout

    Bubut

    Bor

    Frais

    Gerinda

    Produk

    (d) Fixed Position Layout

    Gambar 3.1. Tipe Tata Letak

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    58/113

    Gudang sebagai tempat yang dibebani tugas untuk menyimpan barang

    yang akan dipergunakan dalam produksi, sampai barang tersebut diminta sesuai

    dengan jadwal produksi.

    Gudang atau storage pada umumnya akan memiliki fungsi yang cukup

    penting didalam menjaga kelancaran operasi produksi suatu pabrik. Disini ada tiga

    tujuan utama dari departemen ini yang berkaitan dengan pengadaan barang, yaitu

    sebagai berikut:

    1. Pengawasan, yaitu dengan sistem administrasi yang terjaga dengan baik

    untuk mengontrol keluar masuknya material. Tugas ini juga menyangkut

    keamanan dari pada material yaitu jangan sampai hilang.

    2. Pemilihan, yaitu aktifitas pemeliharaan/perawatan agar material yang

    disimpan di dalam gudang tidak cepat rusak dalam penyimpanan.

    3. Penimbunan/penyimpanan, yaitu agar sewaktu-waktu diperlukan maka

    material yang dibutuhkan akan tetap tersedia sebelum dan selama proses

    produksi berlangsung.

    Dalam suatu pabrik, gudang dapat dibedakan menurut karakteristik

    material yang akan disimpan, yaitu sebagai berikut:

    a. Raw Material Storage .

    Gudang ini akan menyimpan setiap material yang akan dibutuhkan/digunakan

    untuk proses produksi. Lokasi dari gudang ini umumnya berada di dalam

    bangunan pabrik ( indoor ). Untuk beberapa jenis bahan tertentu bisa juga

    diletakkan di luar bangunan pabrik ( outdoor ) yang mana hal ini akan dapat

    menghemat biaya gudang karena tidak memerlukan bangunan special untuk

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    59/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    itu. Gudang ini kadang-kadang disebut pula sebagai stock room karena

    fungsinya memang penyimpan stock untuk kebutuhan tertentu.

    b. Working Process Storage .

    Dalam industri manufaktur sering kita jumpai bahwa benda kerja harus

    melalui beberapa macam operasi dalam pengerjaannya. Prosedur ini sering

    pula harus terhenti karena dari satu operasi ke operasi berikutnya waktu

    pengerjaan yang dibutuhkan tidaklah sama, sehingga untuk itu material harus

    menunggu sampai mesin atau operator berikutnya siap mengerjakan. Work in

    process storage ini biasanya terdiri dari dua macam, yaitu:

    • Small amount materials , yang akan diletakkan di antara stasiun kerja,

    mesin atau pula suatu tempat yang berdekatan dengan lokasi operasi

    selanjutnya tersebut.

    • Large amount materials , atau bahan-bahan yang akan disimpan dalm

    jumlah yang besar dan waktu yang relatif cukup lama yang mana

    lokasinya akan terletak di dalam area produksi.

    c. Finished Goods Product Storage .

    Kadang-kadang disebut juga dengan warehouse yang fungsinya adalah

    menyimpan produk-produk yang telah selesai dikerjakan. Departemen ini

    mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

    • Penerimaan produk jadi yang telah selesai dikerjakan oleh departemen

    produksi.

    • Penyimpanan produk jadi dengan sebaik-baiknya dan selalu siap pada

    saat ada permintaan masuk.

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    60/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    • Pengepakan ( packaging ) dari produk untuk dapat dikirim dengan aman.

    Menyelenggarakan administrasi pergudangan terutama untuk produk jadi.

    Jelas di sini bahwa lokasi dari gudang produk jadi (dan juga departemen

    pengiriman barang) haruslah direncanakan berdekatan dengan fasilitas

    transportasi seperti halnya pada saat merencanakan departemen penerimaan

    bahan dan raw material storage .

    d. Storage For Supplies .

    Gudang untuk penyimpanan non-productive items dan digunakan untuk

    menunjang fungsi dan kelancaran produksi seperti packaging materials,

    maintenance supplies, parts, office supplies , dan lain-lain.

    e. Finished Parts Storage .

    Gudang untuk menyimpan parts yang siap untuk dirakit. Gudang ini biasanya

    diletakkan berdekatan dengan assembly area atau bisa juga ditempatkan

    secara terpisah di dalam work in process storage .

    f. Salvage .

    Sebagian besar proses produksi ada kemungkinan beberapa benda kerja akan

    salah dikerjakan ( miss-processed ), untuk ini memerlukan pengerjaan kembali

    untuk membetulkannya sehingga kualitas produksi tersebut diperbaiki

    kembali. Benda kerja yang tidak bisa diperbaiki akan menjadi scrap atau

    buangan/limbah, untuk ini harus diletakkan dalam lokasi sendiri.

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    61/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    g. Scrap & Waste .

    Scrap adalah material atau komponen yang salah dikerjakan dan tidak bisa

    diperbaiki lagi sedangkan buangan atau waste adalah normal residu dari

    proses produksi seperti garam, potongan-potongan logam, dan lain-lain yang

    tidak berguna lagi dalam proses produksi yang ada (meskipun dalam proses

    recycling hal ini akan berguna untuk bahan produk yang lain). Material yang

    berupa scrap atau buangan ini biasanya akan dikumpulkan dan diletakkan

    dalam area yang terpisah dari pabrik dengan harapan akan bisa dijual ke pihak

    lain yang membutuhkannya.

    3.7. Perancangan Tata Letak Gudang

    Gudang harus dirancang dengan memperhitungkan kecepatan gerak

    barang. Barang yang bergerak cepat lebih baik diletakkan dekat dengan tempat

    pengambilan barang, sehingga mengurangi seringnya gerakan bolak-balik. Dalam

    gudang penyimpanan faktor yang berpengaruh sangat besar terhadap penanganan

    barang ialah letak dan desain gedung dimana barang itu disimpan.

    Tujuan Umum dari metode penyimpanan barang adalah:

    1. Penggunaan volume bangunan yang maksimum

    2. Penggunaan waktu, buruh dan perlengkapan baik

    3. Kemudahan pencapaian bahan

    4. Pengangkutan barang cepat dan mudah

    5. Identifikasi barang yang baik

    6. Pemeliharaan barang yang maksimum

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    62/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    7. Penampilan yang rapi dan tersususun.

    3.8. Pengaturan Tata Letak Produk

    Yang dilakukan dalam pelaksanaan tata letak produk adalah menentukan

    jumlah lahan yang akan ditempati oleh produk-produk yang disimpan di dalam

    gudang, melingkupi produk-produk work in process dan finished goods. Dalam

    penentuan tata letak produk ini dibutuhkan beberapa langkah, yakni:

    1. Perhitungan kapasitas area di gudang

    2. Pengklasifikasian produk berdasarkan customer

    3. Perhitungan kebutuhan area untuk masing-masing item.

    4. Penentuan urutan moving untuk masing-masing area

    5. Penentuan tata letak

    3.9. Metode Shared Storage 6

    Untuk mendukung pertimbangan atas shared storage , jika kedatangan dari

    100 palet dengan jumlah besar "perpindahan yang cepat" dari produk untuk

    Di dalam usaha untuk mengurangi persyaratan ruang simpan pada

    dedicated storage , beberapa manajer gudang menggunakan suatu variasi dari

    dedicated storage di mana penempatan produk akhir diatur secara lebih hati-hati.

    Secara khusus, dari waktu ke waktu, hasil-hasil yang berbeda menggunakan slotruang simpan yang sama, sekalipun produk akhir itu hanya menduduki slot itu

    sekali saja.

    6 Richard L. Francis, Lean f. McGinnis Jr and John A. White: “Facility Layout and Location: AnAnalytical Approach, 2 nd Edition”, Prentice-Hall Inc., New Jersey, 1992. Hal 286-293.

  • 8/18/2019 Gudang Ekspor Shared Storage

    63/113

    Muhammad Ilham : Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru Dengan Metode Shared Storage, 2009.USU Repository © 2009

    disimpan di slot penyimpanan. Palet dengan jumlah besar tersebut akan digunakan

    kembali dan akan dikirimkan sebanyak 5 palet per hari dalam rentang waktu 20

    hari.

    Dengan randomized storage , 100 slot ruang simpan yang kosong terpilih

    "secara acak" untuk produk; tidak ada kepastian bahwa hasil itu adalah suatu

    perpindahan yang cepat. Dengan dedicated storage, sebaliknya, sedikitnya 100

    slot yang kosong harus tersedia di antara lokasi-lokasi utama yang terpilih agar

    terjadi perpindahan yang cepat.

    Jika randomized storage yang digunakan, setiap kali suatu beban palet

    dipindahkan dari ruang simpan, slot tersedia untuk digunakan oleh produk yang

    memerlukan ruang simpan berikutnya. Namun dengan dedicated storage , masing-

    masing kepindahan dari suatu palet dari ruang simpan membuat satu slot yang

    kosong yang tidak akan mungkin diisi paling awal sampai kedatangan dari

    pengiriman yang berikutnya dari produk yang sama.

    Shared storage bisa dianggap sebagai system pemindahan barang yang

    cepat