Gas Exchange and Transport Also Immunity

download Gas Exchange and Transport Also Immunity

of 7

Transcript of Gas Exchange and Transport Also Immunity

  • 8/3/2019 Gas Exchange and Transport Also Immunity

    1/7

    Pertukaran Gas

    A. Komposisi udara atmosfer. Udara atmosfer, pada tekanan 760 mmHg di hari yang hangat, terdiridari oksigen (21%), nitrogen (79%), karbondioksida (0,04%) dan berbagai gas mulia.

    B. Sifat dan konsep tekanan parsial gas1. Dalam campuran gas, setiap gas memakai tekanannya sendiri sesuai dengan presentasinya

    dalam campuran, terlepas dari keberadaan gas lain ( Hukum Dalton )

    2. Tekanan ini disebut tekanan (tegangan) parsial gas dalam suatu campuran dandilambangkan dengan simbol P di depan lambang kimia serta dinyatakan dalam milimeter

    mercuri mmHg

    3. Solubilitas gas dalam air bervariasi sesuai tekanan dan temperaturnya .Solubilitas meningkatsetara dengan paningkatan tekanan parsial dan menurun sesuai dengan peningkatan

    temperatur (Hukum Henry)

    4. Volume gas berbanding terbalik dengan tekanan gas ( Hukum Boyle). Jika tekanan meningkat, molekul-molekul gas terkompresi dan volume berkurang.

    C. Pertukaran gas pulmonary (External Respiration)1. Membran respirasi, tempat berlangsungnya pertukaran gas, terdiri dari lapisan sulfaktan,epithelium squamous simple pada dinding alveolar.membran dasar pada dinding alveolar,

    ruang interstitial yang mengandung serabut jaringan ikat dan cairan jaringan, membran

    dasar kapilar, dan endothelium kapilar.Molekul gas harus melewati keenam lapisan ini

    melalui proses difusi.

    2. O2 dan CO2 menurunkan gradien tekanan parsialnya saat melewati membran respiratorik.a. Molekul gas berdifusi dari area bertekanan persial tinggi ke area bertekanan parsial

    rendah terlepas dari konsentrasi gas lain dalam larutan; dengan demikian, kecepatan

    difusi gas menembus membran ditentukan oleh tekanan parsialnya.

    b. PO2 dalam udara alveolar adalah 100 mmHg, sementara PO2 pada darah teroksigenisasidalam kapiler pulmoner di sekitar alveoli adalah 40 mmHg.Dengan demikian, O2

    berdifusi dari udara alveolar menembus membran respiratorik menuju kapilar paru.

    c. PCO2 dalam udara alveolar adalah 40 mmHg dan PCO2 dalam kapilar di sekitarnya adalah45 mmHg.Dengan demikian CO2 berdifusi dari kapilar ke alveoli.

    3. Faktor yang mempengaruhi difusi gas selain gradien tekanan parsialnya, antara lain:a. Ketebalan membran respiratori. Penyebab apapun yang dapat meningkatkan ketebalan

    membran, seperti edema dalam ruang interstitial atau infiltrasi fibrosa paru-paru akibat

    penyakit pulmonar dapat mengurangi difusi

    b. Area permukaan membran respirasi. Pada penyakit seperti emfisema, sebagian besarpermukaan yang tersedia untuk pertukaran gas berkurang dan pertukaran gas

    mengalami gangguan berat.

    c. S

    olubilitas gas dalam membran respirasi.Solubilitas C

    O2 20 kali lebih besar dari

    O2.

    Dengan demikian, CO2 berdifusi melalui membran 20 kali lebih cepat dari O2.

    D. Pertukaran Gas Sistemik (Internal Respiration)1. Merupakan pertukaran O2 dan CO2 antara Kapiler sistemik dan sel-sel jaringan.2. Terjadi di seluruh jaringan tubuh, berbeda dengan respirasi eksternal yang hanya terjadi di

    paru-paru.

    3. Oxygenated blood (kaya akan oksigen) akan diubah menjadi deoksigenated blood(kekurangan oksigen)

  • 8/3/2019 Gas Exchange and Transport Also Immunity

    2/7

    4. Tekanan parsial O2 (PO2) lebih tinggi daripada di jaringan yaitu 100 mmHg, sedangkan dijaringan adalah 40 mmHg, hal ini dikarenakan sel tubuh secara konstan membutuhkan O2

    untuk memproduksi ATP.

    5. Ketika difusi O2 berlangsung, maka CO2 pun ikut berdifusi dengan arah berlawanan, karenaperbedaan tekanan antara kapiler darah dan jaringan lewat interstitial fluid.Tekanan parsial

    CO

    2 di interstitial fluid adalah 45 mHg sedangkan tekanan parsial di darah adalah 40 mmHg.

  • 8/3/2019 Gas Exchange and Transport Also Immunity

    3/7

    TRANSPOR GASMELALUI DARAH

    A. Transpor oksigen.Sekitar 97% oksigen dalam darah dibawa eritrosit yang telah berikatandengan hemoblobin (hb), 3% oksigen sisanya larut dalam plasma.

    1. Setiap molekul dalam keempat molekul besi dalam hemoglobin berikatan dengan satumolekul oksigen untuk membentuk oksihemoglobin berwarna merah tua. Ikatan ini tidak

    kuat dan reversible. Hemoglobin tereduksi (HHb) berwarna merah kebiruan.

    2. Kapasitas oksigen adalah volume maksimum oksigen yang dapat berikatan dengansejumlah hemoglobin dalam darah.

    3. Kejenuhan oksigen darah adalah rasio antara volume oksigen aktual yang terikat padahemoglobin dan kapasitas oksigen:

    Kejenuhan oksigen = kandungan oksigen x 100

    Kapasitas oksigen

    B. Transpor karbondioksida. Karbon dioksida yang berdifusi ke dalam darah dari jaringandibawa ke paru-paru melalui cara berikut:

    1. Sejumlah kecil CO2 (7-8 %) tetap terlarut dalam plasma.2. Karbon dioksida yang tersisa bergeak ke dalam sel darah merah , dmana 25% nya

    bergabung dala bentuk reversible yang tidak kuat dengan gugus amino di bagian globin

    pada hemoglobin untuk membentuk karbaminohemoglobin.

  • 8/3/2019 Gas Exchange and Transport Also Immunity

    4/7

    3. Sebagian besar karbondioksida dibawa dalam bentuk bikarbonat terutama dalamplasma.

    4. Pergeseran klorida. Ion bikarbonat bermuatan negatif yang terbentuk dalam sel darahmerah berdifusi ke dalam plasma dan hanya menyisakan ion bermuatan positif

    berlebihan

    a. Untuk mempertahankan netralitas elektrokimia, ion bermuatan negatif lain yangsebagian besar ion klorida bergerak ke dalam sel darah merah untuk memulihkanequiblirium ion. Inilah yang disebut sebagai pergeseran ion klorida.

    b. Kandungan klorida dalam sel darah merah di vena yang memiliki konsentrasi karbondioksida lebih tinggi akan lebih besar dibandingkan dalam ateri.

    5. Ion bermuatan positif yang terlepas akibat disosiasi asam karbonat, berikatan denganhemoglobin dalam se darah merah untuk meminimalisasi perubahan pH.

  • 8/3/2019 Gas Exchange and Transport Also Immunity

    5/7

    IMUNITAS

    1. Imunitas aktif, didapat akibat kontak langsung dengan mikriorganisme, sehingga tubuhmemproduksi antibodinya sendiri.

    a. Imunitas aktif alami, bila terpapar suatu penyakit (cacar) maka ada imunitas khususb. Imunitas aktif buatan, hasil vaksinasi

    2.

    Imunitas pasif, terjadi apabila antibodi dipindah dari satu individu ke individu lain.

    a. Pasif alami, IgG pada saat janin masuk ke dalam plasentab. Pasif buatan, injeksi antibodi kuda yang tahan terhadap bisa ular.

    SEL YANG TERLIBAT

    Sel B dan Sel T

    FUNGSI

    1. Sel B ; antigen spesifik yang berproliferasi untuk merespon antigen tertentu.Sel Bberdiferensiasi menjadi sel plasma, sel plasma ini yang akan menghasilkan antibodi.

    2. S

    elT

    ; berproliferasi jika ada antigen, tetapi tidak memproduksi antibodi, membantuS

    el Bdalam merespons adanya antigen baru

    3. Makrofag ; fagositik sel dengan enzimatikRESPONSEL B

    - Sel B merupakan Bursa Fabrisius, jaringan limfoid pada ayam- Berdiferensiasi , lalu bermigrasi ke organ limfe perifer- Yang mature membawa imunoglobin- Saat ada antigen, sel B akan berdiferensiasi dengan bantuan sel T menjadi:

    a. Sel plasma, sekresi antibodib. Sel memori, pecahan sel B, menetap dalam organ limfoid dan akan mensekresi antibodi

    jauh setelah infeksi teratasi.

    - Clonal theoryRESPONSELT

    - Mature di thymus, tapi asalnya dari sel batang pada sumsum tulang belakang- Setelah berdiferensiasi dan mature, sel T pindah ke organ limfoid- Berdiferensiasi menjadi sel plasma :

    1. Sitotoksik (pembunuh)2. Helper3. Supresor, penghambat4. Limfokin, modifikasi sistem imun

    a. Interleukin I, meningkatkan aktivasi sel B dan sel T, membantu memicu respondemam

    b. Interleukin II, aktivasi proliferasi dan diferensiasi sel T

  • 8/3/2019 Gas Exchange and Transport Also Immunity

    6/7

    LEUKOCYTE

    Kandungan:

    y Terdapat 5000-10000/mm3y Berdasarkan nucleated;y Granulocytey Agranulocytey Migrasi dengan diapedesis1. Agranulocyte

    a. Limfosit- normalnya 20-25 %

    - mengandung limfosit T dan B

    - respon untuk antigen asing

    b. Monosit- jika sudah mature dan keluar menuju jaringan disebut makrofag

    - WBC paling besar

    - fagositosis

    2. Granulocytea. Neutrophil

    - 60-70%

    - pertahanan terhadap serangan bakteri

    - terdapat alkaline phosphatase

    b. Eusinophil- 2-4%

    - fagositik sel

    - berdiferensiasi jika ada reaksi alergi

    - terdapat peroxidase

    c. Basophil- 0,5-1 %

    - terdapat heparin dan histamin

  • 8/3/2019 Gas Exchange and Transport Also Immunity

    7/7