Gagal Ginjal Kronik_lp

download Gagal Ginjal Kronik_lp

of 21

Transcript of Gagal Ginjal Kronik_lp

  • 8/8/2019 Gagal Ginjal Kronik_lp

    1/19

    GAGAL GINJAL KRONIK

    A. Pengertiangagalginjal Kronik

    Gagal Ginjal Kronik (CRF) atau penyakit ginjal tahap akhir adalah gangguan fungsi ginjal

    yang menahun bersifat progresif dan irreversibel. Dimana kemampuan tubuh gagal untuk

    mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia

    (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah) ( KMB, Vol 2 hal 1448).

    Gagal ginjal terdiri dari dua macam yaitu gagal ginjal Akut(acuternal failure) dangagal

    ginjal Kronik(GGK).

    1. Gagal ginjal Kronikmerupakan suatu kondisi di mana kedua ginjal mengalami kerusakan

    permanen dan tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Biasanya ditandai

    dengan edema seluruh tubuh (edema anasarka) karena terjadinya hipertensi portal dan

    kadar klirens kreatinin < 25. Penyebab gagal ginjal kronik ini yang paling utama adalah

    diabetes sekitar 40 persen dari penyakit gagal ginjal. Dan penyebab yang kedua adalah

    tekanan darah tinggi sekitar 25 persen dari penyakit gagal ginjal. Penyebab lainnya

    adalah karena kelainan kekebalan (suatu penyakit genetik), cacat lahir, dsb.

    2. Gagal ginjal Akutbiasanya hanya timbul secara mendadak dan bila ditangani dengan

    baik akan sembuh dan tidak mengalami kerusakan permanen. Penyebab kegagalan ini

    dikarenakan keracunan, alergi obat, toxin, kehilangan darah banyak secara mendadak,

    kehilangan cairan tubuh maunpun trauma.

    Tanda-tanda Gagal Ginjal.

    y Kencing berubah warna, berbusa

    y Kencing sedikit berlainan dengan

    sebelumnya.

    y Sering terbangun di malam hari

    untuk kencing.

    y Pembengkakan terjadi di kaki,

    pergelangan tangan dan dimuka

    y Lemah dan lekas capai

    y Sesak napas

    y Nafas bau

    y Timbul rasa pegal di punggung

    y Kehilangan nafsu makan

    y Mual, muntah

    y Rasa gatal di kaki atau dibadan

  • 8/8/2019 Gagal Ginjal Kronik_lp

    2/19

    Ginjalmerupakan organ tubuh manusia yang terpenting yang terletak di belakang

    perut atau abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang di bawah hati dan

    limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar

    suprarenal). Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang peritoneum yang

    melapisi rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal

    kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati.

    Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas . Kedua

    ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang

    membantu meredam goncangan.Setiap ginjal memiliki ukuran panjang sekitar 11 cm dan

    ketebalan 5 cm dengan berat sekitar 150 gram. Ginjal memiliki bentuk seperti kacang dengan

    lekukan yang menghadap ke dalam. Di tiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang

    menghubungkan arteri renal, vena renal, dan ureter.

    Fungsi Ginjal.

    Ginjal mempunyai fungsi sebagai system filter/ menyaring/membuang sisa-sisa air

    kotor, atau sampah dan racun hasil metabolisme tubuh yang berlebihan di dalam tubuh

    manusia, mengatur tekanan darah, mengatur keseimbangan kimia dalam tubuh, memelihara

    tulang agar tetap kuat, memberikan isyarat untuk membuat sel darah merah kepada tubuh dan

    membuat tubuh berkembang secara normal.

    Tubuh Manusia terdiri dari berbagai organ dan jaringan yang menyusun menjadi satu

    kesatuan yang saling terkait. Organ merupakan unit fungsional terkecil dari tubuh manusia,

    dimana fungsi dan letaknya berbeda-beda satu sama lainnya. Misalnya organ tubuh manusia

    adalah kepala, tangan, kaki, dsb sedangkan organ dalam tubuh manusia adalah jantung, otak,

    mata, ginjal dsb.Sedangkan unutk jaringan tubuh manusia adalah jaringan lunak, jaringan

    ikat dsb. Organ dan jaringan tubuh manusia merupakan suatu kumpulan sel-sel dimana sel

    tersebut berkelompok tersusun secara teratur membentuk jaringan atau organ.Sel adalah unit

    terkecil dari tubuh manusia.

    Sel manusia adalah multiseluler yakni berasal dari satu sel telur yang telah

    difertilisasi atau dibuahi oleh sel sperma, lalu sel hasil pembuahan tersebut berkembang

    menjadi sel yang bermacam-macam jenisnya sampai membentuk bermacam-macam sistem

    jaringan dan organ manusia. Sel-sel didalam sistem jaringan dan organ manusia terus

  • 8/8/2019 Gagal Ginjal Kronik_lp

    3/19

    berkembang membentuk jaringan dan organ dewasa, kemudian sel-sel di dalam organ itu

    mengalami degenerasi dan berakhir dengan kematian.

    Di dalam tubuh normal, selalu ada sel-sel baru yang timbu dan tumbuh dan ada sel-

    sel yang mati, semuanya itu diatur oleh gen. Gen adalah unit fungsional terkecil dari mahluk

    hidup. Gen itu terdapat dalam kromoson atau DNA yang mengandung kode genetik spesifik.

    Gen berfungsi mengatur, mengkoordinasikan, mengawasi serta mengendalikan semua proses

    kehidupan seperti bentuk dan fungsi organ, pertumbuhan, keturunan dsb. Gen yang mengatur

    pertumbuhan dan differensiasi sel disebut onkogen atau protoonkogen, sedangkan gen yang

    menghambat pertumbuhan disebut antiokagen atau gen supresor.

    B. Etiologi

    Penyebab gagak ginjal kronik cukup banyak tetapi untuk keperluan klinis dapat

    dibagi dalam 2 kelompok :

    1. Penyakit parenkim ginjalPenyakit ginjal primer : Glomerulonefritis, Mielonefritis, Ginjal polikistik, T bc ginjal

    Penyakit ginjal sekunder : Nefritis lupus, Nefropati, Amilordosis ginjal, Poliarteritis

    nodasa, Sclerosis sistemik progresif, Gout, Dm

    2. Penyakit ginjal obstruktif : pembesaran prostat,Batu saluran kemih, Refluks ureter,Secara garis besar penyebab gagal ginjal dapat dikategorikan Infeksi yang berulang dan

    nefron yang memburuk Obstruksi saluran kemih Destruksi pembuluh darah akibat

    diabetes dan hipertensi yang lama Scar pada jaringan dan trauma langsung pada ginjal

    C. Patofisiologi

    2 pendekatan teoritis yang biasanya diajukan untuk menjelaskan gangguan fungsi ginjal pada

    Gagal ginjal Kronis:

    1. Sudut pandang tradisionalMengatakan bahwa semua unit nefron telah terserang penyakit namun dalam stadium

    yang berbeda-beda, dan bagian spesifik dari nefron yang berkaitan dengan fungsi fungsi

    tertentu dapat saja benar-benar rusak atau berubah strukturnya, misalnya lesi organic

    pada medulla akan merusak susunan anatomic dari lengkung henle.

    2. Pendekatan Hipotesis Bricker atau hipotesis nefron yang utuh

  • 8/8/2019 Gagal Ginjal Kronik_lp

    4/19

    Berpendapat bahwa bila nefron terserang penyakit maka seluruh unitnya akan hancur,

    namun sisa nefron yang masih utuh tetap bekerja normal. Uremia akan timbul bila jumlah

    nefron yang sudah sedemikian berkurang sehingga keseimbangan cairan dan elektrolit

    tidak dapat dipertahankan lagi.

    Adaptasi penting dilakukan oleh ginjal sebagai respon terhadap ancaman

    ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.Sisa nefron yang ada mengalami hipertrofi dalam

    usahanya untuk melaksanakan seluruh beban kerja ginjal, terjadi peningkatan percepatan

    filtrasi, beban solute dan reabsorpsi tubulus dalam setiap nefron yang terdapat dalam ginjal

    turun dibawab normal. Mekanisme adaptasi ini cukup berhasil dalam mempertahankan

    keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh hingga tingkat fungsi ginjal yang rendah.Namun

    akhirnya kalau 75 % massa nefron telah hancur, maka kecepatan filtrasi dan beban solute

    bagi tiap nefron sedemikian tinggi sehingga keseimbangan glomerolus-tubulus tidak dapat

    lagi dipertahankan. Fleksibilitas baik pada proses ekskresi maupun konsentrasi solute dan air

    menjadi berkurang.

    D. Perjalananklinis

    Perjalanan umum gagal ginjal progresif dapat dibagi menjadi 3 atadium

    a.Stadium I

    Penurunan cadangan ginjal (faal ginjal antar 40 % 75 %) . Tahap inilah yang

    paling ringan, dimana faal ginjal masih baik. Pada tahap ini penderita ini belum

    merasasakan gejala gejala dan pemeriksaan laboratorium faal ginjal masih dalam masih

    dalam batas normal. Selama tahap ini kreatinin serum dan kadar BUN (Blood Urea

    Nitrogen) dalam batas normal dan penderita asimtomatik. Gangguan fungsi ginjal mungkin

    hanya dapat diketahui dengan memberikan beban kerja yang berat, sepersti tes pemekatan

    kemih yang lama atau dengan mengadakan test GFR yang teliti.

    b.Stadium II

    Insufiensi ginjal (faal ginjal antar 20 % 50 %). Pada tahap ini penderita dapat

    melakukan tugas tugas seperti biasa padahal daya dan konsentrasi ginjaL menurun. Pada

    stadium ini pengobatan harus cepat daloam hal mengatasi kekurangan cairan, kekurangan

    garam, gangguan jantung dan pencegahan pemberian obat obatan yang bersifat menggnggu

    faal ginjal. Bila langkah langkah ini dilakukan secepatnya dengan tepat dapat mencegah

    penderita masuk ketahap yang lebih berat. Pada tahap ini lebih dari 75 % jaringan yang

  • 8/8/2019 Gagal Ginjal Kronik_lp

    5/19

    berfungsi telah rusak. Kadar BUN baru mulai meningkat diatas batas normal. Peningkatan

    konsentrasi BUN ini berbeda beda, tergantung dari kadar protein dalam diit. pada stadium

    ini kadar kreatinin serum mulai meningkat melebihi kadar normal.

    Insufiensi ginjal (faal ginjal antar 20 % 50 %) . Pada tahap ini penderita dapat

    melakukan tugas tugas seperti biasa padahal daya dan konsentrasi ginjaL menurun. Pada

    stadium ini pengobatan harus cepat daloam hal mengatasi kekurangan cairan, kekurangan

    garam, gangguan jantung dan pencegahan pemberian obat obatan yang bersifat menggnggu

    faal ginjal. Bila langkah langkah ini dilakukan secepatnya dengan tepat dapat mencegah

    penderita masuk ketahap yang lebih berat.

    Pada tahap ini lebih dari 75 % jaringan yang berfungsi telah rusak. Kadar BUN baru

    mulai meningkat diatas batas normal. Peningkatan konsentrasi BUN ini berbeda beda,

    tergantung dari kadar protein dalam diit. pada stadium ini kadar kreatinin serum mulai

    meningkat melebihi kadar normal. Poliuria akibat gagal ginjal biasanya lebih besar pada

    penyakit yang terutama menyerang tubulus, meskipun poliuria bersifat sedang dan jarang

    lebih dari 3 liter / hari. Biasanya ditemukan anemia pada gagal ginjal dengan faal ginjal

    diantara 5 % 25 % . faal ginjal jelas sangat menurun dan timbul gejala gejala kekurangan

    darah, tekanan darah akan naik, , aktifitas penderita mulai terganggu.

    c.Stadium III

    Uremi gagal ginjal (faal ginjal kurang dari 10 %) Semua gejala sudah jelas dan

    penderita masuk dalam keadaan diman tak dapat melakukan tugas sehari hair sebaimana

    mestinya. Gejal gejal yang timbul antara lain mual, munta, nafsu makan berkurang ., sesak

    nafas, pusing, sakit kepala, air kemih berkurang, kurang tidur, kejang kejang dan akhirnya

    terjadi penurunan kesadaran sampai koma.Stadum akhir timbul pada sekitar 90 % dari massa

    nefron telah hancur.Nilai GFR nya 10 % dari keadaan normal dan kadar kreatinin mungkin

    sebesar 5-10 ml / menit atau kurang.

    Pada keadaan ini kreatinin serum dan kadar BUN akan meningkat dengan sangat

    mencolok sebagai penurunan. Pada stadium akhir gagal ginjal, penderita mulai merasakan

    gejala yang cukup parah karena ginjal tidak sanggup lagi mempertahankan homeostatis

    caiaran dan elektrolit dalam tubuh. Penderita biasanya menjadi oliguri (pengeluaran kemih)

    kurang dari 500/ hari karena kegagalan glomerulus meskipun proses penyakit mula mula

    menyerang tubulus ginjal, kompleks menyerang tubulus gijal, kompleks perubahan biokimia

    dan gejala gejala yang dinamakan sindrom uremik mempengaruhi setiap sistem dalam tubuh.

  • 8/8/2019 Gagal Ginjal Kronik_lp

    6/19

    Pada stadium akhir gagal ginjal, penderita pasti akan menggal kecuali ia mendapat

    pengobatan dalam bentuk transplantasi ginjal atau dialisis.

    E. Penatalaksanaan

    1. Dialisis

    Dialisis dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi gagal ginjal akut yang serius,

    seperti hiperkalemia, perikarditis dan kejang. Perikarditis memperbaiki abnormalitas

    biokimia ; menyebabkan caiarn, protein dan natrium dapat dikonsumsi secara bebas ;

    menghilangkan kecendurungan perdarahan ; dan membantu penyembuhan luka.

    2. Penanganan hiperkalemia

    Keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan masalah utama pada gagal ginjal akut ;

    hiperkalemia merupakan kondisi yang paling mengancam jiwa pada gangguan ini. Olehkarena itu pasien dipantau akan adanya hiperkalemia melalui serangkaian pemeriksaan

    kadar elektrolit serum ( nilai kalium > 5.5 mEq/L ; SI : 5.5 mmol/L), perubahan EKG

    (tinggi puncak gelombang T rendah atau sangat tinggi), dan perubahan status klinis.

    Pningkatan kadar kalium dapat dikurangi dengan pemberian ion pengganti resin (Natrium

    polistriren sulfonat [kayexalatel]), secara oral atau melalui retensi enema.

    3. Mempertahankan keseimbangan cairan

    Penatalaksanaan keseimbanagan cairan didasarkan pada berat badan harian, pengukuran

    tekanan vena sentral, konsentrasi urin dan serum, cairan yang hilang, tekanan darah dan

    status klinis pasien. Masukkan dan haluaran oral dan parentral dari urine, drainase

    lambung, feses, drainase luka dan perspirasi dihitung dan digunakan sebagai dasar untuk

    terapi penggantia cairan.

  • 8/8/2019 Gagal Ginjal Kronik_lp

    7/19

    TERAPI PENGGANTI GINJAL

    Pada penderita Gagal Ginjal Kronik stadium terminal, ketika fungsi ginjal yang tersisa

    sudah dibawah 10-15% maka ginjal tidak dapat mengkompensasi kebutuhan tubuh untuk

    mengeluarkan zat-zat sisa hasil metabolisme yang dikeluarkan melalui pembuangan urin,

    mengatur keseimbangan asam-basa dan keseimbangan cairan, menjaga kestabilan lingkungan

    dalam, dsb, untuk itu diperlukan penanganan yang disebut Terapi Pengganti Ginjal (Renal

    Replacement Therapy) untuk menggantikan kerja ginjal.

    Tujuan Terapi Pengganti Ginjal untuk mempertahankan kehidupan, meningkatkan

    kualitas hidup sehingga penderita dapat beraktifitas seperti biasa dan dapat menikmati

    kehidupannya, juga untuk mempersiapkan transplantasi (cangkok) ginjal apabila memungkinkan.

    Terapi Pengganti Ginjal yang tersedia saat ini ada 2 pilihan: Dialisis dan Transplantasi(cangkok) Ginjal.Ada 2 metode dialisis yaitu Hemodialisis (HD atau sering disebut 'cuci darah')

    dan Peritoneal Dialisis (PD atau sering disebut 'cuci perut'). Dokter ahli akan memilihkan metode

    dialisis yang tepat sesuai kondisi pasien.

    1. Hemodialisis (HD)Hemodialisis (cuci darah) terbukti sangat bermanfaat dalam memperpanjang usia dan

    meningkatkan kualitas hidup penderita gagal ginjal terminal.Dalam suatu proses

    hemodialisis, darah penderita dipompa oleh mesin kedalam kompartemen darah

    pada dialyzer.Dialyzermengandung ribuan serat (fiber) sintetis yang berlubang kecil

    ditengahnya. Darah mengalir di dalam lubang serat sementara cairan dialisis (dialisat)

    mengalir diluar serat, sedangkan dinding serat bertindak sebagai membran semipermeabel

    tempat terjadinya proses ultrafiltrasi. Ultrafiltrasi terjadi dengan cara meningkatkan tekanan

    hidrostatik melintasi membran dialyzer dengan cara menerapkan tekanan negatif kedalam

    kompartemen dialisat yang menyebabkan air dan zat-zat terlarut berpindah dari darah

    kedalam cairan dialisat. Lumayan untuk menyedot kelebihan cairan tubuh dan sampah-

    sampah sisa hasil metabolik.

  • 8/8/2019 Gagal Ginjal Kronik_lp

    8/19

    Skema HemodialisisSumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Dialysis dan http://kidney.niddk.nih.gov/Kudiseases/pubs/kdictionary/D-E.htm

  • 8/8/2019 Gagal Ginjal Kronik_lp

    9/19

    Gambar Dialyzer dan skemanya

    Sumber: http://www.moldedproducts.com/images/Dialyser_setup_all_c.JPG

    Untuk keperluan penyaluran keluar masuknya darah antara tubuh dan mesin HD makadibuat suatu hubungan langsung antara arteri dengan pembuluh darah balik (vena) di

    pergelangan tangan, melalui tindakan operasi bedah. Hubungan ini disebutA-V fistula atau AV-

    shuntatau sering disebut sebagaiCimino-shunt, ditemukan oleh dokter Cimino dan Brescia pada

    tahun 1966.AV-fistula memungkinkan pembuluh darah vena untuk tumbuh lebih tebal sehingga

    memungkinkan insersi jarum yang berulang-ulang yang diperlukan pada waktu cuci darah.

  • 8/8/2019 Gagal Ginjal Kronik_lp

    10/19

    Ilustrasi AV-fistulaSumber: http://kidney.niddk.nih.gov/kudiseases/pubs/glossary/ dan http://www.jameda.de/gesundheits-lexikon/bilder/266316.jpg

    Indikasi dilakukannya hemodialisis pada penderita gagal ginjal stadium terminal antara lain

    karena telah terjadi:

    Kelainan fungsi otak karena keracunan ureum (ensepalopati uremik)

    Gangguan keseimbangan asam-basa dan elektrolit misal: asidosis metabolik,hiperkalemia dan hipercalsemia

    Kelebihan cairan (volume overload) yang memasuki paru-paru sehingga menimbulkan

    sesak nafas berat

    Gejala-gejala keracunan ureum (uremic symptoms)

    Hal-hal penting lain yang perlu diketahui seputar Hemodialisis:

    HD harus dilakukan teratur setiap 2-3 hari sekali

    HD tidak dapat dilakukan pada pasien yang tidak kooperatif dan pasien dengan

    hemodinamik sistem sirkulasi yang tidak stabil, misal tekanan darah mudah turun (drop)

    tiba-tiba ke level yang berbahaya selama proses HD.

    HD tidak dapat menggantikan fungsi endokrin ginjal seperti: fungsi ginjal sebagai organ

    pembentuk berbagai substansi dan hormon diantaranya:erythropoietin (hormon yang

  • 8/8/2019 Gagal Ginjal Kronik_lp

    11/19

    mengatur pembentukan sel darah merah). Oleh karena itu pasien CRF stadium akhir akan

    mengalami anemia berat (kurang darah) dimana Hb turun hingga dibawah 10 g/dl

    walaupun sudah melakukan HD teratur.

    Efek samping Hemodialisis yang dapat terjadi antara lain:

    Sakit punggung (5%)

    Nyeri dada (5%)

    Sakit kepala (5%)

    Hipotensi (tekanan darah tiba-tiba turun drastis) (20%)

    Gatal di kulit (5%)

    Rasa kram di kaki (5 - 20%)

    Mual dan muntah (15%)

    Demam dan menggigil (jarang)

    Komplikasi berat yang jarang terjadi seperti: reaksi alergi (anaphylaksis) akut, banyak

    sel-sel darah merah pecah (hemolisis), adanya gelembung udara (air embolism) yang

    menyumbat pembuluh darah, kadar oksigen yang rendah dalam darah (hipoksemia)

    Komplikasi jangka panjang seperti: anemia, infeksi, denyut jantung tidak teratur

    (aritmia), penyakit jantung koroner, gizi kurang, kekurangan mineral (degenerasi) tulang,

    kekurangan vitamin dan mineral.

    2. PeritonealDialisis (PD)Peritoneal Dialisis (beberapa orang menyebutnya sebagai 'cuci perut') merupakan

    proses dialisis yang berlangsung di dalam rongga perut (memanfaatkan ruang peritoneum).

    Cairan dialisis/dialisat dimasukkan kedalam rongga perut melalui suatu katetertwo

    way (disebut Tenckhoff catheter) yang lembut, untuk kemudian didiamkan beberapa waktu

    (disebut dwell time).Antara darah dengan cairan dialisis dibatasi oleh membran peritoneum

    yang berfungsi sebagai media pertukaran zat. Ketika cairan dialisat berada di dalam rongga

    peritoneum maka terjadi pertukaran zat-zat, yang berguna akan terserap kedalam darah dan

    yang tidak berguna (produk limbah dan racun) serta kelebihan air akan terserap kedalam

    cairan dialisat melalui proses ultrafiltrasi. Ketika klep kateter pengeluaran dibuka, maka

    cairan dialisis meninggalkan tubuh dengan membawa serta limbah (racun) ditambah ekstra

    cairan yang tadi diserap dari dalam darah pasien.

  • 8/8/2019 Gagal Ginjal Kronik_lp

    12/19

    Membran Peritoneum adalah suatu membran (selaput) semi-permeabel tipis yang

    melapisi dinding perut bagian dalam serta melapisi juga organ-organ di dalam rongga perut.

    Selaput peritoneum banyak mengandung pembuluh darah yang berasal dan mengalir kedalam

    sistem sirkulasi sehingga difungsikan sebagai media ultrafiltrasi antara darah dan cairan

    dialisat. Inilah salah satu bukti penyataan keadilan Tuhan, bahwa Dia

    menyediakan/menyiapkan juga solusi yang berasal dari tubuh manusia terhadap

    permasalahan yang akan dihadapi manusia jauh sebelum penciptaan manusia.

    Cairan dialisat yang tersedia memiliki konsentrasi yang beragam yang dapat dipilih

    tergantung keperluan. Dokter akan memilihkan cairan dialisat dengan konsentrasi yang tepat

    bagi pasiennya. Bila pasien masih mengalami kelebihan volume cairan di dalam sirkulasi

    darahnya, maka digunakan cairan dengan konsentrasi yang lebih tinggi agar kelebihan cairan

    berpindah kedalam cairan dialisat.

    Skema Peritoneal Dialisis

    Sumber: http://kidney.niddk.nih.gov/kudiseases/pubs/peritoneal/images/Exchange.gif

  • 8/8/2019 Gagal Ginjal Kronik_lp

    13/19

    Ilustrasi ruang peritonium

    Sumber: http://kidney.niddk.nih.gov/Kudiseases/pubs/peritonealdose/images/PeritonealDose2.gifdan http://www.kidney.org.uk/Medical-Info/pd/pd_diagrams/pd39.gif

    Peritoneal Dialisis harus dilakukan setiap hari dan cairan dialisat harus senantiasa berada di

    rongga perut agar terjadi pembersihan darah secara adekuat.Ada 2 metode peritoneal dialisis

    yaitu:

    Continuous Ambulatory Peritoneal Dialisis (CAPD): peritoneal dialisis yang dilakukan

    sementara pasien aktif melakukan aktifitas sehari-hari. CAPD dilakukan 3-6 kali perhari

    dengan jumlah cairan dialisat sebanyak 2 liter setiap satu putaran, lamanya cairan dialisat

    berada di dalam rongga peritonium 4-6 jam.

    Continuous Cyclic Peritoneal Dialisis (CCPD) atau Peritoneal Dialisis otomatis. CCPD

    dilakukan dengan memakai bantuan mesin sewaktu pasien sedang tidur. Mesin secara

    otomatis akan melakukan penukaran cairan dialisat sebanyak 4-8 kali pada malam hari

    selama 8-12 jam ketika pasien sedang tidur.

    Keuntungan menggunakan Peritoneal Dialisis:

    Pasien diajar mandiri dalam melakukan dialisis sehingga lebih percaya diri

    Waktu lebih bebas, dapat dilakukan di rumah/tempat kerja

    Proses dialisis lebih 'lembut', tidak terjadi lonjakan-lonjakan penurunan tekanan darah

    yang drastis seperti pada hemodialisis sehingga lebih cocok bagi pasien dengan gangguan

    fungsi jantung

    Tahan lama asalkan dilakukan dengan benar sesuai petunjuk dan dilakukan dengan

    higienis

  • 8/8/2019 Gagal Ginjal Kronik_lp

    14/19

    Komplikasi PD yang mungkin timbul: infeksi rongga peritoneum (peritonitis), dapat

    meningkatkan kadar gula darah karena sebagian gula pada cairan dialisat masuk kedalam darah

    dan kekurangan vitamin & mineral.

    Transplantasi (Cangkok) Ginjal

    Cangkok ginjal adalah mencangkokkan ginjal sehat yang berasal dari manusia lain

    (donor) ketubuh pasien gagal ginjal terminal melalui suatu tindakan bedah (operasi). Biasanya

    ginjal cangkokan ditempelkan (dicangkokkan) di sebelah bawah pada pembuluh darah yang

    sama dari ginjal lama yang sudah 'tidak' berfungsi sedangkan ginjal lama dibiarkan ditempatnya.

    Gambar penempatan ginjal donor pada transplantasi ginjalSumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Kidney_transplantation

    Kenyataan bahwa manusia dapat hidup dengan 1 ginjal membuat cangkok ginjal begitu

    populer sebagai upaya terakhir bagi penyembuhan gagal ginjal terminal, selain itu membuat para

    calon pendonor ginjal bersedia 'menyumbangkan' satu ginjalnya bagi orang lain yang

    memerlukan. Ginjal merupakan salah satu organ yang sering mengalami gangguan atau

    kegagalan fungsi, oleh karena itu Allah memberikan 2 ginjal bagi setiap manusia (walaupun ada

    juga segelintir orang yang memiliki 1 ginjal sejak dilahirkan) agar ada cadangan bila salah satu

    ginjal mengalami gangguan, selain itu agar dapat disumbangkan bagi orang lain yang

    membutuhkan.

  • 8/8/2019 Gagal Ginjal Kronik_lp

    15/19

    Kendala CangkokGinjal

    Walaupun cangkok ginjal merupakan terapi terbaik bagi pasien Gagal Ginjal Kronik

    Stadium Terminal, namun bukan perkara mudah bagi pasien untuk memasuki fase ini disebabkan

    banyaknya kendala yang menghadang. Kendala yang sering dialami pasien yang ingin atau telah

    melakukan cangkok ginjal antara lain:

    Ketersediaan donor ginjal. Jumlah donor di Indonesia masih sangat kecil, hanya 15 donor

    ginjal per tahunnya, dibandingkan dengan terjadinya 2.000 kasus baru penyakit ginjal

    kronik stadium akhir per tahunnya.

    Tingginya biaya operasi cangkok ginjal. Dana yang diperlukan untuk persiapan transplantasi

    ginjal di RS dalam negeri berkisar dari 28,5 juta hingga 35 juta rupiah. Total biaya

    transplantasi di dalam negeri sekitar 80 juta hingga 250 juta rupiah.Sedangkan bila dilakukan

    di luar negeri akan menghabiskan biaya sekitar 100 juta hingga 570 juta rupiah.

    Kecocokan donor dengan resipien. Bila donor sudah tersedia atau bersedia, belum tentu akan

    cocok bila ginjalnya dicangkokkan ketubuh resipien. Donor dan resipien perlu menjalani

    serangkaian pemeriksaan untuk memperkirakan kecocokan dan tingkat keberhasilan operasi

    cangkok ginjal yang akan dilaksanakan.

    Terjadinya penolakan (rejection) setelah operasi cangkok ginjal. Rejection merupakan masalah

    terbesar bagi pasien pasca operasi cangkok ginjal.

    Sejarah CangkokGinjal

    Cangkok ginjal pertama di dunia dilakukan pada seorang wanita berusia 44 tahun

    bernama Ruth Tucker pada 17 Juni 1950 di USA. Cangkok ginjal ini kemudian menemui

    masalah reaksi penolakan (rejection) oleh tubuh penerima (resipien).Sedangkan cangkok ginjal

    berikutnya pada tahun 1954 di Boston dan Paris, berhasil dilakukan tanpa reaksi

    penolakan karena memakai ginjal donor yang berasal dari kembar identik. Cangkok ginjal ini

    dilakukan oleh ahli bedah dari Inggris yang bernama Sir Michael Francis Addison Woodruff

    (1911-2001). Penggunaan obat anti rejection diperkenalkan pertama kali pada tahun 1964.

    Menurut situs "The Indone sian Diatrans Kidney Foundation"(4), transplantasi ginjal

    yang pertama kali di Indonesia dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta

    pada 11 November 1977, yang dipimpin oleh Prof. Otta dari Tokyo dengan ginjal donor berasal

    dari adik pasien. S pesialis bedah urologi dari RSCM dan RS PGI Cikini, DR. Dr. David

  • 8/8/2019 Gagal Ginjal Kronik_lp

    16/19

    Manuputty, SpB, SpU (K) mengatakan bahwa Prof. Otta membantu melakukan cangkok ginjal

    pada 2 pasien pertama di RSCM. Operasi cangkok ginjal yang ketiga dilakukan oleh dokter

    Indonesia sendiri. Pasien ketiga yang menerima transplantasi ginjal adalah seorang dokter yang

    bernama Anom pada tahun 1978. Hingga saat ini Dr.Anom masih hidup dan merupakan pasien

    terlama yang mengalami cangkok ginjal. Hal ini membuktikan bahwa transplantasi ginjal

    merupakan terapi yang terbaik yang bisa dilakukan untuk mengatasi gagal ginjal.

    Dalam 3 dasawarsa terakhir, seiring dengan semakin tingginya permintaan akan donor

    ginjal maka praktek jual-beli ginjal (ilegal) untuk keperluan cangkok ginjal semakin marak di

    banyak negara seperti India, China, Pakistan, Filipina, dll. Walaupun praktek jual-beli

    ginjal dilarang di banyak negara, tetap saja banyak warga negara (terutama warga miskin) yang

    melakukan penjualan ginjal melalui makelar karena tergiur dengan tingginya penawaran harga

    ginjal.Sebagai contoh, di Filipina banyak penduduk miskin bersedia melepas 1 ginjalnya dengan

    imbalan sekitar 100 juta rupiah (sumber: Nat Geo Adventure TV, 2010).

    Tingkat Keberhasilan Operasi CangkokGinjal

    Dr. Indrawati Sukadis, KoordinatorTim Transplantasi Ginjal RS Cikini, mengatakan,

    tingkat keberhasilan operasi ginjal lebih tinggi bila donor berasal dari seseorang yang memiliki

    pertalian darah (relateddonor). Keberhasilan mencapai 90 persen, ujarnya.Menurut catatan dr.

    David Manuputty, 233 kasus transplantasi di Indonesia berasal dari donor hidup relateddan

    44 non-related. Dari kasus non related itu, sebanyak 6 kasus adalah donor ginjal yang berasal

    dari istri kepada suaminya.Tidak ada kasus dengan donor yang berasal dari cadaver(orang yang

    sudah meninggal dunia).

    ApakahRejection (penolakan)itu?

    Reaksi penolakan (rejection) dapat terjadi pada cangkok ginjal walaupun antara donor

    dengan penerima (resipien) memiliki golongan darah yang sama dan jenis jaringan dianggap

    'serasi' ketika dilakukan pemeriksaan awal sebelum transplantasi. Hal ini disebabkan sistem

    kekebalan tubuh seseorang sangat baik dan sangat kuat dalam membedakan mana yang

    merupakan bagian tubuh dan mana yang bukan. Organ-organ yang dicangkokkan seperti ginjal,

    hati, jantung, dsb dianggap sebagai 'penyerang' oleh tubuh resipien sehingga cepat atau lambat

    akan ditolak, kecuali ginjal yang berasal dari kembar identik kemungkinan besar tidak akan

    ditolak.Tingkat reaksi penolakan sangat bervariasi dari orang ke orang.

  • 8/8/2019 Gagal Ginjal Kronik_lp

    17/19

    Penolakan bisa bersifat akut atau kronis. Penolakan akut (acute rejection) onsetnya cepat,

    umumnya terjadi pada minggu-minggu pertama sampai beberapa bulan setelah operasi cangkok

    ginjal. Menurut statistik, sekitar 40% penolakan akut terjadi dalam 3 bulan pertama setelah

    transplantasi. Gejala yang umum dari penolakan akut adalah: rasa sakit dan demam, tetapi

    seringkali tanpa gejala. Dokter dapat mencurigai telah terjadi penolakan akut bila kadar kreatinin

    darah setelah transplantasi tidak turun atau sudah turun kemudian naik kembali dan menetap

    agak tinggi. Untuk memastikan apakah telah terjadi rejection atau tidak pada cangkok ginjal

    dengan melakukan pemeriksaan biopsi jarum pada ginjal cangkokan.

    Penolakan kronis sering menyebabkan kegagalan transplantasi ginjal setelah tahun

    pertama operasi cangkok ginjal. Penolakan jenis ini terjadi secara perlahan-lahan, ginjal

    cangkokan mengalami penuaan lambat tetapi lebih cepat daripada orang normal.

    Dikatakan telah terjadi penolakan kronis bila penolakan terjadi lebih dari satu tahun setelah

    operasi cangkok ginjal.

    Penolakan kronis kemungkinan disebabkan oleh antibodi resipien yang menyerang ginjal

    cangkokan. Dokter akan mencurigai telah terjadi penolakan kronis bila kadar kreatinin darah

    naik secara perlahan-lahan setelah sempat stabil untuk beberapa waktu. Untuk memastikan telah

    terjadi penolakan kronis, dapat dilakukan pemeriksaan biopsi jarum pada ginjal cangkokan.

    Adanya tekanan darah tinggi akan memperburuk kondisi ginjal pada penolakan kronis, oleh

    karena itu dokter perlu mengupayakan tekanan darah pasien tidak melebihi 130/80 mm Hg.

    Obat Anti Rejection

    Untungnya telah ditemukan obat-obat anti penolakan setelah cangkok ginjal. Jika hasil

    biopsi jarum menunjukkan telah terjadi penolakan akut, maka dokter akan memberikan steroid

    golongan methylprednisolone dosis tinggi selama 3 hari berturut-turut melalui suntikan intra

    vena (kedalam pembuluh darah balik/vena). Pemberian ini dapat diulang selama 3 hari lagi.

    Biasanya ini dapat menekan proses penolakan.Tetapi bila tidak memberikan hasil, maka dokter

    akan memberikan/menambahkan obat anti penolakan lain yang lebih kuat seperti cyclosporin,

    azathioprine, dll. Obat-obat ini juga dapat menekan proses penolakan kronis.

    Komplikasi Rejection

    Bila penolakan akut maupun kronis tidak dapat ditanggulangi dengan obat-obatan, maka pasien

    akan jatuh lagi kedalam fase gagal ginjal sehingga memerlukan kembali hemodialisis atau

  • 8/8/2019 Gagal Ginjal Kronik_lp

    18/19

    peritoneal dialisis.Setelah itu dapat mengulang kembali operasi transplantasi ginjal (dari donor

    lain). Pada kasus penolakan akut, progresivitas penolakan tubuh terhadap ginjal baru sangat

    tinggi sehingga sulit diatasi dengan pemberian obat-obat anti rejection dosis tinggi. Bila

    pemberian obat-obat anti rejection dosis tinggi diteruskan, maka kemampuan sistem kekebalan

    tubuh (imunitas) pasien akan sangat menurun sehingga mudah terkena bermacam-macam infeksi

    seperti bakteri, virus, jamur, dsb yang sangat sulit ditanggulangi walaupun dokter sudah

    memberikan beragam antibiotik, antivirus atau antijamur dengan dosis tinggi. Pasien biasanya

    akan meninggal dunia karena komplikasi sepsis (beredarnya kuman penyakit di dalam darah

    hingga kerusakan dan kegagalan multi organ).

    Kesimpulan

    Dapat disimpulkan beberapa poin sbb:

    Pemilihan metode HD atau PD yang akan dipakai tergantung berbagai pertimbangan dan

    kondisi pasien, masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangannya.

    Transplantasi ginjal merupakan terapi terbaik bagi pasien Gagal Ginjal KronikStadium

    Terminal namun memiliki kendala tersendiri.

    Tingkat keberhasilan cangkok ginjal banyak bergantung dari kecocokan golongan darah

    dan jaringan antara resipien dengan donor. Semakin dekat hubungan darah (related

    donor) maka semakin tinggi tingkat keberhasilannya.

    Setelah operasi cangkok ginjal berhasil dilaksanakan, bukan berarti segalanya telah

    selesai, pasien wajib melakukan kontrol teratur ke dokter untuk memonitor fungsi

    ginjalnya, mendapat obat-obatan anti rejection, dan memonitor kemungkinan

    terjadinya rejection maupun komplikasi dan penyakit lain agar dapat ditanggulangi secara

    dini.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. http://www.infodokterku.com/index.php?option=com_content&view=article&id=68:terapi-

    pengganti-ginjal-atau-renal-replacement-therapy-rrt&catid=29:penyakit-tidak-

    menular&Itemid=182. http://www.venofer.com/VenoferHCP/Venofer_kidneyFunction.html, diakses 28 September 2009, "Kidney

    Function, Chronic Renal Failure, and Its Treatment".

    http://www.wikipedia.com, diakses 23Januari 2010

    3. Picaszoo, http://www.youtube.com, diakses 23Januari 20104. http://www.ygdi.org/_patientinfo.php?view=_infoseputar_detail&id=7, Info SeputarTransplantasi, diakses

    24 Januari 2010

    5. Di sunting dari :http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/16/gagal-ginjal-kronik/

  • 8/8/2019 Gagal Ginjal Kronik_lp

    19/19