for New Heights - WINTERMAR OFFSHORE MARINE … · • Analisa dan Diskusi oleh Manajemen ......

143
Reaching for New Heights Laporan Tahunan 2010 Annual Report

Transcript of for New Heights - WINTERMAR OFFSHORE MARINE … · • Analisa dan Diskusi oleh Manajemen ......

Reaching for New HeightsLaporan Tahunan 2010 Annual Report

PT Wintermar Offshore Marine TbkJl. Kebayoran Lama 155Jakarta 11560, IndonesiaTel. +62 21 530 5201 / 2Fax. +62 21 530 5203

www.wintermar.com

Lapo

ran Tah

un

an 2010 A

nn

ual R

epo

rtReaching for N

ew H

eights

ContentsDaftar Isi

Reaching for New Heights | Reaching for New Heights 1

Visi, Misi, dan Nilai | Vision, Mission, and Values 3

Sekilas Perusahaan | Company at a Glance 4

Jejak Langkah | Milestone 4

Keberadaan Geografis | Geographical Presence 6

Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights 8

Ikhtisar Saham | Stock Highlights 9

Penghargaan & Sertifikasi | Awards & Certifications 10

Laporan Dewan Komisaris | Report of the Board of Commissioners 12

Laporan Direksi | Report of the Board of Directors 18

Laporan Manajemen | Management Report 26

• AnalisadanDiskusiolehManajemen|Management Discussion and Analysis 28

• SumberDayaManusia|Human Resources 43

• TanggungjawabSosialPerusahaan|Corporate Social Responsibility 48

• TataKelolaPerusahaan|Corporate Governance 49

Data Perusahaan | Corporate Data 59

• StrukturPerusahaan|Corporate Structure 60

• StrukturOrganisasi|OrganisationStructure 61

• ProfilDewanKomisaris|Board of Commissioners’ Profile 62

• ProfilDireksi|Board of Directors’ Profile 64

• ManajemenSenior|Senior Management 66

• InformasiPerusahaan|Corporate Information 67

• LembagadanProfesiPenunjangPasarModal|Capital Market Institutions and Supporting Professionals 68

• NamadanAlamatAnakPerusahaan|Names and Addresses of Subsidiaries 69

• SuratPernyataanDewanKomisaris&Direksi|Statement from the Boards of Commissioners & Directors 70

Laporan Keuangan | Financial Report 71

HalamanPage

1PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) telah

berhasil menyelesaikan IPO, dan secara resmi

tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29

November 2010. WINS terus memperbaharui armada

kapalnya dan memenuhi standar internasional untuk

keselamatan dan kualitas, sehingga Perseroan selalu

siap menangkap peluang yang sangat besar dalam

industri minyak dan gas di Indonesia, serta memiliki

posisi yang strategis untuk memperkuat pangsa pasar

dan mencapai pertumbuhan yang solid di tahun-tahun

mendatang.

PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) has successfully completed

IPO, and is officially listed on the Indonesia Stock Exchange on 29

November 2010. WINS continues to upgrade and renew its fleet, as

well as to comply with international standards of safety and quality.

Therefore, the Company is always ready to seize huge opportunities

within Indonesia’s offshore oil and gas industry, and is strategically

positioned to capture market share and achieve solid growth in the

coming years.

Reaching for New Heights

Visi | Vision

Nilai | Values

Misi | Mission

Terdepan dalam pengelolaan

armada kapal di bidang industri

energi di Asia Tenggara.

To be the leading operator of

marine vessels in the energy industry

in Southeast Asia.

• Menyediakanjasapenunjangangkutanlaut

berkualitas tinggi melalui pengembangan dan

penerapan solusi inovatif dengan komitmen teguh

pada keselamatan.

• Mencapaistandarprofesionalismetertinggimelalui

integritas,kualitas,kerjasamadanefisiensiserta

meyakinkankesinambunganjangkapanjangdemi

keuntungan semua pihak yang berkepentingan.

• Toprovidehighqualitymarinesupportservices

through development and implementation of

innovativesolutionswithstrongcommitmentto

safety.

• Toachievethehigheststandardsofprofessional

conductthroughintegrity,quality,teamworkand

efficiency,andtoensurelongtermsustainability

benefitingallstakeholders.

NilaiutamaPTWintermarOffshoreMarineTbk

adalah integritas. Integritas dapat diartikan sebagai

berikut:

a. Taat pada standar moral atau kode etik yang

berlaku.

b. Suatukeadaanyangtanpacacat;kesempurnaan.

c. Suatukondisiyangutuh.

Integritas mengendalikan tindakan semua personil

yang berhubungan dengan 3 (tiga) fokus utama:

• IntegritasManusia

Semua karyawan taat pada kode etik Perseroan.

Kejujuran:melakukanyangbenarmeskipuntidak

ada yang mengawasi.

•. IntegritasArmada/Kapal

Armada kapal kami selalu dalam keadaan baik,

berkualitas tinggi dan tidak rusak.

• IntegritasJasa

Kamibekerjasebagaisatutimuntukmemberikan

suatuprodukjasaterbaikuntukpelanggan.

ThemainvalueofPTWintermarOffshoreMarineTbk

isintegrity.Integritycanbedefinedasfollows:

a. Steadfastadherencetoastrictmoralorethical

code.

b. Thestateofbeingunimpaired;soundness.

c. Thequalityorconditionofbeingwhole,

undivided.

Integritycontrolstheactionsofallpersonnel

associatedwith3(three)focusareas:

• IntegrityofPeople

Weabidebyastrictethicalcode.

Honesty: doing the right thing even when

nobodyiswatching.

• IntegrityofOurFleet/Vessel

Ourvesselsaretobesound,ofhighqualityand

undamaged.

• IntegrityofOurServices

We work as one united team to provide the best

serviceforourcustomers.

3PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

4 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

Company at a Glance

Milestone

Pada tahun 2010 PT Wintermar Offshore

Marine Tbk berhasil tercatat di Bursa Efek

Indonesia. Prestasi ini merupakan akumulasi

dari performa brilian dari semua elemen

penunjang perusahaan, mulai dari strategi

bisnis yang inovatif, armada kapal yang

kompetitif dengan didukung oleh sumber

daya manusia yang berpengalaman serta

teguh melaksanakan integritas sebagai nilai

dasar Perseroan.

Sekilas Perseroan

Jejak Langkah

In 2010, PT Wintermar Offshore Marine Tbk

successfully listed on the Indonesia Stock

Exchange. This achievement is the result of

the accumulated performance and support of

all company elements such as an innovative

business strategy, a competitive fleet

supported by experienced personnel, and

the firmly implemented Company value of

integrity.

4 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

1980-1990

1980-1990:Perseroan melanjutkan usaha di industri penebangan kayu.

1980-1990:The company continued business in the logging industry.

1970-1980

1970: PT Wintermar, anak perusahaan dari PT Wintermar Offshore Marine Tbk, didirikan dan memperoleh salah satu dari sembilan izin pelayaran lepas pantai yang diberikan di Indonesia.

1970: PT Wintermar, subsidiary of PT Wintermar Offshore Marine Tbk, was incorporated and obtained one of nine offshore shipping licenses awarded in Indonesia.

1990-1994

1992: PT Wintermar memperoleh kontrak minyak dan gas pertama dengan perusahaan minyak internasional PT Virginia Oil Company.

1992: PT Wintermar obtained first oil and gas contract with international oil company PT Virginia Oil Company.

1991: Memulai program baru untuk pembangunan, memperbaharui dan mempertahankan umur muda armada kapal.

1991: Started new building program to renew and maintain young fleet.

5PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report 5PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

1995-2000

2000-2004

2005-20092010

1998: • SertifikasiISM

(InternationalSafetyManagementCode)olehABS

• SertifikasiISMolehBKI

1998: • ISM(InternationalSafety

Management Code) Certified by ABS.

• ISMCertificationbyBKI.

1995: Perseroan didirikan dengan nama PT Swakarya Mulia Shipping.

1995: The Company was originally established under the name of PT Swakarya Mulia Shipping.

1997: PT Wintermar memenangkan tender pertama dari Chevron.

1997: PT Wintermar won first tender from Chevron.

2001: SertifikasiISMolehBKI.

2003: • Menerimasertifikasi

ISO 9001:2000 oleh ABS.

• Merelokasipersonildarat ke lokasi kantor baru.

2001: ISMCertificationbyBKI.

2003: • Obtained

ISO 9001:2000 Certification by ABS.

• Relocatedshorebasedpersonnel to new and larger office premises.

2007-2009: Divestasi kapal yang bernilai rendah. Menambah armada untuk kapal offshore.

2008-2009: RestrukturisasiPerseroandalam rangka persiapan IPO.

2007-2009: Divested low value-added vessels. Expanded fleet of specialized offshore vessels.

2008-2009: Restructuredcompaniesinpreparation for IPO.

2010: Grup mengakuisisi 2 Platform Supply Vessels berbendera Indonesia.

2010: The Group acquires the first 2 Platform Supply Vessels under the Indonesian flag.

2010: • Bekerjaberlandaskan

sertifikasi Integrated Management System olehLloyd’sRegisterQuality Assurance (LRQA)dalamhalkualitas, lingkungan dan kesehatan dan keamanan (ISO9001:2008, ISO 14001:2004, OHSAS 18001:2007)

• PenawaranSahamPerdana di Bursa Efek Indonesia.

2010: • Workingtowards

Integrated Management System certification byLloyd’sRegisterQuality Assurance (LRQA)comprisingquality, environmental standards and occupational health and safety (ISO9001:2008, ISO 14001:2004, OHSAS 18001:2007)

• IPOontheIndonesiaStock Exchange.

2009: • Mengamankandan

membangun lahan baru untuk perluasan kantor.

• Akuisisilokasibaruuntukpengembangan pelatihan awak kapal.

2009: • Securedandconstructed

a new site for office expansion.

• Acquiredanewsitetobedeveloped into a Crew Training Center.

2004: SertifikasiISPSolehBKI.

2004-2006: Investasi TI untuk mendukung operasional onshore and offshore.

2004: ISPSCertificationbyBKI.

2004-2006: Invested in IT to interface onshore and offshore operations.

6 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

Brunei Darussalam

Dumai Singapura

Batam

Thailand

Songkla

Vietnam

Jambi

Palembang

JakartaGresik

Madura

Banjarmasin

Samarinda

Kendari

Tarakan

Balikpapan

Kepulauan Anambas

Pulau Laut

Keberadaan Geografis

India

Kakinada

Geographical Presence

6 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

7PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

Tual

Teluk Bintuni

Sorong

PT Wintermar Offshore Marine Tbk berusaha untuk menjadi operator kapal laut pilihan dalam mendukung industri minyak dan gas di Asia Tenggara.

PT Wintermar Offshore Marine Tbk strives to be the operator of choice for marine vessels supporting the oil and gas Industry in Southeast Asia.

7PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

8 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

Numerical notations in all tables and graphs in this Annual Report are in English, except stated otherwise.

Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik dalam Laporan Tahunan ini menggunakan notasi bahasa Inggris, kecuali disebutkan lain.

Financial HighlightsIkhtisar Keuangan

(MiliarRupiah) 2010 2009 2008 2007 2006 (BillionRupiah)

Pendapatan 669 394 313 262 198 Revenue

LabaKotor 180 131 133 104 76 GrossProfit

LabaUsaha 137 100 108 84 60 IncomefromOperations

LabaBersih* 106 100 85 68 61 *Netprofit

EBITDA 200 144 141 113 80 EBITDA

JumlahSahamyangBeredar(dalamjuta)** 1,817 1,230 88 53 53 **OutstandingShares

(inmillion)

LabaBersihperSaham(RupiahPenuh) 58.35 81.59 962 1,292 1,160 NetIncomeperShare

(FullRupiah)

ModalKerjaBersih 67 (10) 45 35 14 NetWorkingCapital

JumlahInvestasi 144 2 3 9 30 TotalInvestment

JumlahAset 2,083 882 755 598 499 TotalAssets

JumlahKewajiban 987 383 334 270 218 TotalLiabilities

JumlahEkuitas 1,053 495 418 327 282 TotalEquity

RASIO RATIO

LabaTerhadapJumlahAset 5% 11% 11% 11% 12% NetIncometoAssets

LabaTerhadapEkuitas 10% 20% 20% 21% 22% NetIncometoEquity

RasioLancar 114% 93% 146% 131% 114% CurrentRatio

KewajibanTerhadapEkuitas 94% 77% 80% 83% 77% LiabilitiestoEquity

KewajibanTerhadapJumlahAset 47% 43% 44% 45% 44% LiabilitiestoAssets

PERTUMBUHAN GROWTH

Pendapatan 70% 26% 20% 32% 57% Revenue

LabaKotor 37% -2% 28% 36% 48% GrossProfit

LabaUsaha 37% -8% 29% 41% 66% IncomefromOperations

LabaBersih 6% 19% 24% 11% 32% NetProfit

EBITDA 39% 2% 25% 42% 73% EBITDA

* Setelah penyesuaian proforma** Rata-rata tertimbang

* After proforma adjustment** Weighted average

8 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

9PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

Pernyataan pendaftaran efektif 19 November 2010Effective registration statement JumlahSahamyangditawarkan 900,000,000Number of Shares offered

Persentase saham yang ditawarkan ke masyarakat 25.35%Percentage of shares offered to the public

JumlahWaranyangditawarkanmenyertaisaham 90,000,000Number of Warrants offered (Distributed with Shares)

Harga Penawaran Rp 380Offering Price

Harga Pelaksanaan Waran Seri I Rp 450Price Execution Warrant Series I

PeriodePelaksanaanWaranSeriI 30Mei2011-29November2012Period of Execution Warrant Series I

KronologisPencatatanSaham|Share Listing Chronology

Stock HighlightsIkhtisar Saham

9PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

KinerjaSaham|StockPerformance

Rupiah

Tertinggi | HighestTerendah | LowestPenutupan | Closing

November-December2010

0

250

500

750

1000

750

500

250

10 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

2010

Pertamina’s Charter Award Thebest2010chartervesselforcategoryofOilBarge

ExxonMobilContractorManagementSafety WorkshopContractorManagementSafetyWorkshop

CNOOCSESLtd.ContractorTownHallAward 20102009contributioninachievingCNOOCHSEperformance

INSA Award 2010“WM.Makassar”/ShipoftheYear

INSA Award 2010OffshoreSupportVesselOwner/OperatoroftheYear

Awards & CertificationsPenghargaan & Sertifikasi

11PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

ConocoPhillipsIndonesiaSafetyAwards2009Excellentsafetyperformance-operatingwithzerorecordedinjuriesforonemillion manhours

ConocoPhillipsIndonesiaSafetyCertificate2009Excellentsafetyperformance-operatingwithoutrecordedincidentsin2009

ConocoPhillipsSafetyCertificateExcellentsafetyperformance-operatingwithoutrecordedincidentsin2008

ConocoPhillipsSafetyAwardOneYearwithoutLostTimeIncidentsAugust21,2006-August22,2007BelidaWorkover Program

ConocoPhillipsSafetyCertificateExcellentsafetyperformance-operatingwithoutrecordedincidentsin2007

ConocoPhillipsSafetyCertificateExcellentsafetyperformance-operatingwithoutrecordedincidentsin2006

ConocoPhillipsIndonesiaSafetyAwardExcellentSafetyPerformanceyear2005,insupportingCOPIOffshoreOperations

TheBestNationalCharterVesselCompanyin2005AwardedbytheMinistryofTransportationoftheRepublicofIndonesia

ConocoPhillipsIndonesiaSafetyAwardExcellentsafetyperformance-norecordedincidentsin2004inWesternHubOperations

2009

2008

2007

2006

2005

2004

12 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

Jonathan JochananKomisaris Utama (Independen)President Commissioner (Independent)

Report of the Board of CommissionersLaporan Dewan Komisaris

Basis klien yang berkembang cukup pesat serta kinerja keselamatan yang baik merupakan indikasi keberhasilan Perseroan

13PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan

yang Terhormat,

Dengan bangga kami menyajikan Laporan Tahunan

PerseroantermasukLaporanKeuanganPerseroanuntuk

tahun 2010.

Sebagai bagian dari tugas pengawasan kami, Dewan

Komisaris,setelahmenelaahLaporanKeuanganPerseroan

dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir

tanggal 31 Desember 2010, yang telah diaudit dengan

pendapat wajar tanpa pengecualian oleh Aryanto Amir

Jusuf Mawar & Saptoto, berpendapat bahwa Direksi dan

Manajemen Perseroan telah memenuhi tugas mereka

dengan akuntabilitas yang tinggi, dan telah memberikan

kinerja yang baik untuk Perseroan dan anak perusahaan

di sepanjang tahun ini.

Tahun 2010 memberikan beberapa kesempatan bagi

Grup Wintermar, yang telah berhasil dimanfaatkan

dengan baik oleh Direksi. Naiknya harga minyak dan

komitmen yang lebih kuat dari pemerintah untuk

meningkatkan produksi minyak di masa depan

menghasilkan beberapa indikator yang mengarah

Dear Shareholders and Stakeholders,

We are pleased to present the Annual Report of the

CompanyincludingtheCompany’sFinancialReportfor

the year of 2010 .

As a part of our supervisory tasks, the Board of

Commisioners, after having reviewed the Financial

Statements for the year ending 31 December 2010

of the Company and Subsidiaries, as audited with an

unqualified opinion by Aryanto Amir Jusuf Mawar &

Saptoto, we are of the view that the Board of Directors

and the Management of the Company have fulfilled

their duties with demonstrated accountability, and have

secured a strong performance for the Company and

subsidiaries for the year.

The year 2010 provided several opportunities for the

Wintermar group which the Board of Directors have

capitalized upon. With the rising oil prices and stronger

government commitment to raise the country’s oil

production in the future, there have been several

indicators pointing to rising demand for offshore support

The Company’s fast growing client base and strong safety performance are indicative of the Company’s success.

14 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

kepada meningkatnya permintaan untuk offshore

support vessels di tahun-tahun mendatang. Kami juga

melihat bahwa Direksi telah meletakkan landasan yang

kokoh bagi pertumbuhan di masa mendatang melalui

langkah-langkah ke depan dalam rangka memperkuat

posisi Perseroan sebagai penyedia Offshore Support

Vessel terkemuka di Indonesia, termasuk beberapa hal

sebagai berikut:

Program Pengembangan Armada

Direksi telah secara signifikan meningkatkan armada

Perseroan melalui program peremajaan armada dengan

penambahan 8 kapal baru pada tahun 2010, termasuk

pembelian Platform Supply Vessels (PSV) pertama

berbendera Indonesia. Hasilnya, armada Grup telah

meningkat dari 57 kapal menjadi 59 kapal, dengan

lonjakanpadanilaiarmadadariRp589miliarmenjadi

Rp 1.193 miliar di sepanjang tahun ini. Penjualan 6

kapal tua juga telah sesuai dengan kebijakan Grup

untuk menjaga agar umur armada tetap muda dengan

teknologi yang lebih canggih. Semua ini sejalan dengan

prospek yang menjanjikan pada permintaan kapal

kategori mid dan high tier yang akan menguat sebagai

dampak positif dari meningkatnya aktivitas eksplorasi

dan produksi migas lepas pantai.

Pertumbuhan di Segmen Bisnis Baru untuk

Menambah Profitabilitas

Pada tahun buku ini, Manajemen telah menekankan

pertumbuhan pada divisi chartering sebagai cara untuk

meningkatkan profitabilitas tanpa komitmen modal

yang signifikan. Pertumbuhan yang tinggi pada charter

kapal pihak ketiga telah memberikan kontribusi yang

signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan pada

tahun ini, di mana tim pemasaran berhasil memastikan

sejumlah besar kontrak baru untuk kapal pihak

ketiga. Meskipun margin yang diperoleh lebih rendah

dibandingkan dengan segmen Owned Vessel, namun

tanpa memerlukan komitmen modal yang signifikan,

segmen ini terbukti membantu meningkatkan pangsa

pasar kami di samping menambah arus kas dan laba.

vessels in the coming years. We note that the Board of

Directors have set a solid platform for robust future

growth through various forward-looking actions taken to

consolidate the Company’s position as a leading provider

of Offshore Support Vessels in Indonesia, including the

following:

Fleet expansion Program

The Directors have upgraded the Company’s fleet

significantly through the fleet renewal program in which

8 new vessels have been added in 2010, including the

purchase of the first Indonesian flagged Platform Supply

Vessels(PSV)inthecountry.Asaresultthefleetofthe

Group has increased by by 57 vessels to 59 while the

fleetvaluerosefromRp589billiontoRp1,193billion

over the course of the year. The sale of 6 older vessels

has also been in line with the Group’s policy to maintain

a young fleet with higher technology. This is in line with

the optimistic outlook for higher demand in mid to high

tier vessels from the growing level of activity in offshore

oil and gas exploration and production.

Growth in new business segments to complement

profitability

In this financial year, Management has emphasised

growth in the chartering division as a way to add to

profitability without significant capital commitment. The

strong growth in third party charters has contributed

significantly to revenue growth in the year, as the

marketing team was able to secure a significant number

of new contracts for third party vessels. Although the

margins are low relative to the Owned Vessel business

segment, this segment does not require significant

capital commitment while increasing our market share

and adding to our cash flow and total profits.

15PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

Darmawan LayantoKomisaris|Commissioner

Johnson Williang Sutjipto Komisaris|Commissioner

Strong Commitment towards International

accreditation for Integrated Management System

The Directors and Management have demonstrated their

strong commitment towards international standards

of systems management with the achievement of

ISO 9001:2008 for Quality and the work in progress

to be certified by early 2011 with compliance to the

Environmental standards under ISO 14001:2004 and

Occupational Health and Safety Standards under OHSAS

18001:2007. It is expected that PT Wintermar Offshore

Marine Tbk will be the first Indonesian shipping company

to be certified with Integrated Management System,

after compliance with all these three key international

standards within the first quarter of 2011. This important

initiative underpins the Company’s determination to

forge a robust management system compliant with the

latest global standards in our industry. The management

resolve to achieve this is commendable given the

rigorous demands of these international standards.

The Board of Commissioners is firmly of the belief that

this groundwork being laid to bring the company up to

internationally recognised standards will reap abundant

rewards in the future. The company’s fast growing

client base of multinational oil companies and strong

safety performance is indicative of the success of this

commitment.

Komitmen yang Kuat Terhadap Akreditasi

Internasional untuk Sistem Manajemen Terpadu

Direksi dan Manajemen telah menunjukkan komitmen

mereka terhadap standar internasional atas sistem

manajemen dengan pencapaian ISO 9001:2008 untuk

Kualitas, sementara sertifikasi standar Lingkungan ISO

14001:2004 dan Standar Kesehatan dan Keselamatan

Kerja OHSAS 18001:2007 telah diperoleh pada

awal tahun 2011. Dengan ini diharapkan bahwa

PT Wintermar Offshore Marine Tbk menjadi perusahaan

pelayaran pertama di Indonesia yang telah disertifikasi

dengan Sistem Manajemen Terpadu, yaitu setelah

memenuhi ketiga standar utama internasional tersebut

dalam triwulan pertama tahun 2011. Inisiatif penting ini

memperkuat tekad Perseroan untuk membangun sistem

manajemen yang kuat sesuai dengan standar global

terbarudalamindustriini.KeputusanManajemenuntuk

mencapai tujuan ini layak diberikan apresiasi mengingat

ketatnyakriteriastandarinternasional.DewanKomisaris

berkeyakinan besar bahwa peletakan landasan untuk

mengarahkan Perseroan menuju standar internasional

akan menuai manfaat yang melimpah di kemudian hari.

Basis klien multinasional Perseroan yang berkembang

cukup pesat serta kinerja keselamatan yang baik juga

merupakan indikasi keberhasilan dari komitmen ini.

16 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

Human Capital Development

Through continued recruitment and training of

professional management, staff and crew, the Board

of Directors have built up a broad based organizational

structure of key professionals who are well trained and

equipped with the relevant experience to handle the

growth of the company. The investment into onshore and

offshore personnel training, the onshore management

trainee and offshore cadet scholarship programmes are

setting the foundation for the long term sustainable

growth of qualified human resources to support the

Company’s vision to expand.

Investment in Associate Company

The purchase of a stake in Fast Offshore Supply Pte Ltd in

Singapore through the group’s 100% owned subsidiary

Abbeypure Pte Ltd in June 2010 has given the group an

exposure to the innovative shipbuilder and operator which

specialises in its proprietary designed fast multipurpose

supply vessel concept, whilst also securing the right to

market these vessels for contracts in Indonesia.

Financial Performance

The results of these initiatives by the Directors are evident

in the strong financial performance of the Company in

the year ended2010.Revenuesgrew70% toRp669

billion as a result of the strong contribution from the

Chartering division. Operating profit grew by 37% to

Rp136.6billionfromRp100billion.Boththerevenue

achieved for Fiscal Year 2010 and the full year net profit

of Rp 106 billion was ahead of internal management

targets.

Through all these achievements, the Board of Directors has

demonstrated their full commitment and accountability

to the shareholders of the Company in the effective

running of the Company. We are in agreement with

the Directors’ optimistic view of the expected growth in

the company and believe that the Company is poised to

benefit from the first mover advantage it has secured in

this exciting industry.

Pengembangan Sumber Daya Manusia

Melalui rekrutmen dan pelatihan yang kontinyu untuk

manajemen, staf dan awak kapal profesional, Direksi

telah berhasil membangun struktur organisasi besar

yang didukung oleh profesional yang terlatih dan

memiliki pengalaman yang relevan dalam menangani

pertumbuhan Perseroan. Investasi yang dilakukan pada

pelatihan personil darat dan personil lepas pantai,

management trainee untuk operasi darat dan program

beasiswa untuk cadet awak kapal menjadi landasan

bagi pertumbuhan berkelanjutan jangka panjang pada

sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu

mendukung visi Perseroan untuk berkembang.

Investasi pada Perusahaan Mitra

Pembelian saham Fast Offshore Supply Pte Ltd di

Singapura melalui anak perusahaan yang dimiliki 100%

yaitu Abbeypure Pte Ltd, pada bulan Juni 2010 telah

memberikan Grup Wintermar eksposur ke galangan dan

operator kapal inovatif yang berspesialisasi pada konsep

fast multipurpose supply vessel, sehingga di saat yang

bersamaan juga mendapatkan hak untuk memasarkan

kapal-kapal ini untuk mendapatkan kontrak di

Indonesia.

Kinerja Keuangan

Hasil dari inisiatif Direksi ini terbukti dalam kinerja

keuangan Perseroan yang baik pada tahun 2010.

Pendapatantumbuh70%menjadiRp669miliardengan

kontribusi yang tinggi dari divisi Chartering. Laba usaha

tumbuh meningkat 37% menjadi Rp 136,6 miliar dari

Rp 100 miliar. Baik pendapatan maupun laba bersih

sebesarRp106miliaruntukTahunFiskal2010mencapai

angka yang melebihi target internal manajemen.

Melalui semua prestasi ini, Direksi telah menunjukkan

komitmen penuh serta akuntabilitasnya kepada para

pemegang saham Perseroan dalam menjalankan

Perseroanyangefektif.Kamisetujudenganpandangan

optimis Direksi terhadap pertumbuhan yang diharapkan

dalam Perseroan dan merasa yakin bahwa Perseroan siap

untuk memanfaatkan keunggulan yang telah diraihnya

yaitu sebagai perintis di industri yang menarik ini.

17PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

We hope the Directors will continue to be forward

looking in their approach so as to stay ahead of its

competition. In the midst of corporate expansion,

continuing to mitigate the various potential risks likely

to be faced by the company will be important. Customer

satisfaction, strong corporate governance and good

financial planning will be key to attaining strong growth

expected in the coming years.

In line with Bapepam-LK regulations, we are in the

process of forming the Audit Committee which will

be announced within 6 months of our Listing on the

Indonesia Stock Exchange.

Finally on behalf of my fellow Commissioners, I would

like to thank the Board of Directors for their leadership

of the company, the management and staff for their

strong commitment to the corporate value of integrity

and their hard work over the past year to achieve an

excellent result for 2010 and to continue support the

future business growth of the company.

With thanks to Our Almighty God for His blessings.

On behalf of the Board of Commissioners

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

Jonathan JochananKomisarisUtama(Independen)

PresidentCommissioner(Independent)

Kedepan,kamiberharapDireksiakanterusmelangkah

maju dalam pendekatan mereka agar dapat tetap unggul

dalam persaingan. Di tengah ekspansi Perseroan, upaya

preventif untuk mengantisipasi berbagai potensi risiko

yang mungkin dihadapi oleh Perseroan telah menjadi

hal yang penting. Kepuasan pelanggan, tata kelola

perusahaan yang sehat dan perencanaan keuangan

yang baik juga akan menjadi kunci untuk mencapai

pertumbuhan yang kuat di tahun-tahun mendatang.

Sesuai dengan peraturan Bapepam-LK, kami tengah

melakukanprosespembentukanKomiteAudityangakan

diumumkan dalam waktu 6 bulan setelah pencatatan

saham kami di Bursa Efek Indonesia.

Akhirkata,atasnamaKomisaris,sayainginmengucapkan

terima kasih kepada Direksi untuk kepemimpinan mereka

dalam Perseroan, dan kepada manajemen dan seluruh

staf untuk komitmen mereka yang besar terhadap nilai

integritas Perseroan serta kerja keras mereka sehingga

Perseroan dapat melalui tahun 2010 ini dengan hasil

yang begitu memuaskan, serta tetap mendukung

pertumbuhan bisnis Perseroan di masa mendatang.

Puji syukur kepada Tuhan YME atas segala karuniaNya.

UntukdanatasnamaDewanKomisaris

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

18 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

Sugiman LayantoDirekturUtamaManagingDirector

2010, pendapatan tumbuh sebesar 70% didorong oleh pendapatan dari higher-value vessels dan chartering.

Report of the Board of DirectorsLaporan Direksi

19PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

Pemegang Saham yang terhormat,

Dengan besar hati saya melaporkan bahwa PT Wintermar

Offshore Marine Tbk telah melakukan langkah-langkah

besar di tahun 2010 yang ditandai dengan beberapa

peristiwa penting dalam sejarah Perseroan:

• PadabulanFebruari2010,GrupWintermarmelalui

anak perusahaannya, PT PSV Indonesia, menjadi

pemilik dua unit kapal Platform Supply Vessels

pertamayangberbenderaIndonesia.Keduakapalini

dikontrak oleh Makassar Strait Explorers Consortium

dengan sistem time charter.

• Pada bulan Juni 2010, untuk melengkapi armada,

PT Wintermar Offshore Marine Tbk melalui anak

perusahaannya, Abbeypure Pte Ltd, mengakuisisi 25%

saham Fast Offshore Supply Pte Ltd di Singapura, yaitu

galangan dan operator kapal high-end aluminium fast

multi purpose supply vessels dalam rangka mencapai

tujuan kami untuk menjadi mitra yang menyediakan

solusi menyeluruh bagi kebutuhan laut klien kami.

Dear Shareholders,

I am pleased to report that PT Wintermar Offshore Marine

Tbk made great strides in 2010, with the achievement

of several significant milestones in the history of our

Company:

• InFebruary2010,theWintermarGroupthroughour

subsidiary PT PSV Indonesia became the proud owner

of the first two Platform Supply Vessels flying the

Indonesian flag. These vessels are on time charter to

the Makassar Strait Explorers’ consortium.

• In June 2010, PT Wintermar Offshore Marine Tbk,

through its wholly owned subsidiary Abbeypure Pte

Ltd, purchased a 25% stake in Fast Offshore Supply

Pte Ltd in Singapore, a niche shipbuilder and operator

of high end aluminum fast multi purpose supply

vessels to complement our fleet, in line with our aim

to be a total solutions provider for the marine needs

of our clients.

In 2010, revenues grew by 70%, driven by revenue from higher value vessels and chartering division.

20 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

• PadaSeptember2010,kamimemperingati40tahun

perjalanan sukses kami di industri pelayaran lepas

pantai Indonesia, yang dimeriahkan dengan tur di

ataskapalFastUtilityVessel terbaru,SMSRainbow,

dan pesta ulang tahun ke-40 di Marina Batavia yang

dihadiri oleh para karyawan dan beberapa mitra

utama yang telah bekerja sama dengan kami selama

bertahun-tahun.

• Kami menerima penyerahan diving support vessel

pertama kami di triwulan ke-3 tahun 2010, yang

dioperasikan dalam kontrak jangka panjang dengan

Total Indonesie.

• PTWintermarOffshoreMarineTbkmenutup tahun

pencapaian ini dengan melakukan Penawaran Saham

Perdana di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29

November 2010.

Tinjauan Tahun 2010

Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 6% di tahun

2010, didorong oleh peningkatan pembelanjaan

domestik dan masuknya investasi asing. Arus investasi

yang kuat ke Indonesia di industri migas selama

beberapa tahun terakhir mulai menampakkan hasil

• In September 2010, we celebrated 40 years of

success in the offshore shipping Industry in Indonesia

withavesseltourofourlatestFastUtilityVessel,SMS

Rainbow,anda40thanniversarypartyattheBatavia

Marina with our staff and some of our key partners

who have supported us over the years.

• We took delivery of our first diving support vessel

in 3Q 2010, which is on long term charter to Total

Indonesie.

• Finally to culminate a year of achievements,

PT Wintermar Offshore Marine Tbk made our

IPO debut on the Indonesian Stock Exchange on

November 29th 2010.

Review of 2010

The Indonesian economy grew by 6% in 2010, driven

by domestic consumption as well as from continued

inflows of foreign investment. The strong investment

flows into Indonesia over the past few years in the oil

and gas industry began to bear fruit as we saw higher

Nely LayantoDirektur|Director

Ooi Ka LokDirektur|Director

21PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

ditandai dengan meningkatnya aktivitas di sektor hulu

serta pembukaan beberapa tender baru untuk kontrak

kapal lepas pantai.

UntukTahunBuku2010,pendapatan tumbuh sebesar

70% dari tahun sebelumnya. Pendapatan di akhir

tahun sebesar Rp 668 miliar melebihi target internal

kamisebesarRp650miliar,didorongolehpendapatan

higher-value vessels serta pertumbuhan yang melebihi

ekspektasi pada divisi chartering. Pada Divisi Owned

Vessel Business, kami terus melakukan pengembangan

dan peremajaan armada dengan penambahan 8 unit

kapaldengantotalinvestasimencapaiUSD74,3jutadan

juga menjual 6 unit kapal yang lebih kecil dan lebih tua

sehingga pada akhir Desember armada kami terdiri dari

59 unit kapal. Delapan unit kapal baru ini masuk dalam

kategori mid to high tier yang selama ini dilayani oleh

kapalberbenderaasing.Karena6dari8kapalbaru ini

baru diterima pada akhir tahun, laba yang optimal dari

pengoperasian semua kapal baru ini belum dapat dilihat

pada tahun buku 2010. Pada Divisi Chartering, dalam

rangka memenuhi kebutuhan klien, kami melakukan

upaya yang intensif untuk menigkatkan kapasitas

activity in the upstream sectors with several new tenders

for offshore support vessels.

For the Financial Year 2010, revenues grew by 70% over

thepreviousyear.ThefullyearrevenueofRp668billion

exceededourinternalforecastofRp650billion,driven

by revenue from higher value vessels as well as higher

than expected growth from our chartering division. In

our Owned Vessel Business, we continued our fleet

upgrading and renewal programme in 2010, with an

additional 8 vessels delivered for a total investment of

US$74.3millionwhile6smallerandoldervesselswere

sold. At the end of December our total fleet size was

59 vessels. The new vessels are in the mid to high tier

category, a category which is currently being served by

foreign flagged vessels. Because 6 out of the 8 new

vessels were only delivered in the later part of the year,

we have not yet seen optimal earnings from these

vessels in FY2010. We made a concerted effort to grow

our Chartering Division as it leverages on our expertise in

marketing by procuring third party vessels for our clients’

needs. This business helps us achieve our aim to be a one

Philippe SurrierDirektur|Director

Herman SantosoDirekturTidakTerafiliasi|UnaffiliatedDirector

22 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

pemasaranmelaluipengadaankapalpihakketiga.Usaha

ini membantu untuk mencapai tujuan kami menjadi mitra

satu atap bagi klien kami tanpa memerlukan investasi

besar. Divisi pengelolaan kapal juga terus memberikan

kontribusi yang stabil. Laba operasional meningkat 37%

namun karena peningkatan yang besar pada pendapatan

Divisi Chartering maka margin secara keseluruhan

menjadi lebih rendah karena penggabungan kedua

usaha.NilaitukarRupiahterhadapdolarASlebihstabil

di tahun 2010, sehingga keuntungan selisih kurs hanya

mencapaiRp10miliar,ataulebihrendahdibandingkan

denganRp29miliarpadatahun2009,namunlababersih

melebihiekspektasiyaitumencapaiRp106,1miliardari

targetmanajemenRp100miliar.

Prospek

Kedepan,prospekpermintaandi industri lepaspantai

Indonesia sangat menjanjikan. Sejak tahun 2007 sampai

tahun 2009, pemerintah telah memberikan sejumlah

konsesi minyak untuk eksplorasi baru, yang sebagian

besar merupakan eksplorasi lepas pantai. Hampir semua

proyek ini akan berada di kawasan timur Indonesia atau

didaerahperairandalamsepertiSelatMakassar.Karena

itu, kami melihat potensi peningkatan permintaan kapal

lepas pantai mengingat kegiatan eksplorasi lepas pantai

di tahun-tahun mendatang diprediksikan akan terus

meningkat. Dengan pandangan prospek yang optimis ini,

kami menetapkan strategi untuk terus mengembangkan

armada dengan melakukan investasi pada kapal-kapal

baru dengan nilai tambah yang lebih tinggi seperti

Anchor Handling Tugs (AHT), Anchor Handling Tug

Supply(AHTS),FastUtilityVessel(FUV),PlatformSupply

Vessels(PSV),kapaltongkanglepaspantaiberkapasitas

besar, dan lain-lain.

AzasCabotageIndonesiasesuaiUUNo.17tahun2008

melarang pengangkutan penumpang atau kargo oleh

kapal berbendera asing dari satu tempat ke tempat lain

di wilayah perairan Indonesia. Hampir seluruh armada

kapal kami telah berbendera Indonesia dan semuanya

dapat mengangkut penumpang dan kargo dari satu

stop shop for our clients without requiring heavy capital

investment. Our ship management division continued

to provide a steady contribution. Operating profit

grew a healthy 37% but because of the large growth

in Chartering Division revenues the overall margin

was lowerbecauseofthebusinessmix.AstheUS$to

Rupiahexchangerateovertheyearwasmorestable,our

foreign exchange gain in 2010 was only Rp 10 billion

comparedtoRp29billionin2009,resultinginnetprofit

of Rp 106.1 billion which exceeded our management

targetofRp100billion.

Outlook

Looking ahead, the demand outlook in the Indonesian

offshore support industry is very positive. From 2007

to 2009, the government awarded a record number

of oil concessions for new exploration, most of which

are offshore. In addition, many of these are located

in Eastern Indonesia or in deep water areas like the

Makassar Strait. We see that the future demand for

offshore vessels will therefore be well underpinned by

the expected rise in offshore exploration activities in

the coming years. In view of this optimistic outlook, our

strategy is to continue to grow our fleet by investing in

new and higher value vessels like Anchor Handling Tugs

(AHT),AnchorHandlingTugSupply (AHTS),FastUtility

Vessels (FUV), Platform Supply Vessels (PSV), offshore

heavy load barges and others.

TheIndonesianCabotageLawRegulationNo.17,2008,

prohibits foreign flagged vessels from transporting

passengers or cargo from point to point within Indonesia.

Nearly all our vessels fly the Indonesian flag and all of

them carry passengers and cargo from point to point in

Indonesia. As such we are fully in compliance with the

23PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

lokasikelokasilainnyadiIndonesia.Kamitelahmematuhi

peraturan cabotage dan dapat mengambil keuntungan

dari peraturan ini.

Banyak kesempatan terbuka bagi pertumbuhan

PT Wintermar Offshore Marine Tbk, seiring dengan

meningkatnya aktivitas eksplorasi migas dengan

banyaknya blok minyak yang diberikan dalam tiga tahun

terakhiryangsudahmemulai tahapaneksplorasi.Kami

juga memprediksi meningkatnya permintaan value

added vessel karena kegiatan lepas pantai semakin

banyak dilakukan di perairan yang lebih dalam.

Tren seperti ini akan meningkatkan permintaan atas

kapal dengan teknologi yang lebih canggih seperti

DP (Dynamic Positioning), dan memerlukan standar

keselamatan dan kepatuhan yang lebih tinggi. Perseroan

telah dipersiapkan untuk memenuhi semua standar

tersebut melalui akreditasi ISO 9001:2008 (Quality),

ISO14001:2004(Environment)danOHSAS18001:2007

(OccupationalHealthandSafety).Dengansertifikasiini,

yang telah diperoleh pada awal 2011, kami menjadi

perusahaan pelayaran pertama di Indonesia yang

mendapatkan sertifikasi Sistem Manajemen Terpadu dari

LloydsRegisterQualityAssurance(LQRA),yangdiberikan

kepada perusahaan yang sistem manajemennya

telah lulus tes standar yang ketat dalam tiga bidang

yaitu Kualitas, Lingkungan dan Kesehatan Kerja, dan

keselamatan seperti yang disebutkan di atas.

Menghadapi Tantangan

Dalam industri yang dinamis ini, bisnis kami dipengaruhi

oleh perubahan besar dari rencana klien kami. Dengan

pemikiran ini, kami dalam beberapa tahun terakhir

memperluas basis klien kami dan saat ini bekerja dengan

lebih dari 20 klien.

Kendalalainnyauntukpertumbuhanadalahketersediaan

dana dan sumber daya manusia. Hal tersebut dipecahkan

melalui penawaran umum perdana ke publik untuk

mendanai belanja modal dan melaksanakan program

pengembangan sumber daya manusia.

cabotage law and are well placed to benefit from this

regulation.

There are many opportunities for growth for PT Wintermar

Offshore Marine Tbk, as the Indonesian oil and gas

exploration activity picks up, with many of the oil blocks

awarded in the past three years starting the exploration

phase. We also envisage more value added vessels

being required as operations move further away from

shore and into deeper waters. This trend will increase

demand for more sophisticated vessel technologies like

DP(Dynamicpositioning),andhigherstandardsofsafety

and compliance. We have been positioning our company

to be ready for those standards with our voluntary

accreditationinISO9001:2008(Quality),ISO14001:2004

(Environment) and OHSAS18001:2007 (Occupational

Health and Safety). With these certifications, in the coming

months which are expected to be attained by early 2011,

we will become the first Indonesian shipping company to

achieve the Integrated Management System certification

from Lloyds Register Quality Assurance (LQRA), which

is awarded to companies whose management system

has passed the rigorous standards of the three areas

of Quality, Environmental and Occupational Health and

safety mentioned above.

Facing Our Challenges

In this dynamic industry, our business is affected by major

changes in our client’s plans. With this in mind, we have

in recent years expanded our client base and currently

work with more than 20 clients.

Other constraints to growth are the availability of funding

and human resources. This is resolved by our public listing

to fund capital expenditure and the establishment of our

human capital development program.

24 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

Human Capital Development Program

Human capital development is key to future success. In

the past few years we have invested in building up an

experienced team of core seafaring professionals in our

onshore operations. We have also acquired a crew mess

near our office and set up a crew training and development

team to ensure that our crew have standardised training

and testing before joining on board. As we take our

core value of integrity very seriously, top management

is committed to inculcating this value into daily decision-

making to bring this concept to the practical level.

Funding for Future Growth

Having put in place all these building blocks to strengthen

our Company’s infrastructure, and the initial public

offering(IPO)ofWINSonthe Indonesianstockmarket

last year provides the financial platform to now grow the

Company, to take our business to an even higher level

and cement our first mover advantage in our specialized

field of offshore support services in the upstream oil and

gas industry.

New Appointments to the Board

During the year, we welcomed as our President

Commissioner Jonathan Jochanan, who has a wealth

of experience in the capital markets and has given us

invaluable advice especially in our IPO process. Our

other Commissioners, Darmawan Layanto and Johnson

Williang Sutjipto, are both excellent in their technical

knowledge of shipbuilding and operations. Together

they bring their years of experience to help us to build a

solidandprofessionalcompany.OoiKaLokandPhilippe

Surrier, both having over twenty five years of shipping

experience onshore and offshore, were appointed to

our Board of Directors. They have built up a strong

team of capable technical and skilled team to handle all

aspects of our Fleet and Operations while Nely Layanto

was appointed as our Director and Herman Santoso as

Unaffiliated Director. Together, Board of Directors and

the Board of Commissioners monitor our corporate

Program Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan sumber daya manusia adalah kunci

keberhasilan masa depan. Berbagai upaya dilakukan

untuk membangun tim inti pelayaran yang profesional

dan berpengalaman pada operasi darat kami. Kami

juga membangun asrama awak kapal di lokasi dekat

kantor kami dan menyiapkan pelatihan awak kapal

dan tim pengembangan untuk memastikan agar awak

kapal mendapatkan pelatihan yang memenuhi standar

dan lulus tes yang telah ditetapkan sebelum ditugaskan

di kapal. Kami serius menjaga integritas sebagai core

value Perseroan, dan manajemen berkomitmen untuk

menanamkan nilai-nilai ini dalam pengambilan keputusan

sehari-hari agar konsep tersebut dapat diterapkan.

Pendanaan untuk Pertumbuhan Masa Depan

Dengan kesiapan semua faktor pendukung infrastruktur

ini, dan penawaran umum perdana (IPO) WINS di

pasar saham Indonesia pada tahun lalu yang pada

gilirannya menyediakan platform keuangan untuk

mengembangkan Perseroan, membawa bisnis kami ke

tahapan selanjutnya, dan memperkuat modal penggerak

utama kami dalam layanan dukungan lepas pantai di

sektor hulu industri migas.

Penunjukan Baru Dalam Kepengurusan

Di tahun ini, kami menyambut Jonathan Jochanan

sebagai Komisaris Utama, yang telah memberikan

kami masukan berharga selama proses IPO dengan

pengalamannyadipasarmodal.Komisariskamiyanglain,

yaitu Darmawan Layanto dan Johnson Williang Sutjipto,

juga telah memberikan kontribusi dengan pengetahuan

mereka yang sangat baik dalam teknis pembangunan

dan pengoperasioan kapal. Bersama-sama mereka telah

membantu kami membangun Perseroan yang solid dan

profesional. Direksi diperkuat dengan penunjukkan Ooi

Ka Lok dan Philippe Surrier, yang memiliki lebih dari

dua puluh lima tahun pengalaman dalam pelayaran

baik pada operasi darat dan laut. Bersama mereka

telah membangun tim yang kuat, terampil dan mampu

secara teknis untuk menangani semua aspek dalam

Armada dan Operasional kami. Selain itu, Nely Layanto

diangkat sebagai Direktur dan Herman Santoso diangkat

25PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

Sugiman LayantoDirekturUtama|Managing Director

governance through the discussion and approval of

business plans while key strategic decisions are referred to

the Board of Commissioners. The Board of Directors also

monitors other corporate governance issues within the

Company,assistedbyourQHSE(Quality,Health,Safety,

and Environment) division and our internal auditor.

Appreciation

To all our management, staff and crew whose

professionalism and hard work has brought us to where

we are today, our Boards of Commissioners and Directors

for their wise counsel, our clients and partners who put

their trust in us, our financiers, advisors and shareholders

who supported us, I would like to say a big ‘Thank you’

for coming on this exciting journey of growth with us.

On behalf of the Board of Directors

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

sebagai Direktur Tidak Terafiliasi. Secara bersama-sama,

Direksi dan Dewan Komisaris memantau tata kelola

perusahaan melalui pembahasan dan persetujuan

rencana bisnis Perseroan, sementara keputusan strategis

mengacukepadaarahandariDewanKomisaris.Direksi

juga memantau isu-isu tata kelola Perusahaan lainnya

dibantuolehdepartemenQHSE(Quality,Health,Safety,

and Environment) dan auditor internal.

Apresiasi

Kepadasemuamanajemen,staf,danawakkapalkami

yang dengan profesionalisme dan kerja keras telah

membawa kami pada pencapaian saat ini, kepada Dewan

Komisaris dan Direksi dengan arahan mereka, kepada

klien dan mitra yang telah menaruh kepercayaan pada

kami, dan kepada financiers, penasehat dan pemegang

saham yang telah memberikan dukungannya, saya ingin

mengungkapkan terima kasih yang begitu besar atas

peran sertanya dalam perjalanan pertumbuhan kami.

UntukdanatasnamaDireksi

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

26 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

LaporanManajemenManagement Report

27PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

28 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

Kapal DimilikiOwn Vessel

Kapal DisewaChartered Vessel

LainnyaOthers

2010 2009 2010 2009 2010 2009

(RpMiliar/RpBillion) (RpMiliar/RpBillion) (RpMiliar/RpBillion)

Pendapatan 353 248 277 122 39 24 Revenue

Beban Langsung Direct Expenses

Penyusutan 62 43 - - - - Depreciation

Crew 47 29 - - - - Crew

Operasi Kapal 31 17 - - - - Fleet Operation

Pemelihara Kapal 29 21 - - - - Fleet Maintenance

Bahan Bakar & Pelumas 22 14 - - - - Fuel bunker & Lubricant

Sewa - - 266 119 - - Charter

Lain-lain - - - - 32 20 Others

Jumlah 191 124 266 199 32 20 Total

Laba Kotor 162 124 11 3 6 4 Gross Profit

Margin Laba Kotor 46.0% 49.9% 3.9% 2.5% 16.7% 15.3% Gross Profit Margin

Management Discussion and AnalysisAnalisa dan Diskusi oleh Manajemen

Kenaikan signifikan pada laba kotor sebesar 37% pada tahun 2010 sejalan dengan kenaikan kapal baru yang bernilai tambah tinggi, walaupun sebagian besar kapal diterima pada triwulan keempat tahun 2010 dan belum berkontribusi optimal. Dengan adanya kenaikan yang tinggi pada pendapatan kapal disewa sebesar 127%, maka margin gabungan menjadi lebih rendah 6,3% karena porsi pendapatan yang berbeda dengan tahun 2009.

The significant increase in gross profit by 37% was in line with the increase of new

high value vessels operated, although many vessels were delivered in fourth quarter

of 2010 and have not fully contributed. Because of the strong jump in chartering

revenue which increased by 127%, the combined margin was lower by 6.3% because

of the different business mix compared to 2009.

29PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

KINERJA KEUANGAN

Pendapatan

Pendapatan Perseroan dibagi atas 3 segmen yang terdiri

dari pendapatan kapal dimiliki, pendapatan kapal disewa

dan ship management dan jasa-jasa lainnya.

Total pendapatan tahun 2010 meningkat 70% dibandingkan

tahun 2009. Pendapatan kapal dimiliki dan kapal disewa

meningkat 42% dan 127% karena Perseroan mendapatkan

kontrak baru untuk kapal-kapal baru yang mempunyai nilai

tambah dan tarif sewa yang lebih tinggi. Jumlah kapal yang

dioperasikan Perseroan selama tahun 2010 terdiri dari 63

kapal dimiliki dan 16 kapal disewa. Sedangkan pada tahun

2009, pendapatan Perseroan diperoleh dari 61 kapal yang

dimiliki dan 8 kapal yang disewa. Disamping itu pendapatan

jasa-jasa lain juga meningkat karena kenaikan jumlah

kontrak dan kapal yang disewakan kepada pelanggan.

FINANCIAL PERFORMANCE

Revenue

The Company’s revenue is derived from 3 business segments:

owned vessels, chartered vessels and ship management &

other services.

Total revenues increased by 70% in 2010 compared to

2009. Owned vessel revenue and chartered vessel revenue

increased by 42% and 127% respectively, because the

Company won new contracts for new vessels with higher

value added vessels with a higher charter rates. The total

number of vessels operated by the Company during 2010

consists of 63 units of owned vessels and 16 chartered

vessels. In 2009, the Company’s revenue was derived from

61 owned vessels and 8 chartered vessels. In addition,

revenues from other services increased because of the rise in

number of contracts and number of vessels being chartered

to customers.

30 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

Selama tahun 2010, Perseroan membeli 8 unit kapal mid

dan high tier serta menjual 6 unit kapal low tier sehingga

pada akhir tahun 2010 jumlah kapal yang dimiliki naik dari

57 kapal menjadi 59 unit kapal.

Beban Langsung

Beban langsung Perseroan dipengaruhi oleh jumlah kapal

dan jenis kapal yang dioperasikan oleh Perseroan.

Laba Kotor

Kenaikan signifikan pada laba kotor sebesar 37% pada

tahun 2010 sejalan dengan kenaikan kapal baru yang

bernilai tambah tinggi, walaupun sebagian besar kapal

diterima pada triwulan keempat tahun 2010 dan belum

berkontribusi optimal. Dengan adanya kenaikan yang

tinggi pada pendapatan kapal disewa sebesar 127%, maka

margin gabungan menjadi lebih rendah 6,3% karena porsi

pendapatan yang berbeda dengan tahun 2009.

Margin laba kotor kapal dimiliki sedikit turun karena start

up cost sehubungan dengan penerimaan kapal-kapal baru

selama tahun 2010.

Beban Usaha

UntukmengantisipasiekspansiPerseroandalamkepemilikan

kapal kelompok mid dan high tier dan rencana untuk

go public, Perseroan berinvestasi untuk pembentukan

tim manajemen yang kuat dan profesional. Strategi ini

menyebabkan kenaikan beban gaji sebesar Rp 9,5 miliar

atau54%dariRp17,5miliarpadatahun2009menjadiRp

27,1 miliar pada tahun 2010.

(Rp Miliar) 2010 2009 PerubahanChange

(Rp Billion)

Beban Operasi Operating Expenses

Pemasaran 1,073,644 806,372 267,272 33% Marketing

Umum dan Administrasi 41,924,644 29,916,988 12,007,656 40% General and Administrative

Jumlah 42,998,288 30,723,360 12,274,928 40% Total

Laba Usaha

Seiring dengan kenaikan pendapatan dan juga kenaikan

laba kotor, maka laba usaha Perseroan pada tahun 2010

mengalamikenaikansebesarRp36,6miliarataunaik37%

dari Rp 100,0 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 136,6

miliar pada tahun 2010.

During 2010 the Company bought 8 mid to high tier vessels

and sold 6 low tier vessels, bringing the total fleet size up

from 57 vessels in 2009 to 59 vessels by the end of 2010.

Direct Expenses

The Company’s direct expenses are determined by vessel

quantity and vessel type.

Gross Profit

The significant increase in gross profit by 37% was in

line with the increase of new high value vessels operated,

although many vessels were delivered in fourth quarter of

2010 and have not fully contributed. Because of the strong

jump in chartering revenue which increased by 127%,

combined margin was lower by 6.3% because of the

different business mix compared to 2009.

The gross profit margin of owned vessels slightly decreased

because of start up costs related to the delivery of new

vessels during 2010.

Operating Expense

In anticipation of the Company’s expansion into mid and

high tier vessels and plan to be publicly listed, the Company

invested in building up a strong professional management

team. This strategy led to an increase in salary expenses

amountingtoRp9.5billionor54%fromRp17.5billionin

2009toRp27.1billionin2010.

Income from Operation

As a result of increase in revenue and gross profit, the

Company’sincomefromoperationin2010increasedRp36.6

billionor37%fromRp100.0billionin2009increasetoRp

136.6 billion in 2010.

31PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

Pendapatan (Beban) Lain-lain

Karena nilai tukar Rupiah terhadap US Dolar lebih stabil

padatahun2010,labaselisihkursberkurangdariRp29,0

miliarpadatahun2009menjadiRp10,4miliarpadatahun

2010. Beban bunga naik karena adanya penambahan

pinjaman baru untuk akuisisi kapal-kapal baru. Disamping

itupendapatan(beban)lain-laintahun2009termasuklaba

penjualan investasi yang tidak berulang pada tahun 2010.

Laba Bersih

Laba perusahaan asosiasi meningkat karena investasi baru

pada perusahaan asosiasi yang dilakukan pada pertengahan

tahun 2010.

Pada tahun 2010 laba bersih setelah proforma naik 6% dan

laba bersih sebelum proforma naik 107% dibandingkan

tahun 2009, yang sebagian besar karena laba tahun 2009

dipengaruhi oleh laba selisih kurs dari hutang Perseroan

dalamUSD.

ASET DAN KEWAJIBAN

Asetlancarnaiksebesar306%dariRp132miliarpadatahun

2009 menjadi Rp 536 miliar pada tahun 2010 terutama

berasal dari kas dan setara kas karena diterimanya hasil

bersihpenawaranumumperdanasebesarRp329miliar.

Asettidaklancarnaik106%dariRp750miliarpadatahun

2009menjadiRp1.547miliarpadatahun2010terutama

disebabkan oleh pembelian 8 unit kapal baru. Di samping

itu, kenaikan ini juga karena perolehan investasi pada

perusahaan asosiasi pada pertengahan tahun 2010.

Other Income (Charges)

As theRupiahexchange rateagainstUSDollarwasmore

stable in 2010, foreign exchange gains reduced from Rp

29.0 billion in 2009 to Rp 10.4 billion in 2010. Interest

expenses increased due to new loans to fund the acquisition

ofnewvessels.Inaddition,otherincome(charges)in2009

included gain on sale of investment which did not recur in

2010.

Net Income

Equity in net earnings of associates increased due to a new

investment in an associate which was acquired in middle

of 2010.

In 2010 net income after proforma increased 6% and net

income before proforma increased 107% compared to

2009, largely because 2009 earnings were inflated by high

gainsonforeignexchangearisingfromourUS$debt.

ASSETS AND LIABILITIES

Currentassetsincreased306%fromRp132billionin2009

toRp536billionin2010mainlyderivedfromcashandcash

equivalent due to net receipt from the initial public offering

amountingtoRp329billion.

Noncurrentassetsincreased106%fromRp750billionin

2009toRp1,547billionin2010mainlyduetothepurchase

of 8 unit of new vessels. Besides this, the increase was also

due to the new investment in an associate in the middle of

2010.

32 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

Kewajiban jangka pendek meningkat 230% dari Rp 142

miliarpadatahun2009menjadiRp468miliarpadatahun

2010 karena kenaikan hutang usaha dan bagian lancar

pinjamanjangkapanjang.Kenaikanhutangusahasebagian

besar berasal dari kenaikan hutang sewa kapal yang

bersama dengan kenaikan piutang usaha mencerminkan

pertumbuhan yang signifikan pada segmen pendapatan

kapal disewa. Bagian lancar pinjaman jangka panjang naik

karena penambahan pinjaman baru untuk pembelian 8

kapal baru.

Kewajiban jangka panjang meningkat 115% dari Rp 241

miliarpadatahun2009menjadiRp519miliarpadatahun

2010 karena adanya penambahan pinjaman jangka panjang

baruuntukpembelian8kapalbarusebesarRp403miliar.

SOLVABILITAS DAN KOLEKTIBILITAS PIUTANG USAHA

Rasiolancarmeningkattajamdari0,93kalipadatahun2009

menjadi 1,14 kali pada tahun 2010 yang mencerminkan

peningkatan kemampuan Perseroan dalam melunasi

kewajiban jangka pendek.

Shorttermliabilitiesincreased230%fromRp142billionin

2009toRp468billionin2010duetoincreaseofaccounts

payable for vessel charter expenses. The increase in the

vessel charter payable, together with the rise in account

receivables reflect the strong growth in chartered vessel

revenue segment. The current portion of new long-term

loan increased due to additional loans to acquire 8 new

vessels.

Longtermliabilitiesincreased115%fromRp241billionin

2009toRp519billionin2010duetotheadditionofnew

long term loans for acquisition of 8 new vessels amounting

toRp403billion.

SOLVENCY AND ACCOUNTS RECEIVABLE TURN OVER

The current ratio rose sharply from 0.93 times in 2009

to 1.14 times in 2010, reflecting the improvement in the

Company’s ability to pay the short-term liabilities.

33PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

Berdasarkan rasio lain, yaitu rasio solvabilitas aset dan

solvabilitas ekuitas, pada tahun 2010 solvabilitas Perseroan

masih terjaga baik sebagaimana dengan tahun sebelumnya

seperti di bawah ini:

2010 2009Perubahan | Change

%

Rasio Solvabilitas Aset 2.11 2.30 (8) Asset Solvency Ratio

Rasio Solvabilitas Ekuitas 1.07 1.29 (17) Equity Solvency Ratio

Rasio perputaran piutang meningkat dari 72 hari pada

tahun 2009 menjadi 86 hari pada tahun 2010 yang

disebabkan oleh beda waktu antara pengakuan piutang

usaha dan penerbitan invoice, khususnya yang berasal dari

pertumbuhan yang tinggi pada segmen pendapatan kapal

disewa.

KEBIJAKAN DIVIDEN

Perseroan merencanakan tidak membagikan dividen pada

tahun buku 2010 karena Perseroan masih dalam tahap

ekspansi usaha untuk mengantisipasi prospek industri yang

menjanjikan. Perseroan akan mulai membagikan dividen

kepada seluruh pemegang saham dari laba tahun buku

Other ratios such asset solvency ratio and equity solvency

ratio are still maintained well in 2010 as those of in the

previous year as shown below:

Accounts receivable turn over slightly increased from 72 days

in 2009 to 86 days in 2010 because of timing difference

between account receivables recording and invoice issuance,

especially arising from the high growth in chartered vessel

revenue segment.

DIVIDEND POLICY

The Company is not planning to distribute any dividends in

financial year 2010 since the Company is in an expansion

phase to anticipate strong industry prospects. The Company

plans to start distributing dividends to all shareholders from

profit for the financial year 2011 or one year after the

34 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

2011atausatutahunsetelahPenawaranUmum.Kebijakan

dividen Perseroan membagikan dividen sampai dengan

20% dari laba bersih. Ini dengan mempertimbangkan aliran

kas dan rencana investasi Perseroan, peraturan perundang-

undangan yang berlaku dan tanpa mengurangi hak dari

RUPSuntukmenentukanhallainsesuaiketentuanAnggaran

Dasar Perusahaan.

PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM

PERDANA

Berikut penggunaan dana hasil penawaran umum sesuai

denganlaporanPerseroankepadaBapepam-LKpertanggal

31 Desember 2010:

(RpMiliar)Rencana

PlanRealisasi

RealisationSaldo

Balance(RpBillion)

Pembelian Kapal 235 24 10% 211 Vessel Acquisition

Pembayaran Pokok Pinjaman

Bank54 55 102% -

Payment of Principal of Bank

Loan

Modal Kerja 36 33 92% 3 Working Capital

Biaya-biaya Penawaran Umum 14 14 100% - Public Offering Expenses

Jumlah 339 125 37% 214 Total

Terdapat sedikit perbedaan dalam pelaksanaan terhadap

rencana karena perbedaan faktor nilai tukar antara nilai

transaksi aktual dan perkiraan nilai tukar serta saldo pinjaman

yang digunakan pada saat penyusunan prospektus.

initial public offering. The Company’s dividend policy is to

distribute up to 20% of net profit as dividends. This will take

into consideration the Company’s cash flow and investment

plans and the applicable statutory regulations, without

reducing the right of the GMS to determine otherwise in

accordance with the Company’s Articles of Association.

USAGE OF INITIAL PUBLIC OFFERING PROCEEDS

Below is the usage of initial public offering proceeds

accordingtotheCompany’sreporttoBapepam-LKasat31

December 2010:

There are slight differences from our planned usage due to

the foreign exchange rate difference between the actual

transacted value and estimated currency rates and loan

balances used at the time of preparation of the prospectus.

35PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

EKSPANSI TAHUN 2010

Selama tahun 2010, untuk mendukung ekspansi, Perseroan

telah menyelesaikan beberapa transaksi sebagai berikut:

Nilai Transaksi (Rp Miliar)Transaction Value (Rp Billion)

Perolehan Kapal PSV 462 Acquisition of PSV

Perolehan Kapal Lain 278 Acquisition of Other Type of Vessel

Perolehan Investasi Saham 134 Acquisition of Investment in Associate

Ekspansi armada Perseroan berupa pembelian 2 unit kapal

PSV(platformsupplyvessel),danperolehankapaljenislain

terdiri1AHT (AnchorHandlingTug),1unitdiving support

vessel, 2 unit fast utility vessel, 1 unit heavy load barge and

1 unit offshore tug.

TRANSAKSI AFILIASI DAN BENTURAN

KEPENTINGAN

Sebagaimana umumnya usaha pelayaran, Perseroan

menyewakan kapal dan melakukan transaksi lainnya dengan

anak perusahaan dan perusahaan afiliasi yang mendukung

kegiatan usaha utama Perseroan.

Berdasarkan pendapat manajemen Perseroan, selama tahun

2010 tidak ada transaksi afiliasi yang mengandung benturan

kepentingan.

EXPANSION IN 2010

During 2010, the Company completed some transactions as

follows to support the Company’s expansion:

The Company expanded its fleet in 2010 with the acquisition

of2PSV(PlatformSupplyVessels),1AHT(AnchorHandling

Tug), 1 diving support vessel, 2 fast utility vessels, 1 heavy

load barge and 1 offshore tug.

AFFILIATED TRANSACTIONS AND CONFLICT OF

INTEREST

The Company as part of its normal course of business of

shipping carries out vessel charters and other transactions

with subsidiaries and affiliated companies that support its

main business activities.

According to Company management’s opinion, during

2010, there were no affiliated transactions involving conflict

of interest.

36 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

PERUBAHAN PERATURAN

Penghapusan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Sales and

Leaseback berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal

Pajak No. 129/PJ/2010, ditetapkan bahwa transaksi sales

and leaseback dengan hak opsi tidak termasuk penyerahan

barang kena pajak yang dikenai PPN.

Sebagai akibat dari penerapan peraturan tersebut pada

tahun 2010 Perseroan mengakui keuntungan karena

penghapusan hutang pajak sebesar Rp 3,2 miliar yang

sudah dicatat sebagai hutang pajak pada laporan keuangan

konsolidasian tahun 2009.

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ALASAN DAN

DAMPAKNYA

Instrumen Keuangan

Perseroan telah menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan

PSAK 55 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Pengakuan

dan Pengukuran yang berlaku prospektif untuk laporan

keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau

setelah tanggal 1 Januari 2010.

CHANGES IN REGULATION

Abolishment of Value Added Tax (VAT) on Sales and

Leaseback Based on Circular Letter of General Director of

Tax No. 129/PJ/2010, it is stipulated that sales and leaseback

transactions with option rights are not classified as transfer

of taxable goods subjected to VAT.

As a consequence of the application of that regulation

in 2010 the Company recognized a gain on write-off of

taxpayableamounting toRp3.2billion,whichhadbeen

previously recorded as tax payable in the 2009 consolidated

financial statements.

CHANGES IN ACCOUNTING POLICY, REASON AND

IMPACT

Financial Instrument

The Company applied SFAS 50 (Revised 2006) Financial

Instruments: Presentation and Disclosure and SFAS 55

(Revised2006)regardingFinancialInstruments:Recognition

and Measurement, effective prospectively for financial

statements covering periods beginning on or after 1 January

2010.

37PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

Dampak penerapan kebijakan akuntansi ini adalah

penangguhan beban perolehan pinjaman sebesar Rp 5,8

miliar selama masa pinjaman, penambahan pengungkapan

aset keuangan dan manajemen risiko.

IKATAN MATERIAL ATAS INVESTASI BARANG MODAL

Pada tanggal 22 Agustus 2008, PT Hammar Marine

Offshore(Hammar),anakperusahaan,selakupihakpembeli

dan PT Hamdok Argokaravi Raya (pemegang saham

Hammar) selaku pihak penjual menandatangani perjanjian

pembangunankapalserbagunadengannilaisebesarUSD

4.500.000.Pembayaranakandilakukandalam9(sembilan)

termin pembayaran sesuai kemajuan fisik pekerjaan.

Sumber dana untuk pembangunan kapal tersebut berasal

dari internal kas Perseroan melalui pemberian pinjaman

kepada Hammar sebesar USD 2.500.000 dengan tingkat

bungaSIBOR+2%pertahun.Kapaltersebutdiperkirakan

selesai pada pertengahan tahun 2011.

INFORMASI KEUANGAN TERMASUK KEJADIAN LUAR

BIASA DAN JARANG TERJADI

Pada tahun 2010 tidak ada kejadian yang luar biasa dan

jarang terjadi yang telah dilaporakan dalam laporan

keuangan.

The impact of the application of this accounting policy are

deferment of loan acquisition cost amounting to Rp 5.8

billion throughout the loan period, additional disclosure on

financial assets, and risk management.

MATERIAL COMMITMENT FOR CAPITAL EXPENDITURE

On22August2008,PTHammarMarineOffshore(Hammar),

a subsidiary, as a buyer and PT Hamdok Argokaravi

Raya (shareholders in Hammar) as the seller, executed

a construction contract for the construction of a multi

functionvesselwithavalueamountingtoUS$4,500,000.

Thepaymentshallbedonein9(nine)paymentinstalments

in accordance with the tangible progress of the work.

The source of funds for the above vessel construction

originated from the Company’s internal cash by lending to

HammarUS$2,500,000withinterestrateofSIBOR+2%

per annum. The above vessel delivery is estimated in the

middle of 2011.

INFREQUENT AND EXTRAORDINARY FINANCIAL

INFORMATION

In 2010, there were no extraordinary and infrequent events

that have been reported in the financial statements.

38 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

DAMPAK PERUBAHAN HARGA

Tarif sewa kapal telah ditetapkan berdasarkan kontrak

dan akan berlaku selama masa kontrak. Apabila kontrak

diperpanjang, biasanya tarif sewa tetap sama atau

mengalami perubahan yang tidak signifikan. Perubahan

tarif sewa kapal akan terjadi apabila ada persetujuan

antara kedua belah pihak. Perubahan tarif sewa kapal juga

dimungkinkan apabila terjadi pergantian penyewa kapal.

Perubahan tarif sewa pada satu kapal mengakibatkan

perubahan pendapatan dan dapat mengakibatkan

perubahan terhadap laba usaha apabila faktor-faktor lain

tidak berubah.

FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN

AUDITOR

Pada tanggal 2 April 2011, Perseroan mendirikan PT WM

Offshore, anak perusahaan baru, yang dimiliki 51%.

Pada tanggal 18 April 2011, PT Wintermar, anak perusahaan,

menandatangani perjanjian pembelian kapal dari pihak

ketigadenganhargabelisebesarUSD14.025.000.

KEGIATAN USAHA PERSEROAN DAN ANAK

PERUSAHAAN

KegiatanusahaPerseroanadalahmemberikanjasalayanan

angkutan penunjang lepas pantai bagi perusahaan di

industri minyak dan gas bumi, baik dalam tahap eksplorasi,

pengembangan produksi maupun pasca produksi, dengan

memanfaatkan armada kapal baik yang dimiliki langsung

oleh Perseroan maupun anak perusahaan. Selain itu

Perseroan juga menggunakan armada kapal yang disewa

dari pihak afiliasi atau pihak ketiga. Dalam menjalankan

kegiatan usahanya itu Perseroan telah memperoleh perizinan

yag diperlukan dari instansi pemerintah yang berwenang.

Perseroan dan anak perusahaan menyediakan berbagai

jenis jasa layanan untuk menunjang aktivitas usaha industri

minyakdangasbumilepaspantai.Kegiatanituantaralain

berupa towing, mooring, dan anchoring rig platform ke

lokasi tertentu dimana kegiatan pengeboran minyak dan gas

sedang dilakukan, pengangkutan pekerja anjungan minyak,

PRICE CHANGE IMPACTS

Vessel charter rates are determined in contracts and

remain valid until the contracts conclude. If the contract

is extended, usually the charter rate remains at the same

price or changes insignificantly. Changes in charter rates will

occur when there is an agreement between both parties.

Changes in the charter rate of vessels are also possible when

a new charterer uses the vessel.

Changes in charter rates on a single vessel can lead to

changes in revenue and may result in changes of operating

profit if other factors remain unchanged.

MATERIAL EVENTS AFTER THE DATE OF AUDITOR’S

REPORT

On April 2, 2011, the Company established PT WM

Offshore a new subsidiary, in which the Company has a

51% interest.

On April 18, 2011, PT Wintermar, a subsidiary, entered

into a Memorandum of Agreement to acquire a vessel

from a third party seller with purchase price amounting to

US$14,025,000.

BUSINESS ACTIVITIES COMPANY AND SUBSIDIARIES

The operations of the Company is to provide transportation

services for the company supporting the offshore oil and

gas industry, both in the stages of exploration, development

production and post production, utilizing a fleet of ships

either owned directly by the Company or its subsidiaries.

In addition the company also uses a leased fleet of partly

affiliated companies or third parties. In conducting its

business, the Company has obtained the necessary permits

from appropriate authorities.

The Company and its subsidiaries provide various types of

services to support business activities of the offshore oil and

gas industry. Activities include towing, mooring, anchoring

rigs and platforms to specific locations where oil and gas

drilling activities are conducted, the transport of oil rig

workers, machinery, equipment, tools and supplies of food,

39PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

clean water and fuel. Other services provided are security

patrols for undersea gas pipelines and the berthing and un-

berthing(belay)byharbourtugs.

The operations of the Company and its subsidiaries are based

on providing contract services obtained through a bidding

process held by the prospective customer. As applicable

in the oil and gas industry in Indonesia, all oil and gas

companies operating in Indonesia must meet requirements

set by BPMIGAS, including procurement of goods and

services. The term of the contract of procurement of goods

or services in general vary from one month to more than five

years. However, during the last two years the procurement

of transportation services, offshore support indicates a

changing trend in contract terms, with more contracts

ranging from one month to three years than with a contract

term of more than three years. On the one hand, this gives

a positive impact where a short contract period usually

commands a premium in charter rates, while the shorter

turnover also results in a faster rate of the procurement

process for the next period, which directly provides a greater

opportunity for players to participate and the opportunity to

obtain contracts.

With such prevailing trends and the increasingly high

technology applied in the oil and gas industry, as well as the

increasingly strict application of rules of safety and security

and environmental protection, the ability to provide a fleet

of ships with these high specification becomes an important

factor to strengthen ability to compete and win tenders for

the procurement of transportation services and offshore

support.

In connection with the foregoing, the Company directs

its business strategy on acquiring high-tech ships,

always updating the quality standards of security and

safety in accordance with latest international standards,

and expanding international cooperation with similar

companies.

mesin, perlengkapan, peralatan dan pasokan makanan, air

bersih dan bahan bakar. Jasa lainnya yang disediakan adalah

patroli keamanan jaringan pipa gas bawah laut dan berthing

and unberthing(penambatan)olehharbortug.

KegiatanusahaPerseroandananakperusahaandidasarkan

pada kontrak pemberian jasa yang diperoleh melalui

proses tender yang diadakan oleh calon pelanggan.

Sebagaimana yang berlaku di industri migas di indonesia,

seluruh perusahaan minyak dan gas bumi yang beroperasi

di Indonesia harus memenuhi ketentuan yang diatur oleh

BPMIGAS, termasuk pengadaaan barang dan jasa. Jangka

waktu kontrak pengadaan barang atau jasa tersebut

umumnya bervariasi antara satu bulan hingga lebih dari

lima tahun. Namun demikian, selama dua tahun terakhir,

tender pengadaan jasa angkutan pendukung lepas pantai

menunjukkan perubahan tren jangka waktu kontrak, saat

ini lebih banyak kontrak dengan jangka waktu antara satu

bulan hingga tiga tahun dibandingkan dengan kontrak

yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun. Pada satu sisi

hal ini memberikan dampak positif dimana periode kontrak

yang pendek mengakibatkan tingkat harga yang premium,

sedangkan penyelesaian yang lebih cepat juga menyebabkan

proses pengadaan berikutnya menjadi lebih cepat, yang

secara langsung memberikan kesempatan bagi para pemain

untuk berpartisipasi dalam memperoleh kontrak.

Dengan perubahan tren yang berlaku demikian dan

semakin tingginya teknologi yang diterapkan dalam industri

perminyakan dan gas, serta semakin ketatnya penerapan

aturan keselamatan kerja dan keamanan serta kebersihan

lingkungan, maka kemampuan untuk menyediakan armada

kapal yang sesuai dengan spesifikasi kebutuhan yang

tinggi tersebut menjadi faktor penting untuk memperkuat

kemampuan untuk bersaing dan memenangkan suatu

tender pengadaan jasa angkutan pendukung lepas pantai.

Sehubungan dengan hal tersebut, Perseroan mengarahkan

strategi usahanya pada peningktan jumlah kapal yang

berteknologi tinggi, selalu memperbaharui standar kualitas

keamanan dan keselamatan sesuai dengan standar

internasional yang terbaru, dan memperluas jaringan kerja

sama dengan perusahaan sejenis internasional lainnya.

40 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

Perseroan mengelompokkan kegiatan usahanya ke dalam

tiga kelompok yaitu:

• Pengoperasianarmadasendiri.

• Chartering-baikafiliasiataubukanafiliasi.

• Ship Management dan jasa lainnya - pengelolaan

kapal pihak ketiga, baik afiliasi atau bukan afiliasi.

PROSPEK

Sektor Minyak dan Gas Bumi

Bisnis Perseroan dan anak perusahaan lebih fokus pada

penunjang jasa angkutan lepas pantai yang melayani

perusahaan-perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan

gas sektor hulu. Oleh sebab itu target untuk pertumbuhan

yang kuat di masa depan ditetapkan berdasarkan

pertumbuhan pada sektor minyak dan gas lepas pantai.

Komitmen Peningkatan Produksi yang Berkelanjutan

Berlimpahnya jumlah blok lepas pantai terutama di Indonesia

bagian timur mendorong Perseroan untuk melakukan

ekpansi dengan tipe-tipe kapal yang dibutuhkan untuk

pendukung eksplorasi minyak dan gas lepas pantai pada

laut dalam.

Komitmen pemerintah untuk tetap mempertahankan

peningkatan produksi minyak dan gas diharapkan dapat

direalisasi melalui penyerahan blok-blok minyak dan gas

terutama pada blok-blok lepas pantai. Blok-blok yang

diserahkan sebelum tahun 2010 diharapkan aktivitas

eksplorasinya dimulai pada tahun 2011 ini merupakan

momentum yang tepat bagi Perseroan untuk ekspansi.

The company classifies its business into three categories:

• Operationofownedfleet.

• Charteringeitherthroughaffiliatedornon-affiliated

companies.

• ShipManagementandotherservices-third-partyship

management, whether affiliated or not affiliated.

OUTLOOK

Oil and Gas Sector

The business focus of the Company and its subsidiaries is

on support transport services that serve offshore companies

exploring and producing oil and gas in the upstream sector.

Therefore the target for strong future growth is determined

based on future growth in offshore oil and gas.

Commitment to a Sustainable Increase in Production

The abundance of offshore blocks, especially in eastern

Indonesia, has encouraged the Company to undertake fleet

expansion with vessel types needed to support deepwater

oil and gas exploration.

The government’s commitment to increase oil and gas

production is expected to be realized primarily through

offshore oil and gas blocks. Those blocks awarded before

2010 are expected to begin exploration activities in

2011, thus providing the right momentum for Company

expansion.

1,400

1,200

1,000

800

600

400

200

0

Proyeksiproduksiminyakdangas|Projectionofoilandgasproduction(dalamjutabarelperhari|inmillionbarrelsperday)

Sumber|Source:BPMIGAS

2016201520142013201220112010

41PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

Besides, with implementation of new cabotage laws, the

Company is expected to further gain market share.

MARKETING

At this time, based on data obtained by the Company,

the number of players engaged in the same field with the

Company comprises largely foreign companies. However,

according to the opinion of management, the number

of local competitors will gradually increase with the

implementation of cabotage laws. Currently, there is no

definitive data regarding the Company’s position in the

offshore sector.

The Company’s principal marketing strategy is to position

the Company as an offshore service provider certified in

compliance with internationally recognised standards. In

addition we are professional and highly trustworthy and

competitive provider of services and solutions in logistics

support services for offshore oil and gas companies by

providing a wide variety of relatively young vessels.

Disamping itu dengan pemberlakuan azas cabotage

diharapkan Perseroan dapat memanfaatkan momentum

untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih luas.

PEMASARAN

Pada saat ini berdasarkan data yang dimiliki Perseroan jumlah

pemain yang bergerak dalam bidang yang sama dengan

Perseroan adalah sebagian besar perusahaan dari luar negeri.

Meskipun demikian berdasarkan pendapat manajemen,

persaingan perusahaan domestik akan bertambah seiring

dengan pemberlakuan peraturan cabotage. Saat ini, tidak

ada data yang pasti mengenai posisi Perseroan pada saat ini

pada sektor offshore.

Strategi pemasaran Perseroan yang utama yaitu

memposisikan Perseroan sebagai penyedia layanan lepas

pantai bersertifikat sesuai dengan standar yang diakui secara

internasional. Selain itu, Perseroan sangat profesional dan

terpercaya serta kompetitif di dalam industri jasa layanan

pendukung logistik lepas pantai perusahaan minyak dan

gas melalui penyediaan beragam jenis kapal yang umurnya

relatif muda.

Sumber|Source:BPMIGAS

2010 2011

Target AktualActual Target

Lifting Minyak Bumi (juta barel per hari)

965 954 970 Oil Lifting(million barrels per day)

Lifting Gas (miliar british thermal unit per hari)

7,758 7,681 7,769 Gas Lifting(billion british thermal units per day)

Pendapatan Negara (miliar USD)

26.1 26.2 26.6 State Revenue(billion US$)

Biaya Pemulihan (miliar USD)

12.2 12.0 12.3 Cost Recovery(billion US$)

Rincian 2010 dan Target 2011 | Details of 2010 and 2011 Targets

42 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

The strategy is implemented by:

• Providing high quality services oriented towards

customer satisfaction.

• Continuouslyendeavouringtodevelopandmaintain

excellent relationships with customers.

• Continuing to seek new customers to expand

customer base.

The Company’s marketing team periodically visits customers

to maintain business relationships. The Company believes

that its expansive business network can become a

significant and consistent source of income in the future.

The Company’s marketing strategy focuses on Indonesia

primarily, and also Southeast Asia as a secondary market, and

is in line with business expansion with the implementation

of the cabotage law effective May 2011.

Strategi tersebut dilakukan dengan berkomitmen untuk:

• Memberikan pelayanan yang berkualitas dan

berorientasi kepada kepuasan pelanggan.

• Senantiasa berupaya mengembangkan dan

memelihara hubungan yang baik dengan para

pelanggan.

• Terus berupaya mencari pelanggan baru untuk

memperluas basis pelanggan Perseroan.

Tim pemasaran Perseroan secara berkala melakukan

kunjungan ke pelanggan untuk menjaga hubungan bisnis.

Perseroan berkeyakinan bahwa jaringan bisnis yang luas ini

akan merupakan sumber pendapatan usaha yang signifikan

dan konsisten di masa depan. Cakupan wilayah pemasaran

Perseroan dititikberatkan pada wilayah Indonesia dan

juga pada wilayah Asia Tenggara, serta sejalan dengan

pengembangan usaha dengan berlakunya peraturan

cabotage yang di mulai pada Mei 2011.

43PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

Perseroan menyadari pentingnya peran sumber daya manusia

(SDM) atas keberhasilan kinerja usahanya. Oleh karena

itu, Perseroan secara bersungguh-sungguh, terencana,

dan berkesinambungan memusatkan perhatian untuk

pengembangan dan kualitas SDM, melalui peningkatan

kemampuan karyawan, pemeliharaan, dan pelayanan

kesejahteraan bagi seluruh karyawan baik secara teknis

fungsional maupun material.

Komposisi Karyawan

Dengan meningkatnya kegiatan operasional karyawan,

diperlukan penambahan SDM yang handal dan profesional

dibidangnya demi kelancaran operasional Perseroan.

Per tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan anak

perusahaan memperkerjakan 184 karyawan.

Berikut adalah komposisi karyawan darat di Kantor Pusat

dan Cabang pada tahun 2009 dan 2010 berdasarkan

pendidikan, jabatan, dan usia sebagai berikut:

The Company acknowledges the importance of the role of

humanresources(HR)fortheCompany’sbusinesssuccess.

Therefore, the Company seriously plans and sustains focus

on the development and quality of human resources,

through increasing the ability of employees, maintenance,

and welfare services for all employees, with both technical

and functional materials.

Employee Composition

With the increasing operational activities, smooth Company

operations require additional necessary personnel who are

reliable and professional. As of December 31, 2010 the

Company and its subsidiaries employ 184 employees.

Here is the composition of onshore staff for the Company

and its subsidiaries in 2009 and 2010 according to education

level, position, and age as follows:

Human ResourcesSumber Daya Manusia

44 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

Berdasarkan Jabatan | Based on Position

Total

31 Dec 2010 31 Dec 2009

Komisaris 9 4 Commissioner

Direktur 12 9 Director

General Manager 8 3 General Manager

Manager 13 8 Manager

Assistant Manager 11 5 Assistant Manager

Supervisor 13 20 Supervisor

Senior Staff 45 44 Senior Staff

Junior Staff 73 57 Junior Staff

Jumlah 184 150 Total

Berdasakan Pendidikan | Based on Education

Total

31 Dec 2010 31 Dec 2009

< SMP 5 5 Junior High School

SMA 37 33 Senior High School

Akademi/D3 37 31 Diploma

S1 89 76 Bachelor Degree

S2 16 5 Master Degree

Jumlah 184 150 Total

Berdasarkan Usia | Based on Age

Total

31 Dec 2010 31 Dec 2009

< 30 tahun 52 54 < 30 years

31 – 40 tahun 60 70 31 – 40 years

> 40 tahun 72 26 > 40 years

Jumlah 184 150 Total

45PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

Berdasarkan Pendidikan (Ijazah Pelayaran) | Based on Education (Diploma of Maritime)

Total

31 Dec 2010 31 Dec 2009

Deck 43 47 Deck

Engine 53 51 Mesin

Others 330 311 Lainnya

Jumlah 426 409 Total

Berdasarkan Usia | Based on Age

Total

31 Dec 2010

< 30 tahun 130 < 30 years

31 – 40 tahun 81 31 – 40 years

> 40 tahun 215 > 40 years

Jumlah 426 Total

Berikut adalah komposisi karyawan laut menurut jabatan

dan usia:

Here is the composition of offshore crew according to

position and age as follows:

46 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

Social Welfare Employees and Crew

Given the importance of the role of employees and crew

for the success and progress of the Company and its

subsidiaries, the Company and its subsidiaries continue to

work in improving the quality and competence of staff and

crew as to encourage productivity and motivation of each

employee, for example by:

1. The System of Salary Increases

The Company always follows and complies with

government rules related to welfare, including salary

review at least once a year based on the decision of

the Board of Directors and the form of adjustments

to the salaries and wages of land-based employees

that are consistent with the level of employee

performance and well above the inflation rate and

salary standardsand theminimumwage (Minimum

Wage) in accordance with applicable regulations.

As for the crew, salary reviews are also conducted

at least once a year by considering the performance

level of the crew, ship type and other government

regulations.Remunerationpackagesthatareapplied

in the Company and its subsidiaries refer to the basic

principles of comparative wages that are competitive

internally and externally in the same industry.

2. Provide a Variety of Forms of Allowance and

Facilities

In addition to compliance with the minimum salary

based on the applicable government regulations, the

Company also provides several benefits and facilities

such as Allowances for Hari Raya (THR) each year,

Kesejahteraan Sosial Karyawan dan Awak Kapal

Mengingat pentingnya peran karyawan dan awak kapal

bagi keberhasilan dan kemajuan usaha Perseroan dan anak

perusahaannya, maka Perseroan dan anak perusahaan terus

berupaya meningkatkan kualitas dan kompetensi karyawan

dan awak kapal serta memacu produktivitas dan motivasi

setiap karyawan, antara lain dengan:

1. Sistem Kenaikan Gaji

Perseroan selalu mengikuti dan memenuhi ketentuan-

ketentuan pemerintah yang berhubungan dengan

kesejahteraan, antara lain peninjauan gaji minimal satu

kali dalam setahun berdasarkan keputusan Direksi dan

berupa penyesuaian besarnya gaji dan upah karyawan

darat yang sejalan dengan tingkat kinerja karyawan

dan juga laju inflasi dan di atas standar gaji minimum

dan UMR (Upah Minimum Regional) sesuai dengan

peraturan yang berlaku. Sedangkan untuk awak kapal

juga dilakukan peninjauan gaji minimal satu kali dalam

setahun dengan mempertimbangkan tingkat kinerja

awak kapal, jenis kapal dan ketentuan pemerintah

lainnya. Paket pengupahan yang diterapkan di

Perseroan dan anak perusahaan berupaya selalu

mengacu pada prinsip dasar pengupahan yaitu

komparatif secara internal dan kompetitif secara

eksternal di industri yang sama.

2. Menyediakan Berbagai Macam Bentuk Tunjangan

dan Fasilitas

Sebagai tambahan, selain pemenuhan standar gaji

minimum berdasarkan peraturan pemerintah yang

berlaku, Perseroan juga memberikan beberapa

tunjangan dan fasilitas seperti Tunjangan Hari Raya

47PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

(THR) setiap tahunnya, penyediaan fasilitas jaminan

pemeliharaan kesehatan, pemberlakuan program

asuransi tenaga kerja (JAMSOSTEK), penyediaan

fasilitas ibadah dan olahraga dan beberapa

pemberian baik itu berupa sumbangan atau bantuan

bagi para karyawan yang mengalami musibah atau

melangsungkan pernikahan.

3. Program pelatihan dan Pengembangan

Perseroan menyadari seiring dengan pengembangan

usahanya juga harus diimbangi dengan

pengembangan karyawan darat dan awak kapal

melalui pendidikan maupun berbagai pelatihan secara

terpadu dan berkesinambungan, baik dalam aspek

pengetahuan, keterampilan maupun peningkatan

kompetensi berdasarkan program pengembangan

yang telah ditetapkan. Program pelatihan terbagi

menjadi 2 (dua) kelompok yaitu pelatihan internal

(in house training) yang diselenggarakan oleh

Perseroan berupa program peningkatan kemampuan

manajemen umum, manajemen fungsional, dan

program perluasan wawasan, manajemen keuangan,

audit keuangan, teknologi informasi dan lain-lain,

serta program pelatihan eksternal yang dilakukan

oleh pihak luar melalui pelatihan atau seminar yang

diselenggarakan di dalam dan di luar negeri.

Untuk pengembangan sistem kinerja para awak

kapal, Perseroan dan anak perusahaan menerapkan

evaluasi kerja untuk mendapatkan masukan-masukan

dari para awak kapal guna merancang kebutuhan

pengembangan karir yang dibutuhkan oleh para

awak kapal, termasuk memberikan imbal kerja yang

berbasis pada hasil evaluasi kinerja. Sedangkan

dalam melakukan referensi terhadap para awak

kapal terbaik yang dimiliki oleh Perseroan dan anak

perusahaan maka diadakanlah program rotasi awak

kapal untuk jenis kapal-kapal yang digunakan pada

industri offshore. Melalui program rotasi awak kapal

ini, diharapkan dapat meningkatkan kondisi psikis-

mental mereka karena dapat berinteraksi dengan

keluarga dan lingkungan sosial masyarakatnya.

4. Sistem Penghargaan

Sebagai penghargaan atas jasa kepada perseroan,

karyawan yang dinilai berjasa akan diberikan

penghargaan baik berupa bonus kinerja, beasiswa

sekolah, ataupun penghargaan masa kerja.

providing health care insurance facilities, enforcement

of labor insurance program (JAMSOSTEK), the

provision of religious facilities and sports and gifts in

the form of donations or assistance for employees who

experienced natural disasters or have a wedding.

3. Training and Development Programs

The Company realized along with the business

development that the Company must also balance with

the development of ground staff and crew members

through education and training in an integrated and

sustainable way, in terms of knowledge, skills and

increased competency based development programs

which have been set. The Company’s training program

isdividedinto2(two)groupsofinternaltraining(in

house training) held by the Company in the form

of programs to improve general management skills,

functional management, and expansion of knowledge

programs, including financial management, financial

auditing and information technology, as well as

external training programs conducted by outside

parties through training or seminars organized at

home and abroad.

For the development of the system performance of

the crew, the Company and Subsidiaries adopt work

evaluation to get the input from the crew in order

to design a career development plan required by

the crew, including providing employment returns

based on the results of performance evaluations.

Meanwhile, in conducting a reference to the best

crew in the Company and its subsidiaries, then a

rotation program was conducted (crew rotation)

for the types of vessels used in off-shore industry.

Through this crew rotation program, it is expected

to improve mental-psychological conditions because

they have the opportunity to meet with family or their

social environment.

4. Award System

In recognition of services to the Company, employees

who are regarded meritorious will be given awards

either in the form of performance bonuses,

scholarships, or a service award.

48 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

Perseroan secara aktif melakukan kegiatan CSR untuk

mewujudkan partisipasi dan kepedulian sosial Perseroan.

Komitmen CSR Perseroan salah satunya adalah dalam

bidang pendidikan.

Perseroan menjalin kerja sama dengan Persekutuan Sahabat

Gloria - sebuah yayasan yang membantu anak kurang

mampu di Yogyakarta dan sekitarnya - dalam membiayai

pendidikan anak-anak kurang mampu tersebut. Perseroan

telah menjadi donatur tetap untuk memberikan beasiswa

dan bantuan pendidikan sejak tahun 2005. Di tahun ajaran

2009-2010 Perseroan memiliki anak asuh sejumlah 34 orang.

Sedangkan pada tahun ajaran 2010-2011 ini, jumlah anak

asuh Perseroan meningkat menjadi 40 orang. Selain itu,

Perseroan juga mensponsori kebutuhan anak asuh mulai dari

kelengkapansekolah (alat tulis, seragam, tas,dansepatu),

pelayanan kesehatan, hingga pembinaan anak asuh.

Perseroan juga bekerja sama dengan PT Paperina Dwijaya

melaksanakan fund raising project yaitu menggambar

‘greeting cards’ untuk anak-anak asuh di Persekutuan

Sahabat Gloria. Perseroan membiayai seluruh biaya produksi

greeting cards dan 100% hasil penjualan kartu tersebut

digunakan sebagai bantuan pendidikan anak-anak kurang

mampu.

TheCompanyisactivelyengagedinCSRprogramstorealize

its participation and social awareness of the Company. One

of the Company’s commitments to CSR is in the field of

education.

The Company has worked with the Fellowship of Friends of

Gloria - a foundation that helps underprivileged children in

Yogyakarta and its surroundings - in financing the education

of underprivileged children. The Company has become a

regular supporter in providing scholarships and educational

assistance since 2005. In the 2009-2010 school year the

Company supported 34 children and in the 2010-2011

school year, the Company supported 40 children. For this

support, the Company sponsors multiple needs of these

children from school and supplies (stationery, uniforms,

bags, and shoes) to health care and coaching.

The Company also worked with PT Paperina Dwijaya to

carry out a fund raising project, that of drawing ‘greeting

cards’ for children in the Fellowship of Friends of Gloria.

The Company financed all production costs for the greeting

cards and 100% of receipts from the sale of the cards is

used as an educational aid for underprivileged children.

Corporate Social ResponsibilityTanggungjawab Sosial Perusahaan

49PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

Corporate GovernanceTata Kelola Perusahaan

Perseroan berusaha menerapkan Pedoman Tata Kelola

Perusahaan (GCG) untuk seluruh pemangku kepentingan

dalam memastikan bahwa Perseroan mencapai pertumbuhan

yang berkelanjutan melalui sistem manajemen yang

didasarkan pada akuntabilitas, tanggung jawab, keadilan,

dantransparansi.KebijakanGCGberfungsisebagaipanduan

bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris, Sekretaris

Perusahaan, Auditor Internal, dan semua tim manajemen

Perseroan, mengenai cara yang efektif dalam menjalankan

perusahaan dengan kepatuhan yang penuh terhadap

peraturan dan perundangan yang terkait, peraturan

perusahaan, dan Anggaran Dasar Perusahaan.

Perseroan memiliki visi untuk menjadi operator kapal lepas

pantai terdepan dalam industri energi, dan misi untuk

menyediakan jasa pendukung kelautan yang berkualitas

tinggi melalui pengembangan dan penerapan solusi yang

inovatif, dengan komitmen yang kuat pada keselamatan,

dan pencapaian standar profesionalisme terbaik melalui

integritas, kualitas, kerja sama tim, dan efisiensi, sehingga

dapat menjamin kesinambungan jangka panjang yang

memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan.

The Company strives to implement the Code of Good

Corporate Governance (GCG) for the benefit of the

Company’s stakeholders in ensuring that the company

achieves sustainable growth through a management

system based on accountability, fairness, responsibility and

transparency. As a new listed company, the GCG policy

serves as a guideline to the members of Board of Directors

and Board of Commissioners, Corporate Secretary, Internal

auditor, and also all the company’s management team, on

ways to effectively operate the company with full adherence

to the related rules and regulation, the corporate law and

the Articles of Association.

The Company has the vision to be the leading operator

of offshore vessels in the energy industry and the mission

to provide high quality marine support services through

development and implementation of innovative solutions

with strong commitment to safety, and to achieve the

highest standard of professional conduct through integrity,

quality, teamwork and efficiency, and to ensure long term

sustainability benefiting all stakeholders.

50 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

Oleh karenanya, Perseroan berusaha untuk meningkatkan

kinerjanya dan memastikan akuntabilitas manajemen yang

tepat untuk kepentingan seluruh pemangku kepentingan

melalui komitmen penerapan prinsip-prinsip GCG serta

melakukan semua kegiatan bisnis dengan standar etika

tinggi dan memberikan hasil yang baik melalui integritas

tinggi.

Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab untuk

pengembangan, sosialisasi, dan penerapan GCG di seluruh

jajaran Perseroan serta memastikan kepatuhan Perseroan

terhadap hukum yang berlaku serta terhadap standar dan

kebijakan Perseroan.

Rapat Umum Pemegang Saham

MenurutUndang-UndangPerseroanTerbatasdanAnggaran

Dasar Perseroan, badan tertinggi Perseroan adalah Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS). RUPS memutuskan hal-

hal penting, termasuk pengangkatan Direksi dan Dewan

Komisaris, persetujuan laporan tahunan dan laporan

keuangan yang telah diaudit, penentuan pembagian dividen

(jikaada)danremunerasiseluruhanggotaDewanKomisaris

dan Direksi.

Agar para pemegang saham dapat berkontribusi dan

mempersiapkan diri selama RUPS, anggota Dewan

memastikan bahwa pemegang saham telah diberikan

informasi lengkap, dimana telah didistribusikan tepat waktu

sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan

hukum dan peraturan yang berlaku.

Untuk menyediakan sarana komunikasi yang lebih baik

kepada pemegang saham, serta memperbarui informasi

perkembangan Perseroan, Perseroan telah menyediakan

situs Perseroan di http://www.wintermar.com, yang dapat

diakses dengan mudah oleh pemegang saham. Newsletter

secara berkala disampaikan kepada pemegang saham

melalui Bursa Efek Indonesia untuk memberikan informasi

terkini dan perkembangan penting di Perseroan. Informasi

seperti laporan keuangan dan informasi penting dan relevan

terbaru lainnya tersedia di situs Perseroan. Selain itu,

Perseroan juga menerbitkan majalah triwulanan, Dinamika

Bahari, majalah internal Perseroan yang berisi tentang

informasi Perseroan, kebijakan, dan kejadian penting

lainnya, yang dibagikan kepada seluruh karyawan.

Accordingly, the Company strives to enhance the corporate

performance and ensure proper accountability for

management in the interest of all stakeholders through

commitment to sound implementation of GCG principles

and to conduct all business activities with the high ethical

standard and delivering results with high integrity.

The company’s Board of Commissioners and Board of

Directors are responsible for the development, socialization

and implementation of GCG throughout the Company as

well as to ensure compliance with the prevailing laws and

regulations and the Company’s standard and policies.

General Meeting of Shareholders

Under theCorporateLawand theArticlesofAssociation,

the highest organ of the company consists of the General

Meeting of Shareholders (GMOS). The GMOS decides on

important matters such as the appointment of the Board

of Directors and Board of Commissioners, the approval of

the annual reports and audited financial statement, the

declarationofdividend(ifany)andtheremunerationforthe

Board members.

To enable the shareholder to perform its function with

proper preparation to vote during GMOS, the Boards are

committed to ensure that shareholders have been provided

with adequate information, which has been distributed in a

timely manner according to the Articles of Association and

laws and regulations.

To enhance the efficiency of information flow to

shareholders and to keep an update of the information on

the Company’s developments, the Company has created a

website at http://www.wintermar.com, which can be easily

accessedbytheshareholders.Regularnewslettersareposted

via the Indonesia Stock Exchange to Shareholders to keep

abreast of the latest news and important developments in

the Company. Information such as the financial report and

other updated key and relevant information are posted

on the company’s website. In addition, the Company also

produces quarterly magazine, Dinamika Bahari, an internal

company magazine containing company news, policies and

other important staff notices which are distributed to all the

company’s employees.

51PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

Board of Commissioners

The Board of Commissioners (BOC) and the Board of

Directors(BOD)sharethesameresponsibilityinmaintaining

the sustainability of the company and driving the Company

towards the its vision, mission and core values, yet each

having clear functions, roles and authority within the frame

work of the Articles of Association and the Corporate

Laws.

Pursuant to the Article 18 (1) Company’s Articles of

Association, the Board of Commissioners consists of a

minimumof2 (two)members.Oneof them isappointed

as President Commissioner. New members of the Board of

Commissioners and Board of Directors were elected by the

GMOS on September 16, 2010. Of the existing 3 (three)

members, President Commissioner, Jonathan Jochanan, is

elected as the Company’s independent Commissioner.

All the members of the Board of Commissioners and Board

of Directors are appointed by the Shareholders at GMS

for 5 (five) year terms. To be appointed as a member of

the Board of Commissioners, candidates must meet the

requirements according to ability and decency regulations

under Law No. 40/2007 regarding limited liability company

(“Company Law”) and Bapepam-LK Regulation No. IX.I.6

about ability and proper assessment for the members of the

Board of Directors and Board of Commissioners of Listed

Companies.

The main function of Board of Commissioners according to

the Article 19 of the Articles of Association, Corporate Law

and the GCG consist of the supervision over the policies,

the conduct of management in general, both with regard to

the Company and the Company’s business and give advice

to Board of Directors, supported and conducted by internal

and external auditors.

Collectively, the Board of Commissioners has carried out its

duties in the following manners:

• Attending formal monthly Board of Commissioners

meetings, analyzing and evaluating business

performance and strategy, reviewing the policies and

activities of the members of Board of Directors.

• Ensuringsufficientsystemforriskmanagementand

internal control are in place and implemented.

Dewan Komisaris

Dewan Komisaris (BOC) dan Direksi (BOD) berbagi

tanggung jawab yang sama dalam menjaga kesinambungan

Perseroan dan mendorong Perseroan menuju visi, misi dan

nilai inti Perseroan, dimana masing-masing memiliki fungsi

yang jelas, peran, dan kewenangan dalam kerangka kerja

AnggaranDasarPerseroandanUndang-UndangPerseroan

Terbatas.

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, pasal 18 ayat

1, Dewan Komisaris terdiri dari sedikitnya 2 (dua) orang

anggota.SalahsatunyadiangkatsebagaiKomisarisUtama.

Anggota baru Dewan Komisaris dan Direksi diangkat

pada Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan

tanggal 16 September 2010. Dari 3 (tiga) orang anggota

Dewan, Jonathan Jochanan diangkat sebagai Komisaris

Independen.

Semua anggota Dewan Komisaris dan Direksi diangkat

olehpemegangsahamdalamRUPSuntukjangkawaktu5

(lima)tahun.UntukdapatdiangkatsebagaianggotaDewan

Komisaris, seorang calon harus memenuhi persyaratan

sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40/2007 tentang

PerseroanTerbatas(“PeraturanPerusahaan”)danBapepam-

LKnomorIX.I.6tentangDireksidanDewanKomisarisEmiten

dan Perusahaan Publik.

Fungsi utama Dewan Komisaris sesuai dengan Pasal 19

Anggaran Dasar Perseroan, Undang-Undang Perseroan

Terbatas dan GCG terdiri dari pengawasan atas kebijakan,

pelaksanaan manajemen pada umumnya, baik yang

berkaitan dengan Perseroan dan usaha perusahaan serta

memberikan masukan kepada Direksi, yang didukung dan

dilakukan oleh auditor internal dan eksternal.

Secarakolektif,DewanKomisaristelahmelakukantugasnya

sebagai berikut:

• Menghadiri rapat Dewan Komisaris setiap bulan,

melakukan analisa dan evaluasi kinerja dan strategi

usaha, mengkaji kebijakan dan aktivitas anggota

Direksi.

• Memastikan sistem manajemen risiko dan

pengendalian internal dilaksanakan.

52 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

• Memastikan penerapan kebijakan Tata Kelola

Perusahaan dan kode etik dalam semua aspek

kegiatan Perseroan.

Direksi

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan

yang berlaku, Direksi secara kolektif bertanggung jawab

atas pengelolaan Perseroan. Tugas Direksi mencakup

menjalankan rencana bisnis Perseroan untuk mencapai

target, sasaran dan tujuan Perseroan, disamping mengelola

aset Perseroan dan sumber daya secara efektif dan efisien.

Direksi juga memiliki tugas untuk menilai manajemen risiko

dan sistem pengendalian internal.

Direksi Perseroan terdiri dari:

• DirekturUtama-mengkoordinirdirekturlainnyadalam

pengelolaan bisnis, juga memimpin pengembangan

usaha dengan tugas mengawasi semua Divisi

Perseroan.

• Direktur-ChiefOperatingOfficeryangmembawahi

Divisi Armada termasuk Operasional, urusan teknis,

Crewing, Logistik dan Departemen-departemen yang

menanganiQHSE (Quality,Kesehatan,Keselamatan,

Lingkungan).

• Direktur-KepalaDivisiOperasional,yangmemimpin

semua pengoperasian armada.

• Direktur - Sekretaris Perusahaan dan Direktur

Keuangan, bertanggung jawab atas segala hal

yang berkaitan dengan keuangan dan tata kelola

perusahaan.

• Direktur Tidak Terafiliasi - yang memegang jabatan

pada pengawasan fungsi audit internal.

Secara kolektif, Direksi melaksanakan tugasnya dengan cara

sebagai berikut:

• Mengembangkanvisi,misidannilaiintiPerseroanserta

rencana strategis Perusahan dan mengkonsolidasikan

semua aspek tersebut dalam suatu anggaran bisnis.

• Mengimplementasikan sistem untuk mekanisme

pengawasan internal dan manajemen risiko, untuk

memastikan kesesuaian dengan kebijakan dan

prosedur yang telah disetujui, serta dengan hukum

dan peraturan yang berlaku.

• Overseeing the implementation of GCG policy

and code of ethics in various areas of Company’s

activities.

Board of Directors

In accordance with the Articles of Association and the existing

rules and regulations, the Board of Directors is collectively

responsible for managing of the Company. The Directors

tasks include establishing firm corporate business plan to

achieve the corporate goals, targets and objectives whilst

managing the Company’s assets and resources effectively

and efficiently . The Directors also has the duty to assess risk

management and internal control systems.

The Company’s Board of Directors consists of:

• Managing Director, coordinates other directors in

managing the company and also supervises business

development and supervises all Company Divisions.

• Director-ChiefOperatingOfficerheadingtheFleet

Division including Operations, Technical affairs,

Crewing,LogisticsandQHSE(Quality,Health,Safety,

Environment) Departments.

• Director - Head of Operations Department, who

heads the entire fleet operations.

• Director -CorporateSecretaryandFinanceDirector,

responsible for all matters related to corporate

governance and Finance.

• Unaffiliated Director - holding the position of

supervising the internal audit function.

Collectively, the Board of Director has carried out its duties

in the following manners:

• Formulating the Company’s vision, mission and core

values as well as the Company’s long and short term

strategic plans and consolidate them into business

plan and company budget.

• Implementinga system for internal control and risk

management, to safeguard company’s assets and

to assess compliance not only with the approved

company policies and procedures, but the established

laws and regulations.

53PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

• Mengelola sumber daya manusia dan sumber

daya lainnya secara efektif dan benar dengan

mempertimbangkan kepentingan pemangku

kepentingan.

• Memastikan akses informasi dan komunikasi yang

baik dengan para pemegang saham dan pemangku

kepentingan senantiasa dipantau melalui Sekretaris

Perusahaan dan Hubungan Investor.

Selama tahun 2010, Direksi mengadakan rapat secara

rutin, setidaknya sebulan sekali, untuk membahas kinerja

Perseroan, kemajuan, serta kegiatan bisnis dan operasional

Perseroan.

Dewan Komisaris berpendapat bahwa Direksi telah

melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif dan

menunjukkan profesionalisme mereka sepanjang tahun.

Hal ini juga didukung oleh keberhasilan pencapaian target

keuangan Perseroan untuk tahun 2010.

Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris

Berdasarkan Pasal 15 ayat 14 dan Pasal 18 ayat 12 Anggaran

DasarPerseroan,remunerasianggotaDewanKomisarisdan

Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS). Namun demikian, berdasarkan Pasal 15 ayat 14

AnggaranDasarPerseroan,RapatUmumPemegangSaham

dapat memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris

untuk menetapkan dan menyetujui jumlah remunerasi

anggota Direksi.

Selama tahun yang berakhir 31 Desember 2010, total

remunerasiDireksidanKomisaristermasukgajidanbonus

adalahsekitarRp2,8miliar.

Program Pelatihan untuk Meningkatkan Efektivitas

Direksi.

Perseroan telah menyiapkan anggaran untuk para anggota

Direksi untuk berpartisipasi dalam sesi pelatihan dalam

seminar dan lokakarya. Tujuannya adalah untuk membekali

para anggota Dewan dengan kemampuan yang lebih baik

dan pengetahuan terbaru tentang industri sehingga dapat

terus meningkatkan dan mempertahankan kompetensi

mereka dalam menjalankan fungsi utamanya, yang pada

akhirnya meningkatkan efektivitas kinerja Perseroan.

• Managinghumancapitalandother resourcesof the

Company effectively and properly considering the

interest of the Company’s stakeholders.

• Ensuring accessibility of information and sound

communication with shareholder and stakeholders

are continuously monitored through the Corporate

SecretaryandtheInvestorRelationsTeam.

In the year 2010, the Board of Directors conducted meetings

regularly, at monthly intervals, to discuss the Company’s

performance, progress and business and operational

activities.

It is the opinion of the Board of Commissioners that the Board

of Directors has carried out their responsibilities effectively

and demonstrated their professionalism throughout the

year. This is further supported by the achievement of the

company’s financial targets for Financial Year 2010.

Remuneration of the Boards of Directors and

Commissioners

PursuanttotheArticle15(14)andArticle18(12)Articlesofthe

remuneration for the members of the Board of Commissioners

and Board of Directors is determined by the General Meeting

of Shareholders (GMS). However, under Article 15 (14)

Articles of Association, the GMS may authorize the Meeting

of the Board of Commissioners to determine and approve the

proposed amount of remuneration of Board of Directors.

During the year ending 31 December 2010, the aggregate

amount of remuneration of Directors and Commissioners

including salaries and bonuses was approximately Rp 2.8

billion.

Training Programs for Improving the Effectiveness of

the Board of Directors

The Company has provided a budget for the members of the

Board of Directors to participate in training sessions in selected

seminars and workshops. Its purpose is to equip the Board

members with upgraded skills and updated knowledge of

the industry so as to keep competency at the highest level in

delivering their key functions in the company thus increasing

the effectiveness of the Company’s performance.

54 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

Komite Audit

Sebagai perusahaan publik yang baru terdaftar pada tanggal

29 November 2010, per akhir tahun 2010 Komite Audit

belum dibentuk. Namun demikian, Perseroan berkomitmen

untukmembentukKomiteAudit sesuaidenganPeraturan

Bapepam-LKNoIX.I.5tentangPembentukandanPedoman

TataKerjaKomiteAudit,selambat-lambatnyadalamuntuk

jangka waktu 6 (enam) bulan setelah tanggal pencatatan

saham di BEI.

Sekretaris Perusahaan

Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No IX.I.4 dan

Peraturan PT Bursa Efek Indonesia (Bursa Efek Indonesia)

No. 1-A tentang peraturan-peraturan yang berkaitan

dengan Sekretaris Perusahaan, Perseroan mengangkat Ibu

Nely Layanto sebagai Sekretaris Perusahaan, yang juga

menjabat sebagai salah satu anggota Direksi.

Tanggung jawab utama Sekretaris Perusahaan adalah

mendapatkan informasi tentang semua hukum dan

peraturan yang berlaku, khususnya yang berkenaan dengan

perkembangan dan peraturan Pasar Modal. Sekretaris

Perusahaan menghadiri semua rapat Direksi dan akan

memastikan bahwa Direksi mendapatkan saran yang tepat

mengenai isu-isu tata kelola perusahaan, yaitu bahwa

prinsip-prinsipnya dipahami dengan jelas, dan diterapkan

secara konsisten dan berkesinambungan oleh Direksi dalam

melaksanakan tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya.

Bekerjasama dengan tim dari Divisi Korporasi, Sekretaris

Perusahaan bertindak sebagai badan penghubung dengan

publik, yang memberikan informasi komprehensif terbaru

kepada pemegang saham melalui situs Perseroan dan

pemberitaan pers mengenai kinerja, prospek bisnis, dan

kegiatan Perseroan.

Sekretaris Perusahaan juga merupakan contact person

dengan Bapepam-LK dan BEI dan bertanggung jawab

untuk berbagai fungsi yang berkaitan dengan kepatuhan

dan pengungkapan informasi. Sekretaris Perusahaan

memastikan bahwa Perseroan secara ketat mematuhi

peraturan dan perundangan Pasar Modal serta pengajuan

laporan yang tepat waktu kepada otoritas Pasar Modal.

Audit Committee

As a newly listed company in 29th November 2010, Audit

committee has not yet been established at year end 2010.

However, the company is committed to form an Audit

CommitteeinaccordancewithBapepam-LKRegulationNo

IX.I.5concerningEstablishmentandGuidelinestoWorking

Procedures of an Audit Committee, the latest within is

committed to period of 6 (six) months from the date of

listingofshareswiththeIDX.

Corporate Secretary

InaccordancetoBapepam-LKRegulationNo.IX.I.4andthe

RuleofPTBursaEfekIndonesia(StockExchange)No.1-Aon

rules pertaining to the establishment of Corporate Secretary,

WINS appointed Ms Nely Layanto as a Corporate Secretary,

who is also one of the members of the Board of Directors.

The chief responsibility of the Corporate Secretary is to keep

informed of all prevailing laws and regulations, especially with

respect to Capital Market development and regulations. The

Corporate Secretary attends all Board of Directors meetings

and will ensure that the Board of Directors receives proper

advice on corporate governance issues, its principles clearly

understood, consistently and continuously applied by the

Board of Directors in discharging its fiduciary duties.

In cooperation with the Investor Relations team, the

Corporate Secretary acts as contact body with the public,

providing the latest comprehensive information to

shareholders via the company’s website and press releases

on the Company’s performance, business prospects and

corporate activities.

The Corporate Secretary is also the contact person with

Bapepam-LKandIDXandisresponsibleforvariousfunctions

related to compliance and disclosure of information. The

Corporate Secretary ensures that the company adheres

strictly to prevailing Capital Market rules and regulations

as well as the on-time submission of reports to the Capital

Market authorities.

55PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

Audit Internal

Perseroan telah menetapkan bahwa Nilai Inti utama

Perseroan adalah ‘Integritas’. Pentingnya integritas pada

sumber daya manusia dan armada Perseroan tercermin

dalam layanan dan kapal yang yang disediakan. Integritas

pada SDM berhubungan dengan kepatuhan yang ketat

terhadap prinsip akuntabilitas dan tanggung jawab GCG,

QHSE(KualitasKesehatandanKeselamatanLingkungan)dan

standarKodeEtik.Lingkungankerjaetisyangdiciptakanoleh

manajemen puncak sangat mempengaruhi staf di tingkat

yang lebih rendah, dan menetapkan standar yang tinggi

untuk menjunjung integritas Perseroan.

Direksi berkomitmen untuk mengelola risiko dan mengontrol

kegiatan bisnis dan keuangannya, yang memungkinkan

pencapaian keuntungan yang maksimal dalam peluang

bisnis dengan tetap menjaga semangat integritas.

Untuk mencapai hal ini, Perseroan telah membentuk tim

Audit Internal yang secara periodik melakukan tinjauan

atas praktek operasional dan melakukan kegiatan audit

independen di seluruh unit Perseroan. Selain audit pada

keuangan,AuditInternaldariDepartemenQHSE(Kualitas,

Kesehatan,Keselamatan,danLingkungan)jugamemantau

kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur operasi

standar dan secara kontinu mengevaluasi efektivitas sistem

pengawasan internal. Beberapa risiko yang dihadapi

Perseroan telah diidentifikasi sebagai berikut:

Risiko Pemutusan, Pengurangan Tarif atau Tidak

Diperpanjangnya Kontrak

Walaupun Perseroan memiliki hubungan baik dengan

pelanggannya, tetapi tidak ada kepastian bahwa pelanggan-

pelanggan tersebut akan terus menggunakan jasa Perseroan

dengan frekuensi yang sama atau dengan syarat dan

kondisi yang menguntungkan seperti yang terjadi pada saat

ini. Tidak ada jaminan bahwa pelanggan utama Perseroan

akan memperpanjang atau memberikan kontrak baru

kepada Perseroan di masa yang akan datang. Kemudian,

jika Perseroan tidak dapat memenuhi syarat dan ketentuan

dalam kontrak, maka Perseroan dapat diputuskan secara

sepihak.

Internal Audit

The Company has established that the main Core Value

ofthecompanyis“Integrity”.Theimportanceof integrity

in people and fleet is reflected in the vessels and services

provided. Integrity in people relates to the adherence to

strict compliance to GCG accountability and responsibility

principles, Quality Health and Safety Environment (QHSE)

standards and Code of Ethics. The ethical working

environment created by the top management has greatly

influenced the staff at the lower level, setting high standards

to uphold the company’s integrity.

The Board of Directors is committed to managing risk

and controlling its business and financial activities which

enable the achievement of maximal profitable business

opportunities whilst maintaining a spirit of integrity.

To achieve this, the Company has established an Internal

Audit team, which periodically reviews operational practices

and independently conducting audit activities throughout all

departments within the Company. In addition to the audit

on financial aspects, the Internal Audit of QHSE (Quality,

Health, Safety, and Environment) Department also monitors

compliance with policies and standard operating procedures

and continuously evaluating the effectiveness of the internal

control system. Some of the Risks faced by the company

have been identified below:

Risk of Termination, Reduction of Tariff and Non-

Renewal of Contracts

Although the Company believes in establishing a good

relationship with its customers, there is, however, no

guarantee that such customers will continue to use the

Company’s offshore transportation vessels chartering

services in the future with the same frequency or on the

same terms and conditions as they do currently. There is no

guarantee, either, that the Company will be able to retain

its primary customers or that the primary customers shall

continue to renew their contracts or grant the Company

new contracts. Also, if the Company failed to fulfill terms

and conditions given by its customers, then they may

terminate the contract.

56 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

Untuk mengatasi hal tersebut, Perseroan selalu

mempertahankan kualitas jasa yang diberikan kepada

pelanggan dengan memenuhi segala kriteria dan

persyaratan yang diminta, bahkan melebihi harapan

pelanggan. Perseroan menambah pelanggan baru setiap

tahun untuk mendiversifikasi basis pelanggan dan juga

mengakuisisi armada yang lebih besar dan cepat dengan

peralatan yang modern, serta berbendera Indonesia untuk

mendukung peraturan cabotage. Selain itu, Perseroan telah

memperolehsertifikasiISO9001:2008(SistemManajemen

Kualitas),sehinggapentingbagiPerseroanuntukmenjaga

kualitas.

Risiko Ketergantungan terhadap Industri Minyak dan

Gas Bumi

Kegiatan usaha Perseroan dan anak perusahaan memiliki

keterkaitan erat dengan industri minyak dan gas lepas

pantai, terutama dipengaruhi oleh besarnya belanja modal

yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan minyak dan

gas tersebut. Semakin banyak anjungan minyak lepas pantai

baru yang dibuka, maka kebutuhan akan jasa Perseroan

akan semakin meningkat. Sebaliknya jika industri ini

mengalami keterlambatan atau penghentian dalam proses

eksplorasi maka akan berdampak negatif pada pendapatan

Perseroan.

Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing dan Tingkat Suku

Bunga Pinjaman

Transaksi-transaksi yang dilakukan oleh Perseroan dan anak

perusahaan sebagian besar menggunakan mata uang asing,

seperti charter, pembelian kapal, dan fasilitas pinjaman dari

Kreditur. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap

mata uang asing dan tingkat suku bunga pinjaman dapat

mempengaruhi marjin keuntungan. Untuk itu, Perseroan

memiliki kebijakan yaitu tarif pencarteran kapal dan

pinjaman dalam mata uang Dolar AS, yang digunakan

untuk membiayai pengadaan kapal tersebut dalam mata

uang yang sama.

Risiko Kerugian dan/atau Kecelakaan Maritim

Kegiatan usaha Perseroan dan anak perusahaan tidak

terlepas dari berbagai risiko kerugian dan/atau kecelakaan

maritim yang antara lain disebabkan oleh bencana alam,

gelombang ombak tinggi, tabrakan/benturan, kebakaran,

To mitigate this risk, the Company always maintains the

quality of services provided to the customers by fulfilling all

criteria and terms requested by customers, even exceeding

customer expectation. The Company adds more new

customers from year to year to diversify the customer base,

and also acquires additional larger and faster ships to its

fleet, complete with sophisticated equipment and under

the Indonesian flag to support the cabotage law. Also,

the Company was awarded with ISO 9001:2008 (Quality

Management System) certification, therefore establishing

means for the Company to always maintains its quality.

Risk of Dependency on the Offshore Oil and Gas

Industry

The Company’s business activities are closely related to the

offshore oil and gas industry, which is primarily influenced

by the capital expenditures made by oil and gas companies.

The more offshore oil rigs that are deployed or begin

operations, and hips bridges that are opened, the greater

the need for the Company’s offshore transportation vessels

and chartering services. Contrarily, should the industry

experience a delay in or termination of exploration and

exploitation permits for oil and gas, it will negatively impact

the Company’s business and performance.

Foreign Currency Exchange and Interest Rate Loans

Risk

Most of the transactions made by the Company and its

subsidiaries are in foreign currency, such as for charters,

purchases of ships, and loan facilities from creditors.

Fluctuations in the exchange rate of the Rupiah against

foreign currencies and loan interest rates can affect the profit

margin. Therefore, the Company has a policy of charging

USD ship charter tariffs and obtaining USD denominated

loans, which are used to finance the procurement of these

ships using the same currency.

Risk of Maritime Losses and/or Accidents

The Company and its subsidiaries’ business activities are

related to various risks of maritime losses and/or accidents,

which among others are caused by natural disasters, bad

weather, high waves, collisions, vessels grounding, fires,

57PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

kegagalan mekanis, kelalaian manusia, dan tumpahnya

muatan dan/atau kebocoran yang mengakibatkan polusi.

Selain itu, pengoperasian kapal juga dapat terganggu akibat

kecelakaan, situasi sosial dan politik, perselisihan buruh,

pemogokan, terorisme, perang, penyusupan barang-barang

terlarang pada kapal-kapal Perseroan, pembajakan, dan

sebab-sebab lainnya.

Perseroan telah melakukan perlindungan terhadap

armadanya dengan asuransi yang memadai seperti ‘Hull

and Machine’, ‘War Risk’, dan asuransi ‘Protection and

Indemnity’. Perseroan selalu mengikuti standar keamanan

dan keselamatan internasional, seperti sertifikasi bidang

keselamatan kerja, International Ship Security Certificate

dariBKIdanABS,ABSMarineSafety&QualityManagement

(Company Compliance), dan Safety Management

Certificate (Vessel). Pada tahun 2010 Perseroan telah

mengajukan permohonan untuk mendapatkan sertifikasi

OHSAS 18001:2007 (Sistem Manajemen Kesehatan dan

KeselamatanKerja).

Risiko Kerusakan Kapal Perseroan dan Anak

Perusahaan

Kapal-kapalyangdimilikiolehPerseroandananakperusahaan

dapat mengalami kerusakan sehingga timbulnya biaya

perbaikan dan hilangnya potensi pendapatan yang diperoleh

dari operasional kapal tersebut. Perseroan melalui Planned

Maintenance System, selalu melakukan pemeriksaan dan

pemeliharaan rutin dan berkala atas setiap kapal. Perseroan

juga selalu melakukan pemeriksaan menyeluruh atas kapal-

kapal setiap akan digunakan oleh pelanggan.

Risiko Kehilangan Sumber Daya Manusia

Saat ini, Perseroan memiliki sejumlah manajemen, karyawan

senior, serta awak kapal yang memiliki pengalaman dalam

industri pelayaran. Apabila Perseroan kehilangan karyawan

yang kompeten dan tidak dapat merekrut penggantinya,

maka hal ini dapat mengganggu kegiatan usaha Perseroan.

Untukitu,Perseroanselaluberupayauntukmempertahankan

karyawan dan awak kapalnya yang kompeten, berkualitas,

dan berpengalaman dengan memberikan program

pengembangan karir, pelatihan, dan rotasi pekerjaan, serta

program kompensasi yang menarik sesuai prestasi.

mechanical failures, human negligence, the spilling of

cargoes and leaks causing pollution. In addition, vessel

operations may be also disrupted as a result of accidents,

social and political situations, labor disputes, strikes, acts of

terrorism, war, smuggling of goods onto Company’s vessels,

black trading by smugglers, piracy, and other causes.

The Company has protected its vessels with adequate

insurance, such as ‘Hull and Machinery’, ‘War Risk’, and

‘Protection and Indemnity’ insurance. The Company always

applies international security and safety standards, such as

certifications of work safety, International Ship Security from

BKI and ABS, ABS Marine Safety & Quality Management

(CompanyCompliance), andSafetyManagement (Vessel).

In 2010, the Company submitted a request to receive

certification of OHSAS 18001:2007 (Health management

and Work Safety Systems).

Risk of Damage to the Company’s and its Subsidiaries’

Vessels

The vessels owned by the Company may experience damage

at sea, thus causing repair costs and loss of potential income

derived from normal vessel operations. The Company

through its Planned Maintenance System always performs

a periodic and routine inspection and maintenance of each

vessel. Moreover, the Company also performs a thorough

inspection of the ships that will be used by each customer.

Risk of Loss of Human Resources

Currently, the Company is run by a number of management,

senior employees, and experienced crew in the shipping

industry. Should the Company lose competent personnel

and are unable to recruit replacements, this may disturb

the Company’s business activities. Therefore, the Company

strives to retain its competent, qualified, and experienced

personnel and crews through career development and skills

upgrading programs, job rotation plans as well as attractive

performance related compensation.

58 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

Risiko Kebijakan/Peraturan Pemerintah

Pemerintah Indonesia pada suatu waktu dapat menerbitkan,

mengubah dan menerapkan kebijakan baru dalam bidang

pelayaran menyangkut berbagai aspek seperti perpajakan,

diplomatik, keamanan, undang-undang yang berkaitan

dengan lingkungan hidup atau sosial yang semuanya itu

tidak berada di bawah kendali Perseroan. Apabila kebijakan/

peraturan tersebut diterapkan, kepatuhan terhadap undang-

undang, peraturan, kesepakatan dan perjanjian tersebut

mungkin dapat mengakibatkan dampak material terhadap

bisnis atau hasil operasi Perseroan. Perseroan mempersiapkan

strategi bisnis untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut

sehingga dampak material akibat perubahan kebijakan

Pemerintah dapat ditekan semaksimal mungkin.

Risk of Government Policies/Regulations

The Indonesian Government may from time to time issue,

amend, or apply new policies in the shipping sector, which

are related to various aspects such as taxation, diplomacy,

security, laws concerning the environment or society,

all of which are beyond the Company’s control. Should

the policies/rules be applied, compliance with the laws,

regulations, agreements, and undertakings may have

material impact on the Company’s business or operations

proceeds. The Company prepares a business strategy to

anticipate the possibility, so that a material impact from

changes in government policy could be reduced as much

as possible.

59PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

Data PerseroanCorporate Data

60 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

Corporate StructureStruktur Perusahaan

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

PT Wintermar

Bidang Usaha Pelayaran

PT Sentosasegara Mulia Shipping

Bidang UsahaPelayaran

PT Arial Niaga Nusantara

Bidang UsahaPelayaran

PT PSVIndonesia

Bidang UsahaPelayaran

PT HammarMarine Offshore

Bidang UsahaPelayaran

Abbeypure Pte. Ltd.

Bidang UsahaPelayaran/Investasi

99.51% 99.51% 99.51% 51.00% 60.00% 100%

Pemegang Saham per 31 Desember 2010 | Shareholders as of 31 December 2010

Pemegang Saham

Shareholders

Jabatan

Position

Prosentasi Saham

Share Percentage

Jumlah Saham

Number of Shares

PT Wintermarjaya Lestari – 36.231% 1,286,200,000

PT Dwiprimajaya Lestari – 27.769% 985,800,000

PT Ramanda Daminathan – 8.676% 308,000,000

Sugiman Layanto Direktur Utama | Managing Director 1.145 % 40,651,500

Ooi Ka Lok Direktur | Director 0.024% 835,500

Philippe Surrier Direktur | Director 0.007% 247,000

Nely Layanto Direktur | Director 1.030 % 36,574,000

Johnson Williang Sutjipto Komisaris | Commissioner 0.002% 62,000

Darmawan Layanto Komisaris | Commissioner 0.093% 3,305,500

Publik | Public (< 5%) – 25.023% 888,324,500

Jumlah 100.00% 3,550,000,000

61PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

Organisation StructureStruktur Organisasi

Audit Committee

Marketing & Business Development

General Affairs

• Operations• Technical• Logistics• Crewing• QHSE

• HR• IT• BuildingManagement• Administration

• Tender• ClientManagement

• Accounting• Finance• Tax

• CorporateSecretary Legal• CorporatePlanning

• NewBuilding• NewVessels

FleetDivision Finance CorporateNewBuilding&

Projects

Board of Commissioners

Managing Director

InternalAudit

62 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1953 dan saat ini berusia 57 tahun. Menyelesaikan pendidikannya dengan meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun1987. Memulai jenjang karirnya sebagai Staff to Manager CapitalMarketPTIndovest(1978-1989),AssistantVicePresidentCitibank (1989-1990), Direktur Corporate Finance PT CiticorpSecurities Indonesia (1990-1994),Direktur InvestmentBankingSchroders Indonesia (1994-1999), President Direktur PT JisawiFinas (2000-2003), Senior Vice President di PT BahanaPembinaan Usaha Indonesia (2004-2005), Direktur PT BahanaTCW InvestmentManagement (2005-2006), PresidenDirekturPT Bahana Securities (2006-2007), Managing Director EasternStar Capital (2008-2010), serta sekarang menjabat sebagaiKomisarisUtama/KomisarisIndependenPTWintermarOffshoreMarine Tbk sejak tahun 2010.

Indonesian citizen, born in 1953 and is now 57 years old. He graduatedwithaBachelorofEconomicsdegreefromtheUniversityof Indonesia in 1987 and started his career as a Staff to Manager Capital Market PT Indovest (1978-1989), Assistant Vice PresidentofCitibank (1989-1990),DirectorofCorporateFinance IndonesiaPTCiticorpSecurities(1990-1994),DirectorofInvestmentBankingSchroders Indonesia (1994-1999), President Director of PT JisawiFinas(2000-2003),SeniorVicePresidentofBusinessDevelopmentatPTBahana Indonesia (2004-2005),DirectorofPTBahanaTCWInvestment Management (2005-2006), President Director ofPT Bahana Securities (2006-2007), Managing Director of EasternStar Capital (2008-2010), as well as now serving as PresidentCommissioner/Independent Commissioner PT Wintermar Offshore Marine Tbk since 2010.

Jonathan JochananKomisarisUtama(Independen)PresidentCommissioner(Independent)

Board of Commissioners’ ProfileProfil Dewan Komisaris

63PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1967 dan saat ini berusia 43 tahun. Menyelesaikan pendidikannya dengan meraih Bachelor of Science majoring in Ocean Engineering (NavalArchitect) Florida Institute of Technology, Amerika Serikat, pada tahun 1989 serta meraih Master of Science majoring in Ocean Engineering(OffshoreEngineering)FloridaInstituteofTechnology,Amerika Serikat pada tahun 1991. Memulai jenjang karirnya sebagai Project Engineer di British Hydrodynamic ResearchGroup, London (1991-1992). General manager di PT MarianaBahagia(1992-1997),MarketingManagerdiPTPelayaranSalamBahagia (1992-1999), Direktur Utama di PT Mariana Bahagia(1997-sekarang), Direktur Utama PT Arial Niaga Nusantara(1997-sekarang), Komisaris PT Pelayaran Salam Bahagia (1999-sekarang),KomisarisdiPTSentosasegaraMuliaShipping(2000-sekarang),DirekturdiPTRamandaDaminathan(2009-sekarang),dan Komisaris PT Wintermar Offshore Marine Tbk sejak tahun2010. Selain beberapa posisi di atas beliau juga aktif di DP INSA sertasekaligusmenjabatsebagaiKetuaDPPIndonesianNationalShipowners’Association(INSA)sejaktahun2008-sekarang.SelainitubeliaujugamenjabatsebagaiKetuaAsianShipowner’sForum(2010-sekarang) serta Ketua Federation of ASEAN Shipowners’Association(2010-sekarang).

Indonesian citizen, born in 1967 and is now 43 years old. He graduated withaBachelorofSciencedegreemajoringinOceanEngineering(NavalArchitecture),FloridaInstituteofTechnology,USA,in1989andgainedaMasterofSciencedegreemajoringinOceanEngineering(OffshoreEngineering)FloridaInstituteofTechnology,USAin1991.HestartedhiscareerasaProjectEngineerinBritishHydrodynamicResearchGroup,London(1991-1992).GeneralmanageratPTMarianaBahagia(1992-1997),MarketingManageratPTSalamBahagiaSailing(1992-1999),President Director of PT Mariana Bahagia (1997-present), PresidentDirector of PTArialNiagaNusantara (1997-present),CommissionerPTSalamBahagiaSailing(1999-present),CommissionerofPTMuliaSentosasegara Shipping (2000-present), Director of PT RamandaDaminathan (2009-present), and a Commissioner of WintermarOffshore Marine Tbk since 2010. In addition to the positions above he is also active in the DP INSA and simultaneously serves as Chairman oftheDPPIndonesianNationalshipowners’Association(INSA)since2008-present. In addition he is also active as Chairman of the Asian Shipowner’sForum(2010-present)andChairmanoftheFederationofASEANShipowners’Association(2010-present).

Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1969 dan saat ini berusia 41 tahun. Menyelesaikan pendidikannya dengan meraih BachelorofSciencejurusanManagementGoldenGateUniversity,San Francisco, Amerika Serikat, 1989. Memulai jenjang karirnya sebagaiDirekturPTWintermar (1990-Jul2010),DirekturSales&MarketingSuperMarineSuppliesPte.Ltd. (1995-sekarang),DirekturSales&MarketingSeacoralMaritimePte.Ltd. (1995-sekarang),DirekturUtamaPTHammarMarineOffshore (April2009-sekarang), Komisaris PT PSV Indonesia, (Februari 2010-sekarang),KomisarisUtamaPTWintermar,(Juli2010-sekarang)sertamenjabatsebagaiKomisarisPTWintermarOffshoreMarineTbk sejak tahun 2010.

Indonesian citizen, born in 1969 and is now aged 41 years. He graduated with a Bachelor of Science majoring in Management from GoldenGateUniversity, San Francisco,USA,1989.He startedhiscareerasDirectorofWintermar(1990-Jul2010),DirectorofSales&MarketingSuperMarineSuppliesPte.Ltd.(1995-present),Directorof Sales & Marketing Seacoral Maritime Pte. Ltd. (1995-present),President Director of PT Hammar Marine Offshore (April 2009-present), Commissioner PSV Indonesia, (February 2010-present),PresidentCommissionerofPTWintermar, (July2010-present)andhas served as Commissioner of PT Wintermar Offshore Marine Tbk since 2010.

Johnson Williang SutjiptoKomisaris|Commissioner

Darmawan LayantoKomisaris|Commissioner

64 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

Board of Directors’ ProfileProfil Direksi

Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1965 dan saat ini berusia 45 tahun. Menyelesaikan pendidikannya di Menlo College(SchoolofLetter’s&Sciences)denganmeraihDean’sListdanmemperolehgelarBachelorofScience(Engineering)jurusanIndustrial Engineering and Operation Research dari Universityof California (Berkeley) Amerika Serikat pada tahun (1988).MemulaijenjangkarirnyasebagaiDirekturUtamaPTWintermarpada tahun (1988-sekarang), Komisaris PT WintermarjayaLestari(2005-sekarang),KomisarisPTDwiprimajayaLestari(April2008-sekarang), Direktur Utama PT Fast Offshore Indonesia(November 2009-sekarang), Direktur Utama PT PSV Indonesia(Februari 2010-sekarang), Direktur Utama PT SentosasegaraMuliaShipping(Juli2010-sekarang),KomisarisUtamaPTArialNiaga Nusantara (Juli 2010-sekarang), dan Presiden DirekturPT Wintermar Offshore Marine Tbk sejak tahun 2010. Selain beberapa posisi di atas, beliau juga aktif sebagai Committee Member di American Bureau of Shipping sejak tahun 2009 sampaisekarangdanbeliaujugamenjabatKetuaBidangLepasPantai di INSA, Deputy Chairman Ship Insurance & Liability Committee di Asian Shipowner’s Forum sejak tahun 2009 sampai sekarang.

Indonesian citizen, born in 1965 and is now 45 years old. He graduated fromMenloCollege (Schoolof Letters’&Sciences)onthe Dean’s List and earned a Bachelor of Science (Engineering),majoring in Industrial Engineering and Operations Research fromthe University of California (Berkeley), the United States in 1988.HestartedhiscareerasDirectorofPTWintermarintheyear(1988-present), Commissioner Wintermarjaya Lestari (2005-present),CommissionerDwiprimajayaLestari(April2008-present),PresidentDirector of PT Fast Offshore Indonesia (November 2009-present),President Director of PT PSV Indonesia (February 2010-present),PresidentDirectorofPTSentosasegaraMuliaShipping(July2010-present),PresidentCommissionerofPTArialNiagaNusantara(July2010-present), and President Director of PT Wintermar Offshore Marine Tbk since 2010. Apart from the above positions, he is also active as a Committee Member of the American Bureau of Shipping from 2009 until now and he has also been Head of Offshore at INSA, Deputy Chairman of the Ship Insurance and Liability Committee at the Asian Shipowner’s Forum since 2009.

Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1968 dan saat ini berusia42tahun.MeraihgelarBachelorofLaw(LLBHonours)QueenMaryandWestfieldCollege,UniversityofLondon,Inggrispadatahun(1990).MemulaijenjangkarirnyasebagaiManagerFinance dan Accounting Wintermar Group (Juli 1996-Januari1999),KepalaDivisiFinancedanAccountingWintermarGroup(Januari1999-Februari2008).Selainpernahmemegangbeberapajabatan di atas beliau juga memegang beberapa posisi penting di perseroan seperti Direktur Utama PT Wintermarjaya Lestari(September 2005-sekarang), Kepala Divisi Hukum WintermarGroup(2008-sekarang),KomisarisPTHammarMarineOffshore(April 2009-sekarang), Direktur PT Wintermar (Juli 2010-sekarang), Komirsaris PT Sentosasegara Mulia Shipping (Juli2010-sekarang),Direktur PTArialNiagaNusantara (Juli 2010-sekarang), Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Wintermar Offshore Marine Tbk sejak 2010.

Indonesian citizen, born in 1968 and is now 42 years old. She holdsaBachelorofLaw(LLBHonours),QueenMaryandWestfieldCollege, University of London, England in 1990. She started hercareer as Manager of Finance and Accounting Wintermar Group (July1996-January1999),HeadofFinanceandAccountingDivisionWintermarGroup(January1999-February2008).Inadditionshehasheld several top positions in the company as President Director of PTWintermarjayaLestari(September2005-present),HeadofLegalDivisionWintermarGroup(2008-present),CommissionerPTHammarMarineOffshore (April 2009-present),DirectorofWintermar (July2010-present), Commissioner of PT Sentosasegara Mulia Shipping (July2010-present),DirectorofPTArialNiagaNusantara(July2010-present), Director and Corporate Secretary PT Wintermar Offshore Marine Tbk since 2010.

Sugiman LayantoDirekturUtama|Managing Director

Nely LayantoDirektur|Director

65PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

Warga Negara Malaysia, lahir pada tahun 1959 dan saat ini berusia 51 tahun. Meraih gelar Diploma in Marine Engineering dari Singapore Polytechnic pada tahun 1981 dan memperoleh Class 1 Foreign Going Marine Engineer’s License Of Competency dari MOT Singapore pada tahun 1991. memulai jenjang karirnya sebagai Engineer di Neptune OrientLinesLtd,Singapura(1981-1992),GeneralManagerdiPrimaShipping,Malaysia(1992-1995),Technical Manager di Wawasan Bulk Services, Malaysia (1996-1998), Regional Director, NS diAmerican Bureau Shipping (1999-2008), SeniorManager di Aurora Tankers Pte Ltd, Singapura (2008-2009),RegionalDirectordiVesonNauticalCorporation, Amerika Serikat (2009-2010), dansekarang menjabat sebagai Direktur PT Wintermar Offshore Marine Tbk.

Malaysian citizen, born in 1959 and is now 51 years old. He holds a Diploma in Marine Engineering from Singapore Polytechnic in 1981 and obtained a Foreign Going Class 1 Marine Engineer’s License Of Competency of MOT Singapore in 1991. He started his career as an Engineer in Neptune Orient Lines Ltd., Singapore (1981-1992), General Manager of PrimaShipping,Malaysia(1992-1995),TechnicalManageratInsightBulkServices,Malaysia(1996-1998),RegionalDirector, NS at the American Bureau of Shipping (1999-2008),SeniorManageratAuroraTankersPteLtd, Singapore (2008-2009), Regional Director atVeson Nautical Corporation, United States (2009-2010), and now serves as Director of PT Wintermar Offshore Marine Tbk.

Warga Negara Perancis, lahir pada tahun 1963 dan saat ini berusia 46 tahun. Memperoleh Master Mariner Class 1 License of Competency dari Ecole d’Aprentissage Maritime Aber Wrach, Perancis. Memulai jenjang karir nya sebagai Cadet Officer di Total pada tahun (1982-1983), Cadet Officerdi SFTP pada tahun (1983-1984), Chief Officer-MasterdiGulfMarineServices,AbuDhabi(1984-2000), Port Captain/HSE Officer/CSO/QAQC di Gulf Marine Services, Abu Dhabi (2000-2007),dan Head of Operation Department di Wintermar Group (2008-saat ini). Sekarang selain menjabatsebagai Head of Operation Department, beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Wintermar Offshore Marine Tbk.

French citizen, born in 1963 and is now 46 years old. He earned a Master Mariner Class 1 License of Competency from the Ecole d’Apprentissage Maritime Aber Wrach, France. He started his career as a Cadet Officer in Total (1982-1983),OfficerCadeton SFTP(1983-1984), Chief Officer-Master in Gulf MarineServices, Abu Dhabi (1984-2000), Port Captain/HSEOfficer/CSO/QAQC in Gulf Marine Services, Abu Dhabi (2000-2007),andHeadofOperationsDepartmentatWintermarGroup(2008-present).Nowinadditiontoserving as Head of Operations Department, he also serves as Director of PT Wintermar Offshore Marine Tbk.

Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1938 dan saat ini berusia 72 tahun. Menyelesaikan pendidikannya di SMA/C Bojong, Semarang pada tahun 1959. Jenjang karirnya dimulai sebagai pengurus Hotel Welahan pada tahun (1960-1974),laludilanjutkansebagaiManajerKeuanganPTKurniaAbadipadatahun(1974-1983),ManajerKeuanganPTWintermarpadatahun(1983-2003),Direktur PT Armada Bahari Utama pada tahun(2003-2010) dan sekarang menjabat sebagaiDirektur Tidak Terafiliasi di PT Wintermar Offshore Marine Tbk.

Indonesian citizen, born in 1938 and is now 72 years old. He graduated from high school/C at Bojong, Semarang in 1959. His career began as caretaker of Hotel Welahan (1960-1974), continued as FinanceManager of PT Kurnia Abadi (1974-1983), FinanceManagerofPTWintermar in the year (1983-2003),DirectoroftheMaritimeFleetyears(2003-2010)andnowservesasUnaffiliatedDirectorofPTWintermarOffshore Marine Tbk.

Ooi Ka LokDirektur|Director

Philippe SurrierDirektur|Director

Herman SantosoDirekturTidakTerafiliasi|UnaffiliatedDirector

66 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

Senior ManagementManajemen Senior

Fleet Division

Riknaldi Head of QHSE Department

Jim Wong Head of Technical Department

SanjivKulkarni Head of Operation Department

Oni Baikuni Technical Manager

Hendri Vega Operation Manager

Gajanand Shankarrao Shinde Technical Support Services Manager

JhonsenKong Logistics Manager

General Affairs Division

Lawrence Gen Hung Lee Head of General Affairs Division

Arif Budi Sayoga HeadofHumanResourcesDepartment/CrewingDepartment

Tomy Head of Information Technology Department

Marketing & Business Development Division

Adi Agung Tirtamarta Head of Marketing Department

AbrahamRobertTommyMumuh Marketing Manager

Finance Divison

Janto Lili Financial Controller

Arief Dermawan Head of Corporate Tax Department

Siswadi Maslim Head of Finance and Accounting Department

WieKeBachtiar Finance and Accounting Manager

Corporate Division

Teo Pek Swan HeadofCorporatePlanningandInvestorRelationsDepartment

Nasrizal Nazir Corporate Planning

67PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

Corporate InformationInformasi Perusahaan

Company Name

PTWintermarOffshoreMarineTbk

Domicile

WestJakarta,Indonesia

Established

December18,1995

Capital

Rp 1 trillion

IssuedandFullyPaid

Rp 355 billion

BusinessActivity

ShippingServices,TransportSupportingOffshore

Activities,VesselCharter,andShipManagement

ContactUs

PTWintermarOffshoreMarineTbk

JalanKebayoranLamaNo.155

WestJakarta,11560

Indonesia

Tel. +62215305201,5305202

Fax. +62215305203

Email:[email protected]

Website

www.wintermar.com

Nama Perseroan

PTWintermarOffshoreMarineTbk

Kedudukan

JakartaBarat,Indonesia

Berdiri

18Desember1995

ModalDasar

Rp 1 triliun

ModalDitempatkandanDisetorPenuh

Rp 355 milliar

Kegiatan Usaha

JasaPelayaran,AngkutanPenunjangLepasPantai,

Penyewaan Kapal dan Pengelolaan Kapal

Hubungi Kami

PTWintermarOffshoreMarineTbk

JalanKebayoranLamaNo155

JakartaBarat,11560

Indonesia

Tel. +62215305201,5305202

Fax. +62215305203

Email:[email protected]

Situs Web

www.wintermar.com

68 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

Akuntan Publik|PublicAccountant

Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir

Jusuf,Mawar&Saptoto

PlazaAsia,10thFloor

JlnJend.SudirmanKav.59

Jakarta12190

Tel. +622151401340

Fax. +622151401350

Konsultan Hukum|Legal Consultant

WecoLawOffice

Jl.BloraNo31,Menteng

Jakarta10310

Tel. +62213917444

Fax. +62213917440

Notaris|Notary

FathiahHelmi,S.H.

GedungGrahaIrama,6thFloor,Suite6C

Jl.HRrasunaSaidKav.1-2

Jakarta12950

Tel. +622152907304-06

Fax. +62215261136

Penilai Independen|Independent Appraiser

Bambang&Erna

Jl.CipinangTimurRayaNo.35

Jakarta13420

Biro Administrasi Efek|Share Registrar

PTDatindoEntrycom

PuriDatindo–WismaSudirman

Jl.JendSudirmanKav.34-35

Jakarta10220

Tel. +62215709009

Fax. +62215709026

Capital Market Institutions and Supporting ProfessionalsLembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal

69PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

Names and Addresses of SubsidiariesNama dan Alamat Anak Perusahaan

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

JalanKebayoranLamaNo.155

JakartaBarat11560

Tel. +62215305201/02

Fax. +62215305203

PT Wintermar

JalanKebayoranLamaNo.155

JakartaBarat11560

Tel. +62215305201/02

Fax. +62215305203

PT Sentosasegara Mulia Shipping

JalanKebayoranLamaNo.155

JakartaBarat11560

Tel. +62215305201/02

Fax. +62215305203

PT Arial Niaga Nusantara

LorongBDNNo.571/I-A9

Kelurahan16ILIRKecamatanILIRTimurI

Palembang

Tel. +62711373388

Fax. +62711311587

PT PSV Indonesia

JalanKebayoranLamaNo.155

JakartaBarat11560

Tel. +62215305201/02

Fax. +62215305203

PT Hammar Marine Offshore

JalanKebayoranLamaNo.155

JakartaBarat11560

Tel. +62215305201/02

Fax. +62215305203

Abbeypure Pte. Ltd.

100JalanSultan#09-04

SultanPlaza

Singapore 199001

Tel. +6564622883

Fax. +6564652392

70 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

The Boards of Commissioners and Directors hereby take full

responsibilityforthecontentofthe2010AnnualReportof

PT Wintermar Offshore Marine Tbk.

Dewan Komisaris dan Direksi dengan ini menyatakan

bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan

Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk.

Statement from the Boards of Commissioners & DirectorsSurat Pernyataan Dewan Komisaris & Direksi

Sugiman LayantoDirekturUtama|Managing Director

Nely LayantoDirektur|Director

Ooi Ka LokDirektur|Director

Philippe SurrierDirektur|Director

Herman SantosoDirekturTidakTerafiliasi|UnaffiliatedDirector

Jonathan JochananKomisarisUtama(Independen)

PresidentCommissioner(Independent)

Johnson Williang SutjiptoKomisaris|Commissioner

Darmawan LayantoKomisaris|Commissioner

DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS

DIREKSI BOARD OF DIRECTORS

71PT Wintermar Offshore Marine Tbk 2010 Annual Report

Laporan KeuanganFinancial Report

72 Laporan Tahunan 2010 PT Wintermar Offshore Marine Tbk

R/091.AGA/10.1/2011

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan See the accompanying Notes which are bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini an integral part of these Consolidated Financial Statements

Final.draft/3/30/2011 12:09 AM 1 paraf

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES NERACA KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED BALANCE SHEETS Per 31 Desember 2010 dan 2009 As of December 31, 2010 and 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan lain) (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated) ASET Catatan/ 2010 2009 ASSETS

Note Rp Rp

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan Setara Kas 2.c, 2.d, 2.o, 3, 29 267,151,948 40,491,760 Cash and Cash Equivalents

Piutang Usaha 2.c, 2.o, 4, 29 Accounts Receivable

Hubungan Istimewa 2.i, 9 5,475,703 8,712,156 Related Parties

Pihak Ketiga Third Parties

(Setelah dikurangi penyisihan penurunan

nilai sebesar Rp 2.105.533 dan (Net of allowance for impairments of

Rp 3.754.334 masing-masing pada Rp 2,105,533 and Rp 3,754,334 as of

tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) 240,625,922 63,432,367 December 31, 2010 and 2009, respectively)

Piutang Lain-lain - Pihak Ketiga 2.c, 2.o, 5, 29 396,011 7,702,467 Others Receivables - Third Parties

Persediaan 320,649 697,521 Inventories

Pajak Dibayar di Muka 2.h, 6.a 11,427,192 7,102,361 Prepaid Taxes

Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka 7, 9 10,123,915 3,783,824 Advances and Prepaid Expenses

Jumlah Aset Lancar 535,521,340 131,922,456 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS

Piutang Hubungan Istimewa 2.i, 2.o, 9, 29 Due from Related Parties

(Setelah dikurangi penyisihan penurunan (Net of allowance for impairments of

nilai sebesar Rp 1.604.663 dan Rp 1,604,663 and Rp 8,146,886 as of

Rp 8.146.886 masing-masing per tanggal December 31, 2010 and

31 Desember 2010 dan 2009) 18,635,769 45,397,109 and 2009, respectively)

Investasi pada Perusahaan Asosiasi 2.e, 8, 9 143,557,746 2,435,538 Investment in Associates

Aset Pajak Tangguhan 2.h, 6.e 816,831 2,895,494 Deferred Tax AssetsAset Tetap (Setelah dikurangi akumulasi 2.f, 2.g, 10penyusutan sebesar Rp 184.383.612 Fixed Assets (Net of accumulated

dan Rp 151.655.997 masing-masing Rp 184,383,612 and Rp 151,655,997 as of

per 31 Desember 2010 dan 2009) 1,346,236,969 668,795,443 Desember 31, 2010 and 2009, respectively)

Aset Tidak Lancar Lainnya 2.c, 2.k, 2.o, 11, 29 37,773,625 30,628,523 Other Non Current Assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 1,547,020,940 750,152,107 Total Non Current AssetsJUMLAH AKTIVA

JUMLAH ASET 2,082,542,280 882,074,563 TOTAL ASSETS

R/091.AGA/10.1/2011

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan See the accompanying Notes which are bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini an integral part of these Consolidated Financial Statements

Final.draft/3/30/2011 12:09 AM 2 paraf

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES NERACA KONSOLIDASIAN (Lanjutan) CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (Continued) Per 31 Desember 2010 dan 2009 As of December 31, 2010 and 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan lain) (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

KEWAJIBAN, HAK MINORITAS Catatan/ 2010 2009 LIABILITIES, MINORITY INTEREST

DAN EKUITAS Note Rp Rp AND STOCKHOLDERS' EQUITY

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK SHORT TERM LIABILITIES

Hutang Usaha 2.c, 2.o, 12, 29 Accounts Payable

Hubungan Istimewa 2.i, 2.o, 9, 29 162,862,076 15,904,706 Related Parties

Pihak Ketiga 77,939,884 8,266,196 Third Parties

Hutang Pajak 2.h, 6.d 6,889,898 13,102,976 Taxes Payable

Beban yang Masih Harus Dibayar 2.o, 2.r, 13, 29 4,758,782 1,009,647 Accrued Expenses

Hutang Lain-lain - Pihak Ketiga 2.o, 14, 29 78,186,017 6,916,456 Others Payable - Third Parties

Hutang Dividen 2.i, 9, 23.b, 29 57 18,877,320 Dividend Payable

Bagian Lancar Kewajiban Jangka Panjang: 2.c, 2.o, 29 Current Portion of Long-term Liabilities:

Hutang Bank 15 127,324,913 66,701,665 Bank Loans

Hutang Sewa Pembiayaan 2.g, 16 10,514,363 11,162,541 Finance Lease PayablesJumlah Kewajiban Jangka Pendek 468,475,990 141,941,507 Total Short Term Liabillities

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG LONG TERM LIABILITIES

Hutang Hubungan Istimewa 2.c, 2.i, 2.o, 9, 29 203,091,827 140,508,264 Due to Related PartiesKewajiban Jangka Panjang - Setelah dikurangi 2.c, 2.o, 29 Long-term Liabilities - Net of

bagian Jatuh Tempo 1 Tahun: Current Portion:

Hutang Bank 15 295,089,870 70,676,500 Bank Loans

Hutang Sewa Pembiayaan 2.g, 16 9,847,689 21,337,539 Finance Lease PayablesKeuntungan Ditangguhkan atas Deferred Gain from

Transaksi Jual dan Sewa-Balik Sale and Leaseback

Aset Tetap - Bersih 2.g, 17 59,635 81,940 Transactions of Fixed Assets - Net

Kewajiban Pajak Tangguhan 2.h, 6.e 292,073 -- Deferred Tax LiabilitiesKewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja 2.l, 18 10,570,837 8,707,683 Estimated Liabilities on Employee Benefits

Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 518,951,931 241,311,926 Total Long Term Liabillities

JUMLAH KEWAJIBAN 987,427,921 383,253,433 TOTAL LIABILITIES

HAK MINORITAS ATAS ASET MINORITY INTEREST IN NET

BERSIH PERUSAHAAN ANAK 2.b, 19 41,703,780 4,007,083 ASSETS OF SUBSIDIARIES

EKUITAS STOCKHOLDERS' EQUITY

Modal Saham Capital Stock

Nilai nominal - Par value -

Rp 100 per 31 Desember 2010 dan Rp 100 as of December 31, 2010 and

Rp 1.000.000 per 31 Desember 2009 Rp 1,000,000 as of Desember 31, 2009

Modal Dasar - Authorized Capital -

10.000.000.000 saham per 31 Desember 10,000,000,000 shares as of December 31,

2010 dan 492.184 saham per 2010 and 492,184 shares as of

31 Desember 2009 December 31, 2009

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Issued and Fully Paid -

3.550.000.000 saham per 31 Desember 3,550,000,000 shares as of December 31,

2010 dan 123,046 saham per 2010 and 123,046 shares as of

31 Desember 2009 20 355,000,000 123,046,000 December 31, 2009

Tambahan Modal Disetor 21 238,123,775 -- Additional Paid in Capital

Difference in Value Resulting from

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Restructuring Transactions Between

Entitas Sepengendali 2.m, 22 337,777,203 337,777,203 Entities Under Common Control

Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan 2.c (1,252,218) -- Translation Adjustment

Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Difference Due to Changes of Equity

Perusahaan Anak 2.n (520,127) (308,351) Transaction in Subsidiaries

Saldo Laba 124,281,946 34,299,195 Retained Earnings

Jumlah Ekuitas 1,053,410,579 494,814,047 Total Stockholers' Equity

JUMLAH KEWAJIBAN, TOTAL LIABILITIES,

HAK MINORITAS MINORITY INTEREST AND

DAN EKUITAS 2,082,542,280 882,074,563 STOCKHOLDERS' EQUITY

R/091.AGA/10.1/2011

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan See the accompanying Notes which are bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini an integral part of these Consolidated Financial Statements

Final.draft/3/30/2011 12:09 AM 3 paraf

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan lain) (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Catatan/ 2010 2009

Note Rp Rp

PENDAPATAN 2.j, 24 668,532,035 394,229,193 REVENUES

BEBAN LANGSUNG 2.j, 25 488,931,319 263,495,549 DIRECT EXPENSES

LABA KOTOR 179,600,716 130,733,644 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA 2.j, 26 OPERATING EXPENSES

Pemasaran 1,073,644 806,372 Marketing

Umum dan Administrasi 41,924,644 29,916,988 General and Administrative

Jumlah Beban Usaha 42,998,288 30,723,360 Total Operating Expenses

LABA USAHA 136,602,428 100,010,284 INCOME FROM OPERATIONS

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (CHARGES)

Laba Selisih Kurs - Bersih 2.c 10,448,636 29,045,948 Gain on Foreign Exchange - Net

Laba Pemulihan Gain on Reversal

(Rugi) Penurunan Nilai Piutang 2.o 8,191,025 (11,901,220) (Loss) on Impairment of Receivables

Laba Pelepasan Aset Tetap 2.f, 10 5,263,787 317,827 Gain on Disposal of Fixed Assets

Penghasilan Bunga 1,115,843 427,232 Interest Income

Laba Pemulihan(Rugi) Penurunan Nilai Aset Gain Reversal (Loss) on Impairment of

Tidak Digunakan 2.k, 10 742,847 (2,071,304) Unused Assets

Gain on Disposal of Investment in

Laba Pelepasan Investasi Saham 8 -- 16,487,260 Shares

Amortisasi Keuntungan Ditangguhkan 2.g, 17 22,305 22,305 Amortisation of Deferred Gain

Denda Pajak (70,831) (649,221) Tax Penalty

Beban Bunga dan Keuangan (31,013,193) (19,158,861) Interest and Financial Charges

Lain-lain 3,107,498 (654,961) Others

Jumlah Penghasilan (Beban)

Lain-lain Bersih (2,192,083) 11,865,005 Total Other Income (Charges) - Net

INCOME BEFORE EQUITY IN

LABA SEBELUM BAGIAN LABA NET EARNING OF ASSOCIATES

PERUSAHAAN ASOSIASI 134,410,345 111,875,289 COMPANIES

BAGIAN LABA (RUGI) EQUITY IN NET EARNING (LOSS)

PERUSAHAAN ASOSIASI 2.e, 8 12,590,625 (305,938) OF ASSOCIATES COMPANIES

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 147,000,970 111,569,351 INCOME BEFORE INCOME TAX

MANFAAT (BEBAN) PAJAK INCOME TAX BENEFIT

PENGHASILAN 2.h, 6.b (EXPENSES)

Pajak Kini (10,681,888) (12,751,412) Current Tax

Pajak Tangguhan (2,370,431) 2,445,494 Deferred Tax

Jumlah Beban Pajak Penghasilan - Bersih (13,052,319) (10,305,918) Total Income Tax Expenses

LABA SEBELUM HAK MINORITAS 133,948,651 101,263,433 INCOME BEFORE MINORITY INTEREST

HAK MINORITAS 2.b 27,896,326 875,912 MINORITY INTEREST

LABA BERSIH SETELAH NET INCOME AFTER

PENYESUAIAN PROFORMA 106,052,325 100,387,521 PROFORMA ADJUSTMENT

PENYESUAIAN PROFORMA 2.m -- 49,160,429 PROFORMA ADJUSTMENT

LABA BERSIH SEBELUM NET INCOME BEFORE

PENYESUAIAN PROFORMA 106,052,325 51,227,092 PRO FORMA ADJUSTMENT

LABA PER SAHAM DASAR 2.p, 27 BASIC EARNINGS PER SHARE

Setelah Penyesuaian Proforma 58.35 81.59 *) After Pro Forma Adjustment

Sebelum Penyesuaian Proforma 58.35 41.63 *) Before Pro Forma Adjustment

*) Disajikan Kembali As Restated *)

R/091.AGA/10.1/2011

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan See Accompanying Notes which are bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini an integral part of these Consolidated Financial Statements

Final.draft/3/30/2011 12:09 AM 4 paraf

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Catatan/ Modal Saham/ Tambahan Selisih Nilai Selisih Kurs Selisih Transaksi Proforma Modal Saldo Laba - Jumlah Ekuitas/

Note Capital Stock Modal Transaksi Penjabaran Perubahan yang Timbul Belum Ditentukan Total

Disetor/ Restrukturisasi Mata Uang Ekuitas dari Transaksi Penggunaannya/ Stockholders'

Additional Entitas Asing/ Perusahaan Restrukturisasi Retained Equity

Paid in Sepengendali/ Translation Anak/ Entitas Earnings -

Capital Difference in Value Adjustment Difference Due to Sepengendali/ Unappropriated

Resulting from Changes of Pro Forma Capital

Restructuring Equity Transaction Arising from

Transactions in Subsidiary Restructuring

between Entities Transactions between

under Entities under

Common Control Common Control

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

SALDO PER 31 DESEMBER 2008 8,789,000 -- 60,968,812 -- -- 232,649,012 115,249,230 417,656,054 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2008

Selisih Nilai Transaksi Difference in Value Resulting from

Restrukturisasi Restructuring Transactions between

Entitas Sepengendali 2.m, 22 -- -- 276,808,391 -- -- -- -- 276,808,391 Entities Under Common Control

Selisih Kurs Penjabaran Laporan

Keuangan Perusahaan Asosiasi Translation Adjustment of Associate Company

yang Dimiliki Perusahaan Anak 2.c, 2.n -- -- -- -- (308,351) -- -- (308,351) Owned by Subsidiary

Dividen Saham 20 114,257,000 -- -- -- -- -- (114,257,000) -- Stock Dividend

Dividen Tunai 23.a -- -- -- -- -- -- (17,920,127) (17,920,127) Cash Dividend

Laba Bersih Setelah Net Income After

Penyesuaian Proforma -- -- -- -- -- -- 100,387,521 100,387,521 Pro Forma Adjustments

Efek Penyesuaian Proforma -- -- -- -- -- (232,649,012) (49,160,429) (281,809,441) Effect of Pro Forma Adjustments

SALDO PER 31 DESEMBER 2009 123,046,000 -- 337,777,203 -- (308,351) -- 34,299,195 494,814,047 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2009

Tambahan Modal Disetor 23.a 141,954,000 141,954,000 Additional Paid in Capital

Penawaran Umum Saham Perdana 1.d, 20, 21 90,000,000 238,123,775 -- -- -- -- -- 328,123,775 Initial Public Offering

Selisih Kurs Penjabaran Laporan

Keuangan 2.c, 2.n -- -- -- (1,252,218) -- -- -- (1,252,218) Translation Adjustment

Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Difference Due to Changes of Equity

Perusahaan Anak 2.n -- -- -- -- (211,776) -- -- (211,776) Transaction in Subsidiary

Dividen Tunai 23.a -- -- -- -- -- -- (16,069,574) (16,069,574) Cash Dividend

Laba Bersih -- -- -- -- -- -- 106,052,325 106,052,325 Net Income

SALDO PER 31 DESEMBER 2010 355,000,000 238,123,775 337,777,203 (1,252,218) (520,127) -- 124,281,946 1,053,410,579 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2010

R/091.AGA/10.1/2011

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang See Accompanying Notes which are merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini an integral part of these Consolidated Financial Statements

Final.draft/3/30/2011 12:32 AM 5 paraf

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan lain) (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Catatan/ 2010 2009Note Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan dari Pelanggan 496,223,735 403,541,054 Cash Received from Customers

Pembayaran kepada Pemasok (177,861,565) (189,762,591) Cash Paid to Suppliers

Penerimaan dari Pengembalian Tagihan Pajak 10,873,485 10,186,766 Proceed from Tax Refund

Pembayaran Pajak Penghasilan (17,218,437) (13,951,238) Payment of Income Tax

Pembayaran kepada Karyawan (57,604,857) (47,086,992) Cash Paid to Employees

Pembayaran Bunga (30,029,152) (19,243,411) Payment of Interest

Penerimaan Bunga 1,115,843 427,232 Interest ReceivedPenerimaan dari (Pembayaran kepada) Pihak Lainnya 28,396,604 (57,836,375) Cash Received from (Paid to) Other PartiesArus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 253,895,655 86,274,447 Net Cash Flows Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Hasil Penjualan Aset Tetap 15,511,638 903,553 Proceed from Disposal of Fixed Assets

Penerimaan Dividen 3,363,650 -- Dividend Received

Penarikan Deposito Dibatasi Penggunaannya 788,066 Redemption of Restricted Deposit

Hasil Pelepasan Investasi Saham -- 31,292,800 Proceed from Disposal of Investment in Shares

Uang Muka Pembelian Aset Tetap (9,382,269) (11,279,955) Advance for Purchase of Fixed Assets

Penambahan Investasi Saham (134,344,500) (300,000) Placement of Investment in Shares

Perolehan Aset Tetap (627,377,560) (141,611,774) Acquisitions of Fixed Assets

Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (751,440,975) (120,995,376) Net Cash Flows Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Penerimaan Pinjaman Bank 403,091,527 105,951,500 Receipt of Bank Loans

Hasil Bersih Penawaran Umum Saham Perdana 328,873,775 -- Net Proceed from Initial Public Offering

Penerimaan Setoran Modal Perusahaan dan Receipt of Paid in Capital of the Company

Perusahaan Anak 145,100,000 -- and Subsidiary

Penerimaan untuk Pinjaman Kapal -- 10,334,400 Receipt of Loan for Vessels

Penerimaan dari (Pembayaran kepada)

Pihak Hubungan Istimewa 28,924,487 (14,095) Receipt from (Payment to) Related Parties

Pembayaran Hutang Sewa Pembiayaan (13,227,355) (12,771,857) Payment of Finance Lease Payable

Pembayaran Dividen (34,946,837) (7,168,127) Dividend Payment

Pembayaran Hutang Bank dan Biaya Transaksi (132,152,644) (44,743,728) Payment of Bank Loans and Transaction Cost

Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 725,662,953 51,588,093 Net Cash Flows Provided by Financing Activities

KENAIKAN BERSIH KAS DAN NET INCREASE IN CASH

SETARA KAS 228,117,633 16,867,164 AND CASH EQUIVALENTS

EFFECTS OF FLUCTUATION IN

PENGARUH SELISIH KURS PADA EXCHANGE RATES ON

KAS DAN SETARA KAS (1,457,445) (3,089,620) CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

PADA AWAL TAHUN 40,491,760 26,714,215 BEGINNING OF THE YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

PADA AKHIR TAHUN 267,151,948 40,491,760 THE END OF THE YEAR

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END

TAHUN TERDIRI DARI: OF THE YEAR CONSIST OF:

Kas 172,031 205,990 Cash on Hand

Bank 212,898,840 34,833,726 Cash in Banks

Deposito Berjangka 54,081,077 5,452,044 Time Deposits

Jumlah 267,151,948 40,491,760 Total

AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN YANG TIDAK NON CASH INVESTING AND

MEMPENGARUHI ARUS KAS: FINANCING ACTIVITIES:

Penambahan Aset Tetap melalui Hutang 9, 14 140,185,409 -- Inceasing of Fixed Assets through Debt

Penambahan Modal Disetor Melalui Konversi Hutang Paid in Capital through Conversi of Pihak Hubungan Istimewa 2.j, 9 6,654,000 -- Due to Related Parties

Reklasifikasi Biaya Emisi Saham 750,000 -- Reclasification of Share Issuance CostDividen Saham 20 -- 114,257,000 Stock Dividend

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN STATEMENTS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 6 Paraf:

1. U m u m 1. General 1.a. Pendirian Perusahaan 1.a. The Company’s Establishment

PT Wintermar Offshore Marine Tbk (Perusahaan) didirikan

dengan nama PT Swakarya Mulia Shipping berdasarkan

Akta Notaris Trisnawati Mulia SH No. 98 tanggal

18 Desember 1995. Akta pendirian tersebut telah mendapat

persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia

dengan Surat Keputusan No.C2-7680.HT.01.01.TH.96

tanggal 6 Maret 1996.

PT Wintermar Offshore Marine Tbk (the Company) was

established under name of PT Swakarya Mulia Shipping

based on Notarial Deed of Trisnawati Mulia, SH, Notary in

Jakarta, No. 98 dated December 18, 1995. The deed of

establishment was approved by the Minister of Justice of

Republic of Indonesia in his Decree No. C2-

7680.HT.01.01.TH.96 on March 6, 1996.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa

kali perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 15 tanggal

16 September 2010 dari Fathiah Helmi, S.H., Notaris di

Jakarta mengenai perubahan nama Perusahaan, nilai

nominal saham, dan penyesuaian anggaran dasar dengan

Undang-undang No. 8 tahun 1996 tentang “Pasar Modal”

dan peraturan pelaksanaannya dalam rangka menjadi

Perseroan Terbuka. Akta perubahan ini telah memperoleh

persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia dengan keputusan No. AHU-

44569.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 17 September 2010.

The Company’s Articles of Association have been amended

several times, most recently by the Notarial Deed No. 15

dated September 16, 2010 from Fathiah Helmi, SH, Notary

in Jakarta, regarding changes of the Company’s name, par

value of share, and to conform with Law No. 8 year 1996 on

“Capital Market” and its implementing regulations in order to

become a publicly listed company. This amendment was

approved by the Minister of Law and Human Rights of

Republic of Indonesia in his decision No. AHU-

44569.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 17 September 2010.

Kantor Perusahaan berlokasi di Jalan Kebayoran Lama

No. 155 Jakarta.

The Company’s office is located at Jalan Kebayoran Lama

No. 155 Jakarta.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang

lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang pelayaran di

dalam negeri dan kegiatan penunjangnya.

Article 3 of the Company’s Articles of Association states that

the main activity of the Company is shipping in the national

waters and its supporting activities.

Perusahaan memulai kegiatan komersial pada tahun 1996.

Saat ini, Perusahaan bergerak dalam bidang pelayaran

dengan fokus pada kapal penunjang kegiatan angkutan

lepas pantai bagi industri minyak dan gas bumi.

The Company started its commercial operations in 1996.

Currently, the Company is engaged in ship voyage with a

focus on supporting activities for the offshore transportation

for oil and gas industry.

1.b. Komisaris, Direksi dan Karyawan 1.b. Commissioners, Directors and Employees

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember

2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s management as of

December 31, 2010 and 2009 is as follows:

2010 2009

Dewan Komisaris: Board of Commissioners:

Komisaris Utama President Commissionner

(Merangkap sebagai Komisaris Independen) Jonathan Jochanan -- (Serves as an Independent Commissioner)

Komisaris Johnson Williang Sutjipto Sugiman Layanto Commissionner

Komisaris Darmawan Layanto -- Commissionner

Direksi: Directors:

Direktur Utama Sugiman Layanto -- President Director

Direktur Ooi Ka Lok H. Endo Rasdja Director

Direktur Director

(Merangkap sebagai Sekretaris Perusahaan) Nely Layanto -- (Serves as an Corporate Secretary)

Direktur Philippe Surrier -- Director

Direktur Tidak Terafiliasi Herman Santoso -- Unaffiliated Director

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 7 Paraf:

Perusahaan belum membentuk Komite Audit dan akan

membentuk Komite Audit selambat-lambatnya dalam

jangka waktu 6 (enam) bulan sejak pencatatan saham di

Bursa Efek Indonesia.

The Company has not yet established an Audit Committee

and will establish the Audit Committee at the latest within a

period of 6 (six) months since the listing of shares on the

Indonesia Stock Exchange.

Pada 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan

perusahaan anak memiliki pegawai tetap masing-masing

148 and 131 karyawan (tidak diaudit).

As of December 31, 2010 and 2009, the Company and

subsidiaries employed 148 and 131 permanent employees

(unaudited).

Jumlah gaji dan tunjangan direksi dan komisaris Perusahaan

untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010

dan 2009 adalah sebagai berikut:

Salaries and allowance for directors and commissioners of

the Company for the years ended December 31, 2010 and

2009 are as follows:

2010 2009

Direktur 2,258,813 -- Directors

Komisaris 546,000 910,000 Commisioners

1.c. Struktur Perusahaan Anak 1.c. Subsidiaries' Structure

Perusahaan memiliki investasi langsung lebih dari 50%

saham perusahaan anak sebagai berikut:

The Company has direct investments in the following

subsidiaries:

Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership

Jumlah Aset/ Total Assets

Perusahaan Anak/ Subsidiaries

Domisili/ Domicile

Kegiatan Usaha Utama/ Main Business Activity

Tahun Operasi Komersial/

Year of Commercial Operation

2010 %

2009 %

2010 Rp

2009 Rp

PT Wintermar (Wintermar) Jakarta Pelayaran/Shipping 1971 99.51 99.51 880,383,347 539,075,687PT Arial Niaga Nusantara (Arial) Palembang Pelayaran/Shipping 1997 99.51 99.51 84,184,546 81,355,358PT Sentosasegara Mulia Shipping (Sentosa)

Jakarta

Pelayaran dan Perdagangan/

Shipping and Trading 1995 99.51 99.51 202,755,056 118,700,833

PT Hammar Marine Offshore (Hammar)

Jakarta

Pelayaran/Shipping -- 60.00 60.00 28,725,724 22,414,484

PT PSV Indonesia (PSV) Jakarta Pelayaran/Shipping 2010 51.00 -- 492,494,207 -- Abbeypure Pte. Ltd (ABP)

Singapura/ Singapore

Investasi/Investment 2010 100.00 -- 185,256,521 --

Berikut perubahan kepemilikan pada perusahaan anak pada

masing-masing tahun:

Following the change of ownership at the subsidiary in

each year:

Wintermar Wintermar

Selama tahun 2009, Perusahaan mengambil alih 6.760

saham Wintermar dan melakukan penyetoran saham

sebanyak 246.000 saham. Sehingga pada 31 Desember

2010, Perusahaan memiliki 252.760 saham Wintermar.

During 2009, the Company acquired 6,760 shares of

Wintermar and increased the paid-up capital by 246,000

shares. As of December 31, 2010, the Company has

252,760 shares of Wintermar.

Arial Arial

Selama tahun 2009, Perusahaan mendapatkan dividen

saham sebanyak 3.124.530 saham. Sehingga pada 31

Desember 2010, Perusahaan memiliki 10 saham dengan

nilai nominal Rp 1.000.000 per saham dan 3.324.530 saham

dengan nilai nominal Rp 10.000 per saham.

During 2009, the Company received stock dividend of

3,124,530 shares. As of December 31, 2010, the

Company has 10 shares with par value of Rp 1,000,000

per shares and 3,324,530 shares with par value of

Rp 10,000 per shares.

Sentosa Sentosa

Selama tahun 2009, Perusahaan mendapatkan dividen

saham sebanyak 7.939.990 saham. Sehingga pada

31 Desember 2010, Perusahaan memiliki 10.000 saham

dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham dan

8.100.890 saham dengan nilai nominal Rp 10.000 per

saham.

During 2009, the Company received stock dividend of

79,339,900 shares. On December 31, 2010, the

Company has 10,000 shares with par value of

Rp 1,000,000 per shares and 8,100,890 shares with par

value of Rp 10,000 per shares.

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 8 Paraf:

Hammar Hammar

Selama tahun 2009, Perusahaan melakukan penyetoran

saham sebanyak 2.270 saham yang merupakan reklasifikasi

uang muka setoran modal. Sehingga pada tanggal 31

Desember 2010, Perusahaan memiliki 2.400 saham.

During 2009, the Company increased the paid-up capital

by 2,270 shares which is represented on reclassification

of advance for future stock subscription. As of December

31, 2010, the Company has 2,400 shares.

PSV PSV

Pada saat pendirian PSV di tahun 2010, Perusahaan

menempatkan modal disetor sebanyak 10.200 saham.

On the establishment of PSV in 2010, the Company

contributed a paid-in capital of 10,200 shares.

ABP ABP

Pada saat pendirian ABP di tahun 2010, Perusahaan

menempatkan modal disetor sebanyak 20.500.000 saham.

On the establishment of ABP in 2010, the Company

contributed a paid-in capital of 20,500,000 shares.

1.d. Penawaran Umum Efek Perusahaan 1.d. The Company's Public Stock Offering

Pada tanggal 19 November 2010, Perusahaan telah

dinyatakan efektif sebagai perusahaan publik dari Ketua

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

(Bapepam-LK) dengan suratnya No. S-10515/BL/2010 untuk

melakukan penawaran umum atas 900.000.000 saham

Perusahaan kepada masyarakat dan 90.000.000 Waran Seri

I. Saham dan waran tersebut telah dicatatkan pada Bursa

Efek Indonesia pada tanggal 29 November 2010.

On November 19, 2010, the Company was declared of

effective sebagai as a public company by the Chairman of

the Capital Market and Financial Institution Supervisory

Agency (Bapepam-LK) in his degree

No. S-10515/BL/2010 for its public offering for

900,000,000 shares and 90,000,000 Warrant Seri I.

These shares and warrant were listed at Indonesian Stock

Exchanges dated November 29, 2010.

Pada tanggal 31 Desember 2010, seluruh saham

Perusahaan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

As of December 31, 2010, all of the Company's shares

have been listed on the Indonesia Stock Exchange.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Signifikan 2. Summary of Significant Accounting Policies 2.a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan

Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian ini disajikan sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang

antara lain adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia,

peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga

Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 (revisi 2000) tentang

“Pedoman Penyajian dan Laporan Keuangan” dan Pedoman

Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten

atau Perusahaan Publik Industri Transportasi sesuai dengan

Surat Edaran Ketua Bapepam No. SE-02/PM/2002 tanggal 27

Desember 2002.

2.a. Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements

These consolidated financial statements are presented in

conformity with generally accepted accounting principles

in Indonesia, which consist of, among others, Statement

of Financial Accounting Standards (PSAK) established by

the Indonesian Institute of Accountants, the Indonesia

Capital Market and Financial Institution Supervisory

Agency (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 (revised 2000)

concerning “The Guidelines for Presentation of Financial

Statements” and Guidelines for Presentation and

Disclosures of the Financial Statements of Public Listed

Company Engage in Trasportation Industry in accordance

with circular letter of Chairman of Bapepam

No. SE-02/PM/2002 dated December 27, 2002.

Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan

konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical

cost), kecuali beberapa akun tertentu yang disusun

berdasarkan pengukuran lain seperti yang diuraikan dalam

kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan

keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan

metode akrual kecuali untuk laporan arus kas.

The basis of measurement in the preparation of these

consolidated financial statements is historical cost

concept, except for certain accounts which are measured

on the basis described in related accounting policy in

those certain accounts. The consolidated financial

statements are prepared by using accrual method, except

for the statements of cash flows.

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 9 Paraf:

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan

menggunakan metode langsung (direct method) dengan

mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi

dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared

using direct method by categorizing its cash flows into

operating, investing and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan

keuangan konsolidasian ini adalah mata uang Rupiah. The reporting currency used in the preparation of these

consolidated financial statements is Indonesian Rupiah.

2.b. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun dari

Perusahaan dan perusahaan anak sebagaimana yang

disajikan dalam Catatan 1.c.

2.b. Principles of Consolidation

The consolidated financial statements include the

accounts of the Company and subsidiaries as shown in

Note 1.c.

Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan

berdasarkan konsep satuan usaha (entity concept). Seluruh

akun, transaksi dan laba yang signifikan antar perusahaan

yang dikonsolidasikan telah dieliminasi untuk mencerminkan

posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan.

Presentation of consolidated financial statements has

been performed on the basis of the entity concept. All

significant intercompany accounts, transactions and profit

have been eliminated to reflect the financial position and

result of operations as a whole.

2.c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs

yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal

neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing

dikonversi ke dalam Rupiah dengan kurs tengah Bank

Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah

sebagai berikut (dalam Rupiah Penuh):

2.c. Transactions and Balances in Foreign Currencies

Transactions involving foreign currencies are recorded at

the rates of exchange prevailing at the time the

transactions are made. At balance sheets date, monetary

assets and liabilities denominated in foreign currencies

are converted using the middle rate of Bank of Indonesia

prevailing at December 31, 2010 and 2009 as follows (in

Full Rupiah):

2010 2009

Rp Rp

1 USD 8,991 9,400 1 USD

1 SGD 6,981 6,698 1 SGD

1 MYR 2,915 2,747 1 MYR

Pembukuan ABP diselenggarakan dalam mata uang

pelaporan Dolar Amerika Serikat (USD). Untuk tujuan

penyajian laporan keuangan konsolidasi, aset dan kewajiban

ABP pada tanggal neraca dijabarkan masing-masing dengan

menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut,

sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan

menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi

disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih

Kurs Penjabaran Laporan Keuangan” pada neraca

konsolidasian.

The books of accounts of ABP held its reporting currency

in United States Dollar (USD). For consolidation purposes,

the assets and liabilities of ABP at balance sheet date are

translated into Rupiah using the exchange rates at

balance sheet date, while revenues and expenses are

translated at the average exchange rates. Resulting

foreign exchange is presented as “Translation Adjustment”

and shown as part of equity in the consolidated balance

sheets.

2.d. Setara Kas

Setara kas terdiri dari deposito berjangka dengan jangka

waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal

penempatannya, tidak digunakan sebagai jaminan dan tidak

dibatasi penggunaannya.

2.d. Cash Equivalents

Cash equivalents consist of time deposits with maturities

date not more than 3 (three) months since the time of their

placement, not pledged as collateral and unrestricted.

2.e Investasi pada Perusahaan Asosiasi

Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan secara

langsung atau tidak langsung mempunyai kepemilikan saham

20% sampai 50% dicatat dengan menggunakan metode

ekuitas, dimana biaya perolehan dari penyertaan ditambah

atau dikurangi dengan bagian atas laba atau rugi bersih

perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi

dengan pendapatan dividen.

2.e. Investments in Associates

Investment in shares wherein the Company has an

ownership interest, directly and indirectly of 20% but not

exceeding 50% are accounted for under the equity

method, whereby the cost of investment is increased or

decreased by the Company’s share in the net earnings

(losses) of an associate since the acquisition date, and

deducted by dividends income.

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 10 Paraf:

2.f. Aset Tetap

Aset tetap, setelah pengakuan awal, dipertanggungjawabkan

dengan menggunakan model biaya dan dinyatakan

berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan

dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan aset tetap

dihitung dengan menggunakan metode garis lurus

berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset sebagai

berikut:

2.f. Fixed Assets

Fixed assets, after initial recognition, are accounted for by

using cost model and carried at cost less accumulated

depreciation and accumulated impairment losses.

Depreciation is computed using the straight-line method

based on the estimated useful lives of the assets as

follows:

Tahun/ Years

Bangunan 20 Building

Kapal dan Perlengkapan 16 Vessels and Eqipment

Mesin 4 Machinery

Kendaraan 4 Vehicles

Inventaris Kantor 4 Office Equipment

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam

Iaporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran termasuk

biaya docking dan penambahan daIam jumlah signifikan

dikapitalisasi. Apabila suatu aset tetap tidak digunakan lagi

atau yang dilepas, biaya perolehan serta akumulasi

penyusutannya dikeluarkan dari aset tetap yang bersangkutan

dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan di dalam

laporan Iaba rugi konsolidasian tahun yang bersangkutan.

The cost of maintenance and repairs is charged to the

statements of income as incurred; significant renewals

including significant docking cost and betterment are

capitalized. When assets are retired or otherwise

disposed of, the cost and related accumulated

depreciation are removed from the accounts and any

resulting gain or loss is reflected in the consolidated

statements of income for the years.

Biaya docking kapal dikapitalisasi pada saat terjadinya dan

diamortisasi dengan metode garis lurus sampai sisa umur

kapal.

Vessel dry docking cost is capitalized when incurred and

is amortized on a straight line basis over the remaining

useful life of vessel.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan.

Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-

masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan

siap digunakan.

Asset in progress is stated at cost. Accumulated cost is

transferred to respective fixed assets account when

completed and ready for use.

2.g. Sewa 2.g. Lease

Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan jika

sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko

dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu

sewa dikelompokkan sebagai sewa operasi jika sewa

tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko

dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Lease is classified as capital lease when the lease

transferrs substantially all the risks and benefits that relate

to the ownership of asset. Lease is classified as operating

lease when the lease does not transfer substantially all

the risks and benefits that relate to the ownership of asset.

Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan

sebagai aset dan kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar

aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa

minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian

ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang

digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran

sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam

sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak,

digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee.

Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan

ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan

penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap

yang dimiliki sendiri.

At the commencement of the lease term, lessee

recognizes the capital lease as an asset and liability in the

balance sheet at fair value of the leased asset or at

present value of the minimum lease payment, if present

value is lower than fair value. Valuation is determined at

the beginning of the contract. The discount rate used in

calculation of present value of minimum lease payment is

interest rate implicit in the lease, if practicable, or else the

lessee’s incremental borrowing rate. Lessee’s initial direct

cost is added to the asset. Depreciation policy of leased

asset should be consistent with that for owned assets.

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 11 Paraf:

Transaksi jual dan sewa balik meliputi penjualan suatu aset

dan penyewaan kembali aset yang sama. Jika suatu

transaksi jual dan sewa balik merupakan sewa pembiayaan,

selisih lebih hasil penjualan dari nilai tercatat tidak dapat

diakui segera sebagai pendapatan oleh penjual, tetapi

ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa.

Keuntungan yang belum diamortisasi disajikan pada akun

“Keuntungan Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa-

Balik Aset Tetap – Bersih”.

A sale and leaseback transaction involves the sale of an

asset and leasing back the same asset. If a sale and

leaseback transaction is a finance lease, any excess of

sales proceeds over the carrying value should not be

immediately recognized as income in the financial

statements of a seller (lessee), but it should be deferred

and amortized over the lease period. Unamortized gains

are stated in ”Deferred Gain from Sales and Lease Back

Transaction of Fixed Assets – Net” account.

2.h. Pajak Penghasilan

Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan

kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai

pajak tangguhan dengan metode kewajiban neraca. Tarif

pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah

berlaku digunakan dalam menentukan besarnya jumlah pajak

penghasilan tangguhan.

2.h. Income Tax

All temporary differences arising between the tax bases of

assets and liabilities and their carrying value for financial

reporting purposes are recognized as deferred tax using

the balance sheet liability method. Currently enacted tax

rates or substantially enacted are used to determine

deferred income tax.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat

ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan,

pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah

ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat

keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.

Adjustments to tax obligations are recognized when an

assessment letter is received or, if an objection or

appealed against, when the result of the objection or

appeal is determined.

Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun

yang bersangkutan, yang dihitung sesuai dengan peraturan

perpajakan yang berlaku.

Current tax is recognized based on taxable income for the

year, which calculated in accordance with the current tax

regulations.

Penghasilan utama Perusahaan merupakan objek pajak final,

sehingga Perusahaan tidak mengakui aset dan kewajiban

pajak tangguhan dari perbedaan temporer jumlah tercatat

aset dan kewajiban menurut laporan keuangan konsolidasian

dengan dasar pengenaan pajak aset kewajiban yang

berhubungan dengan penghasilan tersebut.

The Company’s principal revenue is subjected to final tax,

consequently the Company does not recognize deferred

tax asset and liability arising from temporary difference of

carrying value of asset and liabilities according to

consolidated financial statements with tax bases of asset

and liability related to the said revenue.

2.i. Transaksi Hubungan Istimewa 2.i. Transaction with Related Parties

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah: a) Perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau

lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

Related parties consist of the following: a) Companies that directly, or indirectly through one or

more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);

b) perusahaan asosiasi; b) associated companies; c) perorangan yang memiliki, baik secara langsung

maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);

c) individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);

d) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

d) key management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company’s activities, including commissioners, directors and managers of the Company and close members of their families; and

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 12 Paraf:

e) perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.

e) companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and companies which have a common key member of management as the Company.

2.j. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan diakui pada saat jasa diserahkan. Beban dan

penghasilan (beban) lainnya diakui pada saat terjadinya.

2.j. Revenue and Expense Recognition

Revenues are recognized when the services are

delivered. Expenses and other income (charges) are

recognized on accrual basis.

2.k. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan

Jumlah yang dapat diperoleh kembali aset non keuangan

harus diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau

perubahan-perubahan keadaan mengindikasikan bahwa nilai

tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali.

Penurunan nilai aset non keuangan diakui sebagai rugi pada

laporan laba rugi, sesuai dengan ketentuan PSAK No. 48

tentang “Penurunan Nilai Aset”.

2.k. Impairment of Non-financial Assets

Recoverable amount of non-financial assets shall be

estimated whenever events and changes of

circumstances indicate the carrying value may not be

recoverable. Impairment in non-financial asset is

recognized as loss in the statements of income, in

accordance to PSAK No. 48, “Impairment of Assets”.

2.l. Imbalan Kerja 2.l. Employee Benefits

Perusahaan menghitung Imbalan Kerja berdasarkan PSAK

No. 24 (Revisi 2004) tentang Imbalan Kerja.

Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak

terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada

perusahaan dalam suatu periode akuntansi.

The Company calculates employee benefits in

accordance with PSAK No. 24 (2004 revised) concerning

“Employee Benefits”.

Short-term employees’ benefits are recognized at an

undiscounted amount when such employees have

rendered their services to the Company during the

accounting period.

Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur

dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah

memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu

periode akuntansi. Kewajiban dan beban diukur dengan

menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban

konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan.

Dalam perhitungan kewajiban, imbalan harus didiskontokan

dengan menggunakan metode projected unit credit.

Post employment benefit is recognized at a discounted

amount when the employees have rendered their service

to the Company during the accounting period. Liabilities

and expenses are measured using actuarial techniques

which include constructive obligation that arises from the

Company’s common practices. In calculating the

liabilities, the benefit must be discounted by using the

projected unit credit method.

Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya

jika, Perusahaan berkomitmen untuk:

a. memberhentikan seorang atau sekelompok karyawan

sebelum tanggal pensiun normal; atau

b. menyediakan pesangon bagi karyawan yang menerima

penawaran mengundurkan diri secara sukarela.

Termination benefit is recognized when, and only when,

the Company is committed to either :

a. terminate the employment of an employee or group

of employee before the normal retirement date; or

b. provide termination benefits as a result of an offer

made in order to encourage voluntary redundancy.

2.m. Selisih Nilai Transaksi Restruktrurisasi Entitas

Sepengendali

Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa

pengalihan aset, kewajiban, saham atau instrumen

2.m. Difference in Value Resulting from Restructuring Transactions between Entities Under Common Control

The restructuring transactions with entities under common

control, such as transfers of assets, liabilities, shares or

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 13 Paraf:

kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka

reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam satu

kelompok yang sama, bukan merupakan perubahan

pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak

menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok

perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok

perusahaan tersebut.

other ownership instruments by re-organizing entities within

the same group, does not represent changes of ownership

in terms of economic substance and should not result in

gain or loss for the group companies as a whole or for the

individual entity in the group.

Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali

tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi

pemilikan atas aset, kewajiban, saham atau instrumen

kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset ataupun

kewajiban yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk

hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai buku seperti

penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan

kepemilikan.

Since restructuring transactions with entities under

common control do not result in changes in term of

economic substance of ownership in transferred assets,

liabilities or other ownership instruments, the transferred

assets or liabilities (in legal form) should be recorded at

book value in a manner similar to business combination

transactions using the pooling of interest method.

Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut

bukan merupakan goodwill. Selisih tersebut dicatat sebagai

akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas

Sepengendali” dan disajikan sebagai unsur ekuitas.

The difference between transfer price and book value does

not represent goodwill. Such difference is recorded in an

account entitled “Difference in Value Resulting from

Restructuring Transactions between Entities Under

Common Control” and presented as a component of

stockholders’ equity.

2.n. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Anak 2.n. Difference Due to Changes of Equity in Subsidiary

Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya

perubahan nilai ekuitas perusahaan anak yang bukan

merupakan transaksi antara Perusahaan dengan

perusahaan anak diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan

akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan

Anak”, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban

pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.

Changes in the value of investments due to changes in the

equity of subsidiaries arising from capital transactions of

such subsidiaries with other parties are recognized in

equity as “Difference Due to Changes of Equity in

Subsidiary”, and recognized as income or expenses in the

period those investments are disposed of.

2.o.Instrumen Keuangan 2.o. Financial Instruments

Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006)

“Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan

PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan:

Pengakuan dan Pengukuran” secara prospektif untuk

laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai

pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Sebagai dampak

penerapan PSAK tersebut adalah tambahan pengungkapan

Catatan 29 mengenai Instrumen Keuangan: Informasi Risiko

Keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan

mengklasifikasi seluruh instrumen keuangan yang

dimilikinya sebagai berikut:

The Company applied PSAK No. 50 (Revised 2006)

“Financial Instruments: Presentation and Disclosure” and

PSAK No. 55 (Revised 2006) “Financial Instruments:

Recognition and Measurement”, which effective

prospectively for financial statements covering periods

beginning on or after January 1, 2010. As the impact of

applying PSAK are additional disclosure Note 29 on

Financial Instrument: Information on Financial Risk. On

December 31, 2010, the Company classifies financial

instruments are as follows:

Aset Keuangan

Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu

(i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang,

(iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset

keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini

tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut.

Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut

pada saat awal pengakuannya. Pada saat ini Perusahaan

hanya memiliki aset keuangan yang dikelompokkan dalam

kategori:

Financial Assets

The Company classifies financial assets in one of the

following four categories as follows (i) Financial assets at

fair value through profit or loss; (ii) Loans and

Receivables; (iii) Held-to-maturity investments; and

(iv) Available for sale financial assets. This classification

depends on the Company’s purpose of financial assets’

acquisition. Management recognized financial assets’

classification at initial acquisition. Currently, the Company

only has financial asset that are classify in category:

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 14 Paraf:

• Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset

keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau

telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar

aktif. Pinjaman yang diberikan dan piutang

dikategorikan sebagai aset tidak lancar, kecuali untuk

yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah tangal

neraca dikategorikan sebagai aset tidak lancar.

• Loans and Receivables

Loans and receivables are non-derivative financial

assets with fixed or determinable payments that are

not quoted in an active market. Loans and receivables

are categorized as non-current assets, except for

maturities greater than 12 months after the balance

sheet date are categorized as non-current assets.

• Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo • Held-to-Maturity Investments

Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset

keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau

telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan,

dimana manajemen mempunyai intensi positif dan

kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut

hingga jatuh tempo, selain:

Held-to-maturity investments are non-derivative

financial assets with fixed or determinable payments

and fixed maturity that Management has the positive

intention and ability to hold to maturity, other than:

a) Investasi yang pada saat pengakuan awal

ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada

nilai wajar melalui laporan laba rugi ;

b) Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia

untuk dijual; dan

c) Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang

diberikan dan piutang.

a) Investments which from initial recognition, were

designated as financial assets measured at fair

value through profit or loss;

b) Investments were designated as available for sale;

and

c) Investments that meet the definition of loans and

receivables.

Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga

jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya

transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan

diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga

efektif.

At initial recognition, Held-to-maturity investments are

recognized at fair value plus transaction costs and

subsequently measured at amortized cost using the

effective interest rate method.

Metode Suku Bunga Efektif Effective Interest Method

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan

untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari

instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan

pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku

bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat

mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang

(mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan

dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang

merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga

efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya)

selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih

tepat digunakan periode yang lebih singkat untuk

memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada

saat pengakuan awal.

The effective interest method is a method of calculating

the amortized cost of a financial instrument and of

allocating interest income over the relevant period. The

effective interest rate is the rate that exactly discounts

estimated future cash receipts (including all fees and

points paid or received that form an integral part of the

effective interest rate, transaction costs and other

premiums or discounts) through the expected life of the

financial instrument, or, where appropriate, a shorter

period to the net carrying amount on initial recognition.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk

instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan yang

diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Income is recognized on an effective interest basis for

financial instruments other than those financial

instruments at fair value through profit or loss.

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 15 Paraf:

Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets

Penurunan nilai aset keuangan tersebut di atas dievaluasi

oleh manajemen secara individual terhadap indikator

penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Aset keuangan

tersebut diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif,

sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi

setelah pengakuan awal, dan peristiwa yang merugikan

tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan

atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Impairment of these financial assets above evaluated by

management individually for indicators of impairment at

each balance sheet date. These financial assets are

impaired where there is objective evidence that, as a

result of one or more events that occurred after the initial

recognition of the financial assets, the estimated future

cash flows of the investment have been impacted.

Beberapa bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai

berikut:

• kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit

atau pihak peminjam; atau

• pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi

atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

• terdapat kemungkinan bahwa pihak pelanggan akan

dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi

keuangan; atau

• peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran

piutang dari rata-rata kredit (lebih dari 150 hari setelah

jatuh tempo).

Some of objective evidence of impairment could be

include:

• significant financial difficulty of the issuer or

counterparty; or

• default or delinquency in interest or principal

payments; or

• it becoming probable that the borrower will enter

bankruptcy or financial reorganisation; or

• delays in receiving payments receivable increased

from an average of credit (more than 150 days after

the due date).

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan

yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai

merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan

dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang

didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal.

For financial assets carried at amortized cost, the amount

of impairment is the difference between the assets’

carrying amount and the present value of estimated

future cash flows, discounted at the original effective

interest rate.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan

kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset

keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi

melalui penggunaan akun penyisihan. Jika piutang tidak

tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun

penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang

sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun

penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang

diakui dalam laporan laba rugi.

The carrying amount of the financial assets is reduced by

the impairment loss directly for all financial assets with

the exception of receivables, where the carrying amount

is reduced through the use of an allowance account.

When a receivable is considered uncollectible, it is written

off against the allowance accounts. Subsequent

recoveries of amounts previously written off are credited

against the allowance account. Changes in the carrying

amount of the allowance account are recognized in

statements of income.

Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Derecognition of Financial Assets

Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika,

dan hanya jika, hak kontraktual atas arus kas yang berasal

dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset

keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko

dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika

Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara

substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan

serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka

Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset

yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang

mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara

substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset

keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset

keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin

sebesar pinjaman yang diterima.

The Company derecognizes a financial asset when, and

only when, the contractual rights to the cash flows from

the asset expire, or when it transfers the financial asset

and substantially all the risks and rewards of ownership of

the asset to another entity. If the Company neither

transfers nor retains substantially all the risks and

rewards of ownership and continues to control the

transferred asset, the Company recognizes its retained

interest in the asset and an associated liability for

amounts it may have to pay. If the Company retains

substantially all the risk and rewards of ownership of a

transferred financial asset and also recognizes a

collateralized borrowing for the proceeds received.

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 16 Paraf:

Kewajiban Keuangan Financial Liabilities

Kewajiban keuangan dikelompokkan ke dalam kategori

(i) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur

dengan biaya perolehan diamortisasi. Pada saat ini

Perusahaan hanya memiliki kewajiban keuangan yang

dikelompokkan dalam kategori:

Financial liabilities classify into (i) financial liabilities at fair

value through profit or loss and (ii) financial liabilities at

amortized cost. Currently, the Company only has

financial liability that are classify into:

• Kewajiban Keuangan yang Diukur Dengan Biaya Perolehan Diamortisasi

• Financial Liabilities at Amortized Cost

Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai

kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya

perolehan diamortisasi.

Financial liabilities not classified as financial

liabilities at fair value through profit or loss are

categorized and measured using amortized cost.

Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan Derecognition of Financial Liabilities

Perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan,

jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan telah dilepaskan,

dibatalkan atau kadaluarsa.

The Company derecognise financial liabilities when, and

only when, the Company’s obligations are discharged,

cancelled or they expire.

Estimasi Nilai Wajar

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan

di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku

pada tanggal neraca.

Fair Value Determination

The fair value of financial instruments traded in active

markets is determined based on prevailing market value

at balance sheet date.

Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia

dicatat sebesar biaya perolehan.

Investments in equity securities with unavailable fair

value are recorded at cost.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak

diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan

teknik penilaian tertentu. Perusahaan menggunakan metode

discounted cashflows dengan menggunakan asumsi asumsi

berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal

neraca untuk menentukan nilai wajar dari instrumen

keuangan lainnya.

The fair value of other financial instruments not traded in

the market is determined using certain valuation

techniques. The Company uses discounted cashflows

with assumptions based on market conditions existing at

balance sheet date to determine the fair value of other

financial instruments.

2.p. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih

residual (laba setelah pajak dikurangi dividen saham utama)

yang tersedia bagi pemegang saham biasa dengan jumlah

rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam tahun

yang bersangkutan. LPS dasar untuk seluruh periode laporan

keuangan disesuaikan dengan dampak penggabungan usaha

yang menggunakan metode penyatuan kepemilikan.

2.p. Earnings per Share

Basic earnings per share is computed by dividing the

residual net income (income after income tax less

dividends of preferred stock) available for common

shareholders by the weighted average number of shares

outstanding during the year. Basic earnings per share for

all periods of financial statements had been adjusted

with business combination effect which using pooling of

interest method.

2.q. Informasi Segmen 2.q. Segment Information

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi

yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan

keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen

adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah

segmen geografis.

Segment information is prepared using the accounting

policies adopted for preparing and presenting the

consolidated financial statements. The primary format in

reporting segment information is based on business

segments, while secondary segment information is

based on geographical segments.

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 17 Paraf:

Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat

dibedakan dalam menghasilkan suatu produk atau jasa (baik

produk atau jasa individual kelompok produk atau jasa terkait)

dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda

maupun dengan risiko dan imbalan segmen lain.

A business segment is a distinguishable component of

an enterprise that is engaged in providing an individual

product or service or a group of related products or

services and that is subject to risks and returns that are

different from those of other business segments.

Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat

dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada

lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu

memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan

imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan

(wilayah) ekonomi lain.

A geographical segment is a distinguishable component

of an enterprise that is engaged in providing products or

services within a particular economic environment area

and that is subject to risks and returns that are different

from those of components operating in other economic

environments.

Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu

segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika,

dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan

aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen

tersebut.

Assets and liabilities that relate jointly to two or more

segments are allocated to their respective segments, if

and only if, their related revenues and expense also are

allocated to those segments and the relative autonomy

of those segments.

Perusahaan tidak menyajikan informasi segmen geografis

karena aktivitas operasi Perusahaan dilakukan hanya di

wilayah perairan Indonesia.

The Company do not disclose geographical segment as

most of the activities of the Company are conducted

within Indonesian waters.

2.r. Penggunaan Estimasi 2.r. Use of Estimate

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen

untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi

jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dalam laporan

keuangan selama periode pelaporan. Hasil sesungguhnya

mungkin berbeda dengan estimasi tersebut.

The preparation of the financial statements in conformity

with generally accepted accounting principles requires

the Company’s management to make estimates and

assumptions that affect the reported amounts of assets

and liabilities at the date of the financial statements

during the reporting period. Actual results could differ

from those estimates.

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 18 Paraf:

3. Kas dan Setara Kas 3. Cash and Cash Equivalents

2010 2009

Rp Rp

Kas Cash on Hand

Rupiah 154,368 185,996 Rupiah

US Dolar US Dollar

(2010: USD 1,964.55; 2009: USD 2,127) 17,663 19,994 (2010: USD 1,964.55; 2009: USD 2,127)

172,031 205,990

Bank - Pihak Ketiga Cash in Banks - Third Parties

Rupiah Rupiah

PT Bank CIMB Niaga Tbk 144,324,880 206,577 PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 947,204 2,537,294 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank OCBC NISP Tbk 570,036 433,313 PT Bank OCBC NISP Tbk

PT Bank Central Asia Tbk 508,449 1,546,170 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank UOB Buana 7,647 85,844 PT Bank UOB Buana

PT Bank Pan Indonesia Tbk 5,864 443,838 PT Bank Pan Indonesia Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 4,181 -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank DBS Indonesia 3,995 8,074 PT Bank DBS Indonesia

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1,685 -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

US Dolar US Dollar

PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk

(2010: USD 2,716,788.42; 2009: USD 624,094.63) 24,426,645 5,866,490 (2010: USD 2,716,788.42; 2009: USD 624,094.63)

PT Bank UOB Buana PT Bank UOB Buana

(2010: USD 1,274,848.35; 2009: USD 1,447.09) 11,462,162 13,603 (2010: USD 1,274,848.35; 2009: USD 1,447.09)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(2010: USD 498,244.16; 2009: USD 213,240.60) 4,479,713 2,004,462 (2010: USD 498,244.16; 2009: USD 213,240.60)

United Overseas Bank Limited - Singapura United Overseas Bank Limited - Singapura

(2010: USD 483,512.75; 2009: USD 177,030.39) 4,347,263 1,664,086 (2010: USD 483,512.75; 2009: USD 177,030.39)

PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia

(2010: USD 148,495.48; 2009: USD 797,342.53) 1,335,123 7,495,020 (2010: USD 148,495.48; 2009: USD 797,342.53)

PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk

(2010: USD 151,547.19; 2009: USD 535,083.60) 1,362,561 5,029,786 (2010: USD 151,547.19; 2009: USD 535,083.60)

The Bangkok Bank Company Limited-Indonesia The Bangkok Bank Company Limited-Indonesia

(2010: USD 37,946.98; 2009: USD 717,547.36) 341,181 6,744,945 (2010: USD 37,946.98; 2009: USD 717,547.36)

DBS Bank - Singapura (2010: USD 11,291) 101,521 - DBS Bank - Singapore (2010: USD 11,291)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

(2010: USD 5,545.19; 2009: USD 4,731.77) 49,857 44,479 (2010: USD 5,545.19; 2009: USD 4,731.77)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk

(2010: USD 3,988.90; 2009: USD 4,002.38) 35,864 37,622 (2010: USD 3,988.90; 2009: USD 4,002.38)

PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk

(2010: 3,733.96; 2009: USD 4,005.44) 33,572 37,651 (2010: 3,733.96; 2009: USD 4,005.44)

Dolar Singapura Singapore Dollar

United Overseas Bank Limited - Singapura United Overseas Bank Limited - Singapore

(2010: SGD 2,571,943.41; 2009: SGD 83,906.79) 17,953,734 562,051 (2010: SGD 2,571,943.41; 2009: SGD 83,906.79)

DBS Bank - Singapura DBS Bank - Singapore

(2010: SGD 85,337.12; 2009: SGD 10,811.55) 595,705 72,421 (2010: SGD 85,337.12; 2009: SGD 10,811.55)

Sub Jumlah 212,898,840 34,833,726 Sub Total

Deposito Berjangka pada Pihak Ketiga Time Deposits at Third Parties

Rupiah Rupiah

PT Bank UOB Buana 40,000,000 -- PT Bank UOB Buana

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 7,500,000 300,000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

- US Dolar US Dollar

PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk

(2010: USD 731,962.70; 2009: USD 408,264.74) 6,581,077 3,837,689 (2010: USD 731,962.70; 2009: USD 408,264.74)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

(2009: USD 60,225) -- 566,115 (2009: USD 60,225)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(2009: USD 79,600) -- 748,240 (2009: USD 79,600)

Sub Jumlah 54,081,077 5,452,044 Sub Total

Jumlah 267,151,948 40,491,760 Total

Tingkat Bunga Deposito Interest Rates of Time Deposits

Rupiah 5.25 - 7% 5.75% Rupiah

US Dolar 0.25 - 1.50% 1.25 - 1.50% US Dollar

Periode Jatuh Tempo Deposito 1 bulan/month 1 bulan/month Maturity Period of Time Deposits

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 19 Paraf:

4. Piutang Usaha 4. Accounts Receivable

Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan: Details of accounts receivable by customers:

2010 2009

Rp Rp

Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 9) 5,475,703 8,712,156 Related Parties (see Note 9)

Pihak Ketiga Third Parties

Marathon International Petroleum Indonesia Ltd 36,245,652 -- Marathon International Petroleum Indonesia LtdConocophillips (Amborip VI) Ltd 30,313,359 -- Conocophillips (Amborip VI) Ltd

PT Chevron Pacific Indonesia 27,310,545 1,270,552 PT Chevron Pacific Indonesia

PT Conoco Phillips Indonesia 26,500,483 8,080,679 PT Conoco Phillips IndonesiaConocophillips Arafura Sea Ltd 15,962,438 -- Conocophillips Arafura Sea Ltd

Premier Oil Natuna Sea BV 13,813,793 7,038,951 Premier Oil Natuna Sea BV

Exxon Mobil E & P Indonesia (Mandar), Ltd 10,766,059 -- Exxon Mobil E & P Indonesia (Mandar), Ltd

PT Total E&P Indonesia 8,831,921 103,446 PT Total E&P Indonesia

Petrocina International (Bermuda) Ltd 7,507,451 2,412,577 Petrocina International (Bermuda) LtdPT Niaga Sapta Samudra 6,343,395 9,515,752 PT Niaga Sapta Samudra

PT Swasti Bahari Utama 6,319,291 5,385,149 PT Swasti Bahari Utama

Kei - Rsos Maritime Ltd 5,051,692 2,606,035 Kei - Rsos Maritime LtdEni Bukat Ltd 4,480,643 -- Eni Bukat LtdPT Margasurya Shipindo 4,213,913 764,189 PT Margasurya ShipindoBP Tangguh 3,984,354 BP Tangguh

Kodeco Energy Co Ltd 3,659,298 7,059,141 Kodeco Energy Co Ltd

PT Pertamina (Persero) 2,931,563 953,716 PT Pertamina (Persero)CNOOC SES Ltd 2,207,137 -- CNOOC SES Ltd

PT Pertamina EP 2,018,158 1,537,834 PT Pertamina EP

PT Pelayaran Indonesia Fortune 1,617,505 -- PT Pelayaran Indonesia FortunePT Trada Maritime 1,168,917 2,299,627 PT Trada Maritime

BP Berau, Ltd 928,561 6,414,688 BP Berau, Ltd

Petrochina International Ltd -- 3,051,737 Petrochina International LtdLain-lain (masing-masing di bawah Rp 2.000.000) 20,555,327 8,692,628 Others (each below Rp 2,000,000)

Jumlah 242,731,455 67,186,702 TotalDikurangi : Penyisihan Penurunan Nilai (2,105,533) (3,754,334) Less: Allowances for ImpairmentSub Jumlah Pihak Ketiga 240,625,922 63,432,367 Sub Total Third parties

Jumlah Bersih 246,101,625 72,144,523 Net

Rincian umur piutang yang dihitung sejak tanggal faktur adalah

sebagai berikut:

Aging schedule of accounts receivable since invoice date are as

follows:

2010 2009

Rp Rp

Belum Jatuh Tempo 123,760,047 52,041,704 Not Yet Due -

Telah Jatuh Tempo Over Due1 - 30 Hari 75,621,106 8,350,023 1 - 30 Days31 - 150 Hari 38,728,529 7,683,474 31 - 150 Days

Lebih dari 150 hari 10,097,476 7,823,657 Over 90 Days

Jumlah 248,207,158 75,898,857 TotalDikurangi : Penyisihan Penurunan Nilai (2,105,533) (3,754,334) Less: Allowances for Impairment

Jumlah Bersih 246,101,625 72,144,523 Net

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 20 Paraf:

Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai

berikut:

Accounts receivable based on currencies are as follows:

2010 2009

Rp Rp

Rupiah 12,854,659 8,897,535 RupiahUS Dolar (2010: USD 26,176.45; US Dollar (2010: USD 26,176.45;

2009: USD 7,127.55) 235,352,499 66,998,978 2009: USD 7,127.55)Dolar Singapura (2009: SGD 350.00) -- 2,344 Singapore Dollar (2009: SGD 350.00)Jumlah 248,207,158 75,898,857 TotalDikurangi : Penyisihan Penurunan Nilai (2,105,533) (3,754,334) Less: Allowances for Impairment

Jumlah Bersih 246,101,625 72,144,523 Net

Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang adalah sebagai

berikut:

The movement of allowance for impairment of accounts

receivable are as follows:

2010 2009

Rp Rp

Saldo Awal 3,754,334 -- Beginning Balance

Penambahan -- 3,754,334 Addition

Pengurangan (1,648,802) -- Deduction

Saldo Akhir 2,105,533 3,754,334 Ending Balance

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan tersebut cukup

untuk menutupi risiko penurunan nilai piutang.

Management believes that the allowance for impairment is

adequate to cover the possible impairment risk of receivables.

Jumlah piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2010 dan

2009 masing-masing sebesar Rp 17.461.616 dan Rp 8.448.965

merupakan piutang usaha kepada agen/perantara, sedangkan

sisanya merupakan piutang usaha kepada pelanggan langsung.

Accounts receivable on December 31, 2010 and 2009

amounted to Rp 17,461,616 and Rp 8,448,965,

respectively, represents accounts receivable to agents/

brokers, while the remaining is receivable from direct

customer.

Sebagian piutang usaha dijadikan jaminan atas pinjaman

PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 15.d).

Part of receivable use as a pledge of Loan to PT Bank CIMB

Niaga Tbk (Note 15.d).

5. Piutang Lain-lain – Pihak Ketiga 5. Others Receivable – Third Parties

2010 2009

Rp Rp

Asuransi Insurance

Frist Capital & NTUC -- 5,134,365 Frist Capital & NTUC

PT Willis Indonesia -- 559,648 PT Willis Indonesia

-- 5,694,013

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500.000) 396,011 2,008,455 Others (each below Rp 500,000)

Jumlah 396,011 7,702,467 Total

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi

penurunan nilai piutang lain-lain kepada pihak ketiga dan

seluruh piutang lain-lain tersebut pada tanggal 31 Desember

2010 dapat ditagih.

Management believes that there is no indication of impairment

of others receivable to third parties and all others receivable

above as of December 31, 2010 can be fully collected.

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 21 Paraf:

6. Perpajakan 6. Taxation

a. Pajak Dibayar Di Muka a. Prepaid Taxes

2010 2009

Rp Rp

Perusahaan The Company

Pajak Penghasilan Income TaxPasal 21 -- 1,614 Article 21

Pasal 23 72,344 -- Article 23

Pasal 28 A Tahun 2006 -- 68,542 Article 28 A - Year 2006

Tagihan Pajak 216,334 -- Tax Claims for Refund

Sub Jumlah 288,678 70,156 Sub Total

Perusahaan Anak Subsidiaries

Pajak Penghasilan Income Tax

Pasal 21 190,237 123,515 Article 21

Pasal 23 24,906 -- Article 23

Pasal 28 A -- Article 28 APajak Pertambahan Nilai 5,499,580 136,845 Value Added Tax

Tagihan Pajak 5,423,791 6,771,845 Claim for Tax RefundSub Jumlah 11,138,514 7,032,205 Sub Total

Jumlah 11,427,192 7,102,361 Total

b. Beban Pajak Penghasilan b. Income Taxes Expense

Perhitungan atas pajak final sehubungan dengan pendapatan

atas sewa kapal dan pengoperasian kapal untuk tahun-tahun

yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai

berikut:

A computation of final tax on revenues related to charter and

operation of vessels for the years ended December 31, 2010

and 2009, is as follows:

2010 2009

Rp Rp

Pajak Kini Current Tax

Perusahaan (533,392) (563,857) The Company

Perusahaan Anak (10,148,496) (12,187,555) Subsidiaries

(10,681,888) (12,751,412)

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Perusahaan (600,532) 736,397 The Company

Perusahaan Anak (1,769,899) 1,709,097 Subsidiaries

(2,370,431) 2,445,494

Jumlah (13,052,319) (10,305,918) Total

c. Pajak Kini c. Current Tax

Perhitungan atas pajak final sehubungan dengan pendapatan

atas sewa kapal dan pengoperasian kapal Perusahaan untuk

tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 adalah

sebagai berikut:

The computation of final tax related to charter revenues and

operation of vessels of the Company for the years ended

December 31, 2010 and 2009, are as follows:

2010 2009

Rp Rp

Pendapatan yang Berhubungan dengan Revenue from Charter and

Pengoperasian dan Persewaan Kapal 44,449,364 46,988,083 Operation of Vessels

Beban Pajak Penghasilan Final 533,392 563,857 Final Income Tax Expense

Dikurangi: Less:

Pemotongan Selama Tahun Berjalan (497,683) (518,681) Current Year Withholding

Beban Pajak Penghasilan Final

yang Belum Dipotong 35,709 45,176 Unwithhold Final Income Tax Expense

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 22 Paraf:

Perhitungan beban pajak penghasilan final di atas

menggunakan tarif 1,2% dari pendapatan.

The calculation of the final income tax expense above is

calculated based on the tax rate 1.2% of revenue.

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dan laba

akuntansi sebelum pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income tax expense with income

before tax is as follows :

2010 2009

Rp Rp

Laba Sebelum Pajak Income before Income Tax According to

Menurut Laporan Laba Rugi Konsolidasian 147,000,970 111,569,351 Consolidated Statements of Income

Eliminasi antar Perusahaan 108,437,600 52,633,666 Intercompany's Elimination

Laba Perusahaan Anak Sebelum Pajak (148,252,321) (113,148,466) Income Before Income Tax of Subsidiaries

Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perusahaan 107,186,249 51,054,552 Income Before Income Tax of the Company

Koreksi Fiskal Tax Correction

Beda Tetap Permanent Differences

Bagian Laba Perusahaan Anak Equity in Net Earning of Subsidiaries

dan Asosiasi (110,862,921) (46,922,694) and Associates

Pendapatan Usaha yang Dikenakan Operating Revenue Subjected to

Pajak Penghasilan Final (44,449,364) (46,988,083) Final Income Tax

Beban Usaha atas Pendapatan yang Operating Expenses on Revenue

Dikenakan Pajak Penghasilan Final 48,031,916 35,733,764 Subjected to Final Income Tax

Beban Lain-lain yang Other Expenses

Dikenakan Pajak Final 2,937,504 1,139,543 Subjected to Final Income Tax

Beda Waktu Timing Differences

Rugi (Pemulihan) Penurunan Nilai Piutang (2,402,126) 2,945,590 Loss (Reversal) on Impairment of Receivables

Jumlah 441,259 (3,037,329) Total

Rugi Fiskal yang Belum Dikompensasi: Compensated Tax Loss:

Tahun 2009 (3,037,329) -- Year 2009

Saldo Kompensasi Kerugian (2,596,070) (3,037,329) Balance of Loss Carryforward

Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2009 berbeda

karena pada SPT tersebut hanya dihitung penghasilan kena

pajak atas transaksi atau atas pengasilan non final, sementara

pada laporan keuangan, penghasilan kena pajak dihitung dari

keseluruhan transaksi baik final maupun non final.

The corporate tax return (SPT) of 2009 is different since under

SPT, the taxable income is calculated only for transactions or

non-final income, while in the financial statements, the taxable

income is calculated for the whole transactions, both final and

non-final.

d. Hutang Pajak d. Taxes Payable

2010 2009

Rp Rp

Perusahaan Company

Pajak Penghasilan: Income Tax:Pasal 15 35,709 45,176 Article 15Pasal 21 185,565 -- Article 21Pasal 23 206,282 1,815,713 Article 23Pasal 4 (2) 17,230 -- Article 4 (2)Pasal 29 - Tahun 2008 -- 1,153 Article 29 - year 2008

Pajak Pertambahan Nilai 261,317 8,218 Value Added Tax

706,103 1,870,260

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 23 Paraf:

2010 2009

Rp Rp

Perusahaan Anak Subsidiaries

Pajak Penghasilan: Income Tax:Pasal 15 795,675 450,076 Article 15Pasal 21 1,119,529 87,218 Article 21Pasal 23 96,322 96,027 Article 23Pasal 26 478,246 23,227 Article 26Pasal 29 1,270,549 7,589,612 Article 29Pasal 4 (2) 17,097 -- Article 4 (2)

Pajak Pertambahan Nilai 2,406,377 2,986,556 Value Added Tax

6,183,795 11,232,716 Jumlah 6,889,898 13,102,976 Total

Wintermar

• Pada tanggal 19 Desember 2005, Wintermar, perusahaan

anak, menerima hasil pemeriksaan pajak tahun buku 2001

yang terdiri dari Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas penyerahan aset,

SKPKB PPN dan SKPKB Pajak Penghasilan Badan (PPh

Badan) dengan jumlah sebesar Rp 1.806.646.

Wintermar

• On December 19, 2005, Wintermar, a subsidiary, received

tax assessment letter for the year 2001 which consist of

Underpayment Tax Assesment Notice (SKPKB) of Value

Added Tax (PPN) on transfer of asset, SKPKB PPN and

SKPKB Corporate Income Tax totalling to Rp 1,806,646.

Pada tanggal 3 Maret 2006, Wintermar mengajukan keberatan

atas hasil pemeriksaan-pemeriksaan pajak di atas dan telah

ditolak oleh Direktorat Jendral Pajak pada tanggal 27 Februari

2007, kemudian pada tanggal 3 Mei 2007 Wintermar

mengajukan banding untuk tiap-tiap jenis pajak.

On March 3, 2006, Wintermar objected to the above tax

assessment notice and was rejected by Directorate General

of Tax on February 27, 2007, which subsequently on May 3,

2007 Wintermar filed an appeal letter for the above

rejection.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan,

pengajuan banding tersebut belum diputuskan oleh pengadilan

pajak.

Until the financial statement reporting date, the above

appeal letter has not been decided yet by the tax court.

• Pada tanggal 6 November 2006, Wintermar menerima hasil

pemeriksaan pajak tahun buku 2002, 2003 dan 2004 dengan

rincian sebagai berikut:

• On November 6, 2006, Wintermar received tax assessment

letter for the year 2002, 2003 and 2004 with details as

follows:

- Hasil pemeriksaan pajak tahun buku 2002 terdiri dari SKPKB

Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 15, SKPKB PPh Pasal 23,

SKPKB Pajak Pertambahan Nilai (PPN), SKPKB PPN 16D,

SKPKB PPN Impor dan Surat Tagihan Pajak (STP) PPN

dengan jumlah sebesar Rp 1.669.417.

− Tax assessment letter for the year 2002 which consist of

Underpayment Tax Assesment Letter (SKPKB) of Income

Tax (PPh) Article 15, SKPKB PPh Article 23, SKPKB

Value Added Tax (PPN), SKPKB PPN 16D, SKPKB PPN

Impor, Tax Collection Letter (STP) PPN totalling to

Rp 1,669,417.

- Hasil pemeriksaan pajak tahun buku 2003 terdiri dari

SKPKB PPh Badan, SKPKB PPh Pasal 23, STP PPN,

SKPKB PPN 16D , SKPKB PPh Pasal 15, SKPKB PPN

Impor dan SKPKB PPN dengan jumlah sebesar

Rp 11.286.920.

− Tax assessment letter for the year 2003 which consist of

SKPKB corporate income tax, SKPKB PPh Article 23, STP

PPN, SKPKB PPN Article 16D, SKPKB PPh Article 15,

SKPKB PPN Import and SKPKB PPN totalling to

Rp 11,286,920.

- Hasil pemeriksaan pajak tahun buku 2004 terdiri dari SKPKB

PPh Badan, SKPKB PPh Pasal 15, SKPKB PPh Pasal 23,

SKPKB PPN 16D, STP PPN dan SKPKB PPN dengan jumlah

sebesar Rp 6.173.004.

− Tax assessment letter for the year 2004 which consist of

SKPKB corporate income tax, SKPKB PPh Article 15,

SKPKB PPh Article 23, SKPKB PPN Article 16D, STP

PPN and SKPKB PPN with totalling Rp 6,173,004.

• Pada tanggal 31 Januari 2007, Wintermar mengajukan

keberatan atas hasil pemeriksaan-pemeriksaan pajak di atas

dan telah ditolak oleh Direktorat Jenderal Pajak pada tanggal

25 Januari 2008 kemudian pada tanggal 14 April 2008

Wintermar mengajukan banding untuk tiap-tiap jenis pajak.

• On January 31, 2007, Wintermar objected to all the above

tax assessment notices and were rejected by Directorate

General of Tax on January 25, 2008, which subsequently on

April 14, 2008 Wintermar filed an appeal letter for these

rejections.

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 24 Paraf:

• Pada tanggal 22 Agustus 2007, Wintermar menerima hasil

pemeriksaan pajak tahun buku 2005 yang terdiri dari SKPKB

PPh Badan, SKPKB PPh Pasal 15, SKPKB PPN Jasa Impor,

SKPKB PPN Pasal 16D, SKPKB PPN dan STP PPN dengan

jumlah sebesar Rp 3.339.616.

• On August 22, 2007, Wintermar received tax assessment

letter for the year 2005 which consist of SKPKB corporate

income tax, SKPKB PPh Article 15, SKPKB PPN Import,

SKPKB PPN Article 16D, SKPKB PPN and STP PPN

totalling to Rp 3,339,616.

Pada tanggal 10 Oktober 2007, Wintermar mengajukan

keberatan atas hasil pemeriksaan-pemeriksaan pajak di atas

dan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan,

pengajuan banding tersebut belum diputuskan oleh pengadilan

pajak.

On October 10, 2007, Wintermar objected to the above tax

audit assessment and as at the financial statement reporting

date, the above appeal letter has not been decided yet by

the tax court.

Sampai dengan 31 Desember 2008 dan 2007, Wintermar telah

melakukan pembayaran sebesar Rp 22.588.263 atas pajak-

pajak kurang bayar tersebut di atas yang diakui sebagai tagihan

pajak. Pada tahun 2008, berdasarkan penelaahan manajemen

Wintermar atas proses pengajuan banding, Wintermar

membentuk penyisihan atas tidak tertagihnya tagihan pajak

sebesar Rp 6.988.948 yang dibebankan pada tahun 2008.

The underpaid taxes mentioned above were paid by

December 31, 2008 and 2007, amounting to Rp 22,588,263

as after deducting the claim for tax refund. In 2008, based

on Wintermar’s management review of appeal process,

Wintermar provided an allowance for uncollectible claim for

tax refund amounting to Rp 6,988,948 which was charged in

2008.

Pada tanggal 10 Agustus 2009, Pengadilan Pajak

mengeluarkan beberapa keputusan atas banding yang diajukan

Wintermar kepada Direktorat Jendral Pajak, antara lain sebagai

berikut:

- mengabulkan sepenuhnya pemohonan banding Wintermar

untuk keberatan atas SKPKB PPN 16D tahun 2002 dan 2004

sehingga pajak terutang menjadi nihil;

- menolak permohonan banding Wintermar untuk keberatan

atas SKPKB PPN 16D tahun 2003 sebesar Rp 12.814.

On August 10, 2009, Tax Court issued several decisions on

the appeals by Wintermar to the Directorate General of

Tax, are as follows:

- granted Wintermar’s appeal for SKPKB PPN Article 16D

for the year of 2002 and 2004, therefore tax payable

amounted to nil;

- rejected Wintermar’s appeal for SKPKB PPN Article 16D

for the year of 2003 amounted to Rp 12,814.

Pada tanggal 31 Agustus 2009, Pengadilan Pajak

mengeluarkan beberapa keputusan atas banding yang diajukan

Wintermar kepada Direktorat Jendral Pajak, antara lain sebagai

berikut:

- mengabulkan sebagian pemohonan banding Wintermar untuk

keberatan atas SKPKB PPh Pasal 23 tahun 2002 dan 2003

sehingga pajak terutang menjadi Rp 69.587 dan Rp 99.645;

- mengabulkan sepenuhnya pemohonan banding Wintermar

untuk keberatan atas SKPKB PPN Impor tahun 2002

sehingga pajak terutang menjadi nihil; dan

- menolak permohonan banding Wintermar untuk keberatan

atas SKPKB PPN 16D tahun 2004 sebesar Rp 6.884.

On August 31, 2009, Tax Court issued several decisions on

the appeals by Wintermar to the Directorate General of Tax,

are as follows:

- granted in part of Wintermar’s appeal for SKPKB PPh

Article 23 for the year of 2002 and 2003, therefore tax

payable amounted to Rp 69,587 and Rp 99,645;

- fully granted Wintermar’s appeal for SKPKB PPN Import

for the year of 2002, therefore tax payable amounted to

nil; and

- rejected Wintermar’s appeal for SKPKB PPN Article 16D

for the year of 2004 amounted to Rp 6,884.

Pada tahun 2009 Wintermar menerima pembayaran dari

Direktorat Jenderal Pajak atas beberapa keputusan

pengembalian pembayaran pajak antara lain PPh Pasal 15,

PPN, dan PPN 16 D untuk tahun 2002 dengan jumlah sebesar

Rp 971.462.

In 2009, Wintermar had received tax refund from Directorate

General of Tax consisting of income tax article 15, PPN and

PPN Article 16D for the year of 2002 totalling to Rp 971,462.

Wintermar juga menerima pembayaran kembali atas PPh pasal

23 dan PPN tahun 2003, serta PPN 16 D tahun 2004 dengan

jumlah sebesar Rp 9.215.304.

Wintermar also received tax refund for income tax article 23

and PPN for the year of 2003, and PPN article 16D for the

year of 2004 totalling to Rp 9,215,304.

Wintermar membebankan Rp 213.691 yang merupakan selisih

antara pembayaran tagihan pajak (termasuk pembayaran di

tahun 2009 sebesar Rp 1.572.988) dengan penerimaan

pembayaran dari hasil keputusan banding di atas, yaitu sebesar

Rp 10.186.766 sehingga nilai tagihan pajak per tanggal

31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 6.771.845.

Wintermar charged the amount of Rp 213,691 which

represents the difference between payments of claim for tax

refund (including payment in 2009 amounting to

Rp 1,572,988). The receipt of payment from above appeal

result amounted to Rp 10.186.766 so that the claim for tax

refund as of December 31, 2009 is Rp 6,771,845.

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 25 Paraf:

Pada tanggal 8 Maret 2010, Pengadilan Pajak telah

mengeluarkan keputusan atas banding yang diajukan kepada

Direktorat Jendral Pajak sebagai berikut:

On March 8, 2010, Tax Court issued the following decisions

from our appeal letters to Directorate General of Tax:

− mengabulkan sebagian permohonan banding Wintermar atas

pajak tahun 2002 untuk keberatan atas SKPKB PPh Pasal 15

dan SKPKB PPN sehingga pajak terutang Wintermar menjadi

Rp 120.081

− granted in part Wintermar’s appeal for the year 2002

Underpayment Tax Assesment Letter (SKPKB) Income

Tax Article 15 and SKPKB VAT, resulting in reduction of

Wintermar’s tax liability to Rp 120,081

− mengabulkan sebagian permohonan banding Wintermar atas

pajak tahun 2003 untuk keberatan atas SKPKB PPh Pasal

15, SKPKB PPh Badan, dan SKPKB PPN, sehingga pajak

terutang Wintermar menjadi sebesar Rp 1.094.492.

− granted in part Wintermar’s appeal for the year 2003

SKPKB Income Tax article 15, SKPKB Corporate Income

Tax and SKPKB VAT, resulting in reduction of Wintermar’s

tax payable Rp 1,094,492.

− mengabulkan sebagian permohonan banding Wintermar atas

pajak tahun 2004 untuk keberatan atas SKPKB PPh Pasal 15

dan SKPKB PPh Badan, serta mengabulkan sepenuhnya

banding SKPKB PPN, sehingga pajak terutang Wintermar

menjadi sebesar Rp 991.498.

− granted in part Wintermar’s appeal for the year 2004

SKPKB Income Tax article 15 and SKPKB Corporate

Income Tax, and also fully granted SKPKB PPN, resulting

in a reduction of Wintermar’s tax payable to Rp 991,498.

− mengabulkan sebagian permohonan banding Wintermar atas

pajak tahun 2005 untuk keberatan atas SKPKB PPN, SKBK

PPh badan dan PPN Pasal 16D serta mengabulkan

sepenuhnya banding atas SKPKB PPh Pasal 15 sehingga

pajak terutang Wintermar menjadi sebesar Rp 1.210.091 dan

lebih bayar Rp 8.458.

− granted in part of Wintermar’s appeal for the year 2005

SKPKB VAT, SKPKB Corporate Income Tax, and PPN

Article 16D, and also fully granted SKPKB Income tax

Article 15, resulting in reduction of Company’s tax payable

to Rp 1,210,091 and an Overpayment of Rp 8,458,

respectively.

Atas keputusan pengadilan pajak tanggal 8 Maret 2010,

Direktorat Jenderal Pajak mengajukan banding kepada

Mahkamah Agung atas keputusan tersebut, kecuali keputusan

pengadilan pajak atas SKPKB PPN tahun 2005.

Based on tax court’s decision dated March 8, 2010, the

Directorate General of Tax filed an appeal to the Supreme

Court against those decisions, except the tax court’s decision

against tax assessment of PPN year 2005.

Pada tahun 2010 Wintermar menerima pembayaran dari

Direktorat Jenderal Pajak atas keputusan pengembalian

pembayaran pajak sebesar Rp 9.471.151, termasuk pendapatan

bunga sebesar Rp 3.103.627.

In 2010, Wintermar received tax refund from Directorate

General of Tax consisting income tax amounting to

Rp 9,471,151, including interest income amounting to

Rp 3,103,627.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan,

sebagian banding Wintermar masih belum diputuskan oleh

Mahkamah Agung.

As at the financial statement reporting date, some of

Wintermar’s appeal letter has not been decided yet by the

Supreme Court.

e. Pajak Tangguhan e. Deferred Tax

31 Des 2009/ Dibebankan pada Selisih 31 Des 2010/

Dec 31, 2009 Laporan Laba Rugi/ Translasi/ Dec 31, 2010

Charged to Translation

Statement of Income Adjustment

Rp Rp Rp Rp

Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets

Perusahaan The Company

Penyisihan Penurunan Nilai 736,397 (600,532) -- 135,865 Allowance for Impairment

Sub Jumlah 736,397 (600,532) 135,865 Sub Total

Perusahaan Anak: Subsidiaries:

PT Wintermar 1,675,324 (1,410,024) -- 265,300 PT Wintermar

PT Sentosasegara Mulia Shipping 483,773 (68,107) -- 415,666 PT Sentosasegara Mulia Shipping

Sub Jumlah 2,159,097 (1,478,131) -- 680,966 Sub Total

Jumlah Aset Pajak Tangguhan 2,895,494 (2,078,663) -- 816,831 Total of Deferred Tax Assets

Kewajiban Pajak Tangguhan Deferred Tax Liabilities

Perusahaan Anak: Subsidiaries:

Abbeypure Pte Ltd -- (291,768) (305) (292,073) Abbeypure Pte Ltd

Jumlah Kewajiban Pajak Tangguhan -- (291,768) (305) (292,073) Total of Deferred Tax Liability

Jumlah Beban Pajak Tangguhan (2,370,431) Total Deferred Tax Expense

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 26 Paraf:

31 Des 2008/ Dikreditkan pada 31 Des 2009/

Dec 31, 2008 Laporan Laba Rugi/ Dec 31, 2009

Credited to

Statement of Income

Rp Rp Rp

Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets

Perusahaan The Company

Penyisihan Penurunan Nilai -- 736,397 736,397 Allowance for Impairment

Sub Jumlah -- 736,397 736,397 Sub Total

Perusahaan Anak: Subsidiaries:

PT Wintermar 450,000 1,225,324 1,675,324 PT Wintermar

PT Sentosasegara Mulia Shipping -- 483,773 483,773 PT Sentosasegara Mulia Shipping

Sub Jumlah 450,000 1,709,097 2,159,097 Sub Total

Jumlah 450,000 2,445,494 2,895,494 Total

Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang

timbul dari perbedaan temporer diperkirakan dapat

direalisasikan pada periode mendatang.

Management believes that the deferred tax assets arising from

temporary differences can be realized in future periods.

Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak dengan beban

pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before income tax and income

tax expense of the Company is as follows:

2010 2009

Rp Rp

Laba Sebelum Pajak Income Before Tax

Menurut Laporan Laba Rugi Konsolidasian 147,000,970 111,569,351 According to Consolidated Statements of Income:

Eliminasi antar Perusahaan 108,437,600 52,633,666 Intercompany's Elimination

Laba Perusahaan Anak Sebelum Pajak (148,252,321) (113,148,466) Income Before Income Tax of Subsidiaries

Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perusahaan 107,186,249 51,054,552 Income Before Income Tax of the Company

Pajak Dihitung pada Tarif Pajak yang Berlaku 26,796,562 14,295,274 Tax Computed at Current Enacted Tax Rates

Koreksi Fiskal (26,686,247) (15,145,727) Tax Corrections

Kompensasi Rugi Fiskal (110,315) 850,452 Compensated Tax Loss

Beban Pajak Penghasilan Final 533,392 563,857 Final Income Tax (Expense) Benefit

Beban (Manfaat) Pajak Tangguhan 600,532 (736,397) Deferred Tax (Benefit) Expense

Beban Pajak Penghasilan - Perusahaan 1,133,924 (172,540) Income Tax Expense - the Company

7. Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka 7. Advances and Prepaid Expenses

2010 2009

Rp Rp

Uang Muka Advances

Sewa Kapal 2,697,300 -- Charter Vessels

Perbaikan Kapal 577,007 511,340 Vessel Repairs

Lain-lain 3,093,825 302,501 Others

Biaya Dibayar di Muka Prepaid Expenses

Asuransi Kapal 3,320,151 1,297,515 Vessel Insurance

Sewa 420,073 1,668,202 Rent

Lain-lain 15,559 4,266 Others

Jumlah 10,123,915 3,783,824 Total

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 27 Paraf:

8. Investasi pada Perusahaan Asosiasi 8. Investment in Associates

Persentase Nilai Penambahan Bagian Laba Penerimaan Selisih Selisih Kurs Nilai

Kepemilikan/ Tercatat Penyertaan/ Bersih/ Dividen/ Transaksi Penjabaran Tercatat

Percentage Awal Tahun/ Addition of Equity in Dividend Perubahan Ekuitas Laporan Akhir Tahun/

of Ownership Carrying Value Investment Net Earning Receipt Perusahaan Asosiasi/ Keuangan/ Carrying Value

at Beginning of Associates Difference Due to Translation at End

of the Year Changes of Adjustment of the Year

Equity Transaction

in Associates

% Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Metode Ekuitas Equity Method

Fast Offshore Supply Pte Ltd 25.00 -- 133,844,500 9,850,955 -- -- (2,313,149) 141,382,306 Fast Offshore Supply Pte Ltd

Satria Samudra Pte Ltd 25.00 2,136,030 -- 2,398,650 (3,363,650) -- 75,658 1,246,688 Satria Samudra Pte Ltd

PT Swasti Mariana Offshore 50.00 -- 500,000 -- -- -- -- 500,000 PT Swasti Mariana Offshore

PT Salam Pasific Offshore 30.00 299,508 -- 341,020 -- (211,776) -- 428,752 PT Salam Pasific Offshore

Jumlah 2,435,538 134,344,500 12,590,625 (3,363,650) (211,776) (2,237,491) 143,557,746 Total

2010

Persentase Nilai Penambahan Bagian Laba Penerimaan Pengurangan Selisih Kurs Nilai

Kepemilikan Tercatat Penyertaan/ Bersih/ Dividen/ Penyertaan/ Penjabaran Tercatat

Percentage Awal Tahun/ Addition of Equity in Dividend Disposal of Laporan Akhir Tahun/

of Ownership Carrying Value Investment Net Earning Receipt Investment Keuangan/ Carrying Value

at Beginning of Associates Translation at End

of the Year Adjustment of the Year

% Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Metode Ekuitas Equity Method

Satria Samudra Pte Ltd 25.00 2,751,346 -- (305,446) -- -- (309,870) 2,136,030 Satria Samudra Pte Ltd

PT Salam Pasific Offshore 42.86 -- 300,000 (492) -- -- -- 299,508 PT Salam Pasific Offshore

Jumlah 2,751,346 300,000 (305,938) -- -- (309,870) 2,435,538 Total

2009

Metode Ekuitas Equity Method

- Fast Offshore Supply Pte. Ltd. (FOS) - Fast Offshore Supply Pte. Ltd. (FOS)

FOS yang berkedudukan di Singapura bergerak di bidang

jasa pelayaran yang dimiliki ABP, perusahaan anak, dengan

kepemilikan 25%.

FOS, domiciled in Singapore and engaged in shipping services

is owned by ABP, a subsidiary, with ownership of 25%.

- Satria Samudra Pte. Ltd. (SS) - Satria Samudra Pte. Ltd. (SS)

SS yang berkedudukan di Singapura bergerak di bidang jasa

pelayaran yang didirikan pada tanggal 26 Juni 1996.

Wintermar memiliki penyertaan sebanyak 150 saham yang

mewakili 25% kepemilikan pada SS.

SS, domiciled in Singapore and engaged in shipping services

was established on June 26, 1996. Wintermar owned

150 shares which represents 25% ownership in SS.

- PT Swasti Mariana Offshore (SMO) - PT Swasti Mariana Offshore (SMO)

Berdasarkan Akta Notaris No. 17 tanggal 8 Februari 2010

dari Achmad Bajumi, SH, Arial, perusahaan anak, mencatat

penyertaan saham pada SMO sebanyak 500 saham senilai

Rp 500.000 yang mewakili 50% kepemilikan pada SMO.

Based on Notarial Deed No. 17 dated February 8, 2010 of

Achmad Bajumi, SH, Arial, a subsidiary, recorded investment in

500 unit shares of SMO amounting to

Rp 500,000 which represents 50% ownership in SMO.

- PT Salam Pasific Offshore (SPO) - PT Salam Pasific Offshore (SPO)

Berdasarkan Akta Notaris No. 5 tanggal 5 November 2009

dari Noerbaety Ismail, SH, M.Kn., Perusahaan mencatat

penyertaan saham pada SPO sebanyak 300 saham senilai

Rp 300.000 yang mewakili 30% kepemilikan pada SPO.

Based on Notarial Deed No. 5 dated November 5, 2009 of

Noerbaety Ismail, SH, M.Kn., the Company recorded investment

in 300 unit shares of SPO amounting to Rp 300,000 which

represents 30% ownership in SPO.

Lainnya Other

- PT Swakarya Mulia Shipping - PT Swakarya Mulia Shipping

Sebagaimana telah diungkap pada Catatan 1.c, pada tahun

2009 Perusahaan telah melakukan restrukturisasi dimana

Wintermar telah diakuisisi sebagai perusahaan anak.

Sebelum akuisisi, Perusahaan merupakan perusahaan

asosiasi Wintermar dengan kepemilikan 25,03%.

As discussed in Note 1.c, in the year 2009 the Company has

done restructuring whereby Wintermar had been acquired as a

subsidiary. Before the acquisition, the Company was an

associated company of Wintermar with 25.03% ownership.

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 28 Paraf:

Berdasarkan Akta Keputusan Pemegang Saham No. 44

tanggal 30 September 2009 dari Notaris Noerbaety Ismail

SH, M.Kn., pemegang saham Wintermar menyetujui

pengalihan 30.800 saham Perusahaan kepada PT Ramanda

Daminathan. Jual beli saham ini telah dinyatakan dalam

Akta No. 45 tanggal 30 September 2009 dari Notaris yang

sama.

Based on Deed of Shareholder Resolution No. 44 dated

September 30, 2010 of Notary Noerbaety Ismail SH, M.Kn., the

shareholder of Wintermar approved the transfer of 30,800 of

Company’s share to PT Ramanda Daminathan. This share

sales and purchase has been stated in Deed No. 45 dated

September 30, 2009 from the same notary.

Selisih antara harga pengalihan saham dan nilai tercatat

investasi sebesar Rp 16.487.260 dicatat sebagai laba

pelepasan investasi saham.

The difference between transfer price and investment carrying

value amounted to Rp 16,487,260 is recorded as gain on

disposal of investment in shares.

9. Saldo dan Transaksi dengan 9. Balances and Transactions with Pihak Hubungan Istimewa Related Parties

a. Transaksi dan saldo dengan pihak hubungan istimewa adalah

sebagai berikut.

a. Transactions and balances with related parties are consist as

follows:

2010 2009 2010 2009

Rp Rp % %

Piutang Usaha Accounts Receivable

PT Pelayaran Salam Bahagia 5,324,775 8,712,156 0.26 0.99 PT Pelayaran Salam Bahagia

PT Mariana Bahagia 144,510 -- 0.01 -- PT Mariana Bahagia

Lain-lain (Dibawah Rp 1 Miliar) 6,418 -- -- -- Others (Below Rp 1 Billion)

Jumlah 5,475,703 8,712,156 0.27 0.99 Total

Piutang Hubungan Istimewa Due from Related Parties

PT Pelayaran Bhineka Eka Karya 14,438,500 16,697,105 0.69 1.89 PT Pelayaran Bhineka Eka Karya

PT Salam Pacific Offshore 5,786,541 93,670 0.28 0.01 PT Salam Pacific Offshore

PT Ramanda Daminathan -- 31,539,561 -- 3.58 PT Ramanda Daminathan

Sugiman Layanto -- 1,221,006 -- 0.14 Sugiman Layanto

Nely Layanto -- 1,221,006 -- 0.14 Nely Layanto

PT Dwiprimajaya Lestari -- 1,204,928 -- 0.14 PT Dwiprimajaya Lestari

Lain-lain (Dibawah Rp 1 Miliar) 15,391 1,566,719 -- 0.18 Others (Below Rp 1 Billion)

Penyisihan Penurunan Nilai (1,604,663) (8,146,886) (0.08) (0.92) Allowance for Impairment

Jumlah 18,635,769 45,397,109 0.89 3.43 Total

Hutang Usaha Accounts Payable

Fast Offshore Supply Pte Ltd 94,907,799 14,397,296 9.61 3.76 Fast Offshore Supply Pte Ltd

Seacoral Maritime Pte Ltd 51,263,042 731,881 5.19 0.19 Seacoral Maritime Pte Ltd

Seacoral Multi Supply Pte Ltd 1,705,773 -- 0.17 -- Seacoral Multi Supply Pte Ltd

PT Fast Offshore Indonesia 7,827,306 -- 0.79 -- PT Fast Offshore Indonesia

PT Bumi Laut Perkasa 6,971,580 -- 0.71 -- PT Bumi Laut Perkasa

Lain-lain (Dibawah Rp 1 Miliar) 186,576 775,529 0.02 0.20 Others (Below Rp 1 Billion)

Jumlah 162,862,076 15,904,706 16.49 4.15 Total

Liabilities/

Persentase Terhadap

Jumlah Aset/Kewajiban/

Percentage to Total Assets/

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 29 Paraf:

2010 2009 2010 2009

Rp Rp % %

Persentase Terhadap

Jumlah Aset/Kewajiban/

Percentage to Total Assets/

Liabilities/

Hutang Hubungan Istimewa Due to Related Parties

Seacoral Maritime Pte Ltd 171,243,324 121,167,184 17.34 31.62 Seacoral Maritime Pte Ltd

Seacoral International Ltd 28,411,560 -- 2.88 -- Seacoral International Ltd

Fast Offshore Supply Pte Ltd 3,074,850 -- 0.31 -- Fast Offshore Supply Pte Ltd

Muriani 338,080 -- 0.03 -- Muriani

PT Dwiprimajaya Lestari -- 6,750,000 -- 1.76 PT Dwiprimajaya Lestari

Seaman Marine Pte Ltd. -- 5,131,080 -- 1.34 Seaman Marine Pte Ltd.

Nely Layanto -- 3,580,000 -- 0.93 Nely Layanto

Sugiman Layanto -- 3,580,000 -- 0.93 Sugiman Layanto

Lain-lain (Dibawah Rp 1 Miliar) 24,013 300,000 -- -- Others (Below Rp 1 Billion)

Jumlah 203,091,827 140,508,264 20.56 36.66 Total

Hutang Dividen Dividend Payable

Sugiman Layanto -- 8,630,173 -- 2.25 Sugiman Layanto

Nely Layanto -- 6,392,929 -- 1.67 Nely Layanto

Muriani -- 1,820,303 -- 0.47 Muriani

Darmawan Layanto -- 1,016,929 -- 0.27 Darmawan Layanto

Lina Layanto -- 1,016,929 -- 0.27 Lina Layanto

Lain-lain (Dibawah Rp 1 Miliar) 57 57 -- -- Others (Below Rp 1 Billion)

Jumlah 57 18,877,320 -- 4.93 Total

2010 2009 2010 2009

Rp Rp % %

Pendapatan Revenue

PT Pelayaran Salam Bahagia 18,058,381 18,933,161 2.70 4.80 PT Pelayaran Salam Bahagia

Fast Offshore Supply Pte Ltd 1,192,475 -- 0.18 -- Fast Offshore Supply Pte Ltd

PT Fast Offshore Indonesia 489,295 -- 0.07 -- PT Fast Offshore Indonesia

Seacoral Maritime Pte Ltd 117,925 3,678,613 0.02 0.01 Seacoral Maritime Pte Ltd

Seaman Marine Pte Ltd -- 2,981 -- 0.93 Seaman Marine Pte Ltd

Jumlah 19,858,076 22,614,755 2.97 5.74 Total

Beban Langsung Direct Expenses

Fast Offshore Supply Pte Ltd 124,203,320 63,292,082 0.25 24.02 Fast Offshore Supply Pte Ltd

PT Fast Offshore Indonesia 63,567 -- 0.01 -- PT Fast Offshore Indonesia

Seacoral Maritime Pte Ltd 21,558,048 86,730 0.04 0.03 Seacoral Maritime Pte Ltd

Seacoral Multi Supply Pte Ltd 407,109 -- 0.08 -- Seacoral Multi Supply Pte Ltd

PT Pelayaran Salam Bahagia 306,215 1,075,684 -- 0.38 PT Pelayaran Salam Bahagia

Seaman Marine Pte Ltd 26,414 -- 0.01 -- Seaman Marine Pte Ltd

Jumlah 146,564,673 64,454,496 0.39 24.43 Total

Beban Usaha Operating Expense

PT Wintermajaya Lestari 1,248,240 1,248,240 2.90 1.70 PT Wintermajaya Lestari

PT Dwiprimajaya Lestari 94,658 -- 0.02 -- PT Dwiprimajaya Lestari

Jumlah 1,342,898 1,248,240 2.92 1.70 Total

Revenue/Expenses

Percentage to Total

Jumlah Pendapatan/Beban/

Persentase Terhadap

Pada 31 Desember 2010, jumlah uang muka dan biaya dibayar

dimuka termasuk uang muka sewa kapal oleh Wintermar

kepada PT Salam Pacific Offshore sebesar Rp 2.697.300

mewakili 0,13% dari jumlah aset (Catatan 7).

On December 31, 2010, advance and prepaid expense including

advance of vessel charter from Wintermar to PT Salam Pacific

Offshore amounted to Rp 2,697,300 represent 0.13% of total

asset (Note 7).

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 30 Paraf:

Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh transaksi usaha

dengan pihak hubungan istimewa dilakukan dengan kebijakan

harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila

dilakukan dengan pihak ketiga.

Management believes that all operating transactions with related

parties were made at normal pricing and term policy as those

done with third parties.

b. Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-

pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai

berikut:

b. The relationship and nature of accounts balances/ transactions

with related parties are as follows:

Pihak Hubungan Istimewa/

Related Parties Sifat Hubungan/

Nature of Relationship Transaksi/Transactions

PT Dwiprimajaya Lestari Pemegang Saham/

Shareholder

Piutang Hubungan Istimewa dan Hutang Hubungan Istimewa/Due from

Related Parties and Due to Related Party

PT Pelayaran Salam Bahagia Pengurus yang sama /

Same management

Piutang Usaha, Pendapatan dan Beban Langsung/Accounts

Receivable, Revenue and Direct Expenses

PT Wintermarjaya Lestari Pemegang Saham/

Shareholder

Beban Langsung dan Beban Usaha/Direct Expenses and Operating

Expense

PT Salam Pasific Offshore Asosiasi/Associate Piutang Hubungan Istimewa/Due from Related Parties

PT Ramanda Daminathan Pemegang Saham/

Shareholder

Piutang Hubungan Istimewa/Due from Related Parties

Seaman Marine Pte Ltd Pemegang Saham yang sama /

Same Shareholders

Hutang Hubungan Istimewa dan Pendapatan/Due to Related Parties

and Revenue

Seacoral Maritime Pte Ltd Pemegang Saham dan Pengurus

yang sama / Same Shareholders and

Management

Hutang Usaha, Hutang Hubungan Istimewa, Pendapatan dan Beban

Langsung/Accounts Payable, Due to Related Parties, Revenues and

Direct Expenses

PT Mariana Bahagia Pengurus yang sama /

Same management

Piutang Usaha/Accounts Receivable

Fast Offshore Supply Pte Ltd Pemegang Saham yang sama /

Same shareholders

Hutang Usaha, Hutang Hubungan Istimewa, Pendapatan dan Beban

Langsung/Accounts Receivable, Due to Related Parties, Revenues and

Direct Expenses

PT Fast Offshore Indonesia Pemegang Saham yang sama /

Same shareholders

Hutang Usaha, Pendapatan dan Beban Langsung /Accounts Payable,

Revenues and Direct Expense

PT Pelayaran Bhineka Eka Karya Pemegang Saham yang sama /

Same shareholders

Piutang Hubungan Istimewa/Due from Related Parties

PT Bumi Laut Perkasa Pemegang Saham yang sama /

Same shareholders

Hutang Usaha/Accounts Payable

Seacoral International Ltd Pemegang Saham yang sama /

Same shareholders

Hutang Hubungan Istimewa/Due to Related Parties

Seacoral Multi Suply Pte Ltd Pemegang Saham yang sama /

Same shareholders

Hutang Usaha dan Beban Langsung/Accounts Payable and Direct

Expenses

Sugiman Layanto Pemegang Saham/Shareholder Piutang Hubungan Istimewa, Hutang Hubungan Istimewa dan Hutang

Dividen/Due from Related Parties, Due to Related Parties and Dividend

Payable

Nely Layanto Pemegang Saham/Shareholder Piutang Hubungan Istimewa, Hutang Hubungan Istimewa dan Hutang

Dividen/Due from Related Parties, Due to Related Parties and Dividend

Payable

Darmawan Layanto Komisaris/Commissioner Hutang Dividen/Dividend Payable

Lina Layanto Investor dari pemegang saham

Perusahaan/Investor of the

Company’s shareholder

Hutang Dividen/Dividend Payable

Muriani Investor dari pemegang saham

Perusahaan/Investor of the

Company’s shareholder

Hutang Hubungan Istimewa dan Hutang Dividen/Due to Related Parties

and Dividend Payable

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 31 Paraf:

Piutang hubungan istimewa kepada PT Pelayaran Bhineka Eka

Karya (Bhineka) merupakan piutang atas penjualan kapal di

tahun 2008. Pada tahun 2010 dan 2009, Perusahaan dan

Wintermar membentuk penyisihan (pemulihan) atas penurunan

nilai sebesar (Rp 4.683.560) dan Rp. 8.146.886 karena Bhineka

sedang mengalami kesulitan likuiditas. Manajemen berkeyakinan

bahwa penyisihan penurunan nilai tersebut cukup untuk

menutupi risiko penurunan nilai piutang.

Due from related party to PT Pelayaran Bhineka Eka Karya

(Bhineka) represents receivables on sale of vessels in 2008. In

2009, the Company and Wintermar provide allowance (reversal)

for impairment amounting to (Rp 4,683,560) and Rp 8,146,886

since Bhineka was facing liquidity difficulties. Management

believes that the allowance for impairment is adequate to cover

possible impairment risk of receivable.

Pada tanggal 31 Desember 2010, hutang lain-lain kepada

Seacoral Maritime Pte Ltd terdiri dari:

a) Pinjaman atas pembelian kapal yang diterima pada

2 November 2010, 7 Juli 2010, 21 Agustus 2008, 17 Maret

2008, 14 Agustus 2007, 16 Agustus 2006 dan 13 Oktober

2005 masing-masing sebesar USD 3,800,000,

USD 4,950,000, USD 4,800,000, USD 5,000,000,

USD 4,150,000, USD 3,800,000, dan USD 2,800,000 yang

akan dicicil selama 7 (tujuh) tahun dan dikenakan bunga

tahunan sebesar LIBOR+2,5% sampai LIBOR+5%; dan

b) Pinjaman yang diterima pada 25 Mei 2009 sebesar

USD 1,000,000 yang akan dicicil selama 7 (tujuh) tahun

dan dikenakan bunga tahunan sebesar SIBOR +3,5%.

As of December 31, 2010, other payables to Seacoral Maritime

Pte Ltd consist of:

a) Loans for the purchase of vessels received on

November 2, 2010, July 7, 2010, August 21, 2008, March

17, 2008, August 14, 2007, August 16, 2006 and October

13, 2005 amounted to USD 3,800,000, USD 4,950,000,

USD 4,800,000, USD 5,000,000, USD 4,150,000,

USD3,800,000, and USD 2,800,000, respectively, that will

be paid over 7 (seven) years and bearing annual interest

rate of LIBOR+2.5% until LIBOR +5%; and

b) Loan received on May 25, 2009 amounted to

USD 1,000,000 that will be paid over 7 (seven) years and

bearing annual interest rate of SIBOR +3.5%.

Saldo pada 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing

sebesar USD 19,046,082.11 dan USD 12,890,125.99 atau setara

sebesar Rp 171.243.324 dan Rp 121.167.184.

The balance as of December 31, 2010 and 2009 are amounting

to USD 19,046,082.11 and USD 12,890,125.99 respectively, or

equivalent to Rp 171,243,324 dan Rp 121,167,184.

Hutang lain-lain Perusahaan pada PT Dwiprimajaya Lestari

merupakan hutang atas pinjaman untuk tambahan setoran modal

di Wintermar tahun 2009. Sebagian dari hutang ini telah

dikonversi menjadi modal saham (lihat Catatan 20)

Other payables of the Company to PT Dwiprimajaya Lestari is

payable on the loan for additional capital contribution in

Wintermar year 2009. Part of this debt was converted into paid

in capital (see Note 20)

10. Aset Tetap 10. Fixed Assets

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi dan Saldo Akhir/

Beginning Additions Deductions Koreksi/ Ending

Balance Reclassification Balance

and Correction

Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan Acquisition Cost

Kepemilikan Langsung Direct Ownership

Tanah 1,462,920 70,000 -- -- 1,532,920 Land

Bangunan 3,938,005 -- -- -- 3,938,005 Building

Kapal dan Perlengkapan 681,063,280 594,770,805 23,514,226 75,938,991 1,328,258,850 Vessels and Equipments

Mesin 3,387,840 -- -- -- 3,387,840 Machinery

Kendaraan 4,343,676 1,711,956 350,000 -- 5,705,632 Vehicles

Inventaris Kantor 5,501,820 634,060 -- -- 6,135,880 Office Equipments

Aset Sewa Pembiayaan Asset Under Capital Lease

Kapal 47,228,429 673,739 -- (12,027,852) 35,874,316 Vessels

Aset dalam Penyelesaian Asset in Progress

Kapal 73,525,470 169,702,410 -- (97,440,742) 145,787,138 Vessels

Jumlah 820,451,440 767,562,970 23,864,226 (33,529,603) 1,530,620,581 Total

2010

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 32 Paraf:

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi dan Saldo Akhir/

Beginning Additions Deductions Koreksi/ Ending

Balance Reclassification Balance

and Correction

Rp Rp Rp Rp Rp

2010

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Kepemilikan Langsung Direct Ownership

Bangunan 1,599,513 197,014 -- -- 1,796,527 Building

Kapal dan Perlengkapan 131,151,306 62,719,800 13,247,020 (17,249,511) 163,374,575 Vessels and Equipments

Mesin 3,259,194 81,250 -- -- 3,340,444 Machinery

Kendaraan 3,390,526 503,471 350,000 -- 3,543,997 Vehicles

Inventaris Kantor 3,971,513 645,044 -- -- 4,616,557 Office Equipments

Aset Sewa Pembiayaan Asset Under Capital Lease

Kapal 8,283,945 2,121,919 -- (2,694,352) 7,711,512 Vessels

Jumlah 151,655,997 66,268,498 13,597,020 (19,943,863) 184,383,612 Total

Nilai Tercatat 668,795,443 1,346,236,969 Carrying Value

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi dan Saldo Akhir/Beginning Additions Deductions Koreksi/ Ending

Balance Reclassification Balance

and Correction

Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan Acquisition Cost

Kepemilikan Langsung Direct Ownership

Tanah 527,920 935,000 -- -- 1,462,920 Land

Bangunan 3,518,005 420,000 -- -- 3,938,005 Building

Kapal dan Perlengkapan 535,142,799 84,451,818 1,261,001 62,729,663 681,063,280 Vessels and Equipments

Mesin 3,387,840 -- -- -- 3,387,840 Machinery

Kendaraan 4,112,302 546,239 314,865 -- 4,343,676 Vehicles

Inventaris Kantor 4,555,347 946,473 -- -- 5,501,820 Office Equipments

Aset Sewa Pembiayaan Asset Under Capital Lease

Kapal 45,799,054 1,429,375 -- -- 47,228,429 Vessels

Aset dalam Penyelesaian 87,731,123 52,882,869 -- (67,088,522) 73,525,470 Asset in Progress

Jumlah 684,774,391 141,611,774 1,575,866 (4,358,859) 820,451,440 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Kepemilikan Langsung Direct Ownership

Bangunan 1,418,363 181,150 -- -- 1,599,513 Building

Kapal dan Perlengkapan 96,104,738 37,776,983 735,934 (1,994,481) 131,151,306 Vessels and Equipments

Mesin 3,177,944 81,250 -- -- 3,259,194 Machinery

Kendaraan 3,224,115 420,617 254,207 -- 3,390,526 Vehicles

Inventaris Kantor 3,410,876 560,636 -- -- 3,971,513 Office Equipments

Aset Sewa Pembiayaan Asset Under Capital Lease

Kapal 3,501,500 4,782,445 -- -- 8,283,945 Vessels

Jumlah 110,837,536 43,803,082 990,140 (1,994,481) 151,655,997 Total

Nilai Tercatat 573,936,855 668,795,443 Carrying Value

2009

Beban penyusutan dialokasi sebagai berikut: Depreciation is allocated as follows:

2010 2009Rp Rp

Beban Langsung 62,461,474 42,559,428 Direct Expenses

Beban Usaha 1,426,779 1,243,654 Operating Expenses

Jumlah 63,888,253 43,803,082 Total

Akumulasi penyusutan termasuk akumulasi penurunan nilai

kapal sebesar Rp 2.380.245 yang merupakan rugi kebakaran

kapal SMS 2000 pada bulan Februari 2010.

Accumulated depreciation includes accumulated impairment

amounting to Rp 2,380,245 due to loss on vessel SMS 2000

which suffered a fire in February 2010.

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 33 Paraf:

Pada tahun 2009, aset PT Sentosasegara Mulia Shipping,

perusahaan anak, berupa kapal yang sudah tidak digunakan

dengan nilai tercatat sebesar Rp 2.364.378 telah direklasifikasi

ke dalam akun aset tidak lancar lainnya. Kapal tersebut dicatat

sebagai aset yang tidak digunakan sebesar estimasi nilai yang

dapat diperoleh kembali yaitu sebesar Rp 293.074 (lihat Catatan

11). Penurunan nilai kapal tersebut sebesar Rp 2.071.304

dibebankan pada tahun 2009.

In 2009, certain unused vessels of a subsidiary,

PT Sentosasegara Mulia Shipping with carrying value of

Rp 2,364,378 were reclassified to other noncurent asset. Those

vessels are recorded as unused assets at estimated

recoverable amount of Rp 293,074 (see Note 11). The

impairment of those vessels was charged as a loss amounting

to Rp 2,071,304 in 2009.

Aset dalam penyelesaian merupakan kapal dan bangunan

kantor dalam penyelesaian. Aset dalam penyelesaian tersebut

diperkirakan akan selesai sampai dengan Desember 2011.

Assets in progress represent vessels and office building under

construction. Assets in progress are estimated to be

completed until December 2011.

Penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: Disposals of fixed asset are as follows:

2010 2009Rp Rp

Harga Jual 15,530,993 903,553 Selling Price

Nilai Tercatat 10,267,206 585,726 Carrying Value

Laba Pelepasan Aset Tetap 5,263,787 317,827 Gain on Disposal of Fixed Assets

Pada tanggal 31 Desember 2010, kapal dan peralatan

Perusahaan dan perusahaan anak diasuransikan kepada LCH

Pte Ltd dan First Capital, pihak ketiga, terhadap risiko kerugian

marine hull dan war risk dengan jumlah pertanggungan sebesar

USD 159,430,000.

As of December 31, 2010, the Company’s and subsidiaries’

vessels and equipment are insured by LCH Pte Ltd and First

Capital , third parties, from loss of marine hull and war risk with

sum insured of USD 159,430,000.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut

cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang

dipertanggungkan.

Management believes that the insurance coverage is adequate

to cover possible losses on the assets insured.

Berdasarkan penelaahan aset tetap secara individual pada akhir

tahun, manajemen perusahaan berpendapat bahwa tidak

diperlukan penyisihan penurunan nilai aset tetap.

According to the individual review on fixed assets at the end of

the year, management believes that no allowance is necessary

for impairment of fixed assets value.

Pada tanggal 31 Desember 2010, sebagian aset Perusahaan

dan perusahaan anak berupa kapal dan tanah dijadikan jaminan

atas pinjaman bank jangka panjang dan hutang sewa

pembiayaan (lihat Catatan 15 dan 16).

As of December 31, 2010, part of the Company’s and

subsidiaries’ vessels and land are pledged as collateral for

long term bank loans and finance lease payable (see Notes 15

and 16).

11. Aset Tidak Lancar Lainnya 11. Other Noncurent Assets

2010 2009

Rp Rp

Uang Muka Pembelian Kapal 30,764,759 21,382,490 Advance for Purchase of VesselDeposit Jaminan (2010: USD 532,633.01; Refundable Deposit (2010: 532,633.01;

2009: USD 465,577.71) 4,788,903 4,376,430 2009: USD 465,577.71)Escrow Accounts (2010: 214,313.10; Escrow Accounts (2010: USD 214,313.10;

2009: 214,313.10) 1,926,889 3,432,929 2009: 214,313.10)

Aset yang Tidak Digunakan Unused Assets

(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan (Net of accumulated depreciation and

dan penurunan nilai sebesar Rp 4.065.785 impairment of Rp 4,065,785

pada 31 Desember 2010 dan 2009) 293,074 293,074 as of December 31, 2010 and 2009)

Beban Emisi Saham Ditangguhkan -- 750,000 Deferred Stock Issuance Cost

Sewa Jangka Panjang -- 393,600 Long Term Rent

Jumlah 37,773,625 30,628,523 Total

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 34 Paraf:

Uang muka pembelian kapal milik Hammar merupakan uang

muka atas kapal yang sedang dalam proses penyelesaian dan

diperkirakan selesai pada bulan Juni 2011.

Advances for purchase of vessel owned by Hammar

represents advances of vessel for which construction is still in

progress and estimated to be completed in June 2011.

Deposito jaminan merupakan deposito pada PT Bank Mandiri

Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. Periode deposito

adalah satu bulan dengan tingkat bunga 2 % per tahun pada

tahun 2010 dan 2,5% pada tahun 2009. Deposito berjangka ini

dijadikan sebagai jaminan atas hutang sewa pembiayaan

kepada PT PANN Multifinance (lihat Catatan 16) dan sebagai

jaminan pelaksanaan (performance bond) atas kontrak sewa

kapal tertentu kepada beberapa pelanggan.

Refundable deposits represent deposits at PT Bank Mandiri

Tbk and PT Bank Negara Indonesia Tbk. The terms of the

deposits are for one month period with interest rate of 2% per

annum in 2010 and 2.5% in 2009. These time deposits are

pledged as collateral for lease payable to PT PANN

Multifinance (see Note 16) and as performance bond of certain

vessel lease contracts to several customers.

Escrow account merupakan rekening bank yang dibatasi

penggunaannya di PT Bank DBS Indonesia dan The Bangkok

Bank Company Limited sebagai jaminan atas pinjaman (lihat

Catatan 15).

Escrow accounts represent restricted bank account in PT Bank

DBS Indonesia and The Bangkok Bank Company Limited as

collateral of the loan (see Note 15).

Biaya emisi ditangguhkan merupakan biaya-biaya yang telah

dikeluarkan sehubungan dengan penawaran umum. Pada

31 Desember 2010 Biaya Emisi Ditangguhkan dicatat sebagai

pengurang tambahan modal disetor pada kelompok ekuitas.

Deferred stock issuance cost represents costs incurred related

to the Company’s initial public offering. As of December 31,

2010 Deferred Stock Expense recorded as a deduction of

additional paid in capital as part of stockholders’ equity.

12. Hutang Usaha 12. Accounts Payable

Perincian hutang usaha berdasarkan pemasok adalah sebagai

berikut:

A details of accounts payable by suppliers is as follows:

2010 2009

Rp Rp

Hubungan Istimewa (lihat Catatan 9) 162,862,076 15,904,706 Related Parties (see Note 9)

Pihak Ketiga Third Parties

PT Pacific Ocean Engineering & Trading Pte ltd 33,141,926 -- PT Pacific Ocean Engineering & Trading Pte ltd

PT Pelayaran Era Indonesia Fortune 20,427,686 -- PT Pelayaran Era Indonesia Fortune

Java Marine Line Pte Ltd 9,871,090 -- Java Marine Line Pte Ltd

PT Batam Expresindo Shipyard 3,384,333 1,664,695 PT Batam Expresindo Shipyard

C & P Logistics 1,333,713 -- C & P Logistics

PT SNEPAC Shipping 777,019 -- PT SNEPAC Shipping

PT Logindo Samudramakmur 680,716 -- PT Logindo Samudramakmur

CV Nusa Pertiwi Abadi 606,240 -- CV Nusa Pertiwi Abadi

PT Panji Adi Samudra 584,415 -- PT Panji Adi Samudra

PT International Paint Indonesia 572,281 114,320 PT International Paint Indonesia

Lain-lain (Masing-masing di bawah Rp 500.000) 6,560,465 6,487,182 Others (each below Rp 500,000)

Sub Jumlah 77,939,884 8,266,197 Sub Total

Jumlah 240,801,960 24,170,903 Total

Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang: Detail of accounts payable based on currencies: 2010 2009

Rp Rp

Rupiah 14,844,835 5,038,777 Rupiah

US Dolar (2010: USD 20,003,014; US Dolar (2010: USD 20,003,014;

2009: USD 1,700,535.63) 179,847,103 15,985,035 2009: USD 1,700,535.63)

Dolar Singapura (2010: SGD 6,593,240.12; Singapore Dollar (SGD 6,593,240.12;

2009: SGD 457,837.69) 46,024,838 3,066,835 2009: SGD 457,837.69)

Ringgit Malaysia (2010: MYR 29,222.77; Malaysian Ringgit (2010: MYR 29,222.77;

2009: MYR 29,214.25) 85,184 80,256 2009: MYR 29,214.25)

Jumlah 240,801,960 24,170,903 Total

Hutang usaha timbul dari transaksi sewa kapal, pembelian

sparepart dan docking/pemeliharaan kapal.

Accounts payable are from transaction of charter of vessels,

purchase of sparepart and docking/maintenance of vessels.

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 35 Paraf:

13. Beban yang Masih Harus Dibayar 13. Accrued Expenses

2010 2009

Rp Rp

Bunga 1,925,581 285,516 Interest

Operasi dan Docking 1,660,051 268,854 Operation and Docking

Gaji 441,258 267,577 Salary

Jasa Profesional 362,136 95,800 Professional Fee

Denda Pajak 162,173 -- Tax penalty

Jamsostek 53,959 -- Jamsostek

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50.000) 153,624 91,900 Others (each below Rp 50,000)

Jumlah 4,758,782 1,009,647 Total

14. Hutang Lain-lain – Pihak Ketiga 14. Others Payable – Third Parties

2010 2009

Rp Rp

PT Meratus Line 40,737,767 -- PT Meratus Line

Pacific Ocean Engineering & Trading Pte Ltd 16,741,242 Pacific Ocean Engineering & Trading Pte Ltd

Penghasilan Bunga Pajak Ditangguhkan 7,508,995 4,404,363 Deferred Interest on Tax Refund

Pengembalian Pokok Pajak Ditangguhkan 6,352,256 -- Deferred Tax Refund

PT Edenvale 3,596,400 -- PT Edenvale

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000.000) 3,249,357 2,512,093 Others (each below Rp 1.000,000)

Jumlah 78,186,017 6,916,456 Total

Hutang lain-lain pada PT Meratus Line, Pacific Ocean Engineering

& Trading Pte Ltd dan PT Edenvale pada 31 Desember 2010,

merupakan hutang PSV dan Sentosa, perusahaan anak, untuk

pembelian kapal.

Other payable to PT Meratus Line, pacific Ocean Engineering

& Trading and PT Edenvale on December 31, 2010 is owed by

PSV and Sentosa, subsidiaries, to purchase vessels.

15. Hutang Bank Jangka Panjang 15. Long Term Bank Loans

2010 2009

Rp Rp

Hutang Bank Jangka Panjang - Pihak Ketiga Long-term Bank Loans - Third Parties

Sindikasi OCBC Limited Singapura 330,668,984 -- Syndicated OCBC Limited Singapore

PT Bank OCBC NISP Tbk 41,493,465 -- PT Bank OCBC NISP Tbk

PT Bank UOB Buana 23,366,307 14,295,564 PT Bank UOB Buana

PT Bank CIMB Niaga Tbk 20,724,255 85,122,170 PT Bank CIMB Niaga Tbk

The Bangkok Bank Company Limited-Indonesia 11,760,228 26,188,400 The Bangkok Bank Company Limited-IndonesiaPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk -- 10,810,000 PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkPT Bank DBS Indonesia -- 962,031 PT Bank DBS Indonesia

Beban Keuangan Diamortisasi (5,598,456) -- Unamortized Financial Charges

Jumlah 422,414,783 137,378,165 Total

Dikurangi: Bagian Lancar Less: Current Portion

Sindikasi OCBC Limited Singapura 78,224,398 -- Syndicated OCBC Limited Singapore

PT Bank OCBC NISP Tbk 7,476,266 -- PT Bank OCBC NISP Tbk

PT Bank UOB Buana 9,895,010 3,551,396 PT Bank United Overseas Bank Indonesia

PT Bank CIMB Niaga Tbk 20,724,255 43,971,038 PT Bank CIMB Niaga Tbk

The Bangkok Bank Company Limited-Indonesia 11,004,984 13,893,200 The Bangkok Bank Company Limited-IndonesiaPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk -- 4,324,000 PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkPT Bank DBS Indonesia -- 962,031 PT Bank DBS Indonesia

Jumlah Bagian Lancar 127,324,913 66,701,665 Total Current Portion

Jumlah Bagian Jangka Panjang 295,089,870 70,676,500 Total Long Term Portion

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 36 Paraf:

a. Hutang Sindikasi dari OCBC Limited Singapura (OCBC) a. Syndicated Loans from OCBC Limited Singapore (OCBC)

Pada tanggal 22 Maret 2010, PT PSV Indonesia (PSV)

sebagai debitur, Perusahaan, PT Wintermar,

PT Sentosasegara Mulia Shipping dan PT Meratus Line

sebagai Corporate Guarantor, OCBC Limited Singapura

sebagai Facility Agent, dan PT Bank OCBC NISP Tbk

sebagai Security Agent, menandatangani perjanjian fasilitas

pinjaman sebesar USD 39,720,000. Fasilitas pinjaman

tersebut terdiri dari komitmen fasilitas A sebesar

USD 21,720,000 dan komitmen fasilitas B sebesar

USD 18,000,000 yang digunakan untuk membiayai

pembelian 2 buah kapal. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh

tempo pada tanggal 1 Maret 2013 dan dapat diperpanjang

sampai dengan 1 Februari 2015. Pembayaran pokok hutang

akan dimulai pada September 2010.

On March 22, 2010, PT PSV Indonesia (PSV) as debtor,

the Company, PT Wintermar, PT Sentosasegara Mulia

Shipping and PT Meratus Line as a Corporate Guarantor,

OCBC Limited Singapore as Facility Agent, and PT Bank

OCBC NISP Tbk as the Security Agent, entered into a loan

facility agreement of USD 39,720,000. The loan facility

consists of facility A commitment amounting to

USD 21,720,000 and facility B commitment amounting to

USD 18,000,000, This loan facility was used to finance the

purchase of two vessels. The loan facility will mature on

March 1, 2013 and may be extended until February 1, 2015.

The principal repayment will commence in September 2010.

Fasilitas A

Fasilitas ini diperoleh dari OCBC Limited Singapura, PT

Bank OCBC Indonesia, dan PT Bank OCBC NISP Tbk

masing-masing sebesar USD 7,240,000 dengan jumlah

keseluruhan sebesar USD 21,720,000.

Facility A

This facility obtained from OCBC Limited Singapore,

PT Bank OCBC Indonesia, and PT Bank OCBC NISP Tbk

amounting to USD 7,240,000 each, totaling

USD 21,720,000.

Pembayaran dilakukan dalam 30 angsuran, dilakukan mulai

1 September 2010. Fasilitas ini dikenakan bunga rata-rata

sebesar 5,725% per tahun.

Payments are made in 30 installments starting from

September 1, 2010. The facility bears interest averaging

5.725% per annum.

Fasilitas B

Fasilitas ini diperoleh dari OCBC Limited Singapura, PT

Bank OCBC Indonesia dan PT Bank OCBC NISP Tbk

masing-masing sebesar USD 6,000,000 dengan jumlah

keseluruhan sebesar USD 18,000,000.

Facility B

This facility obtained from OCBC Limited Singapore,

PT Bank OCBC Indonesia, and PT Bank OCBC NISP Tbk

amounting to USD 6,000,000 each, totaling

USD 18,000,000.

Pembayaran dilakukan dalam 30 angsuran, dilakukan mulai

1 September 2010. Fasilitas ini dikenakan bunga rata-rata

sebesar 5,470% per tahun.

Payments are made in 30 installments starting from

September 1, 2010. The facility bears interest averaging

5.470% per annum.

Pinjaman ini dijamin dengan kapal yang dibeli dari fasilitas

pinjaman ini dan seluruh piutang usaha yang diperoleh dari

kapal tersebut (lihat Catatan 10 dan 4), corporate guarantee

dari PT Wintermar, Perusahaan, PT Sentosasegara Mulia

Shipping dan PT Meratus Line dan personal guarantee dari

Direktur Utama Perusahaan.

The loan is secured by the vessels which bought by this

facility and all accounts receivable derived from these

vessels (see Notes 10 and 4), a corporate guarantee from

PT Wintermar, the Company, PT Sentosasegara Mulia

Shipping and PT Meratus Line and personal guarantees

the Company’s President Director.

Berdasarkan akta perubahan dan pernyataan kembali

tanggal 10 Januari 2011, personal guarantee telah

dilepaskan.

Based on Amendment and Restatement Agreement dated

10 January, 2011, the personal guarantee has been

released.

Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu

antara lain membatasi hak PSV untuk:

− menjaminkan kembali, menjual, memindahkan aset

jaminan;

− mensubordinasikan pinjaman;

− mengubah bisnis Perusahaan;

− melakukan merger, akuisisi dan investasi; dan

The loan agreement contains certain covenants that restrict

the rights of PSV to:

− pledge, sell, transfer of the security assets;

− subordinate loan;

− change its business;

− enter into mergers, acquisitions and investments; and

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 37 Paraf:

Perjanjian ini juga mengharuskan PSV untuk menjaga rasio-

rasio keuangan tertentu yang dipersyaratkan yaitu Financial

Leverage tidak boleh melebihi 3,5x, Gearing Ratio tidak

boleh melebihi 3x, Minimum DSCR adalah 0,5x, Minimum

EBITDA terhadap Interest adalah 1,5x. Selain itu

PT Wintermar dan PT Meratus Line juga diharuskan untuk

menjaga rasio-rasio keuangan tertentu yang dipersyaratkan

yaitu Financial Leverage tidak boleh melebihi 2,5x, Gearing

Ratio tidak boleh melebihi 1,5x, Minimum DSCR adalah 1,5x,

Minimum EBITDA terhadap Interest adalah 2x dan Minimum

asset bersih (networth) adalah Rp 205 milyar.

This agreement also required PSV to maintain certain

financial ratios as covenanted such as Financial Leverage

not exceeding 3.5x, Gearing Ratio not exceeding 3x,

Minimum DSCR of 0.5x, Minimum EBITDA to Interest of

1.5x. Otherwise, PT Wintermar and PT Meratus Line are

also required to maintain certain financial ratios such as

Financial Leverage not exceeding 2.5x, Gearing Ratio not

exceeding 1.5x, Minimum DSCR of 1.5x, Minimum EBITDA

to Interest of 2x and Minimum networth asset of Rp 205

billion.

Pada tanggal 31 Desember 2010 saldo pinjaman adalah

USD 36,777,776.01 atau setara dengan Rp 330.668.984. The outstanding balance of these loan facilities as of

December 31, 2010 amounted to USD 36,777,776.01 or

equivalent to Rp 330,668,984.

b. PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) b. PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)

Sentosa Sentosa

Pada 13 Oktober 2010, Sentosa memperoleh fasilitas

pinjaman baru dari PT Bank OCBC NISP Tbk sebesar

USD 4,700,000 untuk pembelian 1 unit kapal. Pinjaman ini

dikenakan tingkat bunga pinjaman sebesar SIBOR + 5,5%

per tahun dengan jangka waktu pengembalian pinjaman

selama 5 tahun. Pinjaman ini dijamin dengan kapal SMS

Discovery dan jaminan perusahaan dari PT Wintermar.

Sentosa diwajibkan untuk memenuhi rasio keuangan tertentu

yaitu, antara lain, financial leverage tidak melebihi 2,5x dan

nilai kekayaan bersih tidak kurang dari Rp 80 miliar, untuk

setiap periode enam bulan dimulai pada 31 Desember 2010.

Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pinjaman adalah

USD 4,615,000 atau setara Rp 41.493.465.

On October 13, 2010, Sentosa obtained a new loan facility

from PT Bank OCBC NISP Tbk amounting to USD 4,700,000

for purchasing 1 unit vessel. This loan bears annual interest

rate of SIBOR+5.5% with period of repayment of 5 years.

This loan is secured by the vessel SMS Discovery and

corporate guatantee from PT Wintermar. Sentosa is required

to maintain certain financial ratios such as, among other,

financial leverage not exceeding 2.5x and net assets value

not less than Rp 80 billion, for every six-month period

beginning from December 31, 2010.

The outstanding balance of this loan as of December 31,

2010 amounted to USD 4,615,000 or equivalent to

Rp 41.493,465.

Arial

Berdasarkan Surat Persetujuan Kredit No. 430/PLG/-

MO/VII/05 tanggal 26 Juli 2005 yang telah diperbaharui Akta

Notaris Heniwati Ridwan, SH No. 9 tanggal 3 Agustus 2005,

Arial memperoleh fasilitas pinjaman berjangka empat (4)

tahun dari NISP dengan batas kredit USD 875,000,

dikenakan tingkat suku bunga 6,5% per tahun.

Arial

Based on Approval Credit Letter No. 430/PLG/-MO/VII/05

dated July 26, 2005 which have been amended with Notarial

Deed of Heniwati Ridwan, SH No. 9 dated August 3, 2005,

Arial obtained a four (4) year term loan facility from NISP

with maximum limit of USD 875,000, bearing annual interest

rate of 6.5%.

Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada tahun 2009. The loan has been fully repaid in 2009.

c. PT Bank UOB Buana (Bank UOB) c. PT Bank UOB Buana (Bank UOB)

Perusahaan The Company

• Berdasarkan Akta Notaris No. 39 tanggal 16 Juni 2009

dari Notaris Sulistyaningsih, SH, Perusahaan

memperoleh fasilitas kredit investasi empat (4) tahun dari

Bank UOB dengan batas kredit sebesar USD 995,000,

dikenakan tingkat suku bunga 6,5% per tahun.

• Based on Notarial Deed No. 39 dated June 16, 2009 of

Sulistyaningsih, SH, the Company obtained a four (4)

years investment loan facility from Bank UOB with

maximum limit of USD 995,000, which bears annual

interest rate of 6.5%.

Pada 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman ini

adalah USD 654,009.33 dan USD 885,284.67 atau

setara dengan Rp 5.880.198 dan Rp 8.321.676.

As of December 31, 2010 and 2009, the balance of this

loan is USD 654,009.33 and USD 885,284.67 respectively

or equivalent to Rp 5,880,198 and Rp 8,321,676.

• Berdasarkan Akta Notaris No. 40 tanggal 16 Juni 2009

dari Notaris Sulistyaningsih, SH, Perusahaan

memperoleh fasilitas kredit investasi empat (4) tahun

• Based on Notarial Deed No. 40 dated June 16, 2009 of

Sulistyaningsih, SH, the Company obtained a four (4)

years investment loan facility from Bank UOB with

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 38 Paraf:

dari Bank UOB dengan batas kredit sebesar

USD 517,000, dikenakan tingkat suku bunga 6.5%.

maximum limit of USD 517,000, bearing annual interest

rate of 6.5%.

Pada 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman ini

adalah USD 339,817.71 and USD 459,987.96 atau

setara dengan Rp 3.055.301 dan Rp 4.323.887.

As of December 31, 2010 and 2009, the balance of this

loan is USD 339,817.71 and USD 459,987.96

respectively or equivalent to Rp 3,055,301 and

Rp 4,323,887.

• Berdasarkan Akta Notaris No. 41 tanggal 16 Juni 2009

dari Notaris Sulistyaningsih, SH, Perusahaan

memperoleh fasilitas kredit investasi lima (5) tahun dari

Bank UOB dengan batas kredit sebesar Rp 5.500.000,

dikenakan tingkat suku bunga 13,5% per tahun.

• Based on Notarial Deed No. 41 dated June 16, 2009 of

Sulistyaningsih, SH, the Company obtained a five (5)

years investment loan facility from Bank UOB with

maximum limit of Rp 5,500,000, bearing annual interest

rate of 13.5%.

Pada 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman ini

masing-masing adalah Rp 2.922.328 dan Rp 1.650.000.

As of December 31, 2010 and 2009, the balance of this

loan is Rp 2,922,328 and Rp 1,650,000, respectively.

Fasilitas-fasilitas tersebut dijamin dengan:

- Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 513/Sukabumi

Selatan seluas 512 m2 atas nama Perusahaan;

- 2 (dua) unit kapal motor (lihat Catatan 10);

- Jaminan Perusahaan PT Wintermar.

These facilities are secured by:

- Certificate of Building Right Title No. 513/Sukabumi

Selatan with area of 512 sqm under the Company’s

name.

- 2 (two) units of tug boats (see Note 10);

- Corporate guarantee of PT Wintermar.

Perusahaan tidak diperkenankan untuk melakukan hal-

hal tersebut di bawah ini tanpa persetujuan tertulis dahulu

dari Bank UOB, antara lain untuk:

- Menggadaikan saham, menerbitkan saham dan efek;

- Melakukan penggabungan, pemisahan, perubahan

struktur Perusahaan.

The Company is prohibited to undertake the following

action, among others, by without prior written from Bank

UOB:

- Mortgage shares, issuing shares and securities;

- Merger, spin off or change the Company structure.

Wintermar Wintermar

Berdasarkan Perjanjian Kredit No 75 tanggal 15 Desember

2010, Wintermar memperoleh fasilitas Pinjaman Berjangka

dengan batas kredit sebesar USD 1,280,000 dengan tingkat

bunga sebesar 6% per tahun dan fasilitas pinjaman ini akan

jatuh tempo pada Desember 2012.

Based on Credit Agreement No 75 dated December 15,

2010, Wintermar obtained time loan facility with maximum

limit of USD 1,280,000. Bearing annual interest rate of 6%.

The loan facility will mature on December 2012.

Fasilitas ini dijamin dengan 2 buah kapal SMS 3001 dan

SMS 233 (lihat Catatan 10). This facility is secured by 2 vessels, SMS 3001 and SMS

233 (see Note 10).

Wintermar tidak diperkenankan untuk melakukan hal-hal

tersebut di bawah ini tanpa persetujuan tertulis dahulu dari

Bank UOB antara lain untuk:

- Mengalihkan, menjaminkan dan menyewakan harta

kekayaan;

- Melakukan penggabungan, pemisahan, perubahan

struktur perusahaan;

- Memberikan pinjaman;

- Penyertaan modal dan investasi di perusahaan.

Pada 31 Desember 2010, saldo pinjaman ini adalah

USD 1,280,000 atau setara dengan Rp 11.508.480.

Wintermar prohibited to undertake the following actions

among others by without prior written from Bank UOB, to:

- Transfer, collateralize and lease the company’s assets;

- Merge, spin off,or change the company structure;

- To give loans;

- To invest in other companies.

As of December 31, 2010, the balance of this loan is

USD 1,280,000 or equivalent to Rp 11,508,480.

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 39 Paraf:

d. PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank Niaga) d. PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank Niaga)

Wintermar

• Berdasarkan Akta Notaris No. 22 tanggal 17 Juni 2009

dari Notaris Achmad Bajumi, SH, Wintermar memperoleh

beberapa fasilitas pinjaman dari Bank Niaga dengan

rincian sebagai berikut:

Wintermar

• Based on Notarial Deed No. 22 dated June 17, 2009 of

Achmad Bajumi, SH, Wintermar obtained several loan

facilities from Bank Niaga with detail as follows:

1. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus 1. Special Transaction Loan Facility

Merupakan pinjaman jangka panjang dengan batas

kredit sebesar USD 3,600,000 dan dikenakan suku

bunga tahunan sebesar 8% untuk jangka waktu

36 bulan.

Consist of long term loan facility with maximum limit

of USD 3,600,000 and bearing annual interest rate

of 8% for time period of 36 month.

2. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus I 2. Special Transaction Loan Facility I

Merupakan pinjaman jangka panjang dengan batas

kredit sebesar USD 6,560,000 dan dikenakan suku

bunga tahunan sebesar 8% untuk jangka waktu

36 bulan.

Fasilitas pinjaman transaksi khusus I telah dilunasi

pada Desember 2010.

Consist of long term loan facility with maximum limit

of USD 6,560,000 and bearing annual interest rate

of 8% for time period of 36 month.

Special transaction loan facility I has been fully paid

in December 2010.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo

fasilitas pinjaman pada Bank Niaga adalah sebesar

USD 985,000 and USD 8,750,000 atau setara dengan

Rp 8.856.135 dan Rp 82.250.000.

As of December 31, 2010 and 2009, the balance of

Wintermar’s loan in Bank Niaga is USD 985,000 and

USD 8,750,000 respectively, or equivalent to

Rp 8,856,135 and Rp 82,250,000.

Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan:

- 5 (lima) unit kapal motor tunda (lihat Catatan 10);

- 3 (tiga) unit kapal tongkang (lihat Catatan 10);

- Piutang usaha PT Wintermar sebesar Rp 20.500.000

(lihat Catatan 4)

- Piutang usaha Perusahaan sebesar Rp 4.844.062

(lihat Catatan 4)

- Piutang usaha PT Sentosasegara Mulia Shipping

sebesar Rp 8.579.066 (lihat Catatan 4)

These facilities are secured by:

- 5 (five) units of tug boats (see Note 10);

- 3 (three) units of barge (see Note 10)

- PT Wintermar’s account receivable amounting to

Rp 20,500,000 (see Note 4)

- The Company’s Account receivable amounting to

Rp 4,844,062 (see Note 4)

- Account receivable of PT Sentosasegara Mulia Shipping

amounting to Rp 8,579,066 (see Note 4)

Atas perjanjian kredit ini, Wintermar diwajibkan untuk

memberitahukan Bank Niaga antara lain mengubah

pengurus (manajemen) dan mensubordinasikan hutang

para pemegang saham.

For this credit agreement, Wintermar is required to notify

Bank Niaga of, among others, changes in board of

management and subordinate payable of shareholders.

• Berdasarkan Akta Notaris No 50 tanggal 19 November

2003 dari Notaris Achmad Bajumi, SH, yang telah diubah

beberapa kali, terakhir dengan surat No. 292/JBM-

2/MKT/WE/X/07 tanggal 26 Oktober 2007, Perusahaan

memperoleh Fasilitas Pinjaman Tetap, dengan batas

kredit sebesar USD 1,500,000, dikenakan suku bunga

tahunan sebesar 7,75% dan akan jatuh tempo pada

tanggal 30 Juni 2008. Fasilitas Pinjaman ini diperpanjang

waktunya dan akan jatuh tempo pada 2011.

Pada tanggal 31 Desember 2010 saldo pinjaman ini

adalah USD 1,320,000 atau setara dengan

Rp 11.868.120.

• Based on Notarial Deed No 50 dated November 19,

2003 of Achmad Bajumi, SH, which have been

amended several times, most recently by letter

No. 292/JBM-2/MKT/WE/X/07 dated October 26, 2007,

the Company obtained Fixed Loan Facility with

maximum limit of USD 1,500,000 bearing annual

interest rate of 7.75% and due on June 30, 2008. This

facility is being rolled over and will fall due in 2011.

As of December 31, 2010 the outstanding balance on

this loan is USD 1,320,000 or equivalent to

Rp 11,868,120.

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 40 Paraf:

Sentosa

Berdasarkan akta No. 105, tanggal 30 Oktober 2007 dari

Notaris Achmad Bajumi, S.H., Sentosa memperoleh fasilitas

pinjaman dari Bank Niaga sebesar USD 1,000,000 yang

dikenakan suku bunga sebesar 7,75% per tahun dan

pelunasan dicicil mulai Desember 2007 sampai dengan

30 November 2010. Tujuan pinjaman adalah untuk

membiayai pembelian kapal. Saldo pinjaman pada tanggal

31 Desember 2009 adalah USD 305,550 atau setara

Rp 2.872.170

Sentosa

Based on Notarial Deed No. 105, dated October 30, 2007

from Notarial Achmad Bajumi, S.H., Sentosa obtained a

loan facility from Bank Niaga amounting to USD 1,000,000,

bearing annual interest rate of 7.75% and repayment by

equal installments from December 2007 to November 30,

2010. The purpose of the loan is to finance the purchases of

vessel. The balance of the loan as of December 31, 2009 is

USD 305,550 or equivalent to Rp 2,872,170.

Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 30 November 2010. This loan had been fully repaid at November 30, 2010.

e. The Bangkok Bank Company Limited - Indonesia (Bangkok Bank)

e. The Bangkok Bank Company Limited – Indonesia (Bangkok Bank)

Sentosa

Berdasarkan perjanjian kredit No. 03/I/07 tanggal 11 Januari

2007, Sentosa memperoleh fasilitas pinjaman berjangka lima

(5) tahun dari Bangkok Bank sebesar USD 6,000,000, yang

dikenakan tingkat suku bunga 6,5% per tahun. Tujuan

pinjaman adalah untuk pembelian kapal penarik Bintang

Natuna dan kapal penarik Wei Gang Tuo 10.

Sentosa

Based on credit agreement No. 03/I/07, dated January 11,

2007, Sentosa obtained a five (5) years term loan facility

from Bangkok Bank amounted to USD 6,000,000 which

bears annual interest of 6.5%. The purpose of the loan is for

purchased of tug boat Bintang Natuna and Wei Gang Tuo

10.

Pada 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman ini

adalah USD 1,308,000 dan USD 2,532,000, atau setara

dengan Rp 11.760.228 dan Rp 23.800.800.

As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding balance

of this loan is USD 1,308,000 and USD 2,532,000

respectively, equivalent to Rp 11,760,228 and

Rp 23,800,800, respectively.

Fasilitas tersebut dijamin dengan:

- 2 (dua) kapal motor tunda (lihat Catatan 10);

- Jaminan pribadi dari Direktur Utama Perusahaan dan

Komisaris Perusahaan.

The facility is secured by:

- 2 (two) tug boats (see Note 10);

- Personal guarantee from the Company's President

Director and Company's Commissioner.

Pada Maret 2011, jaminan pribadi dalam proses pelepasan. This personal guarantee is in the process of being released

in March 2011.

Sentosa tidak diperkenankan untuk melakukan hal-hal

tersebut di bawah ini tanpa persetujuan tertulis dahulu dari

Bangkok Bank, antara lain untuk:

- Menerima pinjaman dari pihak lain;

- Menjaminkan aset.

Sentosa is required to comply with several restriction among

others, the Company is required to obtain prior written

consent from Bangkok Bank to among others to:

- Obtain loan from other party;

- Pledge the assets.

Wintermar

Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 2/I/06 tanggal 4 Januari

2006, Wintermar memperoleh fasilitas Pinjaman Berjangka

dengan batas kredit sebesar USD 3,950,000, dengan tingkat

bunga masing-masing sebesar 6,5% dan 7,5% per tahun

pada tahun 2009 dan 2008 dan akan jatuh tempo pada

Januari 2010. Pada 31 Desember 2009 saldo pinjaman ini

adalah USD 254,000 atau setara dengan Rp 2.387.600.

Wintermar

Based on Credit Agreement No. 2/I/06 dated January 4,

2006, Wintermar obtained Term Loan facility with maximum

limit of USD 3,950,000, bearing annual interest rate of 6.5%

and 7.5% in 2009 and 2008, respectively, and due on

January 2010. As of December 31, 2009, the balance of this

loan is USD 254,000, equivalent to Rp 2,387,600.

Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada bulan Maret

2010. The loan has been fully paid in March 2010.

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 41 Paraf:

f. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) f. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI)

Wintermar

Berdasarkan perjanjian kredit No. 07.094 tanggal 28 Juni

2007, Wintermar memperoleh fasilitas kredit investasi dari

BNI dengan batas kredit sebesar USD 2,300,000, dikenakan

tingkat suku bunga 8,5% per tahun dan pelunasannya akan

dicicil mulai tahun 2007 sampai dengan 2012.

Wintermar

Based on credit agreement No. 07.094 dated June 28, 2007,

Wintermar obtained investment loan facility from BNI with

maximum limit of USD 2,300,000, bearing annual interest

rate of 8.5% and with installment repayments beginning from

year 2007 to 2012.

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2009 adalah

USD 1,150,000 atau setara dengan Rp 10.810.000.

Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada bulan Desember

2010.

The respective outstanding balance on this loan as of

December 31, 2009 was USD 1,150,000 or equivalent to

Rp 10,810,000.

This loan has been fully repaid in December 2010.

g. PT Bank DBS Indonesia (DBS) g. PT Bank DBS Indonesia (DBS)

Wintermar

Berdasarkan Akta Notaris No. 16 tanggal 17 November 2005

dari Veronica Nataadmadja, SH, yang telah diubah dengan

surat addendum pertama No. 61/AD-PKPH-DBSI/V/2006

tanggal 2 Mei 2006, Wintermar memperoleh fasilitas

pinjaman dari DBS dengan batas kredit sebesar

USD 3,000,000 yang dibagi menjadi tiga fasilitas pinjaman

dengan rincian sebagai berikut:

Wintermar

Based on Notarial Deed No. 16 dated November 17, 2005 of

Veronica Nataadmadja, SH, which have been amended by

First Amendement No. 61/AD-PKPH-DBSI/V/2006 dated

May 2, 2006, Wintermar obtained several loan facilities from

DBS with maximum limit of USD 3,000,000 which divided

into three loan facilities with details as follows:

a. Fasilitas Pinjaman Berjangka I a. Term Loan Facility I

Merupakan pinjaman jangka panjang dengan batas

kredit sebesar USD 712,500, dikenakan tingkat bunga

tahunan sebesar 8,64% dan akan jatuh tempo pada

26 Februari 2010. Pada 31 Desember 2009, saldo

pinjaman ini adalah USD 29,687.50 atau setara dengan

Rp 279.063.

Consist of a long term loan with maximum limit of

USD 712,500, bearing annual interest rate of 8.64% and

was due on February 26, 2010. As of December 31, 2009,

the balance of this loan is USD 29,687.50, equivalent to

Rp 279,063.

Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Februari 2010. This loan has been fully repaid in February 2010.

b. Fasilitas Pinjaman Berjangka II b. Term Loan Facility II

Merupakan pinjaman jangka panjang dengan batas

kredit sebesar USD 600,000, dikenakan tingkat bunga

tahunan sebesar 8,64% dan akan jatuh tempo pada

2 Maret 2010. Pada 31 Desember 2009, saldo pinjaman

ini adalah USD 37,500 atau setara dengan Rp 352.500.

Consist of a long term loan with maximum limit of

USD 600,000, bearing annual interest rate of 8.64% and

was due on March 2, 2010. As of December 31, 2009, the

balance of this loan is USD 37,500, equivalent to

Rp 352,500.

Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Maret 2010. This loan has been fully repaid in March 2010.

c. Fasilitas Pinjaman Berjangka III c. Term Loan Facility III

Merupakan pinjaman jangka panjang dengan batas kredit

sebesar USD 1,687,500, dikenakan tingkat bunga

tahunan sebesar 8,64% dan akan jatuh tempo pada

2 Januari 2010. Pada 31 Desember 2009, saldo

pinjaman ini adalah USD 35,156.25 atau setara dengan

Rp 330.469.

Consist of a long term loan with maximum limit of

USD 1,687,500, bearing annual interest rate of 8.64% and

was due on January 2, 2010. As of December 31, 2009,

the balance of this loan is USD 35,156.25, equivalent to

Rp 330,469.

Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Januari 2010. This loan has been fully repaid in January 2010.

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 42 Paraf:

16. Hutang Sewa Pembiayaan 16. Finance Lease Payables

2010 2009

Rp Rp

Pembayaran yang Jatuh Tempo Tahun Payments Due for the Year

2010 -- 14,138,427 2010

2011 12,000,233 12,750,874 2011

2012 10,294,857 10,940,951 2012Jumlah 22,295,090 37,830,252 TotalBunga (1,933,038) (5,330,172) InterestNilai Kini Pembayaran Present Value of

Minimum Sewa Pembiayaan 20,362,052 32,500,080 Minimum Lease PaymentBagian Jatuh Tempo dalam Satu Tahun 10,514,363 11,162,541 Current PortionJumlah Bagian Jangka Panjang 9,847,689 21,337,539 Total Long Term Portion

a. PT Orix Indonesia Finance a. PT Orix Indonesia Finance

Berdasarkan Perjanjian Leasing No. L05J04734S tanggal

16 Juni 2006, Wintermar mengadakan perjanjian sewa

pembiayaan kapal dengan PT Orix Indonesia Finance, dengan

hak opsi untuk membeli kapal tersebut pada akhir perjanjian

sewa pembiayaan.

Based on Lease Agreement No. L05J04734S dated June

16, 2006, Wintermar entered into finance lease agreement

of vessel with PT Orix Indonesia Finance with the option to

purchase the vessel at the end of lease agreement.

Jangka waktu hutang sewa pembiayaan ini selama 4 (empat)

tahun, dengan pembayaran bulanan dan tingkat bunga

sebesar Orix Cost of Fund + 3% untuk tahun 2010 dan 2009,

dan dijamin dengan kapal yang disewa. Pada 31 Desember

2009, saldo hutang ini adalah sebesar USD 143,939.32 atau

setara dengan Rp 1.353.030.

The lease period is 4 (four) years with the monthly

installment and interest rate based on Orix Cost of Fund

+3% for the year 2010 and 2009, and secured by the same

leased vessel. As of December 31, 2009, the balance of this

payable is USD 143,939.32 or equivalent to Rp 1,353,030.

Hutang sewa pembiayaan tersebut telah dilunasi pada Agustus

2010. Finance lease payable has been fully repaid on August

2010.

b. PT PANN Multifinance b. PT PANN Multifinance

Berdasarkan Akta Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH

No. 70, 74, 79 dan 84 tanggal 26 September 2007, Arial

mengadakan perjanjian sales and leaseback atas 3 (tiga) unit

kapal yaitu SMS 2302, OB Petro Badak dan SMS Arial dan

capital lease atas kapal TB Bintang Sebatik dengan PT PANN

Multifinance untuk jangka waktu 5 tahun dengan tingkat

bunga 9,5% per tahun.

Based on Notarial Deed of Poerbaningsih Adi Warsito, SH

Nos. 70, 74, 79 and 84 dated September 26, 2007, Arial

entered into sales and leaseback agreement with PT PANN

Multifinance of 3 (three) unit vessels which consist of SMS

2302, OB Petro Badak and SMS Arial and capital lease of

vessel TB Bintang Sebatik for the period of 5 years with

9.5% annual interest rate.

Pada 31 Desember 2010 dan 2009, saldo hutang leasing ini

adalah sebesar USD 2,264,715 dan USD 3,313,516 atau

setara dengan Rp 20.362.053 dan Rp 31.147.050.

As of December 31, 2010 and 2009, the balances payable

on this lease are USD 2,264,715 and USD 3,313,516,

equivalent to Rp 20,362,053 and Rp 31,147,050,

respectively.

Hutang sewa pembiayaan ini dijamin dengan deposito

berjangka masing-masing sebesar USD 481,962 dan

USD 397,962 pada 31 Desember 2010 dan 2009 (lihat

Catatan 11) dan jaminan pribadi Direktur dan pemegang

saham Arial.

This lease payable is secured by time deposits amounting to

USD 481,962 and USD 397,962 (see Note 11) as of

December 31, 2009 and 2008, respectively and personal

guarantee Arial’s Director and stockholder.

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 43 Paraf:

Atas perjanjian leasing ini Arial tidak diperkenankan, antara

lain untuk:

i) menjual saham kepada pihak yang bukan pemegang

saham yang ada;

ii) menjual perusahaan;

iii) mengganti pengurus perusahaan;

iv) menjaminkan kapal yang diperoleh dari leasing ini; dan

v) menyewakan kembali kapal serta hak dan kewajiban

berdasarkan perjanjian leasing tanpa persetujuan tertulis

lessor

According to this lease agreement, Arial is prohibited from

the following actions, among others, to:

i) sell shares to the parties who are not the existing

shareholders

ii) sell the company;

iii) change management;

iv) collateralize vessels obtained from this leasing; and

v) sublease the vessels and the rights and obligations

under the lease agreement without prior written consent

from lessor

17. Keuntungan Ditangguhkan atas Transaksi 17. Deferred Gain from Sale and Jual dan Sewa – Balik - Aset Tetap Bersih Leaseback Transactions of Fixed Assets – Net

Akun ini merupakan akun keuntungan ditangguhkan atas

penjualan aset tetap dalam rangka transaksi jual dan sewa-balik

aset tetap dari Sentosa di tahun 2007. Penambahan pada tahun

2008 berasal dari PT Arial Niaga Nusantara (Arial), perusahaan

anak yang dikonsolidasi mulai tahun 2008.

This account consists of deferred gain arising from sales of

fixed assets related to sales and leaseback transaction of

Sentosa at 2007. Addition in 2008 originated from PT Arial

Niaga Nusantara (Arial), a subsidiary which is consolidated

starting from 2008.

2010 2009

Rp Rp

Harga Jual 27,505,250 27,505,250 Selling Price

Penambahan dari Arial 12,229,788 12,229,788 Addition from Arial

39,735,038 39,735,038

Jumlah Tercatat Aset Tetap 36,586,609 36,586,609 Carrying Value of Fixed Assets

Penambahan dari Arial 12,118,262 12,118,262 Addition from Arial

48,704,871 48,704,871

Keuntungan Ditangguhkan (8,969,833) (8,969,833) Deferred Gain

Amortisasi: Amortization:

Saldo Awal (9,051,773) (9,074,079) Beginning Balance

Amortisasi Tahun Berjalan 22,305 22,305 Current Year Amortization

Saldo Akhir (9,029,468) (9,051,773) Ending Balance

Jumlah 59,635 81,940 Total

Berikut rincian keuntungan ditangguhkan untuk masing-masing

kapal:

The details of deferred gain on respective vessels are as

follows:

2010 2009

Rp Rp

Sentosa Sentosa

Petro Perkasa (6,546,697) (6,546,697) Petro Perkasa

SMS 1805, 1806 dan 1808 (1,973,182) (1,973,182) SMS 1805, 1806 and 1808

SDS 28 (561,480) (561,480) SDS 28

Arial Arial

Petro Badak (506,495) (506,495) Petro Badak

SMS Arial 1,775,710 1,775,710 SMS Arial

SMS 2302 (1,157,689) (1,157,689) SMS 2302

Keuntungan ditangguhkan (8,969,833) (8,969,833) Deferred Gain

Keuntungan ditangguhkan di atas diamortisasi selama masa

sewa. Deferred gains above are amortized over the lease term.

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 44 Paraf:

18. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja 18. Estimated Liabilites on Employee Benefits Program Pensiun

Pada tanggal 2 Oktober 2006, Perusahaan dan perusahaan

anak menyelenggarakan program pensiun iuran pasti dengan

menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Layanan Program

Pensiun dengan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)

PT Bank Negara Indonesia Tbk, yang masa berlaku selama

3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang. Program pensiun ini

telah disetujui oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia

dalam Surat Keputusan No. KEP-1100/KM.17/1998 tanggal

23 November 1998. Beban iuran pensiun yang dibebankan

pada tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan

2009 masing-masing sebanyak Rp 85.800 dan Rp 87.925.

Pension Program

On October 2, 2006, the Company and subsidiaries provided a

defined contribution pension program by entering into the

Agreement of Utilisation of Pension Program Service with the

Financial Institution Pension Fund (DPLK) PT Bank Negara

Indonesia Tbk , which will be valid over 3 (three) years and can

be rolled over. This pension program had been approved by the

Minister of Finance of Republic of Indonesia in his Decree

No. KEP-1100/KM.17/1998 dated November 23, 1998. The total

contribution charged for the period/years ended December 31,

2010 and 2009, amounted to Rp 85,800 and Rp 87,925,

respectively.

Perusahaan dan perusahaan anak menghitung dan

membukukan beban dan kewajiban imbalan kerja berdasarkan

Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003.

The Company and subsidiaries calculated and recorded the

employee benefits cost and liabilities based on Labor Law

No. 13 year 2003.

Asumsi aktuaria yang digunakan oleh PT Dayamandiri

Dharmakonsilindo, aktuaris independen, dalam menentukan

beban dan kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut:

The actuarial assumptions used by PT Dayamandiri

Dharmakonsilindo, independent actuary, in measuring expense

and employee benefit liabilities are as follows:

Estimasi Kenaikan Gaji Dimasa Datang 10% (2009: 10%)

per tahun/per annum Estimated Future Salary Increase

Tingkat Diskonto 8.9% (2009: 10.6%)

per tahun/per annum Discount Rate

Tingkat Cacat 10 % per tahun dari tingkat mortalitas/per

annum from mortality rate

Disability Rate

Tingkat Pengunduran Diri 1% per tahun (linear) /per annum (linear) Resignation Rate

Tingkat Pensiun Dipercepat 1% per tahun/per annum Early Retirement Rate

Metode Projected Unit Credit Method

Beban imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah

sebagai berikut:

Employee benefit cost which recognized in the statements of

income is as follows:

2010 2009

Rp Rp

Beban Jasa Kini 1,321,758 875,340 Current Service Cost

Beban Bunga 776,424 637,517 Interest Cost

Keuntungan Aktuarial - Bersih -- (50,695) Actuarial Gain - Net

Penyesuaian Manfaat Karyawan Employee Benefit Adjustment

Tahun Berjalan (127,837) 99,085 for Current Year

Jumlah 1,970,345 1,561,247 Total

Mutasi kewajiban diestimasi imbalan kerja di neraca adalah

sebagai berikut:

Changes of estimated liabilities on employee benefits in the

balance sheets is as follows:

2010 2009

Rp Rp

Saldo Awal Tahun 8,707,683 7,449,831 Balance at Beginning of the Year

Beban Tahun Berjalan 1,970,345 1,561,247 Current Year Expenses

Pembayaran Manfaat (107,191) (303,395) Payment of Benefit

Saldo Akhir Tahun 10,570,837 8,707,683 Balance at End of the Year

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 45 Paraf:

Rekonsiliasi atas kewajiban diestimasi imbalan kerja adalah

sebagai berikut: Reconcilation of estimated liabilities on employee is as follows:

2010 2009

Rp Rp

Nilai Kini Kewajiban 13,225,260 8,047,079 Present Value of Obligation

Kerugian (Keuntungan) Aktuarial yang Unrecognized Actuarial Losses

belum diakui (2,654,423) 660,604 (Gains)

Jumlah 10,570,837 8,707,683 Total

19. Hak Minoritas atas Aset Bersih 19. Minority Interest in Net Assets Perusahaan Anak of Subsidiaries

Akun ini merupakan hak pemegang saham minoritas atas aset

bersih perusahaan anak yang dikonsolidasi.

This account represents the equity interest of minority

shareholders in the net asset of consolidated subsidiaries.

20. Modal Saham 20. Capital Stock Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31

Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s stockholders as of December

31, 2010 and 2009 are as follows:

Jumlah Persentase Jumlah

Saham/ Pemillikan/ Modal Saham/

Number of Percentage of Total Capital

Shares OwnershipPemegang Saham % Rp Shareholders

PT Wintermarjaya Lestari 1,286,200,000 36.23 128,620,000 PT Wintermarjaya Lestari

PT Dwiprimajaya Lestari 985,800,000 27.77 98,580,000 PT Dwiprimajaya Lestari

PT Ramanda Daminathan 308,000,000 8.68 30,800,000 PT Ramanda Daminathan

Sugiman Layanto, Direktur Utama 40,651,500 1.15 4,065,150 Sugiman Layanto, President Director

Nely Layanto, Direktur 36,574,000 1.03 3,657,400 Nely Layanto, Director

Darmawan Layanto, Komisaris 3,305,500 0.09 330,550 Darmawan Layanto, Commissioner

Ooi Ka Lok, Direktur 835,500 0.02 83,550 Ooi Ka Lok, Director

Phillippe Surriier, Direktur 247,000 0.01 24,700 Phillippe Surriier, Director

Johnson W. Sutjipto, Komisaris 62,000 0.00 6,200 Johnson W. Sutjipto, Commissioner

Masyarakat (Dibawah 5%) 888,324,500 25.02 88,832,450 Public (Below 5%)

Jumlah 3,550,000,000 100.00 355,000,000 Total

2010

Jumlah Persentase Jumlah

Saham/ Pemillikan/ Modal Saham/

Number of Percentage of Total Capital

Shares Ownership

Pemegang Saham % Rp Shareholders

PT Wintermarjaya Lestari 54,040 43.92 54,040,000 PT Wintermarjaya Lestari

PT Dwiprimajaya Lestari 31,206 25.36 31,206,000 PT Dwiprimajaya Lestari

PT Ramanda Daminathan 30,800 25.03 30,800,000 PT Ramanda Daminathan

Sugiman Layanto, Direktur Utama 3,500 2.84 3,500,000 Sugiman Layanto, President Director

Nely Layanto, Direktur 3,500 2.84 3,500,000 Nely Layanto, Director

Jumlah 123,046 100.00 123,046,000 Total

2009

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 46 Paraf:

Berdasarkan Akta Pernyataan Rapat Umum Pemegang Saham

Luar Biasa No. 16 tanggal 22 Mei 2009 dari Noerbaety Ismail, SH,

M.Kn., para pemegang saham menyetujui peningkatan modal

dasar menjadi 492.184 lembar saham dan penambahan

ditempatkan dan disetor sebanyak 114.257 lembar saham dengan

cara konversi dividen tahun 2008 menjadi saham baru. Dividen

saham tersebut dibagi secara proporsional berdasarkan persentase

kepemilikan saham. Perubahan anggaran dasar ini telah

memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia pada tanggal 11 September 2009.

Based on Deed of Statement of Extraordinary Shareholders'

General Meeting No. 16 dated May 22, 2009 from Noerbaety

Ismail, SH, M.Kn., the shareholders resolved to increase the

authorized capital to 492,184 shares and the issued and paid-

up capital by 114,257 shares by conversion of 2008’s

dividends into new shares. Stock dividends are distributed

proportionally based on the percentage of stock ownership.

This amendment of Article of Association has been approved

by the Minister of Law and Human Rights of Republic of

Indonesia on September 11, 2009.

Rincian pembagian dividen saham adalah sebagai berikut: The detail of stock dividend distribution is as follows:

Pemegang Saham Jumlah Saham/ Dividen Saham/ Shareholders

Numbers of shares Stock Dividend

Rp

PT Wintermarjaya Lestari 50,180 50,180,000 PT Wintermarjaya Lestari

PT Dwiprimajaya Lestari 28,977 28,977,000 PT Dwiprimajaya Lestari

PT Wintermar 28,600 28,600,000 PT Wintermar

Sugiman Layanto 3,250 3,250,000 Sugiman Layanto

Nely Layanto 3,250 3,250,000 Nely Layanto

Jumlah 114,257 114,257,000 Total

Berdasarkan Resolusi Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti

RUPS tanggal 14 September 2009 yang telah dinyatakan dalam

Akta No. 44 tanggal 30 September 2009 dari Notaris Noerbaety

Ismail SH, M.Kn., pemagang saham telah menyetujui pengalihan

30.800 lembar saham milik PT Wintermar kepada PT Ramanda

Daminathan. Jual beli saham ini telah dinyatakan dalam akta

No. 45 tanggal 30 September 2009 dari notaris yang sama.

Perubahan anggaran dasar ini telah memperoleh surat penerimaan

pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia pada tanggal 19 Oktober 2009.

Based on the Resolution of Shareholders at the AGM on

September 14, 2009, and Deed No. 44 dated on September

30, 2009 by Notary Noerbaety Ismail SH, M.Kn., the

shareholders approved the sale of 30,800 shares owned by

PT Wintermar to PT Ramanda Daminathan. These purchase

and sale of shares have been stated in the Deed No. 45

September 30, 2009 from the same notary. This amendment

was approved by the Minister of Law and Human Rights of

Republic of Indonesia on October 19, 2009.

Berdasarkan Resolusi Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti

RUPS tanggal 1 Desember 2009 yang telah dinyatakan dalam Akta

No. 05 tanggal 15 Desember 2009 dari Notaris Noerbaety Ismail

SH, M.Kn., pemegang saham telah menyetujui pengeluaran saham

dalam portepel sebanyak 283.440 lembar dengan nilai

Rp 1.000.000 per lembar.

Based on the Resolution of Shareholders at the AGM on

December 1, 2009 and Deed No. 05 dated December 15,

2009 by Notary Noerbaety Ismail SH, M.Kn., the shareholders

approved the issue of shares amounting to 283,440 shares

with a value of Rp 1,000,000 per share.

Pengeluaran saham dalam portepel tersebut dilakukan dengan

cara: (1) Setoran tunai sebanyak 94.440 lembar saham, yaitu dari

PT Wintermarjaya Lestari sebanyak 55.330 lembar saham,

PT Dwiprimajaya Lestari sebanyak 31.950 lembar saham, Sugiman

Layanto sebanyak 3.580 lembar saham dan Nely Layanto

sebanyak 3.580 lembar saham; dan (2) Pembagian dividen saham

interim sebanyak 189.000 lembar saham yang terdiri dari

PT Wintermarjaya Lestari sebanyak 83.006 lembar saham,

PT Dwiprimajaya Lestari sebanyak 47.933 lembar saham, Sugiman

Layanto sebanyak 5.376 lembar saham, Nely Layanto sebanyak

5.376 lembar saham dan PT Ramanda Daminathan sebanyak

47.309 lembar saham.

Perubahan anggaran dasar ini telah memperoleh surat penerimaan

pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia pada tanggal 8 Januari 2010.

The issue of shares (1) For cash, fully paid of 94,440 shares;

PT Wintermarjaya Lestari, 55,330 shares, PT Dwiprimajaya

Lestari, 31,950 shares, Sugiman Layanto, 3,580 shares and

Nely Layanto, 3,580 shares, and (2) Distribution of interim

stock dividend of 189,000 shares consist of PT Wintermarjaya

Lestari 83,006 shares, PT Dwiprimajaya Lestari 47,933 shares,

Sugiman Layanto 5,376 shares, Nely Layanto 5,376 shares

and PT Ramanda Daminathan 47,309 shares.

This amendment was approved by the Minister of Law and

Human Rights of Republic of Indonesia on January 8, 2010.

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 47 Paraf:

Berdasarkan Akta Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan

No. 27 tanggal 29 Maret 2010 dari Notaris Noerbaety Ismail, SH,

M.Kn., para pemegang saham memutuskan, menyetujui dan

menerima laporan manajemen untuk melakukan revisi/perbaikan

dan/atau pembatalan Resolusi Para Pemegang Saham Sebagai

Pengganti RUPS tanggal 1 Desember 2009. Pembatalan ini perlu

dilakukan mengingat adanya kesalahan perlakuan pembukuan atas

laba ditahan berdasarkan standar akuntansi keuangan Indonesia.

Perubahan anggaran dasar ini telah memperoleh surat persetujuan

dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

dengan surat keputusan No. AHU-27155.AH.01.02.Tahun 2010

pada tanggal 27 Mei 2010.

Based on Deed of the Company Shareholders' Decision No. 27

dated March 29, 2010 of Notary Noerbaety Ismail, SH, M.Kn.,

the shareholders resolve, approve and accept the report of

management to make revisions/amendments and/or

cancellation of Resolution of Shareholders in substitution of

AGM Meeting dated December 1, 2009. This cancellation was

to rectify error in the treatment of retained earnings based on

the Indonesian financial accounting standards. This

amendment was approved by Minister of Law and Human

Rights of Republic of Indonesia in his decree No. AHU-

27155.AH.01.02.Tahun 2010 on May 27, 2010.

Berdasarkan Akta No.22 tanggal 18 Agustus 2010 dibuat di

hadapan Noerbaety Ismail, SH, M.Kn., Notaris di Jakarta,

Perusahaan meningkatkan modal disetor dari Rp 123.046.000

menjadi Rp 265.000.000 dengan menerbitkan saham baru sejumlah

141.954 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 per

saham atau seluruhnya Rp 141.954.000. Peningkatan modal

disetor berasal dari:

Based on Notarial Deed No.22 dated August 18, 2010 made in

front of Noerbaety Ismail, SH, M.Kn., Notary in Jakarta, the

Company increased paid-in capital from Rp 123,046,000 to

Rp 265,000,000 by issuing the new shares amounting to

141,954 shares with par value of Rp 1,000,000 per share or

totalling to Rp 141,954,000. The increasing in paid-in capitall is

resulted from:

− Konversi hutang PT Dwiprimajaya Lestari sebesar

Rp 6.654.000.

− Setoran tunai dari PT Dwiprimajaya Lestari sebesar

Rp 60.720.000.

− Setoran tunai dari PT Wintermarjaya Lestari sebesar

Rp 74.580.000.

− Debt conversion of PT Dwiprimajaya Lestari amounting to

Rp 6,654,000.

− Cash deposit from PT Dwiprimajaya Lestari amounting to

Rp 60,720,000.

− Cash deposit from PT Wintermarjaya Lestari amounting to

Rp 74,580,000.

Berdasarkan Akta No. 15 dari Fathiah Helmi, S.H., Notaris di

Jakarta, nilai nominal saham telah diubah menjadi Rp 100 per

lembar saham, sehingga jumlah saham yang beredar menjadi 265

miliar lembar. Perubahan anggaran dasar ini memperoleh surat

persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-

44569.AH.01.02.Tahun 2010 pada tanggal 17 September 2010.

Based on Deed No. 15 from Fathiah Helmi, S.H., Notary in

Jakarta, par value of share had been changed become Rp 100

per share, thus the number of shares become 265 billion

shares. This amendment was approved by Minister of Law and

Human Rights of Republic of Indonesia in his decree No. AHU-

44569.AH.01.02.Tahun 2010 on September 17, 2010.

Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan Penawaran Umum

Perdana sejumlah 900.000.000 saham baru yang disertai waran

cuma-cuma sebanyak 90.000.000 (Waran Seri I) (lihat Catatan 1.c).

Seluruh saham telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada

tanggal 29 November 2010. Seluruh dana penerbitan saham

tersebut diakui sebagai modal disetor dan tambahan modal disetor.

In 2010, the Company do an Initial Public Offering of

900,000,000 new shares with 90,000,000 free warrants

(Warrant Series I) (see Note 1.c). All shares have been listed

on the Indonesia Stock Exchange on November 29, 2010. The

proceeds from the issuance of the shares were recognized as

paid-up capital and additional paid-in capital. 21. Tambahan Modal Disetor 21. Additional Paid in Capital

Agio Biaya emisi

saham/ saham/

Paid in Share

Capital in Issuance Jumlah/

Excess of Par Cost Total

Rp Rp Rp

Pengeluaran 900.000.000 saham Issuance of 900,000,000 shares

melalui penawaran umum perdana 2010 252,000,000 (13,876,225) 238,123,775 through initial public offering in 2010

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 48 Paraf:

22. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi 22. Difference in Value Resulting from Entitas Sepengendali Restructuring Transactions Between

Entities Under Common Control

Pada tanggal 31 Juli 2006, Perusahaan bergabung dengan

PT Samudera Swakarya Shipping (SSS). Penggabungan usaha

ini dilakukan dengan metode penyatuan kepentingan (pooling of

interest method) sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) No.38 mengenai “Akuntansi Restrukturisasi

Entitas Sepengendali”. Penggabungan usaha ini dilakukan

dengan menerbitkan 3.000 saham Perusahaan atau sebesar

Rp 3.000.000 dan nilai aset bersih yang dapat diidentifikasi SSS

adalah sebesar Rp 1.674.961. Selisih lebih antara nilai saham

yang diterbitkan dengan nilai aset bersih SSS tanggal 31 Juli

2006 tersebut sebesar Rp 1.325.039 dicatat sebagai selisih

transaksi restrukturisasi entitas sepengendali.

On July 31, 2006, the Company entered into a merger with

PT Samudera Swakarya Shipping (SSS). This merger was

exercised using the pooling of interest method according to

Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 38

concerning “Accounting for Restructuring of Entities Under

Common Control”. The merger was executed by issuing 3,000

Company’s shares amounting to Rp 3,000,000 and SSS’s

identifiable net asset value is amounting to

Rp 1,674,961. Excess in value of issued shares over SSSs’ net

asset value as of July 31, 2006 of Rp 1,325,039 is recorded as

difference in value resulting from restructuring transaction

between entities under common control.

Sebagian selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas

sepengendali di atas telah terealisasi di tahun 2009 sehubungan

dengan pelepasan seluruh saham milik PT Wintermar kepada

pihak lain yang bukan entitas sepengendali (lihat Catatan 20).

Realisasi tersebut sebesar Rp 662.519 disajikan sebagai bagian

beban lain-lain

Part of above difference in value resulting from restructuring

transactions between entities under common control was

realized in 2009 due to disposal of entire shares owned by

PT Wintermar to another party who are not regarded as an

entity under common control (see Note 20). The realization

amounted to Rp 662,519 and was presented as part of other

charges.

Pada bulan Mei 2008, Perusahaan efektif menjadi pemegang

saham mayoritas di PT Sentosasegara Mulia Shipping (Sentosa)

dengan persentase kepemilikan 99,51% (lihat Catatan 1.c). Selisih

antara bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih Sentosa

dengan biaya perolehan investasi yaitu sebesar

Rp 62.293.851 dicatat sebagai selisih nilai transaksi restrukturisasi

entitas sepengendali.

In May 2008, the Company effectively became controlling

shareholder of PT Sentosasegara Mulia Shipping (Sentosa)

with percentage ownership of 99.51% (see Note 1.c). The

excess between Company’s share on net asset value of

Sentosa and cost of investment amounted to

Rp 62,293,851 is recorded as Difference in Value Resulting

from restructuring transactions between entities under common

control.

Pada bulan Desember 2009, Perusahaan efektif menjadi

pemegang saham mayoritas di PT Wintermar (Wintermar) dengan

persentase kepemilikan 99,51% (lihat Catatan 1.c). Selisih antara

bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih Wintermar

dengan biaya perolehan investasi yaitu sebesar

Rp 276.145.872 dicatat sebagai selisih nilai transaksi

restrukturisasi entitas sepengendali.

In December 2009, the Company effectively became

controlling shareholder of PT Wintermar (Wintermar) with

percentage ownership of 99.51% (see Note 1.c). The excess

between Company’s share on net asset value of Wintermar

and cost of investment amounted to Rp 276,145,872 is

recorded as difference in value resulting from restructuring

transactions between entities under common control.

Transaksi perolehan Sentosa dan Wintermar di atas dicatat

dengan metode penyatuan kepemilikan sesuai dengan PSAK No.

38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas

Sepengendali”. Selisih antara bagian kepemilikan Perusahaan

atas aset bersih Sentosa dan Wintermar dengan biaya perolehan

investasi dicatat sebagai Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi

Entitas Sepengendali.

Acquisition transactions of Sentosa and Wintermar above are

accounted for pooling of interests method in accordance with

PSAK No. 38 (Revised 2004) concerning “Accounting for

Restructuring of Entities Under Common Control”. The

difference between the Company share of net assets of

Sentosa and Wintermar with the cost of investments is

recorded as Difference in Value Resulting from restructuring

transactions between entities under common control..

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 49 Paraf:

23. Dividen 23. Dividend a. Dividen Tunai a. Cash Dividend

Berdasarkan Resolusi Para Sebagai Pengganti RUPS

Perusahaan yang ditandatangani pada tanggal 21 dan 24 Mei

2010, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen

tunai kepada PT Dwiprimajaya Lestari, PT Wintermarjaya

Lestari dan PT Ramanda Daminathan masing-masing sebesar

Rp 4.321.280, Rp 7.483.237 dan Rp 4.265.057.

Based on the Resolution of Shareholder at the AGM which

signed on May 21 and 24, 2010, the shareholder approved

distribution of cash dividend to PT Dwiprimajaya Lestari,

PT Wintermarjaya Lestari and PT Ramanda Daminathan

amounting to Rp 4,321,280, Rp 7,483,237 and

Rp 4,265,057, respectively.

Berdasarkan Akta Keputusan Para Pemegang Saham

Perusahaan No. 27 tanggal 29 Maret 2010 dari Notaris

Noerbaety Ismail, SH, M.Kn., para pemegang saham

memutuskan, menyetujui dan menerima laporan manajemen

untuk melakukan revisi/perbaikan dan/atau pembatalan

Resolusi Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti RUPS

tanggal 1 Desember 2009. Pemegang saham menyetujui

pembatalan sebagian dividen tunai, sehingga dengan demikian

dividen tunai yang dibagikan sejumlah Rp 17.920.127, masing-

masing sebesar Rp 8.960.064 kepada Sugiman Layanto dan

Nely Layanto.

Based on Deed No. 27 dated March 29, 2010 from Notary

Noerbaety Ismail SH, M.Kn., the shareholders have resolved,

approved and accepted the report of management to make

revisions/amendments and/or cancellation of Resolution of

Shareholders in substitution of AGM Meeting dated

December 1, 2009. The Shareholders approved partial

cancellation of the cash dividend, and consequently,

distribution was only to Sugiman Layanto and Nely Layanto

which amounted to Rp 17,920,127 and Rp 8,960,064,

respectively.

b. Hutang Dividen b. Dividend Payable

Berikut rincian hutang dividen: The details of dividend payable are as follows: Pemegang Saham Stockholders

2010 2009

Rp Rp

Dividen Perusahaan: Dividend of the Company:

Sugiman Layanto -- 5,376,000 Sugiman Layanto

Nely Layanto -- 5,376,000 Nely Layanto

Sub Jumlah -- 10,752,000 Sub Total

Dividen Perusahaan Anak: Dividend of Subsidiaries:

Elly Tety 44 44 Elly Tety

Johnson W. Sutjipto 13 13 Johnson W. Sutjipto

Sugiman Layanto -- 3,254,173 Sugiman Layanto

Muriani -- 1,820,303 Muriani

Nely Layanto -- 1,016,929 Nely Layanto

Darmawan Layanto -- 1,016,929 Darmawan Layanto

Lina Layanto -- 1,016,929 Lina Layanto

Sub Jumlah 57 8,125,320 Sub Total

Jumlah 57 18,877,320 Total

24. Pendapatan 24. Revenues

2010 2009

Rp Rp

Sewa Kapal 629,922,456 370,150,827 Vessel Charter

Jasa Pelayaran Lainnya 38,609,580 23,825,262 Other Marine Services

Penjualan Persediaan -- 253,104 Sales of Inventories

Jumlah 668,532,035 394,229,193 Total

Pendapatan di atas termasuk transaksi dengan pihak hubungan

istimewa sebagaimana diungkap pada Catatan 9. Revenue above includes transactions with related parties as

disclosed in Note 9.

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 50 Paraf:

Berikut ini adalah rincian pendapatan yang melebihi 10% dari

jumlah pendapatan bersih masing-masing pada tahun 2010 dan

2009:

The above revenues in 2010 and 2009 include sales to the

following customers which represent more than 10% of the

net revenue of the respective years:

2010 2009

Rp Rp

Marathon International Petroleum Indonesia Ltd 95,084,196 -- Marathon International Petroleum Indonesia Ltd

Kodeco Energy Co Ltd 41,094,748 46,469,070 Kodeco Energy Co Ltd

Jumlah 136,178,944 46,469,070 Total

Atas perjanjian sewa operasi kapal yang berlaku pada tanggal

31 Desember 2010, jumlah pembayaran minimum di masa

depan untuk periode sampai dengan 1 tahun sebesar

Rp 438.415.004 dan untuk periode lebih dari 1 tahun sampai

5 tahun sebesar Rp 321.404.011.

Based on the outstanding operating lease agreements of

vessel as of December 31, 2010, total minimum payment

for the period up to 1 year amounted to Rp 438,415,004

and for the period of more than 1 year to 5 years amounted

to Rp 321,404,011.

Tidak terdapat rental kontinjen dalam perjanjian sewa kapal. There is no contingent rent under vessel charter agreement.

25. Beban Langsung 25. Direct Expenses

2010 2009

Rp Rp

Sewa Kapal 265,897,090 118,852,423 Time Charter

Penyusutan Kapal 62,461,474 42,559,428 Depreciation of Vessel

Beban Crew 48,205,847 29,414,190 Crew Expenses

Bahan Bakar dan Pelumas 44,261,813 28,686,658 Fuel and Lubricants

Operasional Kapal 39,040,772 22,178,515 Vessel Operation

Pemeliharaan 29,064,323 21,113,364 MaintenanceHarga Pokok Penjualan Persediaan -- 690,971 Cost of Goods Sold of Inventories

Jumlah 488,931,319 263,495,549 Total

Biaya langsung yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih

adalah sewa kapal kepada Fast Offshore Supply Pte Ltd sebesar

Rp 124.203.320 dan Rp 63.292.082 masing-masing pada tahun

2010 dan 2009.

Direct expenses which represent more than 10% of net

revenue in 2010 and 2009 is time charter to Fast Offshore

Supply Pte Ltd which amounted to Rp 124,203,302 and

Rp 63,292,082 respectively.

26. Beban Usaha 26. Operating Expenses

2010 2009

Rp Rp

Pemasaran 1,073,644 806,372 Marketing

Umum dan Administrasi General and Administrative

Gaji 27,066,216 17,575,666 Salary

Keperluan Kantor 4,391,208 3,795,875 Office Utilities

Jasa Profesional 2,260,214 1,681,642 Professional Fee

Imbalan Pasca Kerja 1,970,345 1,561,247 Employee Benefits

Administrasi 1,632,102 1,073,317 Administration

Penyusutan 1,426,779 1,243,654 Depreciation

Pelatihan dan Rekreasi 1,304,953 853,314 Training and Recreation

Telekomunikasi 1,037,616 1,007,080 Telecommunication

Perjalanan Dinas 682,068 948,959 Travelling

Dana Pensiun 85,800 87,925 Pension Fund

Sumbangan 67,343 88,309 Donation

41,924,644 29,916,988

Jumlah 42,998,288 30,723,360 Total

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 51 Paraf:

27. Laba per Saham 27. Earnings per Share Perhitungan laba per saham dasar pada tanggal 31 Desember

2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

A computation of basic earnings per share as of December 31,

2010 and 2009 are as follows:

2010 2009

Laba Bersih Residual (Dalam Ribuan Rupiah) Residual Net Income (In Thousand Rupiah)

Setelah Penyesuaian Proforma 106,052,325 100,387,521 After Pro Forma Adjustment

Sebelum Penyesuaian Proforma 106,052,325 51,227,092 Before Pro Forma Adjustment

Jumlah rata-rata tertimbang saham Total Weighted average number of

yang beredar untuk perhitungan laba shares outstanding for computation

per saham dasar (Unit Saham) 1,817,419,452 1,230,460,000 *) of basic earnings per share

*) Disajikan Kembali *) As Restated

Setelah penyajian kembali After Restated

Laba Per Saham Dasar (Dalam Rupiah Penuh) Basic Earning Per Shares (In Full Rupiah)

Setelah Penyesuaian Proforma 58.35 81.59 After Pro Forma Adjustment

Sebelum Penyesuaian Proforma 58.35 41.63 Before Pro Forma Adjustment

Sebelum penyajian kembali Before Restated

Laba Per Saham Dasar (Dalam Rupiah Penuh) Basic Earning Per Shares (In Full Rupiah)

Setelah Penyesuaian Proforma -- 815,854 After Pro Forma Adjustment

Sebelum Penyesuaian Proforma -- 399,529 Before Pro Forma Adjustment

Laba bersih residual merupakan laba bersih yang tersedia bagi

pemegang saham biasa. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang

beredar telah memperhitungkan jumlah dividen saham dan

pemecahan saham seolah-olah terjadi pada 1 Januari 2009 (lihat

Catatan 20)

Residual net income is the available net income for

shareholders of common stock. The total weighted average

number of shares outstanding has taken into consideration the

amount of stock dividends and stock split as if it occurred on

January 1, 2009 (see Note 20)

Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian akibat

pengaruh waran karena harga pelaksanannya lebih tinggi

daripada harga pasar saham, dan dampak program MESOP

karena hak opsi pembelian saham belum didistribusikan

(lihat Catatan 33).

The Company did not compute the diluted earnings per share

from impact of warrant exercise, since the exercise price is

higher than market price of shares, nor the impact of MESOP

since the option has not yet been issued (see Note 33).

28. Aset dan Kewajiban Keuangan 28. Financial Assets and Liabilities Dalam Mata Uang Asing in Foreign Currencies

USD SGD MYR Setara Rupiah/

Equivalent Rupiah

Aset Assets

Kas dan Setara Kas 6,069,870 2,657,281 -- 73,123,640 Cash and Cash Equivalents

Piutang Usaha 26,176,454 -- -- 235,352,499 Accounts Receivable

Aset Lain-lain 746,946 -- -- 6,715,792 Other Assets

32,993,270 2,657,281 -- 315,191,933

Kewajiban Liabilities

Hutang Usaha 20,003,014 6,593,240 29,222 240,801,960 Accounts Payable

Hutang Hubungan Istimewa 22,548,074 -- 202,729,734 Due to Related Parties

Hutang Sewa Pembiayaan 2,264,715 -- -- 20,362,053 Lease Payables

Hutang Bank 46,656,922 -- -- 419,492,383 Bank Loans

93,334,932 6,593,240 29,222 881,628,331

Jumlah Bersih (60,341,662) (3,935,959) (29,222) (566,436,398) Net

2010

Tidak ada aktivitas lindung nilai mata uang asing secara formal

sampai dengan 31 Desember 2010 (lihat Catatan 29).

There is no formal currency hedging activities in place as at

December 31, 2010 (see Note 29).

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 52 Paraf:

29. Instrumen Keuangan dan Manajemen 29. Financial Instrument and Financial Risiko Keuangan Risks Management a. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan a. Factors and Policies of Financial Risk Management

Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan,

Perusahaan menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko

likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko sebagai

berikut:

In its operating, investing and financing activities, the Company

is exposed to the following financial risks: credit risk, liquidity

risk and market risk and define those risks as follows:

• Risiko kredit: kemungkinan bahwa debitur tidak membayar

semua atau sebagian pinjaman atau tidak membayar secara

tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Perusahaan.

• Credit risk: the possibility that a debtor will not repay all or

a portion of a loan or will not repay in a timely manner and

therefore will cause a loss the Company.

• Risiko likuiditas: Perusahaan menetapkan risiko kolektibilitas

dari piutang usaha sehingga perusahaan dapat mengalami

kesulitan dalam memenuhi kewajiban yang terkait dengan

kewajiban keuangan.

• Liquidity risk: the Company defines this risk as the

collectability of the accounts receivables therefore the

Company may encounter difficulty in meeting obligations

associated with financial liabilities.

• Risiko pasar: pada saat ini tidak terdapat risiko pasar, selain

risiko suku bunga dan risiko nilai tukar karena Perusahaan

tidak berinvestasi di instrumen keuangan dalam usaha.

• Market risk: currently there is no market risk other than

interest rate risk and currency risk as the Company does

not invest in any financial instruments in its course of

business.

Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif,

Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan

risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan perusahaan.

Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil

dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi

Perusahaan.

In order to effectively manage those risks, the Directors has

approved some strategies for the management of financial

risks, which are in line with corporate objectives. These

guidelines set up objectives and action to be taken in order to

manage the financial risks that the Company faces.

Pedoman utama dari kebijakan ini adalah sebagai berikut:

• Meminimalkan tingkat suku bunga, mata uang dan risiko pasar

untuk semua jenis transaksi.

• Memaksimalkan penggunaan "lindung nilai alamiah" yang

menguntungkan sebanyak mungkin off-setting alami antara

penjualan dan biaya dan hutang dan piutang dalam mata uang

yang sama. Strategi yang sama ditempuh sehubungan dengan

risiko suku bunga

• Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan

dipantau di tingkat pusat

• Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan secara

bijaksana dan konsisten dan mengikuti praktek pasar terbaik.

• Perusahaan dapat berinvestasi dalam saham atau instrumen

serupa hanya dalam hal terjadi kelebihan likuiditas yang

bersifat sementara, dan transaksi tersebut harus disahkan oleh

Dewan Direksi.

The major guidelines of this policy are the following:

• Minimize interest rate, currency and market risk for

all kind of transactions

• Maximize the use of “natural hedge” favouring as much as

possible the natural off-setting of sales and costs and

payables and receivables denominated in the same

currency. The same strategy is pursued with regard to

interest rate risk

• All financial risk management activities are carried out and

monitored at central level

• All financial risk management activities are carried out on

a prudent and consistent basis and following the best

market practices

• The Company may invest in shares or similar instruments

only in the case of temporary excess of liquidity, and such

transactions have to be authorised by the Board of

Directors.

Perusahaan menugaskan Kepala Departemen Keuangan yang

bertanggung jawab kepada Direksi yang bertugas mengelola arus

kas Perusahaan.

The Company employs a Head of Finance Department who

reports to the Directors and is in-charge of managing the

Company’s cash flow.

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 53 Paraf:

Tabel berikut menyajikan nilai tercatat aset dan kewajiban

keuangan pada tanggal 31 Desember 2010:

The following table summarises the carrying amount of financial

assets and liabilities recorded at December 31, 2010:

2010

Rp

Aset Keuangan Financial assets

Pinjaman yang diberikan dan piutang: Loans and receivables:

Kas dan Bank 213,070,871 Cash on Hand and in Banks

Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain 246,497,636 Accounts and Others Receivable

Piutang Hubungan Istimewa 18,635,769 Due from Related Parties

Kas Yang Dibatasi Penggunaannya 1,926,889 Restricted Cash

Dimiliki hingga jatuh tempo: Held-to-maturity:

Deposito Berjangka 54,081,077 Time Deposits

Deposito yang Dibatasi Penggunaannya 4,788,903 Restricted Deposits

Jumlah 539,001,145 Total

Kewajiban Keuangan Financial Liabilities

Kewajiban keuangan diukur pada biaya perolehan Financial liabilities at amortized

diamortisasi: cost:

Hutang Usaha dan Hutang Lain-lain 318,987,977 Accounts and Others Payable

Hutang Hubungan Istimewa 203,091,827 Due to Related Parties

Hutang Dividen 57 Dividend Payable

Biaya Yang Masih Harus Dibayar 4,758,782 Accrued Expenses

Hutang Bank 422,414,784 Bank Loans

Hutang Sewa Pembiayaan 20,362,052 Finance Lease Payable

Jumlah 969,615,479 Total

Risiko Kredit

Perusahaan mengendalikan eksposur risiko kredit dengan

menetapkan kebijakan, dimana persetujuan atau penolakan

kontrak sewa baru dan kepatuhan atas kebijakan tersebut dipantau

oleh Divisi Corporate Planning dalam kaitannya sebagai kepala

departemen keuangan. Sebagai bagian dari proses dalam

persetujuan atau penolakan tersebut, reputasi dan jejak rekam

pelanggan menjadi bahan pertimbangan. Saat ini, tidak terdapat

risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan.

Credit Risks

The Company controls its exposure to credit risk by setting its

policy in approval or rejection of new charter contract and

compliance is monitored by the Corporate Planning Division

in conjuction with the head of finance departement. As part of

the process in approval or rejection, the customer reputation

and track record is taking into consideration. There are no

significant concentrations of credit risk.

1 - 30 hari/days 31 - 150 hari/days > 150 hari/days Jumlah/Total

Rp Rp Rp Rp

Pinjaman yang diberikan dan piutang: Loans and receivables:

Kas dan Bank 213,070,871 -- -- 213,070,871 Cash oh hand and in Bank

Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain 199,381,152 39,124,540 7,991,944 246,497,636 Accounts and Others Receivable

Piutang Hubungan Istimewa -- -- 18,635,769 18,635,769 Due from Related Parties

Kas Yang Dibatasi Penggunaannya -- 1,926,889 1,926,889 Restricted Cash

Dimiliki hingga jatuh tempo: Held-to-maturity:

Deposito Berjangka -- -- 54,081,077 54,081,077 Time Deposits

Deposito yang Dibatasi Penggunaannya -- -- 4,788,903 4,788,903 Restricted Deposits

Jumlah 412,452,023 39,124,540 87,424,582 539,001,145 Total

2010

Risiko Likuiditas Liquidity Risks

Pada saat ini Perusahaan berharap dapat membayar semua

kewajiban pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi komitmen kas,

Perusahaan berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan

arus kas masuk yang cukup. Selain itu, Perusahaan memiliki aset

keuangan pada pasar yang likuid dan tersedia untuk memenuhi

kebutuhan likuiditas.

At present the Company does expect to pay all liabilities at

their contractual maturity. In order to meet such cash

commitments, the Company expects the operating activity to

generate sufficient cash inflows. In addition, the Company

holds financial assets for which there is a liquid market and

that are readily available to meet liquidity needs.

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 54 Paraf:

Tabel berikut menganalisis kewajiban keuangan berdasarkan sisa

umur jatuh temponya:

The following table analyses financial liabilities by remaining

contractual maturity:

Tidak Belum Jatuh 0 - 1 tahun/year 1-5 tahun/years Jumlah/Total

Ditentukan/ Tempo/

Undetermined Not Yet Due

Rp Rp Rp Rp Rp

Kewajiban keuangan diukur pada Financial liabilities at amortized

biaya perolehan diamortisasi: cost:

Hutang Usaha dan Hutang Lain-lain -- -- 318,987,977 -- 318,987,977 Accounts and Others Payable

Hutang Hubungan Istimewa 362,093 3,074,850 139,148,806 60,506,079 203,091,827 Due to Related Parties

Hutang Dividen 57 -- -- -- 57 Dividend Payable

Biaya Yang Masih Harus Dibayar -- 4,758,782 -- -- 4,758,782 Accrued Expenses

Hutang Bank -- -- 127,324,914 295,089,870 422,414,784 Bank Loans

Hutang Sewa Pembiayaan -- -- 10,514,363 9,847,689 20,362,052 Finance Lease Payable

Jumlah 362,150 7,833,632 595,976,060 365,443,638 969,615,479 Total

2010

Risiko Tingkat Bunga Interest Rate Risks

Perusahaan terekspos risiko tingkat bunga terutama menyangkut

kewajiban keuangan. Hutang Perusahaan dalam US Dollar dengan

tingkat bunga mengambang

The Company's exposure to interest rate risk mainly concerns

financial liabilities. The Company's loans are in US Dollar the

majority of which are based on a floating rate

Pada saat ini, Perusahaan mempunyai kebijakan dalam meriview

risiko suku bunga setiap setengah tahun dengan dasar yang

digunakan adalah keuntungan dan kerugian jika melakukan lindung

nilai terhadap suku bunga.

At present, the Company has a policy of reviewing interest

rate risk semianually, to evaluate the cost and benefit analysis

of hedging its interest rate exposure.

Tidak terdapat aktivitas lindung nilai tingkat bunga pada tanggal 31

Desember 2010.

There are no interest rate hedging activities in place at

December 31, 2010.

Tabel berikut menganalisis rincian kewajiban keuangan

berdasarkan jenis bunga:

The following table analyses the breakdown of financial liabilities

by type of interest:

2010

Rp

Bunga tetap 395,684,915 Fixed rate

Bunga mengambang 214,442,563 Floating rate

Tanpa bunga 359,488,001 Non-interest bearing

Jumlah 969,615,479 Total

Risiko Valuta Asing Foreign Currency Risks

Perusahaan secara signifikan terekpos risiko mata uang US Dolar

karena sebagian besar pendapatan Perusahaan dalam mata uang

US Dolar. Dengan demikian Perusahaan menyesuaikan risiko

dengan mendapatkan pinjaman dalam US Dolar terjadi lindung

nilai alami atas penghasilan dan hutang dalam mata uang Dollar

Amerika yang akan saling hapus.

The Company has a high exposure to US Dollar Currency risk

because most of the revenue is denominated in US Dollar.

Therefore the company matches this risk by taking loans in

US Dollar so that there is a natural hedge, with revenues and

liabilities in US Dollar offsetted against each other.

Instrumen keuangan perusahaan yang mempunyai potensi atas

risiko nilai tukar mata uang terdiri dari kas dan setara kas, piutang

usaha, deposito dijaminkan, hutang usaha, hutang lain, hutang

bank dan hutang sewa pembiayaan (lihat Catatan 28).

The Company’s financial instrument that potentially carry foreign

exchange rate risk are cash and cash equivalents, accounts

receivable, restricted deposits, accounts payables, other

payables, bank loans and finance lease payables (see Note 28).

b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan b. Fair Value of Financial Instruments

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan kewajiban

yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan

keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya.

Management considers that the carrying amounts of financial

assets and liabilities recorded at amortized cost in the

consolidated financial statements approximate their fair value.

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 55 Paraf:

Nilai wajar instrumen keuangan ditentukan melalui analisis arus

kas yang didiskontokan yang setara dengan tingkat pengembalian

yang berlaku bagi instrumen keuangan yang memiliki syarat dan

periode jatuh tempo yang serupa.

The fair value for the above financial instruments was

determined by discounting estimated cashflows using discount

rates for financial instrument with similar term and maturity.

30. Informasi Segmen 30. Segment Information

Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Perusahaan dan

perusahaan anak dibagi dalam tiga (3) segmen usaha yaitu

segmen usaha Kapal dimiliki, Kapal disewa, dan Lainnya. Segmen-

segmen tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer

Perusahaan dan perusahaan anak.

For management reporting purposes, the Company and its

subsidiaries are currently organized into three (3) business

segments: Charter of own vessels, Charter of third party vessels,

and Ship management and other services. Those segment are the

basis for reporting of primary segments information of the Company

and subsidiaries

Informasi segmen primer yang berhubungan dengan segmen

usaha Perusahaan adalah sebagai berikut: The primary segment information related to business segments of

the Company is as follows:

Kapal dimiliki/ Kapal disewa/ Lain-lain/ Konsolidasian/

Own Vessels Chartered Vessels Other Services Consolidated

Rp Rp Rp Rp

Penjualan Bersih 353,185,165 276,737,290 38,609,580 668,532,035 Net Sales

Hasil Segmen 162,303,761 10,840,201 6,456,754 179,600,716 Segment Result

Beban Usaha Tidak Dapat Dialokasi (42,998,288) Unallocated Operating Expenses

Beban Keuangan (31,013,193) Financial Expense

Bagian Laba Asosiasi 12,590,625 Equity ini Net Earning of Association

Penghasilan Lain-lain - Bersih 28,821,109 Other Income - Net

Laba Sebelum Pajak 147,000,969 Income Before Income Tax

Beban Pajak Penghasilan (13,052,319) Income Tax

Laba Sebelum Hak Minoritas 133,948,650 Income Before Minority Interest

Hak Minoritas 27,896,326 Minority Interest

Laba Bersih 106,052,324 Net Income

Aset Segmen 2,082,542,280 -- -- 2,082,445,935 Segment Asset

Kewajiban Segmen 987,427,921 -- -- 987,403,920 Segment Liability

Pengeluaran Barang Modal 767,562,970 -- -- 767,562,970 Capital Expenditures

Penyusutan 63,888,253 -- -- 63,888,253 Depreciation

2010

Kapal dimiliki/ Kapal disewa/ Lain-lain/ Konsolidasian/Own Vessels Chartered Vessels Other Services Consolidated

Rp Rp Rp Rp

Penjualan Bersih 248,255,958 121,894,870 24,078,365 394,229,193 Net Sales

Hasil Segmen 124,002,806 3,042,447 3,688,391 130,733,644 Segment Result

Beban Usaha Tidak Dapat Dialokasi (30,723,360) Unallocated Operating Expenses

Beban Keuangan (19,158,861) Financial Expense

Bagian Rugi Asosiasi (305,938) Equity ini Net Earning of Association

Penghasilan Lain-lain - Bersih 31,023,866 Other Income - Net

Laba Sebelum Pajak 111,569,351 Income Before Income Tax

Beban Pajak Penghasilan (10,305,918) Income Tax

Laba Sebelum Hak Minoritas 101,263,433 Income Before Minority Interest

Hak Minoritas 875,912 Minority Interest

Laba Bersih Setelah Net Income After

Penyesuaian Proforma 100,387,521 Proforma Adjustment

Penyesuaian Proforma 49,160,429 Proforma Adjustment

Laba Bersih Setelah Net Income Before

Penyesuaian Proforma 51,227,092 Proforma Adjustment

Aset Segmen 882,074,563 -- -- 882,074,563 Segment Asset

Kewajiban Segmen 383,253,433 -- -- 383,253,433 Segment Liability

Pengeluaran Barang Modal 141,611,774 -- -- 141,611,774 Capital Expenditures

Penyusutan 43,803,082 -- -- 43,566,508 Depreciation

2009

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 56 Paraf:

31. Perikatan dan Kontijensi yang Penting 31. Significant Committment and Contigencies

1. Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan

PT Wintermarjaya Lestari (WJL), pihak hubungan istimewa pada

tanggal 31 Oktober 2008. Perusahaan menyewa 1 (satu) lantai

dari bangunan milik WJL seluas 467,40 m2 selama 5 tahun

mulai dari tanggal 1 November 2008 sampai dengan 31 Oktober

2013 sebesar Rp 2.804.400.

1. The Company entered into a rental agreement with

PT Wintermarjaya Lestari (WJL), a related party, dated

October 31, 2008 to rent 1 (one) floor of WJL”s building of

467,40 square meter for 5 years starting from November 1,

2008 to October 31, 2013 amounting to Rp 2,804,400.

2. PT Wintermar (Wintermar), perusahaan anak, mengadakan

perjanjian sewa kapal dengan berbagai pelanggan, diantaranya

adalah:

2. PT Wintermar (Wintermar), a subsidiary, entered into vessel

charter agreements with many customers, including among

others:

a. Makassar Strait Explorers Consortium (MSEC) a. Makassar Strait Explorers Consortium (MSEC)

PT Wintermar, perusahaan anak, menandatangani kontrak

sewa dengan MSEC yang anggotanya adalah Anadarko

Popodi Ltd, Conocophilips (Kuma) Ltd, Eni Bukat Ltd,

Marathon International Petroleum Indonesia Limited, Statoil

Indonesia Karamas AS dan Talisman (Sageri) Ltd untuk

menyediakan 2 (dua) kapal dengan nilai kontrak sebesar

USD 57,959,800.

PT Wintermar, a subsidiary, entered into a charter contract

with MSEC, whose members include Anadarko Popodi Ltd,

Conocophilips (Kuma) Ltd, Eni Bukat Ltd, Marathon

International Petroleum Indonesia Limited, Statoil

Indonesia Karamas AS dan Talisman (Sageri) Ltd to supply

2 (two) platform supply vessels for total contract value of

USD 57,959,800.

b. Premier Oil Natuna Sea BV (Premier) b. Premier Oil Natuna Sea BV (Premier)

Berdasarkan Charterparty No. CO-08-076 tanggal

29 Agustus 2008, Wintermar menyewakan kapal MV Fos

Star kepada Premier dengan nilai kontrak sebesar

USD 9,052,000.

Based on the Charterparty No. CO-08-076 dated August

29, 2008, Wintermar charters vessel MV Fos Star to

Premier for total contract sum of USD 9,052,000.

c. PT Conoco Phillips Indonesia (Conoco) c. PT Conoco Phillipss Indonesia (Conoco)

Berdasarkan Marine Vessel Services Agreement tanggal

27 April 2008, Wintermar menyewakan kapal SMS Express,

CB Pesat dan CB Petir kepada Conoco dengan nilai kontrak

sebesar USD 12,286,447.50.

Based on the Marine Vessel Services Agreement dated

April 27, 2008, Wintermar charters vessel SMS Express,

CB Pesat and CB Petir to Conoco for contract value of

USD 12,286,447.50.

d. PT Chevron Pacific Indonesia (Chevron) d. PT Chevron Pacific Indonesia (Chevron)

Berdasarkan Charter Party Contract tanggal 31 Agustus

2007 yang telah diubah pada tanggal 1 November 2008,

Wintermar menyewakan 2 unit kapal jenis Landing Craft Tug

dan Tug Boat kepada Chevron dengan nilai kontrak sebesar

USD 4,013,880 untuk sewa kapal dan Rp 3.141.000 untuk

biaya pengurusan kepelabuhan.

Based on the Charterparty Contract dated August 31, 2007

which has been amended on November 1, 2008,

Wintermar charters 2 units of vessel Landing Craft Tug

type and Tug Boat type to Chevron for contract value of

USD 4,013,880 for vessels charter and

Rp 3,141,000 for cost of port clearance.

e. Santos (Sampang) Pty Ltd (Santos) e. Santos (Sampang) Pty Ltd (Santos)

Berdasarkan Surat Penunjukan Pemenang

Ref. No.001724/P&L/SAM/XII/10 tanggal 28 Desember 2010,

Wintermar menyewakan 1 unit Crew Boat kepada Santos

dengan nilai kontrak sebesar USD 4,451,500.

Based on Award Letter Ref.No.001724/P&L/SAM/XII/10

dated 28 December 2010, Wintermar charters 1 unit of

Crew Boat to Santos for contract value of USD 4,451,500.

3. Wintermar mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan

WJL, pihak hubungan istimewa pada tanggal 2 November

2008. Wintermar menyewa 1 (satu) lantai dari bangunan milik

WJL selama 5 tahun mulai dari tanggal 1 Desember 2008

sampai dengan 30 November 2013 seharga Rp 3.306.240.

3. Wintermar entered into a rental agreement with WJL, a

related party, dated November 2, 2008 to rented 1 (one) floor

of WJL’s building for 5 years started December 1, 2008 until

November 30, 2013 for Rp 3,306,240.

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 57 Paraf:

4. PT Sentosasegara Mulia Shipping (Sentosa), perusahaan anak,

mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan WJL, pihak

hubungan istimewa pada tanggal 31 Oktober 2008. Sentosa

menyewa 1 (satu) lantai dari bangunan milik WJL seluas

467,40 m2 selama 5 tahun mulai dari tanggal 1 November 2008

sampai dengan 31 Oktober 2013 sebesar Rp 2.804.400

4. PT Sentosasegara Mulia Shipping (Sentosa), a subsidiary,

entered into a rental agreement with WJL, a related party

dated October 31, 2008. Sentosa rents 1 (one) floor of

WJL”s building of 467,40 square meter for 5 years period

starting November 1, 2008 to October 31, 2013 for a lump

sum of Rp 2,804,400.

5. Pada tanggal 22 Agustus 2008, PT Hammar Marine Offshore

(Hammar), perusahaan anak, selaku pihak pembeli dan

PT Hamdok Argokaravi Raya (pemegang saham Hammar)

selaku pihak penjual menandatangani perjanjian pembangunan

kapal serba guna dengan nilai sebesar USD 4,500,000.

Pembayaran akan dilakukan dalam 9 (sembilan) termin

pembayaran sesuai kemajuan fisik pekerjaan.

5. On August 22, 2008, PT Hammar Marine Offshore

(Hammar), a subsidiary, as the purchaser and PT Hamdok

Argokaravi Raya (the shareholders of Hammar) as the

seller, entered into a construction agreement of one (1) multi

purpose vessel with a value of USD 4,500,000. The

payments will be made in 9 (nine) installments based on

physical completion of work.

Management berkeyakinan bahwa tidak terdapat kondisi-kondisi

yang mempengaruhi kelangsungan perikatan-perikatan di atas. Management believes that there are no conditions that affect

the continuity of commitments above.

32. Penerbitan Standar Akuntansi 32. New Accounting Pronouncement Keuangan baru

Sampai dengantanggal penyelesaian laporan keuangan, Ikatan

Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi

Keuangan (SAK) serta mencabut beberapa PSAK tertentu. Standar-

standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif sebagai

berikut:

As of the date of financial statements, Indonesia Institute of

Accountants has issued a revised Statement of Financial

Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial

Accounting Standards (ISAK) and pull out some specific PSAK.

Financial accounting standars will become effective as follows:

Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010 Periods on or after January 1, 2010

− PSAK 26 (Revisi 2008), Biaya Pinjaman.

− PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian

dan Pengungkapan.

− PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan

dan Pengukuran.

− PSAK 26 (Revised 2008), Loan Cost.

− PSAK 50 (Revised 2006), Financial Instruments:

Presentation and Disclosure.

− PSAK 55 (Revised 2006), Financial Instruments:

Recognition and Measurement.

Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 Periods on or after January 1, 2011

− PSAK 1 (Revisi 2009) ”Penyajian Laporan Keuangan”

− PSAK 2 (Revisi 2009) ”Laporan Arus Kas”.

− PSAK 3 (Revisi 2010) ”Laporan Keuangan Interim”

− PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian

dan Laporan Keuangan Tersendiri”

− PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi”

− PSAK 7 (Revisi 2010) ”Pengungkapan Pihak-Pihak yang

Berelasi”

− PSAK 8 (Revisi 2010) ”Peristiwa Setelah Tanggal Neraca”

− PSAK 12 (Revisi 2009) “Bagian Partisipasi dalam Ventura

Bersama”

− PSAK 15 (Revisi 2009) ”Investasi Pada Entitas Asosiasi”

− PSAK 19 (Revisi 2010) ”Aset Tak Berwujud”

− PSAK 1 (Revised 2009) ”Presentation of Financial

Statements”

− PSAK 2 (Revised 2009) ”Statement of Cash Flows”

− PSAK 3 (Revised 2010) ”Interim Financial Reporting”

− PSAK 4 (Revised 2009) “Consolidated and Separated

Financial Statement”

− PSAK 5 (Revised 2009) “Operating Segment”

− PSAK 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosure”

− PSAK 8 (Revised 2010) “Events after Balance Sheet

Date”

− PSAK 12 (Revised 2009) “Interest in Joint Ventures”

− PSAK 15 (Revised 2009) ”Investment in Associates”

− PSAK 19 (Revised 2010) “Intangible Assets”

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 58 Paraf:

− PSAK 22 (Revisi 2010) ”Kombinasi Bisnis”

− PSAK 23 (Revisi 2010) ”Pendapatan”

− PSAK 25 (Revisi 2009) ”Kebijakan Akuntansi, Perubahan

Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”

− PSAK 48 (Revisi 2009) ”Penurunan Nilai Aset”

− PSAK 57 (Revisi 2009) ”Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan

Aset Kontinjensi”

− PSAK 58 (Revisi 2009) ”Aset Tidak Lancar yang Dimiliki

untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”

− ISAK 7 (Revisi 2009) ”Konsolidasi Entitas Bertujuan

Khusus”

− ISAK 9 ”Perubahan atas Liabilitas Purnaoperasi, Liabilitas

Restorasi dan Liabilitas Serupa”

− ISAK 10 ”Program Loyalitas Pelanggan”

− ISAK 11 ”Distribusi Aset Non Kas kepada Pemilik”

− ISAK 12 ”Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi

Nonmoneter oleh Venturer”

− ISAK 14 ”Aset Tak Berwujud: Biaya Situs Web”

− ISAK 17 ”Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”

− PSAK 22 (Revised 2010) “Business Combination”

− PSAK 23 (Revised 2010) “Revenue”

− PSAK 25 (Revised 2009) ”Accounting Policies, Changes

in Accounting Estimates and Errors”

− PSAK 48 (Revised 2009) ”Impairment of Assets”

− PSAK 57 (Revised 2009) ”Provisions, Contingent

Liabilities and Contingent Assets

− PSAK 58 (Revised 2009) “Non-current Assets Held for

Sale and Discontinued Operations”

− ISAK 7 (Revised 2009) “Consolidation – Special Purpose

Entities”

− ISAK 9 “Changes in Existing Decommissioning,

Restoration and Similar Liabilities”

− ISAK 10 “Customer Loyalty Programmes”

− ISAK 11 “Distribution of Non-cash Assets to Owners”

− ISAK 12 “Jointly Controlled Entities: Non Monetary

Contributions by Venturers”

− ISAK 14 ”Intangible Assets: Web Site Cost”

− ISAK 17 “Interim Financial Reporting and Impairment”

Perusahaan tidak menerapkan lebih awal PSAK dan ISAK tersebut

di atas dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan

keuangan.

The Company does not implement earlier those PSAKs and

ISAKs and has not determined their impact on the

consolidated financial statements.

33. Program Pemberian Opsi Saham 33. Management and Employee Kepada Manajemen dan Karyawan (MESOP) Share Option Program (MESOP)

Progam MESOP telah disetujui pada tanggal 27 Agustus 2010

berdasarkan persetujuan seluruh pemegang saham. MESOP

memberikan hak opsi pembelian kepada peserta program untuk

membeli saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel

Perusahaan, dengan jumlah keseluruhan sebanyak 1% dari modal

ditempatkan dan disetor

MESOP was approved on August 27, 2010 based on the

approval from all shareholders. MESOP grants a buy option to

participants in the program to buy new shares to be issued from

the authorized capital of the Company, with a total of 1% of the

issued and paid up capital.

Pelaksanaan program MESOP akan dilakukan dengan menerbitkan

hak opsi dalam 2 (dua) tahap. Harga pelaksanaan akan mengacu

pada keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep 305/BJ/07-

2004 tanggal 19 Juli 2004, yaitu sekurang-kurang 90% dari harga

rata-rata penutupan saham Perusahaan selama kurun waktu

25 (dua puluh lima) hari bursa berturut-turut di pasar reguler

sebelum laporan akan dilaksanakannya Periode Pelaksanaan.

MESOP implementation will be done by issuing option rights

within 2 (two) stages. The exercise price is at approximately

90% of the average closing price of the Company's shares

during the 25 (twenty five) consecutive trading days in the

regular market before date of the report of planning of

Implementation Period, as stipulated in the decision of the

Board of Directors of Jakarta Stock Exchange No. Kep

305/BJ/07-2004 dated July 19, 2004.

Program MESOP akan dilaksanakan dalam 2 tahap: (1) Tahap I

didistribusikan sejumlah 16.000.000 opsi pada tanggal 17 Maret

2011 dengan umur opsi 5 tahun dan harga pelaksanaan Rp 300

per saham; (2)Tahap II sejumlah 19.500.000 opsi sebelum akhir

Maret 2012. Umur dan harga pelaksanaan opsi Tahap II belum

ditentukan.

MESOP will be implemented in 2 stages: (1) Stage I distribution

of 16,000,000 options on March 17, 2011 with 5 year period of

Rp 300 per share, and (2) Stage II of 19,500,000 options before

March 2012. The period and excercise price of Stage II options

has not yet been determined.

PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK DAN PERUSAHAAN ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL KONSOLIDASIAN (Lanjutan) STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (InThousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Final.draft/March 30, 2011 59 Paraf:

34. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca 34. Subsequent Events

• Pada tangal 6 Januari 2011, ABP menjual kapal tipe utility

Vessel SMS Spectrum kepada Marco Polo Offshore (II) Pte Ltd,

pihak ketiga dengan harga jual USD 4,870,000.

• Pada tanggal 20 Februari 2011, Wintermar membeli kapal Vos

Odyssey dari Offshore Support Vessel 15 Pte Ltd, pihak ketiga,

dengan harga beli USD 2,900,000.

• On January, 11 2011, ABP sold a utility vessel SMS

Spectrum to Marco Polo Offshore (II) Pte Ltd, a third party

with selling price USD 4,870,000.

• On February 20, 2011, Wintermar purchase a vessel, Vos

Odessey, from Offshore Support Vessel 15 Pte Ltd, a third

party, with purchasing price USD 2,900,000.

• Pada tanggal 12 Januari 2011, Perusahaan dan Wintermar

mendirikan sebuah perseroan terbatas dengan nama PT Win

Offshore yang berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia.

• Pada tanggal 12 Januari 2011, Perusahaan dan Lanpan Pte Ltd,

Perusahaan yang berdomisili di Singapura, mendirikan sebuah

perseroan terbatas dengan nama PT Winpan Offshore yang

berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia.

• On January 12, 2011, the Company and Wintermar

established a company with the name of PT Win Offshore,

based in South Jakarta, Indonesia.

• On January 12, 2011, the Company and Lanpan Pte Ltd, a

company domiciled in Singapore, established a company with

the name PT Winpan Offshore based in West Jakarta,

Indonesia.

35. Reklasifikasi Akun 35. Reclassification of Account

Akun rugi penurunan nilai piutang tahun 2009 telah direklasifikasi

agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian

tahun 2010.

The account of loss on impairment of receivable in 2009 was

reclassified to conform with the presentation of 2010

consolidated financial statements.

36. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan 36. Management Responsibility on the Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan

laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal

25 Maret 2011.

The management of the Company is responsible for the

preparation of the consolidated financial statements which

were completed on March 25, 2011.

Menyetujui,

Nely Layanto

Direktur / Director

Janto Lili

Controller

d1/March 30, 2011 Paraf:

Lampiran I Attachment I PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK (Perusahaan Induk Saja) (Parent Company Only) NERACA BALANCE SHEETS Per 31 Desember 2010 dan 2009 As of December 31, 2010 and 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2010 2009

Rp Rp

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan Setara Kas 195,991,051 6,319,163 Cash and Cash Equivalents

Piutang Usaha Accounts Receivable

Hubungan Istimewa 27,289,184 5,251,617 Related Parties

Pihak Ketiga Third Parties

(Setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai (Net of allowance for impairments of

sebesar Rp 673.352 pada 31 Desember 2010) 7,623,566 7,794,887 Rp 673,915 as of December 31, 2010)

Piutang Lain-lain - Pihak Ketiga 215,744 375,874 Others Receivable - Third Parties

Pajak Dibayar di Muka 288,678 70,156 Prepaid Taxes

Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka 1,851,780 71,620 Advances and Prepaid Expenses

Jumlah Aset Lancar 233,260,003 19,883,317 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS

Piutang Hubungan Istimewa Due from Related Parties

(Setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai (Net of allowance for impairments of

sebesar Rp 543.464 dan Rp 2.945.589 103,852,120 53,765,767 Rp 543,464 and Rp 2,945,589

pada 31 Desember 2010 dan 2009) as of December 31, 2010 and 2009)

Uang Muka Setoran Modal 101,805,200 -- Advance for Future Stock

Investasi pada Perusahaan Anak dan Asosiasi 624,739,352 372,279,925 Investment in Subsidiaries and Associates

Aset Pajak Tangguhan 135,866 736,397 Deferred Tax Assets

Aset Tetap Fixed Assets

(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan (Net of accumulated depreciation of

Rp 27.775.803 dan Rp 33.376.119 Rp 27,775,803 and Rp 33,376,119

masing-masing per 31 Desember 2010 dan 2009) 84,314,975 95,381,414 as of December 31, 2010 and 2009)

Aset Tidak Lancar Lainnya 32,550 750,000 Others Non Current Assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 914,880,063 522,913,503 Total Non Current AssetsJUMLAH AKTIVA

JUMLAH ASET 1,148,140,066 542,796,820 TOTAL ASSETS

d1/March 30, 2011 Paraf:

Lampiran I Attachment I PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK (Perusahaan Induk Saja) (Parent Company Only) NERACA (Lanjutan) BALANCE SHEETS (Continued) Per 31 Desember 2010 dan 2009 As of December 31, 2010 and 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2010 2009

Rp Rp

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND

STOCKHOLDERS' EQUITY

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK SHORT TERM LIABILITIES

Hutang Usaha Accounts Payable

Hubungan Istimewa 8,210,726 3,789,054 Related Parties

Pihak Ketiga 4,306,821 941,393 Third Parties

Hutang Pajak 706,103 1,870,259 Taxes Payables

Beban yang Masih Harus Dibayar 74,139 10,830 Accrued Expenses

Hutang Lain-lain - Pihak Ketiga 8,032 79,940 Others Payable - Third Parties

Hutang Dividen -- 10,752,000 Dividend Payable

Bagian Lancar Hutang Bank Jangka Panjang 3,944,666 3,551,395 Current Portion of Long-term Bank Loans

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 17,250,487 20,994,871 Total Short Term Liabillities

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG LONG TERM LIABILITIES

Hutang Hubungan Istimewa 61,534,622 14,210,000 Due to Related Parties

Hutang Bank Jangka Panjang 7,913,161 10,744,168 Long term Bank LoansKewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja 8,031,217 2,033,734 Estimated Liabilities on Employee Benefits

Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 77,479,000 26,987,902 Total Long Term Liabillities

JUMLAH KEWAJIBAN 94,729,487 47,982,773 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS STOCKHOLDERS' EQUITY

Modal Saham Capital Stock

Nilai nominal - Par value -

Rp 100 per 31 Desember 2010 dan Rp 100 as of December 31, 2010 and

Rp 1.000.000 per 31 Desember 2009 Rp 1,000,000 as of Desember 31, 2009

Modal Dasar - Authorized Capital -

10.000.000.000 saham per 31 Desember 10,000,000,000 shares as of December 31,

2010 dan 492.184 saham per 2010 and 492,184 shares as of

31 Desember 2009 December 31, 2009

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Issued and Fully Paid -

3.550.000.000 saham per 31 Desember 3,550,000,000 shares as of December 31,

2010 dan 123.046 saham per 2010 and 123,046 shares as of

31 Desember 2009 355,000,000 123,046,000 December 31, 2009

Tambahan Modal Disetor 238,123,775 -- Additional Paid in Capital

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Restructuring Transactions Between

Entitas Sepengendali 337,777,203 337,777,203 Entities Under Common Control

Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan (1,252,218) -- Translation Adjustment

Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Difference Due to Changes of Equity

Perusahaan Anak (520,127) (308,351) Transaction in Subsidiary

Saldo Laba 124,281,946 34,299,195 Retained Earnings

Jumlah Ekuitas 1,053,410,579 494,814,047 Total Stockholers' Equity

JUMLAH KEWAJIBAN TOTAL LIABILITIES AND

DAN EKUITAS 1,148,140,066 542,796,820 STOCKHOLDERS' EQUITY

d1/March 30, 2011 Paraf:

Lampiran II Attachment II PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK (Perusahaan Induk Saja) (Parent Company Only) LAPORAN LABA RUGI STATEMENTS OF INCOME Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2010 2009

Rp Rp

PENDAPATAN 61,553,717 47,889,926 REVENUES

BEBAN LANGSUNG 35,222,646 28,221,206 DIRECT EXPENSES

LABA KOTOR 26,331,071 19,668,720 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES

Pemasaran 43,389 122,333 Marketing

Umum dan Administrasi 30,984,617 11,621,655 General and Administrative

Jumlah Beban Usaha 31,028,006 11,743,988 Total Operating Expenses

LABA (RUGI) USAHA (4,696,935) 7,924,732 INCOME (LOSS) FROM OPERATIONS

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (CHARGES)

Pemulihan Penurunan Nilai Piutang 1,728,773 -- Reversal on Impairment of receivable

Laba Pelepasan Aset Tetap 1,574,178 274,933 Gain on Disposal of Fixed Assets

Penghasilan Bunga 834,367 70,638 Interest Income

Beban Bunga (1,090,278) (554,673) Interest Expenses

Rugi Selisih Kurs - Bersih (2,854,272) (2,928,264) Loss on Foreign Exchange - Net

Lain-lain 827,495 (655,508) Others

Jumlah Penghasilan (Beban )

Lain-lain - Bersih 1,020,263 (3,792,874) Total Other Income (Charges) - Net

INCOME (LOSS) BEFORE EQUITY

LABA (RUGI) SEBELUM BAGIAN LABA IN NET EARNING OF

PERUSAHAAN ANAK/ASOSIASI (3,676,672) 4,131,858 SUBSIDIARIES/ASSOCIATE

BAGIAN LABA EQUITY IN NET EARNING OF

PERUSAHAAN ANAK/ASOSIASI 110,862,921 46,922,694 SUBSIDIARIES/ASSOCIATE

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 107,186,249 51,054,552 INCOME BEFORE INCOME TAX

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN INCOME TAX BENEFIT (EXPENSES)

Pajak Kini (533,392) (563,857) Current Tax

Pajak Tangguhan (600,532) 736,397 Deferred Tax

(1,133,924) 172,540

LABA BERSIH 106,052,325 51,227,092 NET INCOME

d1/March 30, 2011 Paraf:

Lampiran III Attachment III PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK (Perusahaan Induk Saja) (Parent Company Only) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatan Lain) (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Modal Saham/ Tambahan Modal Selisih Nilai Selisih Kurs Selisih Transaksi Saldo Laba - Jumlah Ekuitas/

Capital Stock Disetor/ Transaksi Penjabaran Perubahan Belum Ditentukan Total

Additional Paid Restrukturisasi Laporan Ekuitas Penggunaannya/ Stockholders'

in Capital Entitas Keuangan / Perusahaan Retained Equity

Sepengendali/ Translation Anak/ Earnings -

Difference in Value Adjustment Difference Due to Unappropriated

Resulting from Changes of

Restructuring Equity

Transactions Transactions

between Entities in

under Subsidiary

Common Control

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

SALDO PER 31 DESEMBER 2008 8,789,000 -- 60,968,812 -- -- 115,249,230 185,007,042 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2008

Difference in Value Resulting from

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Restructuring Transaction between

Entitas Sepengendali -- -- 276,808,391 -- -- -- 276,808,391 Entities Under Common Control

Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan

Perusahaan Asosiasi yang Dimiliki Translation Adjustment of AssociatesCompany

Perusahaan Anak -- -- -- -- (308,351) -- (308,351) Owned by Subsidiary

Dividen Tunai -- -- -- -- -- (17,920,127) (17,920,127) Cash Dividend

Dividen Saham 114,257,000 -- -- -- -- (114,257,000) -- Stock Dividend

Laba Bersih -- -- -- -- -- 51,227,092 51,227,092 Net Income

SALDO PER 31 DESEMBER 2009 123,046,000 -- 337,777,203 -- (308,351) 34,299,195 494,814,047 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2009

Setoran Modal 141,954,000 -- -- -- -- 141,954,000 Paid up Capital

Penawaran Umum Saham Perdana 90,000,000 238,123,775 -- -- -- -- 328,123,775 Initial Public Offering

Selisih Kurs Penjabaran Laporan

Keuangan -- -- -- (1,252,218) -- -- (1,252,218) Translation Adjustment

Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Difference Due to Changes of Equity

Perusahaan Anak -- -- -- -- (211,776) -- (211,776) Transaction in Subsidiary

Dividen Tunai -- -- -- -- -- (16,069,573) (16,069,573) Cash Dividend

Laba Bersih -- -- -- -- -- 106,052,325 106,052,325 Net Income

SALDO PER 31 DESEMBER 2010 355,000,000 238,123,775 337,777,203 (1,252,218) (520,127) 124,281,947 1,053,410,580 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2010

d1/March 30, 2011 Paraf:

Lampiran IV Attachment IV PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK PT WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK (Perusahaan Induk Saja) (Parent Company Only) LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2010 2009

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan dari Pelanggan 39,014,119 51,460,565 Cash Received from Customers

Pembayaran kepada Pemasok Cash Paid to Suppliers

dan Lainnya (18,260,675) (37,631,336) and Others

Pembayaran kepada Karyawan (28,692,735) (9,246,571) Cash Paid to Employees

Penerimaan Pengembalian Tagihan Pajak 68,542 -- Proceed from Tax Refund

Pembayaran Pajak Penghasilan (217,487) (2,051,355) Payment of Income Tax

Pembayaran Bunga (1,090,278) -- Interest Paid

Penerimaan Bunga 834,367 70,638 Interest Received

Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Flows Provided by (Used in)

Aktivitas Operasi (8,344,147) 2,601,941 Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Pembayaran Uang Jaminan (32,550) -- Payment of Refundable Deposit

Penerimaan Dividen -- 277,971,929 Received from Dividend

Hasil Penjualan Aset Tetap 9,060,090 800,000 Proceed from Disposal of Fixed Assets

Pembayaran Uang Muka Investasi Saham (101,805,200) -- Payment of Advance of Investment in Shares

Perolehan Aset Tetap (4,522,653) (6,844,036) Acquisitions of Fixed Assets

Penambahan Investasi Saham (144,544,500) (253,088,080) Placement of Investment in Shares

Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Flows Provided by (Used in)

Aktivitas Investasi (241,844,813) 18,839,813 Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Perolehan Hutang Bank 1,650,000 17,110,200 Proceed from Bank Loan

Penerimaan dari Pihak Hubungan Istimewa 54,596,908 13,910,000 Receipt from Related Parties

Hasil Bersih Penawaran Umum Saham Perdana 328,873,775 -- Net Proceed from Initial Public Offering

Penerimaan Setoran Modal 135,300,000 -- Receipt of Paid in Capital

Pembayaran Hutang Bank (3,681,261) (1,587,833) Payment of Bank Loan

Pembayaran Dividen (26,821,573) (7,168,127) Payment of Dividend

Pembayaran kepada Pihak Hubungan Istimewa (49,895,446) (42,819,515) Payment to Related Party Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Flows Provided by (Used in)

Aktivitas Pendanaan 440,022,403 (20,555,275) Financing Activities

KENAIKAN BERSIH KAS DAN NET INCREASE IN CASH AND

SETARA KAS 189,833,443 886,479 CASH EQUIVALENTS

EFFECTS OF FLUCTUATION IN

PENGARUH SELISIH KURS PADA EXCHANGE RATES ON

KAS DAN SETARA KAS (161,555) (659,088) CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

PADA AWAL TAHUN 6,319,163 6,091,772 BEGINNING OF THE YEAR

KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

AKHIR TAHUN 195,991,051 6,319,163 THE END OF THE YEAR

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

TAHUN TERDIRI DARI: THE END OF THE YEAR CONSIST OF:

Kas 16,085 4,949 Cash on Hand

Bank 146,995,428 3,918,719 Cash in Banks

Deposito Berjangka 48,979,538 2,395,495 Time Deposits

Jumlah 195,991,051 6,319,163 Total

AKTIVITAS PENDANAAN YANG TIDAK

MEMPENGARUHI ARUS KAS: NON CASH FINANCING ACTIVITIES:

Penambahan Modal Disetor Melalui Konversi Hutang Paid in Capital through Conversi of

Pihak Hubungan Istimewa 6,654,000 -- Due to Related Parties

Reklasifikasi Biaya Emisi Saham 750,000 -- Reclasification of Share Issuance Cost

Pembayaran Dividen Saham -- 114,257,000 Payment of Stock Deviden

Dividen Tunai yang Terhutang -- 10,752,000 Unpaid Cash Dividend

Reaching for New HeightsLaporan Tahunan 2010 Annual Report

PT Wintermar Offshore Marine TbkJl. Kebayoran Lama 155Jakarta 11560, IndonesiaTel. +62 21 530 5201 / 2Fax. +62 21 530 5203

www.wintermar.com

Lapo

ran Tah

un

an 2010 A

nn

ual R

epo

rtReaching for N

ew H

eights