Focus Forward: Wonderful Indonesia - Panorama · PDF filePEMBAHASAN MANAJEMEN DAN ANALISA...
-
Upload
vuongduong -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of Focus Forward: Wonderful Indonesia - Panorama · PDF filePEMBAHASAN MANAJEMEN DAN ANALISA...
PT. DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk.Panorama Building, 4th floorJl . Tomang Raya No. 63Jakarta 11440 - Indonesia
Phone Fax E-mail
www.panorama-destinat ion.com
: +62 21 5695 8585: +62 21 5695 8586: [email protected]
N TAHU NANLAPORAN TAHU NAN 2 0 1 20 1 22 02 0 1 ANNU AL R EPORT
TARA Tbk.SANTARA TbANTAPT. DESTINASI TIRTA NUSANT
Focus Forward:
WonderfulIndonesia
DAFTAR ISITABLE OF CONTENTS
SEKILAS PERSEROAN COMPANY AT A GLANCE
VISI & MISI VISION & MISSION
PENGHARGAAN CREDENTIAL
IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS
IKHTISAR OPERASIONAL OPERATIONAL HIGHLIGHTS
INFORMASI PERDAGANGAN SAHAM SUMMARY OF STOCK TRADING
KINERJA PERUSAHAAN CORPORATE PERFORMANCE
LAPORAN DEWAN KOMISARIS FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS
LAPORAN DEWAN DIREKSIFROM THE BOARD OF DIRECTORS
PEMBAHASAN MANAJEMEN DAN ANALISA MANAGEMENT REVIEW AND ANALYSIS
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS
KEDUDUKAN PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN THE COMPANY AND SUBSIDIARIES
STRUKTUR ORGANISASI ORGANIZATION STRUCTURE
LAPORAN KEUANGAN AUDIT FOR AUDIT REPORT
Pg. 1
Pg. 3
Pg. 7
Pg. 11
Pg. 12
Pg. 13
Pg. 14
Pg. 21
Pg. 23
Pg. 25
Pg. 37
Pg. 46
Pg. 47
Pg. 52
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 20121
Didirikan pada tahun 1972, sekarang Panorama sudah menjadi sebuah perusahan terkemuka sebagai Pemain Inbound/Destination Management company yg di dukung oleh lebih dari 435 karyawan yang handal dan 250 pemandu wisata yang terlatih. Perusahaan mengembangkan usahanya secara kompetensi, unik dan berkarasteristik yang bergerak di bidang Inbound. Yaitu melayani dan memberikan arahan kepada Tour Operator luar negeri, untuk menyediakan pelayanan dan membuat program perjalanan, seperti untuk Group, Individual, Incentive, Special Interest Tours, Overland Tours dan banyak lagi jasa lainnya yang kita berikan meliputi area: Sumatera, Jawa, Sulawesi, Bali, Lombok, (NTB and NTT), Irian Jaya/Papua dan daerah tujuan wisata lainya di Indonesia. Beroperasi di beberapa tujuan utama daerah pariwisata yang paling penting seperti : Bali, Yogyakarta, Lombok, Medan, Makassar, Labuan Bajo dan masih merencanakan untuk membuka kantor perwakilannya di daerah tujuan wisata yang lainnya.
Produk dan LayananOverland and Round Trip Tours, Beach Holiday, Daily Sightseeing, Coach & Rental, Free and easy Program, Stopover program, Incentive Tours, Adventure Tours, Special Interest Program. Produk unggulan perseroan adalah: Sumatera dan Java Overland, Bali Beach holidays, Lombok, Komodo, Tana Toraja. Dan juga permintaan yang tinggi untuk Incentive Group ke Bali, yang semuanya di kemas secara khusus, unik berdasarkan permintaan dari pelanggan.
Jenis Kendaraan Kami memiliki armada yg modern, dari jenis mobil kecil dan bus, seperti speed limitation, Power steering, Seat belts dan kualitas konstruksi besi body yang prima. Untuk kenyamanan pelanggan, kendaraan di lengkapi dengan reclining seats, Penyejuk Udara dan Interior yg mewah. Ada 28 Unit Deluxe Bus, 20 unit Microbus, 9 unit commuter, 18 unit Elf, 85 unit Mini Bus APV. Pelanggan perseroan adalah wholesaler/tours operator, tours & travel, maskapai penerbangan,operator pelayanan, dan incentive house/planner yang mayoritas berasal dari negara Eropa Tengah & Eropa Timur, USA & Canada, Timur Tengah dan beberapa kawasan Asia Pasifik, India, Iran dan lainnya. Perseroan mampu menyediakan produk dan harga yang kompetitif untuk kepentingan mitra bisnis negeri.
Perseroan masih aktif dalam keikutsertaan setiap tahun di beberapa pameran wisata internasional, antara lain International Tourisme Bourse/ ITB Berlin, World Travel Market London, ASEAN Travel Forum/ATF, Arabian Travel Mart/ATM Dubai, Pacific Asia Travel Association/PATA Mart, UTAZA Travel Fair Hungarian, MADI Travel Mart Checzh Republic, MATKA Finland, Serbian Travel Mart Beograd, Poland Travel Mart Warsaw, Bucharest Holiday Expo Rumania,Vakantieu Beurs Holland,VTB Reishappening Brussel, Rimini Travel Mart Italy, ITB Asia Singapore, MATTA fair Malayasia dan ITCMA Bangkok secara tidak langsung mengangkat merek dagang Panorama. Disamping itu, perjalanan keliling dan promosi, kemitraan jaringan pemasaran strategis, dan penyelenggaraan edukasi (FAM TRIP) memberikan landasan untuk menjamin berlanjutnya pertumbuhan pasar.Anak perusahaan di bawah PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbk. : PT. Destinasi Garuda Wisata PT. Duta Chandra KencanaTahun 2008, PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk. tercatat sebagai Perusahaan Publik.
SEKILAS PERSEROANCOMPANY AT A GLANCE
2012 ANNUAL REPORT | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk 2
Established in 1972, Panorama now is an industry leading, full service Destination Management Company. It is supported by more than 435 excellent staff and 250 well-trained freelance guides. Panorama Destination Management Company develops its core competences based on the unique characteristics required to serve inbound tourists. It provides overseas tour operators with professional advice and an extensive range of inbound itineraries for group series, FIT programs, incentive programs, special interest tours and escorted overland tours by coach, train, and airline. Many other supporting activities cover the areas of Sumatra, Java, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Irian Jaya, and other tourism destinations in Indonesia. We operate in main destinations such as Jakarta, Bali, Yogyakarta, Lombok, Medan, Ujung Pandang, Labuan Bajo in Flores. Yet, a continuous plan to expand the network in Indonesia such as Padang/West sumatra and other cities. Product and Service: Indonesia Round Trip Tours, Beach Holiday, Daily Sightseeing, Coach & Rental, Free and easy Program, Stopover program, Incentive & Adventure Tours.
Products and ServicesThe best-selling products of Panorama Destination are the Sumatra and Java overland tours, Bali beach holidays and tours to Lombok, Komodo, Sumba and Toraja land as well as a strong business for Incentive groups to Bali. Everything is specialized, unique, and based on the client’s needs. Nothing is mass-produced.
CoachesOur modern fleet of cars and buses offer the latest refinements in safety, such as speed limitation, power steering, seat belts, and high quality metal body construction. For the comfort of our guests they are equipped with reclining seats, air-conditioning, and a luxury interior. 28 units of Deluxe Bus, 20 units of Microbus, 9 units of Commuter, 18 units of Elf, 85 units of APV mini Bus. The Company’s clients are respected overseas wholesalers, Tours operators, Tours & travels, airlines. Cruise Operators, incentive houses/planners, mainly from Central & Eastern Europe, USA & Canada, Malaysia, Singapore, Vietnam, Middle East, India, Srilanka, and some other Asia Pacific countries.
The Company and respective suppliers manages to provide a good product and competitive rates for the benefit of all partners. The company is still active to presence in international major travel trade fairs, among others include: International Tourism Bourse/ITB Berlin, World Travel Market London, ASEAN Tourism Forum, Arabian Travel Mart Dubai, Pacific Asia Travel Association Mart, UTAZA Travel Fair Hungarian, MADI Travel Mart Czech Republic, MATKA Finland, Serbian Travel Mart Beograd, Poland Travel Mart, Bucharest Holiday Expo Rumania, Vakantie Beurs Holland, VTB Brussel, Rimini Travel mart Italy, ITB Asia Singapore, MATTA Fair Malaysia, and ITCMA Bangkok, usually leveraging Panorama’s prominent brand name, long-term track records, and proven capabilities. In addition to those travel-trade fairs presences, regular international road shows, marketing strategic alliances networking, and educational Familiarization trips provide an effective base to ensure a continuous market growths.Subsidiary Companies of PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbk.: PT. Destinasi Garuda Wisata PT. Duta Chandra KencanaIn 2008, PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk. was registered as Public Listed Company
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 20123
VISI & MISIVISION & MISSION
“Menduniakan Panorama“ dengan :• Menjadi pemimpin industri sejati
di semua bidang usaha yang kami lakukan.
• Memiliki kehadiran dan daya saing yang kuat di tingkat lokal dan global.
• Mensinergikan segenap sumber daya yang dimiliki untuk memaksimalkan manfaat kepada para pemangku kepentingan (pelanggan, rekanan, karyawan, pemilik perusahaan dan lingkungan) Ikut serta dalam menciptakan nilai-nilai yang bermanfaat secara berkelanjutan bagi kehidupan manusia.
• Berkontribusi dalam menciptakan kehidupan yangbermakna.
“To make the world belong to Panorama”, by :• Becoming the real industry
leader in all the markets and businesses we enter.
• Having a strong local & global presence and competitiveness
• Synergizing all our resources to maximize values to the stakeholders.
• Contributing sustainable meaningful values to human life.
VISI Vision
2012 ANNUAL REPORT | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk 4
• Kami adalah sebuah kelompok perusahaan terintegrasi yang bergerak di bidang pariwisata, transportasi, ‘hospitality’, dan bidang usaha terkait lainnya.
• Dengan handal dan sepenuh hati kami memberikan pengalaman-pengalaman unik yang menyenangkan melalui layanan inovatif dan prima.
• Kami memberikan kepuasan kepada para pemangku kepentingan (pelanggan, rekanan, karyawan, pemilik perusahaan dan lingkungan) dengan pertumbuhan dan manfaat yang berkelanjutan.
• Kami akan “MENJADIKAN PANORAMA MILIK DUNIA”
• We are an integrated group of companies, focusing on tourism, transportation, hospitality and related businesses.
• We smartly and passionately deliver unique and pleasant experiences through innovative and excellent services.
• We delight our stakeholders with sustainable growth and great values.
• We make “PANORAMA BELONG TO THE WORLD”
MISI Mission
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 20125
NILAI KAMI
Values
Percaya dengan sepenuhnya kepada S.P.I.R.I.T Panoramanian :
• SYNERGY : Saling melengkapi dan memanfaatkan kelebihan yang ada untuk mencapai hasil yang lebih baik. Komunikasi yang efektif adalah syarat utama.
• PURSUIT OF EXCELLENCE : Selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam setiap hal yang dilakukan.
• INTEGRITY : Adil dan menjunjung tinggi etika bisnis.• RELIABILITY : Bersungguh-sungguh dalam memenuhi setiap komitmen.• INNOVATIVE & PROACTIVE : Selalu berusaha mencari cara-cara.
baru dalam menciptakan jasa dan manfaat yang unik. Handal dalam mengantisipasi setiap tantangan.
• TRULY CARE : Sepenuh hati dalam melayani dan membantu.
• SYNERGY: Complementing and taking advantage of our various strengths to achieve greater results. Effective communication is essential.
• PURSUIT OF EXCELLENCE: Striving continuously to be the best in everything we do
• INTEGRITY: Fairness in business dealings and consistently respects the highest standard of business ethics.
• RELIABILITY: Going the extra-mile to consistently deliver as promised• INNOVATIVE & PROACTIVE: Continuously seek for new ways to deliver
unique services and values. Smartly anticipating all challenges.• TRULY CARE: Being compassionate and bringing smiles to millions.
2012 ANNUAL REPORT | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk 6
JIWA SERVIS KAMI
OUR SERVICE SOUL
• Reliability (Handal) – melayani sesuai komitmen dengan konsisten.• Convenience (Mudah) – memberi banyak kemudahan bagi pelanggan.• Comfort (Nyaman) – memberi banyak kenyamanan bagi pelanggan.• Fair Value (Adil) – menghasilkan manfaat yang terbaik untuk semua.• Unique Experiences (Pengalaman Unik) – menciptakan pengalaman
dan kesan-kesan yang unik dan khas.• Flexible solutions (Solusi yang Fleksibel) – handal dalam memenuhi
kebutuhan dan harapan pelanggan.• Recognition (Menghargai) – menjunjung tinggi dan menghargai setiap
pelanggan.
• Reliability – delivering as promised, consistently. • Convenience – making things easy for customers.• Comfort – making customers feel good.• Fair Value – providing best-possible benefits.• Unique experiences – creating “one-of-a-kind” moments.• Flexible solutions – smartly addressing customers’ needs &
expectations.• Recognition – valuing customers by meaningful appreciation &
respect.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 20127
PENGHARGAAN CREDENTIAL
CREDENTIAL 2012
ATLET CENTURY HOTEL - JAKARTAMILLENIUM HOTEL - JAKARTAGRAND MELIA - JAKARTAMERCURE KOTA - JAKARTALUMIRE HOTEL - JAKARTATHE PAPANDAYAN HOTEL - JAKARTAASTON BRAGA - BANDUNGAEROWISATA HOTELS & RESOR
ACCOR HOTELS INDONESIA
JAYAKARTA HOTELS AND RESORT ASTON BALI RESORT & SPA AYODYA RESORT BALIBALI TROPIC RESORT AND SPA-BALIGRAND MIRAGE & CLUB MIRAGERESORT & SPA, BALIHOLIDAY INN BARUNA- BALIINTERCONTINENTAL BALI RESORTJAYAKARTA HOTELS & RESORTKAMANDALU RESORT-BALIMELIA BENOA , BALIMELIA BALI RESORT & SPAMELIA PUROSANI JOGYAQUALITY HOTEL YOGYANIKKO BALI RESORT & SPA, BALINUSA DUA BEACH HOTEL-BALITHE WESTIN RESORT, BALIRAMADA BENOA-BALIRAMADA BINTANG BALISANUR PARADISE PLAZA-BALIALILA HOTELS & RESORT-INDONESIARAMA HOTELS & RESORT-BALI
PURI SARON HOTELS- BALIRISATA HOTEL-BALITHE HAVEN BALITHE 101 BALI
Best producer for Europe marketBest producer inbound marketBest partnership inbound MarketBest producer European MarketPefer partner for Inbound marketPefer partner for Inbound marketNo 1 producerBest Producer Grand Preanger, Sanur Beach Hotel, Senggigi Beach HotelTop Producer At :Sofitel Seminyak, Novotel Bali,Mercure Sanur, Novotel LombokBest producer (Bandung,Yogya,Bali, Lombok)No 1 Best ProducerBest SupporterBest Producer For France Market
The Best 5 ProducerThe Best 5 ProducerExcellent Partnership Excellent PartnershipExcellent PartnershipExcellent PartnershipExcellent Partnership & Best SupporterBest Producer For Europe MarketNo 1 Best ProducerBest Supporter For European MarketExcellent PartnershipBest Supporter For European MarketNo 1 Top ProducerNo 1 Producer For Europe MarketExcellent PartnershipExcellent PartnershipExcellent Partnership, One Of BestSupporter For Rama CandidasaBest Producer and Excellent parnertshipExcellent PartnershipExcellent PartnershipExcellent Partnership
2012 ANNUAL REPORT | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk 8
Borobudur, or Barabudur, is a ninth-century Mahayana
Buddhist monument near Magelang, Central Java, Indonesia.
The Monument comprises six square platforms topped by three
circular platfroms, and is decorated with 2,672 relief panels and
504 Buddha statues. A main dome, located at the center of the
top platform, is surrounded by 72 Buddha statues seated
inside perforated stupa.
BOROBUDURthe history of Indonesia
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 201211
IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHTS
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIANCONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
LIABILITAS & EKUITASLIABILITY & EQUITY
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASICONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME
RASIO KEUANGANFINANCIAL RATIO
ASET | ASSETS
Aset Lancar Current AssetsAset Tidak LancarNoncurrent AssetsJumlah AsetTotal Assets
Liabilitas Jangka Pendek Current LiabilitiesLiabilitas Jangka PanjangNoncurrent LiabilitiesTOTAL LIABILITASTOTAL LIABILITIESEkuitas Shareholder’s EquityJumlah Liabilitas & EkuitasTotal Liability & Equity
Pendapatan RevenueBeban Pokok PenjualanDirect CostsLaba Bruto Gross ProfitBeban Usaha Operating ExpenseLaba (Rugi) Usaha Operating Profit (Loss)Penghasilan (Beban) Lain-Lain Other Income (Expense)Beban Pajak Tax ExpenseHak MinoritasMinority InterestLaba Bersih Net IncomeLaba Bersih per Saham DasarBasic Earnings per Share
Rasio Laba Terhadap Jumlah EkuitasNet Income To Shareholders EquityRasio Aset Lancar Terhadap Kewajiban LancarCurrent RatioRasio Kewajiban Terhadap Ekuitas Debt To Equity Ratio
70,939
102,280
173,219
28,959
37,274
66,233
106,986
173,219
193,970
158,616
35,354
26,170
9,184
(1,582)
2,256
649
5,995
9.87
10.9%
172.6%
88.5%
5.0%
245.0%
63.8%
2.7%
221.3%
55.6%
3.0%
154.2%
73.4%
29,151
32,043
61,194
110,004
171,198
231,413
197,201
34,212
29,101
5,110
98
2,190
989
4,008
5.61
41,442
46,853
88,269
120,249
208,545
265,530
221,220
44,310
35,597
7,846
(2,697)
2,422
807
4,401
6.16
62,608
55,125
117,733
126,190
245,924
254,186
197,575
56,611
40,446
12,062
(4,401)
4,121
917
7,941
12.39
Dec-08
Dec-08
Dec-08
Dec-08
Dec-09
Dec-09
Dec-09
Dec-09
Dec-10
Dec-10
Dec-10
Dec-10
Dec-11
Dec-11
Dec-11
Dec-11
64,497
106,701
171,198
63,912
144,633
208,545
81,026
164,898
245,924
In 000.000 IDR
71,620
158,049
229,669
55,519
36,813
92,332
137,336
229,669
280,377
216,741
63,636
46,846
12,757
(4,932)
3,611
731
9,145
11,77
6.6%
129%
67.2%
Dec-12
Dec-12
Dec-12
Dec-12
Note : Jumlah saham beredar pada masing masing tahun adalah 715.000.000 lembar saham Number of shares outstanding each year are 715.000.000 shares
2012 ANNUAL REPORT | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk 12
IKHTISAR OPERASIONALOPERATIONAL HIGHLIGHTS
PENDAPATAN USAHAREVENUE
BEBAN POKOK PENJUALANCOST OF SALES & SERVICE
LABA KOTORGROSS PROFIT
LABA RUGI KONSOLIDASICONSOLIDATED STATEMENTS
Paket Perjalanan Wisata Series Package TourPerjalanan Wisata PilihanOptional TourSewa Ruang Kantor Office Space Rental
TOTAL
Paket Perjalanan WisataSeries Package TourPerjalanan Wisata PilihanOptional TourSewa Ruang Kantor Office Space Rental
TOTAL
Pendapatan RevenueBeban Pokok PenjualanDirect CostsLaba Bruto Gross ProfitBeban Usaha Operating ExpenseLaba (Rugi) Usaha Operating Profit (Loss)Penghasilan (Beban) Lain-Lain Other Income (Expense)
Laba Bersih Net IncomeLaba Bersih per Saham (Rupiah)Basic Earnings per Share (IDR)
154,123
36,846
3,000
193,969
125,173
31,589
1,851
158,613
35,356
193,969
158,616
35,354
26,170
9,184
(1,582)
5,995
9.87
186,836
41,523
3,053
231,412
163,107
32,003
2,089
197,199
34,213
231,413
197,201
34,212
29,101
5,110
98
4,008
5.61
228,251
33,326
3,953
265,530
192,069
26,289
2,861
221,220
44,311
265,530
221,220
44,310
35,597
7,846
(2,697)
4,401
6.16
215,591
35,184
3,411
254,186
164,962
29,868
2,745
197,575
56,611
254,186
197,575
56,611
40,446
12,062
(4,401)
7,941
12.39
Dec-08
Dec-08
Dec-08
Dec-08
Dec-09
Dec-09
Dec-09
Dec-09
Dec-10
Dec-10
Dec-10
Dec-10
Dec-11
Dec-11
Dec-11
Dec-11
In 000.000 IDR
223,979
52,160
4,258
280,397
179,591
34,578
2,572
216.741
63,636
280,377
216,741
63,636
46,846
12,757
(4,932)
9,145
11,77
Dec-12
Dec-12
Dec-12
Dec-12
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 201213
INFORMASI PERDAGANGAN SAHAMSUMMARY OF STOCK TRADING
Data sources : Divisi Perdagangan - PT.Bursa Efek Indonesia, 3 Januari 2013
Data sources : Divisi Perdagangan - PT.Bursa Efek Indonesia, 3 Januari 2013
Data sources : PT.Blue Chip Mulia, 2 Januari 2013
KURS AKHIR
Jumlah 214,500 33,168,500 32
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
4,255,500
0
0
0
0
650,000
0
0
0
0
0
0
NO BULAN
BULAN
JUMLAHSAHAMTERCATAT
KAPITALISASIPASAR
VOLUMEPERDAGANGAN
DI PASAR NEGOSIASI(unit)
TTG(Rp)
TRD(Rp)
AKHIR(Rp)
MODAL Pemegang Saham Dengan Kepemilikan >=5% Pemegang Saham Dengan Kepemilikan <5%
Dasar(Jumlah Saham)
Disetor(Jumlah Saham)
JumlahPemegang
Saham
JumlahPemegang
Saham
% KepemilikanSaham
% KepemilikanSaham
Jumlah Saham Jumlah Saham
VOLUME(unit)
NILAI(Rp)
FREK(x)
IHSI
IHSI
KURS (RG)PEREDARAN SAHAM DI PASAR REGULER
POSISI AKHIR BULAN
72,930,000,000
112,255,000,000
111,540,000,000
107,250,000,000
103,675,000,000
103,675,000,000
103,675,000,000
106,535,000,000
114,400,000,000
114,400,000,000
114,400,000,000
114,400,000,000
715,000,000
715,000,000
715,000,000
715,000,000
715,000,000
715,000,000
715,000,000
715,000,000
715,000,000
715,000,000
715,000,000
715,000,000
500,000,000
500,000,000
500,000,000
500,000,000
500,000,000
500,000,000
500,000,000
500,000,000
500,000,000
500,000,000
500,000,000
500,000,000
215,000,000
215,000,000
215,000,000
215,000,000
215,000,000
215,000,000
215,000,000
215,000,000
215,000,000
215,000,000
215,000,000
215,000,000
69.93%
69.93%
69.93%
69.93%
69.93%
69.93%
69.93%
69.93%
69.93%
69.93%
69.93%
69.93%
30.07%
30.07%
30.07%
30.07%
30.07%
30.07%
30.07%
30.07%
30.07%
30.07%
30.07%
30.07%
51
78.5
78
75
72.5
72.5
72.5
74.5
80
80
80
80
2
16
3
2
2
0
0
4
3
0
0
0
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
120
119
117
118
117
117
117
118
114
114
114
114
305,500
1,316,000
30,342,000
150,000
150,000
0
0
590,000
315,000
0
0
0
2,000,000,000
2,000,000,000
2,000,000,000
2,000,000,000
2,000,000,000
2,000,000,000
2,000,000,000
2,000,000,000
2,000,000,000
2,000,000,000
2,000,000,000
2,000,000,000
715,000,000
715,000,000
715,000,000
715,000,000
715,000,000
715,000,000
715,000,000
715,000,000
715,000,000
715,000,000
715,000,000
715,000,000
3,000
9,000
194,500
1,000
1,000
0
0
4,000
2,000
0
0
0
102
157
156
150
145
145
145
149
160
160
160
160
160
102
157
156
150
155
0
0
149
160
0
0
0
101
102
157
156
150
155
0
0
149
160
0
0
0
160
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOVEMBER
DESEMBER
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOVEMBER
DESEMBER
KEPEMILIKAN SAHAMSTOCK OWNERSHIP
Jumlah saham keseluruhan : 715.000.000 (tujuh ratus lima belas juta saham)Number of total shares : 715.000.000 (seven hundred and fifteen million )
Stockholder Index List, as of 31 December 2012
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham emiten :Stockholders that own 5% shares or more :
1. PT. Panorama Sentrawisata Tbk2. PT. Catur Putra Nusantara
Saham yang dimiliki oleh publik kurang dari 5% :Public Stockholders that own less than 5% of shares :
Number of Shares
450,000,00050,000,000
Percentage (%)
62.94%6.99%
Total :
215,000,000
715,000,000
30.07%
100%
2012 ANNUAL REPORT | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk 14
KINERJA PERUSAHAANCORPORATE PERFORMANCE
TABEL PERKEMBANGAN PENJUALAN BERDASARKAN KELOMPOK WISATASALES DEVELOPMENT BASED ON PRODUCTS
TABEL PERKEMBANGAN JUMLAH WISMAN BERDASARKAN ASAL NEGARA FOREIGN TOURIST ARRIVAL DEVELOPMENT BASED ON COUNTRY OF ORIGIN
TABEL WISMAN YANG DIBERIKAN SERVICE OLEH MASING-MASING KANTOR CABANGNUMBERS OF FOREIGN TOURIST HANDELD BY EACH BRANCH OFFICES
Pendapatan RevenueLaba/Rugi Usaha Operating ProfitLaba Bersih Net IncomeCapex Capital ExpenditureLaba Bersih per SahamBasic Earning per share
Kelompok Wisata
Overland
Beach Holiday
Incentive / Ad Hoc
Others / Optional
Total
Asal Negara
Eropa
Amerika Slt-Utr
Asia
Afrika/Timur-Tengah
Lainnya
Total
Jakarta
Bali
Jogja
Lombok
Medan
Makassar
Total
2008
90,654
59,898
31,889
11,618
193,969
2008
69,114
4,515
12,680
576
1,256
88,141
2008
33,241
40,026
12,715
2,159
-
-
88,141
2009
125,179
55,914
36,216
14,104
231,413
2009
73,458
4,893
13,941
1,008
1,028
94,328
2009
34,309
42,415
15,138
2,466
-
-
94,328
2010
155,778
48,547
42,822
18,383
265,530
2010
83,143
5,250
25,423
1,306
1,297
116,419
2010
42,151
50,174
20,666
3,428
-
-
116,419
%
46.69%
30.88%
16.44%
5.99%
100%
%
78.41%
5.12%
14.39%
0.65%
1.24%
100%
%
37.71%
45.41%
14.43%
2.45%
0.00%
0.00%
100%
%
54.09%
24.16%
15.65%
6.09%
100%
%
77.88%
5.19%
14.78%
1.07%
1.09%
100%
%
36.37%
44.97%
16.05%
2.61%
0.00%
0.00%
100%
%
58.67%
18.28%
16.13%
6.92%
100%
%
71.42%
4.51%
21.84%
1.12%
1.14%
100%
%
36.21%
43.10%
17.75%
2.94%
0.00%
0.00%
100%
dalam jutaan rupiah kecuali Laba per saham dasar dalam rupiah penuhin million rupiahs except for basic earnings per share
Per 31 Desember 2008-2009-2010-2011-2012
Per 31 Desember 2008-2009-2010-2011-2012
Per 31 Desember 2008-2009-2010-2011-2012
254,186
12,062
7,941
29,668
12.39
280,377
12,757
9,145
8,817
11.77
2011 2012
10.3%
5.7%
15.2%
-70.2%
-5%
GROWTH
2011
150,986
44,711
41,152
17,336
254,186
2011
79,482
4,685
21,194
1,465
386
107,212
2011
39,571
41,616
19,532
2,482
3,392
619
107,212
2012
165,868
47,603
55,390
11,516
280,377
2012
74,852
2,773
25,823
1,164
1,321
105,933
2012
40,343
39,174
18,259
2,010
4,884
1,263
105,933
%
59.40%
17.59%
16.19%
6.82%
100%
%
74.14%
4.37%
19.77%
1.37%
0.36%
100%
%
36.91%
38.82%
18.22%
2.32%
3.16%
0.58%
100%
%
59.16%
16.98%
19.76%
4.11%
100%
%
70.66%
2.62%
24.38%
1.10%
1.25%
100%
%
38.08%
36.98%
17.24%
1.90%
4.61%
1.19%
100%
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 201215
Pendapatan (Juta)
Capex (Juta)
Laba per Saham Dasar
Net Profit (Juta)
Operating Profit (Juta)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 (Dalam jutaan rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar)For the years ended on December 31, 2011 (In million rupiahs except for basic earnings per share)
300,000
50,000
5,000
14,000
250,000
40,000
9,000
10,000
4,00020,000
12,000
193,969
25,059
9.87
5,995
5.61
4,008
6.16
4,401
12.39
7,941
11.77
9,145
8,889
45,544
29,668
8,817
231,413
265,530254,186
280,377
9,184
7,846
12,75712,062
5,110
200,000
30,000
8,000
3,00015,000
10,000
150,000
20,000
7,000
2,00010,000
8,000
100,000
10,000
6,000
1,0005,000
6,000
50,000 4,000
2,0002008
2008
2008
2008
2008
2009
2009
2009
2009
2009
2010
2010
2010
2010
2010
2011
2011
2011
2011
2011
2012
2012
2012
2012
2012
KINERJA DALAM GRAFISPERFORMANCE IN GRAPHIC
2012 ANNUAL REPORT | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk 16
PENJUALAN BERDASARKAN KELOMPOK WISATA SALES DEVELOPMENT BASED ON PRODUCT
JUMLAH WISATAWAN BERDASARKAN ASAL NEGARANUMBER OF TOURIST BY COUNTRY OF ORIGIN
2012
2012
2010
2010
2011
2011
2009
2009
2008
2008
165,868
150,986
155,778
125,17955,914
36,21614,104
90,564
74,852
59,898
2,77325,823
31,889
1,1641,321
11,618
79,482
83,143
73,458
69,114
4,685
5,250
4,893
4,515
1,465
1,306
1,008
576
386
1,297
1,028
1,256
21,194
25,423
13,941
12,680
50,000
20,000
100,000
40,000
150,000
60,000
200,000
80,000
250,000
120,000100,000
300,000
140,000
Overland
Eropa
Overland
Beach Holiday
Amerika Selatan-Utara
Beach Holiday
Incentive / Ad Hoc
Asia
Incentive / Ad Hoc
in 2012
in 2012
Other / Optional
Afrika/Timur Tengah
Other / Optional
Total
LainnyaTotal
44,711
48,547
41,152
42,822
17,336
18,383
47,60355,390
11,516280,377
254,186
59.16%19.76%
4.11%
1.25%
12.47%
24.38%
1.10%70.66%
16.98%265,530
231,413
195,969
105,933
107,212
116,419
94,328
88,141
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 201217
PERBANDINGAN PENJUALAN DENGAN PAX SALES COMPARISON WITH PAX
JUMLAH WISMAN YANG DILAYANI OLEH MASING-MASING KANTOR CABANG NUMBERS OF FOREIGN TOURIST HANDLED BY EACH BRANCH OFFICES
2012
2012
2010
2010
2011
2011
2009
2009
2008
2008
105,933280,377
107,212254,186
116,419265,530
94,328
88,141
40,34339,174
18,2592,010
4,8841,263
39,57141,616
19,532
42,151
20,666
34,309
33,24140,026
12,7152,159
42,41515,138
2,466
50,174
2,4823,392
3,428
619
231,413
105,933
107,212
116,419
94,328
88,141
195,969
PaxSales (Juta)
50,000
10,000
100,000
20,000
150,000
30,000
200,000
40,000
250,000
50,000
300,000
60,000
JakartaBaliLombokYogyaMedanUjung Pandang
2012 ANNUAL REPORT | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk 2
Setu Gunung - Sukabumi
Ratu Boko is an archaeological site known to modern
Javanese as Kraton Ratu Boko or Ratu Boko’s Palace. It’s located on a
plateau, about 3 kilometres south of Lara Jonggrang Prambanan temple
complex in Yogyakarta Indonesia. The local inhabitants named this site
after King Boko, the legendary king mentioned in Loro Jonggrang folklore.
Probably the site was a palace complex which belongs to the kings of
Syailendra or Mataram Kingdom that also build temples
scattered across Prambanan Plain.
RATU BOKOthe history of Indonesia
Terlepas dari segala tantangan yang di hadapi, perseroan telah berhasil menangani jumlah turis sebesar 105.933 orang
LAPORAN DEWAN KOMISARISFROM THE BOARD OF COMMISSIONER
Pemegang saham yang terhormat,
2012 adalah tahun yang penuh tantangan untuk dunia pariwisata, khususnya untuk bisnis Inbound seperti Panorama Destination, yang mana mempunyai pasar utama Eropa, dimana kita ketahui bahwa pangsa pasar beberapa negara Eropa seperti Yunani, Itali, Spanyol, dan beberapa negara Eropa lainya smasih mengalami krisis ekonomi, dan membawa dampak terhadap terhadap negara – negara Eropa lainya, tentu ini secara tidak langsung berdampak kepada kondisi jumlah kedatangan turis dari pasar ini, yang mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2011.
Seluruh jajaran direksi dan manager telah berusaha mempertahankan bisnis inbound, terlepas dari segala tantangan yang di hadapi, perseroan telah berhasil menangani jumlah turis sebesar 105.933 orang. Krisis ekonomi di beberapa negara eropa yang telah berlangsung, masih akan terus berlanjut, di tambah dengan krisis politik Timur Tengah yang sedang berlangsung, menjadi tantangan yang akan berdampak cukup besar terhadap kondisi pariwisata dunia.
Perseroan akan memusatkan lebih lanjut pada penciptaan hasil terbaik bagi para pemegang saham, memberikan muatan dan pengalaman kreatif yang berkualitas tinggi, penyeimbangan penghargaan atas hak dan kewajiban secara inovatif, serta memelihara integritas dan produktifitas Karyawanperusahaan yang memiliki beragam segmen pasar yang berbeda , dapat menawarkan berbagai produk yang berbeda juga untuk ditawarkan ke pasar, dan dengan manajemen yang berpengalaman serta karyawan yang terlatih, akan siap untuk menghadapi segala tantangan dan persaingan business di pasar. Kami akan berupaya sebaik-baiknya memelihara dan mengembangkan usaha kami lebih baik untuk ke depannya. Saya menyampaikan terima kasih kepada semua pemegang saham, mitra bisnis, jajaran direksi, managemen, manager, serta seluruh karyawan, atas dedikasi, partisipasi dan kontribusi yang telah di berikan terhadap Perseroan
Adhi Tirtawisata, SHChairman
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 201221
Regardless the all tough challenges, the company was able to bring the number of tourist up to 105.933 pax
Dear Shareholders,
The year 2012 was very tough and challenging year, so many challenged for the tourism sector, especially for inbound business, Panorama Destination who mainly handled European markets, with the continues economic crisis in several European countries causing a downturn of travelers from the whole European region. This has giving a negative impact to the total tourist arrival.
However, despite the challenges we have facing, I do believe that there must be an opportunity in every difficulties. We do believe that Indonesia has so much to offer. So much to discover. The potential is enormous. As I always said, “tourism will never die”, we will do our utmost to go extra miles in providing best value for money product that Indonesia is best for. We knew that some European country like Greek, Spain, Italy and some other European countries has been facing an economic crisis, and this automatically will give impact to the whole region in Europe, and we can see that the Total arrival tourist from Europe overall has was drop compare to year of 2010. The company was able to maintain a total of 105.933 tourist/visitors in year 2012 Economic crisis in some countries that still be continued, plus the political issue in some Middle East countries, would be another challenge for World Tourism industry. The Company will continue to focus on creating the most value for shareholders: delivering high-quality creative content and experiences, balancing respect for the Company legacy with the demand to be innovative; and maintaining the integrity of the Company people and products.
“I am very proud and confident that the Company positioning in the multi-segments market being catered, having a multi-brands and various products to offer, experienced management and (known) well trained staff are be able to face all the challenges and competition in the market.”
We will do our best to maintain and develop more business and to have a better result in the future. I would like to extend my sincere Gratitude to the entire shareholder, Business partner, Board of Directors, management, Managers, all employees, for excellent support. Dedication, participation and contribution to the company.
Ratu Boko Plateau - Magelang
2012 ANNUAL REPORT | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk 22
Jumlah kedatangan turis mancanegara tahun 2012 mencapai lebih dari 8 Juta, di bandingkan tahun sebelumnya 2011 sebanyak 7,6 juta.
LAPORAN DEWAN DIREKSIFROM THE BOARD OF DIRECTOR
Pemegang Saham yang terhormat,
Dunia pariwisata masih memperlihatkan pertumbuhan, terlepas dari pengaruh keadaan micro-economic issue. Sepanjang 2012, UNWTO, Laporan dari Global Travel and Tourism market tumbuh sebesar 3,8%. Untuk pertama kalinya jumlah kedatangan /pergerakan International tourist dalam satu tahun mencapai lebih dari 1 milyar. Kedatangan dari Eropa sebesar 17 juta, Asia pacific 15 Juta, America 6 juta, Africa 3 juta, Middle east 3 juta. Dengan kata lain, trend positive dalam dunia parawista akan tetap berkelanjutan dengan pertumbuhan yang positive.
Perseroan berhasil mengendalikan hasil keuangan yang cukup memuaskan. Meskipun pendapatan tahun ini sedikit menurun di banding tahun lalu. Perseroan berhasil meningkatkan laba kotor dengan kenaikan sebesar 12, 4%, disertai penghematan berbagai biaya operasional dan beban langsung seperti beban transportasi dan hotel, restoran dan lain-lain. Sehingga dapat memperoleh laba Bersih sebesar Rp 9,1 M. Hal ini menunjukkan terjadinya kenaikan, dibanding tahun 2011 dengan laba bersih yang hanya sebesar Rp 7,9 M.
Industri parwisata telah tumbuh dan berkembang cukup baik dan memberikan kontribusi dengan kenaikan jumlah pertumbuhan GDP , menyerap kesempatan pekerjaan di beberapa negara, termasuk Indonesia. Industri pariwisata juga memberikan dampak positif baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap beberapa industri lainnya, seperti pembangunan infarstruktur untuk pariwasata,banyak nya di buka hotel-hotel baru di beberapa kota tujuan wisata, seperti Bali, Yogya, Lombok, Medan, Ujung Pandang dan lain-lain. Meskipun bisnis pariwisata bukan salah satu bisnis yang terbesar di banding dengan business lainnya,tapi adalah sebuah industri yang memberikan kontribusi lapangan pekerjaan di industri pariwisata.
Menurut World Travel and Tourism Council, Indonesia akan menjadi Tujuan pariwisata yang populer di kawasan Asia Pacifik,yang mempunyai pertumbuhan dan potensi kedepannya. Industri Inbound telah naik sangat luar biasa, menurut informasi dari kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif, jumlah kedatangan turist mancanegara pada tahun 2012 mencapai lebih dari 8 Juta, di bandingkan tahun sebelumnya 2011 sebanyak 7,6 juta. Terjadi kenaikan sebesar 5.2%.
Kunjungan turis mancanegara ke berbagai daerah tujuan wisata di Indonesia lainya sudah semakin meningkat, seperti ke Sumatra, Sulawesi,Nusa Tenggara Barat dan Indonesia Bagian Timur, di karenakan membaiknya kondisi suhu politik di dalam negeri dan masing-masing provinsi. Namun demikian Bali dan Jawa masih menjadi produk unggulan dan menjadi gerbang utama kedatangan di Indonesia, sehingga produk liburan ke pantai dan Java Bali Overland masih menjadi unggulan untuk tujuan daerah wisata bagi turis mancanegara.
Kepada para pemegang saham Panorama Destination (PDES), dan seluruh karyawan dan mitra usaha, saya ingin memyampaikan banyak terima kasih atas dukungan dan kontribusi, dedikasi dan kesetiaan terhadap perusahaan. Kami berharap anda dapat terus merasakan dan mengikuiti antusiame kami untuk membangun kinerja yang kuat di tahun fiscal mendatang.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 201223
Foreign tourist arrival during 2012 were about 8 million, compare to 2011 were about 7.6 million
Dear Shareholder,
Despite the ongoing world economic crisis, tourism remains a growth sector, but it is nevertheless influenced by the macroeconomic environment. In the light of this challenging world environment, tourism has again proven to be very resilient over the past twelve months.Throughout 2012, UNWTO report the global travel and tourism market to grow by 3,8%. For the first time, international tourist arrival reached over 1 billion in 2012. The absolute changes coming from Europe 17 millions, followed by Asia Pacific 15 millions, America 6 millions, Africa 3 millions, and Middle East -3 millions. In other words, the positive trends observed in tourism over recent years are set to continue.
Panorama destinations have shown an increase in net profit from 7.9 bio in 2011 to 9.1 bio in 2012. (Increase of 12.4%), despite the down turn of total sale This was due to the fact that company was able to demonstrate some cost efficiency in operating expenses. The Company drove strong financial results. Compared to 2011, in the year 2012, despite the gross sales has down, but a slight increase the gross profit up to 12.4%, coupled by saving derived from operating expense savings, enable the company to bring 9.1 bio net income. It showed an increase in net margin compared to 2011 with result IDR 7.9 bio.
The tourism industry has grown at a rapid pace and contribute a significant amount in term of both GDP and employment opportunities in several countries, including Indonesia. Tourism Industry has given a significant impact to several other industries, (the Industry is also has an indirect impact on several other industries,) such as tourism infrastructure, like opening some hotels in several city like Bali, Yogyakarta, Jakarta, Medan, Ujung Pandang etc. In Indonesia, although tourism is not one of largest industries, it is certainly an industry that giving significant contribution in providing an employment opportunity across the country. According to world Travel and Tourism council, Indonesia will (be) become a tourism hot spot in the South East Asia, having the highest ten year growth potential, in the contribution of travel and tourism business to the growth of Indonesia economy.
Inbound travel business has also pick up and according to The Ministry of Tourism and creative Economy, Foreign tourist arrival during 2012 has reached (were about )8 million, compare to 2011 (were about) 7.6 million, (with growth rate of) growth of 5.2%.
Tourist arrival to other destination in Indonesia like to Sumatra, Sulawesi, West Papua, NTB and NTT, it showed an increase due to stability of politic condition in the country and each province. Nevertheless, Bali and Java remains as the most favorite’s destination and become the main gate for overseas arrival in Indonesia. Beach holidays and Java overland are remain become favorite product and destinations for the foreign tourist.
To all shareholders and all employees, business partner, I would like to extend my sincere gratitude for the contribution, dedication and loyalty to the company. We do hope that you will share our enthusiasm for having the strong performance of the next year fiscal.
Dharmajanto TirtawisataPresiden Direktur | President Director
2012 ANNUAL REPORT | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk 24
PEMBAHASAN MANAJEMEN & ANALISAANALYSIS & MANAGEMENT OVERVIEW
GAMBARAN UMUM
PANORAMA Destination bergerak di bidang di bisnis inbound di Indonesia dengan kantor operasional di Jakarta, Jogyakarta, Bali,Lombok, Medan, Ujung Pandang, dan Labuan Bajo. Dan masih menjadi leading Destination management company di Indonesia.
Perseroan berhasil mempertahankan wisatawan mancanegara dengan tetap mengutamakan pangsa pasar Eropa dan mengembangkan pasar baru seperti Eropa Utara (Finlandia dan Latvia) dan Eropa Timur lainya seperti Rumania, Serbia, Bulgaria dan juga pangsa Skandinavia seperti Denmark, Swedia dan lain-lain. Sementara pasar Amerika Utara (Canada dan USA) terus ditingkatkan lagi, terutama untuk pasar Amerika. Pasar Asia seperti Malaysia, Singapore, India, Iran dipertahankan dan lebih agresif membuka pasar Asia lainnya seperti Vietnam, Srilanka, Thailand, dan Filipina.
Di tahun 2012 CAPEX telah direalisasikan untuk pembelian armada – armada Bus Besar, Micro Bus dan kendaraan Jenis lainya yang untuk menunjang keperluan transportasi di Jawa (Jakarta dan Yogya), Bali, Medan. Dengan memiliki armada sendiri, perseroan berhasil menekan direct cost.
PRODUKSI
Perseroan masih dapat mencapai pendapatan usaha sebesar Rp. 280.377 M, naik 10% di bandingkan dengan tahun 2011. jumlah turis mancanegara yang di tangani oleh perseroan sebanyak 105.933 orang.
PEMASARAN DAN PENJUALAN
Perseroan tetap mengagendakan untuk berpartisipasi di beberapa agenda nasional and internasional/pameran pariwisata yang di selenggarakan setiap tahun, antara lain International Tourism Buro/ITB Berlin, World Travel Market London, UTAZA Travel Fair Hungarian, MADI Travel Mart Checzh Republic, Vakanties Beurs Holland, Matka Finland, VTB Brussel, Serbian Travel Mart, Polish Travel Mart, Bucharest Holiday Expo, Italy TTG Rimini Travel Mart, Lost Angeles Time And Adventure, ASEAN Tourism Forum, Arabian Travel Mart Dubai, Pacific Asia Travel Association Mart, ITCMA Bangkok secara tidak langsung mengangkat merek dagang Panorama. Disamping kehadiran di pameran–pameran tersebut, Sales call visit ke berbagai negara tetap berjalan dan lebih intensive, tujuanya untuk berpromosi dan menjaring kemitraan dengan existing agent atau pun dengan tour operator baru yang potensial. Pemasaran strategis ini akan memberikan landasan untuk menjamin berlanjutnya pertumbuhan pasar.
Konsumen Wisata Inbound datang atau berasal dari hampir seluruh penjuru dunia, termasuk Eropa Barat, Eropa Timur, Rusia/Skandinavia, Amerika Utara / Kanada, Amerika Selatan, Timur Tengah, Asia Selatan, negara-negara ASEAN, dan lain-lainnya. Selain dari itu, permintaan juga datang dari jaringan GrayLine maupun agen wisata lokal inbound di Bali dan daerah lainya, mereka biasanya yang tidak mempunyai kantor perwakilan khususnya di Jawa. Pasar terbesar berasal dari pangsa pasar Belanda sebesar 34.4% , Perancis 13.7%, Kanada 2.2%, Eropa Timur 5.2%, dan lain-lainnya 21.7% Asia ( Malaysia, India, Middle East ) memperlihatkan kenaikan yang cukup bagus 22.8%. komponen utama dalam pendapatan usaha adalah paket overland sebesar 59,16% paket wisata pantai sebesar 16.98%.
Jumlah wisatawan mancanegara yang masuk melalui beberapa pintu gerbang di Indonesia mengalami kenaikan sekitar 5.1% atau 8,044.462 jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2011 sebesar 7.649.731 . Dan jika memperhatikan data kunjungan wisman yang datang langsung ke Bali sebagai destinasi utama di Indonesia, memperlihatkan kenaikan sekitar 4,9% pada tahun 2012 sebesar 2,892.019 jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2011 sebesar 2,756.579.
Kecenderungan wisatawan inbound kedepan lebih terfokus dan disesuaikan pada kalender event yang ada serta harga yang kompetitive.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 201225
OVERVIEW
PANORAMA DESTINATION is an Inbound Division with operational offices in Jakarta, Jogjakarta, Bali, Lombok, Medan, Ujung Pandang, LabuanBajo. It is a leading Destination Management Company in Indonesia.
The company able to maintained existing European market (Dutch, France, Italy, Belgium, Austria, Hungary, Poland, Czech, Denmark) and Canadian Market. Other existing European Market like Baltic country (Finland, Latvia) and East Europe Rumania, Serbia, Bulgaria their market targeted as well Scandinavian market like Denmark, Sweden. American Market is being and develops, especially for the USA market.
Meanwhile, we maintain existing Asian market Like Malaysia, Singapore, Middle east, Iran and we will develop other Asia market like Vietnam, Srilangka, Thailand, Philippine. The Corporate Capital Expenditure in 2012 has gone into realization to purchase coaches & mini buses to provide further smooth operations for Medan and Ujung Pandang.
PRODUCTION
Despite of the economy crisis in Europe and America, the company was able to reach the sales up to IDR 280,377 bio, where it shown increment comparing to 2011. And bring the International tourist up to 105.933 pax. Inbound travelers tendency for more focused and tailored to the existing calendar events as well as competitive prices.
SALES AND MARKETING
Consistence Present in National and International calendar of event, major travel trade fairs, among others includes ITB Berlin, World Travel Mart London, UTAZA Travel Fair Budapest, MADI Travel Mart, Czech Republic, Vakantie Beurs Holland, MATKA Finland, Polish Travel Mart, Bucharest Holiday Expo, Italy TTG Rimini Travel Mart, Los Angeles Time And Adventure, ASEAN Tourism Forum, Arabian Travel Mart Dubai, Pacific Asia Travel Association Mart, usually leveraging from Panorama’s prominent brand name, long-term track records, and proven capabilities. In addition to those travel-trade fairs presence, a regular international road shows and marketing strategic alliances networking providing an effective base to ensure a continuous market growths.
The biggest market share is coming from Holland market: 34.4%, French market : 13.7%, Canada market : 2.2 %, East European 5.2%, and others 21.7 %. Asia (Malaysia, India, Middle East) 22.8%. This Asia market has shown significant increase. The main component revenue is still from the overland package with 59, 16% and the beach Holiday is around 16, 98% of Total revenue.
In year 2012, the total number of foreign tourists that arrived into Indonesia through several gateways shows an increase of about 5.1% or 8,044.462 pax. Compared to the same period of 2011 (7.649.731 pax) The International tourists that arrived directly to Bali, shows an increase of about 4,9% in 2012 (1.649.731 pax) compared to the same period of 2011 (2.756.579 pax). The inbound leisure consumers are coming from all over the world, including Western European, Eastern European, Scandinavia / Russia, North America / Canada, South America, Middle East, China, South Asia, East Asia, ASEAN countries, and some others. In addition to those, inquiries also are coming in from Gray Line networks as well as other Local Inbound Player in Bali and other city, who does not have any offices in Java
The Inbound Leisure traveler intentions seem to have strengthened and faster growth is expected in the short term because travelers follow predictable patterns in their planning. Travel marketers need to consider their visibility and presence in the places where travelers will look to shop for destinations.
2012 ANNUAL REPORT | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk 26
POSISI KEUANGANFINANCIAL POSITION
Beban Usaha Beban usaha 2012 Rp 46,8MBeban usaha 2011 Rp.40,4MKenaikan beban usaha disebabkan karena adanya peningkatan biaya penyusutan akibat penambahan armada dan biaya pegawai yang di sebabkan adanya penambahan kantor - kantor perwakilan perseroan di beberapa kota.
Laba Bersih
Laba Bersih tahun 2012 Rp 9.1MLaba Bersih tahun 2011 Rp. 7.9M dikarenakan manajemen berhasil melakukan efisiensi dari segi transportasi karena kepemilikan sendiri, dan juga melakukan Joint promotion and marketing support dari mitra perseroan (Hotels & Restaurant), seperti kontribusi untuk pembuatan brosur dan materi promosi yang lainya.
Laporan Neraca Konsolidasi
Total aktiva konsolidasi per 31 Desember 2012 adalah sebesar 229.669.131.539 yang menunjukan penurunan sebesar 6.6% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar IDR 245.924.526.850. Penurunan disebabkan oleh penjualan 10 unit virago.
Anasilas Penyusutan selama tahun berjalan
Penyusutan di tahun 2012 : Rp 16MPenyusutan meningkat di sebabkan adanya penambahan kendaraan sejumlah 5 unit bis besar dan 5 unit APV tahun 2012 sebesar Rp 8.8M.
Analisa jumlah kewajiban
Jumlah kewajiban tahun 2012 Rp 92.332M Dengan ratio Debt to equity yang sebesar 67.2%, yang masih dalam batas pengendalian management
Operating Expenses
Operating Expenses 2012: IDR 46,8 bioOperating Expenses 2011: IDR 40,4 bioThe increase of operating expenses due to mainly increase of depreciation, Purchase of some new vehicles, and overhead cost/expenses for the opening new representative offices in several cities.
Net Income
Net Income 2012: IDR 9,1 bioNet Income 2011: IDR 7,9 bio Management is able to keeping cost efficiency by owned vehicles, and a joint promotion and marketing support in partnership with vendors (Hotels & Restaurants), such as brochures production and other promotion material.
Consolidated Balance Sheet
Total consolidated activa as of 31 December 2012 recorded IDR 229.669.131.539, increase 6.6 % comparing to 2011 recorded IDR 245.924.526.850. This decrement due to 10 unit vehicles sales.
Depreciation
Depreciation 2012 : IDR 16 bioIt was mainly due to supplementary Asset Purchasing 2012 amounted IDR 8.8 bio.
Current Liabilities
Current Liabilities 2012 : IDR 92.332M bio with ratio debt to equity of 67.2%; the Company was able to settle dividend policy.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 201227
KEBIJAKAN INFORMASIINFORMATION POLICY
PT.Destinasi Tirta Nusantara Tbk. (Perseroan) menjalankan kebijakan keterbukaan informasi bagi kepentingan masyarakat dan para pelaku pasar modal.
Jadwal pelaporan ditentukan sebagai berikut:
• Laporan Keuangan Interim periode yang bersangkutan: April, Juli, dan Oktober
• Laporan Keuangan Tahunan Audited: paling lambat akhir bulan Maret
• Publikasi Laporan Tahunan: April • RUPS Tahunan: selambat-lambatnya
diselenggarakan akhir bulan Juni
Perusahaan mengirimkan press-release, Laporan Keuangan, dan informasi tentang kinerja perusahaan melalui beberapa media massa. Para pemegang saham berhak untuk mendapatkan duplikat Laporan Tahunan termasuk di dalamnya
Semua informasi dapat diperoleh melalui Corporate Secretary:
Gd. Panorama, lt 4Jl. Tomang Raya no 63, Jakarta Barat 11440INDONESIAT: +62 21 5695 8585F: +62 21 5695 8586E: [email protected]
PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbk. (The Company) conducts an open information policy with regard to the general public and the financial markets.
The most important dates are as follows:
• Interim Financial Report of related period: April, July, and Oktober
• Audited Annual Financial Report: latest by March • Publication of Annual Report: latest by April • AGM of Shareholders: latest by end of June
The Company sends out all necessary press-releases and financial reports, and information of business activities through several Medias. Every shareholder is entitled to have a copy of the annual report including the financial ‘audited’ statements using their invitation form to the Shareholder’s Annual General Meeting.
These information can also be obtained through the Corporate Secretary and/or the concern party at:
Panorama Bld, 4th flJl. Tomang Raya 63, Jakarta Barat 11440INDONESIAT: +62 21 5695 8585F: +62 21 5695 8586E: [email protected]
Uluwatu - Bali
2012 ANNUAL REPORT | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk 28
Candi Prambanan or Candi Rara Jonggrang is a 9th-century Hindu
temple compound in Central Java, Indonesia, dedicated to the
Trimurti, the expression of God as the Creator (Brahma), the
Preserver (Vishnu) and the Destroyer (Shiva). The temple
compound is located approximately 18 kilometres (11 mi)
east of the city of Yogyakarta on the boundary between
Central Java and Yogyakarta provinces.
PRAMBANANthe history of Indonesia
TINJAUAN MASA DEPANFUTURE OUTLOOK
• Berlanjutnya krisis ekonomi Di Eropa.
• Departemen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang baru di restrukturisasi sudah mencanangkan program RIPPARNAS (Rencana Induk Pembangunan Pariwisata National) tahun 2011 – 2025. Ini adalah roadmap pariwisata sampai tahun 2025, dan membawa dampak positif terhadap dunia pariwisata Indonesia. Beberapa program yang sudah dijadwalkan :
- Menargetkan penambahan jumlah kedatangan dari Asia terutama China dan India, tahun 2012 total kedatangan wisatawan sekitar 8 juta. 2013 di targetkan menjadi 9 juta Wisatawan Mancanegara.- Membentuk VITO (Visit Indonesia Tourism Officer) di Australia, China, Prancis, Jerman, India, Jepang, Malaysia, Timur Tengah, Belanda, Korea Selatan, Rusia dan Singapore.
• Penambahan armada pesawat Garuda Indonesia Airline dengan penambahan unit pesawat jenis Boeing dan 235 unit pesawat jenis Air Bus oleh Lion Air.
• Penambahan frekwensi penerbangan dari beberapa Negara Eropa yang masuk ke Indonesia melalui Negara transit seperti Singapore, Malaysia, Timur Tengah dan Turki. Qatar Air, Emirates, Etyhad, Turkish Airline dan penerbangan langsung Garuda Indonesia London – Jakarta.
• Dibukanya bandara baru di Indonesia seperti Medan dan Lombok serta perluasan Bandara Ngurah Rai Bali dan Airport Soekarno Hatta Jakarta yang berdampak bertambahnya frekwensi penerbangan dari luar negeri.
• Bertambahnya jumlah hotel di Indonesia dan khususnya daerah tujuan wisata utama seperti Medan, Padang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Bali, Lombok, Makassar, Manado dan Labuan Bajo Flores, dengan total lebih dari 50.000 kamar di tahun 2013-2014.
• Adanya kegiatan berskala international tahun 2013, seperti APEC summit meeting di Bali, WTO Conference di Bali, Jakarta Marathon, Sail Komodo 2013 dan event besar lainnya.
• Situasi politik yang kondusif di regional ASEAN.
• Pergerakan Internasional wisatawan tumbuh sebesar 4% pada 2012 mencapai 1,035 miliar. Menurut data terbaru UNWTO World Tourism Barometer, pertumbuhan ekonomi Negara berkembang (4,1%) diatas pertumbuhan ekonomi negara maju (3,6%), Asia dan Pasifik menunjukkan hasil tertinggi. Pertumbuhan diperkirakan akan terus berlanjut pada tahun 2013 hanya sedikit di bawah level 2012 (+3% menjadi 4%) dan sejalan dengan UNWTO perkiraan jangka panjang.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 201231
• On going economy crisis in Europe impact to tourism sector business in Indonesia.
• The new restructure of The Ministry of Tourism and Economy Creative, having set goal with call RIPPARMAS (National Tourism development Plan) yearly 2011-2025). This roadmap plan for the tourism sector up to 2025. These will a positive impact to the tourism sector in Indonesia :
- Targeted number of Tourist arrival in 2013 up to 9 million.- Develop VITO (Visit Indonesia Tourism Officer) in Australia, China, France, Germany, India, Japan, Malaysia, Middle East, Netherland, South Korea, Russia dan Singapore.
• Purchase units of new Boeing by Garuda Airline and 250 New Airbus by Lion Air.
• Additional flight from Europe to Indonesia via/Transit in Singapore,Malaysia,Middle East and Turkey, like Qatar Airline,Emirates,Etyhad,Turkish Airline and schedule new direct flight of Garuda Indonesia From London – Jakarta.
• Opening new Airport in Indonesia such as Medan and Lombok also up-grading of Ngurah Rai Airport Bali and Soekarno Hatta Jakarta Airport, it will create demand more traffic from overseas.
• Calendar scheduled of International event in 2013, such as APEC summit in Bali, WTO Conference in Bali, Jakarta Marathon, Sail Komodo 2013 and others big events.
• Ongoing steady political situation in Thailand, They have recovery and will take back some market share from Bali especially. Crisis in Middle east and some Africa’s countries, may take a good challenges for Indonesia.
• On Line travel Agent (OTA) and Dot Company are become more popular and this will be a challenge for us in the future.
• International tourist arrival grew by 4% in 2012 to reach 1.035 billion, according to the latest UNWTO World Tourism Barometer. Emerging economies (+4.1%) regained the lead over advanced economies (+3.6%), with Asia and the Pacific showing the strongest results. Growth is expected to continue in 2013 only slightly below the 2012 level (+3% to +4%) and in line with UNWTO long term forecast.
Pasola Warrior - Sumba
2012 ANNUAL REPORT | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk 32
RESIKO USAHABUSINESS RISK
• Krisis ekonomi eropa yang masih berjalan
• Fluktuasi mata uang USD dan mata uang EURO
• Ketidakstabilan keadaan sosial politik di kawasan Timur Tengah
• Perekonomian regional dan global
• Persaingan usaha di Indonesia dan regional
• On line booking dan Dot com Company semakin berkembang pesat dan secara tidak langsung akan menjadi pesaing. Ini menjadi tantangan untuk perseroan
• Kebijakan pemerintah
• Investasi dan expansi
• Kelestarian obyek wisata dan budaya
• Pemberitaan yang negatif oleh media
• Sumber daya manusia
• Pencemaran objek wisata di beberapa daerah, khususnya Bali
• Bencana Alam
• Isu teroris
• Kompetisi dengan daerah tujuan wisata di regional, seperti Thailand, Indo China, malasia dan lain-lain.
• On going of the Economy crisis in Europe
• Currency fluctuation of USD and other currencies
• Unstable situation of social, politic in Middle East and some African countries
• Declining regional and global economy
• Business competition in Indonesia and Regionally
• On Line Travel agent(OTA) and Dot com company has been growing very significant and this would be a challenge for us
• Government Policies
• Investment and business expand
• Sustainable of tourism object and culture
• Negative media information
• Human resource issue
• Polluted of tourism object in some place and especially in Bali
• Nature disaster
• Terrorism issue
• Competition with other destination in the region, like Thailand, Indo China, Malaysia and etc.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 201233
TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE
Prinsip pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik dan bertanggung jawab selalu menentukan perilaku Dewan Direksi dan Dewan Komisaris mengutamakan kepentingan para pemegang saham dan para pemangku kepentingan.
Kedua Dewan mendapat manfaat karena perannya telah jelas diatur dan terorganisasi dengan cara yang memungkinkan berfungsi secara efektif. Manfaat bagi para eksekutif karena sistemnya tersedia guna mendukung sasaran kerja mereka. Manfaat untuk karyawan karena lapangan kerja mereka tidak terancamoleh lemahnya manajemen.
Segenap masyarakat mendapat manfaat jika perusahaan melakukan checks and balances dengan efektif, lebih dari itu jika perusahaan memperluas upaya menyertakan kewajiban kepada masyarakatnya.
The principles of implementing good and responsible corporate governance have always determined actions of the Board of Directors and Board of Commissioners, ultimately for the benefits of share holders and stakeholders.
Both Board members benefit because their roles are clearly defined and organized in a manner that facilitates effective functioning. Executive members benefit because they have systems in place to support their objectives. Employees benefit because their jobs are not likely to be threatened by poor management.
Society on the whole benefits when company establishes effective measures of checks and balances, and even more so when companies expand their efforts to include obligation to their communities.
Pulau Kri, Raja Ampat - Papua
2012 ANNUAL REPORT | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk 34
Sumatera Java Bali• Aceh• Medan• Bohorok• Brastagi• Parapat• Samosir• Sipirok• Bukittinggi• Padang
• Jakarta• Bogor• Bandung• Pangandaran• Baturaden• Yogyakarta• Solo
• Nusa Dua• Tanjung Benoa• Kuta-Tuban• Kuta-Legian• Kuta-Seminyak• Sanur• Jimbaran
• Blitar• Kediri• Malang• Bromo• Surabaya• Kalibaru• Ijen
• Uluwatu• Ubud• Candidasa• Amed• Lovina• Pemuteran• Tanah Lot
Destination Coverage
Nusa TenggaraLombok LombokSulawesi Kalimantan• Komodo Island• Sumbawa• Flores• Sumba
• Mataram• Senggigi• Gili Island• Tanjung Aan
• Jayapura• Wamena• Asmat
• Balikpapan• Samarinda• Tenggarong• Mahakam River• Pangkalan Bun• Tanjung Puting
• Makassar• Toraja Highland• Manado• Bunaken
DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS
ADHI TIRTAWISATA, SH
Dilahirkan di Bogor pada tahun 1932, dan memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia di tahun 1955. Selain ia menjadi pendiri dan menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 1995, ia juga menjadi Komisaris Utama di beberapa anak perusahaan Perseroan.
Melakukan perjalanan wisata merupakan kegemarannya sejak usia muda, dan karena kegemarannya inilah ia telah melakukan suatu putusan yang penting dalam hidupnya yaitu mengganti namanya dengan menyandang kata ‘wisata’ sehingga ia dikenal dengan nama Tirtawisata. Ia meninggalkan profesinya sebagai pengacara dan memulai karirnya dengan memimpin sebuah biro perjalanan miliknya sendiri. Inilah yang menjadi cikal-bakal Perseroan dimana ia menjadi bapak kandung Panorama Leisure Group.
Dengan “jam terbang” dan kiprah serta hasil karyanya di dalam kepariwisataan Indonesia, ia telah menjadi icon Pariwisata Indonesia. Di PANORAMA, ia dikenal sebagai sosok yang selalu memberikan pencerahan tentang industri pariwisata kepada seluruh jajaran di perusahaan. Ia menjadi seorang pemimpin dan motivator yang baik serta terhormat, dan selalu menjadi cermin serta idola bagi para penerusnya.
Adhi Tirtawisata was born in 1932 and graduated in 1955.with a Master of Law degree from University of Indonesia. He has been the company’s President Commissioner since 1995, and concurrently holds positions as Board of Commissary in several subsidiary companies.
Traveling always has been his passion ever since young age. This great passion for Tourism has brought him to changing his family name to carry “wisata” (Tourism), becoming Tirtawisata. He left his first carrier as a lawyer to start managing a small travel company.
After having a solid foundation through learning by doing from various key positions, he established his own company in 1972, so becoming the founding father of Panorama Leisure.
By having quite a considerable “flying the Companys’ in the Indonesia travel and Tourism industry, he received industry-wide acknowledgements as one among Indonesian Tourism icons.
In PANORAMA, not only he provides ‘Tourism business perspectives’, but dedicates himself as a coach, motivator and thus emerges as the respected person to all of his successors.
KOMISARIS UTAMAPresident Commissioner
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 201237
BUDIJANTO TIRTAWISATA
Pria yang dilahirkan di Jakarta tahun 1964 ini telah menamatkan pendidikannya di bidang Economics and Marketing, California State University, Sacremento, USA pada tahun 1986.
Setelah kembali ke Indonesia, ia mengembangkan kariernya secara bertahap di sektor Keuangan dan Perbankan dari tahun 1986 sampai tahun 2004. Posisi penting dalam top management menuntut peran dan tanggung jawab dalam rangka mengembangan hubungan dan aspek bisnis di Indonesia. Jabatan terakhir adalah BOD dari bank ternama di Indonesia.
Budi Tirtawisata bergabung dengan Panorama Leisure Group pada tahun 2004, mengikuti jejak ayahnya yang telah mendirikan grup bisnis ini sejak 30 tahun lalu.
Saat ini, Budi Tirtawisata menjabat sebagai Presiden Direktur PT Panorama Sentrawisata Tbk. dan Direktur dari beberapa perusahaan hospitality. Tahun 2009, ia diangkat sebagai Komisaris Perseroan.
He was born in Jakarta in 1964 and graduated in 1986 from California State University, Sacremento, USA, majoring in Economics and Marketing.
Between 1986 and 2004, he spent his career in the Banking and Financial sector, and has had various responsibilities in top management positions that covering most of business aspects and network around Indonesia. His last post was a member of BOD of a prominent bank in Indonesia.
In 2004, he joined the Panorama Leisure Group, a group that initially established by his father some 30 years ago.
Currently, he serves as a President Director of PT Panorama Sentrawisata Tbk. and as a Director in several hospitality corporations. He was appointed as a Commissioner of the Company since 2009.
KOMISARISCommissioner
2012 ANNUAL REPORT | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk 38
DHARMAJANTO TIRTAWISATA
Dilahirkan di Jakarta pada tahun 1967 dan memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang Bisnis Administrasi dari California State University, Sacramento, Amerika Serikat pada tahun 1990.
Mengikuti jejak kakaknya, setelah lulus, ia langsung terjun bekerja di perseroan dari dasar dan meniti karirnya secara bertahap pula. berbekal pengalaman kerja dan pembelajaran secara langsung di lapangan, pada tahun 1998 diangkat sebagai Pemimpin Perseroan dengan posisi sebagai Chief Operating Officer / Wakil Direktur Utama yang dijabatnya hingga sekarang. Di samping itu ia juga menjadi anggota Direksi dan Komisaris pada beberapa anak perusahaan di bawah Kelompok Usaha PANORAMA.
Dalam peran, tugas dan tanggung jawabnya sebagai Direktur, ia memimpin kegiatan operasional anak-anak perusahaan yang berbasis INBOUND di dalam Perseroan, juga mengembangkan berbagai strategi pemasaran terpadu bekerjasama dengan beberapa DMC (Destination Management Company) dan mitra strategis terkemuka di wilayah Asia Tenggara.
Dharmajanto Tirtawisata, whom was born in Jakarta in 1967, graduated from California State University in 1990 with a degree in Business Administration.
After graduation, he right away joined the company and gaining step-by-step valuable hands-on experiences from learning by-doing processes of the company’s various day to day operations. Since 1998, he has the been activel as the company’s Director’, and concurrently he holds several positions as the Board of Director or Board of Commissary in subsidiary companies.
Being Chief Operating Officer, he is actively involved in managing the operation of several companies under the inbound pillars of Panorama Leisure, develops a systematic corporate actions to improve stakeholders value, as the Company as the development of overall strategies for Marketing Strategic Alliances formed in close coordination with some prominent Strategic Partners in the South East Asia region.
Direktur UtamaPresident Director
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 201239
AUGUSTINE CONSTANTINE ROBOT
Wanita yang dikenal dengan panggilan ‘Meity Robot’, bukan orang baru di dunia pariwisata karena pernah menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat ASITA periode 1999 – 2003. Lahir pada tahun 1937 dan menyelesaikan pendidikan di HBS (Dutch High School) pada tahun 1956. Selanjutnya berpartisipasi pada pelatihan yang diselenggarakan baik di dalam dan luar negeri yaitu bidang Korespondensi Perdagangan tahun 1959, Pelatihan Perdagangan dan Jasa di New York School tahun 1967, Bidang Cargo Tariff 2281 tahun 1969, Passenger Tariff 683 di Honolulu School tahun 1970, 531 – Interpersonal Managing Skills PANAM’S Training Cthe Companyse, New York pada tahun 1980. KLM Dynamic Skill for success cthe Companyse pada tahun 2000. Karirnya dimulai pada tahun 1956 di BPM/Shell Jakarta, kemudian menjadi Sekretaris Direksi BPM/Shell Plaju. Pada tahun 1962-1980 memulai jejak langkah di dunia pariwisata sebagai Manager Control & Management Services of PanAmerican World Airways. Tahun 1989-2000 menjabat sebagai Direktur Canadian Airlines, dan sejak tahun 1980-sekarang adalah Direktur Iwata Nusantara, sebuah perusahaan travel miliknya. Sebagai Komisaris Independen, Meity Robot bersama Dewan Komisaris lainnya dapat meninjau kinerja dewan, anggota ataupun pemegang peranan yang bertanggung jawab, termasuk bertugas mengevaluasi kinerja Dewan Direksi, secara perorangan ataupun tim, pada rapat gabungan bulanan. Dewan Komisaris juga melakukan penilaian untuk mengukur keefektifan proses supervisi yang dilakukan dan secara langsung berperan juga sebagai Ketua Komite Audit Perseroan.
Everybody calls her ‘Meity Robot’. She was the Chairman of ASITA for the period of 1999-2003. Born in 1937 and finished her HBS (Dutch High School) in 1956 follow the Company by vocational training in Trade Correspondence & Service in New Yorsk School in 1967, Cargo Tariff 2281 in 1969, Passenger Tariff 683 by Honolulu School in 1970, 531 – Interpersonal Managing Skills PANAM’S Training the Company, New York, in 1980 and KLM Dynamic Skill for success the Company in 2000. Her carrier started in BPM/Shell Jakarta in 1956. After that, the Secretary of Directors for BPM/Shell Plaju. In 1962-1980 as Manager Control & Management Services of PanAmerical World Airways, Meity Robot paved the way to her love in Tourism. Director of Canadian Airlines in 1989-2000, then Director of Iwata Nusantara since 1980, her own travel to reveal her passion. Being Independent Commissioners with the Board teams may review the performance of board, the members and key areas of responsibility. Being part of the Board of Commissioners she evaluates the performance of the Board of Directors, individually and as a team, at the monthly joint Board Meeting. Board of Commissioners also conducted self assessment to measure the effectiveness of its supervision; in addition to it, she plays the role of Chairman of the Audit Committee for the company.
Komisaris Independen Independent Commissioner
2012 ANNUAL REPORT | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk 40
ROCKY WISUDA PRAPUTRANTO
Born in 1964, he finished his Education and Vocational Training Academy being held by The Cornell University School of Hotel Administration and The American Hotel and Motel Association in 1991. He then joined Puri Bagus Villa and Holiday Inn Resorts in Bali as the Company as in Lombok, with his last post as the Sales and Marketing Director.
Since 1996, he has then been active as the company’s Director’, and concurrently he holds several positions as the Board of Director or Board of Commissary in subsidiary companies.
Being the Director, he is actively involved in managing the operation of several companies under the inbound pillars of the Panorama group, primarily operated based from Bali office, which is considered as Inbound Operation Head Quarters. Bali has been widely-known as the “Capital” for Indonesian Toursism.
Direktur OperasionalDirector of Operation
Dilahirkan di Purworejo pada tahun 1964 dan berbekal hasil pendidikannya di berbagai institusi pendidikan dan pelatihan, antara lain di Cornell University School of Hotel Administration dan The American Hotel & Motel Association, ia berkarir dalam bidang perhotelan dengan memangku beberapa jabatan penting. Jabatan terakhir yang diembannya adalah sebagai Direktur Penjualan dan Pemasaran dan juga jabatan Direksi di anak perusahaan perseroan lainnya.
Pada tahun 1996, ia bergabung di Perseroan dengan jabatan terakhir sebagai Direktur hingga sekarang. Dalam peran, tugas, dan tanggung jawabnya sebagai Direktur, ia memimpin kegiatan operasional anak-anak perusahaan yang berbasis wisata INBOUND di dalam Perseroan dengan lebih banyak bertugas secara langsung di Bali sebagai pusat kegiatan wisata INBOUND atau juga dikenal sebagai ‘ibu kotanya’ pariwisata Indonesia.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 201241
HIE LUANG KIAUW
Lahir di Jakarta tahun 1963. Memulai karirnya dalam bidang keuangan pada Pelangi Mobilindo Plaza tahun 1984-1988, Berlian Mobil 1989-1990, kemudian Administration Head Auto Rama Perkasa pada tahun 1991-1995. Bergabung dengan PANORAMA sejak 1996 sebagai Finance Manager sehingga menjadi salah satu pimpinan yang bertanggung jawab atas kegiatan keuangan dan administrasi perseroan.
Born in Jakarta, 1963. Started her carrier in Finance from Pelangi Mobilindo in 1984-1988, then Berlian Mobil 1989-1990, afterward Auto Rama Perkasa 1991-1995 as Administration Head. Joined PANORAMA since 1996 as Finance Manager. Since then, she takes responsibility of all finance and administration of the Company.
Direktur KeuanganDirector of Finance
2012 ANNUAL REPORT | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk 42
Pink Beach - Komodo Island
Lombok Kuta Beach Ladies
KOMITE AUDITTHE AUDIT COMMITTEE
SEKRETARIS PERUSAHAANCorporate Secretary
Anggota komite audit sudah dibentuk per tahun 2009, Ibu Augustine Constantine selaku ketua dewan komite audit dengan dua anggotanya .
Tugas dan tanggung jawab utama:
Mengisi jabatan yang ditetapkan oleh peraturan pasar modal Indonesia dan mematuhi peraturan tersebut, ia bertindak sebagai penghubung antara Perseroan dengan otoritas pasar modal, pemegang saham, investor, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya, mengelola dokumen perseroan. Mengikuti perkembang-an Undang2 dan Peraturan Pasar Modal ; memastikan kepatuhan Perseroan terhadap Anggaran Dasar, Undang2 Pasar Modal dan Peraturan Bapepam LK serta Bursa.
The audit committee member is being processed, and will be ready before 2009 Annual General Meeting.
Main Task and responsibility:
Fills the role required by the Indonesia Capital Market Laws and Regulation and by keeping abreast of these regulations, he acts as a liaison between the Corporation and the capital market authorities, the shareholders, the investors, public, and the other stake-holders, managing the Company’s documents; as well as to assure the Company’s compliance with its Articles of Association, Bapepam LK, and the Indonesia Stock Exchanges Regulations.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 201243
ACHMAD SUFYANI
Dilahirkan di Bandung tahun 1962. Alumni NHTI (National Hotel & Tourism Institute Bandung) tahun 1982 dan AHMA (American
Hotel Motel Association) tahun 1993 jurusan Front Office dan House Keeping Dept.
Jam terbangnya membuktikan konsistensi dan pengabdian pada dunia pariwisata; (2002- Sekarang) Corporate Secretary Perseroan, (2000-2002) General Manager PT. Asian Trail Indonesia, (1998- 2000) Director of Sales & Marketing/EAM Aston Bali Resort & Spa, (1996-1998) Room Division Manager/EAM Holiday Inn Bandung, (1995-1996) EAM Holiday Inn Lombok, (1992- 1995) Sr. Sales Manager & FO Manager Holiday Inn Bali Hai, (1991- 1992) Sales & FO Manager Saba Bay Resort Bali, (1990-1991) EAM Pacung Cottage Bali, (1982-1989) Assist. FO Manager Garden Hotel Jakarta.
Born in Bandung 1962. Graduated from NHTI (National Hotel & Tourism Institute Bandung) 1982 and AHMA (American Hotel Motel Association) 1993 majoring in Front Office & House Keeping Dept.
His track of record shows his consistency and loyalty in tourism industry; (2002- present) Corporate Secretary Perseroan, (2000-2002) General Manager PT. Asian Trail Indonesia, (1998- 2000) Director of Sales & Marketing/EAM Aston Bali Resort & Spa, (1996-1998) Room Division Manager/EAM Holiday Inn Bandung, (1995-1996) EAM Holiday Inn Lombok, (1992- 1995) Sr. Sales Manager & FO Manager Holiday Inn Bali Hai, (1991- 1992) Sales & FO Manager Saba Bay Resort Bali, (1990-1991) EAM Pacung Cottage Bali, (1982-1989) Assist. FO Manager Garden Hotel Jakarta.
Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary
2012 ANNUAL REPORT | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk 44
KEBIJAKAN INFORMASIINFORMATION POLICY
PROSEDUR DAN PENGAWASAN KETERBUKAAN INFORMASIDisclosure Controls and Procedures
PT.Destinasi Tirta Nusantara Tbk. (Perseroan) menjalankan kebijakan keterbukaan informasi bagi kepentingan masyarakat dan para pelaku pasar modal.
Jadwal pelaporan ditentukan sebagai berikut:• Awal bulan April tahun berjalan, Laporan Keuangan
interim kwartal pertama• Awal bulan Juli tahun berjalan, Laporan Keuangan
interim tengah tahunan• Awal bulan Oktober tahun berjalan, Laporan
Keuangan interim kwartal ketiga• Akhir tahun berjalan, 31 Desember, penutupan
tahun buku• Akhir bulan April tahun berikutnya, mempublikasikan
Laporan Tahunan• Selambat-lambatnya akhir bulan Juni tahun
berikutnya melaksanakan RUPS Tahunan.
Perusahaan mengirimkan press-release, Laporan Keuangan, dan informasi tentang kinerja perusahaan melalui beberapa media massa. Para pemegang saham berhak untuk mendapatkan duplikat Laporan Tahunan termasuk di dalamnya Semua informasi dapat diperoleh melalui Corporate Secretary:
Gd. Panorama, lt 4Jl. Tomang Raya no 63Jakarta Barat 11440INDONESIAT: +62 21 56958585F: +62 21 56958586E: [email protected]
Agar transparansi Perusahaan dapat terus ditingkatkan, telah dikeluarkan sebuah kebijakan keterbukaan informasi yang dinama-kan ‘Prosedur dan Pengawasan Keterbukaan Informasi’. Tujuan dari kebijakan tersebut adalah untuk menetapkan bahwa peng-ungkapan informasi perusahaan yang bersifat material harus akurat dan semua informasi material yang disyaratkan sudah termasuk dalam keterbukaan harus dicatat, diolah dan dirangkum serta dilaporkan dalam jangka waktu sesuai dengan ketentuan keterbukaan informasi yang berlaku.
Sekretaris Perusahaan bersama-sama dengan Group Head yang bertanggung jawab dalam bidang Akuntansi, Controlling, Treasury, Internal Audit, Pengendalian Internal, Legal dan Risk Management bertanggung jawab langsung kepada Direksi dan seluruh pengungkapan material perusahaan harus dikomunikasikan terlebih dahulu kepada Direksi.
PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbk. (Company) conducts an open information policy with regard to the general public and the financial markets.
The most important dates are as follows:• 1st Quarter ‘interim’ financial report: early April• Half-year ‘interim’ financial report: early July• 3rd Quarter ‘interim financial report: early October• Close of financial year: 31 December• Release of full-year-results: end of March• Publication of annual report: end of April• AGM of Shareholders: end of June at the latest
The Company sends out all necessary press-releases and financial reports, and information on business activities through several medias. Every share holders are entitled to have a copy of the annual report including the financial ‘audited’ statements using their invitation form to the Shareholder’s Annual General Meeting.These information can also be obtained through the Corporate Secretary and/or the concern party at:
Panorama Building, 4th FloorJl. Tomang Raya 63Jakarta Barat 11440INDONESIAT: +62 21 F: + 62 21E: [email protected]
To further strengthen the Company’s transparency, the Company issued a disclosure policy entitled Disclosure Controls and Procedures. The objectives of the policy are that all material corporate disclosure is accurate and that all material information required is recorded, processed, summarized, and reported within the time periods specified in the applicable regulations on disclosure.
Corporate Secretary and the Group Heads, who are responsible for the Accounting, Controlling, Treasury, Internal Audits, Legal, and Risk Management, are responsible to the Board of Directors.
All material corporate disclosure is subject to review, acknowledged and comments by the Board of Directors.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 201245
KEDUDUKAN PERSEROAN & ANAK PERUSAHAANTHE COMPANY AND SUBSIDIARIES
2012 ANNUAL REPORT | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk 46
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 201247
STRUKTUR ORGANISASIORGANIZATION STRUCTURE
SURAT PERNYATAAN KOMISARIS DAN DIREKSI
TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS KEBENARAN
ISI LAPORAN TAHUNAN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2012
PT. DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk.
dan ANAK PERUSAHAAN
Kami yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan
bahwa:
1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan
penyajian Laporan Tahunan untuk tahun yang
berakhir pada 31 Desember 2012.
2. Semua informasi dalam Laporan Tahunan
tersebut, termasuk Laporan Keuangan
Konsolidasi Perseroan telah dimuat secara
lengkap dan benar, dan
3. Tidak mengandung informasi atau fakta material
yang tidak benar, dan tidak menghilangkan
informasi atau fakta material.
4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian
internal di dalam Perseroan.
Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
COMMISSIONERS AND DIRECTORS STATEMENT ON
THE RESPONSIBILITY FOR THE TRUE CONTENTS OF
THE ANNUAL REPORT FOR THE YEAR ENDED ON
DECEMBER 31, 2012
PT. DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk.
and ITS SUBSIDIARY COMPANIES
The Company, the undersigned, declare that:
1. The Company is responsible for the preparation
and presentation of the Company’s Annual
Report for the year ended on December 31, 2011.
2. In this Annual Report, all information including
the Company’s consolidated financial statements
has been fully and correctly disclosed.
3. This Annual Report doesn’t contain materially
misleading information or facts, and does not
conceal any information or facts.
4. The Company is responsible for the Company’s
internal control system.
This statement has been truthfully made.
Jakarta, April 30, 2013Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Jakarta, April 30, 2013Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Budijanto TirtawisataKomisaris
Commissioner
Rocky W. PraputrantoDirektur OperasionalDirector of Operation
Adhi TirtawisataKomisaris Utama
President Commissioner
Dharmajanto TirtawisataDirekturDirector
Agustine Constantine RobotKomisaris Independen
Independent Commissioner
Hie Luang KiauwDirector KeuanganDirector of Finance
2012 ANNUAL REPORT | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk 48
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | LAPORAN TAHUNAN 201249
2012 ANNUAL REPORT | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk 50
Halaman ini sengaja dikosongkan
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK PERUSAHAAN/AND ITS SUBSIDIARIES DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS Halaman/
Page Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk dan Entitas Anak Perusahaan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 / The Director’s Statement on the Responsibility for Consolidated Financial Statements of PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk and its Subsidiaries For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Laporan Auditor Independen/Independent Auditors’ Report 1
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011/
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - For the years ended December 31, 2012 and 2011
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian/Consolidated Statements of Financial Position 3 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian/Consolidated Statements of Comprehensive Income
5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian/Consolidated Statements of Changes in Equity 6
Laporan Arus Kas Konsolidasian/Consolidated Statements of Cash Flows 7 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian/Notes to Consolidated Financial Statements 8
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLaporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position31 Desember 2012 dan 2011 December 31, 2012 and 2011(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Catatan/Notes 2012 2011
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 2,3,4,20,33 19.336.932.678 32.666.630.240 Cash and cash equivalentsPiutang usaha 2,3,5,15,20,33 Trade accounts receivable
Pihak berelasi 2,32 8.518.560.686 3.154.011.212 Related partiesPihak ketiga - setelah dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai Third parties - net of allowance sebesar Rp 421.047.733 dan for doubtful accounts of Rp 387.724.033, masing-masing pada Rp 421,047,733 and Rp 387,724,033tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 31.036.921.404 30.357.425.748 as of December 31, 2012 and 2011,
respectivelyPiutang lain-lain 2,3,6,20,33 1.569.773.930 3.003.348.992 Other accounts receivable Uang muka 2,7 Advances
Pihak berelasi 2,32,34 4.916.259.061 4.950.373.205 Related partiesPihak ketiga 1.309.682.437 3.567.587.511 Third parties
Uang jaminan 2,8,32,34 2.529.233.830 2.595.660.034 Guarantee depositsBiaya dibayar dimuka 2,9,34 2.402.675.090 685.517.369 Prepaid expensesPajak dibayar dimuka 2 - 45.787.037 Prepaid taxes
Jumlah Aset Lancar 71.620.039.116 81.026.341.348 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETSPiutang pihak berelasi non-usaha 2,3,10,20,33,36 1.239.936.269 15.592.483.559 Due from related partiesBiaya dibayar dimuka jangka panjang 2,9,34 825.728.706 1.476.058.574 Long-term portion of prepaid expensesAset pajak tangguhan 2,3,30 - 81.028.142 Deferred tax assets Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar Property and equipment - net of Rp 44.935.141.728 dan Rp 37.693.661.497, accumulated depreciation of masing-masing pada tanggal Rp 44,935,141,728 and Rp 37,693,661,49731 Desember 2012 dan 2011 2,3,11,18,19,27 72.949.925.346 81.160.498.420 as of December 31, 2012 and 2011,
respectivelyAset tetap dalam rangka bangun,
kelola, dan alih - setelah dikurangi Property under build, operate, and akumulasi penyusutan sebesar transfer agreement - net of Rp 15.733.383.130 dan Rp 14.419.548.585, accumulated depreciation of masing-masing pada tanggal Rp 15,733,383,130 and Rp 14,419,548,58531 Desember 2012 dan 2011 2,3,12,27,32,34 9.839.893.439 10.590.497.484 as of December 31, 2012 and 2011,
respectivelyProperti investasi - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar Investment properties - net of Rp 14.825.034.846 dan Rp 12.151.759.741 accumulated depreciation of masing-masing pada tanggal Rp 14,825,034,846 and Rp 12,151,759,741 31 Desember 2012 dan 2011 2,3,13,15,18,27, as of December 31, 2012 and 2011,
32,34 48.235.859.333 50.909.134.438 respectivelyAset lain-lain 14 24.957.749.330 5.088.484.885 Other assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 158.049.092.423 164.898.185.502 Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET 229.669.131.539 245.924.526.850 TOTAL ASSETS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.
- 3 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLaporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position31 Desember 2012 dan 2011 December 31, 2012 and 2011(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Catatan/Notes 2012 2011
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIESUtang bank jangka pendek 2,3,5,12,13,15,18,20,33 18.467.221.797 27.746.694.273 Short-term bank loansUtang usaha 2,3,16,20,33 Trade accounts payable
Pihak berelasi 2,32 4.268.555.440 1.534.758.832 Related partiesPihak ketiga 14.730.999.341 7.869.189.781 Third parties
Utang lain-lain kepada pihak ketiga 2,3,20,33 591.694.534 362.219.371 Other payables to third partiesUtang pajak 2,3,17,30 2.191.018.450 2.106.542.919 Taxes payableBeban akrual 2,3,20,33 174.713.589 467.169.809 Accrued expensesPendapatan diterima dimuka 2 1.097.654.431 839.015.352 Advances receivedBagian liabilitas jangka panjang yang akan Current portion of long-term
jatuh tempo dalam waktu satu tahun: liabilities:Utang bank 2,3,18,20,33 8.948.755.555 12.368.755.556 Bank loans
Liabilities for purchases of property Utang pembelian aset tetap 2,3,19,20,33 5.048.889.298 9.313.667.668 and equipment
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 55.519.502.435 62.608.013.561 Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG NONCURRENT LIABILITIESUtang pihak berelasi non-usaha 2,3,10,20,32,33,36 1.962.022.610 5.360.540.484 Due to related partiesLiabilitas jangka panjang - setelah dikurangi
bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu Long-term liabilities - net of currentsatu tahun: portion:Utang bank 2,3,18,20,33,36 17.237.588.889 29.076.344.444 Bank loans
Liabilities for purchases of property Utang pembelian aset tetap 2,3,19,20,33,36 3.573.332.058 9.838.437.974 and equipment
Liabilitas pajak tangguhan 2,30 11.070.178.610 8.474.247.845 Deferred tax liabilitiesLong-term employee benefits
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 2,3,29 2.969.907.878 2.376.264.681 liability
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 36.813.030.045 55.125.835.428 Total Noncurrent Liabilities
Jumlah Liabilitas 92.332.532.480 117.733.848.989 Total Liabilities
EKUITAS EQUITY
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Equity attributable to owners of pemilik Perusahaan the CompanyModal saham Capital stock
Modal dasar - 2.000.000.000 saham Authorized - 2,000,000,000 shares dengan nilai nominal Rp 100 per saham with Rp 100 par value per share
Modal ditempatkan dan disetor - Issued and paid-up - 715.000.000 saham 21 71.500.000.000 71.500.000.000 715,000,000 shares
Tambahan modal disetor - neto 2,22 18.859.094.048 18.859.094.048 Additional paid-in capital - netSaldo laba 39.379.995.324 30.965.963.626 Retained earnings
Jumlah 129.739.089.372 121.325.057.674 Total
Kepentingan Nonpengendali 2c,23,36 7.597.509.687 6.865.620.187 Non-controlling interests
Jumlah Ekuitas 137.336.599.059 128.190.677.861 Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 229.669.131.539 245.924.526.850 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.
- 4 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLaporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Consolidated Statements of Comprehensive IncomeUntuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 For the Years Ended December 31, 2012 and 2011(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Catatan/Notes 2012 2011
PENDAPATAN 2,13,24,32,35 280.377.501.128 254.186.991.543 REVENUES
BEBAN POKOK PENDAPATAN 2,25,32 216.741.174.280 197.575.805.104 DIRECT COSTS
LABA BRUTO 63.636.326.848 56.611.186.439 GROSS PROFIT
Beban penjualan 2,26,34 (10.458.224.199) (6.774.373.680) Selling expensesBeban umum dan administrasi 2,11,12,13,27,29 (36.388.597.828) (33.672.721.528) General and administrative expensesBeban bunga 2,28 (7.296.209.063) (6.780.732.016) Interest expenseKeuntungan selisih kurs mata uang
asing - neto 2 4.792.329.051 2.125.968.346 Gain on foreign exchange - netPendapatan bunga 2 40.053.125 49.061.161 Interest income
Gain (loss) on sale of property and Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap - neto 2,11 (1.733.805.644) 417.500.000 equipment - netLain-lain - bersih 165.508.241 86.325.409 Others - net
LABA SEBELUM PAJAK 12.757.380.532 12.062.214.131 INCOME BEFORE TAX
BEBAN PAJAK 2,30 TAX EXPENSE Pajak kini 934.500.427 701.159.797 Current taxPajak tangguhan 2.676.958.907 3.419.983.467 Deferred tax
3.611.459.334 4.121.143.264
LABA NETO 9.145.921.198 7.941.070.867 NET INCOME
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - - OTHER COMPREHENSIVE INCOME
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 9.145.921.198 7.941.070.867 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
Laba neto/laba komprehensif yang Net income/total comprehensive income dapat diatribusikan kepada: attributable to:
Pemilik Perusahaan 8.414.031.698 8.858.529.188 Owners of the CompanyKepentingan nonpengendali 2,23 731.889.500 (917.458.321) Non-controlling Interests
9.145.921.198 7.941.070.867
LABA NETO PER SAHAM DASAR 2,31 11,77 12,39 BASIC EARNINGS PER SHARE
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.
- 5 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLaporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Consolidated Statements of Changes in EquityUntuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 For the Years Ended December 31, 2012 and 2011(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Tambahan Modal KepentinganDisetor - neto/ Nonpengendali/ Jumlah
Modal Additional Saldo Laba/ Non- Ekuitas/Saham/ Paid-in Retained Jumlah/ Controlling Total
Capital Stock Capital - net Earnings Total Interests Equity
Saldo pada tanggal 1 Januari 2011 71.500.000.000 18.859.094.048 22.107.434.438 112.466.528.486 7.783.078.508 120.249.606.994 Balance as of January 1, 2011
Jumlah laba komprehensif selama tahun berjalan - - 8.858.529.188 8.858.529.188 (917.458.321) 7.941.070.867 Total comprehensive income during the year
Saldo pada tanggal 31 Desember 2011 71.500.000.000 18.859.094.048 30.965.963.626 121.325.057.674 6.865.620.187 128.190.677.861 Balance as of December 31, 2011
Jumlah laba komprehensif selama tahun berjalan - - 8.414.031.698 8.414.031.698 731.889.500 9.145.921.198 Total comprehensive income during the year
Saldo pada tanggal 31 Desember 2012 71.500.000.000 18.859.094.048 39.379.995.324 129.739.089.372 7.597.509.687 137.336.599.059 Balance as of December 31, 2012
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Perusahaan/ Equity Attributable to Owners of The Company
- 6 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLaporan Arus Kas Konsolidasian Consolidated Statements of Cash FlowsUntuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 For the Years Ended December 31, 2012 and 2011(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
2012 2011
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIESPenerimaan tunai dari pelanggan 274.550.094.392 251.689.757.347 Cash receipts from customersPembayaran tunai kepada pemasok dan lainnya (217.258.916.610) (220.680.650.786) Cash paid to suppliers and othersPembayaran tunai kepada karyawan (12.571.240.087) (10.610.517.911) Cash paid to employees
Kas neto dihasilkan dari operasi44.719.937.695 20.398.588.650 Net cash generated from operations
Pembayaran bunga (7.296.209.063) (6.605.027.168) Interest paidPembayaran pajak penghasilan (701.159.797) (486.972.846) Income tax paid
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi 36.722.568.835 13.306.588.636 Net Cash Provided by Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIESHasil penjualan aset tetap 3.247.585.656 2.230.000.000 Proceeds from sale of property and equipmentPenerimaan bunga 40.053.125 49.061.161 Interest received Pembayaran uang muka aset tetap (22.372.378.870) (5.088.484.885) Advances paid for acquisitions of property and equipmentPenurunan (kenaikan) piutang dari Decrease (increase) in amount due from
pihak berelasi non-usaha 8.009.448.144 (9.497.792.058) related partiesPerolehan aset tetap (1.405.763.406) (2.904.598.910) Acquisitions of property and equipment
Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi (12.481.055.351) (15.211.814.692) Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESKenaikan utang kepada pihak berelasi non-usaha 2.944.581.272 501.088.357 Increase in amount due to related partiesPenerimaan (pembayaran) utang pembelian Proceeds from (payments of) liabilities for purchase of
aset tetap - neto (11.177.564.286) 2.576.611.285 property and equipment - netPenerimaan (pembayaran) utang bank
jangka pendek (9.279.472.476) 18.371.842.697 Proceeds from (payments of) short - term bank loansPembayaran utang bank jangka panjang (20.058.755.556) (7.913.200.000) Payments of long - term bank loans
Arus Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk)Aktivitas Pendanaan (37.571.211.046) 13.536.342.339 Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS NET INCREASE (DECREASE) IN CASH DAN SETARA KAS (13.329.697.562) 11.631.116.283 AND CASH EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 32.666.630.240 21.035.513.957 OF THE YEAR
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 19.336.932.678 32.666.630.240 OF THE YEAR
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.
- 7 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended
December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,
unless Otherwise Stated)
- 8 -
1. Umum
1. General
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 36 tanggal 30 Oktober 1999 dari Lieke Lianadevi Tukgali, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C3679.HT.01.01.TH.2000 tanggal 23 Februari 2000 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69 tanggal 29 Agustus 2000, Tambahan No. 4955. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 207 tanggal 29 Juni 2009 dan Akta No. 151 tanggal 24 Juli 2009 keduanya dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal yang sama mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan sesuai dengan ketentuan UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, termasuk mengubah susunan Dewan Komisaris Perusahaan. Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-02737.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 19 Januari 2010 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 83 tanggal 15 Oktober 2010, Tambahan No. 32319. Sesuai dengan pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang biro perjalanan wisata, mencakup perencanaan dan pengemasan komponen-komponen perjalanan wisata, penyelenggaraan dan penjualan paket wisata, penyediaan layanan pramuwisata, dan angkutan wisata.
a. Establishment and General Information
PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk(the Company) was established based on Notarial Deed No. 36 dated October 30, 1999 of Lieke Lianadevi Tukgali, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Law and Regulation of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C3679.HT.01.01.TH.2000 dated February 23, 2000 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 69 dated August 29, 2000, Supplement No. 4955. The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 207 dated June 29, 2009 and Notarial Deed No. 151 dated July 24 2009 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., public notary in Jakarta, based on the Extraordinary Stockholders’ Meeting held on the same date, concerning the revisions in the Company’s Articles of Association to be in accordance with the provisions of the Republic of Indonesia Law No. 40/2007 regarding Limited Liability Company including the change in the members of the Board of Commissioners. These amendments were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-02737.AH.01.02. Tahun 2010 dated January 19, 2010 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 83 dated October 15, 2010, Supplement No. 32319. In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage mainly in businesses related to bureau tourism, including providing tour and travel packages and other related services, such as providing tour guides and tour transportation.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 9 -
Perusahaan dan entitas anak (selanjutnya disebut Grup) tergabung dalam kelompok usaha Panorama Leisure. Perusahaan memulai usaha secara komersial pada bulan Januari 2000. Kantor pusat Perusahaan terletak di Komplek Roxi Mas Blok E 2/5-7, Jalan K.H. Hasyim Ashari 125, Jakarta Pusat dengan kantor pemasaran terletak di Jalan Tomang Raya No. 63, Jakarta Barat, sedangkan kantor cabang Perusahaan terletak di Jalan By Pass Ngurah Rai, Suwung, Denpasar, Bali; Jalan Adi Sucipto No. 43, Ampenan, Nusa Tenggara Barat; Jalan Sisingamangaraja XII No. 127 Kel. Sudirejo II Kec. Medan Kota; dan Jalan Bulukunyi No. 8, Makasar.
The Company and its subsidiaries (collectively referred herein as the Group) operate under Panorama Leisure group business. The Company started commercial operations in January 2000. Its head office is located at Komplek Roxi Mas Blok E 2/5-7, Jalan K.H. Hasyim Ashari 125, Central Jakarta, and with marketing office at Jalan Tomang Raya No. 63, West Jakarta, while the Company’s branch offices are located at Jalan By Pass Ngurah Rai, Suwung, Denpasar, Bali; Jalan Adi Sucipto No. 43, Ampenan, Nusa Tenggara Barat; Sisingamangaraja XII No. 127 Kel. Sudirejo II Kec. Medan Kota; and Jalan Bulukunyi No. 8, Makasar.
Pemegang saham akhir Grup adalah PT Panorama Tirta Anugerah (berkedudukan di Indonesia).
The ultimate parent of the Group is PT Panorama Tirta Anugerah (incorporated in Indonesia).
Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai biro perjalanan wisata dari Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya berdasarkan Surat Keputusan No. Kep.394/BPW/12/1999 tanggal 16 Desember 1999; persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Bali dari Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya Propinsi Bali No. 1767/Kwl.Bali/Bd.1/VII/2000 tanggal 21 Juli 2000; persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Nusa Tenggara Barat dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Nusa Tenggara Barat No. 556/26/BUDPAR-IV.CBPW tanggal 16 Januari 2002; persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Medan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan No. 503/489.SK.HO.BR/BPW/MK/2010 tanggal 30 Desember 2010 dan persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Makasar dari Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan No. 503/0020/SIUK-B/02/KPAP tanggal 14 Juni 2011.
The Company obtained its business license to engage in bureau tourism from the Department of Tourism, Art and Culture based on Decision Letter No. Kep.394/BPW/12/1999; dated December 16, 1999; approval for branch office of tourism bureau in Bali from the Department of Tourism, Art and Culture of Bali Province No. 1767/Kwl.Bali/Bd.1/VII/2000 dated July 21, 2000; approval for branch office of tourism bureau in Nusa Tenggara Barat from the Culture and Tourism Agency of Nusa Tenggara Barat No. 556/26/BUDPAR-IV.CBPW dated January 16, 2002; approval for branch office of tourism bureau in Medan from the Culture and Tourism Agency of Medan City No. 503/489.SK.HO.BR/BPW/MK/2010 dated December 30, 2010 and approval for branch office of tourism bureau in Makasar from Permit Administration Service Office No. 503/0020/SIUK-B/02/KPAP dated June 14, 2011.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. Public Offering of Shares
Pada tanggal 25 Juni 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) dengan surat No. S-4091/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat atas 215.000.000 saham Perusahaan seharga Rp 200 per saham. Pada tanggal 8 Juli 2008, seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On June 25, 2008, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) in his letter No. S-4091/BL/2008 for its offering to the public of 215,000,000 shares at Rp 200 per share. On July 8, 2008, all of these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 10 -
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 715.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2012 and 2011, all of the Company’s shares totaling to 715,000,000 shares are listed in the Indonesia Stock Exchange.
c. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan c. Consolidated Subsidiaries
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, entitas anak yang dikonsolidasikan termasuk persentase kepemilikan Perusahaan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2012 and 2011, the subsidiaries which were consolidated, including the respective percentages of ownership held by the Company, are as follows:
Tahun Operasi Persentase
Jenis Usaha/ Komersial/ Kepemilikan/Entitas Anak/ Domisili/ Nature of Start of Commercial Percentage of Subsidiary Domicile Business Operations Ownership Interest 2012 2011
%
PT Destinasi Garuda Yogyakarta Biro perjalanan 2002 51,00 8.633.413.606 7.476.723.952 Wisata (DGW) wisata/
Tours and travel
PT Duta Chandra Jakarta Perdagangan umum/ 2007 50,00 46.642.665.093 50.955.413.982 Kencana (DCK) General trading
Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi)/Total Assets (Before Elimination)
Pada tahun 2002, berdasarkan Akta No. 184 tanggal 27 Juni 2002 dari Rachmat Santoso, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan melakukan penyertaan sebesar 51,00% kepemilikan atau sebanyak 153 lembar saham DGW.
In 2002, based on Deed No. 184 dated June 27, 2002 of Rachmat Santoso, S.H., public notary in Jakarta, the Company invested in 153 shares of DGW or equivalent to 51.00% ownership interest.
Berdasarkan Berita Acara No. 8 tanggal 12 Agustus 2002 dari Robert Purba, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 50% atau sebanyak 375 saham DCK dari Tn. Periasman Effendi, S.H., dengan biaya akuisisi sebesar Rp 375.000.000. Laporan keuangan DCK dikonsolidasikan karena Perusahaan memiliki kendali dalam kepengurusan DCK.
Based on Notarial Deed No. 8 dated August 12, 2002 of Robert Purba, S.H., public notary in Jakarta, the Company acquired 50% ownership interest or 375 shares of DCK from Mr. Periasman Effendi, S.H., at an acquisition cost of Rp 375,000,000. DCK’s financial statements have been consolidated because the Company can exercise control over the management of DCK.
Modal saham DCK ditingkatkan berdasarkan keputusan rapat pemegang saham tanggal 21 Desember 2010 yang didokumentasikan dalam Akta No. 9 tanggal 4 Januari 2011 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta. Modal dasar DCK meningkat dari Rp 1.000.000.000 menjadi Rp 50.000.000.000 dan modal ditempatkan dan disetor meningkat dari Rp 750.000.000 menjadi Rp 22.000.000.000, dimana peningkatan modal tersebut dilakukan secara proporsional sesuai dengan persentase kepemilikan Perusahaan dan PT Panorama Tours Indonesia (PTI, dahulu PT Tirta Putra Wisata), pihak berelasi. Peningkatan modal disetor dilakukan berupa setoran tunai dan konversi utang.
DCK’s capital stock was increased based on the shareholders’ decision during a meeting on December 21, 2010 as documented in Deed No. 9 dated January 4, 2011 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., public notary in Jakarta. DCK’s authorized capital was increased from Rp 1,000,000,000 to Rp 50,000,000,000 and the issued and paid-up capital stock was increased from Rp 750,000,000 to Rp 22,000,000,000, with additional paid up capital allocated proportionately to the Company and PT Panorama Tours Indonesia (PTI, formerly PT Tirta Putra Wisata), a related party, based on percentage of ownership interest. The capital increase was through cash and loan conversion.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 11 -
d. Karyawan, Direksi, dan Dewan Komisaris d. Employees, Directors, and Board of Commissioners
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diadakan tanggal 15 Juni 2011 sebagaimana didokumentasikan dalam Akta No. 98 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2012 and 2011, based on Minutes of the Extraordinary Stockholders’ Meeting held on June 15, 2011 as documented in Notarial Deed No. 98 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., public notary in Jakarta, the Company’s management consists of the following:
Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama : Adhi Tirtawisata : President Commissioner Komisaris Independen : Augustine Constantine Robot : Independent Commissioner Komisaris : Budijanto Tirtawisata : Commissioner Direksi Directors Direktur Utama : Dharmayanto Tirtawisata : President Director Direktur : Rocky Wisuda Praputranto : Directors Hie Luang Kiauw
Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit sebagaimana diwajibkan oleh Bapepam dan LK. Komite Audit Perusahaan terdiri dari 2 anggota, dimana Augustine Constantine Robot yang menjabat sebagai Komisaris Independen juga menjadi Ketua Komite Audit.
As a public company, the Company has an Independent Commissioner and an Audit Committee as required by Bapepam-LK. The Company’s Audit Committee consists of 2 members, wherein Augustine Constantine Robot who acts as an Independent Commissioner is also the Chairman of the Audit Committee.
Personel manajemen kunci Grup terdiri dari Komisaris, Direksi, Manajer Umum dan Kepala Cabang.
Key management personnel of the Group consists of Commissioners, Directors, General Managers and Branch Heads.
Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) adalah 388 karyawan tahun 2012 dan 301 karyawan tahun 2011. Jumlah rata-rata karyawan Grup (tidak diaudit) adalah 435 karyawan tahun 2012 dan 328 karyawan tahun 2011.
The Company had a total number of employees (unaudited) of 388 in 2012 and 301 in 2011. Total consolidated average number of employees of the Group (unaudited) is 435 in 2012 and 328 in 2011.
Laporan keuangan konsolidasian PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk dan entitas anak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 25 Maret 2013. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian tersebut.
The consolidated financial statements of PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk and its subsidiaries for the year ended December 31, 2012 were completed and authorized for issuance on March 26, 2013 by the Company’s Directors who are responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 12 -
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting
2. Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies
a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran
Laporan Keuangan Konsolidasian a. Basis of Consolidated Financial
Statements Preparation and Measurement
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait berikut, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan diterapkan efektif 1 Januari 2012.
The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards “SAK”, which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and Regulation No. VIII.G.7. regarding “Presentation and Disclosures of Public Companies’ Financial Statements” included in the Appendix of the Decree of the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam – LK) No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012. As disclosed further in relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2012. Such consolidated financial statements are an English translation of the Group’s statutory report in Indonesia, and are not intended to present the financial position, results of operations, and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.
The consolidated financial statements are prepared in accordance with the Statements of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011, kecuali dampak penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2012 are consistent with those adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2011, except for the impact of the adoption of several amended PSAK effective January 1, 2012 as disclosed in this Note.
Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 13 -
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing, and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp) which is also the functional currency of the Company.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi tertentu. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgment in the process of applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3.
b. Penerapan Pernyataan dan Interpretasi
Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2012
b. Adoption of Statements and Interpretations of Financial Accounting Standards Effective January 1, 2012
Pada tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (”ISAK”) baru dan revisi yang wajib diterapkan pada tanggal tersebut. Kebijakan akuntansi tertentu Grup telah diubah seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing- masing standar dan interpretasi.
On January 1, 2012, the Group adopted new and revised Statements of Financial Accounting Standards (PSAKs) and Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAKs) that are mandatory for application from that date. Changes to the Group’s accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations.
1. PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”,
menyatakan bahwa seluruh penghargaan berbasis saham yang diberikan kepada karyawan harus dicatat sesuai dengan PSAK No. 53, “Pembayaran Berbasis Saham”.
1. PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, clarifies that all share-based awards granted to employees should be accounted using principles of PSAK No. 53, “Share-Based Payments”.
Standar revisi ini memperkenalkan alternatif metode baru untuk mengakui keuntungan (kerugian) aktuarial, yaitu dengan mengakui seluruh keuntungan (kerugian) pada pendapatan komprehensif lain dan membutuhkan tambahan pengungkapan tertentu.
This revised standard introduces a new alternative method to recognize actuarial gains (losses), that is to recognize all actuarial gains (losses) in full through other comprehensive income and requires certain additional disclosures.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 14 -
Grup memilih untuk tetap menggunakan pendekatan koridor dalam pengakuan keuntungan (kerugian) aktuarial dan telah menambahkan pengungkapan dalam Catatan 29.
The Group has elected to continue using the corridor approach in the recognition of actuarial gains (losses) and has made additional disclosures in Note 29.
2. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan:
Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan yang lebih luas atas manajemen risiko keuangan entitas dibandingkan dengan PSAK No. 50 (Revisi 2006), ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”. Persyaratan tersebut adalah sebagai berikut:
2. PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”, which requires more extensive disclosures of an entity’s financial risk management compared to PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”. The requirements consist of the following:
a. Signifikansi instrumen keuangan
terhadap posisi dan kinerja keuangan entitas. Pengungkapan ini mencakup banyak persyaratan yang sebelumnya terdapat dalam PSAK No. 50 (Revisi 2006).
a. The significance of financial instruments for an entity’s financial position and performance. These disclosures incorporate many of the requirements previously in PSAK No. 50 (Revised 2006).
b. Informasi kualitatif dan kuantitatif
mengenai eksposur terhadap risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan minimum yang spesifik mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif menjelaskan tujuan manajemen, kebijakan dan proses dalam mengelola risiko- risiko tersebut. Pengungkapan kuantitatif menyediakan informasi mengenai tingkatan eksposur risiko dari entitas, berdasarkan informasi yang disediakan secara internal kepada manajemen kunci.
b. Qualitative and quantitative information about exposure to risks arising from financial instruments, including specified minimum disclosures about credit risk, liquidity risk and market risk. The qualitative disclosures describe management’s objectives, policies and processes for managing those risks. The quantitative disclosures provide information about the extent to which the entity is exposed to risk, based on information provided internally to the entity’s key management personnel.
Grup telah menyajikan pengungkapan yang disyaratkan oleh PSAK No. 60 dalam laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012.
The Group has incorporated disclosure requirements of PSAK No. 60 in the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2012.
Berikut ini adalah PSAK dan ISAK baru dan revisi yang relevan dan telah diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012, namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup:
The following are the new and revised PSAKs and ISAKs which are relevant and have been adopted effective January 1, 2012 but do not have material impact to the Group’s consolidated financial statements:
PSAK PSAK (1) PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh
Perubahan Kurs Valuta Asing (1) PSAK No. 10 (Revised 2010), The
Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 15 -
(2) PSAK No. 13 (Revisi 2011), Properti Investasi
(2) PSAK No. 13 (Revised 2011), Investment Property
(3) PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap (3) PSAK No. 16 (Revised 2011), Property,
Plant, and Equipment
(4) PSAK No. 26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman
(4) PSAK No. 26 (Revised 2011), Borrowing Costs
(5) PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa (5) PSAK No. 30 (Revised 2011), Leases (6) PSAK No. 46 (Revisi 2010), Pajak
Penghasilan (6) PSAK No. 46 (Revised 2010), Income
Taxes (7) PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen
Keuangan: Penyajian (7) PSAK No. 50 (Revised 2010), Financial
Instruments: Presentation (8) PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
(8) PSAK No. 55 (Revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement
(9) PSAK No. 56 (Revisi 2010), Laba Per
Saham (9) PSAK No. 56 (Revised 2010), Earnings
per Share ISAK ISAK (1) ISAK No. 15, PSAK 24 - Batas Aset
Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
(1) ISAK No. 15, PSAK 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and Their Interaction
(2) ISAK No. 20, Pajak Penghasilan -
Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya
(2) ISAK No. 20, Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders
(3) ISAK No. 23, Sewa Operasi - Insentif (3) ISAK No. 23, Operating Leases-
Incentives
(4) ISAK No. 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa
(4) ISAK No. 24, Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease
(5) ISAK No. 25, Hak atas Tanah (5) ISAK No. 25, Landrights
c. Prinsip Konsolidasi c. Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak sebagaimana diungkapkan pada Catatan 1c.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and subsidiaries mentioned in Note 1c.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 16 -
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas kecuali, dalam keadaan yang jarang, dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika terdapat:
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than a half of the voting power of an entity unless, in exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control. Control also exists under certain circumstances when there is:
o kekuasaan yang melebihi setengah hak
suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
o power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;
o kekuasaan untuk mengatur kebijakan
keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
o power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;
o kekuasaan untuk menunjuk atau
mengganti sebagian besar direksi atau dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau
o power to appoint or remove the majority of the members of the board directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or
o kekuasaan untuk memberikan suara
mayoritas pada rapat direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut.
o power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by the board or body.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the non-controlling interest (NCI) even if that results in a deficit balance.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup:
In case of loss of control over a subsidiary, the Group:
• menghentikan pengakuan aset
(termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;
• derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary;
• menghentikan pengakuan jumlah
tercatat setiap KNP; • derecognizes the carrying amount of any
NCI;
• menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
• derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;
• mengakui nilai wajar pembayaran yang
diterima; • recognizes the fair value of the
consideration received;
• mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
• recognizes the fair value of any investment retained;
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 17 -
• mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam komponen laba rugi; dan
• recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
• mereklasifikasi bagian induk
perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke komponen laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
• reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas-entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the company.
Transaksi dengan kepentingan nonpengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif atas nilai tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat di ekuitas. Laba atau rugi dari pelepasan kepada kepentingan nonpengendali juga dicatat di ekuitas.
Transactions with NCI that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to NCI are also recorded in equity.
d. Penjabaran Mata Uang Asing d. Foreign Currency Translation
Mata Uang Fungsional dan Pelaporan Functional and Reporting Currencies
Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas dalam Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional).
Items included in the financial statements of each of the Group’s companies are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the functional currency).
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan mata uang penyajian Perusahaan.
The consolidated financial statements are presented in Rupiah which is the Company’s functional and presentation currency.
Transaksi dan Saldo Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Foreign currency transactions are translated into the functional currency using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at year end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 18 -
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kurs konversi yakni kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan oleh Grup adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2012 and 2011, the conversion rates used by the Group were the middle rates of Bank Indonesia as follows:
2012 2011
Euro (EUR) 12.809,86 11.738,99 Euro (EUR)Dolar Amerika Serikat (US$) 9.670,00 9.068,00 United States Dollar (US$)Dolar Australia (AU$) 10.025,39 9.202,68 Australian Dollar (AU$)Dolar Singapura (SG$) 7.907,12 6.974,33 Singapore Dollar (SG$)Dolar Hongkong (HK$) 1.247,48 1.167,21 Hongkong Dollar (HK$)Ringgit Malaysia (MYR) 3.159,63 2.852,84 Malaysian Ringgit (MYR)
e. Transaksi Pihak Berelasi e. Transactions with Related Parties
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup:
A related party is a person or entity that is related to the Group:
a. Orang atau anggota keluarga terdekat
mempunyai relasi dengan Grup jika orang tersebut:
a. A person or a close member of that person's family is related to the Group if that person:
(i) memiliki pengendalian atau
pengendalian bersama atas Grup; (i) has control or joint control over the
Group; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas
Grup; atau (ii) has significant influence over the
Group; or (iii) personil manajemen kunci Grup
atau entitas induk Perusahaan. (iii) is a member of the key management
personnel of the reporting entity or of a parent of the Group.
b. Suatu entitas berelasi dengan Grup jika
memenuhi salah satu hal berikut: b. An entity is related to the Group if any of
the following conditions applies:
(i) entitas dan Grup adalah anggota dari kelompok usaha yang sama
(i) the entity and the Group are members of the same group;
(ii) satu entitas adalah entitas asosiasi
atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya)
(ii) one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);
(iii) kedua entitas tersebut adalah
ventura bersama dari pihak ketiga yang sama
(iii) both entities are joint ventures of the same third party;
(iv) satu entitas adalah ventura
bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga
(iv) one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 19 -
(v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup. Jika Grup adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Grup
(v) the entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the Group or an entity related to the Group. If the Group is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the Group;
(vi) entitas yang dikendalikan atau
dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); dan
(vi) the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); and
(vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
(vii) a person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Semua transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
All transactions with related parties, whether or not done under similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
f. Kas dan Setara Kas f. Cash and Cash Equivalents
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
Cash consists of cash on hand and in banks. Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturities of three (3) months or less from the date of placements, and which are not used as collateral and are not restricted.
g. Instrumen Keuangan g. Financial Instruments
Efektif 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
Effective January 1, 2012, the Group has applied PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.
Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal transaksi.
The Group recognizes a financial asset or a financial liability in the consolidated statements of financial position when it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. All regular way purchases and sales of financial instruments are recognized on the transaction date.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 20 -
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value of the consideration given or received is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value of the consideration is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instruments or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instruments. When calculating the effective interest, the Group estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments excluding future credit losses and includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 21 -
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
Amortized cost is the amount at which the financial asset or financial liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.
The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market. At initial recognition, the Group classifies its financial instruments in the following categories: financial assets at FVPL, loans and receivables, held-to-maturity (HTM) investments, available for sale (AFS) financial assets, financial liabilities at FVPL, and other financial liabilities; and, where allowed and appropriate, re-evaluates such classifications at every reporting date.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Grup hanya memiliki aset keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang serta liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan lain-lain. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi tidak diungkapkan.
As of December 31, 2012 and 2011, the Group has classified financial assets as loans and receivables and financial liabilities as other financial liabilities. Accordingly, accounting policies related to financial assets at FVPL, HTM investments, AFS financial assets, and financial liabilities at FVPL are not disclosed.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 22 -
Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya.
Determination of Fair Value The fair value of financial instruments traded in active markets at the statements of financial position date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, comparison to similar instruments for which market observable prices exist, options pricing models, and other relevant valuation models.
Laba/Rugi Hari ke-1 Day 1 Profit/Loss Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Grup mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Grup menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.
Where the transaction price in a non-active market is different from the fair value of other observable current market transactions in the same instrument or based on a valuation technique whose variables include only data from observable market, the Group recognizes the difference between the transaction price and fair value (a Day 1 profit/loss) in the consolidated statements of comprehensive income unless it qualifies for recognition as some other type of asset. In cases where the data is not observable, the difference between the transaction price and model value is only recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the inputs become observable or when the instrument is derecognized. For each transaction, the Group determines the appropriate method of recognizing the “Day 1” profit/loss amount.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 23 -
Aset Keuangan Financial Assets Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset tersedia untuk dijual.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are not entered into with the intention of immediate or short-term resale and are not classified as financial assets at FVPL, HTM investments, or AFS financial assets.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statements of comprehensive income. The losses arising from impairment are recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang pihak berelasi non-usaha yang dimiliki oleh Grup.
As of December 31, 2012 and 2011, the Group’s cash and cash equivalents, trade accounts receivable, other accounts receivable, and due from related parties are included in this category.
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas Keuangan Lain-lain Other Financial Liabilities Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.
Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL, are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Group having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 24 -
Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Other financial liabilities are recognized initially at fair value and are subsequently carried at amortized cost, taking into account the impact of applying the effective interest method of amortization (or accretion) for any related premium, discount, and any directly attributable transaction costs.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kategori ini meliputi utang bank (jangka pendek dan panjang), utang usaha, beban akrual, utang pihak berelasi non-usaha, utang pembelian aset tetap, dan utang lain-lain kepada pihak ketiga yang dimiliki oleh Grup.
As of December 31, 2012 and 2011, the Group’s bank loans (short- and long-term), trade accounts payable, accrued expenses, due to related parties, liabilities for purchases of property and equipment, and other payables to third parties are included in this category.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Offsetting of Financial Instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, manajemen Grup menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
The Group’s management assesses at each consolidated statement of financial position date whether a financial asset or group of financial assets is impaired.
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
The management first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the management determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment, and for which an impairment loss is or continues to be recognized, are not included in a collective assessment of impairment.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 25 -
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate (i.e., the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset is reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to the consolidated statements of comprehensive income.
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.
If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
Derecognition of Financial Assets and Liabilities
(1) Aset Keuangan (1) Financial Assets
Aset keuangan (atau bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:
Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:
a. Hak kontraktual atas arus kas
yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
a. The rights to receive cash flows from the asset have expired;
b. Grup tetap memiliki hak untuk
menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
b. The Group retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 26 -
c. Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
c. The Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan Grup dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.
Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor the transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.
(2) Liabilitas Keuangan (2) Financial Liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir dibatalkan, atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged, cancelled, or has expired. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability. The recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
h. Biaya Dibayar Dimuka h. Prepaid Expenses
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 27 -
i. Properti Investasi i. Investment Properties Properti investasi, kecuali tanah, diukur sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan kerugian cadangan kerugian penurunan nilai, jika ada. Investasi pada tanah diukur sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai, jika ada, dan tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasuk biaya penggantian untuk bagian tertentu dari properti investasi yang telah ada pada saat beban terjadi, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari properti investasi. Setelah pengukuran awal, properti investasi diukur dengan metode biaya.
Investment properties, except for land, are measured at cost, including transaction costs, less accumulated depreciation and any impairment loss. Investment in land is measured at cost, including transaction costs, less any impairment loss and is not depreciated. The carrying amount includes the cost of replacing part of an existing investment property at the time that cost is incurred if the recognition criteria are met; and excludes the costs of day-to-day servicing of an investment property. After initial recognition, investment properties are measured using the cost model.
Properti investasi disusutkan menggunakan metode garis lurus sepanjang estimasi masa manfaatnya selama dua puluh (20) tahun.
Investment properties are depreciated over its estimated useful life of twenty (20) years using the straight-line method.
Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari laporan posisi keuangan konsolidasian) pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Investment properties are derecognized when either they have been disposed of or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefit is expected from its disposal. Any gains or losses on the retirement or disposal of an investment property are recognized in the consolidated statements of comprehensive income in the year of retirement or disposal.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, atau dimulainya sewa operasi ke pihak lain. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Transfers are made to investment properties when, and only when, there is a change in use, evidenced by ending of owner-occupation, or commencement of an operating lease to another party. Transfers are made from investment properties when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owner-occupation or commencement of development with a view to sale.
j. Aset Tetap j. Property and Equipment
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Property, plant and equipment, except land, are carried at cost, excluding day to day servicing, less accumulated depreciation and any impairment in value. Land is not depreciated and is stated at cost less any impairment in value.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 28 -
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of property and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property and equipment to its working condition and location for its intended use.
Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah, dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah.
Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognized as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognized as intangible assets and amortized during the period of the land rights.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.
Expenditures incurred after the property and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property and equipment.
Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed on a straight-line basis over the property and equipment’s useful lives as follows:
Tahun/Years
Bangunan dan prasarana Peralatan dan perlengkapan Kendaraan bermotor
20 2 - 8 4 - 8
Buildings and infrastructures Furniture and fixtures Vehicles
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
The carrying values of property and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.
When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 29 -
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and amortization and any impairment loss are eliminated from the accounts. Any gains or loss arising from de-recognition of property and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in the consolidated statements of comprehensive income in the year the item is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
The asset’s residual values, useful lives, and depreciation and amortization method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end.
k. Aset Tetap dalam Rangka Bangun, Kelola,
dan Alih (Build, Operate, and Transfer atau BOT)
k. Properties Under Build, Operate, and Transfer Agreement (BOT)
Aset tetap dalam rangka bangun, kelola, dan alih dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai aset, jika ada. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama periode perjanjian BOT, yaitu dua puluh (20) tahun.
Properties under BOT are stated at cost, less accumulated depreciation and any impairment in value. Depreciation is computed using the straight-line method over the period of the BOT agreements of twenty (20) years.
l. Transaksi Sewa l. Lease Transactions
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.
The determination of whether an arrangement is or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset.
Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:
A reassessment is made after inception of the lease only if one of the following applies:
a. Terdapat perubahan dalam
persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada;
a. there is a change in contractual terms, other than a renewal or extension of the agreement;
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 30 -
b. Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;
c. Terdapat perubahan dalam penentuan
apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau
d. Terdapat perubahan substansial atas
aset yang disewa.
b. a renewal option is exercised or extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term;
c. there is a change in the determination of whether the fulfillment is dependent on a specified asset; or
d. there is a substantial change to the asset.
Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c, atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario b.
Where a reassessment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassessment for scenarios a, c, or d and the date of renewal or extension period for scenario b.
Grup sebagai Lessor Group as Lessor
Sewa dimana Grup tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa.
Leases where the Group retains substantially all the risks and benefits of the ownership of the asset are classified as operating leases. Initial directs costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term in the same basis as rental income.
Grup sebagai Lessee Group as Lessee Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Operating lease payments are recognized as an expense in the consolidated statements of comprehensive income on a straight-line basis over the lease term.
m. Biaya Emisi Saham m. Stock Issuance Costs
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang akun tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
Stock issuance costs are deducted from the additional paid-in capital portion of the related proceeds from issuance of shares and are not amortized.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 31 -
n. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan n. Impairment of Non-Financial Assets Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or cash generating unit’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.
Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.
If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 32 -
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukanjumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may not longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
o. Pengakuan Pendapatan dan Beban o. Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomis akan mengalir ke Grup dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan tersebut harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
Pendapatan diakui pada saat penyerahan jasa kepada pelanggan. Uang muka yang diterima dari pelanggan diklasifikasikan ke dalam akun pendapatan diterima dimuka dan akan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diserahkan.
Revenue is recognized when the services are rendered to the customers. Advances received from customers are classified as advances received and will be recognized as income when the services are rendered.
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dari penjualan jasa dalam kegiatan usaha normal Grup.
Revenue is measured as the fair value of the consideration received or receivable for the sale of services in the ordinary course of the Group’s activities.
Pendapatan sewa diakui sejalan dengan berlalunya waktu atau selama periode sewa atau penggunaan aset yang bersangkutan.
Rental revenue is recognized on a straight-line basis over the period the assets are leased or used by other parties.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 33 -
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
Pendapatan bunga dan beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income and interest expense for all financial instruments are recognized in the consolidated statements of comprehensive income on accrual basis using the effective interest rate method.
Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.
Transaction costs that are directly attributable to acquisition or issuance of financial instruments not measured at FVPL are amortized over the life of financial instruments using the effective interest rate method and recorded as part of interest income for financial assets directly attributable transaction costs, and as part of interest expense for transaction costs related to financial liabilities.
p. Imbalan Kerja p. Employee Benefits
Imbalan Kerja Jangka Pendek Short-term Employee Benefits Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial (Jamsostek). Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Short-term employee benefits are in the form of wages, salaries, and social security (Jamsostek) contribution. Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability, after deducting any amount already paid, in the consolidated statements of financial position and as an expense in the consolidated statements of comprehensive income.
Imbalan Kerja Jangka Panjang Long-term Employee Benefits Imbalan kerja jangka panjang merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atau perubahan asumsi aktuarial yang melebihi batas koridor atau lebih besar daripada 10% dari nilai kini imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan ke komponen laba rugi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested).
Long-term employee benefits are unfunded defined-benefit plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of defined-benefit obligations, related current service costs and past service costs is the Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs, vested past service costs, and effects of curtailments and settlements (if any) are charged directly to current operations. Past service costs which are not yet vested and actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the corridor or greater of 10% of the present value of the defined benefit obligation are charged or credited to profit or loss over the employees expected average remaining working lives, until the benefits become vested.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 34 -
q. Pajak Penghasilan q. Income Tax
Pajak Penghasilan Final Final Income Tax
Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau liabilitas pajak tangguhan.
In accordance with the tax laws and regulations, income subject to final income tax is not to be reported as taxable income and all expenses related to income subject to final income tax are not deductible. However, such income and expenses are included in the profit and loss calculation for accounting purposes. Accordingly, no temporary difference, deferred tax asset and liability are recognized.
Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.
If the recorded value of an asset or liability related to final income tax differs from its taxable base, the difference is not recognized as deferred tax asset or deferred tax liability.
Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.
The current tax expense on income subject to final income tax is recognized in proportion to the total income recognized during the year for accounting purposes.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak.
The difference between the amount of final income tax payable and the amount charged as current tax in the consolidated statements of comprehensive income is recognized either as prepaid taxes or taxes payable, accordingly.
Pajak Penghasilan Tidak Final Nonfinal Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta rugi fiskal yang dapat dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to the differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and carryforward tax benefit of unused fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized and the carryforward tax benefit of unused losses can be utilized.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 35 -
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the consolidated statements of financial position date. Deferred tax is charged to or credited in the consolidated statements of comprehensive income, except when it relates to items charged to or credited directly in equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statements of financial position, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Grup, ketika hasil banding telah ditentukan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Group, when the result of the appeal is determined.
r. Laba Per Saham Dasar r. Basic Earnings Per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share are computed by dividing net income attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.
s. Informasi Segmen s. Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements.
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Grup yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Grup.
Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
a) Yang terlibat dalam aktivitas bisnis
untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
a) That engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);
b) Hasil operasinya dikaji ulang secara
reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b) Whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 36 -
c) Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
c) For which discrete financial information is available.
Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode terdahulu.
Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resources allocation and assessment of its performance is more specifically focused on the category of each product, which is similar to the business segment information reported in the prior period.
t. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan t. Events After the Reporting Period
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa non-penyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Post year-end events that provide additional information about the consolidated statement of financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the consolidated financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements when material.
3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan, dan Asumsi Manajemen
3. Management Use of Estimates, Judgments, and Assumptions
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut didasarkan pada pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgments, and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan, dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgments, and assumptions made that affected certain reported amounts of and disclosures in the consolidated financial statements:
Pertimbangan Judgments Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 37 -
a. Mata Uang Fungsional a. Functional Currency
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbangan untuk menentukan mata uang fungsional.
In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made judgment on the determination of functional currency.
Mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak adalah mata uang lingkungan ekonomi utama dimana masing-masing entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa, dan mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas, dan merupakan mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan.
The functional currency of the Company and its subsidiaries is the currency of the primary economic environment in which each of them operates. It is the currency, among others, that mainly influences sales prices for goods and services, and of the country whose competitive forces and regulations mainly determine the sales prices of its goods and services, and the currency in which funds from financing activities are generated.
b. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas
Keuangan b. Classification of Financial Assets and
Financial Liabilities
Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2g.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2g.
c. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset
Keuangan c. Allowance for Impairment of Financial Assets
Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Allowance for impairment losses is maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible receivables. The Group assesses at each consolidated statement of financial position date, whether there is objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).
Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectibility such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtors or significant delay in payments.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 38 -
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
If there is an objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. An allowance is provided on accounts specifically identified as impaired. Written off loans and receivables are based on management’s decisions that the financial assets are uncollectible or cannot be realized in whatsoever actions have been taken. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of allowance for doubtful accounts recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used.
Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang Grup tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The carrying value of the Group’s loans and receivables as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
2012 2011
Kas dan setara kas 19.336.932.678 32.666.630.240 Cash and cash equivalentsPiutang usaha 39.555.482.090 33.511.436.960 Trade accounts receivablePiutang lain-lain 1.569.773.930 3.003.348.992 Other accounts receivable Piutang pihak berelasi non-usaha 1.239.936.269 15.592.483.559 Due from related parties
Jumlah 61.702.124.967 84.773.899.751 Total
d. Komitmen Sewa d. Lease Commitments
Grup sebagai Lessor Group as Lessor
Grup (penyewa) telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
The Group (as lessor) has entered into various commercial lease agreements. The Group has determined that these are operating leases since the Group bears substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.
Grup sebagai Lessee Group as Lessee
Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
The Group has entered into various commercial lease agreements. The Group has determined that these are operating leases since the Group does not bear substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 39 -
e. Pajak Penghasilan e. Income Taxes
Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak penghasilan. Terdapat banyak transaksi dan perhitungan serta interpretasi peraturan pajak yang mungkin mengakibatkan ketidakpastian penentuan jumlah pajak penghasilan. Jika hasil pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah dibukukan, maka selisih tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan dalam periode dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi.
There are many transactions, calculations and interpretations for which the ultimate tax determination is uncertain. Where the final tax audit outcome is different from the amounts that were initially recorded, such differences will have an impact on the current and deferred income tax assets and liabilities in the period in which such determination is made.
Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur:
a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas
Keuangan a. Fair Value of Financial Assets and Financial
Liabilities
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair value, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 20.
The fair value of financial assets and financial liabilities are set out in Note 20.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 40 -
b. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap dan Properti Investasi
b. Estimated Useful Lives of Property and Equipment and Investment Properties
Masa manfaat dari masing-masing aset tetap dan properti investasi Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial, serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset.
The useful life of each of the item of the Group’s property and equipment and investment properties are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of such assets would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these assets.
Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset selama tahun berjalan.
There is no change in the estimated useful lives of these assets during the year.
Nilai tercatat aset tetap dan properti investasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The carrying value of property and equipment and investment properties as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
2012 2011
Aset tetap (Catatan 11) 72.949.925.346 81.160.498.420 Property and equipment (Note 11)Properti investasi (Catatan 13) 48.235.859.333 50.909.134.438 Investment properties (Note 13)
Jumlah 121.185.784.679 132.069.632.858 Total
c. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan c. Impairment of Non-Financial Assets
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup.
Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 41 -
Nilai tercatat aset non-keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The carrying value of non-financial assets as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
2012 2011
Aset tetap (Catatan 11) 72.949.925.346 81.160.498.420 Property and equipment (Note 11)Aset tetap dalam rangka bangun, Property under build, operate, and
kelola, dan alih (Catatan 12) 9.839.893.439 10.590.497.484 transfer agreement (Note 12)Properti investasi (Catatan 13) 48.235.859.332 50.909.134.438 Investment properties (Note 13)
Jumlah 131.025.678.117 142.660.130.342 Total
d. Imbalan Pasca-Kerja d. Long-term Employee Benefits
Penentuan liabilitas dan imbalan pasca-kerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 29 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkatkenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, liabilitas imbalan kerja jangka panjang masing-masing sebesar Rp 2.969.907.878 dan Rp 2.376.264.681 (Catatan 29).
The determination of the obligation and long-term employee benefits liability is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note 29 and include, among others, discount rate andrate of salary increase. Actual results that differ from the Group’s assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of long-term employee benefits liability. As of December 31, 2012 and 2011, long-term employee benefits liability amounted to Rp 2,969,907,878 and Rp 2,376,264,681 (Note 29).
e. Aset Pajak Tangguhan e. Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo aset pajak tangguhan (bruto tanpa dikurangi liabilitas pajak tangguhan) masing-masing sebesar Rp 842.744.918 dan Rp 736.368.270 (Catatan 30).
Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the financial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. As of December 31, 2012 and 2011, deferred tax assets (gross of deferred tax liabilities) amounted to Rp 842,744,918 and Rp 736,368,270, respectively (Note 30).
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 42 -
4. Kas dan Setara Kas 4. Cash and Cash Equivalents
2012 2011
Kas Cash on handRupiah 317.439.922 316.288.273 RupiahMata uang asing (Catatan 33) Foreign currencies (Note 33)
Dolar Amerika Serikat 5.168.018.051 4.144.830.764 United States DollarEuro 96.955.958 28.149.080 EuroDolar Singapura 19.532.168 509.126 Singapore DollarMata uang asing lainnya 3.030.843 2.412.665 Other foreign currencies
Jumlah Kas 5.604.976.942 4.492.189.908 Total Cash on hand
Bank Cash in banksRupiah Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 389.449.019 646.972.685 PT Bank Central Asia TbkPT ANZ Panin Bank 384.965.387 57.607.552 PT ANZ Panin BankPT Bank Internasional Indonesia Tbk 56.953.866 16.406.522 PT Bank Internasional Indonesia TbkPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 26.816.182 26.774.470 PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 7.535.313 21.227.711 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Permata Tbk 627.000 843.000 PT Bank Permata TbkPT Bank Windu Kentjana International Tbk - 4.299.408 PT Bank Windu Kentjana International Tbk Lain-lain - 3.124.025 Others
866.346.767 777.255.373
Mata uang asing (Catatan 33) Foreign currencies (Note 33)Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar
PT ANZ Panin Bank 319.097.450 1.191.468.614 PT ANZ Panin BankPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 31.515.660 28.826.116 PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkPT Bank Permata Tbk 9.989.110 79.842.142 PT Bank Permata TbkPT Bank Central Asia Tbk - - PT Bank Central Asia Tbk
Euro Euro PT ANZ Panin Bank 256.878.234 109.317.620 PT ANZ Panin BankPT Bank Central Asia Tbk 8.469.770 1.501.004.794 PT Bank Central Asia Tbk
Dolar Singapura Singapore DollarPT Bank Central Asia Tbk 20.313.391 13.948.660 PT Bank Central Asia Tbk
Dolar Australia Australian DollarPT ANZ Panin Bank 66.269.846 1.432.103.899 PT ANZ Panin Bank
712.533.461 4.356.511.845
Jumlah Bank 1.578.880.228 5.133.767.218 Total Cash in banks
Deposito berjangka Time depositsRupiah 12.153.075.508 21.500.000.000 RupiahDolar Australia (Catatan 33) - 1.540.673.114 Australian Dollar (Note 33)
Jumlah Deposito Berjangka 12.153.075.508 23.040.673.114 Total Time Deposits
Jumlah 19.336.932.678 32.666.630.240 Total
Suku bunga deposito berjangka per tahun Interest rates per annum on time depositsRupiah 4,25% 5,00% RupiahDolar Australia - 3,30% Australian Dollar
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 43 -
5. Piutang Usaha 5. Trade Accounts Receivable
2012 2011
a. Berdasarkan Pelanggan a. By Customer
Pihak berelasi (Catatan 32) Related parties (Note 32)PT Panorama Tours Indonesia PT Panorama Tours Indonesia
(dahulu PT Tirta Putra Wisata) 556.277.778 2.364.269.589 (formerly PT Tirta Putra Wisata)PT Asian Trails Indonesia 1.331.833.778 483.324.823 PT Asian Trails IndonesiaPT Asian World Indonesia 6.116.451.130 - PT Asian World IndonesiaPT Panorama Land Development 229.915.800 229.500.000 PT Panorama Land DevelopmentPT Kencana Transport 132.219.500 - PT Kencana TransportLain-lain (masing-masing kurang dari Others (less than
Rp 50.000.000) 151.862.700 76.916.800 Rp 50,000,000 each)Jumlah 8.518.560.686 3.154.011.212 Total
Pihak ketiga Third partiesPelanggan luar negeri 30.740.330.729 29.700.887.836 Foreign customersPelanggan dalam negeri 717.638.408 1.044.261.945 Local customersJumlah 31.457.969.137 30.745.149.781 TotalCadangan kerugian penurunan nilai (421.047.733) (387.724.033) Allowance for doubtful accountsJumlah - Neto 31.036.921.404 30.357.425.748 Net
Jumlah - Neto 39.555.482.090 33.511.436.960 Net
b. Berdasarkan Umur b. By Age
Pihak berelasi Related partiesBelum jatuh tempo dan tidak mengalami
penurunan nilai 658.717.191 548.384.380 Not past due and unimpairedJatuh tempo dan tidak mengalami
penurunan nilai Past due but not impaired 1 - 30 hari 650.848.846 154.622.068 1 - 30 days31 - 60 hari 1.277.783.291 168.984.004 31 - 60 days61 - 90 hari 698.249.098 79.861.722 61 - 90 days91 - 120 hari 4.777.267.310 1.948.057.938 91 - 120 daysLebih dari 120 hari 455.694.950 254.101.100 More than 120 days
Jumlah - Neto 8.518.560.686 3.154.011.212 Net
Pihak ketiga Third partiesBelum jatuh tempo dan tidak mengalami Not past due and unimpaired
penurunan nilai 3.104.814.886 6.124.314.151 Jatuh tempo dan tidak mengalami
penurunan nilai Past due but not impaired 1 - 30 hari 6.063.336.977 10.887.506.147 1 - 30 days31 - 60 hari 17.392.322.023 7.969.268.096 31 - 60 days61 - 90 hari 4.136.851.198 5.190.649.086 61 - 90 days91 - 120 hari 255.766.255 125.862.325 91 - 120 daysLebih dari 120 hari 83.830.065 59.825.943 More than 120 daysJatuh tempo dan mengalami
penurunan nilai 421.047.733 387.724.033 Past due and impairedJumlah 31.457.969.137 30.745.149.781 TotalCadangan kerugian penurunan nilai (421.047.733) (387.724.033) Allowance for doubtful accountsJumlah - Neto 31.036.921.404 30.357.425.748 Net
c. Berdasarkan Mata Uang c. By Currency
Rupiah 3.571.564.842 4.118.170.798 Rupiah Mata uang asing (Catatan 33) Foreign currencies (Note 33)
Dolar Amerika Serikat 24.167.275.576 22.289.618.198 U.S. DollarEuro 9.766.250.459 5.807.539.112 EuroRinggit Malaysia 2.336.403.127 1.658.864.784 Malaysian RinggitDolar Singapura 135.035.819 24.968.101 Singapore Dollar
Jumlah 39.976.529.823 33.899.160.993 TotalPenyisihan kerugian penurunan nilai (421.047.733) (387.724.033) Allowance for doubtful accountsJumlah - Neto 39.555.482.090 33.511.436.960 Net
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 44 -
Perubahan dalam cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The changes in allowance for doubtful accounts are as follows:
2012 2011
Saldo awal tahun 387.724.033 330.948.169 Beginning balancePenambahan (Catatan 27) 33.323.700 90.419.327 Provisions (Note 27)Penghapusan - (33.643.463) Writte-offs
Saldo akhir tahun 421.047.733 387.724.033 Balance at the end of the year
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha dari pihak ketiga memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang usaha dari pihak berelasi tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai karena manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas piutang tersebut.
Based on management’s evaluation of the collectibility of the individual receivable accounts at December 31, 2012 and 2011, management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on uncollectible receivables and that no allowance for doubtful accounts on receivables from related parties is necessary as management believes that there is no impairment in value of those receivables.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang dari pihak ketiga.
Management believes that there are no significant concentrations of credit risk in third party receivables.
Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka pendek (Catatan 15).
Trade accounts receivable are used as collateral on short-term bank loans (Note 15).
6. Piutang Lain-lain
6. Other Accounts Receivable
2012 2011
Pihak ketiga Third partiesPiutang dari karyawan 978.476.558 985.298.118 Receivables from employeesLain-lain 591.297.372 2.018.050.874 Others
Jumlah 1.569.773.930 3.003.348.992 Total
Piutang dari karyawan merupakan piutang tanpa bunga dan dibayar melalui pengurangan gaji bulanan.
Receivables from employees are non-interest bearing and are being paid through monthly salary deduction.
Tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang lain-lain karena manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas piutang tersebut.
No allowance for doubtful accounts was provided on other accounts receivable as management believes that there is no impairment in values of such receivables.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 45 -
7. Uang Muka
7. Advances
Akun ini terutama merupakan uang muka kepada hotel dan biro perjalanan wisata sebagai pembayaran dimuka untuk mendapatkan kepastian pemesanan dan harga yang lebih rendah untuk kamar hotel, tiket pesawat, dan beberapa tujuan wisata dengan perincian sebagai berikut:
This account mainly represents advances for hotels and tours and travel agency which were given to ascertain orders and ensure availment of lower prices for hotel rooms, airplane tickets, and several tours, with details as follows:
2012 2011
Pihak berelasi (Catatan 32) Related parties (Note 32)Hotel 3.732.058.172 474.779.519 Hotel (Note 34e)Investasi 591.294.973 4.166.775.920 InvestmentPerjalanan wisata 592.905.916 1.317.766 Tours and travelPromosi - 307.500.000 Promotion
Jumlah 4.916.259.061 4.950.373.205 Subtotal
Pihak ketiga Third partiesHotel 1.158.682.437 3.152.348.576 HotelLain-lain 151.000.000 415.238.935 Others
Jumlah 1.309.682.437 3.567.587.511 Subtotal
Jumlah 6.225.941.498 8.517.960.716 Total
Saldo uang muka investasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 merupakan uang muka investasi pada perusahaan travel.
Advances for investment as of December 31, 2012, 2011, represent advances for investments in a travel company.
8. Uang Jaminan
8. Guarantee Deposits
Akun ini merupakan uang jaminan yang ditempatkan kepada rekanan hotel, pihak berelasi dan pihak ketiga, sebagai jaminan atas reservasi kamar hotel dengan rincian sebagai berikut:
This account represents guarantee deposits placed with hotel partners, related and third parties, as collateral on hotel room reservation with details as follows:
2012 2011
Pihak berelasi (Catatan 32) Related parties (Note 32)PT Oasis Rhadana Hotel 2.519.233.830 935.819.963 PT Oasis Rhadana Hotel
Pihak ketiga Third partyHotel 10.000.000 1.659.840.071 Hotel
Jumlah 2.529.233.830 2.595.660.034 Total
9. Biaya Dibayar Dimuka
9. Prepaid Expenses
2012 2011
Sewa 2.554.554.463 1.398.583.327 RentalAsuransi 464.887.333 734.157.616 InsuranceLain-lain 208.962.000 28.835.000 OthersJumlah 3.228.403.796 2.161.575.943 TotalDikurangi biaya dibayar dimuka
jangka pendek 2.402.675.090 685.517.369 Less current portion of prepaid expenses
Biaya dibayar dimuka jangka panjang 825.728.706 1.476.058.574 Long-term portion of prepaid expenses
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 46 -
10. Piutang dan Utang Pihak berelasi Non-usaha 10. Due from and to Related Parties
2012 2011
Piutang pihak berelasi non-usaha Due from related partiesPT Panorama Sentrawisata Tbk (PSW) 1.052.054.280 2.011.477.980 PT Panorama Sentrawisata Tbk (PSW)PT Panorama Hotel Development 45.000.000 45.000.000 PT Panorama Hotel DevelopmentPT Panorama Convex Indah 19.328.981 - PT Panorama Convex IndahPT Panorama Tours Indonesia (PTI) PT Panorama Tours Indonesia (PTI)
(dahulu PT Tirta Putra Wisata) - 10.000.000.000 (formerly PT Tirta Putra Wisata) Dharmayanto Tirtawisata - 745.567.864 Dharmayanto TirtawisataRocky Wisuda Praputranto - 663.496.485 Rocky Wisuda PraputrantoPT Graha Tirta Lestari - 1.536.721.755 PT Graha Tirta LestariPT Chan Brothers Travel Indonesia - 225.000.000 PT Chan Brothers Travel IndonesiaHie Luang Kiauw - 191.023.475 Hie Luang KiauwLain-lain (masing-masing kurang Others (less than
dari Rp 50.000.000) 123.553.008 174.196.000 Rp 50,000,000 each)Jumlah 1.239.936.269 15.592.483.559 Total
Utang pihak berelasi non-usaha Due to related partiesPT Panorama Tours Indonesia (PTI) PT Panorama Tours Indonesia (PTI)
(dahulu PT Tirta Putra Wisata) 1.349.516.488 - (formerly PT Tirta Putra Wisata) PT Asian Trails Indonesia 234.976.089 - PT Asian Trails IndonesiaPT Panorama Transportasi Tbk 210.709.071 5.360.540.484 PT Panorama Transportasi TbkPT Kencana Transport 69.157.500 - PT Kencana TransportPT Grayline 97.663.462 - PT Grayline
Jumlah 1.962.022.610 5.360.540.484 Total
Piutang dari PSW pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 terutama merupakan tagihan Perusahaan yang digunakan sebagai tambahan modal kerja oleh PSW. Piutang ini tidak dikenakan bunga dan akan dilunasi paling lambat satu tahun setelah transaksi dilakukan.
Due from PSW as of December 31, 2012 and 2011 mainly represents amount granted by the Company to be used as additional working capital of PSW. This receivable is non-interest bearing and will be settled not longer than one year after transaction date.
Piutang dari Dharmayanto Tirtawisata merupakan pemberian pinjaman dari Perusahaan untuk pembelian rumah tinggal yang bersangkutan yang dilakukan tanpa jaminan, tanpa bunga dan telah dilunasi pada Juni 2012.
Due from Dharmayanto Tirtawisata represents loans granted by the Company for the acquisition of his residential house which are unsecured and non-interest bearing. This was fully collected in June 2012.
Piutang dari Rocky Wisuda Praputranto dan Hie Luang Kiauw merupakan pinjaman yang diberikan oleh Perusahaan yang dilunasi melalui pemotongan gaji.
Due from Rocky Wisuda Praputranto and Hie Luang Kiauw represents loans granted by the Company which are being paid through monthly salary deduction.
Piutang dari PT Panorama Tours Indonesia (dahulu PT Tirta Putra Wisata) pada tanggal 31 Desember 2011 merupakan pinjaman yang digunakan untuk operasional PT Panorama Tours Indonesia. Utang pihak berelasi - PTI pada tahun 2012, terkait dengan uang muka untuk pembayaran utang bank milik DCK.
Due from PT Panorama Tours Indonesia (formerly PT Tirta Putra Wisata) as of December 31, 2011 represents loans to be used in operations of PT Panorama Tours Indonesia. Due to PTI in 2012 pertains to net advances for payment of bank loans of DCK.
Piutang dan utang pihak berelasi non-usaha lainnya di atas, kecuali untuk piutang dari Dharmayanto Tirtawisata, Rocky Wisuda Praputranto, dan Hie Luang Kiauw, terutama timbul dari beban-beban pihak berelasi yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Grup dan/atau sebaliknya.
Due from and to related parties above, except for due from Dharmayanto Tirtawisata, Rocky Wisuda Praputranto, and Hie Luang Kiauw, mainly represent advanced payments of related parties’ expenses which were paid by the Group and/or vice versa.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 47 -
Tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang tersebut karena manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas piutang tersebut.
No allowance for doubtful accounts was provided as management believes that there is no impairment in value of such receivables.
11. Aset Tetap 11. Property and Equipment
1 Januari/ 31 Desember/January 1, Penambahan/ Pengurangan/ December 31,
2012 Additions Deductions 2012
Biaya perolehan: At cost:Tanah 881.450.000 - - 881.450.000 LandBangunan dan prasarana 1.843.659.310 - - 1.843.659.310 Buildings and infrastructuresPeralatan dan perlengkapan 12.499.381.258 1.746.340.392 - 14.245.721.650 Furniture and fixturesKendaraan bermotor 103.629.669.349 7.071.361.940 (9.786.795.175) 100.914.236.114 Vehicles
Jumlah 118.854.159.917 8.817.702.332 (9.786.795.175) 117.885.067.074 Total
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Bangunan dan prasarana 778.815.978 132.483.083 - 911.299.061 Buildings and infrastructuresPeralatan dan perlengkapan 9.019.527.798 800.439.918 - 9.819.967.716 Furniture and fixturesKendaraan bermotor 27.895.317.721 11.113.961.105 (4.805.403.875) 34.203.874.951 Vehicles
Jumlah 37.693.661.497 12.046.884.106 (4.805.403.875) 44.935.141.728 Total
Nilai Tercatat 81.160.498.420 72.949.925.346 Carrying Value
Perubahan selama tahun 2012/Changes during 2012
1 Januari/ 31 Desember/January 1, Penambahan/ Pengurangan/ December 31,
2011 Additions Deductions 2011
Biaya perolehan: At cost:Tanah 881.450.000 - - 881.450.000 LandBangunan dan prasarana 1.541.891.760 301.767.550 - 1.843.659.310 Buildings and infrastructuresPeralatan dan perlengkapan 9.896.549.898 2.602.831.360 - 12.499.381.258 Furniture and fixturesKendaraan bermotor 79.918.030.049 26.764.278.800 (3.052.639.500) 103.629.669.349 Vehicles
Jumlah 92.237.921.707 29.668.877.710 (3.052.639.500) 118.854.159.917 Total
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Bangunan dan prasarana 694.415.932 84.400.046 - 778.815.978 Buildings and infrastructuresPeralatan dan perlengkapan 7.986.007.305 1.033.520.493 - 9.019.527.798 Furniture and fixturesKendaraan bermotor 18.564.004.061 10.571.453.160 (1.240.139.500) 27.895.317.721 Vehicles
Jumlah 27.244.427.298 11.689.373.699 (1.240.139.500) 37.693.661.497 Total
Nilai Tercatat 64.993.494.409 81.160.498.420 Carrying Value
Perubahan selama tahun 2011/Changes during 2011
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 48 -
Beban penyusutan yang dicatat sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” masing-masing sebesar Rp 12.046.884.106 dan Rp 11.689.373.699 pada tahun 2012 dan 2011 (Catatan 27).
Depreciation charged to operations which was recorded as part of “General and administrative expenses” amounted to Rp 12,046,884,106 and Rp 11,689,373,699 in 2012 and 2011, respectively (Note 27).
Pengurangan selama tahun 2012 dan 2011 merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:
Deductions in 2012 and 2011 pertain to the sale of certain property and equipment with details as follows:
2012 2011
Harga jual 3.247.585.656 2.230.000.000 Selling priceNilai tercatat 4.981.391.300 1.812.500.000 Carrying value
Keuntungan (kerugian) penjualan (1.733.805.644) 417.500.000 Gain (loss) on sale
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dan bangunan yang terletak di Bali dan Lombok seluas 2.135 m2 dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan.
The Company owns several parcels of land and buildings located in Bali and Lombok measuring 2,135 square meters with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB).
Pada tanggal 31 Desember 2012, estimasi nilai wajar aset tetap kendaraan bermotor adalah sebesar Rp 74.656.000.000 dan estimasi nilai wajar aset tanah dan bangunan sebesar Rp 3.050.000.000.
As of December 31, 2012, the estimated fair value of property and equipment – vehicles that are used in operations amounted to Rp 74,656,000,000 and the estimated fair value of land and building amounted to Rp 3,050,000,000.
Aset tetap milik Grup pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dengan biaya perolehan masing-masing sebesar Rp 90.432.729.125 dan Rp 118.854.159.917, digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 15 dan 18) dan utang pembelian aset tetap (Catatan 19).
The Group’s property and equipment as of December 31, 2012 and 2011 with cost amounting to Rp 90,432,729,125 and Rp 118,854,159,917, respectively, are used as collateral on its bank loans (Notes 15 and 18) and liabilities on the purchase of property and equipment (Note 19).
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Sinarmas, PT Asuransi Adira Dinamika, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 pada tahun 2012 dan 2011, seluruhnya adalah pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 83.163.471.100 dan Rp 60.180.700.000,. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset dipertanggungkan.
As of December 31, 2012 and 2011, all property and equipment, except for land, are insured with PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Sinarmas, PT Asuransi Adira Dinamika, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 in 2012 and 2011, all third parties, for a total coverage of Rp 83,163,471,100 and Rp 60,180,700,000, respectively. Management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses on the assets insured.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
As of December 31, 2012 and 2011, management believes that there is no impairment in value of the aforementioned property and equipment.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 49 -
12. Aset Tetap dalam Rangka Bangun, Kelola, dan Alih (Build, Operate, and Transfer atau BOT)
12. Property under Build, Operate, and Transfer Agreement (BOT)
1 Januari/ 31 Desember/January 1, Penambahan Pengurangan December 31,
2012 Additions Deductions 2012
Biaya perolehan 25.010.046.069 563.230.500 - 25.573.276.569 Acquisition cost
Akumulasi penyusutan 14.419.548.585 1.313.834.545 - 15.733.383.130 Accumulated depreciation
Nilai Tercatat 10.590.497.484 9.839.893.439 Carrying Value
Perubahan selama tahun 2012/Changes during 2012
1 Januari/ 31 Desember/January 1, Penambahan Pengurangan December 31,
2011 Additions Deductions 2011
Biaya perolehan 25.010.046.069 - - 25.010.046.069 Acquisition cost
Akumulasi penyusutan 13.114.880.051 1.304.668.534 - 14.419.548.585 Accumulated depreciation
Nilai Tercatat 11.895.166.018 10.590.497.484 Carrying Value
Perubahan selama tahun 2011/Changes during 2011
Bangunan dan prasarana dalam rangka BOT terdiri dari bangunan dan prasarana kantor yang didirikan di atas tanah yang disewa di Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Bali dengan jangka waktu 20 tahun sejak tahun 2000 sampai dengan tahun 2020 (Catatan 34). Bangunan dan prasarana tersebut akan diserahkan pada pemilik tanah yang disewa pada saat berakhirnya masa sewa. Perjanjian sewa menyewa ini dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali atas persetujuan kedua belah pihak.
Property under BOT agreement consists of an office building and infrastructure on rented land in Sesetan Village, South Denpasar Subdistrict, Bali, with rental period of 20 years starting from 2000 until 2020 (Note 34). These building and infrastructure will be returned to the owners of the land at the end of the lease term. The rental agreements can be extended and renewed upon agreement of both parties.
Bangunan diatas tanah BOT tersebut digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka pendek (Catatan 15) yang diperoleh Perusahaan dan PTI, pihak berelasi (Catatan 32).
The building on the above mentioned BOT are used as collateral on short-term bank loans (Note 15) obtained by the Company and PTI, a related party (Note 32).
Beban penyusutan aset tetap BOT ini dicatat sebagai bagian dari “Beban Umum dan administrasi” sebesar Rp 1.313.834.545 dan Rp 1.304.668.534 pada tahun 2012 dan 2011 (Catatan 27).
Depreciation charged to operations which was recorded as part of “General and administrative expenses” amounted to Rp 1,313,834,545 and Rp 1,304,668,534 in 2012 and 2011, respectively (Note 27).
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh aset tetap dalam rangka bangun, kelola, dan alih telah diasuransikan kepada PT Asuransi Sinarmas, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 8.950.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset dipertanggungkan.
As of December 31, 2012 and 2011, all property under BOT, are insured with PT Asuransi Sinarmas, third party, for Rp 8,950,000,000. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 50 -
Pada tanggal 31 Desember 2012, estimasi nilai wajar agregat dari aset tetap dalam rangka bangun, kelola dan alih adalah sebesar Rp 20.000.000.000.
As of December 31, 2012, the estimated aggregate fair value of the property under BOT amounted to Rp 20,000,000,000.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap dalam rangka bangun, kelola, dan alih pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
As of December 31, 2012 and 2011, management believes that there is no impairment in values of the aforementioned property.
13. Properti Investasi 13. Investment Properties
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, properti investasi merupakan tanah dan bangunan (termasuk perbaikan bangunan) yang dimiliki oleh Perusahaan dan DCK, entitas anak, yang disewakan kepada pihak berelasi berdasarkan perjanjian sewa sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 32.
As of December 31, 2012 and 2011, investment properties represent land and building (including building improvements) owned by the Company and DCK, a subsidiary, which are being rented to related parties based on rental agreements as disclosed in Notes 32.
Rekonsiliasi nilai tercatat properti investasi pada tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Reconciliation of the carrying value of investment properties in 2012 and 2011 follows:
1 Januari/ 31 Desember/January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,
2012 Additions Deductions Reclassification 2012
Biaya perolehan: At cost:Tanah 11.628.292.606 ‐ ‐ ‐ 11.628.292.606 LandBangunan dan prasarana 51.432.601.573 ‐ ‐ ‐ 51.432.601.573 Buildings and infrastructures
Jumlah 63.060.894.179 ‐ ‐ ‐ 63.060.894.179 Total
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Bangunan dan prasarana 12.151.759.741 2.673.275.105 ‐ ‐ 14.825.034.846 Buildings and infrastructures
Nilai Tercatat 50.909.134.438 48.235.859.333 Carrying Value
Perubahan selama tahun 2012/Changes during 2012
1 Januari/ 31 Desember/January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,
2011 Additions Deductions Reclassification 2011
Biaya perolehan: At cost:Tanah 11.628.292.606 - - - 11.628.292.606 LandBangunan dan prasarana 51.432.601.573 - - - 51.432.601.573 Buildings and infrastructures
Jumlah 63.060.894.179 - - - 63.060.894.179 Total
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Bangunan dan prasarana 9.515.643.817 2.636.115.924 - - 12.151.759.741 Buildings and infrastructures
Nilai Tercatat 53.545.250.362 50.909.134.438 Carrying Value
Perubahan selama tahun 2011/Changes during 2011
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 51 -
Properti investasi terdiri dari tanah seluas 256 m2 dan bangunan milik Perusahaan yang berlokasi di kompleks Roxi Mas - jalan KH. Hasyim Ashari 125, Jakarta Pusat, serta tanah seluas 1.648 m2 dan bangunan milik DCK, entitas anak, yang berlokasi di jalan Tomang Raya 63, Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tanah dengan biaya perolehan sebesar Rp 11.097.042.606, serta bangunan dan prasarana dengan biaya perolehan sebesar Rp 45.244.533.168, digunakan sebagai jaminan atas utang bank Perusahaan, DCK, dan PTI, pihak-pihak berelasi (Catatan 15, 18, dan 32).
Investment properties consists of land measuring 256 square meters and building owned by the Company which are located at Roxi Mas complex at jl. KH. Hasyim Ashari 125, Jakarta Pusat, and land measuring 1,648 square meters and building owned by DCK, a subsidiary, which are located at jl. Tomang Raya 63, Jakarta. As of December 31, 2012 and 2011, land with cost of Rp 11,097,042,606, and also building and infrastructure with cost amounting to Rp 45,244,533,168, are used as collateral on bank loans obtained by the Company, DCK, and PTI, related parties (Notes 15, 18, and 32).
Pendapatan sewa properti investasi yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian selama tahun 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 4.257.500.004 dan Rp 3.411.288.893, dilaporkan sebagai bagian dari “Pendapatan” (Catatan 24).
Rental income of the investment properties recognized in 2012 and 2011 amounted to Rp 4.257,500,004 and Rp 3,411,288,893, respectively, were reported as part of “Revenues” (Note 24).
Beban langsung yang terkait dengan pendapatan sewa properti investasi merupakan beban penyusutan dan dialokasikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” sebesar Rp 2.673.275.105 tahun 2012 Rp 2.636.115.924 tahun 2011 (Catatan 27).
Direct costs related to rental income from investment properties represent depreciation expense and were recorded as part of “General and administrative expenses” amounting to Rp 2,673,275,105 in 2012 and Rp 2,636,115,924 in 2011 (Note 27).
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh properti investasi telah diasuransikan kepada PT PT Asuransi Indrapura pada tahun 2012 dan PT Asuransi Sinarmas dan pada tahun 2011, seluruhnya pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 55.200.000.000 dan Rp 53.625.000.000 pada tahun 2012 dan 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2012 and 2011, all investment properties are insured with PT Asuransi Indrapura in 2012 and PT Asuransi Sinarmas in 2011, all third parties, for a total coverage of Rp 55,200,000,000 and Rp 53,625,000,000 in 2012 and 2011, respectively. Management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses on the assets insured.
Pada tanggal 31 Desember 2012, estimasi nilai wajar dari properti investasi adalah sebesar Rp 100.060.000.000.
As of December 31, 2012, the estimated aggregate fair value of the investment properties amounted to Rp 100,060,000,000.
14. Aset Lain-lain
14. Other Assets
2012 2011
Advanced payments for purchases of Uang muka pembelian aset tetap: property and equipment:
Tanah 1.330.000.000 806.051.955 LandKendaraan 23.627.749.330 4.282.432.930 Vehicles
Jumlah 24.957.749.330 5.088.484.885 Total
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 52 -
Pada tanggal 31 Desember 2012, uang muka untuk pembelian kendaraan merupakan uang muka yang dibayarkan kepada beberapa supplier terkait dengan pengadaan tiga puluh dua (32) unit bis OH dan 10 unit mikrobis. Sampai dengan Maret 2013, Perusahaan telah menerima penyelesaian pengadaan kendaraan tersebut sebanyak 17 unit bis OH.
As of December 31, 2012, advanced payments for vehicles represent advances to bus suppliers for purchase of thirty two (32) OH buses and ten (10) microbuses. As of March 26, 2013, the Company already received seventeen (17) units of OH buses.
15. Utang Bank Jangka Pendek 15. Short-term Bank Loans
2012 2011
Pihak ketiga Third partiesPT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk
Rupiah 13.918.737.959 18.773.549.183 RupiahUS$ (Catatan 33) 4.548.483.838 3.177.411.628 US$ (Notes 33)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 5.795.733.462 PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Jumlah 18.467.221.797 27.746.694.273 Total
Suku bunga per tahun 10% (Rp) 10.25% (Rp) Interest rates per annum7% (US$) 8% (US$)
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk Pinjaman diterima oleh Perusahaan Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 10 tanggal 5 Maret 2008 dari Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran (PRK) sebesar Rp 10.000.000.000. Fasilitas kredit ini digunakan untuk mengambil-alih liabilitas Perusahaan terhadap PT Bank Central Asia Tbk yang secara tanggung renteng bersama-sama dengan PSW, pemegang saham pengendali Perusahaan, DCK, entitas anak, serta PTI dan PCI, pihak-pihak berelasi, berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 63 tanggal 23 Mei 2007 dari Yuli Yanti, S.H., notaris pengganti dari Edison Jingga, S.H., notaris di Jakarta, berikut segenap perubahannya (Catatan 18) dan untuk modal kerja. Pinjaman ini berjangka waktu satu tahun sampai dengan 5 Maret 2009 dengan suku bunga sebesar 10,50% - 16,00% per tahun. Perjanjian ini diperpanjang setiap tahunnya. Pada tahun 2011, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sebesar Rp 10.000.000.000 dan US$ 500.000, berjangka waktu satu tahun sampai dengan 5 Maret 2012 dengan suku bunga masing-masing sebesar 10,50% dan 8% per tahun untuk fasilitas pinjaman dalam Rupiah dan US$.
Loans obtained by the Company Based on Credit Agreement Deed No. 10 dated March 5, 2008 of Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the Company obtained an overdraft loan facility (PRK) amounting to Rp 10,000,000,000. This loan facility was obtained to refinance the omnibus loan facilities obtained by PSW, the Company’s controlling stockholder, DCK, a subsidiary, and PTI and PCI, related parties, based on Credit Agreement Deed No. 63 dated May 23, 2007 of Yuli Yanti, S.H., substitute for Edison Jingga, S.H., public notary in Jakarta, and all amendments (Note 18) and for additional working capital. The loan has a term of 1 year until March 5, 2009 with interest rates of10.50% - 16.00% per annum and has been extended several times. In 2011, the Company has been granted an additional loan facility amounting to Rp 10,000,000,000 and US$ 500,000, has a term of 1 year until March 5, 2012 with interest rates of 10.50% and 8% per annum, for loan facilities in Rupiah and US$, respectively.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 53 -
Pinjaman ini telah diperpanjang dan akan jatuh tempo pada tanggal 5 Maret 2013 dengan suku bunga sebesar 10% per tahun untuk fasilitas Rupiah dan 7% per tahun untuk fasilitas US$. Pinjaman ini dijamin dengan agunan saling mengikat berupa tanah dan bangunan di jl. Tomang Raya 63, Jakarta, milik DCK, entitas anak (Catatan 13 dan 18) dan piutang usaha sebesar Rp 20.000.000.000 (Catatan 5).
This loan has been extended and will mature on March 5, 2013 with interest rate of 10% and 7% per annum, for loan facilities in Rupiah and US$, respectively. This loan is guaranteed by bundling guarantee of land and building at jl. Tomang Raya 63, owned by DCK, a subsidiary, (Note 13 and 18) and accounts receivable of Rp 20,000,000,000 (Note 5).
Perjanjian pinjaman di atas mencakup persyaratan tertentu yang tidak memperkenankan Perusahaan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut, tanpa persetujuan tertulis dari PT Bank Central Asia Tbk:
The loan agreement covering the above facility contains certain covenants which restrict the Company to conduct the following matters prior to obtaining written approval from PT Bank Central Asia Tbk:
• Memperoleh pinjaman uang/kredit baru dari pihak lain dan/atau mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin dalam bentuk dan dengan nama apa pun dan/atau mengagunkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain;
• Obtaining new credit facility from other party and/or committing as guarantor in any form or name and/or use the Company’s assets as collateral to other party;
• Meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasinya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari;
• Lending money, including, but not restricted, to affiliated companies, except those in terms of daily operational activities;
• Melakukan transaksi dengan seseorang atau sesuatu pihak, termasuk tetapi tidak terbatas dengan perusahaan afiliasinya, dengan cara berbeda atau diluar praktek dan kebiasaan yang ada;
• Conducting transactions with an individual or a party, including, but not restricted, to affiliated companies, in a different way from the usual practice;
• Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan pembayaran kepada instansi yang berwenang (pengadilan);
• Appealing for bankruptcy and requesting postponement of repayment from authorized body (court);
• Melakukan investasi, penyertaan, atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada;
• Making investment, or opening new business aside from the existing one;
• Menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau harta kekayaan utama dalam menjalankan usahanya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari;
• Selling or disposing properties or main assets in running the business, except those in terms of daily operational activities;
• Melakukan pemisahan, peleburan, penggabungan, pengambilalihan, atau pembubaran; dan
• Conducting spin-off, merger, consolidation, acquisition, or liquidation; and
• Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar, serta susunan direksi dan para pemegang saham.
• Changing the entity’s legal status, articles of association, and members of directors and stockholders.
• Membagikan dividen. • Distributing dividend. Perusahaan juga diharuskan memenuhi beberapa financial covenant.
The Company is required to meet several financial covenants.
Beban bunga pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 1.761.395.333 dan Rp 832.613.684.
Interest expense in 2012 and 2011 amounted to Rp 1,761,395,333 and Rp 832,613,684, respectively.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 54 -
PT Bank Internasional Indonesia Tbk Pinjaman diterima oleh Perusahaan Berdasarkan Akta No. 92 dan 93 tanggal 17 Maret 2006 dari Edison Jingga, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran (PRK) dan pinjaman promes berulang (PPB) dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk, masing-masing sebesar Rp 1.000.000.000 dan Rp 5.000.000.000. Fasilitas pinjaman diberikan sebagai tambahan modal kerja dan untuk melunasi pinjaman Perusahaan kepada PT Bank Mega Tbk. Fasilitas diberikan untuk jangka waktu sampai satu (1) tahun sampai dengan 17 Maret 2007 dan telah diperbaharui sampai dengan 17 Maret 2013. Suku bunga adalah sebesar 11% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan di Sanur, Bali (Catatan 13) dan hak sewa bangunan.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk Loans obtained by the Company Based on Deeds No. 92 and 93 dated March 17, 2006 of Edison Jingga, S.H., public notary in Jakarta, the Company obtained overdraft loan facility (PRK) and revolving loan facility (PPB) from PT Bank Internasional Indonesia Tbk amounting to Rp 1,000,000,000 and Rp 5,000,000,000, respectively. These loan facilities were obtained as additional working capital and for settlement of the loans of the Company from PT Bank Mega Tbk. The loans have a term of one (1) year until March 17, 2007 and has been renewed until March 17, 2013. These loans bear interest at 11% per annum. These loans are guaranteed by land and building di Sanur, Bali (Note 13) and lease rights building in Bali.
Beban bunga pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 47.505.237 dan Rp 5.093.505.
Interest expense in 2012 and 2011 amounted to Rp 47.505.237 and Rp 5,093,505, respectively.
16. Utang Usaha 16. Trade Accounts Payable
2012 2011
a. Berdasarkan Pemasok a.By Supplier
Pihak berelasi (Catatan 32) Related parties (Note 32)PT Chan Brothers Travel Indonesia 3.746.861.200 - PT Chan Brothers Travel IndonesiaPT Kencana Transport 253.207.500 229.504.700 PT Kencana TransportPT Panorama Multi Media 165.000.000 - PT Panorama Multi MediaPT Graha Tirta Lestari 54.532.910 20.584.760 PT Graha Tirta LestariPT Oasis Benoa 47.363.480 - PT Oasis BenoaPT Panorama Tours Indonesia (PTI) PT Panorama Tours Indonesia (PTI)
(dahulu PT Tirta Putra Wisata) - 745.806.978 (formerly PT Tirta Putra Wisata)PT Panorama Transportasi Tbk - 170.811.400 PT Panorama Transportasi TbkPT Bali Dance Festival - 124.767.598 PT Bali Dance FestivalPT Rhadana Primakencana Transindo - 105.000.000 PT Rhadana Primakencana TransindoPT Oasis Rhadana Hotel - 67.352.348 PT Oasis Rhadana HotelPT Panorama Primakencana Transindo - 57.571.617 PT Panorama Primakencana TransindoPT Grayline Indonesia - 10.185.631 PT Grayline IndonesiaLainnya (masing-masing Others (less than
kurang dari Rp 10.000.000) 1.590.350 3.173.800 Rp 10,000,000 each)Jumlah 4.268.555.440 1.534.758.832 Subtotal
Pihak ketiga 14.730.999.341 7.869.189.781 Third parties
Jumlah 18.999.554.781 9.403.948.613 Total
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 55 -
2012 2011
b. Berdasarkan Mata Uang b.By Currency
Rupiah 15.623.755.392 4.374.389.840 Rupiah
Mata uang asing (Catatan 33) Foreign currencies (Note 33)Dolar Amerika Serikat 3.289.123.896 4.425.581.806 U.S. DollarEuro 82.263.321 583.723.058 EuroDolar Singapura 4.412.172 3.391.498 Singapore DollarDolar Hongkong - 7.376.735 Hongkong DollarRinggit Malaysia - 9.485.676 Malaysian RinggitJumlah 3.375.799.389 5.029.558.773 Total
Jumlah 18.999.554.781 9.403.948.613 Total
Analisa umur utang usaha dihitung dari tanggal faktur adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade accounts payable from the date of invoice is as follows:
2012 2011
Kurang dari atau sama dengan 1 bulan 7.955.255.477 4.132.809.544 Less than or equal to 1 monthLebih dari 1 bulan tapi kurang dari 3 bulan 6.456.838.849 3.302.605.288 More than 1 month but less than 3 monthsLebih dari 3 bulan tapi kurang dari 6 bulan 4.587.460.455 1.337.682.666 More than 3 months but less than 6 monthsLebih dari 6 bulan tapi kurang dari 12 bulan - 242.970.940 More than 6 months but less than 12 monthsLebih dari 12 bulan - 387.880.175 More than 12 months
Jumlah 18.999.554.781 9.403.948.613 Total
Jangka waktu kredit berkisar antara 30 sampai 60 hari.
Credit terms are 30 until 60 days.
17. Utang Pajak 17. Taxes Payable
2012 2011
Pajak penghasilan badan (Catatan 30) 424.750.427 316.673.658 Corporate income tax (Note 30)Pajak penghasilan Income taxes
Pasal 4 ayat 2 1.433.100.000 1.568.450.000 Article 4 (2)Pasal 21 223.616.236 106.957.219 Article 21Pasal 23 3.836.625 6.846.625 Article 23
Pajak Pertambahan Nilai - Neto 105.715.162 107.615.417 Value Added Tax - Net
Jumlah 2.191.018.450 2.106.542.919 Total
Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self-assessment). Kantor pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
The filing of tax returns is based on the Group’s own calculation of tax liabilities (self-assessment). The tax authorities may conduct a tax audit within a certain time limit based on The Law of General Provisions and Administration of Taxation.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 56 -
18. Utang Bank Jangka Panjang 18. Long-term Bank Loans
2012 2011
Pihak ketiga Third partiesPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 16.541.900.000 17.045.100.000 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Central Asia Tbk 9.644.444.444 24.400.000.000 PT Bank Central Asia Tbk
Jumlah 26.186.344.444 41.445.100.000 Total
Dikurangi bagian liabilitas jangkapanjang yang akan jatuh tempodalam waktu satu tahun 8.948.755.555 12.368.755.556 Less current portion of liabilities
Liabilitas jangka panjangyang akan jatuh tempo dalamwaktu lebih dari satu tahun 17.237.588.889 29.076.344.444 Long-term portion of liabilities
Suku bunga per tahun 10,00% - 10,75% 10,50 % - 11,00% Interest rates per annum PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pinjaman diterima oleh Perusahaan Loans obtained by the Company Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan suku bunga 11% per tahun yang dijamin dengan kendaraan milik Perusahaan (Catatan 11) sebagai berikut:
The Company obtained loan facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with interest rate at 11% per annum and guaranteed by the Company’s vehicles (Note 11) as follows:
• Tahap pertama berdasarkan Akta Perjanjian
Kredit No. 61 tanggal 18 Januari 2010 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, sebesar Rp 10.600.000.000 dengan jangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 18 Januari 2015 dan dijamin dengan dua belas (12) unit bus Mercedes Benz OH 125.
• The first phase based on Credit Agreement Deed No. 61 dated January 18, 2010 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., public notary in Jakarta, amounting to Rp 10,600,000,000 with a term of five (5) years until January 18, 2015 and guaranteed by twelve (12) units of Mercedez Benz OH 125 buses.
• Tahap kedua berdasarkan Akta Perjanjian
Kredit No. 10 tanggal 30 April 2010 dari Adrian Djuaini, S.H., notaris di Jakarta, sebesar Rp 7.000.000.000 dengan jangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 30 April 2015 dan dijamin dengan delapan (8) unit bus Mercedes Benz OH 125.
• The second phase based on Credit Agreement Deed No. 10 dated April 30, 2010 of Adrian Djuaini, S.H., public notary in Jakarta, amounting to Rp 7,000,000,000 with a term of five (5) years until April 30, 2015 and guaranteed by eight (8) units of Mercedez Benz OH 125 buses.
• Tahap ketiga berdasarkan Akta Perjanjian
Kredit No. 3 tanggal 3 September 2010 dari Adrian Djuaini, S.H., notaris di Jakarta, sebesar Rp 5.600.000.000 dengan jangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 3 September 2015 dan dijamin dengan dua puluh (20) unit minibus Elf.
• Tahap keempat berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 25 tanggal 14 juni 2012 dari Adrian Djuaini, S.H., notaris di Jakarta, sebesar Rp 4.800.000.000 dengan jangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 14 Juni 2017 dan dijamin dengan lima (5) unit bus Mercedes Benz OH 1526
• The third phase based on Credit Agreement Deed No. 3 dated September 3, 2010 of Adrian Djuaini, S.H., public notary in Jakarta, amounting to Rp 5,600,000,000 with a term of five (5) years until September 3, 2015 and guaranteed by twenty (20) units of Mini bus Elf.
• The fourth phase based on Credit Agreement Deed No. 25 dated June 14,2012 of Adrian Djuaini, S.H., public notary in Jakarta, amounting to Rp 4,800,000,000 with term of five (5) years until June 14, 2017 and guaranteed by five (5) units of Mercedez Benz OH 1526 buses.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 57 -
Pembayaran pinjaman pokok pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 5.203.200.000 dan Rp 4.913.200.000. Beban bunga pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 1.813.046.820 dan Rp 2.226.938.948.
Payments of loan principal in 2012 and 2011 amounted to Rp 5,203,200,000 and Rp 4,913,200,000, respectively. Interest expense in 2012 and 2011 amounted to Rp 1,813,046,820 amd Rp 2,226,938,948, respectively.
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
Pinjaman diterima oleh Perusahaan Loans obtained by the Company Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 136 tanggal 30 Mei 2011 dari Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, Perusahaan, memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp 8.100.000.000. Pinjaman ini berjangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 3 Juni 2016 dan dengan suku bunga sebesar 10,50% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tujuh belas (17) unit microbus Mitsubishi tipe 84 BC dengan jumlah nilai perolehan sebesar Rp 10.200.000.000 (Catatan 11).
Based on Credit Agreement Deed No. 136 dated May 30, 2011 of Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the Company, obtained investment credit facility of Rp 8,100,000,000. The loan has a term of five (5) years until June 3, 2016 and with an interest rate of 10.50% per annum. This loan is guaranteed by seventeen (17) units of microbus Mitsubishi type 84 BC at a total cost amounting to Rp 10,200,000,000 (Note 11).
Beban bunga pada tahun 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp 776.650.000 dan Rp 498.487.500.
Interest expense in 2012 and 2011 amounted to Rp 776,650,000 and Rp 498,487,500, respectively.
Pinjaman diterima oleh DGW Loans obtained by DGW Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 141 tanggal 30 Mei 2011 dari Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, DGW, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp 4.300.000.000. Pinjaman ini berjangka waktu sampai 5 tahun dengan 3 Juni 2016 dan dengan suku bunga sebesar 10,50% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tiga (3) unit bis tipe 1526 dan tiga (3) unit microbus Mitsubishi tipe 84 BC dengan jumlah nilai perolehan sebesar Rp 5.400.000.000 (Catatan 11) serta corporate guarantee dari Perusahaan sebesar Rp 4.500.000.000.
Based on Credit Agreement Deed No. 141 dated May 30, 2011 of Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, DGW, a subsidiary, obtained investment credit facility of Rp 4,300,000,000. The loan has a term of until June 3, 2016 and with an interest rate of 10.50% per annum. This loan is guaranteed by three (3) units of bus type 1526 and three (3) units of microbus Mitsubishi type 84 BC at a total cost amounting to Rp 5,400,000,000 (Note 11) and Corporate Guarantee from Company amounted Rp 4,500,000,000.
Beban bunga pada tahun 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp 403.795.790 dan Rp 264.078.858.
Interest expense in 2012 and 2011 amounted to Rp 403.795.790 and Rp 264,078,858, respectively.
Pinjaman diterima oleh DCK Loans obtained by DCK Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 16 tanggal 5 Maret 2008 dari Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, DCK, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp 19.250.000.000. Pinjaman ini berjangka waktu sampai dengan 28 Mei 2014 dan dengan suku bunga sebesar 10,50% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan (SHGB No. 3405) (Catatan 13).
Based on Credit Agreement Deed No. 16 dated March 5, 2008 of Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, DCK, a subsidiary, obtained investment credit facility of Rp 19,250,000,000. The loan has a term of until May 28, 2014 and with an interest rate of 10.50% per annum. This loan is guaranteed by land and building (SHGB No. 3405) (Note 13).
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 58 -
Berdasarkan Perubahan Pertama atas Perjanjian Kredit No. 104/Add-KCK/2008 dan No. 105/Add-KCK/2008 masing-masing bertanggal 30 April 2008, persyaratan untuk pinjaman yang diperoleh DCK, entitas anak, ditambah dan diubah sebagai berikut:
Based on the First Amendment to the Credit Agreement No. 104/Add-KCK/2008 and No. 105/Add-KCK/2008 each dated April 30, 2008, the covenants to the loans obtained by DCK, a subsidiary, were revised as follows:
- melakukan sebagian besar transaksi
operasional di PT Bank Central Asia Tbk; - memelihara dan mempertahankan leverage
ratio tidak lebih dari 1,5 kali dan current ratio tidak kurang dari 1 kali;
- memberitahukan kepada PT Bank Central Asia Tbk bila memperoleh pinjaman uang/kredit baru yang tidak menyebabkan pelanggaran ketentuan leverage ratio dan current ratio;
- conducting most of operational transactions at PT Bank Central Asia Tbk;
- maintaining a leverage ratio of not more than 1.5 times and current ratio of not less than 1;
- informing PT Bank Central Asia Tbk when
obtaining new credits which do not violate the leverage and current ratios rule;
- memberitahukan secara tertulis kepada PT Bank Central Asia Tbk bila mengubah anggaran dasar dan susunan pemegang saham yang tidak menyebabkan kepemilikan saham Panorama Grup baik langsung maupun tidak langsung pada masing-masing debitur kurang dari 51%;
- mengikatkan diri sebagai penanggung/ penjamin dalam bentuk atau nama apapun dan/atau mengagunkan harta kekayaan masing-masing debitur kepada pihak lain.
- informing PT Bank Central Asia Tbk in writing when changing the Articles of Association and composition of stockholders which do not cause the ownership of Panorama Group either directly or indirectly in each debtor to be less than 51%;
- committing as guarantor in any form or name
and/or put each debtor’s assets as collateral to other parties.
Pembayaran pinjaman pokok pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 8.000.000.000 dan Rp 3.000.000.000. Beban bunga pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 1.074.500.000 dan Rp 1.474.942.220. Pinjaman telah dilunasi pada tanggal 10 Desember 2012.
Payments of loan principal in 2012 and 2011 amounted to Rp 8.000.000.000 and Rp 3,000,000,000, respectively. Interest expense in 2012 and 2011 amounted to Rp 1,074,500.000 and Rp 1,474,942,220, respectively. This loan has been fully paid on December 10, 2012.
Skedul pembayaran kembali utang bank jangka panjang adalah sebagai berikut:
The schedule of repayment of long-term bank loans is as follows:
2012 2011
Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun: Payments due in:2012 - 12.368.755.556 20122013 8.948.755.555 12.868.755.556 20132014 8.948.755.555 10.368.755.555 20142015 5.441.055.555 4.461.055.555 20152016 2.457.777.779 1.377.777.778 20162017 390.000.000 - 2017
Jumlah 26.186.344.444 41.445.100.000 Total
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 59 -
19. Utang Pembelian Aset Tetap 19. Liabilities for Purchases of Property and Equipment
2012 2011
PT BCA Finance 7.876.096.067 15.778.547.877 PT BCA FinancePT BII Finance 455.070.297 2.077.674.760 PT BII FinancePT Bank Jasa Jakarta 291.054.992 1.295.883.005 PT Bank Jasa Jakarta
Subjumlah 8.622.221.356 19.152.105.642 SubtotalDikurangi bagian liabilitas jangka panjang yang
akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun 5.048.889.298 9.313.667.668 Less current portion of liabilitiesLiabilitas jangka panjang yang
akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun 3.573.332.058 9.838.437.974 Long-term portion of liabilities
Suku bunga per tahun 10,20% - 11,60% 10,20% - 11,60% Interest rates per annum
Utang pembelian aset tetap berjangka waktu tiga (3) tahun dan dijamin dengan aset tetap yang dibeli melalui utang tersebut (Catatan 11).
Liabilities for purchases of property and equipment have a term of three (3) years and are collateralized with the related property and equipment purchased (Note 11).
Beban bunga pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 1.419.315.883 dan Rp 1.478.577.301.
Interest expense in 2012 and 2011 amounted to Rp 1,419,315,883 and Rp 1,478,577,301, respectively.
Skedul pembayaran kembali utang pembelian aset tetap adalah sebagai beriikut:
The schedule of repayment of liabilities for purchases of property and equipment is as follows:
2012 2011
Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun: Payments due in:2012 - 9.313.667.668 20122013 5.048.889.298 5.928.885.295 20132014 2.912.347.123 3.379.829.546 20142015 660.984.935 529.723.133 2015
Jumlah 8.622.221.356 19.152.105.642 Total
20. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
20. Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto.
Fair value is defined as the amount at which the financial instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction, other than in a forced sale or liquidation. Fair values are obtained from quoted prices, discounted cash flows model, as appropriate.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 60 -
Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
The following table sets forth the carrying amounts and estimated fair values of Group‘s financial assets and liabilities as of December 31, 2012 and 2011:
2,012 2,011
Nilai Tercatat/As Reported
Estimasi Nilai Wajar/Estimated
Fair ValuesNilai Tercatat/As
Reported
Estimasi Nilai Wajar/Estimated
Fair Values
Aset Keuangan Lancar Current Financial AssetsKas dan setara kas 19,336,932,678 19,336,932,678 32,666,630,240 32,666,630,240 Cash and cash equivalentsPiutang usaha - neto 39,555,482,090 39,555,482,090 33,511,436,960 33,511,522,976 Trade accounts receivable - netPiutang lain-lain 1,569,773,930 1,569,773,930 3,003,348,992 3,003,348,992 Other accounts receivable
Aset Keuangan Tidak Lancar Noncurrent Financial AssetsPiutang pihak berelasi non-usaha 1,239,936,269 1,239,936,269 15,592,483,559 15,592,483,559 Due from related parties
Jumlah Aset Keuangan 61,702,124,967 61,702,124,967 84,773,899,751 84,773,985,767 Total Financial Assets
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Current Financial LiabilitiesUtang bank jangka pendek 18,467,221,797 18,467,221,797 27,746,694,273 27,746,694,273 Short-term bank loansUtang usaha 18,999,554,781 18,999,554,781 9,403,948,613 9,403,948,613 Trade accounts payableUtang lain-lain kepada pihak ketiga 591,694,534 591,694,534 362,219,371 362,219,371 Other accounts payables to third partiesBeban akrual 174,713,589 174,713,589 467,169,809 467,169,809 Accrued expenses
Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Pendek 38,233,184,701 38,233,184,701 37,980,032,066 37,980,032,066 Total Current Financial Liabilities
Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Noncurrent Financial LiabilitiesUtang pihak berelasi non-usaha 1,962,022,610 1,962,022,610 5,360,540,484 5,360,540,484 Due to related partiesLiabilitas jangka panjang (termasuk
bagian jangka pendek dan Long-term liabilities (including current and jangka panjang) noncurrent portion):Utang bank 26,186,344,444 27,239,533,031 41,445,100,000 42,991,217,425 Bank loans
Liabilities for purchases of Utang pembelian aset tetap 8,622,221,356 8,968,998,477 19,152,105,642 19,348,065,023 property and equipment
Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Panjang 36,770,588,410 38,170,554,118 65,957,746,126 67,699,822,932 Total NonCurrent Financial Liabilities
Jumlah Liabilitas Keuangan 75,003,773,111 76,403,738,819 103,937,778,192 105,679,854,998 Total Financial Liabilities
Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Grup untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan:
The following methods and assumptions were used by the Group to estimate the fair value of each class of financial instrument.
Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek
Current financial assets and liabilities
Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
Due to the short-term nature of the transactions, the carrying amounts of the current financial assets and financial liabilities approximate the estimated fair market values.
Aset keuangan tidak lancar dan liabilitas keuangan jangka panjang
Noncurrent financial assets and liabilities
(1) Liabilitas keuangan jangka panjang dengan
suku bunga tetap dan variabel (1) Long-term fixed rate and variable rate
financial liabilities
Terdiri dari utang bank jangka panjang dan utang pembelian aset tetap jangka panjang. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit, dan jatuh tempo yang sama.
Consist of long-term bank loans and liabilities for purchase of property and equipment. The fair value of the financial liabilities is determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk, and remaining maturities.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 61 -
(2) Aset keuangan tidak lancar dan liabilitas keuangan jangka panjang lainnya
(2) Other long-term financial assets and liabilities
Terdiri dari piutang dan utang pihak berelasi non-usaha. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak lawan (untuk aset keuangan) dan risiko kredit Grup (untuk liabilitas keuangan) menggunakan suku bunga pasar terkini untuk instrumen serupa.
Consist of due from and due to related parties. Fair value is based on discounted future cash flows adjusted to reflect counterparty risk (for financial asset) and the Group’s credit risk (for financial liabilities) using current market rates for similar instruments.
21. Modal Saham
Susunan kepemilikan saham Perusahaan berdasarkan catatan yang dibuat oleh Blue Chip Mulia, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut:
21. Capital Stock
The share ownership in the Company based on the record of PT Blue Chip Mulia, share’s registrar, is as follows:
Jumlah ModalDisetor/
Jumlah Saham/ Total Paid-upNumber of Shares Capital Stock Name of Stockholder
PT Panorama Sentrawisata Tbk 450.000.000 62,94 45.000.000.000 PT Panorama Sentrawisata TbkPT Catur Putra Nusantara 50.000.000 6,99 5.000.000.000 PT Catur Putra Nusantara Satrijanto Tirtawisata 24.905.000 3,48 2.490.500.000 Satrijanto TirtawisataMasyarakat (kepemilikan masing-masing
kurang dari 5%) 190.095.000 26,59 19.009.500.000 Public (less than 5% of ownership each)
Jumlah 715.000.000 100,00 71.500.000.000 Total
31 Desember 2012 dan 2011/December 31, 2012 and 2011
%
PersentaseKepemilikan/
Pemegang SahamPercentage
of Ownership
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2012 and 2011, all of the shares of the Company are listed in the Indonesia Stock Exchange.
Manajemen Permodalan Capital Management Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan bahwa Grup mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Grup tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.
The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Group is not required to meet any capital requirements.
Grup mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi. Grup memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni membagi utang neto terhadap jumlah modal. Utang neto adalah jumlah utang (termasuk utang jangka pendek dan jangka panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian) dikurangi kas dan setara kas. Modal adalah ekuitas yang dapat, yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. The Group monitors its capital using gearing ratios, by dividing net debt with the total capital. Net debt is calculated as total borrowings (including “current and non- current borrowings” as shown in the consolidated statements of financial position) less cash and cash equivalents. Total capital is the total equity as shown in the consolidated statements of financial position.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 62 -
Rasio utang neto terhadap ekuitas pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Ratio of net debt to equity as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
2012 2011
Jumlah utang 55.237.810.207 93.704.440.399 Total borrowingsDikurangi: kas dan setara kas 19.336.932.678 32.666.630.240 Less: cash and cash equivalentsUtang neto 35.900.877.529 61.037.810.159 Net debtJumlah ekuitas 137.336.599.059 128.190.677.861 Total equity
Rasio utang neto terhadap ekuitas 26,14% 47,61% Net debt to equity ratio
22. Tambahan Modal Disetor - Neto
22. Additional Paid-in Capital - Net
Akun ini merupakan tambahan modal disetor – neto sehubungan dengan:
This account represents net additional paid-in capital in connection with the following:
Rp
Penawaran saham Perusahaan melaluipenawaran umum perdana kepada Sale of the Company's shares through masyarakat pada tahun 2008 (Catatan 1b) Initial Public Offering in 2008 (Note 1b)
Hasil yang diterima atas penerbitan215.000.000 saham pada harga Proceeds from issuance of 215,000,000Rp 200 per saham 43.000.000.000 at Rp 200 per share
Biaya emisi efek ekuitas (2.640.905.952) Stock issuance costsJumlah yang dicatat sebagai modal
disetor (215.000.000 saham pada nilai Amount recorded as paid-up capital (215,000,000 nominal Rp 100 per saham) (21.500.000.000) shares at Rp 100 par value per share)
Saldo pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 18.859.094.048 Balance as of December 31, 2012 and 2011
23. Kepemilikan Nonpengendali 23. Non-controlling Interests
Akun ini merupakan bagian kepemilikan nonpengendali atas aset neto entitas anak, dengan rincian sebagai berikut:
These represent the share of non-controlling stockholders on the net assets of the subsidiaries, with details as follows:
LabaSaldo laba (defisit)/ komprehensif/
Modal saham/ Retained earnings ComprehensiveCapital stock (deficit) income Jumlah/Total
DGW 147.000.000 265.828.985 653.967.652 1.066.796.637 DCK 11.000.000.000 (4.547.208.798) 77.921.848 6.530.713.050
Jumlah/Total 11.147.000.000 (4.281.379.813) 731.889.500 7.597.509.687
31 Desember/December 31, 2012
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 63 -
RugiSaldo laba (defisit)/ komprehensif/
Modal saham/ Retained earnings ComprehensiveCapital stock (deficit) loss Jumlah/Total
DGW 147.000.000 364.871.101 (99.042.116) 412.828.985 DCK 11.000.000.000 (3.728.792.593) (818.416.205) 6.452.791.202
Jumlah/Total 11.147.000.000 (3.363.921.492) (917.458.321) 6.865.620.187
31 Desember/December 31, 2011
24. Pendapatan 24. Revenues
2012 2011
a. Berdasarkan jenis produk a. Based on type of products
Paket perjalanan wisata 223.959.442.464 215.591.495.575 Series package tourPerjalanan wisata pilihan 52.160.558.660 35.184.207.075 Optional tourSewa ruang kantor (Catatan 13) 4.257.500.004 3.411.288.893 Office space rental (Notes 13)
Jumlah 280.377.501.128 254.186.991.543 Total
b. Berdasarkan sumber pendapatan b. Based on sources revenues
Pihak berelasi (Catatan 32) 21.736.340.682 15.155.726.544 Related parties (Note 32)Pihak ketiga 258.641.160.446 239.031.264.999 Third parties
Jumlah 280.377.501.128 254.186.991.543 Total
Pendapatan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan pada tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 adalah pendapatan yang diperoleh dari Fox Vakanties, pihak ketiga, masing-masing sebesar Rp 68.136.885.455 dan Rp 66.925.323.586.
Revenues which represent more than 10% of the total revenues for the years ended December 31, 2012 and 2011 were generated from Fox Vakanties, a third party, amounting to Rp 68,136,885,455 and Rp 66,925,323,586, respectively.
25. Beban Pokok Pendapatan
25. Direct Costs
2012 2011
a. Berdasarkan jenis produk a. Based on type of products
Paket perjalanan wisata 179.591.392.102 167.707.355.408 Series package tourPerjalanan wisata pilihan 37.149.782.178 29.868.449.696 Optional tour
Jumlah 216.741.174.280 197.575.805.104 Total
b. Berdasarkan sumber beban b. Based on on sources of cost
Pihak berelasi (Catatan 32) 42.677.343.932 19.076.967.722 Related parties (Note 32)Pihak ketiga 174.063.830.348 178.498.837.382 Third parties
Jumlah 216.741.174.280 197.575.805.104 Total
Tidak terdapat beban pokok penjualan kepada satu pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan.
No direct costs from a single supplier which represent more than 10% of the total revenues.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 64 -
26. Beban Penjualan 26. Selling Expenses
2012 2011
Pemasaran dan promosi 6.907.283.569 3.833.636.526 Marketing and promotionPerjalanan dinas 1.864.906.824 1.909.815.207 TravelGaji dan tunjangan karyawan 1.654.932.741 1.001.377.647 Salaries and employee benefitsJamuan 31.101.065 29.544.300 Entertainment
Jumlah 10.458.224.199 6.774.373.680 Total
27. Beban Umum dan Administrasi 27. General and Administrative Expenses
2012 2011
Penyusutan (Catatan 11, 12, and 13) 16.033.993.756 15.630.158.157 Depreciation (Notes 11, 12, and 13)Gaji dan tunjangan karyawan 10.916.307.346 9.609.140.264 Salaries and employee benefitsAdministrasi kantor 2.541.887.873 2.813.526.675 Office suppliesBiaya pajak 1.401.162.638 890.941.528 Tax expensesSewa 1.067.641.579 195.097.224 RentalPos dan telekomunikasi 1.040.903.485 998.033.900 Postage and telecommunicationAsuransi 969.874.982 944.991.288 InsurancePerbaikan dan pemeliharaan 741.429.731 834.913.065 Repairs and maintenanceImbalan kerja jangka panjang - bersih Long-term employee benefits
(Catatan 29) 593.643.197 507.336.785 expense - net (Note 29)Jasa profesional 402.135.600 499.852.300 Professional feesKeamanan, kebersihan, dan sumbangan 269.916.267 211.967.096 Security, cleaning, and donationCadangan kerugian penurunan nilai piutang
(Catatan 5) 33.323.700 90.419.327 Provision for doubtful accounts (Note 5)Lain-lain 376.377.674 446.343.919 Others
Jumlah 36.388.597.828 33.672.721.528 Total
28. Beban Bunga 28. Interest Expense
2012 2011
Utang bank jangka pendek (Catatan 15) 1.808.900.570 837.707.189 Short-term bank loans (Note 15)Liabilitas jangka panjang: Long-term liabilities:
Utang bank (Catatan 18) 4.067.992.610 4.464.447.526 Bank loans (Note 18)Liabilities for purchases of
Utang pembelian aset tetap (Catatan 19) 1.419.315.883 1.478.577.301 property and equipment (Note 19)
Jumlah 7.296.209.063 6.780.732.016 Total
29. Imbalan Pasca-Kerja
Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang dibentuk atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang tersebut.
29. Long-term Employee Benefits
The amount of long-term employee benefits is determined based on Law No. 13 Year 2003, dated March 25, 2003. No funding benefit made to date.
Perhitungan aktuaria terakhir atas cadangan imbalan pasti pasca-kerja dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, tertanggal 25 Maret 2013.
The latest actuarial valuation upon the long-term employee benefits liability was from PT Dian Artha Tama, an independent actuary, dated March 25, 2013.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 65 -
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja jangka panjang tersebut masing-masing sebanyak 309 karyawan tahun 2012 dan 301 karyawan tahun 2011.
Number of eligible employees is 309 in 2012 and 301 in 2011.
Rekonsiliasi nilai kini dengan jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
A reconciliation of the present value of long-term employee benefits liability to the consolidated statements of financial position is as follows:
2012 2011 2010 2009 2008
Rp Rp Rp
Nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka panjang Present value of long-term employee yang tidak didanai 3.024.422.302 2.234.787.579 2.189.702.768 1.349.109.675 1.170.403.405 benefits liability
Keuntungan (kerugian) neto aktuarialyang diakui (54.514.424) 141.477.102 (320.774.872) 79.979.630 (77.553.437) Unrecognized actuarial gains (losses)
Liabilitas imbalan kerja Long-term employee benefitsjangka panjang 2.969.907.878 2.376.264.681 1.868.927.896 1.429.089.305 1.092.849.968 reserve
Berikut adalah rincian beban imbalan kerja jangka panjang
Following are details of long-term employee benefits expense:
2012 2011
Beban jasa kini 478.750.695 359.942.916 Current service costsBeban bunga 134.087.253 131.382.167 Interest costsKerugian (keuntungan) neto aktuarial yang diakui (19.194.751) 16.011.702 Recognized actuarial net loss (gains)
Jumlah beban imbalan kerja jangka panjang 593.643.197 507.336.785 Total long-term employee benefits expense
Beban imbalan kerja jangka panjang disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” (Catatan 27).
Long-term employee benefits expense is presented as part of “General and administrative expenses” (Note 27).
Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang kerja adalah sebagai berikut:
Movements of long-term employee benefits liability are as follows:
2012 2011
Liabilitas imbalan kerja Long-term employee benefitsjangka panjang - awal tahun 2.376.264.681 1.868.927.896 liability at the beginning of the year
Beban imbalan kerja Long-term employee benefitsjangka panjang - tahun berjalan 593.643.197 507.336.785 expense during the year
Liabilitas imbalan kerja Long-term employee benefitsjangka panjang - akhir tahun 2.969.907.878 2.376.264.681 liability at the end of the year
Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan kerja jangka panjang:
Principal actuarial assumptions used in the valuation of the long-term employee benefits are as follows:
2012 2011
Tingkat diskonto 6% 6% Discount rateTingkat kenaikan gaji 8% 8% Future salary increasesTingkat perputaran karyawan 5% 5% Level of employee turnover
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 66 -
30. Pajak Penghasilan
30. Income Tax
2012 2011
Pajak kini Current taxTidak final Nonfinal
Perusahaan 378.816.640 334.770.908 The CompanyEntitas anak Subsidiary
PT Destinasi Garuda Wisata 45.933.787 - PT Destinasi Garuda WisataFinal Final
Entitas anak SubsidiariesPT Duta Chandra Kencana 509.750.000 366.388.889 PT Duta Chandra Kencana
Subjumlah 934.500.427 701.159.797 Subtotal
Pajak tangguhan Deferred taxPerusahaan 2.263.220.044 3.460.628.505 The CompanyEntitas anak Subsidiary
PT Destinasi Garuda Wisata 413.738.863 (40.645.038) PT Destinasi Garuda WisataSubjumlah 2.676.958.907 3.419.983.467 Subtotal
Jumlah 3.611.459.334 4.121.143.264 Total
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
Current Tax A reconciliation between income before tax per consolidated statements of comprehensive income and taxable income is as follows:
2012 2011
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi Income before tax per consolidated statements komprehensif konsolidasian 12.757.380.532 12.062.214.131 of comprehensive income
Rugi (laba) sebelum pajak entitas anak (2.459.894.229) 1.513.215.327 Loss (income) before tax of the subsidiaries
Laba sebelum pajak - Perusahaan 10.297.486.303 13.575.429.458 Income before tax - the Company
Perbedaan temporer: Temporary differences:Imbalan kerja jangka panjang 588.465.310 482.954.257 Long-term employee benefits expensePerbedaan penyusutan komersial Difference between commercial and
dan fiskal (9.674.669.113) (9.600.025.223) fiscal depreciationCadangan 33.323.700 56.775.864 Allowance for doubtful accounts
Jumlah - Neto (9.052.880.103) (9.060.295.102) Net
Perbedaan tetap: Permanent differences:Beban pajak 277.641.484 717.296.168 Tax expenseJamuan dan sumbangan 27.596.065 24.578.300 Entertainment and donationCadangan kerugian penurunan nilai piutang - 33.643.463 Allowance for doubtful accountsPendapatan bunga yang telah dikenakan Interest income already subjected to pajak final (34.577.190) (26.664.942) final tax
Jumlah - Neto 270.660.359 748.852.989 Net
Laba kena pajak Perusahaan Taxable income of the Company sebelum kompensasi rugi fiskal 1.515.266.559 5.263.987.345 before application of fiscal loss
Rugi fiskal tahun 2010 - (3.924.903.367) Fiscal loss year 2010
Laba kena pajak Perusahaan 1.515.266.559 1.339.083.978 Taxable income of the Company
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 67 -
Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:
The current tax expense and payable are computed as follows:
2012 2011
Beban pajak kini Current tax expensePajak Penghasilan Tidak Final Nonfinal Income Tax
Perusahaan 378.816.640 334.770.908 The CompanyEntitas anak Subsidiary
PT Destinasi Garuda Wisata 45.933.787 - PT Destinasi Garuda Wisata
Pajak Penghasilan Final Final Income TaxEntitas anak Subsidiary
PT Duta Chandra Kencana 509.750.000 366.388.889 PT Duta Chandra KencanaJumlah beban pajak kini 934.500.427 701.159.797 Total current tax expense
Dikurangi pembayaran pajak dimuka: Less prepaid income taxes:Pajak penghasilan pasal 25 Income tax Article 25
Perusahaan - 18.097.250 The CompanyPajak penghasilan final Final tax income
Entitas anak SubsidiaryPT Duta Chandra Kencana - 6.388.889 PT Duta Chandra Kencana
- 24.486.139Jumlah utang pajak kini Total current tax payable
Pajak penghasilan badan Corporate income taxPerusahaan 378.816.640 316.673.658 The CompanyPT Destinasi Garuda Wisata 45.933.787 - PT Destinasi Garuda Wisata
Jumlah (Catatan 17) 424.750.427 316.673.658 Subtotal (Note 17)Pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 Income tax Article 4 (2)
Entitas anak SubsidiaryPT Duta Candra Kencana 509.750.000 360.000.000 PT Duta Candra Kencana
Jumlah 934.500.427 676.673.658 Total
Jumlah lebih bayar pajak kini Total overpayment of current taxPajak penghasilan badan Corporate income tax
Perusahaan - - The Company
Pajak Tangguhan Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut:
Deferred Tax The details of the Group’s deferred tax assets (liabilities) are as follows:
Dikreditkan Dikreditkan
(dibebankan) ke (dibebankan) kelaporan laba rugi laporan laba rugi
komprehensif komprehensifkonsolidasian/ konsolidasian/
Credited (charged) Credited (charged)to consolidated to consolidated
1 Januari/ statement of 31 Desember/ statement of 31 Desember/January 1, comprehensive December 31, comprehensive December 31,
2011 income 2011 income 2012
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang 82.737.042 14.193.966 96.931.008 8.330.925 105.261.933 Allowance for doubtful accounts
Liabilitas imbalan kerja Defined-benefit post-employment jangka panjang 463.803.506 124.225.965 588.029.471 149.453.514 737.482.985 reserve
Aset tetap - neto (6.715.331.514) (2.414.256.459) (9.129.587.973) (2.783.335.555) (11.912.923.528) Property and equipment - netRugi fiskal 1.195.554.730 (1.144.146.939) 51.407.791 (51.407.791) - Fiscal loss
Liabilitas pajak tangguhan - neto (4.973.236.236) (3.419.983.467) (8.393.219.703) (2.676.958.907) (11.070.178.610) Deferred tax liabiliities - net
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 68 -
Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan masing-masing entitas adalah sebagai berikut:
The details of deferred tax assets and liabilities for each entity are as follows:
2012 2011
Aset pajak tangguhan Deferred tax assetsPT Destinasi Garuda Wisata - 81.028.142 PT Destinasi Garuda Wisata
Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilitiesPT Destinasi Garuda Wisata (332.710.739) - PT Destinasi Garuda WisataPerusahaan (10.737.467.871) (8.474.247.845) The Company
Jumlah - neto (11.070.178.610) (8.393.219.703) Total - net
Rekonsiliasi antara jumlah beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax per consolidated statements of comprehensive income is as follows:
2012 2011
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi Income before tax per consolidated statements komprehensif konsolidasian 12.757.380.532 12.062.214.131 of comprehensive income
Rugi sebelum pajak entitas anak (2.459.894.229) 1.513.215.327 Loss (income) before tax of the subsidiaries
Laba sebelum pajak - Perusahaan 10.297.486.303 13.575.429.458 Income before tax - the Company
Beban pajak berdasarkantarif pajak yang berlaku 2.574.371.576 3.393.857.365 Tax expense at effective tax rates
Pengaruh pajak atas perbedaan tetap: Tax effects of permanent differences: Beban pajak 69.410.371 179.324.042 Tax expense
Jamuan dan sumbangan 6.899.016 6.144.467 Entertainment and donationCadangan kerugian penuruan nilai piutang - 8.410.866 Allowance for doubtful accountsPendapatan yang telah dikenakan pajak final (8.644.298) (6.666.236) Income already subjected to final income tax
Jumlah - Neto 67.665.090 187.213.139 Net
Penyesuaian lainnya - 214.328.909 Other adjustment
Beban pajak - Perusahaan 2.642.036.666 3.795.399.413 Tax expense - the CompanyBeban pajak - entitas anak 969.422.668 325.743.851 Tax expense of the subsidiaries
Jumlah Beban Pajak 3.611.459.334 4.121.143.264 Total Tax Expense
31. Laba Neto per Saham Dasar
31. Basic Earnings per Share
2012 2011
Laba neto yang dapat diatribusikan kepada Net income attributable to owners of pemilik Perusahaan untuk perhitungan the Company for computation of laba per saham dasar 8.414.031.698 8.858.529.188 basic earnings per share
Rata-rata tertimbang saham Weighted average number of biasa untuk perhitungan laba neto ordinary shares for computation per saham dasar 715.000.000 715.000.000 of basic earnings per share
Laba neto per saham dasar 11,77 12,39 Basic earnings per share
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan tidak memiliki efek yang berpotensi saham biasa yang dilutif.
As of December 31, 2012 and 2011, the Company does not have any potentially dilutive ordinary shares.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 69 -
32. Sifat dan Transaksi dengan Pihak Berelasi
32. Nature of Relationship and Transactions with Related Parties
Sifat Pihak Berelasi
Nature of Relationship
a. PT Panorama Sentrawisata Tbk adalah pemegang saham pengendali Perusahaan.
b. PT Catur Putra Nusantara adalah salah
satu pemegang saham nonpengendali Perusahaan.
c. Perusahaan yang pemegang sahamnya
sama dengan pemegang saham Perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung:
a. PT Panorama Sentrawisata Tbk is the controlling stockholder of the Company.
b. PT Catur Putra Nusantara is one of the
noncontrolling stockholders of the Company.
c. Related parties which have the same stockholder as the Company, either directly or indirectly:
- PT Chan Brothers Travel Indonesia - PT Citra Wahana Tirta Indonesia - PT Dwi Ratna Pertiwi - PT Kencana Transport - PT Panorama Convex Indah - PT Panorama Primakencana Transindo - PT Panorama Transportasi Tbk - PT Rhadana Primakencana Transindo - PT Panorama Tours Indonesia
(dahulu/formerly PT Tirta Putra Wisata)
d. Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan manajemen Grup:
d. Related parties which have partly the same management as the Group:
- PT Asian Trails Indonesia - PT Asia World Indonesia - PT Bali Dance Festival - PT Graha Tirta Lestari - PT Oasis Rhadana Hotel - PT Raja Kamar Indonesia - PT Panorama Land Development
e. Adhi Tirtawisata merupakan komisaris
Perusahaan. e. Adhi Tirtawisata is a commissioner of the
Company. f. Dharmayanto Tirtawisata, Rocky Wisuda
Praputranto, dan Hie Luang Kiauw merupakan direktur Perusahaan.
f. Dharmayanto Tirtawisata, Rocky Wisuda Praputranto, and Hie Luang Kiauw are directors of the Company.
Transaksi dengan Pihak Berelasi
a. Selama tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar 7,75% dan 5,97% dari jumlah pendapatan merupakan pendapatan dari pihak berelasi (Catatan 24). Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, piutang atas pendapatan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha, yang meliputi 3,71% dan 1,28% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Catatan 5).
Transactions with Related Parties
a. For the years ended December 31, 2012 and 2011, 7.75% and 5.97%, respectively, of the total revenues, represent revenues from related parties (Note 24). As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding receivables from these transactions were presented as “Trade accounts receivable”, which constituted 3.71% and 1.28%, respectively, of the total assets as of December 31, 2012 and 2011 (Note 5).
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 70 -
Rincian pendapatan dari pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The details of revenues from related parties are as follows:
2012 2011
PT Asian Trails Indonesia 7.401.474.364 8.713.548.444 PT Asian Trails IndonesiaPT Panorama Tours Indonesia (PTI) PT Panorama Tours Indonesia (PTI)
(dahulu PT Tirta Putra Wisata) 6.606.143.480 4.527.742.143 (formerly PT Tirta Putra Wisata)PT Asia World Indonesia 4.771.296.303 - PT Asia World IndonesiaPT Panorama Convex Indah 884.668.000 824.352.467 PT Panorama Convex IndahPT Kencana Transport 844.234.000 248.015.990 PT Kencana TransportPT Panorama Sentrawisata Tbk 168.000.000 150.000.000 PT Panorama Sentrawisata TbkPT Panorama Primakencana Transindo 75.075.500 57.067.500 PT Panorama Primakencana TransindoPT Panorama Hotel Development - 360.000.000 PT Panorama Hotel DevelopmentPT Chan Brothers Travel Indonesia - 225.000.000 PT Chan Brothers Travel IndonesiaLainnya (masing-masing kurang Others (less than
dari Rp 50.000.000) 985.449.035 50.000.000 Rp 50,000,000 each)
Jumlah 21.736.340.682 15.155.726.544 Total
b. Selama tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2012 dan 2011, masing-masing sebesar 19,69% dan 9,68% dari jumlah beban pokok pendapatan berasal dari transaksi dengan pihak berelasi (Catatan 25). Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, utang atas transaksi tersebut dicatat sebagai bagian dari utang usaha, yang meliputi 4,62% dan 1,30% dari jumlah liabilitas masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Catatan 16).
b. During the years ended December 31, 2012 and 2011, 19.69% and 9.68%, respectively, of the total direct costs, were incurred from transactions with related parties (Note 25). As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding liabilities for these transactions were presented as “Trade accounts payable”, which constituted 4.62% and 1.30% of the total liabilities as of December 31, 2012 and 2011, respectively (Note 16).
Rincian beban pokok pendapatan dari pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The details of direct costs from related parties are as follows:
2012 2011
PT Panorama Multi Media 300.000.000 - PT Panorama Multi MediaPT Panorama Mitra Sarana 318.182 - PT Panorama Mitra SaranaPT Panorama Transportasi Tbk 10.665.914.000 8.201.596.021 PT Panorama Transportasi TbkPT Panorama Tours Indonesia PT Panorama Tours Indonesia
(dahulu PT Tirta Putra Wisata) 7.450.163.698 8.056.376.936 (formerly PT Tirta Putra Wisata)PT Panorama Primakencana Transindo 1.635.727.052 2.577.756.500 PT Panorama Primakencana TransindoPT Oasis Rhadana Hotel 9.725.465.000 207.323.265 PT Oasis Rhadana HotelPT Graha Tirta Lestari 8.565.556.000 30.741.200 PT Graha Tirta Lestari PT Bali Dance Festival - PT Bali Dance FestivalPT Duta Chandra Kencana 840.000.000 - PT Duta Chandra KencanaPT Daytrans 3.461.500.000 - PT DaytransPT Kencana Transport 32.700.000 - PT Kencana TransportLainnya (masing-masing kurang Others (less than
dari Rp 50.000.000) 3.173.800 Rp 50,000,000 each)
Jumlah 42.677.343.932 19.076.967.722 Total
c. Perusahaan melakukan pembayaran uang muka kepada PT Graha Tirta Lestari seperti dijelaskan pada Catatan 7.
c. The Company made downpayments to PT Graha Tirta Lestari as described in Notes 7.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 71 -
d. Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayar atau diakru Perusahaan kepada dewan komisaris dan direksi sebesar Rp 2.167.500.000 tahun 2012 dan Rp 1.290.000.000 tahun 2011.
d. The aggregate salaries and benefits paid or accrued by the Company to board of commissioners and directors amounted to Rp 2,167,500,000 in 2012 and Rp 1,290,000,000 in 2011.
e. Grup mengadakan beberapa perjanjian sewa
menyewa ruang kantor dengan pihak-pihak berelasi.
e. The Group enters into several rental agreements for lease of office spaces between related parties.
f. Grup melakukan transaksi lainnya dengan
pihak-pihak berelasi seperti yang telah diungkapkan pada Catatan 7, 8, 10, 12, 13, dan 34.
f. The Group also entered into other nontrade transactions with related parties as described in Notes 7, 8, 10, 12, 13, and 34.
33. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko
Keuangan 33. Financial Risk Management Objectives and
Policies
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup.
The main risks arising from the Group’s financial instruments are market risk, credit risk and liquidity risk. The operational activities of the Group are managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses.
Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi. Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko mata uang asing, risiko suku bunga, risiko kredit, penggunaan instrumen keuangan derivatif dan instrumen keuangan non-derivatif dan investasi atas kelebihan likuiditas.
Risk management is the responsibility of the Board of Directors (BOD). The BOD has the responsibility to determine the basic principles of the Group’s risk management as well as principles covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk and credit risk.
Risiko Pasar Market Risk
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Grup dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko suku bunga, risiko komoditas dan risiko nilai tukar mata uang asing.
Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. The Group is exposed to market risks, in particular, interest rate risks and foreign currency exchange risk.
Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank dan utang pembelian aset tetap.
Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Group’s exposures to the interest rate risk relates primarily to bank loans and liabilities for purchase of property and equipment.
Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Grup mengelola beban bunga melalui kombinasi pembiayaan melalui perbankan dan institusi keuangan yang kredibel. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang.
To minimize interest rate risk, the Group manages interest cost through financing with credible banks and financial institutions. Management also conducts assessments among interest rates offered by creditors to obtain the most favorable interest rate before takes any decision to enter a new loan agreement.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 72 -
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas liabilitas keuangan Grup yang terkait risiko suku bunga:
The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Group’s financial liabilities that are exposed to interest rate risk:
Rata-rata
Suku Bunga Efektif/ Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Average Effective dalam Satu Tahun/ Pada Tahun ke - 2/ Pada Tahun ke - 3/ Pada Tahun ke - 4/ Pada Tahun ke - 5/ Jumlah/
Interest Rate Within One Year In the 2 nd Year In the 3 rd Year In the 4 th Year In the 5 th Year Total%
Liabilitas/LiabilitiesBunga mengambang/Floating rateUtang bank jangka pendek/Short-term bank loans 7.00 - 10.00 18.467.221.797 - - - - 18.467.221.797 Utang bank jangka panjang/Long-term bank loans 10.00 - 10.75 8.948.755.555 8.948.755.555 5.441.055.555 2.457.777.779 390.000.000 26.186.344.444
31 Desember 2012/December 31, 2012
Rata-rata
Suku Bunga Efektif/ Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Average Effective dalam Satu Tahun/ Pada Tahun ke - 2/ Pada Tahun ke - 3/ Pada Tahun ke - 4/ Pada Tahun ke - 5/ Jumlah/
Interest Rate Within One Year In the 2 nd Year In the 3 rd Year In the 4 th Year In the 5 th Year Total%
Liabilitas/LiabilitiesBunga mengambang/Floating rateUtang bank jangka pendek/Short-term bank loans 8,00 - 12,00 27.746.694.273 - - - - 27.746.694.273 Utang bank jangka panjang/Long-term bank loans 10,50 - 11,00 12.368.755.556 12.868.755.556 10.368.755.555 4.461.055.555 1.377.777.778 41.445.100.000
31 Desember 2011/December 31, 2011
Pada tanggal 31 Desember 2012, jika suku bunga atas pinjaman lebih tinggi/rendah 1% dan variabel lain dianggap tetap, laba sebelum pajak untuk tahun berjalan akan lebih rendah/tinggi sebesar Rp 446.535.662 terutama sebagai akibat tingginya/rendahnya beban bunga dari pinjaman dengan suku bunga mengambang.
As of December 31, 2012, if interest rates on borrowings had been 1% higher/lower with all other variables held constant, income before tax for the year would have been Rp 446,535,662 lower/higher, mainly as a result of higher/lower interest expense on floating rate borrowings.
Risiko Nilai Tukar Foreign Exchange Risk
Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar.
Foreign exchange risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates.
Grup memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya. Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam mata uang selain mata uang fungsional unit operasional atau pihak lawan. Eksposur dalam mata uang asing Grup tersebut jumlahnya tidak material.
The Group has transactional currency exposures. Such exposure arises when the transaction is denominated in currencies other than the functional currency of the operating unit or the counterparty. Foreign currency risk exposure of the Group is only minimal.
Grup menerima pendapatan dalam mata uang asing (US$ atau EUR). Pembelian dari atau pembayaran kepada pemasok (pihak hotel) dapat dilakukan menggunakan mata uang asing (US$ atau EUR) atau Rupiah, dengan mempertimbangkan kurs Rupiah terhadap mata uang asing di pasar. Keputusan atas pilihan mata uang pembayaran di atas merupakan kebijakan manajemen risiko mata uang asing Grup.
The Group obtains their revenues in foreign currencies (US$ or EUR). Purchases from or payment to suppliers (hotels) can be done in foreign currencies (US$ or EUR) or Rupiah, considering when the Rupiah appreciates against the foreign currencies. The decision on the above currency alternatives represents the policy on management of foreign currencies risk of the Group.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 73 -
Berikut adalah posisi aset dan liabilitas moneter konsolidasian dalam mata uang asing:
The following table shows consolidated monetary assets and liabilities:
Mata Uang Ekuivalen Mata Uang Ekuivalen Asing/ Rupiah/ Asing/ Rupiah/
Foreign Equivalent in Foreign Equivalent inCurrency Rupiah Currency Rupiah
Aset AssetsKas dan setara kas Cash and cash equivalents
US$ 571.729,09 5.528.620.271 600.459,60 5.444.967.636 US$EUR 28.283,21 362.303.962 139.575,17 1.638.471.494 EURAU$ 6.610,20 66.269.846 323.036,83 2.972.804.591 AU$SG$ 5.039,20 39.845.559 2.073,00 14.457.786 SG$Lainnya - 3.030.843 - 2.385.087 Others
Piutang usaha Trade accounts receivablePihak berelasi Related parties
US$ 733.465,09 7.092.607.420 43.357,25 393.163.543 US$Pihak ketiga Third parties
US$ 1.765.736,11 17.074.668.156 2.414.695,04 21.896.454.655 US$EUR 762.401,03 9.766.250.459 494.722,21 5.807.539.112 EURMYR 739.454,66 2.336.403.127 581.478,38 1.658.864.784 MYRSG$ 17.077,75 135.035.819 3.580,00 24.968.101 SG$
Jumlah Aset 42.405.035.462 39.854.076.789 Total Assets
Liabilitas LiabilitiesUtang jangka pendek Short-term bank loans
Bank Central Asia Tbk Bank Central Asia TbkUS$ 470.370,61 4.548.483.838 350.398,28 3.177.411.628 US$
Utang usaha Trade accounts payablePihak berelasi Related parties
US$ 6.688,39 64.676.740 11.103,10 100.682.892 US$EUR - - 44.339,99 520.506.752 EURSG$ - - 102,28 713.357 SG$
Pihak ketiga Third partiesUS$ 333.448,52 3.224.447.156 476.940,77 4.324.898.914 US$EUR 6.421,88 82.263.321 5.385,16 63.216.306 EURHK$ - - 6.319,97 7.376.735 HK$
MYR - - 3.324,99 9.485.676 MYRSG$ 558,00 4.412.172 384,00 2.678.141 SG$
Jumlah Liabilitas 3.375.799.389 8.206.970.401 Total Liabilities
Nilai Aset Neto 39.029.236.073 31.647.106.388 Net Assets
20112012
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kurs konversi yang digunakan Grup diungkapkan pada Catatan 2d atas laporan keuangan konsolidasian.
As of December 31, 2012 and 2011, the conversion rates used by the Group were disclosed in Note 2d to the consolidated financial statements.
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas perubahan yang wajar dari nilai tukar Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah, dimana semua variabel lain konstan, terhadap laba sebelum pajak untuk tahun 2012 dan 2011. 5% adalah tingkat sensitivitas yang digunakan pada saat pelaporan mata uang asing kepada manajemen kunci secara internal dan merupakan penilaian manajemen yang mungkin terjadi atas nilai tukar.
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in U.S. Dollar exchange rate against, Rupiah with all other variables held constant, to the income before tax for the year 2012 and 2011. 5% is the sensitivity rate used when reporting foreign currency risk internally to key management personnel and represents management assessment of a reasonably possible change in foreign exchange rates.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 74 -
Efek laba (rugi) terhadapPerubahan Laba Sebelum nilai tukar/ Pajak/Change in Gain (Loss) effect on Income
exchange rate Before TaxUSD/Rp
2012 Menguat / Appreciates by 5% 834.513.503 Melemah / Depreciates by 5% (834.513.503)
2011 Menguat / Appreciates by 5% 1.006.579.620Melemah / Depreciates by 5% (1.006.579.620)
Dampak dari perubahan nilai tukar Rupiah untuk mata uang lainnya terutama perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan dalam mata uang asing.
The impact of the above change in exchange rate of Rupiah to other currencies is mainly the result of change in the fair value of foreign currencies denominated financial assets and liabilities.
Risiko Kredit Credit Risk Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Grup mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.
Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Group manages and controls the credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure to bad debts.
Berikut adalah eksposur maksimum laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
The table below shows the consolidated statements of financial position maximum exposures related to credit risk as of December 31, 2012 and 2011:
2012 2011
Jumlah Bruto/ Jumlah Neto/ Jumlah Bruto/ Jumlah Neto/Gross Amounts Net Amounts Gross Amounts Net Amounts
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivablesKas dan setara kas 13.731.955.736 13.731.955.736 28.174.440.332 28.174.440.332 Cash and cash equivalentsPiutang usaha 39.976.529.823 39.555.482.090 33.899.160.993 33.511.436.960 Trade accounts receivablesPiutang lain-lain 1.569.773.930 1.569.773.930 3.003.348.992 3.003.348.992 Other accounts receivablesPiutang pihak berelasi non-usaha 1.239.936.269 1.239.936.269 15.592.483.559 15.592.483.559 Due from related parties
Jumlah 56.518.195.758 56.097.148.025 80.669.433.876 80.281.709.843 Total
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 75 -
Risiko Likuiditas Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.
In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluate the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.
Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan konsolidasian Grup berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
The table below summarizes the maturity profile of the Group’s consolidated financial liabilities based on contractual undiscounted payments as of December 31, 2012 and 2011:
<= 1 tahun/ 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ Jumlah/ Biaya transaksi/ Nilai Tercatat/<= 1 year 1-2 years 3-5 years Total Transaction costs As Reported
Liabilitas LiabilitiesUtang bank jangka pendek 18.467.221.797 - - 18.467.221.797 - 18.467.221.797 Short-term bank loansUtang usaha 18.999.554.781 - - 18.999.554.781 - 18.999.554.781 Trade accounts payablesUtang lain-lain kepada pihak ketiga 591.694.534 - - 591.694.534 - 591.694.534 Other payables to third partiesBeban akrual 174.713.589 - - 174.713.589 - 174.713.589 Accrued expensesUtang bank jangka panjang 8.948.755.555 14.389.811.110 2.847.777.779 26.186.344.444 - 26.186.344.444 Long-term bank loans
Liabilities for purchase of property and Utang pembelian aset tetap 5.048.889.298 2.912.347.123 660.984.935 8.622.221.356 - 8.622.221.356 equipmentUtang pihak berelasi non-usaha 1.962.022.610 - - 1.962.022.610 - 1.962.022.610 Due to related parties
-Jumlah 54.192.852.164 17.302.158.233 3.508.762.714 75.003.773.111 - 75.003.773.111 Total
<= 1 tahun/ 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ Jumlah/ Biaya transaksi/ Nilai Tercatat/<= 1 year 1-2 years 3-5 years Total Transaction costs As Reported
Liabilitas LiabilitiesUtang bank jangka pendek 27.746.694.273 - - 27.746.694.273 - 27.746.694.273 Short-term bank loansUtang usaha 9.403.948.613 - - 9.403.948.613 - 9.403.948.613 Trade accounts payablesUtang lain-lain kepada pihak ketiga 362.219.371 - - 362.219.371 - 362.219.371 Other accounts payables to third partiesBeban akrual 467.169.809 - - 467.169.809 - 467.169.809 Accrued expensesUtang bank jangka panjang 12.368.755.556 12.868.755.556 16.207.588.888 41.445.100.000 - 41.445.100.000 Long-term bank loans
Liabilities for purchase of property and Utang pembelian aset tetap 9.313.667.668 5.928.885.295 3.909.552.679 19.152.105.642 - 19.152.105.642 equipmentUtang pihak berelasi non-usaha 5.360.540.484 - - 5.360.540.484 - 5.360.540.484 Due to related parties
-Jumlah 65.022.995.774 18.797.640.851 20.117.141.567 103.937.778.192 - 103.937.778.192 Total
34. Ikatan dan Perjanjian
a. Berdasarkan perjanjian “Agreement for International Membership” tanggal 19 Maret 1998 antara Gray Line Sight-Seeing Association, Inc., d.b.a. Gray Line Worldwide (Gray Line) dengan PT Regina Alta Panorama Tours (RAPT), pihak berelasi, RAPT telah mendapatkan izin atas pemakaian merek dan keanggotaan untuk melakukan usaha dengan nama Gray Line Indonesia. Pada tahun 2001, izin ini telah dialihkan kepada Perusahaan.
34. Commitments and Agreements
a. Based on the “Agreement for International Membership” dated March 19, 1998 between Gray Line Sight-Seeing Association, Inc., d.b.a Gray Line Worldwide (“Gray Line”) and PT Regina Alta Panorama Tours (RAPT), a related party, RAPT obtained membership and trademark license to operate as Gray Line Indonesia. In 2001, this license was transferred to the Company.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 76 -
b. Berdasarkan Akta Pemindahan dan Penyerahan Hak Sewa No. 68 tanggal 16 Februari 2000 dari I Made Puryatma, S.H., notaris di Denpasar, Perusahaan telah melakukan kesepakatan dengan Sugianto dimana berdasarkan kesepakatan tersebut, Sugianto memindahkan dan menyerahkan hak sewa atas sebidang tanah hak milik seluas 3.130 m2 (SHM No. 3951) yang terletak di Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kotamadya Denpasar, Bali, kepada Perusahaan. Pemindahan dan penyerahan hak sewa diatas telah diberitahukan kepada I Made Sabra, pemilik tanah bersangkutan. Sugianto menyewa tanah tersebut dari I Made Sabra berdasarkan Akta Sewa Menyewa Tanah No. 22 tanggal 13 Januari 1999 dari I Made Puryatma, S.H., notaris di Denpasar. Jangka waktu sewa akan berakhir pada tanggal 16 Februari 2020 dan dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali dengan syarat-syarat serta harga yang disetujui kedua belah pihak.
b. Based on the Transfer and Assignment of Rental Right Deed No. 68 dated February 16, 2000 of I Made Puryatma, S.H., public notary in Denpasar, the Company entered into an agreement with Sugianto, wherein Sugianto transferred and assigned the rental right for a parcel of land with Right to Own, measuring 3,130 square meters (SHM No. 3951) located in Sesetan Village, South Denpasar Subdistrict (Kecamatan), Denpasar District (Kotamadya), Bali, to the Company. The transfer and assignment of the rental right has been communicated to I Made Sabra, the landowner. Sugianto rented the land from I Made Sabra based on Land Rental Agreement Deed No. 22 dated January 13, 1999 of I Made Puryatma, S.H., public notary in Denpasar. The rental period will end on February 16, 2020 and can be extended and renewed based on the terms, conditions and rental price agreed by both parties.
Di atas tanah yang disewa tersebut, Perusahaan telah mendirikan bangunan seperti dijelaskan pada Catatan 12 atas laporan keuangan konsolidasian.
On these rented parcels of land, the Company constructed a building and infrastructure as described in Note 12 to the consolidated financial statements.
c. Berdasarkan Akta Sewa Menyewa Tanah
No. 70 tanggal 16 Februari 2000 dari I Made Puryatma, S.H., notaris di Denpasar, Perusahaan telah menyewa sebidang tanah hak milik seluas 1.225 m2 (SHM No. 4384) yang terletak di Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kotamadya Denpasar, Bali, milik I Wayan Murdi. Jangka waktu sewa sampai dengan tanggal 18 Februari 2020. Sewa menyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali apabila jangka waktu telah berakhir atas persetujuan kedua belah pihak.
c. Based on Land Rental Agreement Deed No. 70 dated February 16, 2000 of I Made Puryatma, S.H., pubic notary in Denpasar, the Company rented a parcel of land with Right to Own, measuring 1,225 square meters (SHM No. 4384) located in Sesetan Village, South Denpasar Subdistrict (Kecamatan), Denpasar District (Kotamadya), Bali, owned by I Wayan Murdi. Rental period will end on February 18, 2020. This rental agreement can be extended and renewed upon approval of both parties.
Di atas tanah yang disewa tersebut, Perusahaan telah mendirikan bangunan seperti dijelaskan pada Catatan 12 atas laporan keuangan konsolidasian dan setelah masa sewa berakhir bangunan tersebut menjadi milik yang menyewakan.
On these rented parcels of land, the Company constructed a building and infrastructure as described in Note 12 to the consolidated financial statements and at the end of rental period, the building will be the property of the landowner.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 77 -
35. Informasi Segmen
35. Segment Information
Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan pelaporan internal kepada pembuat keputusan operasional, yang bertanggung jawab atas alokasi sumber daya ke masing-masing segmen yang dilaporkan serta menilai kinerja masing-masing segmen tersebut. Grup memiliki dua (2) segmen yang dilaporkan meliputi perjalanan wisata dan sewa ruangan.
Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the chief operating decision maker, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance. The Group has two (2) reportable segments including tours and travel and space rental.
Perjalanan Sewa Jumlah Sebelum
Wisata/ Ruangan/ Eliminasi/Tours and Space Total Before Eliminasi/ Konsolidasian/
Travel Rental Elimination Elimination Consolidated
Pendapatan 275.280.001.124 5.097.500.004 280.377.501.128 - 280.377.501.128 Revenues
Laba kotor 59.378.826.844 5.097.500.004 64.476.326.848 (840.000.000) 63.636.326.848 Gross profit
Beban penjualan (10.424.498.799) (33.725.400) (10.458.224.199) - (10.458.224.199) Selling expensesBeban umum dan administrasi (33.744.470.118) (3.484.127.710) (37.228.597.828) 840.000.000 (36.388.597.828) General and administrative expensesKeuntungan selisih kurs mata uang
asing - neto 4.792.329.051 4.792.329.051 - 4.792.329.051 Gain on foreign exchange - netPendapatan bunga 36.357.121 3.696.004 40.053.125 - 40.053.125 Interest incomeKeuntungan penjualan aset tetap - neto (1.733.805.644) - (1.733.805.644) - (1.733.805.644) Gain on sale of property and equipment - netBeban bunga (6.379.609.063) (916.000.000) (7.295.609.063) - (7.295.609.063) Interest expenseLain-lain - neto 925.239.503 (1.149.201) 924.090.302 (758.582.061) 165.508.241 Others - netLaba (rugi) sebelum pajak 12.850.368.895 666.193.697 13.516.562.592 (758.582.061) 12.757.980.532 Income (loss) before tax
Beban pajak 3.101.709.334 509.750.000 3.611.459.334 - 3.611.459.334 Tax expense
Laba (rugi) neto 9.748.659.561 156.443.697 9.905.103.258 (758.582.061) 9.146.521.198 Net income (loss)
Aset Segmen *) 215.759.634.709 40.299.565.948 256.059.200.657 (26.390.069.118) 229.669.131.539 Segment Assets *)
Investasi dalam saham pada Investments in shares of stock of perusahaan asosiasi 7.641.052.405 - 7.641.052.405 (7.641.052.405) - associated companies
Jumlah Aset Segmen 223.400.687.114 40.299.565.948 263.700.253.062 (34.031.121.523) 229.669.131.539 Total Segment Assets
Liabilitas Segmen *) 73.391.798.488 32.069.606.050 105.461.404.538 (26.390.069.118) 79.071.335.420 Segment Liabilities *)
*) Aset segmen tidak termasuk pajak dibayar dimuka dan aset pajak tangguhan/Segment assets exclude prepaid taxes and deferred tax assets .*) Liabilitas segmen tidak termasuk utang pajak dan liabilitas pajak tangguhan/Segment liabilities exclude tax payable and deferred tax liabilities.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 78 -
Perjalanan Sewa Jumlah SebelumWisata/ Ruangan/ Eliminasi/
Tours and Space Total Before Eliminasi/ Konsolidasian/Travel Rental Elimination Elimination Consolidated
Rp Rp Rp Rp Rp
Pendapatan 258.305.056.640 3.663.888.893 261.968.945.533 (7.781.953.990) 254.186.991.543 Revenues
Laba kotor 53.547.297.546 3.663.888.893 57.211.186.439 (600.000.000) 56.611.186.439 Gross profit
Beban penjualan (6.760.952.430) (13.421.250) (6.774.373.680) - (6.774.373.680) Selling expensesBeban umum dan administrasi (30.225.777.848) (2.846.943.680) (33.072.721.528) (600.000.000) (33.672.721.528) General and administrative expensesKeuntungan selisih kurs mata uang
asing - neto 2.125.968.346 - 2.125.968.346 - 2.125.968.346 Gain on foreign exchange - netPendapatan bunga 47.255.240 1.805.921 49.061.161 - 49.061.161 Interest incomeKeuntungan penjualan aset tetap - neto 417.500.000 - 417.500.000 - 417.500.000 Gain on sale of property and equipment - netBeban bunga (5.305.789.796) (1.474.942.220) (6.780.732.016) - (6.780.732.016) Interest expenseLain-lain - neto 87.156.594 (831.185) 86.325.409 - 86.325.409 Others - net
Laba (rugi) sebelum pajak 13.932.657.652 (670.443.521) 13.262.214.131 (1.200.000.000) 12.062.214.131 Income (loss) before taxBeban pajak 3.754.754.375 366.388.889 4.121.143.264 - 4.121.143.264 Tax expense
Laba (rugi) neto 10.177.903.277 (1.036.832.410) 9.141.070.867 (1.200.000.000) 7.941.070.867 Net income (loss)
Aset Segmen *) 229.812.400.602 50.955.413.982 280.767.814.584 (34.970.102.913) 245.797.711.671 Segment Assets *)
Investasi dalam saham pada Investments in shares of stock of perusahaan asosiasi 6.882.470.346 - 6.882.470.346 (6.882.470.346) - associated companies
Jumlah Aset Segmen 236.694.870.948 50.955.413.982 287.650.284.930 (41.852.573.259) 245.797.711.671 Total Segment Assets
Liabilitas Segmen *) 98.792.055.121 36.448.635.675 135.240.690.796 (28.087.632.571) 107.153.058.225 Segment Liabilities *)
*) Aset segmen tidak termasuk pajak dibayar dimuka dan aset pajak tangguhan/Segment assets exclude prepaid taxes and deferred tax assets .*) Liabilitas segmen tidak termasuk utang pajak dan liabilitas pajak tangguhan/Segment liabilities exclude tax payable and deferred tax liabilities.
31 Desember 2011/December 31, 2011
Transaksi antar segmen dilaksanakan pada nilai penggantian, yaitu total tagihan hotel/pemasok ditambah dengan biaya administrasi.
Intersegment transactions were made at reimbursement value, i.e., total invoices of hotel/ suppliers plus administration charges.
36. Pengungkapan Tambahan Laporan Arus Kas Konsolidasian
36. Supplemental Disclosures for Consolidated Statements of Cash Flows
Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas:
The following are the noncash investing and financing activities of the Group:
2012 2011
Perolehan aset tetap melalui: Acquisitions of property and equipment through:Reklasifikasi uang muka - aset lain-lain 1.964.258.926 8.828.583.377 Application of advances - other assetsUtang bank jangka panjang 4.800.000.000 12.400.000.000 Long-term bank loans
Liabilities for purchases of property and Utang pembelian aset tetap 647.680.000 3.501.000.000 equipment
37. Informasi Peraturan Baru 37. Information on New Regulations
Peraturan Bapepam dan LK Baru New Bapepam-LK Regulation Bapepam dan LK menerbitkan Peraturan No. IX.L.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-718/BL/2012 tanggal 28 Desember 2012 tentang “Kuasi Reorganisasi”, yang mengatur tata cara pelaksanaan kuasi reorganisasi entitas. Peraturan baru ini berlaku efektif tanggal 1 Januari 2013. Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-16/PM/2004 tanggal 13 April 2004 tentang “Tata Cara Pelaksanaan Kuasi Reorganisasi” dinyatakan tidak berlaku.
Bapepam-LK issued Regulation No. IX.L.1, which is included in Appendix of the Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep-718/BL/2012 dated December 28, 2012 regarding “Quasi-Reorganization”, and contains the administration of an entity’s quasi-reorganization. The new regulation will be applicable effective January 1, 2013. The Decree of the Chairman of Bapepam No. KEP-16/PM/2004 dated April 13, 2004 regarding “The Administration of Quasi-Reorganization” shall be cancelled upon the effectivity of the new regulation.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
- 79 -
Penerapan Peraturan ini tidak berdampak terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.
The application of the new Regulation does not have any effect on the Group’s consolidated financial statements.
Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru Prospective Accounting Pronouncements Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan PSAK No. 38 (Revisi 2011), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali yang akan diterapkan untuk laporan keuangan konsolidasian efektif pada periode yang dimulai 1 Januari 2013.
The Indonesian Institute of Accountants has issued PSAK No. 38 (Revised 2011), Business Combination Entities Under Common Control which will be applicable to consolidated financial statements effective for annual period beginning January 1, 2013.
Grup berpendapat bahwa penerapan PSAK di atas tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Group believes that the application of this revised PSAK will not have significant effects on the consolidated financial statements.
********