Fertilitas & Praktik Obgyn...

7

Transcript of Fertilitas & Praktik Obgyn...

2nd Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hariBandung, 1–2 Desember 2017

ii

2nd Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari

Editor

Wiryawan Permadi

Tono Djuwantono

Hartanto Bayuaji

Hanom Husni Syam

Dian Tjahyadi

Edwin Kurniawan

Cover dan layout

Edwin Kurniawan

Diterbitkan oleh

Departemen/SMF Obstetri dan Ginekologi

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

RSUP dr. Hasan Sadikin

Jl. Pasteur no. 39 Bandung

Telp.: 62 22 203 2530

© 2017

ISBN: 978-602-6935-21-2

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.

Dilarang memperbanyak, mencetak dan menerbitkan sebagian atau seluruh isi

buku ini dengan cara dan bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penerbit.

2nd Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hariBandung, 1–2 Desember 2017

iii

Praktik klinik sehari-hari kadang memerlukan keterampilan tersendiri untuk menerjemahkan

hasil-hasil penelitian, basis bukti, dan berbagai panduan untuk diterapkan menjadi langkah-langkah

klinis. Hal ini ternyata memerlukan “energi” khusus bagi para praktisi. Di sisi lain, keterbatasan akses

ke jurnal-jurnal ilmiah menyebabkan aplikasi prinsip-prinsip tersebut menjadi terhambat, yang pada

gilirannya menyebabkan tidak optimalnya kualitas penatalaksanaan masalah kesehatan.

Untuk mengatasi hal tersebut, beberapa pakar telah menyiapkan berbagai telaah dalam buku

ini yang disarikan dari perkembangan ilmu terkini, basis bukti, serta pengalaman klinis. Penyajian

dilakukan dengan pendekatan mutiara-mutiara klinis, yang diharapkan memudahkan pembaca untuk

mengaplikasikan hal-hal praktis tersebut.

Dalam penyusunan buku ini disadari masih terdapat berbagai kekurangan. Perlu diingat pula

bahwa ilmu kedokteran adalah suatu bidang yang terus menerus berkembang dan berevolusi,

sehingga asupan demi perbaikan di masa mendatang merupakan suatu hal yang diharapkan.

Bandung, November 2017

Tim Editor

Kata Pengantar

2nd Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hariBandung, 1–2 Desember 2017

iv

DAFTAR ISI

1. Manajemen Hidrosalping ..............................................................................1

Hanom Husni Syam, Edwin Kurniawan

2. Mutiara Klinis – Mencegah Rekurensi Endometriosis Pasca Operasi ................8

Samsulhadi

3. Strategi Mengatasi Efek Samping Agonis GnRH—Manfaat Pemberian Add Back Therapy .......................................................................................11

Dian Tjahyadi, Bayu Indrayana Irsyad

4. Stimulasi Ovarium dengan Gonadotropin ....................................................20

Tono Djuwantono

5. Bagaimana menghindari dan menghadapi Sindrom Hiperstimulasi Ovarium (SHSO) dalam penggunaan gonadotropin ? ..................................28

Budi Wiweko

6. Dasar Penanganan Nyeri Endometriosis ......................................................29

Hendy Hendarto

7. Memahami Nyeri Endometriosis dan Kualitas Hidup Penderitanya — Penanganan Praktis Mengatasi Nyeri ......................................................33

Tono Djuwantono

8. Bagaimana Menjahit Luka dan Mencegah Keloid Ala Bedah Plastik ................44

David Perdanakusuma

9. Tips and Tricks How to Prevent Adhesion Formation in Pelvic Surgery ...............48

Wachyu Hadisaputra, Herbert Situmorang, Hanom Husni Syam, Imma Nurliana

10. Penanganan Terkini Hepatitis B dan Hepatitis C dalam Kehamilan ................50

Nenny Agustanti

11. Memahami dan Menangani Gangguan Tiroid pada Infertilitas dan Kehamilan ..................................................................................................53

Nanny NM Soetedjo

12. Dapatkah Kemungkinan Hamil Meningkat Pasca Pemberian Agonis GnRH ...57

Ruswana Anwar

13. Menggunakan Agonis GnRH sebagai Terapi pada Adenomyosis dan Mioma Uteri ..............................................................................................62

Mulyanusa Amarullah Ritonga

Lenovo1
Highlight
Lenovo1
Highlight

2nd Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hariBandung, 1–2 Desember 2017

v

14. PCOS as Emerging Disease : Pemahaman Komprehensif untuk Mengoptimalkan Keberhasilan Penanganan Infertilitas...................................67

Wiryawan Permadi

15. Tips Praktis Menangani Sindrom Ovarium Polikistik ......................................75

Hartanto Bayuaji

16. Manfaat Progesteron Alami : Menghindari Abortus Spontan Menggunakan Progesteron Alami ................................................................80

Binarwan Halim

17. Imaging Praktis : Tips Ultrasonografi Praktis Kegawatdaruratan Ginekologi .................................................................................................85

Andi Darma Putra

18. MR Imaging in Adenomyosis and Deep Pelvic Infiltrating Endometriosis ............94

Refni Muslim

19. Diagnosis Plasenta Akreta dengan Ultrasonografi .......................................109

Setyorini Irianti

20. Teknik Operasi yang Aman untuk Plasenta Akreta ......................................117

M. Alamsyah Aziz

21. Endometriosis: Pengobatan Paripurna Sesuai Kebutuhan Pasien .................121

Tono Djuwantono

22. Rekurensi Endometriosis ..........................................................................135

Tono Djuwantono

23. Memanfaatkan Luteinizing Hormone (LH) dalam Stimulasi Ovarium Terkontrol ................................................................................................148

Hartanto Bayuaji

24. Menopause Saat Ini: Masalah Penting yang Terlupakan ...............................152

Tita Husnitawati, Dian Tjahyadi, Mulyanusa A. Ritonga, Rima Yulia Effrianti

25. Perubahan Paradigma Pencegahan Penularan Infeksi HIV dari Ibu ke Anak ..............................................................................................166

Anita Rachmawati

2nd Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hariBandung, 1–2 Desember 2017

vi

2nd Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hariBandung, 1–2 Desember 2017

33

Memahami Nyeri Endometriosis dan Kualitas Hidup Penderitanya — Penanganan Praktis Mengatasi Nyeri

Tono Djuwantono1 Divisi Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi (FER), Departemen Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS)- Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung2 Bandung Fertility Center (BFC)- Rumah Sakit Ibu dan Anak Limijati Bandung

PENDAHULUANEndometriosis merupakan penyakit inflamasi

kronik yang ditandai dengan ditemukannya jaringan menyerupai jaringan endometrium (endometrial-like tissue) di luar rongga uterus, yang disertai dengan gejala antara lain, dismenore, dyspareunia, dan infertilitas (gambar 1)1,2. Diperkirakan bahwa sebanyak 80 juta wanita di dunia menderita endometriosis.1 Endometriosis dapat diderita oleh kelompok wanita dengan berbagai rentang usia, mulai dari masa pramenarche, usia remaja, usia reproduktif, dan wanita pascamenopause. Prevalensi endometriosis pada kelompok wanita usia reproduktif mencapai 10–20%.1 Sebanyak 70% remaja dengan keluhan dismenore menderita endometriosis, dan sebanyak 75% remaja dengan keluhan nyeri panggul kronis yang resisten terhadap terapi didiagnosis endometriosis. Bahkan, endometriosis juga diderita oleh wanita pascamenopause namun dalam persentase yang kecil, sekitar 2–4%.3

Manifestasi dan keluhan terkait endometriosis

dapat sangat bervariasi selama siklus haid seiring dengan fluktuasi perubahan hormon. Akibatnya, gejala semakin memburuk pada waktu tertentu, terutama sesaat sebelum siklus haid dan selama masa haid. Beberapa wanita penderita endometriosis mengalami nyeri yang parah pada bagian panggul, sedangkan beberapa penderia lainnya sama sekali tidak mengalami rasa nyeri atau rasa nyeri ringan seperti rasa nyeri yang muncul saat haid.

Keluhan yang paling banyak dialami oleh wanita penderita endometriosis antara lain adalah timbulnya rasa nyeri seperti, dysmenorrhea, dyspareunia, dysuria, nyeri panggul kronis, dan dyschezia.4 Selain itu, endometriosis diketahui menimbulkan rasa lelah dan juga infertilitas.2 Gejala-gejala yang muncul pada wanita penderita endometriosis seringkali berdampak buruk terhadap psikologis, psikososial pasien, dan juga menurunkan kualitas hidup pasien penderita endometriosis. Rasa nyeri, terutama dysmenorrhea, seringkali menjadi faktor penghambat aktivitas wanita penderita endometriosis.4 Mereka yang menderita endometriosis, bila tidak mendapat pengobatan

Gambar1. Endometriosis: Lesi endometriosis yang tumbuh di luar dinding uterus. Sumber: Kennedy, dkk. Human Reproduction, 20052