Favourite Stories for Boys

83
Endang Firdaus  B  o  y  s F a  v o ri  t e S  tor ie s  f  o  r  B       o     s    F       a     v     o     r     i       t       e      S  t   o  r  i    e  s f       o     r     E  n d  a n F  i   r  d  a u s  D  u  a   B  a  h  a  s  a

Transcript of Favourite Stories for Boys

Page 1: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 1/82

Endang Firdaus

B o y sFa vo r i t e

S t o r i e s f o r

B o s

F a v o r

i t e

S t or e

o r

D u a B a h a s a

Page 2: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 2/82

B o y sF a v or i t e

S t o r i e s f o r

Endang Firdaus

Page 3: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 3/82

Hak cipta 2009 oleh Ali Muakhir & Endang FirdausHak cipta dilindungi oleh UU No.19/Th.2002/Republik IndonesiaHak penerbitan ada pada penerbitCetakan I, Februari 2009 M./Shafar 1430 H.

Editor: Krisna Somantri, Farah Istiqomah Alwan

Penerjemah: kucinghujanIlustrasi Isi dan Cover: Agus WillyDesain Isi dan Penata Letak: Ferly LeriansyahDesain Cover: Ferly Leriansyah

ISBN 13: 978-602-8152-98-3ISBN 10: 602-8152-98-6

Dicetak oleh Karya Kita, Bandung - Indonesia

Jl. Pasirwangi I No.3 Bandung 40254Jawa Barat - IndonesiaTelp. : +62 22 522 2052

Faks. : +62 22 522 1670E-mail : [email protected] : www.penerbit-salamadani.com

B o y sF a v or i t e

S t o r i e sf o r

Imprint Salamadani

Page 4: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 4/82

Ketika Ari Cegukan ... 4When Ari Hiccupped ... 6

Seruling yang Tertinggal ... 8The Forgotten Flute ... 10

Ayahku Tersesat ... 12My Father Was Lost ... 14

Keli Mau Main Sepak Bola ... 16Keli Wants To Play Soccer ... 18

Kalau Kuku Pipi Panjang ... 20If Pipi’s Nails Are Long ... 22

Sri Thanonchai yang Cerdik ... 24The Clever Sri Thanonchai ... 26

Baskom Sirup Bu Darmi ... 28

Bu Darmi’s Syrup Basin ... 30

Ramalan yang Salah ... 32The Wrong Prophecy ... 34

Bekerja Itu Mulia ... 36A Noble Thing Called Working

... 38

Kaisar dan Daging Ular ... 40The Emperor and the Snake Meat

... 42

Ksatria, Demon, dan Si Naga ... 44The Knight, Demon, and the Dragon

... 46

Daftar Isi

Timbangan Gajah ... 48The Elephant Scale ... 50

Ketika Jam Besar Rusak ... 52When Grandfather’s Clock

Is Out of Order ... 54

Asal Mula Permainan Catur ... 56The History of Chess ... 58

Empat Lelaki Botak ... 60Four Baldy Men ... 62

Sang Naga dan Si Pemakan Api... 64

The Dragon and the Fire Eater... 66

Perompak di KolamSamping Rumah ... 68

A Pirate at the Pond Besidethe House ... 70

Kisah Sebuah Bus Hijau ... 72A Tale of A Green Bus ... 74

Mutiara Salju ... 76The Snow Pearl ... 78

Page 5: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 5/82

Ketika Ari Cegukan

Hari ini udara dingin sekali. Ari rasanya ingin makanterus.

“Ari lapar, Ma,” kata Ari sambil duduk di mejamakan.

Mama yang sejak tadi bacabuku langsung tersenyum danmengambilkan makan untuk Ari.

Mama senang sekali kalau Ari makanterus. Berarti Ari sehat, tidak sakit.“Mau makan pakai lauk apa?”

tanya Mama sambil meletakkan piringberbentuk ikan mas koki, yang telahdiisi nasi.

“Mmm ..., pakai tempe sama sayursop,” jawab Ari.

Mama mengambilkan lauk dengansenang.“Terima kasih, Ma,” ucap Ari.“Makan yang kenyang, ya, Sayang,”

kata Mama sebelum meninggalkan Aridan meneruskan membaca buku.

Sebelum makan, Ari berdoa terlebihdahulu. Ari makan dengan sangat lahap, sampai-sampai

dia lupa minum. Akibatnya ... “Huk!” Ari cegukan. Arilangsung mengambil air lalu meminumnya.Ari kembali makan dengan lahapnya dan lagi-

lagi ... “Huk!” Ari cegukan. Ari mengambil air danmeminumnya.

Ari kembali makan meskipun kali ini napasnya agaksesak.

Alhamdulillah , akhirnya Ari selesai makan juga. Setelah

mencuci tangan Ari menemui Mama yang masih membaca.Saat duduk di sebelah Mama, tiba-tiba ... “Huk!” Arikembali cegukan.

4

Page 6: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 6/82

“Ari belum minum?”

tanya Mama.Waduh, Ari menepukkepalanya. Lupa! Ak-hirnya, Mama mengam-bilkan air untuk Ari.

“Coba minum yangbanyak, Sayang,” kataMama sambil memberi-kan air minum yang agakhangat.

Ari langsung me-neguknya hingga habis.

Akan tetapi, tidak lamakemudian Ari cegukanlagi. Wah, ada yangtidak beres, nih? Kata Aridalam hati. Mama buru-buru mengelus-ngeluspunggung Ari.

“Coba Ari hirup udara sebanyak-banyaknya, lalu tahan,”kata Mama.

Ari mengikuti apa yang dikatakan Mama. Dia menghirupudara sebanyak-banyaknya, lalu menahannya.”

“Mama hitung sampai sepuluh kali baru dilepas, ya,Sayang.”

Ari menganguk-angguk.“Satu ... dua ... tiga ... empat ... lima ... enam ...

tujuh ... delapan ... sembilan ... sepuluh.”Fuuuh! Ari melepas napas pelan-pelan. Setelah

menunggu lima menit, Ari tersenyum senang.Dia tidak cegukan lagi. Sekarang dadanya terasalapang.

5

Page 7: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 7/82

It was so cold, made Ari want to eat all the time.“Ma, I’m hungry,” Ari said, sitting around the dining

table.Mama who was reading, smiled and got him some

food to eat. She was sopleased whenever Ariasked for food. It meanshe’s healthy.

“What do you wantto eat?” Mama asked,putting down a goldenfish shaped plate filledwith rice.

“Uhm, tempe andsoup,” he answered.

Mama then gave it tohim.

“Thank you, Ma,” Arisaid.

“Enjoy your meal,dear,” Mama repliedbefore leaving him andcontinued to read.

Ari prayed first andate his meal quickly, soquickly that he forgotto drink. “Hik!” Hehiccupped. Immediately

he drank and continued to eat. But then, again, hehiccupped.

He still ate his meal even though he was a little hard tobreathe.

When Ari Hiccupped

6

Page 8: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 8/82

Alhamduli l lah

he could finish it.Washed his hands,Ari approachedhis mom who wasreading. And then… “Hik!”

“Have you gotyour drink?” Mama

asked.Ari hit his headgently. He hasforgotten! Mamathen got it for him.

“Drink a lot,dear,” Mama said,passing over the

warm water to Ari.He drank it buta few minutes laterhe began to hic-cup again. Theremust be somethingwrong, Ari thought. Mama immediately rubbed his back.

“Try to inhale as many air as possible, and hold it for a

while,” Mama suggested.“I’ll count it to ten, and then you can exhale.

Okay, dear?”Ari nodded his head.“One … two … three … four … five … six …

seven … eight … nine … ten.”Phew! Ari slowly exhale. To ensure himself, Ari

waited for five minutes. And it worked. He didn’thiccup anymore that he could breathe easily.

7

Page 9: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 9/82

D i tepi hutan tiba-tiba terjadi keramaiankarena ada benda yang membuatpenasaran. Benda itu bentuknya panjang, tidak

berkepala, tidak punya mata, hidung, mulut, telinga,tangan, dan kaki.

“Apa dia bisa bicara?” tanya Tupai penasaran.“Dia tidak punya

mulut, pasti dia tidakbisa bicara,” jawabMonyet.

“Apa dia bisabernyanyi?” tanyaKura-kura.

“Apalagi bernyanyi,berbicara saja tidakbisa,” jawab Kelinci.

Kelinci mendekatlalu memegang bendaitu. Aneh, badannyapenuh lubang. Jangan-jangan ia sudah matikarena tertembakpeluru.

“Teman-teman, diatidak bergerak. Apadia sudah mati?” kataKelinci beberapa saatkemudian.

“Apa yang matiteman-teman?” tiba-tiba Kucing datang.

Seruling

yang Tertinggal

8

Page 10: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 10/82

“Benda itu!!!”

jawab Tupai,Monyet, Kura-kura,dan Kelinci secarabersamaan.

Kucing kemudianm e m e g a n gbenda itu. Karenapenasaran, ia meniup

satu persatu lubangyang memenuhibenda itu. Ternyatabunyinya nyaring!

“Wah, bendaitu ternyata bisabersuara! Cobakamu tiup lagi!”

teriak Kelinci.Kucing meniupkembali, kali ini di-sertai dengan tepuk-an tangan, pukulankayu, dan benda-benda di sekitar mereka, sehingga me-nimbulkan irama riang. Apalagi, Kelinci yang suaranyamerdu sekarang bernyanyi. Mereka tidak menghiraukan

lagi apa nama benda yang mereka temukan.Apakah kalian tahu nama benda itu? Kalau kalian tahu,

coba beritahu mereka kalau benda yang mereka temukanadalah seruling!

9

Page 11: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 11/82

There was a crowd at the forest side because there’ssomething unusual, a strange object. It has a longshape, no head, no eyes, nose, mouth, ears, hands,

or legs.

The Forgotten

Flute

10

Page 12: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 12/82

“Can he talk?” Squirrel

asked.“He cant since he doesn’thave mouth,” repliedMonkey.

“Can he sing?” askedTurtle.

“He can’t even talk, letalone sing,” Rabbit answered.

Rabbit then drew nearerto the strange object andtouched it. It’s odd. His bodyfull of holes. What if he’s deadof shot?

“My dear friends, hedoesn’t even move. Is he deadalready?” asked Rabbit.

“What’s dead?” suddenlyCat appeared.“That thing!!!” answered Squirrel, Monkey, Turtle, and

Rabbit in choir.Cat touched it. Feeling curious, he then blew the holes

one by one. the sound was so loud!“Wow, it has sound! Blow it again!” Rabbit exclaimed.Cat blew it again, but this time there’re claps and other

kinds of instantly made instruments, such as the wood. Itproduced a joyful melody. The beautiful voiced Rabbitalso sang. They completely ignored the strange object theyfound.

Do you know its name? If you know, let them know thatthe strange thing they found is a flute.

11

Page 13: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 13/82

Namaku Nada. Sekarang umurku tiga tahunenam bulan. Aku suka sekali dengan bukukarena setiap malam ayahku membacakan

buku untukku. Kalau Ayah tidak ada di rumah,biasanya Bunda yang menggantikannya.

Ada satu buku yang aku suka, judulnya “ Jalan-Jalan keSupermarket ”.

“Supermarket itu apa, Yah?” tanyakukepada Ayah karena aku tidak tahu.

“Supermarket itu toko yangsaaangat besar, yang menjual segalamacam barang,” jelas Ayah sambilmerentangkan tangan menggambarkanbetapa besarnya supermarket.

Di dalam buku, disebutkan juga pusatinformasi. Aku memegang kepalakukarena tidak mengerti dan kembalibertanya kepada Ayah.

“Oh, pusat informasi itu ...,” Ayahberhenti sejenak, “tempat untukpemberitahuan kepada pengunjung.Misalnya, kalau ada yang tanya tempatjual makanan, ada yang kehilangan,ada penurunan harga barang, kalau kita

tersesat, dan sebagainya,” lanjut Ayah cukup panjang.Aku tersenyum mendengar penjelasan Ayah. Lalu,

aku minta Ayah mengantarku ke supermarket. Aku inginmengetahuinya. Hari itu juga, Ayah mengantarku ke sana.

“Ini yang namanya pusat informasi,” bisik Ayah sambilmenunjuk sebuah meja yang ditunggui oleh seorangperempuan berpakaian rapih.

Aku mengangguk-angguk. Kemudian aku masuk kebeberapa toko bersama Ayah, melihat semua barang yang

Ayahku Tersesat

12

Page 14: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 14/82

ada di sana. Hingga, ketika sudah semakin lama

aku kehilangan Ayah.Aku melihat ke kiri, ke kanan, ke belakang,Ayah tidak ada. Aku coba mencarinya ke beberapatempat, Ayah tetap tidak ada. Aduh, aku rasanyaingin menangis.

Akhirnya karena tidak ketemu juga, akumendatangi pusat informasi, siapa tahu bisa membantu.Kusebutkan keinginanku mengunjungi pusat informasi

kepada orang perempuan yang berjaga di sana.“Pengumuman, kepada Ayah Ali ditunggu Nada di pusatinformasi,” tidak lama kemudian terdengar pengumumandari penjaga pusat informasi.

Hihi, aku tersenyum. Nama Ayah dan namaku disebutberkali-kali, pasti semua pengunjung mendengarnya.

“Nada, aduh ...,” sekitar sepuluh menit kemudian Ayahdatang ke pusat informasi.

Aku berkacak pinggang didepan Ayah, “Ayah jalannya kemana saja? Ayah kok, hilang,sih? Ayah tersesat, ya?” kataku.

Ayahku bukannya menjawabmalah bengong. Aku dan Ayahlantas melanjutkan melihat-lihat supermarket, setelah

Ayah mengucapkan terimakasih kepada penjaga pusatinformasi.

Kalian pernah mengunjungipusat informasi? Kalau belum,segera kunjungi, ya, supayamudah mencari Ayah kalau Ayahkalian tersesat di supermarket.

13

Page 15: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 15/82

My name’s Nada. I’m a three year-six monthold boy. I love books because my dad alwaysread it for me every night. When dad’s not

home, mom will read it.I have one favorite book entitled “Going to the

Supermarket.”“What is supermarket, Dad?” I asked my dad.“Supermarket is a very huge shop that sells every little

thing you need,”Dad once explainedto me, spreadingout his hands toimitate how large asupermarket is.

There’s also aninformation center.I asked him again.

“Oh, aninformation centeris …,” Dad stoppedfor a while, “aplace to inform thecustomers aboutthe food aisle,missing belongings,discounts, lostpeople, and otherthings.”

I smiled. Then,I asked my dadto take me to thesupermarket so thatI could know it evenbetter.

My Father Was

Lost

14

Page 16: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 16/82

“This is the information center,” Dad whispered,

pointing out to a desk with a well-dressed ladynear it.I nodded. After that we got into the supermarket,

window-shopping. Soon I realized I lost my dad.I turned my head to the left, right, back. He’s

gone. I tried to look for him in several places. Buthe’s still not there. Gosh, it made me want to cry.

Aha, I got an idea! I went to the information center and

told the lady about my problem. Who knows she couldhelp.“Attention please. To Mr. Ali, your son Nada is waiting

for you at the information center,” the announcementechoed.

Hihihi, I smiled since my dad’s and my name had beenmentioned for several times.People must’ve heard it.

Around ten minutes laterDad came, “Oh my, Nada ….”“Where have you been,

Dad? Are you lost?” I asked,with my hands on the hips.

Instead of answered it, Dadlooked confused and saidnothing. We continued our

window-shopping after hethanked the lady.

Have you ever been tothe information center? If you haven’t, give it a shot sothat you can find your dadeasily when he gets lost in thesupermarket.

15

Page 17: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 17/82

Keli Mau

Main Sepak Bola

Setiap anak-anak main sepak bola, Keli –si kelinci kecilpasti duduk manis di pinggir lapangan. Ia ingin main,tetapi selalu dilarang.

“Kamu masih kecil,” kata Doba –si kambing gibas.“Kaki kamu pasti belum kuat menendang bola,” kata

Pepi –si sapi perah. “Jadi, lebih baik kamu duduk di pinggirlapangan, melihat kami main sepak bola,” lanjutnya.

Keli sedih, tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa selainmenuruti apa yang dikatakan Pepi.

Teman-teman tidaktahu kalau sebenarnyaKeli pandai main sepakbola. Setiap pagi, Keliberlatih sendirian dihalaman rumahnya.

Pernah, suatu kaliKeli memaksa ikut,akibatnya, permainansepak bola dibatalkan.Teman-teman Keli ti-dak mau main denganKeli yang masih kecil.Mereka takut kaki Kelikeseleo atau malahpatah hanya gara-garanendang bola.

Hingga suatuhari, sewaktu bolamelambung jauh kepinggir lapangan, tiba-tiba bola hilang. Sudah

16

Page 18: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 18/82

dicari ke sana-

kemari, bola tetaptidak ditemukan.“Mungkin masuk

lubang,” kata Kelitiba-tiba.

Di pinggir la-pangan memangada lubang. Keli

coba masuk. Danbenar saja, Kelimenemukan boladi dalam lubang.

“Wah, terimakasih Keli,” kataDoba.

“Sama-sama,”

balas Keli.“O iya teman-teman, sebagaihadiah, bagaimanakalau kita ajak kelimain bola?” kataDoba lagi.

Pada awalnya semua terdiam, tetapi kemudian satu

persatu memperbolehkan.Apa yang terjadi kemudian setelah Keli masuk tim?

Permainan sepak bola semakin ramai karena Keli memangjago main sepak bola. Bahkan, beberapa kali memasukkangol ke gawang lawan!

17

Page 19: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 19/82

Keli, the little rabbit always sat by the field when everyother kids played soccer. He really wanted to play,but they forbade him.

“You’re still young,” said Doba, the sheep.“Your legs haven’t strong enough to kick the ball. It’s

better for you to sit by the field, watching us playing,”argued Pepi, the cow.

Keli was truly sad, but he could do nothing.His friends had no idea that Keli was so skilled in playing

soccer. He practiced every morning at the house yard.There was a time when Keli insisted to play. As a

consequence, the game was called off. They didn’t want toplay with the little Keli sincethey were afraid that Kelimight hurt himself, such asbreaking his legs.

One day the ball wasmissing when one of the kidskicked it out of the field. Theyhad looked for it everywherebut to no avail.

“Probably it’s in a hole,”Keli said abruptly.

There was indeed a holeby the field. Keli tried to getin there, and he found it.

“Thank you so much, Keli,”Doba said.

“My pleasure,” Kelireplied.

Keli Wants

to Play Soccer

18

Page 20: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 20/82

“Friends, what if we ask Keli to join us?” Dobasuggested.

At first nobody spoke. But a few minutes later, one byone agreed.

What happened next? The soccer game became moremarvelous since Keli was indeed skilled at it. He also madesome goals!

19

Page 21: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 21/82

Kalau Kuku PipiPanjang

Pipi si Harimau kecil senang sekali punya kuku yangpanjang. Berkali-kali induknya ingin memotongnya,tetapi Pipi tidak mau.

“Pipi takut kalau kuku Pipi dipotong,” kata Pipisambil menyembunyikan kuku-kukunya di belakangpunggungnya.

“Takut apa?” tanya induknya.“Takut tidak tumbuh lagi,” jawab Pipi.Mendengar jawaban Pipi, induknya tersenyum, “Siapa

bilang? Kuku-kuku kita kalau dipotong pasti tumbuh lagi,”katanya.

Pipi tetap tidak mau.“Kalau tidak dipotong nanti banyak kuman diam di sana,

Pipi. Kadang-kadang juga membahayakan Pipi dan teman-teman Pipi.”

Pipi menggeleng. Kali ini sambil menghentak-hentakkankakinya. “Selain takut tidak tumbuh lagi, Pipi juga takutkesakitan,” katanya.

Induk Pipi menggeleng-geleng-kan kepala. Tidak tahu lagi,bagaimana cara menyuruh Pipipotong kuku. Akhirnya, indukPipi membiarkan kuku-kuku Pipipanjang-panjang.

Beberapa hari kemudian ...ketika Pipi mandi di sungai, tiba-tiba badannya merasa nyeri, sepertiada yang mengiris kulitnya. Pipimengaduh sambil meringis.

“Kamu kenapa, Pipi?” tanya indukPipi yang juga sedang mandi.

“Kulit Pipi rasanya perih,” jawabPipi.

20

Page 22: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 22/82

Induk Pipi mengajak Pipi ke darat,

lalu melihat badan Pipi. Ternyata dibeberapa bagian badan Pipi adagoresan-goresan kecil. Padahal,Pipi baru bangun tidur. Siapa yangmenggores badan Pipi?

“Ibu tahu,” kata induk Pipi, “inipasti karena kuku panjang Pipi,”lanjutnya.

Pipi mengerutkan kening, tidakmengerti. Lalu, induknya ceritakalau kadang-kadang, ketika tidur,kita tidak sadar menggaruk badankita. Karena kuku kita panjang,akibatnya badan yang kita garuktergores.

“Dan, goresan itu akan terasa perih kalau kena air,”

induk Pipi mengakhiri penjelasannya.O ... Pipi mengangguk-angguk paham.“Jadi bagaimana? Kuku Pipi mau dipotong apa tidak?”

tanya induk Pipi sambil tersenyum.Akhirnya, saat itu juga, selesai mandi, Pipi mau kukunya

dipotong. Walaupun pada awalnya Pipi agak takut, tetapisetelah satu kukunya dipotong Pipi merasa lega. Ternyatatidak sakit.

“Ibu tidak bohong, kan, kalau nanti kuku Pipi akantumbuh lagi?” tanya Pipi setelah semua kukunya dipotongpendek.

“Ibu tidak pernah bohong, Sayang. Kalau tidak percaya,tunggu saja beberapa hari lagi, pasti kuku Pipi akan tumbuhlagi,” jawab Induk Pipi sambil mencium sayang Pipi.

Duh, Pipi jadi semakin lega. Selain sekarang kukunyasudah pendek dan tidak membahayakan dirinya, dia jugadapat ciuman sayang.

Hihihi ...

21

Page 23: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 23/82

Pipi the little tiger was so happy that he had long nails.Many times his mother wanted to cut it, but Pipirefused.

“I’m afraid to cut it,” Pipi said, hiding his nails behindhis back.

“What are you afraid of?”“I’m afraid that it won’t grow anymore,” Pipi answered.Hearing that, his mother smiled and said, “Says who?

It’ll grow again, even if we cut it regularly.”However, Pipi was persistent with his choice.“There can be a lot of germs if you don’t cut it. The

germs will harm you and your friends,” Mama persuadedPipi.

Shaking his head and stomping, Pipi answered, “I’mafraid it’ll hurt too.”

Helplessly his motherlet his nails get longer andlonger.

A few days later, whenPipi was having a bath at theriver, he felt sore on his body,felt like something scratchedhis skin. Pipi then moaned.

“What’s wrong, Pipi?”asked his mother who wastaking a bath, too.

“I feel sore on my body.”His mother asked him to

finish his bath as soon aspossible. She then looked atit. There were some scratcheson his body. Who scratched

If Pipi’s NailsAre Long

22

Page 24: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 24/82

Pipi since he’s just

woken up?“I know the reason.It’s because of yourlong nails,” explainedPipi’s mother.

Pipi frownedbecause he didn’t getit. His mother told him

that we sometimesscratch our bodyunconsciously whensleeping. Since wehave long nails, ourbody got scratches.

“And, it’ll be soreif it gets wet,” his

mother ended herexplanation.O … Pipi under-

stood.“So? Do you want

to cut it or not?”Finally, right after taking bath, Pipi had his nails cut. At

first he felt afraid. It was all good.

“You tell me the truth that my nails will get longer again,right?” asked Pipi to his mother.

“I’ll never lie to you, dear. You’ll see in a couple of days,”Mother answered.

Phew, Pipi felt so relieved. He had short nails thatwouldn’t hurt him and also, an affectionate kiss from hismother.

Hihihi ….

23

Page 25: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 25/82

Sri Thanonchaiyang Cerdik

Sri Thanonchai seorang yang pandai. Ia jugaamat sederhana dan tidak sombong. Orangmengaguminya.

Ketika Raja mendengar tentang Sri Thanonchai, ia tidakpercaya. “Akulah yang terpandai,” tukas Raja. “Tak adaorang yang lebih pandai daripada aku.”

Raja bermaksud untuk mendatangi Sri Thanonchai.Dikenakannya pakaian yang lusuh. Dengan mengendaraigajah kesayangannya, ia lalu pergi ke rumah SriThanonchai yang berada di tepi sebuah sungai. Setiba disana, didapatinya Sri Thanonchai sedang asyik duduk ditangga rumahnya.

“Gajah Tuan sungguh bagus,” ujar Sri Thanonchai.“Ini gajah kesayangan Raja. Aku bekerja kepadanya.”“Tuan pasti orang yang amat pandai.”“Aku seorang menteri. Kepandaianku menyamai

kepandaian Raja.”“Ah, tidak mungkin kepandaian Tuan menyamai

kepandaian Raja. Tak seorang pun yang bisa menyamaikepandaian Raja,” tukas Sri Thanonchai.

“Orang banyak berpendapat seperti itu,” ucap Raja.“Tapi, sebenarnya tidak begitu. Akudengar kau pun orang yang amat pandai.Dan jika kau lebih pandai daripada aku,berarti kau lebih pandai daripada Raja.”

“Apa yang akan Tuan ujikan?”“Begini,” berkata Raja. “Aku yakin kau

tidak cukup pandai untuk bisa membuatkumau terjun ke sungai.”

Sri Thanonchai berpikir. Diper-hatikannya sungai, lalu diperhatikannyaRaja. Menggaruk-garuk kepala, ia laluberkata “Saya benar-benar tidak bisa

24

Page 26: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 26/82

membuat Tuan mau terjun ke sungai. Sukarsekali,” keluhnya.

“Jadi, aku lebih pandai darimu,” cetusRaja senang.Sri Thanonchai memerhatikan Raja.

Dialihkannya pandangan ke sungai.Ucapnya, “Saya memang tidak cukuppandai untuk membuat Tuan mau terjun kesungai. Dan mungkin, akan lebih sulit lagimembuat Tuan yang berada di sungai untuk

mau naik ke darat. Hanya orang yang palingpandai yang dapat melakukannya. Tapi, sayamerasa dapat melakukan hal itu.”

Mendengar itu, Raja cepat terjun ke sungai. Teriaknya,“Nah, apakah kau cukup pandai untuk membuatku maunaik dari sini?”

Sri Thanonchai tertawa. “Hahaha! Tuan dapat tinggal disitu selama saya kehendaki,” katanya. “Saya tadi membuat

Tuan mau terjun ke sungai. Tentu mudah sekali membuatTuan naik ke darat.”Raja berenang ke tepi, lalu naik ke darat. “Sri Thanonchai,

kau lebih pandai dari aku. Kau adalah orang yang palingpandai di negeri ini.”

“Terima kasih, Tuan.”“Tahukah kau siapa aku sebenarnya, Sri Thanonchai?”

tanya Raja.

“Tidak, Tuan.”“Aku adalah Raja.”“Oh, maafkan hamba,” ucap Sri Thanonchai memberi

hormat. “Hamba telah berlaku kurang ajar kepadaTuanku.”

“Tidak apa,” ucap Raja. “Kau telah membuat matakuterbuka lebar, bahwa di dunia banyak orang pandai. Kinikau ikutlah ke istana untuk menjadi penasihatku sehinggakepandaianmu dapat membantu negeri ini.”

25

Page 27: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 27/82

Sri Thanonchai is a very clever, modest, and humbleperson. People admire him.

However, the King didn’t believe it when he heardthe news. “I’m the cleverest. No one can beat me,” theKing said boastfully.

Then he decided to go on a disguise to Thanonchai’shouse, riding on his lovely elephant. Arriving there,Thanonchai was sitting at the stair.

“Your elephant looks so magnificent,” Sri Thanonchaisaid.

“This belongs to the King. I work for him.”“You must be very clever.”“I’m a prime minister. My intelligence is almost as the

same as the King.”“No way. There’s no one who can beat the King’s

intelligence,” argued Sri Thanonchai.“Many people arise the same opinion as yours. It’s not

indeed. I heard that you’re the cleverest. If you’re clevererthan me, you’re cleverer than theKing.”

“How will you test me?”“Well, I’m sure you’re not clever

enough to make me jump into theriver,” said the King.

Thanonchai thought the way.He stared at the river, and then theKing. Scratching his head as if itwas itchy, Thanonchai said, “I can’tmake you jump into the river. It’s ahard thing to do.”

“It means I’m clever than you,”the King exclaimed.

The CleverSri Thanonchai

26

Page 28: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 28/82

Sri Thanonchai then

looked at the King andthe river. “I’m indeed notclever enough to make youjump into the river. And it’llbe even harder to get youout of the river. Only thecleverest man can do that.But I think I can do it.”

Suddenly the Kingjumped into the riverand said, “Are you cleverenough to make me getout of the water?”

“Hahaha! You can staythere as long as I want sinceI can make you jump. It’s

easy to get you back here,”Thanonchai answered.After that the King swam

to the riverbank. “Sri Thanonchai, you’re cleverer than me.You’re indeed the cleverest in the land.”

“Thank you, Sir.”“Do you know who I really am, Sri Thanonchai?”“No, Sir.”

“I’m the King.”“Oh, I beg your apologize, Your Highness. I’ve been so

rude,” Sri Thanonchai apologized.“That’s okay. You make me see that there’re a lot of

clever people in this world. Come, be my advisor withyour intelligence,” said the King.

27

Page 29: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 29/82

Baskom SirupBu Darmi

Kabul sangat gembira. Ia baru saja mendapatpuding besar. Ia ingin memakannya. “Sebelummemakannya,” Kabul bergumam, “aku ingin

puding ini ditaburi sirup yang nikmat. Aku tahu di manabisa mendapatkan sirup itu. Ya, di toko kembang gula BuDarmi!”

Kabul pergi ke toko itu. Ia mengintip melalui jendela.Tampak sebuah baskom besar. Di baskom itu tertera tulisan‘sirup’. Bu Darmi tak ada. “Aku akan masuk ke dalam danmenaburi pudingku dengan sirup,” pikir Kabul nakal. Iapun masuk ke dalam. Pudingnya diletakkan di meja, lalu

diambilnya baskom itu.Dimiringkannya untukmenuangkan sirup.

Aneh! Sirup tak maumengalir.Tiba-tiba, Kabul

mendengar Bu Darmidatang. Tak ada waktubuatnya untuk lari. Di-ambilnya puding mi-liknya dan ia bersem-

bunyi di balik kursi.Dilihatnya Bu Darmimembawa nampanberisi puding. Bu Dar-mi kemudian meng-ambil baskomnya.Ditatapnya baskomitu sambil bernyanyi:

“Sirup, yang kupegangdan kutatap, mengalir-lah dari baskom.”

28

Page 30: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 30/82

Sirup pun mengalir. Bu Darmi menaburi pudingnya

dengan sirup itu. Kabul sangat takjub melihat itu. Baskomsirup ajaib, pikirnya. Ketika Bu Darmi pergi, Kabulmencuri baskom itu. Dibawanya pulang. Setiba di rumah,segera diletakkannya pudingnya di meja. Dipegangnyabaskom itu. Diingatnya kata-kata ajaib yang diucapkan BuDarmi. Lalu serunya: “Sirup, yang kupegang dan kutatap,mengalirlah dari baskom.”

Sirup pun mengalir dan menaburi puding. “Hebat!” seru

Kabul senang. “Cukup baskom ajaib. Berhentilah!” seruKabul kemudian. Namun, baskom tak mau berhenti meng-alirkan sirup. “Berhenti!”teriak Kabul. Sia-sia.

Baskom sirup kemudianmelayang terbang. Sirup te-rus mengalir. Seketika kamarKabul digenangi sirup yang

lengket. Tubuh Kabul punberlumur sirup. Tiba-tibapintu rumah Kabul terbuka.Bu Darmi dan Pak RTmasuk. Bu Darmi kemudianbernyanyi: “Mendatar, tegak,bawah, atas, baskom sirup,berhentilah!”

Baskom sirup berhentibergerak, lalu jatuh di atasgenangan sirup. Pak RT sa-ngat marah, “Kabul, kausungguh nakal. Dan kau telahmendapat hukuman setimpal.Kau perlu waktu berhari-hariuntuk membersihkan genangan sirup ini.”

Benar. Kabul memang perlu waktu berhari-harimembersihkan genangan sirup itu. Sejak itu ia pun jeraberbuat nakal.

29

Page 31: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 31/82

Kabul was so happy because he got a big slice of pudding. “Before I eat it, I want to pour delicioussyrup on it. I know where I can buy the syrup. Yeah,

at Bu Darmi’s candy shop!” Kabul murmured.Then off he went to the shop. Peeking into the shop,

Kabul saw a big basin with a writing ‘syrup’ on a side of it.“Bu Darmi isn’t here. I can go inside and pour my puddingwith the delicious syrup,” he thought. Kabul put his puddingon the table and picked up the basin. He slowly poured it,

but a strange thinghappened! It’sstuck!

Suddenly heheard Bu Darmicoming. There’sno time to runaway. He grabbedhis pudding andhid behind thechair. Bu Darmibrought a trayfull of puddingand got her syrupbasin. Then shesang: “Syrup thatI hold and stare,please flow out of the basin.”

Bu Darmipoured herpudding out withthe syrup. Kabul

Bu Darmi’sSyrup Basin

30

Page 32: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 32/82

was amazed. A magical syrup basin, he thought. Right after

Bu Darmi went away, Kabul stole the basin. Arriving athome, he put his pudding on the table and began to sing,“Syrup that I hold and stare, please flow out of the basin.”

The syrup flowed and poured out the pudding. “Cool!”Kabul exclaimed. “That’s enough, magical basin. Pleasestop!” However, the basin didn’t stop to pour out thesyrup. “Stop!” Kabulscreamed to no avail.

The basin then flewaround, pouring thesyrup all over Kabul’sbedroom. It made hisbedroom and bodysticky. All of a sudden,the house door wasopened. Bu Darmi

and Pak RT came in.Bu Darmi then sang,“Land, straight, down,up, syrup basin, pleasestop!”

It stopped anddropped on a syruppuddle. Pak RT be-

came so angry. “Ka-bul, you’re so naugh-ty! And you got thepunishment. It’ll takeyou for days to cleanup the mess.”

Yeah, that’s true.Kabul needed days to clean it up. He promised to be goodsince then.

31

Page 33: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 33/82

Ramalanyang Salah

D i daerah Khurasan, India, tinggallah seorangsaudagar dan istrinya. Abu, nama saudagar itu.Mereka tak mempunyai anak. Itulah yang membuat

sedih Saudagar Abu dan istrinya.Suatu hari, sepulang berniaga, Saudagar Abu menemukan

seorang bayi laki-laki di muka pintu rumahnya. Cepat iamembawanya masuk dan menyerahkannya kepada istrinya.Seperti halnya Abu, sang Istri senang sekali. Mereka punmenjadikannya sebagai anak sendiri. Bayi itu diberi namaAli. Mereka merawat dan mengasuhnya dengan penuhkasih sayang.

Waktu berjalan, Ali tumbuh menjadi pemuda yangtampan. Suatu hari, Hasyim, sahabat Saudagar Abu, datangke rumah Abu. Sahabat yang peramal itu lalu berkata,“Abu, kau harus mengusir anakmu dari rumah ini sebabkelak ia akan jadi penjahat besar dan akan membuatmususah!”

Saudagar Abu dan istrinya sangat sedih. Mereka begitupercaya pada apa yang telah dikatakanHasyim. Selama ini, ramalan Hasyimtak pernah salah.

Setelah memberi bekal yang cukup,Abu dan istrinya dengan berat hatimenyuruh Ali pergi jauh-jauh.

Tahun-tahun berlalu. Jauh di NegeriSyam, Ali telah menjadi seorangsaudagar kaya. Semua berkat uangpemberian orangtua serta kerjakerasnya. Meski kekayaannya melebihikekayaan Saudagar Abu, Ali tidaklahsombong. Kemurahan hatinya menjadipembicaraan orang.

32

Page 34: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 34/82

Suatu hari, Raja Syam mengundang

Ali ke istana. Raja ingin mengenalorang yang telah menjadi pembicaraanbanyak orang di negerinya.

Ali pun datang memenuhi.“Anak muda,” ucap Raja kepada

Ali. “Terima kasih atas kesediaanmumemenuhi undanganku. Akumemintamu ke mari karena aku

ingin mengenalmu lebih banyak.Engkau begitu termasyur di negeriini. Kemurahan hatimu menjadipembicaraan setiap orang. Maukahengkau menceritakan bagaimanaengkau yang masih muda begini bisamenjadi seorang saudagar yang sangat kaya?”

“Dengan senang hati, Paduka.” Ali pun menceritakan.

“Hebat!” puji Raja seusai itu pada Ali. “Aku sangatkagum pada kerja kerasmu. Orang sepertimulah yang akubutuhkan untuk kemajuan negeri ini. Maukah engkaumenjadi salah seorang penasihatku?” pinta Raja.

Ali tak menolak. Ia pun tinggal di istana sebagai penasihatRaja.

Suatu hari, Ali pergi ke Khurasan untuk menemuiorangtuanya. Setiba di sana, Saudagar Abu dan istrinya

sangat gembira melihatnya kembali. Kebetulan, Hasyimjuga berada di sana. Ali menceritakan pengalamannyapanjang lebar. Sementara Hasyim sangat malu dengan apayang telah diramalkannya tempo dulu. Dan tanpa permisiditinggalkannya rumah saudagar Abu.

Sejak itu, Saudagar Abu dan istrinya tak lagi percayapada apa yang dikatakan tukang ramal.

33

Page 35: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 35/82

There were a merchant and his wife in Khurasan, India.His name was Abu. They hadn’t have any child. Itbroke their hearts.

One day, on his way home, Abu found a baby boy at hisfront door. Quickly he got into the house and gave it to hiswide. Likewise, she was so happy. They treated him liketheir own. The baby was named Ali. They took care of himaffectionately.

As the time went by, Ali grew become a handsome youngman. One day, there’s a friend of Abu named Hasyim came.He’s a fortune-teller. Hasyim said, “Abu, you must get ridof him because he’ll be a notorious villain. It’ll put you indanger!”

The prophecy of coursemade them sad. Abu and hiswife believed the prophecysince Hasyim had neverbeen wrong.

Giving Ali enough foodand money for the journey,Abu and his wife reluctantlytold him to go.

Years gone by and Ali hadbecome a rich merchant inSyam. It’s all because hisparents’ money and also hishard work. Ali had alwaysbeen down to earth eventhough he’s richer thanhis father. His generositybecame the main topic inevery corner of the land.

The WrongProphecy

34

Page 36: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 36/82

One day King Syam

invited Ali to the palace.He wanted to knowmore about Ali.

Ali came.“Young man, thank

you for willing tocome. I invite youbecause I want to know

more about you. Yourgenerosity makes youso famous in this land.Would you please tellme how you becomea rich merchant in ayoung age?” the Kingasked Ali.

“Of course, YourHighness.” And thestory went.

“Bravo! I admire yourhard work. We need someone just like you to develop thisland. Would you like to be one of my advisors?” asked theKing.

Ali accepted it. He lived in the palace since then.

On one beautiful day, Ali went to Khurasan to see hisparents. Abu and his wife were extremely pleased to seehim again. There was also Hasyim. Ali then told them hisexperience. Hasyim became so ashamed because of hiswrong prophecy. Without saying anything, he left Abu’shouse.

Abu and his wife had never believed any prophecy sincethen.

35

Page 37: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 37/82

Bekerja ItuMulia

Ada seorang saudagar yang kaya karena peninggalanorangtuanya. Rumahnya banyak dan kebunnya luas.Dengan kekayaannya, saudagar itu mempunyai

banyak teman. Bahkan, Raja pun mengenalnya denganbaik. Sering ia menginap di istana sebagai tamu Raja.

Malang.Gempa bumi yang dahsyat yang disertai banjir besar

meludeskan harta benda saudagar itu. Ia pun jatuh miskin.Istrinya lalu menasihatinya agar mencari pekerjaan. Tetapi,saudagar itu lebih suka meminta bantuan kepada teman-temannya. Kasihan. Teman-temannya cuma menyatakanduka cita atas kemalangannya. Tak seorang pun maumembantunya.

Saudagar itu akhirnya menemui Raja untuk memintabantuan. Raja amat iba dengan kemalangannya. Diam-diam ia memerintahkan seorang putranya mengisi sebuahlabu dengan emas. Labu itu lalu diberikannya pada siSaudagar.

Saudagar itu pulang dengan membawa labu. Iasangat kecewa dengan apa yangtelah diberikan Raja padanya.Sungguh ia tak menduga kalau Rajahanya memberinya sebuah labu.Ketika menyeberangi sungai kecil,diberikannya labu itu pada seorangmusafir sebagai derma. “Apa yangkau dapat dari Raja?” tanya istrinyasetiba ia di rumah.

“Sebuah labu,” kata si Saudagar.“Aku telah memberikannya kepada

seorang musafir.”

36

Page 38: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 38/82

Esoknya, saudagar itu kembali

menghadap Raja. “Sahabatku, kauapakan labu yang kuberikan kepadamukemarin?” tanya Raja.

“Maafkan hamba, Tuanku,” kata siSaudagar. “Hamba telah memberikanlabu itu pada seorang musafir yanghendak pergi ke kota suci Benares.”

“Sangat beruntunglah orang yang

telah mendapatkan labu itu,” ucapRaja, sambil tersenyum.“Maksud, Tuanku?”“Sahabatku,” ucap Raja, “aku tak

ingin membuatmu malu di depanbanyak orang. Diam-diam aku memerintahkan seorangputraku mengisi labu dengan emas, lalu memberikannyakepadamu.”

Seketika si Saudagar menyesali yang telah dilakukannya.Ia berlutut memohon ampun kepada Raja. Ucap Raja,“Berdirilah, aku akan memberimu sebuah labu lagi yangakan menentukan nasibmu.”

Si Saudagar menerima labu itu. Ia lalu pulang denganpenuh suka cita. Sayang. Saat saudagar itu menyeberangisungai kecil itu ia tergelincir karena terlalu tergesa. Labuterlepas dari tangannya dan lenyap dihanyutkan air. Penuh

sedih si Saudagar pulang. Diceritakannya yang telahdialaminya pada istrinya. “Suamiku,” kata si Istri, “itumerupakan tanda Dewa tak berkenan kau menerima derma.Mulai besok, bekerjalah. Bekerja itu mulia, suamiku.”

Saudagar itu menuruti kata istrinya. Ia membukasebuah warung. Ia bekerja dengan keras dan menyukaipekerjaannya. Beberapa tahun kemudian, ia pun sudahmenjadi kaya lagi seperti dahulu. Namun, harta yang kinidimilikinya adalah hasil jerih payahnya sendiri. Saudagar

37

Page 39: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 39/82

There was a rich merchant. He got so many inheritancesfrom his parents, such as houses and wide garden.Therefore, he had a lot of friends. The King even knew

him well. He spent some times to be the King’s guest.Poor thing happened.A deadly earthquake and flood completely destroyed

every little thing the merchant had. He’s broke. His wifesuggested him to find a job. But he preferred to ask helpfrom his friends. Regrettably, they couldn’t help him.

The merchant thenwent to see the King.The King was also sosorry for him. He thenasked his son to give the

merchant a pumpkinfilled up with gold.The merchant went

home, bringing alongthe pumpkin. He was sodisappointed becausehe never expected thatthe King would merely

give him a pumpkin.Crossing a stream, hegave it to a traveler hemet on his way home.

“What did you getfrom the King?” hiswife asked when hearrived.

“A pumpkin and Igave it to a traveler.”

A Noble ThingCalled Working

38

Page 40: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 40/82

The next morning he

went to see the King again.The King then asked him,“What did you do with thepumpkin, my friend?”

“I’d like to apologize,Your Highness. I gave it to atraveler who wanted to go toBenares.”

“Lucky him,” the Kingsmiled.“I beg your pardon, Your

Highness?”“My friend, I don’t want

to embarrass you in public.Therefore, I asked my son tofill it up with gold.”

The merchant thenregretted what he’d done.He knelt to the King. “Rise, I’ll give you another one,” theKing said.

He accepted the pumpkin and went home happily.Unfortunately, the pumpkin was slipped away from hishands when he was crossing a stream. It’s because he wasin rush. He then went home and told his wife about every

little thing happened to him. His wife said, “My lovelyhusband, it’s the sign from God that you mustn’t take anyhandout. Why don’t you start working from tomorrow?Working’s a noble thing to do, dear.”

The merchant then opened a little shop. Hardworkingand dedicated to what he did, the merchant became as richas he used to be. The difference is now he’s rich because of his own work. And it made him feel good.

39

Page 41: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 41/82

Kaisar danDaging Ular

Dahulu, di Cina, hidup seorang kaisar yang amat ditakuti.Kaisar Tang Sun namanya. Kaisar memerintah dengantangan besi. Sedikit saja rakyat melakukan kesalahan,

hukuman pancung akan diberikannya. Ucapan dan tindakannyaadalah hukum. Tak seorang pun berani menentangnya. Kaisarbenar-benar dimuliakan. Ia dianggap bak dewa. Tapi, meskibegitu, ia sangat memikirkan keadaan negara dan kehidupan

rakyatnya.Suatu ketika, Kaisar menderita penyakit kulit yang sangatparah. Seluruh permukaan kulitnya ditumbuhi borok bernanah.Para tabib yang didatangkan tak mampu menyembuhkan.Karena penyakitnya itu, ia pun tak mau menampakkan dirinyadi muka umum.

Waktu berjalan. Penyakit Kaisar kian parah. Beberapa bagiankulitnya mengelupas dan mengeluarkan bau tak sedap. Hanya

Permaisuri yang selalu ada disisinya. Perempuan itu sangatsedih melihat keadaan suaminya.Penuh kasih dan sayang, iamerawatnya.

“Istriku,” ucap Kaisar suatuhari, “coba kautemui juru masak.Perintahkanlah ia agar memasaksup buntut yang menjadi

kesukaanku. Sudah lama sekaliaku tak menikmatinya.”“Tapi, Kanda,” tukas Permaisuri,

“bukankah para tabib memintaKanda untuk tidak makan dagingsupaya penyakit yang dideritaKanda cepat sembuh?”

“Ah, aku tak peduli apa katamereka,” sahut Kaisar. “Hari iniaku ingin menikmati makanan

kesukaanku itu.”

40

Page 42: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 42/82

Permaisuri segera ke dapur untukmenemui juru masak dan memerintahkankepada juru masakanya untuk memasaksup buntut kesukaan Kaisar.

Juru masak sangat senang. Sambilbernyanyi riang, ia melakukan yangdiperintahkan. Ia bekerja sangat cekatan.Namun, ketika ia akan mengangkat supbuntut yang dirasanya telah masak, tiba-tiba sesuatu jatuh ke dalamnya. Ia pun

seketika terkejut karena yang jatuh kedalam sup buntut itu ternyata seekor ular.Ia pun bingung. Saat itu, waktu makansiang telah tiba. Tak ada waktu lagi bagi

Juru masak untuk membuat sup buntut baru.“Apa yang harus aku lakukan?” ucap Juru masak sangat takut.

“Kaisar pasti akan memancungku.” Juru masak memeras otak mencari jalan keluar. Ia

mendapatkannya juga akhirnya. Daging ular itu akan ia biarkanlumat di dalam sup. Maka, setelah daging ular itu lumat, ia punmenghidangkannya kepada Kaisar. Ditemani Permaisuri, Kaisarmenikmati sup kesukaannya.

Kaisar makan lahap sekali. Sup yang dibuat Juru masakkali ini sungguh sangat enak sekali. Kaisar menyantapnyahingga tanpa sisa. Kemudian, Kaisar merasakan hal aneh. Iamerasa tubuhnya dijalari rasa hangat setelah itu. Beberapahari kemudian ia mendapatkan penyakitnya membaik. Borok-

borok di tubuhnya berkurang. Ia dan para tabib kemudian yakinbahwa sup yang telah dimakannya yang telah menyebabkanhal itu. Maka dipanggilnya Juru masak.

Juru masak datang menghadap. Ucap Kaisar, “Wahai, Jurumasak, kuucapkan terima kasih kepadamu. Berkat supmupenyakitku membaik. Nah, ceritakanlah padaku tentang supitu.”

Juru masak bercerita, dengan rasa takut. Kaisar pun tertawapenuh suka “Hahaha!”. “Kau memang juru masak hebat. Aku

ingin kau membuatkanku sup seperti itu lagi.” Kaisar kemudianmemberi Juru masak sekantung uang emas.

41

Page 43: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 43/82

There was a frightening emperor named Tang Sun inChina. He ruled the empire ruthlessly. A little mistakethe people made would send them to beheading. All

his sayings and deeds were the law. No one could breakit. Everyone treated him as if he’s a god. In spite of hisstringency, the Emperor always thought about his people’slives.

One day the Emperor suffered from a terrible skin disease.There’re suppurationall over his body. Nohealer could cure him.The disease secludedhim from everyone.

As the time went by,he became worse evenmore. Some parts of his body were skinnedand smelled bad. TheQueen remained loyal.She was so sad to seeher husband becameso helpless. She tookcare of him patientlyand affectionately.

“My dear wife,please tell the cook tomake some sup buntutfor me. It’s been solong,” the Emperorsaid.

“But, dear, didn’tthe healers say thatyou shouldn’t eat any

The Emperorand the Snake Meat

42

Page 44: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 44/82

meat temporarily?” the Queen

reminded him.“I don’t care of what theysaid. I just want to eat myfavorite food today,” theEmperor exclaimed.

The Queen then went tothe kitchen to see the cookand ordered him to make sup

buntut.The cook was so glad tohear it. He sang a song whilemaking the soup. He worked sofast. Unfortunately, somethingunexpected happened. Therewas a snake inside the pot. Itwas already lunch time so he

had no more time to make thenew one.“Oh my god. What should I do?” the cook was terrified.He found a way out. The cook let the snake in there

until it’s cooked. After that he served it to the Emperor. TheEmperor ate it, accompanied by the Queen.

It tasted so good. But suddenly the Emperor felt somethingstrange, a warm feeling all over his body. A few days later

the suppuration were cured. The Emperor and the healersassumed that the soup was a cure.

Then the Emperor summoned the cook, “Thanks to youthat I’m getting better now. Tell me more about the soup.”

He told the Emperor the whole story. Instead of gettingangry, the Emperor laughed out loud, “Hahaha! You’re areal cook. I want you to make it again.” He also gave a bagof gold to the cook. The cook was so happy.

43

Page 45: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 45/82

Ksatria, Demon,dan Si Naga

Bill, si Ksatria Pemberani, tengah menelusuri jalandesa dengan kudanya, Demon. Saat itu musim panas.Matahari bersinar terik. Bill yang memakai baju besi

kepanasan. Demon, si Kuda, melangkah terengah-engah.Meski begitu, mereka terus saja melakukan perjalanan.Akhirnya mereka tiba di sebuah sungai.

“Hei, sepertinya di sana ada kebakaran!” seru Bill.Matanya mengarah pada semak belukar di tepi sungai.“Kita harus segera menghentikan! Kalau tidak kebakaran

akan menjalar!”Bill memacu

Demon ke tepi su-ngai. Mereka me-nemukan seekornaga kecil tengahmengembus-em-buskan api dari mu-lutnya. Udara yangpanas menyebab-kan benda di seki-tar naga itu mudahterbakar. Maka, re-rumputan, semak-semak di sekelil-ingnya seketikadimakan api.

Si Naga keta-kutan. “Oh, tolongaku! Tolong aku!”teriaknya. “Tolongaku cepat, wahai,Ksatria! Aku bisagosong terbakar!”

44

Page 46: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 46/82

“Tenanglah,” ucap Bill.

Ia menjulurkan tombaknyapada naga itu. Lalu, kuat-kuat didorongnya naga itudengan tombak itu. Byur! SiNaga terjungkal ke dalamsungai. Bill lalu cepat me-lompat ke sungai untuk me-nolongnya.

Malang!Baju besi yang dikenakanBill terlalu berat. Perlahan iatenggelam. Blubuk, blubuk!Gelembung udara meme-nuhi permukaan air saatkepala Bill terbenam.

Melihat itu Demon amat

cemas. Tanpa banyak pikiria terjun ke sungai. Cepatdiraihnya rumbai-rumbai di helm Bill yang masih nongoldi permukaan air dengan mulutnya. Digigitnya kuat-kuat.Si Naga pun bergerak cepat. Ia meraih tali kekang di leherkuda itu. Lalu, sekuat tenaga, Demon menarik keduanyake darat.

Akhirnya, Bill dan si Naga dapat diselamatkan. Mereka

amat suka cita. Mereka pun cepat memadamkan api yangmembakar rerumputan dan semak belukar. Ucap Bill padasi Naga seusai itu, “Mulai sekarang kau harus belajar meng-gunakan api dari mulutmu itu dengan baik dan hati-hati.”

“Ya, ya,” ucap si Naga.“Sekarang,” ucap Bill, “mari ke rumahku. Aku ingin kau

menggunakan apimu untuk membuat teh hangat.”

45

Page 47: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 47/82

Bill, the brave knight was on his horse, Demon, tracingdown the village path. It was summer and the sunshone brightly. Bill, who wore coat of chain-mail,

felt so hot. Demon also felt the same. They kept on goingand finally they arrived at a river.

“Hey, look. It’s fire there! We have to extinguish it beforeit’s too late!” Bill exclaimed, looking at bushes by theriver.

They headedto the riverbank.There, they founda little dragonwas blowing fireeverywhere. Theheat caused thethings around him,such as grassesand bushes burnteasily.

The little drag-on was so terri-fied. “Help! Pleasehelp me! Help mebefore I die fromburning!”

“Calm down,”Bill said to him.Then he extendedhis spear towardthe little dragon.And using it, Billpushed him into

The Knight, Demon,and the Dragon

46

Page 48: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 48/82

the river. Then

he immediatelyjumped into theriver to help thedragon.

Poor him. Thecoat was tooheavy and slowlyBill sank. Bluuurp,

bluuurp! Bubbleswere all over thewater surface.

Demon feltworried about hismaster. He thenjumped into thewater and grabbed

the tuft of his hel-met using hismouth. The drag-on also hanged toDemon’s rein. De-mon pulled themup with all thestrength he got.

Finally they all survived. Quickly they extinguished thefire. “From now on, you have to learn to use it wisely,” Billtold the little dragon.

“Okay.”“Now, let’s go to my house and make some tea with

your fire,” Bill said.

47

Page 49: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 49/82

Timbangan Gajah

Pada masa lampau, Raja Negeri Cina mendapatkiriman seekor gajah dari sebuah negeri di daerahselatan. Ketika itu penduduk Cina belum pernah

melihat gajah. Nama binatang itu pun mereka tidak tahu.Berduyun-duyun orang datang untuk melihatnya.

Raja kemudian memerintahkan para pegawainyamenimbang gajah itu. Segera mereka mencari timbanganbesar ke seluruh pelosok negeri. Akan tetapi, merekatidak menemukannya. Timbangan yang dapat menimbangbinatang sebesar gajah tidaklah ada pada masa itu. Parapegawai Raja akhirnya menyerah. Mereka tidak tahubagaimana menimbang gajah itu.

Raja kemudian mengadakan sayembara. Tetapi, takseorang pun sanggupmelakukan. Raja terusmemerintahkan parapegawainya melakukanpenimbangan. Pegawai-pegawai bingung sekali.Seorang anak lelaki kecillalu datang menemuimereka. Ia memintadiizinkan menimbanggajah. Para pegawai Rajatak mempercayainya.Tak mungkin seoranganak sekecil itu dapatmelakukan tugas yang amatmemusingkan itu. Karenatak juga mendapatkanpemecahan, akhirnyamereka mengizinkan sianak menimbang gajah.

48

Page 50: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 50/82

Anak itu membawa

gajah ke tepi sungai.Dinaikkannya ke atasperahu. Bagian bawahperahu masuk ke dalam air.Di tepi sungai, pendudukdan para pegawai Rajamemerhatikan. Anak itulalu menuju perahu lain. Ia

menaikinya. Dikayuhnyaperahu mendekati perahuyang dinaiki gajah. Ialalu memberi tanda bataspermukaan air padabagian luar perahu yangdinaiki gajah. Kemudian iamenurunkan gajah itu dari

perahu. Sebagai gantinyadiisinya batu-batu.Perahu makin lama

makin tenggelam ke dalam air. Saat permukaan air padasisi perahu tepat mengenai batas yang telah dibuatnya,anak itu berkata, “Batunya sudah cukup. Setelah semuabatu diturunkan dari perahu, satu per satu akan ditimbang.Setelah selesai, jumlahkan beratnya. Jumlah berat batu-

batu itu sama dengan berat binatang itu.”Para pegawai dan penduduk yang mendengar perkataan

itu sangat kagum dan mengakui kecerdikan si anak. Merekatak menyangka seorang anak kecil memiliki kepintaransehebat itu. Raja merasa puas. Sebagai ungkapan rasagembira dan terima kasihnya, ia memberi banyak hadiahkepada anak itu.

49

Page 51: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 51/82

Along time ago the China Emperor got a present froma land in the south. It’s an elephant. At that time,Chinese people hadn’t ever seen any elephant. They

didn’t even know its name. Therefore, many people cameto see it.

The Emperor then asked his guards to measure the el-

ephant. They quickly looked for a big scale throughout thecountry. Yet, they didn’t find it. There was no such a bigscale too at that mo-ment. The guardsgave up. They hadno idea of measur-ing the elephant.

Not long after

that the Emperormade a contest.But no one coulddo it. Meanwhile,the Emperor keptasking his guardsto measure it. Andthen there was a

kid came to seethem. None of theguards believed it.There’s no way thata little boy coulddo the difficult task.Having no otherway out, they let the

boy to measure.

The Elephant Scale

50

Page 52: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 52/82

He took the

elephant to theriverbank andput it on a boat.The under parthad sunk in. Inthe meantime,people paidattention to

every little thinghe did. The boythen moved toanother boat androwed it towardthe elephant.He marked theelephant boat.

After that, he putsome stones in itone by one, asthe replacementof the elephant.

The boatstarted to sinkin. When the

weight had reached the same level, the boy said, “It seemsenough. Put out the stones and measure them one by one.Add them up and you’ll get the result. It’s the weight of theelephant.”

All people there were amazed and admitted hisintelligence. They couldn’t believe it though. The Emperorwas so glad. He then awarded many presents to the boy.

51

Page 53: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 53/82

Ketika Jam BesarRusak

“Tik tok, tik tok!” detak Jam Besar.Tiba-tiba, brak!Sesuatu jatuh.

Jam Besar berhenti berdetak.“Ada apa?” tanya Weker.Tak ada yang menjawab. Semua benda di dapur itu tak

ada yang tahu apa yang telah terjadi.“Kita harus berbuat sesuatu,” kata Teko. “Aku akan

membuka pintu Jam Besar untuk melihat apa yang telahterjadi.”

Teko melakukannya.“Oh!” cetus Teko sedih.“Ada apa?” seru Belanga dan Panci.“Bandul jam ini jatuh. Talinya putus,” ucap Teko.

“Apa yang dapat kitalakukan?”

“Kita harus memasangbandul itu kembali,” cetusWeker.

Teko memungutbandul itu kemudianDiperhatikannya. Semen-tara Jam Besar menunggudengan sabar. Ia tidakdapat menceritakan apayang harus mereka lakukankarena tanpa bandul itu iatidak bisa bicara.

“Bisa aku membantu?”cetus Kawat.

“Oho, tentu,” sahutTeko.

52

Page 54: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 54/82

Teko memperbaiki

tali bandul yang putusdengan kawat itu. Lalu,ia memasang bandulitu pada tempatnya.

Tik tok, tik… tok. Jam Besar kembali

berhenti berdetak.“Apa yang salah,

ya?” cetus Teko,bingung.“Bisa aku mem-

bantu?” tanya KunciBesar. “Aku biasadigunakan untuk me-mutar jam itu.”

Teko pun memutar

Jam Besar dengankunci itu.“Tik tok, tik tok!”

Jam Besar berdetak.“Terima kasih, teman-teman. Hampir saja aku mendapat malu pagi ini jika PakMus dan keluarganya menemukanku dalam keadaan tidakjalan.”

Semua benda di dapur itu merasa senang, Jam Besardapat kembali melakukan pekerjaannya. Namun, Pak Musheran sekali ketika mendapatkan bandul jam itu diikatkawat.

53

Page 55: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 55/82

“Tic toc, tic toc!” the Grandfather’s Clock ticked.Suddenly … brak!Something fell.

The Grandfather’s Clock also stopped.“What’s wrong?” said the Alarm Clock.No one answered. Nobody there in the kitchen knew

about what happened just now.“We gotta do something. I’ll open the door of the

Grandfather’s Clock to see whether there’s anything wrongwith it,” said the Teapot.

“Oh my!”“What is it?” the Pot and the Pan asked curiously.“Its pendulum is broken,” answered the Teapot.

“What can we donow?”

“We must put thependulum back to itsplace,” replied the AlarmClock.

Teapot picked thependulum and tooka look at it a littlecloser. Meanwhile, theGrandfather’s Clockwaited impatiently. Hecouldn’t tell them what todo since he couldn’t talkwithout the pendulum.

“Can I help?” askedthe Wire.

“Yeah, sure,” theTeapot responded.

When theGrandfather’s Clock

Is Out of Order

54

Page 56: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 56/82

Teapot fixed the

broken pendulumusing the wire and putit back to its place.

Tic toc, tic … toc.The Grandfather’s

Clock stopped tickingagain.

“Humph, what’s

wrong?” Teapot triedto figure it out.“May I help you?

I’m often used to fixthe clock,” said theBig Key.

Teapot then used itto fix the Grandfather’s

Clock.“Tic toc, tic toc!”The Grandfather’sClock was back tonormal. “Thank youvery much, my friends. I almost embarrass myself thismorning if Pak Mus and his family found I was broken.”

Every little thing in the kitchen felt glad since the

Grandfather’s Clock could back on duty. However, PakMus left in confusion when he saw the pendulum washanged using a wire.

55

Page 57: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 57/82

Asal MulaPermainan Catur

Konon, dulu di India, hidup seorang raja yang amatkaya. Namun, hal itu belumlah memuaskan hatiraja itu. Ia ingin punya suatu permainan yang tidak

membosankan. Ia lalu membuat sayembara. Bunyinya:Siapa saja yang dapat menemukan suatu permainanyang berkenan di hati Raja akan diberi hadiah apa sajayang dikehendakinya. Orang dari seluruh pelosok negeripun berdatangan ke istana. Mereka memperlihatkanpermainan penemuannya kepada Raja. Tetapi, tidak satu

pun yang berkenandi hatinya.

Suatu hari, se-orang fakir meng-hadap Raja. Iamembawa sebuahpapan persegiyang dibagi men-jadi enam puluhempat kotak. Se-tiap deretan me-manjang atau kebawahnya terdiridari delapan ko-tak. Di setiap kotakdiletakkan orang-orangan. Si Fakirmengajarkan per-mainan itu kepadaRaja. Dalam waktusingkat Raja sudahbisa memainkan-nya dengan baik.

56

Page 58: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 58/82

Ia menyenangi permainan

itu. “Wahai, Fakir,” Raja ber-kata, “permainanmu sung-guh sangat mengasyikkan.Sekarang, katakan hadiahapa yang engkau inginkan.”

“Yang Mulia,” ucap si Fakir,“hamba hanya meminta berassaja. Jumlahnya dihitung

menurut kotak-kotak dipapan permainan ini.”“Hohoho!” Raja tertawa.

“Baiklah. Aku setuju.” Ialalu memerintahkan si Fakirmenghitung. Si Fakir segeramelakukan. Di kotak barispertama diisinya dengan

delapan butir beras. Dikotak baris kedua jumlah itudipangkatkan. Di kotak baris ketiga jumlah di kotak bariskedua kembali dipangkatkan. Begitu seterusnya. Jumlahberas di kotak baris sebelumnya selalu dipangkatkan,hingga semua kotak terisi.

Raja kemudian memerintahkan juru hitung istana untukmengalikan serta menjumlahkan banyaknya beras yang

diminta si Fakir. Si Juru hitung amat terkejut saat selesaiia menghitung. Ucapnya pada Raja, “Tuanku, persediaanberas di negeri ini tak cukup untuk memenuhi permintaanfakir itu. Jumlahnya sangat banyak sekali.”

Raja terperanjat mendengar itu. Akhirnya, ia hanyasanggup menjadikan fakir itu sebagai perdana menteri.Permainan yang diciptakan si Fakir kemudian dikenalsebagai ‘Permainan Catur’. Permainan itu menyebar keseluruh penjuru dunia dan banyak orang menyukainya.

57

Page 59: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 59/82

Long time ago lived a very rich king. But, his wealthdidn’t satisfy him. He wanted to have a long lastinggame, not a boring one. He then made a contest:

“Whosoever can invent a game desired by the King willbe awarded any present he wants.” So then, many peoplecame to the palace. They showed the King their incrediblegames. But, none pleased the King.

The Historyof Chess

58

Page 60: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 60/82

Page 61: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 61/82

Empat Lelaki Botak

Suatu ketika, di sebuah desa, hidup empat lelakiberkepala botak. Kepala itu licin plontos bak telurpenyu. Kasihan, ke mana pun mereka pergi, anak-

anak selalu menertawakan mereka.Teriak anak-anak, “Botak! Botak!”Suatu hari, keempat lelaki botak itu memutuskan untuk

pergi ke kota. Mereka akan mencari tabib yang dapatmenumbuhkan rambut mereka. Mereka berhasil menemu-kan tabib itu. Tabib itu berkata dapat menolong mereka.“Tapi, kalian harus melakukan apa yang aku katakan,”kata Tabib. “Jika kalian patuh, rambut kalian akan tumbuhdengan lebat. Sekarang, pergilah kalian ke sumur dibelakang rumahku. Basuhlah sekali saja kepala kalian

dengan air sumur itu.”Keempat lelaki botak

itu melakukan kata tabibitu.

Ajaib.Seusai membasuh ke-

pala mereka dengan airsumur itu, kepala keempatlelaki botak itu seketikaditumbuhi rambut lebat.Mereka gembira sekali.Lelaki-lelaki itu terlihatlebih muda. “Kita terlihattampan dengan rambutini. Jika kita membasuhkepala kita sekali lagi,kita pasti akan semakintampan. Dengan begitu,kita pasti akan mudah

60

Page 62: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 62/82

mendapatkan istri,” ucap

mereka penuh suka cita.Segera keempat lelakiitu membasuh kepalamereka sekali lagi.

Dan …Olala!Betapa sedih dan

kecewanya lelaki-lelaki

itu. Kepala mereka yangtelah ditumbuhi rambutseketika kembali botakseusai itu. “Oh!” ratapmereka. “Mengapabegini? Mungkin inihukuman buat kerakusankita. Kita tak menuruti

yang dikatakan tabib itu.Mari kita menemuinya.Barangkali ia bisamembantu.”

Keempat lelaki botak itu cepat menemui tabib itu.“Tuan Tabib,” kata mereka penuh sedih yang amat sangat,“maafkan kami yang tidak menuruti yang Tuan katakan.Kepala kami yang telah ditumbuhi rambut, kembali botak

seusai kami sekali lagi membasuh kepala kami.”“Maaf, aku tak bisa lagi membantu kalian,” ucap Tabib.

“Kepala botak kalian akan mengingatkan kalian padakerakusan dan ketidakpatuhan kalian. Jadikan itu sebagaipelajaran, agar kelak kalian tidak berbuat hal yang samalagi.”

Penuh sedih dan rasa penyesalan yang amat sangatkeempat lelaki botak itu kembali ke desa mereka.

61

Page 63: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 63/82

O nce upon a time there were four baldy men livedin a village. They were as bald as turtle’s eggs. Kidsalways made fun of them wherever they went.

“Baldy! Baldy!”The four of them decided to go to the city to see a healer

Four Baldy Men

62

Page 64: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 64/8263

that could grow their hair.

They found the healer.“But you gotta do what Isay. If you obey it, yourhair will grow. Go to thewell behind my house.Wash your head oncewith its water.”

They did it.

How amazing it was.Right after theywashed their head, theirhair grew. How happythey were. They lookedeven younger. “We lookhandsome with ourgorgeous hair. If we wash

it one more time, we’ll bemore handsome. And wecan easily get married.”

So they washed theirhead once again.

And …Olala!How sad they were. They became bald all over again.

“Oh! Why is this happening? Maybe this is a punishmentsince we’re so greedy. We didn’t listen to the healer. Let’sgo to see him. He surely can help us.”

“Sir, we’d like to apologize for not obeying your warning.We became bald again.”

“I’m sorry, but I can’t help you. Your baldy head willremind you of your greed and disobedience. The lessonlearned.”

Sadly the four baldy men went back to their village.

Page 65: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 65/82

Sang Naga danSi Pemakan Api

G rup sirkus itu memasuki kota. Bunyi terompet dandrum ramai mengiringi. Biasanya, mendengar ituorang ribut mendatangi, tetapi kali ini hal itu tidak

terjadi. Iring-iringan grup sirkus itu pun akhirnya berhenti.Musik tak terdengar lagi.

Sisam, si Orang Kuat, melihat tirai jendela sebuah rumahtersingkap. “Halo,” sapa Sisam. “Grup sirkus kami kembalimuncul di kota ini. Tak adakah penduduk kota ini yangingin melihat?”

Seorang lelaki tua menongolkan kepalanya darijendela itu. “Pergilah kalian sebelum naga itu datang,” iamemperingatkan. “Setiap hari naga itu mondar-mandir dijalan ini sambil mengembus-embuskan napasnya yang

mengeluarkan api. Ayo,cepatlah pergi!”

Pemilik sirkus me-mandang kepada Sisam.“Tampaknya kau cukupkuat untuk bisa mengatasinaga itu,” katanya. “Ayo,tunjukkan apa yang bisakaulakukan.”

Maka pergilah Si-sam menemui naga itu.Malam datang. Sisamkembali ke sirkus dengantangan hampa, sangatletih, dan sedih. “Nagaitu cuma naga kecil,” ka-tanya, “tapi, oh, api yangdikeluarkannya itu! Besardan sangat panas! Lihat

64

Page 66: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 66/82

pakaianku ini! Hangus terbakar

olehnya!”Orang-orang lalu memikirkanbagaimana menaklukkan nagaitu. Semua orang, kecuali seorangpemuda. Pemuda itu diam-diampergi meninggalkan kota.

Sementara itu, di guanya, Dal-bo, sang Naga, tengah menangis.

Ia ingin sekali mempunyai teman.Tetapi, bagaimana bisa jika setiapkali ia membuka mulut, api me-mancar dari mulutnya? Tak adayang mau dekat dengannya.

Di luar ada suara-suaralangkah. Dalbo lalu melihatseorang pemuda mengenakan

pakaian warna kuning cerah. Naga itu tertarik pada pakaianpemuda itu. Ia lalu menanyakan di mana membelinya.Bush! Api memancar dari mulut naga itu. Aneh. Pemudaitu tak ketakutan. Ia membuka mulutnya, lalu api ituditelannya.

Dalbo amat takjub melihat itu. Si Pemuda tertawa-tawa.“Aku bekerja di sirkus. Aku si Pemakan Api,” katanya.“Maukah kau bekerja denganku di sirkus?”

Dalbo menyetujui. Ia dan pemuda itu lalu mengadakanpertunjukan. Semua orang menyukai pertunjukan mereka.Dalbo mengeluarkan api dari mulutnya, lalu si Pemudamemakan api itu. Orang bertepuk tangan meriah setiapkali pertunjukan mereka selesai. Penduduk kota akhirnyadapat berjalan di jalan kota dengan tenang kembali. Sebab,tak ada lagi naga yang mondar-mandir di jalan itu sambilmengembus-embuskan napas apinya.

65

Page 67: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 67/82

The circus group entered a town. The trumpet anddrum sound were everywhere and made a crowd.But not this time. The group stopped. The music

stopped, too.Sisam, the Strong Man, caught an opened curtain of a

house. “Hello. Our circus group is back in town. Isn’t thereanyone who would like to watch?”

An old man showed up his head out of that window,“Leave before the dragon comes. Every day he walks backand forth in the street and throws out some fire. Just leave

now!”The circus own-

er starred at Sisam,“It seems you’repretty strong tohandle the dragon.Show me what youcan do.”

Off he went tosee the dragon. Thenight had alreadyfallen when Sisamgot back to thecircus. Looking sotired and sad, hesaid, “It’s only alittle dragon. Buthe got an extremefire! It’s very hot!Look at my burnt

clothes!”

The Dragonand the Fire Eater

66

Page 68: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 68/82

Everyone thought

so hard to thinkabout a way out,but a young man.Silently he left thetown.

In the meantime,Dalbo the Dragonwas crying in his

cave. He trulywanted a friend.But no one seemedto be his friend if he always threwout some fire everytime he opened hismouth.

Suddenly heheard footsteps.Dalbo found ayoung man wearingyellow clothes. Hewas interested at theyoung man’s clothes. But when Dalbo asked him … bush!The fire came out. A strange thing happened. The young

man didn’t feel afraid, not a bit. Instead, he opened hismouth and swallowed the fire.

Dalbo was so amazed. Laughing, the young man said,“I work in the circus. I’m the Fire Eater. Would you like tojoin me there?”

Dalbo agreed. They made a demonstration. Peopleclapped every time they finished. Everyone could walk onthe street again since there’s no dragon throwing out fire.

67

Page 69: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 69/82

Perompak di KolamSamping Rumah

Minggu sore. Angin berembus kencang. Titik-titikhujan berjatuhan menimpa atap rumah. Antonmenaruh buku cerita perompaknya, lalu ia

membaringkan tubuh di tempat tidur.“Oufh,” Anton menarik napas dalam-dalam, “aku ingin

sekali naik kapal perompak.”Anton tertidur. Ia lelap sekali. Tak didengarnya suara

gedebur keras dari kolam di samping rumah.Pagi datang, hari begitu cerah. Anton terbangun oleh

suara-suara aneh. Suara itu dari balik jendela. Suara keriat-keriut tali, suara debur ombak, dan suara-suara air yangmenghantam badan kapal. Satu suara berat kemudian

berseru, “Hei, Kawan!Keluarlah! Ayo, naik kekapal!”

Anton melihat keluar.Sebuah kapal perompaktampak membuangsauh di kolam sampingrumah. Satu benderahitam berkibar di tiangutama kapal. Para lelakiberkulit terbakar mata-hari, menutupi kepala-kepala mereka dengansaputangan, berdiri diatas geladak. Merekamelambai-lambaikantangan kepada Anton.

Sang Kapten berdiritepat di depan jendelakamar Anton.

68

Page 70: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 70/82

“Bersiaplah!” seru sang Kapten.

“Keluarkan tangga! Teman kita akannaik ke kapal!”Para anak buah kapal cepat

mendorong sebuah papan ke jendelakamar Anton. Penuh hati-hati Antonlalu melintasinya.

Sang Kapten membawa Antonke kabinnya. Peta-peta harta karun

tergolek di atas meja. Di sudut adasebuah baju besi. Bermacam senjatatergantung di dinding. Anton dan sangKapten berada di kabin itu sepanjanghari. Mereka membicarakan segalahal keperompakan sampai matahariterbenam.

Anton kemudian meninggalkan kapal perompak itu. Ia

naik ke tempat tidur. Gumamnya, “Ayah pasti heran jikaaku ceritakan apa yang telah aku alami tadi.”Anton tidur amat lelap. Ia tak mendengar angin yang

berembus kencang dan suara titik-titik hujan yang kembaliramai. Ia tak mendengar suara desing yang sangat kerasmeninggalkan kolam di samping rumah, lalu perlahanmenjauh.

Pagi datang. Hari amat cerah sekali. Anton turun dari

tempat tidur, lalu berlari menuju kamar ayahnya. “Ayah,”serunya, “Anton minta maaf. Karena hari ini Anton tidaksekolah. Anton terlambat. Anton berada di atas kapalperompak sepanjang hari ini. Kapal itu ada di kolamsamping rumah.”

Ayah Anton melihat keluar. “Tak ada apa-apa di kolam,”cetusnya. “Kau juga tak terlambat ke sekolah. Hari Seninbaru mulai. Kau pasti terlalu banyak membaca bukuperompak tadi malam, ya, kan?”

69

Page 71: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 71/82

It’s Sunday afternoon. The wind blew so hard. The rainfell. Anton put back his pirate storybook and then liedon the bed.“Huff, I really want to get on a pirate ship,” he sighed.He then fell asleep. So profound that he didn’t even hear

the sound of water splash in the pond beside his house.It’s a bright morning. Anton awakened up by some unu-

sual voices fromthe outside.The sounds of rope, wave,and splash of water that hitthe ship. “Hey,Buddy! Comeone out! Get onboard!” a heavydeep voice ex-claimed.

Anton lookedoutside thewindow. Hesaw a pirateship, droppinganchor in thepond. One blackflag fluttered atthe main ship’smast. Manytanned menstood on thedock, covering

A Pirate at the PondBeside the House

70

Page 72: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 72/82

their heads with bandanna. They

waved hands at Anton.Suddenly the Captain stood rightin front of Anton’s window andsaid, “Get ready! Set the stairs! Ourfriends will get on board!”

The sailormen set a board forAnton to get on the ship.

The captain took Anton to his

cabin. There, Anton saw treasureboxes on the table, a coat of chain-mail at the corner of the room, andmany kinds of weapons hanged onthe wall. Both of them stayed therefor the whole day. They talked aboutpirate until the sun was set.

After that Anton get off the pirate ship and back to his

bed. “Dad will be confused if I tell him what happened justnow.”Anton slept so sound that he couldn’t hear the blowing

wind and rainfall. He didn’t hear the annoying sound lefthis house.

Morning came. It was so shiny. Anton got up and randirectly to his dad’s room. “Dad, I’m very sorry. Today Imissed my school because I woke up late. I’ve been on a

pirate ship for the whole day. It’s on the pond beside ourhouse.”

Anton’s dad looked outside the window. “There’s nothinginside the pond. And you didn’t miss your school. Today’sMonday. It must be because of the pirate storybook youread last night, mustn’t it?”

71

Page 73: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 73/82

Page 74: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 74/82

“Tapi, Ma.”

“Kenapa?”“Aku sangat suka bus ini.”“Nanti Mama belikan yang

baru.”Mama membuang bus itu

ke tong sampah. Keesokanhari, ketika tukang sampahmengosongkan tong sampah,

Ian memerhatikannya darijendela. Tukang sampahmemasukkan sampah-sampahke dalam karung, lalu pergi. Saatia sampai di pintu pagar rumah,si bus hijau jatuh dari karung.Bus itu tersangkut di jeruji ataspagar. Selain Ian tak ada yang

tahu itu.Beberapa hari berlalu.Hari cerah. Matahari bersinar indah. Ian keluar rumah.

Didekatinya pagar. Dengan berjingkat ia bermaksud untukmengambil si bus hijau. Olala! Ia terkejut. Di dalam busitu ditemukannya seekor murai tengah duduk di atastumpukan ranting-ranting dan dedaunan kering. Burungitu telah membuat sarang di bus itu dan ia terlihat suka

berada di situ.Ian tersenyum senang karena akhirnya si bus hijau

masih berguna. Keesokan pagi, saat Ian bangun ia melihatkeluar jendela. Dilihatnya si murai terbang ke arahnya,lalu hinggap di bibir jendela.

“Cuiiit, cuiiit!” cicit burung itu. Sepertinya ia bermaksudberkata, “Terima kasih, Ian, terima kasih! Terima kasih atasbusnya. Aku senang sekali tinggal di situ. Cuiiit, cuiiit!”

73

Page 75: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 75/82

It was rainy season. The weather was so terribly cold. Itwas raining outside when Ian played around with histoys. “Mom, I’m bored of being inside the room all the

time. I want to play outside.”“It’s raining, dear. Look,” Mom said.“Oh, it is.”

Smiling, Momsaid, “Let’s gatheryour unused toys.Then we give itto other kids whodon’t have anytoy.”

“Yeah! Yeah!”There were so

many unused toys.One of them isa big green bus,Ian’s favorite. Thebus is rusty now.It lost its tires.The windows arebroken. However,still, Ian didn’twant to let it go.

“We have todiscard this bus.The rusty ironmight hurt you,”Mom told Ian.

“But, Mom..”

A Tale ofa Green Bus

74

Page 76: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 76/82

Page 77: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 77/82

Mutiara Salju

Tanah Lor amatlah subur. Penduduknya tak pernah kekuranganpangan. Tetapi, itu dulu, sebelum lahar panas Gunung Wauwaumenimbunnya. Konon, musibah itu menewaskan banyak orang.

Yang selamat mengungsi ke sebuah tempat yang jaraknya bermil-mil dari Tanah Lor. Tahun terus berganti. Lahar panas tak juga sirna.Sementara, penduduk yang selamat telah beranak-pinak. Anak-anakmereka tumbuh besar dan mereka tak pernah melihat Tanah Lor.

Malang ...! Musibah kembali menimpa penduduk. Sudah berbulan-

bulan hujan tak turun di daerah baru. Sungai-sungai kering. Setiaphari penduduk harus melakukan perjalanan jauh untuk mendapatkanair.

Ada eorang pemuda kuat dan pemberani bernama La Hia. Setiaphari, ia pergi jauh untuk memperoleh air. Setelah beberapa lama, iapun bosan. Ia berkata kepada ayahnya, “Bagaimana kalau kita pindahdari sini, Pak?”

Si Ayah menjawab, bahwa Tanah Lorlah tempat yang baik untuktinggal. “Tapi, lahar panas masih memenuhi daerah itu,” tukas La

Hia.Si Ayah lalu menceritakan mengenai seorang lelaki tua yang

mendatangi mereka beberapa tahun setelah Gunung Wauwau meletus.Kata lelaki tua itu, di dasar Telaga Putih di puncak Gunung Kayangan adasatu mutiara yang dapat mendinginkan dan membekukan lahar panasdi Tanah Lor. Mutiara salju, namanya. Mutiara itu dijaga seekor ular

ganas. Di gunung itu tinggal pula seekortikus emas yang dapat membinasakan siUlar.

“Saya akan ke sana,” kata La Hia.Si Ayah melarang. Ia pun meneruskan

ceritanya. Katanya, segera setelahkedatangan lelaki tua itu beberapapemuda pergi ke Gunung Kayanganuntuk mendapatkan mutiara itu. Tetapi,mereka tak pernah kembali.

La Hia tetap akan pergi ke tempat

itu. Ia pun berangkat. Setelah berjalanbeberapa hari, ia tiba di GunungKayangan. Lima hari kemudian, ia barusampai di puncak. Dilihatnya sekeliling.

76

Page 78: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 78/82

Tiba-tiba didengarnya suara mencicit

di atas. La Hia menengadah.Tampaklah seekor elang besarterbang di atasnya. Cakar burungitu mencengkeram seekor tikuskecil. Tikus kecil itu mencicit-cicitketakutan. La Hia merasa kasihan.Diambilnya batu. Dilemparnyasi Elang hingga cengkeramannyamembuka. Si Tikus Kecil terlepas

dan melayang jatuh. La Hia tangkasmenangkapnya. “Terima kasih,Pemuda,” sebuah suara terdengar.“Engkau telah menyelamatkananakku. Aku berutang budi.”

La Hia menoleh. Di sebuah batubesar dilihatnya seekor tikus besar yang sangat elok. Bulunya berwarnakeemasan. Segera La Hia tahu kalau binatang di hadapannya si TikusEmas. Diturunkannya si Tikus Kecil di dekatnya. Si Tikus Emas berkata,“Apa yang dapat aku lakukan untukmu, wahai, Pemuda?” La Hiapun menceritakan maksud kedatangannya ke Gunung Kayangan.“Aku akan membantumu,” kata si Tikus Emas.

Bersama si Tikus Emas, La Hia pergi ke Telaga Putih. Si Ularcepat keluar dari tempatnya saat ia melihat La Hia. Mendesis-desisganas. Tiba-tiba, si Tikus Emas melompat ke arah si Ular. Terjadilahpergulatan seru. Si Tikus Emas menggigit si Ular.

Ular pun mati. Tubuhnya nyaris putus. La Hia kemudian terjun ke

telaga. Ia menyelam hingga ke dasar. Rasa dingin yang sangat tidakdihiraukannya. La Hia mendekati cahaya putih yang menerangi dasartelaga. Cahaya itu berasal dari benda yang dicarinya. Cepat La Hiamengambilnya dan kemudian segera keluar dari telaga.

Mutiara itu sungguh dingin. La Hia membuntalnya dengan bajunya.Setelah berterima kasih pada si Tikus Emas, ia lalu pergi menujuTanah Lor. Sesampainya di bukit dekat Tanah Lor, dilemparkannyabuntalan. Lahar panas seketika dingin dan membeku.

Akhirnya, La Hia, ayahnya, dan semua penduduk dapat kembalitinggal di Tanah Lor. Rumah-rumah dibangun. La Hia lalu diangkatsebagai pemimpin oleh penduduk. Damai dan bahagia selamanya.

77

Page 79: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 79/82

Tanah Lor is totally a fertile land. The inhabitants always haveabundant amount of food. Unfortunately, it happened longtime ago before the lava of Mount Wauwau heaped it over. It

is said that many people were killed in the catastrophe. Meanwhile,the survivors moved out to a new place, hundreds miles from TanahLor. The years gone by, but the lava remained there. At the newplace, the survivors had grown into families. Their children hadgrown up and, yet, had never seen Tanah Lor.

Poor them.Another disaster happened for the second time. It’d been monthsof drought. Everyone had to walk long distance to get water.

Amongst the inhabitants there’s a strong and brave young mannamed La Hia. Every day he walked to get water that one day hebecame bored of it and asked his father, “What if we move out,Dad?”

His dad answered that Tanah Lor is the best place to livein. “However, the lava is still covering over the area,” La Hia

interrupted.Unexpectedly, his dad told him a story about an old man whovisited them a couple of years ago, after the Mount Wauwau erupted.The old man said there’s a pearl that can cool down and freeze

the lava. It’s located underneath theWhite Lake, at the summit of MountKayangan. The Snow Pearl, that’show he called it. A venomous snakeguarded the pearl. The old man alsomentioned that a golden rat lived inthe mountain and it could kill thesnake.

“I’ll go there,” said La Hia.His dad forbade him of doing so

and continued the story. Right afterthe old man came and brought thenews, many young men tried their

luck to get the pearl. Sadly to say,they never came back home.

The Snow Pearl

78

Page 80: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 80/82

Nevertheless, La Hiahad set his heart to go. Off hewent. Walking for some days,

he finally arrived at MountKayangan. He climbed it upand reached the peak five dayslater. Arrived there, he observedthe area and suddenly heard asqueak. Up high in the sky, hesaw an eagle firmly gripped afrightened little mouse. La Hiathen threw a stone toward theeagle. Being hurt, the eaglelet go the little mouse. La Hiaquickly caught the mouse.“Thank you, young man.You’ve saved my child. I oweyou,” an unknown voice said.

La Hia turned his head around and he saw a big golden rat on arock. La Hia immediately realized that he had found what he waslooking for. He put down the little mouse. Suddenly the goldenmouse asked him, “What can I do for you, young man?” La Hiatold him the whole story of his journey to Mount Kayangan. “Okay,I’ll help you,” replied the golden rat.

Along with the golden rat, La Hia went to the White Lake.The snake knew La Hia’s coming. Hissing furiously, the snakeapproached La Hia who stood still, observing. All of a sudden, thegolden rat that stood behind La Hia, attacked the snake. It was anoutstanding fight. The golden rat bit the snake.

The snake died. La Hia then jumped into the lake and doveto the bottom of it. The water felt so cold but he ignored it. Andfinally, he saw a white light that enlightened its surroundings. Hethen grabbed it fast and got out of the lake.

The pearl was indeed very cold. La Hia covered it using hisclothes. Thanking the golden rat, he went to Tanah Lor. Arriving ata hill near the place, La Hia then threw the pearl. The lava suddenlycooled.

La Hia, his father, and other inhabitants could live in TanahLor again afterwards. Houses were built. La Hia appointed theleader. They lived happily ever after.

79

Page 81: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 81/82

Ali Muakhir penulis cerita anak yang kreatif danproduktif. Dalam satu bulan, mampumenerbitkan 30 judul buku anak-anakdengan kualitas prima. Ale, begitu biasadipanggil, lahir pada 21 Januari di KotaTegal.

Ale berpengalaman menulis bukuanak-anak, editing (naskah, ilustrasi,dan desain), melahirkan konsepbuku baru, menemukan penulis-

penulis berbakat, dan manajemenpenerbitan.Ale menulis sejak usia belasan

tahun, prestasi di bidang tulismenulis ditorehkan pada saat Ale mengikuti

Sayembara Menulis Cerita Futuristik Anak Majalah Bobotahun 1999. Saat itu, penyuka sop kaki ini mendapat Juara II dengan cerpen

berjudul Ramuan Ajaib . Satu tahun kemudian, ia kembali mendapat Juara IIpada Sayembara Menulis Cerita Misteri Majalah Bobo tahun 2000, dengancerpen berjudul Rahasia Sekeping Logam .

Hingga saat ini, ayah dari tiga anak ini telah menerbitkan sekitar 300 judulbuku anak-anak. Buku-buku tersebut diterbitkan oleh penerbit besar sepertiDAR! Mizan, Syamil Kids (sekarang berubah nama menjadi LeemaKids), LittleSerambi, Tiga Serangkai, Chilpress (Salamadani), KafaPublishing, Iqra Media,BumiAksara Kids, dan beberapa penerbit yang siap menerbitkan karyanyaseperti Gema Insani Press, dan LingkarPena Kids.

Jika kalian ingin lebih mengenal Ale, lihat saja blognya di www.alimuakhir.multiply.com, atau kirim e-mail ke [email protected], atau sms ke081572146395

Endang Firdaus lahir di Jakarta 28 Desember1964. Sejak kecil hobinyamenulis. Jadi, tidak salah jika sekarang ini memilih menulis sebagai profesi.Kak Endang, begitu biasa disapa. Ia telah menulis ratusan judul cerita anakyang dimuat di banyak media anak-anak. Sebut saja, misalnya majalah Bobo,Mombi, Ananda, Tom Tom, Lembaran Kancil Pos Kota, Aku Anak Saleh, C’nS

Junior, dan Kids Fantasi.Selain itu, Kak Endang yang lulus dari Akademi Bahasa Asing dan suka

olahraga bola voli ini juga telah menerbitkan banyak buku. Sebut saja, misalnya,Omin Tidak Bisa Tidur (Dar! Mizan, 2006), Kisah-Kisah Kancil (Pustaka Putra

Khatulistiwa, 1995), Dongeng Lima Benua (Balai Pustaka 2001), dan Kisah Sebuah Truk (DAR! Mizan, 2006) yang masuk nominasi Adikarya Ikapi 2007.

P e n u l i s

Page 82: Favourite Stories for Boys

8/7/2019 Favourite Stories for Boys

http://slidepdf.com/reader/full/favourite-stories-for-boys 82/82

B o y s F a vo r i t e S t o r i e s f o r

B o y

F a v o r

i t e

S t o r i e s f o r

Apa yang dibutuhkan anak laki-laki pada masa pertumbuhannya? Selaingizi pada makanan yang baik, anak laki-laki juga membutuhkan cerita-cerita yang membuatnya lebih percaya diri dan bertanggung jawab.

Buku ini berisi cerita yang mengajarkan keberanian, kejujuran, ketabahan,dan kemandirian yang dibutuhkan anak laki-laki. Cerita tersebut sangatjarang ada di buku-buku lain. Jadi, buku ini sangat diperlukan. Selain tema-tema tersebut, buku ini juga;

- diilustrasi dengan sangat menarik sehingga melambungkanimajinasi,

- ditulis dengan bahasa yang ramah sehingga membuat anak lebihsantun,- diterbitkan dalam dua bahasa, bahasa Inggris dan bahasa

Indonesia sehingga menambah kosakata anak. Jika cerita-cerita dalam buku ini dibaca anak laki-laki terus menerus,

sikap dan langkahnya sebagai anak laki-laki akan terarah. Jadi, orangtuayang memiliki anak laki-laki layak memilih buku ini menjadi bacaan wajibuntuknya!

E n d a n

g F i r d a u s

“Cerita-cerita Ali sederhana,tetapi selalu menawarkan sesuatu yang berharga

bagi pendidikan anak-anak kita.” --Asma Nadia, Penulis dan CEO AsmaNadia Publishing House.

Bunda dari Adam dan Salsa

Fiksi/ Anak