FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

download FARMAKOTERAPI Epilepsy  .pdf

of 20

Transcript of FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    1/52

    © 2008 UCB, Inc. K4151-0108

    DR. Muhammad Yanis Musdja, M.Sc

    Stase Emergency

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    2/52

    Definisi Epilepsi :

    - Gangguan SSP yang ditandai dgterjadinya bangkitan ( seizure, fit, attack, spell  ) yang bersifat spontan

    ( unprovoked  ) dan berkala- Kejadian kejang yang terjadi

    berulang  (kambuhan)

    Kejang : manifestasi klinik dari

    aktivitas neuron yang berlebihan didalam korteks serebral

     Manifestasi klinik kejang sangatbervariasi tergantung dari daerah

    otak fungsional yang terlibat 2

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    3/52

    Profil EEG pada penderita epilepsi

    3

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    4/52

    Epidemiologi  Agak sulit mengestimasi jumlah kasus epilepsy   pada

    kondisi tanpa serangan, pasien terlihat normal dan semua

    data lab juga normal, selain itu ada stigma tertentu pada

    penderita epilepsy malu/enggan mengakui

    Insiden paling tinggi pada umur 20 tahun pertama,

    menurun sampai umur 50 th, dan meningkat lagi

    setelahnya terkait dg kemungkinan terjadinya penyakit

    cerebrovaskular Pada 75% pasien, epilepsy terjadi sebelum umur 18 th

    4

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    5/52

    Dampak penyakit  Aspek psikososial (masalah medik, psikologis, sosial, danekonomi

     Aspek medik : meningkatnya biaya perawatan, perlunya

    tenaga terlatih yang terampil, fasilitas teknik dantersedianya obat antiepilepsi (OAE)

     Aspek ekonomi : terbatasnya lapangan kerja,meningkatnya pengangguran

     Aspek psikologis : rasa cemas, kehilangan kepercayaan diri  Aspek sosial : stigma negatif tentang penyakit dan

    penderita

    5

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    6/52

    Prognosis Prognosis umumnya baik, 70 –  80% pasien  yang mengalamiepilepsy akan sembuh, dan kurang lebih separo pasien akanbisa lepas obat

    20 - 30%  mungkin akan berkembang menjadi epilepsi kronis  pengobatan semakin sulit   5 % di antaranya akantergantung pada orang lain dalam kehidupan sehari-hari

    Pasien dg lebih dari satu jenis epilepsi, mengalami retardasimental, dan gangguan psikiatri dan neurologik   prognosis

     jelek Penderita epilepsi memiliki tingkat kematian yg lebih tinggi

    daripada populasi umum

    6

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    7/52

    Lanjutan prognosis… Penyebab kematian pada epilepsi : Penyakit yg mendasarinya dimana gejalanya berupa

    epilepsi misal : tumor otak, stroke Penyakit yg tidak jelas kaitannya dg epilepsi yg ada misal :

    pneumonia

     Akibat langsung dari epilepsi : status epileptikus,kecelakaan sebagai akibat bangkitan epilepsi dan sudden

    un-expected death

    7

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    8/52

      tiologi

    Epilepsi mungkin disebabkan oleh:

    aktivitas saraf abnormal akibat proses patologis  yangmempengaruhi otak

    gangguan biokimia atau metabolik dan lesi mikroskopik di otak

    akibat trauma otak pada saat lahir  atau cedera lain pada bayi penyebab paling sering adalah asfiksi atau hipoksia 

     waktu lahir, trauma intrakranial waktu lahir, gangguan metabolik ,malformasi congenital pada otak, atau infeksi

    pada anak-anak dan remaja   mayoritas adalah epilepsyidiopatik, pada umur 5-6 tahun disebabkan karena febril

    pada usia dewasa penyebab lebih bervariasi   idiopatik,karena birth trauma, cedera kepala, tumor otak   (usia 30-50 th),penyakit serebro vaskuler  (> 50 th)

    8

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    9/52

    PatogenesisKejang disebabkan karena ada

    ketidakseimbangan antara pengaruh

    inhibisi dan eksitatori pada otak

    Ketidakseimbangan bisa terjadi karena :

    Kurangnya transmisi inhibitori Contoh: setelah pemberian antagonis

    GABA, atau selama penghentian

    pemberian agonis GABA (alkohol,

    benzodiazepin)

    Meningkatnya aksi eksitatori   

    meningkatnya aksi glutamat atau

    aspartat

    9

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    10/52

    Central transmitter substances

    10

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    11/52

    Diagnosis Pasien didiagnosis epilepsi jika mengalami serangan kejang

    secara berulang

    Untuk menentukan jenis epilepsinya, selain dari gejala,diperlukan berbagai alat diagnostik :

    EEG

    CT-scan

    MRI

    Lain-lain

     A CT or CAT scan (computed tomography)

    is a much more sensitive imaging

    technique than X-ray, allowing high

    definition not only of the bony structures,

    but of the soft tissues. 11

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    12/52

    Klasifikasi epilepsi Berdasarkan tanda klinikdan data EEG, kejang dibagi

    menjadi : kejang umum (generalized

    seizure)   jika aktivasi terjadi

    pd kedua hemisfere otak

    secara bersama-sama

    kejang parsial/focal    jika

    dimulai dari daerah tertentu

    dari otak

    12

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    13/52

    Kejang umum terbagi atas:

    Tonic-clonic convulsion = grand mal

    merupakan bentuk paling banyak terjadi

    pasien tiba-tiba jatuh, kejang, nafas terengah-engah, keluar air liur

    bisa terjadi sianosis, ngompol, atau menggigit lidah

    terjadi beberapa menit, kemudian diikuti lemah, kebingungan, sakit

    kepala atau tidur   Clonic seizure

     Tidak ada komponen tonik, terjadi kejang kelojot.

     Tonic seizure

     Tidak ada komponen klonik, otot – otot menjadi kaku 

    13

    http://www.epilepsy.org.my/generalized.htm

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    14/52

     Abscense attacks = petit mal  

     jenis yang jarang

    umumnya hanya terjadi pada masa anak-anak atau awal remaja

    penderita tiba-tiba melotot, atau matanya berkedip-kedip,dengan kepala terkulai

    kejadiannya cuma beberapa detik, dan bahkan sering tidakdisadari 

    Myoclonic seizure biasanya tjd pada pagi hari, setelah bangun tidur

    pasien mengalami sentakan yang tiba-tiba, kontraksi ototsebentar, cenderung menyebabkan luka pada wajah dan mulut

     Atonic seizure  

     jarang terjadi pasien tiba-tiba kehilangan

    kekuatan otot jatuh, tapi bisa

    segera recovered

    Petit mal 14

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    15/52

    Kejang parsial terbagi menjadi :

    Simple partial seizures

    pasien tidak kehilangan kesadaran terjadi sentakan-sentakan pada bagian tertentu dari tubuh

    Complex partial seizures

    pasien melakukan gerakan-gerakan tak terkendali: gerakan mengunyah,meringis, dll tanpa kesadaran

    Partial Seizure with secunder generalize

    Kejang parsial sederhana tonik-klonik, tonik, klonik.

    Kejang parsial 15

    http://www.epilepsy.org.my/complex.htmhttp://www.epilepsy.org.my/complex.htm

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    16/52

    Simple Partial Seizures

    16

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    17/52

    Complex Partial Seizures

    17

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    18/52

    asaran

    TerapiMengontrol supaya tidak terjadi kejang danmeminimalisasi adverse effect of drug

      Mencegah atau menurunkan lepasnya muatan listrik

    syaraf yang berlebihan   melalui perubahan padakanal ion atau mengatur ketersediaan neurotransmitter  

    StrategiTerapi

    18

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    19/52

    Prinsip umum terapi epilepsi: monoterapi  lebih baik   mengurangi potensi adverse effect ,

    meningkatkan kepatuhan pasien, tidak terbukti bahwa politerapi lebihbaik dari monoterapi dan biasanya kurang efektif karena interaksi antarobat justru akan mengganggu efektivitasnya dan akumulasi efeksamping dg politerapi

    hindari atau minimalkan penggunaan antiepilepsi sedatif    toleransi,efek pada intelegensia, memori, kemampuan motorik bisa menetapselama pengobatan

     jika mungkin, mulai terapi dgn satu antiepilepsi non-sedatif , jika gagalbaru diberi sedatif atau politerapi

    berikan terapi sesuai dgn jenis epilepsinya Memperhatikan risk-benefit ratio terapi

    Penggunaan obat harus sehemat mungkin dan sedapat mungkindalam jangka waktu pendek

    19

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    20/52

    mulai dengan dosis terkecil dan dapat ditingkatkan sesuai

    dg kondisi klinis pasien penting : kepatuhan pasien

    ada  variasi individual  terhadap respon obat antiepilepsi

     perlu pemantauan ketat dan penyesuaian dosis

     jika suatu obat gagal mencapai terapi yang diharapkan

     pelan-pelan dihentikan dan diganti dengan obat lain (jgn

    politerapi)

    lakukan monitoring kadar obat dalam darah   jika

    mungkin, lakukan penyesuaian dosis dgn melihat jugakondisi klinis pasien

    20

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    21/52

    Monitoring kadar obat dalam serum

    (TDM = Therapeutic Drug Monitoring )  Tujuan :

    Untuk mengevaluasi kepatuhan penderita

    Menilai faktor farmakokinetika dan farmakodinamika obat  

    menelusuri kemungkinan apabila terjadi kegagalan terapi

    Mengidentifikasi kadar obat yg efektif utk mengenali perubahan2 ygmungkin dpt menimbulkan kejang/bangkitan atau efek samping

    Menentukan obat apa yg kemungkinan dpt menimbulkan efek toksik

    apabila digunakan lebih dari satu macam obatKendala :

    Fasilitas & biaya pemeriksaan laboratorium

    21

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    22/52

    Pendekatan monoterapi  Tujuan utama : mengendalikan bangkitan epilepsi dg satu jenis obat Obat yg dipilih adl obat yg terbaik atau paling sesuai utk bangkitan tertentu dan

    penderita sendiri

     Apabila obat pertama jelas2 terbukti tdk efektif, maka obat jenis kedua harus

    diberikan Penghentian obat pertama secara mendadak tidak dianjurkan karena akan

    menimbulkan bangkitan ulang, penurunan dosis dianjurkan 20% dari dosis totalharian setiap 5 kali waktu paroh obat

    Dalam praktek pendekatan monoterapi mungkin sulit diterapkan secara konsistenmengingat perlu tenaga profesional, fasilitas laboratorium yg mendukung serta

    kerja sama yg baik antara penderita dan keluarga

    22

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    23/52

    Tatalaksana terapi Non farmakologi:

     Amati faktor pemicu

    Menghindari faktor pemicu (jika ada), misalnya : stress,

    OR, konsumsi kopi atau alkohol, perubahan jadwal

    tidur, terlambat makan, dll.

    Farmakologi : menggunakan obat-obat antiepilepsi

    23

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    24/52

    24

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    25/52

    Obat-obat anti epilepsiObat-obat yang meningkatkan inaktivasi kanal Na+:

    Inaktivasi kanal Na menurunkan kemampuan syaraf untuk menghantarkanmuatan listrik

    Contoh: fenitoin, karbamazepin, lamotrigin, okskarbazepin, valproat

    Obat-obat yang meningkatkan transmisi inhibitori GABAergik:

    agonis reseptor GABA meningkatkan transmisi inhibitori dg mengaktifkan kerjareseptor GABA contoh: benzodiazepin, barbiturat

    menghambat GABA transaminase konsentrasi GABA meningkat contoh: Vigabatrin

    menghambat GABA transporter memperlama aksi GABA contoh: Tiagabin

    meningkatkan konsentrasi GABA pada cairan cerebrospinal pasien mungkin dg

    menstimulasi pelepasan GABA dari non-vesikular pool contoh: Gabapentin

    25

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    26/52

    Pemilihan obat : Tergantung pada jenis epilepsinya

    Kejang

    parsial

    Kejang Umum (generalized seizures)

     Tonic-clonic Abscense Myoclonic,

    atonic

    Drug of

    choice

    Karbamazepin

    Fenitoin Valproat

     Valproat

    KarbamazepinFenitoin

    Etosuksimid

     Valproat

     Valproat

     Alternatives Lamotrigin

    Gabapentin

     Topiramat

     Tiagabin

    Primidon

    Fenobarbital

    Lamotrigin

     Topiramat

    Primidon

    Fenobarbital

    Clonazepam

    Lamotrigin

    Klonazepam

    Lamotrigin

     Topiramat

    Felbamat

    26

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    27/52

    Diagnosa positif

    Mulai pengobatan dg satu AED

    Pilih berdasar klasifikasi kejang

    dan efek samping

    Sembuh ? Ya

    Efek samping dapat ditoleransi ?

     Tidak Ya

     Turunkan dosisKualitas hidup

    optimal ?

     Ya  Tidak

    Lanjutkan

    terapi

     Tidak

    Efek samping dapat ditoleransi ?

     Tingkatkan dosis  Turunkan dosis Tambah AED 2

     Tidak Ya

    Sembuh?Hentikan AED1

     Tetap gunakan

     AED2

    Pertimbangkan,

     Atasi dg tepat Ya  Tidak

    lanjutlanjut

     ALGORITMA

    TATALAKSANA

    EPILEPSI

    27

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    28/52

    lanjutan

    Lanjutkan

    terapi

     Tidak sembuh

     Tidak kambuh

    Selama > 2 th ?

    ya tidak

    Hentikan

    pengobatan

    Kembali ke

     Assesment

    awal

    Efek samping dapat ditoleransi ?

     Ya Tidak

    Hentikan AED yang tdk efektif, Tambahkan AED2 yang lain

     Tingkatkan dosis AED2, cek interaksi,

    Cek kepatuhan

    Sembuh ?

     Tidak Ya

    Lanjutkan terapi Rekonfirmasi diagnosis,

    Pertimbangkan pembedahan

     Atau AED lain

    28

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    29/52

    Status epileptikus Kejang umum yang terjadi selama 5 menit atau lebih atau

    kejadian kejang 2 kali atau lebih tanpa pemulihan

    kesadaran di antara dua kejadian tersebut Merupakan kondisi darurat yg memerlukan pengobatan

    yang tepat untuk meminimalkan kerusakan neurologik  

    permanen maupun kematian

    29

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    30/52

    Etiologi

     Tipe 1(tidak ada lesi struktural)

    Infeksi

    Infeksi CNS Gangguan metabolik

     Turunnya level AED

     Alkohol

    Idiopatik

     Tipe 2( Ada lesi struktural)

     Anoksia/hipoksia

     Tumor CNS

    CVA

    Overdose obat

    Hemoragi

     Trauma

    30

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    31/52

    Terapi ? Non-farmakologi:

     Tanda-tanda vital dipantau

    Pelihara ventilasi

    Berikan oksigen

    Cek gas darah utk memantau asidosis respiratory atau metabolik

    Kadang terjadi hipoglikemi berikan glukosa

    Farmakologi : dengan obat-obatan

    31

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    32/52

     Algoritma tatalaksana pada status epileptikus

    32

    http://content.nejm.org/content/vol338/issue14/images/large/07f1.jpeghttp://content.nejm.org/content/vol338/issue14/images/large/07f2.jpeg

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    33/52

    33

    http://content.nejm.org/content/vol338/issue14/images/large/07f2.jpeghttp://content.nejm.org/content/vol338/issue14/images/large/07f2.jpeg

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    34/52

    Profil obat Karbamazepin (carbamazepin)Dimetabolisme di livercarbamazepin – 10, 11 – epoxide

    (metabolit aktif) 

     Antikonvulsan

    Neurotoksisitas ES : mual, bingung, mengantuk,pandangan kabur, ataksia

    ES jarang : agranulositosis

    Kons serum meningkat linier dg dosis (beda dg fenitoin)

    34

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    35/52

    Fenitoin

     Terhidroksilasi di liver mell sistem penjenuhan enzim,kec metab bervariasi antar individu

    Diperlukan sampai 20 hari u mencapai kadar level stabilsesudah perub dosisshg perlu dicegah ↑ dosis secara

    gradual atau sampai tjd tanda gangg serebral (nistagmus,ataksia, pergerakan involuntar)

    Perlu monitoring kons serum scr ketat ↑ dosis kecilmenghasilkan kadar toksik obat dlm serum

    ES lain : hipertrofi gusi, jerawat, kulit berlemak, gambaranmuka kasar dan hirsutism

    35

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    36/52

    Lamotrigin

    Dapat digunakan dlm btk tunggal, spt fenitoin dg ES<

    ES : pandangan kabur, bingung, mengantuk

    Reaksi kulit seriusterutama pd anak kecil

    36

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    37/52

    Fenobarbital

    Kmk sama efektifnya dg karbamazepin & fenitoin pdpengobatan kejang tonik-klonik dan parsial, ttp ES sedatif>

     Toleransi tjd pd pemakaian jangka panjang dan withdrawl scrtiba2 yg dpt memicu status epileptikus.

    ES : simptom serebral (sedasi, ataksia, nistagmus),mengantuk (pd dws), dan hiperkinesia pd anak2

    Primidon dimetab mjd metabolit aktif antikonvulsan, salahsatunya adl fenobarbital

    37

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    38/52

     Vigabatrin, gabapentin, dan topiramat

    Digunakan sbg : “ add-on” drugs pd penderita epilepsi yg tdkmencapai efek baik dg obat antiepilepsi lain

     Vigabatrin sedikit / jarang digunakan krn dpt mengurangidaerah pandang (visual fields) sampai 1/3 penderita

    Gabapentin & karbamazepin juga digunakan utk mengobatinyeri neuropatik (shooting & stabbing) yg krg beresponthdp analgesik konvensional

    38

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    39/52

    Ethosuximide

    Hanya efektif pd pengobatan kejang mioklonik(tanpa efek kehilangan kesadaran)

    39

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    40/52

     Valproat

    Keuntungan : risiko sedatif

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    41/52

    Benzodiazepin : Clonazepam

     Antikonvulsan poten, efektif pd absences , tonic-clonicseizures  & myoclonic seizures

    Bersifat sedatif dan toleransi kuat dimana tjd pada

    pemberian oral yg lama

    41

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    42/52

    Pemberian obat antiepilepsi

     pada anak  Terjadi defisiensi kognitif spesifik akibat : bangkitan epilepsi, faktoretiologi, munculnya bangkitan pada usia dini, sering mengalamibangkitan, dan obat antiepilepsi

    Pengaruh beberapa obat antiepilepsi : Fenobarbital →hiperaktif  

    Fenitoin (dosis tinggi)→enselofati progresif, retardasi mental danpenurunan kemampuan membaca

    Karbamazepin dan asam valproat →gangguan kognitif ringan   Valproat (dosis tinggi)→mengganggu fungsi motorik  

    42

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    43/52

    Efek obat antiepilepsi pada

    anak  Jurnal Pediatr Neurol. th 2006 : obat2 antiepilepsi

    (asam valproat, carbamazepin, oxcarbazepin) dapat

    menurunkan densitas tulang pada anak. Perlu monitoring pemakaian jangka panjang pada

    anak, di samping perlu dipertimbangkan pemberiansuplemen utk tulang.

    43

    P ti b k i

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    44/52

    Pertimbangan pemakaian

     pada wanita Estrogenmenghambat reseptor GABA, mempotensiasiaktivitas glutaminergik Progesteronefeknya berlawanan dg estrogen dan

    mempotensiasi aktivitas reseptor GABA & mengurangi kec

    neuronal discharge Obat2 antiepilepsi terutama induser enzim metab hepatik

     juga pengaruhi hormon dg peningkatan metab hormonsteroid & menginduksi produksi hormon seks terikatglobulin shg menyebabkan penurunan fraksi hormon

    steroid yg tak terikat ( unbond  ) mengurangi efikasihormon

    44

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    45/52

    Contoh aplikasi klinisObat2 antiepilepsi gol enzym – inducer misaltopiramat menyebabkan kegagalan oral

    kontrasepsi pd wanitashg perlu dosis oralkontrasepsi yg tinggi (≥ 50 μg)

    45

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    46/52

    Sedang valproat, BZ dan sebag besar antiepilepsi baru yg

    non enzyme– 

     inducer tidak punya efek tsb

    Pd sebag besar wanita epilepsi kecenderungan kejang

    meningkat pd masa menstruasi ( catamenial seizures  ) dan

    saat ovulasi hal ini berhub dg progesteron withdrawl &

    perub rasio estrogen – progesteron, pada kondisi ini lebih

    baik dg obat antiepilepsi konvensional

    46

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    47/52

    Pada kehamilan Akibat epilepsi pd kehamilan :Kejang maternal25 – 30% penderita

    Komplikasi kehamilan

    ES pd fetus meliputi penyakit dan obat antiepilepsi

    47

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    48/52

    Kejang maternalakibat efek lgs pd seizures

    threshold  dan penurunan kons obat antiepilepsi dlm

    serum terkait dg peningkatan klirens obat, protein

    binding, disposisi obat dll pd kehamilan

    48

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    49/52

    Efek obat antiepilepsi pd kehamilan malformasi

    kongenitalBarbiturat & fenitoin congenital heart malformation ,

    orofacial clefts & malformasi lain

     Valproat & carbamazepinspina bifida (neural tube defect)& hypospadias

    ES pd kehamilan yg bukan akibat obat antiepilepsi :hambatan pertumbuhan, psikomotor, retardasi mental,BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah)

    49

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    50/52

    Penghentian pengobatan epilepsi

     Tergantung jenis bangkitan / kejang dan prognosis epilepsi

     Jenis bangkitan untuk memperkirakan tingkatkekambuhan, misalnya :

    Epilepsi absence atau petit mal →tingkat kekambuhanrendah

    Berturut-turut makin tinggi tingkat kekambuhan : klonik

    atau mioklonik, kejang tonik-klonik, parsial sederhana danparsial kompleks, selanjutnya kejang yang terdiri dari lebihdari satu jenis

    50

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    51/52

     Jika terapi farmakologi gagal, bagaimana ?

    Perlu dipertimbangkan terapi operatif (terutama utkepilepsi refrakter/kambuhan)

     Yang paling aman & efektif : reseksi lobus temporal bagiananterior, jenis yang lain : reseksi korteks otak,hemisferektomi, pembedahan korpus kalosum, reseksimultilobar pada bayi

    Lebih kurang 70-80% penderita yg mengalami operasiterbebas dari bangkitan, walaupun beberapa diantaranyaharus tetap minum obat

    51

  • 8/19/2019 FARMAKOTERAPI Epilepsy .pdf

    52/52

     

    Terima kasih