EVALUASI PENGENDALIAN PELAKSANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK ...

10
PROKONS: Jurnal Teknik Sipil ISSN: 1978-1784 Vol. 10, No. 1 (Februari), Halaman 1 10 EVALUASI PENGENDALIAN PELAKSANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK PERPIPAAN DI KOTA MALANG Adiman Fariyadin 1 , M. Ruslin Anwar 2 , Indradi Wijatmiko 3 1,2,3 Program Magister Teknik, Minat Manajemen Konstruksi Universitas Brawijaya Malang Jl. MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia Abstract The construction project is a series of activities carried out only one time and is generally short-term. In a series of activities, there is a process that is processing the project resources becoming an activity results in the form of the building. The process that occurs in a series of these activities would involve related parties, either directly or indirectly. The definition of project management according to Ervianto (2005) is all the planning, execution, control and coordination of a project from the beginning (the idea) to berakhirya project to ensure the timely implementation of the project, right cost and right quality. The results of the analysis of cost control, time and resources on a pipeline project Malang using Earned Value indicates delays in the work on the planned time, but the cost is still below the budgeted costs or in other words, the project did not suffer losses, the project can be completed by the time work 20 weeks or later 42 days from the planned time and 12 days later than the time of realization. While the lower cost Rp. 398,159,830 of the budgeted costs. The results of the project's working time scheduling with Repetitive scheduling method that the project can be completed on day 62 or 16 days sooner than the planned time. Keywords: Repetitive scheduling Method, Evaluation Control, Scheduling, Earned Value Pendahuluan Pada masa sekarang ini, industri konstruksi merupakan suatu industri ekonomi nasional yang berhubungan dengan persiapan lahan dan pembangunan, percepatan dan perbaikan bangunan, struktur dan properti lain. Atas dasar itu, industri konstruksi merupakan salah satu industri yang paling berkembang diseluruh dunia. Pertumbuhan konstruksi industri sejalan dengan pertumbuhan di suatu negara. Menurut Halpin (1998) yang dikutip oleh Widiasanti & Lenggogeni, sektor-sektor berbeda dari industri konstruksi menunjukkan pola pertumbuhan yang berbeda diseluruh dunia seperti industri konstruksi menyumbangkan nilai yang sangat besar pada pendapatan per kapita dunia, yaitu sekitar 1/10 dari GDP dunia. Proyek pemerintah adalah semua kegiatan pengadaan barang/jasa pemerintah yang dibiayai dengan APBN/APBD. Bagi pihak pemerintah sendiri, kegiatan-kegiatan ini umumnya tidak berorientasi profit karena hakikatnya ditujukan untuk mendukung kelancaran tugas-tugas pemerintah, memperlancar dan meningkatkan mutu pelayanan publik, serta untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang telah, sedang dan akan terjadi pada masyarakat. Dengan demikian melalui peran masingmasing, baik pemerintah maupun masyarakat sangat berkepentingan untuk memberikan kontribusi terbaik dalam setiap pelaksanaan pengadaan barang/jasa tersebut. Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis pengendalian biaya, waktu serta penggunaan sumber daya pada proyek perpipaan di kota Malang dengan menggunakan Earned Value Concept. 2. Membuat jadwal waktu kerja pada proyek perpipaan di kota Malang dengan menggunakan Repetitive Scheduling Method (RSM). Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Analisis kinerja biaya, waktu dan penggunaan sumber daya menggunakan perhitungan metode Earned Value. 2. Analisis besarnya perkiraan biaya akhir proyek dan perkiraan waktu penyelesaian yang dibutuhkan untuk dibandingkan dengan kondisi sesungguhnya. Pada tahap ini dilakukan dua kondisi, yaitu pada minggu dengan kondisi kemajuan pekerjaan dibawah 50% dan diatas 50%. 3. Dalam penelitian ini menggunakan metode Repetitive Scheduling Method (RSM) untuk membuat penjadwalan waktu kerja proyek. 4. Pada penjadwalan dengan menggunakan Repetitive Scheduling Method (RSM) tidak membahas biaya proyek. 5. Analisis dilakukan pada proyek perpipaan dengan paket pekerjaan di daerah kota Malang.

Transcript of EVALUASI PENGENDALIAN PELAKSANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK ...

Page 1: EVALUASI PENGENDALIAN PELAKSANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK ...

PROKONS: Jurnal Teknik Sipil ISSN: 1978-1784

Vol. 10, No. 1 (Februari), Halaman 1 – 10

EVALUASI PENGENDALIAN PELAKSANAAN DAN PENJADWALAN

PROYEK PERPIPAAN DI KOTA MALANG

Adiman Fariyadin1, M. Ruslin Anwar

2, Indradi Wijatmiko

3

1,2,3

Program Magister Teknik, Minat Manajemen Konstruksi Universitas Brawijaya Malang

Jl. MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia

Abstract

The construction project is a series of activities carried out only one time and is generally short-term. In a series

of activities, there is a process that is processing the project resources becoming an activity results in the form of

the building. The process that occurs in a series of these activities would involve related parties, either directly or

indirectly. The definition of project management according to Ervianto (2005) is all the planning, execution, control

and coordination of a project from the beginning (the idea) to berakhirya project to ensure the timely

implementation of the project, right cost and right quality. The results of the analysis of cost control, time and

resources on a pipeline project Malang using Earned Value indicates delays in the work on the planned time, but

the cost is still below the budgeted costs or in other words, the project did not suffer losses, the project can be

completed by the time work 20 weeks or later 42 days from the planned time and 12 days later than the time of

realization. While the lower cost Rp. 398,159,830 of the budgeted costs. The results of the project's working time

scheduling with Repetitive scheduling method that the project can be completed on day 62 or 16 days sooner than

the planned time.

Keywords: Repetitive scheduling Method, Evaluation Control, Scheduling, Earned Value

Pendahuluan

Pada masa sekarang ini, industri konstruksi

merupakan suatu industri ekonomi nasional yang

berhubungan dengan persiapan lahan dan

pembangunan, percepatan dan perbaikan bangunan,

struktur dan properti lain. Atas dasar itu, industri

konstruksi merupakan salah satu industri yang paling

berkembang diseluruh dunia. Pertumbuhan konstruksi

industri sejalan dengan pertumbuhan di suatu negara.

Menurut Halpin (1998) yang dikutip oleh Widiasanti

& Lenggogeni, sektor-sektor berbeda dari industri

konstruksi menunjukkan pola pertumbuhan yang

berbeda diseluruh dunia seperti industri konstruksi

menyumbangkan nilai yang sangat besar pada

pendapatan per kapita dunia, yaitu sekitar 1/10 dari

GDP dunia.

Proyek pemerintah adalah semua kegiatan

pengadaan barang/jasa pemerintah yang dibiayai

dengan APBN/APBD. Bagi pihak pemerintah sendiri,

kegiatan-kegiatan ini umumnya tidak berorientasi

profit karena hakikatnya ditujukan untuk mendukung

kelancaran tugas-tugas pemerintah, memperlancar dan

meningkatkan mutu pelayanan publik, serta untuk

menyelesaikan berbagai persoalan yang telah, sedang

dan akan terjadi pada masyarakat. Dengan demikian

melalui peran masing–masing, baik pemerintah

maupun masyarakat sangat berkepentingan untuk

memberikan kontribusi terbaik dalam setiap

pelaksanaan pengadaan barang/jasa tersebut.

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis pengendalian biaya, waktu serta

penggunaan sumber daya pada proyek perpipaan di

kota Malang dengan menggunakan Earned Value

Concept.

2. Membuat jadwal waktu kerja pada proyek

perpipaan di kota Malang dengan menggunakan

Repetitive Scheduling Method (RSM).

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Analisis kinerja biaya, waktu dan penggunaan

sumber daya menggunakan perhitungan metode

Earned Value.

2. Analisis besarnya perkiraan biaya akhir proyek dan

perkiraan waktu penyelesaian yang dibutuhkan

untuk dibandingkan dengan kondisi sesungguhnya.

Pada tahap ini dilakukan dua kondisi, yaitu pada

minggu dengan kondisi kemajuan pekerjaan

dibawah 50% dan diatas 50%.

3. Dalam penelitian ini menggunakan metode

Repetitive Scheduling Method (RSM) untuk

membuat penjadwalan waktu kerja proyek.

4. Pada penjadwalan dengan menggunakan Repetitive

Scheduling Method (RSM) tidak membahas biaya

proyek.

5. Analisis dilakukan pada proyek perpipaan dengan

paket pekerjaan di daerah kota Malang.

Page 2: EVALUASI PENGENDALIAN PELAKSANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK ...

Evaluasi Pengendalian Pelaksanaan dan ….

2

Manajemen Proyek

Definisi manajemen proyek menurut Ervianto

(2005) adalah semua perencanaan, pelaksanaan,

pengendalian dan koordinasi suatu proyek dari awal

(gagasan) hingga berakhirya proyek untuk menjamin

pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat biaya

dan tepat mutu. Sedangkan menurut H. Kerzner

(1982) yang dikutip Iman Soeharto (1999),

manajemen proyek adalah merencanakan,

mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan

sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran

jangka pendek yang telah ditentukan.

Organisasi Proyek Pemerintah

Sesuai dengan aturan yang berlaku untuk

menyeleggarakan proyek konstruksi dibentuk

organisasi yang disebut Tim Pengelola Proyek yang

dipimpin oleh Pimpinan Proyek atau Pemimpin

Bagian Proyek. Tim Pengelola Proyek berfungsi

membantu sekaligus mewakili Departemen atau

Lembaga Pemegang Mata Anggaran (PMA) dalam

melaksanakan pengelolaan kegiatan konstruksi pada

setiap tahap penyelenggaraan, baik ditingkat program

maupun operasional. Selanjutnya ditentukan pula

bahwa didalam struktur organisasi Tim Pengelola

Proyek, Pemimpin Proyek dibantu oleh jajaran staf

yang terdiri dari para pengelola keuangan,

administrasi, dan teknis proyek (Dipohusodo, 1996).

Pengendalian Proyek

Menurut R.J Mocker (1972) yang dikutip oleh

Husen, pengendalian didefinisikan sebagai usaha yang

sistematis untuk menentukan standar yang sesuai

dengan sasaran dan tujuan perencanaan, merancang

system informasi, membandingkan pelaksanaan

dengan standar, menganalisis kemungkinan

penyimpangan, kemudian melakukan tindakan koreksi

yang diperlukan agar sumber daya dapat digunakan

secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai

sasaran dan tujuan.

Kinerja Proyek

Kinerja proyek adalah bagaimana cara kerja

proyek tersebut dengan membandingkan hasil kerja

dengan perkiraan cara kerja pada kontrak kerja yang

disepakati oleh pihak pemilik dan kontraktor

pelaksana. Untuk mengetahui kinerja proyek baik atau

tidak maka diperlukan tindakan pengendalian. Salah

satu cara untuk mengukur kinerja proyek dapat

digunakan metode identifikasi varians atau Earned

Value Method (Metode Nilai Hasil).

Konsep Nilai Hasil (Earned Value)

Salah satu dalam melaksanakan pengendalian

biaya dan jadwal dikenal dengan metode Konsep Nilai

Hasil atau Earned Value Method. Konsep ini

merupakan suatu konsep perhitungan anggaran biaya

sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan

(budgeted cost of work performed).

Ada 3 (tiga) elemen dasar yang menjadi acuan

dalam menganalisis kinerja dari proyek berdasarkan

Metode Earned Value. Ketiga elemen tersebut adalah

sebagai berikut:

1. BCWS (budgeted cost of work scheduled)

2. BCWP (budgeted cost of work performed)

3. ACWP (actual cost of work performed)

Eelemen-elemen tersebut dapat digunakan untuk

menganalisis kinerja proyek, yang meliputi:

- Varians biaya dan jadwal

- Indeks produktivitas

- Prakiraan penyelesaian proyek

Repetitive Scheduling Method (RSM)

Adalah suatu metode penjadwalan yang pada

umumnya dipergunakan untuk proyek yang memiliki

kegiatan berulang. Penjadwalan RSM dipresentasikan

oleh grafik seperti dalam pembuatan rencana X-Y dari

seri produksi garis yang mungkin atau bias

memisahkan satu sama lain atau bertemu tergantung

pada relatif kemiringannya. RSM juga memperkenal-

kan deretan pengontrol kegiatan yang menjadi konsep

baru untuk faktor yang menentukan lama proyek.

Deretan ini termasuk kegiatan antara control point

(Cp) dalam urutan unit produksi garis dan

memperpanjang dari dimulainya proyek sampai

proyek selesai. Metode ini mampu memperlihatkan

pemanfaatan sumber daya, baik berupa tenaga kerja,

peralatan maupun bahan tanpa terputus.

METODE PENELITIAN

Obyek dan Lokasi Penelitian

Adapun yang menjadi obyek dalam penelitian ini

adalah proyek perpipaan di kota Malang. Adapun

lokasinya yaitu di Buring KH Malik Dalam, Jl.

Mayjend Sungkono, Jl. Raya Sempal Wadak, Jl.

Sawahan sanan tlogowaru selatan – kedungkandang,

Puri cempaka putih, Jl. Kolonel sugiono (mergosono)

Gg. V RW 03 Kec. Kedungkandang.

Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis data diuraikan

sebagai berikut:

1. Kinerja biaya, waktu dan penggunaan sumber daya

pada proyek perpipaan di kota Malang dianalisis

dengan menggunakan metode Earned Value.

Adapun elemen dasar yang menjadi acuan dalam

menganalisis kinerja dari proyek berdasarkan Metode

Earned Value adalah:

- BCWS=budgeted cost of work scheduled

BCWS Perminggu = % Bobot Rencana Mingguan

x Nilai Kontrak

- BCWP=budgeted cost of work performed

BCWP Perminggu = % Bobot Realisasi Mingguan

x Nilai Kontrak

- ACWP = actual cost of work performed

Page 3: EVALUASI PENGENDALIAN PELAKSANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK ...

Evaluasi Pengendalian Pelaksanaan dan ….

3

Adalah jumlah biaya aktual dari pekerjaan yang

telah dilaksanakan

Elemen-elemen tersebut adalah untuk menganalisis

kinerja proyek yang meliputi:

- Varians:

a. Biaya (Cost Variance – CV)

CV = EV - AC atau

CV = BCWP – ACWP

b. Jadwal (Schedule Variance - SV)

SV = EV – PV atau

SV = BCWP – BCWS

- Indeks Kinerja:

a. Biaya (Cost Performance Index – CPI)

CPI = EV / AC atau

CPI = BCWP / ACWP

b. Waktu (Schedule Performance Index – SPI)

SPI = EV / PV atau

SPI = BCWP / BCWS

- Perkiraan biaya total tersebut dinyatakan dalam

rumus:

EAC = AC + ETC

Untuk penyelesaian pekerjaan masih dibawah

50%, maka:

ETC = (BAC – EV)

Bila penyelesaian pekerjaan pada saat pelaporan

sudah lebih dari 50%, maka:

ETC = (𝐵𝐴𝐶−𝐸𝑉)

𝐶𝑃𝐼

Dimana:

BAC = Basic of Budgeted Cost at Completion

(Biaya akhir yang dianggarkan)

ETC = Estimate to Complete (Biaya untuk

pekerjaan yang tersisa)

CPI = Cost Performance Indeks (Indeks

Knerja Biaya)

- Perkiraan Waktu Penyelesaian Proyek (Time

Estimate /TE)

TE = 𝐴𝑇𝐸 + [𝑂𝐷− 𝐴𝑇𝐸𝑥𝑆𝑃𝐼 ]

𝑆𝑃𝐼

Dimana:

TE = Time Estimated (Perkiraan Waktu

Penyelesaian)

ATE = Actual Time Expended (Waktu Yang

Telah Ditempuh)

OD = Original Duration (Waktu Yang

Direncanakan)

2. Penjadwalan waktu kerja pada proyek perpipaan di

kota Malang dianalisis dengan menggunakan

Repetitive Scheduling Method (RSM).

Adapun langkah-langkahnya adalah menentukan

hubungan antar setiap kegiatan pada setiap unit

terlebih dahulu, dapat digunakan metode CPM atau

PDM. Setelah itu kegiatan-kegiatan tersebut

digambarkan dalam bentuk bar-chart, sehingga urutan

kegiatan dengan jelas dipahami. Dan terakhir barchart

yang sudah terbentuk digambarkan pada diagram

RSM.

Analisis Earned Value Method

Analisis Pengendalian Biaya dan Waktu

Proyek perpipaan di Kota Malang dikerjakan pada

tahun 2013. Pada saat dilakukan penelitian pekerjaan

tersebut sudah selesai dikerjakan. Berdasarkan data-

data yang diperoleh dilapangan berupa RAB, Laporan

kemajuan pekerjaan, dan buku kas proyek maka hasil

analisis BCWS, BCWP, dan ACWP proyek perpipaan

di Kota Malang adalah sebagai berikut:

1. BCWS

Tabel 1. BCWS Proyek Perpipaan di Kota Malang (dalam rupiah)

Bulan Minggu

ke Periode

Bobot BCWS

Rencana

Mingguan

Rencana

Komulatif

Per Minggu

(Rp) Komulatif (Rp)

September 1 26 - 2 0,09 0,09 14,682,500 14,682,500

Oktober 2 3 - 9 0,29 0,39 46,929,497 61,611,997

3 10 - 16 2,65 3,04 423,374,516 484,986,513

4 17 - 23 7,21 10,25 1,150,289,766 1,635,276,279

5 24 - 30 10,22 20,47 1,630,530,956 3,265,807,235

November 6 31 - 6 11,39 31,86 1,817,184,360 5,082,991,596

7 7 - 13 11,38 43,24 1,816,299,974 6,899,291,570

8 14 - 20 13,18 56,43 2,103,667,019 9,002,958,588

9 21 - 27 13,13 69,56 2,095,503,258 11,098,461,846

Desember 10 28 - 4 12,86 82,42 2,051,568,045 13,150,029,891

11 2 - 8 15,84 98,26 2,527,535,487 15,677,565,378

12 9 - 15 1,74 100 277,881,720 15,955,447,098

13 16 - 22 0,00 100 0,00 15,955,447,098

(Sumber: Data PT. Kartika Ekayasa dan Hasil Perhitungan)

Page 4: EVALUASI PENGENDALIAN PELAKSANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK ...

Evaluasi Pengendalian Pelaksanaan dan ….

4

2. BCWP

Tabel 2. BCWP Proyek Perpipaan di Kota Malang (dalam rupiah)

Bulan Minggu

ke Periode

Bobot BCWP

Realisasi

Mingguan

Realisasi

Komulatif

Per Minggu

(Rp) Komulatif (Rp)

September 1 26 - 2 0,00 0,00 0,00 0,00

Oktober 2 3 - 9 0,08 0,08 12,764,358 12,764,358

3 10 - 16 0,00 0,08 0,00 12,764,358

4 17 - 23 0,01 0,09 1,595,545 14,359,902

5 24 - 30 1,45 1,54 231,353,983 245,713,885

November 6 31 - 6 4,03 5,57 643,004,518 888,718,403

7 7 - 13 22,86 28,43 3,647,415,207 4,536,133,610

8 14 - 20 29,54 57,97 4,713,239,073 9,249,372,683

9 21 - 27 4,86 62,83 775,434,729 10,024,807,412

Desember 10 28 - 4 10,03 72,86 1,600,331,344 11,625,138,756

11 2 - 8 11,53 84,39 1,839,663,050 13,464,801,806

12 9 - 15 3,93 88,32 627,049,071 14,091,850,877

13 16 - 22 2,13 90,45 339,851,023 14,431,701,901

14 23- 29 1,10 91,55 175,509,918 14,607,211,819

Januari 15 30 - 5 0,00 91,55 0,00 14,607,211,819

16 6 – 12 0,56 92,11 89,350,504 14,696,562,322

17 12 - 18 2,14 94,25 341,446,568 15,038,008,890

18 19 - 25 5,75 100 917,438,208 15,955,447,098

(Sumber: Data PT. Kartika Ekayasa dan Hasil Perhitungan)

3. ACWP

Tabel 3. ACWP Proyek Perpipaan di Kota Malang (dalam rupiah)

Bulan Minggu

ke Periode

ACWP

Per Minggu

(Rp)

Komulatif

(Rp)

September 1 26 - 2 1,200,000 1,200,000

Oktober 2 3 - 9 13,550,000 14,750,000

3 10 - 16 3,008,900 17,758,900

4 17 - 23 9,987,600 27,746,500

5 24 - 30 287,652,000 315,398,500

November 6 31 - 6 1,450,945,000 1,766,343,500

7 7 - 13 3,987,245,000 5,753,588,500

8 14 - 20 3,567,235,000 9,320,823,500

9 21 - 27 887,095,000 10,207,918,500

Desember 10 28 - 4 900,450,000 11,108,368,500

11 2 - 8 1,687,950,000 12,796,318,500

12 9 - 15 765,006,500 13,561,325,000

13 16 - 22 145,687,000 13,707,012,000

14 23- 29 268,977,500 13,975,989,500

Januari 15 30 - 5 76,321,000 14,052,310,500

16 6 – 12 145,000,650 14,197,311,150

17 12 - 18 465,432,100 14,662,743,250

18 19 - 25 765,008,900 15,427,752,150

(Sumber: Data PT. Kartika Ekayasa dan Hasil Perhitungan)

Berdasarkan hasil perhitungan BCWS, BCWP dan

ACWP maka dapat diketahui kinerja proyek yaitu

biaya dan waktu saat pelaporan. Hasil perhitungan

besarnya nilai Varian Biaya (CV) dan Varian Waktu

(SV) dapat dilihat pada Tabel 4.

Page 5: EVALUASI PENGENDALIAN PELAKSANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK ...

Evaluasi Pengendalian Pelaksanaan dan ….

5

Tabel 4. Cost Varians dan Schedule Varians Proyek Perpipaan di Kota Malang (dalam rupiah)

Bulan Minggu

ke Periode BCWS BCWP ACWP CV SV

September 1 26 - 2 14,682,500 0,00 1,200,000 -1200000 -14682500

Oktober 2 3 - 9 61,611,997 12,764,358 14,750,000 -1985642 -48847639

3 10 - 16 484,986,513 12,764,358 17,758,900 -4994542 -472222156

4 17 - 23 1,635,276,279 14,359,902 27,746,500 -13386598 -1620916377

5 24 - 30 3,265,807,235 245,713,885 315,398,500 -69684615 -3020093350

November 6 31 - 6 5,082,991,596 888,718,403 1,766,343,500 -877625097 -4194273192

7 7 - 13 6,899,291,570 4,536,133,610 5,753,588,500 -1217454890 -2363157960

8 14 - 20 9,002,958,588 9,249,372,683 9,320,823,500 -71450817 246414095

9 21 - 27 11,098,461,846 10,024,807,412 10,207,918,500 -183111088 -1073654434

Desember 10 28 - 4 13,150,029,891 11,625,138,756 11,108,368,500 516770256 -1524891135

11 2 - 8 15,677,565,378 13,464,801,806 12,796,318,500 668483306 -2212763572

12 9 - 15 15,955,447,098 14,091,850,877 13,561,325,000 530525877 -1863596221

13 16 - 22 15,955,447,098 14,431,701,901 13,707,012,000 724689901 -1523745198

14 23- 29 15,955,447,098 14,607,211,819 13,975,989,500 631222319 -1348235280

Januari 15 30 - 5 15,955,447,098 14,607,211,819 14,052,310,500 554901319 -1348235280

16 6 – 12 15,955,447,098 14,696,562,322 14,197,311,150 499251172 -1258884776

17 12 - 18 15,955,447,098 15,038,008,890 14,662,743,250 375265640 -917438208

18 19 - 25 15,955,447,098 15,955,447,098 15,427,752,150 427694948 0,00

(Sumber: Data PT. Kartika Ekayasa dan Hasil Perhitungan)

Berdasarkan Tabel 4, maka prosentase hasil

perhitungan CV dan SV dapat dijelaskan berikut ini:

Tabel 5. Prosentase hasil CV dan SV

Dari hasil perhitungan diatas, dapat kita lihat bahwa

ada 8 minggu atau 44,44% pekerjaan nilai SV

negative dan CV negative, 1 minggu atau 5,56%

pekerjaan nilai SV positive dan CV negative, 8

minggu atau 44,44% pekerjaan nilai SV negative dan

CV positive, 1 minggu atau 5,56% pekerjaan nilai SV

sama dengan nol dan CV positive. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa mayoritas pekerjaan mengalami

keterlambatan dan untuk pengeluaran di minggu ke 1

sampai minggu ke 9 lebih besar dari pada anggaran.

Kategori Minggu

Ke

Jumlah

Minggu Prosentase Penjelasan

SV Negatif,

CV Negatif

1-7, 9 8 44,44 Pekerjaan selesai

terlambat dan menelan

biaya lebih tinggi

daripada anggaran

SV Positif,

CV Negatif

8 1 5,56 Pekerjaan terlaksana

lebih cepat dengan

biaya lebih kecil dari

pada anggaran

SV Negatif,

CV Positif

10-17 8 44,44 Pekerjaan selesai

terlambat dan menelan

biaya lebih rendah

daripada anggaran.

SV Nol,

CV Positif

18 1 5,56 Pekerjaan terlaksana

tepat waktu dengan

biaya lebih rendah dari

anggaran

Page 6: EVALUASI PENGENDALIAN PELAKSANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK ...

Evaluasi Pengendalian Pelaksanaan dan ….

6

Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Tabel 6. Indeks Kinerja Biaya (CPI) dan Indek Kinerja Waktu (SPI)

Bulan Minggu

ke Periode BCWS (Rp) BCWP (Rp) ACWP (Rp) CPI SPI

September 1 26 - 2 14,682,500 0,00 1,200,000 0 0

Oktober 2 3 - 9 61,611,997 12,764,358 14,750,000 0.865 0.207

3 10 - 16 484,986,513 12,764,358 17,758,900 0.719 0.026

4 17 - 23 1,635,276,279 14,359,902 27,746,500 0.518 0.009

5 24 - 30 3,265,807,235 245,713,885 315,398,500 0.779 0.075

November 6 31 - 6 5,082,991,596 888,718,403 1,766,343,500 0.503 0.175

7 7 - 13 6,899,291,570 4,536,133,610 5,753,588,500 0.788 0.657

8 14 - 20 9,002,958,588 9,249,372,683 9,320,823,500 0.992 1.027

9 21 - 27 11,098,461,846 10,024,807,412 10,207,918,500 0.982 0.903

Desember 10 28 - 4 13,150,029,891 11,625,138,756 11,108,368,500 1.047 0.884

11 2 - 8 15,677,565,378 13,464,801,806 12,796,318,500 1.052 0.859

12 9 - 15 15,955,447,098 14,091,850,877 13,561,325,000 1.039 0.883

13 16 - 22 15,955,447,098 14,431,701,901 13,707,012,000 1.053 0.905

14 23- 29 15,955,447,098 14,607,211,819 13,975,989,500 1.045 0.916

Januari 15 30 - 5 15,955,447,098 14,607,211,819 14,052,310,500 1.039 0.916

16 6 – 12 15,955,447,098 14,696,562,322 14,197,311,150 1.035 0.921

17 12 - 18 15,955,447,098 15,038,008,890 14,662,743,250 1.026 0.943

18 19 - 25 15,955,447,098 15,955,447,098 15,427,752,150 1.034 1

(Sumber: Data PT. Kartika Ekayasa dan Hasil Perhitungan)

Dari hasil perhitungan diatas, dapat kita lihat bahwa

ada 8 minggu atau 44,44% pekerjaan nilai SPI < 1 dan

CPI <1, 1 minggu atau 5,56% pekerjaan nilai SPI > 1

dan CPI <1, 8 minggu atau 44,44% pekerjaan nilai

SPI < 1 dan CPI > 1, 1 minggu atau 5,56% pekerjaan

nilai SPI = 1 dan CPI > 1. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa mayoritas pekerjaan mengalami keterlambatan

dan untuk pengeluaran di minggu ke 1 sampai minggu

ke 9 lebih besar dari pada anggaran.

Analisis Perkiraan Akhir Proyek

Perkiraan Biaya Total

Pada saat penelitian dilakukan, pekerjaan proyek

perpipaan di Kota Malang telah selesai dikerjakan atau

sudah 100%. Untuk memperkirakan biaya total

proyek, maka perkiraan biaya yang tersisa (Estimate

to Complete/ ETC), akan ditinjau dalam dua kondisi,

yaitu saat prestasi mingguan pekerjaan mencapai

presentase dibawah 50% dan diatas 50%, dengan

besar total biaya rencana (Basic of Budgeted Cost at

Completion/ BAC) yang ditentukan sebesar

Rp._15,955,447,098. Maka hasil perhitungannya

adalah sebagai berikut:

a. Prestasi Mingguan Di bawah 50% (ETC = BAC – BCWP)

Tabel 7. Perkiraan Biaya Akhir Proyek (EAC) Dengan Kondisi Prestasi Mingguan Dibawah 50%

Bulan Minggu

ke

Prestasi

Komulatif BCWP ACWP ETC EAC

September 1 0,00 0,00 1,200,000 15,955,447,098 15,956,647,098

Oktober 2 0,08 12,764,358 14,750,000 15,942,682,741 15,957,432,741

3 0,08 12,764,358 17,758,900 15,942,682,741 15,960,441,641

4 0,09 14,359,902 27,746,500 15,941,087,196 15,968,833,696

5 1,54 245,713,885 315,398,500 15,709,733,213 16,025,131,713

November 6 5,57 888,718,403 1,766,343,500 15,066,728,695 16,833,072,195

7 28,43 4,536,133,610 5,753,588,500 11,419,313,488 17,172,901,988

(Sumber: Data PT. Kartika Ekayasa dan Hasil Perhitungan)

Page 7: EVALUASI PENGENDALIAN PELAKSANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK ...

Evaluasi Pengendalian Pelaksanaan dan ….

7

b. Prestasi Mingguan Di atas 50% (ETC = (BAC – BCWP)/CPI)

Tabel 8. Perkiraan Biaya Akhir Proyek (EAC) Dengan Kondisi Prestasi Mingguan Diatas 50%

Bulan Minggu

ke

Prestasi

Komulatif BCWP (Rp) ACWP (Rp) ETC EAC

8 57,97 9,249,372,683 9,320,823,500 6,685,375,395 16,078,701,915

9 62,83 10,024,807,412 10,207,918,500 5,979,807,904 16,246,886,042

Desember 10 72,86 11,625,138,756 11,108,368,500 4,100,564,384 15,246,182,405

11 84,39 13,464,801,806 12,796,318,500 2,348,495,459 15,163,311,411

12 88,32 14,091,850,877 13,561,325,000 1,780,211,458 15,354,761,096

13 90,45 14,431,701,901 13,707,012,000 1,436,671,803 15,154,242,123

14 91,55 14,607,211,819 13,975,989,500 1,280,743,978 15,265,963,408

Januari 15 91,55 14,607,211,819 14,052,310,500 1,287,788,353 15,349,328,782

16 92,11 14,696,562,322 14,197,311,150 1,207,553,848 15,413,430,844

17 94,25 15,038,008,890 14,662,743,250 888,443,222 15,557,287,268

18 100 15,955,447,098 15,427,752,150 0.00 15,427,752,150

(Sumber: Data PT. Kartika Ekayasa dan Hasil Perhitungan)

Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui

bahwa minggu 1 sampai 9 nilai EAC>BAC,

sedangkan nilai EAC yang mendekati BAC adalah

pada minggu ke 17 dengan nilai prestasi mingguan

94,25% dan nilai CPI 1,026. Nilai EAC selain minggu

1 sampai 9 adalah lebih kecil dari BAC. Berdasarkan

hal tersebut maka dilakukan simulasi untuk

mengetahui perkiraan biaya tiap minggu dengan

menggunakan nilai EAC yang mendekati nilai BAC,

dengan asumsi bahwa

- Nilai EAC sebesar Rp. 15,557,287,268

- Nilai BAC sebesar Rp. 15,955,447,098

- Besar prestasi minggu ke 17 dan sebelumnya, nilai

ACWP, BCWP, ETC adalah sama dengan awal

- Selisih kenaikan prestasi tiap minggu diasumsikan

sebesar selisih prestasi minggu ke 17 dengan

minggu sebelumnya, yaitu sebesar 2,14% hingga

mencapai 100%

- Untuk prestasi mingguan di bawah 50% (ETC =

BAC – BCWP)

- Untuk prestasi mingguan di atas 50% (ETC =

(BAC – BCWP)/CPI)

Berdasarkan hasil simulasi, maka pelaksanaan

proyek dapat diselesaikan dalam waktu 20 minggu

atau atau 120 hari yaitu lebih lambat 42 hari dari

waktu yang direncanakan, dengan biaya lebih rendah

dari perencanaan yaitu Rp. 398,159,830.

Perkiraan Waktu Penyelesaian

Dengan asumsi bahwa kecendrungan angka kinerja

waktu yang terjadi pada saat pelaporan akan tetap

sampai akhir proyek, maka perkiraan waktu

penyelesaian proyek berdasarkan simulasi adalah

waktu penyelesaian yang tepat dengan durasi yang

ditetapkan yaitu 78 hari maka nilai SPI = 1 (minggu

ke 18). Sedangkan untuk mendapat waktu yang

kurang dari durasi yang direncanakan maka nilai SPI

= 1,027 maka nilai tersebut akan digunakan untuk

optimalisasi.

Perkiraan Rencana Terhadap Penyelesaian (The

To Complete Performance Indeks / TCPI)

Hasil perhitungan indeks prestasi penyelesaian pada

pekerjaan proyek perpipaan di Kota Malang

berdasarkan di minggu terakhir (minggu 18) adalah:

- BAC (biaya akhir yang dianggarkan) =

Rp._15,955,447,098

- BCWP minggu 18 = Rp. 15,955,447,098

- EAC minggu ke 18 = Rp. 15,427,752,150

- ACWP minggu ke 18=Rp. 15,427,752,150

TCPI = 𝐵𝐴𝐶−𝐵𝐶𝑊𝑃

𝐸𝐴𝐶−𝐴𝐶𝑊𝑃

= 15,955,445,098−15,955,447,098

15,427,752,150−15,427,752,150

= 1

Dengan hasil TCPI = 1, maka perkiraan rencana

mungkin terjadi terhadap penyelesaian pekerjaan.

Optimalisasi Kinerja Biaya dan Waktu Dengan

Earned Value Method

Untuk optimalisasi pekerjaan dilakukan pada saat

minggu pertengahan (minggu ke-7) dengan asumsi

pada minggu tersebut sudah diketahui terjadinya

keterlambatan pekerjaan dan harus segera diambil

langkah optimalisasi.

Perkiraan Biaya Total Proyek

Perkiraan Biaya Total Proyek di minggu ke-7

Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa prestasi

pekerjaan pada minggu ke-7 baru mencapai 28,43%

dari 43,24% prestasi yang direncanakan. Sehingga

pekerjaan tersisa (ETC) pada minggu ke-7 berikut:

BAC (biaya akhir yang dianggarkan)

= Rp. 15.955.447.098

EV / BCWP = Rp. 4,536,133,610

ETC = (BAC-BCWP)

= (15.955.447.098 – 4.536.133.610)

= 11.419.313.488

Dengan mengasumsikan bahwa kecendrungan

angka kinerja biaya yang terjadi pada saat minggu

Page 8: EVALUASI PENGENDALIAN PELAKSANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK ...

Evaluasi Pengendalian Pelaksanaan dan ….

8

ke_7 akan tetap sampai akhir proyek, maka perkiraan

biaya total proyek adalah sebagai berikut:

AC Minggu ke 7 = Rp. 5,753,588,500

ETC = Rp. 11.419.313.488

EAC = AC + ETC

= 5,753,588,500 + 11.419.313.488

= 17.172.901.988

Dari perhitungan diatas dapat dilihat untuk biaya

akhir proyek justru jauh lebih besar dari pada

anggaran yang direncanakan atau dengan kata lain

proyek merugi sebesar Rp. 1217.454.890.

Perkiraan Biaya Tiap Minggu Dengan Nilai CPI =

1,026

Dengan mengacu hasil perhitungan sebelumnya

bahwa perkiraan biaya total proyek (EAC) yang

mendekati BAC adalah pada minggu ke 17 dengan

nilai CPI 1,026, maka dilakukan simulasi perkiraan

biaya tiap minggu yaitu minggu ke-7 hingga ke-13.

Dari hasil simulasi dapat diketahui bahwa prediksi

total biaya akhir pekerjaan dapat memenuhi prestasi

pekerjaan 100% di minggu ke-11 atau 66 hari yaitu

lebih cepat 12 hari dari yang direncanakan.

Perkiraan Waktu Penyelesaian Dengan SPI = 1,027

Bila mengacu hasil simulasi sebelumnya maka hasil

perkiraan penyelesaian proyek adalah sebagai berikut:

ATE = 36 hari

OD = 78 hari

SPI = 1,027

TE = 36 + (( 78 – (36 x 1,027)) / 1,027)

= 69 hari

Penjadwalan Waktu Kerja Dengan Menggunakan

Repetitive Scheduling Method (RSM)

Tabel 9. Hubungan Antara Kegiatan

Kegiatan Kode Durasi Constrain

Pek. Persiapan A 6 A-B (FS)

A-C (FS)

Pek. Tanah B 48 B-E (FS)

Pek. Pipa C 54 C-D (SS=6)

Pek. Pasangan D 36 D-E (FS)

Pengembalian

Jalan

E 18 E-F (FS)

Penyelesaian F 6

Setelah dibuat hubungan antara kegiatan maka dibuat

jaringan kerja dengan menggunakan metode PDM

seperti Gambar 1 berikut ini.

Keterangan: Jalur Kritis A,B,C,E,F

KEG = ID Pekerjaan EF = Early Finish

D = Durasi LS = Late Start

TF = Total Float LF = Late Finish

ES = Early Start

Gambar 1. Jaringan Kerja PDM

Tabel 10. Barchart Kegiatan

ID PEKERJAAN DURASI (MINGGU)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

A Pek. Persiapan

B Pek. Tanah

C Pek. Pipa

D Pek. Pasangan

E Pengembalian Jalan

F Penyelesaian

6

54

48 36

6 18

12

D

60

60 54

0 12

6

C

78

78 6

0 72

72

F

54

54 48

0 6

6

B

72

72 18

0 54

54

E 6

6 6

0 0

0

A

LF

EF D

U

R TF LS

ES

KEG

Page 9: EVALUASI PENGENDALIAN PELAKSANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK ...

Evaluasi Pengendalian Pelaksanaan dan ….

9

118001160011400 (D-6)1120011000 (A-6) (B-6) (C-6) (E-6)10800 (F-6)10600104001020010000980096009400 (D-5)9200 (E-5) (F-5)9000 (B-5)880086008400 (C-5)820080007800760074007200 (A-5)700068006600 (C-4)6400 (B-4) (E-4)6200 Berpotongan (F-4)6000 (A-4)5800 (C-4)5600540052005000 (E-3)4800 (A-3) (F-3)4600 (B-3) (C-3)4400 (D-3)420040003800 (A-2) (C-2) Berpotongan (E-2) (F-2)3600 (B-2) (D-2)340032003000 (A-1) (E-1)2800 (F-1)260024002200 (B-1)200018001600 (C-1) (D-1)140012001000800600400 (Cp, A-B,C) (Cp D-E) (Cp E-F)200

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78

A PERSIAPAN D PEKERJAAN PASANGANB PEKERJAAN TANAH E PEKERJAAN PENGEMBALIAN JALANC PEKERJAAN PIPA F PEKERJAAN PENYELESAIAN

LOKASI

1 (3409

m)

LOKASI 2

(540 m)

LOKASI

5 (3785

m)

Lokasi 6

(1285

m)

LOKASI

4 (1424

m)

LOKASI 3

(1270 m)

Langkah selanjutnya adalah mentransfer jadwal dari

diagram barchart ke diagram RSM seperti yang

terlihat pada Gambar 2 berikut ini.

Gambar 2. Diagram RSM Transfer Dari Barchart

Dari Gambar 2 diatas dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Arah X menunjukkan waktu kerja (hr) dan arah Y

menunjukkan panjang pipa (m).

2. Jumlah sumber daya dan grup pekerja yang

tersedia adalah:

- Mandor 1 orang

- Tukang 2 orang

- Pekerja 25 orang

- Operator 1 orang

- Alat penyambung pipa 2 buah

Peraturan utama dalam pembuatan jadwal dengan

metode ini adalah bahwa garis produksi kegiatan awal

dengan kegiatan setelahnya (successor) tidak boleh

saling berpotongan. Perpotongan dapat mengindikasi-

kan adanya kesalahan dalam urutan pada kegiatan-

kegiatan yang berpotongan tersebut. Apabila kegiatan

pendahulunya lebih besar dari kegiatan setelahnya,

maka kontrol untuk penentuan waktu pelaksanaan

kegiatan setelahnya dilakukan diakhir kegiatan

pendahulu. Apabila sebaliknya, maka kontrol

dilakukan diawal kegiatan pendahulu.

Jadi apabila kegiatan pendahulu mempunyai durasi

yang lebih panjang dari kegiatan penerusnya, maka

untuk menghindari perpotongan garis produksi

kegiatan penerusnya harus berakhir setelah kegiatan

pendahulunya berakhir. Sedangkan apabila kegiatan

pendahulunya berdurasi lebih pendek, maka kegiatan

penerusnya dapat dimulai segera setelah seksi pertama

dari kegiatan pendahulu berakhir.

Seperti yang kita lihat pada Gambar 2 diatas

kegiatan pendahulu (kegiatan C) durasinya lebih

panjang dari kegiatan penerusnya yaitu kegiatan D,

maka kegiatan D harus berakhir setelah kegiatan C

berakhir. Dengan mengacu pada aturan tersebut dan

durasi yang telah dihitung diatas serta hubungan antar

kegiatan maka dapat disusun diagram RSM seperti

pada Gambar 3 berikut ini.

Secara keseluruhan pekerjaan ini dapat

diselesaikan pada hari ke-62 yaitu lebih cepat 16 hari

dari jadwal rencana tanpa menggunakan penambahan

waktu kerja /lembur. Hal ini disebabkan karena dalam

metode RSM kita bisa lebih detail dalam mengontrol

perkembangan pekerjaan yang sudah terlaksana.

Page 10: EVALUASI PENGENDALIAN PELAKSANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK ...

Evaluasi Pengendalian Pelaksanaan dan ….

10

Gambar 3. Diagram RSM

Kesimpulan

1. Hasil analisis pengendalian biaya, waktu dan

sumber daya pada proyek perpipaan Kota Malang

dengan menggunakan metode Earned Value

menunjukkan keterlambatan pekerjaan dari waktu

yang direncanakan, namun biaya yang dikeluarkan

masih dibawah biaya yang dianggarkan atau

dengan kata lain proyek tidak mengalami kerugian.

2. Hasil penjadwalan waktu kerja proyek dengan

Repetitive Schedulling Method yaitu proyek dapat

diselesaikan pada hari ke-62 atau lebih cepat 16

hari dari waktu yang direncanakan.

Daftar Pustaka

Dipohusodo, I. 1996. Manajemen Proyek Konstruksi.

Jilid 2. Kanisus, Yogyakarta.

Ervianto, Wulfram I. 2005. Manajemen Proyek

Konstruksi. CV ANDI Yogyakarta

Hegazy, T and K. Petzold, 2003. Genetik Optimation

fot Dynamic Project Control, Journal of

Construction Engineering and Management. ASC.

192. No.4

Wiranata, A.A. 2009. Penggunaan Metode

Penjadwalan Berulang (Repetitive Scheduling

Method) Pada Pengerjaan Proyek Perumahan

(Studi Kasus Pada Proyek Perumahan Beranda

Mumbul). Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13, No.

2, Juli 2009