EVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT · PDF fileEVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT ... Pendidikan,...

19
EVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT KECAMATAN DI KABUPATEN BANYUASIN Suripto, S.Sos. 1 Abstract Banyuasin District Human Development Index (HDI) always increase from year to year. This can be seen with the increase in the provision of basic educational facilities Banyuasin District Government. How is the success rate of primary education by districts in Banyuasin ? In this paper we will evaluate it by using The Analytical Hierarchy Process (AHP). With this method the results showed that Banyuasin III Sub District, Banyuasin I Sub District and Talang Kelapa Sub District is the best. Keywords: Education, Schools, AHP, District, Evaluation Abstrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Banyuasin selalu meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut dapat dilihat dengan meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dasar oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuasin. Bagaimana tingkat keberhasilan pendidikan dasar menurut kecamatan di Kabupaten Banyuasin ? Dalam tulisan ini akan mengevaluasi hal tersebut dengan menggunakan The Analytical Hierarchy Process (AHP). Dengan metode tersebut hasilnya menunjukan bahwa Kecamatan Banyuasin III, Kecamatan Banyuasin I dan Kecamatan Talang Kelapa adalah yang terbaik. Kata Kunci : Pendidikan, Sekolah, AHP, Kecamatan, Evaluasi Pendahuluan Pendidikan merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan pembangunan. Dalam upaya menciptakan pemerataan pendidikan, pemerintah pusat telah mendelegasikan sebagian kewenangannya kepada pemerintah daerah. sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota Pasal 7 ayat 2 point ( a ) menyatakan bahwa Pendidikan merupakan urusan wajib pelayanan dasar yang diselenggarakan pemerintah daerah. Salah satu kewajiban pemerintah kabupaten / kota dalam bidang pendidikan adalah perencanaan program wajar dikdas 9 tahun. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Banyuasin mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal tersebut terlihat dari nilai IPM tahun 2004 sebesar 66,7 dan tahun 2007 sebesar 68,6. Peningkatan indeks tesebut tercermin pada 1 Peneliti Pertama pada Pusat Kajian Kinerja Kelembagaan Lembaga Administrasi Negara, Jl. Veteran No. 10 Jakarta Pusat. E-mail : [email protected] atau [email protected]

Transcript of EVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT · PDF fileEVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT ... Pendidikan,...

Page 1: EVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT · PDF fileEVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT ... Pendidikan, Sekolah, AHP, Kecamatan, Evaluasi . Pendahuluan . ... pendidikan adalah perencanaan program

EVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT KECAMATAN

DI KABUPATEN BANYUASIN

Suripto, S.Sos.1

Abstract

Banyuasin District Human Development Index (HDI) always increase from year to year. This can be seen with the increase in the provision of basic educational facilities Banyuasin District Government. How is the success rate of primary education by districts in Banyuasin ? In this paper we will evaluate it by using The Analytical Hierarchy Process (AHP). With this method the results showed that Banyuasin III Sub District, Banyuasin I Sub District and Talang Kelapa Sub District is the best. Keywords: Education, Schools, AHP, District, Evaluation Abstrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Banyuasin selalu meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut dapat dilihat dengan meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dasar oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuasin. Bagaimana tingkat keberhasilan pendidikan dasar menurut kecamatan di Kabupaten Banyuasin ? Dalam tulisan ini akan mengevaluasi hal tersebut dengan menggunakan The Analytical Hierarchy Process (AHP). Dengan metode tersebut hasilnya menunjukan bahwa Kecamatan Banyuasin III, Kecamatan Banyuasin I dan Kecamatan Talang Kelapa adalah yang terbaik. Kata Kunci : Pendidikan, Sekolah, AHP, Kecamatan, Evaluasi Pendahuluan

Pendidikan merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan

pembangunan. Dalam upaya menciptakan pemerataan pendidikan, pemerintah pusat

telah mendelegasikan sebagian kewenangannya kepada pemerintah daerah.

sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi,

dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota Pasal 7 ayat 2 point ( a ) menyatakan

bahwa Pendidikan merupakan urusan wajib pelayanan dasar yang diselenggarakan

pemerintah daerah. Salah satu kewajiban pemerintah kabupaten / kota dalam bidang

pendidikan adalah perencanaan program wajar dikdas 9 tahun.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Banyuasin mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Hal tersebut terlihat dari nilai IPM tahun 2004

sebesar 66,7 dan tahun 2007 sebesar 68,6. Peningkatan indeks tesebut tercermin pada

1 Peneliti Pertama pada Pusat Kajian Kinerja Kelembagaan Lembaga Administrasi Negara, Jl. Veteran No. 10 Jakarta Pusat. E-mail : [email protected] atau [email protected]

Page 2: EVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT · PDF fileEVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT ... Pendidikan, Sekolah, AHP, Kecamatan, Evaluasi . Pendahuluan . ... pendidikan adalah perencanaan program

pembangunan pendidikan dasar di Kabupaten Banyuasin yang juga mengalami

peningkatan. Berdasarkan data statistik Banyuasin dalam Angka 2008 terlihat bahwa

jumlah sekolah dasar (SD) dan Madrasyah Idtidaiyah (MI) pada tahun 2006 sebanyak

517 buah dan pada tahun 2008 menjadi 524 buah, jumlah murid tahun 2006 sebanyak

97.919 orang dan tahun 2008 menjadi 101.562 orang. Sedangkan, jumlah Sekolah

Menengah Pertama (SMP) dan Madrasyah Tsanawiyah tahun 2006 sebanyak 125 buah

dan tahuan 2008 menjadi 148 buah, jumlah murid tahun 2006 sebanyak 23.863 orang

menjadi 27.537 orang. Selanjuntya, Penyebaran jumlah sekolah, ruang kelas, guru dan

murid Sekolah Dasar (SD) Negeri, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Swasta dan

Madrasah Idtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama Negeri, dan Madrasah

Tsanawiyah (MTs) menurut kecamatan di Kabupaten Banyuasin Tahun 2008 seperti

pada Tabel 1 dan Tabel 2.

Tabel 1.

Jumlah Sekolah, Ruang Kelas, Guru dan Murid Sekolah Dasar Negeri, Swasta dan

Madrasah Idtidaiyah Menurut Kecamatan di Kabupaten Banyuasin Tahun 2008

No.

Kecamatan

Jumlah Sekolah Jumlah Ruang Kelas Jumlah Guru Jumlah Murid

SDN SDS MI SDN SDS MI SDN SDS MI SDN SDS MI

1 Rantau Bayur 38 - - 201 - - 299 - - 5699 - -

2 Betung 41 2 1 251 12 4 456 14 10 9251 360 90

3 Banyuasin III 67 - 3 398 - 20 807 - 35 11230 - 439

4 Pulau Rimau 33 - 4 162 - 22 280 - 40 5526 - 374

5 Tungkal Ilir 20 - - 98 - - 60 - - 1999 - -

6 Talang Kelapa 35 3 5 207 20 30 723 21 51 13330 600 785

7 Tanjung Lago 19 - 5 105 - 31 209 - 48 4572 - 467

8 Banyuasin I 48 2 5 247 13 22 550 13 41 9398 390 548

9 Rambutan 24 - 1 133 - 5 287 - 7 4476 - 42

10 Muara Padang 22 - 4 118 - 24 192 - 37 6159 - 282

11 Muara Sugihan 24 1 10 125 6 59 214 7 85 4231 159 1082

12 Banyuasin II 20 - 4 130 - 24 166 - 35 4931 - 614

13 Makarti Jaya 19 - 2 109 - 11 222 - 17 3332 - 189

14 Air Salek 23 - - 118 - - 201 - - 3963 - -

15 Muara Telang 31 - 8 186 - 47 252 - 71 5997 - 1047

Jumlah 464 8 52 2588 51 299 4918 55 477 94094 15809 5959 Sumber : Banyuasin Dalam Angka 2008

Page 3: EVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT · PDF fileEVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT ... Pendidikan, Sekolah, AHP, Kecamatan, Evaluasi . Pendahuluan . ... pendidikan adalah perencanaan program

Tabel 2.

Jumlah Sekolah, Ruang Kelas, Guru dan Murid Sekolah Menengah Negeri, Swasta

dan Madrasah Tsanawiyah Menurut Kecamatan di Kabupaten Banyuasin Tahun 2008

No.

Kecamatan

Jumlah Sekolah Jumlah Ruang Kelas Jumlah Guru Jumlah Murid

SMPN SMPS MTs SMPN SMPS MTs SMPN SMPS MTs SMPN SMPS MTs

1 Rantau Bayur 6 1 3 25 3 9 45 16 33 812 101 306

2 Betung 4 5 3 50 23 9 106 79 34 1384 1 070 357

3 Banyuasin III 6 5 7 83 32 22 160 87 83 2480 826 1 533

4 Pulau Rimau 3 2 6 27 7 18 72 16 64 1095 193 514

5 Tungkal Ilir 2 3 2 6 9 6 13 31 24 234 539 104

6 Talang Kelapa 2 5 6 25 23 18 57 66 69 805 1 354 370

7 Tanjung Lago 3 2 2 20 6 6 73 13 20 746 - 254

8 Banyuasin I 5 7 6 32 34 18 118 93 66 1383 758 764

9 Rambutan 3 1 1 21 10 6 88 22 14 930 278 72

10 Muara Padang 2 1 3 21 3 9 43 10 42 692 113 401

11 Muara Sugihan 4 1 4 28 3 12 62 8 41 1051 120 507

12 Banyuasin II 4 - 3 15 - 8 34 - 38 802 - 216

13 Makarti Jaya 3 1 2 22 3 6 46 15 22 824 62 188

14 Air Salek 3 1 2 12 6 4 38 40 24 790 154 113

15 Muara Telang 4 3 5 26 23 13 60 16 58 773 727 742

Jumlah 54 38 55 413 189 164 1015 512 632 14801 6295 6441

Sumber : Banyuasin Dalam Angka 2008

Berdasarkan Tabel 1 menunjukan bahwa 89 persen psekolah dasar merupakan

SD Negeri. Hal ini menunjukan dominasi penyelenggara sekolah dasar adalah

pemerintah daerah. Dilihat dari jumlah siswa yang sekolah di SD Negeri menunjukan

sebanyak 81 persen. Sedangkan untuk sekolah menengah pertama sebanyak 36

persen adalah negeri dan 64 persen swasta. Sementara dari jumlah siswa sebanyak 54

persen di SMP Negeri dan 46 SMP Swasta. Kondisi tersebut menunjukan bahwa,

Pemerintah Daerah memiliki peran yang lebih besar di bandingkan swakelola

masyarakat.

Dari Tabel 1 dan Tabel 2, Pendidikan dasar di Kabupaten Banyuasin menyebar

marata pada seluruh kecamatan. Dimana, setiap kecamatan memiliki sarana

Page 4: EVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT · PDF fileEVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT ... Pendidikan, Sekolah, AHP, Kecamatan, Evaluasi . Pendahuluan . ... pendidikan adalah perencanaan program

pendidikan SD/MI dan SMP/MTs. Hal ini menarik mengukur keberhasilan dengan

mengevaluasi penyelenggaraan pendidikan dasarnya di kecamatan tersebut. Tulisan ini

akan melihat keberhasilan setiap kecamatan dengan menggunakan indikator-indikator

seperti pada tabel 1 dan tabel 2. Hasil dari evaluasi tulisan ini adalah menghasilkan

rangking kecamatan dalam pendidikan dasar di Kabupaten Banyuasin.

Metode Analisis

Dalam mengevaluasi pendidikan dasar Kabupaten Banyuasin menggunakan

metode analisis The Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP merupakan teknik

terstruktur berdasarkan matematika dan psikologi, yang dikembangkan oleh Thomas L.

Saaty untuk menghadapi keputusan yang kompleks. AHP memberikan suatu kerangka

komprehensif dan rasional untuk penataan masalah keputusan, untuk mewakili dan

mengukur unsur-unsurnya, untuk menghubungkan elemen-elemen dengan tujuan

secara keseluruhan, dan untuk mengevaluasi solusi alternatif. Keunggulan AHP antara

lain menyusun model permasalahan dengan lebih sederhana, data yang digunakan

dapat bersifat kuantitatif dan kualitatif serta hasil keputusan lebih komprehensif.

Sehingga, AHP dapat membantu para pengambil keputusan untuk menemukan satu

pilihan alternative yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Prosedur untuk

menggunakan AHP secara ringkas sebagai berikut :

• Menyusun model masalah sebagai hirarki keputusan yang berisi tujuan, alternatif

solusi, dan kriteria untuk mengevaluasi alternatif.

• Menetapkan prioritas antara unsur-unsur hierarki dengan membuat serangkaian

keputusan berdasarkan perbandingan berpasangan elemen. Sebagai contoh, ketika

membandingkan antara Kecamatan Rantau Bayur dan Pulau Rimau yang lebih baik

dalam memberikan pelayanan pendidikan dasar.

• Menyimpulkan penilaian ini untuk menghasilkan satu set prioritas keseluruhan

hirarki.

• Memeriksa konsistensi penilaian. (nilai inkonsistensi ≥ 0,1)

• Hasil keputusan akhir berdasarkan hasil dari proses ini.

Page 5: EVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT · PDF fileEVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT ... Pendidikan, Sekolah, AHP, Kecamatan, Evaluasi . Pendahuluan . ... pendidikan adalah perencanaan program

AHP yang digunakan dalam tulisan ini yakni Aplikasi Expert Choice 2nd Edition.

Langkah AHP Expert Choice yakni menentukan tujuan, memilih objek, memilih criteria

dan memilih alternatit.

Tujuan Evaluasi Pendidikan Dasar yakni terpilihnya kecamatan terbaik dalam

pelayanan pendidikan dasar di Kabupaten Banyuasin. Objek yang diukur adalah

Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Objek Sekolah Dasar yang meliputi

Sekolah Dasar Negeri, Sekolah Dasar Swasta dan Madrasyah Idtidaiyah. Objek

Sekolah Menengah Pertama meliputi Sekolah Menengah Pertama Negeri, Sekolah

Menengah Pertama Swasta dan Madrasyah Tsanawiyah. Setiap objek memiliki sub

criteria yakni jumlah sekoah, jumlah kelas, jumlah guru dan jumlah murid. Alternatif

keputusan meliputi Kecamatan Rantau Bayur, Betung, Banyuasin III, Pulau Rimau,

Tungkal Ilir, Talang Kelapa, Tanjung Lago, Banyuasin I, Rambutan, Muara Padang,

Muara Sugihan, Banyuasin II, Makarti Jaya, Air Salek dan Muara Telang. Model Hirarki

AHP dalam Evaluasi Pendidikan Dasar seperti gambar 1.

Gambar 1

Hirarki AHP Evaluasi Pendidikan Dasar

Page 6: EVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT · PDF fileEVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT ... Pendidikan, Sekolah, AHP, Kecamatan, Evaluasi . Pendahuluan . ... pendidikan adalah perencanaan program

Prioritas antara unsur-unsur di dalam hierarki dilakukan dengan membuat

serangkaian keputusan berdasarkan perbandingan berpasangan elemen. Penilaian

perbandingan tesebut dengan menggunakan skala dengan nilai 1 sampai dengan 9.

Skala tersebut seperti pada Tabel 3.

Tabel 3

Skala fundemental untuk kontribusi berpasangan

Nilai Definisi Penjelasan

1 Sama Dua Unsur sama memberikan kontribusi kepada tujuan

3 Sedang Pengalaman dan penilaian sedikit demi satu elemen atas yang lain

5 Kuat Pengalaman dan penilaian sangat mendukung dua elemen di atas yang lain

7 Sangat Kuat Satu elemen lebih disukai sangat kuat atas yang lain, dominasi ditunjukkan dalam praktek

9 Tertinggi Bukti yang menguntungkan salah satu unsur di atas yang lain adalah urutan yang tertinggi afirmasi

Intensitas 2,4,6, dan 8 dapat digunakan untuk mengekspresikan nilai-nilai menengah. Intensitas 1.1, 1.2, 1.3, ect. Dapat digunakan untuk elemen yang sangat dekat pada pentingnya

Sumber : diterjemahkan dari http://en.wikipedia.org/wiki/Analytic_hierarchy_process

Pembahasan

Evaluasi yang dilakukan terbagi menjadi tiga tahap yakni pertama global yang

meliputi seluruh kriteria pendidikan dasar (SD dan MI) dan pendidikan dasar menengah

pertama (SMP dan MTS), kedua masing-masing kriteria secara terpisah, ketiga masing-

masing sub kriteria.

Evaluasi Pendidikan Dasar secara global

Dalam Evaluasi ini yang digunakan menjadi criteria yakni Sekolah Dasar dan

Sekolah Menengah Pertama. Sekolah Dasar yang meliputi SD Negeri, SD Swasta dan

MI. Sekolah Menengah Pertama meliputi SMP Negeri, SMP Swasta dan MTs. Penilaian

Skala Prioritas antara Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama adalah Sama.

Artinya dalam perhitungan AHP, Nilai keduanya adalah sama yakni 50 persen dengan

tingkat inkonsistensi sebesar 0 (nol) persen. Hal yang menjadi pertimbangan adalah

Page 7: EVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT · PDF fileEVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT ... Pendidikan, Sekolah, AHP, Kecamatan, Evaluasi . Pendahuluan . ... pendidikan adalah perencanaan program

kebijakan pemerintah yang menyatakan bahwa pendidikan dasar yang wajib

diselenggarakan adalah 9 tahun. Nilai Kinerja Pendidikan tingkat kecamatan

berdasarkan hasil analisis AHP menunjukan bahwa Banyuasin III memiliki nilai sebesar

20.9 persen, Banyuasin I memiliki nilai sebesar 11.1 persen, Talang Kelapa memiliki

nilai sebesar 10.9 persen, Betung memiliki nilai sebesar 10.2 persen, Muara Telang

memiliki nilai sebesar 6.2 persen, Muara Sugihan memiliki nilai sebesar 5.8, Pulau

Rimau memiliki nilai sebesar 5.5 persen, Rantau Bayur memiliki nilai sebesar 5.1

persen, Rambutan memiliki nilai sebesar 4.5 persen, Tanjung Lago memiliki nilai

sebesar 4.0 persen, Banyuasin II memiliki nilai sebesar 3.7 persen, Muara Padang

memiliki nilai sebesar 3.5 persen, Makarti Jaya memiliki nilai sebesar 3.3 persen, Air

Salek memiliki nilai sebesar 3.1 persen dan Tungkal ilir memiliki nilai sebesar 2.2

persen. seperti pada gambar 1.

Grafik 1.

Sensitivitas Kinerja Pendidikan Dasar

Nilai kinerja tertinggi adalah Kecamatan Banyuasin III dengan nilai sebesar 20,9

persen. Nilai tersebut merupakan akumulasi nilai dari sub kriteria yang dimiliki

Kecamatan Banyuasin III. Sub kriteria meliputi jumlah sekolah SD/MI sebanyak 70

buah dan SMP/MTs sebanyak 18 buah, jumlah kelas SD/MI sebanyak 418 buah dan

SMP/MTs sebanyak 137 buah, jumlah guru SD/MI sebanyak 842 orang dan SMP/MTs

sebanyak 430 orang dan jumlah murid SD/MI sebanyak 11.966 orang dan SMP/MTs

sebanyak 3.306 orang.

Page 8: EVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT · PDF fileEVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT ... Pendidikan, Sekolah, AHP, Kecamatan, Evaluasi . Pendahuluan . ... pendidikan adalah perencanaan program

Kecamatan dengan nilai kinerja kecil sampai sedang antara lain Kecamatan

Banyuasin I, Talang Kelapa dan Betung dengan nilai sebesar > 10.0 < 20.0. Nilai

tersebut merupakan akumulasi nilai dari sub kriteria yang dimiliki Kecamatan tersebut.

Sub kriteria meliputi jumlah sekolah SD/MI sebanyak 20 - 55 buah dan SMP/MTs

sebanyak 7 - 18 buah, jumlah kelas SD/MI sebanyak 98 - 282 buah dan SMP/MTs

sebanyak 21 - 84 buah, jumlah guru SD/MI sebanyak 60 - 795 orang dan SMP/MTs

sebanyak 68 - 277 orang dan jumlah murid SD/MI sebanyak 1.999 – 14.715 orang dan

SMP/MTs sebanyak 877 - 2905 orang.

Kecamatan dengan nilai kinerja paling kecil yakni Kecamatan Pulau Rimau

dengan nilai sebesar 2.2. Nilai tersebut merupakan akumulasi nilai dari sub kriteria yang

dimiliki Kecamatan Pulau Rimau. Sub kriteria meliputi jumlah sekolah SD/MI sebanyak

20 buah dan SMP/MTs sebanyak 7 buah, jumlah kelas SD/MI sebanyak 98 buah dan

SMP/MTs sebanyak 21 buah, jumlah guru SD/MI sebanyak 60 orang dan SMP/MTs

sebanyak 68 orang dan jumlah murid SD/MI sebanyak 1.999 orang dan SMP/MTs

sebanyak 877 orang. Evaluasi Sekolah Dasar dan sederajat

Prioritas sehubungan dengan tujuan evaluasi ini, Nilai sesitivitas setiap jenis

sekolah dasar adalah SD Negeri sebesar 77,6 persen, SD Swasta sebesar 10,7 persen

dan MI sebesar 11,7 persen dengan nilai inkonsistensi sebesar 0,9 persen atau sangat

konsisten. Nilai tersebut bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuasin memiliki

peran yang lebih besar dibandingkan masyarakat dalam menyelenggakan pendidikan

dasar.

Nilai sensitifitas kinerja sekolah dasar dan sederajat tingkat kecamatan

berdasarkan hasil analisis AHP menunjukan bahwa Banyuasin III memiliki nilai sebesar

19,3 persen, Talang Kelapa memiliki nilai sebesar 16,2 persen, Banyuasin I memiliki

nilai sebesar 10,2 persen, Betung memiliki nilai sebesar 9,9 persen, Muara Telang

memiliki nilai sebesar 6,5 persen, Muara Sugihan memiliki nilai sebesar 6,2 persen,

Rantau Bayur memiliki nilai sebesar 4,7 persen, Pulau Rimau memiliki nilai sebesar 4,6

persen, Tanjung Lago dan Banyuasin II memiliki nilai sebesar 3,8 persen, Muara

Page 9: EVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT · PDF fileEVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT ... Pendidikan, Sekolah, AHP, Kecamatan, Evaluasi . Pendahuluan . ... pendidikan adalah perencanaan program

Padang memiliki nilai sebesar 3,7 persen, Rambutan memiliki nilai sebesar 3.3 persen,

Makarti Jaya memiliki nilai sebesar 3.0 persen, Air Salek memiliki nilai sebesar 2,8

persen dan Tungkal ilir memiliki nilai sebesar 2,1 persen. Seperti pada grafik 2.

Grafik 2.

Sensitivitas Kinerja Sekolah Dasar dan Sederajat

Berdasarkan grafik 2 terdapat 3 jenis model dalam penyelenggaraan pendidikan

dasar. Model dominasi pemerintah yakni yang banyak memiliki sekolah negeri seperti

Banyuasin III. Model partisipasi masyarakat yakni kecamatan yang memiliki lebih

banyak sekolah dasar swasta dan madrasyah idtidaiyah seperti Talang Kepala dan

Muara Sugihan. Model equal yakni pemerintah dan masyarakat memiliki peran yang

sama seperti Rambutan dan Tungkal ilir.

Evaluasi Sekolah Dasar Negeri

Prioritas hubungan sub kriteria dengan tujuan evaluasi dalam kriteria sekolah

dasar negeri adalah jumlah sekolah memiliki nilai sebesar 10 persen, jumlah kelas,

jumlah guru dan jumlah murid memiliki nilai masing-masing 30 persen dengan nilai

inkonsistensi sebesar 0 persen atau sangat konsisten.

Nilai sensitifitas kinerja sekolah dasar dan sederajat tingkat kecamatan

berdasarkan hasil analisis AHP menunjukan bahwa Banyuasin III memiliki nilai sebesar

23,9 persen, Talang Kelapa memiliki nilai sebesar 15,8 persen, Betung memiliki nilai

sebesar 10,4 persen, Banyuasin I memiliki nilai sebesar 10,0 persen, Rantau Bayur

memiliki nilai sebesar 5,5 persen, Muara Telang memiliki nilai sebesar 5,0 persen,

Page 10: EVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT · PDF fileEVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT ... Pendidikan, Sekolah, AHP, Kecamatan, Evaluasi . Pendahuluan . ... pendidikan adalah perencanaan program

sedangkan Muara Sugihan, Pulau Rimau, Tanjung Lago, Banyuasin, Muara Padang,

Rambutan, Makarti Jaya, Air Salek , dan Tungkal ilir memiliki nilai memiliki nilai

sebesar < 5,0 persen, seperti pada grafik 3.

Grafik 3.

Sensitivitas Kinerja Sekolah Dasar Negeri

Banyuasin III merupakan kecamatan yang memiliki nilai jumlah sekolah dan

ruang kelas lebih besar dibandingkan dengan jumlah murid. Sedangkan Kecamatan

Talang Kepala memiliki nilai jumlah murid yang lebih besar dibandingkan dengan

jumlah sekolah dan kelas. Sedangkan Kecamatan lainnya memiliki nilai yang hampir

seimbang antara jumlah sekolah, kelas, guru dan murid.

Evaluasi Sekolah Dasar Swasta

Prioritas hubungan sub kriteria dengan tujuan evaluasi dalam Kriteria Sekolah

Dasar swasta memiliki kompoisi nilai yang sama yakni jumlah sekolah memiliki nilai

sebesar 11,3 persen, jumlah kelas dan jumlah murid memiliki nilai 30,5 persen

sedangkan jumlah guru memiliki nilai 27,7 persen dengan nilai inkonsistensi sebesar 0,

8 persen atau sangat konsisten.

Nilai sensitifitas kinerja sekolah swasta tingkat kecamatan berdasarkan hasil

analisis AHP menunjukan bahwa Talang Kelapa memiliki nilai sebesar 26,5 persen,

Banyuasin I memiliki nilai sebesar 17,1 persen, Betung memiliki nilai sebesar 16,6

Page 11: EVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT · PDF fileEVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT ... Pendidikan, Sekolah, AHP, Kecamatan, Evaluasi . Pendahuluan . ... pendidikan adalah perencanaan program

persen, dan Muara Sugihan memiliki nilai sebesar 6,8 persen. Sedangkan Banyuasin

III, Rantau Bayur, Muara Telang,sedangkan, Pulau Rimau, Tanjung Lago, Banyuasin,

Muara Padang, Rambutan, Makarti Jaya, Air Salek , dan Tungkal ilir memiliki nilai 3.0

persen, Seperti pada grafik 4.

Grafik 4.

Sensitivitas Kinerja Sekolah Dasar Swasta

Sekolah Dasar swasta tersebar di 4 kecamatan meliputi Talang Kelapa, Banyuasin I,

Betung dan Muara Sugihan. Selainnya kecamatan tersebut tidak memiliki sekolah

dasar swasta.

Evaluasi Sekolah Madrasyah Itdidaiyah

Prioritas hubungan sub kriteria dengan tujuan evaluasi dalam Kriteria sekolah

Madrasyah Idtidaiyah memiliki kompoisi nilai yang sama yakni jumlah sekolah memiliki

nilai sebesar 11,3 persen, jumlah kelas dan jumlah murid memiliki nilai 30,5 persen

sedangkan jumlah guru memiliki nilai 27,7 persen dengan nilai inkonsistensi sebesar

0,8 persen atau sangat konsisten.

Nilai sensitifitas kinerja sekolah Madrasyah Idtidaiyah tingkat kecamatan

berdasarkan hasil analisis AHP menunjukan bahwa Muara Sugihan memiliki nilai

sebesar 22,1 persen, Muara Telang memiliki nilai sebesar 17,6 persen, Talang Kelapa

memiliki nilai sebesar 10,2 persen, Tanjung Lago memiliki nilai sebesar 8,1 persen,

Page 12: EVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT · PDF fileEVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT ... Pendidikan, Sekolah, AHP, Kecamatan, Evaluasi . Pendahuluan . ... pendidikan adalah perencanaan program

Banyuasin II memiliki nilai sebesar 7,8 persen, dan Banyuasin I memiliki nilai sebesar

6,3 persen. Sedangkan Betung Banyuasin III, Rantau Bayur, sedangkan, Pulau

Rimau, Banyuasin, Muara Padang, Rambutan, Makarti Jaya, Air Salek , dan Tungkal

ilir memiliki nilai < 6.0 persen Seperti pada grafik 5.

Grafik 5.

Sensitivitas Kinerja Sekolah Madrasyah Idtidaiyah

Grafik 4 menunjukan bahwa nilai sensitivitas jumlah murid relative sama dengan

nilai jumlah sekolah. Grafik tersebut menunjukan bahwa jumlah sekolah sesuai dengan

jumlah murid. Sebagai contoh Muara sugihan, muara telang dan Banyuasin III.

Sedangkan model lainnya yakni nilai sensitivitas sekolah lebih besar dari nilai jumlah

murid. Konsisi ini menunjukan bahwa sekolah tersebut masih belum optimal jumlah

muridnya. Sebagai contohnya Tanjung lago dan Muara Padang.

Evaluasi Sekolah Menengah Pertama dan sederajat

Prioritas sehubungan dengan tujuan evaluasi ini, Nilai setiap jenis Sekolah

Menengah Pertama adalah SMP Negeri sebesar 74,7 persen, SMP Swasta sebesar

11,9 persen dan MTs sebesar 13,4 persen dengan nilai inkonsistensi sebesar 1 (satu)

Page 13: EVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT · PDF fileEVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT ... Pendidikan, Sekolah, AHP, Kecamatan, Evaluasi . Pendahuluan . ... pendidikan adalah perencanaan program

persen atau sangat konsisten. Nilai tersebut bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten

Banyuasin memiliki peran yang lebih besar dibandingkan masyarakat dalam

menyelenggakan pendidikan menengah pertama

Nilai sensitifitas kinerja sekolah dasar dan sederajat tingkat kecamatan

berdasarkan hasil analisis AHP menunjukan bahwa Banyuasin III memiliki nilai sebesar

22,4 persen, Banyuasin I memiliki nilai sebesar 11,9 persen, Betung memiliki nilai

sebesar 10,5 persen, Pulau Rimau memiliki nilai sebesar 6,3 persen, Talang Kelapa

memiliki nilai sebesar 6,2 persen, Muara Telang memiliki nilai sebesar 5,9 persen,

Rantau Bayur dan Rambutan memiliki nilai sebesar 5,5 persen, Muara Sugihan memiliki

nilai sebesar 5,4 persen, Tanjung Lago memiliki nilai sebesar 4,2 persen, Banyuasin II

memiliki nilai sebesar 3,6 persen, Makarti Jaya memiliki nilai sebesar 3.5 persen, Air

Salek memiliki nilai sebesar 3,4 persen, Muara Padang memiliki nilai sebesar 3,3

persen dan Tungkal ilir memiliki nilai sebesar 2,4 persen. Seperti pada grafik 6.

Grafik 6.

Sensitivitas Kinerja Sekolah Menengah Pertama dan Sederajat

Banyuasin III merupakan kecamatan dengan nilai sensitivitas kinerja tertinggi,

kondisi tersebut didukung sub kriteria dengan jumlah sekolah sebanyak 18 unit, jumlah

ruang kelas sebanyak 137 unit , jumlah guru sebanyak 330 orang dan jumlah murid

sebanyak 3.306 orang. Sedangkan yang memiliki nilai terkecil yakni kecamatan Tungkal

Page 14: EVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT · PDF fileEVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT ... Pendidikan, Sekolah, AHP, Kecamatan, Evaluasi . Pendahuluan . ... pendidikan adalah perencanaan program

Kilir dengan sub kriteria jumlah dengan jumlah sekolah sebanyak 7 unit, jumlah ruang

kelas sebanyak 21 unit , jumlah guru sebanyak 68 orang dan jumlah murid sebanyak

877 orang.

Evaluasi Sekolah Menengah Pertama Negeri

Prioritas hubungan sub kriteria dengan tujuan evaluasi dalam Kriteria sekolah

menengah pertama negeri memiliki kompoisi nilai yakni jumlah sekolah dan kelas

memiliki nilai sebesar 17,8 persen, jumlah guru memiliki nilai 27,8 persen dan jumlah

murid 40,0 persen dengan nilai inkonsistensi sebesar 4 persen atau konsisten.

Nilai sensitifitas kinerja sekolah menengah pertama negeri tingkat kecamatan

berdasarkan hasil analisis AHP menunjukan bahwa Banyuasin III memiliki nilai sebesar

23,3 persen, Banyuasin I memiliki nilai sebesar 11,4 persen, Betung memiliki nilai

sebesar 10,6 persen, Rambutan memiliki nilai sebesar 6, persen 5, Rantau Bayur

memiliki nilai sebesar 6,3 persen, Pulau Rimau memiliki nilai sebesar 6,2 persen, Muara

Sugihan memiliki nilai sebesar 5,8 persen, Muara Telang memiliki nilai sebesar 5,0

persen, Tanjung Lago memiliki nilai sebesar 4,8 persen, Talang Kelapa dan

Banyuasin II memiliki nilai sebesar 3,9 persen, Makarti Jaya memiliki nilai sebesar 3,8

persen, Air Salek memiliki nilai sebesar 3,5 persen, Muara Padang memiliki nilai

sebesar 3,3 persen, dan dan Tungkal ilir memiliki nilai sebesar 1,7 persen. Seperti

pada grafik 7.

Grafik 7.

Sensitivitas Kinerja Sekolah Menengah Pertama Negeri

Page 15: EVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT · PDF fileEVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT ... Pendidikan, Sekolah, AHP, Kecamatan, Evaluasi . Pendahuluan . ... pendidikan adalah perencanaan program

Pendidikan dasar menengah pertama, Benyuasin merupakan kecamatan dengan nilai

sensitivitas kinerja paling tinggi. Penilaian tersebut terlihat dari jumlah sekolah, kelas,

guru dan murid yang paling banyak. Dengan melihat grafik tersebut terlihat bahwa

komposisi antara kebutuhan sekolah, kelas dan guru sudah cukup relative optimal,

kecuali kecamatan Rambutan. Dimana, nilai sensitivitas jumlah sekolah dan guru lebih

besar dibandingan dengan jumlah kelas dan murid. Sehingga dengan demikian untuk

meningkatkan optimalisasi perlu peningkatan jumlah kelas dan murid.

Evaluasi Sekolah Menengah Pertama Swasta

Prioritas hubungan sub kriteria dengan tujuan evaluasi dalam Kriteria sekolah

menengah pertama swasta memiliki kompoisi nilai yakni jumlah sekolah memiliki nilai

sebesar 6,8 persen, jumlah kelas 29,2 persen, jumlah guru memiliki nilai 20,6 persen

dan jumlah murid 43,3 persen dengan nilai inkonsistensi sebesar 3 (tiga) persen atau

konsisten.

Nilai sensitifitas kinerja sekolah menengah pertama swasta tingkat kecamatan

berdasarkan hasil analisis AHP menunjukan bahwa Banyuasin memiliki nilai sebesar

16,0 persen, Betung memiliki nilai sebesar 15,9 persen, Talang Kelapa memiliki nilai

sebesar 15,7 persen, Banyuasin I memiliki nilai sebesar 14,2 persen, Muara Telang

memiliki nilai sebesar 7,5 persen, dan Tungkal ilir memiliki nilai sebesar 6,1 persen. Air

Salek memiliki nilai sebesar 3,9 persen, Rambutan memiliki nilai sebesar 3,8 persen,

Pulau Rimau memiliki nilai sebesar memiliki nilai sebesar 3,12 persen, Tanjung Lago

memiliki nilai sebesar 2,8, Makarti Jaya memiliki nilai sebesar 2,4 persen, Rantau

Bayur memiliki nilai sebesar 2,3 persen, Muara Padang dan Muara Sugihan memiliki

nilai sebesar 2,2 persen, dan Banyuasin II memiliki nilai sebesar 1,9 persen, Seperti

pada grafik 8.

Page 16: EVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT · PDF fileEVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT ... Pendidikan, Sekolah, AHP, Kecamatan, Evaluasi . Pendahuluan . ... pendidikan adalah perencanaan program

Grafik 8

Sensitivitas Kinerja Sekolah Menengah Pertama Swasta

Grafik 8 menunjukan bahwa, pola sekolah menengah pertama swasta masih

kurang optimal dalam penyelenggaraan pendidikan. Hal tersebut dapat dilihat pada

garis grafik kecamatan banyuasin I yang memiliki nilai sensitivitas kinerja jumlah

sekolah, kelas dan guru tinggi namun nilai sensitivitas jumlah murid. Namun disisi lain,

Kecamatan Tungkal Ilir, Betung dan Talang Kepala yang memiliki nilai sensitivitas

kinerja jumlah sekolah, kelas, guru lebih kecil di bandingkan dengan nilai sensitifitas

kinerja jumlah murid.

Evaluasi Sekolah Madrasyah Tsanawiyah

Prioritas hubungan sub kriteria dengan tujuan evaluasi dalam Kriteria sekolah

madrasyah tsanawiyah memiliki kompoisi nilai yakni jumlah sekolah memiliki nilai

sebesar 8,9 persen, jumlah kelas 17,8 persen, jumlah guru memiliki nilai 30,3 persen

dan jumlah murid 43,0 persen dengan nilai inkonsistensi sebesar 2 (dua) persen atau

sangat konsisten.

Nilai sensitifitas kinerja sekolah madrasyah tsanawiyah tingkat kecamatan

berdasarkan hasil analisis AHP menunjukan bahwa Banyuasin III memiliki nilai sebesar

24,6, Banyuasin I memiliki nilai sebesar 12,1 Pulau Rimau memiliki nilai sebesar 10,8,

Page 17: EVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT · PDF fileEVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT ... Pendidikan, Sekolah, AHP, Kecamatan, Evaluasi . Pendahuluan . ... pendidikan adalah perencanaan program

Talang Kelapa memiliki nilai sebesar 10,1 persen, Muara Telang memiliki nilai sebesar

9,8 persen, Muara Sugihan memiliki nilai sebesar 6,3 persen, Muara Padang memiliki

nilai sebesar 4,5 persen, Banyuasin II, Rantau Bayur, Betung memiliki nilai memiliki

nilai sebesar 3,6 persen, Makarti Jaya memiliki nilai sebesar 2,7 persen, Tanjung Lago

memiliki nilai sebesar 2,3 persen, Tungkal ilir dan Air Salek memiliki nilai memiliki nilai

sebesar 2,2 persen, dan Rambutan memiliki nilai sebesar 1,6 persen, Seperti pada

grafik 9.

Grafik 9

Sensitivitas Kinerja Sekolah Madrasyah Tsanawiyah

Banyuasin dan Muara Telang merupakan kecamatan dengan nilai yang optimal

dalam penyelengaraan pendidikan madrasyah tsanawiayah. Kecamatan tersebut

memiliki nilai sensitivitas kinerja jumlah sekolah, kelas, guru dan murid yang paling

tinggi di bandingakan dengan kecamatan lainnya. Sedangkan kecamatan lainnya

seperti Banyuasin I, Pulau rimau dan Talang Kepala merupakan kecamatan yang

kurang optimal dalam penyelenggaraan pendidiknnya. Kondisi tersebut dilihat dari nilai

sensitifitas kinerja jumlah murid lebih rendah dari jumlah sekolah, kelas dan guru.

Bahkan Talang kelapa merupakan kecamatan yang paling tidak optimal dalam

Page 18: EVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT · PDF fileEVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT ... Pendidikan, Sekolah, AHP, Kecamatan, Evaluasi . Pendahuluan . ... pendidikan adalah perencanaan program

menyelenggaraan dimana kecamatan tersebut memiliki nilai sensitivitas jumlah murid

yang paling kecil.

Kesimpulan dan Saran

Pendidikan dasar Kabupaten Banyuasin mayoritas di selenggarkan oleh

pemerintah. Sekolah Dasar sebesar 76,6 persen adalah sekolah negeri dan Sekolah

Menengah Pertama sebesar 74,7 persen adalah sekolah negeri. Sedangkannya

sisanya merupakan swadaya partisipasi masyarakat dalam pendidikan dasar.

Hasil evaluasi menunjukan Banyasuasin III merupakan kecamatan dengan

pendidikan dasar kinerja terbaik di lingkungan Kabupaten Banyuasin. Kecamatan

Banyuasin III memiliki nilai sensitivitas kinerja pendidikan paling besar yakni sebesar

20,9 persen. Sedangkan, Kecamatan Tungkal Ilir adalah kecamatan dengan kinerja

paling kecil. Nilai sensitivitas kinerja tersebut sebesar 2,2 persen.

Selain itu, Hasil evaluasi menggambarkan tiga model dalam penyelenggaraan

pendidikan dasar yakni pertama nilai sensitivitas jumlah sekolah, kelas dan guru lebih

besar dari jumlah murid, kedua nilai sensitivitas jumlah sekolah, kelas dan guru sama

dengan jumlah murid, ketiga nilai sensitivitas jumlah sekolah, kelas dan guru lebih kecil

dari jumlah murid. Sehingga untuk mengoptimalkan model pertama dapat dilakukan

dengan mengurangi guru atau meningkatkan jumlah murid. sedangkan model ketiga

dapat dilakukan dengan menambah jumlah sekolah, guru dan kelas pembangunan

sekolah dan kelas baru.

Page 19: EVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT · PDF fileEVALUASI PENDIDIKAN DASAR TINGKAT ... Pendidikan, Sekolah, AHP, Kecamatan, Evaluasi . Pendahuluan . ... pendidikan adalah perencanaan program

Daftar Pustaka

Bapeda-BPS Kabupaten Banyuasin, Banyuasin Dalam Angka 2008, Pangkalan Balai, 2009

Dharma Tintri E. Sudarsono, Penerapan Analytical Hierarchy Process Untuk Pemilihan Metode Audit PDE oleh Auditor Internal, Proccedings Komputer dan Sistem Intelejen (KOMMIT 2004), ISSN 1411-6286

Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota

http://en.wikipedia.org/wiki/Analytic_Hierarchy_Process

http://statistik4life.blogspot.com/2009/11/analytical-hierarchy-process-ahp.html