EVALUASI KINERJA SISTEM KOMUNAL PENGOLAHAN AIR LIMBAH...
Transcript of EVALUASI KINERJA SISTEM KOMUNAL PENGOLAHAN AIR LIMBAH...
EVALUASI KINERJA SISTEM KOMUNAL PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK PADA PERUMAHAN PT.VALE INDONESIA Tbk, SOROWAKO
KABUPATEN LUWU TIMUR
PERFORMANCE EVALUATION SYSTEM DOMESTIC WASTE WATER TREATMENT COMMUNAL HOUSING IN INDONESIA Tbk PT.VALE,
SOROWAKO LUWU EAST DISTRICT
Sahir, Abu Bakar Tawali, Prastawa Budi
Manajemen Lingkungan, Fakultas Pengelolaan Lingkungan Hidup, Universitas Hasanuddin
Alamat Korespondensi: Sahir Fakultas Pengelolaan Lingkungan Hidup Universitas Hasanuddin Makassar,90245 HP: 081342520343 Email: [email protected]
Abstrak
Air limbah dari perumahan PT.Vale indonesia Tbk adalah salah satu air buangan yang berkonstribusi menimbulkan pencemaran jika tidak diolah terlebih dahulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja teknologi pengolahan limbah cair tersebut (Kolam Oxidasi/ Lagoon) dan mendesain alternatif pengolahan melalui pemilihan teknologi IPAL Modular Biofilter Anaerob.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survei lapangan, dokumentasi, kajian literatur, analisis laboratorium untuk mengetahui karakteristik fisika-kimia air limbah dan desain teknologi dengan menggunakan Auto CAD 2007. Hasil penelitian menunjukan bahwa parameter BOD = 86,43 mg/l (masih diatas baku mutu yang diisyaratkan yaitu 75 mg/l), parameter COD = 179,61 mg/l (masih diatas baku mutu yang diisyaratkan yaitu 125 mg/l), parameter TSS = 58,34 mg/l (masih diatas baku mutu yang diisyaratkan yaitu 50 mg/l), parameter minyak/ lemak = 11,21 mg/l (masih diatas baku mutu diisyaratkan yaitu 10 mg/l) dan parameter pH = 6,15 (telah memenuhi baku mutu yang diisyaratkan). Hasil perhitungan perencanaan debit air limbah untuk 20 tahun mendatang adalah 755,161 m3/hari. Dimensi utama bangunan pengolahan limbah adalah ukuran panjang 25 m, lebar 7,5 m, tinggi tangki biofilter 3,45 m, lebar tangki biofilter 2,5 m dan dilengkapi bak bak kontrol inlet dan outlet. Disimpulkan bahwa air limbah hasil olahan dari teknologi yang ada saat ini belum memenuhi baku mutu yang diisyaratkan sesuai dengan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan No.69 Tahun 2010 dan diharapkan rekomendasi desain yang ada bisa dipertimbangkan. Kata Kunci : Air limbah perumahan, Kolam oksidasi/ lagoon, IPAL modular biofilter anaerob
Abstract
Wastewater from residential PT.Vale Indonesia Tbk is one contributing cause wastewater pollution if not processed first . This study aimed to evaluate the performance of the wastewater treatment technology (Oxidation Pool / Lagoon) and design through the selection of alternative processing technologies Modular Biofilter Anaerobic wastewater treatment. The data collection method used was a field survey , documentation , literature review , laboratory analysis to determine the physico-chemical characteristics of the wastewater and design technology by using Auto CAD 2007. Results showed that BOD = 86.43 mg / l ( still above the implied quality standard of 75 mg / l ) , COD = 179.61 mg / l ( still above the standards implied ie 125 mg / l ) , the parameters TSS = 58.34 mg / l ( still above the implied quality standard is 50 mg / l ) , parameters of oil / fat = 11.21 mg / l ( still above the quality standard of 10 mg hinted / l ) and the parameters of pH = 6.15 ( have met quality standards implied ) . The results of the calculation of wastewater discharge planning for the next 20 years is 755.161 m3/day . The main dimensions of the building waste treatment is a length of 25 m , width 7.5 m , height 3.45 m tank biofilter , biofilter tank width of 2.5 m and equipped with bath tub inlet and outlet control . It was concluded that waste water produced from existing technology not currently meet the quality standards in accordance with Regulation hinted Governor of South Sulawesi 69 in 2010 and is expected existing design recommendations can be considered. Keywords : residential wastewater , oxidation pool / lagoon , anaerobic WWTP modular biofilter
PENDAHULUAN
Perumahan PT.Vale Indonesia Tbk adalah salah satu perumahan yang ada di Sorowako,
Kecamatan Nuha, Kelurahan Magani, lingkungan Lawewu Kabupaten Luwu Timur.
Sorowako berjarak kurang lebih 700 km sebelah utara dari kota Makassar, Provinsi Sulawesi
Selatan. Sorowako secara geografis berada dibagian selatan garis khatulistiwa diantara
2018’00”- 2039’00” Bujur Timur dan diantara 121030’00”-121034’30” Lintang Selatan dan
merupakan daerah wilayah pertambangan biji nikkel di Kabupaten Luwu Timur. Perumahan
PT.Vale Indonesia Tbk ini merupakan perumahan yang sebagian besar penghuninya dari
karyawan-karyawan yang bekerja pada perusahaan PT.Vale, dengan jumlah unit rumah
mencapai 385 unit dan luas wilayah perumahan sekitar 9,5 Ha.
Unit pengolahan yang ada untuk limbah domestik perumahan PT.Vale berupa teknologi
unit Kolam Oxidasi/ Lagoon (Oxidation Ponds) yaitu dengan menampung air limbah pada
suatu kolam yang sangat luas dengan waktu tinggal yang cukup lama sehingga dengan
bantuan aktifitas mikroorganisme yang tumbuh secara alami, senyawa polutan yang ada
dalam air akan terurai. Walaupun begitu, masih saja terdapat masalah yang disebabkan air
limbah rumah tangga dari Perumahan PT.Vale, seperti penyumbatan pipa pembuangan air
limbah (clogging), sehingga terjadi luapan ke lingkungan perumahan yang dilalui untuk
pembuangan ke badan air penerima, selain itu menimbulkan bau yang tidak sedap, kapasitas
dari kolam/ lagoon sudah tidak sesuai lagi dengan jumlah penduduk perumahan (over
capacity) terbukti dengan jumlah debit aktual aliran limbah 40 m3/ jam (Dinas Bapedalda
Luwu Timur,2013) dan air limbah hasil olahan masih belum memenuhi baku mutu yang
diisyaratkan serta lokasi kolam sudah tidak sesuai dengan tata ruang kota yang berada
ditengah-tengah pemukiman.
Hal ini dikarenakan sistem pengolahan kolam/ lagoon oksidasi sudah tidak berfungsi
dan efektif lagi sebagaimana mestinya karena perencanaan yang sudah melewati batas kurang
lebih 30 tahun lalu, dimana pada awal perencanaan perumahan yang hanya diperuntukan
untuk karyawan - karyawan PT.INCO/ PT.Vale maksimal 5 orang per unit rumah namun
seiring berjalannya waktu data yang didapatkan dilapangan kini mencapai 10 hingga 18 orang
per unit rumah dan hampir semua unit rumah telah direnovasi dijadikan kos-kosan.
Unit pengolahan baru yang ditambahkan harus dapat memenuhi kriteria antara lain,
tidak memerlukan lahan yang sangat luas, mudah dalam pengoprasian dan perawatan, murah,
dan mampu memperbaiki kualitas air limbah Perumahan PT.Vale agar memenuhi standar
baku mutu sebelum dibuang ke lingkungan. Salah satu unit pengolahan yang diperkirakan
dapat membantu mengatasi masalah limbah cair domestik Perumahan PT.Vale Indonesia Tbk
yaitu unit IPAL modular Tangki Anaerob Fluidized Reactor (AFB-Reactor). Keuntungan
penggunaan IPAL modular AFB-Reactor antara lain tidak membutuhkan lahan yang luas,
membutuhkan sedikit pemeliharaan, murah, dan beroprasi secara grafitasi.
Tangki Biofilter Anaerob (Anaerob Fluidized Reactor) sebagai salah satu cara
pengolahan air limbah, dengan memanfaatkan kehadiran secara buatan dari kelompok
mikroba yang melekat pada media yang dipakai, (Haslinah.,2013). Untuk media filter bahan
harus kuat, keras, tahan tekanan, tahan lama dan tidak mudah berubah. Beberapa bahan
media biofilter yang umum dipakai adalah : polimer, krikil, batu apung, kayu, dan perlit.
Proses biofilter disebut juga aerasi kontak sebab air limbah akan kontak dengan
mikroorganisme yang menempel pada permukaan media sehingga dapat meningkatkan
efisiensi penguraian zat organik, (Hidayah, E.N. dan Aditya,W. 2011). Tangki biofilter
terbuat dari bahan kedap air dan tahan korosi seperti : fiber gelas, pasangan bata, beton, dan
bahan kedap air lainnya.
Ada beberapa keuntungan dari teknologi biofilter anaerob dibandingkan dengan
teknologi biologis lainya yakni dalam pengoprasiannya mudah dikarenakan waktu konstruksi
dan pemasangannya singkat, derajat stabilitas yang tinggi, lumpur yang dihasilkan relatif
sedikit (dibanding proses lumpur aktif), dapat digunakan untuk air limbah dengan beban
BOD yang cukup besar, dapat menghilangkan padatan tersuspensi dengan baik, kedap air dan
teknologi ini menghasilkan gas yang bermanfaat gas metan (CH4) yang dapat digunakan
sebagai sumber energi, serta dari segi estetika tidak mengganggu pemandangan disebabkan
konstruksinya tertanam ditanah. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan
evaluasi kinerja teknologi pengolahan yang sudah ada dan untuk meningkatkan efisisensi
pengolahannya maka didesainkan teknologi IPAL modular Biofilter Anaerob sebagai
rekomendasi.
BAHAN DAN METODE
Lokasi dan Rancangan penelitian
Lokasi pada penelitian ini terletak di Perumahan PT.Vale Indonesia Tbk, Sorowako,
Kecamatan Nuha, Kelurahan Magani, lingkungan Lawewu Kabupaten Luwu Timur. Jenis
penelitian yang digunakan adalah survei lapangan, dokumentasi, kajian literatur, analisis
laboratorium untuk mengetahui karakteristik fisika-kimia air limbah dan desain teknologi
dengan menggunakan Auto CAD 2007.
Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
(1). Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung mengenai kondisi fisik lokasi
penelitian untuk mendapatkan gambaran umum daerah penelitian dengan memperhatikan
keadaan riil yang ada di lapangan. (2). Wawancara, yaitu suatu teknik pengumpulan
informasi untuk mendapatkan data yang mendalam mengenai suatu objek penelitian dengan
cara tanya jawab langsung dengan pertanyaan terbuka yang ditujukan kepada responden
dalam hal ini instansi Pemerintah Daerah dan masyarakat atau Developer perumahan. (3).
Studi dokumentasi, yaitu dengan mempelajari dokumen-dokumen dari beberapa sumber
seperti hasil dokumentasi pemerintah, hasil penelitian terkait, dan berbagai laporan yang
berhubungan dengan permasalahan penelitian.
Analisis Data
Untuk menentukan jumlah air limbah yang dihasilkan, maka perlu dihitung proyeksi
jumlah penduduk, proyeksi jumlah air bersih dan proyeksi debit air limbah rata-rata. Proyeksi
jumlah penduduk, Metode yang digunakan dalam proyeksi jumlah penduduk adalah Metode
Geometrik. Pelaksanaan Metode Geometrik adalah suatu ruas eksponensial yang sering
digunakan untuk meramalkan data atau kejadian lain yang perkembangan atau
pertumbuhannya cepat (Anto Dajan,2000). Sehingga dapat diketahui angka pertumbuhan
penduduk yang lebih akurat dan berapa jumlah penduduk pada tahun yang direncanakan.
Hasil analisis jumlah penduduk yang dilakukan nantinya akan digunakan untuk
mempermudah informasi sebagai bahan pertimbangan bagi perhitungan jumlah air limbah
domestik yang akan dihasilkan. Adapun formulasi Metode Geometrik adalah sebagai berikut.
Pn = P0 . ( 1 + r ).n
Proyeksi debit air limbah, Yang menjadi dasar perhitungan proyeksi kapasitas air limbah
diantaranya adalah, Proyeksi kebutuhan air minum, Analisa kapasitas pengelolaan air limbah
yang direncanakan, ditentukan berdasarkan perhitungan proyeksi kebutuhan air (water
demand projection). Proyeksi kebutuhan air dihitung berdasarkan cakupan pelayanan
(coverage area), proyeksi pertumbuhan penduduk, tingkat pelayanan (service level) dan
konsumsi pemakaian air (water consumption). Jumlah air limbah yang dihasilkan tergantung
jumlah pemakaian air minum yang dikonsumsi yaitu sebesar 80% dari jumlah pemakaian air
minum (Direktorat PPLP Ciptakarya PU, 2006a).
HASIL
Karakteristik limbah cair perumahan
Hasil dari pengukuran kualitas air limbah yang berasal dari perumahan PT.Vale
Indonesia termasuk pada katagori C dengan luas perumahan 9,5 Ha (< 14 Ha). Tabel 1
menunjukkan hasil pengukuran inlet air limbah domestik perumahan PT.Vale Indonesia
Tbk(Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar). Dari Tabel 1 didapatkan bahwa
parameter-parameter yang digunakan dalam penelitian ini terdapat 4 parameter penting yaitu
parameter kualitas TSS = 67 mg/L, BOD = 98,12 mg/L, COD= 245,31 mg/L, Minyak dan
Lemak = 13,42 mg/L, dan nilai parameter kualitas pH = 6,05.
Pada Tabel 2 memperlihatkan hasil pengukuran outlet air limbah domestik perumahan
PT.Vale Indonesia Tbk(Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar) didapatkan bahwa
parameter-parameter yang digunakan dalam penelitian ini terdapat 4 parameter penting yang
justru melebihi baku mutu yang ditetapkan yaitu parameter kualitas TSS = 58,34 mg/L, BOD
= 86,43 mg/L, COD= 179,61 mg/L, Minyak dan Lemak = 11,21 mg/L. Sedangkan untuk nilai
parameter kualitas pH msih dalam keadaan normal yaitu 6,15.
Proyeksi penduduk
Kependudukan merupakan faktor penting dalam proses penyusunan perencanaan,
mengingat bahwa perencanaan ditujukan untuk kepentingan penduduk itu sendiri.
Peningkatan jumlah penduduk akan berpengaruh besar terhadap peningkatan jumlah air
limbah. Tabel 3 memperlihatkan proyeksi penduduk untuk 20 tahun mendatang dengan
kenaikan rata-rata 0,0375% per tahun dengan jumlah jiwa untuk tahun rencana 2034 sebesar
6.992 jiwa.
Proyeksi air limbah
Berdasarkan Tabel 4, kapasitas air limbah yang dihasilkan perumahan PT.Vale
Indonesia Tbk untuk tahun 2014 dengan jumlah penduduk 6.940 yaitu 8,675 ltr/dtk atau sama
dengan 749,52 m3/hari, dan untuk tahun perencanaan 2034 dengan jumlah penduduk 6.992
jiwa yaitu sebesar 8,740 ltr/dtk atau 755,161 m3/hari. Dengan prediksi jumlah jiwa per
rumah sebesar 18 orang/unit rumah, dan dengan ketentuan 80% penggunaan air bersih, maka
air bersih yang digelontorkan lebih besar atau sama ( Air Gelontor ≥ Air Limbah).
Desain IPAL tangki modular Biofilter Anaerob
Dalam perencanaan desain IPAL tangki modular Biofilter Anaerob didapatkan Dimensi
utama bangunan pengolahan limbah adalah ukuran panjang 25 m, lebar 7,5 m, tinggi tangki
biofilter 3,45 m, lebar tangki biofilter 2,5 m dan dilengkapi bak bak kontrol inlet dan outlet.
Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Gambar 1 desain IPAL tangki modular Biofilter
Anaerob.
PEMBAHASAN
Secara keseluruhan kinerja unit pengolahan dengan teknologi Lagoon/ kolam oksidasi
sudah tidak baik dan berjalan efektif lagi dalam mengolah air limbah domestik perumahan
PT.Vale Indonesia Tbk. Untuk parameter BOD, COD, TSS, dan Minyak & Lemak nilainya
tetap melebihi baku mutu yang dipersyaratkan walaupun telah diolah dengan teknologi
lagoon/kolam oksidasi. Sedangkan untuk parameter pH tidak mengalami perubahan yang
signifikan, nilai pH air limbah tetap berada dalam kondisi normal.
Seiring dengan perkembangan perumahan yang telah banyak berubah fungsi sebagai
kosan para karyawan PT.Vale menyebabkan kandungan zat-zat pencemar pun semakin
meningkat dan menyebabkan kinerja pengolahan yang ada saat ini tidak bisa lagi bekerja
secara efektif. Outlet air limbah menunjukkan zat-zat pencemar menghalangi difusi oksigen
kedalam air limbah. Dengan kondisi seperti itu resiko menjadi fakultatif sangat besar bahkan
dapat menjadi anaerob (Harmayani,K.D. dan Konsukartha,I.G.M, 2007).
Untuk menghasilkan hasil olahan air limbah yang efektif, maka pemilihan teknologi
pengolahan yang tepat akan menentukan hasil pengolahan. Kesalahan dalam menentukan
teknologi pengolahan air limbah membuat kualitas air yang dihasilkan tidak akan maksimal.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan pengolahan air limbah adalah (Direktorat
Jenderal Ciptakarya PU, 2006b): (a). Kepadatan penduduk, (b). Sumber air yang ada, (c).
Permeabilitas tanah, (d). Kemiringan tanah, dan (e). Kemampuan membiayai.
Menurut Metcalf & Eddy, (2004) bahwa Biofilter adalah suatu istilah dari reaktor yang
dikembangkan dengan prinsip mikroba tumbuh dan berkembang pada suatu media filter dan
membentuk lapisan biofilm (attached growth). Biofilter meru[akan salah satu pengolahan
limbah cair biologis, proses kerjanya memanfaatkan kehidupan mikroorganisme untuk
menguraikan polutan.
Didalam proses pengolahan air limbah dengan proses biakan melekat (attached
growth), prinsip dasarnya adalah mengalirkan air limbah kedalam suatu biakan
mikroorganisme yang melekat dipermukaan unggun media, (Effendi, H. 2003). Polutan yang
ada didalam air limbah akan diuraikan oleh mikroorganisme tersebut menjadi senyawa yang
tidak mencemari lingkungan. Proses penguraian dapat berlangsung secra aerob dan anaerob
atau kombinasi anaerob dan aerob,( Kurniadie, D., 2011).
Proses pengolahan air limbah secra anaerob adalah suatu metabolisme tanpa
menggunakan oksigen yang dilakukan oleh bakteri anaerobic,( Asmadi dan Suharno, 2012).
Ciri khas dari proses secara anaerobik adalah terbentuknya gas metan (CH4). Didalam proses
anaerobik yang sangat berperan adalah aktifitas mikroorganisme anaerob. Proses anaerobik
memiliki beberapa keuntungan dan kelebihan yaitu derajat stabilitas yang tinggi, produk
lumpur buangan biologis rendah, kebutuhan nutrien rendah, dan dihasilkannya gas metan
yang dapat digunkan sebagai sumber energy,( Ekawati,D.2006).
Media biofilter yang digunakan secara umum dapat berupa material organik misalnya
plastik dalam bentuk tali, bentuk jaring, bentuk butiran yang tak teratur (random packing),
bentuk papan (plate), bentuk sarang tawon dan lainnya. Media bahan organik misalnya batu
pecah (spilt), krikil, batu kali, batu marmer, zeolit, batu bara (kokas/antharasit) dan lainnya.
Penggunaan media koral dapat menurunkan BOD air lmbah domestik hingga 92%.
Tangki reactor AFB adalah unit instalasi pengolahan air limbah domestik yang
memanfaatkan proses penguraian materi organik yang terkandung dalam air limbah oleh
bakteri anaerob secara upflow melalui media filter biologis, (Esa, Y. 2008). Secara prinsip
tidak berbeda dengan tangki septic filter up flow. Beberapa keuntungan dan kemudahan
tangki biofilter : (1). Kedap air dan dapat digunakan untuk air tanah tinggi. (2). Mudah
pemasangan, waktu konstruksi singkat dan langsung bisa diamnfaatkan ( dengan proses
seeding bakteri). (3). Dapat mengolah beban air limbah dengan beban BOD yang cukup
besar. (4). Dapat menghilangkan padatan tersuspensi (TSS) dengan baik. (5). Dapat
menurunkan kosentrasi senyawa nitrogen atau fhospor. (6). Efluent yang dihasilkan dapat
memenuhi standar baku mutu air limbah domestik dengan tingkat efisiensi reduktif pencemar
80-90%. (7). Lumpur yang dihasilkan relatif sedikit, pengurasan limpur dilakukan dalam 2-3
tahun.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa kadar
polutan yang terkandung dalam limbah cair domestik Perumahan PT.Vale Indonesia Tbk,
Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, belum memenuhi baku mutu yang
diisyaratkan, yaitu Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan No.69 Tahun 2010 untuk parameter
pH, BOD, COD, TSS, Minyak dan Lemak pada katagori C. Rekomendasi desain yang
diberikan adalah dengan menggunakan teknologi IPAL Modular Modular Tangki Biofilter
Anaerob (Anaerob Fluidized Biofilter – AFB Reactor). Disarankan agar rekomendasi desain
dapat dipertimbangkan dan dapat dilanjutkan dengan menambahkan parameter – parameter
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi dan Suharno, (2012). Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Air Limbah. Gosyen Publishing, Yogyakarta.
Dajan, A. (2000). Pengantar Metode Statistik Jilid III, LP3ES, Jakarta. Dinas BAPEDALDA, (2013). Laporan Tindak Lanjut Penanganan Pengolahan Limbah Cair
F.Lagoon,Tahun 2013, Luwu Timur. Direktorat Jenderal Ciptakarya PU, (2006a). Dasar-dasar Teknik dan Pengelolaan Air
Limbah. Buku Pedoman. Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman. Jakarta.
Direktorat Jenderal Ciptakarya PU, (2006b). Perencanaan Pengelolaan Air Limbah Dengan Sistem Terpusat. Buku Pedoman. Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman. Jakarta.
Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta.
Ekawati, D. (2006). Analisis Kinerja Sistem Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja Kota Magelang. Jurnal Presipitasi, Vol.1,No.1.Semarang.
Esa, Y. (2008). Pengelolaan Limbah Domestik dan Kantin. (Online),(http://rss.groubs.yahoo.com/groub/K3_LH/rss),diakses 6 Januari 2014).
Harmayani,K.D. dan Konsukartha,I.G.M. (2007). Pencemaran Air Tanah Akibat Pembuangan Limbah Domestik di Lingkungan Kumuh,Studi Kasus Banjar Ubung Sari, Kelurahan Ubung. Jurnal Pemukiman Natah Vol.5, No.2.Bali.
Haslinah, (2013). Pengelolaan Terpadu Air Limbah Rumah Tangga Pada Tingkat RT Di Kota Makassar. Jurnal ILTEK,Vol 8,No.15. Makassar.
Hidayah, E.N. dan Aditya,W. (2011). Potensi Dan Pengaruh Tanaman Pada Pengolahan Air Limbah Domestik Dengan Sistem Constructed Wetland. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan,Vol.2,No.2.Jawa Timur.
Kurniadie, D. (2011). Teknologi Pengolahan Limbah Cair Secara Biologis. Widya Padjadjaran, Bandung.
Metcalf and Eddy, (2003). WastewaterEngineering Treatment and Reuse 4th edition.New York:McGraw Hill.
Tabel 1. Hasil Pengukuran Inlet Air Limbah Domestik Perumahan PT.Vale Indonesia Tbk (Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar)
Parameter Satuan Hasil Pemeriksaan
Batas maksimum yang dibolehkan A B C Spesifikasi
Methode
TSS mg/l 67 20 35 50 Gravimetrik BOD mg/l 98,12 25 40 75 Winkler COD mg/l 245,31 80 100 125 IKM/5.4.7/BBL
K-MKS Minyak/Lemak mg/l 13,42 5 8 10 Gravimetrik pH - 6,05 6-9 6-9 6-9 SNI 06-
6989,11-2004
Tabel 2. Hasil Pengukuran Outlet Air Limbah Domestik Perumahan PT.Vale Indonesia Tbk (Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar)
Parameter Satuan Hasil Pemeriksaan
Batas maksimum yang dibolehkan A B C Spesifikasi
Methode
TSS mg/l 67 20 35 50 Gravimetrik BOD mg/l 98,12 25 40 75 Winkler COD mg/l 245,31 80 100 125 IKM/5.4.7/BBL
K-MKS Minyak/Lemak mg/l 13,42 5 8 10 Gravimetrik pH - 6,05 6-9 6-9 6-9 SNI 06-
6989,11-2004
Tabel 3. Proyeksi Jumlah Penduduk Perumahan PT.Vale Indonesia Tbk tahun 2014 – 2034
Tahun Jiwa 2014 6.940 2015 6.943 2016 6.945 2017 6.948 2018 6.950 2019 6.953 2020 6.956 2021 6.958 2022 6.961 2023 6.963 2024 6.966 2025 6.969 2026 6.971 2027 6.974 2028 6.977 2029 6.979 2030 6.982 2031 6.984 2032 6.987 2033 2034
6.990 6.992
Tabel 4. Proyeksi Kapasitas Air Limbah Perumahan PT.Vale Indonesia Tbk tahun 2014 – 2034
Tahun Jiwa Kebutuhan Air Bersih ltr/dtk m3/hari
Kapasitas Air Limbah ltr/dtk m3/hari
2014 6.940 10,84375 936,9 8,675 749,52 2015 6.943 10,84782 937,251 8,67825 749,801 2016 6.945 10,85188 937,603 8,68151 750,082 2017 6.948 10,85595 937,954 8,68476 750,363 2018 6.950 10,86002 938,306 8,68802 750,645 2019 6.953 10,8641 938,658 8,69128 750,926 2020 6.956 10,86817 939,01 8,69454 751,208 2021 6.958 10,87225 939,362 8,69779 751,489 2022 6.961 10,87632 939,714 8,70106 751,771 2023 6.963 10,8804 940,067 8,70432 752,053 2024 6.966 10,88448 940,419 8,70759 752,335 2025 6.969 10,88856 940,772 8,71085 752,618 2026 6.971 10,89265 941,125 8,71412 752,899 2027 6.974 10,89673 941,478 8,71739 753,182 2028 6.977 10,90082 941,834 8,72065 753,465 2029 6.979 10,90491 942,183 8,72392 753,747 2030 6.982 10,909 942,537 8,72719 754,029 2031 6.984 10,91309 942,891 8,73046 754,313 2032 6.987 10,91718 943,244 8,73374 754,595 2033 6.990 10,92127 943,598 8,73702 754,878 2034 6.992 10,92537 943,952 8,74029 755,161
Gambar 1. Desain Model IPAL Modular Tangki Biofilter Anaerob Reactor (AFB Reactor)