ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB...

44
ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN ONGOLE DI DESA WAWASAN KECAMATAN TANJUNGSARI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN (Skripsi) Oleh Linda Safitri JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2018

Transcript of ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKANONGOLE DI DESA WAWASAN KECAMATAN TANJUNGSARI

KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

(Skripsi)

Oleh

Linda Safitri

JURUSAN PETERNAKANFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG2018

Page 2: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

ABSTRACT

ESTIMATION OF BREEDING VALUE OF WEANING WEIGHT OFONGOLE GRADE CATTLE IN WAWASAN VILLAGE

TANJUNGSARI DISTRICT SOUTH LAMPUNG REGENCY

By

Linda Safitri

This study aims to determine the heritability value and breeding value ofweaning weight of Ongole grade cattle (PO) in Wawasan Village, TanjungsariDistrict, South Lampung Regency. The study was conducted in WawasanVillage Tanjungsari District South Lampung Regency on May 2018 to August2018. The research material consisted of a recording of the birth of the cattle,the birth weight of the parents, the weaning weight of the parents, the age ofweaning parents, the age of the parents at the time of birth, the weight of thefemale calves, weaning weight of female calves and weaning age of the parentswhich gave birth twice in 2015 to 2017. This study uses survey method. Dataanalysis was done by looking for corrected weaning weights, estimatedheritability values, and breeding values of weaning weight in PO cattle inWawasan Village, Tanjungsari District, South Lampung Regency. Based on theresults of the study showed, PO cattle in Wawasan Village, Tanjungsari District,South Lampung Regency the average corrected weaning weight of the parentswere 98.87±1.79 kg and the average calf corrected weight were 140.64±38.87 kg; heritability value of weaning weight were 0.40 ( high category); and theaverage breeding value were 140.64±15.24 kg ; there are 5 cattles with thehighest breeding value with eartag numbers 4462, 3051, 4772, 2493, and 2211.Calculation of breeding values shows that there are 54% of PO cattle that haveabove-average breeding values.

Keywords: Breeding value, Heritability, Ongole grade cattle, Weaning weight

Page 3: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

ABSTRAK

ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKANONGOLE DI DESA WAWASAN KECAMATAN TANJUNGSARI

KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Oleh

Linda Safitri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai heritabilitas dan nilai pemuliaanbobot sapih sapi Peranakan Ongole (PO) di Desa Wawasan KecamatanTanjungsari Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian dilaksanakan diDesaWawasan Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Lampung Selatan pada Mei2018 sampai dengan Agustus 2018. Materi penelitian terdiri dari rekordingkelahiran sapi, bobot lahir induk, bobot sapih induk, umur sapih induk, umurinduk pada waktu melahirkan, bobot lahir pedet betina, bobot sapih pedet betinadan umur penyapihan dari induk-induk yang melahirkan pedet mulai 2015 sampaidengan 2017. Penelitian ini menggunakan metode survei. Analisis data yangdilakukan dengan mencari bobot sapih terkoreksi, estimasi nilai heritabilitas, dannilai pemuliaan bobot sapih sapi PO di Desa Wawasan Kecamatan TanjungsariKabupaten Lampung Selatan. Berdasarkan hasil penelitian, sapi PO di DesaWawasan Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Lampung Selatan memiliki rata-ratabobot sapih terkoreksi induk sebesar 98,87±1,79 dan rata-rata bobot sapihterkoreksi pedet sebesar 140,64±38,87; nilai heritabilitas bobot sapih sebesar 0,40(kategori tinggi); dan rata-rata nilai pemuliaan sebesar 140,64±15,24; terdapat 5ekor sapi dengan nilai pemuliaan tertinggi dengan nomor eartag 4462, 3051, 4772,2493, dan 2211. Perhitungan nilai pemuliaan menunjukkan bahwa terdapat 54%sapi PO yang memiliki nilai pemuliaan di atas rata-rata.

Kata kunci: Bobot sapih, Heritabilitas, Nilai pemulian, Sapi peranakan ongole

Page 4: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKANONGOLE DI DESA WAWASAN KECAMATAN TANJUNGSARI

KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Oleh

Linda Safitri

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PETERNAKAN

Pada

Jurusan PeternakanFakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 5: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar
Page 6: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar
Page 7: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandarlampung pada 13 Maret 1996, putri kedua dari dua

bersaudara pasangan Bapak Rasman dan Ibu Sunariyah. Penulis menyelesaikan

pendidikan Sekolah Dasar di SDN 1 Sukarame pada 2008; Sekolah Menengah

Pertama di SMP PGRI 6 Bandarlampung pada 2011, Sekolah Menengah Atas di

SMA N 12 Bandarlampung pada 2014.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian,

Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi

Negeri (SBMPTN) pada 2014. Penulis melaksanakan Praktik Umum (PU) di

CV. Melina Farm Lampung pada Juli -- Agustus 2017 dan melaksanakan Kuliah

Kerja Nyata (KKN) periode Januari-- Februari 2018 di Desa Waringin Jaya,

Kecamatan Bandar Sribawono, Kabupaten Lampung Timur.

Page 8: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

MOTTO

“Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, hidup di tepi jalan

dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah"

(Abu Bakar Sibli)

“Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia”

(Rasulallah SAW)

“Tiada kekurangan lebih utama daripada akal, tiada kepapaan lebih menyedihkan

daripada kebodohan, tiada warisan yang lebih berharga daripada

pendidikan”

(Syayidina Ali bin Abi Thalib)

“Terus Berusaha semaksimal mungkin karena hasil tidak akan menghianati

usaha”

(Penulis)

Page 9: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan sebuah karya kecil ini kepada Bapak dan Mamak tercinta yang

selalu menyayangiku, mendukungku, dan mendoakanku, Kakak dan Abangku

tercinta serta keluarga besar yang selalu mendukungku serta doa yang tulus

selama ini.

Sahabat-sahabat yang selalu mendampingi, mendukung, mendoakan, dan yang

tak pernah lelah mendengar keluh kesahku dan menjadikanku lebih baik.

Bapak dan Ibu dosen Jurusan Peternakan, yang telah memberikan semangat dan

ilmu yang bermanfaat dan almamamater hijau tercinta Universitas Lampung.

Page 10: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat

dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapatdiselesaikan.Skripsi dengan judul

“Estimasi Nilai Pemuliaan Bobot Sapih Sapi Peranakan Ongole di Desa

Wawasan Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Lampung Selatan” adalah salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Jurusan Peternakan di Universitas

Lampung.

Pada kesempatan ini dengan ketulusan hati penulis menyampaikan ucapan

terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si. — selaku Dekan Fakultas

Pertanian, Universitas Lampung atas izin yang diberikan;

2. Ibu Sri Suharyati, S.Pt., M.P. — selaku Ketua Jurusan Peternakan atas

gagasan, saran, bimbingan,nasehat, dan segala bantuan yang diberikan selama

penulisan skripsi;

3. Bapak M. Dima Iqbal Hamdani, S. Pt., M.P. — selaku Pembimbing Utama

atas saran, motivasi, arahan, ilmu,dan bimbingannya serta segala bantuan

selama masa studi dan penulisan skripsi ini;

4. Bapak Dr. Ir. Ali Husni, M.P. — selaku Pembimbing Anggota atas

bimbingan, saran, nasehat, dan ilmu yang diberikan selama masa studi dan

penyusunan skripsi;

Page 11: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

5. Ibu Dr. Ir. Sulastri, M.P. — selaku Pembahas atas bimbingan, motivasi,

arahan, kritik, saran, dan masukan yang positif kepada penulis serta segala

bentuk bantuan selama masa studi dan penyusunan skripsi;

6. Ibu Ir. Idalina Harris, M.S., dan Bapak Prof. Dr. Ir. Muhtarudin, M.S. —

selaku Pembimbing Akademik atas bimbingan, nasihat, motivasi, dan ilmu

yang diberikan selama masa studi;

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas

Lampung atas bimbingan, nasihat, dan ilmu yang diberikan selama masa studi;

8. Keluarga besar Sentra Peternakan Rakyat Maju Sejahtera Tanjungsari

Lampung Selatan, Bapak Suhadi, Bapak Sumarjono, Bapak Tunut, Bapak

Sugeng dan Anggota yang lain atas kekeluargaan dukungan dan bantuan

selama penulis melaksanakan penelitian;

9. Ibundaku tercinta atas segala do’a, dorongan, semangat, motivasi,

pengorbanan, nasihat, dukungan moril maupun materil dan kasih sayang yang

tulus ihklas dan senantiasa berjuang untuk keberhasilanku;

10. Ayahku tercinta atas segala do’a, dorongan, semangat, motivasi, pengorbanan,

nasihat, dukungan moril maupun materil dan kasih sayang yang tulus ihklas

dan senantiasa berjuang untuk keberhasilanku;

11. Kakakku tercinta atas segala do’a, dorongan, semangat, motivasi, dukungan

moril maupun materil dan kasih sayang yang tulus ihklas dan senantiasa

berjuang untuk keberhasilanku,

12. Bang Hermawan yang selalu mengingatkan, memberi semangat, dan

dukungan baik moril maupun materil;

Page 12: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

13. Ficke Rahmawati selaku teman seperjuangan penelitian atas semangat,

dukungan, dan kerjasamanya;

14. Teman-teman terbaik penulis; keluargaTerindah ( Irna,Suci, Iis, Encik, Ketut,

Pina, WL, Sibad, Winda, Erika, Dewi, Rosita, Aiayah, Fakhri, Opan, Ede,

Ujo, Danu, Yogi, Dilah, Wayan,Rico,Dion dan Uda ), dan keluarga besar

“Angkatan 2014” atas kekeluargaan yang terjalin selama ini;

15. Kakak-kakak angkatan 2012 dan 2013 serta adik-adik angkatan 2015, 2016,

dan 2017, atas persahabatan dan doanya.

Semoga semua bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis

mendapat pahala dari Allah SWT, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

kita semua, Aamiin.

Bandar Lampung, 18 Desember 2018

Penulis

Linda Safitri

Page 13: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

iv

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI.............................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ..................................................................................... vi

I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Tujuan Penelitian ............................................................................ 3

C. Manfaat Penelitian .......................................................................... 3

D. Kerangka Pemikiran........................................................................ 3

E. Hipotesis ......................................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 7

A. Sentra Peternakan Rakyat (SPR)..................................................... 7

B. Sapi Peranakan Ongole (PO) .......................................................... 8

C. Bobot Sapih..................................................................................... 9

D. Heritabilitas ..................................................................................... 11

E. Nilai Pemuliaan............................................................................... 14

III. METODE PENELITIAN .................................................................. 19

A. Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................... 19

B. Bahan dan Alat Penelitian............................................................... 19

Page 14: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

v

C. Metode Penelitian............................................................................ 19

D. Peubah yang Diamati ...................................................................... 20

E. Pengolahan Data.............................................................................. 21

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 24

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................... 24

B. Bobot Sapih Terkoreksi Sapi PO .................................................... 26

C. Heritabilitas Bobot Sapih Sapi PO.................................................. 27

D. Nilai Pemuliaan Bobot Sapih Sapi PO............................................ 29

V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 32

A. Kesimpulan .................................................................................... 32

B. Saran .............................................................................................. 32

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 33

LAMPIRAN............................................................................................... 37

Page 15: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Nilai heritabilitas ................................................................................ 14

2. Peringkat keunggulan enam ekor sapi PO pejantan terbaikberdasarkan nilai pemuliaan bobot badan umur 205 haridi Loka Penelitian Sapi Potong Grati Pasuruan ................................ 15

3. Nilai pemuliaan berat sapih sapi Brahman pejantandi BPTU-HPT Sembawa .................................................................... 16

4. Peringkat bobot lahir sapi PO pejantan di Loka Penelitian SapiPotong Grati Pasuruan berdasarkan BV............................................. 17

5. Nilai pemuliaan berat lahir sapi PO pejantan berdasarkanperforma peroduksi keturunannya di Desa Napis KecamatanTambakrejo Kabupaten Bojonegoro ................................................. 18

6. Faktor perkalian sebagai FKUI dalam penyesuaian terhadapbobot sapih pedet................................................................................ 21

7. Pengelompokkan umur induk dalam tahun ........................................ 21

8. Bobot sapih terkoreksi sapi PO .......................................................... 26

9. Nilai pemuliaan bobot sapih sapi PO ................................................. 29

10. Sapi PO dengan nilai pemuliaan 5 tertinggi ....................................... 31

11. Rekording induk sapi PO di Desa Wawasan KecamatanTanjungsari Kabupaten Lampung Selatan ......................................... 38

12. Rekording pedet betina sapi PO di Desa Wawasan KecamatanTanjungsari Kabupaten Lampung Selatan ......................................... 43

13. Rata-rata bobot sapih terkoreksi induk dan pedet sapi PO ................ 47

Page 16: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

vii

14. Perhitungan nilai heritabilitas bobot sapih sapi POmenggunkan metode regresi anak terhadap tetua............................... 51

15. Perhitungan nilai pemuliaan bobot sapih sapi PO.............................. 57

16. Rangking nilai pemuliaan bobot sapih sapi PO.................................. 61

Page 17: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Provinsi Lampung merupakan daerah yang memiliki potensi untuk pengembangan

usaha peternakan.Daerah yang berpotensi untuk pengembangan usaha peternakan

khususnya usaha sapi potong yaitu Lampung Selatan. Populasi sapi potong di

Kabupaten Lampung Selatan yaitu116.954 ekor(BPS Provinsi Lampung, 2013).

Sapi potong yang berpotensi untuk dioptimalkan pengembangannya adalah sapi

Peranakan Ongole (PO).

Sapi Peranakan Ongole(PO) merupakan salah satu sumberdaya genetik (SDG)

utama sapi potong lokal yang perlu dilestarikan dan dikembangkan

keunggulannya untuk kepentingan pemuliaan ternak yaitu membentuk bibit

unggul sesuai dengan agroekosistemnya (Hardjosubroto, 2004). Pemerintah

Daerah Kabupaten Lampung Selatan membentuk UPT Balai Pembibitan Sapi PO

(UPT BPSPO) yang berlokasi di Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Lampung

Selatan sebagai pusat pertumbuhan dan kecamatan lainnya sebagai wilayah

pengembangan untuk mendukung pelestarian dan pengembangan keunggulan sapi

PO.

Perbaikan genetik ternak dengan menerapkan metode pemuliaan ternak melalui

program seleksi dilakukan dalam rangka memertahankan dan pengembagan mutu

genetik ternak sekaligus meningkatkan performa genetik keturunannya

Page 18: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

2

(Istiqomah, 2010) dan Harris et al. (1984) berpendapat bahwa untuk

mengembangkan program pemuliaan diperlukan estimasi parameter seleksi

(genetik).

Seleksi merupakan suatu istilah yang digunakan dalam memilih ternak-ternak

yang secara genetik memiliki mutu yang baik untuk dipakai sebagai tetua pada

generasi berikutnya dan mengeluarkan ternak-ternak yang dianggap kurang baik

untuk tidak dikembangbiakkan lebih lanjut (Hardjosubroto, 1994). Sifat yang

dipilih untuk dijadikan dasar seleksi perlu dipertimbangkan beberapa hal, yaitu

tujuan program seleksi, nilai heritabilitas suatu sifat, nilai pemuliaan, nilai

ekonomi dari adanya peningkatan sifat, korelasi antar sifat serta biaya dan waktu

dari program seleksi. Sifat yang mempunyai nilai ekonomis tinggi meliputi

fertilitas, daya hidup, nilai karkas, berat lahir, berat sapih, tipe dan konformasi

tubuh, berat dan kualitas bulu (Warwick et al., 1990).

Nilai heritabilitas di bidang pemuliaan ternak mempunyai peranan penting karena

nilai heritabilitas memberikan informasi besarnya nilai suatu sifat diturunkan tetua

kepada keturunannya (Hardjosubroto, 1994). Nilaipemuliaan (Breeding Value)

didefinisikansebagai nilai seekor ternak sebagai tetua yang diperoleh dari

perkawinan acak, nilai pemuliaan memberikan gambaran tentang dugaan

kemampuan mewariskan sifat (Hardjosubroto, 1994; Warwick et al, 1990).

Apabila nilai pemuliaan masing-masing ternak diketahui dengan pasti, maka

penentuan peringkat keunggulan ternak dalam populasi dapat diketahui dengan

mudah. Nilai pemuliaan ternak tetua sangat menentukan nilai pemuliaan dan

performans anaknya, oleh karenanya nilai pemuliaan dapat menjadi dasar dalam

Page 19: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

3

melakukan seleksi dengan memilih ternak yang nilai pemuliaannya paling tinggi

untuk dijadikan tetua (Bourdon, 1997).Berdasarkan hal tersebut, maka di perlukan

penelitian mengenai estimasi nilai pemuliaan bobot sapih sapi PO di Desa

Wawasan, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Lampung Selatan.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untukmengetahui nilai heritabilitasdan nilai

pemuliaan bobot sapih sapiPO di Desa Wawasan, Kecamatan Tanjungsari,

Kabupaten Lampung Selatan.

C. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai informasi dasar bagi peternak,

peneliti, dan khalayak luas tentang sistem pemuliabiakan yang tepat dalam

meningkatkan bobot sapih sapi PO berdasarkan nilai heritabilitas dan nilai

pemuliaan.

D. Kerangka Pemikiran

Sentra Peternakan Rakyat (SPR) yang berlokasi di Desa Wawasan,Kecamatan

Tanjungsari, Kabupaten Lampung Selatan merupakansalah satu tempat

pembibitan dan pengembangan ternak sapi potong yaitu sapi PO. Total populasi

sapi PO di Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan menurut

Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung (2015), yaitu 110.214 ekor.

Sapi Peranakan Ongole(PO) merupakan sapi potong lokal yang baik untuk

dilestarikan dan dikembangkan keunggulannya karena mempunyai daya adaptasi

Page 20: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

4

yang tinggi terhadap lingkungan, cocok dikembangkan di daerah tropis, serta

mampu merespon dengan baik pada pemberian pakan berkualitas untuk

menghasilkan karkas yang baik. Program pemuliaan yaitu dengan melakukan

seleksi dapat digunakan dalam melestarikan dan mengembangkan keunggulan

sapi PO.

Seleksi pada prinsipnya memilih ternak-ternak yang secara genetik memiliki mutu

yang baik untuk dipakai sebagai tetua pada generasi berikutnya. Seleksi dapat

dilakukan dengan memilih ternak yang memiliki peringkat keunggulan lebih baik

dalam kelompoknya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, untuk

dikawinkan dan dikembangkan lebih lanjut (Falconer and Trudy, 1996).

Seleksi dapat dilakukan dengan berdasarkan nilai parameter genetik.Nilai

parameter genetik yang sering digunakan untuk seleksi ternak sapi yaitu nilai

heritabilitasdan nilai pemuliaan pada bobot sapih sapi. Bobot sapih sangat

berkaitan erat dengan kemampuan ternak untuk tumbuh dan berkembang setelah

disapih. Seekor induk yang melahirkan anak dengan bobot sapih yang tinggi,

dapat diduga anak tersebutdimasa yang akan datang akan melahirkan anak dengan

bobot sapih yang tinggi pula (Sulastri, 2001).

Prihandiniet al., (2011)melaporkan bahwa nilai pemuliaan bobot sapih sapi PO

pejantan di Loka Penelitian Sapi Potong Grati Pasuruan dengan menggunakan

metode korelasi saudara tiri sebapak (Paternal HalfsibCorrelations) memperoleh

hasil yaitu berkisar antara 2,69 sampai 7,33, selanjutnyaAdinata(2013)melaporkan

bahwa nilai pemuliaan bobot lahir sapi PO pejantan pada Unit Pengelolaan Bibit

Sumber di Loka Penelitian Sapi Potong dengan menggunakan metode korelasi

Page 21: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

5

saudara tiri sebapak (Paternal HalfsibCorrelations)memperoleh hasil yaitu

berkisar antara 22,366 sampai 29,666demikian pula Supartini dan Hariadi (2014)

melaporkan bahwa nilai pemuliaan bobot lahir sapi PO pejantan di Desa Napis,

Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro dengan menggunakan metode

saudara tiri sebapak (Paternal HalfsibCorrelations)memperoleh hasil yaitu

berkisar antara 8,58 sampai 15,48.

Rastosariet al., (2014) melaporkan bahwa nilai pemulian berat sapih sapi

Brahman pejantan di BPTU-HPT Sembawa dengan menggunakan metode saudara

tiri sebapak (Paternal HalfsibCorrelations)memperoleh hasil yaitu berkisar antara

-10,81sampai7,00. Populasi sapi PO di Desa Wawasan, Kecamatan Tanjung Sari

Kabupaten Lampung Selatan belum pernah dilakukan seleksi berdasarkan nilai

pemuliaan bobot sapih sehingga keragaman nilai pemuliaan bobot sapih di duga

cukup tinggi. Menurut Hardjosubroto (1994), populasi yang tidak pernah

mengalami seleksi akan memiliki keragaman yang tinggi yang di tunjukkan oleh

nilai simpangan baku dari rata-rata yang tinggi. Keragaman tersebut akan

mengalami penurunan apabila mengalami seleksi dikarenakan dalam populasi

hanya terdapat individu-individu dengan performa yang tinggi saja. Berdasarkan

uraian diatas maka akan dilakukan penelitian untuk mengetahui sampai sejauh

mana nilai pemuliaan bobot sapih sapi PO di Desa Wawasan, Kecamatan

Tanjungsari, Kabupaten Lampung Selatan.

Page 22: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

6

E. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah :

1. nilai heritabilitas bobot sapih sapi Peranakan Ongole (PO) di Desa Wawasan,

Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Lampung Selatanmempunyai nilai

heritabilitas yang tinggi (h2> 0,3) ;

2. nilai pemuliaan bobot sapih sapi Peranakan Ongole (PO) yang tinggi di Desa

Wawasan, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatantermasuk

kategori baik ( NP 50% diatas rata-rata).

Page 23: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sentra Peternakan Rakyat (SPR)

Sentra Peternakan Rakyat (SPR) adalah pusat pertumbuhan komoditas peternakan

dalam suatu kawasan peternakan sebagaimedia pembangunan peternakan dan

kesehatan hewan yang didalamnya terdapat populasi ternak tertentu yang dimiliki

oleh sebagianbesar peternak yang bermukim di satu desa atau lebih, dan

sumberdaya alam untuk kebutuhan hidup ternak (air dan bahan

pakan).Sentrapeternakanrakyat, terdapat Sekolah Peternakan Rakyat (Sekolah-PR)

adalah prosespembelajaran secara aplikatif, partisipatif, sistematis, dan

terstrukturdengan cara pemberian akses informasi, ilmu pengetahuan,

teknologi,serta penguatan kendali produksi dan pasca produksi ternak

yangdilaksanakan di SPR(Dirjen PKH, 2015).

Sentra Peternakan Rakyat (SPR) mengoptimalkan pemanfaatan sumber dana dan

sumber dayamenuju bisnis kolektif dari semua pihak, yaitu fasilitas dari: 1)

DirektoratJenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan berupa sarana danpelayanan

teknis; 2) Pemerintah Daerah berupa sarana dan pelayananpemasaran; 3)

Akademisi, Badan Penelitian dan Pengembangan, BadanPengembangan SDM

berupa pengawalan dan pendampingan SDM; 4)Kementerian/Lembaga Terkait

berupa layanan ekonomi; dan 5) Swastaberupa asuransi, kemitraan dan investasi

(Dirjen PKH, 2015).

Page 24: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

8

Provinsi Lampung merupakan lokasi pengembangan SPR yaitu Kecamatan

Tanjungsari, Kabupaten Lampung Selatan.Kecamatan Tanjung Sari merupakan

salah satu kecamatan di wilayah KabupatenLampung Selatan. Kecamatan Tanjung

Sari memiliki 8 desa yaitu DesaBangun Sari, Purwodadi Dalam, Sidomukti,

Wawasan, Mulyosari, Wonodadi,Kertosari, dan Malangsari. Kecamatan

Tanjungsari khususnya Desa Sidomuktimemiliki potensi di bidang peternakan dan

pertanian. Desa Sidomukti merupakansalah satu desa yang dijadikan sentra

pembibitan sapi PO di kecamatan Tanjungsari. Kecamatan Tanjungsari ditetapkan

sebagai wilayah sumber bibit/kawasanpusat pelestarian dan pengembangan sapi

PO di Kabupaten Lampung Selatan(Surat Keputusan Bupati Lampung Selatan

Nomor : B/54/III.10/HK/2011 tanggal18 Februari 2011). Populasi sapi PO di

Desa Wawasan sebanyak 325 ekor.

B. Sapi Peranakan Ongole (PO)

Sapi Peranakan Ongole (PO) merupakan sapi yang memiliki berbagai keunggulan

antara lain daya adaptasinya terhadap iklim tropis tinggi, tahan terhadap panas,

tahan terhadap gangguan parasit seperti gigitan nyamuk dan caplak, toleran

terhadap pakan yang mengandung serat kasar tinggi (Astuti, 2004). Sugeng (2003)

berpendapat bahwa sapi PO termasuk dalam kelompok Bos Indicus dan dihasilkan

dari persilangan secaragrading up antara Sapi Ongole jantan dan sapi lokal betina.

Sapi Ongole berasal dari Madras dan pertama kali dimasukkan ke Pulau Sumba

pada 1906 untuk dikembangbiakan di pulau tersebut. Mulai 1915 sapi tersebut

disebarluaskan ke luar Pulau Sumba dengan nama sapi Sumba Ongole

(Hardjosubroto, 1994). Karakteristik Sapi Ongole sebagai berikut bulu tubuhnya

Page 25: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

9

berwarna putih dengan warna hitam di beberapa bagian tubuh, bergelambir dan

berpunuk, dan daya adaptasinya baik. Sapi PO merupakan hasil persilangan Sapi

PO dan Sapi Madura, cirinya sama dengan sapi Ongole tetapi kemampuan

produksinya lebih rendah daripada Sapi Ongole (Sugeng, 2003).

Bobot badan sapi PO jantan 430 -- 500 kg dan sapi betina 320 -- 400 kg

(Hardjosubroto, 1994).PBBH sapi PO sebesar 0,4--0,8 kg (Aziz, 1993).Bobot

badan sapi PO umur 205 hari di Loka Penelitian Sapi Potong Grati sebesar

109,10+18,35 kg ( Prihandiniet al.,2011 ). Bobot badan sapi PO di Peternakan

Rakyat Kecamatan Sukorejo, Purwosari dan Prigen yaitu 109 kg (Aryogi et

al.,2006).Bobot badan sapi PO di Loka Penelitian Sapi Potong Grati sebesar

84,14+17,76 kg dan 104,00+11,35 kg (Wijono,et al.2006 dan Wijono, 2007).

Rata-rata bobot lahir sapi PO pada Unit Pengelolaan Bibit Sumber di Loka

Penelitian Sapi Potong yaitu 25,93±3,97 kg (Adinata, 2013). Rata-rata bobot lahir

sapi PO di unit pengelolaan bibit unggul (UPBU)yaitu 23,3 ± 2,8 kg (Rasyid et

al., 2009).

C. Bobot Sapih

Bobot sapih merupakan sifat yang dipengaruhi komponen genetik induk

(maternalgenetic effect) yaitu pengaruh gen yang memengaruhi kondisi

lingkungan pada induk yang pada akhirnya memengaruhi performa individu

(Bourdon, 1997).

Bobot sapih sapi PO di Loka Penelitian Sapi Potong Grati sebesar (110,10+3,38

kg untuk ternak jantan dan 102,10+12,19 kg untuk ternak betina) ( Prihandiniet

Page 26: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

10

al., 2011 ).Adanya perbedaan bobot sapih pada sapi PO bahkan pada lokasi yang

sama tersebut dapat disebabkan oleh adanya perbedaan umur pedet saat disapih,

jenis kelamin, umur induk, tahun kelahiran, musim kelahiran, tatalaksana sebelum

disapih, lokasi dan kemungkinan interaksi antara faktor-faktor tersebut(

Prihandiniet al., 2011 ).

Pedet jantan cenderung mempunyai bobot sapih yang lebih berat daripada pedet

betina, karena pedet jantan mempunyai kemampuan lebih besar dalam

merangsang produksi susu induk saat menyusui sehingga pasokan nutrisinya lebih

banyak (Lasley, 1987).Berat sapih berkorelasi positif dengan berat lahir.Pedet

yang mempunyai berat lahir tinggi akan tumbuh lebih cepat sehingga mencapai

berat sapih yang tinggi. Umur pedet yang disapih lebih awal akan memiliki

persentase berat sapih yang lebih rendah dibanding pedet yang disapih pada umur

siap sapih ( Lasley, 1978). Hal ini karena sapi yang umurnya masih terlalu muda

konsumsi pakannya masih rendah dan nutrisi yang dikonsumsi masih belum

cukup (Taylor, 1984).

Faktor hormonal yaitu kadar hormon luteinizing (LH) juga memengaruhi bobot

pedet jantan yang lebih tinggi. Hormon ini merangsang sel-sel leydig untuk

mensekresikan hormon testoteron yang menunjang kecepatan pertumbuhan ternak

(Sukmasari, 2001).

Seekor induk yang melahirkan anak dengan bobot sapih yang tinggi, dapat diduga

bahwa keturunan dari induk tersebut dimasa yang akan datang akan melahirkan

anak dengan bobot sapih yang tinggi pula (Sulastri, 2001).

Page 27: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

11

Bobot sapih merupakan indikator kemampuan induk dalam menghasilkan susu

dan kemampuan anak untuk mendapatkan susu dan mengalami pertumbuhan

selama masa menyusui. Bobot sapih dipengaruhi oleh kondisi induk, jumlah dan

kondisi anak yang dilahirkan (Sutamaet al. 2007),jenis kelamin, umur induk,tipe

kelahiran, dan umur sapih (Hardjosubroto, 1994), manajemen pemeliharaandan

produksi susu induk (Maylinda, 2010), genetik, umur sapih, kesehatan,manajemen

pemeliharaan, pakan, produksi susu induk. (Lu, 2002).

D. Heritabilitas

Heritabilitas dapat didefinisikan sebagai proporsi keragaman genotip terhadap

keragaman penotip. Heritabilitas dapat diperhitungkan dalam dua konteks, yaitu

secara luas dan sempit ( Hardjosubroto, 1994).

Heritabilitas mempunyai beberapa pengertian. Pertama, heritabilitas mengukur

kepentingan relatif antara pengaruh dan lingkungan untuk suatu sifat pada suatu

populasi.Pengertian kedua, heritabilitas didefenisikan sebagai ukuran yang

menunjukkan tingkat kesamaan penampilan antara anak-anak dengan

tetuanya.Suatu sifat dikatakan mempunyai nilai heritabilitas tinggi bila ternak-

ternak dalam suatu populasi mempunyai penampilan yang baik untuk sifat

tersebut cenderung menghasilkan keturunan dengan penampilan yang baik pula,

dan ternak-ternak dengan penampilan buruk atau rendah cenderung menghasilkan

keturunan dengan penampilan yang rendah pula(Kurnianto, 2009).

Heritabilitas adalah istilah yang digunakan untuk menunjukan bagian dari

keragaman total (yang diukur dengan ragam) dari suatu sifat yang diakibatkan

Page 28: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

12

oleh pengaruh genetik. Heritabilitas dapat diperhitungkan dalam dua konteks.

Secara luas pengaruh keturunan termasuk semua pengaruh gen yaitu aditif,

dominan dan epistatik. Heritabilitas dalam arti luas ini biasanya dituliskan dengan

H, akan tetapi taksiran pengaruh genetik aditif biasanya lebih penting dari pada

pengaruh genetik total, karena istilah heritabilitas biasanya menunjukan taksiran

bagian aditif dari ragam keturunan dan dituliskan sebagai h2 dan untuk banyak

tujuan merupakan dugaan yang paling berguna karena menunjukan laju perubahan

yang dapat dicapai dari seleksi untuk sifat tersebut dalam populasi. Besarnya nilai

heritabilitas ditentukan oleh keragaman genetik sifat dalam populasi karena

heritabilitas merupakan bagian dari keragaman fenotipik yang disebabkan oleh

keragaman genetik suatu ternak (Falconer and Trudy, 1996).

Nilai heritabilitas di bidang pemuliaan ternak mempunyai peranan penting karena

nilai heritabilitas memberikan informasi besarnya nilai suatu sifat diturunkan tetua

kepada keturunannya (Hardjosubroto, 1994). Pengetahuan tentang besarnya

heritabilitas penting dalam pengembangan seleksi dan rencana perkawinan untuk

memperbaiki kualitas ternak. Pengetahuan ini memberikan dasar untuk menduga

besarnya kemajuan untuk program pemuliaan yang berbeda-beda dan

memungkinkan para pemulia untuk membuat suatu keputusan yang penting

apakah biaya program sepadan dengan hasil yang diharapkan. Manfaat

penaksiran heritabilitas dalam membuat rencana pemuliaan adalah kegunaanya

untuk menaksir nilai pemuliaan dari suatu individu. Heritabilitas merupakan saah

satu parameter genetik yang berperan penting dalam program pemuliaan ternak

untuk memberikan gambaran dan informasi tentang pewarisan genetik dalam

suatu populasi ternak( Dakhlan dan Sulastri, 2002).

Page 29: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

13

Heritabilitas yang dikategorikan sedang sampai tinggi dapat memberikan

petunjuk, bahwa seleksi yang dilakukan akan lebih efektif dan efisien dalam

meningkatkan perbaikan mutu genetik bila dibandingkan dengan seleksi yang

dilakukan pada nilai heritabilitas rendah ( Gunawan dan Noor, 2006 ).

Nilai heritabilitas suatu sifat akan bervariasi antar populasi. Perbedaan variasi

tersebut dapat disebabkan oleh perbedaanfaktor genetik (ragam genetik),

perbedaan lingkungan (ragam lingkungan), metode dan jumlah cuplikan data yang

digunakan. Selain itu juga dipengaruhi oleh waktu generasi seleksi(Hardjosubroto,

1994). Heritabiltas sangat bermanfaat dalam pemuliaan ternak karena

menunjukkan bagian dari keragaman genetik yang dapat diwariskan kepada

keturunannya (Pirchaner, 1995).

Waktu perhitungan dan populasi yang berbeda, akan menyebabkan perbedaan

nilai heritabilitas yang diperoleh karena terjadi perubahan komposisi ternak dan

ragam genetik yang terdapat di dalam populasi. Manajemen pengelolaan juga

memengaruhi nilai heritabilitas. Prosedur pengelolaan dibakukan semaksimum

mungkin dan membuat penyesuaian terhadap pengelolaan atau lingkungan yang

tidak memungkinkan akan meningkatkan nilai heritabilitas (Warwick et al.,1990;

Hardjosubroto, 1994).

Nilai heritabilitas dikatakan rendah apabila bernilai kurang dari 0.10, sedang jika

nilainya antara 0.10-0.30 dan tinggi jika lebih dari 0.30 (Hardjosubroto,

1994).Beberapa nilai heritabilitas bobot sapih,bobot lahir, dan bobot setahun pada

sapi Bali, Brahman, Limosin, dan Chorlaos dari berbagai penelitian dapat dilihat

pada tabel 1.

Page 30: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

14

Tabel 1. Nilai heriabilitasNo Ternak Kriteria Nilai h2 SumberPenelitian1. Sapi Bali Bobot Sapi 0,83 Setiabudi,et al.

(2016)2. Sapi Bali Bobot Sapih 0,51 Kuswati, et al.

(2013)3. Sapi Bali Bobot Sapih 0,33 Gunawan &

Jakaria (2011)4. Sapi Brahman Bobot Sapih 0,27 Rastosari,et al.

(2016)5. Sapi Limosin Bobot Sapih 0,19 Niekerk (2006)6. Sapi Charolais Bobot Sapih 0,23 Utrera,et al.

(2010)7. Sapi Charolais Bobot Sapih 0,47 Rabeya et al.

(2009)

E. Nilai Pemuliaan

Nilai pemuliaan (NP) merupakan penilaian dari mutu genetik ternak untuk suatu

sifat tertentu yang diberikan secara relatif atas dasar kedudukannya didalam

populasi ( Hardjosubroto,1994). Nilai pemuliaan digunakan sebagai dasar

pemilihan induk atau pejantan untuk mengambil keputusan bahwa ternak akan

dipertahankan atau disingkirkan dalam populasi (Martojo, H, 1992).Dakhlan dan

Sulastri (2002) berpendapat bahwa individu dengan nilai pemuliaan yang tinggi

akan menunjukkan kemampuan yang tinggi untuk mewariskan potensi genetiknya

kepada keturunannya dan mengulang produksinya.

Nilai pemuliaan (NP) didefinisikan sebagai nilai seekor ternak sebagai tetua yang

diperoleh dari perkawinan acak, nilai pemuliaan memberikan gambaran tentang

dugaan kemampuan mewariskan sifat (Hardjosubroto, 1994; Warwick et

al.,1990). Beberapa nilai pemuliaan bobot sapih sapi PO dari hasil penelitian di

Loka Penelitian Sapi Potong Grati Pasuruan dapat dilihat padaa tabel 2, dan nilai

pemuliaan berat sapih sapi Brahman pejantan dari hasil penelitian di BPTU-HPT

Page 31: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

15

Sembawa dapat dilihat pada tabel 3, sedangkan beberapa nilai pemuliaan bobot

lahir sapi PO dari hasil penelitian di Loka Penelitian Sapi Potong Grati Pasuruan

dapat dilihat pada tabel 4, dan nilai pemuliaan bobot lahir sapi PO

pejantan di Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro dapat

dilihat pada tabel 5.

Tabel 2. Peringkat keunggulan enam ekor sapi PO pejantan terbaik berdasarkannilai pemuliaan bobot badan umur 205 hari di Loka Penelitian SapiPotong Grati Pasuruan.

No. Bobot 205 Hari Peringkat

Pejantan n NP Keunggulan

5 13 7,33 1

7 26 5,84 2

10 15 3,60 3

12 12 3,44 4

20 14 2,70 5

7 6 2,69 6

Sumber : Prihandini et al (2011).

Page 32: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

16

Tabel 3. Nilai pemuliaan berat sapih sapi Brahman pejantan di BPTU-HPTSembawa.

No Pejantan Nilai Pemuliaan Rangking

S.180.40001 7.00 1

S.324.40002 4.69 2

AI.100.60042 3.90 3

PM Ausi 3.20 4

877.888 2.44 5

AI.018.30185 1.51 6

AH.109.40782 0.92 7

HH.032.40145 -0.01 8

9.Br.10.196999 -4.19 9

PM LPG -4.68 10

C.007.39942 -5.66 11

S.121.40004 -6.23 12

AB.21.39783 -6.94 13

AB.22.39677 -7.15 14

40546 -10.81 15

Sumber : Rastosariet al (2016).

Page 33: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

17

Tabel 4. Peringkat bobot lahir sapi PO pejantan di Loka Penelitian Sapi PotongGrati Pasuruan berdasarkan BV.

No ear tag sapi janta Peringkat sapi jantan Rangking

berdasarkan nilai

pemuliaan (kg)

07559 29,666 1

07414 28,402 2

2010/35 28,328 3

07374 27,472 4

2010/39 27,350 5

2010/37 27,227 6

07/38 26,657 7

07375 26,537 8

09972 6,407 9

07453 26,321 10

07/63 25,733 11

07488 25,289 12

07/41 24,657 13

2010/32 24,424 14

2010/22 24,290 15

09763 24,162 16

07.6.17 24,033 17

2010/7 23,758 18X13 23,577 19

07484 23,189 20

07486 22,366 21

Sumber : Adinata (2013).

Page 34: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

18

Tabel 5. Nilai pemuliaan berat lahir sapi POpejantan berdasarkan perforrmaproduksi keturunannya di Desa Napis Kecamatan Tambakrejo KabupatenBojonegoro.

No Pejantan Nilai Pemuliaan Rangking

6 15,48 1

1 11,73 2

5 9,37 3

3 8,58 4

Sumber : Supartini dan Hariadi (2014).

Page 35: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

19

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sentra Peternakan Rakyat Desa Wawasan,

Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung mulai

Mei 2018 sampai dengan Agustus 2018.

B. Bahan dan Alat Penelitian

Materi penelitian yang digunakan terdiri dari rekording kelahiran, bobot lahir

induk, bobot sapih induk,umur sapih induk, umur induk pada waktu melahirkan,

bobot lahir pedet betina, bobot sapih pedet betina,dan umur penyapihan dari

induk-induk yang melahirkan pedet mulai 2015-2017.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survei. Batasan yang digunakan dalam

penentuan sampel yaitu:

a. Lokasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu di Kecamatan Tanjungsari,

Kabupaten Lampung Selatan;

b. Sapi yang digunakan yaitu sapi PO;

c. Sapi yang digunakan yaitu sapi betina induk PO dan pedet betina PO;

Page 36: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

20

d. Sapi betina induk PO yang digunakan memiliki data rekording dan telah

melahirkan satu kali;

e. Pedet yang digunakan memiliki data rekording penyapihan.

Penelitian dilakukan melalui prosedur sebagai berikut :

1. Melakukan prasurvei ke Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Lampung Selatan;

2. Menentukan sampel sapi PO yang akan diamati;

3. Melakukan pengambilan data;

4. Melakukan tabulasi dan pengolahan data;

5. Melakukan analisis data.

D. Peubah yang Diamati

Peubah yang diamati sebagai berikut:

a. Umur induk pada saat melahirkan

Umur induk (tahun) pada saat melahirkan pedet yang akan digunakan sebagai

faktor koreksi dalam penghitungan bobot sapih terkoreksi.

b. Bobot lahir pedet

Bobot lahir (kg) diperoleh dari hasil penimbangan pedet setelah dilahirkan.

c. Umur sapih pedet

Umur sapih (hari) diperoleh dari umur pedet saat dilakukan penimbangan

bobot sapih.

d. Bobot sapih

Bobot sapih (kg) diperoleh dari rekording hasil penimbangan pada saat pedet

mulai disapih dari induknya.

Page 37: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

21

E. Pengolahan Data

Data yang diperoleh dilakukan penyesuian (koreksi) terhadap faktor koreksi umur

induk (FKUI) dengan rumus sebagai berikut:

1. Faktor koreksi umur induk (FKUI)

USDA memperkenalkan bahwa terdapat dua cara untuk melakukan koreksi yaitu

dengan menggunakan faktor perkalian dan faktor penambahan. Adapun salah

satunya yaitu tertera pada Tabel 6.

Tabel 6. Faktor perkalian sebagai FKUI dalam penyesuaian terhadap bobot sapihpedet.

No. Umur Induk (tahun) Faktor Perkalian

1. 2 1,152. 3 1,103. 4 1,054. 5-10 1,005. ≥11 1,05

(sumber: Warwick dkk, 1979)

Berdasarkan kenyataan data yang diperoleh umur induk tidak dapat tepat 2 tahun,

3 tahun, 4 tahun dan seterusnya maka dilakukan pengelompokkan umur seperti

yang telah dianjurkan oleh USDA yaitu yang tertera pada Tabel 7.

Tabel 7. Pengelompokkan umur induk dalam tahun.

No. Kisaran Umur (hari) Umur Induk (tahun)

1. 639 -1003 22. 1004 -1334 33. 1339 – 1703 44. 1704 – 4208 5-105. ≥ 2459 ≥ 11

(sumber: Hubbard, 1981)

Page 38: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

22

2. Bobot sapih terkoreksi

Bobot sapih yang diperoleh terlebih dahulu dikoreksi dengan rumus sesuai

rekomendasi Hardjosubroto (1994), sebagai berikut :BB205 = × 205 + BL ×(FKUI)

Keterangan:

BB205 = Bobot sapih terkoreksi umur 205 hari (kg)

BB = Bobot badan saat ditimbang waktu penyapihan (kg)

BL= Bobot lahir (kg)

Umur = Umur pada saat penyapihan (hari)

FKUI = Faktor koreksi umur indukbobot sapih yang diperoleh terlebih dahulu

dikoreksi.

3. Heritabilitas

Heritabilitas diestimasi dengan metode regresi anak terhadap tetua sesuai

rekomendasi Backer (1992), sebagai berikut:

a. Rumus untuk menghitung 2x , 2y , dan xy

Kinerja tetua diberi lambang huruf X, kinerja anak diberi lambang huruf Y,huruf

x dan y merupakan lambang untuk data kinerja tetua dan anak yang sudah

dihitung dengan memasukkan faktor koreksi.

n

)X(XFKXx

2222

n

)Y(YFKYy

2222

n

)Y)(X(XYFKXYxy

Page 39: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

23

Keterangan:X = data kinerja tetuaY = data kinerja anakFK = faktor koreksin = jumlah individu yang data kinerjanya digunakan untuk estimasi

heritabilitas

b. Rumus untuk menghitung covxy adalah:

1n

xycovxy

c.Rumus untuk koefisien regresi (b) anak terhadap tetua adalah:

22x

xy

x

xycovb

d. Rumus untuk heritabilitas (h2) dengan metode regresi anak terhadap tetua

adalah:

h2 = 2 )x

xy)(2()

cov)(2(b

22x

xy

4. Nilai Pemuliaan

Nilai pemuliaan diestimasi dengan metode regresi anak terhadap tetua sesuai

rekomendasi Hardjosubroto (1994), sebagai berikut:

NP = h (P − P) + PKeterangan :NP = Nilai Pemuliaan yang diduga dengan cara pengamatan berulangh² = HeritabilitasP = Rata-rata performans individuP = Rata-rata performans populasis

Page 40: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. nilai heritabilitas sapi PO di Desa Wawasan Kecamatan Tanjungsari sebesar 0,40

(kategori tinggi);

2. rata-rata nilai pemuliaan sapi PO di Desa Wawasan Kecamatan Tanjungsari

sebesar 140,64±15,24. Terdapat 5 ekor sapi dengan nilai pemuliaan tertinggi

dengan nomor eartag 4462, 3051, 4772, 2493, dan 2211.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada peternak untuk dapat

mempertahankan sapi PO dengan nilai pemuliaan yang tinggi untuk menghasilkan

bobot sapih sapi PO yang tinggi serta melakukan culling pada sapi yang nilai

pemuliaannya rendah dan menggantikan dengan sapi yang mempunyai genetik yang

baik.

Page 41: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

33

DAFTAR PUSTAKA

Adinata. Y. 2013. Estimasi nilai pemuliaan bobot lahir sapi Peranakan Ongolepada unit pengelolaan bibit sumber di Loka Penelitian Sapi Potong.Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.Kementerian Pertanian Bogor. Bogor: 66--73

Astuti, J.M. 2004. Potensi dan keragaman sumberdaya genetik sapi peranakanongole(PO). Lokakarya Nasional Sapi Potong. Fakultas Peternakan,Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta: 30--39

Aziz, M. A. 1993.Agroindustri sapi potong. Prospek pengembangan pada PJPTII.PT. Insan Mitra Setya Mandiri.Jakarta

Aryogi, P. W. Prihandini dan D.B.Wijono. 2006.Pola pembibitan sapi potonglokal Peranakan Ongole pada kondisi peternakan rakyat.SeminarNasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Departemen Pertanian.Bogor. Bogor: 151--161

Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. 2013.Lampung dalam Angka.Bandarlampung. Lampung

. 2015. Lampung dalam Angka. Kerjasama Badan Pusat Statistik denganBadan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA). ProvinsiLampung

Becker, W. A. 1992. Manual of Quantitative Genetics. 5 ℎ Edition. AcademicEnterprises. Yogyakarta

Bourdon, R. M. 1997. Understanding Animal Breeding. Prentice Hall, Inc. NewJersey

Boligon, A. A, Silva, J. A. V, Sesana, R. C, Sesana, J. C, Junqueira, J. B, andAlbuquerque, L. G. 2010. Estimation of genetic parameters for bodyweight, scrotal circumference and testicular volume measured at differentages in nellore cattle. J Anim Sci. 88 (4):1215--1219

Dakhlan, A. dan Sulastri. 2002. Ilmu Pemuliaan Ternak. Buku Ajar.JurusanPeternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. BandarLampung

Page 42: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

34

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian PertanianRepublik Indonesia. 2015.Pedoman sentra peternakan rakyat (SPR).Jakarta

Falconer, R. D. and T. F. C. Mackay. 1996.Introduction to Quantitative Genetics.Logman, Malaysia

Gunawan, A. dan R.R. Noor.2006.Pendugaan nilai heritabilitas bobot lahir danbobot sapih domba garut tipe laga. J. Media Peternakan 29(1): 7--15

Gunawan, A. and Jakaria. 2011. Genetic and nongenetic effect on birth, weaningand yearling weight in Bali cattle.Indon. J.Anim. Sci.34 (2): 93--98

Hardjosubroto, W. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. PTGrasindo. Jakarta

. 2004. Alternatif kebijakan pengelolaan berkelanjutan sumberdayagenetika sapi potong lokal dalam sistem perbibitan ternak nasional:Wartazoa 14 (3): 93--97

Harris, B.L., J.M. Clark, and R. G. Jackson. 1984. Across breed evaluation ofdairy cattle. In: Proceedings of the New Zealand Society of AnimalProduction. NewZealand Society ofAnimal Production, WaikatoUniversity, pp. Vol. 52: 12--15

Hubbard. 1991. Pedoman Pelaksanaan Uji Performa Sapi Potong Tahun 2015.Surat Keputusan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.Nomor : 1215/Kpts/F/12/2014

Istiqomah, L. 2010. Kemajuan genetik sapi lokal berdasarkan seleksi danperkawinan terpilih. Widyariset. 13:63--67

Kurnianto, E. 2009.Pemuliaan Ternak.CV. Graha Ilmu. Yogyakarta

Kaswati, Sumadi, dan N. Ngadiyono. 2013. Estimasi nilai heritabilitas berat lahir,sapih, dan umur satu tahun pada sapi bali di balai pembibitan ternakunggul sapi bali. Buletin Peternakan 37 (2): 74--78

Lasley, J. F. 1978.Genetics of Livestock Improvement. New Jersey (USA):Prentice Hall, Inc. Englewood Cliffs

. 1987. Genetics of Livestock Improvement. Prentice Hall, Inc.Englewood Cliffs. New Jersey

Lu, C.D. 2002. Boer Goat Production: progress and perspective. Vice Chancellorof Academic Affairs. University of Hawai'i Hilo. Hawai

Page 43: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

35

Martojo, H.1992.Peningkatan Mutu Genetik Ternak. Pusat Antar UniveritasBioteknologi. Institut Pertanian Bogor.Bogor

Maylinda, S. 2010. Pengantar Pemuliaan Ternak. Universitas Brawijaya Press.Malang

Niekerk, M. and F.W.C. Neser. 2006. Genetic parameters for growth traits inSouth African Limmousine cattle.S. Afr. J.Anim. Sci. 36: 6--9

Pirchner, F. 1995. Population Genetics in Animal Breeding. W. H. Freeman andCompany. San Francisco

Prihandini, P. W., L. Hakim, dan V. M. A. Nurgiartiningsih. 2011. Seleksipejantan berdasarkan nilai pemuliaan pada sapi PO di Loka PenelitianSapi Potong. J. Ternak Trop. 13(1) : 9--18

Rabeya, T. A. K. F. H. Bhuiyan, M.A. Habib,and M.S. Hossain. 2009.Phenotypic and genetic parameters for growth traits in Red Chittagongcattle. Bang .J. Agric.Univ. 7 (2): 265--271

Restosari, A. Sumadi, dan Tety Hartatik. (2014). Estimasi nilai pemuliaan (NP)sapi Brahman di BPTU HPT Sembawa,Sumatera Selatan. ProceedingSeminar Nasional Biodiversitas V. Sumatra Selatan: 250--253

Setiabudi, R. J. W., Muladno, dan R. Priyatno. 2016.Evaluasi tren fenotipik dangenetik sapi bali di balai pembibitan ternak unggul dan hijauan pakanternak Denpasar.Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan:4( 3) : 327--333

Supartini, N. dan Hariadi, D. 2014. Profil genetik dan peternakan sapi PeranakanOngole sebagai strategi dasar pengembangan desa pusat bibit ternak.Buana Sains 14 (1) : 71--84

Sulastri. 2001. Estimasi nilai ripitabilitas dan MPPA (Most Probable ProducingAbilty) induk kambing Peranakan Etawa di Unit Pelaksanaan TeknisTernak Singosari, Malang Jawa Timur. Jurnal Ilmiah Sains Teks. 8 (4)

Segura. A.H.Y.C. 1998. Heritability performance in brahman cattle. Trop AnimProd. 5(1):46--49

Sugeng. Y. B. 2003. Sapi Potong. Penebar Swadaya.Jakarta

Sukmasari, A.H. 2001. Pendugaan Nilai Pemuliaan dan Kecenderungan Genetik(GeneticTrend) Bobot Badan Sapi Bali diProyek Pengembangan danPembibitan Sapi Bali (P3 Bali) diBali.Tesis. Sekolah Pascasarjana,Institut Pertanian Bogor.Bogor

Page 44: ESTIMASI NILAI PEMULIAAN BOBOT SAPIH SAPI PERANAKAN …digilib.unila.ac.id/55182/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunkan metode regresi anak terhadap tetua ... korelasi antar

36

Sutama, I. K., dan I. G.M. Budiarsana. 2007. Introduksi Teknologi ProduksiKambing Perah Sebagai Komponen Agribisnis di Lahan Marginal diTemanggung. Laporan Hasil Penelitian. Balai Penelitian Ternak. Bogor

Taylor, R. E. 1984. Beef Production and The Beef Industry. Macmillan PublishingCompany, New York

Utrera, A. R., V. E. V. Murillo, G.M.Velazquez, and M.M. Bermudez. 2010.Estimation of genetic effects for growth traits of Mexican Charolaiscattle using alternative models. Livest. Prod. Sci. 60: 203--208

Warwick, E. J. Dan J. E. Legates. 1979. Pedoman Pelaksanaan Uji Performa SapiPotong Tahun 2015. Surat Keputusan Direktorat Jenderal Peternakandan Kesehatan Hewan Nomor : 1215/Kpts/F/12/2014

Warwick, E. J., J.M. Astuti, dan W. Hardjosubroto. 1990. Pemuliaan Ternak.Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Wijono, B. D., Hartatik, dan Mariyono. 2006.Korelasi Bobot Sapih terhadapBobot Lahir dan Bobot Hidup 365 Hari pada Sapi Peranakan Ongole.Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. DepartemenPertanian. Bogor

. 2007. Pengaruh Seleksi Bobot Sapih dan Bobot Setahun terhadap LajuPertumbuhan Sapi Peranakan Ongole di FoundationStock. SeminarNasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Departemen Pertanian.Bogor