Editk
-
Upload
yehezkieldward -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of Editk
-
8/15/2019 Editk
1/28
REFERAT
NEOPLASMA OVARIUM
Pembimbing :
dr. Isrin Ilyas, Sp.O
!is"s"n Ole# :
$e#e%&iel Ed'ard
Nim: (()*(+-
EPANITRAAN LINI /AIAN O/STETRI !AN INEOLOI
RSU! TARAAN 0AARTA
PRORAM STU!I PEN!I!IAN !OTER
FAULTAS E!OTERAN UNIVERSITAS RISTEN RI!A 1A2ANA
)*(3
NEOPLASMA OVARIUM
1
-
8/15/2019 Editk
2/28
I. PEN!A4ULUAN
Sel mempunyai dua tugas utama yaitu bekerja dan berkembang biak. Bekerja
bergantung kepada aktivitas sitoplasma sedangkan berkembang biak bergantung pada
aktivitas intinya. Homeostasis antara proliferasi sel dan kematian sel yang terprogram
(apoptosis) secara normal dipertahankan untuk menyediakan integritas jaringan dan
organ.1
Mutasi pada !" sel menyebabkan kemungkinan terjadinya neoplasma sehingga
terdapat gangguan pada proses regulasi homeostasis sel. #arsinogenesis akibat mutasi
materi genetik ini menyebabkan pembelahan sel yang tidak terkontrol dan pembentukan
tumor atau neoplasma.1
$adi neoplasma ialah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel%sel yang tumbuh
terus menerus secara tidak terbatas& tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan
tidak berguna bagi tubuh. 'ada sel neoplasma terjadi perubahan sifat. 'ertumbuhan tidak
terkontrol yang seringnya terjadi dengan cepat itu dapat mengarah ke pertumbuhan jinak
maupun ganas (kanker).1
umor ovarium adalah neoplasma yang berasal dari jaringan ovarium. umor ovarium
berdasarkan konsistensinya bisa bersifat solid atau kistik. umor ovarium berdasarkan
histopatologinya bisa bersifat jinak atau ganas. Sembilan puluh persen tumor ovarium
adalah jinak& alaupun hal ini bervariasi dengan umur. #ebanyakan tumor ovarium jinak
bersifat kistik. umor ovarium jinak yang mempunyai komponen padat adalah fibromata&
thecomata& dermoid& Brenner tumor. umor ovarium terbagi atas tiga kelompok
berdasarkan struktur anatomi dari mana tumor itu berasal yaitu tumor epitel ovarium&
tumor germ sel& tumor se* cord + stromal.1 #anker ovarium ganas terdiri dari ,- + , /
kanker epitel ovarium& dan selebihnya + 1- / terdiri dari tumor germ sel dan tumor se*
cord%stroma. 1
II.EPI!EMIOLOI
0mumnya secara histologis hampir seluruh neoplasma ovarium berasal dari epithel&
yaitu menempati sekitar +,-/ dari seluruh neoplasma ovarium. i "merika Serikat
dalam tahun 1,, dijumpai 2.3-- kasus baru kanker ovarium dan lebih dari separuhnya
mengalami kematian (sebanyak 13.-- orang). $uga dalam tahun yang sama dilaporkan
baha kanker ovarium merupakan tumor ganas urutan kelima terbanyak di "merika
Serikat setelah karsinoma paru& usus besar& payudara& dan pankreas. 2
2
-
8/15/2019 Editk
3/28
ari beberapa penelitian di 4ndonesia& seperti #artodimejo di 5ogyakarta tahun
1,67 mendapatkan angka kejadian kanker ovarium sebesar 8-&/ dari seluruh keganasan
ginekologi& 9unaan di Surabaya tahun 1,6, mendapatkan 6&3/ dari tumor ginekologi&
anukusumo di $akarta pada tahun 1,,- mendapatkan kejadian kanker ovarium sebesar
18&/ dari seluruh keganasan ginekologi& dan :adlan di Medan pada tahun 1,1+1,,-
melaporkan sebesar 1-&73/ dari seluruh keganasan ginekologi.
III.ETIOLOI
!eoplasma ovarium berhubungan dengan tingkat paritas yang rendah dan infertilitas.
Meskipun terdapat beberapa variable epidemiologi yang berkorelasi terhadap neoplasma
ovaium& seperti penggunaan bedak talk& konsumsi galaktosa& dan ligasi tuba& tidak ada
satu pun memiliki korelasi yang kuat sebagai riayat reproduksi sebelumnya dan durasi
masa reproduksi. Menarche yang dini dan menopause yang lambat meningkatkan resiko
terjadinya neoplasma ovarium. :aktor%faktor tersebut dan hubungan paritas dengan
infertilitas terhadap resiko terjadinya neoplasma ovarium melahirkan sebuah hipotesis
baha supresinya suatu ovulasi menjadi factor yang penting. Secara teori& epitelium
permukaan akan mengalami disrupsi dan perbaikan secara bertahap. Hal ini memunculkan
pemikiran baha bisa saja proses tersebut meningkatkan kemungkinan terjadinya mutasi
spontan yang akan membuat mutasi garis germinal atau dengan kata lain akan
menyebabkan onkogenik fenotip.2
'enyebab neoplasma ovarium sebenarnya melibatkan banyak factor. iga hipotesis
utama yang menjelaskan patogenesisnya antara lain ; ovulasi yang tak henti (the incessant
ovulation)& gonadotropin& dan teori kontaminasi pelvis. eori ovulasi yang tak henti ( the
incessant ovulation) menyatakan baha pada saat terjadi ovulasi akan terjadi kerusakan
pada epitel ovarium. 0ntuk proses perbaikan kerusakan ini diperlukan aktu tertentu.
"pabila proses ovulasi dan kerusakan epitel ini terjadi berkali%kali terutama jika sebelum
penyembuhan sempurna tercapai& atau dengan kata lain masa istirahat sel tidak adekuat&
maka proses perbaikan tersebut akan mengalami gangguan sehingga dapat terjadi
transformasi menjadi sel%sel neoplastik. 8&
Hal ini dapat menerangkan tentang terjadinya penurunan kejadian kanker ovarium
pada anita yang hamil& menyusui atau menggunakan pil kontrasepsi& oleh karena selama
hamil& menyusui& dan menggunakan pil kontrasepsi tidak terjadi ovulasi. Mosgard dkk.
3
Gambar 1: Insidensi Kanker Ovarium berdasarkan usia. (Sumber Nagy K. The Side Efe!s O"
#anaged $are On The %rug Indus!ry. J Nati Cancer Inst 1995;87:1280, dengan i&in'2
-
8/15/2019 Editk
4/28
Melaporkan peningkatan kejadian kanker ovarium dengan odds ratio 2&6 dan 1&, pada
anita tidak pernah hamil dibandingkan dengan anita yang mempunyai anak. 1Meskipun
tiap teori memiliki data yang mendukung& tidak ada teori tunggal yang mencakup
kesuluruhan kasus yang terjadi.2
Secara alami& pathogenesis karsinoma epithelial ovarium tidak sepenuhnya dapat
dijelaskan melalui mekanisme aksi factor pertumbuhan saja. erdapat kofaktor lain yang
esensial menyebabkan transformasi sel epithelial neplastik. Sebagai contoh& dalam jumlah
yang besar& protoonkogen ditunjukkan pada kanker ovarium epithelial. #ofaktor ini
merupakan lanjutan !" yang dimana protein pengkode normalnya berperan dalam
mengatur proliferasi sel epithelial. Selama tumorigenesis& proto%onkogen dapat
ditingkatkan melalui mutasi molekuler. ransformasi protoonkogen menyebabkan ekspresi
yang berlebihan dari mitogenesis molekul atau pennonaktifannya melalui mekanisme aksi
inhibisi& hal tersebut menyebabkan terjadinya transformasi dan pengembangan neoplastic.
'rotoonkogen yang paling utama dari kelompok yang tidak diragukan lagi pengaruhnya
yaitu fms dan Hneu. 'engkode pertama sebuah reseptor transmembran tirosin kinase
yang mengikat M?S:. Hal ini memungkinkan fms%M?S: memicu proliferasi sel epithelial
dan mempengaruhi atraksi kimia pada makrofag yang dimana pada akhirnya dapat
menghasilkan factor stimulasi mitogenik. 'eningkatan konsentrasi plasma fms pada pasien
dengan kanker ovarium sekitar 6-/.'rotoonkogen kedua yanitu& Hneu& pengkode
selain tirosin kinase yang sama yaitu
-
8/15/2019 Editk
5/28
dari teori ini baha pengaruh protektif dari kehamilan dapat menggugurkan premalignansi
dari sel ovarium. (=ostgaard& 2--8).
2. Menars yang dini dan menopause yang lambat
Menars yang dini dan menopause yang lambat dapat meningkatkan resiko kanker
ovarium. Sebaliknya& pemberian "S4 memiliki efek protektif& kemungkinan karena
pengaruh pemanjangan keadaan amenore (5en& 2--8). 'enggunaan kontrasepsi oral
kombinasi jangka panjang mengurangi resiko kanker ovarium hingga -/. urasi
perlindungannya hingga 2 tahun setelah penggunaan terakhirnya (=iman& 2--2).
Sebaliknya& terapi penggantian%estrogen pasca menopause meningkatkan resiko terjadinya
kanker ovarium.. (acey& 2--7).
8. Ras
Canita kulit putih memiliki angka kejadian tertinggi terkena kanker ovarium diantara
semua ras dan kelompok etnis. ibandingkan dengan anita berkulit hitam dan Hispanic&
resiko meningkat 8- hingga 3-/. Meskipun alas an pastinya belum diketahui& ras dalam
paritas dan angka rata%rata pembedahan ginekologi yang dilakukan terdapat perbedaan.
IV. PATOENESIS
Avulasi menyebabkan kerusakan genetik dan dapat mengarah ke kanker ovarium.
:aktor%faktor tersebut menurunkan usia siklus ovulatori (kehamilan& menyusui)& yang
merupakan factor pelindung melaan kanker ovarium& kemungkinan melalui pengaruh
langsung apoptosis sel epithelial permukaan. Bertolak belakang dengan menars yang dini&
nulipara& dan menopause yang lambat& berhubungandengan peningkatan usia siklus
ovultori& dan meningkatkan resiko kanker ovarium.3
)
Gambar 1: Skema *a!+,si+-+gi !eradinya
ne+*-asma +varium
-
8/15/2019 Editk
6/28
!ormalnya protein pengkode onkogen (oncogene encode proteins) mempengaruhi
proliferasi& akan tetapi ketika produk gen ini aktif secara berlebihan akan menyebabkan
proses perubahan ke arah malignansi. Ankogen dapat diaktifkan melalui beberapa
mekanisme. 'ada beberapa kanker terdapat penguatan penyalinan onkogen yang
menghasilkan ekspresi yang berlebihan pada protein terkait. Beberapa onkogen bisa
menjadi overaktif ketika mengenai titik mutasi. 'ada akhirnya& onkogen dapat melakukan
translokasi dari satu lokasi kromosom ke kromosom lainnya dan akan berada dibaah
pengaruh urutan promotornya dan pada akhirnya menyebabkan overekspresi dari gen
tersebut.
abel 8; 'erubahan Molekuler pada #anker Avarium yang sporadik 3
V. AM/ARAN LINIS)
!eoplasma ovarium terjadi pada masa anak%anak sekitar 1&/ dari keseluruhan
neoplasma dan pada orang deasa sekitar ,/ dari keseluruhan neoplasma ginekologi.
'asien dengan neoplasma ovarium pada stadium aal biasanya tidak bergejala atau
asimtomatik. 'ada stadium aal& pasien mengalami ketidakteraturan siklus menstruasi jika
ia dalam masa pra menopause. $ika massa pelvis menekan kandung kemih atau rectum&
pasien akan mengeluhkan masalah frekueni berkemih atau konstipasi. Biasanya pasien
merasa bagian baah abdomen mengalami distensi& tekanan& atau nyeri& seperti
dyspareunia. 9ejala akut& seperti nyeri sekunder akibat ruptut atau torsio& jarang dirasakan.
!yeri bersifat akut tersebut dirasakan ketika terdapat komplikasi& nyeri tersebut berasal
dari peregangan>distensi kapsul.
'ada stadium penyakit yang telah lanjut& kebanyakan pasien mengalami beberapa
keluhan akibat asites& metastasis omentum& atau metastasis saluran pencernaan baah.
9ejala yang dialami berupa distensi abdomen& perut kembung& konstipasi& mual& muntah&
atau cepat merasa kenyang. Canita pra menopause biasanya mengeluhkan menstruasi yang
tidak teratur atau yang berat& sedangkan anita pasca menopause mengalami perdarahan
pervagina. 'ada satu penelitian dari 1.62 kanker ovarium& ,/ nya mengalami mendapat
gejala%gejala tersebut sebelum penyakitnya terdiagnosis& dengan ,/ stadium 4 dan
stadium 44& serta ,6/ dengan stadium 444 dan 4D. Sekitar 6-/ menunjukkan gejala%gejala
pada abdomen atau gastrointestinal& / nyeri& 83/ gejala pada saluran berkemih& dan
27/ mengalami ketidaknyamanan pada pelvis. 9ejala yang umumnya dialami pasien yaitu
adanya nyeri perut atau ditemukan massa dalam abdomen.
/
-
8/15/2019 Editk
7/28
'ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Shahla dkk& sekitar ,1&7/ pasien datang
dengan keluhan massa pada region abdomen dan 3&1/ mengalami nyeri akut pada
abdomen yang disebabkan torsio kista ovarium. orsio ovarium paling sering terjadi pada
usia 8 dekade pertama kehidupan.
#ontras dengan pertumbuhan tumor ovarium epithelial yang lambat& neoplasma sel
germinal tumbuh progresif. an biasanya memiliki ciri nyeri pelvis subakut akibat distensi
kapsular& perdarahan& atau nekrosis. 'embesaran massa pelvis yang cepat menyebabkan
gejala penekanan kandung kemih atau rectum& dan siklus menstruasi yang ireguler pada
menarkhi. 'ada beberapa pasien usia muda& dapat terjadi kesalahan interpretasi antara
gejala aal neoplasma dengan kehamilan& dan hal ini mengakibatkan keterlambatan
diagnosis. 9ejala akut disebabkan torsio atau rupture adneksa. 9ejala ini dapat dikaburkan
dengan gejala appendicitis akut. 'ada beberapa kasus stadium lanjut& bisa berkembang
asites& dan pasien dapat menunjukkan distensi abdominal.
'ada neoplasma se*%cord& anita usia reproduktif& kebanyakan pasien mengeluhkan
menstruasi yang tidak teratur atau amenore sekunder& dan biasanya terjadi hyperplasia
kistik pada endometrium. Sekresi estrogen pada pasien dengan neoplasma se*%cord& cukup
untuk menstimulasi berkembangnya kanker endometrium. #anker endometrium yang
dikaitkan dengan tumor sel granulosa sekitar /& kasus& dan 2/ hingga -/ dianggap
berhubungan dengan hyperplasia endometrium.
lasi7i&asi
(. Epi5#elial O8arian T"m6rs
ebih dari -/ neoplasma epitel ovarium ditemukan pada anita postmenopause.
0sia puncak terjadinya neoplasma epithelial ovarium yaitu 7 hingga 7- tahun.
!eoplasma ini relative jarang terjadi pada anita dengan usia kurang dari 3 tahun.
#urang dari 1/ terjadi pada usia kurang dari 21 tahun. Sekitar 8-/ dari neoplasma
ovarium pada anita usia pasca menopause yang ganas& sedangkan sekitar 6/ pada
usia pramenopause yang merupakan keganasan.
abel 3; #lasifikasi umor Avarium
-
8/15/2019 Editk
8/28
B. Borderline
?. Malignan
I. Clear cell EmesonefroidF Mullerian
". $inak (benigna)
B. Borderline
?. MalignanD. Brenner ransisional
". $inak (benigna)
B. Borderline (proliferasi)
?. Malignan
I.
-
8/15/2019 Editk
9/28
Borderline serous tumors
Setidaknya terdapat 2-/ dari seluruh tumor serosa ovarium termasuk kedalam
kriteria tumor potensi keganasan rendah (low malignant potential ) atau yang disebut
borderline tumor & dan -/ terjadi pada usia sebelum 3- tahun.
4mplantasinya dibagi secara histologi yaitu implantasi bersifat invasif dan non
invasif. 'ada implantasi noninvasif& proliferasi papilar dari sel atipik melekat pada
permukaan peritonium dan membentuk sedikit invaginasi. 4mplantasi invasif menyerupai
karsinoma serosa berdiferensiasi luas dan memiliki karakter sel atipik yang berbentuk
kelenjar ireguler dengan batas yang tegas.
#arsinoma Serosa Malignan
'ada tumr serosa malignan& terjadi invasi dari stroma. 'ada adenokarsinoma serosa
berdiferensiasi tinggi& struktur papiler dan glandular mendominasi. !eoplasma
berdiferensiasi rendah memiliki ciri yaitu berupa lembaran sel yang solid& nukleus yang
pleomorfik& dan aktivitas mitotik yang tinggi. #arakter neoplasma berdiferensiasi
menengah berada di antara kedua lesi di atas.
1.2. umor Musinosum
umor ovarium kistik ini memiliki garis lokuli disertai epitel sekretorik%musin. apisan sel
epitel mengandung musin intrasitoplasmik dan menyerupai endoserviks& pylorus gaster&
atau intestinum. erjadi pada / hingga 1-/ tumor epitel ovarium. apat mencapai
ukuran yang sangat besar dan mengisi keseluruhan rongga abdomen.
Borederline Mucinous Tumors
umor musinosum dengan potensi keganasan yang rendah biasanya sulit untuk di
diagnosis. Meskipun biasa ditemukan bentuk yang seragam dari potongan perpotongan
akan tetapi hal tersebut belum tentu keadaan sebenarnya dari tumor musinosum. Biasa&
epitel musin berdiferensiasi tinggi terlihat sebagai bentuk intermiten atau bahkan tampak
fokus dengan diferensiasi rendah. Aleh karena itu penting untuk mengambil banyak
potongan dari berbagai area mucinous tumor untuk mengidentifikasi perubahan ke arah
keganasan.
Malignan Mucinous Carcinomas
umor bilateral terjadi pada / hingga 1-/ kasus. esi intraovarium pada ,/ hingga,/. ikarenakan kebanyakan karsinoma mucinous ovarium mengandung sel tipe%
8
-
8/15/2019 Editk
10/28
intestinum& ini tidak dapat dibedakan dengan karsinoma metastatik dari traktus
gastrointestinal dengan hanya berdasarkan histologi saja. !eoplasma ovarium primer
jarang bermetastasis hingga ke mukosa usus& meskipun mengandung serosa. Sedangkan
lesi gastrointestinal biasanya menjangkau ovarium secara langsung melalui penyebaran
vaskular limfatik.
1.8.
-
8/15/2019 Editk
11/28
'ada beberapa kasus& epitel tidak menginvasi stroma. Beberapa peneliti memasukkannya
ke dalam sub kelas tumor dimana tumor yang menyerupai karsinoma sel transisional
papilar tingkat rendah (low-grade papillary transitional cell carcinoma) dari vesika
urinaria sebagai proliferasi tumor dan dengan tingkat yang lebih tinggi dari karsinoma sel
transisional in situ sebagai tumor Brenner borderline malignant
1.7 umor Sel ransisional
'enggunaan klasifikasi tumor sel transisional mengarah pada suatu karsinoma ovarium
primer yang menyerupai karsinoma sel transisional dari vesika urinaria tanpa adanya
tumor Brenner. #arsinoma sel transisional lebih sensitif terhadap kemoterapi dan memiliki
prognosis yang lebih baik dibandingkan karsinoma ovarium yang berdiferensiasi lainnya
dengan stadiumnya sebagai pembanding.
). T"m6r Sel erminal
abel ; ipe Berdasarkan Histologi pada umor Sel 9erminal Avarium
).).(.(.(.(.(.).).(.).
M6n6der
mal 5ipe
5"m6r
5era56ma
dan
s6ma5i9
yang
di#"b"ng&
an dengan
&is5a
derm6id
A. !isgermin6ma ". umo
r
11
-
8/15/2019 Editk
12/28
tiroid
/.T"m6r yolk-sac 1. Stru
ma
ovarium
2. arsin6ma embri6nal a.
$in
ak
!.P6liembri6ma b.
Ma
lignan
E.6ri6&arsin6ma n6nges5asi6nal B. #arsi
noid
F.T"m6r sel germinal 9amp"ran ?. umo
r
neuro
ektod
ermal
).Tera56ma bi7asi& a5a" 5ri7asi& . #arsi
noma
A.Tera56ma ima5"r
-
8/15/2019 Editk
13/28
ry
). is5i& 4. ainn
ya
(homuncul
us)
).).(.).(. is5a derm6id
).. Tera56ma 7e5i76rmis
%iada*!asi dari: Tavassoli !, "evllee #, eds. +r-d 6ea-!h Organi&a!i+n
-assi,a!i+n +" !um+ur. Pathology and Genetic o !"#ors o the $reast and e#ale
%rgans& 5y+n: I;4$
-
8/15/2019 Editk
14/28
. Se; 96rds5r6mal 5"m6rs
abel 7; #lasifikasi umor Se* ?ord%Stromal
lasi7i&asi 5"m6r se; 96rds5r6mal
(.T"m6r ran"l6sasel s5r6ma
A. T"m6r sel gran"l6sa
/. T"m6r5"m6r dalam &el6mp6& 5#e696ma7ibr6ma
(. T#e696ma
). Fibr6ma
. Tida& 5er&lasi7i&asi
). Andr6blas56ma< T"m6r Ser56lisel Leydig
A. /erdi7erensiasibai&
(. T"m6r sel Ser56li
). T"m6r sel Ser56liLeydig
. T"m6r sel Leydig< 5"m6r sel #il"s/. /erdi7erensiasi m6dera5
2. /erdi7erensasi b"r"& =sar96ma56id*
!. !engan elemen #e5er6l6g6"s
.ynandr6blas56ma
+.Tida& 5er&lasi7i&asiSumber =+ung 4E Su--y 4E. !um+r +varium se> +rd?s!r+ma-:
-
8/15/2019 Editk
15/28
VI.PEMERISAAN PENUN0AN)
Skrining
'emeriksaan panggul dibutuhkan bila terjadi ketidaknyamanan abdomen yang
menetap. Meskipun bukan merupakan pemeriksaan rutin yang harus dilakukan&
pemeriksaan berikut ini direkomendasikan dilakukan pada anita dengan riayat keluarga
dengan kanker ovarium
1. ?"%12
$ika pasien telah mengalami masa pasca menopaus (menstruasi telah berhenti)& selain
pemeriksaan dengan ultrasound& dapat dilakukan pengukuran substansi ?"%12 dalam
darah. 'eningkatan ?"%12 merupakan tanda kanker ovarium. 0ntuk anita yang masih
mengalami premenopaus& peningkatan ?"%12 bisa disebabkan kondisi lain selain kanker.
Sehingga& pemeriksaan ?"%12 ini bukan merupakan indikator yang baik untuk kanker
ovarium pada anita premenopause
'emeriksaan ?"%12 menunjukkan sensitivitas -/ hingga 7-/ pada stadium 4
penyakit. ingkatan antigen dapat meningkat berkali%lipat 1- hingga 21 bulan sebelum
diagnosa. ingkat spesifisitas ?"%12 tidak adekuat digunakan dalam skrining& khususnya
terhadap kelompok premenopaus yang dimana endometriosis& adenomiosis& dan retrograde
menstruasi dapat menyebabkan peningkatan positif palsu dari jumlah antigen.
Spesifisitasnya dapat ditingkatkan dengan mengkombinasikan ?"%12 dengan
ultrasonografi dan dengan pemantauan jumlah ?"%12 sepanjang aktu.
idak ada tumor marker dengan sensitivitas tinggi dan spesifisitas tinggi dalam
mendeteksi kanker endometrial hingga saat ini& meskipun ?"%12 biasa digunakan dalam
prakteknya.
'eningkatan ?"%12 dalam serum selama atau setelah pengobatan merupakan
predictor yang kuat terhadap progresifitas penyakit kedepannya. 'enurunan ?"%12 yang
cepat berkorelasi dengan interval tanpa%progresi yang lebih panjang dan ketahanan hidup.
!ilai serum ?"%12 yang kurang dari 1 0>m setelah pengobatan standar 7 seri
berkorelasi dengan aktu bebas progresi yang lebih panjang& meskipun hal ini tidak
mampu memprediksikan apakah secara mikroskopik penyakit ini masih ada atau tidak.
$ika ?"%12 lebih besar dari 8 0>m setelah 7 seri kemoterapi standar& diperkirakan
penyakit masih ada. 'enyakit juga bisa saja masih progresif meskipun nilai ?"%12 stabil.
1)
-
8/15/2019 Editk
16/28
2. ransvaginal ultrasonography (DS)
ransvaginal sonography (DS) memberikan gambaran ovarium yang lebih baik. Sebuah
penelitian dari 0niversitas #entucky mendapatkan nilai prediksi positif sekitar ,&,/&
hampir sama dengan hasil 1- dengan cara operasi pada tiap pasien yang terdeteksi kanker
ovarium. Sensitivitas DS untuk mendeteksi kanker ovarium stadium 4 tidak lebih dari
,-/.
3. 'roteomic patterns& untuk mengidentifikasi kanker ovarium menggunakan teknologi
surface-enhanced laser desorption ionization time-of-flight (S
-
8/15/2019 Editk
17/28
Pemeri&saan Fisi&
#anker epithelial ovarium harus dibedakan dengan neoplasma yang jinak maupun
kista fungsional ovarium. Dariasi yang dialami pada pasien dengan neoplasma yang jinak
pada traktus reproduksi& seperti penyakit inflamasi pelvis& endometriosis& dan leimyomas
uteri pedunkulasi& dapat memicu terjadinya kanker ovarium. 'enyebab non%ginekologi
tumor pelvis& seperti penyakit inflamasi (contohnya diverticulosis) atauneoplasia massa
kolon& harus disingkirkan. =enal pelvis dapat menyerupai kanker ovarium.
'ada pasien dengan neoplasma sel germinal akan menjadi premenars dan memerlukan
pemeriksaan dibaah pengaruh anestesi. $ika lesi berbentuk solid atau kombinasi solid dan
kista& yang didapat melalui pemeriksaan ultrasonografi& dapat merupakan neoplasma dan
kemungkinan keganasan.
'ada tumor sel granulosa (se*%cord neoplasma)& yang dimana mensekresikan estrogen&
ditemukan pada anita segala usia. itemukan pada gadis prepubertas sekitar / kasus.
5ang membuat kita harus berpikir baha penyakit ini dialami dari usia reproduktif hingga
postmenopause. itemukan bilateral hanya pada 2/ pasien.
Pemeri&saan Pen"n>ang
1. 'emeriksaan arah
Berupa pemeriksaan tumor mar!er Setidaknya ,-/ kanker ovarium merupakan
karsinoma epithelial celomic dan mengandung satu epithelial celomic& yang
merupakan antigen 12 kanker. ?"%12 dilokalisasi dari sebagian besar serosa&
endometroid& sel bebas karsinoma ovarium.
Beta%h?9& inhibin& diproduksi pula pada karsinoma ovarium. 'emeriksaan
terhadap beta%h?9merupakan suatu kesatuan dalam hal mendiagnosis& penanganan&
dan respon terhadap pengobatan untuk penyakit trofoblastik gestasional dan pada
beberapa pasien dengan karsinoma epitel ovarium. 'ada beberapa kasus tumor
ovarium& kebanyakan karsinoma ovarium epithelial mucinous dan tumor sel granulose&
juga memproduksi inhibin dan kadar dalam serum menggambarkan dampak yang
diakibatkan oleh tumor.
opoisomerase 44 telah menjadi biomarker yang menjanjikan& yang sesuai secara
klinis sebagai biomarker terhadap ketahanan hidup pasien dengan kanker ovarium
epithelial stadium lanjut. #emunculannya dideteksi pada sampel tumor dengan cara
immunohistokimia.
10
-
8/15/2019 Editk
18/28
'enelitian memperoleh kemajuan dalam mendeteksi kanker epithelial ovarium&
terutama pada stadium aal& telah mengidentifikasi beberapa kandidiat baru yang akan
menjadi marker.ermasuk antara lain lysophosphatidic acid ( lipid yang ditemukan
dalam serum dan cairan asites)& mesothelin& H
-
8/15/2019 Editk
19/28
0ntuk pasien yang sudah tidak mengalami menstruasi (post menopause) dengan
massa adneksa dan serum ?"%12 yang sangat tinggi (2-- 0>m)& terdapat ,7/ positif
yang diperkirakan ganas. 0ntuk pasien yang masih mengalami menstruasi
(premenopause)& tingkat spesifisitas pemeriksaan rendah dikarenakan ?"%12 cenderung
meningkat pada kondisi yang jinak.
'ada pasien premenopause& harus dilakukan observasi dengan periode yang sesuai
dalam menilai massa adneksa tidak memiliki karakteristik kearah keganasan (seperti
mobile, sebagian besar kista& unilateral& dan kontur yang regular). Secara umum& interval
aktunya tidak lebih dari 2 bulan& selama itu mungkin bisa digunakan kontrasepsi oral
untuk menekan pengaruh hormonal. $ika lesi bukan neoplastic lesi tersebut akan mengecil
(regresi)& yang diketahui dari pemeriksaan panggul maupun ultrasonografi. $ika massa
tidak mengecil juga atau malah mengalami pembesaran& diasumsikan sebagai neoplastic
dan harus diangkat melalui pembedahan.
Secara garis besar& penanda tumor pada tumor%tumor ovarium sebagai berikut;
1. !eoplasma epitelial
?"%12
2. umor sel germinal
":'@ tumor dengan yol! sac elemen h?9@ tumor dengan elemen chorionic serum
elemen M%?S: pada disgerminoma.
8. umor se* cord%stroma
4nhibin&
-
8/15/2019 Editk
20/28
• Anset yang baru
• 'enyusutan ukuran
• 0kuran yang stabil
•
?epatnya perubahan yang tampak
padat
• Bonggol (excrescences)
papilari internal
•
$umlah cairan bebas yang banyak dalam pelvis atau
abdomen
• 'embesaran yang bertahap
0kuran lesi sangat menentukan. $ika diameter massa kista cm& kemungkinan besar
lesi tersebut adalah neoplasma& kecuali jika pasien mengkonsumsi klomipen sitrat atau
agen lain yang mempengaruhi ovulasi. 'asien dengan lesi yang diduga ganas (lebih
dominan berbentuk solid& relative terfiksasi& atau sisi yang ireguler) harus dilakukan
laparotomy& begitu pula pada pasien postmenopause dengan massa adneksa.
anda malignansi pada pemeriksaan ultrasonografi yaitu massa pelvis adneksa
dengan area yang kompleksitas& ekhogenik yang multiple dalam massa yang bersangkutan&
dan densitas yang multiple pada septa ireguler. umor yang bilateral cenderung ganas.
0ltrasonografi transvagina memberikan resolusi yang lebih baik dibandingkan
ultrasonografi transabdominal untuk neoplasma adneksa. 9ambaran gelombang oppler
berarna dapat memperkuat spesifisitas ultrasonografi demi menemukan konsistensi pada
malignansi.
:oto thoraks radiologi penting dilakukan pemeriksaannya& karena tumor sel germina
dapat bermetastasis ke paru%paru maupun mediastinum. ? scan atau M=4 preoperative
didokumentasikan untuk mengetahui limfadenopati retroperitoneal atau metastasis di
hepar& akan tetapi& dikarenakan pasien ini membutuhkan pembedahan eksplorasi&
pemeriksaan yang ekstensif dan membutuhkan banyak aktu tidak perlu dilakukan. $ika
pasien postmenars memiliki lesi kista yang predominan berdiamater hingga cm& pasien
tersebut perlu diobservasi untuk diberikan kontrasepsi oral untuk dua siklus menstuasi.
8. 'arasentesis
'ungsi pada asites berguna untuk menentukan sebab asites& perlu diingat baha
tindakan tersebut dapat mencemarkan kavum peritoneal dengan kista dinding yang
tertusuk.
3. 'embedahan
29
-
8/15/2019 Editk
21/28
aparoskopi
0ntuk mengetahui apakah sebuah tumor berasal dari uterus& dari ovarium& atau tidak
dan untuk menentukan sifat%sifat tumor tersebut.
'ada neoplasma sel germinal& ukuran massa adneksa 2 cm atau lebih pada gadis
premenars atau cm atau lebih pada pasien premenopause biasanya membutuhkan
pembedahan eksplorasi.
VII. PENATALASANAAN
Ne6plasma O8ari"m Epi5elial
#emoterapi
#tadium $wal, resi!o rendah
9uthrie dkk melakukan sebuah penelitian terhadap 77 pasien dengan stadium aal
neoplasma ovarium epithelial. idak ada satu pun pasien dengan stadium 4a& yang tidak
mendapat kemoterapi ataupun radioterapi meninggal karena penyakitnya itu.Aleh karena
itu& terapi adjuvant tidak diperlukan. "ngka ketahanan hidup dalam lima tahun pada pasien
dengan stadium 4a ,3/ dan 4b ,7/& terapi adjuvant tidak mempengaruhi angka ketahanan
hidup pasien. Sehingga& tidak dibutuhkan kemoterapi adjuvant pada pasien dengan stadium
ini.
#tadium awal, resi!o tinggi
'asien dengan neoplasma ini yang beresikoa tinggi& seperti diferensiasi yang lebih
buruk atau terdapat sel yang mengalami keganasan yang ditemukan pada cairan ascites
atau hasil bilasan peritoneum& terapi tambahan merupakan sebuah indikasi untuk
diberikan. Sebagian besar pemeriksa merekomendasikan pemberian kemoterapi pada
pasien ini.
'emberian kemoterapi pada pasien dengan stadium aal beresiko tinggii ni dapat
diberikan agen tunggal atau multiagen. Meskipun demikian& resiko terjadinya leukemia
oleh agen alkilasi dan platinum membuat pemberian terapi adjuvant beresiko mskipun
didapatkan keuntungan yang signifikan jika diberikan.
ikarenakan cisplatin, carboplatin, cyclophosphamide, dan paclitaxel (Taxol )
merupakan agen tunggal melaan neoplasma ovarium epithelial& obat ini diberikan dalam
kombinasi yang beragam. erdapat ebberapa macam seperti cisplatin atau
cyclophosphamide ('?) atau keduanya digunakan untuk pengobatan pasien dengan
stadium 4.
Re!omendasi pemberian terapi berdasar!an%21
-
8/15/2019 Editk
22/28
% 'asien dengan stadium rendah& resiko tinggi stadium 4 neoplasma ovarium epithelial
harus diberikan kemoterapi adjuvant. $enisnya bergantung pada status dan kesehatan
menyeluruh pasien tersebut.
% 'engobatan dengan kemoterapi carboplatin dan paclitaxel selama tiga hingga enam
siklus. Sedangkan agen tunggal pemberian jangka pendek diberikan carboplatin atau
paclitaxel & sebaiknya diberikan pada anita usia tua.
#tadium &an'ut Neoplasma (varium epithelial
#emoterapi multiagen sistemik meruakan standar pengobatan untuk neoplasma
ovarium epithelial metastase. Setelah pengenalan cisplatin diberikan pada akhir
pertengahan tahun 1,6-an& kombinasi berbahan dasar platinum menjadi regimen
pemberian yang paling sering digunakan.
'ada pengobatan penyakit dengan stadium yang lebih lanjut& pengggabungan
paclitaxel kedalam regimen kemoterapi. 'ada sebuah percobaan klinis retrospektif&
direkomendasikan penggunaan paclitaxel
#emoterapi neoadjuvant
Beberapa penulis berkeyakinan baha pasien dengan stadium 444 dan 4D suboptimal&
kemoterapi dapat diberikan sebagai pengganti pembedahan debul!ing ua atau tiga siklus
kemoterapi yang diberikan sebelum pembedahan sitoreduktif akan sangat membantu pada
pasien dengan asites yang massif. #emoterapi yang direkomendasikan pada pasien
neoplasma ovarium epithelial stadium lanjut;
#ombinasi kemoterapi dengan cisplatin dan paclitaxel intraperitoneal atau
carboplatin dan paclitaxel intravena merupakan pengobatan terpilih bagi pasien stadium
lanjut. #elebihan maupun kekurangan pemberian melalui intravena maupun intraperitoneal
perlu disampaikan kepada pasien terlebih dahulu. osisdan jadal yang direkomendasikan
untuk pemberian kemoterapi intraperitoneal adalah paclitaxel 18 mg>m2 melalui intravena
pada hari pertama& diikuti cisplatin -%1-- mg>m2 secara intraperitoneal pada hari ke dua&
diikuti paclitaxel 7- mg>m2 secara intraperitonela pada hari ke delapan.&setiap tiga minggu
untuk 7 siklus& sesuai yang ditoleransi. 0ntuk pemberian intravena& dosis dan jadal yang
direkomendasikan yaitu carboplatin (dosis aal "0?I %7) atau paclitaxel (16 mg>m2 )
setiap 8 minggu untuk 7% siklus. Bagi pasien yang tidak mampu menerima (intoleransi)
kemoterapi kombinasi& diberikan terapi tunggal& diberikan secara intravena carboplatin
("0?I %7) atau paclitaxel 16 mg>m2. Bagi pasien yang memiliki hipersensitivitas
terhadap paclitaxel atau carboplatin, desensitisai lainnya dapat dilakukan& atau obat aktif
22
-
8/15/2019 Editk
23/28
lainnya sebagai alternative (seperti docetaxel, liposomal doxorubicin, topotecan,
etoposide). )toposide dapat diberikan per oral.
abel ,; #ombinasi #emoterapi pada kanker Avarium epithelial Stadium anjut; =egimen
yang irekomendasikan
erapi Hormonal
Belum ada bukti baha cukup dengan terapi hormonal saja dapat dijadikan terapi
yang sesuai pada neoplasma ovarium yang ganas. 'enggunaan agen progestasional pada
pengobatan berulang karsinoma endometrioid diferensiasi luas didukung data terbaru.
Seluruh pasien pada penelitian tersebut . 'ercobaan dengan tamoxi"en yang
dikombinasikan dengan multiagen kemoterapi memberikan hasil yang memperbaiki
penyakit tersebut.
4munoterapi
erjadi hasil yang memuaskan dalam penggunaan imunoterapi terhadap kanker
ovarium. Sitokin telah digunakan secara intensif dalam terapi lini kedua& dan aktivitas
interferon%J& interferon%K& dan interleukin%2 telah didemonstrasikan. 'ada percobaan
terakhir dengan interferon%K ditambah dengan kombinasi kemoterapi cisplatin yang
dibandingkan dengan kemoterapi saja& pasien yang menerima interveron%K memiliki masa
bebas progresifitas penyakit yang lebih panjang.
Pembeda#an
23
-
8/15/2019 Editk
24/28
'embedahan Sitoreduktif
ujuan utama pembedahan sitoreduktif adalah untuk mengangkat kanker utama dan
jika memungkinkan keseluruhan metastasisnya. $ika reseksi keseluruhan metastasisnya
tidak memungkinkan& harapan dilakukannya untuk mengurangi bebab tumor dengan
mengangkat tumor tersebut agar membuat pasien menjadi optimal.
Amentektomi
#anker ovarium epithelial stadium lanjut biasanya menempati hingga omentum.&
yang dikenal sebagai bentuk Eomental ca!eF. 'ada kasus tersebut& penyakit bisa menempel
erat pada peritoneum parietal abdomen anterior& sehingga menyebabkan sulit
untukmembuat jalan masuk
ke kavum abdomen.
Sehingga perlu
membebaskan Ejalan masukF
tersebut dengan melakukan
pemotongan pada beberapa
tempat dan pengangkatan.
Gambar 7 :
-
8/15/2019 Editk
25/28
Banyak keberhasilan dari kemoterapi yang telah dilaporkan dalam mengontrol
metastasis disgerminoma dengan koIemoterapi sistemik& dan perlu disadari sebagai
pilihan terapi demi menjaga kesuburan.
'embedahan
Aperasi minimal pdaa disgerminoma ovarium yaitu oophorectomy unilateral. $ika
ada keinginan ingin mempertahankan kesuburan& ovarium kontralateral& tuba fallopi& dan
uterus harus tetap dibiarkan& meskipun terdapat metastasis& karena tumor tersebut sensitif
terhadap kemoterapi. 'ada pasien yang sudah tidak ingin mempertahankan kesuburannya
lagi& dapat dilakukan histerektomi abdominal total dan salpingo%oophorektomi bilateral&
pada pasien stadium lanjut.
Ne6plasma Se; 96rds5r6ma
#emoterapi
idak ada bukti baha dengan kemoterapi adjuvant akan mencegah berulangnya
tumor sel granulosa. esi metastasisnya dan rekurensi penyakit terobati dengan berbagai
macam obat antineoplastic.
=adioterapi
Belum ada bukti yang mendukung radioterapi adjuvant pada tumor sel granulosa&
meskipun radiasi mencegah rekurensi pada pelvis.
'embedahan
2)
Tabe- 19: K+mbinasi kem+!era*i *ada Tum+r Se- Germina- *ada Ovarium !am*ak
regimen dan +ba! ser!a d+sis beser!a adAa- *emberiannya (seara in!ravena'
-
8/15/2019 Editk
26/28
ikarenakan tumor sel granulosa yang bilateral hanya sekitar 2/ dari keseluruhan
pasien yang terjangkit penyakit ini& salpingo%oophorektomi unilateral merupakan terapi
yang sesuai untuk terapi tumor stadium 4a pada anak%anak atau anita masa reproduktif.
'enanganan kanker ovarium berdasarkan tingkatan penyakitnya& tipe sel berdasarkan
histologist& dan usia pasien serta kondisi lainnya. ipe sel secara histology dan luasnya
penyakit ini berdasarkan biopsy yang dilakukan oleh ginekolog onkologis saat
pembedahan yang ditentukan oleh ahli patologi yang menganalisa dengan mikroskop.
abel 11; Stadium pada !eoplasma Avarium
Stadium #eterangan
4
umor terbatas pada ovarium
4" umor terbatas pada satu ovarium& kapsul tumor utuh& tidak ada
pertumbuhan tumor di permukaan ovarium& tidak ada sel tumor di
cairan asites ataupun pada bilasan cairan di rongga peritoneum.
4B umor terbatas pada dua ovarium& kapsul tumor utuh& tidak ada
pertumbuhan tumor pada permukaan ovarium& tidak ada sel tumor di
cairan asites ataupun pada bilasan cairan di rongga peritoneum.
4? umor terbatas pada satu atau dua ovarium dengan salah satu faktor
yaitu kapsul tumor pecah& pertumbuhan tumor pada permukaan
ovarium& ada sel tumor di cairan asites ataupun pada bilasan cairan di
rongga peritoneum.
44
umor pada satu atau dua ovarium dengan perluasan di pelvis
44" umor meluas ke uterus dan>atau ke tuba tanpa sel tumor di cairan
asites ataupun bilasan cairan di rongga peritoneum.
44B umor meluas ke jaringan>organ pelvis lainnya tanpa sel tumor di
cairan asites ataupun bilasan cairan di rongga peritoneum.
44? 'erluasan di pelvis (44" atu 44B) dengan sel tumor di cairan asites
ataupun bilasan cairan di rongga peritoneum.
444
umor pada satu atau dua ovarium disertai dengan perluasan tumor pada
rongga peritoneum di luar pelvis dengan>atau metastasis kelenjar getah
bening regional.
444" Metastasis mikroskopik di luar pelvis.
444B Metastasis makroskopik di luar pelvis dengan besar lesi L 2 cm.
444? Metastasis makroskopik di luar pelvis dengan besar lesi 2 cm
dan>atau metastasis ke kelenjar getah bening.4D Metastasis jauh (di luar rongga peritoneum).
2/
-
8/15/2019 Editk
27/28
VIII. PRONOSIS
'rognosis pasien neoplasma ovarium epithelial bergantung pada beberapa variableklinis. "nalisis ketahanan hidup merupakan variable prognosis yang paling sering
digunakan. ermasuk stadium pasien& pasien yang usianya lebih muda dibandingkan
dengan usia - tahun memiliki angka ketahanan hidup selama tahun sekitar 3-/&
dibandingkan pasien dengan usia lebih dari - tahun sekitar 1/.
'ada pasien dengan stadium dini seperti stadium 4a (seperti pada disgerminoma
unilateral berkapsul& neoplasma sel germinal)& dengan hanya oophorektomi unilateral
memiliki hasil angka ketahanan hidup selama tahun lebih besar dari ,/. 'ada masa
lalu& pasien stadium lanjut dengan pembedahan yang diikuti dengan iradiasi menghasilkan
angka ketahanan hidup selama tahun 78/ hingga 8/. engan penggunaan kombinasi
kemoterapi DB'& B
-
8/15/2019 Editk
28/28
!AFTAR PUSTAA
1. Sahil M:. 'enatalaksanaan #anker Avarium 'ada Canita 0sia Muda engan
Mempertahankan :ungsi =eproduksi. AnlineN 1, $uli 2--6. "vailable from
http;>>.usu.ac.id>id>files>pidato>ppgb>2--6>ppgbO2--6OmOfauGieOsahil.pdf. "ccessed
ecember 21& 2-12.
2. Berek $S. Berek P !ovakQs 9ynecology. 13th pubmed>,1,27. "ccessed :ebruary & 2-18.
27
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9159261http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9159261