e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filepenulis dan nama instansi/institusi,...

13
e-Journal Journal Journal Journal Peternakan Tropika Peternakan Tropika Peternakan Tropika Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science email: [email protected] email: [email protected] e-journal journal journal journal FAPET UNUD FAPET UNUD FAPET UNUD FAPET UNUD Universitas Universitas Universitas Universitas Udayana Udayana Udayana Udayana Elektronik Jurnal Peternakan Tropika dipublikasikan oleh: Fakultas Peternakan Universitas Udayana Jl. P. B. Sudirman, Denpasar. Gedung Agrokompleks Lantai 1 Telp. 0361-235231/222096 email: [email protected] email: [email protected] Volume Nomor Tahun V 3 2017

Transcript of e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filepenulis dan nama instansi/institusi,...

Page 1: e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filepenulis dan nama instansi/institusi, alamat korespondensi (email dan No. Telpon/HP), abstrak (dalam bahasa Inggris dan Bahasa

eeee----JournalJournalJournalJournal

Peternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

email: [email protected]

email: [email protected]

eeee----journal journal journal journal

FAPET UNUDFAPET UNUDFAPET UNUDFAPET UNUD Universitas Universitas Universitas Universitas

UdayanaUdayanaUdayanaUdayana

Elektronik Jurnal Peternakan Tropika

dipublikasikan oleh:

Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Jl. P. B. Sudirman, Denpasar. Gedung Agrokompleks Lantai 1

Telp. 0361-235231/222096

email: [email protected]

email: [email protected]

Volume Nomor Tahun

V 3 2017

Page 2: e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filepenulis dan nama instansi/institusi, alamat korespondensi (email dan No. Telpon/HP), abstrak (dalam bahasa Inggris dan Bahasa

SUSUNAN DEWAN REDAKSI

E-JOURNAL PETERNAKAN TROPIKA

REDAKTUR / KETUA EDITOR

I Made Mudita, S.Pt., MP

EDITOR

Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, MS

Prof. Dr. I Komang Budaarsa, MS

Prof. Dr. I Gusti Nyoman Bidura, MS

Ir. Desak Putu Mas Ari Candrawati, MSi

Eny Puspani, SPt., MSi

I Wayan Wirawan, SPt., MP

Anak Agung Putu Putra Wibawa, SPt., MSi

Dr. Ir. Tjokorda Gde Belawa Yadnya, MS

Dr. Ir. Ni Wayan Siti, MSi

Dr. Ir. Ni Putu Mariani, MSi

Ir. Ni Putu Sarini, MSc

Dr. Budi Rahayu Tanama Putri, SPt, MM

I Wayan Sukanata, SPt., MSi

ALAMAT REDAKSI:

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA Jl. P.B. Sudirman Denpasar. GedungAgrokompleks Lantai 1

Telp. 0361- 222096 / 235231

Email: [email protected]

Email: [email protected]

www.ojs.unud.ac.id

Page 3: e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filepenulis dan nama instansi/institusi, alamat korespondensi (email dan No. Telpon/HP), abstrak (dalam bahasa Inggris dan Bahasa

PANDUAN BAGI PENULIS

Ketentuan Umum

1. Naskah yang dikirim merupakan naskah asli/orisinil dan belum pernah diterbitkan

(Naskah dari mahasiswa untuk penyelesaian tugas akhir dalam level S1, S2, S3 minimal

berasal dari naskah seminar yang telah disahkan/Acc oleh tim penguji dan pembimbing,

sedangkan untuk penulis lain naskah disesuaikan dengan aturan ilmiah yang berlaku

umum)

2. Lingkup ejurnal ini memuat hal-hal yang menyangkut dunia peternakan dalam bentuk

hasil penelitian, kajian pustaka dan/atau gagasan dengan topik aktual.

3. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris sesuai dengan format yang

ditentukan

4. Penulis mengirim 2 (dua) eksemplar naskah ke redaksi yang dilengkapi dengan softcopy

(berupa CD) atau naskah dapat pula dikirim via email dalam bentuk program Microsoft

Word.

5. Naskah dan Softcopy (CD) dikirim kepada:

Redaksi eJournal Peternakan Tropika

d.a Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Gedung Agrokompleks Lantai 1 Kampus UNUD Denpasar

Jl. P. B. Sudirman Denpasar, Bali

Telp. 0361-222096 / HP. 081338791005

Email: [email protected]

Email: [email protected]

Standar Penulisan

1. Naskah diketik menggunakan program Microsoft Word dengan jarak 1.5 spasi kecuali

Judul, Abstrak, Judul Tabel, Judul Gambar, dan lampiran yang diketik 1 spasi. Naskah

dicetak pada kertas ukuran A4, dengan huruf Time New Roman berukuran 12 point;

margin atas dan margin kiri berukuran 3 cm, sedangkan margin kanan dan margin

bawah berukuran 2,5 cm.

2. Judul dari Makalah, Abstrak, Abstract, bab (Pendahuluan, Materi dan Metode, Hasil

dan Pembahasan, Simpulan dan Saran, Ucapan Terima Kasih), dan Daftar Pustaka

ditulis dengan Huruf Kapital. 12 point (Bold). Font Time New Roman.

Page 4: e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filepenulis dan nama instansi/institusi, alamat korespondensi (email dan No. Telpon/HP), abstrak (dalam bahasa Inggris dan Bahasa

3. Nama Penulis, Sub Bab, Institusi, Judul Tabel/Gambar/Ilustrasi lainnya. ditulis dengan

diawali dengan Huruf Kapital. 12 point. Time New Roman. Institusi penulisan tidak di

Bold, sedangkan Nama Penulis, Sub Bab, Judul Tabel/Gambar/Ilustrasi lainnya,

penulisan di Bold

4. Naskah ditulis maksimum 20 halaman dan setiap halaman diberi nomor secara

berurutan.

5. Naskah hasil penelitian disusun dengan urutan judul, nama penulis dan nama instansi,

alamat korerspondensi (email dan No. Telpon/HP), abstrak (dalam bahasa Inggris dan

Bahasa Indonesia), pendahuluan, metode (sosial ekonomi) atau materi dan metode

(eksakta), hasil dan pembahasan, simpulan (+ saran), ucapan terima kasih, dan daftar

pustaka.

Sedangkan naskah kajian pustaka/gagasan aktual disusun dengan urutan judul, nama

penulis dan nama instansi/institusi, alamat korespondensi (email dan No. Telpon/HP),

abstrak (dalam bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia), pendahuluan, masalah dan

pembahasan, ucapan terima kasih, dan daftar pustaka.

TATA CARA PENULISAN NASKAH

1. JUDUL, harus singkat, spesifik dan informatif yang menggambarkan isi naskah,

maksimal 20 kata. Untuk kajian pustaka, dibelakang judul agar ditulis: Suatu kajian

Pustaka. Untuk gagasan Aktual, dibelakang judul agar ditulis: Suatu Gagasan Aktual.

Judul ditulis dengan hurup kapital. Time New Roman berukuran 12 point (Bold), jarak

1 (satu) spasi dan terletak ditengah-tengah tanpa titik.

2. Nama Penulis, ditulis nama lengkap tanpa gelar akademis. Artikel yang ditulis oleh

Mahasiswa melibatkan juga pembimbing dan/atau orang yang terlibat dengan

penelitian/artikel yang ditulis. Sedangkan penulis dari kalangan umum, penulis

mencerminkan pemilik dari artikel/penelitian/gagasan yang akan dimuat. Penulisan

nama penulis pertama artikel dimulai dari nama utama yang akan dimuat, diikuti

dengan pendukung (nama urutan kelahiran/marga/dll) sedangkan penulisan nama

penulis ke-2 dan selanjutnya disusun sesuai dengan urutan nama bersangkutan. Nama

utama ditulis utuh, sedangkan nama pendukung disingkat dengan satu huruf/singkatan

umum yang berlaku.

3. Nama Lembaga/Instansi/Institusi, nama lembaga/institusi ditulis secara lengkap

disertai alamat.

Page 5: e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filepenulis dan nama instansi/institusi, alamat korespondensi (email dan No. Telpon/HP), abstrak (dalam bahasa Inggris dan Bahasa

4. Alamat Korespondensi (No. Telpon dan email), No. Telp dan alamat email yang

ditulis adalah yang aktif untuk memudahkan komunikasi terkait artikel yang akan

dipublikasikan

5. ABSTRAK, ditulis dalam Bahasa Indonesia (ABSTRAK) dan Bahasa Inggris

(ABSTRACT). Abstrak ditulis dalam 1 (satu) paragraf yang berisikan tujuan

penelitian, metode, hasil dan simpulan. Abstrak tidak lebih dari 250 kata. diketik satu

spasi

6. Kata Kunci (key Word), diketik miring, maksimal 5 kata yang merupakan kata-kata

utama dari artikel, 1 (dua) spasi setelah abstrak + 12 pt setelah abstrak.

7. PENDAHULUAN. Berisi latar belakang permasalahan, fakta/data dari pustaka

mendukung, solusi/alternative solusi serta tujuan penulisan. Dalam mengutip pendapat

orang lain dipakai sistem nama penulis dan tahun. Contoh: Udayana (2005); Quan et

al. (2002)

8. MATERI DAN METODE. ditulis lengkap dan terperinci terutama desain penelitian.

Metode pelaksanaan penelitian mengikuti acuan yang berlaku dengan mencantumkan

sumbernya.

9. HASIL DAN PEMBAHASAN. Menyajikan uraian hasil penelitian dan pembahasan

hasil secara jelas dan komprehensif

Ilustrasi (Tabel, Grafik, Histogram, Sketsa, Gambar)

a. Judul Tabel, grafik, histogram, sketsa, dan/atau gambar diberi nomor urut, judul

singkat tetapi jelas beserta satuan-satuan yang dipakai. Judul ditulis menggunakan

huruf Times New Roman berukuran 12 point (Bold), awal kata menggunakan hurup

kapital (kecuali kata penghubung), dengan jarak 1 (satu) spasi

b. Isi Tabel/Ilustrasi lain ditulis dengan Font Time New Roman 11 - 12 point

(disesuaikan dengan ukuran/isi table). Isi item Tabel/Ilustrasi lain yang

disingkat/istilah khusus dapat diisi notasi baik berupa huruf/angka yang

selanjutnya wajib diberi keterangan terkait notasi tersebut

c. Keterangan Tabel/Ilustrasi ditulis dari disebelah kiri bawah menjulur ke kanan (bisa

dipisah setiap notasi atau menjalur terus untuk kesemua notasi), menggunakan

huruf Times New Roman berukuran 11 point, dengan jarak 1 (satu) spasi + 6 pt

setelah Ilustrasi. Penulisan tanda atau notasi untuk data yang dianalisis dengaan

analisis statistik menggunakan superskrip berbeda pada baris/kolom yang sama

yang menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) atau berbeda sangat nyata (P<0,01)

Page 6: e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filepenulis dan nama instansi/institusi, alamat korespondensi (email dan No. Telpon/HP), abstrak (dalam bahasa Inggris dan Bahasa

d. Penulisan angka desimal dalam tabel untuk bahasa Indonesia dipisahkan dengan

tanda koma ( , ), untuk bahasa Inggris digunakan titik ( . ).

e. Grafik, gambar dan Foto:

- Grafik dibuat dalam program excel

- Gambar baik berupa gambar biasa/foto harus tajam dengan resolusi tinggi

f. Satuan pengukuran menggunakan sistem internasional (SI)

g. Nama Latin, Yunani, atau Daerah dicetak miring. Istilah asing/khusus diberi tanda

petik

10. SIMPULAN DAN SARAN (bila diperlukan). ditulis secara singkat dan jelas

11. UCAPAN TERIMA KASIH. disampaikan kepada berbagai pihak yang membantu

sehingga penelitian/artikel dapat dihasilkan, misalnya pemberi gagasan, pemilik

proyek/penyandang dana, dll

12. DAFTAR PUSTAKA. Memuat nama pengarang yang dirujuk dalam naskah, disusun

menurut abjad pengarang dan tahun penerbitan. Untuk buku dicantumkan semua nama

penulis, tahun, judul buku, penerbit dan tempat. Untuk jurnal dicantumkan nama

penulis, tahun, judul tulisan, nama jurnal, volume, nomor publikasi dan halaman.

Artikel dalam buku dcicantumkan nama penulis, tahun, judul tulisan, editor, judul

buku, penerbit dan tempat. Artikel internet dicantumkan nama penulis, tahun dibuat,

judul tulisan, alamat web, waktu akses.

Page 7: e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filepenulis dan nama instansi/institusi, alamat korespondensi (email dan No. Telpon/HP), abstrak (dalam bahasa Inggris dan Bahasa

eeee----JournalJournalJournalJournal

Peternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan Tropika

eeee----journal journal journal journal

FAPET UNUDFAPET UNUDFAPET UNUDFAPET UNUD

PENURUNAN EMISI POLUTAN SAPI BALI

PERTANIAN

LIGNOSELULOLITIK

Wibawa, A. A. P. P., I G. L. O. Cakra, I M. Mudita, I. B. G. Partama

Fakultas Peternakan Universitas Udayana

HP. 081338791005

A Research had been carried out to

diet based on agricultural

termites lignocellulolytic bacteria

experiment. Three selective ino

2015 were used in this research for production biosupplement.

Randomized Block Designed with four treatments and

diet based on agricultural waste with

other three treatments were

(B), fed biosupplement produced with

biosupplement third superior inocullant/

superior lignocellulolytic bacteria

based on totally VFA, concentration and production of fecal

production urine amonia.

emmission on bali cattle fed

Key word: Bali Cattle, Fermentation, Local Waste, Rumen Liquor

Pemanfaatan limbah dalam pengembangan usaha peternakan merupakan salah satu

kebijakan nasional dalam memperkuat sistem ketahanan pakan (Ilham, 2006). Namun

pengembangan usaha peternakan berbasis limbah inkonvensional tanpa di

teknologi pengolahan limbah dapat meningkatkan resiko pencemaran lingkungan akibat

meningkatnya produksi green house gas/GHG

H2S) yang bersumber dari fermentasi rumen maupun limbah kotoran ternak (Hegarty, 2001;

Mudita dan Wibawa, 2008;

Submitted Date: Desember 23, 2017 Editor-Reviewer Article;: I Made Mudita dan

JournalJournalJournalJournal

Peternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan TropikaJournal of Tropical Animal Science

email: [email protected]

email: [email protected]

509

PENURUNAN EMISI POLUTAN SAPI BALI YANG DIBERI PAKAN LIMBAH

MELALUI PEMBERIAN BIOSUPLEMEN BAKTERI

IGNOSELULOLITIK UNGGUL RUMEN DAN RAYAP

Oleh:

Wibawa, A. A. P. P., I G. L. O. Cakra, I M. Mudita, I. B. G. Partama

Fakultas Peternakan Universitas Udayana, JL. P.B. Sudirman Denpasar

HP. 081338791005 email:[email protected]

ABSTRACT

A Research had been carried out to reduce the pollutant emission of Bali cattle

agricultural waste (fermented rice straw) through given

termites lignocellulolytic bacteria biosupplement. Twelve Bali cattle were used in this

Three selective inocullant (BR23T14; BR24T13; BR34T12) which

used in this research for production biosupplement.

Randomized Block Designed with four treatments and three blocks. The first treatment was

waste with biosupplement without selective inocullant

other three treatments were fed biosupplement produced with first superior inocullant/

(B), fed biosupplement produced with second superior inocullant

d superior inocullant/BR34T12 (D). The result showed that

nocellulolytic bacteria inoculant has reduce (P<0,05) rumen methane emmission

based on totally VFA, concentration and production of fecal amonia

. Fed first superior biosupplement (treatment B) has lowest

ed agricultural waste basal diet

Key word: Bali Cattle, Fermentation, Local Waste, Rumen Liquor

PENDAHULUAN

Pemanfaatan limbah dalam pengembangan usaha peternakan merupakan salah satu

kebijakan nasional dalam memperkuat sistem ketahanan pakan (Ilham, 2006). Namun

bangan usaha peternakan berbasis limbah inkonvensional tanpa di

teknologi pengolahan limbah dapat meningkatkan resiko pencemaran lingkungan akibat

green house gas/GHG (gas rumah kaca) (CO2, CH

dari fermentasi rumen maupun limbah kotoran ternak (Hegarty, 2001;

Mudita dan Wibawa, 2008; Wibawa et al, 2009).

Accepted Date: : I Made Mudita dan I Wayan Wirawan

Peternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan Tropika

Universitas Universitas Universitas Universitas

UdayanaUdayanaUdayanaUdayana

YANG DIBERI PAKAN LIMBAH

BIOSUPLEMEN BAKTERI

DAN RAYAP

Wibawa, A. A. P. P., I G. L. O. Cakra, I M. Mudita, I. B. G. Partama

JL. P.B. Sudirman Denpasar

[email protected]

pollutant emission of Bali cattle fed basal

through given selective rumen and

Bali cattle were used in this

) which result first research

used in this research for production biosupplement. This experimen used a

blocks. The first treatment was basal

without selective inocullant (A), while the

first superior inocullant/BR23T14

inocullant/BR24T13 (C), and fed

The result showed that fed biosupplement

inoculant has reduce (P<0,05) rumen methane emmission

amonia, concentration and

(treatment B) has lowest pollutant

Pemanfaatan limbah dalam pengembangan usaha peternakan merupakan salah satu

kebijakan nasional dalam memperkuat sistem ketahanan pakan (Ilham, 2006). Namun

bangan usaha peternakan berbasis limbah inkonvensional tanpa diikuti dengan aplikasi

teknologi pengolahan limbah dapat meningkatkan resiko pencemaran lingkungan akibat

, CH4, NH3, NOx, maupun

dari fermentasi rumen maupun limbah kotoran ternak (Hegarty, 2001;

Accepted Date: Desember 27 2017

Page 8: e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filepenulis dan nama instansi/institusi, alamat korespondensi (email dan No. Telpon/HP), abstrak (dalam bahasa Inggris dan Bahasa

Wibawa et al. Peternakan Tropika Vol. 5 No. 3 Th. 2017: 509– 515 Page 510

Penurunan emisi gas rumah kaca (GHG) dalam pengembangan peternakan sapi

khususnya sapi Bali yang berbasis limbah sangat penting mengingat pemberian pakan kualitas

rendah akan meningkatkan produksi GHG (Suryahadi, 2002 disitasi Nurtjahya, 2006).

Greenhouse and Agriculture Australia Greenhouse office (2006) telah merekomendasikan strategi

penurunan emisi GHG yang disebut Best Practice Development, diantaranya melalui peningkatan

kualitas nutrisi, optimalisasi feed intake dan kecernaan pakan serta manipulasi rumen. Aplikasi

teknologi biofermentasi dan suplementasi memanfaatkan konsorsium bakteri lignoselulolitik

unggul rumen sapi bali dan rayap dapat dijadikan salah satu solusi dalam upaya mengatasi

kendala pengembangan usaha peternakan pola simantri. Disisi lain berbagai sumber daya asal

limbah seperti limbah isi rumen, molasses, cassava, batang pisang, enceng gondok daun apu,

maupun limbah lainnya mempunyai kandungan nutrien available cukup tinggi dan tersedia

berlimbah sehingga potensial dimanfaatkan sebagai bahan suplemen (Wanapat 2000;

Kristinadewi et al., 2013-2014).

Konsorsium bakteri lignoselulolitik adalah sekelompok bakteri pendegradasi lignoselulosa

(lignin, selulosa dan hemiselulosa) yang menghasilkan kompleks enzim lignoselulase yang terdiri

dari enzim lignase, enzim selulase dan enzim hemiselulase yang secara sinergis mendegradasi

setiap komponen dari lignoselulosa. Disamping itu konsorsium bakteri lignoselulolitik dapat

menjadi sumber protein serta probiotik bagi ternak. Sarkar et al. (2011) mengungkapkan

konsorsium bakteri nyata meningkatkan kualitas biodegradasi limbah dapur dengan mempercepat

waktu degradasi dan meniadakan bau busuk.

Tahun 2013, tim peneliti berhasil mengisolasi 28 isolat bakteri lignoselulolitik unggul limbah

rumen sapi bali dan 27 isolat asal rayap, serta telah berhasil dipilih isolat bakteri lignoselulolitik

berkualitas dengan kemampuan degradasi substrat dan aktivitas enzim yang tinggi yaitu: dari

limbah isi rumen sapi bali terpilih isolat dengan kode BCR5.1Mix (bakteri pendegradasi

lignoselulosa) yaitu Pseudomonas aeruginosa strain GRD16, BCR1.2AT (bakteri pendegradasi

lignin) yaitu Bacillus subtilis strain EXWB4-09. BCR2.1CMC (bakteri pendegradasi selulosa)

yaitu Bacillus subtilis strain H1 dan BCR3Xy (bakteri pendegradasi xylanosa) yaitu

Paenibacillus dendritiformis strain PP, sedangkan dari rayap, terpilih isolat BR2Mix

(Aneurinibacillus sp XT-25); BR6AT (Aneurinibacillus sp. Bac270); BR3.3CMC (Bacillus sp.

strain SAUF201), BR2.1Xy (Bacillus sp. strain Sueda B-003). Isolat-isolat tersebut mempunyai

aktivitas enzim lignase sebesar 0,05–0,06 U/ml, selulase 0,07-0,08 U/ml, silanase 20,38–37,80

Page 9: e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filepenulis dan nama instansi/institusi, alamat korespondensi (email dan No. Telpon/HP), abstrak (dalam bahasa Inggris dan Bahasa

Wibawa et al. Peternakan Tropika Vol. 5 No. 3 Th. 2017: 509– 515 Page 511

U/ml.

Formulasi bakteri lignoselulolitik unggul asal rumen sapi bali dan rayap menjadi inokulan

konsorsium bakteri sebagai starter dalam produksi biosuplemen telah berhasil memilih 3 inokulan

unggul yang mampu menghasilkan biosuplemen berkualitas. Hasil penelitian Tahap Pertama

(2015) telah menghasilkan 3 inokulan unggul yaitu BR23T14 (inokulan yang diproduksi

menggunakan bakteri Bacillus subtilis strain EXWB4-09 dan Bacillus subtilis strain H1 asal isi

rumen sapi bali serta bakteri Aneurinibacillus sp. XT-25 dan Bacillus sp. strain Suaeda B-003

asal rayap), BR24T13 (inokulan yang diproduksi menggunakan bakteri Bacillus subtilis strain

EXWB4-09 dan Paenibacillus dendritiformis strain PP asal rumen sapi bali serta bakteri

Aneurinibacillus sp. XT-25 dan Bacillus sp. strain SAUF201 asal rayap), BR34T12 (inokulan

yang diproduksi menggunakan bakteri Bacillus subtilis strain H1 dan Paenibacillus

dendritiformis strain PP asal rumen sapi bali serta bakteri Aneurinibacillus sp. XT-25 dan

Aneurinibacillus sp. Bac270 asal rayap) yang mempunyai kualitas dan efektivitas tinggi sebagai

inokulan fermentor biosuplemen berbasis limbah pertanian.

Pemberian biosuplemen yang diproduksi memanfaatkan isolat bakteri lignoselulolitik

unggul akan dapat memperbaiki bioproses dalam tubuh ternak sehingga emisi polutan yang

dihasilkan akan berkurang. Mudita et al. (2009) mengungkapkan pemberian ransum berbasis

limbah terfermentasi cairan rumen akan meningkatkan kualitas ransum, ketersediaan nutrient

ready fermentable, optimalisasi bioproses dalam rumen serta menurunkan emisi polutan baik

hasil fermentasi rumen, feses maupun urine. Hasil simulasi rumen (in-vitro) Mudita dan Wibawa

(2008) menunjukkan, fermentasi ransum dengan cairan rumen 20–40 ml/kg ransum mampu

menurunan produksi methan sebesar 12,45-15,75% per total VFA yang dihasilkan. Hasil

penelitian Wibawa et al. (2009) pada kambing PE juga menunjukkan suplementasi dan

biofermentasi ransum berbasis limbah dengan cairan rumen mampu menurunkan kadar methan

sebesar 18,57-43,81% dan produksi amoniak feses sebesar 48,29-62,12%.

METODOLOGI

Evaluasi produksi polutan usaha peternakan sapi Bali yang diberi pakan limbah pertanian

(jerami padi terfermentai) dilaksanakan di kandang Kelompok Simantri 117 “Winangun Kertih”,

Desa dan Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Penelitian menggunakan Rancangan

Acak Kelompok (RAK) 4 perlakuan dan 3 kelompok sebagai ulangan. Keempat perlakuan yang

Page 10: e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filepenulis dan nama instansi/institusi, alamat korespondensi (email dan No. Telpon/HP), abstrak (dalam bahasa Inggris dan Bahasa

Wibawa et al. Peternakan Tropika Vol. 5 No. 3 Th. 2017: 509– 515 Page 512

diberikan adalah: 1) A yaitu pemberian biosuplemen yang diproduksi tanpa menggunakan

inokulan unggul, B yaitu pemberian biosuplemen yang diproduksi memanfaatkan inokulan

unggul 1 “BR23T14”, C yaitu pemberian biosuplemen yang diproduksi memanfaatkan inokulan

unggul 2 “BR24T13”, dan D yaitu pemberian biosuplemen yang diproduksi memanfaatkan

inokulan unggul 3 “BR34T12”. Tiap unit perlakuan menggunakan 1 ekor sapi Bali jantan dengan

rataan bobot hidup 211,72 + 13,01 kg.

Inokulan unggul yang dipergunakan pada penelitian ini merupakan hasil penelitian Tahap

pertama Tahun 2015 yaitu BR23T14 (inokulan yang diproduksi menggunakan bakteri Bacillus

subtilis strain EXWB4-09 dan Bacillus subtilis strain H1 asal isi rumen sapi bali serta bakteri

Aneurinibacillus sp. XT-25 dan Bacillus sp. strain Suaeda B-003 asal rayap), BR24T13

(inokulan yang diproduksi menggunakan bakteri Bacillus subtilis strain EXWB4-09 dan

Paenibacillus dendritiformis strain PP asal rumen sapi bali serta bakteri Aneurinibacillus sp. XT-

25 dan Bacillus sp. strain SAUF201 asal rayap), BR34T12 (inokulan yang diproduksi

menggunakan bakteri Bacillus subtilis strain H1 dan Paenibacillus dendritiformis strain PP asal

rumen sapi bali serta bakteri Aneurinibacillus sp. XT-25 dan Aneurinibacillus sp. Bac270 asal

rayap.

Pakan dasar yang diberikan adalah jerami padi terfermentasi inokulan BR23T14 yang

diberikan secara adlibitum. kandungan nutrien jerami padi terfermentasi BR23T14 tersebut

adalah 15,857% BK(% segar basis), 79,712% BO, 4,317% PK, 59,286% NDF, 39,749% ADF,

16,670 ADL, 23,079% selulosa, 19,537% hemiselulosa, 9,242% lignin insoluble, 7,428% silika.

Biosuplemen disusun dengan bahan bahan yang terdiri atas limbah isi rumen 40%,

molases 5%, dedak padi 24%, empok jagung 20%, kedele 5%, tepung tapioka 5%, garam dapur

0,5%, kapur 0,4% dan pignox 0,1%. Produksi biosuplemen dilaksanakan dengan teknik

fermentasi dan pengeringan bertingkat, dimana tiap 1 kg BK bahan biosuplemen difermentasi

menggunakan larutan inokulan yang terdiri dari 50 ml inokulan (sesuai perlakuan/jenis

biosuplemen), 50 ml molases dan 900 ml air bersih kemudian diinkubasi secara anaerob selama 1

minggu. Setelah bakalan bioinokulan matang dilanjutkan dengan pengeringan bertingkat dengan

suhu 39 – 42oC sampai kadar air 20 – 25% (umumnya dilaksanakan selama 3 – 4 hari). Setelah

itu biosuplemen siap dimanfaatkan

Page 11: e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filepenulis dan nama instansi/institusi, alamat korespondensi (email dan No. Telpon/HP), abstrak (dalam bahasa Inggris dan Bahasa

Wibawa et al. Peternakan Tropika Vol. 5 No. 3 Th. 2017: 509– 515 Page 513

Peubah pengamatan meliputi peubah utama terdiri dari; kadar methan cairan rumen,

konsentrasi emisi methan berdasarkan produksi VFA Total, kadar dan produksi amoniak (NH3)

feses maupun urine.

Produksi methane (CH4) cairan rumen diestimasi menggunakan persamaan ∅rskov dan

Ryle, (1990) yaitu CH4 (mmol) = 0,5 Asetat – 0,25 Propianat + 0,5 Butirat. Kadar VFA parsial

(Asetat, Propionat dan Butirat) diukur dengan teknik kromatografi dengan AAS, Sedangkan

kadar VFA Total cairan rumen dihitung berdasarkan nilai total dari ketiga komponen VFA parsial

tersebut. Konsentrasi NH3 cairan rumen/feses maupun urine ditentukan dengan teknik mikro

difusi Conway (Department of Dairy Science, 1966). Sedangkan produksi amoniak feses maupun

urin ditentukan berdasarkan jumlah produksi urine atau feses dikalikan kadar amoniak feses atau

urine.

Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan apabila terdapat nilai berbeda

nyata (P<0,05), analisis dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ)/Honestly Significant

Difference/HSD (Sastrosupadi, 2000).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian biosuplemen bakteri lignoselulolitik

unggul rumen sapi bali dan rayap mampu menurunkan (P<0,05) emisi methan/CH4 cairan rumen

berdasarkan produksi VFA total, konsentrasi dan produksi amoniak/NH3 feses, dan konsentrsi

dan produksi amonia urin (Tabel 1). Hal ini menunjukkan biosuplemen bakteri lignoselulolitik

unggul mampu memperbaiki bioproses dalam tubuh ternak sehingga pemanfaatan nutrien akan

semakin efektif sehingga produktivitas ternak akan semakin baik.

Tabel 1. Produksi Polutan Sapi Bali Penggemukan Hasil Pemberian Ransum Penelitian

Peubah Perlakuan

1

SEM3

A B C D

1.- Methan Cairan Rumen (mmol) 24,42a 23,03a 24,87a 23,81a 0,69

- Emisi Methane (% VFA total) 27,96b 22,59a 24,71a 24,78a 0,60

2.- NH3 dalam Feses (ppm) 304,879b 273,078a 275,140a 285,564a 2,143

- Produksi NH3 Feses (g /hari) 477,328b 405,766a 426,973ab 427,898ab 10,432

3 - NH3 dalam Urine (ppm) 960,577a 847,134a 832,147a 844,73a4 37,820

- Produksi NH3 Urine (ml/hari) 8576,652b 6412,936a 6598,021a 6314,635a 361,307

Keterangan: 1)

Hurup yang sama pada baris sama, berbeda tidak nyata (P>0,05), 2)

SEM= Standard

Error of The Treatment Means

Page 12: e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filepenulis dan nama instansi/institusi, alamat korespondensi (email dan No. Telpon/HP), abstrak (dalam bahasa Inggris dan Bahasa

Wibawa et al. Peternakan Tropika Vol. 5 No. 3 Th. 2017: 509– 515 Page 514

Dihasilkannya emisi methan terrendah tiap mmol VFA total yang diproduksi serta

konsentrasi dan produksi amonia feses pada pemberian perlakuan B (biosuplemen BR23T14)

semakin menegaskan bahwa biosuplemen yang diproduksi memanfaatkan inokulan terbaik 1

hasil penelitian Tahun 2015 mampu menghasilkan biosuplemen terbaik yang mampu

mengoptimalkan pemanfaatan pakan berbasis limbah pertanian melalui optimalisasi bioproses

dalam tubuh ternak baik bioproses dalam rumen maupun pasca rumen serat proses metabolisme

tubuh secara keseluruhan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Hegarty, 1999

(disitasi Hegarty, 2001) yang menunjukkan pemberian ransum dengan kecernaan lebih tinggi

(75%) akan menghasilkan emisi methan (% digestibel energi) lebih rendah dibandingkan dengan

ransum dengan kecernaan lebih rendah (55% - 65%) yaitu 8% berbanding 10,3% -12,0%.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian biosuplemen bakteri

lignoselulolitik unggul rumen sapi bali dan rayap mampu menurunkan emisi polutan sapi bali

jantan yang diberi pakan dasar limbah pertanian

UCAPAN TERIMA KASIH

Makalah ini merupakan bagian dari hasil penelitian yang dibiayai RistekDikti melalui

Program Hibah Bersaing Tahun 2016. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Kelompok

Simantri 117 Banjarangkan Klungkung atas ijin penggunaan sarana dan prasarana penelitian.

Ucapan terima kasih juga disampaikan Staf dan analisis Lab Nutrisi dan Makanan Ternak

Fakultas Peternakan UNUD dan Lab. Analitik Universitas Udayana atas bantuannya dalam

pelaksanaan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Association of Official Analytical Chemist (A.O.A.C.). 1980. Official Method of Analysis. 13th

Ed., Washington, DC.

Arora, S.P.. 1995. Pencernaan Mikroba Pada Ruminansia. Terjemahan dari Microbial Digestion

In Ruminants. Oleh Retno Murwani. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Hegarty, R. .2001. Green House Gas Emission From The Australian Livestock Sector. What Do

We Know, What Can We Do. Australian Green House Office, Canberra ACT. ISBN: 1

876536 69 1. [cited 2007 Decembre 24]. Available from: URL:

http://www.greenhouse.gov.au/agriculture/publications/pubs/methane_emissions.pdf

Page 13: e---Journal ee Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id filepenulis dan nama instansi/institusi, alamat korespondensi (email dan No. Telpon/HP), abstrak (dalam bahasa Inggris dan Bahasa

Wibawa et al. Peternakan Tropika Vol. 5 No. 3 Th. 2017: 509– 515 Page 515

Hungate, R.E.. 1966. The Rumen and its Microbes. Academic Press, inc., New York

Jolley, A.. 2006. Technologies For Reducing Non-Energy- Related Emissions. Climate Change

Working Paper No. 10. Centre for Strategic EconomicStudies Victoria University, Australia.

Ilham, N.. 2006. Analisis Sosial Ekonomi dan Strategi Pencapaian Swasembada Daging 2010.

Materi presentasi Pada Koordinasi Teknis Direktorat Budidaya Ternak Ruminansia. Tanggal

27 April 2006, Bogor. [diakses 25 Februari 2007]. URL:

http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/ART4-2b.pdf

Kebreab, E., J. France, J. A. Mills, R. Allison and J. Dijkstra. 2002. A dynamic model of N

metabolism in the lactating dairy cow and an assessment of impact of N excretion on the

environment. J Anim Sci 2002. 80:248-259.[diakses 10 Juli 2008].URL: http://jas.fass.org

Mudita, I M. dan AA. P. P.Wibawa. 2008. Evaluasi Kualitas Dan Kecernaan Nutrien Secara In

Vitro Ransum Sapi Komplit Berbasis Bahan Lokal Asal Limbah yang Difermentasi Cairan

Rumen dan Enzim Optyzim. Laporan Penelitian Dosen Muda. Fakultas

Peternakan.Universitas Udayana, Denpasar

Mudita, I M., AA. P. P. Wibawa, G.L.O.Cakra, N. W. Siti. 2009. Penggunaan Cairan Rumen

Sebagai Bahan Bioinokulan Plus Alternatif Serta Pemanfaatannya Dalam Optimalisasi

Pengembangan Peternakan Berbasis Limbah Yang Berwawasan Lingkungan. Laporan

Penelitian Hibah Unggulan Udayana, Fakultas Peternakan Universitas Udayana, Denpasar.

Nurtjahya, E., S.D. Rumetor, J.F. Salamena, E. Hernawan, S. Darwati dan S. M. Zsoenarno. 2003.

Pemanfaatan limbah Ternak Ruminansia Untuk Mengurangi pencemaran Lingkungan .

Makalah Pengantar Falsapah Sains, Program Pasca Sarjana/S3. Institut Pertanian Bogor

∅rskov, E.R. and M. Ryle. 1990. Energy Nutrition in Ruminants. Elsevier Applied Science.

London.

Sastrosupadi, A.. 2000. Rancangan Percobaan Praktis Bidang pertanian. Edisi Revisi. Penerbit

Kanisius, Yogyakarta

Tillman, A.D ., S. Reksohadiprojo, S. Prawirokusumo dan S. Lebdosoekojo. 1982. Ilmu Makanan

Ternak Dasar. Gadjah Mada Unicersity Press. FakultasPetemakan UGM. Yogyakarta.

Wibawa, AA.P.P., I M. Mudita, G.L.O. Cakra, W. Wirawan. 2009. Aplikasi Teknologi

Suplementasi dan Biofermentasi dalam Wafer Ransum Komplit Berbasis Limbah

Inkonvensional dalam Pengembangan Peternakan Kambing Sustainable dengan Emisi

Polutan Rendah. Laporan penelitian Hibah Bersaing. Fakultas Peternakan Universitas

Udayana, Denpasar.