Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

119
Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas Layanan SIM Kemenpora RI

Transcript of Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

Page 1: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

Bakuan Format dan OntologiData & Interoperabilitas

Layanan SIM Kemenpora RI

Page 2: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

Daftar Isi

1 Pendahuluan 1

2 Arsitektur SIM di lingkungan Kemenpora 5

3 Data di lingkungan Kemenpora 93.1 Notasi yang digunakan . . . . . . . . . 93.2 Deskripsi data . . . . . . . . . . . . . . 52

4 Service SIM di lingkungan Kemenpora 554.1 Jenis layanan . . . . . . . . . . . . . . . 554.2 Occurence record data service . . . . . 564.3 Taxon data service . . . . . . . . . . . . 574.4 Data provider metadata service . . . . 594.5 Dataset metadata service . . . . . . . . 60

i

Page 3: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

DAFTAR ISI ii

4.6 Data network metadata service . . . . 624.7 Occurence density data service . . . . . 634.8 Interoperabilitas . . . . . . . . . . . . . 644.9 Web Service untuk interoperabilitas la-

yanan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 704.10 Komponen pendukung Web Service . . 76

4.10.1 Extensible Markup Language . 764.10.2 Universal Description, Discovery

and Integration (UDDI) . . . . . 794.10.3 Simple Object Access Protokol

(SOAP) . . . . . . . . . . . . . . 804.10.4 Web Services Description Langu-

ange (WSDL) . . . . . . . . . . . 834.11 Uniform Resource Identifier (URI) . . . 874.12 Resource Description Framework (RDF)

884.13 Ontology Web Language (OWL) . . . . 904.14 Application Programming Interface (API) 934.15 Service-Oriented Architecture (SOA) . . 984.16 Representational State Transfer (REST) 105

5 Penutup 112

Page 4: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

Daftar Gambar

2.1 Arsitektur SIM di lingkungan Kemen-pora . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6

3.1 Skema data kepemudaan . . . . . . . . 243.2 Skema data keolahragaan . . . . . . . 373.3 Skema data kepegawaian . . . . . . . . 473.4 Skema data lelang . . . . . . . . . . . . 52

4.1 Interaksi Elemen Web Services . . . . . 724.2 Skema umum pengunaan Web Service 734.3 Rancangan Umum Arsitektur Web Se-

rvice . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 774.4 Elemen WSDL . . . . . . . . . . . . . . 864.5 RDF triple . . . . . . . . . . . . . . . . 90

iii

Page 5: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

DAFTAR GAMBAR iv

4.6 Cara Kerja API . . . . . . . . . . . . . . 964.7 Proses enkapsulasi logic Service Ori-

ented Architecture (SOA) . . . . . . . . 1004.8 Interaksi layer dalam Service-Oriented

Architecture(SOA) . . . . . . . . . . . . 1044.9 Aspek Fundamental REST . . . . . . . 1104.10 Derivasi REST menurut style contraint 111

Page 6: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

Daftar Tabel

4.1 Pengertian dari operasi interface . . . 108

v

Page 7: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

Bab 1

Pendahuluan

Dengan semakin pesatnya pemanfaatan TIK (Tek-nologi Informasi dan Komunikasi) menjadi bagianyang penting dan menjadi kebutuhan tersendiri ba-gi banyak aspek kehidupan manusia, baik pribadi,bisnis/swasta, kelompok, maupun institusi seper-ti negara dalam hal ini pemerintahan. Hal tersebutdikarenakan sifat dan manfaat TIK yang dapat me-ningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi dan akun-tabilitas suatu kegiatan. Namun seiring dengan se-makin cepatnya pertumbuhan TIK dan potensi pe-manfaatannya memerlukan tersedianya pengakses-

1

Page 8: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 1. PENDAHULUAN 2

an, pengelolaan dan pendayagunaan informasi da-lam ukuran yang sangat besar dengan cepat dan aku-rat (dan aman, opsional). Pemanfaatan yang secarakontinu akan menghasilkan banyaknya data yangharus dikelola dengan baik.

Namun permasalahan yang timbul adalah, bah-wa setiap pemanfaatan TIK menggunakan platform-nya masing-masing disesuaikan dengan kebutuh-an dan kemampuan masing-masing pengguna. Aki-batnya adalah heterogenitas data maupun sistemyang sangat tinggi. Problema lainnya muncul yak-ni ketika kita ingin melakukan pencarian, pengelo-laan, penyelarasan (sinkronisasi) data yang terka-it maka proses komunikasi antar data semakin ru-mit. Oleh karena itu diperlukan adanya skema ran-cangan sistem yang mampu menjembatani proseskomunikasi data, dengan kata lain memungkinkanadanya interoperabilitas antar data maupun sistemyang memiliki platform dan karakter yang berbe-da. Yang perlu menjadi pertimbangan dalam me-rancang skema interoperabilitas yang baik dianta-ranya yakni: memiliki modulitas yang tinggi, inde-pendent dan self-describing, berjalan baik secara lo-kal (sistem internal) maupun global (sistem ekster-

Page 9: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 1. PENDAHULUAN 3

nal). Masalah interoperabitas data dapat diatasi de-ngan terlebih dahulu membuat bakuan format datadalam suatu skema data yang dapat saling berko-munikasi satu sama lain walaupun pada platformmaupun mesin yang berbeda.

Setelah kemampuan komunikasi data berjalandengan baik, maka diperlukan adanya suatu me-tode pengaksesan yang memepermudah pengelo-laan data sehingga menjadi hal yang berguna, sa-lah satunya adalah dengan menerapkan Sistem Pe-nunjang Keputusan atau Decision Support System(DSS) pada sistem informasi yang ada. Sistem pe-nunjang keputusan (SPK) dibangun sebagai saranadan prasarana penunjang bagi pembuat keputusanatau orang yang ditunjuk untuk memecahkan ma-salah semi terstruktur dengan bantuan komputerdalam pencarian informasi yang diperlukan.

Perpaduan antara sistem dengan interoperabili-tas data yang baik dan sistem penunjang keputusandalam satu sistem informasi menjadi suatu padu-an yang baik dan bermanfaat bagi pengelolaan da-ta dan informasi sehingga pengambilan keputus-an menjadi akurat, cepat, efektif sekaligus efisien.Paduan sistem tersebut dikenal sebagai sistem Web

Page 10: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 1. PENDAHULUAN 4

Service.

Page 11: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

Bab 2

Arsitektur SIM dilingkungan Kemenpora

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan sebelum-nya, diketahui Sistem Informasi Manajemen (SIM)yang ada dilingkungan Kemenpora mempunyai ar-sitektur seperti ditampilkan pada gambar 2.1 beri-kut:

Dimana arsitektur SIM Kemenpora dapat dibagike dalam tiga layer/lapisan yakni:

1. Layer pertama, yakni layer pengguna dimana

5

Page 12: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 2. ARSITEKTUR SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA6

Gambar 2.1: Arsitektur SIM di lingkungan Kemen-pora

Page 13: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 2. ARSITEKTUR SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA7

pengguna dapat mengakses kebutuhan infor-masi menggunakan aplikasi desktop atau apli-kasi mobile untuk informasi yang disediakanatau berada dalam layer selanjutnya. Pada la-yer ini, pengguna memiliki keterbatasan pe-ngaksesan pada layer selanjutnya. Penggunahanya diijinkan mengakses informasi sesuaidengan ketentuan batas akses yang diberikan.Pengguna EIS hanya dapat mengakses infor-masi pada EIS dan pengguna pada portal Ke-menpora hanya dapat mengakses portal Ke-menpora.

2. Layer kedua, yakni layer interface dimana men-jadi antar muka atau penghubung layer yangada untuk dapat diakses oleh later pertama.Layer ini terdiri dari portal Kemenpora dan Exe-cutive Information System/EIS yakni sistem in-formasi eksekutif bagi para pengambil kepu-tusan di lingkungan Kemenpora. Antara por-tal Kemenpora dan EIS memiliki hubungan ko-munikasi satu sama lainnya dalam pengakses-an informasi. Pada layer kedua, portal Kemen-pora dan EIS dapat mengakses layanan umum

Page 14: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 2. ARSITEKTUR SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA8

untuk setiap database yang ada pada layer da-tabase atau layer ketiga.

3. Layer ketiga, yakni layer database memung-kinkan terjadinya interaksi dan komunikasi an-tar database yang ada baik database khususportal Kemenpora ataupun database EIS dandatabase lainnya yang ada dalam SIM di ling-kungkungan Kemenpora.

SIM Kemenpora terdiri dari beberapa SIM yang da-lam pengembangannya antara sistem dan databa-se/datawarehouse dapat saling berinteraksi, berko-munikasi dan memungkinkan terjadinya pertukar-an data dan informasi satu sama lain. Sebagai con-toh, misalkan antara SIM Kepemudaan dengan SIMKeolahragaan dengan SIM Kepegawaian dengan SIMLelang dan SIM lainnya. Interaksi antar SIM terse-but dilakukan dalam satu bingkai komunikasi yangdikenal dengan interoperabilitas. Dimana intero-perabilitas tersebut dihubungkan dalam satu layan-an menyeluruh yakni Web Service berbasiskan on-tologi data dengan mendefinisikan bakuan formatdata terlebih dahulu untuk tiap database dan SIMyang ada.

Page 15: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

Bab 3

Data di lingkunganKemenpora

3.1 Notasi yang digunakan

Dalam menuliskan database berikut identitas danhubungannya satu-sama lain, digunakan notasi owl(Ontology Web Language) lihat bagian 4.13.

Notasi yang digunakan dalam skema OWL ini ada-lah:

• , : adalah notasi untuk entitas dari

9

Page 16: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 10

skema data.

• : adalah notasi menjelask-an bahwa entitas B merupakan bagian dari en-titas A.

Data yang ada di lingkungan Kemenpora terdiri da-ri 7 (tujuh) skema data, yakni:

1. Skema data kepemudaan. Skema data ini me-miliki entitas-entitas diantaranya:

(a) sp3, adalah entitas Sarjana Penggerak Pem-bangunan di Pedesaan yang memiliki fi-eld sebagai berikut:

i. jenjang_pendidikan dengan value {s1, s2,s3}.

ii. kegiatan_sp3 dengan value {bimbing-an masyarakat, industri rakyat, kese-hatan, pendidikan, perikanan, perke-bunan, pertanian, lainnya}

iii. lama dengan value {1 tahun, <1 tahun,>1 tahun, lainnya}

Page 17: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 11

iv. mekanisme_kerja dengan value {kontrakdengan instansi, kontrak dengan ke-menpora, kontrak dengan pemda, kon-trak sukarela, lainnya}

v. penggajian dengan value {instansi la-in, kemenpor, pemda, swasta, lain-nya}

vi. alamatvii. asal_pt

viii. disiplinix. nama untuk field nama peserta/lp3x. nama_desa

xi. nama_kabupatenxii. nama_kecamatan

xiii. provinsixiv. tahun_dataxv. tanggal_lahir

xvi. tempat_lahirxvii. this_questioner

(b) sarpras, adalah entitas Sarana dan prasa-rana. Entitas ini terdiri dari field sebagaiberikut:

Page 18: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 12

i. kondisi_fisik dengan value {sangat ba-ik, baik, cukup baik, kurang baik, ru-sak, lainnya}

ii. banyak_penggunaan dengan value {1x,<10x, <5x, setiap hari, lainnya}

iii. jenis_penggunaan dengan value {event,kantor kerja, rapat, seminar/workshop},dan default {lainnya}

iv. penggunaan dengan value {bayar, di-sewakan, gratis, lainnya}

v. pihak_pengguna dengan value {lsm, okp,pemda, umum, kelompok pemuda la-in}

vi. sumber_perawatan dengan value {swas-ta, pemda, okp, perorangan, lainnya}

vii. jenis untuk field Jenis sarana dan pra-sarana

viii. alamat

ix. pengelola

x. provinsi

xi. tahun_data

xii. this_questioner

Page 19: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 13

(c) kepesertaan, adalah entitas Peserta Latih-an Kepimpinan Pemuda. Entitas kepe-sertaan memilili field saebagai berikut:

i. jenis_kelamin dengan value {pria, wa-nita}

ii. nama untuk field Nama peserta/lp3iii. tanggal_lahir

iv. tempat_lahir

v. provinsi

vi. tahun_data

Entitas kepesertaan memiliki dua sub-entitasyakni:

• peserta_lkp dengan field yang dimilikiyakni:

i. jenis_kelamin dengan value {pria, wa-nita}

ii. nama untuk field Nama peserta/lp3iii. tanggal_lahir

iv. tempat_lahir

v. provinsi

vi. tahun_data

Page 20: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 14

• peserta_ppan dengan field yang dimi-liki yakni:

i. jenis_kelamin dengan value {pria, wa-nita}

ii. nama untuk field Nama peserta/lp3iii. tanggal_lahir

iv. tempat_lahir

v. provinsi

vi. tahun_data

(d) lembaga, merupakan entitas Lembaga ke-olahragaan dan kepemudaan dengan fi-eldnya yakni:

i. nama_lembaga adalah field untuk Na-ma lembaga, badan, atau yayasan

ii. alamat

iii. tahun_berdiri yakni field untuk Tahunberdiri lembaga

iv. tahun_data

Dan entitas lembaga memiliki 4 (empat)sub-entitas, yakni:

Page 21: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 15

i. rompi, adalah sub-entitas Rumah OlahMental Pemuda Indonesia terdiri da-ri field:A. kegiatan_rompi dengan value {bim-

bingan masyarakat, pembentuk-an kualitas diri, pemberdayaan pe-muda, peningkatan ekonomi, la-innya}

B. masalah_rompi dengan value {eko-nomi, pendidikan, pengangguran,sosial, lainnya}

C. nama_lembaga adalah field untuknama lembaga, badan, atau ya-yasan

D. pengelolaE. tahun_berdiri yakni field untuk Ta-

hun berdiri lembagaF. alamat

G. anggota_do untuk field Jumlah ang-gota yang berlatar belakang pen-didikan: Drop Out

H. anggota_sd untuk field Jumlah ang-gota yang berlatar belakang pen-

Page 22: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 16

didikan: SDI. anggota_sltp untuk field Jumlah ang-

gota yang berlatar belakang pen-didikan: SLTP

J. anggota_slta untuk field Jumlah ang-gota yang berlatar belakang pen-didikan: SLTA

K. anggota_univ untuk field Jumlah ang-gota yang berlatar belakang pen-didikan: Perguruan Tinggi

L. jumlah_anggota: adalah notasi men-jelaskan bahwa entitas B merupak-an bagian dari entitas A.

M. tahun_data

N. this_questioner

ii. okp, adalah sub-entitas OrganisasiKemasyarakatan Pemuda dengan fi-eldnya yakni:

A. bentuk dengan value {organisasi ke-mahasiswaan, organisasi profesi,organisasi keagamaan, organisa-si sayap partai}

Page 23: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 17

B. kegiatan_okp dengan value {pendi-dikan, budaya, ekonomi, keaga-maan, kesehatan, politik, sosial,lainnya}

C. nama_lembaga adalah field untuknama lembaga, badan, atau ya-yasan

D. pengelola

E. jumlah_anggota

F. tahun_berdiri yakni field untuk Ta-hun berdiri lembaga

G. alamat

H. tahun_data

I. this_questioner

iii. spp, merupakan sub-entitas Sentra Pem-berdayaan Pemuda yang memiliki fi-eld sebagai berikut:

A. kegiatan_spp dengan value {kegi-atan organisasi, industri kecil, so-sial, koperasi, perdagangan, lain-nya}

B. nama_lembaga adalah field untuk

Page 24: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 18

nama lembaga, badan, atau ya-yasan

C. pengelola

D. jumlah_anggota

E. tahun_berdiri yakni field untuk Ta-hun berdiri lembaga

F. alamat

G. tahun_data

H. this_questioner

iv. kupp, merupakan sub-entitas Kelom-pok Usaha Pemuda Produktif yang me-miliki field sebagai berikut:

A. pengelolaan_dana dengan value {ga-ji pegawai, pembelian barang, tam-bahan modal usaha, lainnya}

B. sumber_bantuan dengan value {ke-menpora, pemda, swasta,instansiterkait, lainnya}

C. usaha dengan value {koperasi, per-dagangan, produksi barang, pe-layanan jasa, kegiatan sosial, la-innya}

Page 25: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 19

D. bank_penerima dengan value {bca,mandiri, bni, bri, lainnya}

E. nama_lembaga adalah field untuknama lembaga, badan, atau ya-yasan

F. pengelola

G. alamat

H. jumlah_anggota

I. tahun_berdiri yakni field untuk Ta-hun berdiri lembaga

J. tahun_data

K. this_questioner

(e) questioner adalah entitas untuk questioner(kuesioner) yang memiliki field sebagai ber-ikut:

i. tanya

ii. jawab

iii. catatan

(f) pengurus, adalah entitas untuk pengurussuatu instansi dengan field:

Page 26: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 20

i. instansi field untuk Instansi pengelolalembaga dengan value {pemda, lsm,swasta, perorangan, okp, lainnya}

ii. nama_ketua

iii. nama_wketua

iv. nama_sekretaris

v. nama_bendahara

vi. nama_anggota

(g) ppan adalah entitas Pertukaran PemudaAntar Negara dengan fieldnya adalah se-bagai berikut:

i. kegiatan_ppan dengan value {anjang-sana, bisnis, kuliah, live-in, study to-ur, lainnya}

ii. lama_ppan dengan value {1 bulan, 6bulan, 1 tahun, > 1 tahun, lainnya}

iii. manfaat_ppan dengan value {jalin per-sahabatan, kenal budaya lain, tam-bah wawasan, ekspansi usaha, lain-nya}

iv. sumber_biaya dengan value {pemerin-tah pusat, pemda, sponsorship, per-

Page 27: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 21

orangan, lainnya}v. jumlah_peserta

vi. jumlah_pendamping

vii. anggota_slta yaitu field untuk Jumlahanggota yang berlatar belakang pen-didikan: SLTA

viii. anggota_univ yaitu field untuk Jumlahanggota yang berlatar belakang pen-didikan: Perguruan Tinggi

ix. anggota_pasca yaitu field untuk Jum-lah anggota yang berlatar belakang pen-didikan: Pascasarjana

x. negara adalah field untuk Negara ker-jasama

xi. provinsi

xii. tahun_data

xiii. this_questioner

(h) lkp adalah entitas Latihan Kepimpinan Pe-muda dengan field-nya sebagai berikut:

i. metode dengan value {ceramah, prak-tek lapangan, gabungan, lainnya}

Page 28: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 22

ii. tempat_pelaksanaan dengan value {ibu-kota negara, propinsi sendiri, propin-si lain, lainnya}

iii. manfaat_lkp dengan value {tambah wa-wasan, tingkatkan kualitas sdm, jalinpersahabatan, lainnya}

iv. asal_instruktur dengan value {kemen-pora, perguruan tinggi, pakar/ahli, in-stansi terkait, pimpinan okp, lainnya}

v. lama_lkp dengan value {1 bulan, 6 bul-an, 1 tahun, > 1 tahun, lainnya}

vi. jumlah_pesertavii. jumlah_instruktur

viii. anggota_slta yaitu field untuk Jumlahanggota yang berlatar belakang pen-didikan: SLTA

ix. anggota_univ yaitu field untuk Jumlahanggota yang berlatar belakang pen-didikan: Perguruan Tinggi

x. anggota_pasca yaitu field untuk Jum-lah anggota yang berlatar belakang pen-didikan: Pascasarjana

xi. provinsi

Page 29: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 23

xii. tahun_dataxiii. this_questioner

(i) kontak, merupakan entitas untuk Alamatdan kontak lembaga keolahragaan dan ke-pemudaan dengan field-nya adalah:

i. telp adalah field untuk telepon atauhandphone

ii. emailiii. faxiv. jalanv. kelurahan

vi. kecamatanvii. kode_pos

viii. kota adalah field untuk kota atau ka-bupaten

ix. provinsi

Thing adalah root dari seluruh skema data.

Adapun hubungan antara entitas skema datakepemudaan, digambarkan pada gambar 3.1.

2. Skema data keolahragaan, memiliki entitas-entitas sebagai berikut:

Page 30: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 24

Gambar 3.1: Skema data kepemudaan

Page 31: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 25

(a) lembaga, merupakan entitas Lembaga ke-olahragaan dan kepemudaan. Dalam ske-ma data keolahragaan, memiliki sub-entitas:

i. sekor adalah sub-entitas Sekolah Ola-hraga dengan fieldnya yakni:

A. nama_lembaga adalah field untukNama lembaga, badan, atau ya-yasan

B. pengelola

C. anggota adalah field untuk Anggo-ta lembaga

D. guru_pria adalah field untuk Jum-lah guru pria

E. guru_wanita adalah field untuk Jum-lah guru wanita

F. jumlah_siswa

G. jumlah_siswi

H. kepemilikan, field Kepemilikan de-ngan value {pemerintah pusat, pe-mda, swasta, perorangan, lainnya}

I. sumber_biaya, field Sumber biayadengan value {apbn, apbd, swas-

Page 32: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 26

ta, perorangan, lainnya}J. alamat

K. tahun_berdiri, field Tahun berdiri lem-baga

L. kondisi_fisik, field Kondisi fisik de-ngan value{sangat baik, cukup ba-ik, kurang baik, rusak, lainnya}

M. tahun_dataN. this_questioner

ii. pplp, yaitu sub-entitas Pusat Pendidik-an dan Latihan Pelajar dengan field-nya adalah sebagai berikut:A. nama_lembaga adalah field untuk

nama lembaga, badan, atau ya-yasan

B. pengelolaC. jumlah_atletD. caborE. nama_pelatihF. prestasi

G. event_prestasiH. prestasi_medali

Page 33: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 27

I. alamat

J. tahun_berdiri adalah field Tahun ber-diri lembaga

K. tahun_data

L. this_questioner

iii. indorcabor, sub-entitas Induk Organi-sasi Cabang Olahraga yang memilikifield sebagai berikut:

A. cabor

B. nama_lembaga adalah field untuknama lembaga, badan, atau ya-yasan

C. pengelola

D. jumlah_anggota

E. event_kejuaraan

F. event_prestasi

G. alamat

H. tahun_berdiri adalah field Tahun ber-diri lembaga

I. tahun_data

J. this_questioner

Page 34: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 28

iv. pplm adalah sub-entitas Pusat Pendi-dikan dan Latihan Mahasiswa denganyang memiliki field berikut ini:

A. cabor

B. nama_lembaga adalah field untuknama lembaga, badan, atau ya-yasan

C. pengelola

D. jumlah_atlet

E. nama_pelatih

F. prestasi

G. prestasi_medali

H. event_prestasi

I. alamat

J. tahun_berdiri adalah field Tahun ber-diri lembaga

K. tahun_data

L. this_questioner

(b) sarpras adalah entitas Sarana dan prasa-rana yang memiliki field sebagai berikut:

i. jenis, field Jenis sarana dan prasarana

Page 35: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 29

ii. penggunaan, field Manajemen penggu-naan sarpras dengan value {gratis, ba-yar, disewakan, lainnya}

iii. kondisi_fisik, field Kondisi fisik denganvalue {sangat baik, cukup baik, kurangbaik, rusak, lainnya}

iv. sumber_biaya, field Sumber biaya de-ngan value {apbn, apbd, swasta, per-orangan, lainnya}

v. pengelola

vi. alamat

vii. provinsi

viii. tahun_data

ix. this_questioner

(c) medali adalah entitas untuk Medali yangmemiliki field:

i. emas

ii. perak

iii. perunggu

iv. atlet_peraih adalah field untuk Namaatlet peraih

Page 36: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 30

v. event_medali

(d) questioner adalah entitas untuk Questio-ner (kuesioner) yang memiliki field seba-gai berikut:

i. tanya

ii. jawab

iii. catatan

(e) kontak, merupakan entitas untuk Alamatdan kontak lembaga keolahragaan dan ke-pemudaan dengan field-nya adalah:

i. telp adalah field untuk telepon atauhandphone

ii. email

iii. fax

iv. jalan

v. kelurahan

vi. kecamatan

vii. kode_pos

viii. kota adalah field untuk kota atau ka-bupaten

ix. provinsi

Page 37: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 31

(f) pengurus adalah entitas untuk Pengurus su-atu instansi dengan field:

i. instansi field Instansi pengelola lem-baga dengan value {pemda, swasta,lsm, perorangan, lainnya}

ii. nama_ketua

iii. nama_wketua

iv. nama_sekretaris

v. nama_bendahara

vi. nama_anggota

(g) event , adalah entitas yang memiliki fielddan sub-entitas sebagai berikut:

• Field dari event yakni:

(a) nama_event

(b) tanggal_mulai

(c) tanggal_akhir

(d) tingkat_event adalah field untuk Ting-katan event dengan value {daerah, na-sional, sea games, asian games, olim-piade}

Page 38: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 32

(e) tempat_event

(f) provinsi

(g) tahun_data

• Dan sub-entitas dari event adalah sebagaiberikut:

(a) inviotrad adalah sub-entitas Invitasi Ola-hraga Tradisional dengan memiliki fi-eld, yakni:

i. cabor

ii. olahraga_tradisional adalah field un-tuk Nama olahraga tradisional

iii. nama_event

iv. nama_atlet

v. tanggal_mulai

vi. tanggal_akhir

vii. tingkat_event adalah field untuk Ting-katan event dengan value {daerah,nasional, sea games, asian games,olimpiade}

viii. tempat_event

ix. provinsi

Page 39: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 33

x. prestasi_medali

xi. tahun_data

xii. this_questioner

(b) popnas adalah sub-entitas Pekan Ola-hraga Pelajar Nasional dengan me-miliki field, yakni:

i. cabor

ii. nama_event

iii. nama_atlet

iv. atlet_pria adalah field untuk Jum-lah atlet pria

v. atlet_wanita adalah field untuk Jum-lah atlet wanita

vi. atlet_sltp adalah field untuk Jum-lah atlet tingkat SLTP

vii. atlet_slta adalah field untuk Jum-lah atlet tingkat SLTA

viii. tanggal_mulai

ix. tanggal_akhir

x. tingkat_event adalah field untuk Ting-katan event dengan value {daerah,

Page 40: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 34

nasional, sea games, asian games,olimpiade}

xi. tempat_eventxii. provinsi

xiii. prestasi_medalixiv. tahun_dataxv. this_questioner

(c) popcanas adalah sub-entitas Pekan Ola-hraga Cacat Nasional dengan memi-liki field, yakni:

i. caborii. nama_event

iii. nama_atletiv. atlet_pria adalah field untuk Jum-

lah atlet priav. atlet_wanita adalah field untuk Jum-

lah atlet wanitavi. atlet_sltp adalah field untuk Jum-

lah atlet tingkat SLTPvii. atlet_slta adalah field untuk Jum-

lah atlet tingkat SLTAviii. tanggal_mulai

Page 41: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 35

ix. tanggal_akhirx. tingkat_event adalah field untuk Ting-

katan event dengan value {daerah,nasional, sea games, asian games,olimpiade}

xi. tempat_eventxii. provinsi

xiii. prestasi_medalixiv. tahun_dataxv. this_questioner

(d) kejobat adalah sub-entitas KejuaraanOlahraga Perbatasan. dengan memi-liki field, yakni:

i. caborii. nama_event

iii. nama_atletiv. tanggal_mulaiv. tanggal_akhir

vi. tingkat_event adalah field untuk Ting-katan event dengan value {daerah,nasional, sea games, asian games,olimpiade}

Page 42: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 36

vii. tempat_event

viii. provinsi

ix. prestasi_medali

x. tahun_data

xi. this_questioner

Thing adalah root dari seluruh skema data.

Adapun hubungan antara entitas skema datakeolahragaan, digambarkan pada gambar 3.2

3. Skema data kepegawaian. Skema data ini me-miliki entitas-entitas diantaranya:

(a) biodata adalah entitas untuk Biodata pe-gawai kemenpora yang memiliki field se-bagai berikut:

i. nip untuk Nomor Induk Pegawaiii. eselon

iii. nama

iv. tempat_lahir

v. tanggal_lahir

vi. kelamin dengan value {pria, wanita}

Page 43: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 37

Gambar 3.2: Skema data keolahragaan

Page 44: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 38

vii. gol_darah

viii. status_kawin dengan value {kawin, be-lum kawin, janda, duda}

ix. agama dengan value {islam, protest-an, katholik, hindu, budha}

x. status untuk Status keaktifanxi. photo

xii. alamat

xiii. telepon

xiv. hp

xv. email

xvi. kelurahan

xvii. kecamatan

xviii. kabupaten

xix. kota

xx. kode_pos

(b) karya_ilmiah adalah entitas untuk karya il-miah yang memiliki fiekd yakni:

i. nip untuk Nomor Induk Pegawaiii. judul

iii. bidang

Page 45: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 39

iv. jenis tulisan

v. tahun

(c) keluarga adalah entitas untuk keluarga pe-gawai dengan field sebagai berikut:

i. nip untuk Nomor Induk Pegawaiii. nama

iii. tanggal_lahir

iv. kelamin dengan value {pria, wanita}v. pekerjaan

vi. status untuk Status keaktifanvii. tanggungan

(d) kursus adalah entitas untuk kursus yangdiambil pegawai dengan fieldnya yakni:

i. nip untuk Nomor Induk Pegawaiii. instansi

iii. nama_kursus

iv. tempat

v. lama

vi. tahun

Page 46: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 40

(e) negara_kunjung adalah entitas untuk nega-ra yang dikunjungi dengan field sebagaiberikut:

i. nip untuk Nomor Induk Pegawaiii. kegiatan

iii. negara

iv. tahun

(f) news adalah entitas untuk berita/kabar yangberisikan field-field berikut ini:

i. topic

ii. isi_berita

iii. post

iv. tanggal_post

v. jam

vi. status untuk Status keaktifan

(g) pegawai adalah entitas untuk informasipegawai dengan field sebagai berikut:

i. nip untuk Nomor Induk Pegawaiii. no_karpeg untuk Nomor Kartu Pega-

wai

Page 47: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 41

iii. no_ktp

iv. no_paspor

v. npwp

vi. jabatan dengan value {struktural, fung-sional, staff}

vii. nama_jabatan

viii. unit untuk Unit kerjaix. status_kepegawaian dengan value {PNS,

CPNS, Non PNS}x. pendidikan untuk Pendidikan terakhir

dengan value {SD, SMP, SMA, SMK,D3, S1, S2, S3}

xi. jurusan

xii. kenaikan_gaji_terakhir

xiii. tmt

xiv. tmt2

(h) pendidikan_kepangkatan adalah entitas un-tuk Pendidikan untuk kepangkatan pega-wai yang terdiri dari field:

i. nip untuk Nomor Induk Pegawaiii. pelatihan

Page 48: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 42

iii. instansi

iv. tahun

(i) piagam adalah entitas untuk piagam bagipegawai dengan field:

i. nip untuk Nomor Induk Pegawaiii. no_sk

iii. tanggal_sk

iv. jenis_piagam

v. pejabat_lrkn untuk Pejabat yang meng-eluarkan

(j) taspen adalah entitas untuk taspen pega-wai deng field sebagai berikut:

i. nip untuk Nomor Induk Pegawaiii. mli_peserta

iii. tgl_lrkn untuk Tanggal dikeluarkaniv. pejabat_lrkn untuk Pejabat yang meng-

eluarkan

(k) riwayat_jabatan adalah entitas untuk riwa-yat jabatan pegawai yang memilki fieldyaitu:

Page 49: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 43

i. nip untuk Nomor Induk Pegawaiii. no_sk

iii. jabataniv. unit untuk Unit kerjav. kurun

vi. ket

(l) riwayat_kepangkatan adalah entitas untukriwayat kepangkatan pegawai yang ter-diri dari field:

i. nip untuk Nomor Induk Pegawaiii. golongan

iii. no_skiv. tanggal_skv. tmt_sk

vi. pejabat_sk

(m) riwayat_pendidikan adalah entitas untuk ri-wayat pendidikan pegawai dengan field-nya sebagai berikut:

i. lembagaii. pendidikan untuk Pendidikan terakhir

dengan value {SD, SMP, SMA, SMK,D3, S1, S2, S3}

Page 50: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 44

iii. fakultas

iv. jurusan

v. tahun_lulus

vi. ket

(n) pengalaman_kerja_kantor adalah entitas un-tuk pengalaman pegawai bekerja di kan-tor dengan memiliki satu sub entitas danterdiri dari field:

i. nip untuk Nomor Induk Pegawaiii. jabatan

iii. instansi

iv. kegiatan

v. tahun

• pengalaman_kerja_luar_kantor me-rupakan sub-entitas untuk pengalam-an pegawai bekerja di luar kantor da-ri dari pengalaman_kerja_kantor yang me-miliki field berikut ini:

i. nip untuk Nomor Induk Pegawaiii. jabatan

iii. instansi

Page 51: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 45

iv. kegiatan

v. tahun

(o) lainnya adalah entitas selain dari yang di-sebutkan sebelumnya dengan memiliki fi-eld:

i. nip untuk Nomor Induk Pegawaiii. jabatan dengan value {struktural, fung-

sional, staff}iii. organisasi

iv. hobby

v. bahasa dengan value {indonesia, ing-gris, arab, belanda, mandarin, jepang,spanyol}

vi. penguasaan_komputer dengan value {ana-lisa system, pemrograman, internet,design graphic, msword, ms excel, po-wer point}

vii. status_rumah dengan value {milik sen-diri, dinas, kontrak, kredit, milik orangtua}

Thing adalah root dari seluruh skema data.

Page 52: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 46

Adapun hubungan antara entitas skema datakepegawaian, digambarkan pada gambar 3.3

4. Skema data lelang. Skema data ini memilikientitas-entitas sebagai berikut:

(a) lelang adalah entitas untuk lelang denganmemiliki field sebagai berikut:

i. alamatii. bentuk_usaha

iii. bidang untuk Jenis bidang lelang de-ngan value {pengadaan barang, jasa,konsultasi}

iv. daftar_1v. daftar_2

vi. kls_bid untuk Klasifikasi bidang usa-ha

vii. koran untuk Nama koran publikasi le-lang

viii. kualifikasi untuk Kualifikasi skala pe-kerjaan dengan value {kecil, mene-ngah, besar}

ix. metode_bayar

Page 53: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 47

Gambar 3.3: Skema data kepegawaian

Page 54: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 48

x. nama_bag untuk Nama bagian penang-gung jawab kegiatan lelang

xi. nama_pkt untuk Nama paketxii. nama_stn untuk Nama satuan kerja

xiii. pd_dn untuk Pagu danaxiv. pengadaan dengan value {pasca kua-

lifikasi, pra kualifikasi}xv. sts untuk Status publish

xvi. sumber untuk Sumber danaxvii. tanggal_batas untuk Tanggal batas akhir

lelangxviii. tanggal_koran untuk Tanggal berita di-

terbitkan di koranxix. telp

xx. ket

(b) perusahaan adalah entitas untuk perusa-haan peserta lelang dengan field sebagaiberikut:

i. alamat

ii. bd_char untuk Klasifikasi bidang pe-kerjaan

Page 55: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 49

iii. bidang untuk Jenis bidang lelang de-ngan value {pengadaan barang, jasa,konsultasi}

iv. dtb untuk Diterbitkan olehv. email_pimpinan

vi. jbtn_pnd untuk Jabatan pendaftarvii. kabupaten

viii. kualifikasi untuk Kualifikasi skala pe-kerjaan dengan value {kecil, mene-ngah, besar}

ix. lin_lyn untuk Lingkup layananx. masa_berlaku_rg untuk Lingkup layan-

anxi. masa_berlaku_ujk

xii. nama_badanxiii. nama_pimpinanxiv. nm_ntrs untuk Nomor notarisxv. no

xvi. no_aktaxvii. no_rg untuk Nomor registrasi

xviii. no_siujk untuk Nomor Surat Izin Usa-ha Jasa Konstruksi

Page 56: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 50

xix. no_srt_ket untuk Nomor surat keterang-an

xx. no_ujk untuk Nomor Usaha Jasa Kon-struksi

xxi. npwp

xxii. photo

xxiii. pnd untuk Pendaftarxxiv. prny untuk Pernyataan kinerja baikxxv. pro_kmtrn untuk Prosentase kemitra-

anxxvi. propinsi

xxvii. ps3bln untuk Laporan bulanan PPN(rentang waktu min.3 bulan terakhir)dari lelang

xxviii. ps_21min3bln untuk Laporan bulananPPH Ps.21 (rentang waktu min.3 bul-an terakhir) dari lelang

xxix. ps_25min3bln untuk Laporan bulananPPH Ps.25 (rentang waktu min.3 bul-an terakhir) dari lelang

xxx. rekanan untuk Rekanan rekening kor-an 3 bulan terakhir (Saldo min. 10%

Page 57: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 51

nilai penawaran)xxxi. sb_bid untuk Sub bidang klasifikasi

xxxii. srt_ket untuk Surat keterangan dukung-an bank

xxxiii. tanggal_akta

xxxiv. telp

xxxv. tgl_srt_mtr untuk Tanggal surat kemi-traan

xxxvi. wkl untuk Wakil kemitraan

(c) transaksi adalah entitas untuk transaksi le-lang dengan field sebagai berikut:

i. pelelangan

ii. peserta

iii. srtry

iv. tanggal_lelang

Thing adalah root dari seluruh skema data.

Adapun hubungan antara entitas skema datalelang, digambarkan pada gambar 3.4

Page 58: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 52

Gambar 3.4: Skema data lelang

3.2 Deskripsi data

• Klasifikasi data berdasarkan ’kerahasiaan”. Be-berapa data di dalam lingkungan Kemenpo-ra perlu klasifikasi berdasarkan kerahasian halini menyangkut kredibilias serta kinerja dalamlembaga pemerintahan. Klasifikasi berdasark-an kerahasian dapat dibagi menjadi beberapabagian:

– Data-data yang bersifat “sangat rahasia”merupakan data-data yang hanya di ke-

Page 59: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 53

tahui oleh pihak tertentu saja.

– Data-data yang bersifat “rahasia” meru-pakan data-data yang hanya di ketahui olehpihak intern di dalam lingkungan terten-tu .

– Data-data yang bersifat “terbuka” meru-pakan data-data yang dapat diketahui olehmasyarakat secara umum dan dapat di-gunakan oleh pihak luar. Data-data se-perti ini biasanya akan memberikan in-formasi kepada masyarakat mengenai ki-nerja serta fasilitas yang terdapat dalamlembaga pemerintahan seperti Kemenpo-ra. Salah satunya adalah informasi dariPortal Kemenporahttp://kemenpora.go.id

• Klasifikasi data berdasarkan kepemilikan / ke-pengelolaan . Di dalam lingkungan Kemen-pora setiap data-data yang menyangkut Sis-tem Informasi Manajemen akan dibagi di kla-sifikasi berdasarkan kepemilikan/kepengelolaan.Klasifikasi ini berguna untuk memberikan tang-

Page 60: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 3. DATA DI LINGKUNGAN KEMENPORA 54

gung jawab serta hak bagi setiap pengelola un-tuk melakukan kinerja dan perawatan terha-dap sistem informasi manajemen yang ada. Un-tuk saat ini pembagian klasifikasi data di ling-kungan Kemenpora dapat dikategorikan men-jadi yaitu kepemilikan yang bersifat umum ar-tinya seluruh data-data maupun perawatan ada-lah tanggung jawab bersama, untuk saat inidata-data tersebut di tempatkan pada data cen-ter Kemenpora, dan kepemilikan bersifat khu-sus yaitu seluruh data-data maupun perawat-an merupakan tanggung jawab pihak atau ba-gian tertentu.

Page 61: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

Bab 4

Service SIM dilingkungan Kemenpora

4.1 Jenis layanan

Pada SIM Kemenpora terdapat beberapa jenis la-yanan yaitu di antaranya adalah:

• Occurrence record data service

• Taxon data service

• Data provider metadata service

55

Page 62: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 56

• Dataset metadata service

• Data network metadata service

• Occurrence density data service

4.2 Occurence record data service

Pada occurrence data service menyediakan berba-gai filter untuk memilih catatan kejadian yang da-pat di akses melalui jaringan SIM Kemenpora. Mi-salnya menampilkan catatan kejadian kepadatan per-olehan medali pada suatu wilayah. Berikut adalahpenjelasannya :

• get: digunakan untuk mencari catatan keja-dian untuk data tunggal.

• search for records - list: digunakan un-tuk mencari catatan kejadian yang cocok de-ngan berbagai filter.

• count records - count: digunakan untuk meng-hitung banyaknya catatan kejadian yang co-cok/sesuai.

Page 63: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 57

• get help - help: digunakan untuk melihat do-kumentasi bantuan.

• response structure - schema: digunakan un-tuk menampilkan schema sebagai respon. Tin-dakan skema mengembalikan dokumen XML.skema digunakan untuk tanggapan get, list, co-unt dan help.

• browser formatting - stylesheet: tindakanstylesheet XSLT ( XML stylesheet language tran-sformations) mengembalikan dokumen seder-hana yang dapat digunakan untuk menampilk-an tanggapan untuk get, list, countdan helpdalam bentuk yang dapat dibaca dalam webbrowser.

4.3 Taxon data service

Taxon data service menyediakan akses ke catatankonsep takson dari data sumber daya di jaringanSIM Kemenpora. Layanan ini menyediakan berba-gai pilihan untuk dapat melihat informasi menge-

Page 64: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 58

nai nama dan klasifikasi yang digunakan oleh data-set yang berbeda yang dapat di akses melalui portalSIM Kemenpora.

• get: digunakan untuk mencari catatan taxonuntuk data tunggal.

• search for records - list: digunakan un-tuk mencari catatan taxon yang cocok denganberbagai filter.

• count records - count: digunakan untuk meng-hitung banyaknya catatan taxon yang cocok.

• get help - help: digunakan untuk melihat do-kumentasi bantuan.

• response structure - schema: digunakan un-tuk menampilkan schema sebagai respon. Tin-dakan skema mengembalikan dokumen XMLskema digunakan untuk tanggapan get, list,count dan help.

• browser formatting - stylesheet: tindakanstylesheet XSLT mengembalikan dokumen se-derhana yang dapat digunakan untuk menam-

Page 65: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 59

pilkan tanggapan untuk get, list, countdanhelp dalam bentuk yang dapat dibaca dalamweb browser.

4.4 Data provider metadata servi-ce

Data provider metadata service menyediakan akseske catatan yang menjelaskan penyedia data dalamjaringan SIM Kemenpora. Misalnya mencari penye-dia data dari suatu kegiatan.

• get: digunakan untuk mencari catatan penye-dia tunggal.

• search for records - list: digunakan un-tuk mencari catatan penyedia yang cocok de-ngan berbagai filter.

• count records - count: digunakan untuk meng-hitung banyaknya catatan penyedia yang co-cok.

Page 66: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 60

• get help - help: digunakan untuk melihat do-kumentasi bantuan.

• response structure - schema: digunakan un-tuk menampilkan schema sebagai respon. Tin-dakan skema mengembalikan dokumen XMLskema digunakan untuk tanggapan get, list,count dan help.

• browser formatting - stylesheet: tindakanstylesheet XSLT mengembalikan dokumen se-derhana yang dapat digunakan untuk menam-pilkan tanggapan untuk get, list, countdanhelp dalam bentuk yang dapat dibaca dalamweb browser.

4.5 Dataset metadata service

Data metadata service menyediakan akses ke catat-an yang menggambarkan data sumber yang ada pa-da jaringan SIM Kemenpora. Metadata ini berhu-bungan dengan dataset yang dapat di akses melaluiportal SIM Kemenpora. Format yang mendukungadalah dalam bentuk XML schema.

Page 67: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 61

• get : digunakan untuk mendapatkan catatandari satu sumber daya (resource).

• search for records - list: digunakan un-tuk mencari catatan sumber daya yang cocokdengan berbagai filter.

• count records - count: digunakan untuk meng-hitung banyaknya catatan sumber daya yangcocok dengan berbagai filter.

• get help - help : digunakan untuk melihatdokumentasi bantuan.

• response structure - schema: digunakan un-tuk menampilkan schema sebagai respon. Tin-dakan skema mengembalikan dokumen XMLskema digunakan untuk tanggapan get, list,count dan help.

• browser formatting - stylesheet: tindakanstylesheet XSLT mengembalikan dokumen se-derhana yang dapat digunakan untuk menam-pilkan tanggapan untuk get, list, count danhelp dalam bentuk yang dapat dibaca dalamweb browser.

Page 68: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 62

4.6 Data network metadata servi-ce

Data network metadata service berhubungan denganpada jaringan data yang terhubung dengan portalSIM Kemenpora. Format yang mendukung adalahdalam bentuk XML.

• get: digunakan untuk mendapatkan catatanjaringan tunggal.

• search for records - list: digunakan un-tuk mencari catatan jaringan yang cocok de-ngan berbagai filter.

• count records - count: digunakan untuk meng-hitung banyaknya catatan jaringan cocok de-ngan berbagai filter.

• get help - help: digunakan untuk melihat do-kumentasi bantuan.

• response structure - schema: digunakan un-tuk menampilkan schema sebagai respon. Tin-dakan skema mengembalikan dokumen XML

Page 69: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 63

skema digunakan untuk tanggapan get, list,count dan help.

• browser formatting - stylesheet: tindakanstylesheet XSLT mengembalikan dokumen se-derhana yang dapat digunakan untuk menam-pilkan tanggapan untuk get, list, count danhelp dalam bentuk yang dapat dibaca dalamweb browser.

4.7 Occurence density data servi-ce

Occurance density data service merupakan ringkas-an dari catatan kejadian yang ada untuk takson tung-gal, penyelenggara, dataset, penyedia data atau ja-ringan data.

• search for records - list: digunakan un-tuk mencari catatan kepadatan yang cocok de-ngan berbagai filter.‘

• get help - help : digunakan untuk dokumen-tasi bantuan.

Page 70: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 64

• response structure - schema: digunakan un-tuk menampilkan schema yang mengembalik-an dokumen respon. Tindakan skema meng-embalikan dokumen XML skema digunakanuntuk tanggapan get, list, count dan help.

• browser formatting - stylesheet: tindakanstylesheet XSLT mengembalikan dokumen se-derhana yang dapat digunakan untuk menam-pilkan tanggapan untuk get, list, countdanhelp dalam bentuk yang dapat dibaca dalamweb browser.

4.8 Interoperabilitas

Pemanfaatan ICT (Information and CommunicationTechnology) atau dikenal sebagai TIK (Teknologi In-formasi dan Komunikasi) menjadi bagian yang pen-ting dan menjadi kebutuhan tersendiri bagi banyakaspek kehidupan manusia.

Hal tersebut dikarenakan sifat dan manfaat TIKyang dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas, trans-paransi dan akuntabilitas suatu kegiatan. Seiring

Page 71: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 65

dengan semakin cepatnya pertumbuhan TIK danpotensi pemanfaatannya memerlukan tersedianyapengaksesan, pengelolaan dan pendayagunaan in-formasi dalam ukuran yang sangat besar dengan ce-pat dan akurat (dan aman, opsional).

Evolusi pemanfaatan komputer mulai dari fasepertama yakni single user-single tasking, kedua yak-ni single user-multi tasking hingga ke fase ketiga yak-ni multi user-multi tasking mendorong pengguna-an komputer dalam jumlah yang sangat besar danberagam (heterogen) dalam jaringan komputer yangsaling terkoneksi satu sama lainnya. Evolusi terse-but, pada saat ini dan akan datang, mendorong ke-butuhan manusia dalam pemanfaat komputer un-tuk bekerja yakni:

• Resource sharing : dapat menggunakan reso-urce (sumber daya) komputasi yang tersediadi komputer lain

• Kebebasan lokasi/geografis: dapat bekerja dimanapun pada saat dibutuhkan, tanpa tergan-tung pada lokasi tertentu (yang biasanya dise-but mobilitas)

Page 72: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 66

• Tuntutan untuk melakukan integrasi informa-si/aplikasi: tidak ada batasan konseptual da-lam bekerja dengan beragam komponen in-formasi/aplikasi

Permasalahan muncul dari evolusi tersebut yaknisemakin beragamnya bentuk dan tujuan implemen-tasi TIK. Berbagai jenis dan bentuk basis data elek-tronik yang beskala besar tersimpan di berbagai lo-kasi yang berbeda-beda. Berbagai jenis software te-lah dibangun dan digunakan dalam lingkungan ja-ringan komputer di berbagai institusi pemerintahmaupun swasta. Perkembangan internet yang se-demikian pesat membawa pemanfaatan TIK ke le-vel yang lebih tinggi, seperti dibangunnya sisteminformasi yang lingkupnya jauh lebih besar dan le-bih kompleks dibanding sebelumnya dalam suatujaringan, misalkan E-Gov, E-Learning, E-Health, E-Auction.

Namun demikian pemaanfaatan TIK belum se-penuhnya optimal. Hal tersebut disebabkan, salahsatunya adalah basis data dan aplikasi yang diba-ngun menggunakan platform yang beragam baik sis-tem operasi, hardware, sistem informasi maupun

Page 73: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 67

format data. Akibatnya basis data dan/atau sisteminformasi satu sama lain belum tentu saling berhu-bungan dengan baik untuk melayani suatu kegiat-an/layanan yang sifatnya terpadu (integrated).

Bahkan pada saat ini menurut Dirjen AplikasiTelematika, hampir semua instansi pemerintah ba-ik pusat maupun daerah telah membangun sisteminformasinya (e-goverment) masing-masing, dima-na saling terpisah dan tidak terintegrasi. Sistem yangdibangun dengan teknologi yang bergantung padaberbagai macam vendor, yang hampir semuanya me-rupakan teknologi tertutup (closed-source) dan ti-dak sedikit pula yang dibangun tanpa menggunak-an skema database terstandar, yang sulit dintegra-sikan dengan sistem lain.

Untuk itu diperlukan kerangka kerja (framework)dan aplikasi yang bisa menerapkan interoperabili-tas dari setiap sistem informasi yang ada pada masing-masing instansi atau institusi agar pengelolaan in-formasi bisa lebih efisien dan efektif. Dengan pene-rapan aplikasi ini, diharapkan dapat diambil man-faatnya pada sistem informasi yang sedang dikem-bangkan maupun yang sudah berjalan. Sehinggausaha untuk mengintegrasikan data sistem infor-

Page 74: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 68

masi dari sumber informasi lainnya yang heterogenbaik dari sisi spesifikasi software, hardware atau for-mat data dapat diwujudkan tanpa perlu merubahsecara keseluruhan sistem yang ada dan tidak ha-rus membangun aplikasi terpusat melalui pusat da-ta (data warehouse) dengan biaya yang tidak sedikitdan dibangun dari awal. Dari aplikasi yang ada saatini, beberapa varian yang muncul diantaranya:

• Sistem operasi yang digunakan: Ragam sis-tem operasi yang digunakan lebih tergantungpada kebijakkan masing-masing instansi

• Database server: Dilihat dari format dan struk-tur, penggunaan ini juga sangat beragam

• Bahasa pemrograman: Dengan semakin ber-kembangnya bahasa pemrograman terutamapada high-level language, mengakibatkan ber-bagai macam bahasa pemrograman yang di-gunakan

• Antar muka: Biasa disebut interface, variantini lebih banyak dipengaruhi oleh pengembang

Page 75: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 69

(developer) yang mengerjakan projek pengem-bangan. Ada yang menggunakan desktop-basedataupun web-based, tergantung kebutuhan, ke-mampuan dan selera pengembang ataupun in-stansi yang memberikan pekerjaan.

Dengan beragamnya faktor dan varian ini merupak-an salah satu yang memberikan kesulitan dalam me-lakukan integrasi aplikasi. Dalam kondisi terten-tu terkadang pengembang harus melakukan bedahteknis terhadap aplikasi sebelumnya dalam mela-kukan pekerjaan pembuatan aplikasi pendukung tam-bahan. Namun seringkali dokumentasi untuk in-terkoneksi tidak tersedia. Ada beberapa hal yangdapat dilakukan sebagai solusi untuk menyamakansolusi diantaranya:

• Format Tunggal (Single Format): Setiap peker-jaan pengembangan di semua intansi dilakuk-an dalam satu sistem operasi, satu bahasa pem-rograman, satu interkoneksi. Dari sudut pan-dang aplikasi, cara ini mempermudah setiapvendor dalam melakukan kegiatan. Kekura-ngannya adalah adanya ketergantungan pada

Page 76: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 70

vendor/pengembang tertentu saja, dan dari su-dut pandang geografis, lokasi yang tersebar lu-as yang ada akan mempersempit ruang gerakdan pengembangan ke depan.

• Interoperabilitas: Untuk di Indonesia dan ke-majuan dari TIK itu sendiri, maka kekurang-an pada solusi format tunggal dapat direduk-si, tentunya dengan persyaratan kondisi yagdiperlukan. Solusi ini akan memberika banyakkeuntungan selain memudahkan dalam pelak-sanaan pengembangan, penerapan ini juga ak-an mampu menghilangkan faktor ketergantung-an. Oleh karena itu, solusi interoperabilitasakan diterapkan pada aplikasi yang akan di-bangun berikut.

4.9 Web Service untuk interope-rabilitas layanan

Merujuk pada W3C (Organisasi yang mengembangk-an standar-standar dalam dunia web), Web Servicesdidefinisikan sebagai perangkat lunak sistem yang

Page 77: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 71

dirancang untuk mendukung interaksi antaran me-sin dengan mesin melalui jaringan. Web Servicesjuga diartikan sebagai perangkat lunak yang dapatditemukan, diuraikan, dan diakses berdasarkan pa-da XML dan protokol standar Web pada intranet,extranet, dan Internet. Dengan Web Service peng-guna secara remote dapat memanggil fungsi, layan-an atau aplikasi, data serta informasi yang ada padasuatu server untuk berkomunikasi dan berinteraksidengan komputer lainnya dalam jaringan. Peman-faatan Web Services dibangun atas dasar kebera-gaman sistem operasi, perangkat keras, perangkatlunak dan aplikasi serta data antar komputer atausistem informasi.

Beberapa karakteristik Web Services yakni:

• Message-based

• Standard-based

• Programming language independent

• Platform-neutral

Interaksi elemen-elemen yang membentuk WebService yakni:

Page 78: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 72

Gambar 4.1: Interaksi Elemen Web Services

• Service provider, yakni pemilik Web Service yangberfungsi menyediakan kumpulan operasi da-ri Web Service

• Service requestor, merupakan aplikasi yang ber-tindak sebagai klien dari Web Services yangmencari dan memulai interkasi terhadap la-yanan yang disediakan

• Service registry, yakni tempat dimana Serviceprovider mempublikasikan layanannya. Ber-sifat opsional dalam asristektur Web Service.

Perbedaan antara situs Web (web) dengan Web Se-rvice adalah web dibuat untuk interaksi antara pro-gram dengan pengguna sedangkan Web Service di-

Page 79: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 73

Gambar 4.2: Skema umum pengunaan Web Service

buat untuk interaksi antara program dengan pro-gram. Dengan penggunaan Web Service, aplikasidapat dengan mudah dan cepat untuk diintegrasik-an dengan aplikasi lainnya tanpa hambatan hete-rogenitas spesifikasi masing-masing komputer da-lam jaringan sehingga memiliki interoperabilitas yangbaik dengan menggunakan standar komunikasi se-perti HTTP, XML dan SOAP. Dan juga pengguna WebService dapat membangun aplikasinya masing-masingdengan memanfaatkan layanan yang tersedia da-lam Web Service.

Page 80: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 74

Berikut adalah langkah-langkah yang skema umumpenggunaan Web Service:

• Langkah 1, aplikasi klien menemukan infor-masi tentang Web Service A dalam suatu UDDIregistry.

• Langkah 2, aplikasi klien mendapatkan WSDLuntuk Web Service A dari UDDI registry untukmenemukan API milik Web Service A.

• Langkah 3 dan 4, aplikasi klien berkomunika-si dengan Web Service melalui SOAP, menggu-nakan API yang ditemukan dalam langkah 2.

Hal yang terkait dengan Web Service:

• Interoperabilitas. Pada saat semua platformbesar mampu mengakses Web menggunakanWeb Browser, platform yang berbeda-beda mam-pu berinteraksi. Oleh karena itu perlu diba-ngunnya aplikasi web agar platform-platformtersebut dapat berkomunikasi dan bekerja sa-ma. Aplikasi web merupakan aplikasi seder-hana yang berjalan di web, dibangun dengan

Page 81: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 75

web browser standart, dan dapat berjalan disebarang browser dan/atau platform.

• Web Service. Untuk pengkodean data Web Se-rvice menggunakan XML dan SOAP, sedangk-an untuk membawa message menggunakanopen protocol.

Secara umum rangkaian pengaksesan Web serviceyang akan dikembangkan dalam bentuk sistem per-angkat lunak memiliki rancangan arsitektur yang ter-diri dari tiga bagian, yakni:

• Aplikasi Desktop: bagian ini berhubungan lang-sung dengan pengguna (user) khususnya pi-hak atau petugas yang bertanggung jawab meng-elola dan mengakses data koleksi kemenpora.

• Ontologi: bagian ini menyimpan ontologi da-lam domain masalah koleksi data kemenpora,mendefinisikan metadata suatu individu ko-leksi data kemenpora. Ontologi dimodelkandalam format RDF/XML dengan tipe OWL DL.

• NativeXML: untuk menyimpan dokumen on-tologi.

Page 82: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 76

Rancangan umum arsitektur Web Service digambark-an pada gambar4.3:

4.10 Komponen pendukung WebService

4.10.1 Extensible Markup Language

Extensible Markup Language (XML) merupakan ba-hasa mark-up yang digunakan sebagai standar per-tukaran dokumentasi oleh banyak pengguna dan pe-ngemban di dunia. Dalam cara menuliskan kode,XML merupakan salah satu meta markup langua-ge yang berupa teks biasa seperti dokumen HTMLdan menyediakan format tag yang dapat ditentuk-an sendiri untuk menggambarkan data secara ters-truktur.

XML didefinisikan oleh Walsh, sabagai sebuahMarkup Language untuk dokumentasi terstruktur.Dokumen terstruktur dimaksud yakni dokumen-dokumenyang memiliki isi/konten (misal kata, gambar) sertaindikasi yang menyatakan makna dari konten ter-

Page 83: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 77

Gambar 4.3: Rancangan Umum Arsitektur Web Se-rvice

Page 84: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 78

sebut. Berikut adalah kelebihan-kelebihan yang di-miliki XML :

• Bebas platform, tidak bergantung pada sistemoperasi tertentu sehingga informasi di dalam-nya dapat dibaca oleh aplikasi apapun padasebarang platform selama aplikasi tersebut mam-pu menerjemahkan tag-tag XML.

• Akurat, hasil pencaran data lebih akurat

• XML berbentuk teks, sehingga setian messagemudah untuk dikirim menggunakan protokolHTTP

• Data dan instruksi terpisah, dokumen XML da-pat diterjemahkan ke dalam format yang ber-beda karena data dan instruksi terpisah.

Berikut adalah contoh penulisan XML:INSTALL DULU LISTING.STY

Page 85: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 79

4.10.2 Universal Description, Discoveryand Integration (UDDI)

Menurut Ariba, IBM dan Microsoft (2000) UDDI me-rupakan suatu cara untuk mempublikasikan dan me-nemukan informasi tentang web-service [Ariba,2000].

UDDI merupakan suatu directory service yangdigunakan untuk meregistrasikan dan mencari WebServices dan dengan menggunakan UDDI bisa men-daftarkan Web Services yang telah dibuat agar bisadicari dan ditemukan oleh orang lain. Selain itu ju-ga bisa mencari Web Services yang dibuat oleh oranglain berdasarkan kata kunci dan kategori tertentu.Perbedaan antara UDDI dengan search engine ada-lah bahwa search engine hanya berisi URL dari su-atu website, search engine tidak dapat memberikanhasil misalnya berupa alamat e-mail. Hal tersebutdikarenakan search engine hanya berisi URL makahanya ada satu format data yang dapat ditampilk-an yaitu HTML. Search engine tidak dapat menam-pilkan dokumen SOAP maupun dokumen XML. Disamping itu, search engine tidak dapat digunakanuntuk memanggil aplikasi lain yang terletak di tem-pat lain (remote call) sedangkan UDDI mampu me-

Page 86: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 80

lakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh se-arch engine, misalnya memanggil aplikasi lain yangterletak secara remote (Accenture dkk, 2001) [Pri-yambodo,2005].

Untuk mencari sebuah web-service, service con-sumer terlebih dahulu mengirimkan query ke UDDIregistry untuk mencari service yang diinginkan. Ke-mudian dari tModel, service consumer akan men-dapatkan deskripsi WSDL yang menyatakan antar-muka service (service interface) dan dengan meng-gunakan deskripsi WSDL yang telah diperoleh ter-sebut, service consumer dapat membuat sebuah pes-an SOAP untuk berkomunikasi dengan web-serviceyang diinginkan.

4.10.3 Simple Object Access Protokol (SO-AP)

SOAP adalah sebuah protokol yang menyediakansebuah cara standar untuk memaketkan pesan da-lam lingkungan terdistribusi yang menggunakan XML,dan memfasilitasi komunikasi bergaya RPC (Remo-te Procedure Call) antara Remote Client dan Server.

Page 87: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 81

SOAP merupakan dokumen XML yang menga-tur bagaimana request dan response dari suatu WebServices akan bekerja. SOAP menggunakan tekno-logi XML untuk menggambarkan suatu kerangka exten-sible messaging yang menyediakan konstruksi pes-an yang dapat dipertukarkan menggunakan bebe-rapa protokol dasar seperti HTTP, FTP, SMTP atauyang lain.

SOAP dibangun dengan menggunakan protokolkomunikasi HTTP. Karena HTTP didukung oleh se-mua browser dan server, maka SOAP dapat berko-munikasi dengan berbagai aplikasi meskipun ter-dapat perbedaan sistem operasi, teknologi, dan ba-hasa pemrogramannya.

Sebuah SOAP message terdiri dari SOAP Envelopdan bisa terdiri dari attachments atau tidak memi-liki attachment. SOAP envelop tersusun dari SO-AP header dan SOAP body, sedangkan SOAP atta-chment membolehkan non-XML data untuk dima-sukkan ke dalam SOAP message, di-encoded, dan di-letakkan kedalam SOAP message dengan menggu-nakan MIME-multipart.

Berikut adalah penjelasan elemen-elemen padaSOAP :

Page 88: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 82

• Elemen “envelope” : menetapkan bahwa do-kumen XML adalah sebuah pesan SOAP; de-ngan membungkus pesan itu sendiri.

• Elemen “header” (optional) : berisi informasiyang relevan dengan pesan, misalnya, tanggalpesan itu dikirim, data otentikasi, dll.

• Elemen “body” : mencakup muatan pesan ya-itu berisi informasi yang dipertukarkan padaWeb services.

• Elemen “fault” (optional) : membawa infor-masi tentang kesalahan klien atau server da-lam pesan SOAP.

Berdasarkan penjelasan di atas ada keterhubunganantara XML dan SOAP. XML saja tidak cukup agarWeb services dapat berkomunikasi dengan aplikasilainnya. XML yang digunakan untuk saling bertu-kar informasi antara Web services dengan aplikasilainnya harus menggunakan sebuah format stan-dar yang dapat dimengerti oleh keduanya sehinggadigunakan SOAP sebagai format standar. Jadi, jika

Page 89: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 83

XML adalah bahasa yang digunakan oleh Web Se-rvices dan aplikasi, maka SOAP adalah tata bahasayang digunakan sehingga keduanya bisa saling me-mahami saat sedang berkomunikasi.

4.10.4 Web Services Description Langu-ange (WSDL)

WSDL merupakan sebuah bahasa berbasis XML yangdigunakan untuk mendefinisikan web-service danmenggambarkan bagaimana cara untuk mengaksesweb-service tersebut. WSDL menjelaskan method-method apa saja yang tersedia dalam suatu Web Se-rvices, parameter apa saja yang diperlukan untukmemanggil suatu method, dan apa hasil atau tipedata yang dikembalikan oleh method yiang akan di-panggil tersebut.

Dalam Manes disebutkan bahwa ada 5 elemenutama dalam sebuah dokumen WSDL yakni:

• Elemen <type>

– Menjelaskan semua jenis data yang ak-an digunakan antara klien dan server. Ti-

Page 90: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 84

dak termasuk skema built-in XML tipe-tipe sederhana (contoh : string, integers)

– Jika jenis WSDL tidak ditentukan maka de-faultnya adalah jenis Skema XML

• Elemen <message>

– Menjelaskan pesan satu arah (perminta-an atau respon) :

– Message nama

– Message parameter

– Message nilai kembali

• Elemen <portType>

– Menggabungkan unsur beberapa pesanuntuk membentuk perjalanan operasi “ro-und trip”. Contoh : Dapat menggabungk-an 1 pesan permintaan dan 1 pesan res-pon menjadi permintaan tunggal / res-pon operasional

– Dapat mendefinisikan beberapa operasi

Page 91: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 85

• Elemen <binding> : Spesifik tentang bagaima-na layanan akan dilaksanakan pada kabel. Ber-fungsi untuk memetakan operasi-operasi danpesan yang terdefinisikan pada port type keprotokol tertentu.

• Elemen <service>

– Ditentukan alamat untuk memanggil la-yanan

– Paling sering sebuah URL

Page 92: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 86

Gambar 4.4: Elemen WSDL

WSDL mendefinisikan service sebagai sebuah ko-leksi dari endpoints network. Sebuah definisi abs-trak dari endpoints dan messages adalah bersifat ter-pisah dari pembangunan network atau penyatuandata format. Pembagian ini menyebabkan peng-

Page 93: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 87

gunaan kembali abstract description dari data yangakan dipertukarkan (message exchange) dan abstra-ct collection dari operasi (ports). Protokol konkretdan spesfikasi data format bagi tipe port tertentumenentukan binding yang dapat digunakan kem-bali(reusable). Sebuah port adalah sebuah networkaddress yang dikombinasikan reusable binding ; se-buah service adalah koleksi dari port-port.

4.11 Uniform Resource Identifier(URI)

Secara sederhana, bisa dikatakan bahwa URI meru-pakan suatu “pengenal” atau identifier di web. Stringseperti “http”, “ftp”, “news”, merupakan suatu con-toh URI. Pembicaraan mengenai URI ini sangat pen-ting pada teknologi semantic web karena setiap rep-resentasi pengetahuan tentang suatu resource ha-rus mengidentifikasi lebih dahulu resource terse-but. Semua yang mempunyai URI bisa dikatakan“berada di web”. Sintaksis dari URI ini dikembangk-an oleh IETF (Internet Engineering Task Force) yang

Page 94: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 88

mempublikasikan RFC 2396 untuk spesifikasi umumdari URI.

Istilah URI berbeda dengan istilah URL (UniformResource Locator). URL menunjukkan suatu loka-si dengan menggunakan protokol HTTP (HypertextTransfer Protocol). Jadi, URL merupakan salah satubentuk dari URI.

4.12 Resource Description Frame-work (RDF)

RDF (Resource Description Framework) merupakansuatu framework untuk mendeskripsikan dan sa-ling mempertukarkan data. Inisiatif tentang RDFini dimulai oleh Ramanathan V. Guha pada saat be-kerja di Apple Computer. Spesifikasi untuk RDF inimendapat status Recommendation dari W3C padatahun 2004. Elemen dasar dari RDF adalah tripleyaitu terdiri dari subjek, predikat dan objek.

RDF merupakan standar yang ditetapkan olehW3C untuk keperluan representasi triple tersebutsehingga dengan menggunakan RDF, bisa dipero-

Page 95: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 89

leh suatu isi (contents) yang dipahami mesin, tidaksekedar bisa dibaca oleh mesin. RDF tersebut bi-sa diserialisasikan dalam format XML maupun n3(notation 3). RDF merupakan bagian yang vital da-ri RDF karena kemampuannya untuk merepresen-tasikan triple ini.

Perlu diketahui bahwa mesin (komputer dan per-anti pendukungnya) tidak akan bisa memahami apayang tertulis di situ, meskipun demikian, bisa di-rancang suatu peranti yang bisa digunakan untukmemahami dan merepresentasikan isi yang ada pa-da RDF/XML tersebut karena isi dari RDF/XML me-rupakan isi yang terstruktur dan mengandung ni-lai semantik. W3C menyediakan software yang bi-sa digunakan untuk keperluan penggambaran graftersebut. Software tersebut merupakan software be-bas. Software tersebut adalah IsaViz dan dikem-bangkan dengan menggunakan bahasa Java dan me-merlukan library GraphViz.

Page 96: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 90

Gambar 4.5: RDF triple

Model RDF adalah suatu triple yang dinamakanstatement: satu sumber daya (subject) yang dihu-bungkan ke sumberdaya yang lain atau satu literal(object) melalui satu arc dari sumberdaya ke tiga,predikat. Satu statement dapat didefinisikan seba-gai : <subject>mempunyai satu property <predicate>yang bernilai<object>.

4.13 Ontology Web Language (OWL)

Suatu ontologi merupakan spesifikasi dari suatu kon-sepsualisasi (Gruber, Tom: 2005). Ontologi meru-pakan suatu deskripsi dari konsep serta relasi yangmungkin terdapat untuk suatu hal. Dalam kaitan-

Page 97: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 91

nya dengan web, ontologi ini digunakan untuk men-deskripsikan suatu resource di web. Ontologi ini pen-ting, karena dengan menggunakan skema serta on-tologi dari suatu resource, bisa digunakan perantipengembang untuk mengembangkan peranti lunakyang memungkinkan menampilkan arti serta keter-kaitan suatu resource dengan resource lainnya. RDFtelah memungkinkan mendeskripsikan keterkaitantersebut, sehingga tinggal mendeskripsikan arti dankemungkinan keterkaitan dengan resource lain.

Meskipun sudah terdapat RDF yang memung-kinkan suatu triple untuk bisa disimpan dalam for-mat digital, tetapi masih terdapat pertanyaan ten-tang arti dari triple tersebut. Untuk memahami artidari isi suatu RDF, diperlukan suatu ontologi sertaskema. Saat ini, W3C telah membentuk suatu ke-lompok kerja untuk mengembangkan ontologi un-tuk web yang disebut sebagai OWL (Ontology WebLanguage).

OWL dimaksudkan untuk memproses isi suatudokumen, tidak hanya sekedar mempresentasikanisi tersebut untuk manusia. OWL bisa digunakanuntuk merepresentasikan secara eksplisit arti darisuatu istilah dalam vocabulary, serta relasi antar is-

Page 98: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 92

tilahistilah tersebut. Representasi serta saling ke-terkaitan itulah yang disebut sebagai ontologi. OWLmerupakan revisi dari DAML +OIL. OWL mempu-nyai 3 sub bahasa, yaitu OWL Lite, OWL DL (De-scription Logics), serta OWL Full dengan penjelasansingkat berikut:

• OWL Lite mendukung para pemakai yang ter-utama memerlukan hirarki klasifikasi, dan kendala-kendala sederhana.

• OWL DL mendukung para pemakai yang meng-inginkan ekspresi maksimum dan tetap mem-pertahankan kelengkapan komputasional (se-mua kesimpulan dijamin bisa dihitung) danmampu diputuskan (semua komputasi akanselesai dalam waktu tertentu).

• OWL Full dimaksudkan untuk pemakai yangmenginginkan ekspresi maksimum dan kebe-basan sintaktik RDF tanpa jaminan komputa-sional. Sebagai contoh, dalam OWL Full, sua-tu kelas bisa diperlakukan secara simultan se-bagai kumpulan individual dan sebagai indi-vidual dengan hak masing-masing.

Page 99: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 93

4.14 Application Programming In-terface (API)

API adalah sekumpulan perintah, fungsi, dan pro-tokol yang dapat digunakan oleh programmer sa-at membangun perangkat lunak untuk sistem ope-rasi tertentu. API memungkinkan programmer un-tuk menggunakan fungsi standar untuk berinterak-si dengan sistem operasi. Pada bahasa berorientasiobjek , API biasanya mencakup deskripsi dari de-finisi satu set kelas , dengan satu set perilaku yangterkait dengan kelas-kelas. Sebuah perilaku adalahseperangkat aturan bagaimana sebuah objek, bera-sal dari kelas itu, akan bertindak dalam situasi ter-tentu. Konsep abstrak ini dikaitkan dengan fung-sionalitas yang sebenarnya terbuka, atau tersedia,oleh kelas yang diimplementasikan dalam hal me-tode kelas.

Sebuah API dapat bersifat:

• general, set lengkap API yang dibundel dalamlibrary sebuah bahasa pemrograman, misal-nya Standar Library Template dalam C + + atauJava API.

Page 100: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 94

• spesific, dimaksudkan untuk mengatasi masa-lah tertentu, misalnya Google Maps API atauJava API untuk XML Web Services.

• language-dependent, berarti hanya tersedia de-ngan menggunakan sintaks dan unsur-unsurbahasa tertentu, yang membuat API lebih nyam-an digunakan.

• language-independent, yang ditulis sehinggadapat dipanggil dari beberapa bahasa pemro-graman. Ini adalah fitur yang diinginkan un-tuk berorientasi-layanan API yang tidak ter-ikat dengan proses tertentu atau sistem dandapat diberikan sebagai panggilan prosedur re-mote atau layanan web. Sebagai contoh, se-buah situs yang memungkinkan pengguna un-tuk meninjau restoran lokal mampu lapisanreview atas peta diambil dari Google Maps, ka-rena Google Maps memiliki API yang memfa-silitasi fungsi ini. Google Maps API mengkon-trol situs pihak ketiga untuk dapat menggu-nakan dan bagaimana mereka dapat menggu-nakannya.

Page 101: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 95

Keuntungan memprogram dengan menggunakan APIadalah:

• Portabilitas. Programmer yang menggunak-an API dapat menjalankan programnya dalamsistem operasi mana saja asalkan sudah ter-install API tersebut. Sedangkan system call ber-beda antar sistem operasi, dengan catatan da-lam implementasinya mungkin saja berbeda.

• Lebih mudah dimengerti. API menggunakanbahasa yang lebih terstruktur dan mudah di-mengerti daripada bahasa system call. Hal inisangat penting dalam hal editing dan pengem-bangan.

System call interface ini berfungsi sebagai penghu-bung antara API dan system call yang dimengertioleh sistem operasi. System call interface ini akanmenerjemahkan perintah dalam API dan kemudi-an akan memanggil system calls yang diperlukan.

Page 102: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 96

Gambar 4.6: Cara Kerja API

API (Application Programming Interface) memung-kinkan sebuah aplikasi berkomunikasi dengan apli-kasi lain di internet melalui serangkaian panggilan(call). Sebuah API, berdasarkan definisinya, adalahsesuatu yang mendefinisikan cara dua entitas un-tuk berkomunikasi. Entitas di sini adalah sebuah

Page 103: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 97

software yang nyata berbeda (dalam layanan) de-ngan software lain.

Melalui API, panggilan-panggilan yang bolak-balikantara aplikasi diatur melalui web service. Web se-rvice adalah kumpulan standar teknis dan protokol,termasuk XML (Extensible Markup Language), ba-hasa umum yang digunakan oleh aplikasi-aplikasitersebut selama berkomunikasi di internet.

API sendiri merupakan sekumpulan kode softwa-re yang ditulis sebagai serangkaian pesan XML. Se-tiap pesan XML berhubungan dengan fungsi spe-sifik dari aplikasi yang akan diajak berkomunikasi.Sebagai contoh, pada API Facebook, terdapat pes-an XML yang berhubungan dengan fungsi spesifikwall post, wall comment, wall like.

Pengembang aplikasi pihak ketiga menggunak-an pesan-pesan XML yang berhubungan dengan fungsi-fungsi spesifik dari layanan web yang akan diajakberkomunikasi. Pengembang bebas memilih fung-si khusus apa saja yang akan diajak berkomunikasi,dan ditampilkan pada aplikasi rancangannya. Con-tohnya, membuat Facebook client yang hanya me-nampilkan update status teman-teman Anda.

API dan web service sepenuhnya bekerja di be-

Page 104: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 98

lakang layar. Para peselancar web dan penggunasoftware sama sekali tidak melihatnya. Keduanyabekerja diam-diam, menyediakan jalan bagi bebe-rapa aplikasi untuk bekerja sama untuk memberik-an informasi atau fungsionalitas yang dibutuhkanoleh pengguna aplikasi.

Dengan demikian, API adalah standar komuni-kasi yang dibuka oleh perusahaan software, agar da-pat dimanfaatkan oleh pengembang pihak ketiga un-tuk mendesain aplikasi yang memanfaatkan layan-an mereka dengan mudah.

4.15 Service-Oriented Architectu-re (SOA)

Service Oriented Architecture (SOA) adalah sebuahpermodelan perangkat lunak yang dibangun denganpendekatan berorientasi layanan (service oriented).Service oriented sendiri merupakan sebuah pende-katan yang memiliki visi ideal di mana setiap reso-urce dari perangkat lunak terpartisi secara bersihsatu sama lain (Erl Thomas, 2005). Setiap resource

Page 105: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 99

ini disebut dengan service. Service Oriented Archi-tecture ini merepresentasikan sebuah business lo-gic atau automation logic dalam sebuah sistem be-sar. Setiap service memiliki otonomi sendiri yangmembuatnya tidak tergantung satu sama lain. Seti-ap service dapat berkomunikasi satu sama lain me-lalui sebuah protokol yang sudah terstandardisasisehingga memudahkan untuk melakukan integrasiservice baru dan penyusunan ulang kumpulan se-rvice disebabkan proses bisnis yang berubah.

Page 106: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 100

Gambar 4.7: Proses enkapsulasi logic Service Ori-ented Architecture (SOA)

Saat ini, Service Oriented Architecture (SOA) me-rupakan sebuah solusi yang baik untuk permodel-an sistem di perusahaan atau organisasi besar. Se-bab, permodelan ini memiliki banyak kelebihan, di-antaranya:

• Dapat menyatukan berbagai sistem yang me-

Page 107: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 101

miliki platform berbeda, seperti J2EE dan .NET.sebab dengan pendekatan ini, yang pengem-bang akan memilih untuk membangun sebu-ah layer di atas sistem. Sistem tersebut yangdapat saling berkomunikasi dengan pesan yangsudah distandardisasi, misalnya menggunak-an teknologi XML. Dalam sudut pandang Se-rvice Oriented Architecture (SOA), kedua sis-tem itu masing-masingnya akan dianggap se-bagai service.

• Tahan terhadap perubahan. Perusahaan atauorganisasi besar seringkali berubah struktur un-tuk meningkatkan efisiensi dan kinerja. Aki-batnya, perangkat lunak juga terkena imbasuntuk menyesuaikan diri terhadap proses bis-nis yang baru. Permodelan perangkat lunakdengan Service Oriented Architecture (SOA) ak-an mengurangi effort untuk modifikasi perang-kat lunak tersebut. Sebab, karena seluruh lo-gic dari sistem sudah terpartisi secara bersihmenjadi sekumpulan services, yang diperluk-an adalah menyusun ulang seluruh service ter-sebut dan jika perlu menambahkan yang ba-

Page 108: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 102

ru. Hal ini jelas mengurangi biaya.

Web Services seringkali dikaitkan atau bahkan disa-makan dengan Service Oriented Architecture (SOA).Namun sebenarnya keduanya adalah hal yang sa-ngat berbeda. Service Oriented Architecture adalahsebuah konsep untuk pengembangan perangkat lu-nak, sementara Web Services adalah sebuah aplikasiweb yang berinteraksi dengan aplikasi web lainnyauntuk pertukaran data. Pembangunan Service Ori-ented Architecture (SOA) tidak harus menggunak-an Web Services, sebab ada bermacam-macam tek-nologi lain yang memungkinkan, tapi menggunak-an Web Services untuk membangun sebuah sistemService Oriented Architecture (SOA) adalah langkahyang baik (Erl Thomas, 2005).

SOA membagi fungsi-fungsi menjadi unit-unityang berbeda (layanan), yang dapat didistribusik-an melalui suatu jaringan dan dikombinasikan ser-ta digunakan ulang untuk membentuk aplikasi bis-nis. Layanan-layanan ini saling berkomunikasi de-ngan mempertukarkan data antar mereka atau de-ngan mengkoordinasikan aktivitas antara dua ataulebih layanan. Konsep SOA sering dianggap didasa-

Page 109: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 103

ri atau berkembang dari konsep-konsep yang lebihlama dari komputasi terdistribusi dan pemrogram-an modular.

• Web services dibuat diatas konsep SOA.

• Unit dasar dari komunikasi adalah pesannya(bukan operasinya) : Layanan berorientasi pes-an

• Didukung oleh vendor perangkat lunak yangpaling besar.

• Loose coupling lebih menonjol daripada RPC.

Page 110: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 104

Gambar 4.8: Interaksi layer dalam Service-OrientedArchitecture(SOA)

Service-oriented Architecture (SOA) memang me-rupakan arsitektur yang cocok dalam pembuatanweb service. SIM Kemenpora merupakan portal yangdi dalamnya mempunyai sistem yang besar dima-na didalam SIM Kemenpora terdapat fungsi-fungsilayanan data yang dapat dimanfaatkan oleh siapa-

Page 111: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 105

pun. Sehingga dengan menggunakan SOA tentu-nya pembagian fungsi-fungsi layanan lebih teror-ganisir dengan baik. Layanan yang tersedia dapatdidistribusikan dan akan terjadi saling berkomuni-kasi dengan adanya pertukaran data.

4.16 Representational State Tran-sfer (REST)

REST, representational state transfer atau transfer ke-adaan representasi, adalah suatu gaya arsitektur per-angkat lunak untuk untuk pendistibusian sistem hi-permedia seperti WWW. Istilah ini diperkenalkan per-tama kali pada tahun 2000 pada disertasi doktoralRoy Fielding, salah seorang penulis utama spesifi-kasi HTTP. Istilah ini selanjutnya dipergunakan se-cara luas pada komunitas jaringan.

REST secara spesifik merujuk pada suatu kolek-si prinsip-prinsip arsitektur jaringan yang mengga-riskan pendefinisian dan pengalamatan sumber da-ya. Arsitektur REST-style terdiri dari clients dan se-rvers. Client kan memulai permintaan (request) ke

Page 112: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 106

server ; kemudian server akan memproses requestdan memberikan tanggapan (respon) yang cukup(adequate). Request dan respon dibangun seputartransfer sumber daya (resource). Resource dapatberupa setiap konsep yang berarti dan koheren yangdapat dialamatkan. Representasi resource adalahdokumen yang menangkap (capture) keadaan sa-at itu atau keadaan dimaksud dari resource. Pa-da waktu tertentu, suatu client dapat berada padatransisi antara application state atau “at rest”. Sua-tu client pada keadaan “at rest” dapat berinteraksidengan user-nya, namun tidak menghasilkan sua-tu muatan (load) dan tidak mengkonsumsi storageper-client pada kumpulan server atau jaringan. Cli-ent memulai mengirimkan request pada saat telahsiap untuk membuat transisi pada stata baru.

Istilah REST ini sering digunakan dengan long-gar untuk mendeskripsikan semua antarmuka se-derhana yang menyampaikan data dalam domainspesifik melalui HTTP tanpa tambahan lapisan pes-an seperti SOAP atau pelacakan sesi menggunak-an cookie HTTP. Dua pengertian ini dapat menim-bulkan konflik dan juga tumpang tindih. Dimung-kinkan untuk merancang suatu sistem perangkat lu-

Page 113: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 107

nak besar sesuai dengan gaya arsitektur REST Fi-elding tanpa menggunakan HTTP dan tanpa ber-interaksi dengan WWW. Juga dimungkinkan untukmerancang antarmuka XML+HTTP sederhana yangtidak mengikuti prinsip-prinsip REST, tapi sebalik-nya mengikuti model dari RPC (remote procedurecall). Perbedaan penggunaan istilah REST ini cu-kup menyebabkan permasalahan dalam diskusi-diskusiteknis.

Sistem yang mengikuti prinsip REST Fielding se-ring disebut sebagai "RESTful".

• Mengemulasi protokol HTTP protocol denganmembatasi operasi interface: GET, PUT, DELETE(pengertian lihat tabel4.1)

• Interaksi dengan sumberdaya yang menyatak-an daripada pesan atau operasi.

• WSDL 2.0 mendukung binding untuk semuaHTTP yang membutuhkan metode.

Arsitektur RESTful dapat berbasiskan pada pro-tokol Application Layer lainnya jika sudah menye-diakan kaya dan beragam kosakata untuk aplika-

Page 114: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 108

Tabel 4.1: Pengertian dari operasi interface

si berdasarkan pada transfer keadaan (state) rep-resentasi yang berarti. Aplikasi RESTfull akan me-maksimalkan penggunaan dari pra-existing, antarmuka yang well defined, dan kapabilitas built-in la-innya yang disediakan protokol jaringan terpilih, danmeminimalkan penambahan aplikasi baru denganfitur spesik di atasnya.

REST adalah teknik untuk menerapkan web se-rvice dengan menggunakan dokumen XML ditam-bah HTTP standar. Hal tersebut sesuai dengan yangterdapat pada BFDIL dimana BFDIL juga menggu-nakan REST dalam pembuatan web servicenya. Da-lam arsitektur REST, terdapat tiga aspek fundamen-tal yakni:

Page 115: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 109

• Resource (sumber daya). Data dan fungsi di-anggap sumber daya. Resource dapat berupaWeb site, laman HTML, dokumen XML,Webservice, perangkat fisik, dan lain lain.

• Uniform Resource Identifier (URI), digunakanuntuk mengakses resource tersebut dan bia-sanya berupa link (URL) di web. Melalui RESTdapat dilakukan mapping terhadap databaseserver yang ada. Database server itu serbagaibackend dan selanjutnya dengan menggunak-an REST hasil mapping tersebut ditampilkanmelalui protokol HTTP dan diuji cobakan me-lalui web browser.

• Simple Operation.

Hubungan ketiga aspek tersebut digambarkan pa-da gambar 4.9 berikut:

Tujuan-tujuan kunci dari REST meliputi:

• Skalabitas dari interaksi-interaksi komponen

• Generalitas dari antar muka (interface)

• Penggunaan komponen yang saling bebas (in-dependen)

Page 116: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 110

Gambar 4.9: Aspek Fundamental REST

• Intermediasi komponen untuk mereduksi la-ten, menguatkan faktor keamanan, meng-enkapsulasisistem legasi.

Berikut adalah diagram derivasi REST menurut styleconstraint, pada gambar 4.10.

Page 117: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 4. SERVICE SIM DI LINGKUNGAN KEMENPORA 111

Gambar 4.10: Derivasi REST menurut style contra-int

Page 118: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

Bab 5

Penutup

Perkembangan ICT yang begitu tinggi harus diikutipula dengan pengembangan sistem yang memilikikapabilitas untuk mengikuti perkembangan terse-but. Salah satu hal yang menjadi perhatian dalamperkembangan ICT yaitu interoperabilitas. Denganinteroperabilitas yang baik maka akan meningkatk-an efisiensi dan efektivitas dari suatu sistem yangbesar. Hal ini disebabkan karena dengan adanyainteroperabilitas maka satu sistem dengan sistemlainnya dapat berhubungan dalam hal ini dapat ber-tukar data.

112

Page 119: Download Bakuan Format dan Ontologi Data & Interoperabilitas ...

BAB 5. PENUTUP 113

Terdapat beberapa cara untuk mewujudkan halitu seperti menggunakan standar tunggal untuk se-buah sistem. Melalui cara ini seluruh standar harusdilakukan melalui satu bahasa pemograman terten-tu, satu sistem operasi tertentu, satu interkoneksitertentu. Pendekatan seperti ini sangat sulit di ter-apkan karena akan menyebabkan ketergantunganpada vendor atau pengembang tertentu saja ataudengan kata lain membuka peluang monopoli.

Salah satu cara yang efektif untuk mengembangk-an interoperabilitas adalah dengan menggunakanstandar bakuan format dan ontologi data. Melaluicara ini sistem dapat di kembangkan dengan bebastidak terikat dengan bahasa pemograman tertentuataupun os tertentu. Hal yang perlu diperhatikanadalah pendefinisian setiap data di dalam sistemtersebut harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan pendefinisian services harus diinfor-masikan dengan sistem yang lain. Cara inilah yangdinilai paling tepat dan efektif untuk di kembangk-an menjadi sebuah bakuan. Oleh karena itu men-pora menerapkan standar ini untuk mendukung pen-capain interoperabilitas data secara maximal.