Didik Pneumonia
-
Upload
didikwisnu -
Category
Documents
-
view
225 -
download
0
Transcript of Didik Pneumonia
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
1/68
Didik wisnu h
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
2/68
Daftar Singkatan
CAP : community-acquired pneumonia
HCAP : health care-associatedpneumonia
HAP : hospital-acquired pneumonia
VAP : ventilator-associated pneumonia
MDR : multidrug-resistant
MRSA : methicillin-resistant
Staphylococcus aureus CA-MRSA : community-acquired
methicillin-resistant Staphyloccocusaureus
COPD : chronic obstructive pulmonarydisease
IDSA : Infectious Diseases Society ofAmerica
ATS : American Thoracic Society PDPI : Perhimpunan Dokter Spesialis
Paru
ESBL : extended-spectrum -lactamase
MSSA : methicillin-sensitive S. aureus
ARDS : acute respiratory distresssyndrome
CHF : congestive heart failure
ICU : intensive care unit
IL : interleukin
TNF : tumor necrosis factor GC-SF : granulocyte colony-stimulating
factor
PSI : pneumonia severity index
PORT : pneumonia patient outcomesresearch team
MIC : minimal inhibitory concentration
ET : endotracheal tube
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
3/68
Definisi
Infeksi pada parenkim paru.
Klasifikasi
PneumoniaHCAP
VAP
HAP
CAP
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
4/68
Patofisiologi
Merupakan hasil dari proliferasi patogen
dan respon pejamu.
Pertahanan pejamu:
Mekanik.
Makrofag.
Bila kapasitas makrofag tidak lagi mampu
melawan patogen manifestasi
pneumonia.
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
5/68
Patogen
Makrofag
IL-1
TNF
IL-8
GCS
F
Demam
Lekositosis +
sekresi
purulen
Kapiler
alveoli
bocor
Rales
Hemoptisis
InfiltratHipoksemia
Reaksi
Inflamasi
Alkalosis
respiratorikBronkospasme
Sesak nafas
Aspirasi
Inhalasi
Perluasan infeksi
Hematogen
Manifest
asi Klinis
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
6/68
Kebocoran pada alveoli
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
7/68
Patologi
Perubahan patologi
Edema fase awal
Red hepatization
Gray hepatization
Resolution
Pola patologi
Lobaris sering pada CAP
Bronchopneumonia sering pada
nosokomial
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
8/68
Community Acquired Pneumonia
(CAP)
Etiologi.
Epidemiologi.
Manifestasi klinis.
Diagnosis: Klinis.
Etiologis.
Terapi. Prognosis.
Pencegahan.
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
9/68
Etiologi
Tipikal: S. pneumoniae, Haemophillus influenzae, S.
aureus, dan
Gram negatif: Klebsiella pneumoniae,
Pseudomonas aeruginosa. Atipikal (tidak bisa dikultur dengan media
standar atau dilakukan pengecatan Gram): Mycoplasma pneumoniae, Chlamydophila
pneumoniae, Legionella spp., dan Virus: influenza, adenovirus, respiratory syncytial
viruses (RSVs).
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
10/68
Epidemiologi
Faktor Kemungkinan patogen
Alkoholisme Streptococcus pneumoniae, oral
anaerobs, Klebsiella pneumoniae,
Acinetobacter spp., Mycobacterium
tuberculosis
COPD dan/ merokok Haemophilus influenzae, Pseudomonas
aeruginosa, Legionella spp., S.
pneumoniae, Moxarella catarrhalis,
Chlamydophila pneumoniae
Penyakit paru struktural (mis.,
bronkiektasis)
P. aeruginosa, Burkholderia cepacia,
Staphylococcus aureusDemensia, stroke, penurunan kesadaran Oral anaerobs, bakteri enterik gram-
negatif
Abses paru CA-MRSA, anaerobs oral, jamur endemik,
M. tuberculosis, mycobacterial atipikal
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
11/68
Epidemiologi
Faktor Kemungkinan patogen
Perjalanan ke Ohio atau lembah sungai St.
Lawrence
Histoplasma capsulatum
Perjalanan ke AS bagian Tenggara Hantavirus, Coccidioides spp.
Perjalanan ke Asia Tenggara Burkholderia pseudomallei, virus fluburung
Tinggal di hotel atau perahu pesiar 2
minggu sebelumnya
Legionella spp.
Aktifitas influenza lokal Virus influenza, S. pneumoniae, S. aureus
Paparan terhadap kelelawar atau burung H. capsulatum
Paparan terhadap burung Chlamydophila psittaci
Paparan terhadap kelinci Francisella tularensis
Paparan terhadap biri-biri, kambing,
kucing
Coxiella burnetti
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
12/68
Manifestasi Klinis
Keluhan: Demam, dengan respon takikardi, menggigil
dan/ berkeringat dan batuk tidak produktifatau produktif dengan sputum mukoid,
purulen, atau dengan bercak darah. Sesak nafas.
Nyeri pleuritik.
20 % penderita mengalami gejalagastrointestinal seperti mual, muntah,dan/atau diare.
Kelelahan, sakit kepala, mialgia, dan artralgia.
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
13/68
Manifestasi Klinis
Tanda (sesuai dengan derajat konsolidasi
dan ada tidaknya efusi pleura):
Peningkatan laju respirasi dan penggunaan
otot tambahan.
Peningkatan atau penurunan fremitus taktil,
perkusi redup hingga pekak.
Ronchi, suara nafas bronkial, pleural frictionrub.
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
14/68
Diagnosis
Bila berhadapan dengan kemungkinan
CAP, dokter harus menjawab dua
pertanyaan: Apakah ini pneumonia, dan,
bila ya, apakah etiologinya?
Pertanyaan pertama umumnya dijawab
dengan metode klinis dan radiologis,
sementara pertanyaan berikutnya denganbantuan laboratorium.
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
15/68
Diagnosis Klinis
Diagnosis banding: dapat berupa infeksi
ataupun noninfeksi:
Bronkitis akut, eksaserbasi akut dari bronkitis
kronik, gagal jantung, emboli paru,pneumonitis radiasi.
Pemeriksaan fisik memiliki sensitifitas 58%
dan spesifisitas 67% perlu radiografiparu.
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
16/68
Diagnosis Etiologis
Pengecatan Gram dan kultur sputum.
Kultur darah.
Tes antigen. Polymerase chain reaction.
Serologi. Peningkatan titer 4 kali lipat
antibodi spesifik IgM diantara fase akutdan penyembuhan merupakan diagnostik
pada patogen yang dicari.
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
17/68
Terapi
Tempat perawatan.
Resistensi. S. pneumonia (perubahan DNA, transformasi
alamiah, atau mutasi gen). Sensitif bila MIC 0.06g/mL, intermediate bila MIC antara 0.11.0g/mL, resisten bila MIC 2 g/mL.
CA-MRSA (mutasi gen).
Baksil Gram negatif. Manajemen awal antibiotika. (IDSA,ATS)
Perhatian umum.
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
18/68
Tempat Perawatan
SkorPneumonia Severity Index (PSI) Kelas 1 dan 2 rawat jalan.
Kelas 3 ruang observasi.
Kelas 4 dan 5
rawat inap. Kriteria CURB-65 (Confusion, Urea,
Respiratory rate, Blood pressure, danumur 65 tahun)
Skor 0 rawat jalan. Skor 2 rawat inap.
Skor 3 ICU.
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
19/68
Rawat Jalan
Sebelumnya sehat dan tidak mendapat
antibiotika 3 bulan sebelumnya
Makrolid:
Clarithromycin 500 mg PO bid atau azithromycin
500 mg PO sekali, selanjutnya 250 mg od, atau:
Doxyxycline 100 mg PO bid
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
20/68
Rawat Jalan + Komorbiditas
Komorbiditas atau mendapat antibiotika 3bulan sebelumnya:
Fluoroquinolone:
Moxifloxacin 400 mg PO od, Gemifloxacin 320 mg PO od,
Levofloxacin 750 mg PO od, atau
-lactam:
Amoxicillin 1 g tid atau amoxicillin/clavulanate 2 gbid, alternatif: ceftriaxone 12 g IV od,cefpodoxime 200 mg PO bid, cefuroxime 500 mgbid ditambah makrolid
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
21/68
Rawat Inap, Non-ICU
Fluoroquinolone:
Moxifloxacin 400 mg PO atau IV od,
Gemifloxacin 320 mg PO od,
Levofloxacin 750 mg PO atau IV od
-lactam (ditambah makrolid)
Cefotaxime 12 g IV q8h,
Ceftriaxone 12 g IV od,Ampicillin 12 g IV q46h,
Ertapenem 1 g IV od
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
22/68
Rawat Inap, ICU
-lactam:
Cefotaxime 12 g IV q8h,
Ceftriaxone 2 g IV od,
Ampicillin-sulbactam 2 g IV q8h, ditambah:
Azithromycin atau fluoroquinolone
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
23/68
Dugaan Pseudomonas
-lactam (ditambah ciprofloxacin 400 mg IVq12h atau levofloxacin 750 mg IV od: Piperacillin/tazobactam 4,5 g IV q6h,
Cefepime 12 g IV q12h,
Imipenem 500 mg IV q6h
-lactam seperti diatas ditambahaminoglikosida:Amikacin 15 mg/kg od atau
Tobramycin 1,7 mg/kg od dan azithromycin
-lactam seperti diatas + aminoglikosida +fluroquinolone
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
24/68
Dugaan CA-MRSA
Tambahkan:
Linezolid 600 mg IV q12h atau
Vancomycin 1 g IV q12h
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
25/68
Komorbiditas
Peyakit jantung, paru, hati, atau ginjal
kronik
Diabetes mellitus;
Alcoholism
Keganasan
asplenia Kondisi imunosupresif atau pengunaan
obat imunosupresif
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
26/68
Perhatian Umum
Tidak ada perbaikan (evaluasi 3 hari) Apakah mungkin bukan infeksi?
Bila infeksi, apakah sasaran patogen tepat?
Apakah ini suatu superinfeksi dengan patogen nosokomial baru?
Komplikasi Gagal nafas
Syok dan kegagalan multi organ
Bleeding diathesis
Eksasebasi kondisi komorbid
Follow-Up
Demam + lekositosis membaik 24 hari Radiografi toraks 412 minggu menjadi bersih
Radiografi ulangan 46 minggu setelah keluar rumah sakit
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
27/68
Prognosis
Umur pasien
Pasien muda tanpa komorbiditas, biasanya
sembuh setelah 2 minggu.
Komorbiditas
Tempat perawatan
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
28/68
Pencegahan
Vaksinasi untuk influenza dan
pneumococcal.
Kemoprofilaksis dengan oseltamivir atau
zanamivir selama 2 minggu.
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
29/68
Health Care-Associated Pneumonia
(HCAP)
Ventilator-Associated Pneumonia (VAP)
Hospital-Acquired Pneumonia (HAP)
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
30/68
VAP
Etiologi
Epidemiologi + Mekanisme Patogenik
Manifestasi klinis Diagnosis
Terapi
Prognosis Pencegahan
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
31/68
Etiologi
Patogen Non-MDR Patogen MDR
Streptococcus pneumoniae Pseudomonas aeruginosa
Streptococcus spp. Lain MRSA
Haemophilus influenzae Acinetobacter spp.
MSSA Antibiotic-resistant Enterobacteriaceae
Antibiotic-sensitive Enterobacteriaceae Enterobacter spp.
Escheria coli ESBL-positive strains
Klebsiella pneumoniae Klebsiella spp.
Proteus spp. Legionella pneumophila
Enterobacter spp. Burkholderia cepacia
Serratia marcescens Aspergillus spp.
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
32/68
Epidemiologi
652 kasus per 100 pasien dengan
ventilator.
Tiga faktor penting dalam patogenesis
VAP:
Kolonisasi di orofaring oleh mikroorganisme
patogen
Aspirasi dari mikroorganisme tersebut di ataske saluran nafas bagian bawah
Sistem imunitas yang terganggu pada pejamu
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
33/68
Mekanisme Patogenik dan
Strategi Pencegahannya
Mekanisme
Patogenik
Strategi pencegahan
Kolonisasi orofarinng
Eliminasi flora normal Hindari AB berkepanjangan
Aspirasi saat intubasi Antibiotika profilaksis jangka pendek
Refluks esofagus Feeding enteral post postpyloric
Peningkatan jumlah
kuman di lambung
Hindari perdarahan saluran cerna
Infeksi silang Cuci tangan
Aspirasi jumlah besar Intubasi endotrakeal; hindari
penenang; dekompresi obstruksi
usus halus
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
34/68
Mekanisme
Patogenik
Strategi pencegahan
Mikroaspirasi
Intubasi endotrakeal Hindari AB berkepanjangan
Ventilasi berkepanjangan Antibiotika profilaksis jangka pendek
Fungsi menelan
terganggu
Feeding enteral post postpyloric
Sekret terkumpul
disekitar pipa
endotrakeal
Naikkan sandaran kepala; aspirasi
berskesinambungan; hindari
reintubasi
Gangguan sistem umum Kontrol gula darah ketat,
menurunkan ambang transfusi Hb,
nutrisi parenteral khusus
Mekanisme Patogenik dan
Strategi Pencehannya
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
35/68
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
36/68
Manifestasi Klinis
Secara umum sama dengan pneumonia
lain: demam, lekositosis, peningkatan
sekresi saluran nafas, konsolidasi pada
pemeriksaan fisik, gambaran radiologisbaru atau berubah dari sebelumnya
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
37/68
Diagnosis
Kesulitan diagnosis klinis karena:
Kolonisasi pada trakea pada pasien dengan
ET
Penyebab beragam gambaran infiltrat padapasien dengan ventilator
Tingginya penyebab lain demam pada pasien
kritis Diagnosis banding:
Edema paru atipikal, kontusi paru,
pneumonitis hipersensitifitas,ARDS, emboli
aru
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
38/68
Demam dan/ atau Lekositosis pada
Pasien dengan Ventilator
Diare terkait antibiotika
Sinusitis
Infeksi saluran kemih Pancreatitis
Demam karena obat
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
39/68
Pendekatan Diagnosis
Kultur-kuantitatif
Membedakan kolonisasi dengan infeksi
sesungguhnya
Semakin ke distal, semakin spesifik; tapisemakin tidak sensitif
Pendekatan Klinis
Menggunakan CPIS (Clinical PulmonaryInfection Score)
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
40/68
Clinical Pulmonary Infection Score
(CPIS)
Kriteria Skor
Demam
38,5 tapi 38,9 1
>39 atau 50% 1 (tambahan)
Oksigenasi (mmHg)
PaO2/FIO2
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
41/68
Terapi Empirik HCAP
Tanpa faktor resiko patogen MDR
Ceftriaxone (2 g IV q24h) atau
Moxifloxacin (400 mg IV q24h), ciprofloxacin
(400 mg IV q8h), atau levofloxacin (750 mg IVq24h) atau
Ampicillin/sulbactam (3 g IV q6h) atau
Ertapenem (1 g IV q24h)
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
42/68
Terapi Empirik HCAP Lanj.
Pasien dengan faktor resiko patogen MDR Golongan -laktam:
Ceftazidime (2 g IV q8h) atau cefepime (2 g IV q812h) atau
Piperacillin/tazobactam (4,5 g IV q6h), imipenem (500mg IV q6h atau 1 g IV q8h), atau meropenem (1 g IVq8h) ditambah
Agen aktif melawan patogen Gram negatif: Gentamicin atau tobramycin (7 mg/kg IV q24h) atau
amikacin (20 mg/kg IV q24h) atau
Ciprofloxacin (400 mg IV q8h) atau levofloxacin (750mg IV q24h) ditambah
Agen aktif melawan patogen Gram positif: Linezolid (600 mg IV q12h) atau
Vancomycin (15 mg/kg, hingga 1 g IV, q12h)
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
43/68
Resistensi
Sering pada penggunaan -laktam,
khususnya golongan sefalosporin
P. aeruginosa menunjukkan kemampuan
untuk membangun resistensi kepada
semua antibiotika yang rutin digunakan.
Acinetobacter, Stenotrophomonas
maltophilia, dan Burkholderia cepaciaresisten terhadap terapi empirik.
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
44/68
Pengobatan Spesifik
Pada pasien dengan resiko MDR, dapat
digunakan obat tunggal
Terapi kombinasi spesifik untuk infeksi
Pseudomonas tidak lebih baik daripada
monoterapi diperlukan obat yang lebih
baik
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
45/68
Kegagalan
40% kegagalan terapi infeksi MRSA yang
diobati dengan vancomycin
VAP dikarenakan Pseudomonas memiliki
kegagalan 50%, apapun rejimen yang
digunakan.
Terapi yang kurang tepat dapat dikurangi
dengan menggunakan triple-drug sepertipada tabel terapi empirik.
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
46/68
Komplikasi
Sepsis, syok sepsis, kematian
Perpanjangan penggunaan ventilator
perpanjangan tinggal di ICU dan RS
semakin besar biaya
Hemoragik paru (pada P. aeruginosa)
Status katabolik penurunan masa otot,
debilitasi ketidakmampuan berfungsi
mandiri pada pasien
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
47/68
Follow Up
Bila ada perbaikan klinis, umumnya
terlihat 4872 jam setelah pemberian
antibiotika
Seringkali gambaran radiologis justru
memburuk pada terapi awal kurang
mendukung untuk menilai respon
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
48/68
Prognosis
Mortalitas mencapai 5070%
Banyak pasien memiliki penyakit dasar
lain penyebab kematian meskipun tidak
terjadi VAP
Pneumonia karena patogen tertentu (mis.,
S. maltophilia) merupakan tanda buruknya
sistem imun kematian
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
49/68
Pencegahan
Menghindari intubasi entotracheal atau
memperpendek pemakaian
Menegakkan sandaran kepala diatas 30
Kontrol infeksi di tempat pelayanan
H it l A i d P i
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
50/68
Hospital-Acquired Pneumonia
(HAP)
Kurang diteliti, namun mirip dengan VAP.
Beda utama dengan VAP adalah tingginya
angka patogen non-MDR dan imunitas
lebih baik pada HAP.
Satu-satunya patogen yang umum pada
non-VAP bercirikan anaerob.
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
51/68
Hasil pemeriksaan sputum (Medan, Jakarta,Surabaya, Malang, Makasar)
Klebsiella pneumoniae 45,18%
Streptococcus pneumoniae 14,04%
Streptococcus viridans 9,21% Staphyloccocus aureus 9%
Pseudomonas aeruginosa 8,56%
Streptococcus haemoliticus 7,89%
Enterobacter 5,26% Pseudomonas spp 0,9%
Pneumonia Komuniti: Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan di Indonesia, 2003
K it i R t I
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
52/68
Kriteria Rawat Inap
(PDPI)
1. SkorPORT >70
2. Bila skor PORT 70, perlu rawat inapbila:
a) Frekuensi nafas >30 /menitb) PaO2/FiO2 2 lobuse) Tekanan sistolik
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
53/68
Ruang Intensif
(PDPI)
1 dari 2 tanda tertentu (membutuhkan
ventilator dan vasopresor >4 jam), atau
2 dari 3 gejala minor (tekanan sistolik
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
54/68
TERAPI EMPIRIS
PDPI
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
55/68
Rawat Jalan
Tanpa faktor modifikasi: Golongan -lactam, atau
-lactam + anti -lactamase
Dengan faktor modifikasi: Golongan -lactam + anti -lactamase, atau
Fluorokuinolon respirasi (levofloksasin,moksifloksasin, gatifloksasin)
Bila dicurigai pneumonia atipikal: Makrolid baru (roksitromisin, klaritromisin,
azitromisin)
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
56/68
Rawat Inap
Tanpa faktor modifikasi: Golongan -laktam atau -laktam + anti -laktamase
IV, atau
Sefalosporin generasi ke-2, generasi ke-3 IV, atau
Fluorokuinolon respirasi IV
Dengan faktor modifikasi: Sefalosporin generasi ke-2, generasi ke-3 IV, atau
Fluorokuinolon respirasi IV
Bila dicurigai disertai infeksi bakteri atipikal,ditambahkan makrolid baru
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
57/68
Rawat Intensif
Tanpa faktor resiko infeksi pseudomonas Sefalosporin generasi ke-3 non pseudomonas IV
+ makrolid baru, atau fluorokuinolon respirasi IV
Dengan faktor modifikasi
Sefalosporin anti pseudomonas IV ataukarbapenem IV + fluorokuinolon antipseudomonas (siprofloksasin) IV atauaminoglikosida IV
Bila dicurigai disertai infeksi bakteri atipikal Sefalosporin anti pseudomonas IV ataukarbapenem IV + aminoglikosida IV + makrolidbaru atau fluorokuinolon respirasi IV
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
58/68
Faktor Modifikasi
Pneumokokus resisten terhadap penisilin Umur >65 tahun
Memakai obat golongan -laktam tiga bulan terakhir
Pecandu alkohol
Penyakit gangguan kekebalan
Penyakit penyerta yang multipel
Bakteri enterik Gram negatif Penghuni rumah jompo
Penyakit dasar kelainan jantung paru
Kelainan penyakit yang multipel
Riwayat pengobatan antibiotika
Pseudomonas aeruginosa Bronkiektasis Kortikosteroid >10 mg/hari
Antibiotika spektrum luas >7 hari pada bulan terakhir
Gizi kurang
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
59/68
Pola Infiltrat
Pola Kemungkinan Penyebab
Lobar S. pneumo, Kleb, H. flu, GN
Patchy (bercak) Atypicals, viral, Legionella
Interstisial Viral, PCP, Legionella
Kavitas Anaerobes, Kleb, TB, S. aureus, fungiEfusi masif Staph, anaerobes, Kleb
P i S it I d
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
60/68
Pneumonia Severity Index
(PSI)
Step 1 Presence of:
Over 50 years of age (Yes/No)
Altered mental status (Yes/No)
Pulse 125/minute
Respiratory rate >30/minute
Systolic blood pressure
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
61/68
PSI
Step 2 Demografi
If Male (+Age (yr))
If Female (+Age (yr) 10)
Nursing home resident (+10)
Comorbidity Neoplastic disease (+30)
Liver disease (+20)
Congestive heart failure (+10) Cerebrovascular disease (+10)
Renal disease (+10)
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
62/68
PSI
Step 2
Physical Exam Findings
Altered mental status (+20)
Pulse 125/minute (+20) Respiratory rate >30/minute (+20)
Systolic blood pressure
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
63/68
PSI
Step 2
Lab and Radiographic Findings
Arterial pH
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
64/68
PSI - Kriteria
130 = Risk Class V (PORT 27.0%)
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
65/68
CAP
Community-acquired pneumonia isdiagnosed outside of the hospital or isdiagnosed within 48 hours after admission tothe hospital in a patient who has not been
hospitalized in an acute care hospital for 2 ormore days within 90 days of the infection; orhas resided in a long-term care facility; or hasreceived intravenous antimicrobial therapy,chemotherapy, or wound care within the 30days prior to the current infection; or hasattended a hospital or hemodialysis clinic.
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
66/68
HAP
Occurs more than 48 hours afteradmission to the hospital and excludesany infection present at the time ofadmission.
At least two of the following: fever, cough,leukocytosis, purulent sputum.
New or progressive parenchymal infiltrate
on chest radiograph. Especially common in patients requiringintensive care or mechanical ventilation.
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
67/68
Gambaran kavitas + efusi pleura pada infeksi oleh Pseudomonas
-
7/23/2019 Didik Pneumonia
68/68