Didik Pneumonia

download Didik Pneumonia

of 68

Transcript of Didik Pneumonia

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    1/68

    Didik wisnu h

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    2/68

    Daftar Singkatan

    CAP : community-acquired pneumonia

    HCAP : health care-associatedpneumonia

    HAP : hospital-acquired pneumonia

    VAP : ventilator-associated pneumonia

    MDR : multidrug-resistant

    MRSA : methicillin-resistant

    Staphylococcus aureus CA-MRSA : community-acquired

    methicillin-resistant Staphyloccocusaureus

    COPD : chronic obstructive pulmonarydisease

    IDSA : Infectious Diseases Society ofAmerica

    ATS : American Thoracic Society PDPI : Perhimpunan Dokter Spesialis

    Paru

    ESBL : extended-spectrum -lactamase

    MSSA : methicillin-sensitive S. aureus

    ARDS : acute respiratory distresssyndrome

    CHF : congestive heart failure

    ICU : intensive care unit

    IL : interleukin

    TNF : tumor necrosis factor GC-SF : granulocyte colony-stimulating

    factor

    PSI : pneumonia severity index

    PORT : pneumonia patient outcomesresearch team

    MIC : minimal inhibitory concentration

    ET : endotracheal tube

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    3/68

    Definisi

    Infeksi pada parenkim paru.

    Klasifikasi

    PneumoniaHCAP

    VAP

    HAP

    CAP

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    4/68

    Patofisiologi

    Merupakan hasil dari proliferasi patogen

    dan respon pejamu.

    Pertahanan pejamu:

    Mekanik.

    Makrofag.

    Bila kapasitas makrofag tidak lagi mampu

    melawan patogen manifestasi

    pneumonia.

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    5/68

    Patogen

    Makrofag

    IL-1

    TNF

    IL-8

    GCS

    F

    Demam

    Lekositosis +

    sekresi

    purulen

    Kapiler

    alveoli

    bocor

    Rales

    Hemoptisis

    InfiltratHipoksemia

    Reaksi

    Inflamasi

    Alkalosis

    respiratorikBronkospasme

    Sesak nafas

    Aspirasi

    Inhalasi

    Perluasan infeksi

    Hematogen

    Manifest

    asi Klinis

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    6/68

    Kebocoran pada alveoli

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    7/68

    Patologi

    Perubahan patologi

    Edema fase awal

    Red hepatization

    Gray hepatization

    Resolution

    Pola patologi

    Lobaris sering pada CAP

    Bronchopneumonia sering pada

    nosokomial

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    8/68

    Community Acquired Pneumonia

    (CAP)

    Etiologi.

    Epidemiologi.

    Manifestasi klinis.

    Diagnosis: Klinis.

    Etiologis.

    Terapi. Prognosis.

    Pencegahan.

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    9/68

    Etiologi

    Tipikal: S. pneumoniae, Haemophillus influenzae, S.

    aureus, dan

    Gram negatif: Klebsiella pneumoniae,

    Pseudomonas aeruginosa. Atipikal (tidak bisa dikultur dengan media

    standar atau dilakukan pengecatan Gram): Mycoplasma pneumoniae, Chlamydophila

    pneumoniae, Legionella spp., dan Virus: influenza, adenovirus, respiratory syncytial

    viruses (RSVs).

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    10/68

    Epidemiologi

    Faktor Kemungkinan patogen

    Alkoholisme Streptococcus pneumoniae, oral

    anaerobs, Klebsiella pneumoniae,

    Acinetobacter spp., Mycobacterium

    tuberculosis

    COPD dan/ merokok Haemophilus influenzae, Pseudomonas

    aeruginosa, Legionella spp., S.

    pneumoniae, Moxarella catarrhalis,

    Chlamydophila pneumoniae

    Penyakit paru struktural (mis.,

    bronkiektasis)

    P. aeruginosa, Burkholderia cepacia,

    Staphylococcus aureusDemensia, stroke, penurunan kesadaran Oral anaerobs, bakteri enterik gram-

    negatif

    Abses paru CA-MRSA, anaerobs oral, jamur endemik,

    M. tuberculosis, mycobacterial atipikal

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    11/68

    Epidemiologi

    Faktor Kemungkinan patogen

    Perjalanan ke Ohio atau lembah sungai St.

    Lawrence

    Histoplasma capsulatum

    Perjalanan ke AS bagian Tenggara Hantavirus, Coccidioides spp.

    Perjalanan ke Asia Tenggara Burkholderia pseudomallei, virus fluburung

    Tinggal di hotel atau perahu pesiar 2

    minggu sebelumnya

    Legionella spp.

    Aktifitas influenza lokal Virus influenza, S. pneumoniae, S. aureus

    Paparan terhadap kelelawar atau burung H. capsulatum

    Paparan terhadap burung Chlamydophila psittaci

    Paparan terhadap kelinci Francisella tularensis

    Paparan terhadap biri-biri, kambing,

    kucing

    Coxiella burnetti

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    12/68

    Manifestasi Klinis

    Keluhan: Demam, dengan respon takikardi, menggigil

    dan/ berkeringat dan batuk tidak produktifatau produktif dengan sputum mukoid,

    purulen, atau dengan bercak darah. Sesak nafas.

    Nyeri pleuritik.

    20 % penderita mengalami gejalagastrointestinal seperti mual, muntah,dan/atau diare.

    Kelelahan, sakit kepala, mialgia, dan artralgia.

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    13/68

    Manifestasi Klinis

    Tanda (sesuai dengan derajat konsolidasi

    dan ada tidaknya efusi pleura):

    Peningkatan laju respirasi dan penggunaan

    otot tambahan.

    Peningkatan atau penurunan fremitus taktil,

    perkusi redup hingga pekak.

    Ronchi, suara nafas bronkial, pleural frictionrub.

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    14/68

    Diagnosis

    Bila berhadapan dengan kemungkinan

    CAP, dokter harus menjawab dua

    pertanyaan: Apakah ini pneumonia, dan,

    bila ya, apakah etiologinya?

    Pertanyaan pertama umumnya dijawab

    dengan metode klinis dan radiologis,

    sementara pertanyaan berikutnya denganbantuan laboratorium.

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    15/68

    Diagnosis Klinis

    Diagnosis banding: dapat berupa infeksi

    ataupun noninfeksi:

    Bronkitis akut, eksaserbasi akut dari bronkitis

    kronik, gagal jantung, emboli paru,pneumonitis radiasi.

    Pemeriksaan fisik memiliki sensitifitas 58%

    dan spesifisitas 67% perlu radiografiparu.

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    16/68

    Diagnosis Etiologis

    Pengecatan Gram dan kultur sputum.

    Kultur darah.

    Tes antigen. Polymerase chain reaction.

    Serologi. Peningkatan titer 4 kali lipat

    antibodi spesifik IgM diantara fase akutdan penyembuhan merupakan diagnostik

    pada patogen yang dicari.

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    17/68

    Terapi

    Tempat perawatan.

    Resistensi. S. pneumonia (perubahan DNA, transformasi

    alamiah, atau mutasi gen). Sensitif bila MIC 0.06g/mL, intermediate bila MIC antara 0.11.0g/mL, resisten bila MIC 2 g/mL.

    CA-MRSA (mutasi gen).

    Baksil Gram negatif. Manajemen awal antibiotika. (IDSA,ATS)

    Perhatian umum.

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    18/68

    Tempat Perawatan

    SkorPneumonia Severity Index (PSI) Kelas 1 dan 2 rawat jalan.

    Kelas 3 ruang observasi.

    Kelas 4 dan 5

    rawat inap. Kriteria CURB-65 (Confusion, Urea,

    Respiratory rate, Blood pressure, danumur 65 tahun)

    Skor 0 rawat jalan. Skor 2 rawat inap.

    Skor 3 ICU.

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    19/68

    Rawat Jalan

    Sebelumnya sehat dan tidak mendapat

    antibiotika 3 bulan sebelumnya

    Makrolid:

    Clarithromycin 500 mg PO bid atau azithromycin

    500 mg PO sekali, selanjutnya 250 mg od, atau:

    Doxyxycline 100 mg PO bid

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    20/68

    Rawat Jalan + Komorbiditas

    Komorbiditas atau mendapat antibiotika 3bulan sebelumnya:

    Fluoroquinolone:

    Moxifloxacin 400 mg PO od, Gemifloxacin 320 mg PO od,

    Levofloxacin 750 mg PO od, atau

    -lactam:

    Amoxicillin 1 g tid atau amoxicillin/clavulanate 2 gbid, alternatif: ceftriaxone 12 g IV od,cefpodoxime 200 mg PO bid, cefuroxime 500 mgbid ditambah makrolid

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    21/68

    Rawat Inap, Non-ICU

    Fluoroquinolone:

    Moxifloxacin 400 mg PO atau IV od,

    Gemifloxacin 320 mg PO od,

    Levofloxacin 750 mg PO atau IV od

    -lactam (ditambah makrolid)

    Cefotaxime 12 g IV q8h,

    Ceftriaxone 12 g IV od,Ampicillin 12 g IV q46h,

    Ertapenem 1 g IV od

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    22/68

    Rawat Inap, ICU

    -lactam:

    Cefotaxime 12 g IV q8h,

    Ceftriaxone 2 g IV od,

    Ampicillin-sulbactam 2 g IV q8h, ditambah:

    Azithromycin atau fluoroquinolone

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    23/68

    Dugaan Pseudomonas

    -lactam (ditambah ciprofloxacin 400 mg IVq12h atau levofloxacin 750 mg IV od: Piperacillin/tazobactam 4,5 g IV q6h,

    Cefepime 12 g IV q12h,

    Imipenem 500 mg IV q6h

    -lactam seperti diatas ditambahaminoglikosida:Amikacin 15 mg/kg od atau

    Tobramycin 1,7 mg/kg od dan azithromycin

    -lactam seperti diatas + aminoglikosida +fluroquinolone

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    24/68

    Dugaan CA-MRSA

    Tambahkan:

    Linezolid 600 mg IV q12h atau

    Vancomycin 1 g IV q12h

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    25/68

    Komorbiditas

    Peyakit jantung, paru, hati, atau ginjal

    kronik

    Diabetes mellitus;

    Alcoholism

    Keganasan

    asplenia Kondisi imunosupresif atau pengunaan

    obat imunosupresif

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    26/68

    Perhatian Umum

    Tidak ada perbaikan (evaluasi 3 hari) Apakah mungkin bukan infeksi?

    Bila infeksi, apakah sasaran patogen tepat?

    Apakah ini suatu superinfeksi dengan patogen nosokomial baru?

    Komplikasi Gagal nafas

    Syok dan kegagalan multi organ

    Bleeding diathesis

    Eksasebasi kondisi komorbid

    Follow-Up

    Demam + lekositosis membaik 24 hari Radiografi toraks 412 minggu menjadi bersih

    Radiografi ulangan 46 minggu setelah keluar rumah sakit

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    27/68

    Prognosis

    Umur pasien

    Pasien muda tanpa komorbiditas, biasanya

    sembuh setelah 2 minggu.

    Komorbiditas

    Tempat perawatan

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    28/68

    Pencegahan

    Vaksinasi untuk influenza dan

    pneumococcal.

    Kemoprofilaksis dengan oseltamivir atau

    zanamivir selama 2 minggu.

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    29/68

    Health Care-Associated Pneumonia

    (HCAP)

    Ventilator-Associated Pneumonia (VAP)

    Hospital-Acquired Pneumonia (HAP)

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    30/68

    VAP

    Etiologi

    Epidemiologi + Mekanisme Patogenik

    Manifestasi klinis Diagnosis

    Terapi

    Prognosis Pencegahan

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    31/68

    Etiologi

    Patogen Non-MDR Patogen MDR

    Streptococcus pneumoniae Pseudomonas aeruginosa

    Streptococcus spp. Lain MRSA

    Haemophilus influenzae Acinetobacter spp.

    MSSA Antibiotic-resistant Enterobacteriaceae

    Antibiotic-sensitive Enterobacteriaceae Enterobacter spp.

    Escheria coli ESBL-positive strains

    Klebsiella pneumoniae Klebsiella spp.

    Proteus spp. Legionella pneumophila

    Enterobacter spp. Burkholderia cepacia

    Serratia marcescens Aspergillus spp.

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    32/68

    Epidemiologi

    652 kasus per 100 pasien dengan

    ventilator.

    Tiga faktor penting dalam patogenesis

    VAP:

    Kolonisasi di orofaring oleh mikroorganisme

    patogen

    Aspirasi dari mikroorganisme tersebut di ataske saluran nafas bagian bawah

    Sistem imunitas yang terganggu pada pejamu

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    33/68

    Mekanisme Patogenik dan

    Strategi Pencegahannya

    Mekanisme

    Patogenik

    Strategi pencegahan

    Kolonisasi orofarinng

    Eliminasi flora normal Hindari AB berkepanjangan

    Aspirasi saat intubasi Antibiotika profilaksis jangka pendek

    Refluks esofagus Feeding enteral post postpyloric

    Peningkatan jumlah

    kuman di lambung

    Hindari perdarahan saluran cerna

    Infeksi silang Cuci tangan

    Aspirasi jumlah besar Intubasi endotrakeal; hindari

    penenang; dekompresi obstruksi

    usus halus

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    34/68

    Mekanisme

    Patogenik

    Strategi pencegahan

    Mikroaspirasi

    Intubasi endotrakeal Hindari AB berkepanjangan

    Ventilasi berkepanjangan Antibiotika profilaksis jangka pendek

    Fungsi menelan

    terganggu

    Feeding enteral post postpyloric

    Sekret terkumpul

    disekitar pipa

    endotrakeal

    Naikkan sandaran kepala; aspirasi

    berskesinambungan; hindari

    reintubasi

    Gangguan sistem umum Kontrol gula darah ketat,

    menurunkan ambang transfusi Hb,

    nutrisi parenteral khusus

    Mekanisme Patogenik dan

    Strategi Pencehannya

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    35/68

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    36/68

    Manifestasi Klinis

    Secara umum sama dengan pneumonia

    lain: demam, lekositosis, peningkatan

    sekresi saluran nafas, konsolidasi pada

    pemeriksaan fisik, gambaran radiologisbaru atau berubah dari sebelumnya

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    37/68

    Diagnosis

    Kesulitan diagnosis klinis karena:

    Kolonisasi pada trakea pada pasien dengan

    ET

    Penyebab beragam gambaran infiltrat padapasien dengan ventilator

    Tingginya penyebab lain demam pada pasien

    kritis Diagnosis banding:

    Edema paru atipikal, kontusi paru,

    pneumonitis hipersensitifitas,ARDS, emboli

    aru

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    38/68

    Demam dan/ atau Lekositosis pada

    Pasien dengan Ventilator

    Diare terkait antibiotika

    Sinusitis

    Infeksi saluran kemih Pancreatitis

    Demam karena obat

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    39/68

    Pendekatan Diagnosis

    Kultur-kuantitatif

    Membedakan kolonisasi dengan infeksi

    sesungguhnya

    Semakin ke distal, semakin spesifik; tapisemakin tidak sensitif

    Pendekatan Klinis

    Menggunakan CPIS (Clinical PulmonaryInfection Score)

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    40/68

    Clinical Pulmonary Infection Score

    (CPIS)

    Kriteria Skor

    Demam

    38,5 tapi 38,9 1

    >39 atau 50% 1 (tambahan)

    Oksigenasi (mmHg)

    PaO2/FIO2

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    41/68

    Terapi Empirik HCAP

    Tanpa faktor resiko patogen MDR

    Ceftriaxone (2 g IV q24h) atau

    Moxifloxacin (400 mg IV q24h), ciprofloxacin

    (400 mg IV q8h), atau levofloxacin (750 mg IVq24h) atau

    Ampicillin/sulbactam (3 g IV q6h) atau

    Ertapenem (1 g IV q24h)

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    42/68

    Terapi Empirik HCAP Lanj.

    Pasien dengan faktor resiko patogen MDR Golongan -laktam:

    Ceftazidime (2 g IV q8h) atau cefepime (2 g IV q812h) atau

    Piperacillin/tazobactam (4,5 g IV q6h), imipenem (500mg IV q6h atau 1 g IV q8h), atau meropenem (1 g IVq8h) ditambah

    Agen aktif melawan patogen Gram negatif: Gentamicin atau tobramycin (7 mg/kg IV q24h) atau

    amikacin (20 mg/kg IV q24h) atau

    Ciprofloxacin (400 mg IV q8h) atau levofloxacin (750mg IV q24h) ditambah

    Agen aktif melawan patogen Gram positif: Linezolid (600 mg IV q12h) atau

    Vancomycin (15 mg/kg, hingga 1 g IV, q12h)

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    43/68

    Resistensi

    Sering pada penggunaan -laktam,

    khususnya golongan sefalosporin

    P. aeruginosa menunjukkan kemampuan

    untuk membangun resistensi kepada

    semua antibiotika yang rutin digunakan.

    Acinetobacter, Stenotrophomonas

    maltophilia, dan Burkholderia cepaciaresisten terhadap terapi empirik.

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    44/68

    Pengobatan Spesifik

    Pada pasien dengan resiko MDR, dapat

    digunakan obat tunggal

    Terapi kombinasi spesifik untuk infeksi

    Pseudomonas tidak lebih baik daripada

    monoterapi diperlukan obat yang lebih

    baik

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    45/68

    Kegagalan

    40% kegagalan terapi infeksi MRSA yang

    diobati dengan vancomycin

    VAP dikarenakan Pseudomonas memiliki

    kegagalan 50%, apapun rejimen yang

    digunakan.

    Terapi yang kurang tepat dapat dikurangi

    dengan menggunakan triple-drug sepertipada tabel terapi empirik.

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    46/68

    Komplikasi

    Sepsis, syok sepsis, kematian

    Perpanjangan penggunaan ventilator

    perpanjangan tinggal di ICU dan RS

    semakin besar biaya

    Hemoragik paru (pada P. aeruginosa)

    Status katabolik penurunan masa otot,

    debilitasi ketidakmampuan berfungsi

    mandiri pada pasien

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    47/68

    Follow Up

    Bila ada perbaikan klinis, umumnya

    terlihat 4872 jam setelah pemberian

    antibiotika

    Seringkali gambaran radiologis justru

    memburuk pada terapi awal kurang

    mendukung untuk menilai respon

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    48/68

    Prognosis

    Mortalitas mencapai 5070%

    Banyak pasien memiliki penyakit dasar

    lain penyebab kematian meskipun tidak

    terjadi VAP

    Pneumonia karena patogen tertentu (mis.,

    S. maltophilia) merupakan tanda buruknya

    sistem imun kematian

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    49/68

    Pencegahan

    Menghindari intubasi entotracheal atau

    memperpendek pemakaian

    Menegakkan sandaran kepala diatas 30

    Kontrol infeksi di tempat pelayanan

    H it l A i d P i

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    50/68

    Hospital-Acquired Pneumonia

    (HAP)

    Kurang diteliti, namun mirip dengan VAP.

    Beda utama dengan VAP adalah tingginya

    angka patogen non-MDR dan imunitas

    lebih baik pada HAP.

    Satu-satunya patogen yang umum pada

    non-VAP bercirikan anaerob.

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    51/68

    Hasil pemeriksaan sputum (Medan, Jakarta,Surabaya, Malang, Makasar)

    Klebsiella pneumoniae 45,18%

    Streptococcus pneumoniae 14,04%

    Streptococcus viridans 9,21% Staphyloccocus aureus 9%

    Pseudomonas aeruginosa 8,56%

    Streptococcus haemoliticus 7,89%

    Enterobacter 5,26% Pseudomonas spp 0,9%

    Pneumonia Komuniti: Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan di Indonesia, 2003

    K it i R t I

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    52/68

    Kriteria Rawat Inap

    (PDPI)

    1. SkorPORT >70

    2. Bila skor PORT 70, perlu rawat inapbila:

    a) Frekuensi nafas >30 /menitb) PaO2/FiO2 2 lobuse) Tekanan sistolik

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    53/68

    Ruang Intensif

    (PDPI)

    1 dari 2 tanda tertentu (membutuhkan

    ventilator dan vasopresor >4 jam), atau

    2 dari 3 gejala minor (tekanan sistolik

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    54/68

    TERAPI EMPIRIS

    PDPI

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    55/68

    Rawat Jalan

    Tanpa faktor modifikasi: Golongan -lactam, atau

    -lactam + anti -lactamase

    Dengan faktor modifikasi: Golongan -lactam + anti -lactamase, atau

    Fluorokuinolon respirasi (levofloksasin,moksifloksasin, gatifloksasin)

    Bila dicurigai pneumonia atipikal: Makrolid baru (roksitromisin, klaritromisin,

    azitromisin)

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    56/68

    Rawat Inap

    Tanpa faktor modifikasi: Golongan -laktam atau -laktam + anti -laktamase

    IV, atau

    Sefalosporin generasi ke-2, generasi ke-3 IV, atau

    Fluorokuinolon respirasi IV

    Dengan faktor modifikasi: Sefalosporin generasi ke-2, generasi ke-3 IV, atau

    Fluorokuinolon respirasi IV

    Bila dicurigai disertai infeksi bakteri atipikal,ditambahkan makrolid baru

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    57/68

    Rawat Intensif

    Tanpa faktor resiko infeksi pseudomonas Sefalosporin generasi ke-3 non pseudomonas IV

    + makrolid baru, atau fluorokuinolon respirasi IV

    Dengan faktor modifikasi

    Sefalosporin anti pseudomonas IV ataukarbapenem IV + fluorokuinolon antipseudomonas (siprofloksasin) IV atauaminoglikosida IV

    Bila dicurigai disertai infeksi bakteri atipikal Sefalosporin anti pseudomonas IV ataukarbapenem IV + aminoglikosida IV + makrolidbaru atau fluorokuinolon respirasi IV

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    58/68

    Faktor Modifikasi

    Pneumokokus resisten terhadap penisilin Umur >65 tahun

    Memakai obat golongan -laktam tiga bulan terakhir

    Pecandu alkohol

    Penyakit gangguan kekebalan

    Penyakit penyerta yang multipel

    Bakteri enterik Gram negatif Penghuni rumah jompo

    Penyakit dasar kelainan jantung paru

    Kelainan penyakit yang multipel

    Riwayat pengobatan antibiotika

    Pseudomonas aeruginosa Bronkiektasis Kortikosteroid >10 mg/hari

    Antibiotika spektrum luas >7 hari pada bulan terakhir

    Gizi kurang

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    59/68

    Pola Infiltrat

    Pola Kemungkinan Penyebab

    Lobar S. pneumo, Kleb, H. flu, GN

    Patchy (bercak) Atypicals, viral, Legionella

    Interstisial Viral, PCP, Legionella

    Kavitas Anaerobes, Kleb, TB, S. aureus, fungiEfusi masif Staph, anaerobes, Kleb

    P i S it I d

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    60/68

    Pneumonia Severity Index

    (PSI)

    Step 1 Presence of:

    Over 50 years of age (Yes/No)

    Altered mental status (Yes/No)

    Pulse 125/minute

    Respiratory rate >30/minute

    Systolic blood pressure

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    61/68

    PSI

    Step 2 Demografi

    If Male (+Age (yr))

    If Female (+Age (yr) 10)

    Nursing home resident (+10)

    Comorbidity Neoplastic disease (+30)

    Liver disease (+20)

    Congestive heart failure (+10) Cerebrovascular disease (+10)

    Renal disease (+10)

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    62/68

    PSI

    Step 2

    Physical Exam Findings

    Altered mental status (+20)

    Pulse 125/minute (+20) Respiratory rate >30/minute (+20)

    Systolic blood pressure

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    63/68

    PSI

    Step 2

    Lab and Radiographic Findings

    Arterial pH

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    64/68

    PSI - Kriteria

    130 = Risk Class V (PORT 27.0%)

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    65/68

    CAP

    Community-acquired pneumonia isdiagnosed outside of the hospital or isdiagnosed within 48 hours after admission tothe hospital in a patient who has not been

    hospitalized in an acute care hospital for 2 ormore days within 90 days of the infection; orhas resided in a long-term care facility; or hasreceived intravenous antimicrobial therapy,chemotherapy, or wound care within the 30days prior to the current infection; or hasattended a hospital or hemodialysis clinic.

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    66/68

    HAP

    Occurs more than 48 hours afteradmission to the hospital and excludesany infection present at the time ofadmission.

    At least two of the following: fever, cough,leukocytosis, purulent sputum.

    New or progressive parenchymal infiltrate

    on chest radiograph. Especially common in patients requiringintensive care or mechanical ventilation.

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    67/68

    Gambaran kavitas + efusi pleura pada infeksi oleh Pseudomonas

  • 7/23/2019 Didik Pneumonia

    68/68