Description of School Curriculum on the Implementation ... · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...

55
1 Description of School Curriculum on the Implementation Karawitan art in developing a culture and character of students 1. In the Mission school point H , page 11, one of the school's mission : Raising achievement of Sport ( OR ) & Arts mainly karawitan art ( Extracurricular Activities ) 2. In terms of curriculum structure 21 Karawitan Arts implemented in two events , the first activity intracurricular incorporated in Arts subjects and extracurricular activities are carried out both in the afternoon, while the structure of the curriculum is as follows : No Component Classes & Allocation of Time/week VII VIII IX A Lesson 1 Religious Education 2 2 2 2 Citizenship Education 2 2 2 3 Indonesian 4 4 4 4 English 5 5 5 5 Math 5 5 5 6 Natural Sciences 4 4 4 7 Social Sciences 4 4 4 8 Arts Culture 2 2 2 9 Physical Exercise 2 2 2 10 Information and Communication Technology 2 2 2 B Local Content 1 Javanese 2 2 2 2 Electronics 2 2 2 C Personal Development 2*) 2*) 2*) 1 Karawitan Art 2 Scout 3 Volley Ball Total 36 36 36

Transcript of Description of School Curriculum on the Implementation ... · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...

1

Description of School Curriculum

on the Implementation Karawitan art in developing a culture and character

of students

1. In the Mission school point H , page 11, one of the school's mission :

Raising achievement of Sport ( OR ) & Arts mainly karawitan art (

Extracurricular Activities )

2. In terms of curriculum structure 21 Karawitan Arts implemented in two

events , the first activity intracurricular incorporated in Arts subjects and

extracurricular activities are carried out both in the afternoon, while the

structure of the curriculum is as follows :

No Component

Classes & Allocation of

Time/week

VII VIII IX

A Lesson

1 Religious Education 2 2 2

2 Citizenship Education 2 2 2

3 Indonesian 4 4 4

4 English 5 5 5

5 Math 5 5 5

6 Natural Sciences 4 4 4

7 Social Sciences 4 4 4

8 Arts Culture 2 2 2

9 Physical Exercise 2 2 2

10 Information and

Communication

Technology

2 2 2

B Local Content

1 Javanese 2 2 2

2 Electronics 2 2 2

C Personal Development 2*) 2*) 2*)

1 Karawitan Art

2 Scout

3 Volley Ball

Total 36 36 36

2

3. In the self-development activities ( extracurricular ) , objective

karawitan extracurricular activities page 25 point D is 1 ) To train students

in the skilled karawitan, 2 ) Preparing students for independent living

4. Schedule extracurricular karawitan arts activities and assessment category

page 26

a) Activity Schedule

NO

Activity Day Time Remark

1 Counseling Activity MONDAY -

SATURDAY

07.00 am - 01.00

pm

2 Scouting Activity FRIDAY 03.00-05.00 pm

3 PMR TUESDAY 02.00-04.00 pm

4 Karawitan Art THURSDAY 02.00-04.00 pm

5 Hadrah (Rebana) WEDNESDAY 02.00-04.00 pm

6 Volley Ball SATURDAY 02.00-04.00 pm

b) Allocation of Time was given a 2 hour lesson (equivalent to 2 x 40

minutes )

c) Scoring :

Self-development activities ( extracurricular ) assessed and reported

regularly to the school and the parents in the form of qualitative :

Katagori Keterangan

A Very Good

B Good

C Enough

D Less

3

5. Mastery learning intra -curricular page 29

considering the level of average ability - average learners , the complexity

of the subject matter and learning resources , then the art learning

completeness Culture is 75

6. Art Karawitan including one -Based Education local and global

excellence are on page 31

Education -based local and global excellence is education that utilize local

advantages and needs of global competitiveness in the economic , cultural

,languages , information and communication technology , ecology , and

others , all of which are beneficial to the development of competence of

learners .

Locally -based global education and applied in SMP Negeri 3 Satu Atap

Sumberlawang are :

a. Art Karawitan

b . Tambourine ( Rebana )

c . electronics

d . computer

7. The development of culture and national character

Karawitan art in developing a culture and character of students , cultural

and national character more developed there on page 31-34

8. The school curriculum more we attach in the form of Indonesian

i

KURIKULUM SEKOLAH KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

SMP Negeri 3 Satu Atap Sumberlawang

Tahun Pelajaran : 2015/2016

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

DINAS PENDIDIKAN

SMP NEGERI 3 SATU ATAP SUMBERLAWANG Alamat: Ngargosari, Sumberlawang, Sragen

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah berkenan

melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayahNya, sehingga kami berhasil menyusun

Kurikulum Tigkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) yang akan berlaku di SMP Negeri

2 Kalijambe. KTSP ini disusun berdasarkan Standar isi dan Standar Kompetensi

lulusan sebagaimana tertuang dalam peraturan Mendiknas No 22, 23, dan 24

tahun 2006 sebagai tindak lanjut dari PP nomor 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun

Kurikulum yang telah bekerja keras menyusun sekaligus mengembangkan

Kurikulum dengan memadukan acuan dan referensi dari berbagai sumber serta

dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi Sekolah, karekteristik sosial

budaya masyarakat setempat, Potensi peserta didik, serta faktor – faktor lainnya

sehingga bisa terwujud menjadi sebuah Kurikulum yang akan diterapkan mulai

tahun pelajaran 2015 / 2016 di kelas VII, VIII dan IX. Kami berharap, KTSP ini

dapat dijadikan sebagai pedoman bagi semua pendidik dan tenaga kependidikan

di lingkungan SMP Negeri 3 Satu Atap Sumberlawang dalam menjalankan semua

program yang telah ditetapkan sesuai dengan Visi, misi, dan tujuan Sekolah.

Kami sadar KTSP ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena

itu, kami sangat mengharapkan masukan dari berbagai pihak demi kesempurnaan

KTSP ini pada waktu yang akan datang.

Sumberlawang, Juli 2015

Kepala Sekolah

Budi Sriyanto, S.Pd

NIP. 19720504 199401 1 001

iii

DAFTAR ISI

Halaman Sampul i

Kata Pengantar iii

Daftar Isi iv

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Tujuan Pengembangan KTSP 4

C. Prinsip Pengembangan KTSP 7

II TUJUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Nasional 10

B. Tujuan Pendidikan Dasar 10

C. Visi, Misi dan Tujuan 10

III. MUATAN KURIKULER

A. Muatan Kurikuler 13

B. Struktur Kurikulum 13

C. Muatan Lokal

D. Pengembangan Diri

23

24

E. Beban Belajar 27

F. Ketuntasan Belajar 28

F. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

G. Pendidikan Kecakapan Hidup

H. Pendidikan Berbasis keunggulan lokal dan global

I. Pendidikan Budaya dan Karakter bangsa

29

31

31

31

iv

IV. KALENDER PENDIDIKAN

A. Alokasi Waktu 35

B. Kaldik Sekolah 44

V. PENUTUP 48

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003)

tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional

Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dasar

dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada SI dan

SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar

Nasional Pendidikan (BSNP).

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi

dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta

kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan

dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan

untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan

potensi yang ada di daerah.

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di

masing-masing satuan pendidikan. Pengembangan KTSP jenjang pendidikan

dasar dan menengah mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, Kerangka

Dasar dan Struktur Kurikulum, dan pedoman implementasi Kurikulum. KTSP

dikembangkan oleh satuan pendidikan dengan melibatkan komite

sekolah/madrasah, dan kemudian disahkan oleh kepala dinas pendidikan atau

kantor kementerian agama provinsi dan kabupaten/kota sesuai dengan

kewenangannya. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan

pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,

kalender pendidikan, dan silabus.

Komponen KTSP meliputi 3 dokumen. Dokumen 1 yang disebut dengan Buku

I KTSP berisi sekurang-kurangnya visi, misi, tujuan, muatan, pengaturan

2

beban belajar, dan kalender pendidikan. Dokumen 2 yang disebut dengan

Buku II KTSP berisi silabus dan dokumen 3 yang disebut dengan Buku III

KTSP berisi rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun sesuai potensi,

minat, bakat, dan kemampuan peserta didik di lingkungan belajar. Penyusunan

Buku I KTSP menjadi tanggung jawab kepala sekolah/madrasah, sedangkan

penyusunan Buku III KTSP menjadi tanggung jawab masing-masing tenaga

pendidik. Buku II KTSP sudah disusun oleh Pemerintah

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata

pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi

dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator,

penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan

penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi

pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian

kompetensi untuk penilaian.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan

proses pembelajaran yang memuat sekurang – kurangnya tujuan pembelajaran,

materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam

mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan

pendidikan nasional.Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi,

proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,

pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan

standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar

Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan

dalam mengembangkan kurikulum.

Panduan yang disusun BSNP terdiri atas dua bagian. Pertama, Panduan

Umum yang memuat ketentuan umum pengembangan kurikulum yang dapat

diterapkan pada satuan pendidikan dengan mengacu pada Standar Kompetensi

dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam SI dan SKL.Termasuk dalam

ketentuan umum adalah penjabaran amanat dalam UU 20/2003 dan ketentuan

PP 19/2005 serta prinsip dan langkah yang harus diacu dalam pengembangan

KTSP. Kedua, model KTSP sebagai salah satu contoh hasil akhir

3

pengembangan KTSP dengan mengacu pada SI dan SKL dengan berpedoman

pada Panduan Umum yang dikembangkan BSNP. Sebagai model KTSP, tentu

tidak dapat mengakomodasi kebutuhan seluruh daerah di wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan hendaknya digunakan sebagai

referensi.

Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan

prinsip-prinsip sebagai berikut .

a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan

kondisi peserta didik untuk menguasai kopetensi yang berguna bagi

dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan

pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk

mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.

b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu :

(a) belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

(b) belajar untuk memahami dan menghayati

(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif

(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain

(e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses

pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan

yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan / atau percepatan sesuai dengan

potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap

memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang

berdimensi ke- Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.

d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan

pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan

hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karso, ing

ngarso sung tuladha ( di belakang memberikan daya dan kekuatan, di

tengah membagun semangat dan prakasa, di depan memberikan contoh

dan teladan ).

e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi

dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan

4

memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip

alam takambang jadi guru ( semua yang terjadi, tergelar dan berkembang

di masyarakat dan linkungan selitar serta lungkungan alam semesta

dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan).

f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial

dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan

muatan seluruh bahan kajian secara optimal.

g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran,

muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam

keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai

antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

B. Tujuan Pengembangan KTSP

Dalam upaya mengimplementasikan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah 32 tahun 2013

tentang Standar Nasional Pendidikan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

telah mengeluarkan beberapa peraturan Menteri (Permendikbud), yaitu

Permendikbud No 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan,

Permendikbud No 64 tahun 2013 tentang Standar Isi, Permendikbud No 65

tahun 2013 tentang Standar proses, Permendikbud No 66 tahun 2013 tentang

penilaian, Permendikbud No 68 tahun 2013 tentang Kerangka dasar dan

Struktur Kurikulum SMP/MTs, Permendikbud No 58 tahun 2014 tentang

Kurikulum SMP/MTs, Permendikbud No 61 tahun 2014 tentang Kurikulum

Tingkat satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah,

Permendikbud No 62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada

Pendidikan Dasar dan Menengah dan Permendikbud No 63 tahun 2014

tentang Kegiatan Ekstrakurikuler wajib pada Pendidikan Dasar dan

Menengah.

Selain itu, penyusunan KTSP mengakomodasi penerapan Manajemen

Berbasis Sekolah (MBS) yang sudah mulai dilaksanakan sejak

diberlakukannya otonomi daerah sehingga dengan penyusunan KTSP

5

memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan

potensi yang ada di daerah.

Tujuan penyusunan KTSP ini digunakan sebagai acuan satuan pendidikan

SMP Negeri 3 Satu Atap Sumberlawang dalam penyusunan dan

pengembangan kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat sekolah di

SMP Negeri 3 Satu Atap Sumberlawang .

KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia

Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian

peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat

meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia.

2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama

Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi

dan kerukunan interumat dan antarumat beragama.

3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan

Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan

kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya

memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh

karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap

kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa

dalam wilayah NKRI.

4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan

Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik

Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk

meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi

diri (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara optimal.

Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi,

bakat, minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual,

emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

6

5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu

Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan

keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan

kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu.

6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan

Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan

membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas

bidang keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan

berkolaborasi, menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif,

mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga negara.

7. Tuntutan Dunia Kerja

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya

pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai

kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa

kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali peserta didik

dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja. Terlebih bagi

peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang

tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

8. Perkembangan Ipteks

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa

masyarakat berbasis pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan sebagai

penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan

penyesuaian terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan

kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus

dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan

perkembangan Ipteks.

9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan

Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan

karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan

yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-

hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk

7

menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan

daerah dan lingkungan.

10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional

Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media

pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong

partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.

Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara

kepentingan daerah dan nasional.

11. Dinamika Perkembangan Global

Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada

individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan

oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat

memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta

mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan bangsa lain.

12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial

budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman

budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat

ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari

daerah dan bangsa lain.

13. Karakteristik Satuan Pendidikan

Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan

pendidikan.

B. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau

satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau

kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan

provinsi untuk pendidikan menengah. Pengembangan KTSP mengacu pada SI

dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun

oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah.

Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh

8

dinas pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan

penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP .

KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan

peserta didik dan lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik

memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk

mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta

didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan

kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi

sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

2. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik

peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta

menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku,

budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum

meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan

pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan

kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan

seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,

semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik

untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni.

9

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku

kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan

kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,

dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan

keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial,

keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan

keniscayaan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang

kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan

secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan

pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan

formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan

tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan

manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional

dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah

harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka

Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI).

10

BAB II

TUJUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Nasional

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

B. Tujuan Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar adalah jenjang pendidikan pada jalur pendidikan formal

yang melandasi jenjang pendidikan menengah, yang diselenggarakan pada

satuan pendidikan berbentuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah atau

bentuk lain yang sederajat serta menjadi satu kesatuan kelanjutan pendidikan

pada satuan pendidikan yang berbentuk Sekolah Menengah Pertama dan

Madrasah Tsanawiyah, atau bentuk lain yang sederajat.

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan

mengikuti pendidikan lebih lanjut

C. Visi, Misi dan tujuan

1. Visi :

BERPRESTSASI DALAM BELAJAR, TERAMPIL DALAM

BERKARYA & BERAKHLAK MULIA

Dengan indikator untuk meningkatkan mutu / unggul dalam bidang :

a. Akademik.

b. Kesenian.

c. Olahraga.

11

d. Ketampilan.

e. Nasionalisme.

f. Budi pekerti.

3. Misi :

a. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses Belajar Mengajar

b. Meningkatkan prestasi di bidang keagamaan malalui penambahan

kegiatan keagamaan di sekolah dalam upaya meningkatkan keimanan

dan ketaqwaan

c. Meningkatkan usaha nyata mencapai perolehan rata – rata nilai UN

yang lebih tinggi dari tahun ke tahun

d. Meningkatkan pemanfaatan Laboratorium sebagai bentuk pemahaman

& penerapan IPTEK

e. Meningkatkan pemanfaatan, layanan dan kelengkapan perpustakaan

sebagai pusat informasi dan gudang keilmuan di sekolah

f. Meningkatkan pemanfaatan, layanan & kelengkapan perpustakaan

sebagai pusat Informasi & gudang keilmuan di sekolah

g. Meningkatkan prestasi di bidang MIPA & Bahasa melalui penambahan

kegiatan kelompok

h. Meningkatkan prestasi di bidang Olah Raga ( OR ) & Seni terutama

seni karawitan ( Kegiatan Ekstrakurikuler )

i. Menegakan disiplin & dan pembiasaan berperilaku yang sopan, santun,

Jujur, Rajin, Mulia & Bersahaja

4. Tujuan SMP Negeri 3 Satu Atap Sumberlawang

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar mengacu pada tujuan

umum pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan

mengikuti pendidikan lebih lanjut .Sedangkan secara khusus, sesuai

dengan visi dan misi sekolah, serta tujuan SMP Negeri 3 Satu Atap

Sumberlawang pada akhir tahun pelajaran 2014/2015, sekolah

mengantarkan siswa didik untuk:

12

a. Membentuk siswa yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa sebagai teladan dalam kehidupan keluarga dan masyarakat

b. Meningkatkan rata-rata nilai ujian nasional dengan Gain Scor

Achivement (GSA) 0,10

c. Meningkatkan hasil ujian sekolah dengan GSA 0,20

d. Meningkatkan tim olimpiade MIPA di tingat sekolah yang mampu

berprestasi sekurang-kurangnya masuk Lima belas besar tingkat

kabupaten

e. Lulusan SMP Negeri 3 Satu Atap Sumberlawang mampu menguasai

komputer

f. Lulusan SMP Negeri 3 Satu Atap Sumberlawang lancar membaca

bahasa inggris

g. Memilki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan lewat kegiatan

Pramuka yang mampu meraih juara tingkat kabupaten

h. Melestarikan budaya daerah melalui mulok bahasa jawa dengan

indikator 85% siswa mampu berbahasa jawa sesuai dengan konteks

13

BAB III

MUATAN KURIKULER

A. Muatan Kurikuler

Muatan KTSP terdiri atas muatan nasional dan muatan lokal.

Muatan KTSP diwujudkan dalam bentuk struktur kurikulum satuan

pendidikan dan penjelasannya

a. Muatan nasional

Muatan kurikulum pada tingkat nasional terdiri atas kelompok mata

pelajaran A, kelompok mata pelajaran B, termasuk bimbingan

konseling dan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan.

b. Muatan lokal

Muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah provinsi atau

kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya dan/atau satuan

pendidikan dapat berbentuk sejumlah bahan kajian terhadap keunggulan

dan kearifan daerah tempat tinggalnya yang menjadi:

1) bagian mata pelajaran kelompok B; dan/atau

2) mata pelajaran yang berdiri sendiri pada kelompok B sebagai mata

pelajaran muatan lokal dalam hal pengintegrasian tidak dapat

dilakukan.

Bimbingan konseling dapat diselenggarakan melalui tatap muka di kelas

sebagai muatan kurikulum yang ditetapkan pada tingkat satuan

pendidikan.

B. Struktur Kurikulum

1. Kelompok Mata Pelajaran

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang

harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran dituangkan

dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan

beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi

Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang dikembangkan berdasarkan

14

standar kompetensi lulusan (SKL). Struktur kurikulum terdiri atas tiga

komponen, yakni komponen mata pelajaran, muatan lokal, dan

pengembangan diri. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 6 ayat (1) menyatakan

bahwa “kurikulum untuk jenis jenjang Pendidikan Dasar dan

Menengah terdiri dari:

No Kelompok Mata

Pelajaran

Cakupan

1 Agama dan Akhlak

Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan

akhlak mulia dimaksudkan untuk

membentuk peserta didik menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa serta

berakhlak mulia. Akhlak mulia

mencakup etika, budi pekerti, atau

moral sebagai perwujudan dari

pendidikan agama.

2 Kewarganegaraan

dan Kepribadian

Kelompok mata pelajaran

kewarganegaraan dan kepribadian

dimaksudkan untuk peningkatan

kesadaran dan wawasan peserta

didik akan status, hak, dan

kewajibannya dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara, serta peningkatan kualitas

dirinya sebagai manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk

wawasan kebangsaan, jiwa dan

patriotisme bela negara,

penghargaan terhadap hak-hak asasi

manusia, kemajemukan bangsa,

15

No Kelompok Mata

Pelajaran

Cakupan

pelestarian lingkungan hidup,

kesetaraan gender, demokrasi,

tanggung jawab sosial, ketaatan pada

hukum, ketaatan membayar pajak,

dan sikap serta perilaku anti korupsi,

kolusi, dan nepotisme.

3 Ilmu Pengetahuan

dan Teknologi

Kelompok mata pelajaran ilmu

pengetahuan dan teknologi pada

SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan

untuk memperoleh kompetensi dasar

ilmu pengetahuan dan teknologi

serta membudayakan berpikir ilmiah

secara kritis, kreatif dan mandiri.

4 Estetika Kelompok mata pelajaran estetika

dimaksudkan untuk meningkatkan

sensitivitas, kemampuan

mengekspresikan dan kemampuan

mengapresiasi keindahan dan

harmoni. Kemampuan mengapresiasi

dan mengekspresikan keindahan

serta harmoni mencakup apresiasi

dan ekspresi, baik dalam kehidupan

individual sehingga mampu

menikmati dan mensyukuri hidup,

maupun dalam kehidupan

kemasyarakatan sehingga mampu

menciptakan kebersamaan yang

harmonis.

16

No Kelompok Mata

Pelajaran

Cakupan

5 Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani,

olahraga dan kesehatan pada

SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan

untuk meningkatkan potensi fisik

serta membudayakan sportivitas dan

kesadaran hidup sehat.Budaya hidup

sehat termasuk kesadaran, sikap, dan

perilaku hidup sehat yang bersifat

individual ataupun yang bersifat

kolektif kemasyarakatan seperti

keterbebasan dari perilaku seksual

bebas, kecanduan narkoba,

HIV/AIDS, demam berdarah,

muntaber, dan penyakit lain yang

potensial untuk mewabah.

Adapun pengelompokan mata pelajaran selengkapnya sebagai berikut:

1. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia meliputi

Pendidikan Agama

2. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

meliputi Pendidikan Kewarganegaraan

3. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi meliputi

Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan

Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Keterampilan/Teknologi

Informasi dan Komunikasi dan Elektronika

4. kelompok mata pelajaran estetika meliputi Seni Budaya dan

Bahasa Jawa

5. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan meliputi

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

17

2. SKL Kelompok Mata Pelajaran

1. SKL Kelompok Mata Pelajaran

1). Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap

perkembangan remaja

2). Menerapkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan

3). Memahami keberagaman agama, budaya, suku ras, dan golongan

sosial ekonomi

4). Mematuhi atauran aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan

yang lebih luas

5). Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras dan

golongan dalam lingkungan nasional

6). Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan

sumber-sumber lain secara logis kritis dan kreatif

7). Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif dan

inovatif

8). Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai

dengan potensi yang dimilikiya

9). Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan

masalah dalam kehidupan sehar-hari

10). Mendeskripsi gejala alam dan sosial

11). Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab

12). Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara demi terwujudnya

persatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

13). Menghargai karya seni dan budaya nasional

14). Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk

berkarya

15). Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan

memanfaatkan waktu luang

16). Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun

17). Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam

pergaulan di masyarakat

18

18). Menghargai adanya perbedaan pendapat

19). Menunjukkan kegemaran membaca, dan menulis naskah

pendek sederhana

20). Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca,

dan menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris

sederhana

21). Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti

pendidikan menengah

2. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP)

a. Agama dan Ahklak Mulia

1). Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap

perkembangan remaja

2). Menerapkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan

3). Memahami keberagaman agama, budaya, suku ras, dan golongan

sosial ekonomi

4). Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun yang

mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai mahkluk Tuhan

5). Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan

memanfaatkan waktu luang sesuai dengan tuntunan agamanya

6). Memanfaatkan lingkungan sebagai mahkluk ciptaan Tuhan

secara bertanggung jawab

7). Menghargai perbedaan pendapat dalam menjalankan ajaran

agama

b. Kewarganegaraan dan Kepribadian

1). Menerapkan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam

Negara Kesatuan Republik Indonesia

2). Mematuhi aturan-aturan sosial, hukum dan perundangan

3). Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras dan

golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional

4). Memanfaatkan lingkungan secara bertahap

5). Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri

19

6). Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun

7). Menunjukkan sikap percaya diri

8). Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis

9). Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai

dengan potensi yang dimilikinya

10). Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemanpuan untuk

berkarya

11). Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar dan aman

kehidupan sehari-hari

12). Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam

pergaulan di masyarakat

13). Menghargai adanya perbedaan pendapat

14). Menghargai karya seni dan budaya nasional Indonesia

c. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

1). Mencari dan menerapkan informasi secara logis, kritis dan

kreatif

2). Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif

3). Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai

dengan potensi yang dimilikinya

4). Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan

masalah dalam kehidupan sehari-hari

5). Mendeskripsi gejala alam dan sosial

6). Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab

7). Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk

berkarya

8). Menerapkan hidup bersih, sehat bugar, aman, dan

memanfaatkan waktu luang

9). Memiliki keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan

menulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris sederhana

10). Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti

pendidikan menengah

20

d. Estetika

1). Memanfaatkan lingkungan untuk kegiatan apresiasi dan kreasi

seni

2). Menunjukkan apresiasi terhadap karya seni

3). Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis karya seni

4). Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok

e. Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

1). Menunjukkan kehidupan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan

memanfaatkan waktu luang dengan memanfaatkan lingkungan

secara bertanggung jawab

2). Mencari dan menerapkan berbagai informasi tentang potensi

sumber daya lokal untuk menunjang hidup bersih, sehat, bugar,

aman dan memanfaatkan waktu luang

21

Struktur Kurikulum SMP Negeri 3 Satu Atap Sumberlawang

KOMPONEN VII VIII IX

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 5 5 5

4. Bahasa Inggris 4 4 4

5. Matematika 5 5 5

6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 5 5 5

8. Seni Budaya 2 2 2

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan

2 2 2

10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan

Komunikasi

2 2 2

C. Muatan Lokal

1. 1. Bahasa Jawa

2. 2. Elektronika

2

2

2

D. Pengembangan Diri

1. Pelayanan Konseling

2. Kepramukaan

3. Karawitan

4. Bola voly

5. PMR

2 2 2

Jumlah 36

Keterangan :

1. Ekuivalen 2 jam pembelajaran 2*)

2. KTSP Tahun Pelajaran 2015/2016 dimulai dari kelas VII, VIII dan

IX

22

Struktur kurikulum ini meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh

dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun, yakni mulai kelas VII

sampai kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan SKL, KI dan

KD mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Kurikulum ini memuat 10 mata pelajaran muatan lokal dan

pengembangan diri seperti tertera pada tabel struktur kurikulum.

b Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,

termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat

dikelompokkan kedalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan

lokal telah ditentukan oleh sekolah.

c Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh

oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri

sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai

dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan

atau dibimbing konselor, guru atau tenaga kependidikan yang dapat

dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan

pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling

yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,

belajar dan pengembangan karir peserta didik.

d Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan ”IPA terpadu” dan

”IPS Terpadu”.

e Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan

sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Sekolah dimungkinkan

menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara

keseluruhan.

f Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.

g Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38

minggu

23

C. Muatan Lokal

1. Dasar pemilihan dan jenis muatan lokal yang dipilih

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,

termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian

dari mata pelajaran lain dan/atau terlalu banyak sehingga harus menjadi

mata pelajaran tersendiri. Berdasarkan SK Gubernur Jawa Tengah Nomor

895.5/01/2005 tanggal 23 Februari 2005 Tentang Kurikulum Mata

Pelajaran Bahasa Jawa Tahun 2004 untuk jenjang pendidikan

SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs dan SMA/SMALB/SMK/MA Negeri

dan Swasta sebagai Mulok Wajib di Provinsi Jawa Tengah adalah Bahasa

Jawa. Sekolah diberi keleluasaan untuk menambah mulok lain selama

tidak melebihi beban belajar maksimal.

Dalam upaya untuk memberikan bekal kecakapan hidup dan kemandirian,

diperlukan adanya mata pelajaran muatan lokal yang mampu

menumbuhkembangkan potensi kecakapan hidup dan kemandirian sesuai

dengan daya dukung serta situasi dan kondisi Sekolah. Mata Pelajaran

muatan lokal yang relevan dengan hal tersebut diatas adalah Elektronika.

Selain didukung oleh sarana dan prasarana Sekolah yang memadai,

sumber daya manusia yang dimiliki juga sagat kondusif dalam upaya

menumbuh kembangkan potensi Siswa. Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar yang dikembangkan pada mata pelajaran Elektronika

diarahkan pada aspek pengetahuan dan penerapan.

2. Tujuan

a. Mulok: Bahasa Jawa

Tujuan:

Untuk mengembangkan kompetensi berbahasa Jawa untuk

melestarikan bahasa Jawa dan mempertahankan nilai-nilai budaya

(Jawa) masyarakat setempat dalam wujud komunikasi dan apreasiasi

sastra.

24

b. Mulok Pilihan Sekolah : Elektonika

Tujuan:

Mengembangkan Kompetensi elektronika sebagai upaya membekali

ketrampilan/kecakapan hidup yang dapat diaplikasikan dalam

kehidupan sehari-hari.

D. Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap

peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Di SMP Negeri 3 Satu

Atap Sumberlawang dilaksanakan Kegiatan Pengembangan Diri yang

dilaksanakan secara rutin, spontan, dan terprogram selama satu tahun

pelajaran.

Kegiatan Pengembangan Diri yang dilaksanakan di SMP Negeri 3

Satu Atap Sumberlawang secara:

Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan secara terjadwal, meliputi :

Upacara (Hari senin dan Upacara hari Besar Nasional ), Kebersihan,

Senam Kesegaran Jasmani (SKJ ), Mengenal Lingkungan ( Jalan

Santai ) dan Sholat berjamaah.

Spontan, yaitu kegiatan yang dilakukan tidak terjadwal meliputi :

Bakti sosial, Takziah, kunjungan terhadap siswa yang sakit dll.

Keteladanan, Kegiatan dalam bentuk perilaku sehari – hari seperti :

berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca dan datang tepat

waktu.

Terprogram, kegiatan terprogram di SMP Negeri 3 Satu Atap

Sumberlawang meliputi :

a. Kegiatan pelayanan Konseling

Melayani :

1) Masalah kesulitan belajar siswa

2) Pengembangan karir siswa

3) Pemilihan jen jang pendidikan yang lebih tinggi

4) Masalah dalam kehidupan sosial siswa

25

b. Kepramukaan

1) Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi

2) Melatih siswa untuk trampil dan mandiri

3) Melatih siswa untuk mempertahankan hidup

4) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain

5) Memiliki sikap kerjasama kelompok

6) Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat

c. Palang Merah Remaja (PMR)

1) Sebagai wahana untuk perduli pada kesehatan diri dan orang lain.

2) Melatih siswa untuk mempertahankan hidup.

3) Melatih siswa agar terampil dan mandiri

4) Mengembangkan sikap rasa kemanusiaan dan tolong menolong

serta jiwa sosial.

d. Karawitan

1) Melatih siswa terampil dalam karawitan.

2) Mempersiapkan siswa untuk hidup mandiri.

e. Hadrah (Rebana)

1) Melatih siswa terampil dalam Hadrah (Rebana).

2) Mempersiapkan siswa untuk hidup mandiri.

f. Bola Voly

1) Melatih siswa terampil dalam Bola voly.

2) Mempersiapkan siswa untuk hidup mandiri.

Mekanisme Pelaksanaan

d) Kegiatan Pengembangan Diri secara terprogram diberikan di luar

jam pembelajaran (ekstrakurikuler) dibina oleh guru-guru yang

memiliki kualifikasi yang baik berdasarkan surat keputusan Kepala

Sekolah.

26

e) Jadwal Kegiatan

NO

NAMA

KEGIATAN

HARI WAKTU Ket.

1 Kegiatan pelayanan

Konseling

SENIN -

SABTU 07.00-13.00

2 Kegiatan

kepramukaan JUMAT 15.00-17.00

3 PMR SELASA 14.00-16.00

4 Karawitan KAMIS 14.00-16.00

5 Hadrah (Rebana) RABU 14.00-16.00

6 Bola Voly SABTU 14.00-16.00

f) Alokasi Waktu

Untuk kelas 7 dan kelas 8 diberikan 2 jam pelajaran (ekuivalen 2 x 40

menit)

Untuk kelas 9 diberi kegiatan Bimbingan Belajar secara intensif untuk

persiapan menghadapi Ujian.

g) Penilaian :

Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala

kepada sekolah dan orang tua dalam bentuk kualitatif :

Katagori Keterangan

A Sangat Baik

B Baik

C Cukup

D Kurang

27

E. Beban Belajar

Beban belajar diatur dalam Sistem Paket atau Sistem Kredit Semester

1) Sistem Paket

Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur dalam struktur

kurikulum setiap satuan pendidikan merupakan pengaturan alokasi

waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester gasal

dan genap dalam satu tahun ajaran. Beban belajar pada sistem paket

terdiri atas pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur, dan

kegiatan mandiri.

Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal

50% untuk SMPN 3 Satu Atap Sumberlawang dari waktu kegiatan tatap

muka mata pelajaran yang bersangkutan.

2) Sistem Kredit Semester

Sistem Kredit Semester (SKS) dapat diselenggarakan pada SMP yang

terakreditasi A dari BAN S/M. Beban belajar setiap mata pelajaran pada

SKS dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks).

Beban belajar kegiatan tatap muka, kegiatan terstruktur, dan kegiatan

mandiri pada satuan pendidikan yang menggunakan SKS mengikuti

aturan sebagai berikut: Pada SMP Negeri 3 Satu Atap Sumberlawang

(satu) sks terdiri atas: 40 menit kegiatan tatap muka, 40 menit kegiatan

terstruktur, dan 40 menit kegiatan mandiri.

Satuan pendidikan boleh menambah beban belajar berdasarkan

pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik,

sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting oleh satuan

pendidikan dan/atau daerah, atas beban pemerintah daerah atau satuan

pendidikan yang menetapkannya.

a. Sistem yang digunakan

Dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya, potensi, dan sarana

prasarana di SMP Negeri 3 Satu Atap Sumberlawang, maka sekolah

menetapkan beban belajar dengan Sistem Paket, beban belajar maksimal

40 jam pelajaran perminggu untuk kelas VII dan VIII serta beban belajar

maksimal 36 jam pelajaran perminggu untuk kelas IX. Dengan system ini,

28

maka jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan

sebagaimana yang tertuang dalam struktur kurikulum. Lama belajar untuk

setiap jam tatap muka adalah 40 menit.

Kelas Satu jam

pembelajaran

tatap

muka/menit

Jumlah jam

pembelajaran

perminggu

Minggu

efektif

Pertahun

ajaran

Waktu

pembelajaran

/jam per tahun

VII 40 40 34 – 38 1326 – 1482

VIII 40 40 34 – 38 1326 – 1482

IX 40 36 34 – 36 1326 – 1482

b. Alokasi waktu kegiatan Penugasan :

1) Terstruktur, Waktu untuk penugasan terstruktur bagi peserta

didik pada SMP maksimum 20 % dari jumlah kegiatan tatap

muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.

2) Mandiri / tak terstruktur, Waktu untuk penugasan kegiatan

mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik pada SMP Negeri 3

Satu Atap Sumberlawang maksimum 20 % dari jumlah waktu

kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.

3) Pendidikan Kecakapan Hidup, Waktu untuk penugasan

kecakapan hidup bagi peserta didik pada SMP Negeri 3 Satu

Atap Sumberlawang maksimum 10 % dari jumlah waktu

kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.

4) Alokasi Praktek, Waktu untuk kegiatan praktek bagi peserta

didik pada SMP Negeri 3 Satu Atap Sumberlawang maksimum

20 % dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran

yang bersangkutan, atau mempertimbangkan potensi dan

kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

F. Ketuntasan Belajar

Dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata – rata peserta didik,

kompleksitas materi pelajaran dan sumber daya pembelajaran, maka SMP

Negeri 3 Satu Atap Sumberlawang menentukan kriteria Ketuntasan

Minimum per mata pelajaran pada Tahun ajaran 2015 / 2016 seperti pada

Tabel berikut :

29

SMP NEGERI 3 SATU ATAP SUMBERLAWANG

Komponen KKM

VII VIII IX

A Mata Pelajaran

1 Pendidikan Agama Islam 75 75 75

2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 75 75

3 Bahasa Indonesia 75 75 75

4 Bahasa Inggris 72 73 73

5 Matematika 72 73 73

6 Ilmu Pengetahuan Alam 72 73 73

7 Ilmu Pengetahuan Sosial 75 75 75

8 Seni Budaya 75 75 75

9 Pendidikan Jasmani, olahraga dan kesehatan 75 75 75

10 Teknologi Informasi dan komunikasi 75 75 75

B Muatan Lokal

11 Bahasa Jawa 75 75 75

12 Elektronika 75 75 75

C Pengembangan Diri B B B

KKM Sekolah 75 75 75

Rata-rata KKM Sekolah

Catatan : Diusahakan peningkatan ketuntasan belajar dengan ratio 5 % setiap

tahun sehingga ditargetkan pada tahun ajaran 2015 / 2016 akan mencapai

kriteria ketuntasan ideal 75 %.

F. Kenaikan Kelas Dan Kelulusan

1. Kenaikan kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun. Kriteria kenaikan

kelas diatur sebagai berikut.

a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester

pada tahun pelajaran yang diikuti;

b. Siswa dinyatakan naik kelas bila nilai semua mata pelajaran ≥

KKM masing-masing mata pelajaran.

30

c. Siswa dinyatakan naik bersyarat bila ada paling banyak 4 mata

pelajaran memiliki nilai di bawah KKM masing-masing mata

pelajaran.

d. Siswa dinyatakan tidak naik kelas bila memiliki nilai di bawah

KKM lebih dari 4 mata pelajaran dan/atau memiliki nilai ≤ 50.

e. Siswa yang dinyatakan naik kelas dan masih memiliki nilai yang

belum mencapai ketuntasan belajar minimum, wajib mengikuti

remedial sampai memperoleh nilai ketuntasan minimum.

f. Siswa yang mengulang, nilai yang digunakan dalam menentukan

kenaikan kelas adalah nilai tertinggi dari hasil evaluasi ( tahun ini

dan tahun lalu ).

g. Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian, kelakuan

dan kerajinan pada semester yang diikuti.

h. Ketidak hadiran tanpa ijin (alpa) maksimal 15% dari jumlah hari

efektif

i. berdasarkan hasil rapat pleno dewan guru.

2. Kelulusan

Sesuai dengan ketentuan PP No 19 Tahun 2005 Pasal 72 ayat (1), Siswa

dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar dan menengah setelah :

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.

b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh

kelompok mata pelajaran:

1. Agama dan Akhlak Mulia,

2. kewarganegaraan dan kepribadian,

3. Estetika,

4. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

c. Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu Pengetahuan

dan Teknologi.

d. Lulus Ujian Nasional.

31

G. Pendidikan Kecakapan Hidup

Pendidikan kecakapan hidup yang diterapkan oleh sekolah merupakan

bagian integral dari pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Dengan

demikian, materi kecakapan hidup akan diperoleh peserta didik melalui

kegiatan pembelajaran sehari-hari yang emban oleh mata pelajaran

yang bersangkutan.

H. Pendidikan Berbasis keunggulan lokal dan global

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang

memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam

aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi,

ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan

kompetensi peserta didik.

Pendidikan berbasis Lokal dan global yang diterapkan di SMP Negeri 3

Satu Atap Sumberlawang adalah:

a. Karawitan

b. Hadrah (Rebana)

c. Elektronika

d. Komputer, lebih ditekankan pada penguasaan MS. Word dan MS. Exel

Selain itu pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global di SMP Negeri

3 Satu Atap Sumberlawang merupakan bagian dari semua mata pelajaran

dan juga menjadi mata pelajaran muatan lokal.

I. Pendidikan Budaya dan Karakter bangsa

Pendidikan adalah suatu proses enkulturasi, berfungsi mewariskan nilai-

nilai dan prestasi masa lalu ke generasi mendatang. Nilai-nilai dan prestasi

itu merupakan kebanggaan bangsa dan menjadikan bangsa itu dikenal oleh

bangsa-bangsa lain. Selain mewariskan, pendidikan juga memiliki fungsi

untuk mengembangkan nilai-nilai budaya dan prestasi masa lalu itu

menjadi nilai-nilai budaya bangsa yang sesuai dengan kehidupan masa kini

dan masa yang akan datang, serta mengembangkan prestasi baru yang

32

menjadi karakter baru bangsa. Oleh karena itu, pendidikan budaya dan

karakter bangsa merupakan inti dari suatu proses pendidikan.

Pendidikan karakter yang diterapkan di SMP Negeri 3 Satu Atap

Sumberlawang dapat diuraikan pada tabel berikut:

Tabel Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Kaarakter Bangsa

NILAI DESKRIPSI

1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam

melaksanakan ajaran agama yang dianutnya,

toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain,

dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya

menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu

dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan

pekerjaan.

3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan

agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan

orang lain yang berbeda dari dirinya.

4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan

patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-

sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan

belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas

dengan sebaik-baiknya.

6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk

menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu

yang telah dimiliki.

7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung

pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-

tugas.

33

NILAI DESKRIPSI

8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang

menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan

orang lain.

9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk

mengetahui lebih mendalam dan meluas dari

sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

10. Semangat

Kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang

menempatkan kepentingan bangsa dan negara di

atas kepentingan diri dan kelompoknya.

11. Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang

menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan

penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,

lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan

politik bangsa.

12. Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya

untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi

masyarakat, dan mengakui, serta menghormati

keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/

Komuniktif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang

berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan

orang lain.

14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang

menyebabkan orang lain merasa senang dan

aman atas kehadiran dirinya.

15. Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca

berbagai bacaan yang memberikan kebajikan

bagi dirinya.

16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya

mencegah kerusakan pada lingkungan alam di

sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya

34

NILAI DESKRIPSI

untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah

terjadi.

17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi

bantuan pada orang lain dan masyarakat yang

membutuhkan.

18. Tanggung-jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang

seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,

masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan

budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

35

BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

A. Alokasi Waktu

Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan

dengan mengikuti kalender pendidikan. Kalender pendidikan merupakan

pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu

tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar,

waktu pembelajaran efektif, dan hari libur

Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran

peserta didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun

pelajaran, minggu efektif, waktu pembelajaran, dan hari libur.Permulaan

tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran untuk setiap

tahun pelajaran. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan

pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran.

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,

meliputi jumlah jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran termasuk

muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan

pembelajaran. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar

semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum,

termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

a. Pengaturan Waktu Libur

Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang

berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat

berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun ajaran,

hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan

hari libur khusus.

36

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya

tertera pada Tabel berikut ini.

NO KEGIATAN ALOKASI WAKTU KETERANGAN

1. Minggu efektif

belajar reguler

setiap tahun

(Kelas I-V, VII-

VIII, X-XI)

Minimal 36 minggu Digunakan untuk

kegiatan pembelajaran

efektif pada setiap

satuan pendidikan

2. Minggu efektif

semester ganjil

tahun terakhir

setiap satuan

pendidikan (Kelas

VI, IX, dan XII)

Minimal 18 minggu

3. Minggu efektif

semester genap

tahun terakhir

setiap satuan

pendidikan (Kelas

VI, IX, dan XII)

Minimal 14 minggu

4. Jeda tengah

semester

Maksimal 2 minggu Satu minggu setiap

semester

5. Jeda antarsemester Maksimal 2 minggu Antara semester I dan II

6. Libur akhir tahun

ajaran

Maksimal 3 minggu

Digunakan untuk

penyiapan kegiatan dan

administrasi akhir dan

awal tahun ajaran

7. Hari libur

keagamaan

Maksimal 4 minggu Daerah khusus yang

memerlukan libur

keagamaan lebih

panjang dapat

mengaturnya sendiri

37

NO KEGIATAN ALOKASI WAKTU KETERANGAN

tanpa mengurangi

jumlah minggu efektif

belajar dan waktu

pembelajaran efektif

8. Hari libur umum/

nasional

Maksimal 2 minggu Disesuaikan dengan

Peraturan Pemerintah

9. Hari libur khusus Maksimal 1 minggu Untuk satuan

pendidikan sesuai

dengan ciri kekhususan

masing-masing

10. Kegiatan khusus

satuan pendidikan

Maksimal 3 minggu Digunakan untuk

kegiatan yang

diprogramkan secara

khusus oleh satuan

pendidikan tanpa

mengurangi jumlah

minggu efektif belajar

dan waktu

pembelajaran efektif

38

I. PERHITUNGAN JUMLAH MINGGU DAN JAM EFEKTIF

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Satu Atap Sumberlawang

Tahun Pelajaran 2015/2016

SEMESTER KE-: 1 (SATU)

No Bulan Banyaknya

pekan

Pekan Efektif

1 Juli 2015 4 2

2 Agustus 2015 4 4

3 September' 2015 5 4

4 Oktober' 2015 4 2

5 Nopember 2015 4 4

6 Desember 2015 5 1

7 Januari 2016 0 0

Jumlah 26 Pekan 17

A. Banyaknya pekan yang tidak efektif

. MOS 1 Pekan

· Kegiatan tengah semester 1 Pekan

. Libur Sekitar Hari Raya 2 Pekan

· Ulangan Kenaikan Kelas 1 Pekan

. Class Meeting/ Remidi/Penulisan raport 2 Pekan

· Libur Akhir Semester 2 Pekan

Jumlah : 9 pekan

B. Banyaknya pekan tatap muka

(26 – 9) pekan = 17 pekan.

C. Banyaknya jam tatap muka

17 x 36 jam pelajaran = 612 jam pelajaran

39

SEMESTER KE-: 2 (DUA)

No Bulan Banyaknya

pekan

Pekan Efektif

1 Januari 2015 4 4

2 Pebruari 2015 4 4

3 Maret 2015 5 3

4 April' 2015 4 3

5 Mei 2015 4 4

6 Juni 2015 5 1

7 Juli 2015 0 0

Jumlah 26 Pekan 19 Pekan

A. Banyaknya pekan yang tidak efektif

· Kegiatan tengah semester 1 Pekan

· UNAS/USEK Kelas III 2 Pekan

· Ulangan Kenaikan Kelas 1 Pekan

. Class Meeting/Remidi/Penulisan raport 1 Pekan

· Libur Akhir Semester 2 Pekan

Jumlah : 7 pekan

B. Banyaknya pekan tatap muka

(26 – 7) pekan = 19 pekan.

C. Banyaknya jam tatap muka

19 x 36 jam pelajaran = 684 jam pelajaran

CATATAN:

Banyaknya jam tatap muka = jumlah pecan efektif x jumlah jam per

minggu

Perhitungan pecan efektif disesuaikan dengan kalender pendidikan

Isian dalam format ini digunakan sebagai acuan dalam penyusunan silabus

dan RPP

II. Penetapan Kalender Pendidikan

1. Permulaan tahun pelajaran 2015/2016 adalah hari Kamis tanggal 9 Juli

2015 dan akhir tahun pelajaran 2015/2016 pada hari sabtu tanggal 23 Juni

2016

2. Jumlah hari pembelajaran efektif dalam 1 tahun pelajaran sekurang-

kurangnya 204 (dua ratus empat) hari belajar dan sebanyak-banyaknya 228

40

(dua ratus empat) hari belajar yang digunakan untuk kegiatan

pembelajaran, sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

3. Ulangan Akhir Semester, Ujian Nasional dan persiapan penyerahan Buku

Laporan Hasil Belajar:

a. Ulangan Akhir semester Gasal tanggal 7-12 Desember 2015

b. Penerimaan Rapor semester Gasal tanggal 19 Desember 2015

c. Ulangan akhir semester Genap tanggal 6-11 Juni 2016

d. Penerimaan Rapor semester Genap tanggal 18 Juni 2016

e. Ujian Nasional dan ujian Sekolah dilaksanakan pada akhir tahun

pelajaran yaitu sekitar bulan Maret sampai dengan Mei 2016

f. Ujian Praktik sekolah dilaksanakan seminggu sebelum ujian

tertulis sekolah

URAIAN KALENDER PENDIDIKAN

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

NO TANGGAL, BULAN,

TAHUN URAIAN KEGIATAN

1 Tanggal 9-11 Juli 2015 Hari-hari Pertama Masuk Satuan

Pendidikan (Kegiatan MOPD).

2 Tanggal 13-16 Juli 2015 Libur sebelum tanggal 1 Syawal 1436

H

3 Tanggal 17-18 Juli 2015 Libur Hari Raya Idul Fitri 1436 H (1

Syawal 1436 H)

4 Tanggal 20 -25 Juli 2015 Libur sesudah tanggal 1 Syawal 1436 H

5 Tanggal 17 Agustus 2015 Mengikuti Upacara HUT Kemerdekaan

RI

6 Tanggal 24 September 2015 Libur Umum (Hari Raya Idul Adha

1436H)

7 Tanggal 1 Oktober 2015 Mengikuti Upacara Hari Kesaktian

Pancasila

8 Tanggal 5-10Oktober 2015 Ulangan Tengah Semester

9 Tanggal 12-16 Oktober 2015 Kegiatan Jeda Semester Gasal

10 Tanggal 14 Oktober 2015 Libur Umum (Tahun Baru Hijriyah/1

Muharam 1437 H)

11 Tanggal 28 Oktober 2015 Mengikuti Upacara Peringatan Hari

Sumpah Pemuda

12 Tanggal 10 November 2015 Mengikuti Upacara Peringatan

Hari Pahlawan

41

13 Tanggal 7-12 Desember 2015 Ulangan Akhir Semester Gasal

14 Tanggal 14-18 Desember

2015

Ulangan Susulan dan Persiapan

Penyerahan Buku Laporan Hasil

Belajar Semester Gasal

15 Tanggal 19 Desember 2015 Penyerahan Buku Laporan Hasil

Belajar (BLHP) Semester Gasal

16 Tanggal 23 Desember 2015 Libur Umum (Peringatan Maulid Nabi

SAW 1437 H)

17 Tanggal 25-26 Desember

2015

Libur Umum (Hari Raya Natal) dan

cuti bersama

18 Tanggal 21 Desember 2014 -

2 Januari 2016

Libur Akhir Semester Gasal

19 Tanggal 1 Januari 2016 Libur Umum (Tahun Baru Masehi

2016)

20 Tanggal 18 Februari 2016 Libur Umum (Tahun Baru Imlek 2565).

21 Tanggal 9 Maret 2016 Libur Umum (Hari Raya Nyepi Tahun

Baru Saka 1938)

22 Tanggal 7-12 Maret 2016 Ulangan Tengah Semester

23 Tanggal 14-17 Maret 2016 Kegiatan Jeda Semester Genap

24 Tanggal 25 Maret 2016 Libur Umum (Wafat Isa Al-Masih)

25 Tanggal 11-14 April 2016 Ujian Nasional SMA/MA (Utama)

26 Tanggal 18-21 April 2016 Ujian Nasional SMALB dan

SMK/MAK (Susulan)

27 Sebelum tanggal 11 April

2016

Uji Kompetensi Keahlian SMK/ MAK

(Praktik) selesai (paling lambat 1 bulan

sebelum UN Utama)

28 Tanggal 18-21 April 2016 Ujian Nasional SMP/MTs/ SMPLB

(Utama)

29 Tanggal 21 April 2016 Mengikuti Upacara Peringatan Hari

Kartini

30 Tanggal 25-28 April 2016 Ujian Nasional SMP/MTs/ SMPLB

(Susulan)

31 Tanggal 1 Mei 2016 Libur Umum (Hari Buruh

Internasional)

32 Tanggal 2 Mei 2016 Mengikuti Upacara Peringatan Hari

Pendidikan Nasional

33 Tanggal 5 Mei 2016 Libur Umum (Peringatan Isra’ Mi’raj

Nabi Muhammad SAW 1437 H)

34 Tanggal 5 Mei 2016 Libur Umum (Kenaikan Isa Al Masih)

35 Tanggal 9-11 Mei 2016 Ujian Sekolah SD/MI/SDLB (Utama)

36 Tanggal 16-18 Mei 2016 Ujian Sekolah SD/MI/SDLB (Susulan)

37 Tanggal 20 Mei 2016 Mengikuti Upacara Hari Kebangkitan

Nasional

42

38 Tanggal 23-25 Mei 2016 Ujian Mutu Tingkat Kompetensi

(UMTK)/ Tes Kompetensi Dasar

(TKD) untuk Sekolah Dasar

39 Tanggal 22 Mei 2016 Libur Umum (Hari Raya Waisak Tahun

2560)

40 Tanggal 6-11 Juni 2016 Ulangan Akhir Semester

Genap/Kenaikan Kelas

41 Tanggal 13-17 Juni 2016 Persiapan Penyerahan Buku Laporan

Hasil Belajar Semester Genap

42 Tanggal 18 Juni 2016 Penyerahan Buku Laporan Hasil

Belajar Semester Genap

43 Tanggal 20 Juni- 2 Juli 2016 Libur Akhir semester Genap/Libur

Akhir Tahun Pelajaran 2015/2016

44 Tanggal 27-30 Juni 2016 Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun

Pelajaran 2016/2017

45 Tanggal 11 Juli 2016 Permulaan Tahun Pelajaran 2016/2017

4. Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan untuk tidak diadakan proses

pembelajaran di sekolah. Hari libur tersebut terdiri dari hari libur semester,

hari libur ramadhan, hari libur khusus dan hari libur umum

a. Hari libur semester

1) Akhir semester I berlangsung selama 12 hari kalender mulai 21

Desember 2014 -2 Januari 2016

2) Akhir semester II berlangsung selama 15 hari kalender mulai 20

Juni- 2 Juli 2016

b. Hari libur pada bulan ramadhan dan libur dalam rangka Idul Fitri

1434 H diatur sebagai berikut :

1) Hari libur pada bulan ramadhan

a) 6 hari pertama pada bulan ramadhan yaitu tanggal 21 – 26

Juli 2014

b) 4 hari sebelum tanggal 1 Syawal yang ditetapkan oleh

menteri agama (13-16 Juli 2015)

2) Libur dalam rangka idul fitri berlangsung 2 hari yaitu tanggal 17-

18 Juli 2015

c. Pemerintah pusat / propinsi/kabupaten/kota menetapkan hari libur

umum tahun 2015/2016

29

43

1) Libur umum

1. Tanggal 17-18 Juli 2015 : Hari Raya Idul Fitri 1436 H

(1 Syawal 1436 H).

2. Tanggal 17 Agustus 2015 : Hari Kemerdekaan RI.

3. Tanggal 24 September 2015 : Hari Raya Idul Adha 1436 H (10

Dzulhijah 1436 H).

4. Tanggal 14 Oktober 2015 : TahunBaruHijriyah

(1 Muharam 1437 H).

5. Tanggal 23 Desember 2015 : Maulid Nabi Muhmmad SAW

6. Tanggal 25-26 Desember 2015 : Libur umum Hari Natal dan Cuti

Bersama

2) Perkiraan libur umum tahun 2015

Perkiraan Libur Umum Tahun 2016 :

1. Tanggal 1 Januari 2016 : Tahun Baru Masehi 2016.

2. Tanggal 18 Februari 2016 : Tahun Baru Imlek 2566.

3. Tanggal 9 Maret 2016 : Hari Raya Nyepi

(Tahun Baru Saka 1937).

4. Tanggal 25 Maret 2016 : Wafat Isa Al-Masih.

5. Tanggal 1 Mei 2016 : Hari Buruh.

6. Tanggal 5 Mei 2016 : Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad

SAW 1437 H

7. Tanggal 5 Mei 2016 : Kenaikan Isa Al-Masih

8. Tanggal 22 Mei 2016 : Hari Raya Waisak

Ditetapkan di Sumberlawang

Tanggal : Juli 2015

Kepala SMPN 3 Satap Sumberlawang

Budi Sriyanto, S.Pd

NIP. 19720504 199401 1 001

44

B. KALDIK SEKOLAH

KALENDER PENDIDIKAN DAN JUMLAH JAM BELAJAR EFEKTIF DI

SEKOLAH

SMP NEGERI 3 SATU ATAP SUMBERLAWANG

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

45

46

47

Ditetapkan di Sumberlawang

Tanggal : Juli 2015

Kepala SMPN 3 Satap Sumberlawang

Budi Sriyanto, S.Pd

NIP. 19720504 199401 1 001

48

BAB V

PENUTUP

Demikian Uraian tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP

Negeri 3 Satu Atap Sumberlawang. KTSP ini mulai diberlakukan di SMP Negeri

3 Satu Atap Sumberlawang pada tahun pelajaran 2015/2016 menggunakan

kurikulum 2006, setelah mendapat pertimbangan dari Komite Sekolah dan

diketahui oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen. Dalam melaksanakan

KTSP ini, sekedar untuk mengingatkan kepada pihak-pihak yang terkait, pada

bagian penutup ini disampaikan beberapa saran diantaranya:

a. Seluruh pihak baik Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran, Guru Pembimbing,

dan Pembina Ekstrakurikuler di sekolah perlu segera menyesuaikan diri

terhadap perubahan Kurikulum.

b. Kegiatan MGMP sekolah perlu semakin diaktifkan dan diefektifkan, dengan

salah satu agendanya yaitu upaya untuk meningkatkan

pemahaman/penguasaan terhadap KTSP ini dan guru harus senantiasa aktif

mengikutinya